SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
BAB I

                               PENDAHULUAN




1.1    Latar Belakang

       Bumi adalah satu-satunya tempat yang digunakan untuk menopang

kehidupan manusia. Dengan umur bumi yang semakin bertambah, semakin

menurun pula kemampuan ekologi bumi untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia. Sama halnya dengan kemampuan alam untuk memperbaharui diri kalah

cepat dengan eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan             manusia. Di

permukaan bumi, deforestasi yang terjadi lebih dari 17 juta hektar pertahun, erosi

tanah 26 milyar ton pertahun dan eksploitasi perikanan secara besar-besaran

(Wackernagel and Rees, 1996). Selain itu, sampah yang dihasilkan manusia lebih

banyak dibandingkan dengan yang bisa diserap oleh alam. Contoh nyata yang

terjadi adalah kerusakan lapisan ozon stratosfer, peningkatan CO2 sebanyak 28 %

akibat industri, yang menyebabkan lebih dari 17.000 spesies hilang dari muka

bumi (Wackernagel and Rees, 1996). Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka

keberlanjutan kehidupan manusia menjadi terancam karena konsumsi manusia

terhadap sumberdaya alam lebih besar dibandingkan regenerasi oleh alam.

       Untuk menjawab pertanyaan seberapa besar konsumsi manusia terhadap

sumberdaya alam dan seberapa besar kemampuan alam untuk mendukungnya,

maka diperlukan suatu metode perhitungan yang dapat menjawab hal tersebut.

Ecological footprint (jejak ekologi) adalah suatu metode penghitungan sumber

daya yang memperkirakan konsumsi sumberdaya alam dan penyerapan limbah

yang diperlukan sebuah populasi manusia atau kegiatan ekonomi dalam bentuk
2



luas lahan area produktif (Wackernagel and Rees, 1996). Analisis jejak ekologi ini

menghitung dampak aktifitas manusia terhadap alam. Metode ini mampu

menjawab pertanyaan dasar pembangunan berkelanjutan, yaitu seberapa besar

sumberdaya alam yang telah digunakan manusia dibandingkan dengan

ketersediaannya sehingga konsep ini dapat membantu mencapai pembangunan

keberlanjutan.

       Menurut Wackernagel et.al. (2005) penelitian tentang jejak ekologi

merupakan salah satu upaya mendukung keberhasilan pemerintah nasional

ataupun lokal dalam membantu penduduknya hidup berkecukupan baik sekarang

maupun dimasa depan. Walaupun keberadaan modal alami, kemampuan alam

untuk menyediakan sumber daya dan pelayanan ekologi bukanlah satu-satunya

penentu keberhasilan ini. Namun tanpa modal alami, visi tersebut menjadi tidak

mungkin untuk diwujudkan.

       Hasil penelitian Globalfootprint Network tahun 2006 dengan populasi

penduduk dunia 6,6 milyar jiwa, menunjukan total biocapacity (kapasitas

produksi secara hayati) adalah 11,9 milyar global hektar (gha) atau 1,8 gha per

kapita, sedangkan total jejak ekologi adalah 17,1 milyar gha atau 2,6 gha per

kapita. Hal ini berarti rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,8 gha, yang

berarti diperlukan 1,44 planet bumi untuk menopang kehidupan manusia.

Penggunaan bumi berdasarkan jejak ekologi tahun 2006 adalah jejak karbon

(carbon footprint) sebanyak 9,1 milyar gha, jejak pertanian (cropland footprint)

3,7 gha, jejak hutan (forest footprint) 1,8 gha, jejak penggembalaan (grazing

footprint) 1,4 gha, jejak perikanan (fisheries footprint) 0,6 gha dan jejak terbangun

(build footprint) 0,4 gha (Globalfootprint network, 2006). Jika konsumsi manusia
3



lebih besar dari biokapasitas alam akan mengakibatkan kerusakan lingkungan

akibat ekstraksi sumberdaya alam yang berlebihan dan akan menurunkan

kemampuan alam dalam mendukung kebutuhan hidup manusia. Selain itu

konsumsi sumberdaya alam yang tinggi membutuhkan lahan yang lebih luas

untuk menyerap sampah dan emisi CO2 yang dihasilkan aktivitas manusia.

      Salah satu konsumsi yang besar pengaruhnya dalam perhitungan jejak

ekologi adalah konsumsi pangan (Wackernagel and Rees, 1996). Jejak makanan

(food footprint) menghitung dampak aktifitas konsumsi pangan manusia terhadap

alam. Dampak meliputi area lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi

biomassa, lahan hutan untuk menyerap sampah dan CO2 dalam produksi tersebut

dan lahan perairan dalam memproduksi perikanan. Semakin jauh lokasi sumber

pangan dengan konsumen dan semakin sering mengkonsumsi pangan kemasan,

maka semakin besar pula luasan lahan yang diperlukan untuk memenuhinya

(Bond, 2002). Hal ini menyebabkan aktifitas pangan ini menimbulkan dampak

yang semakin besar terhadap alam.

      Hasil penelitian Tiawon dkk (2008) menunjukan bahwa rumah tangga di

pedesaan dengan strata pendapatan rendah dan sedang, umumnya memiliki

kemampuan menjangkau pangan lebih rendah dibanding rumahtangga di

perkotaan. Hal ini menyebabkan perbedaan akses pangan dan juga menunjukkan

bahwa di pedesaan, harga dan pengadaan pangan relatif kurang stabilitas

dibandingkan di perkotaan. Selain itu, rumah tangga perkotaan lebih berpeluang

melakukan diversifikasi pangan dibandingkan rumah tangga pedesaan. Rumah

tangga perkotaan lebih berupaya mementingkan kualitas pangan sedangkan rumah

tangga pedesaan lebih mementingkan kuantitas pangan.
4



       Masalah konsumsi pangan adalah salah satu hal yang menarik untuk dikaji

di Kabupaten Bangka Tengah karena sebagian besar konsumsi pangan berasal dari

luar kabupaten karena hasil produksi pertanian dan peternakan belum dapat

memenuhi kebutuhan lokal. Selain itu, ekstraksi sumberdaya alam lain menjadi

semakin tinggi karena keterbatasan lapangan pekerjaan hal ini mengakibatkan

terjadinya konversi lahan hutan dan pertanian menjadi lahan tambang. Agar dapat

mengetahui kebutuhan lahan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan mengetahui

ketersediaan sumberdaya lahan lokal dalam memenuhinya, maka digunakanlah

metode perhitungan jejak makanan. Penelitian jejak makanan yang dilakukan

perdesaan dan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah hanya dihitung

berdasarkan luas lahan yang diperlukan untuk memproduksi biomassa dalam

mencukupi kebutuhan pangan, tidak menghitung luas lahan yang diperlukan untuk

menyerap limbah yang dihasilkan dari aktifitas tersebut. Hal ini disebabkan oleh

terbatasnya data dan waktu yang ada.

       Di masa yang akan datang, kemungkinan Kabupaten Bangka Tengah akan

lebih maju seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan pendapatan

penduduknya. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa daerah yang

lebih maju mempunyai jejak makanan yang lebih besar dibandingkan dengan

daerah yang miskin dan tingkat pendidikan yang rendah. Oleh sebab itu, perlu

diketahui besarnya pengaruh pendidikan dan pendapatan terhadap jejak makanan

di Kabupaten Bangka Tengah.

       Dari informasi jejak makanan, dapat diketahui asal lahan dan luas lahan

yang dibutuhkan dalam mencukupi konsumsi pangan penduduk setempat. Dengan

diketahuinya proporsi penyediaan lahan lokal dalam pemenuhan jejak makanan,
5



maka hal ini dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka

Tengah dalam mengelola sumberdaya lahan lokal yang seoptimal mungkin dalam

memenuhi kebutuhan konsumsi pangan penduduk setempat. Penelitian ini

diharapkan dapat membantu pemerintah daerah setempat merancang kebijakan

pembangunan yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang

berwawasan lingkungan.


1.2    Identifikasi Masalah

       Keterbatasan produksi pangan di Kabupaten Bangka Tengah menyebabkan

tingginya ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah. Jejak

makanan akan memberikan informasi mengenai tekanan terhadap daya dukung

lahan, baik yang bersifat internal terhadap ketersediaan lahan setempat maupun

eksternal terhadap lahan di luar Kabupaten Bangka Tengah. Untuk mengetahui

kebutuhan lahan dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk Kabupaten

Bangka Tengah dan proporsi ketersediaan lahan setempat dalam memenuhi jejak

makanan, maka diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Berapa besar jejak makanan (food footprint) penduduk Desa Kulur Ilir dan

  penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah?

2. Apakah faktor pendapatan dan pendidikan penduduk Desa Kulur Ilir dan

  penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah mempengaruhi besarnya

  jejak makanan?

3. Bagaimana proporsi ketersediaan lahan setempat dalam memenuhi jejak

  makanan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten

  Bangka Tengah?
6



1.3     Tujuan Penelitian

        Tujuan penelitian ini adalah:

1.    Mendapatkan informasi mengenai besarnya jejak makanan penduduk Desa

      Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah.

2.    Mendapatkan informasi      mengenai    pengaruh   faktor   pendapatan dan

      pendidikan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul

      Kabupaten Bangka Tengah terhadap besarnya jejak makanan.

3.    Mendapatkan informasi mengenai proporsi ketersediaan lahan setempat

      dalam memenuhi jejak makanan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk

      Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah.


1.4     Manfaat Penelitian

        Manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah:

1.    Manfaat bagi akademis, memberikan kontribusi pengetahuan dalam bidang

      pengkajian sumberdaya alam khususnya konsumsi sumberdaya lahan.

2.    Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi mengenai besarnya

      kebutuhan lahan dalam memenuhi konsumsi pangan penduduk Desa Kulur

      Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah dan tingkat

      pemenuhan konsumsi tersebut oleh sumberdaya lahan penduduk Desa Kulur

      Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah sebagai bahan

      pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan.

      Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan untuk membangun

      kesadaran mengenai konservasi sumberdaya lahan.

More Related Content

What's hot

Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...NurdinUng
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganRiska_21
 
Pertumbuhan Masyarakat dan Sumber Daya Alam
Pertumbuhan Masyarakat dan Sumber Daya AlamPertumbuhan Masyarakat dan Sumber Daya Alam
Pertumbuhan Masyarakat dan Sumber Daya AlamMelda Amelia
 
Tugas makalah Analisa Sumber Daya Alam (ASDAL) BAB1,BAB2,BAB3
Tugas makalah Analisa Sumber Daya Alam (ASDAL) BAB1,BAB2,BAB3Tugas makalah Analisa Sumber Daya Alam (ASDAL) BAB1,BAB2,BAB3
Tugas makalah Analisa Sumber Daya Alam (ASDAL) BAB1,BAB2,BAB3Fanly Sondakh
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaOperator Warnet Vast Raha
 
Konsep dasar daya dukung
Konsep dasar daya dukungKonsep dasar daya dukung
Konsep dasar daya dukungMuhammad Subhan
 
Land suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deLand suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deNurdinUng
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamSeptian Muna Barakati
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Kliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alamKliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alamMaulana_Hasanudin
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutanmuktiimam
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINOpissen Yudisyus
 
Daya tampung sumber alam kump faiz
Daya tampung sumber alam kump faizDaya tampung sumber alam kump faiz
Daya tampung sumber alam kump faizkam1971
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungancandrasukar
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Operator Warnet Vast Raha
 
Manfaat sumber daya alam
Manfaat sumber daya alamManfaat sumber daya alam
Manfaat sumber daya alamdimaraihan
 
Sumber Daya Alam untuk SD Kelas 3
Sumber Daya Alam untuk SD Kelas 3Sumber Daya Alam untuk SD Kelas 3
Sumber Daya Alam untuk SD Kelas 3Zahrotul Hajj
 
2 sumber daya alam
2 sumber daya alam2 sumber daya alam
2 sumber daya alamtopanogan
 
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupSumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupNurul Sholehuddin
 

What's hot (20)

Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
Hasil tanaman jagung yang dipupuk n, p, dan k di dutohe kabupaten bone bolang...
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
Pertumbuhan Masyarakat dan Sumber Daya Alam
Pertumbuhan Masyarakat dan Sumber Daya AlamPertumbuhan Masyarakat dan Sumber Daya Alam
Pertumbuhan Masyarakat dan Sumber Daya Alam
 
Tugas makalah Analisa Sumber Daya Alam (ASDAL) BAB1,BAB2,BAB3
Tugas makalah Analisa Sumber Daya Alam (ASDAL) BAB1,BAB2,BAB3Tugas makalah Analisa Sumber Daya Alam (ASDAL) BAB1,BAB2,BAB3
Tugas makalah Analisa Sumber Daya Alam (ASDAL) BAB1,BAB2,BAB3
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksanaMakalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
Makalah pengelolaan sumber daya alam dengan baik dan bijaksana
 
Konsep dasar daya dukung
Konsep dasar daya dukungKonsep dasar daya dukung
Konsep dasar daya dukung
 
Land suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_deLand suitability assessment_for_maize_de
Land suitability assessment_for_maize_de
 
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alamMakalah pemanfaatan sumber daya alam
Makalah pemanfaatan sumber daya alam
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Kliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alamKliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alam
 
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan BerkelanjutanPengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
Pengembangan Sumberdaya Alam dan Pembangunan Berkelanjutan
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
 
Daya tampung sumber alam kump faiz
Daya tampung sumber alam kump faizDaya tampung sumber alam kump faiz
Daya tampung sumber alam kump faiz
 
Daya dukung lingkungan
Daya dukung lingkunganDaya dukung lingkungan
Daya dukung lingkungan
 
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...Makalah  pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
Makalah pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkung...
 
Manfaat sumber daya alam
Manfaat sumber daya alamManfaat sumber daya alam
Manfaat sumber daya alam
 
Sumber Daya Alam untuk SD Kelas 3
Sumber Daya Alam untuk SD Kelas 3Sumber Daya Alam untuk SD Kelas 3
Sumber Daya Alam untuk SD Kelas 3
 
2 sumber daya alam
2 sumber daya alam2 sumber daya alam
2 sumber daya alam
 
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
Isi menjaga , melestarikan setetes sumber mata air,
 
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidupSumber daya alam dan lingkungan hidup
Sumber daya alam dan lingkungan hidup
 

Viewers also liked

Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Dianora Didi
 
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURUProposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURUSujud Marwoto
 
Proyek perubahan dedy.net
Proyek perubahan dedy.netProyek perubahan dedy.net
Proyek perubahan dedy.netDedy Iskandar
 
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN Sujud Marwoto
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduSujud Marwoto
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVSujud Marwoto
 

Viewers also liked (8)

Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
 
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURUProposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
 
Proyek perubahan dedy.net
Proyek perubahan dedy.netProyek perubahan dedy.net
Proyek perubahan dedy.net
 
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
PRSENTASI LAPORAN AKHIR PROYEK PERUBAHAN
 
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip TerpaduPROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN. Penataan Arsip Terpadu
 
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IVLaporan proyek perubahan Diklat PIM IV
Laporan proyek perubahan Diklat PIM IV
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 

Similar to Jejak Makanan di Kabupaten Bangka Tengah

Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIRizki Chairunnisya
 
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxKeseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxmalinmanni
 
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPeople Power
 
6-materi kelangkaan-sumberdaya-alam.pptx
6-materi kelangkaan-sumberdaya-alam.pptx6-materi kelangkaan-sumberdaya-alam.pptx
6-materi kelangkaan-sumberdaya-alam.pptxreflis ayek
 
Bab 32 -20090202204616__1756__33
Bab 32 -20090202204616__1756__33Bab 32 -20090202204616__1756__33
Bab 32 -20090202204616__1756__33ogipongtuluran
 
Tugas reklamasi fauziyah nustyani
Tugas reklamasi fauziyah nustyaniTugas reklamasi fauziyah nustyani
Tugas reklamasi fauziyah nustyaniFAUZIYAH NUSTYANI
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganEnchink Qw
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan082196248257
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduPurwandaru Widyasunu
 
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaPemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaHabibullah
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food securityAila Yumeko
 
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Net Break
 
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan PanganOtonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan PanganTriando Triando
 
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah_31 Makalah diskusi 1 fisik jelek kimia baik gbngan
Makalah_31 Makalah diskusi 1 fisik jelek kimia baik gbnganMakalah_31 Makalah diskusi 1 fisik jelek kimia baik gbngan
Makalah_31 Makalah diskusi 1 fisik jelek kimia baik gbnganBondan the Planter of Palm Oil
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanWarnet Raha
 

Similar to Jejak Makanan di Kabupaten Bangka Tengah (20)

Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan PetaniKonsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
Konsesi Mencaplok Sawah Food Estate Mematikan Petani
 
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRIMakalah konservasi tanah dan air UNSRI
Makalah konservasi tanah dan air UNSRI
 
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptxKeseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
Keseimbangan Ekosistem dan Kaitannya dengan Daya Tampung yang.pptx
 
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut KritisPengelolaan Lahan Gambut Kritis
Pengelolaan Lahan Gambut Kritis
 
6-materi kelangkaan-sumberdaya-alam.pptx
6-materi kelangkaan-sumberdaya-alam.pptx6-materi kelangkaan-sumberdaya-alam.pptx
6-materi kelangkaan-sumberdaya-alam.pptx
 
Bab 32 -20090202204616__1756__33
Bab 32 -20090202204616__1756__33Bab 32 -20090202204616__1756__33
Bab 32 -20090202204616__1756__33
 
Tugas reklamasi fauziyah nustyani
Tugas reklamasi fauziyah nustyaniTugas reklamasi fauziyah nustyani
Tugas reklamasi fauziyah nustyani
 
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
G12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluanG12mqo bab i pendahuluan
G12mqo bab i pendahuluan
 
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian TerpaduBahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
Bahan Kuliah Pertanian Terpadu Bab 3 Prinsip Dasar Pertanian Terpadu
 
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat DesaPemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
Pemanfataan Lahan Sebagai Upaya Pembangunan Masyarakat Desa
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food security
 
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
Makalah_56 Kel 4 pengaruh perubahan iklim terhadap pembangunan pertanian dan ...
 
Iad
IadIad
Iad
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2
 
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan PanganOtonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
Otonomi Daerah dan Permasalahan Ketahanan Pangan
 
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
PERANAN AKADEMISI DAN DINAS PERIKANAN KABUPATEN TUBAN DALAM PENINGKATAN PEMAN...
 
Makalah_31 Makalah diskusi 1 fisik jelek kimia baik gbngan
Makalah_31 Makalah diskusi 1 fisik jelek kimia baik gbnganMakalah_31 Makalah diskusi 1 fisik jelek kimia baik gbngan
Makalah_31 Makalah diskusi 1 fisik jelek kimia baik gbngan
 
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunanApakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
Apakah pertanian bertentangan dengan pembangunan
 

More from Dianora Didi

Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...Dianora Didi
 
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Dianora Didi
 
Surat Deputi Menteri LH bidang tata lingkungan tentang integrasi pelaksanaan ...
Surat Deputi Menteri LH bidang tata lingkungan tentang integrasi pelaksanaan ...Surat Deputi Menteri LH bidang tata lingkungan tentang integrasi pelaksanaan ...
Surat Deputi Menteri LH bidang tata lingkungan tentang integrasi pelaksanaan ...Dianora Didi
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
 
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Dianora Didi
 
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahPemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahDianora Didi
 
Pemanfaatan air tanah
Pemanfaatan air tanahPemanfaatan air tanah
Pemanfaatan air tanahDianora Didi
 
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air TanahRancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air TanahDianora Didi
 
Pertambangan bangka tengah
Pertambangan bangka tengahPertambangan bangka tengah
Pertambangan bangka tengahDianora Didi
 

More from Dianora Didi (13)

Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
Draft Raperbup penilaian dokumen lingkungan dan izin lingkungan kabupaten ban...
 
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
Perda nomor 13 tahun 2016 ttg pengelolaan dan pengendalian limbah bahan berba...
 
Surat Deputi Menteri LH bidang tata lingkungan tentang integrasi pelaksanaan ...
Surat Deputi Menteri LH bidang tata lingkungan tentang integrasi pelaksanaan ...Surat Deputi Menteri LH bidang tata lingkungan tentang integrasi pelaksanaan ...
Surat Deputi Menteri LH bidang tata lingkungan tentang integrasi pelaksanaan ...
 
Pamflet
PamfletPamflet
Pamflet
 
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka TengahHasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
Hasil Pendugaan Geolistrik di Desa Kurau Barat Kabupaten Bangka Tengah
 
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
Geolistrik Metode Sclumberger Garut Mei 2014
 
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengahPemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
Pemetaan zonasi air tanah kabupaten bangka tengah
 
Pemanfaatan air tanah
Pemanfaatan air tanahPemanfaatan air tanah
Pemanfaatan air tanah
 
Lampiran 1
Lampiran 1Lampiran 1
Lampiran 1
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air TanahRancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
Rancangan Peraturan Bupati Bangka Tengah tentang Perizinan Air Tanah
 
Pertambangan bangka tengah
Pertambangan bangka tengahPertambangan bangka tengah
Pertambangan bangka tengah
 

Jejak Makanan di Kabupaten Bangka Tengah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bumi adalah satu-satunya tempat yang digunakan untuk menopang kehidupan manusia. Dengan umur bumi yang semakin bertambah, semakin menurun pula kemampuan ekologi bumi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sama halnya dengan kemampuan alam untuk memperbaharui diri kalah cepat dengan eksploitasi sumberdaya alam yang dilakukan manusia. Di permukaan bumi, deforestasi yang terjadi lebih dari 17 juta hektar pertahun, erosi tanah 26 milyar ton pertahun dan eksploitasi perikanan secara besar-besaran (Wackernagel and Rees, 1996). Selain itu, sampah yang dihasilkan manusia lebih banyak dibandingkan dengan yang bisa diserap oleh alam. Contoh nyata yang terjadi adalah kerusakan lapisan ozon stratosfer, peningkatan CO2 sebanyak 28 % akibat industri, yang menyebabkan lebih dari 17.000 spesies hilang dari muka bumi (Wackernagel and Rees, 1996). Jika hal ini dibiarkan terus menerus, maka keberlanjutan kehidupan manusia menjadi terancam karena konsumsi manusia terhadap sumberdaya alam lebih besar dibandingkan regenerasi oleh alam. Untuk menjawab pertanyaan seberapa besar konsumsi manusia terhadap sumberdaya alam dan seberapa besar kemampuan alam untuk mendukungnya, maka diperlukan suatu metode perhitungan yang dapat menjawab hal tersebut. Ecological footprint (jejak ekologi) adalah suatu metode penghitungan sumber daya yang memperkirakan konsumsi sumberdaya alam dan penyerapan limbah yang diperlukan sebuah populasi manusia atau kegiatan ekonomi dalam bentuk
  • 2. 2 luas lahan area produktif (Wackernagel and Rees, 1996). Analisis jejak ekologi ini menghitung dampak aktifitas manusia terhadap alam. Metode ini mampu menjawab pertanyaan dasar pembangunan berkelanjutan, yaitu seberapa besar sumberdaya alam yang telah digunakan manusia dibandingkan dengan ketersediaannya sehingga konsep ini dapat membantu mencapai pembangunan keberlanjutan. Menurut Wackernagel et.al. (2005) penelitian tentang jejak ekologi merupakan salah satu upaya mendukung keberhasilan pemerintah nasional ataupun lokal dalam membantu penduduknya hidup berkecukupan baik sekarang maupun dimasa depan. Walaupun keberadaan modal alami, kemampuan alam untuk menyediakan sumber daya dan pelayanan ekologi bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan ini. Namun tanpa modal alami, visi tersebut menjadi tidak mungkin untuk diwujudkan. Hasil penelitian Globalfootprint Network tahun 2006 dengan populasi penduduk dunia 6,6 milyar jiwa, menunjukan total biocapacity (kapasitas produksi secara hayati) adalah 11,9 milyar global hektar (gha) atau 1,8 gha per kapita, sedangkan total jejak ekologi adalah 17,1 milyar gha atau 2,6 gha per kapita. Hal ini berarti rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,8 gha, yang berarti diperlukan 1,44 planet bumi untuk menopang kehidupan manusia. Penggunaan bumi berdasarkan jejak ekologi tahun 2006 adalah jejak karbon (carbon footprint) sebanyak 9,1 milyar gha, jejak pertanian (cropland footprint) 3,7 gha, jejak hutan (forest footprint) 1,8 gha, jejak penggembalaan (grazing footprint) 1,4 gha, jejak perikanan (fisheries footprint) 0,6 gha dan jejak terbangun (build footprint) 0,4 gha (Globalfootprint network, 2006). Jika konsumsi manusia
  • 3. 3 lebih besar dari biokapasitas alam akan mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat ekstraksi sumberdaya alam yang berlebihan dan akan menurunkan kemampuan alam dalam mendukung kebutuhan hidup manusia. Selain itu konsumsi sumberdaya alam yang tinggi membutuhkan lahan yang lebih luas untuk menyerap sampah dan emisi CO2 yang dihasilkan aktivitas manusia. Salah satu konsumsi yang besar pengaruhnya dalam perhitungan jejak ekologi adalah konsumsi pangan (Wackernagel and Rees, 1996). Jejak makanan (food footprint) menghitung dampak aktifitas konsumsi pangan manusia terhadap alam. Dampak meliputi area lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi biomassa, lahan hutan untuk menyerap sampah dan CO2 dalam produksi tersebut dan lahan perairan dalam memproduksi perikanan. Semakin jauh lokasi sumber pangan dengan konsumen dan semakin sering mengkonsumsi pangan kemasan, maka semakin besar pula luasan lahan yang diperlukan untuk memenuhinya (Bond, 2002). Hal ini menyebabkan aktifitas pangan ini menimbulkan dampak yang semakin besar terhadap alam. Hasil penelitian Tiawon dkk (2008) menunjukan bahwa rumah tangga di pedesaan dengan strata pendapatan rendah dan sedang, umumnya memiliki kemampuan menjangkau pangan lebih rendah dibanding rumahtangga di perkotaan. Hal ini menyebabkan perbedaan akses pangan dan juga menunjukkan bahwa di pedesaan, harga dan pengadaan pangan relatif kurang stabilitas dibandingkan di perkotaan. Selain itu, rumah tangga perkotaan lebih berpeluang melakukan diversifikasi pangan dibandingkan rumah tangga pedesaan. Rumah tangga perkotaan lebih berupaya mementingkan kualitas pangan sedangkan rumah tangga pedesaan lebih mementingkan kuantitas pangan.
  • 4. 4 Masalah konsumsi pangan adalah salah satu hal yang menarik untuk dikaji di Kabupaten Bangka Tengah karena sebagian besar konsumsi pangan berasal dari luar kabupaten karena hasil produksi pertanian dan peternakan belum dapat memenuhi kebutuhan lokal. Selain itu, ekstraksi sumberdaya alam lain menjadi semakin tinggi karena keterbatasan lapangan pekerjaan hal ini mengakibatkan terjadinya konversi lahan hutan dan pertanian menjadi lahan tambang. Agar dapat mengetahui kebutuhan lahan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan mengetahui ketersediaan sumberdaya lahan lokal dalam memenuhinya, maka digunakanlah metode perhitungan jejak makanan. Penelitian jejak makanan yang dilakukan perdesaan dan perkotaan di Kabupaten Bangka Tengah hanya dihitung berdasarkan luas lahan yang diperlukan untuk memproduksi biomassa dalam mencukupi kebutuhan pangan, tidak menghitung luas lahan yang diperlukan untuk menyerap limbah yang dihasilkan dari aktifitas tersebut. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya data dan waktu yang ada. Di masa yang akan datang, kemungkinan Kabupaten Bangka Tengah akan lebih maju seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan pendapatan penduduknya. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa daerah yang lebih maju mempunyai jejak makanan yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang miskin dan tingkat pendidikan yang rendah. Oleh sebab itu, perlu diketahui besarnya pengaruh pendidikan dan pendapatan terhadap jejak makanan di Kabupaten Bangka Tengah. Dari informasi jejak makanan, dapat diketahui asal lahan dan luas lahan yang dibutuhkan dalam mencukupi konsumsi pangan penduduk setempat. Dengan diketahuinya proporsi penyediaan lahan lokal dalam pemenuhan jejak makanan,
  • 5. 5 maka hal ini dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah dalam mengelola sumberdaya lahan lokal yang seoptimal mungkin dalam memenuhi kebutuhan konsumsi pangan penduduk setempat. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah setempat merancang kebijakan pembangunan yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan. 1.2 Identifikasi Masalah Keterbatasan produksi pangan di Kabupaten Bangka Tengah menyebabkan tingginya ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah. Jejak makanan akan memberikan informasi mengenai tekanan terhadap daya dukung lahan, baik yang bersifat internal terhadap ketersediaan lahan setempat maupun eksternal terhadap lahan di luar Kabupaten Bangka Tengah. Untuk mengetahui kebutuhan lahan dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk Kabupaten Bangka Tengah dan proporsi ketersediaan lahan setempat dalam memenuhi jejak makanan, maka diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Berapa besar jejak makanan (food footprint) penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah? 2. Apakah faktor pendapatan dan pendidikan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah mempengaruhi besarnya jejak makanan? 3. Bagaimana proporsi ketersediaan lahan setempat dalam memenuhi jejak makanan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah?
  • 6. 6 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mendapatkan informasi mengenai besarnya jejak makanan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah. 2. Mendapatkan informasi mengenai pengaruh faktor pendapatan dan pendidikan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah terhadap besarnya jejak makanan. 3. Mendapatkan informasi mengenai proporsi ketersediaan lahan setempat dalam memenuhi jejak makanan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi akademis, memberikan kontribusi pengetahuan dalam bidang pengkajian sumberdaya alam khususnya konsumsi sumberdaya lahan. 2. Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi mengenai besarnya kebutuhan lahan dalam memenuhi konsumsi pangan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah dan tingkat pemenuhan konsumsi tersebut oleh sumberdaya lahan penduduk Desa Kulur Ilir dan penduduk Kelurahan Dul Kabupaten Bangka Tengah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dimanfaatkan untuk membangun kesadaran mengenai konservasi sumberdaya lahan.