SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
TEORI KINETIKA GAS
• Kinetika kimia yang disebut juga kinetika
reaksi merupakan studi tentang laju
berlangsungnya suatu reaksi, yang tercermin
dalam suatu persamaan hukum laju.
• Kinetika kimia juga mempelajari pengaruh
konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi.
• Pengetahuan tentang kinetika kimia ini
penting untuk mempelajari suatu mekanisme
yang terjadi dalam suatu proses kimia.
• Reaksi kimia dapat terjadi pada fase gas,
cairan dan padatan, serta antarmuka.
• Namun, terdapat perbedaan pengertian yang
mendasar antara kinetika fase gas dan fase
cair.
• Dalam fase gas molekul-molekul saling
berjauhan.
• Gerakan-gerakan dan antaraksinya dipelajari
melalui teori kinetik gas.
• Berdasarkan teori ini, laju proses fase gas
dihitung dengan membuat model sederhana gas-
gas melalui pendekatan molekular.
• Dengan menggunakan tumbukan molekul model
bola kaku, frekwensi tumbukan dan sifat
perpindahan (transport properties) dalam gas tak
bereaksi seperti viskositas, difusi, dan hantaran
kalor telah dapat dihitung.
• Berdasarkan model tumbukan reaktif dalam teori
kinetik gas, laju reaksi melalui pendekatan
molekular pada fase gas dapat ditentukan.
Pendekatan gas ideal
• Gas terdiri dari partikel-partikel yang bergerak
acak (random), yang mempunyai massa dan
diameter
• Ukuran partikel diabaikan
• Tidak ada interaksi antar partikel yang
bertumbukan
• Jumlah rata-rata tumbukan yang terjadi
persatuan waktu yang dibuat oleh partikel
tunggal  frekuensi tumbukan
• Jarak rata-rata gerakan partikel antara dengan
tumbukan yang satu dengan yang lain jalan
bebas rata-rata
Tekanan Gas
• Adanya tumbukan dengan dinding yang terjadi
secara berulang (periodik)
Tekanan
vx
Molekul dengan massa m dan kecepatan vx menumbuk dinding yang
tegak lurus terhadap sumbu x secara lenting sempurna
Setelah menumbuk dinding kecepatannya  -vx
Momentum -mvx
Perubahan momentum = mvx-(-mvx) = 2mvx
• Jika Nv=jumlah molekul per satuan volume,
maka
• Jumlah molekul dalam wadah= Nv.A.vx.∆t
• Rata-rata jumlah tumbukan = ½ (Nv.A.vx.∆t)
• Perubahan momentum total:
{½ (Nv.A.vx.∆t)}.{2mv.vx } = m.Nv.A.vx
2 ∆t
Laju Perubahan Momentum = m.Nv.A.vx
2
Menurut hukum Newton kedua tentang
gerakan, dapat dikatakan bahwa laju perubahan
momentum sama dengan gaya yang ditimbulkan
oleh tumbukan molekul gas ke dinding.
Sehingga P= m.Nv.vx
2
• Molekul gas bergerak acak ke segala arah
dalam wadah berdimensi tiga, dan bukan
hanya dalam arah sumbu X saja, melainkan
juga dalam arah sumbu Z dan Y. Dengan
demikian,
2
1
m
3kT







Distribusi Kecepatan Molekul
(Maxwell)
Distribusi Maxwell-Boltzmann ini merupakan suatu rumusan
fungsi statistik untuk menentukan kemungkinan
ditemukannya molekul dengan kecepatan dan pada jarak
tertentu .
Beberapa gas bergerak sangat cepat, dan yang lainnya
bergerak lambat.
Dengan demikian, ada sebaran jumlah molekul mulai dari
kecepatan nol hingga kecepatan yang sangat besar. Sebaran
tersebut digambarkan dengan suatu fungsi distribusi
kecepatan molekul f(v) , yang disebut distribusi Maxwell.
.e
kT2
m
f(v) /2kTmv2
2
1









• Persamaan Maxwell f(v) selanjutnya diteliti
secara cermat oleh Boltzmann.
• Penurunan persamaan Maxwell dimulai dari
pendapat Boltzmann yang menyatakan bahwa
fraksi molekul yang bergerak dengan
kecepatan tertentu berbanding lurus dengan
pangkat .
• Berdasarkan pendapat ini, distribusi
kecepatan gas dalam arah satu dimensi di
sumbu X dirumuskan dengan persamaan
berikut.
Dengan dN/N adalah fraksi molekul, dan A suatu
tetapan perbandingan.
• Peluang maksimal ditemukannya molekul
dengan kecepatan tersebut adalah seratus
persen atau satu. Sehingga,
• Dengan memasukkan nilai A ke dalam f (v),
maka:
• Persamaan tersebut dikenal dengan
persamaan Maxwell-Boltzmann
Persamaan distribusi kecepatan
Maxwell
Aplikasi Distribusi Maxwell
• 1. Menghitung Distribusi Kecepatan
Fungsi distribusi Maxwell dipelajari untuk
menentukan besarnya peluang ditemukannya
molekul yang mempunyai kecepatan dalam
rentang v sampai (v + dv).
Kecepatan Rata-Rata
• Selain kedua kecepatan yang dihitung dengan
distribusi Maxwell tersebut, dikenal pula satu
kecepatan gas lainya yang dikenal sebagai
kecepatan dengan kebolehjadian terbesar v*,
atau kecepatan yang paling mungkin (the
most probable speed).
• Kecepatan paling mungkin ini ditunjukkan
oleh titik puncak distribusi, dimana turunan
pertama fungsi Maxwell bernilai = 0
1.4 Pengantar Matematika
• Dalam teori kinetik gas, kita akan selalu
menjumpai integral tipe:
• Jika y=βx2 , maka:
• Fungsi faktorial (n!) didefinisikan:
• Sehingga:
• Dengan menurunkan persamaan tersebut
terhadap β, maka:
• Dalam hal ini muncul dua kasus:
• Kasus 1; n=0 atau integer positif
• Kasus 2; n=-1/2, 1/2, 3/2 atau n=m-1/2
dimana m=0 atau integer positif
• Bila m=0, maka:
dalam hal ini maka:
Integral tersebut tidak dapat dievaluasi secara
sederhana, oleh sebab itu ditulis dalam 2
bentuk:
• dan
• Dengan mengalikan kedua persamaan
tersebut, maka diperoleh:
jika dan mengganti dx dy dengan
maka:
= 1, sehingga jika kedua sisi
diakarkan, maka:
• Didapatkan persamaan:
1.5 Fungsi Kesalahan (Error Function)
• Seringkali dalam kinetika gas, kita jumpai
integral tipe kasus 2 di atas, dimana batas atas
bukan harga tak hingga tetapi harga tertentu.
Integral tersebut harus dihubungkan dengan
fungsi kesalahan (erf) untuk menghindari
kesalahan yang terjadi.
• Fungsi kesalahan didefinisikan sbb:
• Jika batas atas , maka =
sehingga
Jika persamaan erf (x) ditambahkan
pada kedua sisi, maka:
• Sehingga:
• Selanjutnya persamaan tersebut didefinisikan
sebagai co-error function {erfc(x)}
1.6 Distribusi Maxwell sebagai Distribsi
Energi
• Energi kinetik molekul gas didefinisikan oleh
E=½mc2 sehingga
Jika didiferensialkan:
dc=
Dengan mensubstitusi c dan dc ke persamaan
kecepatan, maka:
Dimana dnE merupakan jumlah molekul yang
mempunyai energi antara E dan E+dE
• Fraksi molekul-molekul dalam gas mempunyai
energi kinetik spesifik E’
• Fraksi molekul-molekul dalam gas mempunyai
energi E’ adalah sehingga:
• Persamaan tersebut menjadi:
Persamaan di atas dapat digabungkan dengan
persamaan fungsi co-errorfunction:
Contoh soal
• Hitung fraksi molekul yang mempunyai energi
lebih besar atau sama daripada kT, 2kT, 5kT
dan 10kT
• Berapa fraksi molekul yang mempunyai energi
antara (E)=-½kT, sampai (E)=+½kT
1.7 Tumbukan antar molekul dan jalan
bebas rata-rata
• Tumbukan terjadi jika dua molekul saling
mendekat dalam jarak d (diameter tumbukan)
• Molekul gas diasumsikan sebagai bola keras
dan besar d untuk molekul yang identik sama
dengan diameter molekul.
• Tetapi untuk molekul model bola keras A dan
B yang tidak identik, harga d=½(dA+dB)
• Jika atom bergerak dengan kecepatan rata-
rata v selama waktu ∆t, di dalam tabung
tumbukan dengan luas sehingga
volume=
• Frekuensi tumbukan:
• Persamaan di atas diturunkan dari suatu
asumsi bahwa hanya satu molekul yang
bergerak menumbuk molekul yang lainnya.
• Di dalam kenyatannya, masingmasing molekul
bergerak dengan kecepatan yang belum tentu
sama, apalagi molekul tersebut memiliki masa
yang tidak sama (mA≠mB) dengan diameter
yang berbeda pula (dA≠dB)
• Oleh karena itu, v seharusnya
Dengan μ=massa tereduksi
Jika mA=mB, maka
• Sehingga frekuensi tumbukan
• Z=jumlah tumbukan untuk atom tunggal
• Frekuensi tumbukan gas identik juga dapat
dinyatakan dengan
• Jumlah tumbukan persatuan waktu:
• ZAA’=½ z. Nv
Jalan bebas Rata-rata
• Jalan bebas rata-rata merupakan jarak rata-
rata yang ditempuh suatu molekul di antara
tumbukan.
• Suatu molekul bergerak dengan kecepatan
yang berubah-ubah setiap detiknya karena
tumbukan molekul yang dialaminya selama
waktu tertentu t.
• Jika suatu molekul bergerak dengan kecepatan
rata-rata dan menempuh jarak serta
mengalami tumbukan sebanyak
• Dengan demikian, jarak rata-rata yang
ditempuh molekul di antara tumbukan adalah
Contoh soal
Atom Cs berada dalam sebuah oven bersuhu
500oC dengan volume 50cm3 dan tekanan 80
mmHg. Jika diameter tampang lintang adalah
0,54nm. Hitung:
• Berapa banyak tumbukan yang terjadi dengan
atom Cs dalam oven tiap detik
• Berapa banyak tumbukan tumbukan perdetik
yang terjadi untuk semua atom Cs
• Jalan bebas rata-rata atom Cs tersebut
• Jumlah tumbukan dinding persatuan waktu per
satuan luas
Efusi
• Jika satu dinding yang ditumbuk oleh gas
berlubang kecil dengan luas Ao, sedangkan
area di luar dinding tersebut adalah vakum,
maka laju keluarnya molekul gas sama dengan
laju pembentukan molekul pada luas lubang
tersebut.
• Jumlah molekul yang keluar lubang tersebut
per satuan waktu dihitung dengan persamaan
berikut:
• Jumlah molekul yang keluar tersebut disebut
Efusi.
• Menurut Hukum Efusi Graham (Graham Law
of Effusion), laju efusi berbanding terbalik
dengan akar kwadrat dari masa molar molekul
M-½
• Perbedaan laju efusi ini berguna untuk
memisahkan spesies isotopic, misalnya antara
235UF6 dan 238UF6.
• Jika jarak rata-rata yang ditempuh gas di antara
tumbukan adalah λ, maka diameter lubang
dinding harus jauh lebih kecil dari λ
• Kalau tidak, molekul akan bertumbukan dengan
molekul lainnya di dekat lubang, dan dapat
mengakibatkan terjadinya aliran gas beruntun
keluar melalui lubang
• Hal ini terjadi karena keluarnya molekul melalui
lubang dalam jumlah besar dapat mengurangi
kerapatan jumlah gas di dekat lubang, yang dapat
mengurangi tekanan di daerah dekat lubang
dinding
• Maka, molekul di dekat lubang dinding akan
mengalami sedikit tumbukan dibandingkan
dengan molekul yang berada jauh dari lubang.
Aliran yang terjadi karena perbedaan tekanan
ini disebut viscous flow atau connective flow.
• Efusi bukanlah aliran karena perbedaan
tekanan tersebut, namun merupakan suatu
contoh aliran molekul bebas yang oleh
Knudsen dimanfaatkan untuk menentukan
masa molar suatu molekul.
• Dalam Metode Knudsen ini, λ mempunyai nilai
yang besar atau panjang, sehingga tumbukan
antar molekul dapat diabaikan.
• Salah satu syarat lain yang harus dipenuhi agar
persamaan dapat diberlakukan adalah bahwa
dinding yang memiliki lubang tersebut harus
tipis.
• Kalau dindingnya tebal, keluarnya molekul gas
dimungkinkan bersinggungan dengan sisi-sisi
lubang, dan molekul gas akan memantul balik
ke dalam wadah.
• Berdasarkan persamaan di atas, metode
Knudsen menemukan bahwa jika tekanan uap
padatan dengan lubang kecil adalah p, maka
laju kehilangan masa molekul dari wadah
karena terjadinya efusi berbanding lurus
dengan p.
• Hilangnya massa molekul dari wadah dihitung
dengan persamaan:
Difusi
• Molekul gas bergerak pada garis lurus hanya pada
jarak pendek sebelum ia berbelok dan bertukar
arah karena tumbukan.
• Karena setiap molekul gas bergerak dengan
zigzag, molekul-molekul tersebut memerlukan
waktu yang lebih lama untuk sampai tujuan dari
titik awalnya dibandingkan jika ia tidak
berbenturan.
• Ini menunjukkan bahwa proses difusi gas
berlangsung lambat (Oxtoby, 2008).
• Kita dapat menjelaskan difusi gas dengan
menggunakan kuantitas rata-rata yaitu jarak
rata-rata kuadrat
• Jika tidak ada aliran gas lain yang
• mengusik gerakan molekul gas tersebut, maka
ternyata berbanding lurus dengan waktu
tempuhnya t.
• Nilai 6D adalah tetapan proporsionalitas.
Dimana D adalah tetapan difusi molekul
Hukum Fiks tentang difusi molekul
• Laju diffusi (ZwD) menurut Hukum Fiks, adalah
berbanding lurus dengan gradient perubahan
perubahan jumlah molekul gas dalam wadah
yang searah dengan sumbu x.
(Persamaan hukum Fiks 1)
• keboleh jadian (fraksi) molekul berdifusi
nyatakan oleh f(x)dx
Hukum fiks 2
• Jika kecepatan (laju) alur kuadrat rata-rata
(crms) yang ditempuh oleh satu molekul
dalam waktu t detik adalah
• Maka:

More Related Content

What's hot

Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikqlp
 
Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Utami Irawati
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docxSaya Kamu
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTUniversity Of Jakarta
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifjayamartha
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaImo Priyanto
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiajayamartha
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerImo Priyanto
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 

What's hot (20)

Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionikPenentuan energi aktivasi reaksi ionik
Penentuan energi aktivasi reaksi ionik
 
Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensifTermodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
Termodinamika (1 - 2) e besaran_intensif_dan_ekstensif
 
Elektrokimia dan Thermokimia
Elektrokimia dan ThermokimiaElektrokimia dan Thermokimia
Elektrokimia dan Thermokimia
 
Katalis
KatalisKatalis
Katalis
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimiaTermodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
Termodinamika (5) a kesetimbangan_kimia
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
ppt kesetimbangan kimia
 ppt kesetimbangan kimia ppt kesetimbangan kimia
ppt kesetimbangan kimia
 
Bab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimiaBab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimia
 

Viewers also liked

Viewers also liked (19)

4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
 
Teori Kinetik Gas - Zainal Abidin
Teori Kinetik Gas - Zainal AbidinTeori Kinetik Gas - Zainal Abidin
Teori Kinetik Gas - Zainal Abidin
 
10)teori kinetik gas
10)teori kinetik gas10)teori kinetik gas
10)teori kinetik gas
 
L aporan difusivitas integral
L aporan difusivitas integralL aporan difusivitas integral
L aporan difusivitas integral
 
Bab 5 gas
Bab 5 gasBab 5 gas
Bab 5 gas
 
Ppt kdpf (kelompok 2)
Ppt kdpf (kelompok 2)Ppt kdpf (kelompok 2)
Ppt kdpf (kelompok 2)
 
Gas Ideal - Kelompok 6
Gas Ideal - Kelompok 6Gas Ideal - Kelompok 6
Gas Ideal - Kelompok 6
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Bahan termodinamika
Bahan termodinamikaBahan termodinamika
Bahan termodinamika
 
Teori kinetik gas
Teori kinetik gasTeori kinetik gas
Teori kinetik gas
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termal
 
Gas ideal
Gas idealGas ideal
Gas ideal
 
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa Teori kinetik gas (smt2) i ipa
Teori kinetik gas (smt2) i ipa
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppt
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).pptBajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppt
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppt
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Materi (teori kinetik gas)
Materi (teori kinetik gas)Materi (teori kinetik gas)
Materi (teori kinetik gas)
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 

Similar to TEORI KINETIKA GAS

Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxKinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxFirdausShofwan
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)auliarika
 
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]Louis W
 
Tekanan gas dalam ruang tertutup
Tekanan gas dalam ruang tertutupTekanan gas dalam ruang tertutup
Tekanan gas dalam ruang tertutupfanda_eka
 
Pertemuan i teori kinetik gas
Pertemuan i teori kinetik gasPertemuan i teori kinetik gas
Pertemuan i teori kinetik gasMuhammad Syarif
 
Gas Ideal - Kelompok 4
Gas Ideal -  Kelompok 4Gas Ideal -  Kelompok 4
Gas Ideal - Kelompok 4Alfian Isnan
 
Pertemuan 9 Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann.pptx
Pertemuan 9 Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann.pptxPertemuan 9 Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann.pptx
Pertemuan 9 Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann.pptxZaLe3
 
Makalah fistat (autosaved)
Makalah fistat (autosaved)Makalah fistat (autosaved)
Makalah fistat (autosaved)muna fiah
 
Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1aviyalisana
 

Similar to TEORI KINETIKA GAS (20)

Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptxKinetika Reaksi _ RPS.pptx
Kinetika Reaksi _ RPS.pptx
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
 
Tekanan gas dalam ruang tertutup
Tekanan gas dalam ruang tertutupTekanan gas dalam ruang tertutup
Tekanan gas dalam ruang tertutup
 
Pertemuan iv-v
Pertemuan iv-vPertemuan iv-v
Pertemuan iv-v
 
Ppt kimia fisika
Ppt kimia fisikaPpt kimia fisika
Ppt kimia fisika
 
Pertemuan i teori kinetik gas
Pertemuan i teori kinetik gasPertemuan i teori kinetik gas
Pertemuan i teori kinetik gas
 
Gas Ideal - Kelompok 4
Gas Ideal -  Kelompok 4Gas Ideal -  Kelompok 4
Gas Ideal - Kelompok 4
 
Teor
TeorTeor
Teor
 
Persamaan Gas Ideal
Persamaan Gas IdealPersamaan Gas Ideal
Persamaan Gas Ideal
 
Pertemuan 9 Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann.pptx
Pertemuan 9 Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann.pptxPertemuan 9 Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann.pptx
Pertemuan 9 Aplikasi Statistik Maxwell-Boltzmann.pptx
 
Makalah fistat (autosaved)
Makalah fistat (autosaved)Makalah fistat (autosaved)
Makalah fistat (autosaved)
 
24 teori-kinetik-gas
24 teori-kinetik-gas24 teori-kinetik-gas
24 teori-kinetik-gas
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1
 
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
 
Ppt energi kinetik gas
Ppt energi kinetik gasPpt energi kinetik gas
Ppt energi kinetik gas
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

TEORI KINETIKA GAS

  • 2. • Kinetika kimia yang disebut juga kinetika reaksi merupakan studi tentang laju berlangsungnya suatu reaksi, yang tercermin dalam suatu persamaan hukum laju. • Kinetika kimia juga mempelajari pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi. • Pengetahuan tentang kinetika kimia ini penting untuk mempelajari suatu mekanisme yang terjadi dalam suatu proses kimia.
  • 3. • Reaksi kimia dapat terjadi pada fase gas, cairan dan padatan, serta antarmuka. • Namun, terdapat perbedaan pengertian yang mendasar antara kinetika fase gas dan fase cair. • Dalam fase gas molekul-molekul saling berjauhan. • Gerakan-gerakan dan antaraksinya dipelajari melalui teori kinetik gas.
  • 4. • Berdasarkan teori ini, laju proses fase gas dihitung dengan membuat model sederhana gas- gas melalui pendekatan molekular. • Dengan menggunakan tumbukan molekul model bola kaku, frekwensi tumbukan dan sifat perpindahan (transport properties) dalam gas tak bereaksi seperti viskositas, difusi, dan hantaran kalor telah dapat dihitung. • Berdasarkan model tumbukan reaktif dalam teori kinetik gas, laju reaksi melalui pendekatan molekular pada fase gas dapat ditentukan.
  • 5. Pendekatan gas ideal • Gas terdiri dari partikel-partikel yang bergerak acak (random), yang mempunyai massa dan diameter • Ukuran partikel diabaikan • Tidak ada interaksi antar partikel yang bertumbukan
  • 6. • Jumlah rata-rata tumbukan yang terjadi persatuan waktu yang dibuat oleh partikel tunggal  frekuensi tumbukan • Jarak rata-rata gerakan partikel antara dengan tumbukan yang satu dengan yang lain jalan bebas rata-rata
  • 7. Tekanan Gas • Adanya tumbukan dengan dinding yang terjadi secara berulang (periodik) Tekanan
  • 8. vx Molekul dengan massa m dan kecepatan vx menumbuk dinding yang tegak lurus terhadap sumbu x secara lenting sempurna Setelah menumbuk dinding kecepatannya  -vx Momentum -mvx Perubahan momentum = mvx-(-mvx) = 2mvx
  • 9. • Jika Nv=jumlah molekul per satuan volume, maka • Jumlah molekul dalam wadah= Nv.A.vx.∆t • Rata-rata jumlah tumbukan = ½ (Nv.A.vx.∆t) • Perubahan momentum total: {½ (Nv.A.vx.∆t)}.{2mv.vx } = m.Nv.A.vx 2 ∆t
  • 10. Laju Perubahan Momentum = m.Nv.A.vx 2 Menurut hukum Newton kedua tentang gerakan, dapat dikatakan bahwa laju perubahan momentum sama dengan gaya yang ditimbulkan oleh tumbukan molekul gas ke dinding. Sehingga P= m.Nv.vx 2
  • 11. • Molekul gas bergerak acak ke segala arah dalam wadah berdimensi tiga, dan bukan hanya dalam arah sumbu X saja, melainkan juga dalam arah sumbu Z dan Y. Dengan demikian,
  • 13. Distribusi Kecepatan Molekul (Maxwell) Distribusi Maxwell-Boltzmann ini merupakan suatu rumusan fungsi statistik untuk menentukan kemungkinan ditemukannya molekul dengan kecepatan dan pada jarak tertentu . Beberapa gas bergerak sangat cepat, dan yang lainnya bergerak lambat. Dengan demikian, ada sebaran jumlah molekul mulai dari kecepatan nol hingga kecepatan yang sangat besar. Sebaran tersebut digambarkan dengan suatu fungsi distribusi kecepatan molekul f(v) , yang disebut distribusi Maxwell.
  • 15. • Persamaan Maxwell f(v) selanjutnya diteliti secara cermat oleh Boltzmann. • Penurunan persamaan Maxwell dimulai dari pendapat Boltzmann yang menyatakan bahwa fraksi molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu berbanding lurus dengan pangkat .
  • 16. • Berdasarkan pendapat ini, distribusi kecepatan gas dalam arah satu dimensi di sumbu X dirumuskan dengan persamaan berikut. Dengan dN/N adalah fraksi molekul, dan A suatu tetapan perbandingan.
  • 17. • Peluang maksimal ditemukannya molekul dengan kecepatan tersebut adalah seratus persen atau satu. Sehingga,
  • 18.
  • 19.
  • 20. • Dengan memasukkan nilai A ke dalam f (v), maka: • Persamaan tersebut dikenal dengan persamaan Maxwell-Boltzmann
  • 21.
  • 22.
  • 24. Aplikasi Distribusi Maxwell • 1. Menghitung Distribusi Kecepatan Fungsi distribusi Maxwell dipelajari untuk menentukan besarnya peluang ditemukannya molekul yang mempunyai kecepatan dalam rentang v sampai (v + dv).
  • 25.
  • 27. • Selain kedua kecepatan yang dihitung dengan distribusi Maxwell tersebut, dikenal pula satu kecepatan gas lainya yang dikenal sebagai kecepatan dengan kebolehjadian terbesar v*, atau kecepatan yang paling mungkin (the most probable speed). • Kecepatan paling mungkin ini ditunjukkan oleh titik puncak distribusi, dimana turunan pertama fungsi Maxwell bernilai = 0
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. 1.4 Pengantar Matematika • Dalam teori kinetik gas, kita akan selalu menjumpai integral tipe: • Jika y=βx2 , maka:
  • 33. • Fungsi faktorial (n!) didefinisikan: • Sehingga: • Dengan menurunkan persamaan tersebut terhadap β, maka:
  • 34. • Dalam hal ini muncul dua kasus: • Kasus 1; n=0 atau integer positif • Kasus 2; n=-1/2, 1/2, 3/2 atau n=m-1/2 dimana m=0 atau integer positif
  • 35. • Bila m=0, maka: dalam hal ini maka: Integral tersebut tidak dapat dievaluasi secara sederhana, oleh sebab itu ditulis dalam 2 bentuk: • dan
  • 36. • Dengan mengalikan kedua persamaan tersebut, maka diperoleh: jika dan mengganti dx dy dengan maka: = 1, sehingga jika kedua sisi diakarkan, maka:
  • 38.
  • 39. 1.5 Fungsi Kesalahan (Error Function) • Seringkali dalam kinetika gas, kita jumpai integral tipe kasus 2 di atas, dimana batas atas bukan harga tak hingga tetapi harga tertentu. Integral tersebut harus dihubungkan dengan fungsi kesalahan (erf) untuk menghindari kesalahan yang terjadi.
  • 40. • Fungsi kesalahan didefinisikan sbb: • Jika batas atas , maka = sehingga Jika persamaan erf (x) ditambahkan pada kedua sisi, maka:
  • 41. • Sehingga: • Selanjutnya persamaan tersebut didefinisikan sebagai co-error function {erfc(x)}
  • 42.
  • 43. 1.6 Distribusi Maxwell sebagai Distribsi Energi • Energi kinetik molekul gas didefinisikan oleh E=½mc2 sehingga Jika didiferensialkan: dc= Dengan mensubstitusi c dan dc ke persamaan kecepatan, maka: Dimana dnE merupakan jumlah molekul yang mempunyai energi antara E dan E+dE
  • 44. • Fraksi molekul-molekul dalam gas mempunyai energi kinetik spesifik E’ • Fraksi molekul-molekul dalam gas mempunyai energi E’ adalah sehingga:
  • 45. • Persamaan tersebut menjadi: Persamaan di atas dapat digabungkan dengan persamaan fungsi co-errorfunction:
  • 46. Contoh soal • Hitung fraksi molekul yang mempunyai energi lebih besar atau sama daripada kT, 2kT, 5kT dan 10kT • Berapa fraksi molekul yang mempunyai energi antara (E)=-½kT, sampai (E)=+½kT
  • 47. 1.7 Tumbukan antar molekul dan jalan bebas rata-rata • Tumbukan terjadi jika dua molekul saling mendekat dalam jarak d (diameter tumbukan) • Molekul gas diasumsikan sebagai bola keras dan besar d untuk molekul yang identik sama dengan diameter molekul. • Tetapi untuk molekul model bola keras A dan B yang tidak identik, harga d=½(dA+dB)
  • 48. • Jika atom bergerak dengan kecepatan rata- rata v selama waktu ∆t, di dalam tabung tumbukan dengan luas sehingga volume=
  • 49. • Frekuensi tumbukan: • Persamaan di atas diturunkan dari suatu asumsi bahwa hanya satu molekul yang bergerak menumbuk molekul yang lainnya. • Di dalam kenyatannya, masingmasing molekul bergerak dengan kecepatan yang belum tentu sama, apalagi molekul tersebut memiliki masa yang tidak sama (mA≠mB) dengan diameter yang berbeda pula (dA≠dB)
  • 50. • Oleh karena itu, v seharusnya Dengan μ=massa tereduksi Jika mA=mB, maka
  • 51. • Sehingga frekuensi tumbukan • Z=jumlah tumbukan untuk atom tunggal • Frekuensi tumbukan gas identik juga dapat dinyatakan dengan • Jumlah tumbukan persatuan waktu: • ZAA’=½ z. Nv
  • 52.
  • 53. Jalan bebas Rata-rata • Jalan bebas rata-rata merupakan jarak rata- rata yang ditempuh suatu molekul di antara tumbukan. • Suatu molekul bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah setiap detiknya karena tumbukan molekul yang dialaminya selama waktu tertentu t. • Jika suatu molekul bergerak dengan kecepatan rata-rata dan menempuh jarak serta mengalami tumbukan sebanyak
  • 54. • Dengan demikian, jarak rata-rata yang ditempuh molekul di antara tumbukan adalah
  • 55.
  • 56.
  • 57. Contoh soal Atom Cs berada dalam sebuah oven bersuhu 500oC dengan volume 50cm3 dan tekanan 80 mmHg. Jika diameter tampang lintang adalah 0,54nm. Hitung: • Berapa banyak tumbukan yang terjadi dengan atom Cs dalam oven tiap detik • Berapa banyak tumbukan tumbukan perdetik yang terjadi untuk semua atom Cs • Jalan bebas rata-rata atom Cs tersebut • Jumlah tumbukan dinding persatuan waktu per satuan luas
  • 58. Efusi • Jika satu dinding yang ditumbuk oleh gas berlubang kecil dengan luas Ao, sedangkan area di luar dinding tersebut adalah vakum, maka laju keluarnya molekul gas sama dengan laju pembentukan molekul pada luas lubang tersebut.
  • 59. • Jumlah molekul yang keluar lubang tersebut per satuan waktu dihitung dengan persamaan berikut: • Jumlah molekul yang keluar tersebut disebut Efusi.
  • 60. • Menurut Hukum Efusi Graham (Graham Law of Effusion), laju efusi berbanding terbalik dengan akar kwadrat dari masa molar molekul M-½ • Perbedaan laju efusi ini berguna untuk memisahkan spesies isotopic, misalnya antara 235UF6 dan 238UF6.
  • 61. • Jika jarak rata-rata yang ditempuh gas di antara tumbukan adalah λ, maka diameter lubang dinding harus jauh lebih kecil dari λ • Kalau tidak, molekul akan bertumbukan dengan molekul lainnya di dekat lubang, dan dapat mengakibatkan terjadinya aliran gas beruntun keluar melalui lubang • Hal ini terjadi karena keluarnya molekul melalui lubang dalam jumlah besar dapat mengurangi kerapatan jumlah gas di dekat lubang, yang dapat mengurangi tekanan di daerah dekat lubang dinding
  • 62. • Maka, molekul di dekat lubang dinding akan mengalami sedikit tumbukan dibandingkan dengan molekul yang berada jauh dari lubang. Aliran yang terjadi karena perbedaan tekanan ini disebut viscous flow atau connective flow.
  • 63. • Efusi bukanlah aliran karena perbedaan tekanan tersebut, namun merupakan suatu contoh aliran molekul bebas yang oleh Knudsen dimanfaatkan untuk menentukan masa molar suatu molekul. • Dalam Metode Knudsen ini, λ mempunyai nilai yang besar atau panjang, sehingga tumbukan antar molekul dapat diabaikan.
  • 64. • Salah satu syarat lain yang harus dipenuhi agar persamaan dapat diberlakukan adalah bahwa dinding yang memiliki lubang tersebut harus tipis. • Kalau dindingnya tebal, keluarnya molekul gas dimungkinkan bersinggungan dengan sisi-sisi lubang, dan molekul gas akan memantul balik ke dalam wadah.
  • 65. • Berdasarkan persamaan di atas, metode Knudsen menemukan bahwa jika tekanan uap padatan dengan lubang kecil adalah p, maka laju kehilangan masa molekul dari wadah karena terjadinya efusi berbanding lurus dengan p. • Hilangnya massa molekul dari wadah dihitung dengan persamaan:
  • 66. Difusi • Molekul gas bergerak pada garis lurus hanya pada jarak pendek sebelum ia berbelok dan bertukar arah karena tumbukan. • Karena setiap molekul gas bergerak dengan zigzag, molekul-molekul tersebut memerlukan waktu yang lebih lama untuk sampai tujuan dari titik awalnya dibandingkan jika ia tidak berbenturan. • Ini menunjukkan bahwa proses difusi gas berlangsung lambat (Oxtoby, 2008).
  • 67. • Kita dapat menjelaskan difusi gas dengan menggunakan kuantitas rata-rata yaitu jarak rata-rata kuadrat • Jika tidak ada aliran gas lain yang • mengusik gerakan molekul gas tersebut, maka ternyata berbanding lurus dengan waktu tempuhnya t.
  • 68. • Nilai 6D adalah tetapan proporsionalitas. Dimana D adalah tetapan difusi molekul
  • 69. Hukum Fiks tentang difusi molekul • Laju diffusi (ZwD) menurut Hukum Fiks, adalah berbanding lurus dengan gradient perubahan perubahan jumlah molekul gas dalam wadah yang searah dengan sumbu x. (Persamaan hukum Fiks 1)
  • 70. • keboleh jadian (fraksi) molekul berdifusi nyatakan oleh f(x)dx Hukum fiks 2
  • 71. • Jika kecepatan (laju) alur kuadrat rata-rata (crms) yang ditempuh oleh satu molekul dalam waktu t detik adalah • Maka: