Teori-teori biologis dan evolusioner berusaha menjelaskan perkembangan manusia dan perilakunya melalui perspektif proses biologis dan evolusi. Teori-teori tersebut mencakup teori evolusi Darwin tentang seleksi alam, teori psikologi evolusioner yang menekankan pentingnya adaptasi dan reproduksi, serta teori etologi yang melihat pengaruh biologi dan evolusi pada perilaku. Namun, teori-teori ini juga mendapat kritik karena terlal
2. Teori-teori biologis menekankan faktor nature sebagai penentu
perkembangan manusia, yaitu kematangan, dan dasar-dasar
biologis prilaku proses mental.
Teori-teori biologis dipengaruhi oleh perspektif evolusioner
pemikiran Charles Darwin.
Proses – proses biologis dipandu oleh gen, memengaruhi
perkembangan individu di setiap periode masa hidup manusia.
Pengalaman lingkungan dan landasan biologis sama-sama
membuat kita seperti adanya saat ini.
3. Teori Evolusi
• Teori evolusi menjelaskan terbentuknya makhluk hidup melalui
proses perubahan pada makhluk yang berlangung secara perlahan
dan jangka wanktu yang lama.
Beberapa teori evolusi menurut para ahli:
• Jean-Baptise Lamarck: Lingkungan mempunyai pengaruh
terhadap perubahan organ organisme dan perubahan tersebut
diwariskan.
• Charles Darwin: mengemukakan hipotesis Seleksi Alam sebagai
penyebab terjadinya perubahan. Seleksi alam menurutnya adalah:
-Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi
-Terjadi melalui interaksi antar ingkungan dengan keaneka
ragaman yang ada di antara individu organisme yang menyusun
populasi
-Produk berupa adaptasi populasi dengan lingkungannya
4. Mekanisme Evolusi
• Evolusi dapat berlangsung akibat variasi genetik dan seleksi alam
• Keturunan dari perkawinan bersifat bervariasi
• Variasi dalam suatu keturunan disebabkan oleh adanya mutasi gen
dan adanya rekombinasi gen-gen dalam suatu keturunan.
• Seleksi alam terjadi berdasarkan kemampuan makhluk hidup
untuk bertahan dan menyesuaikan diri tehadap lingkungan.
6. Seleksi Alam dan Perilaku Adaptif
• Seleksi alam (natural selection) adalah proses evolusi yang menetapkan bahwa
spesies-spesies yang paling dapat menyesuaikan diri akan menjadi spesies yang
dapat bertahan hidup dan bereproduksi. Jika makhluk hidup tidak mampu
bertahan terhadap perubahan lingkungan yang terjadi makan kemungkinan
besar ia akan mati / punah.
Konsep seleksi alam dalam relevansinya dengan psikologi evolusioner:
-Variabilitas ditekankan pada aktivitas visual, kekuatan fisik dan kecepatan
belajar.
-Hanya beberapa perbedaan individu / sifat yang bisa diwariskan
7. •Perilaku Adaptif (adaptive behaviour) adalah perilaku yang mendukung
kelangsungan hidup organisme dihabitat alam (Johnson & Losos, 2010). Adaptasi
terbagi menjadi 3: Adaptasi Morfologi, Adaptasi Fisiologi dan Adaptasi Tingkah
Laku.
1. Adaptasi Morfologi: Berkaitan dengan bentuk tubuh / organ tubuh organisme.
2. Adaptasi fisiologis: Berkaitan dengan proses/fungsi organ tubuh organisme.
3. Adaptasi Tingkah Laku: perilaku adaptif dalam penyesuaian diri dengan
lingkungan.
8. Psikologi Evolusioner
• Psikologi evolusioner (evolutionary psychology), mengedepankan pentingnya
adaptasi, reproduksi, dan “survival of the fittest” dalam rangka membentuk
perilaku.
• Menurut pandangan ini, seleksi alam akan mendorong perilaku yang dapat
meningkatkan keberhasilan reproduksi, kemampuan untuk mewariskan gen-
gen anda sendiri kepada generasi selanjutnya (Confer & kawan-kawan, 2010;
Cosmides, 2011)
• Biologi dan lingkungan berinteraksi untuk menciptakan perilaku.
• Secara tidak sadar manusia berjuan untuk mempertahankan hidupnya dan
mewariskan gen yang ada pada dirinya. Sehingga membentuk mekanisme
perkembangan untuk memecahkan masalah.
9. Psikologi Perkembangan Evolusioner
• Evolusi masa kanak-kanak manusia berlangsung lama karena manusia
membutuhkan waktu untuk mengembangkan otaknya yang besar dan
mempelajari kompleksitas komunitas sosialnya.
• Manusia membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi matang secara
reproduktif dibandingan dengan hewan mamalia lainnya.
• Selama masa kanak-kanak ini, manusia mengembangkan otak yang besar
ini, dan pengalaman-pengalaman yang dibutuhkan untuk menjadi orang
dewasa yang berkompeten dalam masyarakat yang kompleks.
• Banyakya mekanisme psikologis yang berkembang bersifat spesifik sesuai
bidang-bidang tertentu.
• Mekanisme yang berkembang tidak selalu adaptif dalam masyarakat
kontemporer.
10. Mengoneksikan Evolusi dengan Perkembangan Masa
Hidup
• Inti dari teori evolusioner adalah individu perlu hidup cukup lama
untuk melakukan reproduksi dan mewariskan karakteristik-
karakteristik yang dimilikinya.
• Menurut ahli perkembangan masa hidup Paul Bates (2000), keutungan-
keuntungan yang dihasilkan dari seleksi evolusi akan berkurang seiring
dengan bertambahnya usia.
• Penyakit Alzheimer, yang merupakan gangguan otak yang tidak dapat
disembuhkan dan ditandai dengan kemunduran secara bertahap.
Penyakit ini biasanya tidak terasakan hingga seseorang mencapai usia
70 tahun / lebih. Apabila penyakit ini menyerang diusia 20 tahun,
mungkin seleksi alam telah menghilangkan penyakit ini sejak beribu-
ribu tahun yang lalu.
11. Evaluasi terhadap Psikologi Evolusioner
• Albert Bandura (1998) menolak konsep yang disebut “evolusionisme satu sisi” /
“one-sided ovolutionism” yang memandang perilaku sosial sebagai produk dari
perkembangan biologis.
• Alternatifnya adalah pandangan bidireksional (bidirectional view), bahwa kondisi
lingkungan dan biologis saling memengaruhi satu sama lain.
• Menurut pandangan ini, tuntutan evolusi menciptakan perubahan dalam
struktur biologis yang memungkinkan penggunaan alat-alat bantu sehingga
nenek moyang kita mampu memanipulasi lingkungan & membangun kondisi-
kondisi lingkungan baru. Selanjutnya, inovasi lingkungan menghasilkan tuntutan
seleksi baru yang menggiring evolusi pada sistem biologis khusus untuk
kesadaran, pikiran dan bahasa.
• Mempelajari gen-gen khusus dalam diri musia dan spesies dengan lingkungan
dan perilaku menjadi pendekatan terbaik untuk menguji ide yang muncul dari
psikologi evolusioner.
12. Teori Etologi
• Etologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku
hewan, mekanisme dan faktor yang mempengaruhinya.
• Dalam ilmu psikologi, etologi berarti ilmu yang mempelajari
perilaku manusia di dalam pengaturan yang alami.
• Teori Etologi memahami bahwa perilaku manusia mempunyai
relevansi dengan perilaku binatang.
• Teori Etologi dari perkembangan memandang bahwa perilaku
sangat dipengaruhi oleh biologi dan evolusi.
• Teori ini menekankan bahwa kepekaan kita terhadap jenis
pengalaman yang beragam berubah sepanjang rentang kehidupan,
dengan kata lain, ada periode kritis atau sensitif bagi beberapa
pengalaman.
• Etologi menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh
biologi, terkait dengan evolusi dan ditandai oleh periode penting
atau peka.
13. • Ada atau tidaknya pengalaman tertentu akan memiliki dampak jangka-
panjang bagi individu.
• Studi tentang tingkah laku yang khas memiliki nilai adaptif konteks di
alam.
• Bawaan perilaku berevolusi untuk meningkatkan peluang kelangsungan
hidup
• Para Etolog yakin bahwa laboratorium bukanlah setting yang baik untuk
mengamati perilaku. Mereka mengamati perilaku secara teliti dalam
lingkungan alamiahnya seperti : di rumah, taman bermain, tetangga,
sekolah, rumah sakit dll.
14. Tokoh-tokoh dalam teori Etologi:
1. Konrad Z. Lorenz ( Austria, 1903-1989)
Salahsatu teori etologi yang terkenal adalah teori Imprinting yang di
cetuskan oleh ahli zoologi Eropa Konrad Lorenz (1903-1989).
Merupakan suatu proses belajar yang cepat dan naluriah yang melibatkan
kelekatan kepada objek bergerak yang pertama kali dilihat.
2. John Bowlby (1907-1990)
John Bowlby (1969, 1989) menyatakan bahwa kelekatan kepada pengasuh
selama satu tahun pertama kehidupan memiliki konsekuensi penting bagi
keseluruhan masa hidup seseorang. Bowlby menyatakan bahwa kita dapat
memahami tingkah laku manusia dengan mengamati lingkungan yang
diadaptasinya yaitu : lingkungan dasar tempat berkembang.
3. Nikolas Tinbergen ( Den Haag, 1907 – 1988)
Tinbergen terkenal dengan empat pertanyaan yang dipercayainya yang
harus ditanyakan berkenaan dengan berbagai perilaku binatang. Selain itu,
dengan metodenya ia menerapkannya untuk menangani gejala autisme
pada anak. Tinbergen melakukan percobaan dengan menggunakan sarang
tawon yang ditempatkan di tengah lingkaran bunga pinus, kemudian
lingkaran bunga pinus dipindahkan disamping sarangnya.
15. Fase-fase kelekatan dalam etologi:
- Fase Pertama : Merespon kepada seseorang. Fase ini akan terjadi pada bayi lahir
sampai berusia 3 bulan
- Fase Kedua : Fokus hanya pada orang-orang yang dikenalnya. (3 – 6 bulan)
- Fase Ketiga : Kelekatan yang intens dan pencarian kedekatan yang aktif
terhadap orang-orang sekitarnya. (6 bulan – 3 tahun)
- Fase Keempat: Mulai menunjukan tingkah laku persahabatan. (3 tahun – akhir
masa kanak-kanak)
• Kelekatan seorang anak mengikuti arah yang serupa dengan proses pencetakan
(imprinting) pada hewan. Imprinting adalah proses dimana hewan belajar stimuli
pemicu untuk melepaskan insting-insting sosial mereka.
16. Mekasinme Perkembangan:
• Etologi menekankan pada proses biologis yang berinteraksi dengan
pengalaman.
• Sebagai tambahan dari perubahan biologis sepanjang rentang
kehidupan, terdapat kemampuan belajar yang innate (yang umum
& spesifik).
• Kemampuan belajar yang dibangun sampai sistem saraf inilah
yang memungkinkan organisme dapat belajar dari
pengalamannya.
• Etologis juga mempelajari perilaku yang dipelajari (learned
behavior) yang ditujukan untuk adaptasi.
17. Evaluasi terhadap Teori Etologi
• Sejumlah kritik yang dilontarkan terhadap teori etologi yang terlalu kaku mengenai
periode kritis dan sensitif
• Terlalu menekankan pada dasar biologis.
• Perhatian terhadap kognisi kurang memadai.
• Teori tersebut lebih baik dalam menghasilkan penelitian-penelitian dengan hewan
daripada dengan manusia.