SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Download to read offline
Program Bioekonomi dan Lumbung
Pangan (food estate) di Sumatera Utara
Togar M. Simatupang
Rektor Institut Teknologi Del
Sesi Berbagi Rutin Sabtu 27.03.2021 Jam 09-11 via Pertemuan Zoom yang
diprakarsai oleh Perkumpulan Agripreneur GANESHA
Kilasan
• Pendahuluan
• Bioekonomi atau Ekonomi berbasis Hayati
• Sistem Pangan Nasional
• Lumbung Pangan di Sumatera Utara
• Taman Sains dan Tekno Herbal dan Hortikultur Pollung
• Penutup
2
Pendahuluan
• Bioekonomi merupakan peluang besar bagi masyarakat lokal dan regional.
• Pertumbuhan pertanian sangat penting dalam pengentasan kemiskinan di
daerah pedesaan, dan satu peluang untuk pertumbuhan tersebut terletak
pada peningkatan produk pertanian.
• Potensi Indonesia untuk mengembangkan ekonomi nabati berbasis sumber
daya lokal sebagian besar masih belum dimanfaatkan.
• Solusinya adalah mengembangkan opsi teknologi atau model bisnis untuk
penerapan lokal.
• Kegiatan peningkatan kesadaran, pengembangan pengetahuan (studi),
pengelompokan, dan jejaring diperlukan untuk mendukung rantai nilai dan
model bisnis berbasis nabati yang baru.
3
Bioekonomi
4
Dari Industri 1.0 ke Industri 5.0
Industri 1.0
(1784)
• Produksi mekanis
• Tenaga air dan uap
Industri 2.0
(1870)
• Pembagian kerja
• Produksi massal
• Energi listrik
Industri 3.0
(1969)
• Elektronika
• Sistem TI
• Produksi otomatis
Industri 4.0
(2011)
• Internet untuk segala
(IoT)
• Maha data
• Komputasi awan
Industri 5.0
(masa depan)
• Robotika dan AI
• Keberlanjutan
• SD terbarukan
• Bionik
1784
1800 1900 2000
Alat tenun mekanis pertama
Jalur perakitan pertama
Pengontrol logika
pertama yang dapat
diprogram
Sistem fisik siber
Robot manusia bekerja
sama
Bio-Ekonomi
1870 2011 Tahun
1969
Kompleksitas
5
Bioekonomi: Gelombang ekonomi berikutnya
1900 2030
2014
PDB
dan
kesejahteraan
Ekonomi Alami
Ekonomi Fosil
Bio-Ekonomi
• Bioekonomi menggunakan sumber daya alam hayati yang
berkelanjutan untuk menghasilkan bahan, energi,
makanan, dan jasa.
• Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada
bahan baku fosil, mencegah perampasan ekosistem,
mendorong pembangunan ekonomi, dan menciptakan
lapangan kerja baru.
6
Bioekonomi: Lahir dari kebutuhan
7
Bioekonomi adalah produksi dan penggunaan sumber daya,
proses, dan prinsip biologis untuk menyediakan produk,
proses, dan layanan untuk semua sektor ekonomi.
Pertanian, Industri Makanan, Kehutanan dan Industri Kayu, Industri
Bangunan, Energi, Industri Kimia, Plastik, Tekstil, Farmasi ...
Produk, Proses Industri (Ekstraksi, Rantai Nilai, dan
Jaringan), Barang Publik dan Lingkungan Produktif
Organisme Hidup (Tumbuhan, Hewan, Mikroba), Tanah,
Keanekaragaman Hayati, "C" dalam CO2, Prinsip dan
Pengetahuan Biologis
Apa itu Bioekonomi?
8
Konsep Bioekonomi
Sumber: Bioeconomy Concepts by Regina Birne (2017) in Bioeconomy pp. 17-38, https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-68152-8_3
Fine & bulk chemicals
and pharma
Fertilizers
Menggunakan penelitian dan inovasi untuk menghasilkan bahan baku terbarukan
secara berkelanjutan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, dan akuakultur...
… dan untuk mengolah bahan mentah yang dapat diperbarui menjadi produk bernilai
tambah dalam industri makanan, berbasis nabati, dan energi.
9
Rantai Nilai Bioekonomi
10
• Keamanan & nutrisi pangan
• Kesehatan & kesejahteraan
• Air bersih & sanitasi
• Energi yang terjangkau & bersih
• Pertumbuhan ekonomi
• Industri, inovasi & infrastruktur
• Konsumsi & produksi yang bertanggung jawab
• Aksi Iklim
• Kehidupan di bawah air (sumber daya akuatik)
• Kehidupan di darat (sumber daya terestrial)
Bagaimana Bioekonomi berkontribusi pada keberlanjutan?
11
Kebijakan Bioekonomi di Seluruh Dunia
Sumber: German Bioeconomy Council (2015) Bioeconomy Policies – Synopsis of National Strategies in the World.
12
Nilai Bioekonomi
Masyarakat Eropa
Sumber: “Value of the EU bioeconomy”, https://news.bio-
based.eu/value-of-the-eu-bioeconomy-the-latest-figures/
“Making Bioeconomy Work for
Sustainable Development”
Nature
Biomassa
13
14
Pembangunan Daerah
Industri
Berbasis
Bio
PPP
Wilayah
("Bio-ekonomi"
sebagai
Spesialisasi
Cerdas)
Komite
Penerapan
Penerapan Strategi Bioekonomi Finlandia
Sumber: “Finnish bioeconomy in numbers”, https://www.luke.fi/en/natural-resources/finnish-bioeconomy-in-numbers/
15
Malaysia memiliki Bahan yang Tepat untuk Menjadi Pemimpin
Dunia di Produksi Produk Terbarukan
Sumber: Agensi Inovasi Malaysia (AIM) National Biomass Strategy Delivery Unit (2018), “International Workshop: Future Perspective of Bioenergy
Development in Asia, Session 5: Future Perspective of Regional Development”.
16
Konsep Simpul Bio
Sumber: Agensi Inovasi Malaysia (AIM) National Biomass Strategy Delivery Unit (2018), “International Workshop: Future Perspective of Bioenergy
Development in Asia, Session 5: Future Perspective of Regional Development”.
17
Kontrak Pertanian dan Pertanian Berdedikasi berbasis masyarakat
memberikan keterlibatan penduduk pedesaan dengan sumber
pendapatan yang berkelanjutan
Sumber: Agensi Inovasi Malaysia (AIM) National Biomass Strategy Delivery Unit (2018), “International Workshop: Future Perspective
of Bioenergy Development in Asia, Session 5: Future Perspective of Regional Development”.
18
Thailand sebagai Pusat Bioekonomi di ASEAN
Sumber: “Thai Bioeconomy”, https://www.nstda.or.th/thaibioeconomy/why-bioeconomy/80-why-bioeconomy.html
19
Bioekonomi adalah generasi penerus Ekonomi Berbasis
Pertanian
20
Sistem Pangan Nasional
21
Bawang Putih dan Buah-buahan Memiliki Nilai Satuan yang Tinggi
Sumber: Kemenkomarves (2020) 22
Margin dari Data Impor ke Harga Ritel Bervariasi dari 63%
hingga 694%
Sumber: Kemenkomarves (2020)
23
Ketahanan pangan di persimpangan jalan?
Kegagalan
Proyek Food
Estate Masa
Lalu
Perampasan tanah
dan konflik
kepemilikan lahan
Lahan yang rusak,
tidak produktif,
dan menganggur
Kegagalan
petani
memenuhi swa
sembada
pangan
Kegagalan
berulang untuk
mengatasi
ketahanan
pangan dan dan
bioenergi
Patokan ketahanan pangan: ketersediaan (availability),
keterjangkauan (affordability), dan keamanan (safety) pangan.
24
Apakah urusan pangan diberikan kepada petani atau
korporasi?
Petani
• Sistem pertanian atau perladangan kolektif
berbasis kearifan lokal
• Diversifikasi pangan dan mengembangkan
pangan lokal
• Mekanisasi teknologi bagi petani terbatas dan
mahal
• Peran tengkulak yang mendominasi rantai
pasokan
• Petani sering mengadu keberuntungan
dengan ketidakpastian harga dan mutu
• Permindahan kepemilikan lahan mudah dan
konversi lahan cukup tinggi
• Lemah dalam mewujudkan swasembaga
Korporasi
• Sistem pertanian dan penggunaan lahan skala
luas berbasiskan pada ketahanan pangan
• Monokultur jenis pangan yang mempunyai
nilai jual tinggi
• Mekanisasi lebih efisien memenuhi skala
ekonomi
• Peran korporasi sebagai pengumpul (offtaker)
dan penjamin mutu
• Adanya kontrak pertanian yang kestabilan
mutu dan harga yang menjamin margin
• Permindahan kepemilikan lahan sulit dan
konversi lahan rendah
• Terbukti dapat menjamin pasokan
25
Sumber: Kemenkomarves (2020)
Studi Kasus Kepemilikan Lahan:
Federal Land Development Authority (FELDA) 1956-sekarang
26
Faktor Kunci Keberhasilan
Regulasi
Kelayakan
Infrastruktur
Inovasi Teknologi
Produksi dan
Distribusi
Tata Niaga
Pertanian dan
Tata Kelola
Kelembagaan
Tanaman,
Kesesuaian
Tanah, dan Iklim
Sumber Daya
Manusia
Jaringan irigasi di lahan food
estate, bebas banjir, sarana
dan prasarana produksi
pangan, Pemerintah
menyediakan infrastruktur
dasar
Para petani yang terlibat atau
para pekerja di bidang food
estate memiliki etos kerja
yang sangat baik.
Kepatuhan terhadap
ketentuan ketika bekerja di
perusahaan bidang food
estate. Kompetensi SDM.
Pelatihan dan sertifikasi.
Sekolah vokasi.
Berbasis pada sumber daya,
kelembagaan, dan budaya
lokal, pelaku utama, akses
pasar, akses modal
Efisiensi sistem usaha pangan
dengan teknologi produksi pangan
yang ramah lingkungan, Sistem
sertifikasi produk pertanian atau
Good Agricultural Practices (GAP)
yang bersifat berkelanjutan, benih
unggul, penanganan hama,
pertanian presisi, e-commerce
Luasan lahan
produktif,
kewilayahan
Insentif untuk mendapat
pupuk bersubsidi, benih
gratis, dan pembebasan
PPN
27
Pola Pengembangan Food Estate
• Gapoktan
• Koperasi
• BUMDES
• Agribisnis
Sumberluar
(outsource)
• Alokasi Areal Kerja
• Pengaturan pola tanam
• Peningkatan Mutu dan
Volume Produksi
• Pendampingan dan
Pengawasan
Food Estate • Kontrak pembelian
• Jaminan pasar
• Segmentasi pasar
Pengumpul
(offtaker)
Pelibatan masyarakat lokal yang didukung penuh oleh swasta atau Badan Usaha Milik Negera (BUMN) sebagai fasilitator,
pengelolaan lahan tanpa mengalihkan kepemilikan, dan peran Badan Pengembangan Lumbung Pangan Nasional
Kontrak Kerja/
Perjanjian Kerja
Pertanian Kontrak
(contract farming)
Pemutusan
Hubungan Kerja
Pembinaan/
Penelusuran
(traceability)
28
Sistem Pangan Nasional yang Handal dan Berkelanjutan
Sumber: Bappenas (2020) 29
Dasbor Sistem Pangan
Sumber: <https://foodsystemsdashboard.org/>,
30
Lumbung Pangan di Sumatera Utara
31
215 Ha dan 785 Ha
LOKASI FOOD
ESTATE 2.000 HA
LOKASI FOOD
ESTATE 785 HA
1.332 Ha
3.669 Ha
2.711 Ha
5.078 Ha
500 Ha
1.000 Ha
Lumbung Pangan (FOOD ESTATE) Sumatera Utara
Dikembangkan di 4 kabupaten:
Humbang Hasundutan,
Tapanuli Tengah, Tapanuli
Utara, dan Pakpak Bharat
dengan luas total ±33.942 Ha
TST-H2C
CoE Agriculture
Food Estate
Taman Sains Teknologi Horti dan
Herbal seluas ±500 Ha, sebagai
pusat riset, rekayasa, dan
pengembangan bibit unggul
hortikultura dan tanaman herbal.
Center of Excellence Agriculture
Practices (etalase pertanian
modern) berada di wilayah Desa
Ria-Ria, seluas ± 1.000 Ha.
Kebun Raya diusulkan pada
tahap 2 seluas 1.154 Ha sebagai
taman tematik, taman koleksi,
dan wisata agro.
Kebun Raya
33
Mengacu ketentuan Kepmen LHK No SK.448/2020
1.332 Ha
1.590 Ha
1.256 Ha
341 Ha
33
Sumber: Kementan (2020)
Rancangan Klaster Food Estate Hortikultura
34
35
Tahap Pertama: FE Humbahas 215 Ha
Rencana Pengembangan :
1000 Ha
Sebaran komodtias di lahan 215Ha
Kondisi Tanaman di Lahan 200 ha per tanggal 18 Februari 2021
A* B** C*** A+B+C A* B** C*** A+B+C
1 Ganda Marsada Bawang Merah 17,5 9,6 4,8 32,0 11,3 14,3 6,6 32,0
2 Ria Kerja Bawang Merah 11,2 23,4 8,4 43,0 11,1 14,4 16,9 43,0
3 Sehati Bawang Merah 5,5 9,1 10,4 25,0 5,9 10,2 9,0 25,0
4 Maju Bawang Putih 9,9 12,7 8,4 31,0 0,2 10,2 20,7 31,0
5 Ria Bersinar Bawang Putih 2,5 5,3 11,2 19,0 2,8 5,9 10,2 19,0
6 Karejo Kentang 41,3 3,7 - 45,0 39,4 9,3 1,3 50,0
87,8 63,9 43,3 195,0 70,7 64,3 64,8 200,0 -
Keterangan:
* Kondisi tanaman baik, ditingkatkan pemeliharaan identifikasi I : 30 Januari 2021
** Kondisi tanaman kurang baik, masih bisa tumbuh/diperbaiki identifikasi II : 17 Februari 2021
*** Kondisi tanaman tidak baik/kerdil namun masih berumbi
TOTAL
IDENTIFIKASI I (Ha) IDENTIFIKASI II (Ha)
No Poktan Komoditas
Panen di Area Demfarm 15Ha
Hasil panen bawang basah: 16-17 ton per hektar
Hasil panen bawang kering: 10 ton dijual ke PT. Medan Lestari dgn harga
15.000 per kg
Pengembangan FE Humbahas: 785 Ha
Tindak Lanjut:
a. CPCL ditetapkan oleh Pemkab dengan luas
total 785 Ha dan tercatat 332 petani dengan
luas dan status lahan bervariasi, ditemukan
beberapa lahan dengan luas 30-40 Ha
b. SK CPCL perlu segera di plot kan menjadi
peta plot area kerja investor. Kab.
Humbahas meminta Dirjen PSP untuk
membantu melaksanakan deliniasi sekaligus
melakukan pemetaan lahan petani.
c. Kementerian ATR bersama dengan Pemkab
dan Kementan didorong untuk segera
melakukan verifikasi dan deliniasi lahan
petani
d. Mitra off-taker ditentukan berdasarkan
kesanggupan pengelolaan block area dan
penilaian Analisa Usaha Tani (AUT) serta
pendampingan petani. Saat ini terdapat 5
dari 11 calon off-taker/ investor yang
bersedia bergabung dalam program food
estate hortikultura 36
Tugas dan Tanggung Jawab Stakeholder untuk
Pengembangan Lahan 785 Ha
Sumber: Kemenkomarves (16 Maret 2021) 37
Timeline Budidaya Berdasarkan Aktivitas
Petani, Agroklimatologi, dan Kebutuhan Alsintan
Sumber: Kemenkomarves (16 Maret 2021) 38
39
Pengembangan FE Tahap 2
Vegetasi tajuk lebar*
Semak/veg. lebat 2*
Semak/veg. lebat 1*
tanah terbuka 2*
tanah terbuka 1*
Jalan 1*
? (∑ piksel sedikit)
? (∑ piksel sedikit)
Jalan 2*
? (∑ piksel sedikit)
Klasifikasi Tak Terbimbing Citra
SPOT 2019
Sumber Data: Kemenko Marves dan Kementan
Lahan Lumbung Pangan:
Status Kepemilikan Tanah Sebaiknya Tetap Berada di Pemerintah
Sumber: Kemenkomarves (2020)
40
Sumber: Kemenkomarves (2020)
Pendapatan Bersih untuk Petani dari Budidaya Bawang Berah,
Bawang Putih, dan Kentang Dapat Mencapai Rp 8,5 T per Tahun
41
Kebutuhan Input Data Analisis Penapisan Food Estate
Kabupaten Humbang Hasundutan
• Peta Hak Atas Tanah (HGU,HGB,HPL,dan Hak Milik)
• Peta RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota
• Peta Lahan Baku Sawah (LBS)
• Peta Penggunaan Tanah
Kementerian ATR/BPN
Kementerian Pertanian
• Peta Ketersediaan Lahan untuk Perluasan padi
Sawah
• Peta Lahan Gambut
• Peta Kebun Kelapa Sawit
• Peta kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian
Kementerian PUPR
• Peta Daerah Irigasi Rawa dan Daerah Irigasi Tambak
Kementerian LHK
• Peta Lahan Prima
• Peta Kawasan Hutan
• Peta Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG)
• Peta Kesesuaian Lahan Berdasarkan Hasil KLHS
Kementerian Desa PDTT
• Peta Kawasan dan Lokasi Transmigrasi Eksisting
• Peta Rencana Kawasan dan Lokasi Transmigrasi
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL
• Peta Rupa Bumi Indonesia
• Peta Penutupan Lahan
• Peta Recommended Development Area (RDA)
LAPAN
• Citra Satelit Resolusi Tinggi
42
Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan
 Peta Ketersediaan Lahan Sawah (Kementan)
 Peta Lahan Prima (KLHK)
 Peta Kesatuan Hidrologis Gambut (KLHK)
 Peta RDA (BIG)
 Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian (Kementan)
 Peta Kawasan Hutan Konservasi (KLHK)
Peta Tutupan Lahan Gabungan
 Peta Tutupan Eukaliptus dan Kemenyan (Kementan)
 Peta Tutupan Lahan (BIG)
 Peta Penggunaan Tanah (ATR/BPN)
 Peta Daerah Irigasi (PUPR)
 Peta Hak Atas Tanah (ATR/BPN)
 Peta RTRW (ATR/BPN)
 Peta Lokasi/Kawasan Transmigrasi (PDTT)
 Peta KLHS (KLHK)
KAB. HUMBANG HASUNDUTAN
 Peta Lahan Baku Sawah (ATR/BPN)
Baseline: Peta Rupa Bumi Indonesia dan Peta Batas
Administrasi Daerah
Lahan Sesuai (Non Perkebunan, Non Permukiman,
dan Lahan Terbangun)
Potensi Area of Interest (AOI) Food Estate Kab.
Humbang Hasundutan
Lahan Sesuai Komoditas Pertanian
Lahan Sesuai di Non Hutan Konservasi
Potensi Area of Interest (AOI) Ketahanan Pangan
Area of Interest (AOI) Food Estate
Kab. Humbang Hasundutan
Diverifikasi Melalui CSRT (LAPAN)
43
Taman Sains dan Tekno Herbal dan Hortikultur
(TSTH2) Pollung di Humbang Hasundutan
44
45
Potret KHDTK Nasional
Distribusi KHDK Sebaran KHDTK yang dikelola oleh Badan Litbang dan Inovasi KLHK
• KHDTK pertama kali diberikan tahun 2003 kepada LIPI untuk Kebun Raya di Bali
• Baru 10% menunjukkan keberhasilan dalam kemandirian pengelolaan KHDTK: UGM, UNDIP, ITB, Aek Nauli, Kepau Jaya, Kemampo,
Malili, Nusa Penida dan Rarung
• SK Penetapan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan IT Del: SK.331/Menlhk/Setjen/Pla.2/8/2020
Diolah dari Data Dit. RPP, Ditjen PKTL, KLHK
Sudah tata batas : 32
Belum tata batas : 53
1
35
11
38
KHDTK Religi dan Budaya
KHDTK Pemda, LIPI dll.
KHDTK Diklat Kehutanan
KHDTK Litbang Kehutanan
Sudah tata batas : 32
Belum tata batas : 53
TOTAL KHDTK : 85
(Diolah dari data Ditjen PKTL, Agustus 2020)
Sumber: Kemenkomarves (2021)
KHDTK di Pollung, Humbang Hasundutan
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN
NOMOR SK.331/MENLHK/SETJEN/PLA.2/8/2020
46
Visi dan Misi Kawasan TSTH2 Pollung
Visi :
TSTH2 Pollung menjadi pusat riset dan inovasi tanaman obat dan
hortikultura kelas dunia
Misi :
1. Riset dan Inovasi Teknologi Tanaman Obat/Herbal dan Hortkultura
2. Etalase dunia potensi tanaman obat & Hortikultura Indonesia
3. Simpul dan akselerator riset tanaman obat & Hortikultura Indonesia
4. Inkubasi teknologi untuk melahirkan PPBT (start-up)
5. Layanan kontrak riset (Contract Research Organization)
6. Industri/pabrik pengajaran untuk perguruan tinggi dan lembaga terkait lainnya
47
Kawasan TSTH2
48
Potensi pemberdayaan masyarakat
1. Mengutamakan penduduk setempat untuk bekerja di TSTH2 sesuai dengan kompetensi
2. Melakukan kerjasama inti plasma untuk herbal dan hortikultura
3. Melakukan kerjasama penanaman pohon yang bernilai ekonomis seperti makademia, kemenyan, aren, dan matoa
4. Menyediakan pelatihan budidaya herbal dan hortikultura
5. Kerjasama pengembangan perhutanan sosial lainnya
Rencana Kerjasama dengan Kelompok
Penyadap Kemenyan
1. Kerjasama untuk identifikasi
kelompok penyadap kemenyan
2. Identifikasi lokasi luasan per
kelompok penyadap kemenyan
3. Kerjasama dengan KPH XIII untuk
rekognisi penyadap kemenyan
yang mempunyai akses ke
perhutanan sosial
4. Pemberian kartu identitas (kartu
pass) untuk menghindarkan
penyadap liar dan kerusakan
hutan
5. Pembinaan pelestarian hutan dan
penanaman ulang (regenerasi
tanaman hutan)
6. Kerjasama pengembangan eko-
wisata hutan (pemandu wisata)
49
Progress Pengembangan Kawasan TSTH2
(Tata Batas)
• Berita acara penataan batas telah
ditandatangani oleh pihak-pihak
terkait
• Dokumen laporan penataan batas
tersebut direncanakan akan
dikirim ke Kementerian pada
minggu keempat bulan Maret
2021
50
Rencana Pengelolaan Blok 6
2.29058, 98.62533
2.28565, 98.62348
2.28605, 98.62382
± 15 ha
Sarana Prasarana: 5 ha
6.1
6.2
Kebun Koleksi: 3 ha
Peternakan: 1 ha
Nursery: 2 ha
6.3
6.4
51
Rencana Pengelolaan Blok 6
52
53
Denah Lansekap TST-H2C
54
Gedung
Inkubasi Bisnis
Guest House
Fasum
Gedung Riset
Waste water
treatment
Integrated
Farming Green house
Pilot plan
herbal
Herbarium
Theater & cafe
Gedung manajemen
1. ZONA MANAJEMEN
2. ZONA INKUBASI BISNIS
3. ZONA RISET
4. ZONA PENDUKUNG
Progress Pembangunan Jalan
• Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional (BPJN) akan memulai
pembangunan jalan pada Bulan
Maret 2021
• Jalan yang akan dibangun yaitu
sekitar ±12.3 km di luar
kawasan dan ±2.5 km di dalam
kawasan.
55
56
Linimsa Pengembangan TSTH2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
DOK PRE
MASTERPLAN
(IT DEL)
30 JAN 2021
PENETAPAN
LOKASI
(IT DEL)
MINGGU 4/5 JAN
SITE PLAN/
VISION PLAN
(MITRA – BPPT)
MINGGU 2 FEB
SURVEY JALAN
DALAM KAWASAN
(PUPR)
MINGGU 1 JAN
SURVEY EMBUNG
(IT DEL - BPPT)
MINGGU 3 FEB
SID EMBUNG
(IT DEL - BPPT)
MINGGU 3 MARET
AMDAL
(BPPT - IT DEL)
MINGGU 3 APRIL
DOK DED
(BPPT – IT DEL –
MITRA)
MINGGU 2 JULI
JALAN AKSES
(PUPR)
MINGGU 2 JULI
GROUNDBREAKING
--------------------------
10 Agustus 2021
DOKUMEN FS &
BUSSINES PLAN,
INVENTARISASI
(BPPT – IT DEL)
MINGGU 4 FEB
DOK MASTER PLAN
& ACTION PLAN
(BPPT – IT DEL)
MINGGU 4 MARET
Januari Februari Maret April Juli
57
Penutup
58
Penutup
• Bioekonomi mencoba menjawab salah satu isu nasional yaitu mewujudkan
ketahanan pangan yang merata dan bernilai tambah tinggi.
• Ketahanan pangan hanya bisa dijawab dengan pemanfaatan kawasan yang
produktif dan berkelanjutan.
• Pengembangan kawasan FE memerlukan kesatuan visi, koordinasi, integrasi,
teknologi, dan investasi (pembiayaan).
• Kawasan dapat dari lahan pemerintah daerah, kawasan hutan, maupun
konsorsium dari para petani atau pemilih lahan.
• Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate telah diatur dalam
Peraturan Menteri LHK P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020 tentang
Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate.
• Tantangan di lapangan rumit karena melibatkan banyak pihak, kelembagaan yang
belum terbentuk, keterbatasan infrastruktur, pembeli (offtaker), permodalan, dan
memerlukan stamina yang tinggi untuk mengatasi berbagai hambatan atau
persoalan.
59
Terima Kasih
60

More Related Content

What's hot

Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanEkal Kurniawan
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisDennisaDianita
 
Pertanian di masa depan
Pertanian di masa depanPertanian di masa depan
Pertanian di masa depanUmar Dani
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2maemunahmuchtar
 
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di IndonesiaPengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutanroni09071995
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalFaharuddin Fahar
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Novia Tri Handayani S
 
fungsi koprasi cara membuat koprasi
fungsi koprasi cara membuat koprasifungsi koprasi cara membuat koprasi
fungsi koprasi cara membuat koprasizahid_muhamad31
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduIeke Ayu
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanSri Wahyuni
 
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan PanganOtonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan PanganTriando Triando
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriabdul samad
 

What's hot (20)

Pengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kelPengantar ilmu pertanian kel
Pengantar ilmu pertanian kel
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor AgribisnisPotensi & Prospek Sektor Agribisnis
Potensi & Prospek Sektor Agribisnis
 
Bitranet edisi 44
Bitranet edisi 44Bitranet edisi 44
Bitranet edisi 44
 
Pertanian di masa depan
Pertanian di masa depanPertanian di masa depan
Pertanian di masa depan
 
Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2Ss. penglolaan agroekosistem2
Ss. penglolaan agroekosistem2
 
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di IndonesiaPengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
Pengembangan Ekonomi Metanol di Indonesia
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian BerkelanjutanPertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
Pertanian Organik Mendukung Pertanian Berkelanjutan
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture)
 
fungsi koprasi cara membuat koprasi
fungsi koprasi cara membuat koprasifungsi koprasi cara membuat koprasi
fungsi koprasi cara membuat koprasi
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Sistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpaduSistem pertanian terpadu
Sistem pertanian terpadu
 
Bitranet edisi 46
Bitranet edisi 46Bitranet edisi 46
Bitranet edisi 46
 
Bitranet edisi 46
Bitranet edisi 46Bitranet edisi 46
Bitranet edisi 46
 
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian BerkelanjutanPembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
 
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan PanganOtonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
 

Similar to BIOEKONOMI DAN LUMBUNG PANGAN

Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaTogar Simatupang
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015IAARD/Bogor, Indonesia
 
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxWan Na
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisniskodok666
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisBBPP_Batu
 
Agriculture’s r&d in indonesia
Agriculture’s r&d in indonesiaAgriculture’s r&d in indonesia
Agriculture’s r&d in indonesiaeva2409
 
RENSTRA LITABMAS 2014
RENSTRA LITABMAS 2014RENSTRA LITABMAS 2014
RENSTRA LITABMAS 2014lppmupnjatim
 
Buku Pintar MaxiGrow
Buku Pintar MaxiGrowBuku Pintar MaxiGrow
Buku Pintar MaxiGrowJenni Ginting
 
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptx
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptxTAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptx
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptxNieSinMan
 
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten MagelangPerkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten MagelangSetiyo Budi
 
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...International Tropical Peatlands Center
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxAzharKurnianto
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma Wijaya
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamfarahmaudy47
 

Similar to BIOEKONOMI DAN LUMBUNG PANGAN (20)

Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di IndonesiaPengembangan Bioekonomi di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi di Indonesia
 
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaPengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di Indonesia
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Project kpk pt psi
Project kpk pt psiProject kpk pt psi
Project kpk pt psi
 
Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
Agriculture’s r&d in indonesia
Agriculture’s r&d in indonesiaAgriculture’s r&d in indonesia
Agriculture’s r&d in indonesia
 
RENSTRA LITABMAS 2014
RENSTRA LITABMAS 2014RENSTRA LITABMAS 2014
RENSTRA LITABMAS 2014
 
Buku Pintar MaxiGrow
Buku Pintar MaxiGrowBuku Pintar MaxiGrow
Buku Pintar MaxiGrow
 
1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala1. agroindustri peluang dan kendala
1. agroindustri peluang dan kendala
 
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptx
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptxTAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptx
TAWARAN KESEDIAAN TEKNOLOGI BIO DAN INISIATIF DALAM BIDANG PENTERNAKAN.pptx
 
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten MagelangPerkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
Perkembangan Padi Organik di Kabupaten Magelang
 
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
Kajian model bisnis ketahanan pangan dalam mendukung pengelolaan ekosistem ga...
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
 
Pertanian bioindustri berbasis padi
Pertanian bioindustri berbasis padiPertanian bioindustri berbasis padi
Pertanian bioindustri berbasis padi
 
Sukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanianSukma, peranan sektor pertanian
Sukma, peranan sektor pertanian
 
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamGEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
GEOGRAFI XI MIA 5 Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Lipi daya saing inklusif (yuti)
Lipi   daya saing inklusif (yuti)Lipi   daya saing inklusif (yuti)
Lipi daya saing inklusif (yuti)
 

More from Togar Simatupang

Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Togar Simatupang
 
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaKebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaTogar Simatupang
 
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2Togar Simatupang
 
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2Togar Simatupang
 
A review of State of the Art in X (SOTAX)
A review of State of the Art in X (SOTAX) A review of State of the Art in X (SOTAX)
A review of State of the Art in X (SOTAX) Togar Simatupang
 
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaIntroduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaTogar Simatupang
 
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Togar Simatupang
 
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?Togar Simatupang
 
Publication Journey tips-and-tricks
Publication Journey tips-and-tricksPublication Journey tips-and-tricks
Publication Journey tips-and-tricksTogar Simatupang
 
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)Togar Simatupang
 
Module 6.D Implementation: project management
Module 6.D Implementation: project management Module 6.D Implementation: project management
Module 6.D Implementation: project management Togar Simatupang
 
Halal Logistics Business Model
Halal Logistics Business ModelHalal Logistics Business Model
Halal Logistics Business ModelTogar Simatupang
 
Module 6 Implementation: project management and monitoring
Module 6 Implementation: project management and monitoringModule 6 Implementation: project management and monitoring
Module 6 Implementation: project management and monitoringTogar Simatupang
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangTogar Simatupang
 
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Konstruksi
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan KonstruksiMetode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Konstruksi
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan KonstruksiTogar Simatupang
 
Keterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir KomputasionalKeterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir KomputasionalTogar Simatupang
 
Perancangan Ekosistem Bisnis
Perancangan Ekosistem BisnisPerancangan Ekosistem Bisnis
Perancangan Ekosistem BisnisTogar Simatupang
 
Praktik terbaik dan konsep usulan pencatatan sumber daya material dan peralat...
Praktik terbaik dan konsep usulan pencatatan sumber daya material dan peralat...Praktik terbaik dan konsep usulan pencatatan sumber daya material dan peralat...
Praktik terbaik dan konsep usulan pencatatan sumber daya material dan peralat...Togar Simatupang
 

More from Togar Simatupang (19)

Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
Sistem rantai pasokan minyak goreng (cooking oil supply chain)
 
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di IndonesiaKebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
Kebijakan Pendidikan Tinggi Pascapandemi di Indonesia
 
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
Perspektif Sistem Pendidikan Tinggi Pascapandemi versi2
 
Menerawang Visi ITB 2050
Menerawang Visi ITB 2050Menerawang Visi ITB 2050
Menerawang Visi ITB 2050
 
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
Isu Kontemporer dalam Manajemen Operasi_ver2
 
A review of State of the Art in X (SOTAX)
A review of State of the Art in X (SOTAX) A review of State of the Art in X (SOTAX)
A review of State of the Art in X (SOTAX)
 
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar AlgoritmaIntroduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
Introduction to Algorithm - Pengantar Algoritma
 
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
Logistik Maritim Ekspor Ikan Ver3
 
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
Bagaimana Mempersiapkan Masa Depan (how to prepare the future)?
 
Publication Journey tips-and-tricks
Publication Journey tips-and-tricksPublication Journey tips-and-tricks
Publication Journey tips-and-tricks
 
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
Peningkatan Ekonomi dan Inovasi (EKIN)
 
Module 6.D Implementation: project management
Module 6.D Implementation: project management Module 6.D Implementation: project management
Module 6.D Implementation: project management
 
Halal Logistics Business Model
Halal Logistics Business ModelHalal Logistics Business Model
Halal Logistics Business Model
 
Module 6 Implementation: project management and monitoring
Module 6 Implementation: project management and monitoringModule 6 Implementation: project management and monitoring
Module 6 Implementation: project management and monitoring
 
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental PecundangMental Pemenang dan Mental Pecundang
Mental Pemenang dan Mental Pecundang
 
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Konstruksi
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan KonstruksiMetode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Konstruksi
Metode dan Indikator Pengukuran Kinerja Pengelolaan Rantai Pasokan Konstruksi
 
Keterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir KomputasionalKeterampilan Berpikir Komputasional
Keterampilan Berpikir Komputasional
 
Perancangan Ekosistem Bisnis
Perancangan Ekosistem BisnisPerancangan Ekosistem Bisnis
Perancangan Ekosistem Bisnis
 
Praktik terbaik dan konsep usulan pencatatan sumber daya material dan peralat...
Praktik terbaik dan konsep usulan pencatatan sumber daya material dan peralat...Praktik terbaik dan konsep usulan pencatatan sumber daya material dan peralat...
Praktik terbaik dan konsep usulan pencatatan sumber daya material dan peralat...
 

BIOEKONOMI DAN LUMBUNG PANGAN

  • 1. Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (food estate) di Sumatera Utara Togar M. Simatupang Rektor Institut Teknologi Del Sesi Berbagi Rutin Sabtu 27.03.2021 Jam 09-11 via Pertemuan Zoom yang diprakarsai oleh Perkumpulan Agripreneur GANESHA
  • 2. Kilasan • Pendahuluan • Bioekonomi atau Ekonomi berbasis Hayati • Sistem Pangan Nasional • Lumbung Pangan di Sumatera Utara • Taman Sains dan Tekno Herbal dan Hortikultur Pollung • Penutup 2
  • 3. Pendahuluan • Bioekonomi merupakan peluang besar bagi masyarakat lokal dan regional. • Pertumbuhan pertanian sangat penting dalam pengentasan kemiskinan di daerah pedesaan, dan satu peluang untuk pertumbuhan tersebut terletak pada peningkatan produk pertanian. • Potensi Indonesia untuk mengembangkan ekonomi nabati berbasis sumber daya lokal sebagian besar masih belum dimanfaatkan. • Solusinya adalah mengembangkan opsi teknologi atau model bisnis untuk penerapan lokal. • Kegiatan peningkatan kesadaran, pengembangan pengetahuan (studi), pengelompokan, dan jejaring diperlukan untuk mendukung rantai nilai dan model bisnis berbasis nabati yang baru. 3
  • 5. Dari Industri 1.0 ke Industri 5.0 Industri 1.0 (1784) • Produksi mekanis • Tenaga air dan uap Industri 2.0 (1870) • Pembagian kerja • Produksi massal • Energi listrik Industri 3.0 (1969) • Elektronika • Sistem TI • Produksi otomatis Industri 4.0 (2011) • Internet untuk segala (IoT) • Maha data • Komputasi awan Industri 5.0 (masa depan) • Robotika dan AI • Keberlanjutan • SD terbarukan • Bionik 1784 1800 1900 2000 Alat tenun mekanis pertama Jalur perakitan pertama Pengontrol logika pertama yang dapat diprogram Sistem fisik siber Robot manusia bekerja sama Bio-Ekonomi 1870 2011 Tahun 1969 Kompleksitas 5
  • 6. Bioekonomi: Gelombang ekonomi berikutnya 1900 2030 2014 PDB dan kesejahteraan Ekonomi Alami Ekonomi Fosil Bio-Ekonomi • Bioekonomi menggunakan sumber daya alam hayati yang berkelanjutan untuk menghasilkan bahan, energi, makanan, dan jasa. • Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku fosil, mencegah perampasan ekosistem, mendorong pembangunan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja baru. 6
  • 8. Bioekonomi adalah produksi dan penggunaan sumber daya, proses, dan prinsip biologis untuk menyediakan produk, proses, dan layanan untuk semua sektor ekonomi. Pertanian, Industri Makanan, Kehutanan dan Industri Kayu, Industri Bangunan, Energi, Industri Kimia, Plastik, Tekstil, Farmasi ... Produk, Proses Industri (Ekstraksi, Rantai Nilai, dan Jaringan), Barang Publik dan Lingkungan Produktif Organisme Hidup (Tumbuhan, Hewan, Mikroba), Tanah, Keanekaragaman Hayati, "C" dalam CO2, Prinsip dan Pengetahuan Biologis Apa itu Bioekonomi? 8
  • 9. Konsep Bioekonomi Sumber: Bioeconomy Concepts by Regina Birne (2017) in Bioeconomy pp. 17-38, https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-68152-8_3 Fine & bulk chemicals and pharma Fertilizers Menggunakan penelitian dan inovasi untuk menghasilkan bahan baku terbarukan secara berkelanjutan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, dan akuakultur... … dan untuk mengolah bahan mentah yang dapat diperbarui menjadi produk bernilai tambah dalam industri makanan, berbasis nabati, dan energi. 9
  • 11. • Keamanan & nutrisi pangan • Kesehatan & kesejahteraan • Air bersih & sanitasi • Energi yang terjangkau & bersih • Pertumbuhan ekonomi • Industri, inovasi & infrastruktur • Konsumsi & produksi yang bertanggung jawab • Aksi Iklim • Kehidupan di bawah air (sumber daya akuatik) • Kehidupan di darat (sumber daya terestrial) Bagaimana Bioekonomi berkontribusi pada keberlanjutan? 11
  • 12. Kebijakan Bioekonomi di Seluruh Dunia Sumber: German Bioeconomy Council (2015) Bioeconomy Policies – Synopsis of National Strategies in the World. 12
  • 13. Nilai Bioekonomi Masyarakat Eropa Sumber: “Value of the EU bioeconomy”, https://news.bio- based.eu/value-of-the-eu-bioeconomy-the-latest-figures/ “Making Bioeconomy Work for Sustainable Development” Nature Biomassa 13
  • 15. Penerapan Strategi Bioekonomi Finlandia Sumber: “Finnish bioeconomy in numbers”, https://www.luke.fi/en/natural-resources/finnish-bioeconomy-in-numbers/ 15
  • 16. Malaysia memiliki Bahan yang Tepat untuk Menjadi Pemimpin Dunia di Produksi Produk Terbarukan Sumber: Agensi Inovasi Malaysia (AIM) National Biomass Strategy Delivery Unit (2018), “International Workshop: Future Perspective of Bioenergy Development in Asia, Session 5: Future Perspective of Regional Development”. 16
  • 17. Konsep Simpul Bio Sumber: Agensi Inovasi Malaysia (AIM) National Biomass Strategy Delivery Unit (2018), “International Workshop: Future Perspective of Bioenergy Development in Asia, Session 5: Future Perspective of Regional Development”. 17
  • 18. Kontrak Pertanian dan Pertanian Berdedikasi berbasis masyarakat memberikan keterlibatan penduduk pedesaan dengan sumber pendapatan yang berkelanjutan Sumber: Agensi Inovasi Malaysia (AIM) National Biomass Strategy Delivery Unit (2018), “International Workshop: Future Perspective of Bioenergy Development in Asia, Session 5: Future Perspective of Regional Development”. 18
  • 19. Thailand sebagai Pusat Bioekonomi di ASEAN Sumber: “Thai Bioeconomy”, https://www.nstda.or.th/thaibioeconomy/why-bioeconomy/80-why-bioeconomy.html 19
  • 20. Bioekonomi adalah generasi penerus Ekonomi Berbasis Pertanian 20
  • 22. Bawang Putih dan Buah-buahan Memiliki Nilai Satuan yang Tinggi Sumber: Kemenkomarves (2020) 22
  • 23. Margin dari Data Impor ke Harga Ritel Bervariasi dari 63% hingga 694% Sumber: Kemenkomarves (2020) 23
  • 24. Ketahanan pangan di persimpangan jalan? Kegagalan Proyek Food Estate Masa Lalu Perampasan tanah dan konflik kepemilikan lahan Lahan yang rusak, tidak produktif, dan menganggur Kegagalan petani memenuhi swa sembada pangan Kegagalan berulang untuk mengatasi ketahanan pangan dan dan bioenergi Patokan ketahanan pangan: ketersediaan (availability), keterjangkauan (affordability), dan keamanan (safety) pangan. 24
  • 25. Apakah urusan pangan diberikan kepada petani atau korporasi? Petani • Sistem pertanian atau perladangan kolektif berbasis kearifan lokal • Diversifikasi pangan dan mengembangkan pangan lokal • Mekanisasi teknologi bagi petani terbatas dan mahal • Peran tengkulak yang mendominasi rantai pasokan • Petani sering mengadu keberuntungan dengan ketidakpastian harga dan mutu • Permindahan kepemilikan lahan mudah dan konversi lahan cukup tinggi • Lemah dalam mewujudkan swasembaga Korporasi • Sistem pertanian dan penggunaan lahan skala luas berbasiskan pada ketahanan pangan • Monokultur jenis pangan yang mempunyai nilai jual tinggi • Mekanisasi lebih efisien memenuhi skala ekonomi • Peran korporasi sebagai pengumpul (offtaker) dan penjamin mutu • Adanya kontrak pertanian yang kestabilan mutu dan harga yang menjamin margin • Permindahan kepemilikan lahan sulit dan konversi lahan rendah • Terbukti dapat menjamin pasokan 25
  • 26. Sumber: Kemenkomarves (2020) Studi Kasus Kepemilikan Lahan: Federal Land Development Authority (FELDA) 1956-sekarang 26
  • 27. Faktor Kunci Keberhasilan Regulasi Kelayakan Infrastruktur Inovasi Teknologi Produksi dan Distribusi Tata Niaga Pertanian dan Tata Kelola Kelembagaan Tanaman, Kesesuaian Tanah, dan Iklim Sumber Daya Manusia Jaringan irigasi di lahan food estate, bebas banjir, sarana dan prasarana produksi pangan, Pemerintah menyediakan infrastruktur dasar Para petani yang terlibat atau para pekerja di bidang food estate memiliki etos kerja yang sangat baik. Kepatuhan terhadap ketentuan ketika bekerja di perusahaan bidang food estate. Kompetensi SDM. Pelatihan dan sertifikasi. Sekolah vokasi. Berbasis pada sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal, pelaku utama, akses pasar, akses modal Efisiensi sistem usaha pangan dengan teknologi produksi pangan yang ramah lingkungan, Sistem sertifikasi produk pertanian atau Good Agricultural Practices (GAP) yang bersifat berkelanjutan, benih unggul, penanganan hama, pertanian presisi, e-commerce Luasan lahan produktif, kewilayahan Insentif untuk mendapat pupuk bersubsidi, benih gratis, dan pembebasan PPN 27
  • 28. Pola Pengembangan Food Estate • Gapoktan • Koperasi • BUMDES • Agribisnis Sumberluar (outsource) • Alokasi Areal Kerja • Pengaturan pola tanam • Peningkatan Mutu dan Volume Produksi • Pendampingan dan Pengawasan Food Estate • Kontrak pembelian • Jaminan pasar • Segmentasi pasar Pengumpul (offtaker) Pelibatan masyarakat lokal yang didukung penuh oleh swasta atau Badan Usaha Milik Negera (BUMN) sebagai fasilitator, pengelolaan lahan tanpa mengalihkan kepemilikan, dan peran Badan Pengembangan Lumbung Pangan Nasional Kontrak Kerja/ Perjanjian Kerja Pertanian Kontrak (contract farming) Pemutusan Hubungan Kerja Pembinaan/ Penelusuran (traceability) 28
  • 29. Sistem Pangan Nasional yang Handal dan Berkelanjutan Sumber: Bappenas (2020) 29
  • 30. Dasbor Sistem Pangan Sumber: <https://foodsystemsdashboard.org/>, 30
  • 31. Lumbung Pangan di Sumatera Utara 31
  • 32. 215 Ha dan 785 Ha LOKASI FOOD ESTATE 2.000 HA LOKASI FOOD ESTATE 785 HA 1.332 Ha 3.669 Ha 2.711 Ha 5.078 Ha 500 Ha 1.000 Ha
  • 33. Lumbung Pangan (FOOD ESTATE) Sumatera Utara Dikembangkan di 4 kabupaten: Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Pakpak Bharat dengan luas total ±33.942 Ha TST-H2C CoE Agriculture Food Estate Taman Sains Teknologi Horti dan Herbal seluas ±500 Ha, sebagai pusat riset, rekayasa, dan pengembangan bibit unggul hortikultura dan tanaman herbal. Center of Excellence Agriculture Practices (etalase pertanian modern) berada di wilayah Desa Ria-Ria, seluas ± 1.000 Ha. Kebun Raya diusulkan pada tahap 2 seluas 1.154 Ha sebagai taman tematik, taman koleksi, dan wisata agro. Kebun Raya 33 Mengacu ketentuan Kepmen LHK No SK.448/2020 1.332 Ha 1.590 Ha 1.256 Ha 341 Ha 33
  • 34. Sumber: Kementan (2020) Rancangan Klaster Food Estate Hortikultura 34
  • 35. 35 Tahap Pertama: FE Humbahas 215 Ha Rencana Pengembangan : 1000 Ha Sebaran komodtias di lahan 215Ha Kondisi Tanaman di Lahan 200 ha per tanggal 18 Februari 2021 A* B** C*** A+B+C A* B** C*** A+B+C 1 Ganda Marsada Bawang Merah 17,5 9,6 4,8 32,0 11,3 14,3 6,6 32,0 2 Ria Kerja Bawang Merah 11,2 23,4 8,4 43,0 11,1 14,4 16,9 43,0 3 Sehati Bawang Merah 5,5 9,1 10,4 25,0 5,9 10,2 9,0 25,0 4 Maju Bawang Putih 9,9 12,7 8,4 31,0 0,2 10,2 20,7 31,0 5 Ria Bersinar Bawang Putih 2,5 5,3 11,2 19,0 2,8 5,9 10,2 19,0 6 Karejo Kentang 41,3 3,7 - 45,0 39,4 9,3 1,3 50,0 87,8 63,9 43,3 195,0 70,7 64,3 64,8 200,0 - Keterangan: * Kondisi tanaman baik, ditingkatkan pemeliharaan identifikasi I : 30 Januari 2021 ** Kondisi tanaman kurang baik, masih bisa tumbuh/diperbaiki identifikasi II : 17 Februari 2021 *** Kondisi tanaman tidak baik/kerdil namun masih berumbi TOTAL IDENTIFIKASI I (Ha) IDENTIFIKASI II (Ha) No Poktan Komoditas Panen di Area Demfarm 15Ha Hasil panen bawang basah: 16-17 ton per hektar Hasil panen bawang kering: 10 ton dijual ke PT. Medan Lestari dgn harga 15.000 per kg
  • 36. Pengembangan FE Humbahas: 785 Ha Tindak Lanjut: a. CPCL ditetapkan oleh Pemkab dengan luas total 785 Ha dan tercatat 332 petani dengan luas dan status lahan bervariasi, ditemukan beberapa lahan dengan luas 30-40 Ha b. SK CPCL perlu segera di plot kan menjadi peta plot area kerja investor. Kab. Humbahas meminta Dirjen PSP untuk membantu melaksanakan deliniasi sekaligus melakukan pemetaan lahan petani. c. Kementerian ATR bersama dengan Pemkab dan Kementan didorong untuk segera melakukan verifikasi dan deliniasi lahan petani d. Mitra off-taker ditentukan berdasarkan kesanggupan pengelolaan block area dan penilaian Analisa Usaha Tani (AUT) serta pendampingan petani. Saat ini terdapat 5 dari 11 calon off-taker/ investor yang bersedia bergabung dalam program food estate hortikultura 36
  • 37. Tugas dan Tanggung Jawab Stakeholder untuk Pengembangan Lahan 785 Ha Sumber: Kemenkomarves (16 Maret 2021) 37
  • 38. Timeline Budidaya Berdasarkan Aktivitas Petani, Agroklimatologi, dan Kebutuhan Alsintan Sumber: Kemenkomarves (16 Maret 2021) 38
  • 39. 39 Pengembangan FE Tahap 2 Vegetasi tajuk lebar* Semak/veg. lebat 2* Semak/veg. lebat 1* tanah terbuka 2* tanah terbuka 1* Jalan 1* ? (∑ piksel sedikit) ? (∑ piksel sedikit) Jalan 2* ? (∑ piksel sedikit) Klasifikasi Tak Terbimbing Citra SPOT 2019 Sumber Data: Kemenko Marves dan Kementan
  • 40. Lahan Lumbung Pangan: Status Kepemilikan Tanah Sebaiknya Tetap Berada di Pemerintah Sumber: Kemenkomarves (2020) 40
  • 41. Sumber: Kemenkomarves (2020) Pendapatan Bersih untuk Petani dari Budidaya Bawang Berah, Bawang Putih, dan Kentang Dapat Mencapai Rp 8,5 T per Tahun 41
  • 42. Kebutuhan Input Data Analisis Penapisan Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan • Peta Hak Atas Tanah (HGU,HGB,HPL,dan Hak Milik) • Peta RTRW Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota • Peta Lahan Baku Sawah (LBS) • Peta Penggunaan Tanah Kementerian ATR/BPN Kementerian Pertanian • Peta Ketersediaan Lahan untuk Perluasan padi Sawah • Peta Lahan Gambut • Peta Kebun Kelapa Sawit • Peta kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian Kementerian PUPR • Peta Daerah Irigasi Rawa dan Daerah Irigasi Tambak Kementerian LHK • Peta Lahan Prima • Peta Kawasan Hutan • Peta Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) • Peta Kesesuaian Lahan Berdasarkan Hasil KLHS Kementerian Desa PDTT • Peta Kawasan dan Lokasi Transmigrasi Eksisting • Peta Rencana Kawasan dan Lokasi Transmigrasi BADAN INFORMASI GEOSPASIAL • Peta Rupa Bumi Indonesia • Peta Penutupan Lahan • Peta Recommended Development Area (RDA) LAPAN • Citra Satelit Resolusi Tinggi 42
  • 43. Food Estate Kabupaten Humbang Hasundutan  Peta Ketersediaan Lahan Sawah (Kementan)  Peta Lahan Prima (KLHK)  Peta Kesatuan Hidrologis Gambut (KLHK)  Peta RDA (BIG)  Peta Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian (Kementan)  Peta Kawasan Hutan Konservasi (KLHK) Peta Tutupan Lahan Gabungan  Peta Tutupan Eukaliptus dan Kemenyan (Kementan)  Peta Tutupan Lahan (BIG)  Peta Penggunaan Tanah (ATR/BPN)  Peta Daerah Irigasi (PUPR)  Peta Hak Atas Tanah (ATR/BPN)  Peta RTRW (ATR/BPN)  Peta Lokasi/Kawasan Transmigrasi (PDTT)  Peta KLHS (KLHK) KAB. HUMBANG HASUNDUTAN  Peta Lahan Baku Sawah (ATR/BPN) Baseline: Peta Rupa Bumi Indonesia dan Peta Batas Administrasi Daerah Lahan Sesuai (Non Perkebunan, Non Permukiman, dan Lahan Terbangun) Potensi Area of Interest (AOI) Food Estate Kab. Humbang Hasundutan Lahan Sesuai Komoditas Pertanian Lahan Sesuai di Non Hutan Konservasi Potensi Area of Interest (AOI) Ketahanan Pangan Area of Interest (AOI) Food Estate Kab. Humbang Hasundutan Diverifikasi Melalui CSRT (LAPAN) 43
  • 44. Taman Sains dan Tekno Herbal dan Hortikultur (TSTH2) Pollung di Humbang Hasundutan 44
  • 45. 45 Potret KHDTK Nasional Distribusi KHDK Sebaran KHDTK yang dikelola oleh Badan Litbang dan Inovasi KLHK • KHDTK pertama kali diberikan tahun 2003 kepada LIPI untuk Kebun Raya di Bali • Baru 10% menunjukkan keberhasilan dalam kemandirian pengelolaan KHDTK: UGM, UNDIP, ITB, Aek Nauli, Kepau Jaya, Kemampo, Malili, Nusa Penida dan Rarung • SK Penetapan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan IT Del: SK.331/Menlhk/Setjen/Pla.2/8/2020 Diolah dari Data Dit. RPP, Ditjen PKTL, KLHK Sudah tata batas : 32 Belum tata batas : 53 1 35 11 38 KHDTK Religi dan Budaya KHDTK Pemda, LIPI dll. KHDTK Diklat Kehutanan KHDTK Litbang Kehutanan Sudah tata batas : 32 Belum tata batas : 53 TOTAL KHDTK : 85 (Diolah dari data Ditjen PKTL, Agustus 2020) Sumber: Kemenkomarves (2021)
  • 46. KHDTK di Pollung, Humbang Hasundutan KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN DAN KEHUTANAN NOMOR SK.331/MENLHK/SETJEN/PLA.2/8/2020 46
  • 47. Visi dan Misi Kawasan TSTH2 Pollung Visi : TSTH2 Pollung menjadi pusat riset dan inovasi tanaman obat dan hortikultura kelas dunia Misi : 1. Riset dan Inovasi Teknologi Tanaman Obat/Herbal dan Hortkultura 2. Etalase dunia potensi tanaman obat & Hortikultura Indonesia 3. Simpul dan akselerator riset tanaman obat & Hortikultura Indonesia 4. Inkubasi teknologi untuk melahirkan PPBT (start-up) 5. Layanan kontrak riset (Contract Research Organization) 6. Industri/pabrik pengajaran untuk perguruan tinggi dan lembaga terkait lainnya 47
  • 48. Kawasan TSTH2 48 Potensi pemberdayaan masyarakat 1. Mengutamakan penduduk setempat untuk bekerja di TSTH2 sesuai dengan kompetensi 2. Melakukan kerjasama inti plasma untuk herbal dan hortikultura 3. Melakukan kerjasama penanaman pohon yang bernilai ekonomis seperti makademia, kemenyan, aren, dan matoa 4. Menyediakan pelatihan budidaya herbal dan hortikultura 5. Kerjasama pengembangan perhutanan sosial lainnya
  • 49. Rencana Kerjasama dengan Kelompok Penyadap Kemenyan 1. Kerjasama untuk identifikasi kelompok penyadap kemenyan 2. Identifikasi lokasi luasan per kelompok penyadap kemenyan 3. Kerjasama dengan KPH XIII untuk rekognisi penyadap kemenyan yang mempunyai akses ke perhutanan sosial 4. Pemberian kartu identitas (kartu pass) untuk menghindarkan penyadap liar dan kerusakan hutan 5. Pembinaan pelestarian hutan dan penanaman ulang (regenerasi tanaman hutan) 6. Kerjasama pengembangan eko- wisata hutan (pemandu wisata) 49
  • 50. Progress Pengembangan Kawasan TSTH2 (Tata Batas) • Berita acara penataan batas telah ditandatangani oleh pihak-pihak terkait • Dokumen laporan penataan batas tersebut direncanakan akan dikirim ke Kementerian pada minggu keempat bulan Maret 2021 50
  • 51. Rencana Pengelolaan Blok 6 2.29058, 98.62533 2.28565, 98.62348 2.28605, 98.62382 ± 15 ha Sarana Prasarana: 5 ha 6.1 6.2 Kebun Koleksi: 3 ha Peternakan: 1 ha Nursery: 2 ha 6.3 6.4 51
  • 53. 53
  • 54. Denah Lansekap TST-H2C 54 Gedung Inkubasi Bisnis Guest House Fasum Gedung Riset Waste water treatment Integrated Farming Green house Pilot plan herbal Herbarium Theater & cafe Gedung manajemen 1. ZONA MANAJEMEN 2. ZONA INKUBASI BISNIS 3. ZONA RISET 4. ZONA PENDUKUNG
  • 55. Progress Pembangunan Jalan • Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) akan memulai pembangunan jalan pada Bulan Maret 2021 • Jalan yang akan dibangun yaitu sekitar ±12.3 km di luar kawasan dan ±2.5 km di dalam kawasan. 55
  • 56. 56
  • 57. Linimsa Pengembangan TSTH2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 DOK PRE MASTERPLAN (IT DEL) 30 JAN 2021 PENETAPAN LOKASI (IT DEL) MINGGU 4/5 JAN SITE PLAN/ VISION PLAN (MITRA – BPPT) MINGGU 2 FEB SURVEY JALAN DALAM KAWASAN (PUPR) MINGGU 1 JAN SURVEY EMBUNG (IT DEL - BPPT) MINGGU 3 FEB SID EMBUNG (IT DEL - BPPT) MINGGU 3 MARET AMDAL (BPPT - IT DEL) MINGGU 3 APRIL DOK DED (BPPT – IT DEL – MITRA) MINGGU 2 JULI JALAN AKSES (PUPR) MINGGU 2 JULI GROUNDBREAKING -------------------------- 10 Agustus 2021 DOKUMEN FS & BUSSINES PLAN, INVENTARISASI (BPPT – IT DEL) MINGGU 4 FEB DOK MASTER PLAN & ACTION PLAN (BPPT – IT DEL) MINGGU 4 MARET Januari Februari Maret April Juli 57
  • 59. Penutup • Bioekonomi mencoba menjawab salah satu isu nasional yaitu mewujudkan ketahanan pangan yang merata dan bernilai tambah tinggi. • Ketahanan pangan hanya bisa dijawab dengan pemanfaatan kawasan yang produktif dan berkelanjutan. • Pengembangan kawasan FE memerlukan kesatuan visi, koordinasi, integrasi, teknologi, dan investasi (pembiayaan). • Kawasan dapat dari lahan pemerintah daerah, kawasan hutan, maupun konsorsium dari para petani atau pemilih lahan. • Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate telah diatur dalam Peraturan Menteri LHK P.24/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020 tentang Penyediaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Food Estate. • Tantangan di lapangan rumit karena melibatkan banyak pihak, kelembagaan yang belum terbentuk, keterbatasan infrastruktur, pembeli (offtaker), permodalan, dan memerlukan stamina yang tinggi untuk mengatasi berbagai hambatan atau persoalan. 59