1. i
PENDALAMAN MATERI PERENCANAAN BISNIS
MODUL 1 KB 3: MODEL BISNIS CANVAS
Nama Penulis:
Dr. Muhammad Sabandi, S.E., M.Si.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019
Daftar Isi
2. ii
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................. i
Pendahuluan........................................................................................................... iii
A. Deskripsi Singkat...................................................................................... iii
B. Relevansi .................................................................................................. iii
C. Petunjuk Belajar ....................................................................................... iii
Kajian Materi ...........................................................................................................1
A. Capaian Pembelajaran ................................................................................1
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan................................................1
C. Pokok-Pokok Materi...................................................................................1
D. Uraian Materi..............................................................................................1
1. Konsep Model Bisnis Model Canvas..................................................1
2. Implementasi Model Bisnis Canvas..................................................14
E. Implementasi Model Bisnis Canvas .........................................................20
F. Forum Diskusi ..........................................................................................25
Rangkuman ............................................................................................................27
Tes Formatif...........................................................................................................27
Daftar Pustaka........................................................................................................28
3. iii
Pendahuluan
A. Deskripsi Singkat
Kegiatan pembelajaran ini disusun dalam bentuk modul dengan membahas
materi model bisnis canvas. Penulisan modul ini diharapkan dapat membekali
instruktur dan calon guru atau peserta PPG untuk mampu menganalisis elemen
dalam model bisnis canvas dan menyusun perencanaan bisnis model bisnis
canvas yang dapat diimplementasikan di masa yang akan datang
B. Relevansi
Penulisan kegiatan belajar dalam bentuk modul ini diharapkan membantu
instruktur dan atau calon guru atau peserta PPG untuk memahami materi
model bisnis canvas khususnya pada analisis sembilan elemen yang harus ada
pada bisnis, rencana bisnis dengan menggunakan model bisnis canvas dan
implementasi model bisnis canvas.
C. Petunjuk Belajar
Petunjuk belajar dalam kegiatan belajar ini: (1) memperhatikan instruktur
dalam menyampaikan dan mengajarkan materi, kemudian (2) diskusi
berkaitan dengan materi-materi lain yang terkait untuk memperdalam materi
dengan cara mencari informasi melalui media internet dan bertukar informasi,
serta (3) mengerjakan latihan soal dalam modul ini sesuai dengan materi yang
telah dipelajari kemudian dicocokkan dengan kunci jawaban untuk
mengetahui jawaban yang benar.
4.
5. 1
Kajian Materi
A. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam kegiatan belajar ini: (1) mencetak lulusan
atau calon guru peserta PPG yang berketerampilan melakukan perencanaan
bisnis untuk menciptakan peluang atau kesempatan kerja, dan (2) mencetak
lulusan atau calon guru yang berketerampilan serta ahli sesuai dengan capaian
lulusan.
B. Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Calon guru atau peserta PPG memahami dan mengimplementasikan model
bisnis model canvas dari Sembilan elemen yang harus ada yang kemudian
dapat menyusun rencana bisnis dengan model bisnis canvas di masa
mendatang.
C. Pokok-Pokok Materi
1. Konsep Model Bisnis Model Canvas
2. Implementasi Model Bisnis Canvas
D. Uraian Materi
1. Konsep Model Bisnis Model Canvas
a. Model Bisnis
Menurut Sidik (2013) model bisnis merupakan cerita tentang
bagaimanan perusahaan akan beroperasi. Apabila strategi didasarkan
pada faktor persaingan dengan pesaing-pesaing lainnya diluar
perusahaan, maka pengembangan model bisnisnya tidak lagi
memikirkan pesaingnya. Umumnya model bisnis menjawab
pertanyaan besar yaitu siapa pelanggan kita? Nilai apa yang dihargai
pelanggan kita? Bagaimana cara kita mendapatkan keuntungan dari
bisnis kita? Dan apa logika bisnis yang mendasari bagaimana
6. 2
menyampaikan nilai yang dicari pelanggan dengan biaya yang tepat?
Model bisnis yang sudah dirumuskan dapat memberikan kepastian
bahwa ide bisnis dan produk yang ditawarkan ke pasar akan
memperoleh keuntungan. Umumnya model bisnis akan
mengambarkan siapa pihak yang terlibat dalam bisnis, peran apa saja,
dan posisinya. Melalui peran dan posisi pihak-pihak yang terlibat ini
dapat diketahui, biaya apa saja dan sumber pendapatan apa saja dari
bisnis tersebut. Dengan demikian akan terdeskripsikan bagaiaman
potensi keuntungan yang akan didapatkan oleh perusaahaan
organisasi. Model memiliki makna yang berbeda dengan strategi
(Gambar 1). Model bisnis berkaitan dengan pendapatan dan biaya
sebagai implementasi strategi yang mengarahkan pada kinerja profit
agar sesuai harapan. Sedangkan strategi berkaitan dengan prakarsa
perusahaan dalam membangun daya saing supaya bisa bekerja secara
berkelanjutan. Oleh karena itu model bisnis dibuat sebagai langkah
selanjutnya dari strategi agar menghasilkan efektivitas dan profit.
S
u
m
b
e
r
:
P
r
a
m
S
Gambar 1. Hubungan Strategy dan Model Bisnis
Sumber: Pramudiana, Rismayani, and Rahmawati (2016)
Strategy….
Berkaitan dengan prakarsa
perusahaan dalam membangun
daya saing bisnisnya
Model Bisnis….
Mengamati masalah apakah
pendapatan dan biaya sebagai
perwujudan dari implementasi
strategy untuk membuktikan
kinerja dan keuntungan yang
diharapkan
Strategy
Business
model
7. 3
Jadi model bisnis memiliki perbedaan dengan strategi bersaing,
jika dalam memilih strategi bersaing lebih fokus pada persaingan
sedangkan dalam mengembangkan model bisnis tidak perlu lagi
memikirkan persaingan melainkan didasarkan pada strategi bersaing yang
anda pilih. Untuk mengembangkan model bisnisanda dapat menggunakan
“Kanvas Osterwalder”.
b. Model Bisnis Canvas (Business Model Canvas)
Pada tahun 1990 keatas konsep model bisnis mulai popular ketika
internet berkembang membahas tentang cakupan model bisnis dalam
sebuah perusahaan dan perubahan lingkungan bisnis (Wardhanie &
Kumalawati, 2018). Umumnya konsep tersebut digunakan untuk
menjelaskan bagaiamana langkah perusahaan dalam berinteraksi dengan
mitra kerja, pemasok, dan pelanggan. Selain itu untuk mendeskripsikan
dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi membentuk, memberikan
dan menangkap nilai.
Osterwalder and Pigneur (2015) telah mengusulkan
template/kerangka model bisnis yang dapat dijadikan pedoman oleh
wirausahawan untuk mengambarkan model bisnis yang berbentuk
kanvas dan dari kesembilan elemen-elemennya saling berkaitan untuk
menciptakan nilai dan manfaat dari pelanggannya
Adapun elemen-elemen dalam model bisnis kanvas adalah sebagai
berikut (Osterwalder & Pigneur, 2015; Pramudiana et al., 2016)
1) Infrastruktur
Infrastruktur mencakup yaitu:
a) Kegiatan utama merupakan kegiatan perusahaan yang paling
penting untuk menghasilkan value proposition,
b) Sumber daya utama merupakan untuk menciptakan nilai
bagi pelanggan melalui penggunaan sumber daya terpenting
yang dimiliki perusahaan dengan tujuan agar memperoleh
profit dan mampu menjalankan perusahaannya
8. 4
berkelanjutan, dan
c) Mitra utama bertujuan untuk mengoptimalkan operasi
perusahaan dan meminimalkan resiko untuk itu pengelola
perusahaan perlu memilih aktivitas apa saya yang sebaiknya
akan dilakukan sendiri atau diserahkan kepada mitra.
Apabila aktivitas diserahkan kepada mitra akan dihasilkan value
delivery network (jejaringan kemitraan yang menyediakan win-win
solution pada anggotanya akibatnya hubungan suatu bisnis dapat
berlangsung
Gambar 2. Canvas Model Bisnis
Sumber: Osterwalder and Pigneur (2015) dan (Pramudiana et al., 2016)
2) Tawaran ke Pelanggan (Value Proposition)
Dapat diartikan sebagai kumpulan dari barang atau jasa yang
diberikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan membedakan
antara tawaran perusahaan dengan tawaran pesaingnya. Value
proposition akan bernilai tinggi apabila menawarkan kinerja
kebaruaan dan kustomisasi yang disampaikan melalui merek,
desain, kenyamanan, risiko yang rendah, akses dan loyalitas.
FINANCIAL
PELANGGANOFFER/
TAWARAN
INFRASTRUKTUR
Sumber Daya
Utama
Mitra
Utama
Aktivitas
Utama
Value
Proposition
Saluran
Distribusi
Hubungan
Pelanggan
Segmen
Pelanggan
Struktur
Biaya
Sumber
Pendapata
n
9. 5
Value proposition dapat diukur dengan dua cara, yaitu
a) Secara kuantitatif: dapat dilakukan melalui harga dan
efisiensi harga
b) Secara kualitatif: dapat diukur dengan pengalaman yang
dinikmati pelanggan (user experience) beserta kinerja yang
didapatkan oleh produknya.
3) Pelanggan
Mencakup segmen pelanggan dan saluran distribusi untuk
menjangkau segmen serta penyelenggaraan hubungan pelanggan.
Identifikasi segmen pelanggan dibutuhkan untuk mengetahui
tingkat akurasi dari produk dan proposition yang akan ditawarkan,
ini mengingat bahwa pasar adalah heterogen dan masing-masing
segmen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Untuk itu
dibutuhkan saluran distribusi dalam penyampaian produk ke
pelanggan secara tepat.
Saluran distribusi yang dapat digunakan dapat berasal dari
milik sendiri atau milik perusahaan yang disesuaikan dengan
kebutuhan di pasar. Pengelolaan hubungan dengan pelanggan
digunakan untuk menjamin komunikasi antara perusahaan dengan
segmen pelanggan yang dituju. Jika komunikasi berjalan dengan
baik, maka kebutuhan pelanggan dapat diketahui dengan baik oleh
perusahaan secara cepat dan perusahaannya dapat diakomodasi
secara responsif.
Oleh itu, diharapkan ada hubungan kuat antara perusahaan
dan pelanggan sehingga menguntungkan kedua belah pihak
sehingga tidak hanya menjadi konsumen saja tetapi juga co-
producer dalam proses co-creation.
4) Keuangan
Mencakup struktur biaya dan sumber pendapatan. Pendapatan
dapat diperoleh dari uang pengalihan kepemilikan produk, uang
lisensi, uang jasa pengantar, uang sewa, uang berlangganan, dan
10. 6
uang periklanan. Struktur biaya berasal dari implikasi keuangan dari
hasil mengoperasikan bisnisnya. Struktur biaya terdiri dari biaya
tetap dan biaya variable. Pendekatan dalam pengelolaan biaya dapat
berorientasi pada value driven atau cost driven.
Pada cost driven perusahaan lebih fokus untuk
meminimumkan seluruh biaya supaya perusahaan mampu
menetapkan strategi kepemimpinan biaya menyeluruh (overall cost
leadership). Diharapkan dengan strategi ini perusahaan mampu
menjangkau pasar yang luas dan segmen sensitive terhadap harga.
Sedangkan dalam value driven lebih fokus pada bagaimana upaya
memaksimalkan agar bisa menciptakan nilai bagi pelanggan. Pada
value driven ini perusahaan memakai strategi differensiasi. Strategi
ini berupaya pada asumsi pasar yang berorientasi pada manfaat
produk yang maksimal.
Bisnis Model Canvas (BMC) memiliki beberapa manfaat dan
keuntungan dalam penerapannya, sebagai berikut:
a) Fokus yaitu mampu menajamkan dan fokus dalam memberikan
kejelasan dalam perencanaan bisnis yang akan diajukan dari
pada membuat rencana bisnis yang memiliki halaman
berlembar-lembar
b) Fleksibel yaitu memberikan kemudahan dalam memodifikasi
dengan tetap memberi pengertian menyeluruh model bisnis.
c) Transparansi yaitu lebih mudah dalam mengkomunikasikan visi
dan model bisnis kepada tim atau organisasi
c. Sembilan Komponen yang ada pada Perencanaan Model Bisnis
Seperti telah dijelaskan oleh Osterwalder and Pigneur (2015) dan
kemudian oleh Hendrik, Hidayat, and idayat (2018); Wardhanie and
Kumalawati (2018); Chandra (2016); Tjitradi (2015); dan (Sidik, 2013)
bahwa dalam Business Model Canvas (BMC) memiliki 9 komponen.
Sembilan komponen bisnis model canvas sebagai berikut:
11. 7
1) Customer Segments yaitu masyarakat yang menggunakan produk
atau jasa dari sebuah organisasi atau perusahaan sekaligus
memberikan sumber pendapatan. Segmentasi pelanggan dipilih
berdasarkan umur, profesi, perilaku, geografi dan penghasilan.
Anda harus memilih segmen yang nantinya akan anda layani.
Sedikit perusahaan yang bisa melayani semua segmen yang ada,
misalnya bisnis air minum dalam kemasan, Aqua mampu
melayani semua segmen pasar secara keseluruhan, sedangkan
untuk milagros memilih sasaran segmentasi pasar yang kecil dari
pasar air minum dalam kemasan
Ada beberapa pilihan pasar, sebagai berikut:
a) Pasar Masal (Mass Market): apabila anda memilih pasar
ini, berati anda melayani semua pihak yang
membutuhkan produk atau layanan yang anda tawarkan,
tanpa terkecuali misalnya produk mie instan merk
indomie
b) Pasar ceruk (Niche market): pasar berukuran kecil
dengan kebutuhan yang relatif unik misalnya perusahaan
yang membuat pakaian adat dari suku jawa (kebaya saja)
c) Beberapa segmen (Segmented): pasar yang tampaknya
memiliki kebutuhan yang mirip tetapi sebenarnya
memiliki perbedaan misalnya dalam perbankan ada
segmen perbankan eceran, segmen perbankan perusahaan
dan segmen perbankan institusional.
d) Pasar yang beragam (Diversified): perusahaan yang
bersangkutan melayani dua atau lebih segmen kebutuhan
yang berbeda. Misalnya suatu persahaan menjual pakaian
bermerk melalui toko retail ke pasar perorangan dan pada
saat yang sama juga melayani pasar bisnis yang membeli
dalam jumlah banyak dan besar.
12. 8
e) Pasar bersisi banyak (Multi-sided markets): pasar ini
melayani sedikitnya dua pasar secara bersama-sama
dengan produk atau layanan yang berbeda tetapi saling
berkaitan. Misalnya bisnis koran atau siaran radio niaga,
pertama anda melayani pembaca dan pendengar, pada
waktu yang sama anda melayani para pemasang iklan.
Keduanya berkaitan karena dengan adanya pembaca dan
pendengar maka para pemasang iklan akan tertarik untuk
memasangkan iklannya di koran ataupun siaran radio
niaga.
2) Value Propositions adalah salah satu keunikan yang ada dimiliki
perusahaan dan menjadi faktor mengapa produk atau jasa
tersebut dipilih oleh pelanggan. Ini memberikan peluang untuk
memecahkan masalah dan maksimal dalam memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan. Value porposition yang
anda tawarkan berkaitan dengan strategi konsep produk yang
anda tentukan sebelumnya. Umunya produk atau layanan
memiliki bebebrapa sisi manfaat bagi penggunanya. Pilihlah
salah satu yang paling berharga bagi segmen pasar yang dibidik
nantinya. Gunakanlah sisi tersebut sebagai value utama yang
anda tawarkan. Misalnya, Vitamin E alami (d-alpha-tocophorel)
memiliki berbagai manfaat menarik seperti diantaranya:
a) Memiliki antioksidan yang kuat.
b) Sebagai pengecer darah.
c) Dan mempunyai efek meremajakan kulit.
Jika anda ingin berbisnis vitamin E, apakah semua manfaat
tersebut akan anda gunakan sebagai value proposition untuk
konsumen? tidak. Contohnya perusahaan farmasi di Jepang,
Takeda, lebih memilih segmen yang menyasar dan menginginkan
memiliki kulit halus dan lembut sehingga sisi pelembut kulitlah
yang dipakai sebagai value proposition untuk konsumen dengan
13. 9
produk vitamin E bermerk Evion. Hal yang sama juga
dilakukanoleh perusahaan Daya Varia yang memproduksi
Nature-E. Pada jenis layanan atau produk yang sama, anda dapat
memilih menwarkan nilai bagi pelanggan yang berbeda
3) Channels atau saluran distribusi dapat berupa komunikasi,
saluran distribusi dan saluran. Penjualan tentang bagaimana
perusahaan atau organisasi berkomunikasi dengan customer
segmen dalam menyampaikan value proposition-nya, dengan
tujuan untuk mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan
pelanggan baru.
Umumnya dalam saluran distribusi terlebih dahulu
menentukan bagaimana anda akan meraih pelanggan dalam
segmen sasaran anda? ada banyak pilihan, dapat melalui
penjualan secara langsung ataupun melalui pihak lainya. Pilihan
tersebut bisa anda jalankan sendiri ataupun dengan
memanfaatkan rekan usaha di luar bisnis anda. Contoh saluran
distribusi dapat melaui:
a) Menjadi atau memperkerjakan tenaga penjual untuk
menghubungi calon pembeli
b) Grosir: menjual kepada pedagang perantara yang
selanjutnya akan dijula ke pengecer.
c) Penjualan melalui internet atau laman/situs
d) Menggunakan toko-toko milik orang lain
e) Membuat toko khusus untuk barang anda
4) Customer Relationship yaitu adanya pembinaan hubungan
dengan pelanggan, dengan maksudd untuk memperoleh
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Untuk menjalin hubungan dengan pelanggan, anda dapat
memilih tingkat keakraban antar perusahaan adna dengan tiap-
tiap pelanggan seperti:
a) Layanan Pribadi: setiap pelanggan dapat meminta bantuan
14. 10
dari perusahaan anda, misalnya dengan mengirimkan e-mail
atau menelepon layanan konsumsi.
b) Layanan pribadi dengan petugas khusus: adanya pelayanan
untuk melayani tiap pelanggan di tingkat perusahaan atau
tingkat perusahaan.
c) Self-service: perusahaan tidak melayani pelangan tetapi
mereka melakukan sendiri
d) Layanan automosi: lebih canggih dari pada self-service
misalnya banyak bank yang memanfaatkan hubungan ini
dengan pelanggan.
e) Komunitas: perusahaan mendukungadanya komunitas para
pelanggannya sebagai sumber layanan dan pemecahaan
masalah
f) Ko-kreasi: dalam menemukan solusi atau merancang
produk atau layanan perusahaan melibatkan pelanggannya.
5) Revenue Streams yaitu menggambarkan perusahaan atau
organisasi dalam mendapatkan penghasilan dari setiap customer
segments. Aliran inilah yang mampu membuat sebuah organisasi
atau perusahaan bisa tetap survive.
Ada banyak pilihan untuk perusahaan agar mendapatkan uang
dari pelanggannya seperti:
a) Menjual barang berwujud. Pilihan ini dilakukan hampir
semua perusahaan yang menyediakan barang berwujud bagi
pelanggannya seperti buku, makanan, mobil.
b) Harga berdasarkan pemakian. perusahaan akan
mendapatkan uang dari penggunaan barang atau layanan
selama masa tertentu misalnyapenyediaan layanan
penyewaan mobil, kamar hotel, dst
c) Harga berdasarkan pelanggan. Cara ini menggunakan biaya
yang berdasarkan periode tertentu. Contohnya pusat
kebugaran banyak menggunakan ini.
15. 11
d) Sewa-Beli. Cara ini menggunakan gabungan antara harga
berdasarkan pelanggan, pelanggan mendapatkan akses
untuk menggunakan produk dalam periode tertentu.
e) Lisensi. Pemasukan yang didapatkan dengan memberikan
izin menggunakan hak intelektual perusahaan kepada
pelanggan. Model ini sering dimanfaatkan di bisnis media.
f) Biaya perantara. Mendapatkan pendapatan dari menjadi
perantara antara pihak penjual dan pembeli. Contohnya
perusahaan penyedia kartu kredit dan agen penjualan ruko.
g) Biaya dari pemasangan iklan. Contohnya melalui koran,
radio, majalah, televisi namun sekarang model ini menjadi
lebih meluas misalnya iklan yang diselipkan di perangkat
lunak atau film.
6) Key Resources umumnya menunjukan aset-aset terpenting dalam
memenntukan tingkatan keberhasilan pengoperasian model bisnis
perusahaan untuk memenuhi janji pada segmen pasar yang
dipilih memerlukan sumber daya-sumber daya tertentu.
a)Sumber daya berwujud. Mencakup semua aktiva berwujud
seperti peralatan dan mesin, bangunan, kendaraan.
b)Sumber daya intelektual. Contohnya hak paten, merk,
jaringan rekan, hak cipta, dan database pelanggan
c)Sumber daya manusia. Sumber daya yang paling penting.
Perusahaan manufaktur dan perusahaan layanan sering
menggunakan sumber daya manusia dengan kualitas dan
kualifikasi yang baik.
d)Sumber daya keuangan. Beberapa model bisnis memerlukan
dukungan dalam sumber daya keuangan, contohnya agar
mampu memberikan pendanaan bagi pembeli, mampu
menjual dengan sistem kredit/debit dan bisnis yang
memerlukan peningkatan jumlah dana tunai.
16. 12
7) Key Activities adalah aktivitas utama yang menunjang
keberhasilan suatu model bisnis dengan mengirimkan value
propositionn, saluran distribusi, hubungan pelanggan, dan
sumber pemasukan uang yang dipilih sebelumnya. Kegiatan yang
terpenting:
a) Produksi atau proses layanan. Untuk perusahaan
manufakturing kegiatan ini adalah kegiatan utama
b) Pemecahan masalah. Umumnya banyak perusahaan yang
menekankan pemecahan masalah sebagai nilai yang
ditawarkan akibatnya kegiatan ini mendominasi operasional
perusahaan mereka. Contoh perawatan kecantikan, rumah
sakit, perusahaan konsulta, dst.
c) Jaringan atau platform adalah dasar transaksi. Contohnya
Visa adalah perusahaan yang berdasarkan penyediaan
platform bagi pembeli, pedagang atau bank yang
penyelenggaran kartu kredit. Microsoft Windows®
yang
menangani penyaji aplikasi dengan menggunakan sistem
operasi.
8) Key Partnership yaitu sebuah akad kerjasama yang diprakarsai
secara sukarela antara dua atau lebih perusahaan/organisasi untuk
menyelesaikan proyek tertentu sehingga mampu mengurangi
resiko, menghemat biaya dan memperoleh sumber daya yang tak
dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Agar bisa melakukan
kegiatan utama dan memiliki sumber daya diatas maka
perusahaan membutuhkan rekan usaha seperti pemasok yang
berhubungan dengan bisnis jangka panjang. Ada tiga
pertimbangan penting mempunyai rekan usaha:
a) Optimalisasi dan ekonomi skala. Perusahaan dapat
mengkurangi biaya dengan memindahkan sebagia sumber
daya utama dan kegiatan utama kepada rekan usaha.
Contohnya perusahaan manufaktur berukuran sedang
17. 13
memerlukan kemasan dengan cetakan, maka akan lebih
ekonomis bagi perusahaan untuk menyerahkan
kegiatannya kepada rekan usahanya yang ahli dalam hal
ekonomi skala dan sumberdaya.
b)Mengurangi resiko dan ketidakpastian. Dalam pasar dengan
persaingan ketat dan resiko serta ketidak pastian tinggi
banyak perusahaan yang lebih memilih bekerja sama
dengan pesaing-pesaingnya dengan menggunakan
komponen dari rekan usaha yang sama. Contohnya pada
bisnis komputer, menggunakan sistem perasi Microsoft
Windows®
dan menggunakan prosesor-mikro produksi intel
sebagai prosesor utama.
c)Akses ke sumber daya dan aktivitas tertentu. Dengan
menggunakan produk atau layanan dari rekan usahanya,
perusahaan tidak perlu melakukan kegiatan yang
memerlukan keahlian tinggi dan skala ukuran.
9) Cost Structure yaitu menggambarkan biaya apa saja yang muncul
akibat dioperasikannya model bisnis ini untuk mencapai value
proposition melalui key activities, key resources dan channel
yang tepat. Perusahaan memperoleh keuntungan dari penerimaan
dikurangi penjualan dikurangi dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan. Tentu perusahaan perlu meminimalkan biaya, tetapi
sampai batas tertentu agar tidak menganggu penyediaan kelima
kotak pertama (Gambar 3). Ada dua cara untuk mengendalikan
biaya, yaitu:
a) Menekan biaya (cost driven). Perusahaan memilih untuk
menekan biaya. Contohnya perusahaan yang memilih
model ini yaitu Air Asia dan Lion Air.
b) Menekan nilai (value driven). Perusahaan tidak terlalu
mementingkan rendahnya biaya melainkan mereka
menekankan tingginya nilai yang diciptakan bagi
18. 14
pelanggan mereka. Contoh perusahaan Mercedes-Benz
dan BMW memilih pendekatan ini.
Empat karakteristik pentingnya biaya yaitu
▪ Biaya tetap: biaya yang dikeluarkan dalam jumlah
yang sama setiap periode dan bukan bagian dari
fungsi tinggi rendahnya penjualan. Contoh gaji
karyawan, fasilitas manufaktur, sewa gedung.
▪ Biaya variabel: biaya yang besarnya tergantung pada
besar-kecilnya tergantung pada produk atau layanan
yang terjual. Contoh biaya pengiriman, komisi
penjualan, dst.
▪ Ekonomi skala: keunggulan dari biaya perunit dengan
meningkatkan volume kegiatan perusahaan. Contoh
perusahaan air dalam kemasan berukuran besar
(Aqua) lebih sedikit menggeluarkan biaya dari pada
perusahaan air kemasan skala kecil.
▪ Ekonomi cakupan (economic of scope). Keunggulan
biaya untuk perusahaankarena telah melakukan
sesuatu dengan cakupan yang lebih luas. Contohnya
biaya distribusi pabrik farmasi yang memprodukso
satu macam obat dibandingkandengan Dexa Medica
atau Kalbe Farma yang memproduksi banyak macam
obat.
2. Implementasi Model Bisnis Canvas
a. Penyusunan Rencana Bisnis dengan Menggunakan Model Bisnis
Canvas
Untuk bisa mengembangkan model bisnis ini, anda bisa meminta
bantuan dari rekan usaha dan anggota tim manajemen atau meminta
konsultan untuk menyusun model bisnis ini.
1) Sediakan papan tulis atau whiteboard dengan ukuran 1,5 x 1 m.
19. 15
Jika tidak memiliki papan tulis, bisa menempelkan kertas karton
putih di dinding dan menyambung-nyambungnya hingga
ukurannya cukup besar. (lihat skema 1.)
2) Sediakan juga spidol berwarna dan kertas perekat misalnya seperti
Post-it dengan ukuran 5x10 (boleh dengan ukuran yang lain
asalkan tulisan bisa dibaca)
3) Mulailah dengan menuliskan segmen yang anda tuju pada post-it
dan tempelkan di kotak segmen. Sambil berdiskusi dengan rekan
usaha anda, lakukan hal serupa hingga semua bagian kotak elemen
pada model bisnis canvas terpenuhi. Tentulah satu kotak bisa diisi
dengan lebih satu post-it . diskusikanlah secara mendalam dengan
rekan usaha anda.
4) Ulangi terus diskusi hingga muncul model bisnis kanvas yang
memuaskan anda. Jika kanvas terbaik sudah ditemukan maka salin
dan gambarlah di kertas ukuran normal A4 atau A3. Hingga
akhirnya anda memiliki model bisnis yang dapat sesuai dengan
usaha yang anda rencanakan.
Skema 1. Ilustrasi modifikasi model bisnis Osterwalder
(implementasi model bisnis canvas)-EcoFaeBrick (Sumber: Sidik (2013))
INFRA
STRUKTUR
Menyediakan bahan baku
Kualitas
Tinggi
Harga
Pengembangan
Perumahan, LSM,
Komunitas Lokal
Kotoran
Sapi + Biogas
Menggnti tanah liat +
kayu bakar
PENAWARAN
Ecofaebrick:
Bata
Kotoran Sapi
Kualitas
Tinggi Harga
Kapabilitas
Inti
Jejaring
Rekan
Konfigurasi
Nilai
Proposisi
Nilai
TARGET PEMBELI
Pendekatan
Komunitas, kolaborasi
Dengan pengembangan,
LSM & Komunitas
Lokal
Pengembangan
Perumahan L.S.M
Komunitas
setempat
Koperasi dan
Penjualan
Langsung ke
Hubungan
Pelanggan
Pelanggan
Sasaran
Saluran
Distribusi
20. 16
Sebelum masuk ke detail rencana-rencana fungsional seperti
manufakturing, pemasaran dan lainnya. Diharuskan untuk
mengembangkan dulu model bisnis hingga tuntas. Keputasan
dalam kotak-kotak Osterwalder akan mengunci penyusunan
rencana-rencana fungsional, hal ini akan mempermudah langkah-
langakh penyusunan rencana bisnis selanjutnya. Bisnis yang
berbeda menunjukkan bentuk yang berbeda hubungan antara
keputusan dalam model bisnis dengan rencana-rencana fungsional.
Setelah menyelesaikan penyusunan model bisnis canvas,
buatlah tabel (skema 2) analisis setiap kotak tersebut untuk
mengetahui hubungan yang kuat antara keputusan dalam model
bisnis canvas dengan keputusan dalam rencana fungsional
Keputusan dalam bisnis
model kanvas
Segmen yang dilayani
Nilai yang ditawarkan
Saluran distribusi
Hubungan dg pelanggan
Model penjualan
Sumber daya utama
Aktivitas utama
Hubungan utama
Model biaya
Skema 2. Ilustrasi bentuk pengaruh keputusan-keputusan dalam bisnis model kanvas
yang mengikat keputusan- keputusan dalam rencana fungsional
Sumber: Sidik (2013)
Rencanaproduk
RencanaPemasaran
RencanaDistribusi
RencanaLayanan
RencanaOrganisasi
RencanaKeuangan
Keputusan
utama dalam
rencana
fungsional1
2
21. 17
Perumusan bisnis model bisnis canvas dapat dimulai dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mendeskripsikan siapa yang akan menjadi segmen pelanggan
perusahaan/ organisasi
b) Bila karakteristik dan kebutuhan segmen pelanggan telah
diidentifikasi maka langkah selanjutnya mendefinisikan value
proposition yang akan diberikan perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan/ keinginan pelanggan.
c) Berdasarkan atribut produk, keuntungan (profit) dan value
propositionnya, berikutnya perusahaan menetapkan customer
relationship atau pengelolaan hubungan pelanggan yang
paling tepat.
d) Selanjutnya perusahaan melakukan saluran distribusi atau
menetapkan desain yang paling efektif agar bisa menjangkau
pelanggan dengan cara menjamin produk akan sampai kepada
pelanggan sesuai kualitas, kuantitas dan waktu yang
diinginkan oleh pelanggan.
e) Melalui pemetaan segmen pelanggan, value proposition,
customer relationship dan saluran distribusi, akan
teridentifikasi dengan baik semua yang menjadi sumber
pendapatan (revenue stream) perusahaan.
f) Langkah selanjutnya yaitu memetakan bagaimana perusahaan
menyiapkan dan memproduksi value proposition yang akan
disampaikan kepada pelanggan. Oleh sebab itu, langkah
selanjutnya yang akan dilakukan perusahaan dengan
mengidentifikasi apa saya sumber daya utama yang
dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan utama. Mungkin
perusahaan menjalankannya tidak secara sendiri namun ada
pihak ketiga sebagai mitra utama perusahaan. Kemudian
pihak ketiga mengidentifikasi siapa saja yang akan menjadi
mitra utamanya.
22. 18
g) Gabungan dari elemen aktivitas utama, sumber daya utama
dan mitra utama dapat diperhitungkan besar biaya yang
nantinya akan dikeluarkan oleh perusahaan dan struktur biaya
(cost structure).
Bisnis Model canvas dapat direalisasikan jika seluruh biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat tertutup oleh sumber
pendapatan yang sudah teridentifikasi. Pramudiana, Rismayani,
Rahmawati (2017: 53); Chandra (2016: 19- 20); Tjitradi (2015: 8)
& Wardhanie (2018: 216) bahwa perumusan model bisnis harus
memperhatikan 9 elemen pada business model canvas yang
dikembangkan oleh Alexander Ostewalder yaitu Customer
Segment, Value Proposition, Customer Relationship, Channels,
Revenue Stream, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships,
Cost Structure.
Key
Parteners
8
Key
Activities
7
Value
Proposition
2
Customer
Relationships
4
Customer
Segment
1
Key
Resources
6
Channels
3
Cost Structure
9
Revenue Streams
5
Gambar 3. Tata urutan Business Model Canvas
Sumber: Strategyzer.com
23. 19
Di dalam kesembilan balok yang ada dalam model canvas
menunjukkan setiap elemen-elemen yang mewakili kunci utama
kesuksesan sebuah bisnis, misalnya:
a) Customer Segment: membidik target konsumen, bagaimana
karakteristik mereka, bagaimana pemecahannya, apa yang
mereka butuhkan
b) Value Proposition: keunikan yang dimiliki yang berbeda dengan
perusahaan atau industri lain, solusi yang akan ditawarkan,
alasan mengapa pelanggan harus memilih dan membeli
c) Channels: cara yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam
menyalurkan proposisi nilai kepada pelanggan
d) Customer Relationship: cara yang dilakukan oleh perusahaan
dalam berkomunikasi dan berinteraksi untuk mencapai loyalitas
konsumen lama atau konsumen baru
e) Revenue Streams: strategi atau cara bisnis yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan profit dari nilai yang ditawarkan
kepada pelanggan
f) Key Activities: strategi kompetitif yang dilakukan oleh
perusahaan dalam membuat value proposition-nya
g) Key Resources: sumber daya apa saja yang harus dimiliki
perusahaan agar dapat kompetitif untuk menciptakan value
h) Key partnership: mitra siapa saja yang akan diajak kerjasama
mendukung perusahaan agar bisa kompetitif
i) Cost Structure: faktor- faktor yang apa saja yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam membentuk biaya.
Menurut Hendrik et al. (2018) Bisnis Modal Canvas (BMC) memiliki
keuntungan dalam penerapannya sebagai berikut:
a) Dapat digunakan sebagai pola atau gambaran dari semua jenis
model bisnis hotel, perjalanan, perkebunan, restoran,
pertambangan, perikanan, dan sebagainya
b) Laju percepatan untuk menentukan dan mengetahui tingkat
24. 20
keseluruhan kekuatan dan kelemahan bisnis
c) Dapat menganalisis proses bisnis dan laba yang dilakukan dengan
segera
d) Dapat memetakan sebuah bisnis guna untuk mengidentifikasi
kelemahan sejak awal yang dimiliki dan memahami kekuatan
bisnis dari sudut pandang yang tepat
e) Adanya pemetaan bisnis model canvas secara sistematis dapat
mengidentifikasi dalam pengambilan keputusan manajemen
strategi pengembangan bisnis.
E. Implementasi Model Bisnis Canvas
Implementasi Model Bisnis Canvas pada usaha Home Industry- Kakao
(Home Industry Sweet Kakao- Cozzy) di Kademangan, Blitar, Jawa
Timur
Dengan kondisi sekarang ini persaingan di dunia usaha semakin kuat,
maka untuk menghadapi keadaaan dan situasi demikian pengusaha harus
mampu dan cepat dalam mengambil keputusan agar usaha yang diinginkan
dapat berkembang baik.
Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar
penduduknya bekerja di sektor pertanian. Industri coklat adalah salah satu
industri yang berpotensi untuk dikembangkan dalam sektor pertanian.
Coklat adalah bentuk olahan makanan/ minuman yang berasal dari biji
kakao. Pada umumnya, coklat diminati oleh banyak kalangan sebagai
camilan, hadiah ulang tahun, oleh-oleh, bingkisan di hari raya, dan
souvenir.
Indonesia mempunyai peluang besar dalam memproduksi kakao
karena persediaan lahan yang besar berpotensi untuk ditanamai kakao dan
keadaan iklim yang mendukung dan tersediaanya tenaga kerja yang murah
dan banyak, salah satunya adalah provinsi Jawa Timur di Blitar yang
mengembangkan biji kakao menjadi industry home industri-home industri.
25. 21
Implementasi penggunaan bisnis model canvas dapat diterapkan
diberbagai kewirausahaan dengan model bisnis yang bekelanjutan
misalnya seperti Bisnis “Home Industry Sweet Kakao- Cozzy”. Usaha
ini mempunyai konsep menghasilkan produk makanan cake dan minuman
cokelat bubuk dalam kemasan sachect
Langkah-langkah dalam penyusunan Model Bisnis “Home Industry
Sweet Kakao- Cozy” adalah sebagai berikut:
a) Langkah pertama yang dilakukan yaitu membangun hubungan
pelanggan, pada bisnis model canvas sangat penting untuk
membangun hubungan dengan pelanggan “Home Industry Sweet
Kakao- Cozy” karena dengan hubungan ini mampu meningkatkan
loyalitas dan memberikan manfaat.
b) Meningkatkan penjualan melalui penyatuan strategi pemasaran
dengan bisnis model canvas (segmen pelanggan, saluran distribusi,
dan customer relationship) agar target penjualan dapat sesuai dengan
apa yang diharapkan.
c) Ketiga berkaitan dengan pesaing, ini tidak kalah penting dengan
menjalankan bisnis model canvas untuk menghadapi pesaing. Dalam
hal ini ini “Home Industry Sweet Kakao-Cozy” memetakan kebutuhan
bisnisnya lebih lanjut.
d) Keempat Home Industry Sweet Kakao-Cozy memastikan menjalankan
bisnis mencakup siapa saja yang akan mau mendukung bisnisnya.
Untuk itu penting memetakan BMC terkait apa saja yang dibutuhkan
agar bisnisnya tidak lari.
e) Kelima, Bisnis Model Canvas memiliki cara sistem bisnis yang efektif
untuk membuat bisnis Home Industry Sweet Kakao-Cozy dalam
menjalankan manajemennya.
26. 22
Dapat digambarkan kerangka Bisnis Model Canvas “Home Industry Sweet
Kakao-Cozy” sebagai berikut:
Tabel 1. Bisnis Model Canvas pada produksi “Home Industry Sweet Kakao-Cozy”
Kelayakan Usaha “HomeIndustry Sweet Kakao- Cozy”
a)Aspek Pasar dan Pemasaran
Melihat peluang yang besar dalam bisnis produksi barang Home
Industry Sweet Kakao-Cozy, perusahaan memerlukan pengelompokan
Key
Parteners
-PT. Bay
Fresh cake
- Pemasok
bahan baku
- Pelanggan
tetap
Key Activities
- Menjual
berbagai macam
cake cokelat dan
layanan dengan
berbagai macam
kategori
- Mengadakan
promosi melalui
even
- Pencatatan
dalam penjualan
Value Proposition
“Rumah Cokelat Manis”
Keunggulan:
• Memiliki Design dan
tata ruang yang
menarik perhatian
konsumen
• Berbagai varians
cokelat dan olahannya
ada disini
• Pelayanan ramah,
sopan, baik
• Price sesuai dengan
proposi cokelat yang
dijual
• Tempat parkiran yang
luas
• Tersedia tester
customeratas produk
yang ada
Customer
Relationships
Melaui Sosial
Media:
- Instagram,
Whatsapp, twitter,
facebook, dll
- Website:
https://HomeSwe
etKakao-
Cozy.com
- Catalog
- Give away,
membership,
diskon
Customer
Segment
- Anak-anak
- Remaja
- Dewasa
- Masyarakat
menengah
keatas
Key
Resources
- Web
- Bangunan toko
- Barang dagang
- SDM
- Sistem
pembayaran
online/ offline
- Sumber daya
utama
Channels
-Direct marketing&
sosial media
marketing
-Pameran,
workshop, reseller,
online shop
Cost Structure
-biaya gaji karyawan
-biaya peralatan
-biaya promosi
-biaya bahan-bahan cokelat
-biaya pengadaan even
-biaya bangunan
-biaya sistem pencatatan akuntansi
Revenue Streams
- Keuntungan dari penjualan produk
- Keuntungan dari jasa workshop
- Keuntungan dari event
27. 23
pasar untuk mengetahui kelompok masyarakat mana yang berpotensi
dalam usaha bisnis ini.
Hasil kajian menginformasikan bahwa kelompok yang dianggap
potensial adalah pelajar dan anak-anak 5%, dewasa 20% dan
masyarakat menengah ke atas 15%, Orang tua 4% . Selain diketahui
seberapa besar potensialnya diketahui pula jumlah penduduk kelurahan
Kademangan, Blitar adalah 72.829 orang.
Diasumsikan kelompok orang yang membeli cake dan minuman coklat
Home IndustrySweet Kakao- Cozy dengan rincian
a. Pelajar dan anak anak (5%) = 3.642 orang
b. Dewasa (20%) = 14.566 orang
c. Masyarakat menengah atas (15%) = 10. 925 orang
d. Orang tua (4%) = 2. 913 orang
Jumlah pelanggan H. I Sweet Kakao-Cozy = 32.046 orang
Diasumsikan jumlah pembeli setiap hari 2% adalah 2 % x 72.829 orang
= 1.456 orang. Harga cake dari Rp 15.000 sedangkan untuk harga
minuman coklat sachet mulai dari Rp 5.000.
Keuntungan perbulan
• Pendapatan keuntungan yang diperoleh= 1.456 x 30 hari x 15.000
= Rp 655.200.000
• Pendapatan keuntungan yang diperoleh= 1456 x 30 hari x 5.000
= Rp 218.400.000
Jadi aspek yang didapatkan dari bisnis ini adalah Rp 873.600.000 dan
usaha ini layak untuk dikembangkan.
b) Aspek Teknik dan Teknologi
Dengan perkiraan investasi sebagai berikut:
Biaya Operasional Home IndustrySweet Kakao- Cozy
Biaya beban listrik....... Rp 300.000/bulan
Biaya air..................... Rp 100.000/ bulan
Biaya Promosi............. Rp 200.000/ bulan
28. 24
Biaya kebersihan...........Rp 50.00/ bulan
Biaya gaji karyawan.......Rp (4 orang x Rp 900.000) = Rp 3.600.000
Biaya Bahan.................Rp (820.000 x 30 hari) = Rp 24.600.000
Jumlah biaya pengeluaran operasional....... Rp 28.850.000 /bulan
Tabel: Biaya Peralatan-peralatan lainya
Kompor gas 2 Rp 475.000 Rp 950.000
Tabung gas 2 Rp 275.000 Rp 550.000
Mixer 1 Rp 172.00 Rp 172.000
Piring 2 lusin Rp 50.000 Rp 100.000
Sendok 1 lusin Rp 15.000 Rp 15.000
Baskom 7 buah Rp 5000 Rp 35.000
Oven 3 buah Rp 255.000 Rp 510.000
Panci 3 buah Rp 20.000 Rp 60.000
Timbangan 1 Rp 130.000 Rp 130.000
Loyang kue 5 Rp 65.000 Rp 325.000
Spatula 3 Rp 5000 Rp 15.000
Kertas roti 6 pack Rp 20.000 Rp 120.000
Parutan keju 2 Rp 15.000 Rp 30.000
Pisau 2 Rp 10.000 Rp 20.000
Sendok mixer 3 Rp 25.000 Rp 75.000
Alat pengepres 2 Rp 201.300 Rp 402.600
Kuas 3 Rp 7.000 Rp 21.000
Mesin kakao 1 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Kulkas 1 Rp. 3.500.000 Rp 3.500.000
Plastik kemasan 20 pack Rp 25.000 Rp 500.000
Plastik kue 25 pack Rp 25.000 Rp 625.000
Jumlah keseluruhan Rp 23. 155.600
Total pengeluaran ATT = Biaya Operasional + biaya peralatan
= Rp 28.850.000 + Rp. 23.155.600
= Rp 52.005.600
c) Aspek Keuangan
Aspek Pasar (AP) .............................. = Rp 873.600.000
Aspek Teknis dan Teknologi (ATT)....= Rp 52.005.600
29. 25
Total AK..............................................= Rp. 821. 594. 400
Berdasarkan penghitungan diatas dapat diketahui bahwa total
penghitungan aspek keuangan adalah 821. 594. 400
d) Aspek Ekonomi
Usaha Home Industry Sweet Kakao-Cozy mempunyai dampak yang
positif bagi pemilik karena mampu dan dapat menghasilkan keuntungan,
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Usaha ini juga menyerap tenaga
kerja, membayar kewajiban pajak, menambah pendapatan daerah dan
dapat menguntungkan usahalain karena bekerjasam dengan rekan
usahanya sehingga ada hubungan timbal balik.
e) Aspek Yurisidis
Usaha ini merupakan usaha yang legal karena telah mendapatkan izin dari
berbagai pihak seperti izin RT, RW, kelurahan setempat.
F. Forum Diskusi
Semangat pagi Bapak/Ibu calon guru profesional Indonesia. Kita sudah
belajar terkait dengan teori di atas. Diskusikanlah dengan rekan atau teman
Anda mengenai materi-materi dalam kegiatan belajar ini kemudian simpulkan
dengan bahasa Anda sendiri secara sederhana dan mudah untuk dipahami pada
tiap-tiap materi, meliputi berikut ini: (1) Apa yang dimaksud dengan
Infrastruktur, Tawaran pelanggan, pelanggan dan keuangan dalam model
bisnis canvas terhadap elemen-elemen model bisnis? (2) Jelaskan dengan
singkat dan sederhana tentang pendekatan pengelolaan biaya yang berorientasi
pada Cost Driven dan Value Driven? (3) Bagaimana langkah anda untuk
mengembangkan usaha bisnis bersama rekan usaha dengan menggunakan
model bisnis kanvas? (4) Apa yang dimaksud dengan value prposition for
consumers? (5) Bagaimana langkah dan cara anda untuk meraih pelanggan
yang sesuai dengan segmen sasaran anda? (6) Jelaskan secara singkat apa
hubungan antara strategi bersaing dengan model bisnis canvas? sertakan
30. 26
alasannya! (7) Bagaimana teknik dalam mengembangkan model bisnis
canvas? (8) Apa saja 9 elemen yang ada pada model bisnis canvas? jelaskan
menurut bahasa anda masing-masing! (9) Apakah ada hubungan antara model
bisnis canvas dengan rencana-rencana fungsional? sertakan alasanya! (10)
Apakah setiap elemen pada model bisnis canvas memiliki keterkaitan satu
dengan lainnya? jika ada berikan contoh implementasinya!
31. 27
Rangkuman
Rangkuman dari pemaparan materi-materi yang sudah dijelaskan
sebelumnya sebagai berikut:
Model bisnis yang sudah dirumuskan dapat memberikan kepastian
bahwa ide bisnis dan produk yang ditawarkan ke pasar akan memperoleh
keuntungan. Model bisnis berkaitan dengan pendapatan dan biaya sebagai
implementasi strategi yang mengarahkan pada kinerja profit agar sesuai
harapan. Model bisnis popular ketika internet berkembang membahas
tentang cakupan model bisnis dalam sebuah perusahaan dan perubahan
lingkungan bisnis. Umunya konsep tersebut digunakan untuk menjelaskan
bagaiamana langkah perusahaan dalam berinteraksi dengan mitra kerja,
pemasok, dan pelanggan.
Elemen-elemen dalam model bisnis sebagai berikut: Infrastruktur
mencakup (1) Kegiatan utama (2) Sumber daya utama (3) Mitra utama (4)
Tawaran ke Pelanggan (Value Proposition) secara kuantitatif dan
kualitatif, Pelanggan mencakup segmen pelanggan dan saluran distribusi,
Keuangan mencakup struktur biaya dan sumber pendapatan.
Dalam Business Model Canvas (BMC) memiliki 9 komponen yaitu
Customer Segments,Value Proposition, Channel, Customer Relationship,
Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnership, dan
Cost Structure. Implementasi penggunaan bisnis model canvas dapat
diterapkan diberbagai kewirausahaan dengan model bisnis yang
bekelanjutan misalnya seperti BisnisEcoFaeBrick (Skema 1) dan“Home
Sweet Kakao-Cozy”
32. 28
Daftar Pustaka
Ayuningtyas, D. (2013). Perencanaan Strategis untuk Organisasi Pelayanan
Kesehatan. Jakarta: Rajawali.
Chandra, D. (2016). Model Bisnis pada Perusahaan X menggunakan Bussines
Model Canvas. Journal AGORA, 4(1), 18-25.
Friend, G., & Zehle, S. (2004). Guide to Business Planning. London: The
Economist Newspaper Ltd.
Hendrik, T., Hidayat, A., & idayat, M. (2018). Implementing Business Model
Canvas for Cibiong Science and Technology Park. Journal Bisnis dan
Manajemen, 19(1), 47-58.
Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2015). Business Model Gneration. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
Pinson, L. (2001). Panduan Lengkap Menyusun Proposal dan Rencana Bisnis:
Anatomy of a Business Plan. Jakarta: Canary.
Pramudiana, Y., Rismayani, R., & Rahmawati, F. (2016). Business Plan. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Raja, O., Jalu, F., & Vincent, D. (2010). Kiat Sukses Mendirikan & Mengelola
UMKM. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rangkuti, F. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rangkuti, F. (2010). Business Plan: Teknik Membuat Perencanaan Bisnis &
Analisis Kasus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sidik, I. G. (2013). Bisnis Sukses Menyusun Rencana Bisnis Lengkap-Terpadu.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Tjitradi, E. C. (2015). Evaluasi dan Perancangan Modal Bisnis Berdasarkan
Business Model Canvas. Journal AGORA, 3(1), 8-16.
Umar, H. (2003). Studi Kelayakan dalam Bisnis Jasa. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Wardhanie, A. P., & Kumalawati, D. (2018). Analisis Business Model Canvas
pada Perusahaan Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya dalam
Meningkatkan Kualitas Perguruan Tinggi. ournal Berkala Ilmu
Perpustakaan dan Informatika, 14(2), 124-132.