Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Gout arthritis adalah penyakit progresif akibat deposisi kristal asam urat pada sendi yang disebabkan oleh hiperurisemia kronis; (2) Faktor risiko gout meliputi gender laki-laki, usia tua, ras Afrika-Amerika, diet tinggi purin dan alkohol, obesitas, dan penggunaan diuretik; (3) Diagnosis didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik yang
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang virus Dengue dan epidemiologinya di Indonesia. Virus Dengue merupakan penyebab Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue, yang menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes. Prevalensi kasus Dengue di Indonesia telah meningkat pesat dalam 30 tahun terakhir seiring pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.
Tn. Hasan mengalami demam, menggigil, lesu, nyeri kepala, dan diare setelah berwisata ke Bangka Belitung tiga minggu lalu. Gejalanya mirip dengan malaria yang merupakan penyakit endemik di daerah tersebut. Pemeriksaan darah menunjukkan parasit malaria Plasmodium falciparum."
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang virus Dengue dan epidemiologinya di Indonesia. Virus Dengue merupakan penyebab Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue, yang menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes. Prevalensi kasus Dengue di Indonesia telah meningkat pesat dalam 30 tahun terakhir seiring pertumbuhan penduduk dan urbanisasi.
Tn. Hasan mengalami demam, menggigil, lesu, nyeri kepala, dan diare setelah berwisata ke Bangka Belitung tiga minggu lalu. Gejalanya mirip dengan malaria yang merupakan penyakit endemik di daerah tersebut. Pemeriksaan darah menunjukkan parasit malaria Plasmodium falciparum."
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan penurunan massa dan kerusakan struktur tulang, menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor usia, menopause, gaya hidup, dan kondisi medis tertentu. Pencegahan meliputi asupan kalsium dan vitamin D yang memadai serta olah raga, sedangkan pengobatannya berupa obat-obatan seperti bif
Dokumen tersebut membahas tentang osteoporosis, mulai dari definisi, proses pembentukan tulang, klasifikasi, etiologi, hingga asuhan keperawatan pada pasien osteoporosis. Secara ringkas, osteoporosis adalah penyakit tulang yang disebabkan penurunan massa dan kerapuhan tulang, yang dapat terjadi akibat faktor usia, hormon, atau penyakit lain.
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Dokumen tersebut membahas tentang sirosis hati (SH), yaitu kondisi fibrosis hati yang merupakan tahap akhir dari proses peradangan kronis hati. SH disebabkan oleh berbagai faktor seperti hepatitis kronis, alkohol, obesitas, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi portal, asites, dan ensefalopati hepatik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau SH antara lain pemerik
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Penyakit Hashimoto adalah kondisi autoimun kronik yang menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid dan defisiensi hormon tiroid. Faktor genetik dan lingkungan seperti infeksi atau iodium dapat memicu respon autoimun melawan antigen tiroid, yang mengakibatkan hipotiroidisme. Gejala hipotiroidisme dan pembesaran kelenjar tiroid dapat diobati dengan penggantian hormon tiroid secara lifelong.
Pedoman ini memberikan rekomendasi untuk pengobatan osteoarthritis tangan, pinggul, dan lutut. Ada berbagai pilihan pengobatan yang dibahas, termasuk olahraga, pengobatan non-farmakologis, obat-obatan seperti NSAID, serta pendekatan multimodality. Pedoman ini bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan pengobatan yang tepat berdasarkan kondisi pasien.
Teks tersebut merupakan makalah tentang studi kasus campak pada orang dewasa yang membahas tentang konsep medis campak, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis dan tujuan penulisan makalah tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien dewasa dengan diagnosa campak.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan penurunan massa dan kerusakan struktur tulang, menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor usia, menopause, gaya hidup, dan kondisi medis tertentu. Pencegahan meliputi asupan kalsium dan vitamin D yang memadai serta olah raga, sedangkan pengobatannya berupa obat-obatan seperti bif
Dokumen tersebut membahas tentang osteoporosis, mulai dari definisi, proses pembentukan tulang, klasifikasi, etiologi, hingga asuhan keperawatan pada pasien osteoporosis. Secara ringkas, osteoporosis adalah penyakit tulang yang disebabkan penurunan massa dan kerapuhan tulang, yang dapat terjadi akibat faktor usia, hormon, atau penyakit lain.
GNAPS adalah sindrom nefritik yang ditandai dengan hematuria, edema, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal yang timbul setelah infeksi streptokokus. Patogenesisnya melibatkan reaksi radang pada glomerulus akibat antigen streptokokus yang mengaktivasi sistem komplemen. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis dan bukti infeksi streptokokus sebelumnya. Penatalaksanaan meliputi antibiotik, diuretik, dan obat hipertensi untuk
Dokumen tersebut membahas tentang sirosis hati (SH), yaitu kondisi fibrosis hati yang merupakan tahap akhir dari proses peradangan kronis hati. SH disebabkan oleh berbagai faktor seperti hepatitis kronis, alkohol, obesitas, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi portal, asites, dan ensefalopati hepatik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau SH antara lain pemerik
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
Disain dan Lokasi
Survei potong lintang menggunakan kerangka sampel Blok
Sensus (BS) Susenas bulan Maret 2018 dari BPSPopulasi adalah rumah tangga mencakup seluruh provinsi dan
kabupaten/kota (34 Provinsi, 416 kabupaten dan 98 kota) di
Indonesia
Sumber : Bahan Paparan Litbangkes Kemenkes RI
Penyakit Hashimoto adalah kondisi autoimun kronik yang menyerang kelenjar tiroid, menyebabkan kerusakan sel-sel tiroid dan defisiensi hormon tiroid. Faktor genetik dan lingkungan seperti infeksi atau iodium dapat memicu respon autoimun melawan antigen tiroid, yang mengakibatkan hipotiroidisme. Gejala hipotiroidisme dan pembesaran kelenjar tiroid dapat diobati dengan penggantian hormon tiroid secara lifelong.
Pedoman ini memberikan rekomendasi untuk pengobatan osteoarthritis tangan, pinggul, dan lutut. Ada berbagai pilihan pengobatan yang dibahas, termasuk olahraga, pengobatan non-farmakologis, obat-obatan seperti NSAID, serta pendekatan multimodality. Pedoman ini bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan pengobatan yang tepat berdasarkan kondisi pasien.
Dokumen tersebut membahas osteoartritis (OA), yang merupakan penyakit degeneratif sendi. OA ditandai dengan kerusakan kartilago sendi yang menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak sendi. Terapi untuk OA meliputi non-farmakologi seperti terapi fisik dan penurunan berat badan, serta farmakologi seperti AINS, analgesik, dan injeksi hialuronat untuk meredakan nyeri. Monitoring terapi dilakukan dengan menilai
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi, ditandai dengan peradangan kronis dan kerusakan sendi permanen. Prevalensinya lebih tinggi pada wanita dan usia 50-54 tahun. Penyebabnya kompleks antara genetik dan lingkungan seperti rokok. Pengobatannya meliputi non-farmakologi seperti olahraga dan farmakologi seperti DMARDs, NSAID, dan kortikosteroid untuk mengontrol gejala dan mence
Dokumen tersebut membahas tentang rheumatoid artritis, yang merupakan penyakit inflamasi sistemik kronis yang menyerang sendi dan menyebabkan radang. Dokumen juga menjelaskan anatomi dan fisiologi sendi normal serta komponen-komponennya seperti kartilago, membran sinovial, dan cairan sinovial.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gout. Gout adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan asam urat berlebih di dalam tubuh yang menyebabkan radang pada sendi. Asuhan keperawatan pada pasien gout meliputi pengelolaan nyeri, mobilisasi fisik, dan citra diri.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan lanjut usia dengan rheumatoid arthritis. Populasi lanjut usia meningkat di perkotaan sehingga kebutuhan mereka pun meningkat. Rheumatoid arthritis menyebabkan nyeri sendi dan jaringan sekitarnya. Penanganannya mencakup pemberian edukasi, relaksasi, dan aktivitas fisik guna meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
Asuhan Keperawatan Akibat Peradangan Muskuluskeletalpjj_kemenkes
Modul ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem muskuluskeletal seperti rheumatoid arthtritis (RA) dan osteoarthtritis (OA). Terdapat penjelasan mengenai definisi, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan untuk kedua kondisi tersebut. Modul ini juga menjelaskan proses pengkajian data keperawatan, penetapan diagnosa, dan perencanaan tindakan yang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Diseases (COVID-19)Muh Saleh
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.
Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.
Kasus koinfeksi aktinomisetoma dan MRSA pada perempuan 47 tahun dengan benjolan di kaki kiri selama 6 bulan. Kultur menunjukkan MRSA dan Actinomyces sp. Pemeriksaan histopatologi mengkonfirmasi aktinomisetoma dengan infiltrasi sel radang dan granul sulfur. Pasien diobati kombinasi antibiotik dan pembedahan.
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari skripsi yang membahas pengaruh pemberian rebusan daun sirsak terhadap nyeri pada penderita gout. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah gout dan manfaat daun sirsak untuk mengurangi nyeri pada pasien gout berdasarkan kandungan kimianya.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
3. DEFINISI
Gout Arthritis= Penyakit progresif akibat
deposisi kristal monosodium urat (MSU)
pada sendi sebagai akibat dari hiperurisemia
yang kronis.
Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2018. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.
4. FAKTOR RESIKO
Singh, J.A., Gaffo, A. 2020. Gout Epidemiology and comorbidities. Seminars in Arthritis and Rehumatism, 50, S11-S16; Evans, P.L., Prior, J.A., Belcher, J. et al.
2018. Obesity, hypertension and diuretic use as risk factors for incident gout: a systematic review and meta-analysis of cohort studies. Arthritis Res Ther 20,
Gender Laki-laki > Perempuan (hormon estrogen → efek urikosurik)
Usia Usia tua lebih beresiko
Ras Afrika-Amerika > Kulit Putih
Diet Konsumsi alkohol (meningkatkan laktat darah → hambat ekskresi
asam urat di ginjal), seafood (kadar purin tinggi) & daging,
minuman manis kaya fruktosa
5.
6. FAKTOR RESIKO
Singh, J.A., Gaffo, A. 2020. Gout Epidemiology and comorbidities. Seminars in Arthritis and Rehumatism, 50, S11-S16; Evans, P.L., Prior, J.A., Belcher, J. et al.
2018. Obesity, hypertension and diuretic use as risk factors for incident gout: a systematic review and meta-analysis of cohort studies. Arthritis Res Ther 20,
136,
Clebak KT, Morrison A, Croad J.R. 2020. Gout:Rapid Evidence Review. Am Fam Physician, 102(9):533-538.
Obesitas Peningkatan produksi dan penurunan ekskresi
Penggunaan
Diuretik (Loop dan
Thiazide)
Meningkatkan reabsorsi asam urat dan menurunkan ekskresi di
ginjal
Renal Disease Penurunan ekskresi asam urat
8. ● Produksi asam urat
berlebih/ekskresi asam urat
menurun → akumulasi asam urat
→ hipersaturasi asam urat di
darah → kristal asam urat →
mengendap di jaringan perifer
tubuh
Kumar&Clarks. 2009. Clinical Medicine 7th ed; Skoczyńska, M., Chowaniec, M., Szymczak, A., Langner-Hetmańczuk, A., Maciążek-Chyra, B., & Wiland, P.
(2020). Pathophysiology of hyperuricemia and its clinical significance - a narrative review. Reumatologia, 58(5), 312–323.
9. 1. Hiperurisemia → Kristal MSU
2. Aktivasi komplemen
3. Opsonisasi (ikatan partikel
dengan C3a) → partikel mudah
dikenali → kemotaksis leukosit
4. Kristal MSU difagositosis dan
dihancurkan oleh neutrofil,
monosit, dan makrofag
5. pelepasan sitokin proinflamasi
→ kerusakan jaringan
Kumar&Clarks. 2009. Clinical Medicine 7th ed.; Rheumatology Gout: Pathogenesis and Clinical Findings. 2022. The Calgary Guide to Understanding Disease
10. PERJALANAN ALAMIAH
Kadar asam urat > 6.8
mg/dL
Inflamasi ringan dengan
destruksi kronis pada
sendi (deformitas sendi
dan tofus jaringan).
Berkembang dalam 5
tahun dari onset pertama
Hiperurisemia
tanpa gejala
klinis
GA akut
dengan
interval tanpa
gejala klinis
GA kronis
80-90% serangan pertama menyerang
MTP-1 (podagra) dengan onset tiba-tiba
dan inflamasi.
Serangan kedua 6 bulan - 2 tahun
setelah, lebih dari 1 sendi, lebih lama,
lebih berat, interval lebih pendek antar
serangan
Perhimpunan Reumatologi Indonesia, 2018. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.
12. Diagnosis Banding dari Gout
Diagnosis Karakteristik
Bacterial Cellulitis Kemerahan pada permukaan sendi, tapi sendi umumnya tidak
nyeri tekan
Calcium pyrophosphate
dihydrate deposition
disease (pseudogout)
Cairan yang diaspirasi dari sendi merupakan calcium
pyrophosphate dehydrate (rhomboid shaped), umumnya
mengenai sendi pergelangan tangan, lutut, dan MTP 1,
chondrocalcinosis (Radiologi)
Osteoarthritis Onset gradual, umumnya di tangan, kaki, pinggang, atau sendi
pertama metatarsophalangeal, terdapat osteofit (radiologi)
Septic Arthritis Umumnya melibatkan sendi lutut, dapat terlihat efusi sendi
pada radiologi
Rheumatoid arthritis Onset lambat dengan keterlibatan sendi simetris, umumnya
di tangan
Clebak KT, Morrison A, Croad J.R. 2020. Gout:Rapid Evidence Review. Am Fam Physician, 102(9):533-538; Egeeben, A.T. 2007. Gout: An Update. Am Fam
Physician. 2007;76(6):801-808
14. ● KU : nyeri sendi
● Onset : onset akut
● Lokasi : paling sering pada MTP 1 unilateral
● Faktor yang memperberat nyeri : saat aktivitas atau sendi
digunakan
● Faktor yang memperingan : saat sendi tidak digunakan
● Penjalaran : umumnya nyeri tidak menjalar
● Karakteristik nyeri : nyeri yang disertai bengkak, kemerahan dan
terasa hangat bila di sentuh (inflamasi)
Hainer BL, Matheson E, Wilkes T. 2014. Diagnosis, Treatment, and Prevention of Gout. Am Fam Physician, 90(12):831-836; Perhimpunan Reumatologi
Indonesia, 2018. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.
15. ● Nyeri hebat, nyeri tekan, dengan
atau tanpa kemerahan, dan
bengkak pada sendi (umumnya
metatarsophalangeal)
● Sulit berjalan atau
menggunakan sendi yang
terlibat
● Onset tiba-tiba
Hainer BL, Matheson E, Wilkes T. 2014. Diagnosis, Treatment, and Prevention of Gout. Am Fam Physician, 90(12):831-836; Perhimpunan Reumatologi
Indonesia, 2018. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout.
17. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
1. Pola keterlibatan sendi/bursa selama
episode simtomatik.
2. Karakteristik episode simtomatik
(eritema, tenderness, dan keterbatasan
gerak)
3. Terdapat tofus
A. Laboratorium
1. Pemeriksaan kadar serum asam urat
2. Pemeriksaan ureum dan serum kreatinin
3. Pemeriksaan profil lipid dan gula darah
B. Radiologis
1. Foto polos
2. USG
3. DECT
Neogi T, Jansen TLTA, Dalbeth N, Fransen J, Schumacher HR, Berendsen D, et al. 2015 Gout classification criteria: An American College of Rheumatology/European League Against
Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheumatol. 2015;67(10):2557–68.
18. Pemeriksaan Fisik
Neogi T, Jansen TLTA, Dalbeth N, Fransen J, Schumacher HR, Berendsen D, et al. 2015 Gout classification criteria: An American College of Rheumatology/European League Against
Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheumatol. 2015;67(10):2557–68.
Tofus
19. Pemeriksaan Penunjang
Radiologis Interpretasi
1. Foto polos Erosi
Neogi T, Jansen TLTA, Dalbeth N, Fransen J, Schumacher HR, Berendsen D, et al. 2015 Gout classification criteria: An American College of Rheumatology/European League Against
Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheumatol. 2015;67(10):2557–68.
20. Pemeriksaan Penunjang
Radiologis Interpretasi
1. USG Double-contour sign
Neogi T, Jansen TLTA, Dalbeth N, Fransen J, Schumacher HR, Berendsen D, et al. 2015 Gout classification criteria: An American College of Rheumatology/European League Against
Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheumatol. 2015;67(10):2557–68.
21. Pemeriksaan Penunjang
Radiologis Interpretasi
3. DECT Deposisi urat
Neogi T, Jansen TLTA, Dalbeth N, Fransen J, Schumacher HR, Berendsen D, et al. 2015 Gout classification criteria: An American College of Rheumatology/European League Against
Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheumatol. 2015;67(10):2557–68.
23. Kriteria Klasifikasi Gout ACR/EULAR 2015
Neogi T, Jansen TLTA, Dalbeth N, Fransen J, Schumacher HR, Berendsen D, et al. 2015 Gout classification criteria: An American College of Rheumatology/European League Against
Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheumatol. 2015;67(10):2557–68.
24. Kriteria Klasifikasi Gout ACR/EULAR 2015
Neogi T, Jansen TLTA, Dalbeth N, Fransen J, Schumacher HR, Berendsen D, et al. 2015 Gout classification criteria: An American College of Rheumatology/European League Against
Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheumatol. 2015;67(10):2557–68.
25. Kriteria Klasifikasi Gout ACR/EULAR 2015
Neogi T, Jansen TLTA, Dalbeth N, Fransen J, Schumacher HR, Berendsen D, et al. 2015 Gout classification criteria: An American College of Rheumatology/European League Against
Rheumatism collaborative initiative. Arthritis Rheumatol. 2015;67(10):2557–68.
27. Terapi Non Farmakologis
Dihindari Dikurangi Dianjurkan
● Makanan tinggi purin
(contoh: jeroan, hati,
ampela)
● Sirup jagung, soda,
makanan/minuman
mengandung pemanis
yang tinggi fruktosa
● Konsumsi alkohol
berlebih (>2 kali sehari
untuk laki-laki dan >1 kali
sehari untu perempuan)
● Konsumsi alkohol selama
serangan gout atau gout
yang tidak terkontrol
● Daging sapi, domba,babi
● Makanan laut tinggi purin
(lobster, tiram, kerang,
udang, kepiting)
● Jus dari buah yang manis
● Gula dapur, minuman,
dan makanan
mengandung pemanis
● Garam dapur
● Minuman beralkohol (bir,
anggur) untuk semua
pasien gout
● Produk susu yang rendah
atau tanpa lemak
● Sayuran
A. Diet
Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout. Jakarta: Perhimpunan Reumatologi Indonesia; 2018.
28. Terapi Non Farmakologis
A. Diet
Pasien dengan gout arthritis direkomendasikan untuk
mengkonsumsi asupan air minum minimal 8-16 gelas per hari.
B. Latihan Fisik
Latihan fisik dapat dilakukan 3 s.d. 5 kali dalam seminggu. Durasi
setiap kali latihan fisik kurang lebih 30- 60 menit
C. Berhenti merokok
Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout. Jakarta: Perhimpunan Reumatologi Indonesia; 2018.
29. Terapi Farmakologis
A. Hiperurisemia asimtomatik
● Modifikasi life style
B. Gout Akut
● Awitan <12 jam → kolkisin dengan dosis awal 1mg, diikuti 1 jam kemudian dengan
dosis 0.5mg
● Berdasarakan rekomendasi ACR 2020, pemberian obat penurun asam urat
dikombinasi dengan obat antiinflamasi
● Pasien dengan komorbid :
1. Hipertensi → Jika memungkinkan, mengganti terapi antihipertensi thiazide atau loop
diuretic dengan antihipertensi lainnya.
2. Dislipidemia → Disarankan untuk memulai terapi statin atau fenofibrat
Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout. Jakarta: Perhimpunan Reumatologi Indonesia; 2018.
30. C. Fase interkritikal dan gout arthritis
1. Diberikan terapi penurun asam urat dan terapi profilaksis untuk mencegah timbulnya
serangan akut.
2. Inisiasi terapi penurun asam urat direkomendasikan pada pasien dengan keadaan,
a. ≥ 1 tofus subkutan
b. Bukti kerusakan secara radiografi yang berkaitan dengan gout (modalitas
apapun)
c. Eksaserbasi gout yang sering (≥ 2x dalam 1 tahun)
3. Terapi penurun asam urat meliputi golongan kelompok xantin oksidase (allopurinol
dan febuxostat) dan kelompok urikosurik (probenecid).
Terapi Farmakologis
Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout. Jakarta: Perhimpunan Reumatologi Indonesia; 2018.