SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
IMPLEMENTASI PERTANIAN TERPADU
DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFISIENSI
SUMBER DAYA LAHAN
KULIAH PEMBEKALAN
KULIAH KERJA PROFESI
FAKULTAS PERTANIAN IPB
23 Mei 2009
Tim Pengajar
Ir. Purwono, MS
Dr. Suwarto
Dr. Memen Surahman
OUTLINE
 Latar belakang
 Permasalahan pertanian
 Urgensi pertanian terpadu
 Definisi Pertanian Terpadu
 Konsep pertanian terpadu
 Aliran energi
 Aliran finansial
 Keunikan Pertanian Terpadu
 Jenis pertanian terpadu
 Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
Pertanian Terpadu
2
LATAR BELAKANG
• Lahan pertanian semakin sempit dengan
rata-rata kepemilikan 0.3 ha/KK
• Diusahakan sektoral (tunggal)
• Input produksi sangat tergantung dari luar
(external input)
• Pendapatan petani rendah dan penuh resiko
kesejahteraan rendah
• Perlu pola pemanfaatan sumberdaya lahan
yang efisien, eknonomis, dan berkelanjutan
3
Contoh Luas Pemilikan Lahan (ha/KK)
Responden
Kabupaten
Bogor
Kabupaten
Lampung Selatan
4
DEFINISI
SISTEM PERTANIAN TERPADU
(SITANDU)
• Merupakan sistem pertanian yang meng-
integrasikan kegiatan sub sektor pertanian
(tanaman, ternak, ikan) untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas sumber daya lahan,
kemandirian, kesejahteraan petani secara
berkelanjutan.
• Integrasi dapat dilakukan secara vertikal dan
atau horisontal
5
KEUNGGULAN SITANDU
• Efisiensi
– Memanfaatkan sumber daya alam secara
optimum
• Mandiri
– Sistem dapat berjalan dengan input luar minimum
(LEISA)
• Berkelanjutan
– Ekologi : ramah lingkungan
– Ekonomi : menguntungkan
– Sosial : kearifan lokal dan dapat diterima
masyarakat 6
CAKUPAN SITANDU
7
Sistem
Produks
Ekonomi
Wilayah
Komunitas
SDM
Sistem
Energi
dan
Biomas
Efisiensi
Produktivitas
Kemandirian
Pemberdayan
PRINSIP SITANDU
c
w
L
i
P
Z




8
Memaksimalkan keterkaitan input-output dan aliran antar
sistem produksi (produktifitas dan efisiensi produksi
biomass/energi/nilai tambah = Z)
Memaksimalkan:
P : Output/produk utama
i : income/nilai tambah
L : lapangan kerja
Meminimalkan:
w : produksi limbah
c : pengeluaran untuk input eksternal
Memaksimalkan:
SISTEM PERTANIAN KONVENSIONAL
9
• Tidak ramah lingkungan,
• Terjadi karena
penggunaan teknologi
yang sarat masukan luar
berupa agrokimia
terutama pupuk inorganic
dan pestisida buatan.
• Tidak efisien
• Lahan luas
• Mengelola satu sub
sektor
• Tidak mandiri
• Tergantung input dari luar
Di Negara berkembang
yang beriklim tropika,
termasuk Indonesia,
ketidakramahan sistem
pertanian lebih besar lagi
• Akibat bergesernya
lahan-lahan pertanian
ke daerah perbukitan.
• Tekanan penduduk dan
konvenrsi lahan
pertanian menjadi lahan
pemukiman dan
industri/pabrik.
ARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN TROPIKA
DEWASA INI
10
Konvensional
Industrial
Modern
Pertanian
Indigenus
Tidak
Ramah
lingkungan
Ketidakramahan sistem pertanian terjadi karena
penggunaan teknologi, pergeseran lahan pertanian ke
perbukitan akibat tekanan penduduk dan konversi
lahan menjadi pemukiman
Integrasi Vertikal dan Horisontal
Pertanian Terpadu
11
Komoditi Komoditi
• PASAR
• KELEMBAGAAN
KEUANGAN
• KELEMBAGAAN
• AGROINDUTRI
• PROSES
PRODUKSI
• INFRASTRUKTUR
Diagram Aliran Bahan dalam Sitandu
12
Aliran barang dan uang dalam
Sistem Konvensional
13
Pasar Uang
Masukan
Eksternal
(Agrokimia)
RT
Pengelola
Proses Produksi
Ternak
Produk Utama
(Daging)
Proses Produksi
Tanaman
Produk Utama
(Pangan)
Produk Ikutan
(Hijauan)
Produk Ikutan
(Kotoran)
Buangan
Aliran barang dan uang dalam Sitandu
14
Pasar Uang
Masukan
Eksternal
(Agrokimia)
Minimum
RT
Pengelola
Limbah
RT / Desa
Proses Produksi
Ternak
Produk Utama
(Daging)
Proses Produksi
Tanaman
Produk Utama
(Pangan)
Produk Ikutan
(Hijauan)
Produk Ikutan
(Kotoran)
CONTOH PERTANIAN TERPADU
• Mina - padi
• Bebek – padi
• Long-yam (ikan – ayam)
• Sapi – tebu
• Sapi – sawit
• Parlabek (pare – lauk – bebek)
• Jagung – sapi - biogas
15
16
LEISA :
 Pertanian berkelanjutan dengan masukan dari luar rendah
 Berupaya mengoptimalkan penggunaan sumberdaya lokal
17
Evaluasi Keberlanjutan Agribinis dengan Sitandu
Implementasi Kegiatan Agribisnis dengan Sitandu
Penetapan Penanganan Sarana Produksi dan Produk
Penyusunan Pola Tanam dan Tata Letak Tanaman, Ternak, dan Ikan
Seleksi dan Pemilihan Komoditi
Penetapan Peruntukan Lahan dan ragam Jenis Komoditinya
Penetapan Lokasi dan Penilaian Potensi Lahan
Mulai
Layak
(Ekonomi, Llingkungan
dan sosial)
Selesai
Tidak
Ya
Skala Keterpaduan, Kendala dan Pengembangannya
Skala Kendala Potensi
Rumah
Tangga
Skala ekonomi kecil (efisiensi),
kecenderungan monokultur, teknologi
Luas lahan yang diusahakan
tidak terlalu sempit, Low
transaction cost.
Kelompok
Ketiadaan/kapasitas kelompok,
teknologi
Tingginya produk ikutan sisa
tanaman, keberadaan
kelompok petani saat ini,
Kawasan
Lebih Kompleks (high transaction
cost)
Hambatan alam (jarak), infrastruktur,
komunikasi, kapasitas
kelembagaan/organisasi,
keterpaduan/komunikasi kelembagaan
dan sistem produksi sayur-ternak-ikan
Spesialisasi kelompok
produksi, tingginya kebutuhan
input organik pertanian
hortikultur, potensi
pengembangan ternak dan
ketersediaan air untuk
perikanan
18
Kendala dan Strategi Umum Peningkatan Keterkaitan Input-Output
(linkages) Sistem Produksi Pertanian Terpadu di Lokasi Kegiatan
Kendala Keterangan Strategi
Alamiah
Jarak fisik,
topografi, dll Pengembangan sarana/prasarana
transportasi dan komuniksiperdesaan: jalan
desa, angkutan umum, perdesaan, dll.
Infrastruktur
Jalan, prasarana
komunikasi, dll
Teknologi
Pengetahuan
Keterampilan
Penyuluhan, pendidikan, pelatihan
Kelembagaan
Adat, Budaya
masyarakat
Kebijakan,
Peraturan
Pemerintah
Struktur tata-
niaga
Capacity building Masyarakat:
Pendampingan, Penguatan/pembantuk
kelompok (lembaga) masyarakat
Capacity building tenaga
pendamping/penyuluh/Pemerintah:
Pendidikan/pelatihan sistem pertanian/
kawasan terpadu, dll
Kebijakan tata niaga,
19
Strategi Pengembangan Menurut Skala Sistem
Skala
Sistem
Produksi
Strategi
Rumah
Tangga
Pekarangan Penyuluhan, Pendidikan,
Pelatihan Pertanian
Terpadu/ organik dan
kesehatan keluarga
Pengembangan pekarangan
tanaman obat keluarga,
Ladang Usaha Pengembangan pertanian
terpadu skala rumah tangga
Kelompok
komoditas
Hortikultur Penguatan/ Pembentukan kapasitas kelompok
Diversifikasi komoditas Pengembangan ke kelompok
integrated farming, corporate farming berbasis kelompok
yang ada
Perkebunan Teh
Rakyat
Peternakan
Organisasi
Lintas
Kelompok/
Hamparan/
Kawasan
Sentra Prod
Hortikultur
Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan
Pertanian Terpadu:
a. Kelembagaan (kebijakan, organisasi: network,
corporate, dll)
b. Sarana dan prasarana produksi, transportasi dan
komunikasi/sistem informasi
Sentra Prod
Perkebunan Teh
Sentra Prod
Peternakan
Sentra Prod
Perikanan 20
ALTERNATIF : Pola Tanam dan Ternak
21
21
Lamtoro (di pinggir teras)
Rumput gajah (tampingan teras atau guludan)
Teh (0.5 ha)
Padi sawah(0.5 ha)
Tomat (0.25ha)
Sawi putih
Kubis
Buncis(0.25ha)
Kubis
Sawi Putih
Domba Siklus1
Domba Siklus2
Domba Siklus3
Ayam layer sikus 1 sampai dengan 5
Ikan mas(10 m2)
Peranan mahasiswa
• Identifikasi potensi sumberdaya alam
(lahan, air, dsb.)
• Kelembagaan lokal dan SDM
• Peluang pasar
• Perencanaan sitandu
• Kelembagaan pelaksana sitandu
22
23
PERANAN
MAHASISWA
Identifikasi
SDA
Pemberdayaan
kelembagaan lokal
Mencari
peluang pasar
Perencanaan
Sitandu
Pengorganisasian
Sitandu
24

More Related Content

Similar to bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.ppt

Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
kodok666
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Puan Habibah
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
nim5009130128
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
nim5009130128
 
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
aulia rachmawati
 

Similar to bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.ppt (20)

Perspektif Agribisnis
Perspektif AgribisnisPerspektif Agribisnis
Perspektif Agribisnis
 
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptxGANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
GANGGA. BAHAN PERSENTSI UP.pptx
 
Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018Rdhp peningkatan ip 2018
Rdhp peningkatan ip 2018
 
Georafi Pertanian
Georafi PertanianGeorafi Pertanian
Georafi Pertanian
 
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate) Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
Program Bioekonomi dan Lumbung Pangan (Food Estate)
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar Leisa
 
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat BumiGerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
Gerakan Menabung Pohon | Ganesha Sobat Bumi
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptPERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
PERTANIAN BERKELANJUTAN.ppt
 
Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
 
Power point tugas it
Power point tugas itPower point tugas it
Power point tugas it
 
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
sumberdaya dalam pertanian dan karakteristik ekonomi pertanian di indonesia (...
 
Ptpt 1
Ptpt 1Ptpt 1
Ptpt 1
 
Rdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasutRdhp bioindustri pasut
Rdhp bioindustri pasut
 
Ilmu Usahatani
Ilmu UsahataniIlmu Usahatani
Ilmu Usahatani
 
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
 

bahan-pembekalan-kkp_sitandu-2.ppt

  • 1. IMPLEMENTASI PERTANIAN TERPADU DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFISIENSI SUMBER DAYA LAHAN KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI FAKULTAS PERTANIAN IPB 23 Mei 2009 Tim Pengajar Ir. Purwono, MS Dr. Suwarto Dr. Memen Surahman
  • 2. OUTLINE  Latar belakang  Permasalahan pertanian  Urgensi pertanian terpadu  Definisi Pertanian Terpadu  Konsep pertanian terpadu  Aliran energi  Aliran finansial  Keunikan Pertanian Terpadu  Jenis pertanian terpadu  Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Pertanian Terpadu 2
  • 3. LATAR BELAKANG • Lahan pertanian semakin sempit dengan rata-rata kepemilikan 0.3 ha/KK • Diusahakan sektoral (tunggal) • Input produksi sangat tergantung dari luar (external input) • Pendapatan petani rendah dan penuh resiko kesejahteraan rendah • Perlu pola pemanfaatan sumberdaya lahan yang efisien, eknonomis, dan berkelanjutan 3
  • 4. Contoh Luas Pemilikan Lahan (ha/KK) Responden Kabupaten Bogor Kabupaten Lampung Selatan 4
  • 5. DEFINISI SISTEM PERTANIAN TERPADU (SITANDU) • Merupakan sistem pertanian yang meng- integrasikan kegiatan sub sektor pertanian (tanaman, ternak, ikan) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya lahan, kemandirian, kesejahteraan petani secara berkelanjutan. • Integrasi dapat dilakukan secara vertikal dan atau horisontal 5
  • 6. KEUNGGULAN SITANDU • Efisiensi – Memanfaatkan sumber daya alam secara optimum • Mandiri – Sistem dapat berjalan dengan input luar minimum (LEISA) • Berkelanjutan – Ekologi : ramah lingkungan – Ekonomi : menguntungkan – Sosial : kearifan lokal dan dapat diterima masyarakat 6
  • 8. PRINSIP SITANDU c w L i P Z     8 Memaksimalkan keterkaitan input-output dan aliran antar sistem produksi (produktifitas dan efisiensi produksi biomass/energi/nilai tambah = Z) Memaksimalkan: P : Output/produk utama i : income/nilai tambah L : lapangan kerja Meminimalkan: w : produksi limbah c : pengeluaran untuk input eksternal Memaksimalkan:
  • 9. SISTEM PERTANIAN KONVENSIONAL 9 • Tidak ramah lingkungan, • Terjadi karena penggunaan teknologi yang sarat masukan luar berupa agrokimia terutama pupuk inorganic dan pestisida buatan. • Tidak efisien • Lahan luas • Mengelola satu sub sektor • Tidak mandiri • Tergantung input dari luar Di Negara berkembang yang beriklim tropika, termasuk Indonesia, ketidakramahan sistem pertanian lebih besar lagi • Akibat bergesernya lahan-lahan pertanian ke daerah perbukitan. • Tekanan penduduk dan konvenrsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman dan industri/pabrik.
  • 10. ARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN TROPIKA DEWASA INI 10 Konvensional Industrial Modern Pertanian Indigenus Tidak Ramah lingkungan Ketidakramahan sistem pertanian terjadi karena penggunaan teknologi, pergeseran lahan pertanian ke perbukitan akibat tekanan penduduk dan konversi lahan menjadi pemukiman
  • 11. Integrasi Vertikal dan Horisontal Pertanian Terpadu 11 Komoditi Komoditi • PASAR • KELEMBAGAAN KEUANGAN • KELEMBAGAAN • AGROINDUTRI • PROSES PRODUKSI • INFRASTRUKTUR
  • 12. Diagram Aliran Bahan dalam Sitandu 12
  • 13. Aliran barang dan uang dalam Sistem Konvensional 13 Pasar Uang Masukan Eksternal (Agrokimia) RT Pengelola Proses Produksi Ternak Produk Utama (Daging) Proses Produksi Tanaman Produk Utama (Pangan) Produk Ikutan (Hijauan) Produk Ikutan (Kotoran) Buangan
  • 14. Aliran barang dan uang dalam Sitandu 14 Pasar Uang Masukan Eksternal (Agrokimia) Minimum RT Pengelola Limbah RT / Desa Proses Produksi Ternak Produk Utama (Daging) Proses Produksi Tanaman Produk Utama (Pangan) Produk Ikutan (Hijauan) Produk Ikutan (Kotoran)
  • 15. CONTOH PERTANIAN TERPADU • Mina - padi • Bebek – padi • Long-yam (ikan – ayam) • Sapi – tebu • Sapi – sawit • Parlabek (pare – lauk – bebek) • Jagung – sapi - biogas 15
  • 16. 16 LEISA :  Pertanian berkelanjutan dengan masukan dari luar rendah  Berupaya mengoptimalkan penggunaan sumberdaya lokal
  • 17. 17 Evaluasi Keberlanjutan Agribinis dengan Sitandu Implementasi Kegiatan Agribisnis dengan Sitandu Penetapan Penanganan Sarana Produksi dan Produk Penyusunan Pola Tanam dan Tata Letak Tanaman, Ternak, dan Ikan Seleksi dan Pemilihan Komoditi Penetapan Peruntukan Lahan dan ragam Jenis Komoditinya Penetapan Lokasi dan Penilaian Potensi Lahan Mulai Layak (Ekonomi, Llingkungan dan sosial) Selesai Tidak Ya
  • 18. Skala Keterpaduan, Kendala dan Pengembangannya Skala Kendala Potensi Rumah Tangga Skala ekonomi kecil (efisiensi), kecenderungan monokultur, teknologi Luas lahan yang diusahakan tidak terlalu sempit, Low transaction cost. Kelompok Ketiadaan/kapasitas kelompok, teknologi Tingginya produk ikutan sisa tanaman, keberadaan kelompok petani saat ini, Kawasan Lebih Kompleks (high transaction cost) Hambatan alam (jarak), infrastruktur, komunikasi, kapasitas kelembagaan/organisasi, keterpaduan/komunikasi kelembagaan dan sistem produksi sayur-ternak-ikan Spesialisasi kelompok produksi, tingginya kebutuhan input organik pertanian hortikultur, potensi pengembangan ternak dan ketersediaan air untuk perikanan 18
  • 19. Kendala dan Strategi Umum Peningkatan Keterkaitan Input-Output (linkages) Sistem Produksi Pertanian Terpadu di Lokasi Kegiatan Kendala Keterangan Strategi Alamiah Jarak fisik, topografi, dll Pengembangan sarana/prasarana transportasi dan komuniksiperdesaan: jalan desa, angkutan umum, perdesaan, dll. Infrastruktur Jalan, prasarana komunikasi, dll Teknologi Pengetahuan Keterampilan Penyuluhan, pendidikan, pelatihan Kelembagaan Adat, Budaya masyarakat Kebijakan, Peraturan Pemerintah Struktur tata- niaga Capacity building Masyarakat: Pendampingan, Penguatan/pembantuk kelompok (lembaga) masyarakat Capacity building tenaga pendamping/penyuluh/Pemerintah: Pendidikan/pelatihan sistem pertanian/ kawasan terpadu, dll Kebijakan tata niaga, 19
  • 20. Strategi Pengembangan Menurut Skala Sistem Skala Sistem Produksi Strategi Rumah Tangga Pekarangan Penyuluhan, Pendidikan, Pelatihan Pertanian Terpadu/ organik dan kesehatan keluarga Pengembangan pekarangan tanaman obat keluarga, Ladang Usaha Pengembangan pertanian terpadu skala rumah tangga Kelompok komoditas Hortikultur Penguatan/ Pembentukan kapasitas kelompok Diversifikasi komoditas Pengembangan ke kelompok integrated farming, corporate farming berbasis kelompok yang ada Perkebunan Teh Rakyat Peternakan Organisasi Lintas Kelompok/ Hamparan/ Kawasan Sentra Prod Hortikultur Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu: a. Kelembagaan (kebijakan, organisasi: network, corporate, dll) b. Sarana dan prasarana produksi, transportasi dan komunikasi/sistem informasi Sentra Prod Perkebunan Teh Sentra Prod Peternakan Sentra Prod Perikanan 20
  • 21. ALTERNATIF : Pola Tanam dan Ternak 21 21 Lamtoro (di pinggir teras) Rumput gajah (tampingan teras atau guludan) Teh (0.5 ha) Padi sawah(0.5 ha) Tomat (0.25ha) Sawi putih Kubis Buncis(0.25ha) Kubis Sawi Putih Domba Siklus1 Domba Siklus2 Domba Siklus3 Ayam layer sikus 1 sampai dengan 5 Ikan mas(10 m2)
  • 22. Peranan mahasiswa • Identifikasi potensi sumberdaya alam (lahan, air, dsb.) • Kelembagaan lokal dan SDM • Peluang pasar • Perencanaan sitandu • Kelembagaan pelaksana sitandu 22
  • 24. 24