2. Topik Bahasan
1. Common Stock (saham)
2. Corporate Long-Term Debt: The Basics
3. Preferred Stock (saham preferen)
4. Patterns of Financing
5. Recent Trends in Capital Structure
6. Summary and Conclusions
3. Common Stock
• Saham Par No-Par
• Authorized versus Issued Common Stock
• Capital Surplus
• Retained Earnings (laba ditahan)
• Nilai pasar, nilai buku, dan nilai penggantian
(Market Value, Book Value, and Replacement
Value)
• Hak pemegang saham
• Dividen
• Kelas saham
4. Par and No-Par Stock
• Nilai yang tercatat pada sertifikat saham
disebut sebagai nilai par.
– Nilai par adalah nilai akuntansi, bukan nilai
pasar
– Nilai par total (jumlah saham dikali dengan
nilai par per saham) kadang disebut dengan
dedicated capital dari sebuah perusahaan.
• Kadang saham tidak memiliki nilai par.
5. Authorized vs. Issued Common Stock
• The articles of incorporation harus menyatakan
jumlah saham biasa dari perusahaan yang
ditempatkan.
• Dewan direksi, setelah persetujuan pemegang
saham, dapat mengamandemen the articles of
incorporation untuk meningkatkan jumlah
saham.
– Jumlah saham ditempatkan yang besar dapat
mengkhawatirkan pemegang saham akan terjadi
dilusi karena saham ditempat dapat diterbitkan
kemudian dengan persetujuan dewan direksi tanpa
perlu persetujuan pemegang saham.
6. Capital Surplus
• Biasanya terkait dengan jumlah modal
saham yang secara langsung disetorkan
di atas nilai par.
– Misalkan 1,000 lembar saham memiliki nilai
par $1 per lembar dan dijual kepada investor
seharga $8 per lembar saham. Capital
surplus adalah:
($8 – $1) × 1,000 = $7,000
7. Retained Earning
• Tidak banyak perusahaan membayarkan
100% labanya dalam bentuk dividen.
• Laba yang tidak dibayarkan sebagai
dividen disebut dengan laba ditahan
(retained earnings).
8. Market Value, Book Value, and
Replacement Value
• Nilai pasar dari saham adalah harga saham di
pasar dikalikan dengan jumlah saham beredar.
– Juga disebut dengan kapitalisasi pasar (Market
Capitalization)
• Nilai buku adalah penjumlahan dari nilai par,
capital surplus, dan akumulasi laba ditahan dari
saham biasa, biasanya dikaitkan dengan nilai
buku perusahaan.
• Nilai penggantian adalah biaya untuk
menggantikan aset perusahaan saat ini.
• Pada saat perusahan membeli sebuah aset,
nilai pasar, nilai buku, dan nilai penggantian
adalah sama.
9. Shareholders’ Rights
• Hak untuk memilih direksi perusahaan dalam
RUpS adalah alat yang paling penting dari
pemegang saham.
• Direksi dipilih tiap tahun pada RUPS dengan
suara dari pemegang sebagian besar saham
yang hadir dan punyak hak suara.
– Mekanisme yang pasti berbeda untuk tiap
perusahaan.
• Perbedaan penting adalah apakah suara adalah
akumulasi atau langsung.
10. Cumulative versus Straight Voting
• Efek dari cumulative voting adalah untuk memberikan hak
kepada partisipan minoritas.
– Dalam cumulative voting, total jumlah suara yang bisa
diberikan oleh pemegang saham ditentukan lebih
dahulu. Biasanya, jumah saham yang dimiliki atau
dikendalikan oleh seorang pemegang saham dikalikan
dengan jumlah direksi yang akan dipilih. Tiap
pemegang saham dapat mendistribusikan suara ini
sesuai yang diinginkan kepada satu atau lebih
kandidat.
• Straight voting bekerja seperti pemilihan suara di U.S.
– Pemegang saham suara sebanyak jumlah lembar
saham dan tiap posisi dari direksi dilakukan pemilihan
masing-masing.
– Ada kecenderungan untuk membekukan
pemegang saham minoritas.
11. • Bayangkan sebuah perusahaan dengan dua
pemegang saham Mr. Smith dan Ms. Wesson.
– Mr. Smith memiliki 60% saham perusahaan ( = 600
lembar) dan Ms. Wesson 40% ( = 400 lembar).
– Ada tiga kursi untuk pemilihan direksi.
• Dalam straight voting, Mr. Smith dapat memilih
seluruh tiga kursi yang ada.
• Dalam cumulative voting, Ms. Wesson memiliki
1,200 suara ( = 400 lembar × 3 kursi) dan Mr.
Smith 1,800 suara.
• Ms. Wesson dapat memilih setidaknya satu
anggota direksi.
12. Proxy Voting
• Proxy adalah pemberian wewenang yang
legal oleh pemegang saham kepada orang
lain untuk memberikan suara atas nama
kepemilikannya.
• Untuk kemudahan, pemilihan aktual pada
perusahaan publik yang besar biasanya
dilakukan dengan cara proxy.
13. Dividends
• Kecuali dividen ditentukan oleh direksi, ini bukan
kewajiban perusahaan.
– Sebuah perusahaan tidak dapat dikatakan bangkrut
karena tidak memberikan dividen.
• Pembayaran dividen oleh perusahaan bukan beban
bisnis.
– Oleh karena itu, dividen bukan tax-deductible.
• Dividen yang diterima oleh pemegang saham
individual sebagian besar digolongkan sebagai
pendapatan pribadi dan dikenakan pajak penuh.
– Ada pengecualian untuk intra-corporate dividend.
14. Classes of Stock
• Ketika ada lebih dari satu kelas saham,
biasanya dibuatkan hak suara yang tidak sama.
• Banyak perusahaan menerbitkan saham dengan
dua kelas. Alasannya berkaitan dengan
pengendalian perusahaan.
• Lease, McConnell, dan Mikkelson menemukan
harga pasar dari saham dengan hak suara yang
superior 5% lebih tinggi dari harga saham yang
lain yang identik dengan hak suara yang inferior.
15. Corporate Long-Term Debt : The Basics
• Bunga versus dividen
• Is It Debt or Equity?
• Fitur dasar dari Long-Term Debt
• Bermacam tipe Debt
• Repayment
• Seniority
• Security
• Indenture
16. Interest versus Dividends
• Hutang bukan kepemilikan perusahaan. Kreditur
tidak biasa mempunyai kekuasaan memilih.
• Pembayaran bunga perusahaan dari hutangnya
dianggap sebagai biaya menjalankan bisnis dan
sepenuhnya tax-deductible. Dividen dibayarkan
setelah pajak.
• Hutang yang belum dibayar adalah kewajiban
perusahaan. Jika perusahaan tidak membayar,
kreditur dapat secara hukum mengklaim aset
perusahaan.
17. Is It Debt or Equity
• Beberapa sekuritas tidak jelas antara hutang
dan ekuitas.
• Perusahaan sangat ahli dalam membuat
sekuritas campuran yang kelihatan seperti
ekuitas tetapi disebut hutang.
– Yang pasti, perbedaan penting pada saat
pembayaran pajak.
– Perusahaan yang sukses dalam membuat sekuritas
hutang yang sebetulnya ekuitas memperoleh
keuntungan dari hutang disamping menghilangkan
biaya kebangkrutannya.
18. Basic Features of Long-Term Debt
• Bond indenture biasanya berisi:
– Jumlah penerbitan, tanggal penerbitan, jatuh tempo.
– denominasi (nilai par)
– Kupon tahunan, tanggal pembayaran kupon
– Jaminan
– Sinking Funds
– Call Provisions
– Covenants
• Fitur yang dapat berubah sepanjang waktu
– Rating
– Yield-to-Maturity
– Market price
19. Different Types of Debt
• Debenture adalah hutang perusahaan
tanpa jaminan, sebaliknya bond dijamin
dengan harta perusahaan.
• Note biasanya berhubungan dengan
hutang tanpa jaminan dengan jatuh tempo
lebih pendek dari debenture, mungkin 10
tahun.
20. Repayment
• Hutang jangka panjang biasanya dibayar
dengan jumlah yang teratur sepanjang
masa hutang. Pembayaran hutang jangka
panjang dengan angsuran biasanya
disebut amortization.
• Amortization biasanya disiapkan dalam
bentuk sinking fund. Tiap tahun
perusahaan menempatkan uang ke dalam
sinking fund, dan uang tersebut digunakan
untuk membayar kembali bonds.
21. Seniority
• Senioritas mengindikasikan preferensi
dalam posisi dibandingkan dengan
kreditur lain.
• Beberapa hutang berada di bawah. Dalam
kasus terjadinya kebankrutan, pemegang
hutang yang berada di bawah harus
memberikan preferensi kepada yang kredit
lebih senior untuk dibayar terlebih dahulu.
22. Security
• Jaminan adalah bentuk attachment
kepada properti.
– Dengan ini properti dapat dijual jika debitur
tidak dapat membayar hutang untuk
memenuhi kewajibannya.
– Mortgage digunakan untuk jaminan pada
properti yang intangible.
– Debentures tidak dijamin dengan mortgage.
23. Indenture
• Perjanjian tertulis antara perusahaan
penerbit surat hutang dan pemberik
pinjaman.
• Berisi terms of the loan ke depan:
– Maturity
– Interest rate
– Protective covenants.
24. Preferred Stock
• Merupakan ekuitas perusahaan, tetapi
berbeda dengan saham biasa karena
saham preferen memiliki preferensi dalam
pembayaran dividen dan aset perusahaan
dalam kasus terjadinya kebangkrutan.
• Saham preferen memiliki nilai likuidasi
yang disebutkan, biasanya $100 per
lembar saham.
• Dividen saham preferen bisa kumulatif
atau pun tidak.
25. Is Preferred Stock Really Debt ?
• Kemasan yang bagus dapat dibuat di mana
saham preferen adalah sebenarnya hutang yang
disembunyikan.
– Pemegang saham preferen menerima dividen sesuai
yang telah dinyatakan.
– Pada saat likuidasi, pemegang saham preferen
diberikan klaim yang tetap.
• Tidak seperti hutang, dividen saham preferen
tidak dapat dikurangi seperti bunga dalam
menentukan pendapatan perusahaan yang kena
pajak.
• Sebagian besar saham preferen di U.S.
dipegang oleh investor perusahaan.
– Mereka menerima pembebasan pajak sebesar
70%.
26. The Preferred-Stock Puzzle
• Ada dua efek pajak yang saling menghilangkan untuk
dipertimbangkan dalam evaluasi saham preferen:
– Dividen tidak dikurangkan dari laba perusahaan
dalam penghitungan kewajiban pajak perusahaan
penerbit.
– Ketika perusahaan membeli saham preferen, 70%
dari dividen yang diterima dihapuskan dari pajak
perusahaan.
• Sebagian besar setuju bahwa tidak sepenuhnya
menghilangkan. Dimana saham preferen menawarkan
fleksibilitas yang lebih sedikit kepada penerbit dibanding
saham biasa, beberapa memiliki pendapat bahwa
saham biasa seharusnya tidak ada.
27. Patterns of Financing
• Arus kas yang dihasilkan secara internal
mendominasi sebagai sumber pendanaan,
biasanya antara 70 dan 90%.
• Perusahaan biasanya menggunakan lebih dari
yang dihasilkan secara internal—defisitnya
dibiayai dengan menerbitkan hutang atau
saham baru.
• Net new issues of equity diperkecil dengan
penerbitan hutang baru.
• Hal ini konsisten dengan pecking order
hypothesis.
28. The Long-Term Financial Deficit (1999)
Sources of Cash Flow
(100%)
Internal cash
flow (retained
earnings plus
depreciation)
70%
Long-term
debt and
equity 30%
Uses of Cash Flow
(100%)
Capital
spending
80%
Net
working
capital plus
other uses
20%
Internal
cash flow
External
cash flow
Financial
deficit
29. Recent Trends in Capital Structure
• Mana yang terbaik : nilai buku atau nilai
pasar?
– Secara umum, economists lebih menyukai
nilai pasar.
– Akan tetapi, banyak treasurer perusahaan
mungkin melihat nilai buku lebih menarik
karena adanya volatilitas nilai pasar.
• Apakah kita menggunakan nilai buku atau
nilai pasar, debt ratios untuk perusahaan non
finansial di U.S. selama ini berada di bawah
50% dari total pendanaan.
30. Summary and Conclusions
• Sumber dasar dari pendanaan jangka panjang adalah:
– Long-Term Debt
– Common Stock
– Preferred Stock
• Pemegang saham biasa memiliki hak suara, kewajiban
terbatas, dan klaim terakhir terhadap perusahaan.
• Pemegang bond memiliki contractual claim terhdap
perusahaan.
• Saham preferen memiliki beberapa fitur dari hutang dan
ekuitas.
• Perusahaan membutuhkan pendanaan-sebagian besar
dihasilkan secara internal.