Makalah ini membahas konsep dan prinsip-prinsip perkembangan anak. Konsep perkembangan meliputi pertumbuhan dan perkembangan yang memiliki perbedaan namun saling berkaitan. Prinsip-prinsip perkembangan antara lain kesatuan organis, tempo dan irama perkembangan yang berbeda pada setiap individu, serta pola perkembangan yang umum diikuti.
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Makalah
1. 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan individu merupakan sesuatu yang kompleks, artinya banyak faktor
yang turut berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya proses perkembangan anak.
Baik unsur-unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang diperoleh dalam berinteraksi
dengan lingkungan sama-sama memberikan kontribusi tertentu terhadap arah dan laju
perkembangan anak tersebut.
Banyaknya aspek yang dibicarakan dalam membahas masalah perkembangan
menyebabkan banyaknya istilah dan konsep yang digunakan. Aspek-aspek perkembangan
tersebut meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa,moral dan agama. Aspek fisik
meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan)
atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasildengan situas baru
atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan
dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai
setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi
dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan,
nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh
individu. Begitu pula banyaknya pandangan dan teori dalam menjelaskan fenomena-fenomena
perkembangan anak membuat semakin kayanya pengetahuan tentang perkembangan anak.
Gambaran pembahasan tentang perkembangan di atas diawali dengan perlunya
memahami konsep-konsep dasar perkembangan yang dilanjutkan dengan pembahasan prinsip-
prinsip perkembangan anak.
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu kiranya dikemukakan pokok permasalahan
yang ada, yaitu :
1. Apakah konsep perkembangan itu ?
2. Apa saja prinsip-prinsip perkembangan?
1.3 TujuanPenulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar para pembaca dapat lebih memahami tentang
konsep-konsep perkembangan serta prinsip-prinsip perkembangan.
1.4 ManfaatPenulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui konsep serta
prinsip-prinsip dari pada perkembangan. Setelah melakukan penelitian ini, jika kita menemui
hal yang dianggap negatif, kemudian kita bisa merubahnya menjadi lebih baik berdasarkan
data hasil penelitian tersebut.
2. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 KonsepPerkembangan
A. Persamaandan PerbedaanPertumbuhandanPerkembangan
1. Persamaan pertumbuhan dengan perkembangan ialah bahwa keduanya merupakan proses
perubahan progresif.
2. Perbedaannya adalah : (1) sifat perubahan,pada pertumbuhan perubahan bersifat kuantitatif
sedangkan pada perkembangan, perubahan bersifat kualitatif fungsional; (2) aspek yang
berubah, pada pertumbuhan yang berubah adalah aspek fisik, sedangkan pada perkembangan
aspek fisik dan psikis.
a. Pertumbuhan
Tumbuh dapat diartikan sebagai perubahan kuantitas pada material sesuatu sebagai akibat
dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari yang tidak ada menjadi yang ada, dari kecil menjadi besar, dari sedikit
menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya. Ini berarti, bahwa pertumbuhan ini
hanya berlaku pada hal-hal yang bersifat kuantitaif, karena tidak selamanya material itu
kuantitatif. Material dapat terdiri dari bahan-bahan kuantitatif seperti misalnya atom, sel,
kromosom, rambut, molekul, dan lain-lain, dapat pula material terdiri dari bahan-bahan
kualitatif seperti misalnya kesan, ide, keinginan, gagasan, pengetahuan, nilai dan lain-lain. jadi
material itu terdapat terdiri dari kualitas maupun kuantitas. Kenyataan inilah yang barangkali
membuat orang mengalami kesulitan dan membedakan antara pertumbuhan dan
perkembangan. Salah satu kelengahan orang adalah yang menyebut material kualitatif sebagai
perkembangan. Sebagai contoh pertumbuhan yaitu: misalnya, ketika lahir, bayi beratnya 3,5
kg dan panjang 52 cm, enam bulan kemudian, bayi tersebut tumbuh, beratnya menjadi 6,2 kg
dan tingginya 80 cm.
b. Perkembangan
Perkembangan dapat didefinisikan sebagaipola perubahan organism (individu) baik
dalam struktur maupun fungsi (fisik maupun psikis) yang terjadi secara teratur dan
terorganisasi serta berlangsung sepanjang hayat yang membawa penyempurnaan dalam
kepribadiannya.
Pengertian perkembangan menurut Santrok dan Yussen (1992) bahwa Perkembangan
merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut
sepanjang hayat dan bersifat involusi. Dengan demikian perkembangan berlangsung dari
proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung
sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam diri individu.
Ada beberapa istilah dalam perkembangan, antara lain :
1. Perubahan dalam arti perkembangan berakar pada unsur biologis. Pengalaman-
pengalaman atau aktivitas-aktivitas khusus anak dapat menimbulkan perubahan
3. 3
pada diri yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak yang berlatih menari
menjadi terampil menari.
2. Perkembangan dapat mencakup perubahan baik dalam struktur maupun fungsi
atau perubahan fisik maupun psikis. Perubahan struktur mengacu kepada
perubahan wujud jasadnya, sedangkan perubahan fungsi mengacu kepada
perubahan aspek mental atau aktivitas yang ditimbulkan sehubungan dengan
adanya perubahan dalam jasad tersebut.
3. Perubahan dalam arti perkembangan bersifat terpola, teratur, terorganisasi, dan
dapat diprediksi. Ini berarti bahwa secara normal, perkembangan individu
mengikuti pola-pola tertentu yang sudah dapat diketahui dan diperkirakan.
Misalnya, seorang anak akan bisa duduk setelah bisa menelungkup, akan
merangkak setelah duduk, dan akan berjalan setelah merangkak.
4. Perkembangan dapat bersifat unik bagi setiap individu. Artinya, Masing-masing
kita berkembang dalam cara-cara tertentu seperti semua individu yang lain, seperti
beberapa individu yang lain dan seperti tak ada individu yang lain. Hal ini terjadi
karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu proses perubahan yang
kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling berpengaruh satu sama lain.
5. Perubahan dalam arti perkembangan terjadi secara bertahap dalam jangka waktu
yang relative lama. Maksudnya bahwa perubahan dalam arti perkembangan bukan
merupakan perubahan yang sifatnya sesaat, melainkan terjadi dalam suatu proses
yang berlangsung secara berkelanjutan dalam waktu yang relative lama.
6. perubahan dalam arti perkembangan dapat berlangsung sepanjang hayat dari
mulai sejak masa konsepsi hingga meninggal dunia. Artinya, bahwa perubahan
dalam arti perkembangan tidak hanya mencakup proses pertumbuhan,
pematangan, dan penyempurnaan, melainkan juga mencakup proses penurunan
dan perusakan.
B. Keterikatan Pertumbuhan dan Perkembangan
Perkembangan tidak terpisahkan dengan pertumbuhan. Perkembangan individu dapat
terjadi secara normal bila yang bersangkutan mengalami pertumbuhan yang normal. Dapat pula
dinyatakan bahwa pertumbuhan merupakan prasyarat perkembangan. Perkembangan terjadi
bersamaan atau setelah terjadinya proses pertumbuhan. Contoh: dalam waktu kurang lebih 12
bulan semenjak kelahirannya, ukuran kaki anak semakin bertambah besar dan panjang
(pertumbuhan), kemudian kaki tersebut mulai difungsikan untuk berdiri dan berjalan
(perkembangan).
Pertumbuhan merupakan proses untuk menyiapkan perkembangan. Perkembangan akan
berlangsung normal jika pertumbuhan juga berlangsung normal. Perkembangan bermasalah jika
pertumbuhan bermasalah. Meskipun pertumbuhan berbeda dengan perkembangan tapi karena
keduanya tidak terpisahkan selain itu juga karena proses pertumbuhan lebih dahulu berhenti maka
pembahasan mengenai pertumbuhan dan perkembangan seringkali hanya dinyatakan dengan satu
istilah saja, yaitu perkembangan.
4. 4
C. Karakteristik Perkembangan
Terjadinya perkembangan pada individu dapat diketahui berdasarkan karakteristik
tertentu yang dialaminya. Karakteristik-karakteristik dimaksud mudah dikenali, yaitu
sebagai berikut.
a) Terjadinya perubahan semua aspek baik aspek fisik maupun aspek psikis. Perubahan-
perubahan yang dimaksud merupakan perubahan progresif, kearah kemajuan.
b) Perubahan dalam proporsi fisik dan juga psikis. Perubahan pada proporsi fisik jelas
sekali terlihat. Semakin bertambah usia ukuran tubuh individu semakin berubah dan
pada masa remaja tubuh individu telah memiliki proporsi tubuh seperti orang dewasa.
Perubahan proporsi psikis dapat dikenali misalnya dalam kemampuan berimajinasi
dan berpikir. Pada mulanya daya imajinasi individu lebih menonjol dari pada daya
pikirnya. Seiring dengan bertambahnya usia, proporsi daya imajinasi menjadi
semakin berkurang sedangkan proporsi daya pikir semakin bertambah.
c) Lenyapnya tanda-tanda yang lama, baik secara fisik maupun kejiwaan.
Tanda-tanda fisik yang hilang misalnya : kelenjar thymus (kelenjar anakanak),
kelenjar pineal, rambut-rambut halus, dan gigi susu. Tanda-tanda kejiwaan yang
hilang antara lain hilangnya kebiasaan meraban dan perilaku impulsive (dorongan
untuk bertindak yang tidak disertai dengan berpikir terlebih dahulu).
d) Diperolehnya tanda-tanda yang baru. Tanda-tanda baru pada aspek fisik diantaranya
adalah pergantian gigi, munculnya ciri-ciri seks primer dan juga seks sekunder.
Tanda-tanda baru pada aspek psikis yang muncul diantaranya : rasa ingin tahu akan
sesuatu, kemampuan mengendalikan emosi, dll.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Beberapa individu yang usianya sama ternyata perkembngan mereka baik secara
vertical maupun horizontal tidak selalu sama. Bahkan beberapa individu berasal dari
orang tua yang sama dalam perkembangannya, mereka juga menunjukkan adanya
perbedaan-perbedaan. Ada beberapa teori yang menjawab pertanyaan ini dengan
menyoroti peranan pembawaan dan lingkungan.
a. Teori Empirisme (John Locke (1632 – 1704))
Perkembangan individu ditentukan oleh lingkungannya. Teori ini beranggapan
bahwa pembawaan itu tidak ada. Pada saat dilahirkan, jiwa individu dalam keadaan
kosong, dan lingkunganlah yang akan mengisi kekosongan tersebut.
b. Teori Nativisme (Arthur Schopenhauer (1788 – 1880))
Perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
sejak lahir (pembawaan). Bila individu dilahirkan dengan pembawaan yang baik dengan
sendirinya perkembangannya akan baik, dan sebaliknya.
c. Teori Konvergensi (William Stern (1871 – 1939))
Perkembangan individu merupakan hasil perpaduan atau interaksi antara faktor
pembawaan dengan faktor ling-kungan. Pembawaan sudah ada pada masing-masing
5. 5
individu sejak kelahirannya. Dan pembawaan ini tidak dapat berkembang menjadi
kecakapan nyata bila tidak mendapat pengaruh dari lingkungan.
Dari ketiga teori tersebut yang dapat diterima kebenarannya adalah teori kon-
vergensi. Namun perlu ditambahkan bahwa masih ada satu faktor lagi yaitu usaha atau
motivasi dari diri sendiri untuk berkembang. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
perkembangan individu merupakan hasil perpaduan antara faktor internal (pembawaan
dan motivasi dari diri sendiri) dan faktor eksternal.
2.2 Prinsip-prinsipPerkembangan
1. PrinsipKesatuanOrganis
Anak merupakan suatu kesatuan perkembangan antara fungsi yang satu dengan
yang lainnya yang saling berpengaruh. Perkembangan fungsi itu bersangkut paut saling
mempengaruhi, dan merupakan satu kesatuan. Tiap-tiap fungsi tadi hanya mempunyai
arti apabila ditinjau dari keseluruhannya. Contoh : perkembangan bahasa anak
merupakan suatu kebulatan, artinya kita tidak boleh meninjau perkembangan bahasa saja,
tetapi perkembangan sebelumnya juga harus diperhatikan. Misal penguasaan kata-kata
ataupun kalimat.
2. PrinsipTempo danIrama Perkembangan
Setiap individu mempunyai tempo dan irama yang berbeda-beda didalam
perkembangannya, ada yang cepat ada yang lambat.
Contoh : Seorang anak mungkin memiliki kemampuan berpikir dan membina hubungan
sosial yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat,
sedang dalam aspek lainnya seperti keterampilan atau estetika kemampuannya kurang
dan perkembangannya lambat. Sebaliknya ada anak yang keterampilan dan estetikanya
berkembang pesat sedangkan hubungan berpikir dan hubungan sosialnya agak lambat.
Dari contoh diatas bisa simpulkan bahwa jalannya perkembangan individu itu berirama
dan irama perkembangan setiap anak itu tidak selalu sama.
Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu, tetapi
menyangkut semua aspek. Perkembangan aspek tertentu mungkin lebih jelas terlihat,
sedangkan aspek yang lainnya lebih tersembunyi. Perkembangan tersebut juga
berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu perkembangannya
lambat, sedangkan pada saat yang lain sangat cepat.
3. Tiap-TiapIndividuMengikuti PolaPerkembangan yangUmum/ Relative
Sama
Meskipun individu memiliki tempo dan irama perkembangan yang berbeda-beda
sesuai dengan potensinya, akan tetapi individu tersebut masih mengikuti garis
perkembangan yang umum. Proses pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu
perubahan yang pada garis besarnya sama semua anak dari segala bangsa didunia,
memang tidak dapat disangkal bahwa lingkungan hidup dan pembawaan yang berbeda-
6. 6
beda, akan tetapi diantara mereka itu terdapat ciri-ciri prinsip pokok yang mewujudkan
beberapa kesamaan yang besar.
Semua anak mengikuti pola perkembangan yang sama dari satu tahap menuju
tahap berikutnya. Contoh, Bayi merangkak sebelum bisa berjalan, menggambar lingkaran
sebelum dapat menggambar segi empat. Pola perkembangan ini tidak akan berubah
sekalipun terdapat variasi individu dalam kecepatan perkembangan. Pada anak yang
pandai dan tidak pandai akan mengikuti urutan perkembangan yang sama seperti anak
yang memiliki kecerdasan rata-rata. Namun ada perbedaan mereka yang pandai akan
lebih cepat dalam perkembangannya dibandingkan dengan yg memiliki kecerdasan rata-
rata, sedangkan anak yang kurang cerdas akan berkembang lebih lambat.
4. PrinsipInteraksi
Antara pembawaan dan lingkungan saling berpengaruh didalam perkembangan
anak. Misalnya anak mempunyai bakat yang baik, tetapi karena hidup didalam
lingkungan yang tidak menguntungkan, maka anak belum tentu bisa berkembang dengan
baik.
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor lingkungan.
Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju
perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang berlebih atau berkekurangan
dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang
lebih cepat atau lebih lambat. Pembawaan adalah suatu konsep yang
dipercayai/dikemukakan oleh orang-orang yang mempercayai adanya potensi dasar
manusia yang akan berkembang sendiri atau berkembang dengan berinteraksi dengan
lingkungan. Pada dasarnya prinsip ini sepaham dengan teori konvergensi pada
perkembangan anak.
Contoh lainnya adalah lingkungan tempat anak menghabiskan masa kecilnya akan sangat
berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawaan mereka. Bukti-bukti ilmiah telah
menunjukkan bahwa dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari
perilaku anak sepanjang hidupnya, terdapat 4 bukti yang membenarkan pendapat ini.
1. Hasil belajar dan pengalaman merupakan hal yang dominan dalam perkembangan
anak
2. Dasar awal cepat menjadi pola kebiasaan, hal ini tentunya akan berpengaruh
sepanjang hidup dalam penyesuaian sosial dan pribadi anak
3. Dasar awal sangat sulit berubah meskipun hal tersebut salah
4. Semakin dini sebuah perubahan dilakukan maka semakin mudah bagi seorng anak
untuk mengadakan perubahan bagi dirinya.
5. Prinsipkematangan(Maturation)
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Berbagai bukti
tampaknya menunjukkan bahwa ciri perkembangan fisik dan mental sebagian berasal dari
proses kematangan intrinsik dan sebagian berasal dari latihan dan usaha individu.
Usaha belajar atau pendidikan yang diberikan oleh pendidik sangat tergantung
pada kematangan anak, artinya didalam mendidik anak orang tidak dapat memaksakan
materi pendidikan yang melebihi batas kematangannya. Misal, anak berusia 7 bulan baru
bisa duduk, tidak dapat dipaksakan untuk dapat berjalan.
7. 7
Kematangan sendiri artinya adalah terbukanya karakteristik yang secara potensial
ada pada individu yang berasal dari warisan genetik individu (Hurlock,1997:28). Dalam
fungsi filogenetik yaitu fungsi umum ras – misalnya merangkak, duduk, dan berjalan,
perkembangan berasal dari proses kematangan. Sesunggguhnya latihan hanya memberi
sedikit keuntungan. Sebaliknya mengendalikan lingkungan dengan cara mengurangi
kesempatan berlatih akan menghalangi perkembangan. Berbeda dengan fungsi
ontogenetik yaitu fungsi khas untuk individu, misalnya berenang, melempar bola, naik
sepeda atau menulis, diperlukan latihan. Tanpa latihan perkembangan tidak akan terjadi.
Kecenderungan yang diwariskan tidak dapat matang sepenuhnya tanpa dukungan
lingkungan.
Sedangkan belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
Beberapa proses belajar berasal dari latihan atau tepatnya pengulangan suatu tindakan.
Hal ini pada saatnya nanti menimbulkan perubahan dalam perilaku seseorang. Belajar
dapat terjadi secara imitasi, yaitu seseorang yang secara sadar meniru apa yang dilakukan
orang lain.(Hurlock, 1997)
Kemudian bagaimana perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan belajar?
Betapapun banyaknya rangsangan yang diterima oleh anak, mereka tidak dapat belajar
sampai perkembangan mereka siap untuk melakukannya. Jadi dalam hal ini pembelajaran
butuh kematangan. Havighurst (Hurlock, 1997) menamakan matangnya kesiapan sebagai
“saat untuk diajar” (teachable moment). Usaha pengajaran akan terbuang percuma bila
dilakukan sebelum saat tersebut dan akan berhasil bila dialakukan disaat yang tepat.
Ada tiga kriteria yang dapat diterapkan untuk mengetahui siap tidaknya seorang
anak. Yang pertama adalah minat belajar, anak- anak menunjukkan minat belajar mereka
dengan keinginan untuk diajar atau belajar sendiri. Yang kedua yaitu minat yang
bertahan, ketika anak telah siap belajar minat mereka tetap walaupun mereka
mengahadapi hambatan dan kesulitan. Dan yang ketiga adalah kemajuan, dengan berlatih
anak yang telah siap belajar akan menunjukkan kemajuan walapun sedikit dan berangsur
angsur.
Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria
berbeda dengan wanita. pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu
perkembangan pria berbeda dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih
cepat matang secara sosial dibandingkan dengan laki-laki. Fisik laki-laki umumnya
tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan
inteleknya sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan estetikanya.
6. SetiapProsesPerkembanganTerdapatProses untuk:
a. Mempertahankan diri
Adanya keinginan untuk makan, tidur, istirahat merupakan keinginan untuk
mempertahankan apa yang sudah ada.
b. Mengembangkan diri
Adanya keinginan untuk bergerak, bermain, eksplorasi dan sebagainya merupakan
hasrat untuk mengembangkan apa yang sudah ada.
Adanya keinginan untuk makan, minum dan isirahat merupakan keinginan untuk
mempertahankan apa yang sudah ada. Pertahanan tersebut terjadi karena adanya bahaya
8. 8
atau ancaman yang berpotensi dapat mengubah pola perkembangan. Makanan berpengaruh
pada kesehatan seseorang. Dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, ini akan
berpengaruh pada kinerja tubuh dalam melakukan berbagai hal. Sumber kekuatan yang
didapat dari makanan ini juga tidak hanya sebagai alat pertahanan pada tubuh kita yang
sehat, dengan adanya implikasi antara makanan dengan tubuh yang sehat ini, kita dapat
mengembangkan potensi yang kita miliki secara maksimal. Namun, makanan yang sehat
tidaklah cukup apabila tidak dibarengi dengan istirahat yang cukup pula. Maka perlu
adanya keseimbangan antara asupan yang kita makan dengan istirahat yang cukup. Selain
itu, meskipun ketahanan fisik sudah terpenuhi, masih perlu adanya pertahanan psikis yang
juga tidak kalah penting. Bahaya dari lingkungan sosial yang tidak dapat difilterisasikan
maka pertahanan ini masih belum dapat mempertahankan pola perkembangan yang sudah
ada.
7. Fungsi PsikisTidak Timbul SecaraBerturut-Turut,tetapi Bersamaan
Contoh : menyanyi dan menulis surat merupakan kegiatan yang melibatkan fungsi
ingatan, fungsi pikiran, fungsi perasaan, fungsi gerak dan sebagainya secara bersamaan.
Hanya pada waktu-waktu tertentu, salah satu fungsi yang kelihatan menonjol, sehingga
Nampak secara berurutan.
8. PerkembanganMengikuti ProsesDiferensiasidanIntegrasi
Dengan bertambahnya umur, perkembangan anak akan semakin maju pula,
sehingga terjadi proses yang disebut diferensiasi dan integrasi
Contoh : bayi memiliki gerakan-gerakan yang tidak teratur.dengan bertambahnya umur
gerakannya makin dapat dipisahkan, misalnya tangan saja, dan gerakannya makin dapat
dikoordinasikan, misalnya koordinasi gerakan tangan dan kaki. Perkembangan
berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke yang lebih khusus,
mengikuti proses diferensiasi dan integrasi.
Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan-kemampuan yang
bersifat umum, seperti kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda besar
dengan kedua tangannya, baru kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan
kelima jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan anak dapat memegang .
Dalam perkembangan terjadi proses diferensiasi atau penguraian ke hal yang lebih
kecil dan terjadi pula proses integrasi. Dalam integrasi ini beberapa kemampuan
khusus/kecil itu bergabung membentuk satu kecakapan atau keterampilan
Dalam hal tanggapan mental dan motorik, kegiatan umum selalu mendahului
gerakan khusus. Janin menggerakkan seluruh tubuhnya tetapi tidak mampu melakukan
gerakan khusus. Demikian pula pada bayi. Bayi melambaikan tangannya secara umum,
membuat gerakan acak sebelum ia mampu memberikan tanggapan khusus seperti
menggapai benda yang diletakkan di hadapannya.
9. 9
9. Pertumbuhandan PerkembanganMembutuhkanSuatuAsuhan atau
BimbinganyangDilakukanSecaraSadar.
Hal ini disebabkan pertumbuhan dan perkembangan bukan hanya merupakan proses yang
timbul dengan sendirinya, tetapi juga karena pengaruh dari luar. Oleh karena itu untuk mencapai
perkembangan yang normal pengaruh ini harus diberikan secara sadar dan terencana. Apabila
pengaruh itu tidak disadari, maka pertumbuhan dan perkembangan bisa terjadi secara tidak
normal. Dengan demikian orang harus sadar bahwa pendidikan yang diberikan adalah baik.
Dalam studi klinis sejak bayi hingga dewasa yang dilakukannya, Erikson menarik
kesimpulan bahwa “masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia sebagai seorang
manusia, tempat dimana kebaikan dan sifat buruk kita yang tertentu dengan lambat, tetapi jelas
berkembang dan mewujudkan dirinya.” Erikson menerangkan, apa yang akan dipelajari seorang
anak tergantung pada bagaimana orang tua memenuhi kebutuhan anak akan makanan, perhatian,
dan cinta kasih. (Hurlock,1997)
Lingkungan tempat anak hidup selama tahun-tahun pembentukan awal hidupnya
mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan bawaan mereka. Karena dasar untuk pola sikap dan
perilaku diletakkan secara dini, yaitu ketika lingkungan itu hampir terbatas pada rumah dan
kontak sosial pada umumnya terdapat di antara anggota keluarga, dasar ini “tumbuh dari rumah.”
Jadi, bimbingan paling diperlukan dalam tahapan awal belajar pada saat peletakan dasar
awal. Bila anak sejak awal telah diletakkan di atas rel yang benar dan didorong untuk tetap disana
hingga mereka terbiasa dengannya atau menyadari mengapa hal itu paling baik, maka kecil
kemungkinannya kelak mereka akan beralih ke rel yang salah.
Dengan demikian, agar tercapai perkembangan secara normal, maka pengaruh atau
bimbingan perlu diberikan secara sadar dan terencana. Dan pengaruh yang diberikan pada anak
pun harus disadari bahwa pengaruh yang diberikan tersebut, bimbingan yang diajarkan tersebut,
adalah sesuatu yang baik. Karena keluarga terutama orang tua sangat berperan bagi
perkembangan anak, maka orang tua harus sadar bahwa ada pengalaman atau didikan yang
diberikan pada anak adalah sesuatu yang baik.
Selain itu setiap tahap perkembangan memiliki bahaya yang potensial Pola perkembangan
tidak selamanya berjalan mulus, pada setiap usia mengandung bahaya yang dapat mengganggu
pola normal yang berlaku. Beberapa hal yang dapat menyebabkan antara lain dari lingkungan dari
dari anak itu sendiri. Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya penyesuaian fisik, psikologis
dan sosial. Sehingga pola perkembangan anak tidak menaik tapi datar artinya tidak ada
peningkatan perkembangan. Dan dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami gangguan
penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan. Peringatan awal adanya hambatan atau
berhentinya perkembangan tersebut merupakan hal yang penting karena memungkinkan
pengasuh (Orangtua, guru dll) untuk segera mencari penyebab dan memberikan stimulasi yang
sesuai.
Karena itulah proses pertumbuhan dan perkembangan anak sangat membutuhkan suatu
asuhan atau bimbingan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
10. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan dapat didefinisikan sebagaipola perubahan organism (individu) baik
dalam struktur maupun fungsi (fisik maupun psikis) yang terjadi secara teratur dan
terorganisasi serta berlangsung sepanjang hayat yang membawa penyempurnaan dalam
kepribadiannya. Perkembangan berbeda dengan pertumbuhan. Perkembangan mengacu pada
perubahan kualitatif ( tidak dapat diukur pasti ) pada diri seseorang sedangkan pertumbuhan
mengacu pada perubahan kuantitatif ( dapat diukur ) seperti pertambahan tinggi, pertambahan
besar,dll. Namun pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses berbeda yang saling
berkaitan satu sama lain, dalam kehidupan seseorang pertumbuhan haruslan sejalan dengan
perkembangan agar Perkembangan yang dialami anak bersifat progresif, sistematis dan
berkesinambungan dan perkembangan pada masa usia ini mengikuti berbagai prinsip
perkembangan.
Perkembangan anak menyangkut aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, dan sosial
emosional. Perkembangan aspek-aspek tersebut tidak berkembang sendiri-sendiri tetapi saling
berintegrasi satu sama lain. Bagaimana upaya pendidikan mampu membantu berkembangnya
seluruh aspek perkembangan anak seoptimal mungkin.
Prinsip-prinsip perkembangan antara lain prinsip kesatuan organis, prinsip tempo dan
irama perkembangan, tiap-tiap individu mengikuti pola perkembangan yang umum / relative
sama,prinsip interaksi, prinsip kematangan, setiap proses perkembangan terdapat proses untuk:
mempertahankan diri dan mengembangkan diri, fungsi psikis tidak timbul secara berturut-
turut, tetapi bersamaan, perkembangan mengikuti proses diferensiasi dan integrasi,
pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan suatu asuhan atau bimbingan yang dilakukan
secara sadar.
11. 11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Konsep dan Prinsip-prinsip Perkembangan. Diakses dihttp://carlz185fr.wordpress.com
pada tanggal 2 Oktober 2013 pukul 14.57
Izzaty, Rita. 2008. Perkembanga Peserta Didik. Yogyakarta:UNY Press
Kurniawan, Latief .2011.Prinsip-prinsip Perkembangan . Diakses dihttp://lathiev.blogspot.com pada
tanggal 2 Oktober 2013 pada pukul 15.37
Rustiani.2010.Definisi Perkembangan.Diakses dihttp://rustiani-perkembanganpesertadidik.blogspot.com
pada tanggal 2 Oktober 2013 pukul 15.43