Business Model Canvas (BMC) dan Balanced Scorecard (BSC) merupakan dua kerangka kerja yang penting dalam mengevaluasi dan mengukur kinerja bisnis. BMC digunakan untuk menggambarkan model bisnis secara visual melalui 9 elemen, sedangkan BSC digunakan untuk memonitor kinerja organisasi dari empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, pembelajaran dan proses bisnis internal."
Canvas business model, diversification and balance scorecard riki ardoni
1. Business Model Canvas (Model bisnis
kanvas), Diversifikasi And BALANCED
SCORECARD
Oleh:
Riki Ardoni
2. uatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah
organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai - baik itu
ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Istilah model bisnis,
karena itu, dipakai untuk ruang lingkup luas dalam konteks formal dan informal untuk
menunjukkan aspek inti suatu bisnis, termasuk mencakup maksud dan tujuan, apa-
yang-ditawarkan, strategi, infrastruktur, struktur organisasi, praktik-praktik niaga,
serta kebijakan-kebijaan dan proses-proses operasional.
Model Bisnis Menurut Tim PPM Manajemen (2012:5), definisi model bisnis dapat
dipilah ke dalam tiga kelompok, yaitu model bisnis sebagai metode atau cara, model
bisnis dilihat dari komponen-komponen (elemen), dan model bisnis sebagai strategi
bisnis. Sebuah model bisnis menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana
organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder dan
Pigneur, 2012:14). Manfaat perusahaan memiliki model bisnis adalah (Tim PPM
Manajemen:2012) :
1) Model bisnis dapat dipakai untuk menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan
dilakukan dan konsekuensinya. Model bisnis dapat berubah seiring dengan
berjalannya waktu, dengan berubahnya komponen dalam model bisnis, komponen
lain dapat terpengaruh. Sebagai contoh, jika produk kita berubah atau bertambah,
maka kita perlu juga untuk menambah dukungan layanan pengguna.
2) Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di
perusahaan melihat hubungan logis antara komponen – komponen dalam bisnis.
Dalam model bisnis, antar komponen memiliki keterkaitan, jika seorang konsumen
lebih memilih produk competitor, maka perusahaan perlu melihat kembali target
pasar, relasi dengan konsumen, hingga proposisi nilai yang ditawarkan perusahaan.
3) Model bisnis dapat dipakai untuk membantu menguji konsistensi hubungan antar
komponen. Bila sebuah merek pakaian menyajikan produk yang berkelas dan
mewah, maka perlu diketahui siapa yang mendesain, seberapa ahli desainernya,
hingga bahan baku yang digunakan.
4) Model bisnis dapat digunakan untuk membantu menguji pasar dan asumsi yang
digunakan untuk mengembangkan bisnis. Sebagai contohnya kita dapat melihat
S
3. industri foto, pada awalnya industri berasumsi bahwa setiap foto yang diambil pasti
akan dicetak, dengan perkembangan teknologi, asumsi tersebut berubah.
Konsumen saat ini lebih sering menyimpan foto daripada mencetaknya.
Business Model Canvas (Model bisnis kanvas)
Model bisnis kanvas terdiri dari 9 blok bangunan yang menggambarkan bagaimana
organisasi memberikan nilai. 9 blok bangunan adalah
1. Kemitraan kunci
2. Kegiatan utama
3. Sumber kunci
4. Proposisi nilai
5. Hubungan konsumen
6. Channels
7. Segmen pelanggan
8. Struktur biaya
9. Aliran pendapatan
Kapan menggunakan Kartu Skor Saldo
Balance scorecards digunakan untuk memonitor kinerja organisasi dari waktu ke
waktu. Jika seseorang mengamati penurunan statistik dalam skor, organisasi harus
melakukan perubahan untuk menahan penurunan kinerja.
Kapan menggunakan kanvas model Bisnis
Model bisnis kanvas dapat digunakan sebagai alat diagnostik sebagai lensa ke
dalam keadaan bisnis saat ini, terutama wrt jumlah energi relatif, waktu, dan sumber
daya yang saat ini diinvestasikan di berbagai bidang. Jika ada area dalam model
yang berkinerja buruk, organisasi harus melakukan perubahan untuk memperbaiki
hal yang sama.
4. usiness Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang
membahas model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa
kanvas lukisan, agar dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah.
Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah
suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal.
BMC dapat digunakan untuk semua lini bisnis tanpa terbatas sektor usahanya. BMC
sangat membantu untuk mempercepat proses analisa kekuatan dan kekurangan
bisnis. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan, maka analisa kebutuhan dan
profit dapat dilakukan dengan cepat. Canvas Business Model atau 9 Building
Blocks atau disebut juga model bisnis kanvas adalah merupakan salah satu strategi
bisnis yang dapat mendisain,menggambarkanhingga menyimpulkan aspek-aspek
bisnis menjadi satu strategi yang utuh.
B
5. Blok model
Business Model Canvas dapat menjelaskan hubungan sembilan elemen model
bisnis yang digambarkan secara visual, sehingga inovasi yang dibuat pada model
bisnis perusahaan akan lebih mudah dipahami dan dimengerti. Walaupun ada
beberapa versi, kira-kira secara garis besar sebagai berikut:
Offering
• Value Proposition
Dalam bisnis selalu ada produk atau jasa yang akan ditawarkan. Dalam blok area
Value Proposition mencakup produk atau layanan apa yang ditawarkan untuk calon
customer.
Customer
• Customer Segments
Customer Segments menjadi blok area yang paling utama karena dari pelanggan-
lah kita akan mendapatkan pemasukan.
• Channels
Channels merupakan sarana untuk menyampaikan nilai atau manfaat dari produk
kepada customer segment.
• Customer Relationship
Di dalam lingkup ini yang dinilai adalah bagaimana menjalin hubungan dengan
pelanggan. Agar pelanggan tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain, maka sangat
penting untuk menjalin hubungan yang baik. Selain itu, diperlukan juga pengawasan
yang ketat dan intensif.
Infrastructure
• Key activities
6. Key activities mencakup segala aktivitas yang harus dilakukan seorang pelaku bisnis
untuk menghasilkan produk atau layanan yang baik dan memuaskan. Yang
termasuk dalam lingkup ini adalah branding, packaging, pasaran internet dan
lainnya.
• Key Resources
Yang termasuk dalam area Key Resources adalah berbagai sumber daya yang
dimiliki pebisnis atau organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai seperti manusia,
brand, peralatan, dan teknologi.
• Key Partnership
Key Partnership berisi pihak-pihak yang menjadi penentu terhadap jalannya suatu
bisnis. Key Partnership mempengaruhi suksesnya suatu bisnis. Bisnis yang baik
tidak hanya mampu menjalin hubungan dengan para pelanggan saja, tapi juga
dengan pihak yang bersangkutan lainnya seperti pemasok dan tim pemasaran.
Finance
• Revenue Stream
Model bisnis kanvas adalah mencakup langkah-langkah yang harus dikuasai oleh
seorang pebisnis. Seperti pemanfaatan biaya iklan, langganan, penjualan retail,
lisensi, dan sebagainya.
• Cost Structure
Meliputi biaya-biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk membentuk,
memproduksi dan memasarkan produk atau layanan bisnis. Dengan pengelolaan
biaya yang benar, bisnis yang kita jalankan akan menjadi lebih efisien, hemat dan
meminimalkan risiko kerugian.
7. 9 Elemen yang Harus Ada Dalam Bisnis Model Kanvas
Bisnis model kanvas adalah sebuah strategi dalam manajemen yang berupa visual
chart yang terdiri dari 9 elemen. Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh
Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation.
Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework
sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam
sebuah model bisnis. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas
nampak cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen
bisnis menuju elemen penting berikutnya. Berikut adalah sembilan elemen yang
terdapat dalam bisnis model kanvas.
Customer Segments
Elemen pertama yang harus Anda miliki dalam memulai bisnis model kanvas ini
adalah menentukan segmen pelanggan mana yang akan menjadi target bisnis.
Misalnya, suatu maskapai penerbangan mengeluarkan 2 produk untuk memenuhi
kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda, atau ada 2 stasiun televisi yang
menyajikan 2 acara berbeda untuk memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.
8. Value Proposition
Ini adalah sekat yang merupakan keunggulan produk, apa saja sesungguhnya poin-
poin yang dapat mendatangkan manfaat yang ditawarkan perusahaan bagi customer
segment-nya. Hal ini menjadi kesempatan bagi Anda untuk menjabarkan kekuatan
dan keunggulan yang membedakan bisnis Anda dengan bisnis yang lain.
Channels
Melalui penggunaan channels yang tepat, Anda baru bisa menyampaikan value
propositions kepada customer segments. Jadi, cobalah pikirkan channels yang ingin
Anda gunakan dengan baik, karena penentuan channels adalah salah satu elemen
penting bagi keberhasilan sebuah bisnis.
9. Revenue Streams
Revenue stream merupakan bagian yang paling vital, di mana organisasi
memperoleh pendapatan dari pelanggan. Elemen ini harus dikelola semaksimal
mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Jangan sampai ada bahan baku,
produk, atau kinerja yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Key Resource
Key resource adalah sekat dalam bisnis model kanvas yang berisikan daftar sumber
daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan untuk mewujudkan
value proposition mereka. Semua jenis sumber daya, mulai dari pengelolaan bahan
baku, penataan sumber daya manusia, dan penataan proses operasional menjadi
perhatian dalam membuat model bisnis.
10. Customer Relationship
Ini merupakan elemen di mana perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya.
Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan tidak mudah berpaling ke
bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan yang kurang baik.
Key Activities
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis
yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana kegiatan utamanya adalah
menghasilkan proposisi nilai.
11. Key Partnership
Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu barang atau layanan
lainnya. Posisi-posisi partner kunci tersebut bermanfaat untuk efisiensi dan
efektivitas dari key activites yang telah dibuat. Tak ada salahnya menjalin hubungan
baik untuk menciptakan siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi.
Cost Structure
Elemen terakhir yang tak kalah pentingnya dengan kedelapan elemen lainnya
adalah struktur pembiayaan bisnis. Mengelola biaya secara efisien akan membuat
bisnis yang dijalani menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Hal
ini juga dapat menentukan proposisi nilai yang tepat untuk pelanggan.
12. Pada elemen terakhir ini, tentu dibutuhkan laporan keuangan yang tepat. Kini, Anda
dapat membuat laporan keuangan dengan software akuntansi. Jurnal adalah
software akuntansi online yang dapat Anda gunakan untuk membuat laporan
keuangan dengan mudah, cepat, dan aman, serta data yang tercatat akan disajikan
secara realtime. Keunggulan lain dari Jurnal adalah adanya fitur perhitungan stok
barang, pembuatan faktur, hingga penyimpanan bukti transaksi yang dapat
memudahkan bisnis Anda.
13. PENGERTIAN DAN 4 PERSPEKTIF BALANCED SCORECARD
alanced Scorecard adalah suatu konsep pengukuran kinerja bisnis yang
menyeimbangkan pengukuran atas kinerja sebuah organisasi bisnis yang
selama ini dianggap terlalu condong pada kinerja keuangan. Sebelum
munculnya konsep balanced scorecard, yang umum dipergunakan dalam
perusahaan selama ini adalah pengukuran kinerja tradisional yang hanya
menitikberatkan pada sektor keuangan saja.
Pengukuran kinerja tradisional tersebut menyebabkan orientasi perusahaan hanya
pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup
perusahaan dalam jangka panjang. Pengukuran kinerja yang menitikberatkan pada
sektor keuangan saja kurang mampu mengukur kinerja harta-harta tak tampak
(intangible assets) dan harta-harta intelektual (sumber daya manusia) perusahaan.
Cukup disadari dewasa ini, bahwa pengukuran kinerja keuangan yang digunakan
oleh banyak perusahaan untuk mengukur kinerja eksekutif tidak lagi memadai,
sehingga lahirlah konsep “Balanced Scorecard.” Balanced scorecard adalah suatu
konsep pengukuran kinerja bisnis yang diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan (Guru
Besar Akuntansi di Harvard Business School) dan David P. Norton (Presiden dari
Renaissance Solutions, Inc.).
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yakni kartu skor (scorecard) dan berimbang
(balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil
kinerja seseorang. Kata berimbang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja
personel diukur secara berimbang dari dua aspek: keuangan dan non keuangan,
jangka pendek dan jangka panjang, intern dan ekstern. Dari definisi tersebut Mulyadi
(2001:1) berpendapat bahwa secara sederhana pengertian Balanced Scorecard
adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan
keseimbangan sisi keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka
pendek, intern dan ekstern.
Pengertian Balanced Scorecard menurut Sukardi (2003:8-14) merupakan sistem
B
14. pengukuran kinerja yang berfokus pada aspek keuangan dan non keuangan dengan
memandang 4 perspektif balanced scorecard, yaitu keuangan, pelanggan,
pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, serta proses bisnis internal.
Balanced Scorecard didefinisikan oleh Luis (2007:16) sebagai suatu alat manajemen
kinerja (performance management tool) yang dapat membantu organisasi untuk
menterjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dengan memanfaatkan sekumpulan
indikator finansial dan non finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu
hubungan sebab akibat.
Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa Balanced Scorecard adalah sistem
pengukuran kinerja yang berfokus pada aspek keuangan dan non keuangan dengan
memandang empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, pembelajaran dan
pertumbuhan karyawan, serta proses bisnis internal yang dapat membantu
organisasi untuk menerjemahkan visi dan strategi ke dalam aksi dimana semua
perspektif tersebut terjalin dalam suatu hubungan sebab akibat.
Secara umum, terdapat empat macam kinerja bisnis yang diukur dalam balanced
scorecard, yaitu:
• Perspektif keuangan
• Perspektif pelanggan atau konsumen
• Perspektif proses internal bisnis
• Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
4 Perspektif Balanced Scorecard tersebut masing-masing dapat dijelaskan berikut
ini.
A. PERSPEKTIF KEUANGAN (Financial Perspective)
Perspektif keuangan tetap digunakan dalam Balance Scorecard, karena ukuran
keuangan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi perusahaan
memberikan perbaikan atau tidak bagi peningkatan keuntungan perusahaan.
15. Perbaikan-perbaikan ini tercermin dalam sasaran-sasaran yang secara khusus
berhubungan dengan keuntungan yang terukur, pertumbuhan usaha, dan nilai
pemegang saham.
Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus
kehidupan bisnis, yaitu: growth, sustain, dan harvest (Kaplan dan Norton, 2001).
Tiap tahapan memiliki sasaran yang berbeda, sehingga penekanan pengukurannya
pun berbeda pula.
1. Growth (bertumbuh)
Tahap pertumbuhan menjadi tahap awal dalam siklus kehidupan bisnis. Pada tahap
ini perusahaan berusaha untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk
meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Selain itu, perusahaan akan menanamkan
investasi sebanyak-banyaknya, meningkatkan produk baru, membangun fasilitas
produksi, meningkatkan kemampuan beroperasi, merebut pangsa pasar, dan
membuat jaringan distribusi. Di dalam tahap ini kemungkinan besar perusahaan
akan selalu dalam keadaan rugi, karena tahap ini perusahaan memfokuskan untuk
penanaman investasi yang dinikmati dalam jangka panjang nanti.
2. Sustain (bertahan)
adalah tahapan kedua di mana perusahaan masih melakukan investasi dan
reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Pada tahap ini
perusahaan masih mempunyai daya tarik yang bagus bagi para investor untuk
menanamkan modalnya. Dalam tahap ini perusahaan harus mampu
mempertahankan pangsa pasar yang sudah dimiliki dan harus memperhatikan
kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik sehingga secara bertahap akan
mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.
Tujuan keuangan pada tahap ini biasanya lebih berorientasi pada profitabilitas.
Tujuan yang berkaitan dengan profitabilitas dapat dinyatakan dengan menggunakan
ukuran yang berkaitan dengan laba operasional. Untuk mendapatkan profitabilitas
yang baik tentunya para manajer harus bekerja keras untuk memaksimalkan
16. pendapat yang dihasilkan dari investasi modal, sedangkan untuk unit bisnis yang
telah memiliki otonomi diminta tidak hanya mengelola arus pendapatan, tetapi juga
tingkat investasi modal yang telah ditanamkan dalam unit bisnis yang bersangkutan.
Tolak ukur lain yang kerap digunakan pada tahap ini, misalnya ROI, profit margin,
dan operating ratio.
3. Harvest (Menuai)
Tahap ini merupakan tahap pendewasaan bagi sebuah perusahaan, karena pada
tahap ini perusahaan tinggal menuai dari investasi yang dilakukan pada tahap-tahap
sebelumnya, yang harus dilakukan pada tahap ini adalah perusahaan tidak lagi
melakukan investasi, tetapi hanya memelihara supaya perusahaan berjalan dengan
baik.
B. PERSPEKTIF PELANGGAN (Customer Perspective)
Filosofi manajemen terkini telah menunjukkan peningkatan pengakuan atas
pentingnya konsumen focus dan konsumen satisfaction. Perspektif ini
merupakanleading indicator. Jadi, jika pelanggan tidak puas maka mereka akan
mencari produsen lain yang sesuai dengan kebutuha n mereka. Kinerja yang buruk
dariperspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan meskipun saat
ini kinerja keuangan terlihat baik.
Oleh Kaplan dan Norton (2001) perspektif pelanggan dibagi menjadi dua kelompok
pengukuran, yaitu: customer core measurement dan customer value prepositions.
Customer Core Measurement memiliki beberapa komponen pengukuran, yaitu:
1. Market Share (pangsa pasar); Pengukuran ini mencerminkan bagian yang
dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi: jumlah
pelanggan, jumlah penjualan, dan volume unit penjualan.
2. Customer Retention (retensi pelanggan); Mengukur tingkat di mana
perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.
3. Customer Acquisition (akuisisi pelanggan); mengukur tingkat di mana suatu
unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru.
17. 4. Customer Satisfaction (kepuasan pelanggan); Menaksir tingkat kepuasan
pelanggan terkait dengan kriteria kinerja spesifik dalam value proposition.
5. Customer Profitability (profitabilitas pelanggan); mengukur keuntungan yang
diperoleh perusahaan dari penjualan produk atau jasa kepada konsumen.
Sedangkan Customer Value Proposition merupakan pemicu kinerja yang terdapat
pada core value proposition yang didasarkan pada atribut sebagai berikut:
1. Product or service attributes
Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan kualitas. Pelanggan memiliki
preferensi yang berbeda-beda atas produk yang ditawarkan. Ada yang
mengutamakan fungsi dari produk, kualitas, atau harga yang murah. Perusahaan
harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas produk yang
ditawarkan. Selanjutnya pengukuran kinerja ditetapkan berdasarkan hal tersebut.
2. Konsumen relationship
Menyangkut perasaan pelanggan te rhadap proses pembelian produk yang
ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen ini sangat dipengaruhi oleh
responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan berkaitan dengan
masalah waktu penyampaian. Waktu merupakan komponen yang penting dalam
persaingan perusahaan. Konsumen biasanya menganggap penyelesaian order yang
cepat dan tepat waktu sebagai faktor yang penting bagi kepuasan mereka.
3. Image and reputasi
Menggambarkan faktor-faktor in tangible yang menarik seorang konsumen untuk
berhubungan dengan perusahaan. Membangun image dan reputasi dapat dilakukan
melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang dijanjikan.
18. C. PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL (Internal Business Process
Perspective)
Analisis proses bisnis internal perusahaan dilakukan dengan menggunakan analisis
value-chain. Disini manajemen mengidentifikasi proses internal bisnis yang kritis
yang harus diunggulkan perusahaan. Scorecard dalam perspektif ini memungkinkan
manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk
dan atau jasa mereka sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Perspektif ini harus
didesain dengan hati-hati oleh mereka yang paling mengetahui misi perusahaan
yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh konsultan luar.
Kaplan dan Norton (1996) membagi proses bisnis internal ke dalam tiga tahapan,
yaitu:
1. Proses inovasi
Dalam proses penciptaan nilai tambah bagi pelanggan, proses inovasi merupakan
salah satu kritikal proses, dimana efisiensi dan efektifitas serta ketepatan waktu dari
proses inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaan
nilat tambah bagi pelanggan. Dalam proses ini, unit bisnis menggali pemahaman
tentang kebutuhan dari pelanggan dan menciptakan produk dan jasa yang mereka
butuhkan. Proses inovasi dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh bagian
marketing sehingga setiap keputusan pengeluaran suatu produk ke pasar telah
memenuhi syarat-syarat pemasaran dan dapat dikomersialkan (didasarkan pada
kebutuhan pasar). Aktivitas marketing inimerupakan aktivitas penting dalam
menentukan kesuksesan perusahaan, terutama untuk jangka panjang.
2. Proses Operasi
Proses operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan produk atau jasa.
Aktivitas di dalam proses operasi terbagi ke dalam dua bagian: 1) proses pembuatan
produk, dan 2) proses penyampaian produk kepada pelanggan. Pengukuran kinerja
yang terkait dalam proses operasi dikelompokkan pada waktu, kualitas, dan biaya.
3. Proses Pelayanan Purna Jual
Proses ini merupakan jasa pelaya nan pada pelanggan setelah penjualan
19. produk/jasa tersebut dilakukan. Aktivitas yang terjadi dalam tahapan ini, misalnya
penanganan garansi dan perbai kan penanganan atas barang rusak dan yang
dikembalikan serta pemrosesan pembayaran pelanggan. Perusahaan dapat
mengukur apakah upayanya dalam pelaya nan purna jual ini telah memenuhi
harapan pelanggan, dengan menggunakan tolak ukur yang bersifat kualitas, biaya,
dan waktu seperti yang dilakukan dalam proses operasi. Untuk siklus waktu,
perusahaan dapat menggunakan pengukuran waktu dari saat keluhan pelanggan
diterima hingga keluhan tersebut diselesaikan.
Berikut adalah gambar perspektif proses bisnis internal:
D. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN & PERTUMBUHAN (Learning & Growth
Perspective)
Proses ini mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan kinerja jangka panjang. Proses pembelajaran dan
pertumbuhan ini bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem, dan prosedur
organisasi. Yang termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan
budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi.
Hasil dari pengukuran ketiga perspektif balanced scorecard sebelumnya biasanya
akan menunjukkan kesenjangan yang besar antara kemampuan orang, sistem, dan
prosedur yang ada saat ini dengan yang dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang
20. diinginkan. Inilah alasan mengapa perusahaan harus melakukan investasi di
ketigafaktor tersebut untuk mendorong perusahaan menjadi sebuah organisasi
pembelajar (learning organization).
Dalam perspektif ini, ada faktor-faktor penting yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Kapabilitas pekerja
Dalam hal ini manajemen dituntut untuk memperbaiki pemikiran pegawai terhadap
organisasi, yaitu bagaimana para pegawai menyumbangkan segenap
kemampuannya untuk organisasi. Untuk itu perencanaan dan upaya implementasi
reskilling pegawai yang menjamin kecerdasan dan kreativitasnya dapat dimobilisasi
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Kapabilitas system informasi
Bagaimanapun juga, meski motivasi dan keahlian pegawai telah mendukung
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan, masih diperlukan informasi-informasi yang
terbaik. Dengan kemampuan sistem informasi yang memadai, kebutuhan seluruh
tingkatan manajemen dan pegawai atas in formasi yang akurat dan tepat waktu
dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya.
3. Motivasi, kekuasaan dan keselarasan
Perspektif ini penting untuk menjamin adanya proses yang berkesinambungan
terhadap upaya pemberian motivasi dan inisiatif yang sebe sar-besarnya bagi
pegawai. Paradigma manajemen terbaru menjelaskan bahwa proses pembelajaran
sangat penting bagi pegawai untuk melakukan trial and error sehingga turbulensi
lingkungan sama-sama dicoba-kenali tidak saja oleh jenjang manajemen strategis
tetapi juga oleh segenap pegawai di dalam organisasi sesuai kompetensinya
masing-masing. Upaya tersebut perlu didukung dengan motivasi yang besar dan
pemberdayaan pegawai berupa delegasi wewenang yang memadai untuk
mengambil keputusan. Selain itu, upaya tersebut juga harus dibarengi dengan upaya
penyesuaian yang terus menerus yang sejalan dengan tujuan organisasi.
21. Berikut adalah gambar perspektif pembelajaran dan pertumbuhan:
Dari keempat perspektif tersebut terdapat hubungan sebab akibat yang merupakan
penjabaran tujuan dan pengukuran dari masing-masing perspektif. Hubungan
berbagai sasaran strategic yang di hasilkan dalam perencanaan strategic dengan
kerangka Balanced Scorecard menjanjikan peningkatan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kinerja keuangan. Kemampuan ini sangat diperlukan oleh
perusahaan yang memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif.
22. Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan tentang hubungan sebab akibat
keempat perspektif dalam Balance Scorecard :
Sebagai pengertian kesimpulan bahwa balanced scorecard adalah sistem
pengukuran kinerja yang fokus tidak hanya pada aspek keuangan namun juga pada
aspek non keuangan.
23. Diversifikasi Menurut Para Pakar
Banyaknya istilah diversifikasi seperti diversifikasi internasional / multinasional,
diversifikasi asset, diversifikasi investasi, diversifikasi geografi, diversifikasi usaha,
diversifikasi produk, dan diversifikasi pangan menunjukkan banyaknya jenis
perluasan usaha yang bisa dilakukan oleh pemasar untuk memperluas bisnisnya.
Sebagai seorang entrepreneur, Anda harus tahu makna dan tujuan dari diversifikasi
ini.
Pengertian diversifikasi menurut beberapa pakar:
1. Kotler menyatakan konsep diversifikasi produk merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan kinerja bisnis yang ada dengan jalan mengidentifikasi peulang untuk
menambah bisnis menarik yang tidak berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini
2. Effendi mengemukakan bahwa diversifikasi produk didefinisikan sebagai suatu
perluasan pemilihan barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan dengan jalan
menambah produk baru atau jasa ataupun memperbaiki tipe, warna, mode, ukuran,
jenis dari produk yang sudah ada dalam rangka memperoleh laba maksimal
3. Tjiptono mengemukakan definisi dari diversifikasi produk yaitu upaya mencari dan
menciptakan produk atau pasar yang baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar
pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas.
Berdasarkan kesamaan definisi dari para pakar di atas, maka bisa disimpulkan
bahwa diversifikasi adalah perluasan atau penambahan barang atau jasa untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
24. Perbedaan Diversifikasi, Intensifikasi, dan Ekstensifikasi
Bila diversifikasi merupakan penambahan atau penganekaragaman jenis produksi,
maka intensifikasi adalah usaha meningkatkan atau memaksimalkan hasil produksi
dengan meningkatkan kemampuan produktifitas faktor-faktor produksi. Contoh
intensifikasi antara lain: meningkatkan kualitas tenaga kerja, memperbaiki cara
berproduksi, peningkatan jam operasi mesin, menerapkan sistem panca usaha tani
dalam bidang pertanian.
Sedangkan ekstensifikasi adalah upaya perluasan usaha yang dilakukan dengan
menambah atau memperluas faktor-faktor produksi yang ada. Contohnya membuka
cabang baru toko yang sudah ada, mendirikan pabrik sendiri untuk produksi barang
usaha, penambahan jumlah armada angkutan.
Diversifikasi produk
Berikut adalah contoh diversifikasi produk yang dilakukan oleh The Coca-cola
Company, selain produk pertama berupa minuman soda dengan campuran sirup
karamel yang diberi nama Coca-cola, perusahaan ini juga melakukan diversifikasi
produk dengan menciptakan produk-produk berikut:
Diet Coke
Produk ini merupakan produk minuman soda yang mengandung sedikit atau bahkan
tidak ada kalori sama sekali yang diperuntukkan bagi mereka yang ingin
mengkonsumsi soda tetapi tidak ingin gemuk
Frestea
Merupakan produk minuman teh dalam kemasan. Bukan hanya minuman teh saja,
namun Frestea menyajikan minuman teh dengan banyak varian seperti Frestea Fruit
yaitu minuman teh dengan rasa buah-buahan
Ades
25. Merupak produk Air Minum Dalam Kemasan berupa air mineral. Meski
popularitasnya tidak sebaik Aqua namun termasuk dalam jajaran atas air minum
kemasan di Indonesia
Minute Maid
Merupakan minuman jus jeruk yang memiliki keunikan berupa adanya bulir jeruk asli
di dalam kemasannya.
Diversifikasi usaha
Pada tingkat korporat, perusahaan terdiversifikasi dibagi menjadi kategori sebagai
berikut:
1. Perusahaan dengan industri tunggal
Jumlah industri di mana suatu perusahaan beroperasi sangat berpengaruh pada
tingkat diversifikasi suatu perusahaan. Bisa saja perusahaan memiliki komitmen total
terhadap satu industri. Misalnya perusahaan tunggal yang menggunakan
kompetensi intinya untuk mencapai pertumbuhan dalam industri tersebut, seperti
perusahaan peralatan rumah tangga besar Maytag, perusahaan yang memproduksi
permen karet Wrigley, perusahaan industri unggas Perdue Farms, dan perusahaan
baja NuCor.
2. Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan
Diversifikasi ini merupakan diversifikasi usaha yang masih berhubungan dengan
jenis usaha sebelumnya. Sinergi operasi yang bisa dilakukan dari dua jenis
hubungan lintas unit bisnis seperti:
• Kemampuan untuk membagi sumber daya umum
• Kemampuan kompetensi inti umum
Dengan Diversifikasi ini memiliki keunggulan-keunggulan seperti:
26. 1. Kurangnya ketergantungan pada investasi bisnis tunggal, yang mana oleh
karenanya mengurangi resiko bisnis yang mungkin terjadi
2. Mengurangi biaya administrasi operasional: biaya seperti jasa legal dan
finance dapat disebar dalam sejumlah bisnis yang berkaitan sehingga
meringankan jika setiap bisnis harus menyerap semua biayanya sendiri
3. Memaksimalkan keuntungan yang didapat
3. Perusahaan dengan diversifikasi yang tidak berhubungan
Diversifikasi ini merupakan diversifikasi jenis usaha yang tidak berkaitan erat dengan
bisnis sebelumnya. Adanya peluang keuntungan yang besar merupakan alasan
utama bagi dilakukannya diversifikasi ini. Bila keuntungan ditargetkan hanya untuk
jangka pendek, makan perusahaan mengambil alih perusahaan lain seperti akuisisi
atau merger. Keunggulan dari diversifikasi jenis ini antara lain:
· Perusahaan memiliki kestabilan kinerja di waktu yang berkesinambungan, di
mana bila salah satu bisnis yang dimiliki mengalami penurunan, bisnis yang lainnya
mungkin memiliki pengingkatan
· Dalam hal alokasi sumber daya, perusahaan dapat mengalokasikan sumber
daya yang dimilikinya ke bisnis yang memiliki potensi pengembalian yang paling
tinggi
3 Bentuk Strategi Diversifikasi
1. Strategi diversifikasi konsentris
Merupakan strategi penambahan produk baru yang masih ada kaitannya dalam hal
kesamaan teknologi, fasilitas bersama, atau jaringan pemasaran yang sama dengan
produk yang ada saat ini.
Strategi diversifikasi konsentris akan berhasil bila:
• Bersaing dalam industri yang rendah pertumbuhannya
27. • Menaikkan penjualan produk yang sudah ada dengan memproduksi produk
baru yang berkaitan dengan produk yang sudah ada itu
• Menawarkan harga produk baru yang kompetitif
• Daur hidup produk saat ini yang mengalami penurunan memiliki team
manajemen yang kuat
Contoh strategi diversifikasi konsentris
• Selain menjual susu, menjual juga keju dan yogurt
• Selain memproduksi komputer, juga memproduksi perangkat lunak, beserta
produk periferalnya
2. Strategi diversifikasi horizontal
Strategi pengadaan produk baru yang tidak berkaitan dengan produk dan pelanggan
yang ada saat ini. Yang didasarkan pada tingkat loyalitas pelanggan terhadap merk
atau brand perusahaan. Strategi diversifikasi horizontal akan berhasil bila:
• Adanya pengingkatan revenue yang signifikan dengan penambahan produk
baru
• Tingkat kompetisi yang tinggi dalam industri yang tidak tumbuh
• Terdapat saluran distribusi yang dapat dimanfaatkan
Contoh diversifikasi horizontal
• Perusahaan penerbangan Airasia memiliki persewaan mobil Airasia, asuransi
penerbangan Airasia Protection, dll
• Perusahaan penerbangan Garuda Indonesia memiliki jaringan hotel di
Indonesia yaitu PT Aerowisata
3. Strategi diversifikasi konglomerat
Penambahan produk baru yang dipasarkan di pasar baru yang tidak berkaitan
dengan yang ada saat ini. Agar berjalan efektif, ada beberapa pedoman strategi
diversifikasi konglomerat untuk diikuti, yakni:
• Terjadi penurunan penjualan dan keuntungan
28. • Kemampuan manajerial dan modal untuk berkompetisi dalam industri baru
• Tercipta sinergi yang financial antara dua perusahaan (yang mengakuisisi
dan yang diakuisisi) bagi produk saat ini yang sudah jenuh
• Adanya peluang untuk memperoleh bisnis baru yang tidak berkaitan namun
memiliki memiliki peluang investasi yang menarik
• Adanya tindakan antitrust atas bisnis yang terkonsentrasi pada bisnis tunggal
Contoh diversifikasi konglomerat
· Johnny Andrean Group yang terkenal dengan usaha salonnya bergerak di
sektor kuliner dengan mendirikan J.CO Donut & Coffee
· PT Wings yang semula dengan usaha sabun dan personal care bergerak di
sektor mie instan dengan menciptakan Mie Sedaap, Kecap Sedaap, TOP Coffee,
Jasjus, dan lain-lain
Tujuan Diversifikasi Usaha
Harberg dan Rieple menyatakan diversifikasi dilaksanakan dengan beberapa tujuan,
yakni:
· Pertumbuhan dan nilai tambah
Tujuan ini dapat terpenuhi ketika investasi yang dilakukan perusahaan memberikan
keuntunga bagi perusahaan, misalnya mengakuisisi perusahaan yang memiliki
sumber daya strategis seperti pemasok yang memproduksi bahan baku utama
perusahaan atau merupaka distributor yang telah memiliki saluran distribusi yang
luas. Diversifikasi usaha seperti ini akan memberikan nilai tambah secara tidak
langsung dari perusahaan yang diakuisisi tersebut
· Meratakan resiko
Tujuan ini dimaksudkan bahwa dengan berinvestasi pada beberapa usaha maka
resiko yang dimiliki satu usaha tidak berpengaruh secara total terhadap perusahaan
karena dapat diimbangi oleh return dari usaha lainnya
29. · Mencegah pesaing
Penguasaan pada usaha yang memiliki sumber daya strategis selain dapat
memberikan nilai tambah juga mencegah penguasaan oleh pesaing
· Mencapai sinergi
Kombinasi antara segmen usaha diharapkan memiliki kemampuan untuk mencapai
sesuatu, yang tidak mungkin dicapai bila usaha tersebut bekerja sendiri-sendiri
· Mengendalikan pemasok dan distributor
Ini bertujuan memudahkan perusahaan dalam mengendalikan harga dan mutu agar
dapat bersaing
· Pemenuhan ambisi dari personel manajer
Ini berkaitan dengan penghargaan yang akan diterima oleh manajer tersebut. Saat
perusahaan melakukan diversifikasi usaha, maka ruang lingkup tugas manajer juga
biasanya semakin besar.
BALANCED SCORECARD UNTUK INDUSTRI KEUANGAN
Sebuah studi di Amerika pada tahun 2006 dilakukan untuk mengetahui kemampuan
organisasi melakukan eksekusi strategi. Dalam studi tersebut ditemukan fakta
bahwa terdapat 54 persen perusahaan sudah menggunakan sistem manajemen
kinerja. Diantara 54 persen yang sudah menggunakan sistem manajemen kinerja
terdapat 70 persen perusahaan yang sukses melakukan eksekusi strategi dengan
baik. Sedangkan dari 46 persen yang tidak menggunakan sistem manajemen kinerja
terdapat hanya 27 persen perusahaan yang sukses melakukan eksekusi strategi
dengan baik. Studi yang sama juga dilakukan oleh PT GML Performance Consulting
pada tahun 2011 menunjukan bahwa hanya 37,5 persen eksekutif yang sukses
dalam melakukan eksekusi strateginya.
30. Data ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan sistem manajemen
kinerja terintegrasi memiliki peluang lebih besar untuk meraih kesuksesan dalam
melakukan eksekusi strategi. Balanced Scorecard (BSC) merupakan sebuah sistem
manajemen terpadu yang telah diperkenalkan sejak tahun 1990. Keterbukaan
konsep BSC terhadap improvement dalam implementasinya telah membawa BSC
menjadi sebuah sistem manajemen yang banyak dipakai organisasi dalam
menurunkan strategi dan mengintegrasikan pengelolaan kinerja perusahaan.
Balanced Scorecard telah digunakan meluas untuk berbagai macam organisasi
sejak awal perangkattersebut diperkenalkan. Penerapan BSC di Indonesia telah
banyak dipraktekkan oleh perusahaan swasta, BUMN, pemerintahan, maupun NGO
(Non Goverment Organization), baik untuk organisasi skala kecil sampai organisasi
skala besar. BSC juga bisa diterapkan diberbagai jenis industri, mulai dari
manufacturing, jasa, consumer goods, pertambangan, sampai industri keuangan.
Dalam memvisualisasikan strategi, Balanced Scorecard dapat dijadikan perangkat
yang tepat dengan memetakan strategi perusahaan. Kerangka dari BSC terdiri dari
sasaran strategis yang dilengkapi dengan indikator dan target sebagai alat untuk
mengukur tercapai atau tidaknya sasaran tersebut. Penggambaran strategi
perusahaan secara visual dalam bentuk sebuah peta strategi akan lebih
memudahkan unit terkecil dalam organisasi untuk memahami arah perusahaan dan
cara organisasi untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Industri keuangan sebagai sebuah industri yang mengandalkan proses transaksi
dalam jumlah besar sangat membutuhkan pengelolaan kinerja yang terpadu. Industri
keuangan yang meliputi perbankan, asuransi maupun pembiayaan memiliki paritas
atau kesamaan jenis layanan. Akibatnya terjadi tingkat persaingan yang cukup tinggi
di dalam masing-masing industri tersebut.
Proses value chain yang panjang dan juga intangible karena tidak memproduksi
suatu barang membuat kebutuhan pengelolaan kinerjanya harus diperhatikan.
Ribuan transaksi dilakukan setiap hari, ratusan proses dikelola setiap hari, apabila
tidak dimonitoring dan di sinergikan dengan baik oleh sebuah sistem manajemen
kinerja akan membuat proses menjadi tidak efektif dan efisien. Sedangkan prinsip
pengelolaan organisasi keuangan sangat menuntut proses yang efisien dan efektif.
31. Monitoring kinerja melalui Balanced Scorecard yang terpadu akan memudahkan
organisasi di industri keuangan untuk melakukan improvement terhadap bisnis
maupun proses bisnis yang berupa insiatif-inisiatif untuk meningkatkan pencapaian
kinerja atau menghilangkan gap negatif antara kinerja yang diharapkan dengan
kinerja aktual.
32. Daftar Pustaka :
Ali, Hazpi. 2018. Strategic Management,Canvas Business Model,Diversification and
Balance Scorecard, modul 9. Mercu Buana. Jakarta
https://en.wikipedia.org/wiki/Business_Model_Canvas
http://ciputrauceo.net/blog/2015/9/16/diversifikasi
https://www.jurnal.id/id/blog/2018/memahami-tentang-bisnis-model-kanvas
http://gmlperformance.com/gmlnew/index.php/Articles/read/20-balanced-scorecard-
untuk-industri-keuangan
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2016/10/pengertian-dan-4-perspektif-balanced-
scorecard.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Model_bisnis
http://gmlperformance.com/gmlnew/index.php/Articles/read/20-balanced-scorecard-
untuk-industri-keuangan