Asuhan keperawatan pada ibu P dan ibu N post sectio caesarea dengan indikasi usia beresiko di Ruang Irna Teratai Lantai II RSUP Fatmawati mencakup penatalaksanaan medis, pencegahan infeksi, manajemen nyeri, dan promosi kesiapan menjadi orang tua.
1. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU P DAN IBU N POST
SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI USIA BERESIKO DI
RUANG IRNA TERATAI LANTAI II RSUP FATMAWATI
Disusun Oleh:
Dini Fitriyani
144012414
2. Latar Belakang
• Penyebab
kematian
ibu saat
persalinan
• Angka kematian ibu (AKI) di
Indonesia pada tahun 2016 semakin
meningkat berkisar 305/100.000
kelahiran hidup (Kemenkes, 2017).
Sectio caesarea yakni salah satu
prosedur dengan persalinan
patologis upaya dalam
menyelamatan ibu serta bayi.
Prevalensi kejadian
tindakan sectio (Who,
2016).
Indikasi persalinan
sectio caesarea
Usia
beresiko
(lebih dari
35tahun)
Dampak
Peran
perawat
Asuhan
keperawatan
3. Rumusan
Masalah
Tujuan
Bagaimanakah asuhan keperawatan pada Ibu P serta Ibu N dengan indikasi usia beresiko di
Ruang Irna Teratai Lantai II RSUP Fatmawati?
Berdasarkan latar belakang guna mengetahui gambaran
studi kasus terkait asuhan keperawatan pada pasien post
sectio caesarea dengan indikasi usia beresiko di ruang
irna teratai lantai II Rsup Fatmawati.
Manfaat dari penelitian ini yakni guna menambah data
serta menambah pemahaman bagi penulis dalam
menerapkan asuhan keperawatan pada pasien post sectio
caesarea meliputi pengkajian, menentukan diagnosa,
menyusun intervensi, melaksanakan tindakan
keperawatan, mengevaluasi tindakan serta
mendokumentasikan tindakan.
Manfaat
4. Sectio caesarea ialah persalinan buatan dengan
kondisi rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di
atas 500 gram dimana janin dilahirkan ke dunia
melalui insisi pada dinding depan perut dan dinding
rahim (Sagita, 2019).
• Etiologi yang berasal dari ibu
Primigravida dengan mal posisi, primipara tua dengan
malposisi, ketidakseimbangan janin dan panggul,
riwayat kehamilan serta kelahiran yang buruk.
Terdapat penyempitan panggul, plasenta previa,
khususnya pada Ibu yang pertama kali hamil,
komplikasi saat hamil dengan penyakit jantung,
diabetes mellitus, kelainan jalan lahir (kista ovarium,
mioma uteri, dll) (Nurarif & Hardhi, 2015).
• Etiologi yang berasal dari janin
Gawat janin, malpresentasi serta malposisi janin,
prolapsus tali pusat dengan sedikit bukaan, kegagalan
vakum atau forceps ekstraksi (Nurarif & Hardhi,
2015).
Definisi
Etiologi
5. Phatway (Sumber Amin Huda, 2015)
Sectio caesarea
Post anestesi
Panggul
Luka post oprasi
Penurunan kerja
otot eliminasi
Penurunan
medulla
oblongata
Jaringan
terputus
Post partum nifas
Penurunan
kerja pons
Proteksi
kurang
Jaringan
terbuka
Merangsang
area sensorik
Distensi kandung
kemih
Udem dan
memar uretra
Penurunan
peristalitil usus
konstipasi
Penurunan
reflek batuk
Akumulasi
sekret
Gangguan rasa
nyaman
Nyeri
Penurunan sensitivitas
kandung kemih
Gangguan eliminasi
urine
Invasi
bakteri
Resiko
infeksi
6. Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
Penurunan progesteron & estrogen psikologis
Penambahan
anggota baru
Tintutan
anggota baru
Bayi menangis
Gangguan
pola tidur
Kontraksi uterus Merangsang pertumb8uhan
kelenjar susu & pertumbuhan
Adekuat
Involusi
Tidak adekuat
Pengeluaran
lochea
Hemoglobin
Kurang O2
kelemahan
Deficit perawatan diri
perdarahan
Kekurangan
volume cairan
Resiko syok
hipovolemik
Peningkatan
hormon
Masa krisis
Perubahan pola peran
Ejeksi Asi
Efektif Tidak efektif
Nutrisi bayi
terpenuhi
Kurang informasi tentang
perawatan payudara
Defisit
pengetahuan
Bengkak
Ketidak
efektifan
pemberian
ASI
Nutrisi bayi
kurang dari
kebutuhan
7. Manfiestasi
Manifestasi klinis pada klien dengan post Sectio
caesarea meliputi:
1. Berkurangnya darah selama prosedur pembedahan
600 sampai 800ml (Martowirjo 2018)
2. Terpasang kateter, urin jernih serta pucat
(Martowirjo 2018)
3. Abdomen lunak serta tidak ada distensi (Yuli Reny
Aspiani, 2017)
4. Bising usus tidak ada (Yuli Reny Aspiani, 2017)
5. Ketidakmampuan guna menghadapi situasi baru
(Martowirjo, 2018)
6. Balutan abdomen tampak sedikit noda
(Martowirjo, 2018)
7. Aliran lokhia sedangkan bebas bekuan, berlebihan
serta banyak (Yuli Reny Aspiani, 2017)
Pemeriksaan penunjang
1) Pemantauan kesehatan janin dilaksanakan pada waktu
kehamilan (Nurarif & kusuma, 2015)
2) Pemantauan EKG: Merekam kondisi jantung (Amin
Huda 2015)
3) Elektrolit: Menentukan ada tidaknya
ketidakseimbangan termasuk kalium, natrium dan
klorida (Nurarif & kusuma, 2015)
4) Hemoglobin yakni protein zat besi yang terkandung
dalam sel darah merah. Hematokrit yakni kadar sel
darah merah dalam darah (Amin Huda 2015).
5) Urinalisis: menentukn kadar albumin/glukosa
(Martowirjo 2018).
6) Pemeriksaan sinar x sesuai indikasi guna mengambil
foto bagian dalam tubuh(Amin Huda 2015)
8. Penatalaksanaan medis
• Analgesia
Wanita dengan tingkat normal
bisa diberikan 75 mg meperidine
(intramuskular) setiap 3 jam,
tergantung pada situasi untuk
mengatasai rasa sakit atau dapat
diberikan 10mg morfin.
• Tanda-tanda vital
Tanada-tanda vital harus diperiksa
4jam sekali yang penting harus
benar-benar diperhatikan tekanan
darah, nadi, jumlah urine serta
kondisi seperti jarum jam.
• Terapi cairan serta diet
Karena pasien berpuasa selama 24
jam pertama setelah tindakan operasi,
cairan infus yang cukup serta
elektrolit untuk mencegah hipotermia,
dehidrasi, serta komplikasi pada organ
lainnya.
• Ambulasi
Pada hari pertama setelah operasi pasien terbangun
dengan bantuan perawat dari tempat tidur pendek,
setidaknya 2 kali pada hari kedua sebelum berjalan
dengan bantuan (Roberia, 2018).
• Vesika urinarius dan usus
Setelah 12 jam pasca operasi, kateter bisa dilepas saat pagi
hari setelah operasi. Pada hari pertama setelah tindakan
medis biasanya suara usus belum terdengar, pada hari kedua
suara usus masih lemah. Kemudian sistem pencernaan baru
aktif pada hari ketiga (Roberia, 2018).
9. • Laboratorium
Hematokrit diukur secara rutin sehari setelah
operasi dan harus segera diperiksa ulang jika darah
berkurang atau keadaan lain yang menunjukan
kekurangan cairan. (Roberia, 2018).
• Pemulangan pasien dari rumah sakit
Hal ini paling aman bagi pasien yang baru saja melahirkan untuk kembali ke
rumah pada hari keempat serta kelima pasca operasi, ibu harus membatasi
aktivitas selama seminggu untuk merawat bayinya. dengan bantuan orang
lain (Roberia, 2018).
• Perawatan luka
Keadaan balutan luka 1 hari pasca
operasi, jika basah serta berdarah
harus dibuka dan diganti
(Ramadanty, 2019).
• Perawatan Payudara
Asi bisa diberikan setelah post oprasi, apabila ibu memilih
untuk tidak menyusui, pemakaian bantalan payudara yang
mengencangkan payudara tanpa menimbulkan banyak
persaingan, biasanya mengurangi rasa sakit (Ramadanty,
2019).
10. Asuhan keperawatan teoritis
Asuhan keperawatan yakni cara sistematis di mana seorang perawat bekerja dengan pasien guna menentukan
kebutuhan pasien dengan menilai, menetapkan diagnosis, merencanakan tindakan, mengambil tindakan,
serta mengevaluasi hasil.perawatan berfokus pada pasien serta objektif (Falentina 2019).
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
a. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedera Fisik.
b. Risiko Infeksi berhubungan dengan Efek prosedur invasive.
c. Ketidak nyamanan pasca partum berhubungan dengan trauma premium selama
persalinan dan kelahiran.
d. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
11. No Dx keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Nyeri akut
berhubungan dengan
agen pencedera fisik
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, nyeri berkurang
dengan kriteria hasil:
Mengeluh nyeri menurun
Meringis menurun
Gelisah menurun
Tekanan darah membaik
Manajemen Nyeri
Observasi:
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
insensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Monitor efek samping penggunaan analgentik
Terapeutik:
Berikan teknik non farmakologis guna mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat tidur
Edukasi:
Jelaskan penyebab periode serta pemicu nyeri
Jelaskan strategi pereda nyeri
Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
Anjurkan memakai analgetik secara tepat
Kolborasi:
kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
12. No Dx keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
2 Resiko infeksi
berhubungan dengan
Efek prosedur invasif
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, resiko infeksi
berkurang dengan kriteria hasil:
Kebersihan tangan meningkat
Kebersihan badan meningkat
Nafsu makan meningkat
Nyeri menurun
Pencegahan infeksi
Observasi:
Monitor tanda serta gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik:
Batasi jumlah pengunjung
Berikan perawatan kulit pada area edema
Cuci tangan sebelum serta sesudah kontak dengan pasien serta
lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Edukasi:
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Anjurkan cara mencuci tangan dengan benar
Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Anjurkan meningkatkan nutrisi
Anjurkan meningkatkan cairan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian imunisasi,jika perlu
13. No Dx keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
3 Ketidak nyamanan
pasca partum
berhubungan dengan
trauma premium
selama persalinan serta
kelahiran
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, ketidaknyaman
pasca partum berkurang dengan
kriteria hasil:
Meringis menurun
Berkeringat menurun
Menangis menurun
Meringis menurun
Payudara bengkak menurun
Tekanan darah menurun
Terapi relaksasi
Observasi:
Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan
berkonsentrasi atau gejala lain yang mengganggu kemampuan
kognitif
Identifikasi teknik relaksasi yang pernah digunakan Identifikasi
kesediaan, kemampuan, atau penggunaan teknik sebelumnya
Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah,dan suhu
sebelum serta sesudah latihan
Monitor respons kepada terapi relaksasi
Terapeutik:
Ciptakan lingkungan tenang serta tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruangan nyaman, jika memungkinkan
Gunakan pakaian longgar
Gangguan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
Gunakan relaksasi selaku strategi penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain, jika perlu
Edukasi:
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia
Anjurkan mengambil posisi nyaman
Anjurkan rileks serta merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
14. No Dx keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
4 Kesiapan peningkatan
menjadi orang tua
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24jam
kesiapan peningkatan menjadi
orang tua membaik dengan
kriteria hasil:
Bounding attachment membaik
Perilaku positif menjadi orang tua
membaik
Interaksi perawatan bayi
membaik
Promosi antisipasi keluarga
Observasi:
Identifikasi kemungkinan krisis situasi serta masalah perkembangan
dan dampaknya pada kehidupan pasien dan keluarga
Identifikasi metode pemecahan masalah yang sering dipakai
keluarga
Terapeutik:
Fasilitas dalam memutuskan strategi pemecahan masalah yang
dihadapi keluarga
Libatkan seluruh anggota keluarga dalam upaya antisipasi masalah
kesehatan, jika memungkinkan
Lakukan kunjungan kepada keluarga secara berkala, jika perlu
Buat jadwal aktifitas bersama keluarga terkait masalah kesehatan
yang dihadapi
Edukasi:
Jelaskan perkembangan dan perilaku yang normal kepada keluarga
Kolaborasi:
Kerjasama dengan tenaga kesehatan terkait lainnya, jika perlu.
15. Implementasi keperawatan
merupakan suatu rangkaian tindakan
yang dilangsungkan oleh perawat guna
mencapai tujuan yang spesifik,
menolong kien dalam sistem pemulihan
serta perawatan dan masalah medis yang
dilihat oleh klien yang sebelumnya
disusun dalam intervensi keperawatan
(Nursalam, 2016).
Evaluasi keperawatan yakni kemajuan terakhir
dalam perkembangan teknik keperawatan guna
mengukur hasil dari rencana keperawatan serta
implementasi tindakan yang dilakukan oleh
perawat guna mengatasi masalah pasien
(Dokumentasi Keperawatan 2017). Menurut
Nursalam (2016), evaluasi keperawatan terdiri
dari dua macam, yaitu evaluasi formatif yang
diselesaikan sampai tujuan tercapai. Dalam
evaluasi formatif ini penulis menilai klien
tentang skala nyeri yang timbul saat sebelum
dan setelah dilaksanakan tindakan (Nursalam,
2016). Evaluasi Sumatif memakai SOAP
(Subjective, Objective, Assessment, Planning)
(Nursalam, 2016).
implenentasi Evaluasi
16. Metode penelitian
Desain penelitian
Jenis studi kasus ini merupakan jenis
deskriptif analitik yang bermaksud
untuk mencari hubungan antara
variabel.
Subjek penelitian
Subyek studi kasus yang dipakai dalam
penelitian yakni individu serta keluarga.
Studi kasus yang dipakai ialah 2 klien
dengan diagnosa medis yang sama,
khususnya ibu post partum dengan indikasi
usia beresiko.
Teknik dan instrument pengumpulan data
Wawancara, observasi dan studi dokumentasi
Lokasi & Waktu penelitian
• Lokasi Penelitian Penelitian ini dilangsungkan di Ruang Irna Teratai Lantai II Rsup
Fatmawati.
• Waktu Penelitian Penelitian studi kasus ini dimulai pada tanggal 31 januari-
11Februari 2022
Keabsahan data
Keabsahan data dilakukan
guna menguji kualitas data
yang didapatkan dalam
penelitian sehingga
menghasilkan data yang
valid.
17. Daftar pustaka
(Access et al. 2022; Agustina 2020; Alam Purnama, Sukmawati 2021; Ketut Sukasih, Maliga, and Gustia Kesuma 2020;
Kurniasari 2019; Lestari, Haniah, and Utami 2021; Murti 2020; Ni’matul Hidayah et al. 2021; Nurkhalizah, Rochmani, and
Septimar 2021; Pattiasina, Hasan, and Sarnianto 2022; Rohmah 2022; Safitri 2020; UTARI 2019; Zahroh 2021)Access,
Open, Wahyudi Teguh, Prodi D-iii Keperawatan Blora, and Poltekkes Kemenkes Semarang. 2022. “Jurnal Studi
Keperawatan Risiko Preeklamsi Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit Penyerta.” : 2–4.
Agustina, Sri. 2020. “Literature Review :Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea Yang Mengalami
Nyeri Denganpenerapan Biologic Nurturing Baby Led Feeding Di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Kabupaten Tapanuli
Tengah.” Karya Tulis Ilmiah Keperawatan. http://ecampus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2973/1/Sri
Agustina.pdf.
Alam Purnama, Sukmawati, Nina Sumarni. 2021. “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perdarahan Postpartum.”
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA 4: 79–84.
Ketut Sukasih, Ni, Iga Maliga, and Evi Gustia Kesuma. 2020. “Analisis Faktor Non Medis Yang Mempengaruhi Persalinan
Sectio Caesaria Di Rumah Sakit Umum.” Jurnal Kesehatan dan sains 4(1): 93–105.
Kurniasari, Devi. 2019. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea.”
Jurnal Kebidanan 5(1): 7–15.
Lestari, Puji, Siti Haniah, and Tin Utami. 2021. “Asuhan Keperawatan Pada Ny . S Dengan Masalah Risiko Infeksi Post-
Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Bougenvile RSUD Dr . R . Goeteng.” Asuhan Keperawatan pada Ny . S dengan
Masalah Risiko Infeksi Post- Operasi Sectio Caesarea di Ruang Bougenvile RSUD Dr . R . Goeteng: 462–70.
Murti, Cahya sari. 2020. “Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Sectio Caesarea Dengan Ketidakefektifan Pemberian ASI
Di Ruang Kalimaya Bawah Rumah Sakit Umum Daerah DR Slamet Garut.” Asuhan Keperawatan pada Klien Post Sectio
Caesarea dengan Ketidakefektifan Pemberian ASI: 25–28.
18. Ni’matul Hidayah, Ummu Rohmah, Namira Wadjir Sangadji, Devi Angeliana Kusumaningtiar,
and Ira Marti Ayu. 2021. “HUBUNGAN ANTARA LETAK JANIN, PRE EKLAMSI BERAT
DAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN SECTIO CAESAREA DI RSUD
Dr.DRADJAT PRAWIRANEGARA.” Health Publica 2(02): 72–79.
Nurkhalizah, Siti, Siti Rochmani, and Zahra Maulidia Septimar. 2021. “Nusantara Hasana
Journal.” Nusantara Hasana Journal 1(1): 95–101.
Pattiasina, Frances L., Delina Hasan, and Prih Sarnianto. 2022. “Analisis Efektivitas Biaya
Pemberian Antibiotik Cefadroxil Dan Cefixime Pada Pasien Sectio Ceasarea Di RSUD Tarakan
Jakarta.” Journal of Islamic Pharmacy 6(2): 50–53.
Rohmah, Nikmatur. 2022. “Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Skala Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Di RSUD Sawerigading Kota Palopo Tahun 2021.”
1(September 2021): 34–40.
Safitri, Mekania. 2020. “Indikasi Persalinan Sectio Caesarea Dan Komplikasi Pasca Persalinan
Sectio Caesarea: Narrative Review.”UTARI, BDWI. 2019. “Asuhan Keperawatan Pada Klien
Post Seksio Sesarea Dengan Ketidakefektifan Pemberian Asi Di Ruangan Delima Rsud Ciamis.”
http://repository.bku.ac.id/xmlui/handle/123456789/825%0Ahttp://repository.bku.ac.id/xmlui/bi
tstream/handle/123456789/825/BELLA DWI UTARI AKX16028 %282019%29-1-
101.pdf?sequence=1&isAllowed=y.Zahroh, Nuursafa Fitriaz. 2021. Asuhan Keperawatan Pada
Ibu Masa Nifas Ny. S Di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6117/.