SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
TUGAS KELOMPOK
MENULIS BUKU TEKS 2
“Memahami Rancangan Buku Teks”
Dosen : Noor Cahaya, M. Pd.
Oleh
Kelompok 5
Ermawati : (A1B114016)
Hendra Yani : (A1B114022)
Muhammad Firdaus : (A1B114080)
Muhammad Nasar Helmi : (A1B114035)
Niken Indah Wardani : (A1B114085)
Nurul Hidayah : (A1B114092)
Rieska Ananda : (A1B114095)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan
baik. Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di zaumul akhir.
Adapun tujuan pembuatan makalah tersebut yakni untuk memenuhi
tugas wajib mata kuliah Menulis Buku Teks 2.
Semoga makalah yang berjudul Memahami Rancangan Buku Teks
dapat memenuhi tugas wajib kami mata kuliah Menulis Buku Teks 2 dengan
sempurna dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Selain itu juga dapat
menambah pengetahuan bagi pembaca, serta dapat dijadikan acuan pembaca
dalam pembuatan laporan pada tahun berikutnya.
Banjarmasin , 1 November 2016
Kelompok5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.Ukuran Buku..............................................................................................3
B. Tata Letak..................................................................................................7
C. Ukuran Huruf dan Spasi dalam Baris........................................................8
D. Menentukan Huruf...................................................................................10
E. Spasi dan Struktur....................................................................................14
F. Diagram dan Ilustrasi..................................................................................20
G. Anatomi Buku............................................................................................23
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN............................................................................................26
SARAN........................................................................................................26
DAFTRAR PUSTAKA...............................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buku adalah kumpulan dari lembaran kertas yang berisi
tulisan (pesan atau informasi) lalu dijilid menjadi satu serta
diberi cover. Ada jumlah minimal halaman pada buku,
menurut UNESCO, sebuah buku harus memiliki jumlah
halaman minimal 48 halaman. Buku memiliki banyak jenis
salah satunya buku berdasarkan peruntukkannya yang dibagi
mennjadi dua yaitu buku sekolah dan buku umum. Buku teks
pelajaran termasuk kedalam kategori buku sekolah.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
11 Tahun 2005 Pasal 1, buku teks pelajaran adalah buku acuan
wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi
pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan
ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun
berdasarkan Standar Nasiona Pendidikan .
Buku teks pelajaran dapat digunakan oleh guru serta
siswa. Dalam penulisan buku teks pelajaran ada standar yang
harus dipenuhi antara lain : kelayakan isi, bahasa, penyajian,
dan kegrafikaan buku teks pelajaran. Dalam penulisan buku
teks pun ada kemampuan yang harus dimiliki penulisnya
dalam menulis seperti penulis harus mengetahui apa yang ia
tulis dalam arti lain penulis harus menguasai materi yang akan
ditulis. Oleh karena itu dalam pembuatan atau penulisan buku
teks pelajaran tidaklah sembarangan, penulisannya harus
memerhatikan ke-4 standar tadi. Makalah ini akan membahas
tentang rancangan penulisan buku teks.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana rancangan penulisan buku teks ?
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui rancangan penulisan buku teks agar
memudahkan dalam pembuatan buku teks.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ukuran Buku
Ukuran buku akan menjadi acuan dalam merencanakan unsur-unsur desain
berikutnya. Oleh karena itu ukuran buku perlu direncanakan terlebih dahulu.
Menentukan ukuran buku yang tepat tidak selalu sederhana dan mudah. Di
samping factor kepraktisan penggunaanya, terdapat faktor-faktor lain yang
perlu diperhatikan, seperti jenis informasi yang disampaikan dan pemasaran,
ukuran kertas yang standar, dan yang paling utama adalah efesiensi
penggunaan bahan produksi, seperti kertas dan tinta cetak.
Agar kertas tidak banyak terbuang, ukuran buku mengacu pada standar
ukuran kertas yang ditetapkan oleh Internacional Organization for
Standardization (ISO). Ukuran kertas yang dibuat ISO dibagi dalam tiga seri
ukuran, yaitu A, B, dan C. Seri C adalah untuk amplop sehingga tidak
dibicarakan lebih lanjut. Perincian ukuran kertas seri A dan B adalah seperti
terlihat dalam table berikut ini,
Seri A Seri B
jenis Ukuran (mm) Jenis Ukuran (mm)
A0 841 x 1189 B0 1000 x1414
A1 594 x 841 B1 707 x 1000
A2 420 x 594 B2 500 x707
A3 297 x 420 B3 353 x 500
A4 210 x 297 B4 250 x 353
A5 148 x 210 B5 176 x 250
A6 105 x 148 B6 125 x 176
A7 74 x 105 B7 88 x 125
A8 52 x 74 B8 62 x 88
A9 37 x 52 B9 44x62
A10 26 x 37 B10 31 x 44
Dari kedua seri itu, di Inggris seri A lebih banyak dipergunakan khususnya
jenis A4 dan A5.
Dasar ISO membuat ukuran untuk masing-masing jenis ukuran itu adalah
bahwa dengan ukuran itu, bentuk dan proporsi kertas tetap sama seperti bentuk
aslinya sampai ukuran yang terkecil seperti terlihat pada gambar ini.
A1
A2 A3
A5 A4
A7 A6
Buku dicetak dengan melipat dari kertas dasarnya separuh : sekali, dua
kali, atau tiga kali lebih, maka semuanya akan dalam rasio 1:√2 sehingga tidak
ada kertas yang terbuang. Ukuran buku bergantung pada jenis/isi buku serta
pembaca sasaran. Sebagai panduan, ukuran buku berdasarkan pemakainya di
sekolah adalah sebagai berikut.
Ukuran dan bentuk buku teks pelajaran
Sekolah Ukuran buku Bentuk
SD/MI Kelas 1-3 A4 (210 x 297 mm) Vertikal atau landscape
A5 (148 x 210 mm) Vertikal atau landscape
B5 (176 x 250 mm) Vertikal atau landscape
SD/MI Kelas 4-6 A4 (210 x 297 mm) Vertikal atau landscape
A5 (148 x 210 mm) Vertikal
B5 (176 x 250 mm) Vertikal
SMP/MTs dan
SMA/MA
SMK/MAK
A4 (210 x 297 mm) Vertikal atau landscape
A5 (148 x 210 mm) Vertikal
B5 (176 x 250 mm) Vertikal
Penjilidan buku dapat pada bagian atas atau samping kiri serta
tampilannya dapat horizontal (landscape) atau vertikal (portrait). Teks dapat
disusun dalam satu, dua, tiga kolom. Panjang kalimat dalam satu baris
maksimal 10 kata dengan toleransi 10 persen. Ilustrasi ditempatkan meyatu
dengan teks. Komposisi ilustrasi dan teks bergantung pada jenis isi dan
pembaca sasaran. Sebagai panduan komposisi, komposisi ilustrasi dan teks
adalah sebagai berikut.
Sekolah Ilustrasi Teks
Pra Sekolah 90:10
SD/MI Kelas I-III 60:40
SD/MI Kelas IV-VI 30:70
SMP/MTs 20:80
SMA/MA/SMK/MAK 10:90
Dalam merencanakan ukuran buku yang perlu dipertimbangkan
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana, kapan, dan dimana buku ini akan dipergunakan. Unsur ini
berkaitan dengan :
 Berat dan ukuran buku sesudah dicetak. Buku yang berat akan
berpengaruh pada cara membawa dan penyimpanannya ;
 Cara menjilid buku yang berpengaruh pada kemudahan
membuka dan menggunakannya.
 Cara penyimpanannya, apakah di rak atau di atas mej, buku
denga ukuran A4 sulit menempatkannya di rak buku yang
standar.
 Ukuran dan jenis huruf :
 Apakah akan dibaca dalam jarak dekat atau jauh ?
 Di cahaya yang cukup terang?
 Berbarengan dengan kegiatan lain? Misalnya buku resep
memasak.
 Untuk orang muda/tua, dengan penglihatan yang
baik/buruk?
2. Bagaimana naskah itu akan digandakan/dicetak/ditampilkan.
 Kesulitan apa yang ,ungkin dihadapi dengan ukuran yang sudah
ditetapkan?
 Apakah ukuran buku yang sudah ditetapkan mempengaruhi cara
penggandakan/pencetakan/penampilannya?
 Apakah buku ini akan difotocopi berulang sehingga dapat
mempengaruhi keterbacaannya?
3. Apakah perlu dikonsultasikan dengan ahli lain
 Apakah peril dibicarakan kemungkinan kesulitan dengan
percetakan termasuk berkaitan kesesuaian ukuran buku dengan
mesin cetak yang tesedia
 Apakah perlu dibicarakan dengan juru potret atau illustrator
berkaitan dengan gambar dan ilustrasi isi buku?
4. Bagaimana biaya produksi dan pemasaran
 Bagaimana daya beli pembaca ?
 Apakah perlu diiklankan ?
 Apakah mutu kertas penting ?
 Apakah memerlukan warna lain selain warna hitam ?
B. Tata Letak
Pertimbangan utama dalam membuat tata letak teks adalah kemudahan
bagi pembaca untuk melihat secara cepat keseluruhan isi naskah mulai dari judul,
subjudul, perincian subjudul, tabel, diagram, dan sebagainya. Tata letak buku teks
jelas berbeda dengan novel atau buku cerita karena struktur isi buku teks, pelajaan
lebih rumit. Selain struktur, juga perlu diperhatikan penggunaan buku teks
pelajaran di kelas. Buku teks pelajaran dipakai secara bertahap mengikuti pokok
bahasan yang berurutan. Disamping itu, siswa menggunakannya bersamaan
waktunya dengan berbagai kegiatan lain, misalnya sambil memperhatikna
penjelasan guru, sambil mengerjakan tugas, Sambil bediskusi, atau sambil
melakukan pengamatan. Tata letak buku teks pelajaran harus dirancang untuk
mendukung situasi belajar seperti itu.
Salah satu kelemahan buku teks pelajaran yang sering ditemukan adalah
bagin-bagian yang saling terkait secara fungsional tidak ditempatkan konsisten.
Misalnya, ilustrasi ditempatkan terpisah dari teks yang terkait, sehingga
membingungkan dan menyulitkan siswa belajar. Untuk menghindari kelemahan
yang demikian, sejak perencanaan awal sudah dibuat rancangan tata letak yang
mengatur tempat judul, subjudul, nomor halaman, judul berjalan ( running titles).
Kalau dalam mengatur tata letak secara tradisional meggunakan style sheet,
dengan menggunakan komputer, konsistensi tata letak judul, subjudul, ilustrasi,
teks, nomor halaman, dan judul berjalan dapat diatur lebih mudah. Disamping itu,
ukuran halaman, margin, dan jumlah baris perhalaman dan lebar kolom dapat
direncanakan dan dibuat secara konsisten dengan menggunakan komputer dalam
mengetik naskah.
Tata letak buku juga dipengaruhi oleh ukuran huruf dan spasi dalam setiap
baris yang akan dijelaskan berikut ini.
C. Ukuran Huruf dan Spasi dalam Baris
Sampai sekarang ini belum ada hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan
kuat untuk menentukan ukuran huruf dan spasi dalam bris, dan panjng baris untuk
buku teks pelajaran. Penelitian yang ada pada umumnya untuk teks yang
berkelanjutan, bukan seperti nasakab buku teks pelajaan yang memiliki subjudul
dan perincian. Di samping itu, tampilan teks yang diteliti adalah rata kiri dan
kanan yang mengakibatkan spasi antarkata dalam baris menjadi tidak konsisten.
1. Ukuran Huruf
Ukuran huruf diukur berdasarkan tinggi huruf dan dinyatakan
dalam satuan ukuran point. Satu point adalah sama dengan 0,0138 inch.
Ukuran yang lazim untuk buku teks pelajaran adalah 10, 11, dan 12 point.
Untuk catatan-catatan tertentu kadang-kadang dipakai huruf dengan
ukuran 6 atau 8 point yang terlalu kecil untuk dapat dibaca dengan mudah.
Cntoh ukuran huruf adalah sebagai berikut.
Ukuran hurufini adalah8 point.
Ukuran huruf ini adalah 10 point.
Ukuran huruf ini adalah 12 point.
Ukuran huruf ini adalah 16 point.
Ukuran huruf ini adalah18 point.
Ukuran huruf ini adalah 20 point.
Ukuran huruf ini adalah 22 point.
Ukuran huruf ini adalah 24 point.
Ukuran huruf 24 point biasanya dipakai untuk judul, ukuran 22 point
untuk subjudul.
Ukuran huruf yang sama dengan jenis huruf yang berbeda dapat
memberikan tampilan yang berbeda seperti contoh berikut ini.
Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Book Antiqua
Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Arial
Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Palatino
Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Tahoma
Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Times New Roman
Contoh diatas menunjukkan tampilan huruf memberikan kesan yang
berbeda walaupun ukurannya sama (12 point). Oleh karena itu, dalam memilih
ukuran huruf yang perlu diperhatikan adalah dapat membuat banyak kata dalam
satu baris tanpa melanggar ketentuan jumlah kata dalam satu baris. Kemudian
memperhatikan keseimbangan antara spasi kata dengan spasi baris.
2. Panjang Baris dan Ukuan Huruf
Dalam merencanakan ukuran huruf perlu juga diperhatikan besarnya huruf
yang dapat menimbulkan masalah terhadap susunan atau tata kalimat. Misalnya,
disarakan untuk buku teks anak sekolah dasar kelas 1 sampai dengan kelas 2
menggunakan tidak lebih dari tiga sampai empat kata dalam satu kalimat, tetapi
dengan jumlah yang demikian bisa tidak sesuai dengan tata bahasa. Dengan
demikian, ketika memilih jenis dan ukuran huruf, perlu juga dipertimbangkan
besarnya huruf untuk masing-masing jenis huruf berbeda.
Perbedaan panjang baris akibat ukuran huruf yang berbeda dapat dilihat dalam
contoh berikut.
Pada suatu hari
Pada suatu hari
Pada suatu hari
Pada suatu hari
3. Spasi Kata
Banyak buku menggunakan format halaman dengan tampilan rata kiri dan rata
kanan sehingga kelihatan rapi. Namun, akibatnya adalah spasi antarkata berbeda-
beda. Agar spasi antarkata itu tidak terlalu jarang, maka diadakan pemenggalan
kata pada akhir baris yang dapat menimbulkan masalah ketika ada pergeseran kata
ketika dilakukan penyuntingan karena kata dipenggal dengan menggunakan tanda
strip (-) tidak dikembalikan seperti aslinya, padahal tempatnya sudah tidak di
akhir baris lagi. Spasi kata yang tidak konsisten dan pemenggalan kata
mengakibatkan ketidak nyamanan dalam membacanya. Oleh karena itu, sebaiknya
tidak menggunakan format rata tepi kiri dan kanan agar spasi kata tetap konsisten
dan tidak perlu melakukan pemenggalan kata. Spasi kata yang baik adalah 25%
dari ukuran huruf.
4. Spasi Baris
Spasi antara satu baris dengan baris berikutnya hendaknya tidak terlalu rapat
dan juga tidak terlalu renggang, karena kalau terlalu rapat atau terlalu renggang
akan menyulitkan pembacanya dan membuat mata cepat lelah. Kalau acuan untuk
spasi kata adalah 25% dari ukuran huruf, maka spasi antarkalimat tidak kurang
dari 125% dari ukuran huruf.
D. Menentukan Huruf
Sekarang ini terdapat banyak sekali jenis huruf yang dapat dijadikan
pilihan seperti terlihat dalam komputer atau sistem desktop. Kalau diamati dari
bentuknya, maka semua jenis huruf itu dapat dikategorikan ke dalam dua jenis,
yaitu huruf serif dan huruf sans-serif. Perbedaan antara kedua jenis huruf itu
adalah huruf serif mempunyai kait pada setiap ujung huruf sehingga dalam bahasa
Indonesia disebut huruf berkait, sedangkan huruf sans-serif tidak mempunyai kait
pada setiap ujung huruf sehingga disebut huruf tidak berkait. Berikut ini contoh
kedua jenis huruf itu.
1. Huruf Serif (berkait) dan huruf Sans-serif
Huruf serif (berkait)
Aa Bb Cc Dd Book Antiqua
Gg Hh Ii Kk Century
Contoh (Century) dalam kalimat:
Menjelang musim panas, siang hari lebih panjang daripada malam
hari di Sydney. Pukul 05.00 pagi hari, matahari sudah kelihatan di
ufuk timur dan baru terbenam pukul 20.00. perbedaan waktu antara
Sydney dan Jakarta adalah empat jam yang berarti matahari lebih
dahulu terbit di Sydney daripada di Jakarta. Ketika orang sudah
berangkat kerja di Sydney, penduduk Jakarta maish menikmati
tidurnya.
Huruf sans-serif (tidak berkait).
Aa Bb Cc Dd Arial
Gg Hh Ii Kk Calibri
Contoh (Arial) dalam kalimat:
Menjelang musim panas, siang hari lebih panjang daripada malam hari di
Sydney. Pukul 05.00 pagi hari, matahari sudah kelihatan di ufuk timur dan
baru terbenam pukul 20.00. perbedaan waktu antara Sydney dan Jakarta
adalah empat jam yang berarti matahari lebih dahulu terbit di Sydney,
penduduk Jakarta masih menikmati tidurnya.
Walaupun ukuran huruf sama, tampilan teks kelihatan berbeda
antara huruf serif dan huruf sans-serif. Teks yang menggunakan jenis
huruf sans-serif terkesan lebih tajam daripada yang menggunakan huruf
jenis serif dan lebih mudah dibaca, tetapi cepat melelahkan mata karena
bentuknya agak tajam. Oleh karena itu, jenis huruf san-serif cukup
mencolok kalau dipakai sevagai judul dan subjudul, teks dengan huruf
ukuran kecil, atau teks yang bukan kalimat seperti daftar pustaka, tabel,
atau catatan kaki, sedangkan jenis huruf serif dipergunakan untuk
isi/uraian dalam naskah.
Dilihat dari teori belajar, anak belajar dari yang sederhana ke yang rumit,
jenis huruf san-serif lebih sesuai untuk buku teks pelajaran kelas 1 dan 2 karena
bentuknya sederhana dan tidak rumit. Jenis huruf ini juga lebih jelas dan tajam
sehingga sesuai untuk anak yang baru belajar membaca dan menulis. Huruf serif
lebih sesuai untuk kelas yang lebih tinggi.
Sebagai paduan ukuran huruf untuk buku teks pelajaran adalah sebagai
berikut.
Tabel 9.4
Ukuran Huruf dan Bentuk Huruf
Sekolah Kelas Ukuran Huruf Bentuk Huruf
SD/MI 1 16Pt-24Pt Sans-serif
2 14Pt-16Pt Sans-serif dan
Serif
3-4 12Pt-14Pt Sans-serif dan
Serif
5-6 10Pt-11Pt Sans-serif dan
Serif
SMP/MTs 7-9 10Pt-11Pt Serif
SMA/MA/SMK/MAK 10-12 10Pt-11Pt Serif
2. Huruf Besar
Huruf besar secara terpisah/tersendiri lebih jelas dan lebih mencolok
daripada huruf kecil dan menarik perhatian. Namun, penggunaan huruf besar
untuk keseluruhan teks dalam kalimat panjang atau paragraf membuat tidak
menarik dan bahkan dapat menimbulkan kesulitan membacanya, seperti contoh
berikut ini:
MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS DAN UKURAN HURUF DAPAT
MEMBUAT TEKS BACAAN MENJADI BERVARIASI. AKAN TETAPI,
PENGGUNAAN TERLALU BANYAK JENIS DAN UKURAN HURUF
DALAM BUKU TEKS PELAJARAN DAPAT MEMBINGUNGKAN DAN
MEMBOSANKAN. OLEH KARANE ITU, PENGGUNAAN JENIS DAN
UKURAN HURUF DALAM BUKU TEKS HENDAKNYA DIPERHATIKAN
AGAR PENGGUNAAN JENIS DAN UKURAN HURUF ITUMEMANG
DIPERLUKAN DAN MEMPUNYAI MAKNA MEMBANTU PEMBACA
MEMAHAMI ISI BUKU, PENGGUNAAN HURUF BESAR SECARA
BERLEBIHAN JUGA DAPAT MEMBUAT PENYAJIAN TEKS JADI TIDAK
MENARIK.
Contoh penggunaan huruf besar untuk keseluruhan paragraf seperti di atas
ternyata tidak menyenangkan untuk untuk dibaca dan dapat mengaburkan
makna/isi paragraf itu. Huruf besar biasanya dipakai untuk memberikan
penekanan pada kata, frase, atatu kalimat pendek di samping mengikuti ketentuan
ejaan, seperti huruf pertama setiap awal kalimat, huruf awal nama diri, atau
singkatan. Cara lain untuk memberikan penekanan kata, frase, atau kalimat adalah
dengan memberi garis bawah pada kata, frase, atau kalimat; menggunakan huruf
italic (miring); dapat juga dengan menggunakan huruf bold (tebal).
3. Huruf Miring
Huruf miring (italic) mulai dipergunakan untuk buku pada abad ke-16
dengan maksud agar dapat membuat lebih banyak huruf dalam satu baris karena
penggunaan huruf miring lebih padat sehingga dalam satu baris dapat diisi dengan
lebih banyak kata. Namun, sama dengan penggunaan huruf besar, kalau huruf
miring dipergunakan untuk banyak kata atau kalimat akan menimbulkan
kesukaran dan tidak menarik membacanya seperti terlihat dalam contoh berikut.
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat dan kecepatannya
sulit ditebak. Banyak informasi dapat disampaikan dan diperoleh dengan
menggunakan informasi serta tampilannya pun dapat dibuat menarik. Namun,
informasi dalam bentuk cetakan tetap sajamasih dipergunakan. Buku pelajaran,
novel , dan surat kabar masih diterbitkan dalam bentuk cetakan walaupun
diterbitkan juga di internet. Masih banyak orang yang merasa lebihnyaman
membaca informasi yang terceak karena tidak bergantung pada peralatan lain
serta hanya memerlukan cahaya untuk membacanya.
Apabila dipergunakan untuk teks yang panjang, ternyata huruf miring
kurang menyenangkan untuk dibaca dan dapat mengurangi motivasi membaca.
Huruf miring biasanya dipergunakan untuk memberikan penekanan pada kata,
frase, atau kalimat, penulisan kata-kata asing, dan menulis abstrak pada jurnal.
4. Angka
Angka Arab bila dituliskan secara berjejer untuk beberapa jenis huruf
menjadi tidak rata seperti contoh berikut.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1234567890
Contoh di atas menunjukkan kepadatan dan kerataan angka-angka itu
berbeda walaupun menggunakan ukuran huruf yang sama (18 point). Hal ini perlu
diperhatikan ketika menulis beberapa angka dalam ribuan dan jutaan, khususnya
untuk teks buku pelajaran matematika yang menggunakan banyak angka.
E. Spasi dan Struktur
Spasi memegang peranan penting dalam memperjelas struktur isi teks
sehingga pembaca mudah memahami isi teks secara sistematis. Spasi
dibedakan menjadi dua , yaitu spasi antarkata dan spasi antarbaris. Spasi
antarkata memisahkan satu huruf dengan huruf lainnya serta satu kata dengan
kata lainnya dan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu rapat dan
sulit memisahkan satu kata dengan kata di depan atau di belakangnya, juga
tdak terlalu renggang sehingga sulit mengenal rangkaian kata dan maknanya.
Spasi antar baris memisahkan teks dari baris yang satu dengan baris
berikutnya dan juga dapat dipergunakan untuk memisahkan judul dengan
subjudul, subjudul dengan teks penjelasannya, serta satu paragraf dengan
paragraf lainnya. Dengan penggunaan spasi yang konstisten akan membantu
pembaca:
 Mengidentifikasi struktur gagasan dalam teks,
 Menentukan bagian mana yang diperlukan, dan
 Mempercepat laju membaca.
Spasi pada hala,a dapat di bedakan ke dalam spasi vertikal dan spasi
horizontal yang penjelasannya adalah sebagai berikut .
1. Spasi Vertikal
Spasi vertikal dibuat dengan membuat spasi yang lebih sesudah
judul bab, sebelum dan sesudah sub-subjudul, sehingga judul, subjudul,
dan sub-subjudul terlihat jelas. Sesudah judul/sub judul/ sub-subjudul
diawali dengan kalimat paragraf pertama mulai dari pinggir tanpa spasi
masuk kedalam. Kalimat paragraf berikutnya baru diberi spasi masuk
ke dalam untuk menunjukan pergantian paragraf. Pembuatan spasi
seperti ini termsuk tradisional dengan contoh sebagai berikut :
Umum
Buku teks pelajaran yang baik adalh yang disusun dengan
menacu pada kurikulum, memperhatikan kondisi lingkungan
belajar.
Uraian
Kurikulum merupakan acuan semua kegiatan belajar di
dalam dan juga di luar sekolah. Di dalam kurukulum
tercantum standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
diharapkan dapat dicapai oleh setiap siswa.
Dalam mengembangkan materi pokok, penulis buku
teks perlu memperhatikan karakteristik siswa termasuk
usia, pengalaman, pengetahuan awal, kemampuan belajar
dan gaya belajarnya.
Evaluasi
Evaluasi merupakan komonen yang juga penting dalam
sistem pembelajaran. Bahan evaluasi juga harus dimuat
dalam buku teks pelajaran. Untuk menyusun bahan evaluasi
perlu diperhatikan tujuan pembelajaran atau kompetensi
siswa.
Spasi vertikal juga dapat disusun dengan menempatkan setiap
paragraf dan kalimat mulai dengan garis baru. Bentuk seperti ini akan
memerlukan ruang yang lebih banyak dan tidak terlihat keutuhan
gagasan dalam suatu paragraf. Namun, bentuk yang demikian tidak
menimbulkan masalah apabila setiap kalimat mengandung gagasan
terpisah dari kalimat lainnya.
Umum
Buku teks pelajaran yang baik adalh yang disusun dengan
menacu pada kurikulum, memperhatikan kondisi lingkungan
belajar.
Uraian
Kurikulum merupakan acuan semua kegiatan belajar di
dalam dan juga di luar sekolah. Di dalam kurukulum
tercantum standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
diharapkan dapat dicapai oleh setiap siswa.Dalam
mengembangkan materi pokok, penulis buku teks perlu
memperhatikan karakteristik siswa termasuk usia,
pengalaman, pengetahuan awal, kemampuan belajar dan
gaya belajarnya.
Evaluasi
Evaluasi merupakan komonen yang juga penting dalam
sistem pembelajaran. Bahan evaluasi juga harus dimuat
dalam buku teks pelajaran. Untuk menyusun bahan evaluasi
perlu diperhatikan tujuan pembelajaran atau kompetensi
siswa.
Batas mengambang
Apabila spasi verikal dibuat secara konsisten pada setiap halaman maka
dapat terjadi hal berikut :
 Baris terakhir pada halaman tertentu berakhir dengan sub-judul yang
terpisah dengan teks penjelasannya pada halaman dibaliknya. Keadaan
seperti ini disebut dengan istilah ‘janda’ (window).
 Baris pertama pada suatu halaman dimulai dengan sambungan kalimat
terakhir paragra pada halaman baliknya dan hanya terdiri dari beberapa
kata (tidak mencapai satu baris). Hal ini disebut dengan istilah ‘yatim’
(orpans).
Kedua tampilan window dan orpan ini mengganggu alur membaca dan
dapat membuat pembaca membolak-balik halaman yang bersangkutan
untuk menggungkap isinya secara lengkap. Untuk mengatasi masalah
window, subjudul yang mengantung karena uraianya pada halaman
berikutnya dan paragraf yang berkelanjutan pada baris pertama
halaman berikutnya dipindahkan ke halaman berikutnya. Pemindahan
ini mengakibatkan spasi pada akhir halaman tidak sama dan keadaan ini
yang disebut dengan Batas mengambang (Floating baseline).
2. Spasi Horizontal
Tujuan spasi horizontal adalah untuk mengelompokan gagasan
yang sejenis atau setara sehingga memudahkan untuk membaca dan
memahaminya. Kalau pemisahan gagasan itu dibuat secara vertikal
dalam spasi vertikal, dalam spasi horizontal pengelompokan atau
pemisahan dilakukan secara horizontal.
Salah satu cara memisahkan gagasan dalam teks secara
horizontal adalah dengan membuat paragraf yang terpisah dan secara
konvensional paragraf ditampilkan dalam format rata kiri dan rata
kanan yang mengakibatkan spasi antarkata tidak konsisten dan
mengakibatkan pemenggalan kata supaya spasi antarkata tidak terlalu
jauh. Kedua dibuat dalam bentuk rata pinggir kiri yang mengakibatkan
spasi antarkata konsisten dan terhindar dari pemenggalan kata. Hasil
penelitian menunjukan tidak ada perbedaan antara kedua bentuk
tampilan itu. Namun, terdapat indikasi bahwa bentuk tampilan rata kiri
dapat membantu kemudahan membaca bagi anak-anak dan orang
dewasa usia lanjut.
Berikut ini paragraf dengan spasi horizontal dengan berbagai
tampilan.
1. Rata kiri dan kanan
DKI Jakarta terdiri enam wilayah : Jakarta Utara,
Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta
Pusat, dan Pulau seribu. Jakarta Utara terdiri atas
kecamatan , Kelapa Gading , Pademangan , Penjaringan,
dan Tanjung Priok. Jakarta Timur terdiri dari Kecamatan
Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara,
Keramat Jati, Makasar , Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo
Gadung.
2. Rata Kiri
DKI Jakarta terdiri enam wilayah : Jakarta Utara,
Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta
Pusat, dan Pulau seribu. Jakarta Utara terdiri atas
kecamatan , Kelapa Gading , Pademangan , Penjaringan
dan Tanjung Priok. Jakarta Timur terdiri dari Kecamatan
Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara,
Keramat Jati, Makasar , Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo
Gadung.
3. DisesuaikanDenganKaidah Bahasa
DKI Jakarta terdiri enam wilayah : Jakarta Utara,
Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta
Pusat, dan Pulau seribu.
Jakarta Utara terdiri atas kecamatan , Kelapa Gading ,
Pademangan , Penjaringan dan Tanjung Priok.
Jakarta Timur terdiri dari Kecamatan Cakung, Cipayung,
Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Keramat Jati, Makasar
, Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung.
4. Menunjukan Struktur Isi Yang LebihJelas
DKI Jakarta terdiri enam wilayah : Jakarta Utara,
Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta
Pusat, dan Pulau seribu.
Jakarta Utara terdiri atas kecamatan , Kelapa
Gading , Pademangan , Penjaringan dan Tanjung
Priok.
Jakarta Timur terdiri dari Kecamatan Cakung,
Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara,
Keramat Jati, Makasar , Matraman, Pasar Rebo,
dan Pulo Gadung
F. Diagram dan Ilustrasi
Huruf, kata, tanda baca, nomor, diagram, dan ilustrasi adalah
tanda/simbol/lambang yang mengandung makna dalam berkomunikasi. Secara
konvensional simbol itu dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu ikonik (iconic)
dan digital. Simbol ikonik adalah menggambarkan benda atau keadaan yang
sebenarnya, seperti fotografi, lukisan, ilustrasi, sedangkan contoh simbol digital
adalah huruf, kata, kode amorse, dan simbol semaphone. Untuk dapat memahami
pesan pada simbol, harus mengetahui arti kode-kode itu. Dalam buku teks
pelajaran kedua jenis simbol itu sering digabung, misalnya foto yang diberi
keterangan atau diagram yang diberiakan penjelasan. Berikut ini contoh
penggunaan simbol ikotik, simbol digital, dan gabungan anatara kedu simbol itu
dalam rambu-rambu lalu lintas.
1. Fungsi ilustrasi
Fungsi lustrasi adalah sebgai beikut.
 Menarik perhatian pembaca: ilustrasi lebih menarik perhatian daripada
teks.
 Membuat konsep lebih konkret : untuk menjelaskan perbedaan antara
kambing dan domba akan lebih nyata dan jelas kalau disajikan dalam bentuk
gambar daripada kalau dijelaskan kata.
 Menghindarkan istilah-istilah teknis: dengan melihat gambar orang dapat
mengoperasikan peralatan elektronik, seperti televisi, mesin cuci, dan kamera.
 Menjelaskan konsep visual: menunjukkan bentuk candi borobudur dan
candi prambanan.
 Menjelaskan konsep spasial : menunjukkan luasnya Taman Mini Indonesia
Indah atau lokasi museum di Jakarta.
2. Penggunaan Warna dalam Ilustrasi
Penggunaan warna dalam ilustrasi buku teks pelajaran berfungsi untuk
memberikan makna tertentu atau untuk estetika yang membuat daya tarik dan
menimbulkan motivasi. Ilustrasi harus diberi warna apabila warna itu fungsional
auat memiliki makna khusus. Misalnya, penggunaan warna dalam gambar
bendera adalah untuk memberikan makna tertentu. Untuk menunjukkan warna
hasil mencamput beberapa warna dalam mata pelajaran menggambar atau
melukis, tentu harus disesuaikan dengan warna yang sesungguhnya.
3. Tabel dan Grafik
Ilustrasi dapat juga dibuat dalam bentuk tabel dan grafik untuk
menyampaikan konsep/informasi secara menyeluruh tanpa menggunakan banyak
kata dan kalimat. Penggunaan tabel dan grafik dapat menghemat teks sehingga
lebih efisien. Di samping itu, pembaca dapat juga membuat tafsiran sendiri atas
informsi yng disampaikan dalam tabel grafik. Berikut ini diberikan penjelasan
lebih lanjut tentang tabel dan grafik.
Tabel
Tabel dapat memuat informais yang sederhana sampai dengan yang rumit
serta dapat muat hanya angka-angka(seperti tabel logaritma), kata-kata tanpa
angka (seperti tabel nama-nama kecamatan di jakarta berdasarkan wilayah), atau
campuran antara angka dan kata-kata(seperti jumlh penduduk jakarta berdasarkan
kecamatan).
Untuk dapat memahami informasi yang disampaikan melalui tabel pembaca perlu:
 Memahami pola pikir dalam membuat tabel tersebut;
 Mengetahui cara memperoleh informasi yang diperlukan dalam tabel yang
disajikan;
 Mengetahui bagaimana menginterpretasi informasi yang diperoleh dari
tabel itu untuk memenuhi keperluannya atau masih perlu membandingkan
dengan informasi dari sumber yang lain.
Dalam memilih bentuk dan penyajian informasi pada tabel, penulis buku teks
pembelajaran hendaknya memperhatikan kemampuan siswa dalam membaca,
menafsirkan, dan menggunakan informasi yang disajikan dalam bentuk tabel.
Untuk membantu siswa membaca dan memahami informasi dalam tabel,
Hartley (1994:96) merujuk saran Ehrenberg (1977) sebagai berikut.
1. Bulatkan angka-angka sehingga siswa dapat dengan mudah membuat
perbandingan.
2. Buatkan jumlah rata-rata sehingga dapat diketahui dengan cepat posisi
masing-masing data.
3. Angka di dalam kolom lebih mudah dibandingkan angka dalam baris (lihat
contoh).
4. Urutkan angka di dalam kolom berdasarkan besarnya jumlah. Angka
paling besar ditempatkan sebelah atas untuk memudahkan berfikir dalam
berhitung.
Grafik
Data dapat disajikan dalam bentuk tampilan seperti line, graph, bar chart,
compound bar chart, pie chart, three dimensional display, dan two-dimensional
display. Pembuatan grafik itu dapat dilakukan dengna lebih cepat, akurat, dan
menarik dengna menggunakan program komputer. Data yang sama dapat
ditampilkan dalm berbagai bentuk penyjian.
Tujuan menampilkan data dalam bentuk grafik adalah untuk
menyampaikan data secara mudah dan komunikatif. Hasil bentuk grafik itu
bergantung pada jumlah data yang ditampilkan dan karakteristik pembacanya.
Data yang banyak dan dilihat dari berbagai unsur/variabel lebih baik disajikan
dalam bentuk grafik sederhana daripada dalam bentuk dua atau tiga dimensi.
Untuk membedakan data dari unsur/variabel sebaiknya menggunakan warna yang
berbeda.
Contoh, jumlah siswadi SMP Negeri x adalah sebanyak 232 siswa, dengan
perician sebagai berikut
kelas VII : 85 orang
kelas VIII : 76 orang
kelas IX :71 orang.
Ada berbagai bentuk tampilan data seperti yang dicontohkan di atas,
dalam memilih bentuk tampilan data itu yang perlu diperhatikan adalah bahwa
bentuk tampilan.
 Menyederhanakan/meringkas data.
 Memudahakan membaca data.
 Memperjelas perbedaan data, dan
 Memberikan daya tarik.
G. Anatomi Buku
Anatomi buku adalah unsur-unsur atau bagian-bagian pokok yang secara
fisik terdapat dalam sebuah buku. Anatomi buku dapat berbeda antara satu buku
dengan buku lainnya karena berbeda jenisnya. Misalnya, anatomi novel berbeda
dengan anatomi kamusdan anatomi atlas berbeda dengan anatomi komik.
Sungguhpun demikian, setiap fisik buku memiliki unsur-unsur pokok yang sama,
yaitu kulit (cover) dan isi buku.
Kulit buku berfungsi sebagai pelindung isi buku dan terbuat dari kertas
yang lebih tebal dari kertas isi buku. Kulit buku terdiri atas kulit depan dan kulit
belakang. Buku yang dijilid dengan lem atau jahit benang memiliki kulit
punggung. Pada umumnya isi buku terdiri atas bagian awal, bagian teks, dan
bagian belakang. Namun, komik, dan kamus biasanya tidak memiliki bagian
belakang buku karena tidak diperlukan.
Secara anatomis fisik buku teks pelajaran terdiri atas dua unsur pokok yaitu
kulit dan isi buku.
1. Kulit buku
Kulit buku terdiri atas kulit depan, kulit punggung, dan kulit belakang. Buku
memiliki kulit punggung apabila buku itu cukup tebal (lebih dari 100 halaman)
dan dijilid dengan lem (perfect binding) atau jahit benang. Buku yang dijilid
kawat biasanya kurang dari 100 halaman dan tidak menggunakan kulit punggung.
a. Kulit Depan atau Kulit Muka
Kulit depan buku memuat:
 judul buku
 subjudul (bila ada)
 nama penulis
 ilustrasi
 nama penerbit
 logo penerbit
b. Punggung Buku
pada punggung buku tercantum:
 judul buku
 subjudul buku (bila ada)
 nama penulis
 logo penerbit
c. Kulit Belakang
pada kulit belakang dicantumkan:
 sinopsis buku
 pembaca sasaran
 riwayat singkat dan foto penulis
 nomor ISBN dalam bentuk angka biasa atau bar kode.
2. Bagian Depan Buku
Bagian depan (preliminaries) buku teks pelajaran memuat:
 halaman judul separuh/perancis (halaman kanan: i)
 halaman kosong (halaman kiri: ii)
 halaman judul utama (halaman kanan: iii)
 halaman hak cipta/halaman katalog (halaman kiri: iv)
 halaman daftar isi (halaman kanan: v)
 halaman kata pengantar (halaman kanan: vi)
Nomor halaman dalam bagian depan buku teks dibuat dalam angka Romawi
kecil.
3. Bagian Teks Buku
Bagian teks buku pelajaran memuat bahan pelajaran yang disampaikan
kepada siswa. Bagian teks ini terdiri atas:
 judul bagian (kalau ada, halaman kanan)
 halaman kosong (kalau judul bagian ada, halaman kiri)
 judul bab (termasuk nomor bab, halaman kanan)
 subjudul
 sub-sub judul (bila ada)
 setiap bagian dan bab baru dibuat pada halaman kanan.
Bagian teks buku pelajaran diveri nomor halaman dengan Arab dan diawali
dengan angka 1.
4. Bagian Belakang Buku
Bagian belakang buku terdiri atas:
 glosari (bila perlu)
 daftar pustaka
 indeks (bila perlu)
Buku pelajaran yang menggunakan banyak istilah atau frase yang
mempunyai arti khusus dalam bidang ilmu tertentu dan dipergunakan berulang-
ulang dalam buku itu, hendaknya menggunakan glosari dan indeks.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Naskah yang ditulis oleh penulis buku teks pelajaran akan dicetak dan
diterbitkan dalam wujud buku cetak untuk selanjutnya disebarluaskan oleh
penerbit. Naskah buku teks pelajaran perlu ditata dalam tampilan yang menarik,
mudah dibaca, praktis dipergunakan, tahan lama, dan ekonomis. Penulis buku teks
pelajaran perlu memahami bagaimana menata tampilan buku teks pelajaran
sehingga sejak awal dapat mempertimbangkan desain buku teks itu dalam menulis
naskahnya.
Desain buku teks pelajaran meliputi (1) ukuran buku, (2) ukuran huruf dan
spasi baris, (3) jenis huruf, (4) spasi dan susunan, (5) teknik menulis teks,
(6)ilustrasi, dan (7) anatomi buku teks pelajaran. Masing-masing unsur desain
buku teks pelajaran dipengaruhi oleh karakteristik pembaca sasaran dan jenis isi
buku teks dilihat dari disiplin ilmunya. Sebagai contoh, berdasarkan karakteristik
pembaca sasarn, desain buku teks pelajaran untuk siswa SD kelas I akan berbeda
dengan untuk kelas IV atau VI dan desain buku teks pelajaran untuk SD berbeda
dengan SMA. Berdasarkan karakteristik disiplin ilmu, desain buku matematika
berbeda dengan buku bahasa Indonesia.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap semoga makalah yang telah di
susun ini, memberikan manfaat kepada para pembacanya, baik siswa, mahasiswa,
ataupun masyarakat luas. Jika di dalam penyusan makalah ini terdapat
kekurangan,penulis memohon maaf, dan berharap kiranya dapat diberikan saran
agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://dyka01.blogspot.co.id/2013/04/makalah-buku-teks.html
Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. PT REMAJA ROSDAKARYA.
Bandung.

More Related Content

What's hot

Daftar Tabungan Siswa mautidakmauharusmau.blogspot.com
Daftar Tabungan Siswa mautidakmauharusmau.blogspot.comDaftar Tabungan Siswa mautidakmauharusmau.blogspot.com
Daftar Tabungan Siswa mautidakmauharusmau.blogspot.comSekolah Dasar
 
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDCONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDTatik prisnamasari
 
LAPORAN ANALISIS BUKU TEKS (1).docx
LAPORAN ANALISIS BUKU TEKS (1).docxLAPORAN ANALISIS BUKU TEKS (1).docx
LAPORAN ANALISIS BUKU TEKS (1).docxDevinWiranda
 
Pendidikan kewarganegaraan bse kelas 2 sd
Pendidikan kewarganegaraan bse kelas 2 sdPendidikan kewarganegaraan bse kelas 2 sd
Pendidikan kewarganegaraan bse kelas 2 sdAbdul Latip
 
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]yappaid
 
Perhitungan hari efektif dan non efektif
Perhitungan hari efektif dan non efektifPerhitungan hari efektif dan non efektif
Perhitungan hari efektif dan non efektifCecep Supriatno
 
MODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdf
MODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdfMODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdf
MODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdfAisyah Safitri Hayati
 
PENILAIAN POSTER.docx
PENILAIAN POSTER.docxPENILAIAN POSTER.docx
PENILAIAN POSTER.docxssuser52aa86
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikLSP3I
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompokREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Conroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soalConroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soalRoHim MohaMad
 
Absen mahasiswa ppl
Absen mahasiswa pplAbsen mahasiswa ppl
Absen mahasiswa pplNurul Hafsah
 
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...yasirmaster web.id
 
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MI
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MIMatematika Untuk Kelas 1 SD / MI
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MISetiadji Sadewo
 
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesiaSMANEDA HIJAU BERSERI
 
Buku siswa kelas 1 tema 6
Buku siswa kelas 1 tema 6Buku siswa kelas 1 tema 6
Buku siswa kelas 1 tema 6IAIN Pekalongan
 
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA Fadia Rizqi
 

What's hot (20)

Daftar Tabungan Siswa mautidakmauharusmau.blogspot.com
Daftar Tabungan Siswa mautidakmauharusmau.blogspot.comDaftar Tabungan Siswa mautidakmauharusmau.blogspot.com
Daftar Tabungan Siswa mautidakmauharusmau.blogspot.com
 
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SDCONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
CONTOH SILABUS MATA PELAJARAN MM KELAS IV SD
 
LAPORAN ANALISIS BUKU TEKS (1).docx
LAPORAN ANALISIS BUKU TEKS (1).docxLAPORAN ANALISIS BUKU TEKS (1).docx
LAPORAN ANALISIS BUKU TEKS (1).docx
 
Pendidikan kewarganegaraan bse kelas 2 sd
Pendidikan kewarganegaraan bse kelas 2 sdPendidikan kewarganegaraan bse kelas 2 sd
Pendidikan kewarganegaraan bse kelas 2 sd
 
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
Buku siswa prakarya kelas 7 kurikulum 2013 revisi 2017 [semester i]
 
Perhitungan hari efektif dan non efektif
Perhitungan hari efektif dan non efektifPerhitungan hari efektif dan non efektif
Perhitungan hari efektif dan non efektif
 
MODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdf
MODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdfMODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdf
MODUL AJAR 1 DASAR DASAR MANAJEMEN PERKANTORAN DAN LAYANAN BISNIS.pdf
 
PENILAIAN POSTER.docx
PENILAIAN POSTER.docxPENILAIAN POSTER.docx
PENILAIAN POSTER.docx
 
Konsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan HolistikKonsep Pendidikan Holistik
Konsep Pendidikan Holistik
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
 
Conroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soalConroh kisi-kisi dan soal
Conroh kisi-kisi dan soal
 
Absen mahasiswa ppl
Absen mahasiswa pplAbsen mahasiswa ppl
Absen mahasiswa ppl
 
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
Rpp Seni Budaya Kurikulum 2013 Format penilaian teater http://yasirmaster.blo...
 
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MI
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MIMatematika Untuk Kelas 1 SD / MI
Matematika Untuk Kelas 1 SD / MI
 
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia
22. modul penyusunan soal hots bahasa dan sastra indonesia
 
RPP Kelas 2 SDLB Autis Tema: Keluargaku
RPP Kelas 2 SDLB Autis Tema: KeluargakuRPP Kelas 2 SDLB Autis Tema: Keluargaku
RPP Kelas 2 SDLB Autis Tema: Keluargaku
 
Ki kd bhs inggris kls 11 wajib
Ki kd bhs inggris kls 11 wajibKi kd bhs inggris kls 11 wajib
Ki kd bhs inggris kls 11 wajib
 
Buku siswa kelas 1 tema 6
Buku siswa kelas 1 tema 6Buku siswa kelas 1 tema 6
Buku siswa kelas 1 tema 6
 
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
IDEOLOGI, PENGARANG DAN KARYA SASTRA
 
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
Tema 2, kegemaranku (kelas 1)
 

Similar to MEMAHAMI RANCANGAN BUKU TEKS

KB 1 Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah
KB 1 Format Penulisan Karya Tulis IlmiahKB 1 Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah
KB 1 Format Penulisan Karya Tulis Ilmiahpjj_kemenkes
 
Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Dessy Pita
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...Umi Zaitun
 
Alam indah dan selamat 2014
Alam indah dan selamat 2014Alam indah dan selamat 2014
Alam indah dan selamat 2014Zarina Zam
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...magdalena mery
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...sri wahyuni
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...pasifica excellencea
 
2. ASAS PENULISAN KERTAS KERJA.docx
2. ASAS PENULISAN KERTAS KERJA.docx2. ASAS PENULISAN KERTAS KERJA.docx
2. ASAS PENULISAN KERTAS KERJA.docxraiabdul2017
 
XII IPA B.Indonesia 2
XII IPA B.Indonesia 2XII IPA B.Indonesia 2
XII IPA B.Indonesia 2Dova Oldesta
 
Alam indah dan selamat 2014
Alam indah dan selamat 2014Alam indah dan selamat 2014
Alam indah dan selamat 2014Hadif Syahmi
 
Kelas xii juga
Kelas xii jugaKelas xii juga
Kelas xii jugaViass29
 
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadiKelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadiw0nd0
 
Belajar bahasa indonesia itu menyenangkan untuk kelas 4 - ismail kusmayadi
Belajar bahasa indonesia itu menyenangkan untuk kelas 4  - ismail kusmayadiBelajar bahasa indonesia itu menyenangkan untuk kelas 4  - ismail kusmayadi
Belajar bahasa indonesia itu menyenangkan untuk kelas 4 - ismail kusmayadiprimagraphology consulting
 
Makalah kompetensi inti
Makalah kompetensi intiMakalah kompetensi inti
Makalah kompetensi intiLinda Rosita
 
R e s e n s i slideshare
R  e  s  e  n  s  i   slideshareR  e  s  e  n  s  i   slideshare
R e s e n s i slideshareKarim Djamudin
 
Bahasa Indonesia SMA Kelas 10
Bahasa Indonesia SMA Kelas 10Bahasa Indonesia SMA Kelas 10
Bahasa Indonesia SMA Kelas 10sekolah maya
 
XII IPA B.Indonesia 3
XII IPA B.Indonesia 3 XII IPA B.Indonesia 3
XII IPA B.Indonesia 3 Dova Oldesta
 

Similar to MEMAHAMI RANCANGAN BUKU TEKS (20)

KB 1 Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah
KB 1 Format Penulisan Karya Tulis IlmiahKB 1 Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah
KB 1 Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah
 
Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
 
Alam indah dan selamat 2014
Alam indah dan selamat 2014Alam indah dan selamat 2014
Alam indah dan selamat 2014
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
 
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
PENERBITAN, PENYUNTINGAN NASKAH, INDEKS DAN ISBN, PEMASARAN DAN ASPEK EKONOMI...
 
2. ASAS PENULISAN KERTAS KERJA.docx
2. ASAS PENULISAN KERTAS KERJA.docx2. ASAS PENULISAN KERTAS KERJA.docx
2. ASAS PENULISAN KERTAS KERJA.docx
 
XII IPA B.Indonesia 2
XII IPA B.Indonesia 2XII IPA B.Indonesia 2
XII IPA B.Indonesia 2
 
Alam indah dan selamat 2014
Alam indah dan selamat 2014Alam indah dan selamat 2014
Alam indah dan selamat 2014
 
Kelas xii juga
Kelas xii jugaKelas xii juga
Kelas xii juga
 
Kelas xii juga
Kelas xii jugaKelas xii juga
Kelas xii juga
 
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadiKelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
Kelas xii sma ipa ips bahasa indonesia_muhammad rohmadi
 
Belajar bahasa indonesia itu menyenangkan untuk kelas 4 - ismail kusmayadi
Belajar bahasa indonesia itu menyenangkan untuk kelas 4  - ismail kusmayadiBelajar bahasa indonesia itu menyenangkan untuk kelas 4  - ismail kusmayadi
Belajar bahasa indonesia itu menyenangkan untuk kelas 4 - ismail kusmayadi
 
Makalah kompetensi inti
Makalah kompetensi intiMakalah kompetensi inti
Makalah kompetensi inti
 
R e s e n s i slideshare
R  e  s  e  n  s  i   slideshareR  e  s  e  n  s  i   slideshare
R e s e n s i slideshare
 
Bahasa Indonesia SMA Kelas 10
Bahasa Indonesia SMA Kelas 10Bahasa Indonesia SMA Kelas 10
Bahasa Indonesia SMA Kelas 10
 
XII IPA B.Indonesia 3
XII IPA B.Indonesia 3 XII IPA B.Indonesia 3
XII IPA B.Indonesia 3
 
Buku b.ina kls 9
Buku b.ina kls 9Buku b.ina kls 9
Buku b.ina kls 9
 
Buku b.ina kls 9
Buku b.ina kls 9Buku b.ina kls 9
Buku b.ina kls 9
 

More from Nurulbanjar1996

Buku teks eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...
Buku teks  eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...Buku teks  eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...
Buku teks eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...Nurulbanjar1996
 
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM ANIMASI ADIT & SOPO JARWO
TINDAK TUTUR  DALAM DIALOG FILM ANIMASI  ADIT & SOPO JARWOTINDAK TUTUR  DALAM DIALOG FILM ANIMASI  ADIT & SOPO JARWO
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM ANIMASI ADIT & SOPO JARWONurulbanjar1996
 
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatikWacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatikNurulbanjar1996
 
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSIMAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSINurulbanjar1996
 
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWAPENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWANurulbanjar1996
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURNurulbanjar1996
 
KASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
KASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSAKASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
KASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSANurulbanjar1996
 
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKSLANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
 
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Nurulbanjar1996
 
MEMAHAMI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM BAHASA INDONESIA SMP
MEMAHAMI KOMPETENSI DASAR  KURIKULUM BAHASA INDONESIA SMPMEMAHAMI KOMPETENSI DASAR  KURIKULUM BAHASA INDONESIA SMP
MEMAHAMI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM BAHASA INDONESIA SMPNurulbanjar1996
 

More from Nurulbanjar1996 (14)

Buku teks eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...
Buku teks  eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...Buku teks  eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...
Buku teks eksemplum KD 4.2 Menyusun teks eksemplum sesuai dengan karakterist...
 
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM ANIMASI ADIT & SOPO JARWO
TINDAK TUTUR  DALAM DIALOG FILM ANIMASI  ADIT & SOPO JARWOTINDAK TUTUR  DALAM DIALOG FILM ANIMASI  ADIT & SOPO JARWO
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM ANIMASI ADIT & SOPO JARWO
 
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatikWacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
 
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSIMAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
 
PRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNANPRINSIP KESANTUNAN
PRINSIP KESANTUNAN
 
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWAPENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA  PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
PENERAPAN PRINSIP KERJA SAMA PADA PERCAKAPAN LISAN TIDAK RESMI MAHASISWA
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 
KASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
KASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSAKASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
KASUS BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA
 
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKSLANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
 
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKSKARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013 DAN PENULISAN BUKU TEKS
 
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
 
MEMAHAMI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM BAHASA INDONESIA SMP
MEMAHAMI KOMPETENSI DASAR  KURIKULUM BAHASA INDONESIA SMPMEMAHAMI KOMPETENSI DASAR  KURIKULUM BAHASA INDONESIA SMP
MEMAHAMI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM BAHASA INDONESIA SMP
 
Makalah Narative Text
Makalah Narative TextMakalah Narative Text
Makalah Narative Text
 
Narative text
Narative textNarative text
Narative text
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

MEMAHAMI RANCANGAN BUKU TEKS

  • 1. TUGAS KELOMPOK MENULIS BUKU TEKS 2 “Memahami Rancangan Buku Teks” Dosen : Noor Cahaya, M. Pd. Oleh Kelompok 5 Ermawati : (A1B114016) Hendra Yani : (A1B114022) Muhammad Firdaus : (A1B114080) Muhammad Nasar Helmi : (A1B114035) Niken Indah Wardani : (A1B114085) Nurul Hidayah : (A1B114092) Rieska Ananda : (A1B114095) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2016
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di zaumul akhir. Adapun tujuan pembuatan makalah tersebut yakni untuk memenuhi tugas wajib mata kuliah Menulis Buku Teks 2. Semoga makalah yang berjudul Memahami Rancangan Buku Teks dapat memenuhi tugas wajib kami mata kuliah Menulis Buku Teks 2 dengan sempurna dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Selain itu juga dapat menambah pengetahuan bagi pembaca, serta dapat dijadikan acuan pembaca dalam pembuatan laporan pada tahun berikutnya. Banjarmasin , 1 November 2016 Kelompok5 i
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A.Ukuran Buku..............................................................................................3 B. Tata Letak..................................................................................................7 C. Ukuran Huruf dan Spasi dalam Baris........................................................8 D. Menentukan Huruf...................................................................................10 E. Spasi dan Struktur....................................................................................14 F. Diagram dan Ilustrasi..................................................................................20 G. Anatomi Buku............................................................................................23 BAB III PENUTUP KESIMPULAN............................................................................................26 SARAN........................................................................................................26 DAFTRAR PUSTAKA...............................................................................27
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah kumpulan dari lembaran kertas yang berisi tulisan (pesan atau informasi) lalu dijilid menjadi satu serta diberi cover. Ada jumlah minimal halaman pada buku, menurut UNESCO, sebuah buku harus memiliki jumlah halaman minimal 48 halaman. Buku memiliki banyak jenis salah satunya buku berdasarkan peruntukkannya yang dibagi mennjadi dua yaitu buku sekolah dan buku umum. Buku teks pelajaran termasuk kedalam kategori buku sekolah. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 Pasal 1, buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan Standar Nasiona Pendidikan . Buku teks pelajaran dapat digunakan oleh guru serta siswa. Dalam penulisan buku teks pelajaran ada standar yang harus dipenuhi antara lain : kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran. Dalam penulisan buku teks pun ada kemampuan yang harus dimiliki penulisnya dalam menulis seperti penulis harus mengetahui apa yang ia tulis dalam arti lain penulis harus menguasai materi yang akan ditulis. Oleh karena itu dalam pembuatan atau penulisan buku teks pelajaran tidaklah sembarangan, penulisannya harus
  • 5. memerhatikan ke-4 standar tadi. Makalah ini akan membahas tentang rancangan penulisan buku teks. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana rancangan penulisan buku teks ? 1.3 Tujuan Penulisan Untuk mengetahui rancangan penulisan buku teks agar memudahkan dalam pembuatan buku teks.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Ukuran Buku Ukuran buku akan menjadi acuan dalam merencanakan unsur-unsur desain berikutnya. Oleh karena itu ukuran buku perlu direncanakan terlebih dahulu. Menentukan ukuran buku yang tepat tidak selalu sederhana dan mudah. Di samping factor kepraktisan penggunaanya, terdapat faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan, seperti jenis informasi yang disampaikan dan pemasaran, ukuran kertas yang standar, dan yang paling utama adalah efesiensi penggunaan bahan produksi, seperti kertas dan tinta cetak. Agar kertas tidak banyak terbuang, ukuran buku mengacu pada standar ukuran kertas yang ditetapkan oleh Internacional Organization for Standardization (ISO). Ukuran kertas yang dibuat ISO dibagi dalam tiga seri ukuran, yaitu A, B, dan C. Seri C adalah untuk amplop sehingga tidak dibicarakan lebih lanjut. Perincian ukuran kertas seri A dan B adalah seperti terlihat dalam table berikut ini, Seri A Seri B jenis Ukuran (mm) Jenis Ukuran (mm) A0 841 x 1189 B0 1000 x1414 A1 594 x 841 B1 707 x 1000 A2 420 x 594 B2 500 x707 A3 297 x 420 B3 353 x 500 A4 210 x 297 B4 250 x 353 A5 148 x 210 B5 176 x 250 A6 105 x 148 B6 125 x 176 A7 74 x 105 B7 88 x 125 A8 52 x 74 B8 62 x 88 A9 37 x 52 B9 44x62
  • 7. A10 26 x 37 B10 31 x 44 Dari kedua seri itu, di Inggris seri A lebih banyak dipergunakan khususnya jenis A4 dan A5. Dasar ISO membuat ukuran untuk masing-masing jenis ukuran itu adalah bahwa dengan ukuran itu, bentuk dan proporsi kertas tetap sama seperti bentuk aslinya sampai ukuran yang terkecil seperti terlihat pada gambar ini. A1 A2 A3 A5 A4 A7 A6
  • 8. Buku dicetak dengan melipat dari kertas dasarnya separuh : sekali, dua kali, atau tiga kali lebih, maka semuanya akan dalam rasio 1:√2 sehingga tidak ada kertas yang terbuang. Ukuran buku bergantung pada jenis/isi buku serta pembaca sasaran. Sebagai panduan, ukuran buku berdasarkan pemakainya di sekolah adalah sebagai berikut. Ukuran dan bentuk buku teks pelajaran Sekolah Ukuran buku Bentuk SD/MI Kelas 1-3 A4 (210 x 297 mm) Vertikal atau landscape A5 (148 x 210 mm) Vertikal atau landscape B5 (176 x 250 mm) Vertikal atau landscape SD/MI Kelas 4-6 A4 (210 x 297 mm) Vertikal atau landscape A5 (148 x 210 mm) Vertikal B5 (176 x 250 mm) Vertikal SMP/MTs dan SMA/MA SMK/MAK A4 (210 x 297 mm) Vertikal atau landscape A5 (148 x 210 mm) Vertikal B5 (176 x 250 mm) Vertikal Penjilidan buku dapat pada bagian atas atau samping kiri serta tampilannya dapat horizontal (landscape) atau vertikal (portrait). Teks dapat disusun dalam satu, dua, tiga kolom. Panjang kalimat dalam satu baris maksimal 10 kata dengan toleransi 10 persen. Ilustrasi ditempatkan meyatu dengan teks. Komposisi ilustrasi dan teks bergantung pada jenis isi dan pembaca sasaran. Sebagai panduan komposisi, komposisi ilustrasi dan teks adalah sebagai berikut. Sekolah Ilustrasi Teks Pra Sekolah 90:10 SD/MI Kelas I-III 60:40
  • 9. SD/MI Kelas IV-VI 30:70 SMP/MTs 20:80 SMA/MA/SMK/MAK 10:90 Dalam merencanakan ukuran buku yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana, kapan, dan dimana buku ini akan dipergunakan. Unsur ini berkaitan dengan :  Berat dan ukuran buku sesudah dicetak. Buku yang berat akan berpengaruh pada cara membawa dan penyimpanannya ;  Cara menjilid buku yang berpengaruh pada kemudahan membuka dan menggunakannya.  Cara penyimpanannya, apakah di rak atau di atas mej, buku denga ukuran A4 sulit menempatkannya di rak buku yang standar.  Ukuran dan jenis huruf :  Apakah akan dibaca dalam jarak dekat atau jauh ?  Di cahaya yang cukup terang?  Berbarengan dengan kegiatan lain? Misalnya buku resep memasak.  Untuk orang muda/tua, dengan penglihatan yang baik/buruk? 2. Bagaimana naskah itu akan digandakan/dicetak/ditampilkan.  Kesulitan apa yang ,ungkin dihadapi dengan ukuran yang sudah ditetapkan?  Apakah ukuran buku yang sudah ditetapkan mempengaruhi cara penggandakan/pencetakan/penampilannya?  Apakah buku ini akan difotocopi berulang sehingga dapat mempengaruhi keterbacaannya? 3. Apakah perlu dikonsultasikan dengan ahli lain
  • 10.  Apakah peril dibicarakan kemungkinan kesulitan dengan percetakan termasuk berkaitan kesesuaian ukuran buku dengan mesin cetak yang tesedia  Apakah perlu dibicarakan dengan juru potret atau illustrator berkaitan dengan gambar dan ilustrasi isi buku? 4. Bagaimana biaya produksi dan pemasaran  Bagaimana daya beli pembaca ?  Apakah perlu diiklankan ?  Apakah mutu kertas penting ?  Apakah memerlukan warna lain selain warna hitam ? B. Tata Letak Pertimbangan utama dalam membuat tata letak teks adalah kemudahan bagi pembaca untuk melihat secara cepat keseluruhan isi naskah mulai dari judul, subjudul, perincian subjudul, tabel, diagram, dan sebagainya. Tata letak buku teks jelas berbeda dengan novel atau buku cerita karena struktur isi buku teks, pelajaan lebih rumit. Selain struktur, juga perlu diperhatikan penggunaan buku teks pelajaran di kelas. Buku teks pelajaran dipakai secara bertahap mengikuti pokok bahasan yang berurutan. Disamping itu, siswa menggunakannya bersamaan waktunya dengan berbagai kegiatan lain, misalnya sambil memperhatikna penjelasan guru, sambil mengerjakan tugas, Sambil bediskusi, atau sambil melakukan pengamatan. Tata letak buku teks pelajaran harus dirancang untuk mendukung situasi belajar seperti itu. Salah satu kelemahan buku teks pelajaran yang sering ditemukan adalah bagin-bagian yang saling terkait secara fungsional tidak ditempatkan konsisten. Misalnya, ilustrasi ditempatkan terpisah dari teks yang terkait, sehingga membingungkan dan menyulitkan siswa belajar. Untuk menghindari kelemahan yang demikian, sejak perencanaan awal sudah dibuat rancangan tata letak yang mengatur tempat judul, subjudul, nomor halaman, judul berjalan ( running titles). Kalau dalam mengatur tata letak secara tradisional meggunakan style sheet,
  • 11. dengan menggunakan komputer, konsistensi tata letak judul, subjudul, ilustrasi, teks, nomor halaman, dan judul berjalan dapat diatur lebih mudah. Disamping itu, ukuran halaman, margin, dan jumlah baris perhalaman dan lebar kolom dapat direncanakan dan dibuat secara konsisten dengan menggunakan komputer dalam mengetik naskah. Tata letak buku juga dipengaruhi oleh ukuran huruf dan spasi dalam setiap baris yang akan dijelaskan berikut ini. C. Ukuran Huruf dan Spasi dalam Baris Sampai sekarang ini belum ada hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan kuat untuk menentukan ukuran huruf dan spasi dalam bris, dan panjng baris untuk buku teks pelajaran. Penelitian yang ada pada umumnya untuk teks yang berkelanjutan, bukan seperti nasakab buku teks pelajaan yang memiliki subjudul dan perincian. Di samping itu, tampilan teks yang diteliti adalah rata kiri dan kanan yang mengakibatkan spasi antarkata dalam baris menjadi tidak konsisten. 1. Ukuran Huruf Ukuran huruf diukur berdasarkan tinggi huruf dan dinyatakan dalam satuan ukuran point. Satu point adalah sama dengan 0,0138 inch. Ukuran yang lazim untuk buku teks pelajaran adalah 10, 11, dan 12 point. Untuk catatan-catatan tertentu kadang-kadang dipakai huruf dengan ukuran 6 atau 8 point yang terlalu kecil untuk dapat dibaca dengan mudah. Cntoh ukuran huruf adalah sebagai berikut. Ukuran hurufini adalah8 point. Ukuran huruf ini adalah 10 point. Ukuran huruf ini adalah 12 point. Ukuran huruf ini adalah 16 point. Ukuran huruf ini adalah18 point.
  • 12. Ukuran huruf ini adalah 20 point. Ukuran huruf ini adalah 22 point. Ukuran huruf ini adalah 24 point. Ukuran huruf 24 point biasanya dipakai untuk judul, ukuran 22 point untuk subjudul. Ukuran huruf yang sama dengan jenis huruf yang berbeda dapat memberikan tampilan yang berbeda seperti contoh berikut ini. Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Book Antiqua Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Arial Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Palatino Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Tahoma Contoh ini dibuat dengan ukuran 12 point Times New Roman Contoh diatas menunjukkan tampilan huruf memberikan kesan yang berbeda walaupun ukurannya sama (12 point). Oleh karena itu, dalam memilih ukuran huruf yang perlu diperhatikan adalah dapat membuat banyak kata dalam satu baris tanpa melanggar ketentuan jumlah kata dalam satu baris. Kemudian memperhatikan keseimbangan antara spasi kata dengan spasi baris. 2. Panjang Baris dan Ukuan Huruf Dalam merencanakan ukuran huruf perlu juga diperhatikan besarnya huruf yang dapat menimbulkan masalah terhadap susunan atau tata kalimat. Misalnya, disarakan untuk buku teks anak sekolah dasar kelas 1 sampai dengan kelas 2 menggunakan tidak lebih dari tiga sampai empat kata dalam satu kalimat, tetapi dengan jumlah yang demikian bisa tidak sesuai dengan tata bahasa. Dengan
  • 13. demikian, ketika memilih jenis dan ukuran huruf, perlu juga dipertimbangkan besarnya huruf untuk masing-masing jenis huruf berbeda. Perbedaan panjang baris akibat ukuran huruf yang berbeda dapat dilihat dalam contoh berikut. Pada suatu hari Pada suatu hari Pada suatu hari Pada suatu hari 3. Spasi Kata Banyak buku menggunakan format halaman dengan tampilan rata kiri dan rata kanan sehingga kelihatan rapi. Namun, akibatnya adalah spasi antarkata berbeda- beda. Agar spasi antarkata itu tidak terlalu jarang, maka diadakan pemenggalan kata pada akhir baris yang dapat menimbulkan masalah ketika ada pergeseran kata ketika dilakukan penyuntingan karena kata dipenggal dengan menggunakan tanda strip (-) tidak dikembalikan seperti aslinya, padahal tempatnya sudah tidak di akhir baris lagi. Spasi kata yang tidak konsisten dan pemenggalan kata mengakibatkan ketidak nyamanan dalam membacanya. Oleh karena itu, sebaiknya tidak menggunakan format rata tepi kiri dan kanan agar spasi kata tetap konsisten dan tidak perlu melakukan pemenggalan kata. Spasi kata yang baik adalah 25% dari ukuran huruf. 4. Spasi Baris Spasi antara satu baris dengan baris berikutnya hendaknya tidak terlalu rapat dan juga tidak terlalu renggang, karena kalau terlalu rapat atau terlalu renggang akan menyulitkan pembacanya dan membuat mata cepat lelah. Kalau acuan untuk
  • 14. spasi kata adalah 25% dari ukuran huruf, maka spasi antarkalimat tidak kurang dari 125% dari ukuran huruf. D. Menentukan Huruf Sekarang ini terdapat banyak sekali jenis huruf yang dapat dijadikan pilihan seperti terlihat dalam komputer atau sistem desktop. Kalau diamati dari bentuknya, maka semua jenis huruf itu dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu huruf serif dan huruf sans-serif. Perbedaan antara kedua jenis huruf itu adalah huruf serif mempunyai kait pada setiap ujung huruf sehingga dalam bahasa Indonesia disebut huruf berkait, sedangkan huruf sans-serif tidak mempunyai kait pada setiap ujung huruf sehingga disebut huruf tidak berkait. Berikut ini contoh kedua jenis huruf itu. 1. Huruf Serif (berkait) dan huruf Sans-serif Huruf serif (berkait) Aa Bb Cc Dd Book Antiqua Gg Hh Ii Kk Century Contoh (Century) dalam kalimat: Menjelang musim panas, siang hari lebih panjang daripada malam hari di Sydney. Pukul 05.00 pagi hari, matahari sudah kelihatan di ufuk timur dan baru terbenam pukul 20.00. perbedaan waktu antara Sydney dan Jakarta adalah empat jam yang berarti matahari lebih dahulu terbit di Sydney daripada di Jakarta. Ketika orang sudah berangkat kerja di Sydney, penduduk Jakarta maish menikmati tidurnya. Huruf sans-serif (tidak berkait).
  • 15. Aa Bb Cc Dd Arial Gg Hh Ii Kk Calibri Contoh (Arial) dalam kalimat: Menjelang musim panas, siang hari lebih panjang daripada malam hari di Sydney. Pukul 05.00 pagi hari, matahari sudah kelihatan di ufuk timur dan baru terbenam pukul 20.00. perbedaan waktu antara Sydney dan Jakarta adalah empat jam yang berarti matahari lebih dahulu terbit di Sydney, penduduk Jakarta masih menikmati tidurnya. Walaupun ukuran huruf sama, tampilan teks kelihatan berbeda antara huruf serif dan huruf sans-serif. Teks yang menggunakan jenis huruf sans-serif terkesan lebih tajam daripada yang menggunakan huruf jenis serif dan lebih mudah dibaca, tetapi cepat melelahkan mata karena bentuknya agak tajam. Oleh karena itu, jenis huruf san-serif cukup mencolok kalau dipakai sevagai judul dan subjudul, teks dengan huruf ukuran kecil, atau teks yang bukan kalimat seperti daftar pustaka, tabel, atau catatan kaki, sedangkan jenis huruf serif dipergunakan untuk isi/uraian dalam naskah. Dilihat dari teori belajar, anak belajar dari yang sederhana ke yang rumit, jenis huruf san-serif lebih sesuai untuk buku teks pelajaran kelas 1 dan 2 karena bentuknya sederhana dan tidak rumit. Jenis huruf ini juga lebih jelas dan tajam sehingga sesuai untuk anak yang baru belajar membaca dan menulis. Huruf serif lebih sesuai untuk kelas yang lebih tinggi. Sebagai paduan ukuran huruf untuk buku teks pelajaran adalah sebagai berikut.
  • 16. Tabel 9.4 Ukuran Huruf dan Bentuk Huruf Sekolah Kelas Ukuran Huruf Bentuk Huruf SD/MI 1 16Pt-24Pt Sans-serif 2 14Pt-16Pt Sans-serif dan Serif 3-4 12Pt-14Pt Sans-serif dan Serif 5-6 10Pt-11Pt Sans-serif dan Serif SMP/MTs 7-9 10Pt-11Pt Serif SMA/MA/SMK/MAK 10-12 10Pt-11Pt Serif 2. Huruf Besar Huruf besar secara terpisah/tersendiri lebih jelas dan lebih mencolok daripada huruf kecil dan menarik perhatian. Namun, penggunaan huruf besar untuk keseluruhan teks dalam kalimat panjang atau paragraf membuat tidak menarik dan bahkan dapat menimbulkan kesulitan membacanya, seperti contoh berikut ini: MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS DAN UKURAN HURUF DAPAT MEMBUAT TEKS BACAAN MENJADI BERVARIASI. AKAN TETAPI, PENGGUNAAN TERLALU BANYAK JENIS DAN UKURAN HURUF DALAM BUKU TEKS PELAJARAN DAPAT MEMBINGUNGKAN DAN MEMBOSANKAN. OLEH KARANE ITU, PENGGUNAAN JENIS DAN UKURAN HURUF DALAM BUKU TEKS HENDAKNYA DIPERHATIKAN AGAR PENGGUNAAN JENIS DAN UKURAN HURUF ITUMEMANG DIPERLUKAN DAN MEMPUNYAI MAKNA MEMBANTU PEMBACA MEMAHAMI ISI BUKU, PENGGUNAAN HURUF BESAR SECARA BERLEBIHAN JUGA DAPAT MEMBUAT PENYAJIAN TEKS JADI TIDAK MENARIK.
  • 17. Contoh penggunaan huruf besar untuk keseluruhan paragraf seperti di atas ternyata tidak menyenangkan untuk untuk dibaca dan dapat mengaburkan makna/isi paragraf itu. Huruf besar biasanya dipakai untuk memberikan penekanan pada kata, frase, atatu kalimat pendek di samping mengikuti ketentuan ejaan, seperti huruf pertama setiap awal kalimat, huruf awal nama diri, atau singkatan. Cara lain untuk memberikan penekanan kata, frase, atau kalimat adalah dengan memberi garis bawah pada kata, frase, atau kalimat; menggunakan huruf italic (miring); dapat juga dengan menggunakan huruf bold (tebal). 3. Huruf Miring Huruf miring (italic) mulai dipergunakan untuk buku pada abad ke-16 dengan maksud agar dapat membuat lebih banyak huruf dalam satu baris karena penggunaan huruf miring lebih padat sehingga dalam satu baris dapat diisi dengan lebih banyak kata. Namun, sama dengan penggunaan huruf besar, kalau huruf miring dipergunakan untuk banyak kata atau kalimat akan menimbulkan kesukaran dan tidak menarik membacanya seperti terlihat dalam contoh berikut. Teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat dan kecepatannya sulit ditebak. Banyak informasi dapat disampaikan dan diperoleh dengan menggunakan informasi serta tampilannya pun dapat dibuat menarik. Namun, informasi dalam bentuk cetakan tetap sajamasih dipergunakan. Buku pelajaran, novel , dan surat kabar masih diterbitkan dalam bentuk cetakan walaupun diterbitkan juga di internet. Masih banyak orang yang merasa lebihnyaman membaca informasi yang terceak karena tidak bergantung pada peralatan lain serta hanya memerlukan cahaya untuk membacanya. Apabila dipergunakan untuk teks yang panjang, ternyata huruf miring kurang menyenangkan untuk dibaca dan dapat mengurangi motivasi membaca. Huruf miring biasanya dipergunakan untuk memberikan penekanan pada kata, frase, atau kalimat, penulisan kata-kata asing, dan menulis abstrak pada jurnal. 4. Angka Angka Arab bila dituliskan secara berjejer untuk beberapa jenis huruf menjadi tidak rata seperti contoh berikut.
  • 18. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1234567890 Contoh di atas menunjukkan kepadatan dan kerataan angka-angka itu berbeda walaupun menggunakan ukuran huruf yang sama (18 point). Hal ini perlu diperhatikan ketika menulis beberapa angka dalam ribuan dan jutaan, khususnya untuk teks buku pelajaran matematika yang menggunakan banyak angka. E. Spasi dan Struktur Spasi memegang peranan penting dalam memperjelas struktur isi teks sehingga pembaca mudah memahami isi teks secara sistematis. Spasi dibedakan menjadi dua , yaitu spasi antarkata dan spasi antarbaris. Spasi antarkata memisahkan satu huruf dengan huruf lainnya serta satu kata dengan kata lainnya dan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu rapat dan sulit memisahkan satu kata dengan kata di depan atau di belakangnya, juga tdak terlalu renggang sehingga sulit mengenal rangkaian kata dan maknanya. Spasi antar baris memisahkan teks dari baris yang satu dengan baris berikutnya dan juga dapat dipergunakan untuk memisahkan judul dengan subjudul, subjudul dengan teks penjelasannya, serta satu paragraf dengan paragraf lainnya. Dengan penggunaan spasi yang konstisten akan membantu pembaca:  Mengidentifikasi struktur gagasan dalam teks,  Menentukan bagian mana yang diperlukan, dan  Mempercepat laju membaca. Spasi pada hala,a dapat di bedakan ke dalam spasi vertikal dan spasi horizontal yang penjelasannya adalah sebagai berikut .
  • 19. 1. Spasi Vertikal Spasi vertikal dibuat dengan membuat spasi yang lebih sesudah judul bab, sebelum dan sesudah sub-subjudul, sehingga judul, subjudul, dan sub-subjudul terlihat jelas. Sesudah judul/sub judul/ sub-subjudul diawali dengan kalimat paragraf pertama mulai dari pinggir tanpa spasi masuk kedalam. Kalimat paragraf berikutnya baru diberi spasi masuk ke dalam untuk menunjukan pergantian paragraf. Pembuatan spasi seperti ini termsuk tradisional dengan contoh sebagai berikut : Umum Buku teks pelajaran yang baik adalh yang disusun dengan menacu pada kurikulum, memperhatikan kondisi lingkungan belajar. Uraian Kurikulum merupakan acuan semua kegiatan belajar di dalam dan juga di luar sekolah. Di dalam kurukulum tercantum standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap siswa. Dalam mengembangkan materi pokok, penulis buku teks perlu memperhatikan karakteristik siswa termasuk usia, pengalaman, pengetahuan awal, kemampuan belajar dan gaya belajarnya. Evaluasi Evaluasi merupakan komonen yang juga penting dalam sistem pembelajaran. Bahan evaluasi juga harus dimuat
  • 20. dalam buku teks pelajaran. Untuk menyusun bahan evaluasi perlu diperhatikan tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa. Spasi vertikal juga dapat disusun dengan menempatkan setiap paragraf dan kalimat mulai dengan garis baru. Bentuk seperti ini akan memerlukan ruang yang lebih banyak dan tidak terlihat keutuhan gagasan dalam suatu paragraf. Namun, bentuk yang demikian tidak menimbulkan masalah apabila setiap kalimat mengandung gagasan terpisah dari kalimat lainnya. Umum Buku teks pelajaran yang baik adalh yang disusun dengan menacu pada kurikulum, memperhatikan kondisi lingkungan belajar. Uraian Kurikulum merupakan acuan semua kegiatan belajar di dalam dan juga di luar sekolah. Di dalam kurukulum tercantum standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap siswa.Dalam mengembangkan materi pokok, penulis buku teks perlu memperhatikan karakteristik siswa termasuk usia, pengalaman, pengetahuan awal, kemampuan belajar dan gaya belajarnya. Evaluasi Evaluasi merupakan komonen yang juga penting dalam sistem pembelajaran. Bahan evaluasi juga harus dimuat
  • 21. dalam buku teks pelajaran. Untuk menyusun bahan evaluasi perlu diperhatikan tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa. Batas mengambang Apabila spasi verikal dibuat secara konsisten pada setiap halaman maka dapat terjadi hal berikut :  Baris terakhir pada halaman tertentu berakhir dengan sub-judul yang terpisah dengan teks penjelasannya pada halaman dibaliknya. Keadaan seperti ini disebut dengan istilah ‘janda’ (window).  Baris pertama pada suatu halaman dimulai dengan sambungan kalimat terakhir paragra pada halaman baliknya dan hanya terdiri dari beberapa kata (tidak mencapai satu baris). Hal ini disebut dengan istilah ‘yatim’ (orpans). Kedua tampilan window dan orpan ini mengganggu alur membaca dan dapat membuat pembaca membolak-balik halaman yang bersangkutan untuk menggungkap isinya secara lengkap. Untuk mengatasi masalah window, subjudul yang mengantung karena uraianya pada halaman berikutnya dan paragraf yang berkelanjutan pada baris pertama halaman berikutnya dipindahkan ke halaman berikutnya. Pemindahan ini mengakibatkan spasi pada akhir halaman tidak sama dan keadaan ini yang disebut dengan Batas mengambang (Floating baseline). 2. Spasi Horizontal Tujuan spasi horizontal adalah untuk mengelompokan gagasan yang sejenis atau setara sehingga memudahkan untuk membaca dan memahaminya. Kalau pemisahan gagasan itu dibuat secara vertikal dalam spasi vertikal, dalam spasi horizontal pengelompokan atau pemisahan dilakukan secara horizontal.
  • 22. Salah satu cara memisahkan gagasan dalam teks secara horizontal adalah dengan membuat paragraf yang terpisah dan secara konvensional paragraf ditampilkan dalam format rata kiri dan rata kanan yang mengakibatkan spasi antarkata tidak konsisten dan mengakibatkan pemenggalan kata supaya spasi antarkata tidak terlalu jauh. Kedua dibuat dalam bentuk rata pinggir kiri yang mengakibatkan spasi antarkata konsisten dan terhindar dari pemenggalan kata. Hasil penelitian menunjukan tidak ada perbedaan antara kedua bentuk tampilan itu. Namun, terdapat indikasi bahwa bentuk tampilan rata kiri dapat membantu kemudahan membaca bagi anak-anak dan orang dewasa usia lanjut. Berikut ini paragraf dengan spasi horizontal dengan berbagai tampilan. 1. Rata kiri dan kanan DKI Jakarta terdiri enam wilayah : Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Pulau seribu. Jakarta Utara terdiri atas kecamatan , Kelapa Gading , Pademangan , Penjaringan, dan Tanjung Priok. Jakarta Timur terdiri dari Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Keramat Jati, Makasar , Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung. 2. Rata Kiri DKI Jakarta terdiri enam wilayah : Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Pulau seribu. Jakarta Utara terdiri atas kecamatan , Kelapa Gading , Pademangan , Penjaringan
  • 23. dan Tanjung Priok. Jakarta Timur terdiri dari Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Keramat Jati, Makasar , Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung. 3. DisesuaikanDenganKaidah Bahasa DKI Jakarta terdiri enam wilayah : Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Pulau seribu. Jakarta Utara terdiri atas kecamatan , Kelapa Gading , Pademangan , Penjaringan dan Tanjung Priok. Jakarta Timur terdiri dari Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Keramat Jati, Makasar , Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung. 4. Menunjukan Struktur Isi Yang LebihJelas DKI Jakarta terdiri enam wilayah : Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Pulau seribu. Jakarta Utara terdiri atas kecamatan , Kelapa Gading , Pademangan , Penjaringan dan Tanjung Priok.
  • 24. Jakarta Timur terdiri dari Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Keramat Jati, Makasar , Matraman, Pasar Rebo, dan Pulo Gadung F. Diagram dan Ilustrasi Huruf, kata, tanda baca, nomor, diagram, dan ilustrasi adalah tanda/simbol/lambang yang mengandung makna dalam berkomunikasi. Secara konvensional simbol itu dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu ikonik (iconic) dan digital. Simbol ikonik adalah menggambarkan benda atau keadaan yang sebenarnya, seperti fotografi, lukisan, ilustrasi, sedangkan contoh simbol digital adalah huruf, kata, kode amorse, dan simbol semaphone. Untuk dapat memahami pesan pada simbol, harus mengetahui arti kode-kode itu. Dalam buku teks pelajaran kedua jenis simbol itu sering digabung, misalnya foto yang diberi keterangan atau diagram yang diberiakan penjelasan. Berikut ini contoh penggunaan simbol ikotik, simbol digital, dan gabungan anatara kedu simbol itu dalam rambu-rambu lalu lintas. 1. Fungsi ilustrasi Fungsi lustrasi adalah sebgai beikut.  Menarik perhatian pembaca: ilustrasi lebih menarik perhatian daripada teks.  Membuat konsep lebih konkret : untuk menjelaskan perbedaan antara kambing dan domba akan lebih nyata dan jelas kalau disajikan dalam bentuk gambar daripada kalau dijelaskan kata.  Menghindarkan istilah-istilah teknis: dengan melihat gambar orang dapat mengoperasikan peralatan elektronik, seperti televisi, mesin cuci, dan kamera.  Menjelaskan konsep visual: menunjukkan bentuk candi borobudur dan candi prambanan.  Menjelaskan konsep spasial : menunjukkan luasnya Taman Mini Indonesia Indah atau lokasi museum di Jakarta.
  • 25. 2. Penggunaan Warna dalam Ilustrasi Penggunaan warna dalam ilustrasi buku teks pelajaran berfungsi untuk memberikan makna tertentu atau untuk estetika yang membuat daya tarik dan menimbulkan motivasi. Ilustrasi harus diberi warna apabila warna itu fungsional auat memiliki makna khusus. Misalnya, penggunaan warna dalam gambar bendera adalah untuk memberikan makna tertentu. Untuk menunjukkan warna hasil mencamput beberapa warna dalam mata pelajaran menggambar atau melukis, tentu harus disesuaikan dengan warna yang sesungguhnya. 3. Tabel dan Grafik Ilustrasi dapat juga dibuat dalam bentuk tabel dan grafik untuk menyampaikan konsep/informasi secara menyeluruh tanpa menggunakan banyak kata dan kalimat. Penggunaan tabel dan grafik dapat menghemat teks sehingga lebih efisien. Di samping itu, pembaca dapat juga membuat tafsiran sendiri atas informsi yng disampaikan dalam tabel grafik. Berikut ini diberikan penjelasan lebih lanjut tentang tabel dan grafik. Tabel Tabel dapat memuat informais yang sederhana sampai dengan yang rumit serta dapat muat hanya angka-angka(seperti tabel logaritma), kata-kata tanpa angka (seperti tabel nama-nama kecamatan di jakarta berdasarkan wilayah), atau campuran antara angka dan kata-kata(seperti jumlh penduduk jakarta berdasarkan kecamatan). Untuk dapat memahami informasi yang disampaikan melalui tabel pembaca perlu:  Memahami pola pikir dalam membuat tabel tersebut;  Mengetahui cara memperoleh informasi yang diperlukan dalam tabel yang disajikan;  Mengetahui bagaimana menginterpretasi informasi yang diperoleh dari tabel itu untuk memenuhi keperluannya atau masih perlu membandingkan dengan informasi dari sumber yang lain.
  • 26. Dalam memilih bentuk dan penyajian informasi pada tabel, penulis buku teks pembelajaran hendaknya memperhatikan kemampuan siswa dalam membaca, menafsirkan, dan menggunakan informasi yang disajikan dalam bentuk tabel. Untuk membantu siswa membaca dan memahami informasi dalam tabel, Hartley (1994:96) merujuk saran Ehrenberg (1977) sebagai berikut. 1. Bulatkan angka-angka sehingga siswa dapat dengan mudah membuat perbandingan. 2. Buatkan jumlah rata-rata sehingga dapat diketahui dengan cepat posisi masing-masing data. 3. Angka di dalam kolom lebih mudah dibandingkan angka dalam baris (lihat contoh). 4. Urutkan angka di dalam kolom berdasarkan besarnya jumlah. Angka paling besar ditempatkan sebelah atas untuk memudahkan berfikir dalam berhitung. Grafik Data dapat disajikan dalam bentuk tampilan seperti line, graph, bar chart, compound bar chart, pie chart, three dimensional display, dan two-dimensional display. Pembuatan grafik itu dapat dilakukan dengna lebih cepat, akurat, dan menarik dengna menggunakan program komputer. Data yang sama dapat ditampilkan dalm berbagai bentuk penyjian. Tujuan menampilkan data dalam bentuk grafik adalah untuk menyampaikan data secara mudah dan komunikatif. Hasil bentuk grafik itu bergantung pada jumlah data yang ditampilkan dan karakteristik pembacanya. Data yang banyak dan dilihat dari berbagai unsur/variabel lebih baik disajikan dalam bentuk grafik sederhana daripada dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Untuk membedakan data dari unsur/variabel sebaiknya menggunakan warna yang berbeda. Contoh, jumlah siswadi SMP Negeri x adalah sebanyak 232 siswa, dengan perician sebagai berikut kelas VII : 85 orang kelas VIII : 76 orang kelas IX :71 orang. Ada berbagai bentuk tampilan data seperti yang dicontohkan di atas, dalam memilih bentuk tampilan data itu yang perlu diperhatikan adalah bahwa bentuk tampilan.  Menyederhanakan/meringkas data.
  • 27.  Memudahakan membaca data.  Memperjelas perbedaan data, dan  Memberikan daya tarik. G. Anatomi Buku Anatomi buku adalah unsur-unsur atau bagian-bagian pokok yang secara fisik terdapat dalam sebuah buku. Anatomi buku dapat berbeda antara satu buku dengan buku lainnya karena berbeda jenisnya. Misalnya, anatomi novel berbeda dengan anatomi kamusdan anatomi atlas berbeda dengan anatomi komik. Sungguhpun demikian, setiap fisik buku memiliki unsur-unsur pokok yang sama, yaitu kulit (cover) dan isi buku. Kulit buku berfungsi sebagai pelindung isi buku dan terbuat dari kertas yang lebih tebal dari kertas isi buku. Kulit buku terdiri atas kulit depan dan kulit belakang. Buku yang dijilid dengan lem atau jahit benang memiliki kulit punggung. Pada umumnya isi buku terdiri atas bagian awal, bagian teks, dan bagian belakang. Namun, komik, dan kamus biasanya tidak memiliki bagian belakang buku karena tidak diperlukan. Secara anatomis fisik buku teks pelajaran terdiri atas dua unsur pokok yaitu kulit dan isi buku. 1. Kulit buku Kulit buku terdiri atas kulit depan, kulit punggung, dan kulit belakang. Buku memiliki kulit punggung apabila buku itu cukup tebal (lebih dari 100 halaman) dan dijilid dengan lem (perfect binding) atau jahit benang. Buku yang dijilid kawat biasanya kurang dari 100 halaman dan tidak menggunakan kulit punggung. a. Kulit Depan atau Kulit Muka Kulit depan buku memuat:  judul buku  subjudul (bila ada)  nama penulis  ilustrasi  nama penerbit
  • 28.  logo penerbit b. Punggung Buku pada punggung buku tercantum:  judul buku  subjudul buku (bila ada)  nama penulis  logo penerbit c. Kulit Belakang pada kulit belakang dicantumkan:  sinopsis buku  pembaca sasaran  riwayat singkat dan foto penulis  nomor ISBN dalam bentuk angka biasa atau bar kode. 2. Bagian Depan Buku Bagian depan (preliminaries) buku teks pelajaran memuat:  halaman judul separuh/perancis (halaman kanan: i)  halaman kosong (halaman kiri: ii)  halaman judul utama (halaman kanan: iii)  halaman hak cipta/halaman katalog (halaman kiri: iv)  halaman daftar isi (halaman kanan: v)  halaman kata pengantar (halaman kanan: vi) Nomor halaman dalam bagian depan buku teks dibuat dalam angka Romawi kecil.
  • 29. 3. Bagian Teks Buku Bagian teks buku pelajaran memuat bahan pelajaran yang disampaikan kepada siswa. Bagian teks ini terdiri atas:  judul bagian (kalau ada, halaman kanan)  halaman kosong (kalau judul bagian ada, halaman kiri)  judul bab (termasuk nomor bab, halaman kanan)  subjudul  sub-sub judul (bila ada)  setiap bagian dan bab baru dibuat pada halaman kanan. Bagian teks buku pelajaran diveri nomor halaman dengan Arab dan diawali dengan angka 1. 4. Bagian Belakang Buku Bagian belakang buku terdiri atas:  glosari (bila perlu)  daftar pustaka  indeks (bila perlu) Buku pelajaran yang menggunakan banyak istilah atau frase yang mempunyai arti khusus dalam bidang ilmu tertentu dan dipergunakan berulang- ulang dalam buku itu, hendaknya menggunakan glosari dan indeks.
  • 30. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Naskah yang ditulis oleh penulis buku teks pelajaran akan dicetak dan diterbitkan dalam wujud buku cetak untuk selanjutnya disebarluaskan oleh penerbit. Naskah buku teks pelajaran perlu ditata dalam tampilan yang menarik, mudah dibaca, praktis dipergunakan, tahan lama, dan ekonomis. Penulis buku teks pelajaran perlu memahami bagaimana menata tampilan buku teks pelajaran sehingga sejak awal dapat mempertimbangkan desain buku teks itu dalam menulis naskahnya. Desain buku teks pelajaran meliputi (1) ukuran buku, (2) ukuran huruf dan spasi baris, (3) jenis huruf, (4) spasi dan susunan, (5) teknik menulis teks, (6)ilustrasi, dan (7) anatomi buku teks pelajaran. Masing-masing unsur desain buku teks pelajaran dipengaruhi oleh karakteristik pembaca sasaran dan jenis isi buku teks dilihat dari disiplin ilmunya. Sebagai contoh, berdasarkan karakteristik pembaca sasarn, desain buku teks pelajaran untuk siswa SD kelas I akan berbeda dengan untuk kelas IV atau VI dan desain buku teks pelajaran untuk SD berbeda dengan SMA. Berdasarkan karakteristik disiplin ilmu, desain buku matematika berbeda dengan buku bahasa Indonesia. B. SARAN Dalam penulisan makalah ini penulis berharap semoga makalah yang telah di susun ini, memberikan manfaat kepada para pembacanya, baik siswa, mahasiswa, ataupun masyarakat luas. Jika di dalam penyusan makalah ini terdapat
  • 31. kekurangan,penulis memohon maaf, dan berharap kiranya dapat diberikan saran agar makalah ini dapat lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA http://dyka01.blogspot.co.id/2013/04/makalah-buku-teks.html Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. PT REMAJA ROSDAKARYA. Bandung.