2. DEFINISI
▪ Merupakan iritasi degeneratif dari
plantar fascia yang berasal dari
tuberositas kalkaneus medial tumit
serta struktur perifascial di
sekitarnya.
(Buchanan and Kushner, 2019)
(Trojian and Tucker, 2019)
4. EPIDEMIOLOGY
telah dilaporkan bahwa prevalensi
gangguan pada kaki berkisar antara
61 sampai 79% dan berkontribusi
terhadap dampak negatif pada
kualitas hidup
plantar fasciitis dapat terjadi pada individu di seluruh
usia dan tingkat aktivitas, dan kondisi ini diperkirakan
mencapai lebih dari 1 juta kunjungan dokter setiap
tahun di Amerika Serikat.
(Rhim et al., 2021)
Di antara para atlet, kondisi ini sangat
umum pada pelari terjadi hingga 17,4% dari
populasi ini.
Diperkirakan terjadi pada sekitar 10% dari populasi umum
, dengan 83% dari pasien ini adalah orang dewasa yang
bekerja aktif antara usia 25 dan 65 tahun.
5. ETIOLOGI & FACTOR RESIKO
▪ Plantar fasciitis adalah kondisi penggunaan biomekanik yang berlebihan yang
mengakibatkan perubahan degeneratif pada perlekatannya pada kalkaneus.
(Trojian and Tucker, 2019)
7. GEJALA KLINIS
▪ Pasien biasanya datang dengan nyeri di
sisi medial tumit kaki terutama di pagi
hari.
▪ Keluhan membaik setelah beberapa
saat berjalan, tetapi kembali lagi saat
menahan beban dalam waktu lama
seperti berdiri, berjalan, atau berlari.
▪ Nyeri pada tumit memburuk saat
menahan beban berulang setelah
periode istirahat, seperti berdiri
setelah beberapa saat duduk di meja.
(Lim, How and Tan, 2016)
8. DIAGNOSIS
Anamnesis
▪ riwayat terfokus pada awal mula keluhan
▪ onset
▪ karakteristik
▪ lokasi
▪ intensitas nyeri.
▪ mengeluhkan nyeri tumpul atau nyeri
berdenyut, yang terlokalisasi di daerah
sekitar asal plantar fascia pada kalkaneus.
▪ Nyeri memburuk pada langkah pertama di
pagi hari dan ketika bangun dari duduk.
▪ membaik dengan aktivitas, tetapi kemudian
memburuk saat aktivitas menjadi
berkepanjangan.
Pemeriksaan fisik
▪ Pemeriksaan fisik pasien dengan nyeri
tumit harus fokus pada penentuan lokasi
nyeri yang tepat, mengevaluasi
kekencangan cord tumit, dan
mengesampingkan penyebab lain dari
nyeri tumit.
▪ Pemeriksaan fisik dimulai dengan evaluasi
kesejajaran berdiri dan gaya berjalan.
▪ Fasia plantaris dan asalnya di kalkaneus
harus dipalpasi, untuk mendapatkan
adanya nyeri tekan.
▪ Secara khusus, dorsofleksi pasif dari sendi
metatarsophalangeal dikenal sebagai tes
windlass (atau Jack) dan dianggap sebagai
tes positif jika rasa sakit timbul.
(Latt et al., 2020)
9. DIAGNOSIS
Imaging
▪ Sinar-X dan/atau evaluasi ultrasonografi
dapat menunjukkan kalsifikasi pada jaringan
lunak atau taji tumit (calcaneal spur) pada
aspek inferior tumit.
(Lim, How and Tan, 2016)
USG dapat menunjukkan penebalan dan pembengkakan
fasia plantaris yang merupakan ciri khasnya (Menurut
nilai normatif yang dipublikasikan, ketebalan plantar
fascia pada orang dewasa sehat tanpa gejala berkisar
antara 3,3 ± 0,3 mm hingga 3,9 ± 0,5 mm; ketebalan
lebih besar dari 4,0 mm dianggap abnormal).
(Latt et al., 2020)
10. DIAGNOSIS
Jika pasien tidak membaik pasca terapi konservatif setelah jangka waktu
yang lebih lama, maka dapat mempertimbangkan untuk pemeriksaan MRI
untuk mengevaluasi robekan, fraktur stres, atau defek osteokondral.
(Zhang et al., 2020)
17. PROGNOSIS & KOMPLIKASI
Prognosis
▪ Sekitar 85% hingga 90% dari pasien
dengan plantar fasciitis dapat berhasil
diobati tanpa operasi.
▪ Sekitar 75% kasus sembuh secara
spontan dalam 12 bulan.
▪ Sekitar 5% membutuhkan
pembedahan tetapi hasilnya tidak
terlalu baik.
Komplikasi
▪ ruptur tendon, terutama jika injeksi
kortikosteroid dilakukan
▪ Nekrosis bantalan lemak
▪ Perataan lengkungan, yang
meningkatkan ketegangan
(Buchanan and Kushner, 2019)
18. DAFTAR PUSTAKA
▪ Buchanan, B.K. and Kushner, D., 2019. Plantar Fasciitis Pathophysiology Treatment / Management. pp.1–
4.
▪ Latt, L.D., Jaffe, D.E., Tang, Y. and Taljanovic, M.S., 2020. Evaluation and Treatment of Chronic Plantar
Fasciitis. Foot and Ankle Orthopaedics, 5(1), pp.1–11.
▪ Lim, A.T., How, C.H. and Tan, B., 2016. Management of plantar fasciitis in the outpatient setting.
Singapore Medical Journal, 57(4), pp.168–171.
▪ Petraglia, F., Ramazzina, I. and Costantino, C., 2017. Plantar fasciitis in athletes: Diagnostic and treatment
strategies. A systematic review. Muscles, Ligaments and Tendons Journal, 7(1), pp.107–118.
▪ Rhim, H.C., Kwon, J., Park, J., Borg-Stein, J. and Tenforde, A.S., 2021. A systematic review of systematic
reviews on the epidemiology, evaluation, and treatment of plantar fasciitis. Life, 11(12), pp.1–24.
▪ Trojian, T. and Tucker, A.K., 2019. Plantar Fasciitis - American Family Physician. Drexel University College of
Medicine, [online] 99(12), pp.744–750. Available at: <https://www.aafp.org/afp/2019/0615/p744.html>.
▪ Zhang, L., Cheng, H.W., Xiong, L.J., Xia, Z.R., Zhang, M.Y., Fu, S.J. and Wang, G.Y., 2020. The Relationship
between Calcaneal Spur Type and Plantar Fasciitis in Chinese Population. BioMed Research International,
2020.
Secara khusus, peningkatan beban fasia dirasakan oleh gap junction antara fibrosit (mekanotransduksi), yang kemudian memediasi perubahan matriks ekstraseluler, menghasilkan degenerasi miksoid dan fragmentasi fasia plantaris dan struktur perifascial.