SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
H A M
HAM dalam prespektif universal dan Regional.
Pada tanggal 10 Desember 1948 perserikatan Bangsa-bangsa dalam sidangnya di
Paris yang membentuk hak-hak asasi manusia yang dipimpin oleh seorang wanita yaitu
Istri Presiden Amerika Serikat pada waktu itu Nyonya Franklin Delano Roosevelt.
Pernyataan atau deklarasi tentang Hak Asasi Manusia (HAM) sejagat tersebut
sebetulnya tidak mengikat bagi negara-negara yang telah menanda tangani, namun
diharapkan agar negara-negara anggota PBB dapat mencantumkan masalah hak asasi
manusia dalam konstitusinya. Dalam perkembangannya komisi PBB tersebut akhirnya
menyusun perjanjian (Covenant) ialah :
1. International Covenant On Civil and Political Rights.
2. Optional Protocol to the International Covenant on
Civi and Political Rights.
3. International Covenant on Economics, Social and
Cultura Rights.
Ketiga perjanjian tersebut kemudian dinamakan Undang-Undang International
mengenai HAM.
HAM secara Universal sebagai hak yang melekat pada kodrat manusia yang berarti
hak-hak yang lahir bersamaan dengan ekstensinya dan merupakan konsekkuensi hakiki
kodratnya, maka sifaynya Universal.
Hak asasi manusia tumbuh berkembang berdasarkan falsafah dan sistem kehidupan
berbangsa dan bermasyarakat dari masing-masing negara.
Sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan pemahaman dan pelaksanaan HAM
dari negara yang satu dengan lainnya. Dinegara penganut faham liberal (Amerika dan
Eropa) dikenal 4 kebebasan yang merupakan kreteria pokok HAM yaitu :
1. Freedom of Speech
2. Freedom of Religion
3. Freedom of want
4. Freedom From Fear
Sedangkan di negara-negara sosialis dikenal 3 jenis HAM yang meliputi :
1. Hak untuk memperoleh pekerjaan ( Right to a job)
2. Hak untuk memperoleh pendidikan (Right to education )
3. Hak untuk hidup sebagai manusia ( Right to human existance)
Hubungan Hak Asasi Manusia dengan Pancasila
Dari kelima sila yang di amanatkan dalam pancasila dapat diuraikan hubungan antara HAM
dengan Pancasila sebagai berikut :
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ialah percaya dan takwa kepada
Tuhan yang maha Esa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing atas dasar kesamaan
hak dan kewajiban.
Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Persamaan derajat, persamaan
hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, merupakan salah satu wujud
pengamalan sila kedua Pancasila.
Sila ketiga, Persatuan Indonesia.Wujud dari ketiga ini ialah rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas
kepentingan pribadi atau golongan. Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat serta hak-hak yang sama, mereka dikarunia akal sehat dan hati nurani dan
kehendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.
Sila keempat, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan ialah: Tidak seorang pun dibenarkan melanggar kebebasan
orang lain dan di dalam menyelesaikan setiap masalah atau pengambil keputusan perlu
dijamin atas hak-haknya disesuaikan dengan aturan perundang-undangan yang ada.
Sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Asas keadilan dalam
HAM dapat tercermin pada sila ini karena wujud dari ke adilan itu sendiri di tujukan bagi
kepentingan umum. Tidak adaperbedaan individu dari orang perorang semuanya lebih
memacu pada kepentingan umum di prioritaskan sehingga tujuan masyarakat adil dan
makmur bagi seluruh bangsa Indonesia dapat segera tercapai.
Hubungan HAM dan UUD 1945
1.Dalam rangka mewujudkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, untuk
membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dalam negara
Indonesia yang berdasarkan atas hukum ( Rechtstaat ), tidak berdasarkan atas
kekuasaan belaka (Machtsstaat) , maka hukum harus di jadikan prinsip pokok,
serta pedoman dasar untuk diterapkan dan dipegang teguh di dalam
penyelenggaraan negara.
2.Negara yang berdasarkan hukum, berarti di dalam penyelenggaraan
negara harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di negara tersebut.
Dengan demikian UUD 1945 telah merumuskan cita-cita hukum bangsa indonesia,
yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta lebih mengutamakan
kepentingan bersama manusia.
3.Bangsa Indonesia, saat ini sedang dibuat bingung oleh beberapa anak
bangsa yang sebenarnya terpelajar, “dengan istilah kontitusional,” seolah-olah apa
yang menjadi tafsir perundangan sesuai tafsirnya merupakan yang paling benar.
Apabila diperlukan perubahan (amandemen) ataupun pembuatan
aturan perundangan turunannya harus tetap berpatokan pada hal-hal
sbb:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesi dan seluruh tumpah darah
Indonesia, dalam arti negara harus mampu melindungi seluruh
warga negara Indonesia secara menyeluruh tidak hanya terbatas
atau berdasarkan kepentingan suatu kelompok warga tertentu saja
tanpa mempertimbangkan kelompok warga lain.
2. Memajukan kesejahteraan Umum.
3. Mencerdaskan kehidupan Bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial membangun bangsa yang
mandiri serta kewajiban menyumbangkan pada masyarakat bangsa-
bangsa lain.
Hubungan HAM dengan Undang-Undang Dasar 1945 dapat
diterjemahkan dalam moral kebangsaan sbb:
1. Kebijaksanaan harus diarahkan pada kebijaksanaan politik
dan hukum dengan perlakuan serta hak dan kewajiban
yang sama bagi siapapun, perorangan atau kelompok
yang berada di dalam batas wilayah NKRI.
2. Kebijaksanaan Ekonomi dan kesejahteraan.
3. Kebijaksanaan pendidikan dan kebudayaan.
4. Kebijaksanaan luar negeri.
HAM dalam sistim perundangan di Indonesia
Dalam perjalanan HAM di Indonesia setelah melalui proses yang
panjang, kemudian melalui keputusan presiden No. 50 tahun 1993,
telah dibentuk komite Nasional Hak Asasi manusia (Komnas HAM )
dan pada sidang MPR bulan maret 1998, telah dikeluarkan TAP
MPR No. II/MPR/1998 dan pada sidang istimewa MPR bulan
Nopember 1998 telah di tetapkan TAP MPR No. XVII/MPR/1998
bagian II tentang piagam Hak Asasi manusia yang memuat 44 pasal.
Indonesia telah memenuhi harapan PBB, yakni dengan mengikat
masalah HAM dalam piagam sebagaimana terdapat pada piagam II
TAP MPR No. XVII/MPR/1998, serta dalam konstutusi seperti yang
tercantum dalam Bab XA UUD 1945. Dalam implementasi telah
membentuk tentang komnas HAM yang membentuk 2 Undang-
undang yaitu:
1. UU RI No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia.
2. UU RI N0. 26 tahun 2000 tanggal 23 Nopember 2000
tentang pengadilan hak asasi manusia.
Penegakan hukum khususnya bidang hukum pidana pada dasarnya
adalah suatu perampasan sebagian hak asasi manusia oleh aparat
yang berwenang dalam rangka melindungi atau menegakkan
kepentingan umum. Dalam konsep negara (hukum) berdasarkan
Pancasila. Perampasan hak asasi individu (lebih konkrit adalah
tersangka/tterdakawa) dalam proses hukum pidana diatur dan
sekaligus dibatasi oleh ketentuan perundangan dalam hukum acara
pidana (KUHAP) atau dengan perkataan lain bahwa hak asasi
tersangka atau terdakwa diatur dan di lindungi dalam KUHAP (UU
No. 8 tahun 1981), yang merupakan pelaksanaan asas-asas yang
terkandungdalam UU No. 14 tahun 1970 antara lain :
1. Pengakuan sama setiap orang dimuka hukum.
2. Penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan hanya
berdasarkan perintah tertulis dari pejabat yang berwenang dalam
hal dan cara yang diatur oleh Undang-undang.
3. Setiap orang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau
diharapkan dimuka persidangan pengadilan, wajib dianggap
tidak bersalah sampai putusan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
4. Pemberian ganti kerugian dan rehabilitasi bagi seseorang
terhadap kesalahan penangkapan, penahan, penuntutan yang
tidak berdasarkan hukum.
5. Pengadilan harus dilakukan dengan cepat, sederhana dan biaya
ringan serta bebas jujur dan tidak memihak.
6. Setiap orang yang tersangkut perkara diberi kesempatan
memperoleh bantuan hukum dalam kepentingan pembelaan.
7. Seorang tersangka sejak ditangkap dan atau ditahan wajib
diberitahukan dakwaan dan dasar hukum serta wajib diberitahu
haknya untuk menghubungi penasehat hukum.
8. Pemeriksaan di pengadilan dengan hadirnya terdakwa.
9. Sidang pemeriksaan di pengadilan terbuka untuk umum kecuali
diatur lain dalam Undang-undang.

More Related Content

What's hot

Bab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamBab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamgoodminer
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaVERGITA HANDOKO
 
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDAYURIKA
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawTitikbudiarti
 
HAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of LawHAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of Lawguntorotama
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniFikri Novianto
 
Rule of law dan ham (modul etika, profesional dan humaniora)
Rule of law dan ham (modul etika, profesional dan humaniora)Rule of law dan ham (modul etika, profesional dan humaniora)
Rule of law dan ham (modul etika, profesional dan humaniora)fikri asyura
 
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of LawHak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Lawsri rahayu
 
Negara hukum dan hak asasi manusia
Negara hukum dan hak asasi manusiaNegara hukum dan hak asasi manusia
Negara hukum dan hak asasi manusiaNurul Annisa
 
Kwn bab iii
Kwn bab iiiKwn bab iii
Kwn bab iii07051994
 
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnHak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnKhansa Hanun
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xTita Ruby
 
Upaya Penegakkan Ham
Upaya Penegakkan HamUpaya Penegakkan Ham
Upaya Penegakkan HamRiana Indah
 
Makalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamMakalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamJanang JaRi
 
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraBab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraHendrastuti Retno
 
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XPkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XKhodijahadrebi16
 

What's hot (20)

Bab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan hamBab vi negara hukum dan ham
Bab vi negara hukum dan ham
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
 
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasila
 
Bab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the lawBab 5 ham dan rule of the law
Bab 5 ham dan rule of the law
 
HAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of LawHAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of Law
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Rule of law dan ham (modul etika, profesional dan humaniora)
Rule of law dan ham (modul etika, profesional dan humaniora)Rule of law dan ham (modul etika, profesional dan humaniora)
Rule of law dan ham (modul etika, profesional dan humaniora)
 
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of LawHak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
Hak Asasi Manusia (HAM) dan Rule Of Law
 
Negara hukum dan hak asasi manusia
Negara hukum dan hak asasi manusiaNegara hukum dan hak asasi manusia
Negara hukum dan hak asasi manusia
 
Ham
Ham Ham
Ham
 
Kwn bab iii
Kwn bab iiiKwn bab iii
Kwn bab iii
 
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKnHak asasi manusia_Presentasi PKn
Hak asasi manusia_Presentasi PKn
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn x
 
HUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAMHUKUM DAN HAM
HUKUM DAN HAM
 
Bab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xiiBab 3 awal pers kls xii
Bab 3 awal pers kls xii
 
Upaya Penegakkan Ham
Upaya Penegakkan HamUpaya Penegakkan Ham
Upaya Penegakkan Ham
 
Makalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan HamMakalah hukum dan Ham
Makalah hukum dan Ham
 
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negaraBab i kelas x hakikat bangsa dan negara
Bab i kelas x hakikat bangsa dan negara
 
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas XPkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
Pkn-Upaya Pemerintah Dalam Penegakan HAM di Indonesia SMA kelas X
 

Similar to Pendidikan

HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxptmanggalajati
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaAhmad Royhan Nst
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusiaRuqayyah S
 
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAAGAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAAgarrytokai
 
Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )Eja Fahreza
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaDoan Gabriel Silalahi
 
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mifta Finanti
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01nurngaeni
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfreinhardsinaga1jr
 
Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Aisyah Nisa
 
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan Nada Salsabila
 
Instrumen hak asasi manusia
Instrumen hak asasi manusiaInstrumen hak asasi manusia
Instrumen hak asasi manusiaASMAULCHUSNAH
 

Similar to Pendidikan (20)

HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAAGAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
 
[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn[240717] Presentasi PPKn
[240717] Presentasi PPKn
 
Hukum Ditaati Orang
Hukum Ditaati OrangHukum Ditaati Orang
Hukum Ditaati Orang
 
Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )Hak Asasi Manusia ( HAM )
Hak Asasi Manusia ( HAM )
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)
 
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
Kasuspelanggaranhamdalamrangkaperlindunganpemajuan 140623013029-phpapp01
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
 
Ham
HamHam
Ham
 
HAM
HAMHAM
HAM
 
Menelusuri dinamika demokrasi
Menelusuri dinamika demokrasiMenelusuri dinamika demokrasi
Menelusuri dinamika demokrasi
 
Ham
HamHam
Ham
 
Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10Materi pkn kelas 10
Materi pkn kelas 10
 
Instrumen HAM
Instrumen HAMInstrumen HAM
Instrumen HAM
 
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan
Konsep dan perkembangan ham dan kewarganegaraan
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Instrumen hak asasi manusia
Instrumen hak asasi manusiaInstrumen hak asasi manusia
Instrumen hak asasi manusia
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Pendidikan

  • 1. H A M HAM dalam prespektif universal dan Regional. Pada tanggal 10 Desember 1948 perserikatan Bangsa-bangsa dalam sidangnya di Paris yang membentuk hak-hak asasi manusia yang dipimpin oleh seorang wanita yaitu Istri Presiden Amerika Serikat pada waktu itu Nyonya Franklin Delano Roosevelt. Pernyataan atau deklarasi tentang Hak Asasi Manusia (HAM) sejagat tersebut sebetulnya tidak mengikat bagi negara-negara yang telah menanda tangani, namun diharapkan agar negara-negara anggota PBB dapat mencantumkan masalah hak asasi manusia dalam konstitusinya. Dalam perkembangannya komisi PBB tersebut akhirnya menyusun perjanjian (Covenant) ialah : 1. International Covenant On Civil and Political Rights. 2. Optional Protocol to the International Covenant on Civi and Political Rights. 3. International Covenant on Economics, Social and Cultura Rights. Ketiga perjanjian tersebut kemudian dinamakan Undang-Undang International mengenai HAM. HAM secara Universal sebagai hak yang melekat pada kodrat manusia yang berarti hak-hak yang lahir bersamaan dengan ekstensinya dan merupakan konsekkuensi hakiki kodratnya, maka sifaynya Universal.
  • 2. Hak asasi manusia tumbuh berkembang berdasarkan falsafah dan sistem kehidupan berbangsa dan bermasyarakat dari masing-masing negara. Sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan pemahaman dan pelaksanaan HAM dari negara yang satu dengan lainnya. Dinegara penganut faham liberal (Amerika dan Eropa) dikenal 4 kebebasan yang merupakan kreteria pokok HAM yaitu : 1. Freedom of Speech 2. Freedom of Religion 3. Freedom of want 4. Freedom From Fear Sedangkan di negara-negara sosialis dikenal 3 jenis HAM yang meliputi : 1. Hak untuk memperoleh pekerjaan ( Right to a job) 2. Hak untuk memperoleh pendidikan (Right to education ) 3. Hak untuk hidup sebagai manusia ( Right to human existance) Hubungan Hak Asasi Manusia dengan Pancasila Dari kelima sila yang di amanatkan dalam pancasila dapat diuraikan hubungan antara HAM dengan Pancasila sebagai berikut :
  • 3. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ialah percaya dan takwa kepada Tuhan yang maha Esa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing atas dasar kesamaan hak dan kewajiban. Sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, merupakan salah satu wujud pengamalan sila kedua Pancasila. Sila ketiga, Persatuan Indonesia.Wujud dari ketiga ini ialah rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat serta hak-hak yang sama, mereka dikarunia akal sehat dan hati nurani dan kehendaknya bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan. Sila keempat, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan ialah: Tidak seorang pun dibenarkan melanggar kebebasan orang lain dan di dalam menyelesaikan setiap masalah atau pengambil keputusan perlu dijamin atas hak-haknya disesuaikan dengan aturan perundang-undangan yang ada. Sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Asas keadilan dalam HAM dapat tercermin pada sila ini karena wujud dari ke adilan itu sendiri di tujukan bagi kepentingan umum. Tidak adaperbedaan individu dari orang perorang semuanya lebih memacu pada kepentingan umum di prioritaskan sehingga tujuan masyarakat adil dan makmur bagi seluruh bangsa Indonesia dapat segera tercapai.
  • 4. Hubungan HAM dan UUD 1945 1.Dalam rangka mewujudkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, untuk membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dalam negara Indonesia yang berdasarkan atas hukum ( Rechtstaat ), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtsstaat) , maka hukum harus di jadikan prinsip pokok, serta pedoman dasar untuk diterapkan dan dipegang teguh di dalam penyelenggaraan negara. 2.Negara yang berdasarkan hukum, berarti di dalam penyelenggaraan negara harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di negara tersebut. Dengan demikian UUD 1945 telah merumuskan cita-cita hukum bangsa indonesia, yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta lebih mengutamakan kepentingan bersama manusia. 3.Bangsa Indonesia, saat ini sedang dibuat bingung oleh beberapa anak bangsa yang sebenarnya terpelajar, “dengan istilah kontitusional,” seolah-olah apa yang menjadi tafsir perundangan sesuai tafsirnya merupakan yang paling benar.
  • 5. Apabila diperlukan perubahan (amandemen) ataupun pembuatan aturan perundangan turunannya harus tetap berpatokan pada hal-hal sbb: 1. Melindungi segenap bangsa Indonesi dan seluruh tumpah darah Indonesia, dalam arti negara harus mampu melindungi seluruh warga negara Indonesia secara menyeluruh tidak hanya terbatas atau berdasarkan kepentingan suatu kelompok warga tertentu saja tanpa mempertimbangkan kelompok warga lain. 2. Memajukan kesejahteraan Umum. 3. Mencerdaskan kehidupan Bangsa 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial membangun bangsa yang mandiri serta kewajiban menyumbangkan pada masyarakat bangsa- bangsa lain.
  • 6. Hubungan HAM dengan Undang-Undang Dasar 1945 dapat diterjemahkan dalam moral kebangsaan sbb: 1. Kebijaksanaan harus diarahkan pada kebijaksanaan politik dan hukum dengan perlakuan serta hak dan kewajiban yang sama bagi siapapun, perorangan atau kelompok yang berada di dalam batas wilayah NKRI. 2. Kebijaksanaan Ekonomi dan kesejahteraan. 3. Kebijaksanaan pendidikan dan kebudayaan. 4. Kebijaksanaan luar negeri.
  • 7. HAM dalam sistim perundangan di Indonesia Dalam perjalanan HAM di Indonesia setelah melalui proses yang panjang, kemudian melalui keputusan presiden No. 50 tahun 1993, telah dibentuk komite Nasional Hak Asasi manusia (Komnas HAM ) dan pada sidang MPR bulan maret 1998, telah dikeluarkan TAP MPR No. II/MPR/1998 dan pada sidang istimewa MPR bulan Nopember 1998 telah di tetapkan TAP MPR No. XVII/MPR/1998 bagian II tentang piagam Hak Asasi manusia yang memuat 44 pasal. Indonesia telah memenuhi harapan PBB, yakni dengan mengikat masalah HAM dalam piagam sebagaimana terdapat pada piagam II TAP MPR No. XVII/MPR/1998, serta dalam konstutusi seperti yang tercantum dalam Bab XA UUD 1945. Dalam implementasi telah membentuk tentang komnas HAM yang membentuk 2 Undang- undang yaitu:
  • 8. 1. UU RI No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia. 2. UU RI N0. 26 tahun 2000 tanggal 23 Nopember 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia. Penegakan hukum khususnya bidang hukum pidana pada dasarnya adalah suatu perampasan sebagian hak asasi manusia oleh aparat yang berwenang dalam rangka melindungi atau menegakkan kepentingan umum. Dalam konsep negara (hukum) berdasarkan Pancasila. Perampasan hak asasi individu (lebih konkrit adalah tersangka/tterdakawa) dalam proses hukum pidana diatur dan sekaligus dibatasi oleh ketentuan perundangan dalam hukum acara pidana (KUHAP) atau dengan perkataan lain bahwa hak asasi tersangka atau terdakwa diatur dan di lindungi dalam KUHAP (UU No. 8 tahun 1981), yang merupakan pelaksanaan asas-asas yang terkandungdalam UU No. 14 tahun 1970 antara lain :
  • 9. 1. Pengakuan sama setiap orang dimuka hukum. 2. Penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan hanya berdasarkan perintah tertulis dari pejabat yang berwenang dalam hal dan cara yang diatur oleh Undang-undang. 3. Setiap orang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut dan atau diharapkan dimuka persidangan pengadilan, wajib dianggap tidak bersalah sampai putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. 4. Pemberian ganti kerugian dan rehabilitasi bagi seseorang terhadap kesalahan penangkapan, penahan, penuntutan yang tidak berdasarkan hukum. 5. Pengadilan harus dilakukan dengan cepat, sederhana dan biaya ringan serta bebas jujur dan tidak memihak. 6. Setiap orang yang tersangkut perkara diberi kesempatan memperoleh bantuan hukum dalam kepentingan pembelaan.
  • 10. 7. Seorang tersangka sejak ditangkap dan atau ditahan wajib diberitahukan dakwaan dan dasar hukum serta wajib diberitahu haknya untuk menghubungi penasehat hukum. 8. Pemeriksaan di pengadilan dengan hadirnya terdakwa. 9. Sidang pemeriksaan di pengadilan terbuka untuk umum kecuali diatur lain dalam Undang-undang.