Paparan Gubernur DKI Anies Baswedan - PSBB Masa Transisi
1. Paparan Gubernur DKI Jakarta
tentang Penjelasan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB)
pada Masa Transisi
4 Juni 2020
2. KOPERASIWAHANAKALPIKA
KOPERASI WAHANA KALPIKA
Transportasi lebih hemat
Terintegrasi dengan hebat
Penerapan PSBB Masa Transisi
Pendahuluan, Kondisi Saat Ini
Selama 13 minggu, Jakarta menjalani pandemi COVID-19, Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19 di DKI Jakarta bersama para ahli
epidemiologi terus memantau berbagai parameter perkembangan
wabah di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dari seluruh data yang ada, pelandaian wabah konsisten di Jakarta. Nilai
Rt Jakarta turun sampai ke titik 0,99 saat ini. Beberapa parameter lain
juga menunjukkan kondisi Jakarta yang sudah melandai.
Para pakar membagi 3 tingkatan nilai berdasar kriteria epidemiologi,
kesehatan publik dan fasilitas kesehatan. Pembatasan sosial baru bisa
dilakukan bila hasil penilaian menunjukkan angka di atas 70 poin.
Selama ini, Jakarta berada di tingkat merah, kuning. Namun sejak 2
minggu terakhir, Jakarta telah mencapai tingkat hijau dengan angka 76.
Setiap kebijakan yang dilaksanakan secara disiplin oleh mayoritas
masyarakat akan memberi dampak yang terlihat pada indikator sekitar
2-3 minggu kemudian. Jadi, ketika pengetatan dilakuka di bulan Maret,
awal April, maka pelandaian mulai terjadi di pertengahan bulan April.
Tren DKI mulai melandai dan tidak lagi sejalan dengan tren nasional.
Tidak hanya nilai reproduksi virus atau Rt yang menjadi perhatian, tapi
juga berbagai parameter lain, misalnya: tingkat kasus positif, tingkat
kematian, kapasitas rumah sakit yang terisi, tren jumlah tes, kesiapan
fasilitas dan alat kesehatan, kondisi tenaga kesehatan, pertambahan
ODP dan PDP dan tingkat kesembuhan pasien.
Pola penyebaran kasus di tingkat kluster dan individu
juga dipantau.
Pemantauan berbagai parameter tidak hanya dilakukan sampai tingkat
provinsi atau kota, tapi sampai ke level RW.
Salah satu kelebihan di DKI Jakarta adalah pada epidemiology
informatics yang memudahkan para petugas mampu mendeteksi
pergerakan penularan.
Gubernur mengkaji situasi terkini bersama 8 lembaga: Tim Ahli Fak.
Kesehatan Masyarakat, Univ Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Wilayah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Paru
Indonesia (PDPI), Pengurus Pusat Perhimpunan Ahli Epidemiologi
Indonesia (PAEI), Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Geriatri Medik Indonesia (Pergami), dan Perkumpulan
Obstetri dan Ginekologi (POGI).
(Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status
PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
3. (Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status
PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
Wilayah Kendali Ketat pada 66 RW
Gambaran umum Jakarta, yang terdiri dari 11.058.944 warga yang tersebar di 44
kecamatan, 267 kelurahan, 2.741 RW. Beberapa tempat masih dengan kondisi dan
masalah berbeda.
Jakarta memiliki kemampuan mendeteksi penyebaran hingga ke level RW.
Sehingga ketika mengatakan gambaran umum, tetap perlu lihat juga di level
mikronya.
Masih ada 66 RW dengan peningkatan laju incident rate yang masih perlu
menjadi perhatian khusus.
*jumlah RW di Jakarta ada 2.741 RW. Hanya 2,4% RW yg masih butuh
pengendalian ketat, sementara 97,6% RW lainnya relatif terkendali.
Melihat kondisi ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
DKI Jakarta menyimpulkan, bahwa 66 RW ini harus terus menjalani
pembatasan sosial yang amat ketat dan belum saatnya menjalani
pelonggaran. Wilayah ini disebut Wilayah Pengendalian Ketat.
4. (Cuplikan Penjelasan Gubernur tentang status
PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta - 4 Juni 2020)
KOPERASIWAHANAKALPIKA
Transportasi lebih hemat
Terintegrasi dengan hebat
Penerapan PSBB Masa Transisi
Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 DKI Jakarta MENETAPKAN
memperpanjang status PSBB dan
menetapkan bulan Juni sebagai dimulainya
masa transisi.
Masa transisi menuju kondisi aman, sehat
dan produktif.
Dalam masa transisi ini, kegiatan sosial
ekonomi sudah mulai bisa dilakukan
bertahap, dengan ada batasan yg harus
ditaati.
Periode ini menjadi periode transisi dari
masa pembatasan menuju kembalinya
kegiatan sosial ekonomi yang memberi
manfaat bagi masyarakat luas.
Periode transisi ini juga menjadi periode
edukasi dan pembiasaan terhadap pola
hidup sehat dan aman sesuai protokol
COVID-19.
Fase pertama dari masa transisi ini dimulai
dengan melakukan pelonggaran HANYA atas
kegiatan-kegiatan yang memiliki manfaat
besar bagi masyarakat DAN memiliki efek
risiko yang terkendali. Fase pertama
diharapkan bisa tuntas di akhir bulan Juni.
Bila kita berhasil melewati fase pertama
dengan baik (tanpa ada lonjakan kasus
berarti dan semua indikator-indikator yang
tadi disebut angkanya baik), maka Jakarta
memasuki fase berikutnya, yaitu fase kedua,
di mana kelonggaran akan bisa semakin
diperluas.
Dalam masa transisi ini, segala peraturan
mengenai sanksi terhadap pelanggaran
pembatasan juga masih terus berlaku dan
akan terus ditegakkan. Mulai dari
pelanggaran kegiatan usaha dan kegiatan
kemasyarakatan yang tidak dikecualikan,
hingga pelanggaran kewajiban penggunaan
masker oleh warga.
Pada 3 Maret ada 2 kasus positif di Jakarta.
Selama 3 bulan ini, di Jakarta ada 7.623 kasus
positif, 523 orang meninggal terkonfirmasi
positif COVID, 2.562 orang dimakamkan
dengan protap COVID, 2.586 orang
dinyatakan sembuh, perekonomian banyak
terhambat.
Maka, BILA tidak disiplin, pusat perbelanjaan
dibuka terlalu bebas tanpa protokol
kesehatan, restoran dibuat penuh karena
ingin mengejar keuntungan, perkantoran
memaksakan semua orang masuk
bersamaan demi mengejar target, kegiatan
ibadah massal menciptakan kerumunan
tanpa jarak aman, maka, konsekuensinya
bisa terjadi lonjakan kasus lagi dan seakan
kembali ke kondisi bulan-bulan sebelumnya.
Bila ada tanda ini terjadi, maka Pemprov DKI
Jakarta dan Gugus Tugas DKI Jakarta tidak
ragu dan tanpa menunda akan
menggunakan kewenangannya untuk
menghentikan kegiatan sosial ekonomi di
masa transisi ini.
Pemprov DKI akan dengan segera
menerapkan mekanisme kebijakan
rem darurat (emergency brake
policy) bila dirasa diperlukan.
5. RRtt
18 Mei
19 Mei
20 Mei
21 Mei
22 Mei
23 Mei
24 Mei
25 Mei
28 Mei
29 Mei
30 Mei
31 Mei
1 Juni
2 Juni
3 Juni
Effective Reproduction
Number (Rt)
Rt (effective reproduction number) diestimasi dengan metode Bayesian
Sumber data: Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Indonesia
Reproduction Number (Rt) = tingkat penularan.
Jika R=4, artinya satu orang berpotensi menularkan pada empat orang.
Jika R<1, artinya potensi menularkan pada orang lain sudah hampir tidak ada.
Wabah akan terus bertambah bila R>1, dan wabah akan berkurang bila R<1.
1.09
1.08
1.08
1.08
1.07
1.06
1.06
1.06
1.05
1.05
1.04
1.04
1.03
1.00
0.99
0.99
0.99
Tanggal
31 Mei 1 Jun 2 Jun 3 Jun
1.00
14 Maret 1 April
Laporan Kasus per Hari Estimasi Rt95% Credible Interval
15 April 1 Mei
0
1
2
3
4
5
6
EstimasiRt
0
50
100
150
200
250
Perkiraan Rt dan Laporan Kasus per Hari
Provinsi DKI Jakarta
Laporankasusperhari
PSBB
Tahap I PSBB
Tahap II
PENUTUPAN Sekolah, Tempat Pariwisata;
Pembatasan Kendaraan Umum;
Kerja dari Rumah (WFH);
dan lain-lain
26 Mei
27 Mei0.99
6. Indikator Pelonggaran Pembatasan Sosial
Domain Variabel Status* Skor Kondisi
Epidemiologi Tren PDP
Tren Kasus Positif
Tren Kematian
Fluktuatif cenderung menurun
Selalu menurun
Kesehatan Publik Tren Jumlah Tes PCR
Proporsi di rumah saja di perkotaan
Fasilitas Kesehatan Jumlah Ventilator
Jumlah APD
Ada peningkatan dan memenuhi kebutuhan
Ada peningkatan dan memenuhi kebutuhan
Proporsi di rumah saja di pedesaan
Fluktuatif cenderung meningkat
50-70% populasi
Tidak ada daerah pedesaan
4
5
3
3
4
2
Fluktuatif cenderung meningkat 2
*) Untuk Domain Epidemologi dan Kesehatan Publik, menggunakan kondisi selama 14 hari terakhir sebelum penilaian, sedangkan
untuk Domain Fasilitas kesehatan menggunakan kondisi sampai saat penilaian.
70-100
Pembatasan sosial dapat mulai dilonggarkan secara
bertahap dengan tetap waspada terhadap lonjakan kasus.
Epidemiologi
75
Kesehatan
Publik
70
Fasilitas
Kesehatan
100
Total Skor
76
Disusun oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat - Universitas Indonesia (2 Juni 2020)
40-69
Pembatasan sosial dengan jumlah test dan kesiapan
fasilititas kesehatan perlu ditingkatkan lagi.
0-39
Risiko penularan di masyarakat masih tinggi, pembatasan
sosial, jumlah test dan kesiapan fasilitas kesehatan harus
segera ditingkatkan secara cepat.
Skor Akhir :
7. Kasus Positif Harian
(Per Tanggal 3 Juni 2020)
Dengan rata-rata 14 Hari
700
600
500
400
300
200
100
0
Indonesia
Luar DKI Jakarta
DKI Jakarta
02/03/20
04/03/20
06/03/20
08/03/20
10/03/20
12/03/20
14/03/20
16/03/20
18/03/20
20/03/20
22/03/20
24/03/20
26/03/20
28/03/20
30/03/20
01/04/20
03/04/20
05/04/20
07/04/20
09/04/20
11/04/20
13/04/20
15/04/20
17/04/20
19/04/20
21/04/20
23/04/20
25/04/20
27/04/20
29/04/20
01/05/20
03/05/20
05/05/20
07/05/20
09/05/20
11/05/20
13/05/20
15/05/20
17/05/20
19/05/20
21/05/20
23/05/20
25/05/20
27/05/20
29/05/20
31/05/20
02/06/20
8. Jumlah Kematian Harian
(Per Tanggal 3 Juni 2020)
Dengan rata-rata 14 Hari
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Indonesia
Luar DKI Jakarta
DKI Jakarta
02/03/20
03/03/20
04/03/20
08/03/20
10/03/20
12/03/20
14/03/20
16/03/20
18/03/20
20/03/20
22/03/20
24/03/20
26/03/20
28/03/20
30/03/20
01/04/20
03/04/20
05/04/20
07/04/20
09/04/20
11/04/20
13/04/20
15/04/20
17/04/20
19/04/20
21/04/20
23/04/20
25/04/20
27/04/20
29/04/20
01/05/20
03/05/20
05/05/20
07/05/20
09/05/20
11/05/20
13/05/20
15/05/20
17/05/20
19/05/20
21/05/20
23/05/20
25/05/20
27/05/20
29/05/20
31/05/20
02/06/20
9. (Periode 15 - 30 Mei 2020)
Mapping Kelurahan Menurut
Kecepatan IR COVID-19
per 100.000 Penduduk
Desa.shp
0
0.1 - 24.63
24.64 - 49.26
49.27 - 73.89
73.9 - 99.65
Kepulauan Seribu
10. Penerapan Wilayah Pengendalian Ketat (WPK) di Sejumlah RW
Mangga Dua Selatan 1 RW
Cempaka Baru 1 RW
Kramat 1 RW
Cempaka Putih Barat 1 RW
Cempaka Putih Timur 2 RW
Gondangdia 1 RW
Kebon Kacang 2 RW
Kebon Melati 3 RW
Petamburan 2 RW
Kampung Rawa 1 RW
Jakarta Pusat
Utan Kayu Selatan 1 RW
Palmeriam 1 RW
Bidara Cina 1 RW
Cipinang Besar Selatan 1 RW
Cipinang Muara 2 RW
Kampung Tengah 3 RW
Pondok Bambu 1 RW
Malaka Sari 2 RW
Malaka Jaya 2 RW
Pinang Ranti 1 RW
Jakarta Timur
Lebak Bulus 1 RW
Pondok Labu 1 RW
Kalibata 1 RW
Jakarta Selatan
Grogol 1 RW
Tomang 1 RW
Tangki 2 RW
Krukut 1 RW
Jembatan Besi 4 RW
Palmerah 1 RW
Kota Bambu Utara 1 RW
Jati Pulo 1 RW
Cengkareng Timur 1 RW
Srengseng 1 RW
Joglo 1 RW
Jakarta Barat
Penjaringan 2 RW
Sunter Agung 1 RW
Lagoa 1 RW
Rawa Badak Selatan 1 RW
Cilincing 1 RW
Semper Barat 1 RW
Sukapura 1 RW
Pademangan Barat 6 RW
Kelapa Gading Barat 1 RW
Jakarta Utara
Total :
15 RW
Total :
15 RW
Total :
15 RW
Total :
15 RW
Total Keseluruhan :
66 RW
66 RW dari total 2.738 RW di DKI Jakarta (2,48%). Data per tanggal 1 Juni 2020,
dapat berubah tergantung kondisi di masing-masing RW.
Kepulauan Seribu Pulau Kelapa 1 RW
Pulau Tidung 2 RW
Total : 3 RWTotal : 3 RW
11. PSBB
Maret - April - Mei
2020
Pra-Pandemi
COVID-19
Sebelum
Maret 2020
PSBB
Masa Transisi
Aman, Sehat
& Produktif
Juni 2020
s/d selesai
12. Sebelum
Maret 2020
Juni 2020
- Selesai
Maret - April
- Mei 2020
Pra-Pandemi
COVID-19
PSBB PSBB
Masa Transisi
Aman, Sehat
& Produktif
Transisi Menuju Masyarakat Aman, Sehat dan Produktif: Prinsip Umum
Periode edukasi dan pembiasaan terhadap pola hidup sehat
dan aman sesuai protokol COVID-19
Periode transisi dari masa pembatasan menuju perluasan
kegiatan sosial ekonomi produktif.
Setiap Fase berlaku satu bulan dan bisa diperpanjang sesuai
hasil pemantauan kondisi pengendalian wabah COVID-19.
Kebijakan Rem Darurat (Emergency Brake Policy): Apabila terjadi
tingkat penularan yang mengkhawatirkan, Pemprov DKI bisa
menghentikan semua kegiatan dan
menerapkan kembali melakukan pengetatan.
Warga sehat diperbolehkan berkegiatan di luar rumah.
Dilarang bepergian bagi warga tidak sehat/bugar.
Fasilitas/kegiatan hanya digunakan dengan maks. 50% kapasitas.
Selalu gunakan masker jika berada di luar rumah.
Jaga jarak aman 1 m antar orang.
Cuci tangan dengan sabun secara rutin
Menerapkan etika batuk, bersin.
Untuk kegiatan-kegiatan tertentu, warga lanjut usia, ibu hamil, dan
anak-anak belum diperbolehkan.
13. Protokol di Rumah: Protokol Aktivitas Sosial dan Ekonomi:
Cuci tangan setiap kembali dari bepergian (lebih aman jika mandi).
Batasi jumlah tamu agar tetap bisa jaga jarak aman di rumah.
Gunakan masker di rumah jika sedang sakit atau jika ada keluarga yang sakit.
Protokol Pergerakan Penduduk:
Pendidikan:
Utamakan jalan kaki dan sepeda.
Kendaraaan Bermotor Pribadi (sepeda motor dan mobil) beroperasi
dengan protokol kesehatan.
Kendaraan umum massal (termasuk terminal, halte, stasiun) diisi hanya
dengan 50% kapasitas dan antrian penumpang berjarak 1 m antar orang.
Kendaraan umum non-massal (ojek/mobil) beroperasi dengan protokol
COVID-19.
Jumlah peserta/orang harus kurang dari 50% kapasitas
tempat/ruang.
Ada jarak aman antar orang yaitu 1 m.
Mencuci tempat kegiatan dengan disinfektan sebelum dan setelah
digunakan setiap kegiatan.
Keputusan menggunakan Gedung PAUD, TK/RA/BA, Sekolah/Madrasah untuk
kegiatan belajar akan mempertimbangkan situasi wabah di Jakarta.
Belajar-mengajar di sekolah hanya dilakukan jika kondisi telah dinilai aman.
Tahun Ajaran 2020/2021 dimulai 13 Juli 2020, tetapi belum ditentukan apakah
kegiatan belajar sudah bisa dilakukan di sekolah atau masih tetap harus di
rumah.
Protokol Tempat Kerja:
Proporsi karyawan yang bekerja di kantor adalah 50% dari seluruh
karyawan, 50% yang lain bekerja dari rumah.
Setiap kantor/usaha membagi jam kerja karyawannya yang berada
di kantor sekurang-kurangnya dua kelompok waktu yang berbeda
(minimal jeda 2 jam) untuk mengendalikan kapasitas saat mobilitas
datang, pulang, istirahat di gedung tinggi. (Sebagai ilustrasi: 50%
mulai masuk kerja pukul 07.00, jam istirahat pukul 11.00; 50% mulai
masuk kerja pukul 09.00, jam istirahat pukul 12.30).
14. Jadwal Pembukaan Transisi Fase I
*Tidak berlaku di Kelurahan dengan status zona merah
MASA TRANSISI FASE I
Bidang
Tempat & Kegiatan
Pekan Pertama
(5 - 7 Juni)
Tempat atau kegiatan
ibadah di rumah ibadah
Tempat kerja
dan tempat usaha
50%
50%
50%
50% (Sepeda motor & mobil berpenumpang 1 KK dapat 100%)
50%
50%
100%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
50%
Jumat
Sabtu -
Minggu
Pekan Kedua
(8 - 14 Juni)
Senin -
Jumat
Sabtu -
Minggu
Pekan Ketiga
(15- 21 Juni)
Senin -
Jumat
Sabtu -
Minggu
Pekan Keempat
(22 - 28 Juni)
AkhirJuni
Senin -
Jumat
Sabtu -
Minggu
Perkantoran
Rumah makan (berdiri sendiri/stand alone)
Perindustrian
Pergudangan
Pertokoan/retail/showroom/dll (berdiri sendiri/stand alone)
UMKM binaan Pemprov (lokasi binaan / sementara)
Pasar, pusat perbelanjaan, mall (non-food/pangan)
Layanan pendukung (bengkel, servis, fotokopi, dll)
Taman rekreasi indoor
Taman rekreasi outdoor
Kebun binatang
Kegiatan sosial
dan budaya
Fasilitas olahraga outdoor
Museum, galeri
Perpustakaan
Taman, RPTRA
Pantai
Pergerakan orang
menggunakan
moda transportasi
Mobilitas kendaraan pribadi
Mobilitas angkutan umum massal
Taksi (konvensional & online)
Ojek (online & pangkalan)
Kegiatan ibadah rutin di tempat ibadah
Kegiatan ibadah berkelompok kecil (kurang dari 25 orang)
KEBIJAKAN REM DARURAT (EMERGENCY BRAKE POLICY)
*11 Sektor yang telah diizinkan beroperasi
selama PSBB, dapat diteruskan
EVALUASIFASE-1
*Misal: Rumah makan boleh mulai dibuka pada Senin, 8 Juni 2020
dengan maks. tamu sebanyak 50% dari kapasitas.
15. Rumah Ibadah
Jumlah peserta ibadah maksimal 50% dari Kapasitas
Menerapkan jarak aman (1 m) antar orang
Mencuci tempat kegiatan dengan disinfektan sebelum dan setelah
kegiatan
Setelah tempat ibadah dipakai untuk kegiatan rutin, ditutup kembali
Bagi Masjid/Musholla:
Tidak menggunakan Karpet/ Permadani, setiap jamaah harus
membawa sendiri sajadah/alat sholat
Penitipan alas kaki ditiadakan, setiap jamaah harus membawa
sendiri kantong/tas dan membawa masuk alas kakinya
masing-masing
Klinik Kecantikan
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Wajib menggunakan masker bagi tamu dan pegawai klinik dan
sarung tangan bagi pegawai klinik
Wajib melakukan penyemprotan disinfektan seluruh peralatan
setelah dipakai satu (1) tamu
Fasilitas olahraga outdoor, Taman & RPTRA:
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Pengunjung/tamu hanya diperuntukkan bagi warga setempat
Tidak diperbolehkan bagi anak usia 0-9 tahun, ibu hamil, dan lansia
Tidak berkerumun lebih dari 5 orang
Perindustrian
Jumlah karyawan maksimal 50% dari Kapasitas
Wajib memiliki klinik/RS rujukan
Museum
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Dibuka selama jam normal
Kendaraan Pribadi
Diisi dengan maksimal 50% kapasitas
Bagi penumpang-pengemudi yang memiliki KTP dengan alamat
sama (1 KK) dapat diisi 100% kapasitas
Kendaraan Umum
Diisi dengan maksimal 50% kapasitas
Antrian penumpang harus berjarak 1 m antar orang
Melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin
Persentase layanan angkutan umum menyesuaikan aktivitas utama
Pusat Perbelanjaan, Retail, dan Pertokoan
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Dilakukan pengukuran suhu sebelum memasuki pusat perbelanjaan,
retail, dan pertokoan
Tenant yang boleh dibuka harus selaras dengan sektor yang boleh
dibuka pada fase I
Taman Rekreasi dan Kebun Binatang
Jumlah pengunjung/tamu maksimal 50% dari Kapasitas
Tidak diperbolehkan bagi anak-anak dan ibu hamil
Prasarana Olahraga Outdoor (GOR, Stadion, dll)
Jumlah pengunjung maksimal 50% dari Kapasitas Olahraga
Tidak mengadakan kegiatan yang mendatangkan penonton
Jasa Usaha Makanan & Minuman
(restoran, rumah makan, coffee shop)
Jumlah pengunjung/tamu/pengguna/karyawan maksimal 50% dari
Kapasitas
Penyajian makanan a la carte (dilarang prasmanan)
Mendorong pembayaran secara cashless
Catatan: penyajian a la RM Padang (mini-prasmanan) diubah
menjadi non-prasmanan
Pasar Rakyat
Jumlah pengunjung maksimal 50% dari Kapasitas
Penyediaan sarana dan prasarana pendukung pencegahan
penyebaran COVID-19
Mendorong transaksi dilakukan dengan cashless
Jam operasional mulai dari pukul 06.00-14.00
Pengaturan pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda
Protokol per Sektor
16. Jadwal Pembukaan Transisi Fase II
Masa Transisi Fase IIBidang Tempat & Kegiatan
Kegiatan keagamaan
Sekolah dan/atau
institusi pendidikan
lainnya
PAUD, TK, RA, BA
Pendidikan Dasar (Sekolah, Madrasah)
Pendidikan Menengah (Sekolah, Madrasah)
Perguruan Tinggi
Kursus
Penitipan anak
dll
Kegiatan usaha,
perdagangan,
industri dll
Klinik kecantikan
Salon & barbershop
Gedung pertemuan (MICE, auditorium, dll)
Resepsi pernikahan, sunatan, dll
Bioskop
Studio rekaman, rumah produksi perfilman
Hiburan malam, karaoke, dll
Butik
dll
Pergerakan orang
menggunakan
moda transportasi
Fasilitas olahraga indoor (gym, kolam renang, dll)
Festival rakyat
Pasar malam
Pasar kampung
dll
Kegiatan keagamaan dengan pengumpulan massa
Belum ditentukan
waktu pembukaan /
dimulainya kegiatan.
Tentatif merujuk pada
Evaluasi Fase I