SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
636
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN
PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
Paulus Robert Tuerah1)
Universitas Negeri Manado
Email: paulustuerah@UNIMA.ac.id
ABSTRACT
The Covid-19 disease outbreak that has hit more than 200 countries around the world has presented
challenges for educational institutions, especially higher education. The government has issued
policies to prevent the spread of the virus, such as isolation, social and physical distancing, and large-
scale social restrictions (PSBB). Therefore, people are required to stay at home and do their work,
worship, and study from home. In this situation, educational institutions need to innovate in the
learning process and develop learning models. One of the innovations adopted is online learning.
This research aims to evaluate the condition of online learning. Based on the results of the research
and discussion, the following conclusions can be drawn: (a) Faculty of Social Sciences in Universitas
Negeri Manado must adapt to online learning, (b) Common challenges in online learning include
limited internet quota and network instability. Online learning tends to be teacher-centered rather
than student-centered, (c) The solution for online learning is to implement blended learning that
combines face-to-face and online learning.
Keywords : Development, Learning Model, Online Learning
ABSTRAK
Wabah penyakit Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia telah menghadirkan
tantangan bagi lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran virus, seperti isolasi, jarak sosial dan fisik, dan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Karena itu, masyarakat diharuskan untuk tetap tinggal di
rumah dan melakukan pekerjaan, ibadah, serta belajar dari rumah. Dalam situasi ini, lembaga
pendidikan perlu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dan pengembangan model
pembelajaran. Salah satu inovasi yang diadopsi adalah pembelajaran online atau daring. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran daring. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal berikut: (a) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Manadao harus beradaptasi dengan pembelajaran daring, (b) Tantangan umum dalam pembelajaran
daring meliputi keterbatasan kuota internet dan ketidakstabilan jaringan. Pembelajaran daring
cenderung bersifat guru-terpusat daripada siswa-terpusat, (c) Solusi untuk pembelajaran daring
adalah dengan menerapkan pembelajaran blended learning yang menggabungkan pembelajaran tatap
muka dan daring.
Kata Kunci : Pengembangan, Model Pembelajaran, Perkuliahan Daring
PENDAHULUAN
Wabah penyakit Covid-19 yang melanda
lebih dari 200 negara di seluruh dunia telah
menjadi tantangan yang serius bagi lembaga
pendidikan, terutama pendidikan tinggi.
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai
kebijakan untuk menghadapi penyebaran virus
ini, seperti isolasi, menjaga jarak sosial dan
fisik, serta pembatasan sosial berskala besar
(PSBB). Semua ini mendorong masyarakat
untuk tinggal di rumah, bekerja, beribadah,
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
637
dan belajar dari rumah. Situasi ini mewajibkan
lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi
dalam proses pembelajaran, salah satunya
adalah pembelajaran online atau daring.
Namun, menurut Khafi (2020), pembelajaran
daring ini tidak lepas dari tantangan yang
menghambat pelaksanaannya, termasuk dalam
pelatihan calon guru di lembaga pendidikan
dan kependidikan (LPTK). Oleh karena itu,
diperlukan berbagai solusi dan langkah yang
akan diambil di masa depan. Penting untuk
memahami hambatan, solusi, dan proyeksi
pembelajaran daring bagi calon guru,
mengingat pentingnya sistem ini dalam
mencetak calon tenaga pendidik dan
kependidikan di tengah keadaan yang tidak
biasa seperti wabah Covid-19. Sejak
pertengahan Maret 2020, pemerintah
Indonesia melalui Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan serta Kementerian Agama RI
telah menerapkan kebijakan bekerja dan
belajar dari rumah (Work from Home).
Perkembangan pesat dalam teknologi
informasi dan komunikasi saat ini dapat
dianggap sebagai sebuah revolusi. Meskipun
perkembangan ini masih berlangsung, sudah
dapat diprediksi bahwa akan terjadi perubahan
dalam bidang informasi dan kehidupan
lainnya sebagai akibat dari kemajuan ini
(Ngafifi, 2014). Faktor-faktor seperti jarak,
waktu, jumlah, kapasitas, dan kecepatan telah
menjadi hambatan bagi manusia. Namun,
dengan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi, kesulitan-kesulitan ini dapat
diatasi. Misalnya, satelit telah menghilangkan
batasan jarak dan waktu dalam mencapai
audiens di mana saja dan kapan saja.
Perangkat teknologi informasi seperti
komputer, perekam video, dan CD video juga
memungkinkan pengumpulan, penyimpanan,
dan penelusuran informasi tanpa hambatan,
memenuhi kebutuhan dan keperluan yang
diperlukan (Nuryanto, 2012).
Pendidikan yang berkualitas harus
mencakup dua orientasi, yaitu orientasi
akademis yang fokus pada peserta didik dan
orientasi keterampilan hidup untuk membekali
peserta didik dalam menghadapi kehidupan
nyata (Dewi, 2019). Teknologi informasi telah
menjadi bagian integral dari pembelajaran di
semua tingkat pendidikan di Indonesia,
mendorong sekolah untuk menyediakan
fasilitas media pembelajaran (Fitriyadi, 2013).
Masa depan pendidikan di Indonesia, menurut
Fatwa (2020), cenderung mengarah pada
bentuk pendidikan terbuka dengan penerapan
sistem pembelajaran jarak jauh (distance
learning). Salah satu contoh implementasi dari
distance learning adalah blended learning.
Blended Learning, yang menggabungkan
pembelajaran konvensional dengan teknologi
informasi dan komunikasi, telah
dikembangkan sebagai metode pembelajaran
campuran (Prayitno, 2015). Ini memadukan
pembelajaran tatap muka dengan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi. Melalui
Blended Learning, sistem pembelajaran
menjadi lebih fleksibel dan tidak kaku.
Media Pembelajaran
Istilah media “berasal dari kata medium
yang secara harfiah merujuk pada perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan,” Media pembelajaran adalah
alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan informasi, konsep, dan
keterampilan kepada peserta didik (Hasanah,
2020). Media pembelajaran dapat berupa
benda fisik, seperti buku, papan tulis, atau
model visual, maupun media digital, seperti
video, animasi, dan perangkat lunak interaktif.
Penggunaan media pembelajaran bertujuan
untuk memfasilitasi proses pembelajaran,
meningkatkan pemahaman dan keterlibatan
peserta didik, serta memperkaya pengalaman
belajar (Wijoyo, 2018). Dalam era digital,
media pembelajaran juga semakin
berkembang dengan adanya akses ke internet
dan teknologi yang memungkinkan
pembelajaran berbasis online, seperti e-book,
platform e-learning, dan aplikasi
pembelajaran. Dengan memanfaatkan media
pembelajaran secara efektif, pendidik dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang
inspiratif, interaktif, dan mendukung
perkembangan peserta didik.
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
638
E-Learning
E-Learning merupakan penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi untuk
memfasilitasi pembelajaran yang dapat
dilakukan secara fleksibel, kapan pun dan di
mana pun (Latip, 2020). Terdapat beberapa
istilah yang digunakan untuk merujuk pada
pembelajaran elektronik, seperti online
learning, internet-enabled learning, virtual
learning, atau web-based learning. E-
Learning memiliki persyaratan utama, yaitu
penggunaan jaringan internet sebagai media
pembelajaran, ketersediaan dukungan tutor,
dan adanya layanan belajar untuk peserta
(Hartanto, 2016). Selain itu, terdapat
komponen tambahan seperti pengelolaan
organisasi pembelajaran, motivasi positif
terhadap penggunaan teknologi, kerangka
proses pembelajaran yang sederhana,
mekanisme evaluasi, dan pemberian umpan
balik (Belawati, 2019). E-Learning memiliki
ciri-ciri seperti konten yang relevan,
penggunaan metode instruksional dan media,
serta fleksibilitas dalam pembelajaran yang
dapat dilakukan secara langsung atau mandiri
(Chandrawati, 2010). E-Learning juga
memberikan pengayaan dan memungkinkan
pemahaman dan keterampilan yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran.
Terdapat berbagai definisi dan konsep tentang
E-Learning, tetapi semua sepakat bahwa
penggunaan teknologi elektronik dan internet
menjadi aspek utama dalam pembelajaran
tersebut.
E-Learning memiliki karakteristik yang
berbeda dengan pembelajaran konvensional.
Karakteristik tersebut meliputi interaktivitas
dengan jalur komunikasi yang lebih banyak,
kemandirian dalam memilih waktu, tempat,
pengajar, dan bahan ajar, aksesibilitas yang
lebih mudah terhadap sumber belajar melalui
internet, dan pengayaan melalui penggunaan
teknologi informasi seperti video streaming,
simulasi, dan animasi,” (Cahyono, 2015).
Media ini tidak hanya berfungsi sebagai
penyedia materi, tugas, dan soal, tetapi juga
sebagai sarana komunikasi antara dosen dan
mahasiswa, serta antar mahasiswa.
Implementasi pembelajaran melalui E-
Learning perlu mempertimbangkan bahwa
tidak semua materi harus disajikan secara
elektronik. E-Learning dapat memperkaya
model pembelajaran konvensional melalui
pengembangan konten dan teknologi
pendidikan. Karwati (2014) menegaskan,
“tidak semua materi perkuliahan dapat atau
harus disajikan secara elektronik.” Untuk
memahami hal ini dapat digunakan filosofi e-
learning menurut Cisco seperti dikutip dalam
Rahmatia, Monawati & Darnius (2017): “E-
learning merupakan penyampaian informasi,
komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara
on-line; e-learning menyediakan seperangkat
alat yang dapat memperkaya nilai belajar
secara konvensional sehingga dapat menjawab
tantangan perkembangan globalisasi; dan e-
learning tidak berarti mengantikan model
konvensional di dalam kelas, tetapi
memperkuat model belajar tersebut melalui
pengayaan konten dan pengembangan
teknologi pendidikan.”
Blended Learning
Menurut Idris (2018), Blended learning,
atau pembelajaran campuran, merupakan
suatu pendekatan pembelajaran yang
menggabungkan metode pengajaran tatap
muka (face to face) dengan metode pengajaran
berbasis komputer, baik secara offline maupun
online. Dalam blended learning, materi-materi
berbasis digital tidak hanya berperan sebagai
penopang atau penunjang, tetapi juga menjadi
bagian integral dari proses pembelajaran.
Tujuan utama dari blended learning adalah
memberikan pengalaman pembelajaran yang
efektif dan efisien dengan memanfaatkan
berbagai jenis media dan teknologi (Amin,
2017).
Unsur-unsur pembelajaran dalam blended
learning mencakup tatap muka, aplikasi,
belajar mandiri, tutorial, kerjasama, dan
evaluasi (Amin, 2017). Tatap muka tetap
menjadi komponen penting dalam proses
pembelajaran, di mana peserta didik dan
pendidik dapat berdiskusi dan berinteraksi
secara langsung. Sementara itu, penggunaan
aplikasi dan platform pembelajaran berbasis
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
639
komputer memungkinkan peserta didik untuk
mengakses materi pembelajaran secara
mandiri dan fleksibel. Tutorial, baik secara
tatap muka maupun online, memberikan
bimbingan dan dukungan individual kepada
peserta didik. Selain itu, kerjasama antara
peserta didik dalam bentuk diskusi, proyek
kelompok, atau forum online juga ditekankan
dalam blended learning. Evaluasi dilakukan
melalui berbagai metode, baik melalui
penilaian online maupun penilaian langsung
dalam sesi tatap muka.
Blended learning memberikan sejumlah
keuntungan bagi lembaga pendidikan atau
pelatihan. Pertama, pendekatan ini
memperluas jangkauan pembelajaran dan
pelatihan, sehingga peserta didik dapat
mengakses materi dari mana saja dan kapan
saja (Amin, 2017). Kedua, blended learning
memungkinkan penerapan pembelajaran yang
lebih efisien dalam hal waktu dan biaya,
mengurangi ketergantungan pada infrastruktur
fisik yang mahal (Sanjaya, 2020). Ketiga,
model ini dapat disesuaikan dengan berbagai
kebutuhan dan gaya belajar peserta didik,
sehingga memberikan pengalaman yang lebih
personal dan relevan (Kurniawan, 2017).
Keempat, dengan penggunaan media dan
teknologi yang menarik, blended learning
meningkatkan daya tarik pembelajaran dan
membuat proses belajar lebih menyenangkan
(Idris, 2018). Terakhir, blended learning juga
memungkinkan pendidik untuk
menggabungkan keahlian dan pengalaman
mereka dengan keunggulan teknologi,
menciptakan lingkungan pembelajaran yang
inovatif dan interaktif (Usman, 2018).
Identifikasi Masalah
Perubahan paradigma pembelajaran dari
tatap muka menjadi daring dapat
menimbulkan tantangan bagi dosen dan
mahasiswa. Beberapa masalah yang mungkin
timbul meliputi penggunaan platform dan
teknologi yang tidak efisien atau kurang
sesuai, kurangnya akses internet yang
memadai, serta ketidaknyamanan dalam
beradaptasi dengan pembelajaran daring.
Faktor-faktor seperti keterbatasan
infrastruktur teknologi, keterbatasan
kemampuan teknologi dari dosen dan
mahasiswa, serta kurangnya dukungan atau
panduan yang memadai dapat menjadi
kendala dalam mencapai hasil pembelajaran
yang optimal dalam konteks pembelajaran
daring.
Meskipun metode pembelajaran blended
learning menggabungkan pembelajaran tatap
muka dengan pembelajaran daring, masih
perlu dievaluasi sejauh mana metode ini
efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pertanyaan yang perlu ditangani adalah sejauh
mana integrasi antara kedua metode tersebut
memberikan manfaat yang signifikan dalam
hal keterlibatan mahasiswa, pencapaian tujuan
pembelajaran, serta respons positif terhadap
pembelajaran di FIS UNIMA. Oleh
karenanya, tujuan dari penelitian dan
pengabdian ini adalah untuk mengetahui (a)
Kondisi pembelajaran berbasis daring dalam
perkuliahan di FIS UNIMA (b) Hambatan-
hambatan dalam pembelajaran daring di FIS
UNIMA (c) Efektivitas pembelajaran blended
learning di FIS UNIMA
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah naturalistic inquiry research, yaitu
penelitian yang dilakukan dalam kondisi
alamiah (Sugiyono, 2010). Dalam
pendekatannya, peneliti berusaha untuk
menemukan dan memberikan makna terhadap
keadaan yang sebenarnya dan alamiah terkait
objek atau subjek yang diteliti. Pendekatan
kualitatif ini menekankan pada penguraian
yang dapat diamati dan konteks makna yang
melingkupi suatu realitas.
Pendekatan kualitatif menyoroti proses
dan makna yang tidak diukur secara ketat dari
sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau
frekuensi. “Peneliti kualitatif
menggarisbawahi sifat realitas yang terbentuk
secara sosial, hubungan erat antara peneliti
dan subjek yang diteliti, serta penekanan pada
situasi yang membentuk penelitian,” (Denzin
dan Lincoln, 2009). Data diperoleh melalui
wawancara, rekaman, foto, dan catatan
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
640
lapangan. Oleh karena itu, peran peneliti
sangat penting dalam melakukan penelitian
lapangan dan mengumpulkan data. Dalam
konteks penelitian ini, data yang diperlukan
termasuk data deskriptif, dokumen, catatan
lapangan, dan hasil wawancara dengan
informan (Nasution, 1996; Moleong, 2006),
sedangkan peneliti menjadi instrumen utama
dalam pengumpulan data, baik itu data primer
maupun sekunder.
Sumber data primer dalam penelitian ini
mencakup tindakan, kata-kata orang, kondisi
nyata, dan informasi yang peneliti peroleh
melalui observasi dan wawancara dengan
mahasiswa dan dosen. Sedangkan data
sekunder diperoleh melalui data-data
pendukung dalam bentuk sumber tertulis,
rekaman, dokumen pribadi, foto, dan data-data
lain yang relevan dengan penelitian. Proses
analisis data dimulai sejak peneliti memasuki
lapangan penelitian. Data yang diperoleh
dikategorikan, hal ini dimungkinkan berkat
arahan masalah penelitian yang telah
diuraikan oleh peneliti pada bagian
pendahuluan. Analisis data dilakukan secara
simultan dengan proses pengumpulan data
(Budiasih & Nyoman, 2014), yang berarti
peneliti melakukan analisis data selama
penelitian berlangsung dan setelah data
terkumpul. Sebelum dilakukan analisis data,
data dikelola dengan mengorganisirnya agar
memudahkan dalam proses analisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Pembelajaran Daring
Secara umum, mahasiswa melakukan
pembelajaran secara daring dan mengikuti
jadwal yang telah ditentukan oleh fakultas,
meskipun ada beberapa pembelajaran daring
yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah
dijadwalkan sebelumnya. Situasi saat pandemi
Covid-19 ini memberikan dampak besar
terhadap kondisi pembelajaran daring.
Mahasiswa dan dosen membutuhkan waktu
untuk menyesuaikan diri dengan jadwal
perkuliahan karena mereka memiliki agenda
lain selain perkuliahan saat bekerja dari
rumah.
Penyesuaian jadwal juga dilakukan
dengan mempertimbangkan kondisi dosen dan
mahasiswa saat berada di rumah masing-
masing. Mahasiswa menyatakan bahwa
mereka puas dengan pembelajaran daring,
tetapi sebagian responden mengungkapkan
bahwa informasi yang mereka dapatkan dalam
pembelajaran daring kurang memadai. Hal ini
dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
termasuk kebiasaan mahasiswa selama proses
pembelajaran.
Ketika pembelajaran dilakukan secara
offline dengan metode ceramah, mahasiswa
umumnya hanya mendengarkan. Namun,
ketika pembelajaran dilakukan secara online,
memahami materi yang disampaikan masih
menjadi tantangan, sehingga sebagian
mahasiswa mengalami kesulitan dalam
memahami materi perkuliahan. Beberapa mata
kuliah yang memerlukan penjelasan langsung
seperti penelitian dan aplikasi komputer juga
menjadi faktor penghambat. Data
menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa
terbiasa dengan pembelajaran daring.
Kebiasaan ini menjadi faktor penentu
keberhasilan pembelajaran daring. Jika
responden terbiasa dengan pembelajaran
daring, maka mereka memiliki dasar yang
baik dalam mengikuti proses pembelajaran
tersebut. Oleh karena itu, pemahaman dasar
seperti pengoperasian aplikasi menjadi
penting untuk mendukung keberhasilan
pembelajaran daring. Selain itu, Zoom
Meeting, Google Meeting, Google Classroom,
Edmodo, dan WhatsApp banyak digunakan
dalam pembelajaran daring, baik itu melalui
media Amelia Universitas Negeri Manado
maupun melalui kombinasi beberapa aplikasi.
Setiap mata kuliah dapat menggunakan
beberapa media sesuai dengan materi yang
akan disampaikan. Media-media ini menjadi
teknik yang tepat untuk mencapai
keberhasilan pembelajaran daring. Universitas
Negeri Manado memiliki e-learning bernama
Amelia sebagai sarana dan prasarana, tetapi
penggunaannya belum optimal oleh dosen dan
mahasiswa karena masih baru diluncurkan.
Dosen sudah memiliki media pembelajaran
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
641
daring yang biasa mereka gunakan
sebelumnya sehingga enggan beralih ke
aplikasi baru. Sistem pembelajaran daring ini
dianggap memudahkan proses pembelajaran
dan pembimbingan oleh sebagian responden
selama pandemi Covid-19. Namun, sebagian
lainnya menyatakan bahwa sistem
pembelajaran daring ini tidak mempermudah
proses pembelajaran. Hal ini mungkin
disebabkan oleh responden yang terbiasa
dengan pembelajaran dan pembimbingan
offline harus beradaptasi dengan pembelajaran
online.
Hambatan dalam Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring menghadapi
beberapa hambatan yang perlu diatasi.
Beberapa masalah yang muncul antara lain
adalah keterbatasan kuota internet, jumlah
tugas yang banyak, keterbatasan pemahaman
teknologi informasi, jaringan yang tidak
stabil, keterlambatan dalam mengikuti
perkuliahan online karena kurangnya
pengalaman, dan jaringan yang tidak stabil
karena lokasi responden berada di pedesaan,
dan lain sebagainya.
Dari berbagai kendala yang dihadapi oleh
responden, terdapat tiga hambatan utama yang
paling sering dialami selama pembelajaran
daring, yaitu keterbatasan kuota, jaringan
yang tidak stabil, dan tugas yang menumpuk.
Ketiga faktor ini perlu diantisipasi oleh semua
pihak, termasuk responden dan institusi. Salah
satu langkah strategis yang dapat diambil oleh
institusi adalah menyediakan aplikasi e-
learning yang membutuhkan sedikit kuota
internet untuk diakses. Selain itu, pihak
institusi juga dapat bekerja sama dengan
provider untuk menyediakan kuota internet
gratis dalam rangka akses pendidikan.
Ketidakstabilan jaringan juga menjadi
hambatan dalam proses pembelajaran daring.
Ketersediaan fasilitas jaringan menjadi krusial
dalam pembelajaran daring karena
berhubungan dengan kelancaran proses
pembelajaran. Responden yang berada di
lokasi terpencil atau di daerah yang jauh dari
jangkauan jaringan provider akan menghadapi
kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran
dengan lancar. Sementara itu, hambatan
terbesar bagi responden adalah tugas yang
menumpuk. Komponen ini dianggap sebagai
hambatan karena sistem pembelajaran daring
masih belum sepenuhnya dapat disesuaikan
dengan baik. Namun, hal ini akan membaik
seiring dengan berjalannya waktu dan
kebiasaan dalam melaksanakan pembelajaran
daring.
Penting untuk membangun komunikasi
yang efektif antara dosen dan mahasiswa guna
mengurangi hambatan tersebut. Ketiga
hambatan tersebut memiliki dampak
psikologis bagi responden. Hambatan-
hambatan tersebut berpengaruh pada kondisi
psikis mereka. Meskipun hanya sebagian kecil
responden yang mengatakan bahwa hambatan
tersebut tidak berpengaruh pada kondisi
psikisnya, tetapi penting bagi responden untuk
mengantisipasi hal ini karena kesehatan
mental menjadi prioritas yang harus dijaga.
Tantangan lain yang sering muncul adalah
dominasi metode pembelajaran daring yang
melibatkan banyak ceramah dari dosen. Hal
ini perlu diatasi dengan cara memberikan
tugas kelompok.
Pentingnya Blended-Learning
Keuntungan yang diperoleh dengan
penerapan blended learning dalam lembaga
pendidikan atau pelatihan adalah meluasnya
cakupan pembelajaran dan pelatihan,
kemudahan implementasi, efisiensi biaya,
hasil optimal, penyesuaian kebutuhan
pembelajaran, dan peningkatan daya tarik
pembelajaran (Idris, 2018). Keistimewaan
penggunaan e-learning dan blended learning
dalam pelatihan saat ini adalah fleksibilitas
dalam memilih tempat dan waktu akses materi
pembelajaran, sehingga tidak perlu melakukan
perjalanan ke tempat di mana pelajaran
disampaikan.
E-learning dapat dilakukan dari berbagai
tempat, baik yang memiliki akses internet
maupun tidak. Blended Learning adalah
proses pembelajaran yang memanfaatkan
berbagai pendekatan, menggunakan berbagai
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
642
media dan teknologi. Pembelajaran dapat
dilakukan secara konvensional (tatap muka),
mandiri, dan mandiri secara online. Materi
belajar mandiri secara offline dapat disajikan
dalam format digital seperti CD, MP3, DVD,
dan sebagainya, sedangkan materi belajar
mandiri secara online dapat disediakan
melalui Mailing List, Social Media, Learning
Management Systems (LMS), dan lain
sebagainya. Pembelajaran Blended Learning
secara online dapat diimplementasikan dalam
beberapa model seperti web course, web
centric course, dan web enhanced course.
Dalam implementasinya, pembelajaran
blended learning pada lembaga pendidikan
dasar dan menengah lebih cocok dengan
menerapkan model web centric course dan
web enhanced course, karena di tingkat
pendidikan dasar dan menengah masih
diperlukan pertemuan tatap muka di dalam
kelas. Pembagian materi belajar harus
direncanakan dengan baik, dengan
mempertimbangkan konten bahan ajar dan
tujuan pembelajaran, sehingga dapat
ditentukan apakah materi tersebut harus
diajarkan secara tatap muka atau dapat
dipelajari secara mandiri.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, berikut adalah kesimpulan yang
dapat diambil oleh peneliti; Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Manado perlu
menyesuaikan diri dengan kondisi
pembelajaran daring yang menjadi keharusan
saat ini. Adaptasi terhadap metode
pembelajaran daring merupakan langkah yang
tidak dapat dihindari; Tantangan yang
umumnya dihadapi dalam pembelajaran
daring adalah keterbatasan kuota internet dan
jaringan yang kurang stabil. Selain itu,
pembelajaran daring sering kali masih
berpusat pada guru (teacher-centered)
daripada berpusat pada siswa (student-
centered); Solusi untuk pembelajaran daring
adalah melalui penerapan blended learning,
yang menggabungkan pembelajaran tatap
muka dengan daring. Dalam konteks ini,
pendidik perlu memastikan bahwa semua
peserta memiliki sarana dan prasarana yang
memadai. Hal ini penting agar pembelajaran
mandiri secara online tidak terhambat oleh
faktor-faktor teknis yang kurang memadai.
Selain itu, pendidik juga harus menyediakan
solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan
yang mungkin timbul dalam proses
pembelajaran daring.
Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat
beberapa rekomendasi yang dapat diambil:
a) Pihak pemerintah perlu terus
memberikan dukungan dengan memberikan
kuota gratis baik kepada dosen maupun
mahasiswa. Langkah ini akan membantu
dalam mengatasi keterbatasan kuota internet
yang sering dihadapi oleh peserta
pembelajaran daring.
b) Fakultas atau universitas perlu
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran daring. Evaluasi ini
penting untuk memastikan efektivitas dan
kualitas pembelajaran yang dilakukan serta
mengidentifikasi perbaikan yang perlu
dilakukan.
Dengan melibatkan semua pihak dan
mengambil langkah-langkah yang tepat,
diharapkan pembelajaran daring dapat terus
meningkat dan memberikan manfaat yang
optimal bagi seluruh peserta.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, A. K. (2017). Kajian konseptual model
pembelajaran blended learning berbasis
web untuk meningkatkan hasil belajar dan
motivasi belajar. Jurnal Pendidikan
Edutama, 4(2), 51-64.
Angraini, R. (2017). Karakteristik media yang
tepat dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan sebagai pendidikan
nilai. Journal of Moral and Civic
education, 1(1), 14-24.
Belawati, T. (2019). Pembelajaran
online. Jakarta: Universitas Terbuka.
Cahyono, Y. D. (2015). E-learning
(EDMODO) sebagai media pembelajaran
sejarah. Jurnal Penelitian, 18(2).
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
643
Chandrawati, S. R. (2010). Pemamfaatan E-
learning dalam Pembelajaran. Jurnal
Cakrawala Kependidikan, 8(2).
Denzin, N. K. & Lincoln, Y. S. (2009)
Handbook of Qualitative Research.
Terjemahan Dariyatno, dkk. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Dewi, D. R. (2019). Pengembangan
kurikulum di Indonesia dalam
menghadapi tuntutan abad ke-21. As-
Salam: Jurnal Studi Hukum Islam &
Pendidikan, 8(1), 1-22.
Fatwa, A. (2020). Pemanfaatan teknologi
pendidikan di era new normal. Indonesian
Journal of Instructional Technology, 1(2).
Hartanto, W. (2016). Penggunaan e-learning
sebagai media pembelajaran. Jurnal
Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu
Sosial, 10(1).
Hasanah, N. (2020). Pelatihan penggunaan
aplikasi microsoft power point sebagai
media pembelajaran pada guru sd negeri
050763 gebang. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat, 1(2), 34-41.
Idris, H. (2018). Pembelajaran model blended
learning. Jurnal Ilmiah Iqra', 5(1).
Kahfi, A. (2020). Tantangan Dan Harapan
Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa
Pandemi Covid 19. Dirasah: Jurnal
Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam,
3(02), 137-154.
Karwati, E. (2014). Pengaruh Pembelajaran
elektronik (e-learning) terhadap mutu
belajar mahasiswa. Jurnal Penelitian
Komunikasi, 17(1).
Kurniawan, M. R. (2017). Analisis karakter
media pembelajaran berdasarkan gaya
belajar peserta didik. JINoP (Jurnal
Inovasi Pembelajaran), 3(1), 491-506.
Latip, A. (2020). Peran literasi teknologi
informasi dan komunikasi pada
pembelajaran jarak jauh di masa pandemi
Covid-19. EduTeach: Jurnal Edukasi dan
Teknologi Pembelajaran, 1(2), 108-116.
Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (1996). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Tarsito
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan teknologi dan
pola hidup manusia dalam perspektif
sosial budaya. Jurnal Pembangunan
Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(1).
Nuryanto, H. (2012). Sejarah perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. PT
Balai Pustaka (Persero).
Prawiradilaga, D. S. (2016). Mozaik teknologi
pendidikan: E-learning. Kencana.
Prayitno, W. (2015). Implementasi blended
learning dalam pembelajaran pada
pendidikan dasar dan menengah. Jurnal
Pendidikan, 6(01).
Rahmatia, M., Monawati, M., & Darnius, S.
(2017). Pengaruh Media E-Learning
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SDN 20 Banda Acehpengaruh
Media E-Learning Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas IV SDN 20
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2).
Sanjaya, R. (Ed.). (2020). 21 Refleksi
Pembelajaran Daring di Masa Darurat.
SCU Knowledge Media.
Sugiyono (2010). Metode Penelitian
Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumiharsono, R., & Hasanah, H.
(2017). Media pembelajaran: buku
bacaan wajib dosen, guru dan calon
pendidik. Pustaka Abadi.
Usman, U. (2018). Komunikasi Pendidikan
Berbasis Blended Learning Dalam
Membentuk Kemandirian Belajar. Jurnal
Jurnalisa, 4(1).
Wijoyo, A. (2018). Pengaruh Hasil Belajar
Siswa dengan Menggunakan Multi Media
Pembelajaran Interaktif untuk Sekolah
Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
644
Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Atas. Jurnal Informatika
Universitas Pamulang, 3(1), 46-55.
Yuliana, Y. (2019). Inovasi Pembelajaran
Melalui Teknologi Informasi:
Pengembangan Model Pembelajaran
Melalui Internet. Jurnal Isema: Islamic
Educational Management, 4(1), 119-132.

More Related Content

Similar to PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS) UNIVERSITAS NEGERI MANADO.pdf

Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkAGUS SETIYONO
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkAGUS SETIYONO
 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxtiyo noiss
 
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...FaizalRisdianto1
 
PPT MK HYBRID LEARNIG.pptx
PPT MK HYBRID LEARNIG.pptxPPT MK HYBRID LEARNIG.pptx
PPT MK HYBRID LEARNIG.pptxTiarCubaii
 
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)Wak Sekawi
 
Artikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupArtikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupMuhamad Yusup
 
Tugas proposal 2 copy
Tugas proposal 2   copyTugas proposal 2   copy
Tugas proposal 2 copyJeannyASS
 
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...CELINEDANARIS
 
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi k-13 dalam pembelajaran online pan...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi k-13 dalam pembelajaran online  pan...Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi k-13 dalam pembelajaran online  pan...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi k-13 dalam pembelajaran online pan...HidaMasriah
 
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013Rahmah Soid
 
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...HidaMasriah
 
Persepsi pelajar terhadap pembelajaran atas talian
Persepsi pelajar terhadap pembelajaran atas talianPersepsi pelajar terhadap pembelajaran atas talian
Persepsi pelajar terhadap pembelajaran atas talianAidaNabila7
 
Teknologi Terhadap Pendidikan
Teknologi Terhadap PendidikanTeknologi Terhadap Pendidikan
Teknologi Terhadap PendidikanAndi Aryauri
 
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19Gonez Be
 
ANALYSIS TUGAS BU SYARIFAH.docx
ANALYSIS TUGAS BU SYARIFAH.docxANALYSIS TUGAS BU SYARIFAH.docx
ANALYSIS TUGAS BU SYARIFAH.docxMuhamadRofik2
 

Similar to PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS) UNIVERSITAS NEGERI MANADO.pdf (20)

Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
 
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkkEjournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
Ejournal 3 pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan_i made candiasa,dkk
 
MJSSWDOI.pdf
MJSSWDOI.pdfMJSSWDOI.pdf
MJSSWDOI.pdf
 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
 
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
Azzahro, N. S. (2022, June 23). Indonesian student perceptions on face-to-fac...
 
PPT MK HYBRID LEARNIG.pptx
PPT MK HYBRID LEARNIG.pptxPPT MK HYBRID LEARNIG.pptx
PPT MK HYBRID LEARNIG.pptx
 
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
KAJIAN TINJAUAN PENGGUNAAN PORTAL MYGURU2 (UPSI) KPT 6044 (14DIS2013)
 
Artikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusupArtikel muhamad yusup
Artikel muhamad yusup
 
Tugas proposal 2 copy
Tugas proposal 2   copyTugas proposal 2   copy
Tugas proposal 2 copy
 
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
Tugas 14, celine danaris gracia, yananto mihadi putra, se, m.si, pengenalan e...
 
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi k-13 dalam pembelajaran online pan...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi k-13 dalam pembelajaran online  pan...Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi k-13 dalam pembelajaran online  pan...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi k-13 dalam pembelajaran online pan...
 
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
Cabaran ict tugasan 1 ssi3013
 
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
Masriah 201903064 kelas a_15_implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran o...
 
Persepsi pelajar terhadap pembelajaran atas talian
Persepsi pelajar terhadap pembelajaran atas talianPersepsi pelajar terhadap pembelajaran atas talian
Persepsi pelajar terhadap pembelajaran atas talian
 
Teknologi Terhadap Pendidikan
Teknologi Terhadap PendidikanTeknologi Terhadap Pendidikan
Teknologi Terhadap Pendidikan
 
ICT #2
ICT #2ICT #2
ICT #2
 
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19
Model Pembelajaran Buah Simalakama Kurikulum 2013 Pada masa Pandemi Covid-19
 
ANALYSIS TUGAS BU SYARIFAH.docx
ANALYSIS TUGAS BU SYARIFAH.docxANALYSIS TUGAS BU SYARIFAH.docx
ANALYSIS TUGAS BU SYARIFAH.docx
 
Makalah ict
Makalah ictMakalah ict
Makalah ict
 
Makalah ict
Makalah ictMakalah ict
Makalah ict
 

More from Paulus Robert Tuerah

Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas Rendah
Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas RendahKegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas Rendah
Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas RendahPaulus Robert Tuerah
 
Human Resource Management In Special Education
Human Resource Management In Special EducationHuman Resource Management In Special Education
Human Resource Management In Special EducationPaulus Robert Tuerah
 
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...Paulus Robert Tuerah
 
Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...
Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...
Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...Paulus Robert Tuerah
 
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan PendidikanImplikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan PendidikanPaulus Robert Tuerah
 
Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...
Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...
Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...Paulus Robert Tuerah
 
Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...
Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...
Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...Paulus Robert Tuerah
 
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...Paulus Robert Tuerah
 
Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...
Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...
Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...Paulus Robert Tuerah
 
Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...
Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...
Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...Paulus Robert Tuerah
 
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...Paulus Robert Tuerah
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Paulus Robert Tuerah
 
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...Paulus Robert Tuerah
 
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...Paulus Robert Tuerah
 
Utilization of Go-Food Services in Students' Halal Lifestyle
Utilization of Go-Food Services in Students' Halal LifestyleUtilization of Go-Food Services in Students' Halal Lifestyle
Utilization of Go-Food Services in Students' Halal LifestylePaulus Robert Tuerah
 
Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...
Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...
Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...Paulus Robert Tuerah
 
The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...
The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...
The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...Paulus Robert Tuerah
 
Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)
Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)
Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)Paulus Robert Tuerah
 
Implementation of Character Education at Don Bosco Frater High School Manado
Implementation of Character Education at Don Bosco Frater High School ManadoImplementation of Character Education at Don Bosco Frater High School Manado
Implementation of Character Education at Don Bosco Frater High School ManadoPaulus Robert Tuerah
 
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...Paulus Robert Tuerah
 

More from Paulus Robert Tuerah (20)

Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas Rendah
Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas RendahKegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas Rendah
Kegiatan Literasi Dasar dan Minat Baca Siswa SD Kelas Rendah
 
Human Resource Management In Special Education
Human Resource Management In Special EducationHuman Resource Management In Special Education
Human Resource Management In Special Education
 
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...
Pengaruh Supervisi Akademik dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Guru S...
 
Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...
Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...
Leadership Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Pendidikan Di SMA Nege...
 
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan PendidikanImplikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
Implikasi Terbatasnya Infrastruktur Dalam Upaya Mencapai Tujuan Pendidikan
 
Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...
Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...
Faktor-Faktor Yang Menghambat Keaktifan Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Timb...
 
Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...
Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...
Budaya Menjalani Rutinitas Struktural dalam Dunia Pendidikan Berdasarkan Sudu...
 
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP HASIL BELAJAR TEK...
 
Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...
Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...
Kontribusi Pedagogis Kondisi Ekosistem Kampus Bagi Lingkungan Internal Kaitan...
 
Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...
Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...
Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Minahasa Ten...
 
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...
Optimalisasi Manajemen Sekolah sebagai Lingkungan Belajar dalam Pembentukan C...
 
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri...
 
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN MAHASISWA FIS DALAM ORGANISASI KPRM, DPM DAN BEM UN...
 
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Pembelajaran Kajian Isu-Isu Global Pad...
 
Utilization of Go-Food Services in Students' Halal Lifestyle
Utilization of Go-Food Services in Students' Halal LifestyleUtilization of Go-Food Services in Students' Halal Lifestyle
Utilization of Go-Food Services in Students' Halal Lifestyle
 
Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...
Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...
Interpersonal Communication Challenges in Online Learning at the Faculty of S...
 
The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...
The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...
The Principal’s Leadership in Airmadidi Senior High School in North Sulawesi ...
 
Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)
Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)
Principal as Education Leader (Case Study at YPK Ransiki Junior High School)
 
Implementation of Character Education at Don Bosco Frater High School Manado
Implementation of Character Education at Don Bosco Frater High School ManadoImplementation of Character Education at Don Bosco Frater High School Manado
Implementation of Character Education at Don Bosco Frater High School Manado
 
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menggunakan Media Pembelajaran Melalui In H...
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS) UNIVERSITAS NEGERI MANADO.pdf

  • 1. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 636 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS) UNIVERSITAS NEGERI MANADO Paulus Robert Tuerah1) Universitas Negeri Manado Email: paulustuerah@UNIMA.ac.id ABSTRACT The Covid-19 disease outbreak that has hit more than 200 countries around the world has presented challenges for educational institutions, especially higher education. The government has issued policies to prevent the spread of the virus, such as isolation, social and physical distancing, and large- scale social restrictions (PSBB). Therefore, people are required to stay at home and do their work, worship, and study from home. In this situation, educational institutions need to innovate in the learning process and develop learning models. One of the innovations adopted is online learning. This research aims to evaluate the condition of online learning. Based on the results of the research and discussion, the following conclusions can be drawn: (a) Faculty of Social Sciences in Universitas Negeri Manado must adapt to online learning, (b) Common challenges in online learning include limited internet quota and network instability. Online learning tends to be teacher-centered rather than student-centered, (c) The solution for online learning is to implement blended learning that combines face-to-face and online learning. Keywords : Development, Learning Model, Online Learning ABSTRAK Wabah penyakit Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia telah menghadirkan tantangan bagi lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mencegah penyebaran virus, seperti isolasi, jarak sosial dan fisik, dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Karena itu, masyarakat diharuskan untuk tetap tinggal di rumah dan melakukan pekerjaan, ibadah, serta belajar dari rumah. Dalam situasi ini, lembaga pendidikan perlu melakukan inovasi dalam proses pembelajaran dan pengembangan model pembelajaran. Salah satu inovasi yang diadopsi adalah pembelajaran online atau daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi pembelajaran daring. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan hal-hal berikut: (a) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manadao harus beradaptasi dengan pembelajaran daring, (b) Tantangan umum dalam pembelajaran daring meliputi keterbatasan kuota internet dan ketidakstabilan jaringan. Pembelajaran daring cenderung bersifat guru-terpusat daripada siswa-terpusat, (c) Solusi untuk pembelajaran daring adalah dengan menerapkan pembelajaran blended learning yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring. Kata Kunci : Pengembangan, Model Pembelajaran, Perkuliahan Daring PENDAHULUAN Wabah penyakit Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara di seluruh dunia telah menjadi tantangan yang serius bagi lembaga pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menghadapi penyebaran virus ini, seperti isolasi, menjaga jarak sosial dan fisik, serta pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Semua ini mendorong masyarakat untuk tinggal di rumah, bekerja, beribadah,
  • 2. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 637 dan belajar dari rumah. Situasi ini mewajibkan lembaga pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah pembelajaran online atau daring. Namun, menurut Khafi (2020), pembelajaran daring ini tidak lepas dari tantangan yang menghambat pelaksanaannya, termasuk dalam pelatihan calon guru di lembaga pendidikan dan kependidikan (LPTK). Oleh karena itu, diperlukan berbagai solusi dan langkah yang akan diambil di masa depan. Penting untuk memahami hambatan, solusi, dan proyeksi pembelajaran daring bagi calon guru, mengingat pentingnya sistem ini dalam mencetak calon tenaga pendidik dan kependidikan di tengah keadaan yang tidak biasa seperti wabah Covid-19. Sejak pertengahan Maret 2020, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama RI telah menerapkan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah (Work from Home). Perkembangan pesat dalam teknologi informasi dan komunikasi saat ini dapat dianggap sebagai sebuah revolusi. Meskipun perkembangan ini masih berlangsung, sudah dapat diprediksi bahwa akan terjadi perubahan dalam bidang informasi dan kehidupan lainnya sebagai akibat dari kemajuan ini (Ngafifi, 2014). Faktor-faktor seperti jarak, waktu, jumlah, kapasitas, dan kecepatan telah menjadi hambatan bagi manusia. Namun, dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, kesulitan-kesulitan ini dapat diatasi. Misalnya, satelit telah menghilangkan batasan jarak dan waktu dalam mencapai audiens di mana saja dan kapan saja. Perangkat teknologi informasi seperti komputer, perekam video, dan CD video juga memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan penelusuran informasi tanpa hambatan, memenuhi kebutuhan dan keperluan yang diperlukan (Nuryanto, 2012). Pendidikan yang berkualitas harus mencakup dua orientasi, yaitu orientasi akademis yang fokus pada peserta didik dan orientasi keterampilan hidup untuk membekali peserta didik dalam menghadapi kehidupan nyata (Dewi, 2019). Teknologi informasi telah menjadi bagian integral dari pembelajaran di semua tingkat pendidikan di Indonesia, mendorong sekolah untuk menyediakan fasilitas media pembelajaran (Fitriyadi, 2013). Masa depan pendidikan di Indonesia, menurut Fatwa (2020), cenderung mengarah pada bentuk pendidikan terbuka dengan penerapan sistem pembelajaran jarak jauh (distance learning). Salah satu contoh implementasi dari distance learning adalah blended learning. Blended Learning, yang menggabungkan pembelajaran konvensional dengan teknologi informasi dan komunikasi, telah dikembangkan sebagai metode pembelajaran campuran (Prayitno, 2015). Ini memadukan pembelajaran tatap muka dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui Blended Learning, sistem pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan tidak kaku. Media Pembelajaran Istilah media “berasal dari kata medium yang secara harfiah merujuk pada perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan,” Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi, konsep, dan keterampilan kepada peserta didik (Hasanah, 2020). Media pembelajaran dapat berupa benda fisik, seperti buku, papan tulis, atau model visual, maupun media digital, seperti video, animasi, dan perangkat lunak interaktif. Penggunaan media pembelajaran bertujuan untuk memfasilitasi proses pembelajaran, meningkatkan pemahaman dan keterlibatan peserta didik, serta memperkaya pengalaman belajar (Wijoyo, 2018). Dalam era digital, media pembelajaran juga semakin berkembang dengan adanya akses ke internet dan teknologi yang memungkinkan pembelajaran berbasis online, seperti e-book, platform e-learning, dan aplikasi pembelajaran. Dengan memanfaatkan media pembelajaran secara efektif, pendidik dapat menciptakan suasana pembelajaran yang inspiratif, interaktif, dan mendukung perkembangan peserta didik.
  • 3. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 638 E-Learning E-Learning merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pembelajaran yang dapat dilakukan secara fleksibel, kapan pun dan di mana pun (Latip, 2020). Terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk merujuk pada pembelajaran elektronik, seperti online learning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning. E- Learning memiliki persyaratan utama, yaitu penggunaan jaringan internet sebagai media pembelajaran, ketersediaan dukungan tutor, dan adanya layanan belajar untuk peserta (Hartanto, 2016). Selain itu, terdapat komponen tambahan seperti pengelolaan organisasi pembelajaran, motivasi positif terhadap penggunaan teknologi, kerangka proses pembelajaran yang sederhana, mekanisme evaluasi, dan pemberian umpan balik (Belawati, 2019). E-Learning memiliki ciri-ciri seperti konten yang relevan, penggunaan metode instruksional dan media, serta fleksibilitas dalam pembelajaran yang dapat dilakukan secara langsung atau mandiri (Chandrawati, 2010). E-Learning juga memberikan pengayaan dan memungkinkan pemahaman dan keterampilan yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran. Terdapat berbagai definisi dan konsep tentang E-Learning, tetapi semua sepakat bahwa penggunaan teknologi elektronik dan internet menjadi aspek utama dalam pembelajaran tersebut. E-Learning memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Karakteristik tersebut meliputi interaktivitas dengan jalur komunikasi yang lebih banyak, kemandirian dalam memilih waktu, tempat, pengajar, dan bahan ajar, aksesibilitas yang lebih mudah terhadap sumber belajar melalui internet, dan pengayaan melalui penggunaan teknologi informasi seperti video streaming, simulasi, dan animasi,” (Cahyono, 2015). Media ini tidak hanya berfungsi sebagai penyedia materi, tugas, dan soal, tetapi juga sebagai sarana komunikasi antara dosen dan mahasiswa, serta antar mahasiswa. Implementasi pembelajaran melalui E- Learning perlu mempertimbangkan bahwa tidak semua materi harus disajikan secara elektronik. E-Learning dapat memperkaya model pembelajaran konvensional melalui pengembangan konten dan teknologi pendidikan. Karwati (2014) menegaskan, “tidak semua materi perkuliahan dapat atau harus disajikan secara elektronik.” Untuk memahami hal ini dapat digunakan filosofi e- learning menurut Cisco seperti dikutip dalam Rahmatia, Monawati & Darnius (2017): “E- learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara on-line; e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi; dan e- learning tidak berarti mengantikan model konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan konten dan pengembangan teknologi pendidikan.” Blended Learning Menurut Idris (2018), Blended learning, atau pembelajaran campuran, merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan metode pengajaran tatap muka (face to face) dengan metode pengajaran berbasis komputer, baik secara offline maupun online. Dalam blended learning, materi-materi berbasis digital tidak hanya berperan sebagai penopang atau penunjang, tetapi juga menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. Tujuan utama dari blended learning adalah memberikan pengalaman pembelajaran yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan teknologi (Amin, 2017). Unsur-unsur pembelajaran dalam blended learning mencakup tatap muka, aplikasi, belajar mandiri, tutorial, kerjasama, dan evaluasi (Amin, 2017). Tatap muka tetap menjadi komponen penting dalam proses pembelajaran, di mana peserta didik dan pendidik dapat berdiskusi dan berinteraksi secara langsung. Sementara itu, penggunaan aplikasi dan platform pembelajaran berbasis
  • 4. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 639 komputer memungkinkan peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran secara mandiri dan fleksibel. Tutorial, baik secara tatap muka maupun online, memberikan bimbingan dan dukungan individual kepada peserta didik. Selain itu, kerjasama antara peserta didik dalam bentuk diskusi, proyek kelompok, atau forum online juga ditekankan dalam blended learning. Evaluasi dilakukan melalui berbagai metode, baik melalui penilaian online maupun penilaian langsung dalam sesi tatap muka. Blended learning memberikan sejumlah keuntungan bagi lembaga pendidikan atau pelatihan. Pertama, pendekatan ini memperluas jangkauan pembelajaran dan pelatihan, sehingga peserta didik dapat mengakses materi dari mana saja dan kapan saja (Amin, 2017). Kedua, blended learning memungkinkan penerapan pembelajaran yang lebih efisien dalam hal waktu dan biaya, mengurangi ketergantungan pada infrastruktur fisik yang mahal (Sanjaya, 2020). Ketiga, model ini dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan dan gaya belajar peserta didik, sehingga memberikan pengalaman yang lebih personal dan relevan (Kurniawan, 2017). Keempat, dengan penggunaan media dan teknologi yang menarik, blended learning meningkatkan daya tarik pembelajaran dan membuat proses belajar lebih menyenangkan (Idris, 2018). Terakhir, blended learning juga memungkinkan pendidik untuk menggabungkan keahlian dan pengalaman mereka dengan keunggulan teknologi, menciptakan lingkungan pembelajaran yang inovatif dan interaktif (Usman, 2018). Identifikasi Masalah Perubahan paradigma pembelajaran dari tatap muka menjadi daring dapat menimbulkan tantangan bagi dosen dan mahasiswa. Beberapa masalah yang mungkin timbul meliputi penggunaan platform dan teknologi yang tidak efisien atau kurang sesuai, kurangnya akses internet yang memadai, serta ketidaknyamanan dalam beradaptasi dengan pembelajaran daring. Faktor-faktor seperti keterbatasan infrastruktur teknologi, keterbatasan kemampuan teknologi dari dosen dan mahasiswa, serta kurangnya dukungan atau panduan yang memadai dapat menjadi kendala dalam mencapai hasil pembelajaran yang optimal dalam konteks pembelajaran daring. Meskipun metode pembelajaran blended learning menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring, masih perlu dievaluasi sejauh mana metode ini efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pertanyaan yang perlu ditangani adalah sejauh mana integrasi antara kedua metode tersebut memberikan manfaat yang signifikan dalam hal keterlibatan mahasiswa, pencapaian tujuan pembelajaran, serta respons positif terhadap pembelajaran di FIS UNIMA. Oleh karenanya, tujuan dari penelitian dan pengabdian ini adalah untuk mengetahui (a) Kondisi pembelajaran berbasis daring dalam perkuliahan di FIS UNIMA (b) Hambatan- hambatan dalam pembelajaran daring di FIS UNIMA (c) Efektivitas pembelajaran blended learning di FIS UNIMA METODE PELAKSANAAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah naturalistic inquiry research, yaitu penelitian yang dilakukan dalam kondisi alamiah (Sugiyono, 2010). Dalam pendekatannya, peneliti berusaha untuk menemukan dan memberikan makna terhadap keadaan yang sebenarnya dan alamiah terkait objek atau subjek yang diteliti. Pendekatan kualitatif ini menekankan pada penguraian yang dapat diamati dan konteks makna yang melingkupi suatu realitas. Pendekatan kualitatif menyoroti proses dan makna yang tidak diukur secara ketat dari sisi kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensi. “Peneliti kualitatif menggarisbawahi sifat realitas yang terbentuk secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti, serta penekanan pada situasi yang membentuk penelitian,” (Denzin dan Lincoln, 2009). Data diperoleh melalui wawancara, rekaman, foto, dan catatan
  • 5. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 640 lapangan. Oleh karena itu, peran peneliti sangat penting dalam melakukan penelitian lapangan dan mengumpulkan data. Dalam konteks penelitian ini, data yang diperlukan termasuk data deskriptif, dokumen, catatan lapangan, dan hasil wawancara dengan informan (Nasution, 1996; Moleong, 2006), sedangkan peneliti menjadi instrumen utama dalam pengumpulan data, baik itu data primer maupun sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini mencakup tindakan, kata-kata orang, kondisi nyata, dan informasi yang peneliti peroleh melalui observasi dan wawancara dengan mahasiswa dan dosen. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui data-data pendukung dalam bentuk sumber tertulis, rekaman, dokumen pribadi, foto, dan data-data lain yang relevan dengan penelitian. Proses analisis data dimulai sejak peneliti memasuki lapangan penelitian. Data yang diperoleh dikategorikan, hal ini dimungkinkan berkat arahan masalah penelitian yang telah diuraikan oleh peneliti pada bagian pendahuluan. Analisis data dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan data (Budiasih & Nyoman, 2014), yang berarti peneliti melakukan analisis data selama penelitian berlangsung dan setelah data terkumpul. Sebelum dilakukan analisis data, data dikelola dengan mengorganisirnya agar memudahkan dalam proses analisis. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Pembelajaran Daring Secara umum, mahasiswa melakukan pembelajaran secara daring dan mengikuti jadwal yang telah ditentukan oleh fakultas, meskipun ada beberapa pembelajaran daring yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah dijadwalkan sebelumnya. Situasi saat pandemi Covid-19 ini memberikan dampak besar terhadap kondisi pembelajaran daring. Mahasiswa dan dosen membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan jadwal perkuliahan karena mereka memiliki agenda lain selain perkuliahan saat bekerja dari rumah. Penyesuaian jadwal juga dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dosen dan mahasiswa saat berada di rumah masing- masing. Mahasiswa menyatakan bahwa mereka puas dengan pembelajaran daring, tetapi sebagian responden mengungkapkan bahwa informasi yang mereka dapatkan dalam pembelajaran daring kurang memadai. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kebiasaan mahasiswa selama proses pembelajaran. Ketika pembelajaran dilakukan secara offline dengan metode ceramah, mahasiswa umumnya hanya mendengarkan. Namun, ketika pembelajaran dilakukan secara online, memahami materi yang disampaikan masih menjadi tantangan, sehingga sebagian mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami materi perkuliahan. Beberapa mata kuliah yang memerlukan penjelasan langsung seperti penelitian dan aplikasi komputer juga menjadi faktor penghambat. Data menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa terbiasa dengan pembelajaran daring. Kebiasaan ini menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran daring. Jika responden terbiasa dengan pembelajaran daring, maka mereka memiliki dasar yang baik dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, pemahaman dasar seperti pengoperasian aplikasi menjadi penting untuk mendukung keberhasilan pembelajaran daring. Selain itu, Zoom Meeting, Google Meeting, Google Classroom, Edmodo, dan WhatsApp banyak digunakan dalam pembelajaran daring, baik itu melalui media Amelia Universitas Negeri Manado maupun melalui kombinasi beberapa aplikasi. Setiap mata kuliah dapat menggunakan beberapa media sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Media-media ini menjadi teknik yang tepat untuk mencapai keberhasilan pembelajaran daring. Universitas Negeri Manado memiliki e-learning bernama Amelia sebagai sarana dan prasarana, tetapi penggunaannya belum optimal oleh dosen dan mahasiswa karena masih baru diluncurkan. Dosen sudah memiliki media pembelajaran
  • 6. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 641 daring yang biasa mereka gunakan sebelumnya sehingga enggan beralih ke aplikasi baru. Sistem pembelajaran daring ini dianggap memudahkan proses pembelajaran dan pembimbingan oleh sebagian responden selama pandemi Covid-19. Namun, sebagian lainnya menyatakan bahwa sistem pembelajaran daring ini tidak mempermudah proses pembelajaran. Hal ini mungkin disebabkan oleh responden yang terbiasa dengan pembelajaran dan pembimbingan offline harus beradaptasi dengan pembelajaran online. Hambatan dalam Pembelajaran Daring Pembelajaran daring menghadapi beberapa hambatan yang perlu diatasi. Beberapa masalah yang muncul antara lain adalah keterbatasan kuota internet, jumlah tugas yang banyak, keterbatasan pemahaman teknologi informasi, jaringan yang tidak stabil, keterlambatan dalam mengikuti perkuliahan online karena kurangnya pengalaman, dan jaringan yang tidak stabil karena lokasi responden berada di pedesaan, dan lain sebagainya. Dari berbagai kendala yang dihadapi oleh responden, terdapat tiga hambatan utama yang paling sering dialami selama pembelajaran daring, yaitu keterbatasan kuota, jaringan yang tidak stabil, dan tugas yang menumpuk. Ketiga faktor ini perlu diantisipasi oleh semua pihak, termasuk responden dan institusi. Salah satu langkah strategis yang dapat diambil oleh institusi adalah menyediakan aplikasi e- learning yang membutuhkan sedikit kuota internet untuk diakses. Selain itu, pihak institusi juga dapat bekerja sama dengan provider untuk menyediakan kuota internet gratis dalam rangka akses pendidikan. Ketidakstabilan jaringan juga menjadi hambatan dalam proses pembelajaran daring. Ketersediaan fasilitas jaringan menjadi krusial dalam pembelajaran daring karena berhubungan dengan kelancaran proses pembelajaran. Responden yang berada di lokasi terpencil atau di daerah yang jauh dari jangkauan jaringan provider akan menghadapi kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran dengan lancar. Sementara itu, hambatan terbesar bagi responden adalah tugas yang menumpuk. Komponen ini dianggap sebagai hambatan karena sistem pembelajaran daring masih belum sepenuhnya dapat disesuaikan dengan baik. Namun, hal ini akan membaik seiring dengan berjalannya waktu dan kebiasaan dalam melaksanakan pembelajaran daring. Penting untuk membangun komunikasi yang efektif antara dosen dan mahasiswa guna mengurangi hambatan tersebut. Ketiga hambatan tersebut memiliki dampak psikologis bagi responden. Hambatan- hambatan tersebut berpengaruh pada kondisi psikis mereka. Meskipun hanya sebagian kecil responden yang mengatakan bahwa hambatan tersebut tidak berpengaruh pada kondisi psikisnya, tetapi penting bagi responden untuk mengantisipasi hal ini karena kesehatan mental menjadi prioritas yang harus dijaga. Tantangan lain yang sering muncul adalah dominasi metode pembelajaran daring yang melibatkan banyak ceramah dari dosen. Hal ini perlu diatasi dengan cara memberikan tugas kelompok. Pentingnya Blended-Learning Keuntungan yang diperoleh dengan penerapan blended learning dalam lembaga pendidikan atau pelatihan adalah meluasnya cakupan pembelajaran dan pelatihan, kemudahan implementasi, efisiensi biaya, hasil optimal, penyesuaian kebutuhan pembelajaran, dan peningkatan daya tarik pembelajaran (Idris, 2018). Keistimewaan penggunaan e-learning dan blended learning dalam pelatihan saat ini adalah fleksibilitas dalam memilih tempat dan waktu akses materi pembelajaran, sehingga tidak perlu melakukan perjalanan ke tempat di mana pelajaran disampaikan. E-learning dapat dilakukan dari berbagai tempat, baik yang memiliki akses internet maupun tidak. Blended Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai pendekatan, menggunakan berbagai
  • 7. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 642 media dan teknologi. Pembelajaran dapat dilakukan secara konvensional (tatap muka), mandiri, dan mandiri secara online. Materi belajar mandiri secara offline dapat disajikan dalam format digital seperti CD, MP3, DVD, dan sebagainya, sedangkan materi belajar mandiri secara online dapat disediakan melalui Mailing List, Social Media, Learning Management Systems (LMS), dan lain sebagainya. Pembelajaran Blended Learning secara online dapat diimplementasikan dalam beberapa model seperti web course, web centric course, dan web enhanced course. Dalam implementasinya, pembelajaran blended learning pada lembaga pendidikan dasar dan menengah lebih cocok dengan menerapkan model web centric course dan web enhanced course, karena di tingkat pendidikan dasar dan menengah masih diperlukan pertemuan tatap muka di dalam kelas. Pembagian materi belajar harus direncanakan dengan baik, dengan mempertimbangkan konten bahan ajar dan tujuan pembelajaran, sehingga dapat ditentukan apakah materi tersebut harus diajarkan secara tatap muka atau dapat dipelajari secara mandiri. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil oleh peneliti; Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manado perlu menyesuaikan diri dengan kondisi pembelajaran daring yang menjadi keharusan saat ini. Adaptasi terhadap metode pembelajaran daring merupakan langkah yang tidak dapat dihindari; Tantangan yang umumnya dihadapi dalam pembelajaran daring adalah keterbatasan kuota internet dan jaringan yang kurang stabil. Selain itu, pembelajaran daring sering kali masih berpusat pada guru (teacher-centered) daripada berpusat pada siswa (student- centered); Solusi untuk pembelajaran daring adalah melalui penerapan blended learning, yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan daring. Dalam konteks ini, pendidik perlu memastikan bahwa semua peserta memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini penting agar pembelajaran mandiri secara online tidak terhambat oleh faktor-faktor teknis yang kurang memadai. Selain itu, pendidik juga harus menyediakan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran daring. Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diambil: a) Pihak pemerintah perlu terus memberikan dukungan dengan memberikan kuota gratis baik kepada dosen maupun mahasiswa. Langkah ini akan membantu dalam mengatasi keterbatasan kuota internet yang sering dihadapi oleh peserta pembelajaran daring. b) Fakultas atau universitas perlu melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran daring. Evaluasi ini penting untuk memastikan efektivitas dan kualitas pembelajaran yang dilakukan serta mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan. Dengan melibatkan semua pihak dan mengambil langkah-langkah yang tepat, diharapkan pembelajaran daring dapat terus meningkat dan memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh peserta. DAFTAR PUSTAKA Amin, A. K. (2017). Kajian konseptual model pembelajaran blended learning berbasis web untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar. Jurnal Pendidikan Edutama, 4(2), 51-64. Angraini, R. (2017). Karakteristik media yang tepat dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai. Journal of Moral and Civic education, 1(1), 14-24. Belawati, T. (2019). Pembelajaran online. Jakarta: Universitas Terbuka. Cahyono, Y. D. (2015). E-learning (EDMODO) sebagai media pembelajaran sejarah. Jurnal Penelitian, 18(2).
  • 8. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 643 Chandrawati, S. R. (2010). Pemamfaatan E- learning dalam Pembelajaran. Jurnal Cakrawala Kependidikan, 8(2). Denzin, N. K. & Lincoln, Y. S. (2009) Handbook of Qualitative Research. Terjemahan Dariyatno, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dewi, D. R. (2019). Pengembangan kurikulum di Indonesia dalam menghadapi tuntutan abad ke-21. As- Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan, 8(1), 1-22. Fatwa, A. (2020). Pemanfaatan teknologi pendidikan di era new normal. Indonesian Journal of Instructional Technology, 1(2). Hartanto, W. (2016). Penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran. Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi dan Ilmu Sosial, 10(1). Hasanah, N. (2020). Pelatihan penggunaan aplikasi microsoft power point sebagai media pembelajaran pada guru sd negeri 050763 gebang. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 34-41. Idris, H. (2018). Pembelajaran model blended learning. Jurnal Ilmiah Iqra', 5(1). Kahfi, A. (2020). Tantangan Dan Harapan Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi Covid 19. Dirasah: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan Dasar Islam, 3(02), 137-154. Karwati, E. (2014). Pengaruh Pembelajaran elektronik (e-learning) terhadap mutu belajar mahasiswa. Jurnal Penelitian Komunikasi, 17(1). Kurniawan, M. R. (2017). Analisis karakter media pembelajaran berdasarkan gaya belajar peserta didik. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), 3(1), 491-506. Latip, A. (2020). Peran literasi teknologi informasi dan komunikasi pada pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19. EduTeach: Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran, 1(2), 108-116. Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S. (1996). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito Ngafifi, M. (2014). Kemajuan teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2(1). Nuryanto, H. (2012). Sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. PT Balai Pustaka (Persero). Prawiradilaga, D. S. (2016). Mozaik teknologi pendidikan: E-learning. Kencana. Prayitno, W. (2015). Implementasi blended learning dalam pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah. Jurnal Pendidikan, 6(01). Rahmatia, M., Monawati, M., & Darnius, S. (2017). Pengaruh Media E-Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 20 Banda Acehpengaruh Media E-Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 20 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(2). Sanjaya, R. (Ed.). (2020). 21 Refleksi Pembelajaran Daring di Masa Darurat. SCU Knowledge Media. Sugiyono (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumiharsono, R., & Hasanah, H. (2017). Media pembelajaran: buku bacaan wajib dosen, guru dan calon pendidik. Pustaka Abadi. Usman, U. (2018). Komunikasi Pendidikan Berbasis Blended Learning Dalam Membentuk Kemandirian Belajar. Jurnal Jurnalisa, 4(1). Wijoyo, A. (2018). Pengaruh Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Multi Media Pembelajaran Interaktif untuk Sekolah
  • 9. Vol 15, No 02 (2022) : ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 644 Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Jurnal Informatika Universitas Pamulang, 3(1), 46-55. Yuliana, Y. (2019). Inovasi Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi: Pengembangan Model Pembelajaran Melalui Internet. Jurnal Isema: Islamic Educational Management, 4(1), 119-132.