Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam setiap organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa manusia merupakan pengendali dari elemenelemen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema dan bagaimana hal tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik non-statistik dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD Negeri 2 Kema secara positif mempengaruhi pencapaian program dan visi misi sekolah. Faktor-faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia berkontribusi pada dampak positif tersebut. Meskipun terdapat beberapa faktor penghambat, namun semuanya dapat diatasi.
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
SDM Pendidikan
1. 1863
Available online at
https://jim.usk.ac.id/sejarah
JIMPS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(3), 2023, Hlm. 1863-1868
P-ISSN: 2964-7231, E-ISSN: 2614-3658
DOI: https://doi.org/10.24815/jimps. v8i3.25330
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Di SD Negeri 2 Kema
Paulus R Tuerah1
, Deissy W. Rau2, Samsudin Hou3, Ernny N.
Tangkudung4, Yunike Paulus5, Sitti A. Da’u6
1,2,3,4,5,6 Universitas Negeri Manado, Indonesia
Correspondence Author: paulustuerah@unima.ac.id
Abstrak: Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan elemen penting dalam setiap
organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal dan teknologi. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa manusia merupakan pengendali dari elemen-
elemen tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD
Negeri 2 Kema dan bagaimana hal tersebut dapatmeningkatkanmutu pendidikan
di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik
non-statistik dengan pendekatan kualitatif dan studi kasus. Data diperoleh
melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, yang selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan analisis interaktif melalui tiga tahapan yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa implementasi Manajemen Sumber Daya Manusia di SD
Negeri 2 Kema secara positif mempengaruhi pencapaian program dan visi misi
sekolah. Faktor-faktor dalam pengelolaan sumber daya manusia berkontribusi
pada dampak positif tersebut. Meskipun terdapat beberapa faktor penghambat,
namun semuanya dapat diatasi.
Abstrak: Human Resources (HR) is an important element in every organization
compared to other elements like capital and technology. This is due to the fact
that man is the controller of these elements. This study aims to gain a deeper
understanding of the implementation of Human Resource Management in SD
Negeri 2 Kema and how it can improve the quality of education in the school. The
research method used is descriptive non-statistical analytics with qualitative
approach and case studies. Data is obtained through observation, interviews, and
documentation studies, which are then analyzed using interactive analysis
through three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusions.
From the results of the study, it can be concluded that the implementation of
Human Resource Management at SD Negeri 2 Kema positively affects the
achievement of the school's program and vision and mission. Factors in human
resource management contribute to such positive impacts. Although there are
several inhibiting factors, they can all be overcome.
PENDAHULUAN
Dalam pembangunan nasional,
pendidikan memiliki peran penting sebagai
sarana untuk membangun manusia Indonesia
secara utuh dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Pemerintah Indonesia
telah menempatkan sektor pendidikan
sebagai prioritas dalam pembangunan
nasional, dan menyelenggarakan sistem
pendidikan nasional yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Melalui
pendidikan, peserta didik dapat
dikembangkan potensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta
Article History
Received : 2023-03-14
Accepted : 2023-05-04
Published : 2023-06-23
Kata Kunci:
Manajemen Sumber
Daya Manusia, Mutu
Pendidikan
JIMPS
2. 1864
bertanggung jawab. Pendidikan juga
merupakan tolok ukur martabat suatu bangsa,
dan semakin tinggi tingkat pendidikan
masyarakat di suatu bangsa, maka semakin
tinggi pula kualitas masyarakat bangsanya.
Meski demikian, sistem pendidikan Indonesia
masih perlu ditingkatkan agar dapat
memenuhi tujuan tersebut. belumlah
menunjukkan kualitas dan keberhasilan yang
diharapkan. Pendidikan nasional belum bisa
menciptakan SDM yang unggul, baik dari sisi
intelektualitas, moralitas, spritualitas,
profesionalitas dan kemampuan daya saing
atau kompetisi bangsa. Dan dalam
kenyataannya pendidikan di Indonesia sulit
mengalami kemajuan yang berarti, bahkan
dalam sekala global kualitas kita jauh dari
negara-negra tetangga.
Salah satu penyebab rendahnya mutu
pendidikan di Indonesia adalah kurang
profesionalnya pengelolaan pendidikan dan
rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) di sektor pendidikan, khususnya guru.
Hal ini perlu menjadi bahan refleksi
mengingat kualitas guru Indonesia pada tahun
2011 sangat memprihatinkan. Data dari
UNESCO menunjukkan bahwa Indonesia
memiliki 3,5 juta guru, namun hanya 16,9
persen atau sekitar 575 ribu guru yang
dianggap sebagai guru profesional oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional (Aditomo, Anindito, dan Nisa Felicia,
2018).
Pemerintah Indonesia menyadari
pentingnya pendidikan dalam pembangunan
nasional dan memprioritaskan sistem
pendidikan nasional yang didasarkan pada
Pancasila dan Konstitusi. Pendidikan
dianggap sebagai sarana untuk
mengembangkan individu dan meningkatkan
kualitas masyarakat, dan tingkat pendidikan
di suatu negara merupakan ukuran dari
martabatnya. Namun, sistem pendidikan di
Indonesia masih perlu ditingkatkan untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut (Akhmad
Muhaimin Azzet, 2011).
Oleh karena itu, pemerintah
melakukan perubahan kebijakan politik
dalam ranah sistem pendidikan nasional
dengan semangat otonomi sebagai perubahan
yang menonjol. Undang-Undang No. 22 Tahun
1999 tentang Otonomi Daerah dan Undang-
Undang No. 25 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Daerah melahirkan
konsekuensi otonomi dalam dunia
pendidikan. Sistem pendidikan nasional yang
sebelumnya diatur secara terpusat diubah
dengan pendekatan desentralisasi, di mana
kewenangan manajemen pendidikan
dialihkan dari pusat ke daerah dengan sekolah
sebagai ujung tombaknya (Daryanto dan
Muhammad Farid,2013).
Sebagai langkah lebih lanjut,
pemerintah Indonesia menyelenggarakan
Teacher Education Summit pada tanggal 21
Desember 2011 di Jakarta untuk
meningkatkan kualitas guru Indonesia. Baru-
baru ini, pemerintah juga melaksanakan Uji
Kompetensi Guru (UKG) secara nasional
untuk para guru sebagai langkah konkret
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia (Didin Kurniadin dan Imam
Machali,2016).
Kebijakan pemerintah dalam
peningkatan penyelenggaraan pendidikan
nasional bisa kita lihat lebih nyata
sebagaimana telah disebutkan di atas yaitu
dengan disyahkannya Undang Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, kemudian diikuti dengan Undang
Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta Peraturan Pemerintah No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. UU dan PP tersebut menunjukkan
adanya tuntutan adanya peningkatan
kemampuan (baca: kompetensi) tenaga
pendidik atau guru. Hal ini lebih diperjelas
oleh UU No. 14 Tahun 2005 pasal 8-10, yang
mensyaratkan dimilikinya kompetensi bagi
guru. Oleh karena itu merupakan suatu
keharusan bagi guru untuk meningkatkan
kompetensinya sesuai standar-standar yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah (Eka
Nuraini Rachmawati,2004).
Pentingnya kualitas sumber daya
manusia di era modern yang cepat dan
kompleks menuntut adanya program
pendidikan yang diarahkan pada persiapan
dan pengembangan SDM yang sesuai dengan
transformasi sosial tersebut. Manajemen SDM
yang baik dan kompeten diperlukan agar SDM
yang berkualitas dapat terarah sesuai dengan
tujuannya. SDM perlu memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang memungkinkan
mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan
yang terus berubah.
Pengelolaan sumber daya manusia
yang efektif merupakan aspek penting dari
3. 1865
pendidikan. Pemimpin yang baik yang
berkomitmen dan didukung oleh manajemen
sumber daya manusia yang kuat sangat
penting dalam mencapai kesuksesan
organisasi secara keseluruhan dan
mengembangkan program yang kredibel dan
dapat dipasarkan. Pendidikan diharapkan
memainkan peran yang dinamis dan proaktif
di era globalisasi modern, membawa
perubahan dan kontribusi yang berarti bagi
perbaikan intelektual, moral, spiritual, dan
praktis masyarakat. Sekolah yang dikelola
secara profesional akan tumbuh kuat dan
sehat, mengembangkan program unggulan
yang marketable, sedangkan sekolah yang
dikelola dengan buruk akan ditinggalkan oleh
masyarakat. Selain masalah manajemen,
lembaga pendidikan perlu fokus pada
peningkatan kualitas hidup personel .
Di Indonesia, baik sekolah negeri
maupun swasta menghadapi masalah yang
kompleks terkait pengembangan visi
kelembagaan dan daya saing dalam dunia
pendidikan. Oleh karena itu, penelitian dan
evaluasi sangat penting untuk perencanaan
dan pengembangan pendidikan yang
komprehensif. Pelaksanaan dan efektivitas
manajemen sumber daya manusia di sekolah
harus dievaluasi untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan mengembangkan lembaga
pendidikan yang dikelola secara profesional.
SD Negeri 2 Kema mempunyai
orientasi pendidikan masa depan, dengan
berbagai prestasi berprestasi baik dari segi
akademik maupun non akademik.
Keberhasilan SD Negeri 2 Kema
mewujudkan diri sebagai sekolah unggulan,
tidak terlepas dari manajemen pembelajaran
yang unggul dan efektif yang tentunya ada
peran dari seorang kepala sekolah dalam
membina tenaga pendidik dan kependidikan
di lembaga tersebut.
Alasan-alasan yang dikemukakan di
atas memberikan indikasi bahwa manajemen
di sekolah yang dilakukan kepala sekolah
boleh dikatakan berhasil dalam membina dan
membimbing sumber daya guru di SD Negeri
2 Kema, sehingga perlu dilakukan pengkajian
secara mendalam melalui penelitian ilmiah
sebagai upaya menggali informasi mengenai
manajemen sumber daya manusia dan
organisasi yang baik.
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif, di mana
data kualitatif diperoleh dari hasil penelitian
secara langsung melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dalam
penelitian kualitatif, data yang diperoleh
dapat dijadikan sumber informasi yang luas
dan berlandaskan fakta, yang memuat
penjelasan tentang proses-proses yang terjadi
di lingkungan setempat. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti
dapat mengikuti dan memahami alur
peristiwa secara kronologis, serta menilai
sebab-akibat dalam lingkup orang-orang
setempat. Penelitian kualitatif dianggap tepat
untuk meneliti kondisi objektif subjek
penelitian, sehingga prosedur dan pendekatan
dari luar dan dari dalam dapat berlangsung
sebagaimana mestinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan observasi,
wawancara dan studi dokumentasi,
ditemukan data yang berkaitan dengan
implementasi manajemen sumber daya
manusia (SDM) dalam meningkatkan mutu
sekolah. Data tersebut mencakup
perencanaan, rekruitmen, seleksi, orientasi,
pelatihan, pengembangan, penilaian kinerja,
pengelolaan, perencanaan karir, dan
kompensasi sumber daya manusia sekolah
(guru).
Perencanaan SDM
SD Negeri 2 Kema memiliki
perencanaan dan prediksi yang matang
terkait kebutuhan guru dan karyawan.
Perencanaan ini mempertimbangkan kondisi
tenaga pengajar dan karyawan yang telah ada,
serta merencanakan kebutuhan tenaga
guru/karyawan untuk jangka panjang.
Perekrutan tenaga baru didasarkan pada hasil
evaluasi dan analisis kebutuhan ketenagaan
yang dilakukan oleh manajemen sekolah
setiap akhir tahun pelajaran. Data ketenagaan
seperti pensiun, habis masa kontrak, mutasi,
dan perubahan kurikulum menjadi
pertimbangan dalam perekrutan tenaga baru.
SD Negeri 2 Kema tidak hanya melibatkan
sumber internal, tetapi juga sumber eksternal
untuk menarik calon karyawan baru.
4. 1866
Rekrutmen SDM
SD Negeri 2 Kema memiliki kebijakan
untuk melakukan rekrutmen guru/karyawan
baru secara independen oleh manajemen
sekolah dan Dinas Pendidikan setempat.
Proses rekrutmen di SD Negeri 2 Kema
dilakukan oleh panitia khusus yang dibentuk
oleh manajemen sekolah. Panitia tersebut
bertanggung jawab atas pengumuman
lowongan pekerjaan secara terbuka kepada
publik, serta menerima dan mengevaluasi
lamaran yang masuk. Dalam proses
rekrutmen, manajemen sekolah SD Negeri 2
Kema berupaya untuk menerapkan prinsip
profesionalisme dan transparansi. Hal ini
dilakukan dengan memberikan kesempatan
secara terbuka kepada para calon pelamar
yang memiliki kemampuan atau kompetensi
dalam bidangnya untuk mengajukan lamaran
pekerjaan. Seluruh proses rekrutmen
dilakukan dengan berdasarkan ketentuan dan
juga syarat yang ditetapkan oleh manajemen
sekolah.
Seleksi SDM
Untuk tenaga baru –terutama guru
haruslah memiliki pengalaman minimal 1
tahun, dan sudah mempunyai ijazah S1 dalam
bidang pendidikan itu menjadi salah satu
kriteria juga, akan tetapi kita juga
mempertimbangkan hal lain seperti referensi
dari guru senior atau pihak yang mengetahui
tentang kondisi pelamar walaupun itu tidak
mutlak.
Orientasi dan Penempatan
a. Orientasi terhadap guru dan pegawai
baru di SD Negeri 2 Kema diberikan
secara nonformal dan guru serta
pegawai baru diharapkan untuk
proaktif untuk melaksanakan adaptasi
terhadap lingkungan sekolah.
b. Untuk tahap penempatan, ada dua
garapan yang dilakukan manajemen
sekolah. Pertama, dengan melakukan
penempatan dan pengisian atas
jabatan/pekerjaan, s bagi guru dan
pegawai baru. Kedua, dengan
memberikan penugasan kembali
kepada guru atau pegawai lama atas
tugas atau jabatan baru yang berbeda.
c. Dan biasanya untuk pelimpahan tugas
atau jabatan baru ini manajemen
sekolah tidak memandang lama atau
tidaknya bertugas, meski sebelumnya
manajemen sekolah juga tentunya
melakukan seleksi dan analisis untuk
melihat kinerja personel berdasarkan
penilaian yang dimilikinya.
Pelatihan dan Pengembangan
a. SD Negeri 2 Kema telah melaksanakan
pelatihan untuk guru-guru yang
berupa arahan, bimbingan, dan
motivasi. Pelatihan ini dijadwalkan
dalam bentuk program kegiatan yang
riil melalui pertemuan mingguan dan
bulanan.
b. SD Negeri 2 Kema telah melaksanakan
berbagai kegiatan pendidikan dan
pelatihan untuk guru dan karyawan
baik secara mandiri maupun bekerja
sama dengan sekolah lain. Selain itu,
pihak sekolah juga mengirimkan guru
atau karyawan untuk mengikuti
beberapa pendidikan dan pelatihan
yang diselenggarakan oleh
pemerintah.
c. SD Negeri 2 Kema sering mengirim
guru-guru untuk mengikuti pelatihan
mata pelajaran dengan tujuan
menambah wawasan dan
meningkatkan kemampuan dalam
mengajar dan mengelola administrasi
sekolah. Namun, dalam prakteknya
kegiatan pelatihan yang
diselenggarakan oleh pemerintah
lebih sering diperuntukkan bagi guru
dan pegawai yang memiliki status
negeri.
d. SD Negeri 2 Kema telah membuat
program untuk meningkatkan kinerja
para guru dalam forum Kelompok
Kerja Guru (KKG). Program ini
diharapkan dapat memacu partisipasi
dan peran serta para guru dalam
forum tersebut.
e. SD Negeri 2 Kema memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada
guru dan karyawan untuk
meningkatkan ilmu dan pengetahuan
melalui program studi lanjut. Hal ini
diharapkan dapat memberikan
dampak positif dalam peningkatan
mutu sekolah.
5. 1867
Penilaian Kinerja
Penilaian kepala sekolah terhadap
kinerja para guru meliputi penilaian
pelaksanaan proses KBM berupa supervisi
(kunjungan) kelas dan penilaian pelaksanaan
pekerjaan secara periodik selama satu
semester yang diwujudkan dalam bentuk
format tertentu yang dikenal dengan istilah
DP3/raport catatan kepala sekolah.
Pengelolaan dan Perencanaan karier
a. pengembangan karir di SD Negeri 2
Kema dilakuakan secara terbuka dan
tidak membedakan status seneotitas
dengan prinsip kesetaraan dengan
berpedoman pada kinerja dan
profesionalitas.
b. SD Negeri 2 Kema selalu memberikan
kesempatan dan informasi tentang
pengembangan karir serta memberi
motivasi kepada guru dan karyawan
agar mengembangkan karirnya.
Kompensasi
a. SD Negeri 2 Kema kompensasi
dilakukan melalui beberapa tahapan
yaitu: “Pertama, minimal manajemen
sekolah memberikan ungkapan
penghargaan atau pernyataan terima
kasih kepada guru atau pegawai
terkait dengan tugas yang telah
mereka lakukan untuk sekolah. Kedua,
manajemen sekolah juga memberikan
kesejahteraan dalam bentuk finansial
dengan memperhatikan sebelumnya
jabatan/tugas serta penilaian kinerja
personel. Ketiga, penempatan, yakni
pemberian tugas-tugas baru bagi
personel yang telah mampu
menunjukkan kinerja yang baik
selama melakukan tugas.
b. Dapat disimpulkan bahwa
kompensasi yang diberikan di SD
Negeri 2 Kema melalui beberapa
tahapan yaitu; memberikan
penghargaan berupa ungkapan
terimakasih, memberikan
kesejahteraan berupa finansial, dan
memberikan tugas-tugas baru kepada
guru dan pegawai yang telah
menunjukkan kinerjanya dengan baik.
KESIMPULAN
Kemampuan sekolah dalam mengelola
perencanaan sumber daya manusia telah
dirancang dan ditata secara sistematis dan
berlandaskan pada kemandirian sekolah dan
peraturan pemerintah. Rekrutmen dilakukan
secara terbuka dan mandiri serta
mengedepankan prinsip profesionalisme dan
transparansi. Pelaksanaan seleksi dianggap
sesuai dengan unsur-unsurnya profesional
karena melalui dua tahapan seleksi yang
penting, yaitu seleksi awal setelah seleksi
berkas/administrasi, kemudian dilanjutkan
dengan seleksi lainnya, yaitu pelaksanaan
proses pengujian melalui berbagai modalitas
seperti tes tertulis, tes potensi akademik, tes
mikro didaktis, wawancara dan tes psikologi.
Bimbingan, meskipun informal, tetap
diberikan melalui pengenalan kondisi
lingkungan, budaya dan karyawan melalui
pertemuan dalam forum, dll. Kegiatan
pelatihan dan pengembangan yang dilakukan
memberikan dampak positif bagi sekolah dan
staf, misalnya dalam hal perubahan perilaku
staf dan perbaikan organisasi.Evaluasi
pekerjaan berjalan cukup baik karena metode
evaluasi menggunakan dua aspek yaitu aspek
kuantitatif dan aspek kualitatif model
evaluasi. Manajemen karir dan perencanaan
karir dilakukan secara proporsional, mengisi
jabatan atau fungsi di sekolah dengan tetap
menjamin kesempatan yang sama (equality)
bagi semua pegawai negeri dan pegawai
negeri. Proses kompensasi dinilai cukup baik
karena proses pemberian kompensasi
mengikuti model kompensasi yang umum
digunakan, yaitu model kompensasi langsung
dan tidak langsung, serta perkembangan
kompensasi non finansial. Tujuan
perencanaan dan pengembangan karir guru
adalah untuk menciptakan peluang bagi
semua guru yang bersedia dan mampu
menduduki jabatan strategis.
DAFTAR PUSTAKA
Aditomo, Anindito, dan Nisa Felicia. (2018).
“Ketimpangan Mutu dan Akses
Pendidikan di Indonesia: Potret
Berdasarkan Survei PISA 2015.” Kilas
Pendidikan 17 , 6.
Akhmad Muhaimin Azzet. (2011). Urgensi
Pendidikan Karakter Di Indonesia.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
6. 1868
Daryanto dan Muhammad Farid. (2013).
Konsep Dasar Manajemen Pendidikan
di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media,
Didin Kurniadin dan Imam Machali. (2016).
Manajemen Pendidikan Konsep dan
Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Cet. 3.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016.
Eka Nuraini Rachmawati. (2004). Paradigma
Baru Manajemen Sumber Daya
Manusia sebagai Basis Meraih
Keunggulan Kompetitif. Yogyakarta:
Ekonisia