SlideShare a Scribd company logo
FARMAKOTERAPI II
DOSEN PENGAMPU : APT. ASIH WIDIYASTUTI., M.FARM
1. Andre Kurniawan 203110038
2. Putri Rizky Apriola 203110040
3. Rodhi Restino 193110056
4. Syahroni 203210039
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI PENYAKIT
Timbul akibat  Penuaan, trauma, atau akibat kelainan
Keadaan ini tidak berkaitan dengan factor sistemik
infeksi
Osteoarthritis (OA)  Bahasa yunani  arthron =
sendi dan itis = inflamasi
DEFINISI PENYAKIT
Timbul akibat  Penuaan, trauma, atau akibat kelainan
atau factor tertentu. Keadaan ini tidak berkaitan dengan
infeksi
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit yang berkembang dengan lambat,
mempengaruhi sendi diartrodial perifer dan rangka aksial. Penyakit ini
dengan kerusakan dan hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada
pembentukan osteofit, rasa sakit, pergerakan yang terbatzs, deformitas, dan
disabilitas progresif. Inflamasi dapat terjadi atau ridak pada sendi yang
PERJALANAN PENYAKIT
1
• Peningkatan air pada kartiligo menyerap/meningkat konsentrasi air
• Proteoglikan kartilago menurun
2
• Peningkatan dalam sintesis kolagen
• dan perubahan distib dan diameter serat dapat terlihat.
3 • Peningkatan aktivitas metabolik teoglikan kartilago menurun
4 • degradasi kartilago dan pada akhirnya rasa sakit dan deformitas sendi.
5 • Mikrofaktur pada tulang
6 • inflamasi
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
OSTEOARTHRITIS
PATOFISIOLOGI
OA
Primer
IDIOPATIK / belum
diketahui pemyababnya
Sekunder
Trauma
Kelainan tulang sendi
Kelainan deposit kalsium
Kelainan endokrin,
metabolik
Faktor resiko lainnya
(obesitas)
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
OA
usia
Jenis
kelamin
Herediter /
genetik
obesitas
Kelainan
anatomi
pada sendi
vagus /
valrus
Trauma
TANDA GEJALA KLINIS
Gejala klinis
Nyeri
sendi
Morning
stiffness
Hambatan
pergerakan
sendi
krepitasi
Perubahan
bentuk
sendi
Perubahan
gaya
berjalan
Nyeri yang terlokalisir dan Akan bertambah jika ada
pergerakan pada sendi yang terserang
kekakuan pada pagi hari, terjadi
setelah imobilisasi (duduk dalam
waktu lama)
Bersifat progresif, bertambah berat
perlahan sejalan (diiringi
bertambahnya nyeri)
Rasa gemertak terjadi pada sendi yang sakit
Perubahan bentuk dan penyempitan
celah sendi (akibat kontraktur sendi
yang lama, perubahan permukaan
sendi)
Hal yang paling menyiksa,
karena selalu berhubungan
dengan nyeri dan
menyebabkan pincang
DIAGNOSA KLINIS
Pemeriksaan Fisik
Usia . 50
tahun
Kaku sendi
30 menit
Nyeri tepi
tulang
krepitus
Pembesaran
tulang sendi
Pemeriksaan
Radiologi
Penyempitan
celah sendi
Peningkatan
densitas
Osteofit
pada pinggir
sendi
Kista tulang
Perubahan
anatomi
sendi
DIAGNOSA KLINIS
Pemeriksaan Lainnya.
• Pemeriksaan laboratorium :
Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA, biasanya tidak
banyak berguna. Pemeriksaan laboratorium akan membantu
dalam mengidentifikasi penyebab pokok pada OA sekunder.
• Pemeriksaan Marker :
Marker yang dapat digunakan sebagai uji diagnostik pada OA
antara lain: Keratan sulfat, Konsentrasi fragmen agrekan, ` fragmen
COMP (cartilage alogometric matrix protein), metaloproteinase matriks
dan inhibitornya dalam cairan sendi
TUJUAN TERAPI
Penatalaksanaan terapi osteoarthritis ditujukan untuk :
• meredakan nyeri
• Mengoptimalkan fungsi sendi
• Mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan
meningkatkan kualitas hidup
• Menghambat progresivitas penyakit
• Menghambat progresivitas penyakit
• Terapi non farmakologi
1. Edukasi : memberi tahu tentang penyakit, bertujuan agar penyakit
tidak parah
2. Menurunkan berat badan : untuk mengurangi factor resiko
3. Pembedahan/Operasi : dilakukan pengangkatan sendi, penghilangan
osteofit untuk pasien yang merasakan sakit dan menyebabkan ketidak
mampuan fungsi sendi.
4. Terapi fisik/ fisioterapi : bertujuan agar sendi tetap dapat di pakai
Terapi
farmakologi
AINS Kortikosteroid analgesik
Non narkotik narkotik
Injeksi
Hialuronat
• Terapi Farmakologi
1. Gol AINS = ASPIRIN, celecobix, diklofenak, difunisal,
etodolak, fenoprofen, flurbiprofen, ibuprofen,
indometasin, ketoprofen, meklofenamat,
meloksikam, nabumeton, naproksen, nonasetilasi
salisilat, oksaprozin, piroksikam, sulindak, tolmetin,
valdekoksib (kecuali ketorolac dan asam mefenamat)
dapat meredakan tanda tanda dan gejala seperti nyeri
ringan dan sedang.
Terapi obat pada OA ditargetkan pada penghilang rasa sakit. Kaena OA
sering terjadi pda orang tua yang memiliki kondisi medis lainnya,
dipelukan suatu pendekatan konservatif terhadap pengobatan obat.
• Terapi Farmakologi
2. Analgesik :
a) Non Narkotik : sediaan oral(Aetaminofen) atau topical (Kapaisin,
Glukosmin dan kondroitin) dapat diberikan pada pasien untuk
mengurangi rasa nyeri ringan hingga sedang.
b) Narkotoika : Kodein, Hidrikodon, Hidromorfon,
Levorfanol, Morfin, Oksikodon, Oksimorofon, Alfentanil, Fentanil,
Meperidin, Sufentanil, Metadon, Profoksifen, Remientanil.
Diberikan untuk nyeri sedang sampai berat.
• Terapi Farmakologi
3. Injeksi Hiauluronat : mekanisme kerjanya dalam jumlah
yang sedang dapat meningkatkan viskositas cairan synovial.
Indikasi dilaporkan dapat menurunkan rasa sakit,
MONITORING DAN EVALUASI
• Untuk memonitor efikasi, sumber rasa sakit pasien dapat
dinilai dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS), dan
rentang pengerakan sendi dapat dinilai dengan fleksi,
ekstensi, abduksi, dan adduksi.
• Tergantung pada sendi yang dipengaruhi, pengukuran grip
strength dan 50 kali jalan kaki dapat membantu nilai OA
tangan dan pinggul/lutut, secara berurutan.
• Pengukuran radiograf dapat mendokumentasikan banyaknya
sendi yang terlibat dan mengikuti perkembangan terapi
penyakit.
MONITORING DAN EVALUASI
• Pengukuran lainnya meliputi clinician’s global assement
berdasarkan sejarah aktivitas dan keterbatasan pasien yang
disebabkan OA, sebagaimana halnya dokumentasi
penggunaan analgesic atau AINS.
• Kuosioner Quality of Life (QOL) spesifik penyakit osteartritis
berharga untuk menilai respon klinis terhadap intervensi.
• Pasien sebaliknya ditanyakan apakah obat yang digunakan
memiliki efek samping.
MONITORING DAN EVALUASI
• Pasien juga harus dimonitor untuk setiap tanda-tanda efek
yang terkait obat, seperti ruam pada kulit, sakit kepala, rasa
kantuk, kenaikan berat badan, atau hipertensi akibat AINS.
• Pengukuran kreatinin serum, profil hematologi, dan
transaminase serum dengan interval 6 hingga 12 bulan
berguna dalam mengindetifikasi toksisitas spesifik terhadap
ginjal, hati, saluran gastrointestinal, atau sumsum tulang
….SEKIAN….
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx

Askep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapiAskep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapi
potterkumaidi
 
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Fariz Fadhly
 
PPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptxPPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptx
AdheliaSya
 
diskusi topik.pptx
diskusi topik.pptxdiskusi topik.pptx
diskusi topik.pptx
zakidasril
 
Nyeri Sendi (Revisi).pptx
Nyeri Sendi (Revisi).pptxNyeri Sendi (Revisi).pptx
Nyeri Sendi (Revisi).pptx
GalihShift1
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
sry yumyum
 
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisLaporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Widya Pratiwi
 
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdudKEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
ssuserd986061
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
klinikanugerah2021
 
3433
34333433
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
Tata Qonita
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
fotocopy6
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
Sujana Pkm
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
pjj_kemenkes
 
Terapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akromTerapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akrom
husnul khotimah
 
Modul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendiModul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendi
hyoki
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
Julfiana Mardatillah
 
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguypptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
IllonaSahara1
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
Juni Royntan Tampubolon
 

Similar to FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx (20)

Askep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapiAskep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapi
 
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
Pleno skenario 5 blok dms kelompok 11
 
PPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptxPPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptx
 
diskusi topik.pptx
diskusi topik.pptxdiskusi topik.pptx
diskusi topik.pptx
 
Nyeri Sendi (Revisi).pptx
Nyeri Sendi (Revisi).pptxNyeri Sendi (Revisi).pptx
Nyeri Sendi (Revisi).pptx
 
Nyeri sendi
Nyeri sendiNyeri sendi
Nyeri sendi
 
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisLaporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
 
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdudKEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
KEL 2 RA..hxijdkkdhshhdhhdhshjsusjhjskdjdnjfjdhhdud
 
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaanyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
nyeri sendi pada dewasa dan tatalaksanaa
 
3433
34333433
3433
 
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
WRAP UP SKENARIO HIPERURECEMIA BLOK MUSKULOSKELETAL (B11)
 
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptxPPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
PPT TRAUMA MUSKULOSKELTAL...........pptx
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletal
 
Terapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akromTerapi iii kel 1 pak akrom
Terapi iii kel 1 pak akrom
 
Modul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendiModul nyeri-sendi
Modul nyeri-sendi
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguypptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
pptjbugyugygjbjkjkbjgyftyftyfhvhjbjkbkjkguy
 
Osteoarthritis
OsteoarthritisOsteoarthritis
Osteoarthritis
 

Recently uploaded

Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 

Recently uploaded (20)

Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 

FARMAKOTERAPI II fixxxxx.pptx

  • 1. FARMAKOTERAPI II DOSEN PENGAMPU : APT. ASIH WIDIYASTUTI., M.FARM 1. Andre Kurniawan 203110038 2. Putri Rizky Apriola 203110040 3. Rodhi Restino 193110056 4. Syahroni 203210039 OSTEOARTHRITIS
  • 2. DEFINISI PENYAKIT Timbul akibat  Penuaan, trauma, atau akibat kelainan Keadaan ini tidak berkaitan dengan factor sistemik infeksi Osteoarthritis (OA)  Bahasa yunani  arthron = sendi dan itis = inflamasi
  • 3. DEFINISI PENYAKIT Timbul akibat  Penuaan, trauma, atau akibat kelainan atau factor tertentu. Keadaan ini tidak berkaitan dengan infeksi Osteoartritis (OA) merupakan penyakit yang berkembang dengan lambat, mempengaruhi sendi diartrodial perifer dan rangka aksial. Penyakit ini dengan kerusakan dan hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada pembentukan osteofit, rasa sakit, pergerakan yang terbatzs, deformitas, dan disabilitas progresif. Inflamasi dapat terjadi atau ridak pada sendi yang
  • 4. PERJALANAN PENYAKIT 1 • Peningkatan air pada kartiligo menyerap/meningkat konsentrasi air • Proteoglikan kartilago menurun 2 • Peningkatan dalam sintesis kolagen • dan perubahan distib dan diameter serat dapat terlihat. 3 • Peningkatan aktivitas metabolik teoglikan kartilago menurun 4 • degradasi kartilago dan pada akhirnya rasa sakit dan deformitas sendi. 5 • Mikrofaktur pada tulang 6 • inflamasi PATOFISIOLOGI
  • 5. KLASIFIKASI OSTEOARTHRITIS PATOFISIOLOGI OA Primer IDIOPATIK / belum diketahui pemyababnya Sekunder Trauma Kelainan tulang sendi Kelainan deposit kalsium Kelainan endokrin, metabolik Faktor resiko lainnya (obesitas)
  • 6. PATOFISIOLOGI ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO OA usia Jenis kelamin Herediter / genetik obesitas Kelainan anatomi pada sendi vagus / valrus Trauma
  • 7. TANDA GEJALA KLINIS Gejala klinis Nyeri sendi Morning stiffness Hambatan pergerakan sendi krepitasi Perubahan bentuk sendi Perubahan gaya berjalan Nyeri yang terlokalisir dan Akan bertambah jika ada pergerakan pada sendi yang terserang kekakuan pada pagi hari, terjadi setelah imobilisasi (duduk dalam waktu lama) Bersifat progresif, bertambah berat perlahan sejalan (diiringi bertambahnya nyeri) Rasa gemertak terjadi pada sendi yang sakit Perubahan bentuk dan penyempitan celah sendi (akibat kontraktur sendi yang lama, perubahan permukaan sendi) Hal yang paling menyiksa, karena selalu berhubungan dengan nyeri dan menyebabkan pincang
  • 8. DIAGNOSA KLINIS Pemeriksaan Fisik Usia . 50 tahun Kaku sendi 30 menit Nyeri tepi tulang krepitus Pembesaran tulang sendi Pemeriksaan Radiologi Penyempitan celah sendi Peningkatan densitas Osteofit pada pinggir sendi Kista tulang Perubahan anatomi sendi
  • 9. DIAGNOSA KLINIS Pemeriksaan Lainnya. • Pemeriksaan laboratorium : Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA, biasanya tidak banyak berguna. Pemeriksaan laboratorium akan membantu dalam mengidentifikasi penyebab pokok pada OA sekunder. • Pemeriksaan Marker : Marker yang dapat digunakan sebagai uji diagnostik pada OA antara lain: Keratan sulfat, Konsentrasi fragmen agrekan, ` fragmen COMP (cartilage alogometric matrix protein), metaloproteinase matriks dan inhibitornya dalam cairan sendi
  • 10. TUJUAN TERAPI Penatalaksanaan terapi osteoarthritis ditujukan untuk : • meredakan nyeri • Mengoptimalkan fungsi sendi • Mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas hidup • Menghambat progresivitas penyakit • Menghambat progresivitas penyakit
  • 11. • Terapi non farmakologi 1. Edukasi : memberi tahu tentang penyakit, bertujuan agar penyakit tidak parah 2. Menurunkan berat badan : untuk mengurangi factor resiko 3. Pembedahan/Operasi : dilakukan pengangkatan sendi, penghilangan osteofit untuk pasien yang merasakan sakit dan menyebabkan ketidak mampuan fungsi sendi. 4. Terapi fisik/ fisioterapi : bertujuan agar sendi tetap dapat di pakai
  • 12. Terapi farmakologi AINS Kortikosteroid analgesik Non narkotik narkotik Injeksi Hialuronat
  • 13. • Terapi Farmakologi 1. Gol AINS = ASPIRIN, celecobix, diklofenak, difunisal, etodolak, fenoprofen, flurbiprofen, ibuprofen, indometasin, ketoprofen, meklofenamat, meloksikam, nabumeton, naproksen, nonasetilasi salisilat, oksaprozin, piroksikam, sulindak, tolmetin, valdekoksib (kecuali ketorolac dan asam mefenamat) dapat meredakan tanda tanda dan gejala seperti nyeri ringan dan sedang. Terapi obat pada OA ditargetkan pada penghilang rasa sakit. Kaena OA sering terjadi pda orang tua yang memiliki kondisi medis lainnya, dipelukan suatu pendekatan konservatif terhadap pengobatan obat.
  • 14. • Terapi Farmakologi 2. Analgesik : a) Non Narkotik : sediaan oral(Aetaminofen) atau topical (Kapaisin, Glukosmin dan kondroitin) dapat diberikan pada pasien untuk mengurangi rasa nyeri ringan hingga sedang. b) Narkotoika : Kodein, Hidrikodon, Hidromorfon, Levorfanol, Morfin, Oksikodon, Oksimorofon, Alfentanil, Fentanil, Meperidin, Sufentanil, Metadon, Profoksifen, Remientanil. Diberikan untuk nyeri sedang sampai berat.
  • 15. • Terapi Farmakologi 3. Injeksi Hiauluronat : mekanisme kerjanya dalam jumlah yang sedang dapat meningkatkan viskositas cairan synovial. Indikasi dilaporkan dapat menurunkan rasa sakit,
  • 16.
  • 17. MONITORING DAN EVALUASI • Untuk memonitor efikasi, sumber rasa sakit pasien dapat dinilai dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS), dan rentang pengerakan sendi dapat dinilai dengan fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi. • Tergantung pada sendi yang dipengaruhi, pengukuran grip strength dan 50 kali jalan kaki dapat membantu nilai OA tangan dan pinggul/lutut, secara berurutan. • Pengukuran radiograf dapat mendokumentasikan banyaknya sendi yang terlibat dan mengikuti perkembangan terapi penyakit.
  • 18. MONITORING DAN EVALUASI • Pengukuran lainnya meliputi clinician’s global assement berdasarkan sejarah aktivitas dan keterbatasan pasien yang disebabkan OA, sebagaimana halnya dokumentasi penggunaan analgesic atau AINS. • Kuosioner Quality of Life (QOL) spesifik penyakit osteartritis berharga untuk menilai respon klinis terhadap intervensi. • Pasien sebaliknya ditanyakan apakah obat yang digunakan memiliki efek samping.
  • 19. MONITORING DAN EVALUASI • Pasien juga harus dimonitor untuk setiap tanda-tanda efek yang terkait obat, seperti ruam pada kulit, sakit kepala, rasa kantuk, kenaikan berat badan, atau hipertensi akibat AINS. • Pengukuran kreatinin serum, profil hematologi, dan transaminase serum dengan interval 6 hingga 12 bulan berguna dalam mengindetifikasi toksisitas spesifik terhadap ginjal, hati, saluran gastrointestinal, atau sumsum tulang