Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi geografi pertanian, termasuk faktor alam seperti iklim, curah hujan, dan tanah; faktor manusia seperti teknologi, tenaga kerja, dan modal; serta kebijakan pemerintah. Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap jenis tanaman yang dibudidayakan, teknik pertanian yang digunakan, dan hasil produksi pertanian.
3. Faktor determinan Keputusan Pilihan Dampak
Faktor Alam / Fisik :
Iklim, curah hujan, suhu,
relief,penyinaran,
batuan, air, tanah, unsur
hara
Kemungkinan pemanfaatan
Faktor Manusia / Non
Fisik
Kultur :Tenaga kerja,
Teknologi, pengangkutan
Ekonomi : modal,
permintaan, kebutuhan,
harga, pasar
Kebijakan : pemerintah
Penggunaan
lahan
Cocok tanam
peternakan
Inovasi/
pembaharuan
Pola pertanian
o Pengolahan
lahan
o Penyediaan bibit
o Pemupukan
o Obat obatan
o Pengelolaan
o Tenaga kerja
o Mekanisasi
o Infrastruktur
o Stagnasi
Kesejahteraan
Kemiskinan
5. Faktor Fisik dapat mempengaruhi
Jenis tanaman
Teknik bercocok tanam
Penggunaan bibit
Hama dan penyakit
Kuantitas produk
Kualitas produk
Penggunaan lahan
Rotasi tanaman
6. Hujan dan air
Suhu/ temperatur dan panas
matahari/ penyinaran
Angin
Kelembaban
Kelengasan
Jenis tanah
Unsur hara
Batuan
7. Air dan Curah Hujan
Air dalam penanaman harus diberikan sesuai
dengan kebutuhan -- memberikan produksi
memadai.
Curah hujan yang sangat tinggi akan cocok
untuk tanaman tertentu sementara kemarau terlalu
panjang tidak dapat diharapkan untuk melakukan
usaha tani tanpa irigasi teknis dan setengah teknis
dalam memenuhi kebutuhan air untuk tanaman.
8. Fungsi air dalam Pertanian:
Sumber kehidupan bagi tanaman,
katalisator pengikat unsur hara, media
untuk perikanan dan minum untuk
peternakan
Menambah atau mempertahankan
kesuburan tanah
Menetralisir tanah dari pengaruh racun
dan zat kimia lainnya
Bermanfaat dalam pengaturan suhu tanah
9. Kebutuhan air untuk tanaman
tergantung pada
Jenis tanaman
Umur tanaman
Jenis tanah
Cara pengolahan tanah
10. Penyinaran / Sinar Matahari
Sinar matahari berlebih dapat
merusak tanaman yang memerlukan
penyinaran tertentu -- banyak gangguan –
meskipun beberapa tanaman memerlukan
banyak penyinaran matahari agar tanaman
lekas masak
11. Gradien “Beda Tinggi”
Semakin besar kemiringan –
hanya untuk tanaman tertentu – dalam
upaya memelihara kelestarian alam
Beda tinggi semakin tajam
memungkinkan curah hujan tinggi --
menyebabkan tingginya erosi lahan --
mengganggu keberadaan lapisan tanah
atas yang kaya unsur hara
12. Beda Tinggi
Wilayah datar kemiringan 0% – 3%
-- tanaman pangan dengan
pengolahan lahan intensif.
Wilayah datar berombak 3% - 8%
-- areal peternakan.
Wilayah berombak bergelombang
8%-15% -- perkebunan.
Wilayah berbukit bergunung >15%
-- kehutanan
13. Tanah (Struktur, Tekstur, Jenis, Kedalaman dan
Kesuburan tanah )
Tanah terlalu asam atau terlalu basa
tidak cocok untuk tanaman usahatani
potensial
Tanah dengan porositas tinggi tidak
optimal untuk pertanian -- terjadi pencucian
tanah efektif sehingga unsur hara terlarut
14. Pertanian tersebar
Di sepanjang lembah lahan -- pertanian
cenderung bervariasi sepanjang lembah
Di lahan datar lahan pertanian -- cenderung
menyebar secara merata
Dataran tinggi bergelombang / topografi kasar
penggunaan lahan pertanian -- cenderung
mengelompok pada wilayah tertentu
mengikuti pemukiman penduduk
15. Wilayah dengan lahan luas persatuan
unit penguasaan, dipengaruhi
Keadaan lahan yang tandus
Sumberdaya alam yang miskin
Topografi kasar
Aksesibilitas kurang menguntungkan
Iklim kurang mendukung untuk kegiatan
pertanian
Satu satunya sumber pendapatan
adalah pertanian
17. Faktor Manusia
Kultur : tenaga kerja, teknologi,
pengangkutan
Ekonomi : modal, permintaan,
kebutuhan, harga, pasar
Kebijakan pemerintah
18. STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL,
MASYARAKAT PEDESAAN
1. Sistim Nilai
2. Statifikasi Sosial
3. Pola Kepemimpinan
4. Interaksi Sosial
5. Proses Sosial
6. Mobilitas Sosial
19. Sistim Nilai
• Nilai- “value/norms”--- tuntunan, aturan,
perilaku manusia dalam berinteraksi dlm.
lingkungan sosialnya.
• Berdasar kekuatan mengikatnya--(1) cara, (2)
kebiasaan, (3) tata kelakuan, dan (4) adat
istiadat
• Fungsi norma---sebagai pedoman tingkah laku,
menjaga integrasi dan sistim pengendali sosial
20. Karakteristik Norma/Nilai
• Sifat yang dipelihara kelompok sebagai alat pengawas. Pelanggaran:
pengucilan, pengusiran, Contoh: adat istiadat menjaga ketertiban bersama
• Adat Istiadat --Kebiasaan sebagai norma pengatur, pelanggaran:
pengucilan. Contoh: tata kelakukan menjaga solidaritas
• Tata Kelakukan --Kebiasaan yang berulang dan disukai, pelanggaran:
teguran, gosip. Contoh: kebiasaan menghormati senioritas
• Kebiasaan --Bentuk perbuatan, pelanggaran: celaan, kenampakan kurang
suka. Contoh: caramakan, minum, berjalan, berbicara, dll
• Cara-- Nilai/Norma Karakteristik
21. Statifikasi Sosial
• Pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat/hirarkis
• Alat pembeda--sesuatu yang dianggap
“bernilai” (garis keturunan, pendidikan, jabatan,
kekayaan materi, pekerjaan, dll)
• Dimensi startifikasi sosial (1) kekuasaan, (2)
previlege/hak istimewa, (3)
prestise/kehormatan
22. Pola Kepemimpinan
• Kepemimpinan-kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain sehingga orang lain
tsb. bertingkah laku sesuai yang diinginkan oleh
pemimpinnya
• Sifat kepemimpinan ada 2 : (1) formal, (2) non-
formal
• Ciri kepemimpinan ; (1) otoriter, (2) demokratis,
(3) leizessfaire
• Gaya kepemimpinan: (1) instruksi, (2)
konsultasi, (3) partisipasi, (4) delegasi
23. 4. Interaksi Sosial
• Interaksi sosial: proses bertindak/bereaksi/
respon terhadap orang-orang disekitarnya
(hubungan timbal balik)
• Dasar interaksi sosial: (1) kontak sosial, (2)
komunikasi
• Manusia sebagai makhluk sosial cenderung
untuk berhubungan dengan orang lain
• Masyarakat yang anggotanya kurang interaktif
cenderung perkembangnannya lebih lamban
24. Proses Sosial
• Proses sosial: pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama (hubungan
sosial yang dinamis/bentuk khusus interaksi
sosial)
• Terjadi jika orang yang “berinteraksi”
memberikan pengaruh timbal balik kepada
kedua pihak (interaksi yg sangat intensif)
• Jenis proses sosial : (1) asosiatif/
mempersatukan/memantapkan dan
(2)disosiatif/ merubah sistim yang ada
25. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial: perubahan status yang terjadi pada
seseorang
Jenis mobilitas sosial : (1) veritikal dan (2) horisontal
Mobilitas sosial vertikal: perubahan status dari
tingkatan yang lebih rendah menuju yang lebih tinggi
atau sebaliknya. Contoh: petani biasa karena
kemampuannya menjadi perangkat desa.
Mobilitas horisontal: perpindahan kedudukan tanpa
merubah stratanya. Contoh: sorang buruh tani pindah
ke kota menjadi tukang becak atau penjual makanan
keliling
26. Karakter Komoditas Agribisnis
• Bersifat musiman
• Mudah rusak
• Makan tempat/bulky
• Sangat beragam (waktu ketersediaan/panen,
lokasi, kualitas, dll)
• Transmisi harga rendah (kenaikan harga di
tingkat konsumen tidak serta merta menaikan
harga di tingkat produsen)
• Struktur pasar monopsonis (pedagang/pembeli
yang sangat kuat bargaining power-nya)
27. Manusia Sebagai tenaga kerja
Menyiapkan lahan/
pengolahan lahan
Menyelenggarakan
pembibitan atau
pembenihan
Penanaman
Pemupukan
Pemberantasan hama
Penyiangan
Pengairan/
memberikan air
Pemanenan
Mengelola pasca
panen
Pemasaran
Pemelihara hewan
Pemberian makan
hewan
28. Teknologi
Menyiapkan lahan/
pengolahan lahan
Menyelenggarakan
pembibitan atau
pembenihan
Penanaman
Pemupukan
Pemberantasan hama
Penyiangan
Pengairan/
memberikan air
Memanen
Pengelolaan pasca
panen
Pemasaran
Peternakan
29. Teknologi Pertanian meliputi :
Teknologi tradisional
relevan penyiangan,
pembibitan
Teknologi madya lebih
sedikit tenaga kerja
modifikasi teknologi
tradisional dan modern
Teknologi maju adopsi
teknologi tinggi untuk
pengembangan usaha
tani padat modal sedikit
tenaga kerja manusia
Teknologi padat karya
banyak menyediakan
kerja keuntungan tidak
maksimal
Teknologi padat modal
sedikit tenaga kerja.
Orientasi ekonomi faktor
tenaga kerja kurang
diperhatikan
30. Kelancaran pertukaran sarana produksi
dan produksi pertanian
Penyediaan sarana produksi
Pemasaran hasil pertanian
Kelancaran tenaga kerja pertanian
TRANSPORTASI