SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
Paparan Gubernur DKI Jakarta
tentang Penjelasan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB)
pada Masa Transisi
4 Juni 2020
KOPERASIWAHANAKALPIKA
KOPERASI WAHANA KALPIKA
Transportasi lebih hemat
Terintegrasi dengan hebat
Penerapan PSBB Masa Transisi
Pendahuluan, Kondisi Saat Ini
Selama 13 minggu, Jakarta menjalani pandemi COVID-19, Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta bersama para ahli
epidemiologi terus memantau berbagai parameter perkembangan
wabah di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dari seluruh data yang ada, pelandaian wabah konsisten di Jakarta. Nilai
Rt Jakarta turun sampai ke titik 0,99 saat ini. Beberapa parameter lain
juga menunjukkan kondisi Jakarta yang sudah melandai.
Para pakar membagi 3 tingkatan nilai berdasar kriteria epidemiologi,
kesehatan publik dan fasilitas kesehatan. Pembatasan sosial baru bisa
dilakukan bila hasil penilaian menunjukkan angka di atas 70 poin.
Selama ini, Jakarta berada di tingkat merah, kuning. Namun sejak 2
minggu terakhir, Jakarta telah mencapai tingkat hijau dengan angka 76.
Setiap kebijakan yang dilaksanakan secara disiplin oleh mayoritas
masyarakat akan memberi dampak yang terlihat pada indikator sekitar
2-3 minggu kemudian. Jadi, ketika pengetatan dilakuka di bulan Maret,
awal April, maka pelandaian mulai terjadi di pertengahan bulan April.
Tren DKI mulai melandai dan tidak lagi sejalan dengan tren nasional.
Tidak hanya nilai reproduksi virus atau Rt yang menjadi perhatian, tapi
juga berbagai parameter lain, misalnya: tingkat kasus positif, tingkat
kematian, kapasitas rumah sakit yang terisi, tren jumlah tes, kesiapan
fasilitas dan alat kesehatan, kondisi tenaga kesehatan, pertambahan
ODP dan PDP dan tingkat kesembuhan pasien.
Pola penyebaran kasus di tingkat kluster dan individu
juga dipantau.
Pemantauan berbagai parameter tidak hanya dilakukan sampai tingkat
provinsi atau kota, tapi sampai ke level RW.
Salah satu kelebihan di DKI Jakarta adalah pada epidemiology
informatics yang memudahkan para petugas mampu mendeteksi
pergerakan penularan.
Gubernur mengkaji situasi terkini bersama 8 lembaga: Tim Ahli Fak.
Kesehatan Masyarakat, Univ Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Wilayah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia (PDPI), Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Epidemiologi
Indonesia (PAEI), Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Geriatri Medik Indonesia (Pergami), dan Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi (POGI).
(Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status
PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
(Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status
PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
Wilayah Kendali Ketat pada 66 RW
Gambaran umum Jakarta, yang terdiri dari 11.058.944 warga yang tersebar di 44
kecamatan, 267 kelurahan, 2.741 RW. Beberapa tempat masih dengan kondisi dan
masalah berbeda.
Jakarta memiliki kemampuan mendeteksi penyebaran hingga ke level RW.
Sehingga ketika mengatakan gambaran umum, tetap perlu lihat juga di level
mikronya.
Masih ada 66 RW dengan peningkatan laju incident rate yang masih perlu
menjadi perhatian khusus.
*jumlah RW di Jakarta ada 2.741 RW. Hanya 2,4% RW yg masih butuh
pengendalian ketat, sementara 97,6% RW lainnya relatif terkendali.
Melihat kondisi ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
DKI Jakarta menyimpulkan, bahwa 66 RW ini harus terus menjalani
pembatasan sosial yang amat ketat dan belum saatnya menjalani
pelonggaran. Wilayah ini disebut Wilayah Pengendalian Ketat.
(Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status
PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
KOPERASIWAHANAKALPIKA
Transportasi lebih hemat
Terintegrasi dengan hebat
Penerapan PSBB Masa Transisi
Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 DKI Jakarta MENETAPKAN
memperpanjang status PSBB dan
menetapkan bulan Juni sebagai dimulainya
masa transisi.
Masa transisi menuju kondisi aman, sehat
dan produktif.
Dalam masa transisi ini, kegiatan sosial
ekonomi sudah mulai bisa dilakukan
bertahap, dengan ada batasan yg harus
ditaati.
Periode ini menjadi periode transisi dari
masa pembatasan menuju kembalinya
kegiatan sosial ekonomi yang memberi
manfaat bagi masyarakat luas.
Periode transisi ini juga menjadi periode
edukasi dan pembiasaan terhadap pola
hidup sehat dan aman sesuai protokol
COVID-19.
Fase pertama dari masa transisi ini dimulai
dengan melakukan pelonggaran HANYA atas
kegiatan-kegiatan yang memiliki manfaat
besar bagi masyarakat DAN memiliki efek
risiko yang terkendali. Fase pertama
diharapkan bisa tuntas di akhir bulan Juni.
Bila kita berhasil melewati fase pertama
dengan baik (tanpa ada lonjakan kasus
berarti dan semua indikator-indikator yang
tadi disebut angkanya baik), maka Jakarta
memasuki fase berikutnya, yaitu fase kedua,
di mana kelonggaran akan bisa semakin
diperluas.
Dalam masa transisi ini, segala peraturan
mengenai sanksi terhadap pelanggaran
pembatasan juga masih terus berlaku dan
akan terus ditegakkan. Mulai dari
pelanggaran kegiatan usaha dan kegiatan
kemasyarakatan yang tidak dikecualikan,
hingga pelanggaran kewajiban penggunaan
masker oleh warga.
Pada 3 Maret ada 2 kasus positif di Jakarta.
Selama 3 bulan ini, di Jakarta ada 7.623 kasus
positif, 523 orang meninggal terkonfirmasi
positif COVID, 2.562 orang dimakamkan
dengan protap COVID, 2.586 orang
dinyatakan sembuh, perekonomian banyak
terhambat.
Maka, BILA tidak disiplin, pusat perbelanjaan
dibuka terlalu bebas tanpa protokol
kesehatan, restoran dibuat penuh karena
ingin mengejar keuntungan, perkantoran
memaksakan semua orang masuk
bersamaan demi mengejar target, kegiatan
ibadah massal menciptakan kerumunan
tanpa jarak aman, maka, konsekuensinya
bisa terjadi lonjakan kasus lagi dan seakan
kembali ke kondisi bulan-bulan sebelumnya.
Bila ada tanda ini terjadi, maka Pemprov DKI
Jakarta dan Gugus Tugas DKI Jakarta tidak
ragu dan tanpa menunda akan
menggunakan kewenangannya untuk
menghentikan kegiatan sosial ekonomi di
masa transisi ini.
Pemprov DKI akan dengan segera
menerapkan mekanisme kebijakan
rem darurat (emergency brake
policy) bila dirasa diperlukan.
RRtt
18 Mei
19 Mei
20 Mei
21 Mei
22 Mei
23 Mei
24 Mei
25 Mei
28 Mei
29 Mei
30 Mei
31 Mei
1 Juni
2 Juni
3 Juni
Effective Reproduction
Number (Rt)
Rt (effective reproduction number) diestimasi dengan metode Bayesian
Sumber data: Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Indonesia
Reproduction Number (Rt) = tingkat penularan.
Jika R=4, artinya satu orang berpotensi menularkan pada empat orang.
Jika R<1, artinya potensi menularkan pada orang lain sudah hampir tidak ada.
Wabah akan terus bertambah bila R>1, dan wabah akan berkurang bila R<1.
1.09
1.08
1.08
1.08
1.07
1.06
1.06
1.06
1.05
1.05
1.04
1.04
1.03
1.00
0.99
0.99
0.99
Tanggal
31 Mei 1 Jun 2 Jun 3 Jun
1.00
14 Maret 1 April
Laporan Kasus per Hari Estimasi Rt95% Credible Interval
15 April 1 Mei
0
1
2
3
4
5
6
EstimasiRt
0
50
100
150
200
250
Perkiraan Rt dan Laporan Kasus per Hari
Provinsi DKI Jakarta
Laporankasusperhari
PSBB
Tahap I PSBB
Tahap II
PENUTUPAN Sekolah, Tempat Pariwisata;
Pembatasan Kendaraan Umum;
Kerja dari Rumah (WFH);
dan lain-lain
26 Mei
27 Mei0.99
Indikator Pelonggaran Pembatasan Sosial
Domain Variabel Status* Skor Kondisi
Epidemiologi Tren PDP
Tren Kasus Positif
Tren Kematian
Fluktuatif cenderung menurun
Selalu menurun
Kesehatan Publik Tren Jumlah Tes PCR
Proporsi di rumah saja di perkotaan
Fasilitas Kesehatan Jumlah Ventilator
Jumlah APD
Ada peningkatan dan memenuhi kebutuhan
Ada peningkatan dan memenuhi kebutuhan
Proporsi di rumah saja di pedesaan
Fluktuatif cenderung meningkat
50-70% populasi
Tidak ada daerah pedesaan
4
5
3
3
4
2
Fluktuatif cenderung meningkat 2
*) Untuk Domain Epidemologi dan Kesehatan Publik, menggunakan kondisi selama 14 hari terakhir sebelum penilaian, sedangkan
untuk Domain Fasilitas kesehatan menggunakan kondisi sampai saat penilaian.
70-100
Pembatasan sosial dapat mulai dilonggarkan secara
bertahap dengan tetap waspada terhadap lonjakan kasus.
Epidemiologi
75
Kesehatan
Publik
70
Fasilitas
Kesehatan
100
Total Skor
76
Disusun oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Indonesia (2 Juni 2020)
40-69
Pembatasan sosial dengan jumlah test dan kesiapan
fasilititas kesehatan perlu ditingkatkan lagi.
0-39
Risiko penularan di masyarakat masih tinggi, pembatasan
sosial, jumlah test dan kesiapan fasilitas kesehatan harus
segera ditingkatkan secara cepat.
Skor Akhir :
Kasus Positif Harian
(Per Tanggal 3 Juni 2020)
Dengan rata-rata 14 Hari
700
600
500
400
300
200
100
0
Indonesia
Luar DKI Jakarta
DKI Jakarta
02/03/20
04/03/20
06/03/20
08/03/20
10/03/20
12/03/20
14/03/20
16/03/20
18/03/20
20/03/20
22/03/20
24/03/20
26/03/20
28/03/20
30/03/20
01/04/20
03/04/20
05/04/20
07/04/20
09/04/20
11/04/20
13/04/20
15/04/20
17/04/20
19/04/20
21/04/20
23/04/20
25/04/20
27/04/20
29/04/20
01/05/20
03/05/20
05/05/20
07/05/20
09/05/20
11/05/20
13/05/20
15/05/20
17/05/20
19/05/20
21/05/20
23/05/20
25/05/20
27/05/20
29/05/20
31/05/20
02/06/20
Jumlah Kematian Harian
(Per Tanggal 3 Juni 2020)
Dengan rata-rata 14 Hari
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Indonesia
Luar DKI Jakarta
DKI Jakarta
02/03/20
03/03/20
04/03/20
08/03/20
10/03/20
12/03/20
14/03/20
16/03/20
18/03/20
20/03/20
22/03/20
24/03/20
26/03/20
28/03/20
30/03/20
01/04/20
03/04/20
05/04/20
07/04/20
09/04/20
11/04/20
13/04/20
15/04/20
17/04/20
19/04/20
21/04/20
23/04/20
25/04/20
27/04/20
29/04/20
01/05/20
03/05/20
05/05/20
07/05/20
09/05/20
11/05/20
13/05/20
15/05/20
17/05/20
19/05/20
21/05/20
23/05/20
25/05/20
27/05/20
29/05/20
31/05/20
02/06/20
(Periode 15 - 30 Mei 2020)
Mapping Kelurahan Menurut
Kecepatan IR COVID-19
per 100.000 Penduduk
Desa.shp
0
0.1 - 24.63
24.64 - 49.26
49.27 - 73.89
73.9 - 99.65
Kepulauan Seribu
Penerapan Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) di Sejumlah RW
Mangga Dua Selatan 1 RW
Cempaka Baru 1 RW
Kramat 1 RW
Cempaka Putih Barat 1 RW
Cempaka Putih Timur 2 RW
Gondangdia 1 RW
Kebon Kacang 2 RW
Kebon Melati 3 RW
Petamburan 2 RW
Kampung Rawa 1 RW
Jakarta Pusat
Utan Kayu Selatan 1 RW
Palmeriam 1 RW
Bidara Cina 1 RW
Cipinang Besar Selatan 1 RW
Cipinang Muara 2 RW
Kampung Tengah 3 RW
Pondok Bambu 1 RW
Malaka Sari 2 RW
Malaka Jaya 2 RW
Pinang Ranti 1 RW
Jakarta Timur
Lebak Bulus 1 RW
Pondok Labu 1 RW
Kalibata 1 RW
Jakarta Selatan
Grogol 1 RW
Tomang 1 RW
Tangki 2 RW
Krukut 1 RW
Jembatan Besi 4 RW
Palmerah 1 RW
Kota Bambu Utara 1 RW
Jati Pulo 1 RW
Cengkareng Timur 1 RW
Srengseng 1 RW
Joglo 1 RW
Jakarta Barat
Penjaringan 2 RW
Sunter Agung 1 RW
Lagoa 1 RW
Rawa Badak Selatan 1 RW
Cilincing 1 RW
Semper Barat 1 RW
Sukapura 1 RW
Pademangan Barat 6 RW
Kelapa Gading Barat 1 RW
Jakarta Utara
Total :
15 RW
Total :
15 RW
Total :
15 RW
Total :
15 RW
Total Keseluruhan :
66 RW
66 RW dari total 2.738 RW di DKI Jakarta (2,48%). Data per tanggal 1 Juni 2020,
dapat berubah tergantung kondisi di masing-masing RW.
Kepulauan Seribu Pulau Kelapa 1 RW
Pulau Tidung 2 RW
Total : 3 RWTotal : 3 RW
PSBB
Maret - April - Mei
2020
Pra-Pandemi
COVID-19
Sebelum
Maret 2020
PSBB
Masa Transisi
Aman, Sehat
& Produktif
Juni 2020
s/d selesai
Sebelum
Maret 2020
Juni 2020
- Selesai
Maret - April
- Mei 2020
Pra-Pandemi
COVID-19
PSBB PSBB
Masa Transisi
Aman, Sehat
& Produktif
Transisi Menuju Masyarakat Aman, Sehat dan Produktif: Prinsip Umum
Periode edukasi dan pembiasaan terhadap pola hidup sehat
dan aman sesuai protokol COVID-19
Periode transisi dari masa pembatasan menuju perluasan
kegiatan sosial ekonomi produktif.
Setiap Fase berlaku satu bulan dan bisa diperpanjang sesuai
hasil pemantauan kondisi pengendalian wabah COVID-19.
Kebijakan Rem Darurat (Emergency Brake Policy): Apabila terjadi
tingkat penularan yang mengkhawatirkan, Pemprov DKI bisa
menghentikan semua kegiatan dan
menerapkan kembali melakukan pengetatan.
Warga sehat diperbolehkan berkegiatan di luar rumah.
Dilarang bepergian bagi warga tidak sehat/bugar.
Fasilitas/kegiatan hanya digunakan dengan maks. 50% kapasitas.
Selalu gunakan masker jika berada di luar rumah.
Jaga jarak aman 1 m antar orang.
Cuci tangan dengan sabun secara rutin
Menerapkan etika batuk, bersin.
Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, warga lanjut usia, ibu hamil, dan
anak-anak belum diperbolehkan.
Protokol di Rumah: Protokol Aktivitas Sosial dan Ekonomi:
Cuci tangan setiap kembali dari bepergian (lebih aman jika mandi).
Batasi jumlah tamu agar tetap bisa jaga jarak aman di rumah.
Gunakan masker di rumah jika sedang sakit atau jika ada keluarga yang sakit.
Protokol Pergerakan Penduduk:
Pendidikan:
Utamakan jalan kaki dan sepeda.
Kendaraaan Bermotor Pribadi (sepeda motor dan mobil) beroperasi
dengan protokol kesehatan.
Kendaraan umum massal (termasuk terminal, halte, stasiun) diisi hanya
dengan 50% kapasitas dan antrian penumpang berjarak 1 m antar orang.
Kendaraan umum non-massal (ojek/mobil) beroperasi dengan protokol
COVID-19.
Jumlah peserta/orang harus kurang dari 50% kapasitas
tempat/ruang.
Ada jarak aman antar orang yaitu 1 m.
Mencuci tempat kegiatan dengan disinfektan sebelum dan setelah
digunakan setiap kegiatan.
Keputusan menggunakan Gedung PAUD, TK/RA/BA, Sekolah/Madrasah untuk
kegiatan belajar akan mempertimbangkan situasi wabah di Jakarta.
Belajar-mengajar di sekolah hanya dilakukan jika kondisi telah dinilai aman.
Tahun Ajaran 2020/2021 dimulai 13 Juli 2020, tetapi belum ditentukan apakah
kegiatan belajar sudah bisa dilakukan di sekolah atau masih tetap harus di
rumah.
Protokol Tempat Kerja:
Proporsi karyawan yang bekerja di kantor adalah 50% dari seluruh
karyawan, 50% yang lain bekerja dari rumah.
Setiap kantor/usaha membagi jam kerja karyawannya yang berada
di kantor sekurang-kurangnya dua kelompok waktu yang berbeda
(minimal jeda 2 jam) untuk mengendalikan kapasitas saat mobilitas
datang, pulang, istirahat di gedung tinggi. (Sebagai ilustrasi: 50%
mulai masuk kerja pukul 07.00, jam istirahat pukul 11.00; 50% mulai
masuk kerja pukul 09.00, jam istirahat pukul 12.30).
Jadwal Pembukaan Transisi Fase I
*Tidak berlaku di Kelurahan dengan status zona merah
MASA TRANSISI FASE I
Bidang
Tempat & Kegiatan
Pekan Pertama
(5 - 7 Juni)
Tempat atau kegiatan
ibadah di rumah ibadah
Tempat kerja
dan tempat usaha
50%
50%
50%
50% (Sepeda motor & mobil berpenumpang 1 KK dapat 100%)
50%
50%
100%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
Jumat
Sabtu -
Minggu
Pekan Kedua
(8 - 14 Juni)
Senin -
Jumat
Sabtu -
Minggu
Pekan Ketiga
(15- 21 Juni)
Senin -
Jumat
Sabtu -
Minggu
Pekan Keempat
(22 - 28 Juni)
AkhirJuni
Senin -
Jumat
Sabtu -
Minggu
Perkantoran
Rumah makan (berdiri sendiri/stand alone)
Perindustrian
Pergudangan
Pertokoan/retail/showroom/dll (berdiri sendiri/stand alone)
UMKM binaan Pemprov (lokasi binaan / sementara)
Pasar, pusat perbelanjaan, mall (non-food/pangan)
Layanan pendukung (bengkel, servis, fotokopi, dll)
Taman rekreasi indoor
Taman rekreasi outdoor
Kebun binatang
Kegiatan sosial
dan budaya
Fasilitas olahraga outdoor
Museum, galeri
Perpustakaan
Taman, RPTRA
Pantai
Pergerakan orang
menggunakan
moda transportasi
Mobilitas kendaraan pribadi
Mobilitas angkutan umum massal
Taksi (konvensional & online)
Ojek (online & pangkalan)
Kegiatan ibadah rutin di tempat ibadah
Kegiatan ibadah berkelompok kecil (kurang dari 25 orang)
KEBIJAKAN REM DARURAT (EMERGENCY BRAKE POLICY)
*11 Sektor yang telah diizinkan beroperasi
selama PSBB, dapat diteruskan
EVALUASIFASE-1
*Misal: Rumah makan boleh mulai dibuka pada Senin, 8 Juni 2020
dengan maks. tamu sebanyak 50% dari kapasitas.
Rumah Ibadah
Jumlah peserta ibadah maksimal 50% dari Kapasitas
Menerapkan jarak aman (1 m) antar orang
Mencuci tempat kegiatan dengan disinfektan sebelum dan setelah
kegiatan
Setelah tempat ibadah dipakai untuk kegiatan rutin, ditutup kembali
Bagi Masjid/Musholla:
Tidak menggunakan Karpet/ Permadani, setiap jamaah harus
membawa sendiri sajadah/alat sholat
Penitipan alas kaki ditiadakan, setiap jamaah harus membawa
sendiri kantong/tas dan membawa masuk alas kakinya
masing-masing
Klinik Kecantikan
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Wajib menggunakan masker bagi tamu dan pegawai klinik dan
sarung tangan bagi pegawai klinik
Wajib melakukan penyemprotan disinfektan seluruh peralatan
setelah dipakai satu (1) tamu
Fasilitas olahraga outdoor, Taman & RPTRA:
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Pengunjung/tamu hanya diperuntukkan bagi warga setempat
Tidak diperbolehkan bagi anak usia 0-9 tahun, ibu hamil, dan lansia
Tidak berkerumun lebih dari 5 orang
Perindustrian
Jumlah karyawan maksimal 50% dari Kapasitas
Wajib memiliki klinik/RS rujukan
Museum
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Dibuka selama jam normal
Kendaraan Pribadi
Diisi dengan maksimal 50% kapasitas
Bagi penumpang-pengemudi yang memiliki KTP dengan alamat
sama (1 KK) dapat diisi 100% kapasitas
Kendaraan Umum
Diisi dengan maksimal 50% kapasitas
Antrian penumpang harus berjarak 1 m antar orang
Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin
Persentase layanan angkutan umum menyesuaikan aktivitas utama
Pusat Perbelanjaan, Retail, dan Pertokoan
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Dilakukan pengukuran suhu sebelum memasuki pusat perbelanjaan,
retail, dan pertokoan
Tenant yang boleh dibuka harus selaras dengan sektor yang boleh
dibuka pada fase I
Taman Rekreasi dan Kebun Binatang
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Tidak diperbolehkan bagi anak-anak dan ibu hamil
Prasarana Olahraga Outdoor (GOR, Stadion, dll)
Jumlah pengunjung maksimal 50% dari Kapasitas Olahraga
Tidak mengadakan kegiatan yang mendatangkan penonton
Jasa Usaha Makanan & Minuman
(restoran, rumah makan, coffee shop)
Jumlah pengunjung/tamu/pengguna/karyawan maksimal 50% dari
Kapasitas
Penyajian makanan a la carte (dilarang prasmanan)
Mendorong pembayaran secara cashless
Catatan: penyajian a la RM Padang (mini-prasmanan) diubah
menjadi non-prasmanan
Pasar Rakyat
Jumlah pengunjung maksimal 50% dari Kapasitas
Penyediaan sarana dan prasarana pendukung pencegahan
penyebaran COVID-19
Mendorong transaksi dilakukan dengan cashless
Jam operasional mulai dari pukul 06.00-14.00
Pengaturan pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda
Protokol per Sektor
Jadwal Pembukaan Transisi Fase II
Masa Transisi Fase IIBidang Tempat & Kegiatan
Kegiatan keagamaan
Sekolah dan/atau
institusi pendidikan
lainnya
PAUD, TK, RA, BA
Pendidikan Dasar (Sekolah, Madrasah)
Pendidikan Menengah (Sekolah, Madrasah)
Perguruan Tinggi
Kursus
Penitipan anak
dll
Kegiatan usaha,
perdagangan,
industri dll
Klinik kecantikan
Salon & barbershop
Gedung pertemuan (MICE, auditorium, dll)
Resepsi pernikahan, sunatan, dll
Bioskop
Studio rekaman, rumah produksi perfilman
Hiburan malam, karaoke, dll
Butik
dll
Pergerakan orang
menggunakan
moda transportasi
Fasilitas olahraga indoor (gym, kolam renang, dll)
Festival rakyat
Pasar malam
Pasar kampung
dll
Kegiatan keagamaan dengan pengumpulan massa
Belum ditentukan
waktu pembukaan /
dimulainya kegiatan.
Tentatif merujuk pada
Evaluasi Fase I

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Kaleidoskop 2012 Ditjen PP dan PL
Kaleidoskop 2012 Ditjen PP dan PLKaleidoskop 2012 Ditjen PP dan PL
Kaleidoskop 2012 Ditjen PP dan PL
 
Identifikasi Masalah RUKUNS
Identifikasi Masalah RUKUNSIdentifikasi Masalah RUKUNS
Identifikasi Masalah RUKUNS
 
Profil kesehatan tahun 2016
Profil kesehatan tahun 2016Profil kesehatan tahun 2016
Profil kesehatan tahun 2016
 
Pengenalan Data Analisis Situasi Puskesmas
Pengenalan Data Analisis Situasi PuskesmasPengenalan Data Analisis Situasi Puskesmas
Pengenalan Data Analisis Situasi Puskesmas
 
Materi rukuns 1
Materi rukuns 1Materi rukuns 1
Materi rukuns 1
 
Rukuns 3 nst 19 final
Rukuns 3 nst 19 finalRukuns 3 nst 19 final
Rukuns 3 nst 19 final
 
Rukuns 1 NST Batch 19 2021
Rukuns 1 NST Batch 19 2021Rukuns 1 NST Batch 19 2021
Rukuns 1 NST Batch 19 2021
 
Materi RUKUNS ke 3 Batch 18 (Revisi)
Materi RUKUNS ke 3 Batch 18 (Revisi)Materi RUKUNS ke 3 Batch 18 (Revisi)
Materi RUKUNS ke 3 Batch 18 (Revisi)
 
Upaya Pemprov DKI Melawan Corona
Upaya Pemprov DKI Melawan CoronaUpaya Pemprov DKI Melawan Corona
Upaya Pemprov DKI Melawan Corona
 
Materi 1 batch 16
Materi 1 batch 16Materi 1 batch 16
Materi 1 batch 16
 
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
Selasa 27 april am4 pedoman promkes pusk dlm penanggulangan covid-19
 
Program kesling 28042021
Program kesling 28042021Program kesling 28042021
Program kesling 28042021
 
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah KesehatanAnalisis Situasi Masalah Kesehatan
Analisis Situasi Masalah Kesehatan
 
Pedoman KLB Malaria
Pedoman KLB MalariaPedoman KLB Malaria
Pedoman KLB Malaria
 
Materi 3 Rencana Usulan Kegiatan-Nusantara Sehat (RUKUNS) Batch 18
Materi 3 Rencana Usulan Kegiatan-Nusantara Sehat (RUKUNS) Batch 18Materi 3 Rencana Usulan Kegiatan-Nusantara Sehat (RUKUNS) Batch 18
Materi 3 Rencana Usulan Kegiatan-Nusantara Sehat (RUKUNS) Batch 18
 
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PML
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PMLKEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PML
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PML
 
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhanEdit2 mi 1 persiapan penyuluhan
Edit2 mi 1 persiapan penyuluhan
 
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNSPenyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Nusantara Sehat atau RUKUNS
 
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi MalariaKepmenkes  no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
Kepmenkes no 293 tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
 
Manajemen Puskesmas
Manajemen PuskesmasManajemen Puskesmas
Manajemen Puskesmas
 

Similar to Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi

SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptxSOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
FrizalM
 
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
SitiNurAsiahmuminin
 

Similar to Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi (20)

SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptxSOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
SOSIALISASI VAKSINASI REMAJA (12 - 17 TAHUN).pptx
 
KAK Prog. Surveilans.docx
KAK Prog. Surveilans.docxKAK Prog. Surveilans.docx
KAK Prog. Surveilans.docx
 
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt
 
COVID-19: Antisipasi Lonjakan Kasus Pasca Lebaran
COVID-19: Antisipasi Lonjakan Kasus Pasca LebaranCOVID-19: Antisipasi Lonjakan Kasus Pasca Lebaran
COVID-19: Antisipasi Lonjakan Kasus Pasca Lebaran
 
Kebijakan pembatasan aktivitas pada PSBB
Kebijakan pembatasan aktivitas pada PSBBKebijakan pembatasan aktivitas pada PSBB
Kebijakan pembatasan aktivitas pada PSBB
 
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayangPaparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
 
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
396382410-strategi-pengendalian-HIV-AIDS.pptx
 
pdfcoffee.com_monev-hiv-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_monev-hiv-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_monev-hiv-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_monev-hiv-pdf-free.pdf
 
Penguatan PPKM Mikro
Penguatan PPKM MikroPenguatan PPKM Mikro
Penguatan PPKM Mikro
 
LAPORAN TAHUNAN KIA TAHUN 2021.pptx
LAPORAN TAHUNAN KIA TAHUN 2021.pptxLAPORAN TAHUNAN KIA TAHUN 2021.pptx
LAPORAN TAHUNAN KIA TAHUN 2021.pptx
 
Bulettin COVID19 PKL Pondok Ranggon.pptx
Bulettin COVID19 PKL Pondok Ranggon.pptxBulettin COVID19 PKL Pondok Ranggon.pptx
Bulettin COVID19 PKL Pondok Ranggon.pptx
 
Pelaporan nst
Pelaporan nstPelaporan nst
Pelaporan nst
 
Alasan psbb jakarta diperpanjang
Alasan psbb jakarta diperpanjangAlasan psbb jakarta diperpanjang
Alasan psbb jakarta diperpanjang
 
Buletin M 16 2022.pdf
Buletin M 16 2022.pdfBuletin M 16 2022.pdf
Buletin M 16 2022.pdf
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
 
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptxSosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
Sosialisasi KMK Juknis imntegrasi Layanan Primer .pptx
 
Bahan Diskusi Monev Covid 19 di Kabupaten Majene Sulawesi Barat
Bahan Diskusi Monev Covid 19 di Kabupaten Majene Sulawesi BaratBahan Diskusi Monev Covid 19 di Kabupaten Majene Sulawesi Barat
Bahan Diskusi Monev Covid 19 di Kabupaten Majene Sulawesi Barat
 
SOSIALISASI MMD - KOMUNITAS 170523.pptx
SOSIALISASI MMD - KOMUNITAS 170523.pptxSOSIALISASI MMD - KOMUNITAS 170523.pptx
SOSIALISASI MMD - KOMUNITAS 170523.pptx
 
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
[Pembahas Dr. dr. Trihono, M.Sc] Tanggapan Integrasi Yankes di FKTP.pptx
 
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan DaerahIntegrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
Integrasi Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19 Pusat dan Daerah
 

More from Rafael Ryandika

More from Rafael Ryandika (20)

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021
Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 19 Tahun 2021
 
PANDUAN HAN TAHUN 2020
PANDUAN HAN TAHUN 2020PANDUAN HAN TAHUN 2020
PANDUAN HAN TAHUN 2020
 
SE 09 2020
SE 09 2020SE 09 2020
SE 09 2020
 
WHO Situation Report
WHO Situation ReportWHO Situation Report
WHO Situation Report
 
Maklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & ProvMaklumat DP MUI Pusat & Prov
Maklumat DP MUI Pusat & Prov
 
PM 41 Tahun 2020
PM 41 Tahun 2020PM 41 Tahun 2020
PM 41 Tahun 2020
 
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFO
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFOProtokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFO
Protokol Perkantoran yang kembali laksanakan WFO
 
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020
Surat Edaran Menteri Agama Nomor 15 Tahun 2020
 
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 HImbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H
Imbauan Dewan Pers Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 H
 
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Depok Tentang Penyelenggaraan Ibadah Shala...
 
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-PunjurPerpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
Perpres Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Jabodetabek-Punjur
 
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...
SE Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pengaturan Penyelenggaraan Tra...
 
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBB
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBBPergub Jabar Tentang Pedoman PSBB
Pergub Jabar Tentang Pedoman PSBB
 
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020
Perwal Kota Medan Nomor 11 Tahun 2020
 
PSBB di Wilayah Prov. Jabar Kepada Menkes RI
PSBB di Wilayah Prov. Jabar Kepada Menkes RIPSBB di Wilayah Prov. Jabar Kepada Menkes RI
PSBB di Wilayah Prov. Jabar Kepada Menkes RI
 
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden Jokowi
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden JokowiSurat Siti Fadilah Supari untuk Presiden Jokowi
Surat Siti Fadilah Supari untuk Presiden Jokowi
 
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBB
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBBKeputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBB
Keputusan Gubernur DKI Jakarta tentang bantuan sosial saat PSBB
 
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19
Pedoman RT-RW DKI Jakarta Siaga COVID-19
 
Panduan PSBB DKI Jakarta
Panduan PSBB DKI JakartaPanduan PSBB DKI Jakarta
Panduan PSBB DKI Jakarta
 
Menkes tetapkan PSBB di Pekanbaru
Menkes tetapkan PSBB di PekanbaruMenkes tetapkan PSBB di Pekanbaru
Menkes tetapkan PSBB di Pekanbaru
 

Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi

  • 1. Paparan Gubernur DKI Jakarta tentang Penjelasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Masa Transisi 4 Juni 2020
  • 2. KOPERASIWAHANAKALPIKA KOPERASI WAHANA KALPIKA Transportasi lebih hemat Terintegrasi dengan hebat Penerapan PSBB Masa Transisi Pendahuluan, Kondisi Saat Ini Selama 13 minggu, Jakarta menjalani pandemi COVID-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta bersama para ahli epidemiologi terus memantau berbagai parameter perkembangan wabah di DKI Jakarta dan sekitarnya. Dari seluruh data yang ada, pelandaian wabah konsisten di Jakarta. Nilai Rt Jakarta turun sampai ke titik 0,99 saat ini. Beberapa parameter lain juga menunjukkan kondisi Jakarta yang sudah melandai. Para pakar membagi 3 tingkatan nilai berdasar kriteria epidemiologi, kesehatan publik dan fasilitas kesehatan. Pembatasan sosial baru bisa dilakukan bila hasil penilaian menunjukkan angka di atas 70 poin. Selama ini, Jakarta berada di tingkat merah, kuning. Namun sejak 2 minggu terakhir, Jakarta telah mencapai tingkat hijau dengan angka 76. Setiap kebijakan yang dilaksanakan secara disiplin oleh mayoritas masyarakat akan memberi dampak yang terlihat pada indikator sekitar 2-3 minggu kemudian. Jadi, ketika pengetatan dilakuka di bulan Maret, awal April, maka pelandaian mulai terjadi di pertengahan bulan April. Tren DKI mulai melandai dan tidak lagi sejalan dengan tren nasional. Tidak hanya nilai reproduksi virus atau Rt yang menjadi perhatian, tapi juga berbagai parameter lain, misalnya: tingkat kasus positif, tingkat kematian, kapasitas rumah sakit yang terisi, tren jumlah tes, kesiapan fasilitas dan alat kesehatan, kondisi tenaga kesehatan, pertambahan ODP dan PDP dan tingkat kesembuhan pasien. Pola penyebaran kasus di tingkat kluster dan individu juga dipantau. Pemantauan berbagai parameter tidak hanya dilakukan sampai tingkat provinsi atau kota, tapi sampai ke level RW. Salah satu kelebihan di DKI Jakarta adalah pada epidemiology informatics yang memudahkan para petugas mampu mendeteksi pergerakan penularan. Gubernur mengkaji situasi terkini bersama 8 lembaga: Tim Ahli Fak. Kesehatan Masyarakat, Univ Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Geriatri Medik Indonesia (Pergami), dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (POGI). (Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
  • 3. (Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020) Wilayah Kendali Ketat pada 66 RW Gambaran umum Jakarta, yang terdiri dari 11.058.944 warga yang tersebar di 44 kecamatan, 267 kelurahan, 2.741 RW. Beberapa tempat masih dengan kondisi dan masalah berbeda. Jakarta memiliki kemampuan mendeteksi penyebaran hingga ke level RW. Sehingga ketika mengatakan gambaran umum, tetap perlu lihat juga di level mikronya. Masih ada 66 RW dengan peningkatan laju incident rate yang masih perlu menjadi perhatian khusus. *jumlah RW di Jakarta ada 2.741 RW. Hanya 2,4% RW yg masih butuh pengendalian ketat, sementara 97,6% RW lainnya relatif terkendali. Melihat kondisi ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 DKI Jakarta menyimpulkan, bahwa 66 RW ini harus terus menjalani pembatasan sosial yang amat ketat dan belum saatnya menjalani pelonggaran. Wilayah ini disebut Wilayah Pengendalian Ketat.
  • 4. (Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020) KOPERASIWAHANAKALPIKA Transportasi lebih hemat Terintegrasi dengan hebat Penerapan PSBB Masa Transisi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 DKI Jakarta MENETAPKAN memperpanjang status PSBB dan menetapkan bulan Juni sebagai dimulainya masa transisi. Masa transisi menuju kondisi aman, sehat dan produktif. Dalam masa transisi ini, kegiatan sosial ekonomi sudah mulai bisa dilakukan bertahap, dengan ada batasan yg harus ditaati. Periode ini menjadi periode transisi dari masa pembatasan menuju kembalinya kegiatan sosial ekonomi yang memberi manfaat bagi masyarakat luas. Periode transisi ini juga menjadi periode edukasi dan pembiasaan terhadap pola hidup sehat dan aman sesuai protokol COVID-19. Fase pertama dari masa transisi ini dimulai dengan melakukan pelonggaran HANYA atas kegiatan-kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat DAN memiliki efek risiko yang terkendali. Fase pertama diharapkan bisa tuntas di akhir bulan Juni. Bila kita berhasil melewati fase pertama dengan baik (tanpa ada lonjakan kasus berarti dan semua indikator-indikator yang tadi disebut angkanya baik), maka Jakarta memasuki fase berikutnya, yaitu fase kedua, di mana kelonggaran akan bisa semakin diperluas. Dalam masa transisi ini, segala peraturan mengenai sanksi terhadap pelanggaran pembatasan juga masih terus berlaku dan akan terus ditegakkan. Mulai dari pelanggaran kegiatan usaha dan kegiatan kemasyarakatan yang tidak dikecualikan, hingga pelanggaran kewajiban penggunaan masker oleh warga. Pada 3 Maret ada 2 kasus positif di Jakarta. Selama 3 bulan ini, di Jakarta ada 7.623 kasus positif, 523 orang meninggal terkonfirmasi positif COVID, 2.562 orang dimakamkan dengan protap COVID, 2.586 orang dinyatakan sembuh, perekonomian banyak terhambat. Maka, BILA tidak disiplin, pusat perbelanjaan dibuka terlalu bebas tanpa protokol kesehatan, restoran dibuat penuh karena ingin mengejar keuntungan, perkantoran memaksakan semua orang masuk bersamaan demi mengejar target, kegiatan ibadah massal menciptakan kerumunan tanpa jarak aman, maka, konsekuensinya bisa terjadi lonjakan kasus lagi dan seakan kembali ke kondisi bulan-bulan sebelumnya. Bila ada tanda ini terjadi, maka Pemprov DKI Jakarta dan Gugus Tugas DKI Jakarta tidak ragu dan tanpa menunda akan menggunakan kewenangannya untuk menghentikan kegiatan sosial ekonomi di masa transisi ini. Pemprov DKI akan dengan segera menerapkan mekanisme kebijakan rem darurat (emergency brake policy) bila dirasa diperlukan.
  • 5. RRtt 18 Mei 19 Mei 20 Mei 21 Mei 22 Mei 23 Mei 24 Mei 25 Mei 28 Mei 29 Mei 30 Mei 31 Mei 1 Juni 2 Juni 3 Juni Effective Reproduction Number (Rt) Rt (effective reproduction number) diestimasi dengan metode Bayesian Sumber data: Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Indonesia Reproduction Number (Rt) = tingkat penularan. Jika R=4, artinya satu orang berpotensi menularkan pada empat orang. Jika R<1, artinya potensi menularkan pada orang lain sudah hampir tidak ada. Wabah akan terus bertambah bila R>1, dan wabah akan berkurang bila R<1. 1.09 1.08 1.08 1.08 1.07 1.06 1.06 1.06 1.05 1.05 1.04 1.04 1.03 1.00 0.99 0.99 0.99 Tanggal 31 Mei 1 Jun 2 Jun 3 Jun 1.00 14 Maret 1 April Laporan Kasus per Hari Estimasi Rt95% Credible Interval 15 April 1 Mei 0 1 2 3 4 5 6 EstimasiRt 0 50 100 150 200 250 Perkiraan Rt dan Laporan Kasus per Hari Provinsi DKI Jakarta Laporankasusperhari PSBB Tahap I PSBB Tahap II PENUTUPAN Sekolah, Tempat Pariwisata; Pembatasan Kendaraan Umum; Kerja dari Rumah (WFH); dan lain-lain 26 Mei 27 Mei0.99
  • 6. Indikator Pelonggaran Pembatasan Sosial Domain Variabel Status* Skor Kondisi Epidemiologi Tren PDP Tren Kasus Positif Tren Kematian Fluktuatif cenderung menurun Selalu menurun Kesehatan Publik Tren Jumlah Tes PCR Proporsi di rumah saja di perkotaan Fasilitas Kesehatan Jumlah Ventilator Jumlah APD Ada peningkatan dan memenuhi kebutuhan Ada peningkatan dan memenuhi kebutuhan Proporsi di rumah saja di pedesaan Fluktuatif cenderung meningkat 50-70% populasi Tidak ada daerah pedesaan 4 5 3 3 4 2 Fluktuatif cenderung meningkat 2 *) Untuk Domain Epidemologi dan Kesehatan Publik, menggunakan kondisi selama 14 hari terakhir sebelum penilaian, sedangkan untuk Domain Fasilitas kesehatan menggunakan kondisi sampai saat penilaian. 70-100 Pembatasan sosial dapat mulai dilonggarkan secara bertahap dengan tetap waspada terhadap lonjakan kasus. Epidemiologi 75 Kesehatan Publik 70 Fasilitas Kesehatan 100 Total Skor 76 Disusun oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Indonesia (2 Juni 2020) 40-69 Pembatasan sosial dengan jumlah test dan kesiapan fasilititas kesehatan perlu ditingkatkan lagi. 0-39 Risiko penularan di masyarakat masih tinggi, pembatasan sosial, jumlah test dan kesiapan fasilitas kesehatan harus segera ditingkatkan secara cepat. Skor Akhir :
  • 7. Kasus Positif Harian (Per Tanggal 3 Juni 2020) Dengan rata-rata 14 Hari 700 600 500 400 300 200 100 0 Indonesia Luar DKI Jakarta DKI Jakarta 02/03/20 04/03/20 06/03/20 08/03/20 10/03/20 12/03/20 14/03/20 16/03/20 18/03/20 20/03/20 22/03/20 24/03/20 26/03/20 28/03/20 30/03/20 01/04/20 03/04/20 05/04/20 07/04/20 09/04/20 11/04/20 13/04/20 15/04/20 17/04/20 19/04/20 21/04/20 23/04/20 25/04/20 27/04/20 29/04/20 01/05/20 03/05/20 05/05/20 07/05/20 09/05/20 11/05/20 13/05/20 15/05/20 17/05/20 19/05/20 21/05/20 23/05/20 25/05/20 27/05/20 29/05/20 31/05/20 02/06/20
  • 8. Jumlah Kematian Harian (Per Tanggal 3 Juni 2020) Dengan rata-rata 14 Hari 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Indonesia Luar DKI Jakarta DKI Jakarta 02/03/20 03/03/20 04/03/20 08/03/20 10/03/20 12/03/20 14/03/20 16/03/20 18/03/20 20/03/20 22/03/20 24/03/20 26/03/20 28/03/20 30/03/20 01/04/20 03/04/20 05/04/20 07/04/20 09/04/20 11/04/20 13/04/20 15/04/20 17/04/20 19/04/20 21/04/20 23/04/20 25/04/20 27/04/20 29/04/20 01/05/20 03/05/20 05/05/20 07/05/20 09/05/20 11/05/20 13/05/20 15/05/20 17/05/20 19/05/20 21/05/20 23/05/20 25/05/20 27/05/20 29/05/20 31/05/20 02/06/20
  • 9. (Periode 15 - 30 Mei 2020) Mapping Kelurahan Menurut Kecepatan IR COVID-19 per 100.000 Penduduk Desa.shp 0 0.1 - 24.63 24.64 - 49.26 49.27 - 73.89 73.9 - 99.65 Kepulauan Seribu
  • 10. Penerapan Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) di Sejumlah RW Mangga Dua Selatan 1 RW Cempaka Baru 1 RW Kramat 1 RW Cempaka Putih Barat 1 RW Cempaka Putih Timur 2 RW Gondangdia 1 RW Kebon Kacang 2 RW Kebon Melati 3 RW Petamburan 2 RW Kampung Rawa 1 RW Jakarta Pusat Utan Kayu Selatan 1 RW Palmeriam 1 RW Bidara Cina 1 RW Cipinang Besar Selatan 1 RW Cipinang Muara 2 RW Kampung Tengah 3 RW Pondok Bambu 1 RW Malaka Sari 2 RW Malaka Jaya 2 RW Pinang Ranti 1 RW Jakarta Timur Lebak Bulus 1 RW Pondok Labu 1 RW Kalibata 1 RW Jakarta Selatan Grogol 1 RW Tomang 1 RW Tangki 2 RW Krukut 1 RW Jembatan Besi 4 RW Palmerah 1 RW Kota Bambu Utara 1 RW Jati Pulo 1 RW Cengkareng Timur 1 RW Srengseng 1 RW Joglo 1 RW Jakarta Barat Penjaringan 2 RW Sunter Agung 1 RW Lagoa 1 RW Rawa Badak Selatan 1 RW Cilincing 1 RW Semper Barat 1 RW Sukapura 1 RW Pademangan Barat 6 RW Kelapa Gading Barat 1 RW Jakarta Utara Total : 15 RW Total : 15 RW Total : 15 RW Total : 15 RW Total Keseluruhan : 66 RW 66 RW dari total 2.738 RW di DKI Jakarta (2,48%). Data per tanggal 1 Juni 2020, dapat berubah tergantung kondisi di masing-masing RW. Kepulauan Seribu Pulau Kelapa 1 RW Pulau Tidung 2 RW Total : 3 RWTotal : 3 RW
  • 11. PSBB Maret - April - Mei 2020 Pra-Pandemi COVID-19 Sebelum Maret 2020 PSBB Masa Transisi Aman, Sehat & Produktif Juni 2020 s/d selesai
  • 12. Sebelum Maret 2020 Juni 2020 - Selesai Maret - April - Mei 2020 Pra-Pandemi COVID-19 PSBB PSBB Masa Transisi Aman, Sehat & Produktif Transisi Menuju Masyarakat Aman, Sehat dan Produktif: Prinsip Umum Periode edukasi dan pembiasaan terhadap pola hidup sehat dan aman sesuai protokol COVID-19 Periode transisi dari masa pembatasan menuju perluasan kegiatan sosial ekonomi produktif. Setiap Fase berlaku satu bulan dan bisa diperpanjang sesuai hasil pemantauan kondisi pengendalian wabah COVID-19. Kebijakan Rem Darurat (Emergency Brake Policy): Apabila terjadi tingkat penularan yang mengkhawatirkan, Pemprov DKI bisa menghentikan semua kegiatan dan menerapkan kembali melakukan pengetatan. Warga sehat diperbolehkan berkegiatan di luar rumah. Dilarang bepergian bagi warga tidak sehat/bugar. Fasilitas/kegiatan hanya digunakan dengan maks. 50% kapasitas. Selalu gunakan masker jika berada di luar rumah. Jaga jarak aman 1 m antar orang. Cuci tangan dengan sabun secara rutin Menerapkan etika batuk, bersin. Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, warga lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak belum diperbolehkan.
  • 13. Protokol di Rumah: Protokol Aktivitas Sosial dan Ekonomi: Cuci tangan setiap kembali dari bepergian (lebih aman jika mandi). Batasi jumlah tamu agar tetap bisa jaga jarak aman di rumah. Gunakan masker di rumah jika sedang sakit atau jika ada keluarga yang sakit. Protokol Pergerakan Penduduk: Pendidikan: Utamakan jalan kaki dan sepeda. Kendaraaan Bermotor Pribadi (sepeda motor dan mobil) beroperasi dengan protokol kesehatan. Kendaraan umum massal (termasuk terminal, halte, stasiun) diisi hanya dengan 50% kapasitas dan antrian penumpang berjarak 1 m antar orang. Kendaraan umum non-massal (ojek/mobil) beroperasi dengan protokol COVID-19. Jumlah peserta/orang harus kurang dari 50% kapasitas tempat/ruang. Ada jarak aman antar orang yaitu 1 m. Mencuci tempat kegiatan dengan disinfektan sebelum dan setelah digunakan setiap kegiatan. Keputusan menggunakan Gedung PAUD, TK/RA/BA, Sekolah/Madrasah untuk kegiatan belajar akan mempertimbangkan situasi wabah di Jakarta. Belajar-mengajar di sekolah hanya dilakukan jika kondisi telah dinilai aman. Tahun Ajaran 2020/2021 dimulai 13 Juli 2020, tetapi belum ditentukan apakah kegiatan belajar sudah bisa dilakukan di sekolah atau masih tetap harus di rumah. Protokol Tempat Kerja: Proporsi karyawan yang bekerja di kantor adalah 50% dari seluruh karyawan, 50% yang lain bekerja dari rumah. Setiap kantor/usaha membagi jam kerja karyawannya yang berada di kantor sekurang-kurangnya dua kelompok waktu yang berbeda (minimal jeda 2 jam) untuk mengendalikan kapasitas saat mobilitas datang, pulang, istirahat di gedung tinggi. (Sebagai ilustrasi: 50% mulai masuk kerja pukul 07.00, jam istirahat pukul 11.00; 50% mulai masuk kerja pukul 09.00, jam istirahat pukul 12.30).
  • 14. Jadwal Pembukaan Transisi Fase I *Tidak berlaku di Kelurahan dengan status zona merah MASA TRANSISI FASE I Bidang Tempat & Kegiatan Pekan Pertama (5 - 7 Juni) Tempat atau kegiatan ibadah di rumah ibadah Tempat kerja dan tempat usaha 50% 50% 50% 50% (Sepeda motor & mobil berpenumpang 1 KK dapat 100%) 50% 50% 100% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% Jumat Sabtu - Minggu Pekan Kedua (8 - 14 Juni) Senin - Jumat Sabtu - Minggu Pekan Ketiga (15- 21 Juni) Senin - Jumat Sabtu - Minggu Pekan Keempat (22 - 28 Juni) AkhirJuni Senin - Jumat Sabtu - Minggu Perkantoran Rumah makan (berdiri sendiri/stand alone) Perindustrian Pergudangan Pertokoan/retail/showroom/dll (berdiri sendiri/stand alone) UMKM binaan Pemprov (lokasi binaan / sementara) Pasar, pusat perbelanjaan, mall (non-food/pangan) Layanan pendukung (bengkel, servis, fotokopi, dll) Taman rekreasi indoor Taman rekreasi outdoor Kebun binatang Kegiatan sosial dan budaya Fasilitas olahraga outdoor Museum, galeri Perpustakaan Taman, RPTRA Pantai Pergerakan orang menggunakan moda transportasi Mobilitas kendaraan pribadi Mobilitas angkutan umum massal Taksi (konvensional & online) Ojek (online & pangkalan) Kegiatan ibadah rutin di tempat ibadah Kegiatan ibadah berkelompok kecil (kurang dari 25 orang) KEBIJAKAN REM DARURAT (EMERGENCY BRAKE POLICY) *11 Sektor yang telah diizinkan beroperasi selama PSBB, dapat diteruskan EVALUASIFASE-1 *Misal: Rumah makan boleh mulai dibuka pada Senin, 8 Juni 2020 dengan maks. tamu sebanyak 50% dari kapasitas.
  • 15. Rumah Ibadah Jumlah peserta ibadah maksimal 50% dari Kapasitas Menerapkan jarak aman (1 m) antar orang Mencuci tempat kegiatan dengan disinfektan sebelum dan setelah kegiatan Setelah tempat ibadah dipakai untuk kegiatan rutin, ditutup kembali Bagi Masjid/Musholla: Tidak menggunakan Karpet/ Permadani, setiap jamaah harus membawa sendiri sajadah/alat sholat Penitipan alas kaki ditiadakan, setiap jamaah harus membawa sendiri kantong/tas dan membawa masuk alas kakinya masing-masing Klinik Kecantikan Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas Wajib menggunakan masker bagi tamu dan pegawai klinik dan sarung tangan bagi pegawai klinik Wajib melakukan penyemprotan disinfektan seluruh peralatan setelah dipakai satu (1) tamu Fasilitas olahraga outdoor, Taman & RPTRA: Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas Pengunjung/tamu hanya diperuntukkan bagi warga setempat Tidak diperbolehkan bagi anak usia 0-9 tahun, ibu hamil, dan lansia Tidak berkerumun lebih dari 5 orang Perindustrian Jumlah karyawan maksimal 50% dari Kapasitas Wajib memiliki klinik/RS rujukan Museum Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas Dibuka selama jam normal Kendaraan Pribadi Diisi dengan maksimal 50% kapasitas Bagi penumpang-pengemudi yang memiliki KTP dengan alamat sama (1 KK) dapat diisi 100% kapasitas Kendaraan Umum Diisi dengan maksimal 50% kapasitas Antrian penumpang harus berjarak 1 m antar orang Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin Persentase layanan angkutan umum menyesuaikan aktivitas utama Pusat Perbelanjaan, Retail, dan Pertokoan Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas Dilakukan pengukuran suhu sebelum memasuki pusat perbelanjaan, retail, dan pertokoan Tenant yang boleh dibuka harus selaras dengan sektor yang boleh dibuka pada fase I Taman Rekreasi dan Kebun Binatang Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas Tidak diperbolehkan bagi anak-anak dan ibu hamil Prasarana Olahraga Outdoor (GOR, Stadion, dll) Jumlah pengunjung maksimal 50% dari Kapasitas Olahraga Tidak mengadakan kegiatan yang mendatangkan penonton Jasa Usaha Makanan & Minuman (restoran, rumah makan, coffee shop) Jumlah pengunjung/tamu/pengguna/karyawan maksimal 50% dari Kapasitas Penyajian makanan a la carte (dilarang prasmanan) Mendorong pembayaran secara cashless Catatan: penyajian a la RM Padang (mini-prasmanan) diubah menjadi non-prasmanan Pasar Rakyat Jumlah pengunjung maksimal 50% dari Kapasitas Penyediaan sarana dan prasarana pendukung pencegahan penyebaran COVID-19 Mendorong transaksi dilakukan dengan cashless Jam operasional mulai dari pukul 06.00-14.00 Pengaturan pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda Protokol per Sektor
  • 16. Jadwal Pembukaan Transisi Fase II Masa Transisi Fase IIBidang Tempat & Kegiatan Kegiatan keagamaan Sekolah dan/atau institusi pendidikan lainnya PAUD, TK, RA, BA Pendidikan Dasar (Sekolah, Madrasah) Pendidikan Menengah (Sekolah, Madrasah) Perguruan Tinggi Kursus Penitipan anak dll Kegiatan usaha, perdagangan, industri dll Klinik kecantikan Salon & barbershop Gedung pertemuan (MICE, auditorium, dll) Resepsi pernikahan, sunatan, dll Bioskop Studio rekaman, rumah produksi perfilman Hiburan malam, karaoke, dll Butik dll Pergerakan orang menggunakan moda transportasi Fasilitas olahraga indoor (gym, kolam renang, dll) Festival rakyat Pasar malam Pasar kampung dll Kegiatan keagamaan dengan pengumpulan massa Belum ditentukan waktu pembukaan / dimulainya kegiatan. Tentatif merujuk pada Evaluasi Fase I