SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Economic Statistics
Smoothing Method
Di Susun Oleh:
KELOMPOK 10
Allysa Virgiana C. 2201841412
Nurul Sinta 2201841545
Zahratun Nisa Oktaviana 2201814191
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA 2018
Smoothing Method
A. Teori
Peramalan dengan Exponential Smoothing (Penghalusan Eksponensial) -Exponential
smoothing atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penghalusan Eksponensial yaitu,
suatu metode peramalan rata-rata bergerak yang memberikan bobot secara eksponensial
atau bertingkat pada data-data terbarunya sehingga data-data terbaru tersebut akan
mendapatkan bobot yang lebih besar. Dengan kata lain, semakin baru atau semakin kini
datanya, semakin besar pula bobotnya. Hal ini dikarenakan data yang terbaru dianggap
lebih relavan sehingga diberikan bobot yang lebih besar. Parameter penghalusan
(smoothing) biasanya dilambangkan dengan a (alpha).
B. Konsep
Exponential smoothing atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penghalusan
Eksponensial yaitu, suatu metode peramalan rata-rata bergerak yang memberikan bobot
secara eksponensial atau bertingkat pada data-data terbarunya sehingga data-data terbaru
tersebut akan mendapatkan bobot yang lebih besar. Dengan kata lain, semakin baru atau
semakin kini datanya, semakin besar pula bobotnya. Hal ini dikarenakan data yang terbaru
dianggap lebih relavan sehingga diberikan bobot yang lebih besar. Parameter penghalusan
(smoothing) biasanya dilambangkan dengan a (alpha).
C. Pengertian
Beberapa pengertian Exponential Smoothing (Penghalusan Bertingkat) menurut para ahli:
• Menurut Render dan Heizer (2005), Penghalusan exponential adalah teknik
peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan dimana data diberi bobot oleh sebuah
fungsi exponential.
• Menurut Trihendradi (2005), analisis exponential smoothing merupakan salah satu
analisis deret waktu, dan merupakan metode peramalan dengan memberi nilai pembobot
pada serangkaian pengamatan sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan.
• Menurut T. Hani Handoko (2011), Exponential Smoothing adalah suatu tipe teknik
peramalan rata-rata bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data masa lalu
dengan cara eksponensial sehingga data paling akhir mempunyai bobot atau timbangan
lebih besar dalam rata-rata bergerak.
Pengertian secara umum:
Exponential Smoothing adalah suatu prosedur yang secara terus menerus memperbaiki
peramalan dengan merata-rata (menghaluskan = smoothing) nilai masa lalu dari suatu data
runtut waktu dengan cara menurun (exponential). Menurut Trihendradi (2005) analisis
exponential smoothing merupakan salah satu analisis deret waktu, dan merupakan metode
peramalan dengan memberi nilai pembobot pada serangkaian pengamatan sebelumnya
untuk memprediksi nilai masa depan.
D. Macam-Macam Metode
1. Single Exponentials Smoothing
Atau biasa disebut sebagai Simple Exponential Smoothing, metode ini digunakan untu
peramalan jangka pendek. Model mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar
nilai mean yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Tidak seperti
Moving Average, Exponential Smoothing memberikan penekanan yang lebih besar
kepada time series saat ini melalui penggunaan sebuah konstanta smoothing
(penghalus). Konstanta smoothing mungkin berkisar dari 0 ke 1. Nilai yang dekat
dengan 1 memberikan penekanan terbesar pada nilai saat ini sedangkan nilai yang
dekat dengan 0 memberi penekanan pada titik data sebelumnya.
Rumus untuk Simple exponential smoothing:
St = a * Xt + (1 - a) * St-i
yaitu:
St = peramalan untuk periode t.
Xt + (1-a) = Nilai aktual time series
Ft-1 = peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya)
a = konstanta perataan antara 0 dan 1
2. Double Exponentials Smoothing
Metode ini digunakan ketika berbentuk data trend. Ada dua metode dalam Double
Exponential Smoothing, yaitu : a. Metode Linier Satu Parameter dari Brown’s
Metode ini dikembangkan oleh Brown’s untuk mengatasi perbedaan yang muncul
antara data aktual dan nilai peramalan apabila ada trend pada poltnya. Dasar pemikiran
dari pemulusan eksponensial linier dari Brown’s adalah serupa dengan rata-rata
bergerak linier (Linier Moving Average), karena kedua nilai pemulusan tunggal dan
ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend, perbedaan
antara nilai pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan kepada nilai pemulusan dan
disesuaikan untuk trend. Persamaan yang digunakan pada metode ini adalah :
*'r = arX, + (1
* = :
«,«',+C1
-
a
t =
+
1
S",) = 2S - S~c.t
b
* =
- 5",)
1 Wp
F
t+m
= at + bt m
Dim ana,
S’t = Nilai pemulusan eksponensial tunggal
S”t = Nilai pemulusan eksponensial ganda
ap = Parameter pemulusan eksponensial yang besamya 0<OJ,<1
a,, bt = Konstanta pemulusan
Ft+m = hasil peramalan untuk periode ke depan yang diramalkan
Agar dapat menggunakan persamaan di atas, nilai S’t-1 dan S”t-1 harus
tersedia. Tetapi pada saat T=1, nilai tersebut tidak tersedia. Jadi nilai-nilai ini harus
tersedia di awal.
b. Metode Dua Parameter dari Holt
Metode ini nilai trend tidak dimuluskan dengan pemulusan ganda secara
langsung, tetapi proses pemulusan trend dilakuakan dengan parameter berbeda dengan
parameter pada pemulusan data asli.
Secara matematis metode ini ditulis pada tiga persamaan :
• Pemulusan total : St “ aXt 4 (1 — ff)(5r_14
■ Pemulusan trend : Tt — p(St — 4 (l —
• Peramanalaii metode Holt : = S% + T( X in
Dimana:
St = Nilai pemulusan tunggal
Xt = Data sebenarnya pada waktu ke-t
Tt = Pemulusan trend
Ft+m = nilai ramalan
m = Periode masa mendatang
a,P = konstanta dengan nilai anatar 0 dan 1
3. Triple Exponentials Smoothing
Atau metode Winter’s three parameters liniar and seasonal exponential smoothing. Ini
termasuk dalam model Holt’s ditambah indeks-indeks musiman dan sebuah koefisien
smoothing untuk indeks-indeks tersebut.
Metode ini digunakan ketika data menunjukan adanya trend dan perilaku musiman.
Untuk menangani musiman, telah dikembangkan parameter persamaan ketiga yang
disebut metode “Holt-Winters” sesuai dengan nama penemuya. Terdapat dua model
Holt-Winters tergantung pada tipe musimannya yaitu Multiplicative seasonal model
dan Additive seasonal model. Komponen musiman sering menjadi faktor yang paling
penting untuk menerangkan variasi-variasi dalam variabel tak bebas selama periode
satu tahun.
E. Contoh Kasus Cara Menghitung Exponential Smoothing
Sebuah perusahaan yang menjual Kalkulator ingin meramalkan permintaan produknya di
pasar. Metode yang digunakan adalah metode Penghalusan Eksponensial atau Exponential
Smoothing. Perusahaan tersebut menggunakan Konstanta a = 0,1. Prakiraan Permintaan
atau demand untuk bulan Januari adalah 10.000 unit. Namun pada kenyataannya,
permintaan aktual pada bulan Januari tersebut hanya sebanyak 9.000 unit.
Berapakah prakiraan untuk bulan Februari?
Diketahui : a = 0,1
Ft - 1 = 10.000 unit Dt - 1 = 9.000 unit Ft = ?
Jawaban :
Ft = Ft - 1 + a (Dt-1 - Ft-1)
Ft = 10.000 + 0,1 (9.000 - 10.000)
Ft = 10.000 + 0,1 (-1.000)
Ft = 10.000 + (-100)
Ft = 9.900
Jadi prakiraan permintaan untuk bulan Februari adalah 9.900 units.
Untuk Prakiraan pada bulan-bulan selanjutnya, kita dapat menghitung dengan cara
yang sama. Silakan lihat contoh berikut ini :
Contoh Penentuan Nilai Konstanta pada Metode Peramalan Exponential
Smoothing
Nilai konstanta dapat ditentukan dengan cara trial dan error (coba-coba). Namun dapat
juga menggunakan rumus dibawah ini :
a= 2 / (n + 1)
Dimana :
A = nilai Konstanta n = jumlah periode waktu
Contoh :
Bila data terdiri dari 9 bulan, maka a dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut :
a= 2 / (n + 1) a= 2 / (9 + 1) a= 2 / 10 a= 0,2
Jadi nilai konstanta yang dapat kita gunakan adalah 0,2.
F. Daftar Pustaka
https://en.wikipedia.org/wiki/Smoothing
https://www.solver.com/smoothing-techniques
Contoh Penentuan Nilai Konstanta pada Metode Peramalan Exponential
Smoothing
Nilai konstanta dapat ditentukan dengan cara trial dan error (coba-coba). Namun dapat
juga menggunakan rumus dibawah ini :
a= 2 / (n + 1)
Dimana :
A = nilai Konstanta n = jumlah periode waktu
Contoh :
Bila data terdiri dari 9 bulan, maka a dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut :
a= 2 / (n + 1) a= 2 / (9 + 1) a= 2 / 10 a= 0,2
Jadi nilai konstanta yang dapat kita gunakan adalah 0,2.
F. Daftar Pustaka
https://en.wikipedia.org/wiki/Smoothing
https://www.solver.com/smoothing-techniques

More Related Content

What's hot

Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunanFajar Istiqomah
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubikChevi Rahayu
 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Heni Widayani
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arahTri Supadmi
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomialMarwaElshi
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsialyenisaja
 

What's hot (20)

Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Teknik sampling
Teknik samplingTeknik sampling
Teknik sampling
 
362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik362112547 kuadratik-dan-kubik
362112547 kuadratik-dan-kubik
 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Distribusi multinomial
Distribusi multinomialDistribusi multinomial
Distribusi multinomial
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
UJI Z dan UJI T
UJI Z dan UJI TUJI Z dan UJI T
UJI Z dan UJI T
 

Similar to Ekonomi Statistik Smoothing Metode

Similar to Ekonomi Statistik Smoothing Metode (20)

Noeryanti 15454
Noeryanti 15454Noeryanti 15454
Noeryanti 15454
 
pert 8
pert 8pert 8
pert 8
 
Tugas Metode Kuantitatif
Tugas Metode KuantitatifTugas Metode Kuantitatif
Tugas Metode Kuantitatif
 
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
analisa runtut waktu
analisa runtut waktu analisa runtut waktu
analisa runtut waktu
 
statistik tugas 4 pdf.pdf
statistik tugas 4 pdf.pdfstatistik tugas 4 pdf.pdf
statistik tugas 4 pdf.pdf
 
Bab 9 forecasting
Bab 9 forecastingBab 9 forecasting
Bab 9 forecasting
 
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
3218126438990fa0771ddb555f70be42.docx
 
2
22
2
 
Makalah arima tpb
Makalah arima tpbMakalah arima tpb
Makalah arima tpb
 
oggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docxoggie alfriandi.docx
oggie alfriandi.docx
 
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)Regresi Berganda (Yayan Udianto)
Regresi Berganda (Yayan Udianto)
 
Tugas RESUME UAS.pdf
Tugas RESUME UAS.pdfTugas RESUME UAS.pdf
Tugas RESUME UAS.pdf
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
12545224.ppt
12545224.ppt12545224.ppt
12545224.ppt
 
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel &amp; peth) 3 agst 2021
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)  3 agst 2021Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel &amp; peth)  3 agst 2021
Aminullah assagaf model regresi lengkap (ada sobel &amp; peth) 3 agst 2021
 
Peramalan IHSG dengan Trend Models
Peramalan IHSG dengan Trend ModelsPeramalan IHSG dengan Trend Models
Peramalan IHSG dengan Trend Models
 
Analisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear SederhanaAnalisis Regresi Liniear Sederhana
Analisis Regresi Liniear Sederhana
 
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik DeskriptifMetodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
Metodologi Penelitian - Statistik Deskriptif
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 

Recently uploaded (9)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 

Ekonomi Statistik Smoothing Metode

  • 1. Economic Statistics Smoothing Method Di Susun Oleh: KELOMPOK 10 Allysa Virgiana C. 2201841412 Nurul Sinta 2201841545 Zahratun Nisa Oktaviana 2201814191 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2018
  • 2. Smoothing Method A. Teori Peramalan dengan Exponential Smoothing (Penghalusan Eksponensial) -Exponential smoothing atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penghalusan Eksponensial yaitu, suatu metode peramalan rata-rata bergerak yang memberikan bobot secara eksponensial atau bertingkat pada data-data terbarunya sehingga data-data terbaru tersebut akan mendapatkan bobot yang lebih besar. Dengan kata lain, semakin baru atau semakin kini datanya, semakin besar pula bobotnya. Hal ini dikarenakan data yang terbaru dianggap lebih relavan sehingga diberikan bobot yang lebih besar. Parameter penghalusan (smoothing) biasanya dilambangkan dengan a (alpha). B. Konsep Exponential smoothing atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penghalusan Eksponensial yaitu, suatu metode peramalan rata-rata bergerak yang memberikan bobot secara eksponensial atau bertingkat pada data-data terbarunya sehingga data-data terbaru tersebut akan mendapatkan bobot yang lebih besar. Dengan kata lain, semakin baru atau semakin kini datanya, semakin besar pula bobotnya. Hal ini dikarenakan data yang terbaru dianggap lebih relavan sehingga diberikan bobot yang lebih besar. Parameter penghalusan (smoothing) biasanya dilambangkan dengan a (alpha). C. Pengertian Beberapa pengertian Exponential Smoothing (Penghalusan Bertingkat) menurut para ahli: • Menurut Render dan Heizer (2005), Penghalusan exponential adalah teknik peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan dimana data diberi bobot oleh sebuah fungsi exponential. • Menurut Trihendradi (2005), analisis exponential smoothing merupakan salah satu analisis deret waktu, dan merupakan metode peramalan dengan memberi nilai pembobot pada serangkaian pengamatan sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan. • Menurut T. Hani Handoko (2011), Exponential Smoothing adalah suatu tipe teknik peramalan rata-rata bergerak yang melakukan penimbangan terhadap data masa lalu dengan cara eksponensial sehingga data paling akhir mempunyai bobot atau timbangan lebih besar dalam rata-rata bergerak. Pengertian secara umum: Exponential Smoothing adalah suatu prosedur yang secara terus menerus memperbaiki peramalan dengan merata-rata (menghaluskan = smoothing) nilai masa lalu dari suatu data runtut waktu dengan cara menurun (exponential). Menurut Trihendradi (2005) analisis exponential smoothing merupakan salah satu analisis deret waktu, dan merupakan metode peramalan dengan memberi nilai pembobot pada serangkaian pengamatan sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan.
  • 3. D. Macam-Macam Metode 1. Single Exponentials Smoothing Atau biasa disebut sebagai Simple Exponential Smoothing, metode ini digunakan untu peramalan jangka pendek. Model mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar nilai mean yang tetap, tanpa trend atau pola pertumbuhan konsisten. Tidak seperti Moving Average, Exponential Smoothing memberikan penekanan yang lebih besar kepada time series saat ini melalui penggunaan sebuah konstanta smoothing (penghalus). Konstanta smoothing mungkin berkisar dari 0 ke 1. Nilai yang dekat dengan 1 memberikan penekanan terbesar pada nilai saat ini sedangkan nilai yang dekat dengan 0 memberi penekanan pada titik data sebelumnya. Rumus untuk Simple exponential smoothing: St = a * Xt + (1 - a) * St-i yaitu: St = peramalan untuk periode t. Xt + (1-a) = Nilai aktual time series Ft-1 = peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya) a = konstanta perataan antara 0 dan 1 2. Double Exponentials Smoothing Metode ini digunakan ketika berbentuk data trend. Ada dua metode dalam Double Exponential Smoothing, yaitu : a. Metode Linier Satu Parameter dari Brown’s Metode ini dikembangkan oleh Brown’s untuk mengatasi perbedaan yang muncul antara data aktual dan nilai peramalan apabila ada trend pada poltnya. Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial linier dari Brown’s adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier (Linier Moving Average), karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend, perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan kepada nilai pemulusan dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang digunakan pada metode ini adalah :
  • 4. *'r = arX, + (1 * = : «,«',+C1 - a t = + 1 S",) = 2S - S~c.t b * = - 5",) 1 Wp F t+m = at + bt m Dim ana, S’t = Nilai pemulusan eksponensial tunggal S”t = Nilai pemulusan eksponensial ganda ap = Parameter pemulusan eksponensial yang besamya 0<OJ,<1 a,, bt = Konstanta pemulusan Ft+m = hasil peramalan untuk periode ke depan yang diramalkan Agar dapat menggunakan persamaan di atas, nilai S’t-1 dan S”t-1 harus tersedia. Tetapi pada saat T=1, nilai tersebut tidak tersedia. Jadi nilai-nilai ini harus tersedia di awal. b. Metode Dua Parameter dari Holt Metode ini nilai trend tidak dimuluskan dengan pemulusan ganda secara langsung, tetapi proses pemulusan trend dilakuakan dengan parameter berbeda dengan parameter pada pemulusan data asli. Secara matematis metode ini ditulis pada tiga persamaan : • Pemulusan total : St “ aXt 4 (1 — ff)(5r_14 ■ Pemulusan trend : Tt — p(St — 4 (l — • Peramanalaii metode Holt : = S% + T( X in Dimana: St = Nilai pemulusan tunggal Xt = Data sebenarnya pada waktu ke-t Tt = Pemulusan trend Ft+m = nilai ramalan m = Periode masa mendatang a,P = konstanta dengan nilai anatar 0 dan 1
  • 5. 3. Triple Exponentials Smoothing Atau metode Winter’s three parameters liniar and seasonal exponential smoothing. Ini termasuk dalam model Holt’s ditambah indeks-indeks musiman dan sebuah koefisien smoothing untuk indeks-indeks tersebut. Metode ini digunakan ketika data menunjukan adanya trend dan perilaku musiman. Untuk menangani musiman, telah dikembangkan parameter persamaan ketiga yang disebut metode “Holt-Winters” sesuai dengan nama penemuya. Terdapat dua model Holt-Winters tergantung pada tipe musimannya yaitu Multiplicative seasonal model dan Additive seasonal model. Komponen musiman sering menjadi faktor yang paling penting untuk menerangkan variasi-variasi dalam variabel tak bebas selama periode satu tahun. E. Contoh Kasus Cara Menghitung Exponential Smoothing Sebuah perusahaan yang menjual Kalkulator ingin meramalkan permintaan produknya di pasar. Metode yang digunakan adalah metode Penghalusan Eksponensial atau Exponential Smoothing. Perusahaan tersebut menggunakan Konstanta a = 0,1. Prakiraan Permintaan atau demand untuk bulan Januari adalah 10.000 unit. Namun pada kenyataannya, permintaan aktual pada bulan Januari tersebut hanya sebanyak 9.000 unit. Berapakah prakiraan untuk bulan Februari? Diketahui : a = 0,1 Ft - 1 = 10.000 unit Dt - 1 = 9.000 unit Ft = ? Jawaban : Ft = Ft - 1 + a (Dt-1 - Ft-1) Ft = 10.000 + 0,1 (9.000 - 10.000) Ft = 10.000 + 0,1 (-1.000) Ft = 10.000 + (-100) Ft = 9.900 Jadi prakiraan permintaan untuk bulan Februari adalah 9.900 units. Untuk Prakiraan pada bulan-bulan selanjutnya, kita dapat menghitung dengan cara yang sama. Silakan lihat contoh berikut ini :
  • 6. Contoh Penentuan Nilai Konstanta pada Metode Peramalan Exponential Smoothing Nilai konstanta dapat ditentukan dengan cara trial dan error (coba-coba). Namun dapat juga menggunakan rumus dibawah ini : a= 2 / (n + 1) Dimana : A = nilai Konstanta n = jumlah periode waktu Contoh : Bila data terdiri dari 9 bulan, maka a dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : a= 2 / (n + 1) a= 2 / (9 + 1) a= 2 / 10 a= 0,2 Jadi nilai konstanta yang dapat kita gunakan adalah 0,2. F. Daftar Pustaka https://en.wikipedia.org/wiki/Smoothing https://www.solver.com/smoothing-techniques
  • 7. Contoh Penentuan Nilai Konstanta pada Metode Peramalan Exponential Smoothing Nilai konstanta dapat ditentukan dengan cara trial dan error (coba-coba). Namun dapat juga menggunakan rumus dibawah ini : a= 2 / (n + 1) Dimana : A = nilai Konstanta n = jumlah periode waktu Contoh : Bila data terdiri dari 9 bulan, maka a dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : a= 2 / (n + 1) a= 2 / (9 + 1) a= 2 / 10 a= 0,2 Jadi nilai konstanta yang dapat kita gunakan adalah 0,2. F. Daftar Pustaka https://en.wikipedia.org/wiki/Smoothing https://www.solver.com/smoothing-techniques