1. PARADIGMA KUANTITATIF
POSITIVISTIK
NAMA KELOMPOK 1 :
WARDAYANTI
FITRIANI
FADLULLAH
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI
TAHUN 2022
2. Menurut Prof. Mudji Rahardjo,Paradigma
adalah pandangan mendasar mengenai pokok
persoalan, tujuan dan sifat dasar bahan kajian
Dalam sebuah penelitian, Paradigma merupakan kerangka berpikir
yang dipakai oleh para peneliti dalam memandang realita suatu
permasalahan dan juga teori ataupun ilmu pengetahuan.
Secara umum yang sering digunakan para
peneliti yakni :
Paradigma positivistik ( kuantitatif)
Paradigma interpretif (kualitatif)
3. Paradigma positivistik
epistemologi
Bagi positivisme, memandang bahwa ada realitas obyektif yang
merupakan realitas di luar diri para peneliti.
Peneliti dalam paradigma ini ditempatkan sebagai disinterested
scientist yaitu informan, pengambil keputusan dan perantara
perubahan.
Dari sini antara penelti dan obyeknya berjarak ( Salim dalam
Narwaya, 2006 :148)
4. Lanjutan…
• Positivisme diidentikkan dengan teori korespondensi (sepadan) tentang kebenaran. Menekankan
kebenaran dalam bingkai fakta empiris- visual. Sesuatu dianggap benar bila ditemukan dalam
fakta yang bisa ditangkap panca indera.
• Kebenaran dicari lewat hubungan kausal –linier (sebab- akibat) dengan memakai hukum teori
kebenaran korespondensi (kesesuaian).
• Positivisme menyusun bangunan ilmu yang momothetic , yaitu ilmu yang selalu berupaya
membuat hukum generalisasi.
• Tujuan utama setiap penelitian ilmiah adalah usaha verifikasi atas hipotesa. Kelompok positivistik
menempatkan hipotesa sebagai fakta sekaligus hukum
• Realitas obyektif tidak boleh diintervensi oleh nilai subyektif (value). Ilmu/penelitian haruslah
netral dari kepentingan nilai yang ada.
5. ontologi
• Asumsi mengenai objek atau realitas sosial yang diteliti.
ontologi melihat tentang ada, eksistensi dan esensi sebuah
realitas.
• Paradigma positivisme mempunyai keyakinan bahwa hakikat
kenyataan adalah tunggal. Realitas pada kenyataannya taat
pada hukum yang universal.
• Realitas adalah sesuatu yang berdiri di luar sana, peneliti
berdiri dalam batas jarak yang sudah ditentukan.
7. aksiologi
Dimensi epistemologi cukup berpengaruh terhadap sikap nilai. Positivisme menuntut
penelitian yang bebas nilai baik kepentingan, etika ataupun pilihan moral pada subyek
peneliti.
Kebebasan nilai tersebut dipakai untuk menjaga wujud obyektifitas ilmu atau hasil penelitian
Nilai yang dimaksud bisa berupa ideologi, interest, keyakinan, politik, budaya dan
sebagainya.
Konsekuensinya sebuah penelitian hanya pada ekspalanasi ( menguji hipotesis, melakukan
sebuah kontrol sekaligus prediksi).
8. Penelitian kuantitatif
Merupakan metode untuk menguji teori tertentu dengan
cara meneliti hubungan antar variabel yang diukur
biasanya dengan instrumen penelitian yang terdiri dari
angka-angka dan dapat dianalisis berdasarkan prsedur
statistik. (Creswell, 2008)
Determinasi
Reduksionisme
Observasi dan penguji empiris
Verifikasi teori
9. Lanjutan…
Secara garis besar dalam paradigma positivistik ini percaya bahwa ada
kebenaran tunggal dari suatu kejadian ataupun pandangn. Realitas yang
ada di positivistik dapat diukur dengan metode yang valid fan terpercaya.
Pendekatan yang dipakai pada paradigma tersebut adalah pendekatan
kuantitatif.