3. 27
-
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
16.000
22-Jan
27-Jan
01-Feb
06-Feb
11-Feb
16-Feb
21-Feb
26-Feb
02-Mar
07-Mar
12-Mar
17-Mar
22-Mar
27-Mar
01-Apr
06-Apr
11-Apr
16-Apr
Penambahan Kasus Baru di Tiongkok
(jumlah orang/hari)
Perubahan
metode
penghitung
an kasus
COVID-19
81.903
-
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
22-Jan
27-Jan
01-Feb
06-Feb
11-Feb
16-Feb
21-Feb
26-Feb
02-Mar
07-Mar
12-Mar
17-Mar
22-Mar
27-Mar
01-Apr
06-Apr
11-Apr
16-Apr
Penambahan Kasus Baru di Luar
Tiongkok (jumlah orang/hari)
82.719
143.724
151.793
175.925
194.416
729.207
738.792
-
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
22-Jan
25-Jan
28-Jan
31-Jan
03-Feb
06-Feb
09-Feb
12-Feb
15-Feb
18-Feb
21-Feb
24-Feb
27-Feb
01-Mar
04-Mar
07-Mar
10-Mar
13-Mar
16-Mar
19-Mar
22-Mar
25-Mar
28-Mar
31-Mar
03-Apr
06-Apr
09-Apr
12-Apr
15-Apr
18-Apr
Total Confirmed Cases
Tiongkok
Inggris
Jerman
Perancis
Italia
Spanyol
Lainnya
Amerika Serikat
Total kasus = 2.330.793
Tambahan kasus/hari tertinggi
terjadi di AS (29.057).
Di sisi lain, beberapa negara
Eropa mulai menunjukkan tren
penurunan kasus/hari.
Sumber: worldmeters.info/coronavirus data per 18 April 2020
Total kematian = 160.643
Dari 27 tambahan kasus, 17
merupakan imported cases.
Sebelumnya, Wuhan melakukan
“city wide investigation” dan
merevisi (upward revision) data
COVID-19.
Fatality rate = 6,9%
114.217
Jumlah kasus positif kumulatif di AS
lebih besar dibanding kumulatif kasus
positif di lebih dari 200 negara dalam
kelompok lainnya.
4.538
4.632
15.464
19.323
20.639
23.227
39.014
33.806
-20000
30000
80000
130000
180000
22-Jan
25-Jan
28-Jan
31-Jan
03-Feb
06-Feb
09-Feb
12-Feb
15-Feb
18-Feb
21-Feb
24-Feb
27-Feb
01-Mar
04-Mar
07-Mar
10-Mar
13-Mar
16-Mar
19-Mar
22-Mar
25-Mar
28-Mar
31-Mar
03-Apr
06-Apr
09-Apr
12-Apr
15-Apr
18-Apr
Total Death
Jerman Tiongkok
Inggris Perancis
Spanyol Italia
Amerika Serikat Lainnya
32%
8% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 4%
2%
23%
Amerika
Spanyol
Italia
Perancis
Jerman
Inggris
Tiongkok
Iran
Turki
Belgia
Lainnya
Distribusi Penyebaran COVID-19
Penyebaran COVID-19 masih mengalami peningkatan yang cukup tinggi, saat ini tercatat mencapai lebih dari
dari 2 juta kasus dan 160 ribu kematian
3
4. 100
1.000
10.000
100.000
1.000.000
-10 10 30 50 70 90
LogScale-CumulativeCase
Days since nation's 100th case
COVID-19 Case Trajectory
Tiongkok Amerika Serikat Italia
Spanyol Jerman Perancis
Iran Korea Selatan Indonesia
Inggris Singapura Malaysia
Filipina Vietnam Thailand
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Belgia
Turki
Inggris
Iran
Tiongkok
Perancis
Jerman
Italia
Spanyol
Amerika
Thousands
Status COVID-19 di 10 Negara dengan kasus
terbanyak
Total Kasus Sembuh Meninggal
4
Trajektori penyebaran dan status COVID-19 di berbagai negara
Sumber: worlmeters.info/coronavirus data per 18 April 2020, diolah
Di AS dan bbrp negara Eropa
dengan kasus tertinggi, mulai
nampak perlambatan
penyebaran COVID-19
Tiongkok dan Korea selatan
berhasil menekan penyebaran
COVID-19
Eskalasi masih terjadi di bbrp
negara ASEAN spt Filipina,
Indonesia dan Malaysia
Kecuali Tiongkok, total kasus aktif masih mendominasi di
semua negara terdampak paling parah
5. 5
Update Coronavirus (COVID-19) di Indonesia
Wilayah dengan Kasus COVID-19 Tertinggi di Indonesia
(persentase thd total)
Salah satu kebijakan utama Indonesia dalam penanganan
COVID-19 adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Daerah yang sudah menerapkan: DKI Jakarta,
Jawa Barat, Banten, Riau, dan Makassar.
Jumlah pasien sembuh: 686 orang
Fatality rate: 8,9%
Orang Dalam Pemantauan: 178.883 orang
Pasien Dalam pengawasan: 15.646 orang
327
6.575
582
-
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1.000
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
7.000
02-Mar
06-Mar
10-Mar
14-Mar
18-Mar
22-Mar
26-Mar
30-Mar
03-Apr
07-Apr
11-Apr
15-Apr
19-Apr
Total Kasus COVID-19 di Indonesia
Kasus Baru/Hari - RHS
Total Kasus
Total Kematian -RHS
Sumber: Kementerian Kesehatan RI, data per 19 April 2020
Banten;
4,9%
DKI
Jakarta;
46,1%
Jawa
Barat;
10,6%
Jawa
Tengah;
5,3%
Jawa
Timur;
9,0%
Sulawesi
Selatan;
5,6%
6. Pertumbuhan ekonomi global di
2020 diproyeksi terkontraksi.
Tingkat ketidakpastian yang tinggi
menunjukan masih adanya risiko
downside pada proyeksi.
-3,0% -3,0% -3,0%-1,1% -2,2% -1,9% -3,0%
-3,5% s.d. 2,1%
5,2% s.d. 5,6%
2,5%
5,0%
3,0%
4,3%
0,5%
8,2%
2020
2021
2020
2021
2020
2021
2020
2021
World Bank ADB Moody’s IMF
2,3
%
-5,9%
4,7
%
2019 2020f 2021f
AS
6,1
%
1,2%
9,5
%
2019 2020f 2021f
Tiongkok
4,2
%
1,9%
7,4
%
2019 2020f 2021f
India
1,2
%
-7,5%
4,7
%
2019 2020f 2021f
Euro Area
4,8
%
-0,6%
7,8
%
2019 2020f 2021f
ASEAN-5
Proyeksi pertumbuhan
Indonesia oleh berbagai
institusi menunjukkan
divergensi di tengah tingginya
ketidakpastian.
Resesi/perlambatan ekonomi
terjadi secara luas termasuk
pada mitra dagang utama
Indonesia
PEREKONOMIAN DUNIA AKAN MENGALAMI KONTRAKSI EKONOMI YANG SANGAT DALAM DI 2020
Proyeksi ekonomi dunia dipangkas signifikan dalam waktu singkat akibat pandemi Covid-19 yang terus melonjak
JP Morgan EIU Fitch IMF
Sumber: IMF
6
Berdasarkan Nowcasting
pertumbuhan ekonomi domestik
pada Q1-2020 diperkirakan
berada di kisaran 4,52 –4,68%
7. -30
-20
-10
0
10
20
30
40
2008 2008 2009 2010 2011 2011 2012 2013 2014 2014 2015 2016 2017 2017 2018 2019 2020
COMPOSITE INDEX
Index including all indicators (real activity, financial, and confidence
indicators)
Advanced Countries Emerging Markets
-7
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
2008 2008 2009 2010 2011 2011 2012 2013 2014 2014 2015 2016 2017 2017 2018 2019 2020
CONFIDENCE INDEX
Index including Business and Consumer Confidence
Advanced Countries Emerging Markets
AKTIVITAS EKONOMI GLOBAL DAN KEPERCAYAAN BISNIS/KONSUMEN JATUH PADA TITIK TERENDAH PASCA GFC.
PERKEMBANGAN DI DUA PEREKONOMIAN TERBESAR DI DUNIA JUGA MENUNJUKKAN TEKANAN YANG DALAM.
Sumber: Bloomberg Brookings Institute & FT 7
282
3307
6867
6615
5245
5245
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
3-Jan
10-Jan
17-Jan
24-Jan
31-Jan
7-Feb
14-Feb
21-Feb
28-Feb
6-Mar
13-Mar
20-Mar
27-Mar
3-Apr
10-Apr
17-Apr
Initial Jobless Claim Tahun 2020
(dalam ribuan)
• total klaim pengangguran dalam empat pekan
terakhir di AS mencapai 22 juta orang.
6,9 6,8 6,8 6,9 7,0 7,0 6,9 6,8 6,9 6,9 6,7 6,5 6,4 6,2 6,0 6,0
-6,8
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2016 2017 2018 2019 2020
China GDP growth (%, yoy)
• Penjualan ritel, investasi dan manufktur turun drastis salaam masa
shutdown dan lockdown
9. Pandemi diperkirakan akan mendorong peningkatan pengangguran di hampir seluruh negara
maju serta menekan harga komoditas
0
50
100
150
200
250
300
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Proyeksi Harga Komoditas
(Index 100 = 2016)
Harga Komoditas Minyak Mentah Makanan Pertanian Logam
Harga komoditas diproyeksikan melemah seiring dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi
9Sumber: IMF
7,6
3,2
8,5
10,0
3,8
5,7
3,7
2,4
3,8 3
5,2
10,4
3,9
10,4
12,7
4,8
7,5
10,4
3,0
4,5 4,5
7,6
8,9
3,5
10,4 10,5
4,4
7,2
9,1
2,3
4,5 3,9
8,9
0
5
10
15
Euro Area Germany France Italy United Kingdom Canada United States Japan Korea Hong Kong SAR Australia
Proyeksi Tingkat Pengangguran di Negara Maju
2019 2020 2021
WTI; 4/17/2020;
18,27
Brent;
4/15/2020; 22,14
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jan-17
M
ar-17
M
ay-17
Jul-17
Sep-17
N
ov-17
Jan-18
M
ar-18
M
ay-18
Jul-18
Sep-18
N
ov-18
Jan-19
M
ar-19
M
ay-19
Jul-19
Sep-19
N
ov-19
Jan-20
M
ar-20
Pergerakan harga minyak mentah dunia (US$ per barel)
Harga brent turun 64% (ytd), WTI turun 70,1% (ytd)
11. 3.937,6
4.634,8
16.575
15.465
12500
13000
13500
14000
14500
15000
15500
16000
16500
17000
3900
4100
4300
4500
4700
4900
5100
5300
5500
5700
5900
02-Mar
03-Mar
04-Mar
05-Mar
06-Mar
09-Mar
10-Mar
11-Mar
12-Mar
13-Mar
16-Mar
17-Mar
18-Mar
19-Mar
20-Mar
23-Mar
24-Mar
26-Mar
27-Mar
30-Mar
31-Mar
01-Apr
02-Apr
03-Apr
06-Apr
07-Apr
08-Apr
09-Apr
13-Apr
14-Apr
15-Apr
16-Apr
17-Apr
IHSG vs IDR SPOT
6,68
Yield SUN 10Y; 7,92
UST 10Y; 0,63
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
3
4
5
6
7
8
9
Jan-2018
Feb-2018
Mar-2018
Apr-2018
May-2018
Jun-2018
Jul-2018
Aug-2018
Sep-2018
Oct-2018
Nov-2018
Dec-2018
Jan-2019
Feb-2019
Mar-2019
Apr-2019
May-2019
Jun-2019
Jul-2019
Aug-2019
Sep-2019
Oct-2019
Nov-2019
Dec-2019
Jan-2020
Feb-2020
Mar-2020
Apr-2020
Yield Obligasi Indonesia & T Bond 10 Tahun (%)
Jan 2018 - 17 Apr 2020
Arus Modal Pasar Keuangan Indonesia (Saham,
SBN, SBI) - dalam Rp Triliun
221,0
2018 2019
Jan-16 April
2020
7,3 -170,7
2009
69,9
2013
36,0
2016
124,9
GCF Taper
Tantrum
Covid-19Normalisasi
Moneter AS
• Eskalasi pandemic COVID-19 memberi tekanan hebat pada pasar
keuangan Indonesia:
ü Arus modal keluar yang tinggi mendorong depresiasi Rupiah dan
penurunan IHSG masing-masing 11,5% dan 26,4% per 17 April 2020.
ü Imbal hasil SBN sempat naik tajam hingga menyentuh 8%.
• Tekanan sudah mulai mereda antara lain didorong oleh langkah
extraordinary global dan Indonesia dalam mengatasi pandemi.
Tekanan di pasar keuangan domestik juga sudah mulai mereda, antara lain didukung oleh langkah
extraordinary di dalam menangani COVID-19
Sumber: Bloomberg & CEIC, diolah 11
12. -3000,0
-2000,0
-1000,0
0,0
1000,0
2000,0
3000,0
4000,0
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2019-J
F
M
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2020-J
F
M
JutaUSD
Neraca Perdagangan (per bulan)
MIGAS NONMIGAS TOTAL
12
16.2%
10.1%
-12.3%
-34.2%
2.9%
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2019-J
F
M
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2020-J
F
M
Pertumbuhan Ekspor Sektoral (ytd)
Pertanian (ytd) Manufaktur (ytd) pertambangan dll (ytd)
Migas (ytd) Ekspor Total
7.1%
-2.8%
-13.1%
-3.7%
-30.0%
-20.0%
-10.0%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2019-J
F
M
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2020-J
F
M
Pertumbuhan Impor Penggunaan (ytd)
Br Kons (ytd) Bhn Baku (ytd) Br. Modal (ytd) Impor Total
ü Ekspor masih menunjukkan
pertumbuhan positif 2,9% (ytd)
di Q1-2020 di dukung sektor
pertanian dan manufaktur. Di sisi
lain faktor harga mendorong
penurunan ekspor tambang dan
migas.
ü Impor berkontraksi sebesar -
3,7% di Q1-2020, diakibatkan
penurunan impor bahan baku
dan barang modal Sementara itu
barang konsumsi masih tumbuh
positif walaupun turun signifikan
dibandingkan awal tahun 2020.
ü Selama triwulan I 2020, terjadi
surplus neraca perdagangan
sebesar USD2,6 miliar. Kinerja
tersebut jauh lebih baik
dibanding kondisi Triwulan I
2019 (defisit USD0,06 miliar)
Q1-2020
US$2,6 miliar
Di tengah pandemi, neraca perdagangan masih mencatatkan surplus yang ditopang pertumbuhan positif ekspor.
Meski demikian penurunan impor menunjukkan adanya tekanan pada aktivitas ekonomi domesik.
Sumber: BPS, diolah
13. 13
Realisasi APBN hingga Maret 2020 menunjukkan kondisi APBN yang terjaga di tengah tekanan pandemi.
Namun, ke depan tekanan terhadap APBN perlu diwaspadai di tengah upaya untuk menangani pandemi
secara ekstensif.
16. Latar Belakang:
• Penyesuaian batasan defisit APBN
• Penggunaan sumber pendanaan
alternatif anggaran
• Penyesuaian mandatory spending,
pergeseran dan refocusing anggaran
pusat dan daerah
• Program penerbitan SBN dan pinjaman
dalam rangka pembiayaan tambahan
defisit
• Insentif dan fasilitas perpajakan
• Pelaksanaan Program Pemulihan
Ekonomi Nasional untuk
kesinambungan sektor riil dan sektor
keuangan.
POKOK-POKOK PENGATURAN DALAM PERPPU
Kebijakan Keuangan Negara Kebijakan Sektor Keuangan
• Perluasan kewenangan KSSK dan
ruang lingkup rapat KSSK
• Penguatan kewenangan BI, termasuk
membeli SBN jangka panjang di pasar
perdana untuk mendukung penanganan
Covid-19
• Penguatan kewenangan OJK dan LPS
untuk mencegah risiko yang
membahayakan stabilitas sistem
keuangan serta perlindungan nasabah
perbankan
• Penguatan kewenangan Pemerintah
dalam menangani permasalahan
perbankan dan stabilitas sistem
keuangan akibat dampak Covid-19
PERPPU No. 1 Tahun 2020
Untuk Langkah Cepat & Luar Biasa Penanganan
COVID-19 serta Dampaknya
PANDEMI COVID-19:
• eskalasi infeksi dan korban jiwa
• dampak ekonomi yang besar
• potensi gangguan stabilitas sistem
keuangan
Perlu langkah
cepat dan
antisipatif
Kondisi
kegentingan
yang memaksa1 2
PERPPU No. 1 Tahun 2020
sebagai payung hukum untuk mengambil
langkah-langkah cepat dan luar biasa serta
terkoordinasi untuk menghadapi Pandemi
COVID-19.
- dilakukan dengan tetap memperhatikan tata kelola yang baik - 16
17. DAMPAK COVID-19 DAN LANGKAH PENANGANAN
Perpu No. 1/2020 memberi payung hukum melakukan langkah-langkah luar biasa penanganan Covid-19 untuk menangani
krisis kemanusiaan dan menyelamatkan perekonomian
Gangguan Kesehatan
dan Ancaman Jiwa
Gangguan Aktivitas
Sosial - Ekonomi
Gangguan Sektor Riil dan Peningkatan Risiko
di Sektor Keuangan
- kehilangan sumber pendapatan
- Penurunan daya beli dan
kemampuan konsumsi
- terganggu aktivitas usaha
(produksi, investasi dan
perdagangan)
- potensi menghadapi
kebangkrutan
- kenaikan nonperforming loan
Pembiayaan dan Perbankan
- persoalan likuiditas dan
solvabilitas di sektor keuangan
(bank dan nonbank)
Langkah Kesehatan:
- aktivasi RS rujukan, RS darurat,
dukungan peralatan dan tenaga
medis
- pengetesan dan penelusuran
- physical distancing, work and
study from home, etc.
- Pembatasan Sosial Berskala
Besar
Dukungan Dunia Usaha:
- pengurangan lartas impor termasuk penopang manufaktur,
pangan dan kesehatan/medis, percepatan proses ekspor-
impor dan peningkatan layanan melalui National Logistics
Ecosystem
- Berbagai insentif dan relaksasi di bidang perpajakan
- Program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui PMN,
penempatan investasi Pemerintah, dan/atau kegiatan
penjaminan
- Berbagai kebijakan dan relaksasi di sektor keuangan: BI, OJK,
LPS, dan Pemerintah
Jaring Pengaman Sosial
(Social Safety Net):
- Peningkatan dan perluasan PKH
- Peningkatan dan perluasan Kartu
Sembako
- Penambahan dan fleksibilitas Kertu
Pra-Kerja
- Pembebasan tagihan listrik
- Tambahan bantuan subsidi selisih
bunga
- Terinfeksi
- Kelaparan
- Kematian
- Mengganggu kesehatan mental
(kecemasan, ketakutan,
kesedihan)
17
18. 18
PROGRAM DUKUNGAN EKONOMI
NASIONAL
Penyer taan
Modal
Negara
Penjaminan
Penempatan
Dana
Pemerintah
Investasi
Pemerintah
Melalui BUMN yang
ditunjuk
Skema penjaminan dapat dijalankan oleh
langsung oleh Pemerintah dan/atau melalui
suatu atau beberapa badan usaha
penjaminan yang ditunjuk
Dilakukan langsung oleh Pemerintah dan/atau
melalui lembaga keuangan, manajer investasi,
dan/atau lembaga lain yang ditunjuk
• Program tersebut bertujuan untuk
melindungi, mempertahankan,
dan meningkatkan kemampuan
ekonomi para pelaku usaha dari
sektor riil dan sektor keuangan
dalam menjalankan usaha
• Beberapa prinsip pelaksanaan
program:
a. Untuk membantu pelaku usaha
dengan track record yang baik,
bukan pelaku usaha yang
bermasalah.
b. Mempertimbangkan sektor
terdampak, area terdampak,
sektor strategis, dan sektor
penggerak pemulihan ekonomi
c. Mencegah moral hazard.
d. Rule based dan risk sharing
Program Dukungan Ekonomi Nasional untuk melindungi sektor riil dan sektor
keuangan akibat tekanan pandemi Covid-19
19. 19
1. Membantu Pelaku Ekonomi
Bertahan Menghadapi Dampak
COVID-19
2. Meminimalisir Jumlah
Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK)
3. Membantu Perbankan
Memberikan Relaksasi dan
Likuiditas
Dunia usaha yang dapat terdampak
signifikan adalah segmen
perdagangan yang mana sebagian
besar tergolong dalam kategori
UMKM, dimana pelaku ekonomi
tersebut dikhawatirkan tidak
memiliki kapasitas keuangan yang
cukup untuk bertahan sampai
dengan selesainya wabah COVID-
19
Segmen UMKM menyerap sekitar
97% dari total tenaga kerja dan
99% dari total lapangan kerja,
sehingga menjadi sangat krusial
bagi Pemerintah untuk menjaga
keberlangsungan UMKM agar
dapat meminimalisir jumlah PHK
yang terjadi dan menjaga level
penangguran dalam tingkat yang
dapat ditolerir
Dalam rangka memutus vicious
cycle dalam hal penyaluran
kredit di masa krisis, maka injeksi
likuiditas menjadi penting. Hal ini
dilakukan untuk menyalurkan
likuiditas kepada sektor riil yang
memerlukan cashflow untuk
melalui krisis akibat COVID-19.
Perekonomian dunia dan Indonesia menghadapi tantangan besar karena dampak Covid-19. Dalam rangka menanggulangi hal
tersebut, kebijakan penyaluran-penyaluran likuiditas perlu disusun dengan memperhatikan tujuan-tujuan berikut
Tujuan Penyediaan Stimulus dan Program Dukungan
Ekonomi Nasional
20. § Perlambatan aktivitas
ekonomi, penurunan harga
minyak dan komoditas
§ Insentif perpajakan untuk
dunia usaha
§ Fokus untuk kesehatan, social safety net dan dukungan
dunia usaha dan UMKM;
§ Penghematan belanja non prioritas, refocusing dan
realokasi untuk mendukung penanganan COVID-19
§ Tambahan belanja penanganan COVID-19
Melebar
(Rp545,8T)
§ Tambahan penggunaan SAL Rp45T
§ Pembiayaan dukungan pemulihan
ekonomi nasional Rp150T
§ Tambahan penerbitan SBN untuk
menutup financing gap
FLEKSIBILITAS APBN 2020 UNTUK MERESPON KONDISI DARURAT
Pelebaran defisit di atas 3% PDB untuk mempercepat penanganan COVID-19 dan menyelamatkan perekonomian dari
ancaman krisis serta menjaga stabilitas sistem keuangan
20
21. OUTLOOK PENDAPATAN APBN 2020 DALAM KEDARURATAN COVID-19
PENDAPATAN
NEGARA
PENERIMAAN PAJAK DJP
PENERIMAAN PERPAJAKAN
PENDAPATAN BEA & CUKAI
Tumbuh -5,4% | Tax Ratio 9,4% (arti luas)
• Penurunan pertumbuhan ekonomi dan perang harga minyak
• Fasilitas Pajak Insentif tahap II (PMK 23/2020)
• Relaksasi pajak tambahan à perluasan stimulus
• Pengurangan tarif PPh Badan menjadi 22%
• Potensi penundaan PPH dividen karena Omnibus Law
Tumbuh -5,9%, a.l. dengan memperhitungkan
dampak:
Tumbuh -2,2%, dengan
memperhitungkan dampak
stimulus pembebasan Bea
Masuk untuk 19 industri
PNBP
Tumbuh -26,5%
Dengan memperhitungkan dampak:
• Migas turun karena perubahan
asumsi ICP yang lebih rendah
• SDA Non Migas turun karena
penurunan harga batu bara
acuan
TUMBUH
-10%DARI
REALISASI 2019
ATAU
78,9%TARGET
APBN 2020
21
22. OUTLOOK BELANJA DAN TKDD APBN 2020 DALAM KEDARURATAN COVID-19
//////////////////////// ////////////////////////
REFOKUSING DAN
REALOKASI ANGGARAN
UNTUK PENANGANAN
COVID-19
Rp190 T
Penghematan Belanja Negara:
(K/L: Rp95,7 T dan TKDD Rp94,2 T→
termasuk alamiah)
Rp54,6 T
Realokasi Belanja
Rp255,1 T
Tambahan Belanja Penanganan
COVID-19 (PERPPU)
////////////////////////
• Rp75 T à Dukungan anggaran kesehatan
• Rp110 T à Perluasan Social Safety Net
• Rp70,1 T à Dukungan dunia usaha/industri
OUTLOOK
DBH
sesuai
perubahan
pendapatan
negara
DAU
karena adanya
pemotongan
10%
DAK Fisik
dengan pemotongan
25% dilakukan pada
bidang selain
Pendidikan dan
Kesehatan
DAK Non Fisik
sudah memperhitungkan
tambahan BOK untuk
insentif tenaga medis
Rp3,7 T
DID & Dana Desa
memperhitungkan
penghematan karena kapasitas
penyerapan. Dana Otsus dan
Dana Tambahan Infrastruktur
sesuai perubahan DAU
Dana Desa
dapat
digunakan
untuk bansos
cash transfer
tingkat desa
22
23. OUTLOOK PEMBIAYAAN APBN 2020 DALAM KEDARURATAN COVID-19
OUTLOOK
DEFISIT
MENINGKAT KE
5,07% DARI
PDB
SEBELUMNYA
1,76% DARI PDB
DI APBN 2020
PEMBIAYAAN
Penambahan pembiayaan akan memanfaatkan potensi yang
bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL), pos dana abadi
Pemerintah, dan dana yang bersumber dari BLU.
PEMBIAYAAN NON UTANG Rp108,9 T
Pembiayaan utang akan dipenuhi dari:
• Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), baik di pasar
domestik dan global,
• Penarikan pinjaman, baik dari lembaga multilateral dan
bilateral.
• Penerbitan SBN termasuk SBN yang akan dibeli oleh Bank
Indonesia di pasar primer (primary market).
Rp545,7 TRILIUN
PEMBIAYAAN UTANG Rp654,5 T
Pemerintah akan mencari sumber-sumber pembiayaan utang dengan
biaya yang relatif murah dengan risiko yg terkendali.
Tambahan pembiayaan
pendidikan Rp18,6 T à
memenuhi alokasi anggaran
pendidikan 20%
Pembiayaan Non-Utang termasuk:
Pembiayaan dalam rangka
mendukung Program
Pemulihan Ekonomi Nasional
sebesar Rp150 T
23