SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Anggota: 
1. Cahyo Alfani 
2. Clara Laelia Cahyani 
3. Denni Irawan 
4. Destri Nurul Fatin Zannah 
5. Dewi Ontro Wulan
Instrumen Hukum HAM Internasional 
Dalam upaya perlindungan terhadap HAM, 
PBB membuat kebijakan universal melalui beberapa 
instrumennya untuk memberi kewenangan kepada PBB 
terlibat mengenai HAM secara langsung dalam negara 
yang berdaulat. 
Negara yang telah melalukan pelanggaran 
HAM berat, oleh Komisi HAM PBB dianggap tidak 
mampu menyelesaikan hak asasi wargana sendiri, maka 
komisi tersebut akan merekomendasikan campur 
tangan PBB. 
Tindakan tersebut memenuhi kebutuhan 
nasional, sekaligus tuntutan masyarakat internasional, 
bagi pelanggar HAM. Contohnya PBB telah campur 
tangan di Bosnia, Kosovo, Serbia dan Rwanda. 
Beberapa instrumen HAM internasional yang 
mendukung penggerakan HAM diseluruh dunia: 
1. Universal 
Declaration of Human 
Right 
2. International covenant 
on Economic, Social and 
Cultural Right 
3. International 
Covenant on Civil and 
Political Right
Instrumen Hukum HAM Internasional 
1. Universal Declaration of Human Right 
Keputusannya menjelaskan hak-hak sipil, politik, 
ekonomi, sosial dan hak kebudayaan harus dapat 
dinikmati manusia disetiap negara. 
Tahun 1975 dibuat 3 perjanjian, yaitu international 
covenant on economic, social and cultural right, 
international covenant on civil and political right, dan 
optional protocol to the international covenant on civil 
and political right. 
Kemudian tanggal 16 Desember 1966, dokumen 
tersebut diterima sidang umum PBB. 
Konsep yang berkembang adalah perjanjian 
(covenant) yang mengikat secara hukum. Dan hal 
tersebut disetujui secara aklamasi pada tahun 1966 di 
PBB. 
1. Universal 
Declaration of Human 
Right 
2. International covenant 
on Economic, Social and 
Cultural Right 
3. International 
Covenant on Civil and 
Political Right
Instrumen Hukum HAM Internasional 
2. International covenant on Economic, Social 
and Cultural Right 
Artinya Perjanjian Internasional tentang hak 
asasi manusia dibidang ekonomi, sosial dan budaya. 
Perjanjian ini memerlukan verivikasi oleh negara-negara 
anggotanya. Pasal 29 perjanjian ini menjelaskan bahwa 
negara-negara anggota PBB yang hendak meratifikasi 
perjanjian ini dapat mengajukan amandemen terhadap 
bagian-bagian tertentu dengan memberitahukan 
kehendaknya kepada sekjen PBB. 
Konsekuensi dari penandatanganan perjanjian 
ini adalah negara penandatanganan wajib menyampaikan 
laporan berkala kepada The Human Right Commision 
PBB serta kesediaan untuk ditinjau bila perlu. 
1. Universal 
Declaration of Human 
Right 
2. International covenant 
on Economic, Social and 
Cultural Right 
3. International 
Covenant on Civil and 
Political Right
Instrumen Hukum HAM Internasional 
3. International Covenant on Civil and Political 
Right 
Arti dari perjanjian ini adalah Perjanjian 
Internasional tentang Hak Asasi Manusia dalam 
Bidang Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara. 
Perjanjian ini terdiri atas 53 pasal, serta memelukan 
ratifikasi dan aksesi oleh negara-negara anggota 
PBB. 
Perjanjian ini meliputi jaminan terhadap 
hak-hak manusia perseorangan, baik pria maupun 
wanita, dewasa maupun anak-anak, masyarakat, 
bangsa serta kelompok-kelompok mayoritas etnik 
agama ataupun bahasa. 
Hak-hak, antara lain sebagai berikut 
1. Universal 
Declaration of Human 
Right 
2. International covenant 
on Economic, Social and 
Cultural Right 
3. International 
Covenant on Civil and 
Political Right
Instrumen Hukum HAM Internasional 
Macam-macam Hak: 
a. Hak untuk hidup. 
b. Menikmati hak milik 
c. Larangan perbudakan 
d. Jaminan terhadap penangkapan dan penahanan secara 
sewenang-wenang 
e. Hak berkeluarga 
f. Hak atas kehormatan diri 
g. Hak perlindungan hukum 
h. Hak berorganisasi 
i. Hak pribadi 
Dan sebagainya. 
1. Universal 
Declaration of Human 
Right 
2. International covenant 
on Economic, Social and 
Cultural Right 
3. International 
Covenant on Civil and 
Political Right 
Pelanggaran HAM
Instrumen Hukum HAM Internasional 
Pelanggaran dan kejahatan HAM dapat diajukan ke 
Pengadilan Internasional jika terjadi: 
• Act on Commission (tindakan kekerasan) yang dapat 
dilakukan oleh 
negara/institusi/organisasi/perkumpulan kelompok 
(non state actor). 
• Act of Omission (tindakan pembicaraan), yang 
dilakukan oleh negara. 
Pelanggaran HAM berati melanggar hukum 
HAM nasional suatu negara, sekaligus pelanggaran 
hukum HAM internasional. 
1. Universal 
Declaration of Human 
Right 
2. International covenant 
on Economic, Social and 
Cultural Right 
3. International 
Covenant on Civil and 
Political Right
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
Sebagai negara hukum, Indonesia 
pun memiliki peraturan mengenai HAM. 
Instrumen hukum perlindungan, 
penghormatan, dan penegakan HAM di 
Indonesia antara lain terdapat dalam 
Pancasila, UUD 1945, Undang-undang 
nomor 39 tahun 1999, Undang-undang 
nomor 26 tahun 2000, Ketetapan MPR 
RI nomor XVII/MPR/1998, dan 
konstitusi lainnya. 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
1. Pancasila (Sebagai dasar negara) 
a. Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama 
menghendaki sikap pengabdian terhadap Tuhan Yang 
Maha Esa. Dan disini HAM berperan sebagai 
jaminan Kebebasan memeluk agama. 
b. Kemanusiaan yang adil dan beradap. Sila kedua 
menghendaki nilai-nilai kemanusiaan, yaitu 
pengakuan martabat, HAM, dan kemerdekaan 
masing-masing. Sebagai individu, manusia 
mempunyai hak asasi tapi masih berfungsi sosial. 
c. Persatuan Indonesia. Persatuan atau kebangsaan 
adalah sikap yang mengutamakan kepentingan 
bersama. Kesadaran berbangsa timbul karena 
keinginan bersatu setiap insan Indonesia. Jadi akan 
terbentuk semangat bangsa, jika saling menghormati 
antarbangsa. 
Lanjutan 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat, 
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. 
Kedaulatan berati kekuasaan berada ditangan rakyat. 
Kedaulatan disalurkan secara demokratis melelui 
perwakilan. Kedaulatan rakyat menjunjung tinggi 
segala HAM yang melekat pada masyarakat. 
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 
Sila kelima mengandung makna keadilan bagi semua 
rakyat, dan memberi pertimbangan bahwa hak milik 
berfungsi sosial. Setiap orang berhak hidup layak, 
dan tidak ada kepincanga antara yang kaya dan yang 
miskin. Dalam sila kelima dijamin adanya hak 
pribadi, tapi tetap memperhatikan keadaan bersama. 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
2. UUD 1945 
Prinsip-prinsip HAM berdasarkan UUD 1945 sebagai 
berikut: 
a. Kemerdekaan adalah berkat rahmat Tuhan YME 
b. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh 
tumpah darah Indonesia. 
c. Negara memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan 
kehidupan bangsa. 
d. Negara ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan 
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 
e. Negara Indonesia adalah negara hukum berdasarkan 
pancasila. 
Berdasarkan Amandemen ke-2 UUD 1945, jaminan 
HAM dalam konstitusi negara Indonesi awalnya hanya 
tercantum dalam pasal 26 sampai pasal 34, kini dilengkapi 
pasal 28A s.d pasal 28J UUD 1945. artinya konstitusi kita 
memenuhi standar konstitusi negara modern setara dengan 
konstitusi negara-negara besar dunia lainnya. 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
3. Undang-undang nomor 39 Tahun 1999 
Peraturan perundangan tentang HAM di Indonesia 
diwujudkan dalam UU no. 39/1999 tentang HAM. UU 
no. 39/1999 yang terdiri atas 150 pasal meliputi HAM, 
perlindungan HAM, pembatasan terhadap kewenangan 
pemerintah, serta Komnas HAM. 
Macam-macam HAM, menurut UU no. 39/1999 
meliputi hak hidup, berkeluarga, mengembangkan diri, 
keadilan, kebebasan pribadi, rasa aman, kesejahteraan, 
hak ikut serta dalam pemerintahan, hak wanita dan anak. 
Undang-undang tersebut juga mengatur tentang 
kewajiban dasar manusia (menghormati hak orang lain, 
dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang 
berlaku), termasuk materi tentang kewajiban dan 
tanggung jawab pemerintah untuk menghormati, 
melindungi, menegakkan serta memajukan hak-hak 
asasi manusia tersebut yang diatur dalam peraturan 
Republik Indonesia. 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 
Undang-undang tersebut tentang Pengadilan HAM, 
merupakan alternatif penyelesaian pelanggaran HAM 
yang berat diluar pengadilan HAM. 
Menurut undang-undang tersebut, penyelesaian 
kasus pelanggaran HAM yang berat tidak berlaku sifat 
kedakwaan. 
Tugas dan wewenang pengadilan HAM yaitu 
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM, 
termasuk HAM berat, seperti kejahatan genosida dan 
kejahatan terhadap kemanusiaan. Jika pengadilan HAM 
ini tidak sanggup menyelesaikan, dapat dlimpahkan ke 
pengadilan yang lebih tinggi, yaitu pengadilan HAM ad 
hoc atas usul DPR dan dengan keputusan presiden. 
Jika pengadilan HAM ad hoc tidak dapat 
menyelesaikan juga, masalah tersebut dapat 
dilimpahkan kepada komisi kebenaran dan rekonsiliasi 
yang pembentukannya sesuai dengan undang-undang. 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998 
Secara konkret untuk pertama kali HAM dituangkan 
dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran 
ketetapan MPR RI Nomor XVII/MPR/1998, susunan 
sebagai berikut: 
a. Hak untuk Hidup 
1. Berhak untuk hidup. 
2. Mempertahankan hidup. 
3. Kehidupan (Pasal 1). 
b. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan 
1. Membentuk Keluarga. 
2. melanjutkan keturunan melalui perkawinan (Pasal 2). 
c. Hak Mengembangkan Diri 
1. Berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk 
tumbuh berkembang secara layak (Pasal 3). 
2. Berhak atas perlindungan dan kasih sayang untuk 
pengembangan pribadinya, memperoleh dan 
mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas 
hidupnya (Pasal 4). 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998 
Lanjutan
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
Lanjutan... 
3. Berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat 
dari ilmu pengetahuan, dan teknologi, seni dan budaya 
demi kesejahteraan umat manusia (Pasal 5). 
4. Berhak untuk memajukan dirinya dengan 
memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta 
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya (Pasal 6). 
d. Hak Keadilan 
1. Berhak atas pengakuan jaminan, perlindungan dan 
perlakuan hukum yang adil (Pasal 7). 
2. Berhak mendapat kepstian hukum dan perlakuan yang 
sama dihadapan hukum (Pasal 8). 
3. Dalam hubungan kerja berhak mendapat imbalan dan 
perlakuan yang adil dan layak (Pasal 9). 
4. Berhak atas status kewarganegaraan (Pasal 10). 
5. berhak atas kesempatan yang sama untuk bekerja 
(Pasal 11). 
6. Berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam 
pemerintahan (Pasal 12). 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998 
Lanjutan
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
Lanjutan... 
e. Hak Kemerdekaan 
1. Berhak memeluk agamanya masing-masing dan 
beribadah menurut agama dan kepercayaan itu (Pasal 13). 
2. Berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap 
sesuai nurani (Pasal 14). 
3. Bebas memilih pendidikan dan pengajaran (Pasal 15). 
4. Bebas memilih pekerjaan (Pasal 16). 
5. Bebas memilih kewarganegaraan (Pasal 17). 
6. Bebas bertempat tinggal di wilayah negara, 
meninggalkannya dan berhak untuk kembali (Pasal 18). 
7. Berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan 
mengeluarkan pendapat (Pasal 19). 
f. Hak atas Kebebasan Informasi 
1. Berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi 
untuk pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya 
(Pasal 20). 
2. Berhak untuk mencari, memperoleh, dan menyampaikan 
informasi dengan menggunakan segala saluran yang 
tersedia (Pasal 21). 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998 
Lanjutan
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
Lanjutan... 
g. Hak Keamanan 
1. Berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap 
ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat 
sesuatu yang merupakan hak asasi (Pasal 22). 
2. Berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, 
kehormatan, martabat, dan hak miliknya (Pasal 23). 
3. Berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan 
politik dari negara lain (Pasal 24). 
4. Berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang 
merendahkan derajat martabat manusia (Pasal 25). 
5. Berhak ikut serta dalam upaya pembelaan negara 
(Pasal 26). 
h. Hak Kesejahteraan 
1. Berhak hidup sejahtera lahir dan batin (Pasal 27). 
2. Berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat 
(Pasal 28). 
3. Berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang 
layak (Pasal 29). 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998 
Lanjutan
Instrumen Hukum HAM di Indonesia 
Lanjutan... 
4. Berhak memperoleh kemudahan perlakuan khusus 
dimasa kanak-kanak, di hari tua, dan apabila menyandang 
cacat (Pasal 30). 
5. Berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan 
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia 
bermartabat (Pasal 31). 
6. Berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik 
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang 
oleh siapapun (Pasal 23). 
7. Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi 
kemanusiaan (Pasal 33). 
Selain mengatur tentang Ham, Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998 itu juga mengatur kewajiban setiap 
orang untuk menghormati hak asasi orang lain dalam tata 
tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 
(Pasal 35). 
1. Pancasila 
2. UUD 1945 
3. Undang-undang nomor 39 
tahun 1999 
4. Undang-undang nomor 26 
tahun 2000 
5. Ketetapan MPR RI 
nomor XVII/MPR/1998
THANKS FOR YOUR 
NICE ATTENTION 
WASSALAMU’ALAIKUM 
WR. WB

More Related Content

What's hot

Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalNuelnuel11
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanayudikrismen1
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaHernaWati14
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIAmeikaa
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraUzix Moch
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)Adinda siti Hapsoh
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 

What's hot (20)

Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Replik dan Duplik (Idik Saeful Bahri)
 
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasionalYurisdiksi negara dalama hukum internasional
Yurisdiksi negara dalama hukum internasional
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesia
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
 
Sumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negaraSumber sumber hukum tata negara
Sumber sumber hukum tata negara
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
Pelaksanaan putusan
Pelaksanaan putusanPelaksanaan putusan
Pelaksanaan putusan
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 

Similar to Instrumen HAM

Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsaNegara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsadidrikafaluna
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01nurngaeni
 
Hak asasi manusia dan hukum islamdocx
Hak asasi manusia dan hukum islamdocxHak asasi manusia dan hukum islamdocx
Hak asasi manusia dan hukum islamdocxAcehSebuah
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMRirisya
 
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasilaafifahdhaniyah
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawTitikbudiarti
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaDoan Gabriel Silalahi
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaboscobahy1
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XLatifa Syifa
 
PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)sarahmaida12
 
Human Rights
Human RightsHuman Rights
Human RightsSoya Odut
 
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilaHak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilayantowiyulyanto
 
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...Amnesty Undip
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxptmanggalajati
 
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3eli priyatna laidan
 

Similar to Instrumen HAM (20)

[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn
 
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsaNegara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
Negara Hukum dan HAM dalam kehidupan beebangsa
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
 
Hak asasi manusia dan hukum islamdocx
Hak asasi manusia dan hukum islamdocxHak asasi manusia dan hukum islamdocx
Hak asasi manusia dan hukum islamdocx
 
Upaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAMUpaya Penegakan HAM
Upaya Penegakan HAM
 
PKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptxPKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptx
 
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif PancasilaHarmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the law
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Bab 6. ham
Bab 6. hamBab 6. ham
Bab 6. ham
 
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas XPPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
PPT Kewarganegaraan penegakan HAM kelas X
 
PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)
 
Human Rights
Human RightsHuman Rights
Human Rights
 
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilaHak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
 
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...
Hukum Hak Asasi Manusia Internasional, Orientasi Amnesty International Chapte...
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
 
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 3
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Instrumen HAM

  • 1. Anggota: 1. Cahyo Alfani 2. Clara Laelia Cahyani 3. Denni Irawan 4. Destri Nurul Fatin Zannah 5. Dewi Ontro Wulan
  • 2.
  • 3. Instrumen Hukum HAM Internasional Dalam upaya perlindungan terhadap HAM, PBB membuat kebijakan universal melalui beberapa instrumennya untuk memberi kewenangan kepada PBB terlibat mengenai HAM secara langsung dalam negara yang berdaulat. Negara yang telah melalukan pelanggaran HAM berat, oleh Komisi HAM PBB dianggap tidak mampu menyelesaikan hak asasi wargana sendiri, maka komisi tersebut akan merekomendasikan campur tangan PBB. Tindakan tersebut memenuhi kebutuhan nasional, sekaligus tuntutan masyarakat internasional, bagi pelanggar HAM. Contohnya PBB telah campur tangan di Bosnia, Kosovo, Serbia dan Rwanda. Beberapa instrumen HAM internasional yang mendukung penggerakan HAM diseluruh dunia: 1. Universal Declaration of Human Right 2. International covenant on Economic, Social and Cultural Right 3. International Covenant on Civil and Political Right
  • 4. Instrumen Hukum HAM Internasional 1. Universal Declaration of Human Right Keputusannya menjelaskan hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan hak kebudayaan harus dapat dinikmati manusia disetiap negara. Tahun 1975 dibuat 3 perjanjian, yaitu international covenant on economic, social and cultural right, international covenant on civil and political right, dan optional protocol to the international covenant on civil and political right. Kemudian tanggal 16 Desember 1966, dokumen tersebut diterima sidang umum PBB. Konsep yang berkembang adalah perjanjian (covenant) yang mengikat secara hukum. Dan hal tersebut disetujui secara aklamasi pada tahun 1966 di PBB. 1. Universal Declaration of Human Right 2. International covenant on Economic, Social and Cultural Right 3. International Covenant on Civil and Political Right
  • 5. Instrumen Hukum HAM Internasional 2. International covenant on Economic, Social and Cultural Right Artinya Perjanjian Internasional tentang hak asasi manusia dibidang ekonomi, sosial dan budaya. Perjanjian ini memerlukan verivikasi oleh negara-negara anggotanya. Pasal 29 perjanjian ini menjelaskan bahwa negara-negara anggota PBB yang hendak meratifikasi perjanjian ini dapat mengajukan amandemen terhadap bagian-bagian tertentu dengan memberitahukan kehendaknya kepada sekjen PBB. Konsekuensi dari penandatanganan perjanjian ini adalah negara penandatanganan wajib menyampaikan laporan berkala kepada The Human Right Commision PBB serta kesediaan untuk ditinjau bila perlu. 1. Universal Declaration of Human Right 2. International covenant on Economic, Social and Cultural Right 3. International Covenant on Civil and Political Right
  • 6. Instrumen Hukum HAM Internasional 3. International Covenant on Civil and Political Right Arti dari perjanjian ini adalah Perjanjian Internasional tentang Hak Asasi Manusia dalam Bidang Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara. Perjanjian ini terdiri atas 53 pasal, serta memelukan ratifikasi dan aksesi oleh negara-negara anggota PBB. Perjanjian ini meliputi jaminan terhadap hak-hak manusia perseorangan, baik pria maupun wanita, dewasa maupun anak-anak, masyarakat, bangsa serta kelompok-kelompok mayoritas etnik agama ataupun bahasa. Hak-hak, antara lain sebagai berikut 1. Universal Declaration of Human Right 2. International covenant on Economic, Social and Cultural Right 3. International Covenant on Civil and Political Right
  • 7. Instrumen Hukum HAM Internasional Macam-macam Hak: a. Hak untuk hidup. b. Menikmati hak milik c. Larangan perbudakan d. Jaminan terhadap penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang e. Hak berkeluarga f. Hak atas kehormatan diri g. Hak perlindungan hukum h. Hak berorganisasi i. Hak pribadi Dan sebagainya. 1. Universal Declaration of Human Right 2. International covenant on Economic, Social and Cultural Right 3. International Covenant on Civil and Political Right Pelanggaran HAM
  • 8. Instrumen Hukum HAM Internasional Pelanggaran dan kejahatan HAM dapat diajukan ke Pengadilan Internasional jika terjadi: • Act on Commission (tindakan kekerasan) yang dapat dilakukan oleh negara/institusi/organisasi/perkumpulan kelompok (non state actor). • Act of Omission (tindakan pembicaraan), yang dilakukan oleh negara. Pelanggaran HAM berati melanggar hukum HAM nasional suatu negara, sekaligus pelanggaran hukum HAM internasional. 1. Universal Declaration of Human Right 2. International covenant on Economic, Social and Cultural Right 3. International Covenant on Civil and Political Right
  • 9. Instrumen Hukum HAM di Indonesia Sebagai negara hukum, Indonesia pun memiliki peraturan mengenai HAM. Instrumen hukum perlindungan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia antara lain terdapat dalam Pancasila, UUD 1945, Undang-undang nomor 39 tahun 1999, Undang-undang nomor 26 tahun 2000, Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998, dan konstitusi lainnya. 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998
  • 10. Instrumen Hukum HAM di Indonesia 1. Pancasila (Sebagai dasar negara) a. Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama menghendaki sikap pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dan disini HAM berperan sebagai jaminan Kebebasan memeluk agama. b. Kemanusiaan yang adil dan beradap. Sila kedua menghendaki nilai-nilai kemanusiaan, yaitu pengakuan martabat, HAM, dan kemerdekaan masing-masing. Sebagai individu, manusia mempunyai hak asasi tapi masih berfungsi sosial. c. Persatuan Indonesia. Persatuan atau kebangsaan adalah sikap yang mengutamakan kepentingan bersama. Kesadaran berbangsa timbul karena keinginan bersatu setiap insan Indonesia. Jadi akan terbentuk semangat bangsa, jika saling menghormati antarbangsa. Lanjutan 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998
  • 11. Instrumen Hukum HAM di Indonesia d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat, Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Kedaulatan berati kekuasaan berada ditangan rakyat. Kedaulatan disalurkan secara demokratis melelui perwakilan. Kedaulatan rakyat menjunjung tinggi segala HAM yang melekat pada masyarakat. e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila kelima mengandung makna keadilan bagi semua rakyat, dan memberi pertimbangan bahwa hak milik berfungsi sosial. Setiap orang berhak hidup layak, dan tidak ada kepincanga antara yang kaya dan yang miskin. Dalam sila kelima dijamin adanya hak pribadi, tapi tetap memperhatikan keadaan bersama. 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998
  • 12. Instrumen Hukum HAM di Indonesia 2. UUD 1945 Prinsip-prinsip HAM berdasarkan UUD 1945 sebagai berikut: a. Kemerdekaan adalah berkat rahmat Tuhan YME b. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. c. Negara memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. d. Negara ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. e. Negara Indonesia adalah negara hukum berdasarkan pancasila. Berdasarkan Amandemen ke-2 UUD 1945, jaminan HAM dalam konstitusi negara Indonesi awalnya hanya tercantum dalam pasal 26 sampai pasal 34, kini dilengkapi pasal 28A s.d pasal 28J UUD 1945. artinya konstitusi kita memenuhi standar konstitusi negara modern setara dengan konstitusi negara-negara besar dunia lainnya. 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998
  • 13. Instrumen Hukum HAM di Indonesia 3. Undang-undang nomor 39 Tahun 1999 Peraturan perundangan tentang HAM di Indonesia diwujudkan dalam UU no. 39/1999 tentang HAM. UU no. 39/1999 yang terdiri atas 150 pasal meliputi HAM, perlindungan HAM, pembatasan terhadap kewenangan pemerintah, serta Komnas HAM. Macam-macam HAM, menurut UU no. 39/1999 meliputi hak hidup, berkeluarga, mengembangkan diri, keadilan, kebebasan pribadi, rasa aman, kesejahteraan, hak ikut serta dalam pemerintahan, hak wanita dan anak. Undang-undang tersebut juga mengatur tentang kewajiban dasar manusia (menghormati hak orang lain, dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku), termasuk materi tentang kewajiban dan tanggung jawab pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan serta memajukan hak-hak asasi manusia tersebut yang diatur dalam peraturan Republik Indonesia. 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998
  • 14. Instrumen Hukum HAM di Indonesia 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 Undang-undang tersebut tentang Pengadilan HAM, merupakan alternatif penyelesaian pelanggaran HAM yang berat diluar pengadilan HAM. Menurut undang-undang tersebut, penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang berat tidak berlaku sifat kedakwaan. Tugas dan wewenang pengadilan HAM yaitu memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM, termasuk HAM berat, seperti kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Jika pengadilan HAM ini tidak sanggup menyelesaikan, dapat dlimpahkan ke pengadilan yang lebih tinggi, yaitu pengadilan HAM ad hoc atas usul DPR dan dengan keputusan presiden. Jika pengadilan HAM ad hoc tidak dapat menyelesaikan juga, masalah tersebut dapat dilimpahkan kepada komisi kebenaran dan rekonsiliasi yang pembentukannya sesuai dengan undang-undang. 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998
  • 15. Instrumen Hukum HAM di Indonesia 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998 Secara konkret untuk pertama kali HAM dituangkan dalam Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran ketetapan MPR RI Nomor XVII/MPR/1998, susunan sebagai berikut: a. Hak untuk Hidup 1. Berhak untuk hidup. 2. Mempertahankan hidup. 3. Kehidupan (Pasal 1). b. Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan 1. Membentuk Keluarga. 2. melanjutkan keturunan melalui perkawinan (Pasal 2). c. Hak Mengembangkan Diri 1. Berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh berkembang secara layak (Pasal 3). 2. Berhak atas perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya, memperoleh dan mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya (Pasal 4). 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998 Lanjutan
  • 16. Instrumen Hukum HAM di Indonesia Lanjutan... 3. Berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan, dan teknologi, seni dan budaya demi kesejahteraan umat manusia (Pasal 5). 4. Berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya (Pasal 6). d. Hak Keadilan 1. Berhak atas pengakuan jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil (Pasal 7). 2. Berhak mendapat kepstian hukum dan perlakuan yang sama dihadapan hukum (Pasal 8). 3. Dalam hubungan kerja berhak mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak (Pasal 9). 4. Berhak atas status kewarganegaraan (Pasal 10). 5. berhak atas kesempatan yang sama untuk bekerja (Pasal 11). 6. Berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (Pasal 12). 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998 Lanjutan
  • 17. Instrumen Hukum HAM di Indonesia Lanjutan... e. Hak Kemerdekaan 1. Berhak memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu (Pasal 13). 2. Berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai nurani (Pasal 14). 3. Bebas memilih pendidikan dan pengajaran (Pasal 15). 4. Bebas memilih pekerjaan (Pasal 16). 5. Bebas memilih kewarganegaraan (Pasal 17). 6. Bebas bertempat tinggal di wilayah negara, meninggalkannya dan berhak untuk kembali (Pasal 18). 7. Berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat (Pasal 19). f. Hak atas Kebebasan Informasi 1. Berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya (Pasal 20). 2. Berhak untuk mencari, memperoleh, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala saluran yang tersedia (Pasal 21). 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998 Lanjutan
  • 18. Instrumen Hukum HAM di Indonesia Lanjutan... g. Hak Keamanan 1. Berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi (Pasal 22). 2. Berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya (Pasal 23). 3. Berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari negara lain (Pasal 24). 4. Berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia (Pasal 25). 5. Berhak ikut serta dalam upaya pembelaan negara (Pasal 26). h. Hak Kesejahteraan 1. Berhak hidup sejahtera lahir dan batin (Pasal 27). 2. Berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat (Pasal 28). 3. Berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak (Pasal 29). 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998 Lanjutan
  • 19. Instrumen Hukum HAM di Indonesia Lanjutan... 4. Berhak memperoleh kemudahan perlakuan khusus dimasa kanak-kanak, di hari tua, dan apabila menyandang cacat (Pasal 30). 5. Berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia bermartabat (Pasal 31). 6. Berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun (Pasal 23). 7. Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 33). Selain mengatur tentang Ham, Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998 itu juga mengatur kewajiban setiap orang untuk menghormati hak asasi orang lain dalam tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Pasal 35). 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 4. Undang-undang nomor 26 tahun 2000 5. Ketetapan MPR RI nomor XVII/MPR/1998
  • 20. THANKS FOR YOUR NICE ATTENTION WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB