SlideShare a Scribd company logo
1 of 138
KINETIKA REAKSI
Materi :
1. Teori Kinetika Gas
2. Transport dalam gas
3. Gerak molekul dalam
cairan
4. Difusi
5. Difusi dan reaksi
Ujian (mid semester)
6. Hukum laju reaksi
untuk reaksi
sederhana
7. Penentuan orde reaksi
dan konstanta laju
reaksi sederhana
8. Persamaan Arhenius
9. Mekanisme reaksi
Penilaian:
Tugas & Quis : 20%
Mid semester : 40% UAS Semester : 40%
TEORI KINETIKA GAS
Teori kinetika gas didasarkan pada 3 asumsi dasar
1. Gas terdiri dari molekul-molekul dengan massa m dan
diameter d yang bergerak terus menerus secara acak
2. Ukuran molekul–molekul diabaikan, dalam arti
diameter molekul jauh lebih kecil dari jarak rata-rata
yang ditempuh antara tumbukan.
3. Molekul-molekul tidak saling berinteraksi dan
tumbukan-tumbukan yang terjadi dianggap elastis
sempurna, tumbukan ini terjadi bila jarak antara pusat-
pusat molekul = d
Kegunaan teori kinetika gas
 Dapat menentukan persamaan gas ideal, sifat-sifat
gas ideal dan gejala perpindahan yang terjadi dalam
gas.
 Dapat menghitung distribusi kecepatan molekul
dan memperkirakan molekul-molekul banyak
berada pada kecepatan yang bagaimana
Pengertian-pengertian
 Tumbukan elastis sempurna adalah tumbukan antara
molekul-molekul dimana energi kinetik translasi total
tidak berubah sebelum dan sesudah tumbukan.
 Molekul-molekul gas juga bertumbukan dengan dinding
wadah dimana dia berada sehingga menimbulkan tekanan
 Frekwensi tumbukan (Z) adalah jumlah rata-rata
tumbukan perunit waktu yang dilakukan oleh molekul
tunggal (oleh satu molekul).
 Jalan bebas rata-rata (l) adalah jarak rata-rata yang
ditempuh oleh molekul antara tumbukannya.
Jadi asumsi nomor 2 dapat ditulis lebih ringkas sebagai
d << l
Tekanan Gas dan tekanan rata-rata gas
Satu partikel berada dalam sebuah kotak yang mempunyai
luas sisi = A. Partikel menumbuk dinding kanan
 momentum searah sumbu x berubah dari mVx ke –
mVx.
 Perubahan momentum untuk masing-masing
tumbukan = mVx – (-mVx) = 2 m Vx
 Vx adalah kecepatan partikel searah sumbu x dalam
interval waktu Δt
 Vx. Δt = jarak yang ditempuh partikel = panjang
rusuk kubus ( kotak).
 Jika luas dinding = A
 panjang rusuk = Vx Δ t
 Volume kotak = A Vx Δt
 Jumlah partikel perunit volum = N
 Jumlah partikel yang bertumbukan
dengan dinding = N A Vx Δ t.
 Sebagian partikel bergerak ke kanan dan sebagian
lagi bergerak ke kiri.
 Jumlah tumbukan partikel-partikel dengan
didinding dalam waktu dt adalah ½ N A Vx Δt.
 Perubahan momentum total = ½ N A Vx Δt x 2 m
Vx = m N A Vx
2 Δt
 Kecepatan perubahan momentum = m N A Vx
2 Δt/
Δt = m N A Vx
2 = FORCE OF COLLISION (
gaya yang bekerja pada dinding).
 Karena P = F/A maka P = m N Vx
2
 Tekanan rata-rata dan dapat ditulis P=m N<Vx
2 >
 Bila :
(<V2 >)1/2 = C = ( <Vx
2 > + <Vy
2> + <Vz
2 > )1/2
 Analog: <Vx
2 > = <Vy
2> = <Vz
2 >
 jadi: C = (3 <Vx
2 > )1/2 dan <Vx
2> = 1/3 C2
 Sehingga : P = 1/3 m N C2 (Tekanan rata-rata)
)
3
(
2
M
RT
C 
Latihan:
 Hitung tekanan (atm) yang ditimbulkan oleh 1 mol
H2 dalam wadah 2 dm3 bila temperatur 30oC .
 Hitung C gas CO2 dan N2 pada 25oC, berapa
jumlah partikel pervolume gas tersebut pada
tekanan 1 atm
 P = 1/3 m N C2 P=1/3mN/V
 PV= 1/3 M/NAnNAC2
 PV = 1/3Mn3RT/M = nRT
 1J= 1kgm2s-2
Distribusi kecepatan Maxwell-Boltzman
 Kecepatan molekul ditandai dengan Vx , Vy dan Vz
yaitu kecepatan searah dengan sumbu x, searah
sumbu y dan searah sumbu z.
 f(Vx) , f(Vy) dan f(Vz) adalah fungsi kecepatan searah
sumbu x , fungsi kecepatan searah sumbu y dan
fungsi kecepatan searah sumbu z.
 f(Vx , Vy , Vz) d Vx d Vy dVz adalah keboleh jadian
molekul atau kemungkinan molekul atau fraksi
molekul-molekul.
 f(Vx , Vy , Vz) dapat juga ditulis: f(Vx ) f(Vy) f(Vz)
Persamaan ini dapat ditulis

 
 x
x dV
V
Vx
f
Vx
df

)
(
)
(
2
2
)
(
x
V
x Ae
V
f



Menentukan A
Keboleh jadian Vx diantara +~ dan - ~ = 1
Kata lain: molekul harus mempunyai kecepatan
dalam range - ~ sampai + ~ atau - ~ < Vx < + ~
Kemungkinan kecepatan diantara +~ dan - ~ adalah satu.
Jadi persamaan menjadi:
Menentukan λ
x
V
x
x dV
e
V
V x
2
2
2
1
2
2
.
)
2
.(


 







Distribusi kecepatan Maxwell-
Boltzman .
x
x dV
V
f )
( adalah fraksi molekul yang
mempunyai kecepatan terletak
diantara kecepatan Vx dan Vx +
dVx,
Tidak memperhatikan arah maka
persamaan kecepatan Maxwell-
Boltzman diturunkan kembali oleh
Maxwell yang dikenal dengan distribusi
kecepatan Maxwell adalah sebagai
berikut:
Kurva distribusi kecepatan molekul gas
oksigen pada berbagai temperatur
T1 < T2 < T3 < T4
Macam-macam kecepatan molekul
Gas
 Kecepatan rata-rata
 Akar kecepatan kuadrat rata-rata
 Kecepatan yang paling mungkin
 Kecepatan relatif
Kecepatan rata-rata.
Akar Kecepatan kuadrat rata-rata
(Crms)
Kecepatan yang paling
mungkin.(C*)
Kecepatan relatif rel
Frekuensi Tumbukan
 Tumbukan molekul Gas dengan dinding
Wadah
Tinjaulah kembali suatu dinding dengan luas A
ditumbuk oleh molekul dengan kecepatan vx
dimana vx >0 dalam waktu Δt maka molekul-
molekul yang berada dalam ruang dengan
volume vx. Δt.A akan menumbuk dinding
dalam selang waktu Δt.
Jumlah rata-rata tumbukan =
jumlah molekul
Keterangan
k : tetapan Boltzman
N : jumlah molekul
V: Volume
m: massa 1 molekul gas
M: Berat molekul gas
T: Temperatur absolut (K)
R: Tetapan gas.
ρ: Konsentrasi molekul ( Jumlah molekul per satuan
volum)
Jumlah tumbukan persatuan luas persatuan waktu adalah
Latihan
 Hitung perbanding kecepatan akar kuadrat
rata-rata terhadap kecepatan rata-rata, terhadap
kecepatan yang paling mungkin dan kecepatan
relatif.
 Hitung kecepatan rata-rata dan Crms gas N2
pada 25oC
 Hitung jumlah tumbukan per centimeter
kuadrat per detik dari molekul gas N2 dengan
dinding pada tekanan 1 atm dan 25oC.
 Hitunglah kecepatan rata a) H2, b) C2H6 pada
77 K ; 298 K dan 1000 K.

Tumbukan antar molekul Gas
penampang lintang tumbukan
disimbulkan dengan σ
dimana σ = π d2
 Bila molekul dianggap dalam tumbukannya
menjelajahi pipa tumbukan dengan kecepatan rata-
rata dan tumbukan tersebut terjadi dalam selang
waktu Δt maka panjang pipa tumbukan adalah
dan volume pipa tumbukan =
 Karena N = Jumlah molekul persatuan volum , N
= Jumlah molekul
 maka : N = N V = N
 Jumlah tumbukan /satuan waktu (Z)= Nσ rel
 Z =

t
C 
__
Jalan Bebas rata-rata
Jika molekul bergerak dengan kecepatan rata-rata
bertumbukan dengan frekuensi Z maka molekul
tersebut melewatkan waktu 1/Z dalam aliran bebas
tumbukan sehingga akan menempuh jarak :
(1/Z).
1J= 1kgm2s-2
1 Atm = 101325 Pa = 101325 Nm-2 = 101325 kg m-
1s-2
Z = P NA/(2πMRT)1/2
Z = ..Nm-2...mol-1 / (....gmol-1 .....J K-1 mol-1 K)1/2
Z = ..kg m-1 s-2 mol-1/(..10-3kg mol-1 .....kg m2 s-2 K-1mol-1
K)1/2
Gejala Transport
 Gejala transport adalah gejala yang diperlihatkan
oleh fluida (gas dan Zat cair) untuk memindahkan
materi, energi dan sifat lainnya dari suatu tempat ke
tempat lain. Sifat yang dapat berpindah tersebut
dinamakan sifat tranport.
 gejala transport ini Difusi, hantaran termal dan
aliran kental.
FLUX
 Flux (J) adalah jumlah sifat yang berubah perunit
luas per unit waktu.
 Flux ~ gradien sifat
 Misal: Jz (materi) ~ dN/dz
Jz ( momentum) ~ dVx/dz
Jz (energi) ~ dT/dz
 Flux materi Jz yang berdifusi sejajar sumbu z
sebanding dengan gradien konsentrasi,
 flux momentum sebanding dengan gradien kecepatan
 flux energi sebanding dengan gradien temperatur.
DIFUSI
 Hukum Fick I :
L R
+λ
- λ
)
(
2
1
)
2
(
4
1
)
0
(
)
0
(
4
1
)
(
)
(
__
__
__
dz
dN
C
dz
dN
C
J
dz
dN
N
dz
dN
N
C
J
R
L
J
R
L
J
J
z
z
z


































VISKOSITAS
 Anggaplah fluida terdiri dari lapisan-lapisan yang
mempunyai jarak tertentu, karena sifat fluida dapat
mengalir, maka dalam aliran tersebut akan terjadi
gesekan.
 Suatu fluida diletakkan diantara plat paralel dan
salah satu bidang dapat digeser searah sumbu x dan
bidang yang lain tetap.
Plat bergerak
Plat tidak bergerak
 Viskositas berhubungan dengan momentum,
molekul yang bergerak dari kanan (dari lapisan
cepat ke lapisan yang lebih lambat)
mentransportasikan momentum mVx(λ) ke lapisan
yang baru dan molekul yang bergerak dari kiri
mentrasportasikan mVx(-λ).
HANTARAN TERMAL
 Bila ada dua daerah yang berbeda temperaturnya
maka akan terjadi aliran energi dari daerah dengan
tempertur tinggi ke daerah dengan temperatur
rendah, hal inilah yang dinamakan proses hantaran
termal.
 Andaikan setiap molekul membawa energi rata-rata
sebesar dimana v bilangan mendekati 1
 Satuan D : m2 s-1
 η : kg m-1 s-1
 κ : J K-1m-1s-1
1J= 1kgm2s-2
1 Atm =101325 Pa = 101325 Nm-2
=101325 kg m-1 s-2 =101325 J m-3
Latihan:
 Hitunglah perbandingan konduktivitas termal gas
hidrogen pada 300 K dengan gas hidrogen pada 10
K.
 η helium=1,88x10-5Pa s pada 0oC, hitung koefsien
difusi dan koefisien hantaran termal.
 Gunakan nilai eksperimen dari koefisien viskositas
hidrogen pada 273 K untuk memperkirakan
penampang lintang tumbukan atom tsb.
Z = .... partikel/m2s1 = .......molekul/m2s
KESIMPULAN
 Tekanan rata-rata
 Distribusi kecapatan maxwell-Boltzman
)
(
3
/
1 2
rms
C
N
m
P 
 Kecepatan rata-rata
 Akar Kecepatan kuadrat rata-rata
 Kecepatan yang paling mungkin
 Kecepatan relatif
KESIMPULAN
 Jumlah tumbukan molekul dengan dinding
 Jumlah tumbukan sesama molekul
 Jalan bebas rata-rata
]
[
N
2
1
N
2
2 2
/
1
2
/
1
2
/
1
A
V
P
kT
A



 


KESIMPULAN
 Koefisien difusi
 Koefisien viskasitas
 Koefisien hantaran termal
Soal:
 Hitung jalan bebas rata-rata molekul
diatomik dalam udara σ=0,43 nm2 pada
25oC dan 1 atm dan berapa D N2
 Pada tekanan berapakah jalan bebas
rata-rata pada 25oC mendekati ukuran
bejana l L yang ditempatinya jika σ =
0,36 nm2.
Soal:
 Hitung jalan bebas rata-rata molekul N2
di udara σ=0,43 nm2 pada 25oC dan 1
atm dan berapa Z antarmolekul N2
 Pada tekanan berapakah jalan bebas
rata-rata pada 25oC mendekati ukuran
bejana l L yang ditempatinya jika σ =
0,36 nm2.
PR I:
 Hitung koefisien hantaran termal 1M gas O2 pada 25oC
dan 1atm .
 Gunakan nilai eksperimen dari koefisien viskositas
hidrogen pada 273 K untuk memperkirakan
penampang lintang tumbukan atom tsb.
 Hitung jalan bebas rata-rata molekul diatomik dalam
udara σ=0,43 nm2 pada 25oC dan 1 atm dan berapa D
 pada tekanan berapakah jalan bebas rata-rata pada 25oC
mendekati ukuran bejana l L yang ditempatinya jika σ
= 0,36 nm2.
Soal:
1. Hitung jalan bebas rata-rata molekul diatomik
dalam udara σ=0,43 nm2 pada 25oC dan 1 atm
dan berapa DN2
2. η helium=1,88x10-5Pa s pada 0oC, hitung
koefsien difusi dan koefisien hantaran termal.
Bila konsentrasi helium 1 M.
3. Pada tekanan berapakah jalan bebas rata-rata
pada 25oC mendekati ukuran bejana kubus l L
yang ditempatinya jika σ = 0,36 nm2.
Kinetika reaksi
 1. LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI
aA + bB → cC
 persamaan laju reaksi
 Hukum laju reaksi dapat dijumpai seperti berikut:
dx/dt = k [A] n = -dA/dt
 n (orde reaksi) adalah pangkat dari konsentrasi
reaktan sisa pada hukum laju differensial
 Untuk reaksi 1 tahap (reaksi elementer), orde reaksi
sama dengan koefisien reaksi.
 Untuk reaksi yang terdiri beberapa tahap, orde
reaksi tidak sama dengan koefisien reaksi dari
reaksi total (keseluruhan)
Misal:
1. H2 + I2 → 2HI n = 2
2. H2O2 + I- → H2O + IO-
H2O2 + IO- → H2O + O2 + I-
2H2O2 + I- → 2H2O + O2 + I-
n = 3
 k adalah Konstanta laju reaksi
 Satuan k : mol1-nlitern-1s-1
Overall Rxn Order, x Units for k
zero Ms-1
first s-1
second M-1
s-1
third M-2
s-1
HUKUM LAJU REAKSI
Ada dua :
1. hukum laju reaksi berbentuk differensial
misal: dx/dt = k [A] n = -dA/dt
2. hukum laju reaksi berbentuk integral atau hukum
laju reaksi terintegrasi
HUKUM LAJU REAKSI
TERINTEGRASI
A. Reaksi orde ke nol
sehingga: A - A0 = -kt = -x atau x = kt
A adalah konsentrasi A pada waktu tertentu
A0 adalah konsentrasi A awal atau pada t = 0
x adalah konsentrasi produk pada t tertentu.
B. Reaksi orde I
C. Reaksi orde II
D. Reaksi orde III dan orde ke n
WAKTU PARUH
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan agar
setengah reaktan telah bereaksi membentuk produk.
x = 1/2A]0 dan [A] = 1/2[A]0
A. Reaksi orde ke nol
x = kt x = 1/2[A0]
sehingga : 1/2 [A0] = k t ½
B. Reaksi orde I
C. Reaksi orde II
 D. Reaksi orde III dan orde ke n
1 x t1/2 A = 1/2 A0
2 x t1/2 A = ¼ A0
3 x t1/2 A = 1/8 A0
n x t1/2 A = 1/2n A0
GRAFIK ALURAN LINEAR
mx
c
y 



  


 2
2
)
( x
x
n
y
x
xy
n
m
n
x
m
y
c
 


KESIMPULAN
latihan
1. Reaksi : 2A + B → 2C + 3D
Laju pembentukan C = 1,0 Ms-1 hitung laju reaksi
untuk senyawa lain.
2. Reaksi dengan k = 2,14 x 10-4 cm3mol-1s-1 sudah
berapa persen reaksi berlangsung pada 30 menit
bila [A]0 = 0,1 M.
3. Reaksi orde satu k = 4,8x10-5s-1 berapa persen
reaktan tersisa setelah 30 menit dan 4 jam
4.
5, Diketahui laju = k(N2O5) untuk reaksi :
2N2O5 → 4NO2 + O2 Hitunglah konstata laju
reaksi dan t untuk larutan 0,04 M jika laju =
1,4x10-6Ms-1 dan (N2O5)o = 0,1M
6. Data suatu reaksi dapat di buat grafik linear sebagai
1/C vs t memberikan intersep 2 x 103 M-1 dan slope 2
x 10-2 M-1s-1 hitung t ½.
BEBERAPA REAKSI RUMIT
1. Reaksi reversibel
A B
kostanta laju kekanan = k1
konstanta laju kekiri = k-1
Pada kesetimbangan :
laju reaksi kekanan = laju reaksi kekiri
k1 [A]e = k-1 [B]e
 Contoh:
 1. 2NO + O2 2NO2
 2. CH3COOC2H5 + H2O CH3COOH + C2H5OH
2. Reaksi samping atau reaksi paralel
 Misal: A B
A C
 contoh : C2H5OH C2H4 + H2O
C2H5OH CH3CHO + H2
3. Reaksi berurutan
Contoh:
4. Reaksi berantai
Contoh reaksi pembentukan HBr yang terjadi melalui
beberapa tahap yaitu:
a. Tahap inisiasi : Br2 → Br + Br
b. Tahap propagasi : Br + H2 → HBr + H
H + Br2 → HBr + Br
c. Tahap Inhibisi: H + HBr → H2 + Br
d. Tahap terminasi: 2Br → Br2
Mekanisme tahap propagasi dinamakan mekanisme rantai,
atom H dan Br adalah pusat rantai.

B. REAKSI IRREVERSIBEL UNTUK REAKSI RUMIT
(Reaksi dengan konsentrasi awal reaktan tidak sama)
1. Reaksi orde II
A + B P
A + 2B P
Bila b=2a

)
)(
( x
b
x
a
k
dt
dx




)
2
)(
( x
b
x
a
k
dt
dx



k
k
k B
A 

k
k
k B
A 2
2 

kt
x
b
a
x
a
b
b
a



 )
2
(
)
(
ln
2
1
kt
x
b
a
x
a
b
b
a



 )
(
)
(
ln
1
2
)
(
2 x
a
k
dt
dx

 kt
a
x
a
2
1
)
(
1



Penentuan orde reaksi
 A. Metode waktu paruh
Rumus umum:
Log t1/2 vs log a : garis lurus
Slope = - (n-1)
Atau: membadingkan t1/2 untuk 2x percobaan dengan konsentrasi
reaktan berbeda
1
1
2
1
)
1
(
1
2




 n
n
a
n
k
t
a
n
n
k
t
n
log
)
1
(
)
1
(
1
2
log
log
1
2
1 





1
1
1
2
2
2
1
1
2
1
)
(
)
(
)
(
)
(


 n
n
a
a
t
t
1
2
2
2
1
1
2
1
log
)
1
(
)
(
)
(
log
a
a
n
t
t


Penentuan orde reaksi
 2. metode isolasi (untuk reaktan berbeda)
aA + bB + cC P
Orde reaksi total = a + b + c
Untuk mendapatkan a, dibuat seri percobaan dengan
konsentrasi B dan C berlebihan sehingga bisa dianggap
konstan.
Kemudian a didapat seperti no 1, lakukan cara yang
sama untuk B dan C
c
b
a
C
B
A
k
dt
dx
)
(
)
(
)
(

a
a A
k
dt
dx
)
(

c
b
a C
B
k
k )
(
)
(


SOAL
4.
Menentukan hukum laju dan menghitung konstanta laju
reaksi dari data berikut ini:
S2O8
2- (aq) + 3I- (aq) 2SO4
2- (aq) + I3
- (aq)
Percobaan [S2O8
2-] [I-]
Laju Awal
(M/s)
1 0,08 0,034 2,2 x 10-4
2 0,08 0,017 1,1 x 10-4
3 0,16 0,017 2,2 x 10-4
laju = k [S2O8
2-]x[I-]y
[I-] meningkat dua kali, laju menjadi dua kali (percobaan 1 & 2)
y = 1
[S2O8
2-] meningkat dua kali, laju menjadi dua kali (percobaan 2 & 3)
x = 1
k =
laju
[S2O8
2-][I-]
=
2,2 x 10-4 M/s
(0,08 M)(0,034 M)
= 0,08/M•s
14.2
laju = k [S2O8
2-][I-]
Penentuan orde reaksi
3. metode integrasi
Isikan data-data percobaan (Konsentrasi setiap
saat dan waktu) pada hukum laju reaksi (misal:
orde I , II dst). Orde reaksi adalah orde reaksi
yang sesuai dengan rumus yang digunakan
dan memberikan nilai k yang konstan.
Penentuan k
1. Cara grafik menggunakan rumus hukum laju reaksi
bentuk integral.
Misal: n = 1 grafik ln (a-x) vs t garis lurus dengan slope
= -k
2. Metode least means squares.
Digunakan bila terdapat keraguan membuat garis pada
cara no 2 (banyak penyimpangan titik-titik)
Dasar:
n : Jumlah data b : slope
bx
a
y 
 2
2
)
(
)
( x
x
n
y
x
xy
n
b







 

  


 2
2
)
( x
x
n
y
x
xy
n
m
n
x
m
y
c
 


Contoh soal
1. Reaksi H2 dan I2 menghasilkan HI, waktu paruh pada 508oC adalah 135
menit. Jika konsentrasi awal kedua reaktan adalah masing 0,5 M. Berapa
konsentrasi produk setelah 10 menit dan sudah berapa % sisa reaksi .
2. Data berikut diperoleh dalam reaksi atom bromin dengan Cl2O. Hitung orde
reaksi berkenaan dengan atom bromin dan Cl2O.
Waktu (s) 0 40 70 100
[Cl2O] x 103
(mol m-3)
24,4 19,70 17,85 16,56
[Br] x 103
(mol m-3)
12,2 7,50 5,65 4,36
3. Data berikut dicatat dalam peluluhan radikal ClO. Hitunglah orde reaksi
tersebut.
[Cl2O]0 x 103 (mol m-3) 8,7 8,44 7,44 7,39 7,13
t1/2 (m detik) 4,8 4,9 5,4 5,5 5,8
TEORI TUMBUKAN PADA KINETIKA KIMIA
1. Reaksi kimia terjadi sebagai hasil dari tumbu-
kan antara molekul-molekul yang bereaksi.
2. Agar dapat bereaksi, moplekul-molekul yang
bertumbukan harus memiliki
a. arah (orientasi) yang tepat
b. energi kinetik totalnya sama dengan atau
lebih besar daripada energi aktivasi, Ea, yaitu
energi minimum yang dibutuhkan untuk
memulai suatu reaksi kimia.
TEORI LAJU REAKSI
Kecepatan reaksi dapat dijelaskan dalam dua pendekatan
teoritik
1. Teori Tumbukan
k = P Z0 exp ( - Ea/RT )
k : Konstanta laju reaksi
P : Faktor ruang = σ*/ σ
Z0 : Z/n
Z : Jumlah tumbukan persatuan volum persatuan waktu
n : Jumlah molekul yang terbentuk persatuan volum
persatuan waktu
R : Tetapan gas dan T : temperatur absolut
Ketentuan
1. Laju reaksi bergantung pada konsentrasi pereaksi karena
jumlah tumbukan bertambah bila konsentrasi bertambah.
2. Laju reaksi bergantung kepada sifat pereaksi karena setiap
pereaksi mempunyai energi aktivasi yang berbeda.
3. Laju reaksi bergantung pada temperatur.
4. Katalis akan menurunkan energi aktivasi.
Persamaan Arhenius
Persamaan yang menghubungkan konstanta laju k1 dan k2 pada
suhu T1 dan T2 dapat digunakan untuk menghitung energi
aktivasi atau umtuk menentukan kosntanta laju pada suhu lain
jika energi aktivasinya diketahui.
RT
Ea
Ae
k  RT
E
A
ln
k
ln a


1
1
RT
E
A
ln
k
ln a


2
2
RT
E
A
ln
k
ln a













2
2
2
1
1
1
T
T
R
E
k
ln
k
ln a










1
2
2
1 1
1
T
T
R
E
k
k
ln a







 

2
1
2
1
2
1
T
T
T
T
R
E
k
k
ln a
2. TEORI KEADAAN TRANSISI
Spesi yang terbentuk sementara oleh molekul-
molekul reaktan akibat tumbukan sebelum
nantinya akan membentuk produk disebut
keadaan transisi atau kompleks teraktifkan.
Dalam keadaan transisi, ikatan-ikatan yang lama
sedang mengalami proses pemutusan dan ikatan-
ikatan yang baru mulai terbentuk. Energi
aktivasi adalah energi yang dibutuhkan untuk
mencapai keadaan transisi.
A + B C + D
Reaksi Eksotermik Reaksi Endotermik
Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum yang
dibutuhkan untuk memulai reaksi kimia.
14.4
2. Teori Keadaan transisi
AB# : Kompkeks teraktivasi
k : Konstanta laju reaksi
ΔS# : Perobahan entropi kompleks teraktivasi
ΔH# : Perobahan entalpi kompleks teraktivasi.
h : Konstanta Plank
NA : Bilangan avogadro
Latihan:
 Suatu reaksi kimia mempunyai ∆H an ∆S teraktivasi
238,1kJmol-1 dan 25JK-1mol-1 pada 285oC, hitung k reaksi
(n=1) h = 6,62x10-34Js jwb: k = 1,21x10-8 s-1
 Reaksi A → P n = 1
t (menit) : 0 10 20 30 40
A (M) : 7,5 6,37 5,35 4,6 3,9 hitung k dan
intersep
jwb: k = 2,7x10-4 s-1 intersep = 2,0149
.
MEKANISME REAKSI
Reaksi Elementer:
 Unimolekuler
 Bimolekuler
 Tertmolekuler.
Misal:
 Mekanisme antara CO dengan NO2 adalah:
 1. NO2 + NO2  NO3 + NO (reaksi elementer)
 2. NO3 + CO  NO2 + CO2 (reaksi elementer)
 A mechanism is a collection of elementary steps
N2O5  NO2 + NO3
2 NO2 (g) + F2 (g)  2 NO2F (g)
Laju reaksi = k [NO2] [F2]
Mengapa tidak: Laju reaksi = k [NO2]2 [F2]
Apakah reaksi elementer sama dengan reaksi
keseluruhan (reaksi total) ??
Angapan Dasar Untuk Menyimpulkan
Mekanisme Reaksi
1. Stoikiometri keseluruhan persamaan yang sudah setara
tidak memperlihatkan molekul-molekul yang sebenarnya
berantaraksi.
2. Banyak reaksi yang berlangsung beberapa tahap. Jumlah
persamaan reaksi dari tahap ini adalah persamaan reaksi
keseluruhan.
3. Salah satu tahap berlangsung lambat dan tahap ini adalah
tahap penentu laju reaksi.
4. Laju keseluruhan dari reaksi yang berlangsung dalam
tahap-tahap adalah laju dari tahap yang paling lambat.
5. Hukum laju dari keseluruhan reaksi ditentukan oleh
stoikiometri dari tahap yang paling lambat dan bukan
stoikiometri keseluruhan reaksi.
Contoh:
1. H2O2 + I– → H2O + IO– slow
2. H2O2 + IO- → H2O + O2 + I– fast
2H2O2 + I- → 2H2O + O2 + I–
laju reaksi = k1 [H2O2] [I –]
Mekanisme :
1. 2NO ↔ N2O2 (cepat) (equilibrium k1, k-1)
2. N2O2 + Cl2 → 2NOCl (lambat)
2NO + Cl2 → 2NOCl
v = k2 [N2O2] [Cl2]
Karena N2O2 berada dalam kesetimbangan dengan
NO2 ( reaksi nomor satu)
Maka : v = k2 K [NO]2 [Cl2] = k [NO]2 [Cl2]
Langkah untuk menentukan laju reaksi
 Harus dikenali terlebih dahulu zat antara.
 Gunakan pendekatan steady state treatment
(pendekatan keadaan mantap) terhadap zat antara
tersebut.
 Keadaan mantap adalah : perobahan konsentrasi zat
antara terhadap waktu sangat kecil sekali dan
dianggap sama dengan nol.
1. N2O5 ↔ NO2 + NO3 (equilibrium k1, k-1)
2. NO2 + NO3 NO + O2 + NO2
3. NO + NO3 2NO2
Reaksi total adalah:
2N2O5 ↔ 4NO2 + O2
Zat antara adalah NO dan NO3
d[NO3]/dt=k1[N2O5]-k-1[NO2][NO3]- k2[NO2][NO3] - k3[NO][NO3] = 0
d[NO]/dt=k2 [NO2][NO3] - k3 [NO][NO3] = 0
[NO]=k2[NO2]/k3 [NO3] = ???
1. Br2  2 Br (fast) (equilibrium k1, k-1)
2. H2 + Br HBr + H slow
3. H + Br HBr fast
H2 + Br2 ↔ 2 HBr
k1 [Br2] = k-1 [Br]2
dan [Br] = (k1/k-1 [Br2])½
 Laju reaksi = k2 [H2] [Br] (tahap lambat)
 Br bentuk antara
 Laju reaksi = k2 [H2] (k1/k-1 [Br2])½
= k [H2] [Br2] ½;
 k = k2 (k1/k-1)½ M-½ s -1
orde reaksi total = 1.5

1 N2O5  NO2 + NO3 fast equilibrium
2 NO2 + NO3 NO + O2 + NO2 slow
3 NO3 + NO NO2 + NO2 fast
 -d[N2O5]/dt = ???
)
fast
(
O•
•
H
Br
Br
H
•
HOBr
.
3
)
slow
(
O•
•
H
HOBr
Br
OH•
O
•
H
.
2
)
librium
rapid•
equi
(
OH•
•
O
H
O
H
•
H
.
1
2
2
2
2
2
2
2

















A + B → Y + Z
 V = k[A]2
 V= k[B]
 V = k[A][B]
)
(
2
2
2
)
(
2
fast
very
Z
Y
B
X
slow
very
X
A




Z
Y
B
A 


2
A]
[
k
v 
B]
[
k
v 
)
(
)
(
fast
very
Z
Y
X
A
slow
very
X
B




]
B
[
A]
[
k
v  )
(
)
(
fast
very
Z
Y
X
slow
very
X
B
A




)
(
)
(
slow
very
Z
Y
B
X
m
equilibriu
rapid
very
X
A




)
(
)
(
slow
very
Z
Y
X
m
equilibriu
rapid
very
X
B
A




)
(
)
(
)
(
2
1
2
1
slow
very
Z
Y
X
X
m
equilibriu
rapid
very
X
B
m
equilibriu
rapid
very
X
A





A + 2B → Y + Z
 V = k[A][B]
 V = k[A][B]2
Z
Y
B
2
A 


)
very•
fast
(
Z•
•
Y
B
X
)
very•
slow
(
X•
•
B
A
2
1





k
k
]
B
][
A
[
k
v 
2
]
B
][
A
[
k
v 
)
very•
slow
(
Z•
•
Y
B
X
)
um
•
equilibri
very•
rapid
(
X•
•
B
A
2
1
1






k
k
k
 NO2 (g) + NO2 (g)  NO3 (g) + NO (g)
(slow)
 NO3 (g) + CO (g)  NO2 + CO2 (g) (fast)
 NO2 (g) + CO (g)  NO (g) + CO2 (g)
KONSEP ENERGI PENGAKTIVAN
 Energi pengaktivan (Ea) adalah energi minimum
yang harus dimiliki oleh molekul-molekul pereaksi
agar menghasilkan reaksi jika saling bertumbukan,
atau energi minimum yang harus dimiliki reaktan
untuk membentuk produk.
 Banyak sekali reaksi kimia mempunyai laju
bertambah dengan naiknya temperatur. Sebagai
contoh hidrolisis sukrosa, laju reaksi pada 35oC
sama dengan 4,13 kali laju reaksi pada suhu 25oC
dan laju reaksi hidrolisis metal etanoat pada suhu
35oC sama dengan 1,82 kali laju reaksi pada suhu
25oC.
 Persamaan yang menunjukkan hubungan laju
reaksi dengan temperatur adalah persamaan
Arhenius:
 kurva antara ln k vs 1/T. Kurva ini berupa garis
lurus dengan slope = -Ea/R dan intersep = ln A
Keterangan:
1. e-Ea/RT adalah fraksi molekul yang mempunyai energi
sebesar Ea atau lebih besar dari Ea.
2. Bila Ea tinggi maka e-Ea/RT berkurang artinya semakin
banyak energi yang diperlukan semakin sukar molekul-
molekul mencapai energi tersebut.
3. Bila temperatur bertambah, nilai e-Ea/RT bertambah dan
nilai k juga bertambah dengan kata lain laju reaksi
bertambah. Sesuai dengan distribusi Maxwell-Boltzman
bila T dinaikkan, laju reaksi bertambah sebab makin banyak
tumbukan yang mempunyai energi > Ea
4. A adalah faktor praeksponensial atau disebut juga faktor
frekuensi.
5. ΔG# adalah fungsi Gibbs pengaktivan.
Penentuan energi pengaktivan pada temperatur
tertentu.
2
ln
RT
Ea
T
k



)
1
(
1
(
ln
1
2
1
2
T
T
R
E
k
k a





 
2
1
2
1
2
ln
T
T
k
k T
dT
R
Ea
k
d
latihan
1. The reaction:
2 NO2(g) -----> 2NO(g) + O2(g)
The rate constant k = 1,0x10-10 s-1 at 300 K and the
activation energy Ea = 111 kJ mol-1. What are A, k at
273 K and T when k = 1x10-11s-1?
2. Suatu reaksi mempunyai energi pengaktivan 65
kJ/mol. Pada temperatur berapa laju reaksi menjadi
1/10 kali laju pada 100oC.
3. Reaksi A→ B dan A → C
kB =1015s-1e-126000/RT
kC = 1013s-1e-83700/RT
pada T berapa kedua reaksi mempunyai laju yang
sama dan berapa t1/2 untuk masing reaksi
4. Konstanta laju reaksi orde pertama adalah 3,46 x 10-2
detik-1 pada 298 K. Berapa konstanta laju pada 350 K
jika energi aktivasi reaksi tersebut adalah 50,2 kJ/mol !
Reaksi :
BH4(aq) + NH4(aq) → BH3NH3 (aq) + H2(g)
Konstanta laju reaksi adalah 1,94x10-4M-1s-1 pada
30oC dan energi aktivasi adalah 161 kJmol-1. ( R
= 8,314 JKmol-1)
Untuk konsentrasi BH4 dan konsentrasi NH4
yang sama dicampur pada 30oC diperkirakan
1x104s untuk mengkonsumsi ½ nya, berapa lama
waktu diperlukan untuk mengkonsumsi ½ reaktan
pada 40oC.

5 Reaksi H2 dan I2 menghasilkan HI, waktu paruh
pada 508oC adalah 135 menit. Jika konsentrasi
awal kedua reaktan adalah masing 0,5 M.
A. Berapakah konsentrasi produk setelah 10 menit
B. Hitung konsentrasi produk setelah 10 menit
pada temperatur 25oC diatas temperatur ini bila Ea
= 170 kJmol-1.
TUGAS
1. Dibawah ini adalah data untuk gas O2 pada 100K,
lengkapilah data ini.
f(v) : ... .... .. ... ... .. ..
v x102(ms-1) : 1 2 3 4 5 6 7
alurkan f(v) terhadap v.
2. reaksi: 2N2O5 → 4NO2 + O2 n = 1 t1/2 = 2,25 jam
Hitung laju masing-masing senyawa yang terlibat dalam
reaksi diatas bila konsentrasi awal N2O5 = 0,1M dan reaksi
sudah berlangsung 1 jam.
3. Perhatikan mekanisme berikut:
A↔ B + C cepat ( konstanta laju reaksi
kekanan=k1 dan kekiri = k-1)
C + D → E cepat (konstanta laju reaksi = k2)
E → F lambat (konstanta laju reaksi= k3)
Tuliskan reaksi keseluruhan, hukum laju reaksi
berbentuk differential .
4. Konstanta laju reaksi:
O + CH4 → CH3 + OH bervariasi terhadap
temperatur data sebagai berikut:
T (K) k x10-4 (dm3mol-1 S-1)
297 1,26
363 9,2
419 3,4
516 2,5
605 1,0
Hitung nilai Ea dan A
Quis
1. Diketahui mekanisme berikut:
A + A ↔ A2* dengan kontanta laju kekanan k1 dan kekiri k-1
A2* + M → A2 + M dengan konstanta laju k2
Tentukan laju penguraian A dengan mengunakan
pendekatan steady state treatmen.
2. Untuk reaksi elementer :
2NO2 → 2NO + O2 Hitunglah konstanta laju reaksi jika
laju = 3,0x10-13Ms-1 dan t untuk larutan 0,04 M jika
(NO2)o = 0,1M

More Related Content

What's hot

Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)nailaamaliaa
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptDaniel Marison
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)noviyanty
 
Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1
Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1
Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1Bayu Mario
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 

What's hot (20)

senyawa karbonil
senyawa karbonilsenyawa karbonil
senyawa karbonil
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
 
Solution_Kimia Dasar
Solution_Kimia DasarSolution_Kimia Dasar
Solution_Kimia Dasar
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1
Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1
Kiralitas Molekul - Kimia Farmasi 1
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Simetry
SimetrySimetry
Simetry
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
Sifat koligatif-larutan
Sifat koligatif-larutanSifat koligatif-larutan
Sifat koligatif-larutan
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Kimia anion
Kimia anionKimia anion
Kimia anion
 

Similar to Kinetika Reaksi dan Transport

Similar to Kinetika Reaksi dan Transport (20)

Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
10)teori kinetik gas
10)teori kinetik gas10)teori kinetik gas
10)teori kinetik gas
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)
 
TEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GASTEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GAS
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Teori kinetik gas
Teori kinetik gasTeori kinetik gas
Teori kinetik gas
 
Tugas mandiri fisika
Tugas mandiri fisikaTugas mandiri fisika
Tugas mandiri fisika
 
Teor
TeorTeor
Teor
 
TEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GASTEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GAS
 
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
 
Tekanan gas dalam ruang tertutup
Tekanan gas dalam ruang tertutupTekanan gas dalam ruang tertutup
Tekanan gas dalam ruang tertutup
 
Ppt kimia fisika
Ppt kimia fisikaPpt kimia fisika
Ppt kimia fisika
 
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
 
Teori_Kinetik_Gas.ppt
Teori_Kinetik_Gas.pptTeori_Kinetik_Gas.ppt
Teori_Kinetik_Gas.ppt
 
Pertemuan iv-v
Pertemuan iv-vPertemuan iv-v
Pertemuan iv-v
 
Rangkumanipafisikasmp
RangkumanipafisikasmpRangkumanipafisikasmp
Rangkumanipafisikasmp
 
Teori kinetik gas
Teori kinetik gasTeori kinetik gas
Teori kinetik gas
 
TEORI_KINETIK_GAS.ppt
TEORI_KINETIK_GAS.pptTEORI_KINETIK_GAS.ppt
TEORI_KINETIK_GAS.ppt
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Kinetika Reaksi dan Transport

  • 1. KINETIKA REAKSI Materi : 1. Teori Kinetika Gas 2. Transport dalam gas 3. Gerak molekul dalam cairan 4. Difusi 5. Difusi dan reaksi Ujian (mid semester) 6. Hukum laju reaksi untuk reaksi sederhana 7. Penentuan orde reaksi dan konstanta laju reaksi sederhana 8. Persamaan Arhenius 9. Mekanisme reaksi Penilaian: Tugas & Quis : 20% Mid semester : 40% UAS Semester : 40%
  • 2. TEORI KINETIKA GAS Teori kinetika gas didasarkan pada 3 asumsi dasar 1. Gas terdiri dari molekul-molekul dengan massa m dan diameter d yang bergerak terus menerus secara acak 2. Ukuran molekul–molekul diabaikan, dalam arti diameter molekul jauh lebih kecil dari jarak rata-rata yang ditempuh antara tumbukan. 3. Molekul-molekul tidak saling berinteraksi dan tumbukan-tumbukan yang terjadi dianggap elastis sempurna, tumbukan ini terjadi bila jarak antara pusat- pusat molekul = d
  • 3. Kegunaan teori kinetika gas  Dapat menentukan persamaan gas ideal, sifat-sifat gas ideal dan gejala perpindahan yang terjadi dalam gas.  Dapat menghitung distribusi kecepatan molekul dan memperkirakan molekul-molekul banyak berada pada kecepatan yang bagaimana
  • 4. Pengertian-pengertian  Tumbukan elastis sempurna adalah tumbukan antara molekul-molekul dimana energi kinetik translasi total tidak berubah sebelum dan sesudah tumbukan.  Molekul-molekul gas juga bertumbukan dengan dinding wadah dimana dia berada sehingga menimbulkan tekanan  Frekwensi tumbukan (Z) adalah jumlah rata-rata tumbukan perunit waktu yang dilakukan oleh molekul tunggal (oleh satu molekul).  Jalan bebas rata-rata (l) adalah jarak rata-rata yang ditempuh oleh molekul antara tumbukannya. Jadi asumsi nomor 2 dapat ditulis lebih ringkas sebagai d << l
  • 5. Tekanan Gas dan tekanan rata-rata gas Satu partikel berada dalam sebuah kotak yang mempunyai luas sisi = A. Partikel menumbuk dinding kanan
  • 6.  momentum searah sumbu x berubah dari mVx ke – mVx.  Perubahan momentum untuk masing-masing tumbukan = mVx – (-mVx) = 2 m Vx  Vx adalah kecepatan partikel searah sumbu x dalam interval waktu Δt  Vx. Δt = jarak yang ditempuh partikel = panjang rusuk kubus ( kotak).
  • 7.  Jika luas dinding = A  panjang rusuk = Vx Δ t  Volume kotak = A Vx Δt  Jumlah partikel perunit volum = N  Jumlah partikel yang bertumbukan dengan dinding = N A Vx Δ t.
  • 8.  Sebagian partikel bergerak ke kanan dan sebagian lagi bergerak ke kiri.  Jumlah tumbukan partikel-partikel dengan didinding dalam waktu dt adalah ½ N A Vx Δt.  Perubahan momentum total = ½ N A Vx Δt x 2 m Vx = m N A Vx 2 Δt  Kecepatan perubahan momentum = m N A Vx 2 Δt/ Δt = m N A Vx 2 = FORCE OF COLLISION ( gaya yang bekerja pada dinding).
  • 9.  Karena P = F/A maka P = m N Vx 2  Tekanan rata-rata dan dapat ditulis P=m N<Vx 2 >  Bila : (<V2 >)1/2 = C = ( <Vx 2 > + <Vy 2> + <Vz 2 > )1/2  Analog: <Vx 2 > = <Vy 2> = <Vz 2 >  jadi: C = (3 <Vx 2 > )1/2 dan <Vx 2> = 1/3 C2  Sehingga : P = 1/3 m N C2 (Tekanan rata-rata)
  • 11. Latihan:  Hitung tekanan (atm) yang ditimbulkan oleh 1 mol H2 dalam wadah 2 dm3 bila temperatur 30oC .  Hitung C gas CO2 dan N2 pada 25oC, berapa jumlah partikel pervolume gas tersebut pada tekanan 1 atm
  • 12.  P = 1/3 m N C2 P=1/3mN/V  PV= 1/3 M/NAnNAC2  PV = 1/3Mn3RT/M = nRT  1J= 1kgm2s-2
  • 14.
  • 15.  Kecepatan molekul ditandai dengan Vx , Vy dan Vz yaitu kecepatan searah dengan sumbu x, searah sumbu y dan searah sumbu z.  f(Vx) , f(Vy) dan f(Vz) adalah fungsi kecepatan searah sumbu x , fungsi kecepatan searah sumbu y dan fungsi kecepatan searah sumbu z.  f(Vx , Vy , Vz) d Vx d Vy dVz adalah keboleh jadian molekul atau kemungkinan molekul atau fraksi molekul-molekul.  f(Vx , Vy , Vz) dapat juga ditulis: f(Vx ) f(Vy) f(Vz)
  • 16. Persamaan ini dapat ditulis     x x dV V Vx f Vx df  ) ( ) ( 2 2 ) ( x V x Ae V f   
  • 17. Menentukan A Keboleh jadian Vx diantara +~ dan - ~ = 1 Kata lain: molekul harus mempunyai kecepatan dalam range - ~ sampai + ~ atau - ~ < Vx < + ~ Kemungkinan kecepatan diantara +~ dan - ~ adalah satu.
  • 19. Menentukan λ x V x x dV e V V x 2 2 2 1 2 2 . ) 2 .(           
  • 20. Distribusi kecepatan Maxwell- Boltzman . x x dV V f ) ( adalah fraksi molekul yang mempunyai kecepatan terletak diantara kecepatan Vx dan Vx + dVx,
  • 21. Tidak memperhatikan arah maka persamaan kecepatan Maxwell- Boltzman diturunkan kembali oleh Maxwell yang dikenal dengan distribusi kecepatan Maxwell adalah sebagai berikut:
  • 22. Kurva distribusi kecepatan molekul gas oksigen pada berbagai temperatur T1 < T2 < T3 < T4
  • 23. Macam-macam kecepatan molekul Gas  Kecepatan rata-rata  Akar kecepatan kuadrat rata-rata  Kecepatan yang paling mungkin  Kecepatan relatif
  • 25. Akar Kecepatan kuadrat rata-rata (Crms)
  • 28. Frekuensi Tumbukan  Tumbukan molekul Gas dengan dinding Wadah Tinjaulah kembali suatu dinding dengan luas A ditumbuk oleh molekul dengan kecepatan vx dimana vx >0 dalam waktu Δt maka molekul- molekul yang berada dalam ruang dengan volume vx. Δt.A akan menumbuk dinding dalam selang waktu Δt.
  • 29. Jumlah rata-rata tumbukan = jumlah molekul
  • 30. Keterangan k : tetapan Boltzman N : jumlah molekul V: Volume m: massa 1 molekul gas M: Berat molekul gas T: Temperatur absolut (K) R: Tetapan gas. ρ: Konsentrasi molekul ( Jumlah molekul per satuan volum)
  • 31. Jumlah tumbukan persatuan luas persatuan waktu adalah
  • 32. Latihan  Hitung perbanding kecepatan akar kuadrat rata-rata terhadap kecepatan rata-rata, terhadap kecepatan yang paling mungkin dan kecepatan relatif.  Hitung kecepatan rata-rata dan Crms gas N2 pada 25oC  Hitung jumlah tumbukan per centimeter kuadrat per detik dari molekul gas N2 dengan dinding pada tekanan 1 atm dan 25oC.  Hitunglah kecepatan rata a) H2, b) C2H6 pada 77 K ; 298 K dan 1000 K. 
  • 33. Tumbukan antar molekul Gas penampang lintang tumbukan disimbulkan dengan σ dimana σ = π d2
  • 34.  Bila molekul dianggap dalam tumbukannya menjelajahi pipa tumbukan dengan kecepatan rata- rata dan tumbukan tersebut terjadi dalam selang waktu Δt maka panjang pipa tumbukan adalah dan volume pipa tumbukan =
  • 35.  Karena N = Jumlah molekul persatuan volum , N = Jumlah molekul  maka : N = N V = N  Jumlah tumbukan /satuan waktu (Z)= Nσ rel  Z =  t C  __
  • 36. Jalan Bebas rata-rata Jika molekul bergerak dengan kecepatan rata-rata bertumbukan dengan frekuensi Z maka molekul tersebut melewatkan waktu 1/Z dalam aliran bebas tumbukan sehingga akan menempuh jarak : (1/Z).
  • 37. 1J= 1kgm2s-2 1 Atm = 101325 Pa = 101325 Nm-2 = 101325 kg m- 1s-2 Z = P NA/(2πMRT)1/2 Z = ..Nm-2...mol-1 / (....gmol-1 .....J K-1 mol-1 K)1/2 Z = ..kg m-1 s-2 mol-1/(..10-3kg mol-1 .....kg m2 s-2 K-1mol-1 K)1/2
  • 38. Gejala Transport  Gejala transport adalah gejala yang diperlihatkan oleh fluida (gas dan Zat cair) untuk memindahkan materi, energi dan sifat lainnya dari suatu tempat ke tempat lain. Sifat yang dapat berpindah tersebut dinamakan sifat tranport.  gejala transport ini Difusi, hantaran termal dan aliran kental.
  • 39. FLUX  Flux (J) adalah jumlah sifat yang berubah perunit luas per unit waktu.  Flux ~ gradien sifat  Misal: Jz (materi) ~ dN/dz Jz ( momentum) ~ dVx/dz Jz (energi) ~ dT/dz  Flux materi Jz yang berdifusi sejajar sumbu z sebanding dengan gradien konsentrasi,  flux momentum sebanding dengan gradien kecepatan  flux energi sebanding dengan gradien temperatur.
  • 40. DIFUSI  Hukum Fick I : L R +λ - λ
  • 42. VISKOSITAS  Anggaplah fluida terdiri dari lapisan-lapisan yang mempunyai jarak tertentu, karena sifat fluida dapat mengalir, maka dalam aliran tersebut akan terjadi gesekan.  Suatu fluida diletakkan diantara plat paralel dan salah satu bidang dapat digeser searah sumbu x dan bidang yang lain tetap.
  • 44.  Viskositas berhubungan dengan momentum, molekul yang bergerak dari kanan (dari lapisan cepat ke lapisan yang lebih lambat) mentransportasikan momentum mVx(λ) ke lapisan yang baru dan molekul yang bergerak dari kiri mentrasportasikan mVx(-λ).
  • 45.
  • 46. HANTARAN TERMAL  Bila ada dua daerah yang berbeda temperaturnya maka akan terjadi aliran energi dari daerah dengan tempertur tinggi ke daerah dengan temperatur rendah, hal inilah yang dinamakan proses hantaran termal.  Andaikan setiap molekul membawa energi rata-rata sebesar dimana v bilangan mendekati 1
  • 47.
  • 48.  Satuan D : m2 s-1  η : kg m-1 s-1  κ : J K-1m-1s-1 1J= 1kgm2s-2 1 Atm =101325 Pa = 101325 Nm-2 =101325 kg m-1 s-2 =101325 J m-3
  • 49. Latihan:  Hitunglah perbandingan konduktivitas termal gas hidrogen pada 300 K dengan gas hidrogen pada 10 K.  η helium=1,88x10-5Pa s pada 0oC, hitung koefsien difusi dan koefisien hantaran termal.  Gunakan nilai eksperimen dari koefisien viskositas hidrogen pada 273 K untuk memperkirakan penampang lintang tumbukan atom tsb.
  • 50. Z = .... partikel/m2s1 = .......molekul/m2s
  • 51. KESIMPULAN  Tekanan rata-rata  Distribusi kecapatan maxwell-Boltzman ) ( 3 / 1 2 rms C N m P 
  • 52.  Kecepatan rata-rata  Akar Kecepatan kuadrat rata-rata  Kecepatan yang paling mungkin  Kecepatan relatif
  • 53. KESIMPULAN  Jumlah tumbukan molekul dengan dinding  Jumlah tumbukan sesama molekul  Jalan bebas rata-rata ] [ N 2 1 N 2 2 2 / 1 2 / 1 2 / 1 A V P kT A       
  • 54. KESIMPULAN  Koefisien difusi  Koefisien viskasitas  Koefisien hantaran termal
  • 55. Soal:  Hitung jalan bebas rata-rata molekul diatomik dalam udara σ=0,43 nm2 pada 25oC dan 1 atm dan berapa D N2  Pada tekanan berapakah jalan bebas rata-rata pada 25oC mendekati ukuran bejana l L yang ditempatinya jika σ = 0,36 nm2.
  • 56. Soal:  Hitung jalan bebas rata-rata molekul N2 di udara σ=0,43 nm2 pada 25oC dan 1 atm dan berapa Z antarmolekul N2  Pada tekanan berapakah jalan bebas rata-rata pada 25oC mendekati ukuran bejana l L yang ditempatinya jika σ = 0,36 nm2.
  • 57. PR I:  Hitung koefisien hantaran termal 1M gas O2 pada 25oC dan 1atm .  Gunakan nilai eksperimen dari koefisien viskositas hidrogen pada 273 K untuk memperkirakan penampang lintang tumbukan atom tsb.  Hitung jalan bebas rata-rata molekul diatomik dalam udara σ=0,43 nm2 pada 25oC dan 1 atm dan berapa D  pada tekanan berapakah jalan bebas rata-rata pada 25oC mendekati ukuran bejana l L yang ditempatinya jika σ = 0,36 nm2.
  • 58. Soal: 1. Hitung jalan bebas rata-rata molekul diatomik dalam udara σ=0,43 nm2 pada 25oC dan 1 atm dan berapa DN2 2. η helium=1,88x10-5Pa s pada 0oC, hitung koefsien difusi dan koefisien hantaran termal. Bila konsentrasi helium 1 M. 3. Pada tekanan berapakah jalan bebas rata-rata pada 25oC mendekati ukuran bejana kubus l L yang ditempatinya jika σ = 0,36 nm2.
  • 59. Kinetika reaksi  1. LAJU REAKSI DAN ORDE REAKSI aA + bB → cC  persamaan laju reaksi
  • 60.  Hukum laju reaksi dapat dijumpai seperti berikut: dx/dt = k [A] n = -dA/dt  n (orde reaksi) adalah pangkat dari konsentrasi reaktan sisa pada hukum laju differensial  Untuk reaksi 1 tahap (reaksi elementer), orde reaksi sama dengan koefisien reaksi.  Untuk reaksi yang terdiri beberapa tahap, orde reaksi tidak sama dengan koefisien reaksi dari reaksi total (keseluruhan)
  • 61. Misal: 1. H2 + I2 → 2HI n = 2 2. H2O2 + I- → H2O + IO- H2O2 + IO- → H2O + O2 + I- 2H2O2 + I- → 2H2O + O2 + I- n = 3
  • 62.
  • 63.  k adalah Konstanta laju reaksi  Satuan k : mol1-nlitern-1s-1 Overall Rxn Order, x Units for k zero Ms-1 first s-1 second M-1 s-1 third M-2 s-1
  • 64. HUKUM LAJU REAKSI Ada dua : 1. hukum laju reaksi berbentuk differensial misal: dx/dt = k [A] n = -dA/dt 2. hukum laju reaksi berbentuk integral atau hukum laju reaksi terintegrasi
  • 65. HUKUM LAJU REAKSI TERINTEGRASI A. Reaksi orde ke nol sehingga: A - A0 = -kt = -x atau x = kt A adalah konsentrasi A pada waktu tertentu A0 adalah konsentrasi A awal atau pada t = 0 x adalah konsentrasi produk pada t tertentu.
  • 66. B. Reaksi orde I C. Reaksi orde II
  • 67. D. Reaksi orde III dan orde ke n
  • 68. WAKTU PARUH Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan agar setengah reaktan telah bereaksi membentuk produk. x = 1/2A]0 dan [A] = 1/2[A]0 A. Reaksi orde ke nol x = kt x = 1/2[A0] sehingga : 1/2 [A0] = k t ½
  • 69. B. Reaksi orde I C. Reaksi orde II
  • 70.  D. Reaksi orde III dan orde ke n
  • 71. 1 x t1/2 A = 1/2 A0 2 x t1/2 A = ¼ A0 3 x t1/2 A = 1/8 A0 n x t1/2 A = 1/2n A0
  • 73. mx c y           2 2 ) ( x x n y x xy n m n x m y c    
  • 74.
  • 75.
  • 77. latihan 1. Reaksi : 2A + B → 2C + 3D Laju pembentukan C = 1,0 Ms-1 hitung laju reaksi untuk senyawa lain. 2. Reaksi dengan k = 2,14 x 10-4 cm3mol-1s-1 sudah berapa persen reaksi berlangsung pada 30 menit bila [A]0 = 0,1 M. 3. Reaksi orde satu k = 4,8x10-5s-1 berapa persen reaktan tersisa setelah 30 menit dan 4 jam
  • 78. 4. 5, Diketahui laju = k(N2O5) untuk reaksi : 2N2O5 → 4NO2 + O2 Hitunglah konstata laju reaksi dan t untuk larutan 0,04 M jika laju = 1,4x10-6Ms-1 dan (N2O5)o = 0,1M
  • 79. 6. Data suatu reaksi dapat di buat grafik linear sebagai 1/C vs t memberikan intersep 2 x 103 M-1 dan slope 2 x 10-2 M-1s-1 hitung t ½.
  • 80. BEBERAPA REAKSI RUMIT 1. Reaksi reversibel A B kostanta laju kekanan = k1 konstanta laju kekiri = k-1 Pada kesetimbangan : laju reaksi kekanan = laju reaksi kekiri
  • 81. k1 [A]e = k-1 [B]e  Contoh:  1. 2NO + O2 2NO2  2. CH3COOC2H5 + H2O CH3COOH + C2H5OH
  • 82.
  • 83. 2. Reaksi samping atau reaksi paralel  Misal: A B A C  contoh : C2H5OH C2H4 + H2O C2H5OH CH3CHO + H2
  • 85. 4. Reaksi berantai Contoh reaksi pembentukan HBr yang terjadi melalui beberapa tahap yaitu: a. Tahap inisiasi : Br2 → Br + Br b. Tahap propagasi : Br + H2 → HBr + H H + Br2 → HBr + Br c. Tahap Inhibisi: H + HBr → H2 + Br d. Tahap terminasi: 2Br → Br2 Mekanisme tahap propagasi dinamakan mekanisme rantai, atom H dan Br adalah pusat rantai. 
  • 86. B. REAKSI IRREVERSIBEL UNTUK REAKSI RUMIT (Reaksi dengan konsentrasi awal reaktan tidak sama) 1. Reaksi orde II A + B P A + 2B P Bila b=2a  ) )( ( x b x a k dt dx     ) 2 )( ( x b x a k dt dx    k k k B A   k k k B A 2 2   kt x b a x a b b a     ) 2 ( ) ( ln 2 1 kt x b a x a b b a     ) ( ) ( ln 1 2 ) ( 2 x a k dt dx   kt a x a 2 1 ) ( 1   
  • 87. Penentuan orde reaksi  A. Metode waktu paruh Rumus umum: Log t1/2 vs log a : garis lurus Slope = - (n-1) Atau: membadingkan t1/2 untuk 2x percobaan dengan konsentrasi reaktan berbeda 1 1 2 1 ) 1 ( 1 2      n n a n k t a n n k t n log ) 1 ( ) 1 ( 1 2 log log 1 2 1       1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 ) ( ) ( ) ( ) (    n n a a t t 1 2 2 2 1 1 2 1 log ) 1 ( ) ( ) ( log a a n t t  
  • 88. Penentuan orde reaksi  2. metode isolasi (untuk reaktan berbeda) aA + bB + cC P Orde reaksi total = a + b + c Untuk mendapatkan a, dibuat seri percobaan dengan konsentrasi B dan C berlebihan sehingga bisa dianggap konstan. Kemudian a didapat seperti no 1, lakukan cara yang sama untuk B dan C c b a C B A k dt dx ) ( ) ( ) (  a a A k dt dx ) (  c b a C B k k ) ( ) (  
  • 90. Menentukan hukum laju dan menghitung konstanta laju reaksi dari data berikut ini: S2O8 2- (aq) + 3I- (aq) 2SO4 2- (aq) + I3 - (aq) Percobaan [S2O8 2-] [I-] Laju Awal (M/s) 1 0,08 0,034 2,2 x 10-4 2 0,08 0,017 1,1 x 10-4 3 0,16 0,017 2,2 x 10-4 laju = k [S2O8 2-]x[I-]y [I-] meningkat dua kali, laju menjadi dua kali (percobaan 1 & 2) y = 1 [S2O8 2-] meningkat dua kali, laju menjadi dua kali (percobaan 2 & 3) x = 1 k = laju [S2O8 2-][I-] = 2,2 x 10-4 M/s (0,08 M)(0,034 M) = 0,08/M•s 14.2 laju = k [S2O8 2-][I-]
  • 91. Penentuan orde reaksi 3. metode integrasi Isikan data-data percobaan (Konsentrasi setiap saat dan waktu) pada hukum laju reaksi (misal: orde I , II dst). Orde reaksi adalah orde reaksi yang sesuai dengan rumus yang digunakan dan memberikan nilai k yang konstan.
  • 92. Penentuan k 1. Cara grafik menggunakan rumus hukum laju reaksi bentuk integral. Misal: n = 1 grafik ln (a-x) vs t garis lurus dengan slope = -k 2. Metode least means squares. Digunakan bila terdapat keraguan membuat garis pada cara no 2 (banyak penyimpangan titik-titik) Dasar: n : Jumlah data b : slope bx a y   2 2 ) ( ) ( x x n y x xy n b                 2 2 ) ( x x n y x xy n m n x m y c    
  • 93. Contoh soal 1. Reaksi H2 dan I2 menghasilkan HI, waktu paruh pada 508oC adalah 135 menit. Jika konsentrasi awal kedua reaktan adalah masing 0,5 M. Berapa konsentrasi produk setelah 10 menit dan sudah berapa % sisa reaksi . 2. Data berikut diperoleh dalam reaksi atom bromin dengan Cl2O. Hitung orde reaksi berkenaan dengan atom bromin dan Cl2O. Waktu (s) 0 40 70 100 [Cl2O] x 103 (mol m-3) 24,4 19,70 17,85 16,56 [Br] x 103 (mol m-3) 12,2 7,50 5,65 4,36
  • 94. 3. Data berikut dicatat dalam peluluhan radikal ClO. Hitunglah orde reaksi tersebut. [Cl2O]0 x 103 (mol m-3) 8,7 8,44 7,44 7,39 7,13 t1/2 (m detik) 4,8 4,9 5,4 5,5 5,8
  • 95. TEORI TUMBUKAN PADA KINETIKA KIMIA 1. Reaksi kimia terjadi sebagai hasil dari tumbu- kan antara molekul-molekul yang bereaksi. 2. Agar dapat bereaksi, moplekul-molekul yang bertumbukan harus memiliki a. arah (orientasi) yang tepat b. energi kinetik totalnya sama dengan atau lebih besar daripada energi aktivasi, Ea, yaitu energi minimum yang dibutuhkan untuk memulai suatu reaksi kimia.
  • 96. TEORI LAJU REAKSI Kecepatan reaksi dapat dijelaskan dalam dua pendekatan teoritik 1. Teori Tumbukan k = P Z0 exp ( - Ea/RT ) k : Konstanta laju reaksi P : Faktor ruang = σ*/ σ Z0 : Z/n Z : Jumlah tumbukan persatuan volum persatuan waktu n : Jumlah molekul yang terbentuk persatuan volum persatuan waktu R : Tetapan gas dan T : temperatur absolut
  • 97. Ketentuan 1. Laju reaksi bergantung pada konsentrasi pereaksi karena jumlah tumbukan bertambah bila konsentrasi bertambah. 2. Laju reaksi bergantung kepada sifat pereaksi karena setiap pereaksi mempunyai energi aktivasi yang berbeda. 3. Laju reaksi bergantung pada temperatur. 4. Katalis akan menurunkan energi aktivasi.
  • 98. Persamaan Arhenius Persamaan yang menghubungkan konstanta laju k1 dan k2 pada suhu T1 dan T2 dapat digunakan untuk menghitung energi aktivasi atau umtuk menentukan kosntanta laju pada suhu lain jika energi aktivasinya diketahui. RT Ea Ae k  RT E A ln k ln a   1 1 RT E A ln k ln a   2 2 RT E A ln k ln a              2 2 2 1 1 1 T T R E k ln k ln a           1 2 2 1 1 1 T T R E k k ln a           2 1 2 1 2 1 T T T T R E k k ln a
  • 99. 2. TEORI KEADAAN TRANSISI Spesi yang terbentuk sementara oleh molekul- molekul reaktan akibat tumbukan sebelum nantinya akan membentuk produk disebut keadaan transisi atau kompleks teraktifkan. Dalam keadaan transisi, ikatan-ikatan yang lama sedang mengalami proses pemutusan dan ikatan- ikatan yang baru mulai terbentuk. Energi aktivasi adalah energi yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan transisi.
  • 100.
  • 101. A + B C + D Reaksi Eksotermik Reaksi Endotermik Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk memulai reaksi kimia. 14.4
  • 102. 2. Teori Keadaan transisi AB# : Kompkeks teraktivasi k : Konstanta laju reaksi ΔS# : Perobahan entropi kompleks teraktivasi ΔH# : Perobahan entalpi kompleks teraktivasi. h : Konstanta Plank NA : Bilangan avogadro
  • 103. Latihan:  Suatu reaksi kimia mempunyai ∆H an ∆S teraktivasi 238,1kJmol-1 dan 25JK-1mol-1 pada 285oC, hitung k reaksi (n=1) h = 6,62x10-34Js jwb: k = 1,21x10-8 s-1  Reaksi A → P n = 1 t (menit) : 0 10 20 30 40 A (M) : 7,5 6,37 5,35 4,6 3,9 hitung k dan intersep jwb: k = 2,7x10-4 s-1 intersep = 2,0149
  • 104. .
  • 105. MEKANISME REAKSI Reaksi Elementer:  Unimolekuler  Bimolekuler  Tertmolekuler. Misal:  Mekanisme antara CO dengan NO2 adalah:  1. NO2 + NO2  NO3 + NO (reaksi elementer)  2. NO3 + CO  NO2 + CO2 (reaksi elementer)
  • 106.  A mechanism is a collection of elementary steps N2O5  NO2 + NO3
  • 107. 2 NO2 (g) + F2 (g)  2 NO2F (g) Laju reaksi = k [NO2] [F2] Mengapa tidak: Laju reaksi = k [NO2]2 [F2] Apakah reaksi elementer sama dengan reaksi keseluruhan (reaksi total) ??
  • 108. Angapan Dasar Untuk Menyimpulkan Mekanisme Reaksi 1. Stoikiometri keseluruhan persamaan yang sudah setara tidak memperlihatkan molekul-molekul yang sebenarnya berantaraksi. 2. Banyak reaksi yang berlangsung beberapa tahap. Jumlah persamaan reaksi dari tahap ini adalah persamaan reaksi keseluruhan. 3. Salah satu tahap berlangsung lambat dan tahap ini adalah tahap penentu laju reaksi. 4. Laju keseluruhan dari reaksi yang berlangsung dalam tahap-tahap adalah laju dari tahap yang paling lambat. 5. Hukum laju dari keseluruhan reaksi ditentukan oleh stoikiometri dari tahap yang paling lambat dan bukan stoikiometri keseluruhan reaksi.
  • 109. Contoh: 1. H2O2 + I– → H2O + IO– slow 2. H2O2 + IO- → H2O + O2 + I– fast 2H2O2 + I- → 2H2O + O2 + I– laju reaksi = k1 [H2O2] [I –]
  • 110. Mekanisme : 1. 2NO ↔ N2O2 (cepat) (equilibrium k1, k-1) 2. N2O2 + Cl2 → 2NOCl (lambat) 2NO + Cl2 → 2NOCl v = k2 [N2O2] [Cl2] Karena N2O2 berada dalam kesetimbangan dengan NO2 ( reaksi nomor satu) Maka : v = k2 K [NO]2 [Cl2] = k [NO]2 [Cl2]
  • 111. Langkah untuk menentukan laju reaksi  Harus dikenali terlebih dahulu zat antara.  Gunakan pendekatan steady state treatment (pendekatan keadaan mantap) terhadap zat antara tersebut.  Keadaan mantap adalah : perobahan konsentrasi zat antara terhadap waktu sangat kecil sekali dan dianggap sama dengan nol.
  • 112. 1. N2O5 ↔ NO2 + NO3 (equilibrium k1, k-1) 2. NO2 + NO3 NO + O2 + NO2 3. NO + NO3 2NO2 Reaksi total adalah: 2N2O5 ↔ 4NO2 + O2 Zat antara adalah NO dan NO3
  • 113. d[NO3]/dt=k1[N2O5]-k-1[NO2][NO3]- k2[NO2][NO3] - k3[NO][NO3] = 0 d[NO]/dt=k2 [NO2][NO3] - k3 [NO][NO3] = 0 [NO]=k2[NO2]/k3 [NO3] = ???
  • 114. 1. Br2  2 Br (fast) (equilibrium k1, k-1) 2. H2 + Br HBr + H slow 3. H + Br HBr fast H2 + Br2 ↔ 2 HBr k1 [Br2] = k-1 [Br]2 dan [Br] = (k1/k-1 [Br2])½
  • 115.  Laju reaksi = k2 [H2] [Br] (tahap lambat)  Br bentuk antara  Laju reaksi = k2 [H2] (k1/k-1 [Br2])½ = k [H2] [Br2] ½;  k = k2 (k1/k-1)½ M-½ s -1 orde reaksi total = 1.5
  • 116.  1 N2O5  NO2 + NO3 fast equilibrium 2 NO2 + NO3 NO + O2 + NO2 slow 3 NO3 + NO NO2 + NO2 fast  -d[N2O5]/dt = ???
  • 118. A + B → Y + Z  V = k[A]2  V= k[B]  V = k[A][B]
  • 119. ) ( 2 2 2 ) ( 2 fast very Z Y B X slow very X A     Z Y B A    2 A] [ k v  B] [ k v  ) ( ) ( fast very Z Y X A slow very X B     ] B [ A] [ k v  ) ( ) ( fast very Z Y X slow very X B A     ) ( ) ( slow very Z Y B X m equilibriu rapid very X A     ) ( ) ( slow very Z Y X m equilibriu rapid very X B A     ) ( ) ( ) ( 2 1 2 1 slow very Z Y X X m equilibriu rapid very X B m equilibriu rapid very X A     
  • 120. A + 2B → Y + Z  V = k[A][B]  V = k[A][B]2
  • 121. Z Y B 2 A    ) very• fast ( Z• • Y B X ) very• slow ( X• • B A 2 1      k k ] B ][ A [ k v  2 ] B ][ A [ k v  ) very• slow ( Z• • Y B X ) um • equilibri very• rapid ( X• • B A 2 1 1       k k k
  • 122.
  • 123.  NO2 (g) + NO2 (g)  NO3 (g) + NO (g) (slow)  NO3 (g) + CO (g)  NO2 + CO2 (g) (fast)  NO2 (g) + CO (g)  NO (g) + CO2 (g)
  • 124.
  • 125. KONSEP ENERGI PENGAKTIVAN  Energi pengaktivan (Ea) adalah energi minimum yang harus dimiliki oleh molekul-molekul pereaksi agar menghasilkan reaksi jika saling bertumbukan, atau energi minimum yang harus dimiliki reaktan untuk membentuk produk.
  • 126.
  • 127.  Banyak sekali reaksi kimia mempunyai laju bertambah dengan naiknya temperatur. Sebagai contoh hidrolisis sukrosa, laju reaksi pada 35oC sama dengan 4,13 kali laju reaksi pada suhu 25oC dan laju reaksi hidrolisis metal etanoat pada suhu 35oC sama dengan 1,82 kali laju reaksi pada suhu 25oC.
  • 128.  Persamaan yang menunjukkan hubungan laju reaksi dengan temperatur adalah persamaan Arhenius:  kurva antara ln k vs 1/T. Kurva ini berupa garis lurus dengan slope = -Ea/R dan intersep = ln A
  • 129. Keterangan: 1. e-Ea/RT adalah fraksi molekul yang mempunyai energi sebesar Ea atau lebih besar dari Ea. 2. Bila Ea tinggi maka e-Ea/RT berkurang artinya semakin banyak energi yang diperlukan semakin sukar molekul- molekul mencapai energi tersebut. 3. Bila temperatur bertambah, nilai e-Ea/RT bertambah dan nilai k juga bertambah dengan kata lain laju reaksi bertambah. Sesuai dengan distribusi Maxwell-Boltzman bila T dinaikkan, laju reaksi bertambah sebab makin banyak tumbukan yang mempunyai energi > Ea 4. A adalah faktor praeksponensial atau disebut juga faktor frekuensi. 5. ΔG# adalah fungsi Gibbs pengaktivan.
  • 130. Penentuan energi pengaktivan pada temperatur tertentu. 2 ln RT Ea T k    ) 1 ( 1 ( ln 1 2 1 2 T T R E k k a        2 1 2 1 2 ln T T k k T dT R Ea k d
  • 131. latihan 1. The reaction: 2 NO2(g) -----> 2NO(g) + O2(g) The rate constant k = 1,0x10-10 s-1 at 300 K and the activation energy Ea = 111 kJ mol-1. What are A, k at 273 K and T when k = 1x10-11s-1? 2. Suatu reaksi mempunyai energi pengaktivan 65 kJ/mol. Pada temperatur berapa laju reaksi menjadi 1/10 kali laju pada 100oC.
  • 132. 3. Reaksi A→ B dan A → C kB =1015s-1e-126000/RT kC = 1013s-1e-83700/RT pada T berapa kedua reaksi mempunyai laju yang sama dan berapa t1/2 untuk masing reaksi 4. Konstanta laju reaksi orde pertama adalah 3,46 x 10-2 detik-1 pada 298 K. Berapa konstanta laju pada 350 K jika energi aktivasi reaksi tersebut adalah 50,2 kJ/mol !
  • 133. Reaksi : BH4(aq) + NH4(aq) → BH3NH3 (aq) + H2(g) Konstanta laju reaksi adalah 1,94x10-4M-1s-1 pada 30oC dan energi aktivasi adalah 161 kJmol-1. ( R = 8,314 JKmol-1) Untuk konsentrasi BH4 dan konsentrasi NH4 yang sama dicampur pada 30oC diperkirakan 1x104s untuk mengkonsumsi ½ nya, berapa lama waktu diperlukan untuk mengkonsumsi ½ reaktan pada 40oC. 
  • 134. 5 Reaksi H2 dan I2 menghasilkan HI, waktu paruh pada 508oC adalah 135 menit. Jika konsentrasi awal kedua reaktan adalah masing 0,5 M. A. Berapakah konsentrasi produk setelah 10 menit B. Hitung konsentrasi produk setelah 10 menit pada temperatur 25oC diatas temperatur ini bila Ea = 170 kJmol-1.
  • 135. TUGAS 1. Dibawah ini adalah data untuk gas O2 pada 100K, lengkapilah data ini. f(v) : ... .... .. ... ... .. .. v x102(ms-1) : 1 2 3 4 5 6 7 alurkan f(v) terhadap v. 2. reaksi: 2N2O5 → 4NO2 + O2 n = 1 t1/2 = 2,25 jam Hitung laju masing-masing senyawa yang terlibat dalam reaksi diatas bila konsentrasi awal N2O5 = 0,1M dan reaksi sudah berlangsung 1 jam.
  • 136. 3. Perhatikan mekanisme berikut: A↔ B + C cepat ( konstanta laju reaksi kekanan=k1 dan kekiri = k-1) C + D → E cepat (konstanta laju reaksi = k2) E → F lambat (konstanta laju reaksi= k3) Tuliskan reaksi keseluruhan, hukum laju reaksi berbentuk differential .
  • 137. 4. Konstanta laju reaksi: O + CH4 → CH3 + OH bervariasi terhadap temperatur data sebagai berikut: T (K) k x10-4 (dm3mol-1 S-1) 297 1,26 363 9,2 419 3,4 516 2,5 605 1,0 Hitung nilai Ea dan A
  • 138. Quis 1. Diketahui mekanisme berikut: A + A ↔ A2* dengan kontanta laju kekanan k1 dan kekiri k-1 A2* + M → A2 + M dengan konstanta laju k2 Tentukan laju penguraian A dengan mengunakan pendekatan steady state treatmen. 2. Untuk reaksi elementer : 2NO2 → 2NO + O2 Hitunglah konstanta laju reaksi jika laju = 3,0x10-13Ms-1 dan t untuk larutan 0,04 M jika (NO2)o = 0,1M

Editor's Notes

  1. reaksi