SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Geografi Pertanian
(PGF 253)
Geografi Pertanian
(PGF 253)
FAKTOR – FAKTOR DETERMINAN GEOGRAFI
PERTANIAN
APLIKASI GEOGRAFI PERTANIAN
suparmini@uny.ac.id
Faktor determinan Keputusan Pilihan Dampak
Faktor Alam / Fisik :
Iklim, curah hujan, suhu,
relief,penyinaran,
batuan, air, tanah, unsur
hara
Kemungkinan pemanfaatan
Faktor Manusia / Non
Fisik
 Kultur :Tenaga kerja,
Teknologi, pengangkutan
 Ekonomi : modal,
permintaan, kebutuhan,
harga, pasar
 Kebijakan : pemerintah
Penggunaan
lahan
Cocok tanam
peternakan
Inovasi/
pembaharuan
Pola pertanian
o Pengolahan
lahan
o Penyediaan bibit
o Pemupukan
o Obat obatan
o Pengelolaan
o Tenaga kerja
o Mekanisasi
o Infrastruktur
o Stagnasi
Kesejahteraan
Kemiskinan
Faktor Fisik
IKLIM
RELIEF
CURAH HUJAN
SINAR MATAHARI
UNSUR HARA
BATUAN
 AIR / SALURAN AIR
TANAH
Faktor Fisik dapat mempengaruhi
 Jenis tanaman
 Teknik bercocok tanam
 Penggunaan bibit
 Hama dan penyakit
 Kuantitas produk
 Kualitas produk
 Penggunaan lahan
 Rotasi tanaman
 Hujan dan air
 Suhu/ temperatur dan panas
matahari/ penyinaran
 Angin
 Kelembaban
 Kelengasan
 Jenis tanah
 Unsur hara
 Batuan
Air dan Curah Hujan
Air dalam penanaman harus diberikan sesuai
dengan kebutuhan -- memberikan produksi
memadai.
Curah hujan yang sangat tinggi akan cocok
untuk tanaman tertentu sementara kemarau terlalu
panjang tidak dapat diharapkan untuk melakukan
usaha tani tanpa irigasi teknis dan setengah teknis
dalam memenuhi kebutuhan air untuk tanaman.
Fungsi air dalam Pertanian:
Sumber kehidupan bagi tanaman,
katalisator pengikat unsur hara, media
untuk perikanan dan minum untuk
peternakan
Menambah atau mempertahankan
kesuburan tanah
Menetralisir tanah dari pengaruh racun
dan zat kimia lainnya
Bermanfaat dalam pengaturan suhu tanah
Kebutuhan air untuk tanaman
tergantung pada
 Jenis tanaman
 Umur tanaman
 Jenis tanah
 Cara pengolahan tanah
Penyinaran / Sinar Matahari
Sinar matahari berlebih dapat
merusak tanaman yang memerlukan
penyinaran tertentu -- banyak gangguan –
meskipun beberapa tanaman memerlukan
banyak penyinaran matahari agar tanaman
lekas masak
Gradien “Beda Tinggi”
Semakin besar kemiringan –
hanya untuk tanaman tertentu – dalam
upaya memelihara kelestarian alam
Beda tinggi semakin tajam
memungkinkan curah hujan tinggi --
menyebabkan tingginya erosi lahan --
mengganggu keberadaan lapisan tanah
atas yang kaya unsur hara
Beda Tinggi
Wilayah datar kemiringan 0% – 3%
-- tanaman pangan dengan
pengolahan lahan intensif.
Wilayah datar berombak 3% - 8%
-- areal peternakan.
Wilayah berombak bergelombang
8%-15% -- perkebunan.
Wilayah berbukit bergunung >15%
-- kehutanan
Tanah (Struktur, Tekstur, Jenis, Kedalaman dan
Kesuburan tanah )
Tanah terlalu asam atau terlalu basa
tidak cocok untuk tanaman usahatani
potensial
Tanah dengan porositas tinggi tidak
optimal untuk pertanian -- terjadi pencucian
tanah efektif sehingga unsur hara terlarut
Pertanian tersebar
 Di sepanjang lembah lahan -- pertanian
cenderung bervariasi sepanjang lembah
 Di lahan datar lahan pertanian -- cenderung
menyebar secara merata
 Dataran tinggi bergelombang / topografi kasar
penggunaan lahan pertanian -- cenderung
mengelompok pada wilayah tertentu
mengikuti pemukiman penduduk
Wilayah dengan lahan luas persatuan
unit penguasaan, dipengaruhi
Keadaan lahan yang tandus
Sumberdaya alam yang miskin
Topografi kasar
Aksesibilitas kurang menguntungkan
Iklim kurang mendukung untuk kegiatan
pertanian
Satu satunya sumber pendapatan
adalah pertanian
Faktor Manusia
Faktor Manusia
 Kultur : tenaga kerja, teknologi,
pengangkutan
 Ekonomi : modal, permintaan,
kebutuhan, harga, pasar
 Kebijakan pemerintah
STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL,
MASYARAKAT PEDESAAN
1. Sistim Nilai
2. Statifikasi Sosial
3. Pola Kepemimpinan
4. Interaksi Sosial
5. Proses Sosial
6. Mobilitas Sosial
Sistim Nilai
• Nilai- “value/norms”--- tuntunan, aturan,
perilaku manusia dalam berinteraksi dlm.
lingkungan sosialnya.
• Berdasar kekuatan mengikatnya--(1) cara, (2)
kebiasaan, (3) tata kelakuan, dan (4) adat
istiadat
• Fungsi norma---sebagai pedoman tingkah laku,
menjaga integrasi dan sistim pengendali sosial
Karakteristik Norma/Nilai
• Sifat yang dipelihara kelompok sebagai alat pengawas. Pelanggaran:
pengucilan, pengusiran, Contoh: adat istiadat menjaga ketertiban bersama
• Adat Istiadat --Kebiasaan sebagai norma pengatur, pelanggaran:
pengucilan. Contoh: tata kelakukan menjaga solidaritas
• Tata Kelakukan --Kebiasaan yang berulang dan disukai, pelanggaran:
teguran, gosip. Contoh: kebiasaan menghormati senioritas
• Kebiasaan --Bentuk perbuatan, pelanggaran: celaan, kenampakan kurang
suka. Contoh: caramakan, minum, berjalan, berbicara, dll
• Cara-- Nilai/Norma Karakteristik
Statifikasi Sosial
• Pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat/hirarkis
• Alat pembeda--sesuatu yang dianggap
“bernilai” (garis keturunan, pendidikan, jabatan,
kekayaan materi, pekerjaan, dll)
• Dimensi startifikasi sosial (1) kekuasaan, (2)
previlege/hak istimewa, (3)
prestise/kehormatan
Pola Kepemimpinan
• Kepemimpinan-kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang lain sehingga orang lain
tsb. bertingkah laku sesuai yang diinginkan oleh
pemimpinnya
• Sifat kepemimpinan ada 2 : (1) formal, (2) non-
formal
• Ciri kepemimpinan ; (1) otoriter, (2) demokratis,
(3) leizessfaire
• Gaya kepemimpinan: (1) instruksi, (2)
konsultasi, (3) partisipasi, (4) delegasi
4. Interaksi Sosial
• Interaksi sosial: proses bertindak/bereaksi/
respon terhadap orang-orang disekitarnya
(hubungan timbal balik)
• Dasar interaksi sosial: (1) kontak sosial, (2)
komunikasi
• Manusia sebagai makhluk sosial cenderung
untuk berhubungan dengan orang lain
• Masyarakat yang anggotanya kurang interaktif
cenderung perkembangnannya lebih lamban
Proses Sosial
• Proses sosial: pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan bersama (hubungan
sosial yang dinamis/bentuk khusus interaksi
sosial)
• Terjadi jika orang yang “berinteraksi”
memberikan pengaruh timbal balik kepada
kedua pihak (interaksi yg sangat intensif)
• Jenis proses sosial : (1) asosiatif/
mempersatukan/memantapkan dan
(2)disosiatif/ merubah sistim yang ada
Mobilitas Sosial
 Mobilitas sosial: perubahan status yang terjadi pada
seseorang
 Jenis mobilitas sosial : (1) veritikal dan (2) horisontal
 Mobilitas sosial vertikal: perubahan status dari
tingkatan yang lebih rendah menuju yang lebih tinggi
atau sebaliknya. Contoh: petani biasa karena
kemampuannya menjadi perangkat desa.
 Mobilitas horisontal: perpindahan kedudukan tanpa
merubah stratanya. Contoh: sorang buruh tani pindah
ke kota menjadi tukang becak atau penjual makanan
keliling
Karakter Komoditas Agribisnis
• Bersifat musiman
• Mudah rusak
• Makan tempat/bulky
• Sangat beragam (waktu ketersediaan/panen,
lokasi, kualitas, dll)
• Transmisi harga rendah (kenaikan harga di
tingkat konsumen tidak serta merta menaikan
harga di tingkat produsen)
• Struktur pasar monopsonis (pedagang/pembeli
yang sangat kuat bargaining power-nya)
Manusia Sebagai tenaga kerja
 Menyiapkan lahan/
pengolahan lahan
 Menyelenggarakan
pembibitan atau
pembenihan
 Penanaman
 Pemupukan
 Pemberantasan hama
 Penyiangan
 Pengairan/
memberikan air
 Pemanenan
 Mengelola pasca
panen
 Pemasaran
 Pemelihara hewan
 Pemberian makan
hewan
Teknologi
 Menyiapkan lahan/
pengolahan lahan
 Menyelenggarakan
pembibitan atau
pembenihan
 Penanaman
 Pemupukan
 Pemberantasan hama
 Penyiangan
Pengairan/
memberikan air
Memanen
Pengelolaan pasca
panen
Pemasaran
Peternakan
Teknologi Pertanian meliputi :
 Teknologi tradisional
relevan penyiangan,
pembibitan
 Teknologi madya lebih
sedikit tenaga kerja
modifikasi teknologi
tradisional dan modern
 Teknologi maju adopsi
teknologi tinggi untuk
pengembangan usaha
tani padat modal sedikit
tenaga kerja manusia
 Teknologi padat karya
banyak menyediakan
kerja keuntungan tidak
maksimal
 Teknologi padat modal
sedikit tenaga kerja.
Orientasi ekonomi faktor
tenaga kerja kurang
diperhatikan
Kelancaran pertukaran sarana produksi
dan produksi pertanian
Penyediaan sarana produksi
Pemasaran hasil pertanian
Kelancaran tenaga kerja pertanian
TRANSPORTASI
Faktor Manusia
Kultur
Adat istiadat
Pendidikan
Kepercayaan
Tingkat hidup
Modal
• Tanah
• Barang di luar tanah ternak, alat
pertanian, uang, bibit, pupuk, insektisida
• Peralatan
Harga
Adanya Jaminan nilai jual
produksi pertanian yang
menguntungkan petani
sehingga tidak mengalami
penurunan nilai tukar
Pemasaran
Tempat Menjual produksi pertanian
Konsumen / Permintaan
Kelancaran penyaluran produksi
Perluasan pemasaran
Mekanisme pemasaran
Kebijakan Pemerintah
Keputusan
Regulasi
Peraturan
Kebijakan Peningkatan Produksi
 Intensifikasi
 Ekstensifikasi
 Diversifikasi
 Rehabilitasi
Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik
Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik

More Related Content

What's hot

EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
Ana Puja Prihatin
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
nim5009130128
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestry
Eka Phe
 

What's hot (18)

Proposal jagung
Proposal jagungProposal jagung
Proposal jagung
 
Pembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahataniPembangunan pertanian dan usahatani
Pembangunan pertanian dan usahatani
 
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
 
Pola tanam
Pola tanamPola tanam
Pola tanam
 
Pertanian usaha
Pertanian usahaPertanian usaha
Pertanian usaha
 
2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia2.ciri ciri pertanian di indonesia
2.ciri ciri pertanian di indonesia
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Konversi lahan pertanian (yuti) copy
Konversi lahan pertanian (yuti)   copyKonversi lahan pertanian (yuti)   copy
Konversi lahan pertanian (yuti) copy
 
Liesa
LiesaLiesa
Liesa
 
POLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTIPOLA TANAM AGROFORESTI
POLA TANAM AGROFORESTI
 
Makalah agroforestry
Makalah agroforestryMakalah agroforestry
Makalah agroforestry
 
Mpt 2 konsep pembuatan varietas
Mpt 2 konsep pembuatan varietasMpt 2 konsep pembuatan varietas
Mpt 2 konsep pembuatan varietas
 
Penanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon SilvikulturPenanaman pohon Silvikultur
Penanaman pohon Silvikultur
 
Bagan konsep pla
Bagan konsep plaBagan konsep pla
Bagan konsep pla
 
Modul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan panganModul 1 tekprod tan pangan
Modul 1 tekprod tan pangan
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 

Similar to Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik

Media dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikMedia dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponik
Jennie Ong
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Bondan the Planter of Palm Oil
 

Similar to Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik (20)

Bab iii peran lingkungan terhadap pertanaman
Bab iii peran lingkungan terhadap pertanamanBab iii peran lingkungan terhadap pertanaman
Bab iii peran lingkungan terhadap pertanaman
 
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanamPengaruh iklim terhadap pola tanam
Pengaruh iklim terhadap pola tanam
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanian
 
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanianKearifan lokal dalam bidang pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
 
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptx
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptxDASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptx
DASAR_BUDIDAYA_TANAMAN_TANAM.pptx
 
Bab ii pengertian lahan
Bab ii pengertian lahanBab ii pengertian lahan
Bab ii pengertian lahan
 
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
 
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakPemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
 
ppt kiki.pptx
ppt kiki.pptxppt kiki.pptx
ppt kiki.pptx
 
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - JENEPONTO Kementan 11Des23.pptx
 
PTT-Padi YESS 2023.ppt
PTT-Padi YESS 2023.pptPTT-Padi YESS 2023.ppt
PTT-Padi YESS 2023.ppt
 
Media dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikMedia dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponik
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian konservasi (bagian 38)
 
1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx1. Pendahuluan.pptx
1. Pendahuluan.pptx
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 
Materi 04. Sistem Pertanian (1).pdf
Materi 04. Sistem Pertanian (1).pdfMateri 04. Sistem Pertanian (1).pdf
Materi 04. Sistem Pertanian (1).pdf
 
Slide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultutaSlide 2 kapita hortikultuta
Slide 2 kapita hortikultuta
 
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxKedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
 
Lahan
LahanLahan
Lahan
 

Iii.++media+pembelajaran+geografi++pertanian -+faktor+fisik

  • 1. Geografi Pertanian (PGF 253) Geografi Pertanian (PGF 253) FAKTOR – FAKTOR DETERMINAN GEOGRAFI PERTANIAN
  • 3. Faktor determinan Keputusan Pilihan Dampak Faktor Alam / Fisik : Iklim, curah hujan, suhu, relief,penyinaran, batuan, air, tanah, unsur hara Kemungkinan pemanfaatan Faktor Manusia / Non Fisik  Kultur :Tenaga kerja, Teknologi, pengangkutan  Ekonomi : modal, permintaan, kebutuhan, harga, pasar  Kebijakan : pemerintah Penggunaan lahan Cocok tanam peternakan Inovasi/ pembaharuan Pola pertanian o Pengolahan lahan o Penyediaan bibit o Pemupukan o Obat obatan o Pengelolaan o Tenaga kerja o Mekanisasi o Infrastruktur o Stagnasi Kesejahteraan Kemiskinan
  • 4. Faktor Fisik IKLIM RELIEF CURAH HUJAN SINAR MATAHARI UNSUR HARA BATUAN  AIR / SALURAN AIR TANAH
  • 5. Faktor Fisik dapat mempengaruhi  Jenis tanaman  Teknik bercocok tanam  Penggunaan bibit  Hama dan penyakit  Kuantitas produk  Kualitas produk  Penggunaan lahan  Rotasi tanaman
  • 6.  Hujan dan air  Suhu/ temperatur dan panas matahari/ penyinaran  Angin  Kelembaban  Kelengasan  Jenis tanah  Unsur hara  Batuan
  • 7. Air dan Curah Hujan Air dalam penanaman harus diberikan sesuai dengan kebutuhan -- memberikan produksi memadai. Curah hujan yang sangat tinggi akan cocok untuk tanaman tertentu sementara kemarau terlalu panjang tidak dapat diharapkan untuk melakukan usaha tani tanpa irigasi teknis dan setengah teknis dalam memenuhi kebutuhan air untuk tanaman.
  • 8. Fungsi air dalam Pertanian: Sumber kehidupan bagi tanaman, katalisator pengikat unsur hara, media untuk perikanan dan minum untuk peternakan Menambah atau mempertahankan kesuburan tanah Menetralisir tanah dari pengaruh racun dan zat kimia lainnya Bermanfaat dalam pengaturan suhu tanah
  • 9. Kebutuhan air untuk tanaman tergantung pada  Jenis tanaman  Umur tanaman  Jenis tanah  Cara pengolahan tanah
  • 10. Penyinaran / Sinar Matahari Sinar matahari berlebih dapat merusak tanaman yang memerlukan penyinaran tertentu -- banyak gangguan – meskipun beberapa tanaman memerlukan banyak penyinaran matahari agar tanaman lekas masak
  • 11. Gradien “Beda Tinggi” Semakin besar kemiringan – hanya untuk tanaman tertentu – dalam upaya memelihara kelestarian alam Beda tinggi semakin tajam memungkinkan curah hujan tinggi -- menyebabkan tingginya erosi lahan -- mengganggu keberadaan lapisan tanah atas yang kaya unsur hara
  • 12. Beda Tinggi Wilayah datar kemiringan 0% – 3% -- tanaman pangan dengan pengolahan lahan intensif. Wilayah datar berombak 3% - 8% -- areal peternakan. Wilayah berombak bergelombang 8%-15% -- perkebunan. Wilayah berbukit bergunung >15% -- kehutanan
  • 13. Tanah (Struktur, Tekstur, Jenis, Kedalaman dan Kesuburan tanah ) Tanah terlalu asam atau terlalu basa tidak cocok untuk tanaman usahatani potensial Tanah dengan porositas tinggi tidak optimal untuk pertanian -- terjadi pencucian tanah efektif sehingga unsur hara terlarut
  • 14. Pertanian tersebar  Di sepanjang lembah lahan -- pertanian cenderung bervariasi sepanjang lembah  Di lahan datar lahan pertanian -- cenderung menyebar secara merata  Dataran tinggi bergelombang / topografi kasar penggunaan lahan pertanian -- cenderung mengelompok pada wilayah tertentu mengikuti pemukiman penduduk
  • 15. Wilayah dengan lahan luas persatuan unit penguasaan, dipengaruhi Keadaan lahan yang tandus Sumberdaya alam yang miskin Topografi kasar Aksesibilitas kurang menguntungkan Iklim kurang mendukung untuk kegiatan pertanian Satu satunya sumber pendapatan adalah pertanian
  • 17. Faktor Manusia  Kultur : tenaga kerja, teknologi, pengangkutan  Ekonomi : modal, permintaan, kebutuhan, harga, pasar  Kebijakan pemerintah
  • 18. STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL, MASYARAKAT PEDESAAN 1. Sistim Nilai 2. Statifikasi Sosial 3. Pola Kepemimpinan 4. Interaksi Sosial 5. Proses Sosial 6. Mobilitas Sosial
  • 19. Sistim Nilai • Nilai- “value/norms”--- tuntunan, aturan, perilaku manusia dalam berinteraksi dlm. lingkungan sosialnya. • Berdasar kekuatan mengikatnya--(1) cara, (2) kebiasaan, (3) tata kelakuan, dan (4) adat istiadat • Fungsi norma---sebagai pedoman tingkah laku, menjaga integrasi dan sistim pengendali sosial
  • 20. Karakteristik Norma/Nilai • Sifat yang dipelihara kelompok sebagai alat pengawas. Pelanggaran: pengucilan, pengusiran, Contoh: adat istiadat menjaga ketertiban bersama • Adat Istiadat --Kebiasaan sebagai norma pengatur, pelanggaran: pengucilan. Contoh: tata kelakukan menjaga solidaritas • Tata Kelakukan --Kebiasaan yang berulang dan disukai, pelanggaran: teguran, gosip. Contoh: kebiasaan menghormati senioritas • Kebiasaan --Bentuk perbuatan, pelanggaran: celaan, kenampakan kurang suka. Contoh: caramakan, minum, berjalan, berbicara, dll • Cara-- Nilai/Norma Karakteristik
  • 21. Statifikasi Sosial • Pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hirarkis • Alat pembeda--sesuatu yang dianggap “bernilai” (garis keturunan, pendidikan, jabatan, kekayaan materi, pekerjaan, dll) • Dimensi startifikasi sosial (1) kekuasaan, (2) previlege/hak istimewa, (3) prestise/kehormatan
  • 22. Pola Kepemimpinan • Kepemimpinan-kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain tsb. bertingkah laku sesuai yang diinginkan oleh pemimpinnya • Sifat kepemimpinan ada 2 : (1) formal, (2) non- formal • Ciri kepemimpinan ; (1) otoriter, (2) demokratis, (3) leizessfaire • Gaya kepemimpinan: (1) instruksi, (2) konsultasi, (3) partisipasi, (4) delegasi
  • 23. 4. Interaksi Sosial • Interaksi sosial: proses bertindak/bereaksi/ respon terhadap orang-orang disekitarnya (hubungan timbal balik) • Dasar interaksi sosial: (1) kontak sosial, (2) komunikasi • Manusia sebagai makhluk sosial cenderung untuk berhubungan dengan orang lain • Masyarakat yang anggotanya kurang interaktif cenderung perkembangnannya lebih lamban
  • 24. Proses Sosial • Proses sosial: pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama (hubungan sosial yang dinamis/bentuk khusus interaksi sosial) • Terjadi jika orang yang “berinteraksi” memberikan pengaruh timbal balik kepada kedua pihak (interaksi yg sangat intensif) • Jenis proses sosial : (1) asosiatif/ mempersatukan/memantapkan dan (2)disosiatif/ merubah sistim yang ada
  • 25. Mobilitas Sosial  Mobilitas sosial: perubahan status yang terjadi pada seseorang  Jenis mobilitas sosial : (1) veritikal dan (2) horisontal  Mobilitas sosial vertikal: perubahan status dari tingkatan yang lebih rendah menuju yang lebih tinggi atau sebaliknya. Contoh: petani biasa karena kemampuannya menjadi perangkat desa.  Mobilitas horisontal: perpindahan kedudukan tanpa merubah stratanya. Contoh: sorang buruh tani pindah ke kota menjadi tukang becak atau penjual makanan keliling
  • 26. Karakter Komoditas Agribisnis • Bersifat musiman • Mudah rusak • Makan tempat/bulky • Sangat beragam (waktu ketersediaan/panen, lokasi, kualitas, dll) • Transmisi harga rendah (kenaikan harga di tingkat konsumen tidak serta merta menaikan harga di tingkat produsen) • Struktur pasar monopsonis (pedagang/pembeli yang sangat kuat bargaining power-nya)
  • 27. Manusia Sebagai tenaga kerja  Menyiapkan lahan/ pengolahan lahan  Menyelenggarakan pembibitan atau pembenihan  Penanaman  Pemupukan  Pemberantasan hama  Penyiangan  Pengairan/ memberikan air  Pemanenan  Mengelola pasca panen  Pemasaran  Pemelihara hewan  Pemberian makan hewan
  • 28. Teknologi  Menyiapkan lahan/ pengolahan lahan  Menyelenggarakan pembibitan atau pembenihan  Penanaman  Pemupukan  Pemberantasan hama  Penyiangan Pengairan/ memberikan air Memanen Pengelolaan pasca panen Pemasaran Peternakan
  • 29. Teknologi Pertanian meliputi :  Teknologi tradisional relevan penyiangan, pembibitan  Teknologi madya lebih sedikit tenaga kerja modifikasi teknologi tradisional dan modern  Teknologi maju adopsi teknologi tinggi untuk pengembangan usaha tani padat modal sedikit tenaga kerja manusia  Teknologi padat karya banyak menyediakan kerja keuntungan tidak maksimal  Teknologi padat modal sedikit tenaga kerja. Orientasi ekonomi faktor tenaga kerja kurang diperhatikan
  • 30. Kelancaran pertukaran sarana produksi dan produksi pertanian Penyediaan sarana produksi Pemasaran hasil pertanian Kelancaran tenaga kerja pertanian TRANSPORTASI
  • 32. Modal • Tanah • Barang di luar tanah ternak, alat pertanian, uang, bibit, pupuk, insektisida • Peralatan
  • 33. Harga Adanya Jaminan nilai jual produksi pertanian yang menguntungkan petani sehingga tidak mengalami penurunan nilai tukar
  • 34. Pemasaran Tempat Menjual produksi pertanian Konsumen / Permintaan Kelancaran penyaluran produksi Perluasan pemasaran Mekanisme pemasaran
  • 36. Kebijakan Peningkatan Produksi  Intensifikasi  Ekstensifikasi  Diversifikasi  Rehabilitasi