1. ADVANCED TRAUMA LIFE SUPPORT
MUSCULOSKELETAL INJURIES
AHMAD FAUZI
1102014006
Koas Bedah RSUD Cilegon
2. TARGET PEMAHAMAN
1) Mampu menjelaskan cedera muskuloskeletal pada pasien dengan cedera multiple
2) Menentukan prioritas survey primer dan resusitasi pasien dengan cedera
ekstremitas YANG MENGANCAM JIWA
3) Dapat dengan cepat MENENTUKAN CEDERA YANG MENGANCAM JIWA dan tidak
urgent/bahaya
4) Identifikasi dan MENANGANI PERDARAHAN EKSTREMITAS YANG MENGANCAM
JIWA
5) Menjelaskan elemen penting dari SURVEY SEKUNDER
6) Menjelaskan Prinsip tata laksana awal cedera muskuloskeletal yang terancam
amputasi
7) Menjelaskan penilaian awal dan penanganan awal pasien dengan luka tusuk, luka
gesek, cedera sendi dan ligament, serta fraktur
8) Menjelaskan PRINSIP IMOBILISASI pasien trauma muskuloskeletal
3. INTRODUCTION
PERTAMA
DOKTER MAMPU
MENENTUKAN
CEDERA EKSTREMITAS
YANG MENGANCAM
JIWA PADA SURVEY
PRIMER
WAJIB MEMAHAMI ANATOMI EKSTREMITAS UNTUK MENCEGAH
KOMPLIKASI DAN DISABILITAS
PRIMARY SURVEY
AIRWAY
BREATHING
CIRCULATION
DISSABILITY
EXPOSURE
MENCARI DAN
TANGANI
PENDARAHAN
DARI TRAUMA
4.
5.
6. RESUSITASI CEDERA EXTREMITAS YANG MENGANCAM JIWA
1. PERDARAHAN ARTERI BESAR
2. FRAKTUR FEMORAL BILATERAL
3. SINDROMA CRUSH
CEDERA EXTREMITAS
MENGANCAM JIWA
KONTROL PERDARAHAN DENGAN TEKANAN LANGSUNG (DEP)
SPLINTING FRAKTUR
1. MENGURANGI PERGERAKAN DAN
MENGURANGI PERDARAHAN
2. MENINGKATKAN EFEK TAMPONADE
OTOT DAN FASCIA
FRAKTUR TERBUKA ??
KASA STERIL DITEKANKAN
PADA BAGIAN FRAKTUR
UNTUK MENEKAN
PERDARAHAN
7. RESUSITASI CEDERA EXTREMITAS YANG MENGANCAM JIWA
LUKA TEMBUS/ROBEK DAN TRAUMA
BENDA TUMPUL DAPAT MENYEBABKAN
CEDERA PADA ARTERI.
PERDARAHAN ARTERI BESAR DAN AMPUTASI TRAUMATIK
PERDARAHAN TERBUKA
PERDARAHAN DALAM JARINGAN
CEDERA TRAUMA AMPUTASI
(ANGGOTA TUBUH TERPOTONG)
PERDARAHAN TERBUKA
PASANG TORNIQUET
PASANG TORNIQUETE PADA SISI PROXIMAL DARI LOKASI TRAUMA
8.
9. RESUSITASI CEDERA EXTREMITAS YANG MENGANCAM JIWA
PENILAIAN AWAL
PERDARAHAN ARTERI BESAR
PERDARAHAN EKSTERNAL
NADI DI EKSTREMITAS YANG
CEDERA
1. Perubahan heart rate
2. Perubahan kualitas nadi dan
irama
ANKLE BRACHIAL INDEX
TEKANAN DARAH SISTOLIK ANKLE /
TEKANAN DARAH LENGAN YANG TIDAK
CEDERA
TATA LAKSANA
MENEKAN LUKA DENGAN TEKANAN MANUAL
PASANG PRESSURE DRESSING (Tumpukan
kasa dibalut memutar dengan perban
elastik) agar fokus tekanan pada kasa
tersebut
Perdarahan tidak
berhenti ?
Tekanan Manual pada
arteri proximal dari
luka
Next slide
10. RESUSITASI CEDERA EXTREMITAS YANG MENGANCAM JIWA
PERDARAHAN ARTERI BESAR
TATA LAKSANA
Perdarahan tidak
berhenti ?
PASANG PNEUMATIC
TORNIQUET
Ekstremitas Atas : 250 mmHg
Ekstremitas Bawah : 400
mmHg
FRAKTUR TERBUKA SATU
ORANG REALIGN DAN SPLINT,
SATU ORANG SEBELAHNYA
DEP PERDARAHAN
* CATAT WAKTU PEMASANGAN
TORNIQUET !!
KONSUL BEDAH RUJUK
PUSAT TRAUMA
MEMPOSISIKAN DISLOKASI
SENDI. GAGAL ? KONSUL
ORTHOPEDIK
11. RESUSITASI CEDERA EXTREMITAS YANG MENGANCAM JIWA
AMPUTASI TRAUMATIK
AMPUTASI MERUPAKAN BENTUK TERPARAH DARI FRAKTUR TERBUKA
SEHINGGA KEHILANGAN ANGGOTA GERAK TUBUH DAN SEBABKAN MASALAH
FISIK DAN EMOSIONAL.
AMPUTASI DAPAT MENJADI PILIHAN APABILA :
ANGGOTA GERAK YANG CEDERA
MENGGANGGU HEMODINAMIK PASIEN
12. RESUSITASI CEDERA EXTREMITAS YANG MENGANCAM JIWA
FRAKTUR FEMUR BILATERAL
PROSES TEKANAN YANG BESAR PADA
FEMUR AKIBATKAN FRAKTUR FEMUR
DAN KEMUNGKINAN BESAR MERUSAK
JARINGAN SEKITARNYA.
- KEHILANGAN DARAH YANG BANYAK
- KOMPLIKASI PULMONER (EMBOLI)
- MODS
- KEMATIAN
13. RESUSITASI CEDERA EXTREMITAS YANG MENGANCAM JIWA
CRUSH SYNDROME
CRUSH SYNDROME / RHABDOMYOLYSIS TRAUMATIC
Adalah kumpulan gejala kerusakan otot akibat cedera yang
tidak tertangani hingga dapat sebabkan gagal ginjal akut
dan shock.
Umumnya ditemukan pada cedera otot yang besar, seperti
otot gastrocnemius.
Kerusakan otot yang disebabkan trauma langsung pada otot,
iskemia jaringan otot dan mengakibatkan kematian sel
disertai pelepasan Myoglobin ke dalam darah
14. RESUSITASI CEDERA EXTREMITAS YANG MENGANCAM JIWA
CRUSH SYNDROME
PENILAIAN AWAL
• URIN HITAM
• URINALISIS HB (+)
• MYOGLOBIN URINE (+)
EFEK RHABDOMYOLISIS
• AKI
• METABOLIC ACIDOSIS
• HYPERKALEMIA
• HYPOCALCEMIA
• DIC
TATA LAKSANA
MASUKAN INFUS CAIRAN SECARA AGRESIF
UNTUK MELINDUNGI ORGAN GINJAL MENJADI
GAGAL GINJA AKIBAT MYOGLOBIN YANG
BERLEBIHAN
- SODIUM BICNAT
- DIURESIS
15. ALAT BANTU DALAM SURVEY PRIMER
IMOBILISASI FRAKTUR
PRINSIP IMOBILISASI adalah mengembalikan posisi ekstremitas yang
cedera sedekat mungkin ke posisi anatomis serta mencegah
pergerakan yang berlebihan menggunakan splint.
Pemasangan Splint yang sesuai akan membantu menurunkan
perdarahan, nyeri, dan menurunkan risiko komplikasi gangguan
neurovascular.
Fraktur terbuka ?
- kembalikan tulang yang terekspos dengan lingkungan eksternal
kembali ke dalam luka (dilakukan di IGD)
- Debridement bedah
- Berikan antibiotik sedini mungkin sesuai dengan Berat badannya.
16. ALAT BANTU DALAM SURVEY PRIMER
IMOBILISASI FRAKTUR
Bagaimana apabila tidak dapat melakukan reduksi dislokasi sendi?
Pasang Splint pada dua sendi di sesuaikan dengan posisi awal
sebelum percobaan reduksi dislokasi sendi.
18. SURVEY SEKUNDER
RIWAYAT CEDERA
1. Mekanisme terjadinya trauma atau cedera
2. Lingkungan sekitar kecelakaan
3. Keadaan sebelum cedera dan faktor pemicu
4. Keadaan dan tindakan apa saja yang diberikan
sebelum masuk rumah sakit
19. SURVEY SEKUNDER
RIWAYAT CEDERA
Mekanisme terjadinya trauma atau cedera
1. Dimana kecelakaan terjadi ? Dimana posisi pasien dalam kecelakaan tersebut ?
2. Dimana posisi pasien setelah tertabrak atau kecelakaan ? Dalam mobil atau terlempar?
Apakah seatbelt terpasang dan airbag aktif?
3. Bagian kendaraan mana yang hancur ?
4. Mobil atau motor apa yang menabrak pasien?
5. Apakah bagian interior mobil hancur ?
6. Apakah pasien terjatuh dan berapa ketinggiannya? Bagian apa yang pertama kali menyentuh
permukaan tanah?
7. Apakah pasien tertubruk suatu benda berat?
8. Apakah ada ledakan? Seberapa besar ledakannya? Berapa jarak pasien dari ledakan tersebut?
20.
21. SURVEY SEKUNDER
RIWAYAT CEDERA
Lingkungan sekitar kecelakaan
1. Dimana kejadian terjadi ? Apakah fraktur terbuka
terjadi di lingkungan yang banyak kontaminasi ?
2. Apakah pasien terekspos suhu tinggi saat kecelakaan?
3. Apakah ada pecahan-pecahan kaca disekitar tempat
kejadian?
4. Apakah ada kemungkinan kontaminasi tanah, feses
binatang?
22. SURVEY SEKUNDER
RIWAYAT CEDERA
Keadaan sebelum cedera dan faktor pemicu
Allergy
Medication
Past Medical History
Last Meal
Events Surrounding
Injury
Pastikan kemungkinan yang
meningkatkan risiko pasien alami
kecelakaan, seperti riwayat
penggunaan alkohol sebelum
mengemudi, gangguan mental,
atau riwayat cedera
musculoskeletal sebelumnya
23. SURVEY SEKUNDER
RIWAYAT CEDERA
Keadaan dan tindakan apa saja yang diberikan sebelum
masuk rumah sakit
• Waktu kejadian trauma, waktu yang ditempuh menuju rumah sakit
• Posisi pasien saat ditemukan
• Jumlah perdarahan di TKP
• Fraktur terbuka yang terekspos
• Ada mekanisme crush sehingga meningkatkan risiko Crush Syndrome
• Keterlambatan transport
• Tindakan reduksi fraktur di TKP (apabila ada)
• Waktu pemasangan torniquet
24. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan seluruhnya harus melepas seluruh
pakaian pasien dan mencegah alami hipotermia.
GOALS :
Identifikasi
Cedera Yang
Mengancam
Jiwa (Primary
Survey)
Identifikasi
Cedera Yang
Mengancam
Ekstremitas
(Secondary
Survey)
Review
sistematis
cedera
musculoskeletal
25. PEMERIKSAAN FISIK
LOOK and ASK
• Warna dan perfusi
ekstremitas
• Jenis luka
• Deformitas
• Pembengkakan
• Lokasi perdarahan terbanyak
• Lokasi laserasi dan abrasi
Pembengkakan ekstremitas di
regio otot yang besar
CRUSH INJURY IMPENDING
SINDROMA KOMPARTEMEN
26. PEMERIKSAAN FISIK
LOOK and ASK
VASKULARISASI
• Menentukan lokasi
perdarahan terbanyak
• Menilai perfusi area (area
yang pucat perfusi
terganggu
• Periksa nadi area yang alami
cedera
PERSARAFAN
Menilai fungsi motorik
ekstremitas
Meminta pasien menggerakan
ekstremitas
Full ROM unit nerve-muscle
intak dan persendian stabil
27. PEMERIKSAAN FISIK
FEEL
Identifikasi :
• Area sensitif nyeri
• Area yang
terganggu
sensoriknya
Area Sensitif Nyeri (Tenderness)
Adanya nyeri pada otot
menunjukan adanya cedera
otot atau fraktur
Tidak boleh memicu crepitus
Tanda kemungkinan besar adanya
Fraktur
NYERI PEMBENGKAKAN
DEFORMITAS ROM Abnormal
JOINT and MUSCLE
28.
29. PEMERIKSAAN FISIK
FEEL CIRCULATORY
Menilai denyut nadi semua
ekstremitas dan CRT setiap
jari
Apabila pasien hipotensi
denyut nadi sulit teraba
USG DOPPLER
Pasien tidak merasakan sensasi / baal pada tangan dan kaki
saja (Glove and Sock Distribution) Gangguan aliran
vaskular
Nilai Cedera Artery
Ankle/Brachial Index
<0.9 aliran arteri abnormal
35. FRAKTUR TERBUKA PENILAIAN AWAL
Pre-Hospital Phase
• Waktu Cedera
• Lokasi Cedera
• Jenis kecelakaan
• Tindakan yang diberikan
saat di TKP
• Adanya luka terbuka atau
tidak
• Penanganan apa saja yang
sudah diberikan di TKP
Hospital Phase
Apabila ada luka terbuka
terletak dekat persendian
Asumsikan bahwa cedera
tersebut mengenai persendian
Lakukan pemeriksaan
penunjang seperti X-Ray dan
CT-Scan. Selanjutnya konsulkan
ke Orthopedic debridement
dan eksplorasi
36. FRAKTUR TERBUKA TATA LAKSANA
BERIKAN ANTIBIOTIK INTRAVENA SEDINI MUNGKIN
Cephalosporin Gen. 1
Singkirkan kontaminan
dari luka dan menutupnya
dengan dressing steril
yang lembab
Lakukan imobilisasi
setelah melakukan
Resusitasi dan perbaiki
hemodinamik
Debridement Stabilkan fraktur
menentukan denyut nadi distal
PROFILAKSIS TETANUS
37.
38. CEDERA VASCULAR
Ekstremitas yang alami
cedera, pada awalnya
umumnya terlihat tidak alami
gangguan aliran darah (tidak
pucat) ada Collateral
Circulation.
PENILAIAN AWAL
Apabila cedera ekstremitas
menyebabkan cedera
vascular menyeluruh aliran
darah terhambat total
DINGIN PUCAT
NADI TIDAK
TERABA
41. CEDERA VASCULAR TATA LAKSANA
NEKROSIS OTOT = > 6 jam NEKROSIS SARAF = < 6 jam
Fraktur ? Deformitas
?
KOREKSI ke Posisi
Anatomis
Menarik
memanjangkan
ekstremitas
Realign fraktur /
deformitas
Splint
Umumnya akan mengembalikan aliran
darah pada arteri yang “tertekuk” akibat
dari pemendekan atau deformitas lokasi
Periksa kembali persarafan
dan denyut nadi distal
42. SINDROMA KOMPARTEMEN
Peningkatan tekanan kompartemen
diakibatkan oleh perdarahan atau
pembengkakan pasca cedera dalam
kompartemen
Fascia tidak Meregang
Meningkatkan tekanan pada kapiler, saraf,
dan otot di sekitarnya
Suplai aliran darah ke jaringan terganggu
Nekrosis
43. SINDROMA KOMPARTEMEN
Dapat terjadi pada semua otot,
khususnya pada ekstremitas. Area
yang umum terjadi sindroma ini :
• Tungkai Bawah
• Lengan bawah
• Kaki
• Tangan
• Gluteal
• Paha
PENILAIAN AWAL
Jenis Cedera yang cenderung
sebabkan sindroma
kompartemen :
i. Pemasangan cast/gips
terlalu ketat
ii. Cedera crush yang berat
iii. Tekanan eksternal lokal
yang berkepanjangan
iv. Luka bakar
v. Olahraga berlebihan
45. SINDROMA KOMPARTEMEN TATA LAKSANA
Semakin tinggi tekanan kompartemen dan semakin lama di
diamkan semakin tinggi risiko kerusakan neuromuscular dan
defisit fungsionalnya
Keterlambatan penanganan
Myoglobinuria fungsi
ginjal terganggu
Penanganannya adalah
dengan Fasciotomy
46.
47. DAFTAR PUSTAKA
ACS (2018) Advanced Trauma Life Support, 10 edn., Chicago: American College
of Surgeons.
Sandstrom, C.K, Kennedy, S.A, Gross, J.A (2015) 'Acute shouler trauma : What
the surgeons wants to know', Radiograpihc, 1(35), pp. 475-492.