SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
KONSEP PEMASARAN
PELAYANAN RESEP ELEKTRONIK
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ( RSUD) DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA
KABUPATEN SERANG – BANTEN
1. Latar Belakang
Mengenai Sejarah berdirinya rumah sakit, tidak banyak informasi yang dapat kami
kumpulkan. Satu-satunya bukti yang dapat dicatat disini adalah prasasti yang diletakan
pada dinding poliklinik lama yang sudah dibongkar dan diatasnya telah dibangun gedung
utama poliklinik 2 lantai yang sekarang berdiri. Prasasti tersebut mencatat tentang
peletakan batu pertama oleh Raden Ajoe Toemenggoeng Djajadiningrat (istri Bupati
waktu itu), dengan menggunakan bahasa Belanda pada tanggal 20 Agustus 1938. Pada
hari rabu 11 Maret 2015 RSUD Serang mempunyai nama baru yaitu RSUD dr.Dradjat
Prawiranegara Serang yang diresmikan oleh bupati Serang. Nama tersebut diambil dari
seorang tokoh kesehatan Banten yang bernama Prof.Dr.dr.Dradjat Prawiranegara.
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Dradjat Prawiranegara Serang adalah rumah sakit
umum dengan kapasitas 461 tempat tidur, merupakan aset Pemerintah Daerah
Kabupaten Serang, termasuk rumah sakit kelas B Non Pendidikan sebagai pusat rujukan
Rumah Sakit sewilayah Provinsi Banten yang mencakup daerah Lebak, Pandeglang,
Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang serta Kota Cilegon yang dituntut untuk dapat
melakukan pelayanan professional. Disamping itu juga untuk wilayah kabupaten Serang
itu sendiri mempunyai letak geografis yang sangat strategis, karena terletak di ujung
bagian utara Pulau Jawa yang merupakan salah satu koridor untuk menghubungkan
antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.
Tugas Pokoknya yaitu melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi,terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan.Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok tersebut,Rumah Sakit Umum Daerah
dr.Dradjat Prawiranegara Serang mempunyai fungsi yang dijabarkan melalui program-
program sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan pelayanan medis.
2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis.
3. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan
4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
5. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan.
6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan.
7. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Visi
Menjadi Rumah Sakit terbaik dengan pelayanan profesional dan berkualitas di Propinsi
Banten.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima
2. Meningkatkan kualitas SDM melalui sistem rekruitmen yang baik dan kualitas SDM
melalui pendidikan serta pelatihan berkelanjutan.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berkualitas dalam rangka menunjang
pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanpa mengurangi standar pelayanan kepada
masyarakat.
5. Meningkatkan dan menumbuhkan budaya organisasi yang kuat,berkomitmen tinggi
serta bertanggungjawab.
6. Memberikan perlindungan hukum dan meningkatkan kesejahteraan SDM RS.
Landasan Nilai
Nilai-nilai yang ada di RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang adalah Competen,
Akuntabilitas, Responsif dan Efesien.
Tujuan
1. Menyediakan dan meningkatkan jenis dan mutu pelayanan (medik, penunjang medik
dan non medik) yang sesuai dengan perkembangan IPTEK kedokteran dan
kebutuhan masyarakat.
2. Mengembangkan system manajemen rumah sakit yang efektif dan efisien,dapat
menjamin pelaksanaan bisnis yang sehat dengan tetap menjalankan fungsi sosialnya.
3. Menyediakan pelayanan yang optimal untuk masyarakat dalam program JKN
(BPJS).
Struktur Organisasi RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang dipimpin oleh seorang
direktur utama dan dibantu oleh dua wakil direktur yaitu direktur pelayanan dan direktur
umum dan keuangan.Wakil Direktur Pelayanan membawahi Bidang Pelayanan
Medis,Penunjang Medis,Perawatan,Asuhan Keperawatan dan Etika Mutu Keperawatan
Serta membawahi 18 instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Wakil Direktur Umum
dan Keuangan membawahi Bagian Keuangan, Perbendaharaan, Penyusunan Anggaran,
Akuntansi, Bagian Umum, Sekretariat dan Rumah Tangga, Program Evaluasi serta
Kepegawaian dan Diklat.
2. Tinjauan Konseptual/ Teoritik
Seperti diketahui bahwa menurut Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009
pelayanan kesehatan merupakan salah satu urusan wajib pemerintahan daerah.
Dimana daerah dituntut untuk bisa memberikan pelayanan prima kepada
masyarakatnya. Agar dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara prima,
maka dibutuhkan terobosan baru baik dari segi peralatan, sistem dan proses. Salah
satu caranya adalah dengan menerapkan e-goverment di bidang kesehatan seperti
yang dilakukan oleh RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang.
Rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Rumah sakit juga
berperan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia. Seperti pada umumnya, tugas operasional lain
dari rumah sakit adalah memberikan pelayanan kefarmasian atau pelayanan obat
untuk pasien. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam sebuah resep tersebut haruslah tercantum mengenai beberapa point yaitu :
1. Identitas diri, seperti nama, umur, jenis kelamin, alamat dan rekam medis pasien.
2. paraf dokter.
3. Tanggal resep.
4. Ruangan asal resep.
5. Nama obat, bentuk dan kekuataan sediaan obat.
6. Dosis dan jumlah obat.
7. Aturan, cara dan teknik penggunaan obat.
Sampai saat ini pembuatan resep masih dengan menggunakann cara manual yaitu
menulis pada kertas. Namun pada faktanya pegawai khususnya para apoteker
kesulitan membaca resep yang berisi perintah tertulis dari dokter. Tulisan steno atau
acak-acakan berisi perintah dokter tersebutlah yang kerapkali sulit dibaca dan hanya
segelintir orang saja yang mampu memahaminya. Padahal jika melihat pada prinsip-
prinsip Penyusunan Standar Pelayanan (Permenpan No 20 Tahun 2006) suatu
pelayanan publik harus menerapkan prinsip keterbukaan yaitu dimana seharusnya
standar pelayanan harus diketahui dan terbuka baik oleh dokter, apoteker dan pasien
untuk mendapatkan saran, masukan, maupun penyempurnaan.
Penulisan resep secara manual juga mengakibatkan pemberian obat kepada pasien
yang ternyata memiliki potensi menyebabkan reaksi merugikan yaitu berupa interaksi
maupun duplikasi obat. Menurut penggagas resep elektronik, Irma Melyani
Puspitasari mengatakan bahwa interaksi adalah efek samping yang diakibatkan reaksi
kimia dari komponen obat yang berbeda sedangkan duplikasi obat adalah terjadinya
pemberian obat dengan komposisi yang sama diresepkan pada dua jenis obat yang
berbeda. Hal tersebut mengingat juga bahwa seorang dokter merupakan manusia yang
tidak mungkin menghafal semua kompisisi obat satu persatu karena menyadari bahwa
jumlah obat berkisar 5.000 hingga 10.000 item dalam suatu rumah sakit
Sedangkan mengenai pelayanan yang dirasakan oleh para pasien dengan
penulisan resep secara manual cenderung lama dan kurang efektif serta sering terjadi
medication error bahkan lebih jauh dari kesalahan tersebut adalah munculnya kejadian
reaksi obat merugikan (ROM), atau dalam dunia kedokteran biasa dikenal dengan
istilah adverse drug reaction. Sehingga pasien kurang mendapatkan penanganan yang
cepat dan mudah. Selain itu, prosedur pelayanannya juga terlalu berbelit-belit untuk
mendapatkan sebuah obat, dimana pasien harus membawa kertas resep untuk
diserahkan ke bagian apoteker disana juga diproses secara manual dahulu yang
membutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu keluarnya obat. Jika berpedoman
pada standar pelayanan publik itu sendiri rumah sakit sebagai penyedia layanan
kesehatan seharusnya pelayanan yang diberikan mampu menjadi tolok ukur yang
dipergunakan untuk acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji
dari pihak penyedia pelayanan kepada pelanggan untuk memberi pelayanan yang
berkualitas (LAN, 2009).
Berdasarkan pengalaman dan beberapa kesalahan yang terjadi akhirnya pada
tahun 2010 muncul sebuah terobasan baru dengan mencoba merubah sistem
pelayanan yang konvensianal yaitu menyangkut penulisan resep secara manual
dengan menggunakan teknologi dan infomatika. Penerapan e-government dalam
bidang pelayanan kesehatan ini digagas oleh Irma Melyani Puspitasari berdasarkan
proyek tesisnya di Program Studi Teknik Biomedika Institut Teknologi Bandung.
Dari sinilah muncul penggunakan aplikasi resep elektronik yang dampaknya sangat
luar biasa terhadap penyelenggaraan kualitas pelayanan kesehatan.
Resep Elektronik (e-prescription) merupakan salah satu wujud dari e-Government
di Indonesia. E-Government dalam hal ini sesuai dengan definisi yang disebutkan
oleh James S.L Young (2003:11), yakni penggunaan teknologi oleh pemerintah
khususnya penggunaan aplikasi internet berbasis web untuk meningkatkan akses dan
pemberian layanan pemerintah kepada warga negara, mitra bisnis, pegawai atau
karyawan, dan badan pemerintah lainnya. Sistem resep elektronik itu sendiri adalah
sistem komputerisasi penulisan resep obat yang dikenal juga dengan istilah e-
prescribing dan e-prescription. Pada sistem ini, dokter menuliskan dan mengirimkan
resep kepada bagian farmasi/apotek menggunakan media elektronik menggantikan
tulisan tangan dan penggunaan media kertas.
Sistem resep elektronik dapat membantu para dokter pada saat menulis resep,
dengan memberikan informasi obat juga mendeteksi ROM pada resep untuk
mengurangi medication error. Sistem ini menjadi salah satu pemenang dalam
Indonesian ICT award (INAICTA) 2010. Dalam resep elektronik ini terdiri dari
perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah
komputer dan perangkat lunaknya adalah perangkat lunak resep elektronik dengan
modul pendeteksi ROM. Sehingga kemungkinan untuk terjadi ROM sangat minim.
Hal tersebut sesuai dengan manfaat e-government menurut Indrajit (2002:5)
yakni meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance dan untuk
memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat,
kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di
berbagai bidang kehidupan bernegara. Jadi dengan penerapan aplikasi resep
elektronik telah mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada warga
sehingga untuk memperoleh kebutuhan akan obat tidak perlu menunggu terlalu lama.
Selain itu kinerja pegawai juga menjadi efektif dan efisien karena segala pencacatan
sudah tersedia dalam database sehingga tidak perlu lalu lalang mencari rekam medis.
Aplikasi sistem resep elektronik ini terdiri dari satu computer yang bertindak sebagai
server (pusat data). Server tersebut dihubungkan dengan komputer-komputer lainnya
menggunakan hub pada LAN (local area network). Perangkat lunak hanya diinstalasi
pada komputer serveraja. Sistem ini dapat digunakan pada 1 komputer, 2 komputer,
maupun pada banyak komputer.
Perangkat lunak sistem resep elektronik pendeteksi ROM ini secara sederhana
mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Mencatat semua data pasien yang dapat dengan mudah dicari kembali.
2. Menulis resep secara elektronik tanpa kertas dan langsung dikirim ke apotek
sehingga pasien bisa langsung pergi ke apotek untuk mengambil obat.
3. Membantu para dokter pada saat menulis resep dengan memberikan informasi
tentang obat-obatan yang akan diresepkan dan mendeteksi apabila ada interaksi
antara obat-obat tersebut dalam resep dengan memberikan peringatan (alert)
sebelum dikirim ke apotek.
4. Mencatat data penggunaan obat.
5. Membuat laporan dengan lebih mudah dan cepat.
Resep elektronik juga ditunjang oleh teknologi untuk kecepatan proses
administrasi yang dirancang untuk mendeteksi duplikasi dan komposisi obat yang
merugikan. Sistem jaringannya meliputi bagian pendaftaran, pemeriksaan, dan
pengambilan obat yang berarti adanya prinsip berkesinambungan dalam standar
pelayanan karena selain sudah diterapkan sejak tahun 2010 aplikasi ini juga terus
disempurnakan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan penigkatan kualitas
pelayanan serta mengurangai kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pemberian obat
seperti juga penambahan pemberian peringatan (alert) pada bagian apoteker .
Sedangkan menurut dimensi yang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat
kepuasan pelanggan terhadap kinerja suatu unit pelayanan (Basuki, 2013:126), dapat
dianalisis bahwa pelayanan kesehatan dengan resep elektronik ini bersifat Tangibles
yaitu penampilan fisik bangunan serta sarana dan prasarana yang mendukung
termasuk tempat pelayanan itu diberikan, penampilan petugas saat memberikan
pelayanan. Hal tersebut terlihat dari adanya penyediaan ruang pendaftaran dan ruang
poli pemeriksaan yang terhubung oleh komputer guna mendukung penyelenggaraan
layanan kesehatan secara.
Resep elektronik menjadikan proses administrasi pasien sejak mendaftar hingga
mengambil obat dilakukan melalui hubungan antarkomputer sehingga pasien hanya
perlu membawa kartu berobat yang isinya nomor penanda rekam medis yang sudah
disimpan di dalam server komputer. Jadi pelayanan dapat dijalankan secara efektif
dan efisien serta keakuratan lebih terjamin. Hal ini berati pelayanan resep elektronik
bersifat Reliability (kehandalan) yaitu kecakapan dan keakuratan petugas dalam
memberikan pelayanan, dan ketepatan waktu dalam pemberian layanan.
Peresepan elektronik secara konseptual mudah. Dalam pengaturan rumahsakit,
sistem ini memungkinkan untuk informasi pertukaran obat secara cepat antara dokter,
farmasi dan perawat. Informasi ini kemudian digunakan untuk menyiapkan dan
mendistribusikan obat ke bangsal dan bisa diterima oleh pasien.. Ketika obat tertentu
telah diresepkan, pelaksana pemberian obat ini menjadi tugas perawat. selanjutnya
aatan Administrasi pengobatan yang melibatkan proses digital mengakui dan
mendaftarkan bahwa pasien telah diberi obat yang tepat. Meskipun terlihat simple
tetapi dalam pelaksanaannya sangat kompleks. namun demikian diharapkan system
resep elektronik ini dapat meningkatkan Patient safety (NHS,2010).
Gambar 1. ePrescribing adalah kompleks (diadaptasi dari NHS )
Gambar 2 : Petugas memilih persediaan obat dari laci di lemari otomatis.
Sistem resep elektronik close loop dilakukan di bangsal berbasis elektronik.Sistem ini
mengabungkan resep elektronik, menggunakan computer /laptopnirkabel atau
jaringan internet dengan cabinet atau lemari penyimpanan obat yangdikontrol secara
elektronik dan terkait dengan troli obat elektronik yangmenggunakan barcode
identifikasi pasien untuk memungkinkan pemberian obat.Mekanisme kerja system
resep elektronik “close loop” mengacu pada fakta bahwasegala bentuk pemesanan
(resep) yang melalui pemasokan obat-obatan untukadministrasi sudah dikonterol oleh
system yang sama (Barber N,2010)
Dalam aplikasinya ada dua terminal resep satu di bangsal perawatan dan saulagi di
bagian farmasi. dibangsal perawatan ada 2 koputer tablet yang digunakanutuk
melihat,merespkan dan menghentikan order obat dari pasien ke pasien.kemudian
disinkronkan dengan stasiun utama/pusat. Ketika pebuatan resep, dokterdapat
mengakses semua obat yang ada di bangsal. kemudian Apoteker menyetujuiuntuk
menuliskan obat sesuai permintaan ke dalam komputer. Setelah peresepantersebut
perawat menjadualkan untuk pemberian obat. tampilan dalam layarkomputer
mengenai sistem tersebut adalah :
Gambar 3 : layar peresepan menunjukkan order obat aktif. Segitiga menunjukkan
dosisyang belum diberikan
Adanya Responsiveness yaitu kemudahan petugas untuk dihubungi, dan
kesediaannya untuk memberikan pertolongan kepada pelanggan terlihat dalam
petugas yang tidak perlu mencari lagi berkas pasien dalam rak arsip. Setiap dokter
yang memeriksa pasien bisa langsung mencantumkan keluhan, diagnosis, berikut
resep untuk pasien ke dalam kolom perangkat lunak Resep Elektronik. Pasien yang
selesai menjalani pemeriksaan tinggal menyebutkan nomor pasien kepada bagian
farmasi untuk mendapat obat tanpa harus membawa kertas resep. Sehingga pasien
juga tidak perlu bingung dan kinerja petugas puskesmas juga efektif dan efisien.
Pelayanan jika dianalisa juga bersifat Emphaty yaitu kemampuan untuk
memahami kebutuhan pelanggan, meliputi kepedulian dari petugas secara individual
terhadap pengguna layanan. Dimana hal tersebut dapat dilihat dalam proses
pengobatan pasien menjadi lebih ringkas dan cepat karena petugas puskesmas dalam
memenuhi kebutahan obat pasien tinggal melihat data yang telah ada dalam software
terkait nama obat, dosis dan aturan, cara atau teknik penggunaan.
3. Tujuan Dan Manfaat Program
Tujuan dan manfaat pogram inovatif peresepan elektronik adalah :
a. Meningkatkan kepuasan pelanggan tentang pelayanan kefarmasian dan
penggunaan obat.
b. Meminimalisir terjadinya kejadian tidak diharapkan atau rekasi obat yang
merugikan pada penggunaan obat.
c. Mempercepat proses pelayanan obat.
d. Efisiensi sumber daya penggunaan kertas yang berlebihan.
e. Menghindari penumpukan antrian pasien yang berobat.
4. Sasaran
Dalam pelaksanaan program resep elektronik ini, sasaran yang akan ditetapakan
adalah :
a. Sasaran internal yaitu seluruh stake holder di dalam rumah sakit yang meliputi
tenaga dokter, apoteker, perwat/bidan dan bagian SIM RS/IT.
b. Sedangkan sasaran externalnya adalah seluruh pasien dan keluarga pasien yang
berobat di rumah sakit
5. Metode Pelaksanaan Program
Metode dalam pelaksanaan program resep elektronik ini adalah melalui perencanaan
atau persiapan, pelaksanaan atau implementasi, dan monitoring serta evaluasi.
a. Persiapan;
1) Koordinasi, konsolidasi penyamaan persepsi internal
2) Inventarisasi Sarana Prasarana
3) Inventarisasi modul software yang akan dijalankan di RS
4) Pembahasan internal konten
5) Pembuatan Modul
6) Finasalisasi General Check Prepairing.
7) Merumuskan kebijakan
b. Implementasi;
1) Sosialisasi internal dan pendampingan untuk support fitur masing- masing
sistem
2) Launching
3) Sosialisasi eksternal aplikasi
c. Evaluasi
1) Melakukan monitoring;
2) Maintenance Aplikasi;
3) Evaluasi berkala.
6. People / Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang terlibat dalam program ini adalah pegawai RSUD
dr. Dradjat Prawiranegara Kab. Serang yang terpetakan dan melaksanakan kegiatan
sesuai rulenya yang diberi tugas secara khusus untuk mengelola sistem ataupun
pegawai yang berkontribusi dalam sistem dalam bentuk Surat Keputusan Direktur dan
surat penugasan Direktur. SDM tersebut dibentuk berupa Tim Resep Elektronik yang
sudah di sahkan regulasinya oleh Direktur RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Kab.
Serang
7. Proses Pelaksanaan Program
Kegiatan Ket
April Mei Juni Juli Agustus
Koordinasi dan konsolidasi
Inventarisasi Sarana Prasarana
Inventarisasi modul software
Pembuatan Modul
Finasalisasi
Sosialisasi
Launching
Monitoring dan Evaluasi
Proses pelayanan program elektronik resep di mulai bulan April diawali
dengan rapat-rapat kordinasi dan konsolidasi serta inventarisasi sarana prasarana.
Pada bulan Mei pembuatan modul dan finalisasi software, selanjutnya sosialisasi dan
launcing aplikasi pada bulan Juni, dan monev pada bulan Juli sampai Agustus 2019.
8. Teknologi yang Digunakan
Dalam proses penerapan resep elektronik ini tehnologi yang digunakan adalah
menggunakan sistem teknologi komputerisasi berbasis aplikasi dengan integrasi
jaringan lokal atau LAN ( Local Area Network ). Program resep elektronik di
integrasikan di seluruh ruangan rawat inap dan poliklinik rawat jalan serat instalasi
farmasi melalui komputer dekstop atau tablet berbasis android.
Referensi
Barber, N., (2010). Electronic prescribing – safer, faster, better? Journal of Health
Services Research & Policy. 15(1)64-67
Indrajit, Richardus Eko.(2002) Konsep Manajemen Supply Chain Cara Baru Memandang
Mata Rantai Penyediaan Barang. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
NHS Connecting for Health (NHS CFH). (2009). Electronic prescribing in hospitals –
challenges and lessons
learned.http://dutchhealthcare.wordpress.com/2011/06/22/electronic-
prescribing/.diperoleh 09 Mei 2019
James S.L Young. ( 2003 ). Penerapan Aplikasi Resep Elektronik dalam Meningkatkan
Pelayanan Publik Bidang Kesehatan. Diperoleh dari
http://www.academia.edu/11472135

More Related Content

What's hot

Laporan Cibabat Hospital
Laporan Cibabat HospitalLaporan Cibabat Hospital
Laporan Cibabat HospitalVina Syaidah
 
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)mataram indonesia
 
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS DI TIGA KABUPAT...
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS   DI TIGA KABUPAT...TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS   DI TIGA KABUPAT...
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS DI TIGA KABUPAT...Aji Wibowo
 
Skripsi nikmon bauru refisi
Skripsi nikmon bauru refisiSkripsi nikmon bauru refisi
Skripsi nikmon bauru refisiNikmon Amal
 
Paradigma baru apoteker indonesia
Paradigma baru apoteker indonesiaParadigma baru apoteker indonesia
Paradigma baru apoteker indonesiaIndira P
 
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesiaSiti Julaiha
 
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011Muhammad Jarno
 
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...Septya Kaunang
 
Paradigma baru apoteker indonesia
Paradigma baru apoteker indonesiaParadigma baru apoteker indonesia
Paradigma baru apoteker indonesiaIskanikani
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAILena Setianingsih
 
Alifia
AlifiaAlifia
Alifiajnnhh
 
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014Lkp Janaaha
 
Pedoman pengorganisasian
Pedoman pengorganisasian Pedoman pengorganisasian
Pedoman pengorganisasian Fida Syafiyyah
 
Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas  Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas Re Mo
 
Proposal di buat dalm bentuk buku
Proposal di buat dalm bentuk  bukuProposal di buat dalm bentuk  buku
Proposal di buat dalm bentuk bukuNikmon Amal
 

What's hot (20)

Laporan Cibabat Hospital
Laporan Cibabat HospitalLaporan Cibabat Hospital
Laporan Cibabat Hospital
 
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
Home pharmacy care (PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH)
 
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS DI TIGA KABUPAT...
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS   DI TIGA KABUPAT...TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS   DI TIGA KABUPAT...
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP KINERJA APOTEKER PUSKESMAS DI TIGA KABUPAT...
 
Skripsi nikmon bauru refisi
Skripsi nikmon bauru refisiSkripsi nikmon bauru refisi
Skripsi nikmon bauru refisi
 
Paradigma baru apoteker indonesia
Paradigma baru apoteker indonesiaParadigma baru apoteker indonesia
Paradigma baru apoteker indonesia
 
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia  Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
Sistem manajemen rawat jalan rumah sakit indonesia
 
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
Analisis permenkes nomer 1691 tahun 2011
 
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG   DI RUMAH SAKIT JIWA  PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. V.L. RATUMBUYSANG...
 
Paradigma baru apoteker indonesia
Paradigma baru apoteker indonesiaParadigma baru apoteker indonesia
Paradigma baru apoteker indonesia
 
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAIBuku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Buku Pedoman Pelayanan Medis IDAI
 
Alifia
AlifiaAlifia
Alifia
 
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjangSeri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
Seri bpjs kesehatan sistem rujukan berjenjang
 
Laporan Magang-3
Laporan Magang-3Laporan Magang-3
Laporan Magang-3
 
Buku ppm
Buku ppmBuku ppm
Buku ppm
 
Penilaian standar rumah sakit (9)
Penilaian standar rumah sakit (9)Penilaian standar rumah sakit (9)
Penilaian standar rumah sakit (9)
 
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
Peraturan pemerintah ttg yankestrad no.103 tahun 2014
 
Kasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatanKasus moral & etika kesehatan
Kasus moral & etika kesehatan
 
Pedoman pengorganisasian
Pedoman pengorganisasian Pedoman pengorganisasian
Pedoman pengorganisasian
 
Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas  Makalah manajemen puskesmas
Makalah manajemen puskesmas
 
Proposal di buat dalm bentuk buku
Proposal di buat dalm bentuk  bukuProposal di buat dalm bentuk  buku
Proposal di buat dalm bentuk buku
 

Similar to Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronik

Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 
Draft Pedoman RS Pendidikan Diknas
Draft Pedoman RS Pendidikan DiknasDraft Pedoman RS Pendidikan Diknas
Draft Pedoman RS Pendidikan DiknasSuprijanto Rijadi
 
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...JEMMY ESROM SERANG
 
Ppt. mall praktek
Ppt. mall praktekPpt. mall praktek
Ppt. mall praktekMelda RD
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfNajwa852066
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCSainal Edi Kamal
 
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...Achmad Lukman Harun
 
TUGAS FRS KELOMPOK 1.pdf
TUGAS FRS KELOMPOK 1.pdfTUGAS FRS KELOMPOK 1.pdf
TUGAS FRS KELOMPOK 1.pdfNormaRNihali
 
chici widya.docx
chici widya.docxchici widya.docx
chici widya.docxRADICOM1
 
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfWahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfPedroDaSilvaTL
 
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptxVikiHestiarini
 
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdfBUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdfsafridafida
 

Similar to Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronik (20)

praktek Puskesmas
praktek Puskesmaspraktek Puskesmas
praktek Puskesmas
 
PKM-GT-14
PKM-GT-14PKM-GT-14
PKM-GT-14
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
pedoman visite
pedoman visitepedoman visite
pedoman visite
 
Draft Pedoman RS Pendidikan Diknas
Draft Pedoman RS Pendidikan DiknasDraft Pedoman RS Pendidikan Diknas
Draft Pedoman RS Pendidikan Diknas
 
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
7 si pi, jemmy esrom serang, hapzi ali, sistem informasi kesehatan di puskesm...
 
Ppt. mall praktek
Ppt. mall praktekPpt. mall praktek
Ppt. mall praktek
 
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdfPanduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
Panduan Praktik Klinik di Faskes Primer.pdf
 
PPT yeww.pptx
PPT yeww.pptxPPT yeww.pptx
PPT yeww.pptx
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
 
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...
 
TUGAS FRS KELOMPOK 1.pdf
TUGAS FRS KELOMPOK 1.pdfTUGAS FRS KELOMPOK 1.pdf
TUGAS FRS KELOMPOK 1.pdf
 
chici widya.docx
chici widya.docxchici widya.docx
chici widya.docx
 
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdfWahyu Manggala Putra - fkik.pdf
Wahyu Manggala Putra - fkik.pdf
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
laporan magang
laporan maganglaporan magang
laporan magang
 
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
2. Kebijakan Yanfar dalam Sistem Kesehatan Nasional 130922_V4.pptx
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdfBUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
BUKU KEMENKES UPDATE 2 KB.pdf
 
Bab 1 UT RAHA
Bab 1 UT RAHA Bab 1 UT RAHA
Bab 1 UT RAHA
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Iis Istifaiyatuddianah Konsep Pemasaran Pelayanan Resep Elektronik

  • 1. KONSEP PEMASARAN PELAYANAN RESEP ELEKTRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ( RSUD) DR. DRADJAT PRAWIRANEGARA KABUPATEN SERANG – BANTEN 1. Latar Belakang Mengenai Sejarah berdirinya rumah sakit, tidak banyak informasi yang dapat kami kumpulkan. Satu-satunya bukti yang dapat dicatat disini adalah prasasti yang diletakan pada dinding poliklinik lama yang sudah dibongkar dan diatasnya telah dibangun gedung utama poliklinik 2 lantai yang sekarang berdiri. Prasasti tersebut mencatat tentang peletakan batu pertama oleh Raden Ajoe Toemenggoeng Djajadiningrat (istri Bupati waktu itu), dengan menggunakan bahasa Belanda pada tanggal 20 Agustus 1938. Pada hari rabu 11 Maret 2015 RSUD Serang mempunyai nama baru yaitu RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang yang diresmikan oleh bupati Serang. Nama tersebut diambil dari seorang tokoh kesehatan Banten yang bernama Prof.Dr.dr.Dradjat Prawiranegara. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Dradjat Prawiranegara Serang adalah rumah sakit umum dengan kapasitas 461 tempat tidur, merupakan aset Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, termasuk rumah sakit kelas B Non Pendidikan sebagai pusat rujukan Rumah Sakit sewilayah Provinsi Banten yang mencakup daerah Lebak, Pandeglang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang serta Kota Cilegon yang dituntut untuk dapat melakukan pelayanan professional. Disamping itu juga untuk wilayah kabupaten Serang itu sendiri mempunyai letak geografis yang sangat strategis, karena terletak di ujung bagian utara Pulau Jawa yang merupakan salah satu koridor untuk menghubungkan antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Tugas Pokoknya yaitu melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi,terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok tersebut,Rumah Sakit Umum Daerah dr.Dradjat Prawiranegara Serang mempunyai fungsi yang dijabarkan melalui program- program sebagai berikut: 1. Penyelenggaraan pelayanan medis. 2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis.
  • 2. 3. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan 4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan. 5. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan. 6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan. 7. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan. Visi Menjadi Rumah Sakit terbaik dengan pelayanan profesional dan berkualitas di Propinsi Banten. Misi 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima 2. Meningkatkan kualitas SDM melalui sistem rekruitmen yang baik dan kualitas SDM melalui pendidikan serta pelatihan berkelanjutan. 3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berkualitas dalam rangka menunjang pelayanan kesehatan. 4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanpa mengurangi standar pelayanan kepada masyarakat. 5. Meningkatkan dan menumbuhkan budaya organisasi yang kuat,berkomitmen tinggi serta bertanggungjawab. 6. Memberikan perlindungan hukum dan meningkatkan kesejahteraan SDM RS. Landasan Nilai Nilai-nilai yang ada di RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang adalah Competen, Akuntabilitas, Responsif dan Efesien. Tujuan 1. Menyediakan dan meningkatkan jenis dan mutu pelayanan (medik, penunjang medik dan non medik) yang sesuai dengan perkembangan IPTEK kedokteran dan kebutuhan masyarakat. 2. Mengembangkan system manajemen rumah sakit yang efektif dan efisien,dapat menjamin pelaksanaan bisnis yang sehat dengan tetap menjalankan fungsi sosialnya.
  • 3. 3. Menyediakan pelayanan yang optimal untuk masyarakat dalam program JKN (BPJS). Struktur Organisasi RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang dipimpin oleh seorang direktur utama dan dibantu oleh dua wakil direktur yaitu direktur pelayanan dan direktur umum dan keuangan.Wakil Direktur Pelayanan membawahi Bidang Pelayanan Medis,Penunjang Medis,Perawatan,Asuhan Keperawatan dan Etika Mutu Keperawatan Serta membawahi 18 instalasi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi Bagian Keuangan, Perbendaharaan, Penyusunan Anggaran, Akuntansi, Bagian Umum, Sekretariat dan Rumah Tangga, Program Evaluasi serta Kepegawaian dan Diklat. 2. Tinjauan Konseptual/ Teoritik Seperti diketahui bahwa menurut Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 pelayanan kesehatan merupakan salah satu urusan wajib pemerintahan daerah. Dimana daerah dituntut untuk bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakatnya. Agar dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara prima, maka dibutuhkan terobosan baru baik dari segi peralatan, sistem dan proses. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan e-goverment di bidang kesehatan seperti yang dilakukan oleh RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Serang. Rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Rumah sakit juga berperan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Seperti pada umumnya, tugas operasional lain dari rumah sakit adalah memberikan pelayanan kefarmasian atau pelayanan obat untuk pasien. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam sebuah resep tersebut haruslah tercantum mengenai beberapa point yaitu : 1. Identitas diri, seperti nama, umur, jenis kelamin, alamat dan rekam medis pasien. 2. paraf dokter. 3. Tanggal resep. 4. Ruangan asal resep. 5. Nama obat, bentuk dan kekuataan sediaan obat.
  • 4. 6. Dosis dan jumlah obat. 7. Aturan, cara dan teknik penggunaan obat. Sampai saat ini pembuatan resep masih dengan menggunakann cara manual yaitu menulis pada kertas. Namun pada faktanya pegawai khususnya para apoteker kesulitan membaca resep yang berisi perintah tertulis dari dokter. Tulisan steno atau acak-acakan berisi perintah dokter tersebutlah yang kerapkali sulit dibaca dan hanya segelintir orang saja yang mampu memahaminya. Padahal jika melihat pada prinsip- prinsip Penyusunan Standar Pelayanan (Permenpan No 20 Tahun 2006) suatu pelayanan publik harus menerapkan prinsip keterbukaan yaitu dimana seharusnya standar pelayanan harus diketahui dan terbuka baik oleh dokter, apoteker dan pasien untuk mendapatkan saran, masukan, maupun penyempurnaan. Penulisan resep secara manual juga mengakibatkan pemberian obat kepada pasien yang ternyata memiliki potensi menyebabkan reaksi merugikan yaitu berupa interaksi maupun duplikasi obat. Menurut penggagas resep elektronik, Irma Melyani Puspitasari mengatakan bahwa interaksi adalah efek samping yang diakibatkan reaksi kimia dari komponen obat yang berbeda sedangkan duplikasi obat adalah terjadinya pemberian obat dengan komposisi yang sama diresepkan pada dua jenis obat yang berbeda. Hal tersebut mengingat juga bahwa seorang dokter merupakan manusia yang tidak mungkin menghafal semua kompisisi obat satu persatu karena menyadari bahwa jumlah obat berkisar 5.000 hingga 10.000 item dalam suatu rumah sakit Sedangkan mengenai pelayanan yang dirasakan oleh para pasien dengan penulisan resep secara manual cenderung lama dan kurang efektif serta sering terjadi medication error bahkan lebih jauh dari kesalahan tersebut adalah munculnya kejadian reaksi obat merugikan (ROM), atau dalam dunia kedokteran biasa dikenal dengan istilah adverse drug reaction. Sehingga pasien kurang mendapatkan penanganan yang cepat dan mudah. Selain itu, prosedur pelayanannya juga terlalu berbelit-belit untuk mendapatkan sebuah obat, dimana pasien harus membawa kertas resep untuk diserahkan ke bagian apoteker disana juga diproses secara manual dahulu yang membutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu keluarnya obat. Jika berpedoman pada standar pelayanan publik itu sendiri rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan seharusnya pelayanan yang diberikan mampu menjadi tolok ukur yang dipergunakan untuk acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai komitmen atau janji
  • 5. dari pihak penyedia pelayanan kepada pelanggan untuk memberi pelayanan yang berkualitas (LAN, 2009). Berdasarkan pengalaman dan beberapa kesalahan yang terjadi akhirnya pada tahun 2010 muncul sebuah terobasan baru dengan mencoba merubah sistem pelayanan yang konvensianal yaitu menyangkut penulisan resep secara manual dengan menggunakan teknologi dan infomatika. Penerapan e-government dalam bidang pelayanan kesehatan ini digagas oleh Irma Melyani Puspitasari berdasarkan proyek tesisnya di Program Studi Teknik Biomedika Institut Teknologi Bandung. Dari sinilah muncul penggunakan aplikasi resep elektronik yang dampaknya sangat luar biasa terhadap penyelenggaraan kualitas pelayanan kesehatan. Resep Elektronik (e-prescription) merupakan salah satu wujud dari e-Government di Indonesia. E-Government dalam hal ini sesuai dengan definisi yang disebutkan oleh James S.L Young (2003:11), yakni penggunaan teknologi oleh pemerintah khususnya penggunaan aplikasi internet berbasis web untuk meningkatkan akses dan pemberian layanan pemerintah kepada warga negara, mitra bisnis, pegawai atau karyawan, dan badan pemerintah lainnya. Sistem resep elektronik itu sendiri adalah sistem komputerisasi penulisan resep obat yang dikenal juga dengan istilah e- prescribing dan e-prescription. Pada sistem ini, dokter menuliskan dan mengirimkan resep kepada bagian farmasi/apotek menggunakan media elektronik menggantikan tulisan tangan dan penggunaan media kertas. Sistem resep elektronik dapat membantu para dokter pada saat menulis resep, dengan memberikan informasi obat juga mendeteksi ROM pada resep untuk mengurangi medication error. Sistem ini menjadi salah satu pemenang dalam Indonesian ICT award (INAICTA) 2010. Dalam resep elektronik ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan adalah komputer dan perangkat lunaknya adalah perangkat lunak resep elektronik dengan modul pendeteksi ROM. Sehingga kemungkinan untuk terjadi ROM sangat minim. Hal tersebut sesuai dengan manfaat e-government menurut Indrajit (2002:5) yakni meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance dan untuk memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara. Jadi dengan penerapan aplikasi resep elektronik telah mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada warga
  • 6. sehingga untuk memperoleh kebutuhan akan obat tidak perlu menunggu terlalu lama. Selain itu kinerja pegawai juga menjadi efektif dan efisien karena segala pencacatan sudah tersedia dalam database sehingga tidak perlu lalu lalang mencari rekam medis. Aplikasi sistem resep elektronik ini terdiri dari satu computer yang bertindak sebagai server (pusat data). Server tersebut dihubungkan dengan komputer-komputer lainnya menggunakan hub pada LAN (local area network). Perangkat lunak hanya diinstalasi pada komputer serveraja. Sistem ini dapat digunakan pada 1 komputer, 2 komputer, maupun pada banyak komputer. Perangkat lunak sistem resep elektronik pendeteksi ROM ini secara sederhana mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Mencatat semua data pasien yang dapat dengan mudah dicari kembali. 2. Menulis resep secara elektronik tanpa kertas dan langsung dikirim ke apotek sehingga pasien bisa langsung pergi ke apotek untuk mengambil obat. 3. Membantu para dokter pada saat menulis resep dengan memberikan informasi tentang obat-obatan yang akan diresepkan dan mendeteksi apabila ada interaksi antara obat-obat tersebut dalam resep dengan memberikan peringatan (alert) sebelum dikirim ke apotek. 4. Mencatat data penggunaan obat. 5. Membuat laporan dengan lebih mudah dan cepat. Resep elektronik juga ditunjang oleh teknologi untuk kecepatan proses administrasi yang dirancang untuk mendeteksi duplikasi dan komposisi obat yang merugikan. Sistem jaringannya meliputi bagian pendaftaran, pemeriksaan, dan pengambilan obat yang berarti adanya prinsip berkesinambungan dalam standar pelayanan karena selain sudah diterapkan sejak tahun 2010 aplikasi ini juga terus disempurnakan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan penigkatan kualitas pelayanan serta mengurangai kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pemberian obat seperti juga penambahan pemberian peringatan (alert) pada bagian apoteker . Sedangkan menurut dimensi yang dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja suatu unit pelayanan (Basuki, 2013:126), dapat dianalisis bahwa pelayanan kesehatan dengan resep elektronik ini bersifat Tangibles yaitu penampilan fisik bangunan serta sarana dan prasarana yang mendukung termasuk tempat pelayanan itu diberikan, penampilan petugas saat memberikan pelayanan. Hal tersebut terlihat dari adanya penyediaan ruang pendaftaran dan ruang
  • 7. poli pemeriksaan yang terhubung oleh komputer guna mendukung penyelenggaraan layanan kesehatan secara. Resep elektronik menjadikan proses administrasi pasien sejak mendaftar hingga mengambil obat dilakukan melalui hubungan antarkomputer sehingga pasien hanya perlu membawa kartu berobat yang isinya nomor penanda rekam medis yang sudah disimpan di dalam server komputer. Jadi pelayanan dapat dijalankan secara efektif dan efisien serta keakuratan lebih terjamin. Hal ini berati pelayanan resep elektronik bersifat Reliability (kehandalan) yaitu kecakapan dan keakuratan petugas dalam memberikan pelayanan, dan ketepatan waktu dalam pemberian layanan. Peresepan elektronik secara konseptual mudah. Dalam pengaturan rumahsakit, sistem ini memungkinkan untuk informasi pertukaran obat secara cepat antara dokter, farmasi dan perawat. Informasi ini kemudian digunakan untuk menyiapkan dan mendistribusikan obat ke bangsal dan bisa diterima oleh pasien.. Ketika obat tertentu telah diresepkan, pelaksana pemberian obat ini menjadi tugas perawat. selanjutnya aatan Administrasi pengobatan yang melibatkan proses digital mengakui dan mendaftarkan bahwa pasien telah diberi obat yang tepat. Meskipun terlihat simple tetapi dalam pelaksanaannya sangat kompleks. namun demikian diharapkan system resep elektronik ini dapat meningkatkan Patient safety (NHS,2010).
  • 8. Gambar 1. ePrescribing adalah kompleks (diadaptasi dari NHS ) Gambar 2 : Petugas memilih persediaan obat dari laci di lemari otomatis.
  • 9. Sistem resep elektronik close loop dilakukan di bangsal berbasis elektronik.Sistem ini mengabungkan resep elektronik, menggunakan computer /laptopnirkabel atau jaringan internet dengan cabinet atau lemari penyimpanan obat yangdikontrol secara elektronik dan terkait dengan troli obat elektronik yangmenggunakan barcode identifikasi pasien untuk memungkinkan pemberian obat.Mekanisme kerja system resep elektronik “close loop” mengacu pada fakta bahwasegala bentuk pemesanan (resep) yang melalui pemasokan obat-obatan untukadministrasi sudah dikonterol oleh system yang sama (Barber N,2010) Dalam aplikasinya ada dua terminal resep satu di bangsal perawatan dan saulagi di bagian farmasi. dibangsal perawatan ada 2 koputer tablet yang digunakanutuk melihat,merespkan dan menghentikan order obat dari pasien ke pasien.kemudian disinkronkan dengan stasiun utama/pusat. Ketika pebuatan resep, dokterdapat mengakses semua obat yang ada di bangsal. kemudian Apoteker menyetujuiuntuk menuliskan obat sesuai permintaan ke dalam komputer. Setelah peresepantersebut perawat menjadualkan untuk pemberian obat. tampilan dalam layarkomputer mengenai sistem tersebut adalah : Gambar 3 : layar peresepan menunjukkan order obat aktif. Segitiga menunjukkan dosisyang belum diberikan
  • 10. Adanya Responsiveness yaitu kemudahan petugas untuk dihubungi, dan kesediaannya untuk memberikan pertolongan kepada pelanggan terlihat dalam petugas yang tidak perlu mencari lagi berkas pasien dalam rak arsip. Setiap dokter yang memeriksa pasien bisa langsung mencantumkan keluhan, diagnosis, berikut resep untuk pasien ke dalam kolom perangkat lunak Resep Elektronik. Pasien yang selesai menjalani pemeriksaan tinggal menyebutkan nomor pasien kepada bagian farmasi untuk mendapat obat tanpa harus membawa kertas resep. Sehingga pasien juga tidak perlu bingung dan kinerja petugas puskesmas juga efektif dan efisien. Pelayanan jika dianalisa juga bersifat Emphaty yaitu kemampuan untuk memahami kebutuhan pelanggan, meliputi kepedulian dari petugas secara individual terhadap pengguna layanan. Dimana hal tersebut dapat dilihat dalam proses pengobatan pasien menjadi lebih ringkas dan cepat karena petugas puskesmas dalam memenuhi kebutahan obat pasien tinggal melihat data yang telah ada dalam software terkait nama obat, dosis dan aturan, cara atau teknik penggunaan. 3. Tujuan Dan Manfaat Program Tujuan dan manfaat pogram inovatif peresepan elektronik adalah : a. Meningkatkan kepuasan pelanggan tentang pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat. b. Meminimalisir terjadinya kejadian tidak diharapkan atau rekasi obat yang merugikan pada penggunaan obat. c. Mempercepat proses pelayanan obat. d. Efisiensi sumber daya penggunaan kertas yang berlebihan. e. Menghindari penumpukan antrian pasien yang berobat. 4. Sasaran Dalam pelaksanaan program resep elektronik ini, sasaran yang akan ditetapakan adalah : a. Sasaran internal yaitu seluruh stake holder di dalam rumah sakit yang meliputi tenaga dokter, apoteker, perwat/bidan dan bagian SIM RS/IT.
  • 11. b. Sedangkan sasaran externalnya adalah seluruh pasien dan keluarga pasien yang berobat di rumah sakit 5. Metode Pelaksanaan Program Metode dalam pelaksanaan program resep elektronik ini adalah melalui perencanaan atau persiapan, pelaksanaan atau implementasi, dan monitoring serta evaluasi. a. Persiapan; 1) Koordinasi, konsolidasi penyamaan persepsi internal 2) Inventarisasi Sarana Prasarana 3) Inventarisasi modul software yang akan dijalankan di RS 4) Pembahasan internal konten 5) Pembuatan Modul 6) Finasalisasi General Check Prepairing. 7) Merumuskan kebijakan b. Implementasi; 1) Sosialisasi internal dan pendampingan untuk support fitur masing- masing sistem 2) Launching 3) Sosialisasi eksternal aplikasi c. Evaluasi 1) Melakukan monitoring; 2) Maintenance Aplikasi; 3) Evaluasi berkala.
  • 12. 6. People / Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang terlibat dalam program ini adalah pegawai RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Kab. Serang yang terpetakan dan melaksanakan kegiatan sesuai rulenya yang diberi tugas secara khusus untuk mengelola sistem ataupun pegawai yang berkontribusi dalam sistem dalam bentuk Surat Keputusan Direktur dan surat penugasan Direktur. SDM tersebut dibentuk berupa Tim Resep Elektronik yang sudah di sahkan regulasinya oleh Direktur RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Kab. Serang 7. Proses Pelaksanaan Program Kegiatan Ket April Mei Juni Juli Agustus Koordinasi dan konsolidasi Inventarisasi Sarana Prasarana Inventarisasi modul software Pembuatan Modul Finasalisasi Sosialisasi Launching Monitoring dan Evaluasi Proses pelayanan program elektronik resep di mulai bulan April diawali dengan rapat-rapat kordinasi dan konsolidasi serta inventarisasi sarana prasarana. Pada bulan Mei pembuatan modul dan finalisasi software, selanjutnya sosialisasi dan launcing aplikasi pada bulan Juni, dan monev pada bulan Juli sampai Agustus 2019. 8. Teknologi yang Digunakan Dalam proses penerapan resep elektronik ini tehnologi yang digunakan adalah menggunakan sistem teknologi komputerisasi berbasis aplikasi dengan integrasi jaringan lokal atau LAN ( Local Area Network ). Program resep elektronik di integrasikan di seluruh ruangan rawat inap dan poliklinik rawat jalan serat instalasi farmasi melalui komputer dekstop atau tablet berbasis android.
  • 13. Referensi Barber, N., (2010). Electronic prescribing – safer, faster, better? Journal of Health Services Research & Policy. 15(1)64-67 Indrajit, Richardus Eko.(2002) Konsep Manajemen Supply Chain Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. NHS Connecting for Health (NHS CFH). (2009). Electronic prescribing in hospitals – challenges and lessons learned.http://dutchhealthcare.wordpress.com/2011/06/22/electronic- prescribing/.diperoleh 09 Mei 2019 James S.L Young. ( 2003 ). Penerapan Aplikasi Resep Elektronik dalam Meningkatkan Pelayanan Publik Bidang Kesehatan. Diperoleh dari http://www.academia.edu/11472135