Cegah faktor risiko PTM sejak dini, kendalikan PTM melalui kepatuhan pasien untuk minum obat teratur sehingga penyakit terkontrol, akan berdampak pada penurunan kematian PTM sebagai co-morbid COVID-19 dan memiliki daya ungkit bagi SPM
4. PTM SEBELUM PANDEMI COVID-19
PENYEBAB
KEMATIAN
TERBANYAK
PEMBIAYAAN
KESEHATAN
TERMAHAL
Cancer TB
Cardioserebro
vascular
Disease
DM
36.9% 9.7% 9.3% 5.9%
CHD
Gagal
Ginjal
Cancer Stroke
10.3 T 3.5 T 2.5 T 2.3 T
COPD
2.9%
Thalasemia
509 M
Sumber : IHME 2017
Sumber : BPJS 2019
5.
6. KOMORBID COVID-19 DI INDONESIA
Sumber : PHEOC Kemenkes
Keterisian data: 376 dari 2.683
*Data 26 Juni 2020
28
21
21
77
84
140
268
454
667
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Hipertensi
Diabetes
Jantung
PPOK
Pernafasan lainnya
Ginjal
Asma
Gangguan Imunologi
Keganasan
Kasus Positif
Kasus Positif
23
34
41
102
152
172
Hipertensi
Diabetes
Jantung
Ginjal
PPOK
Pernafasan
lainnya
Gangguan
Imunologi
Keganasan
Asma
0 50 100 150 200
Kasus Meninggal
7
4
7
7. PTM : COMORBID COVID-19
Diabetes
Hipertensi Penyakit
Jantung
Gagal Ginjal
PPOK
PTM menyebabkan
kerusakan pada
organ tubuh
sehingga rawan
terinfeksi
Peningkatan
reseptor ACE 2
pada hipertensi dan
diabetes
Penyakit
Kardiovaskular
menimbulkan
komplikasi berat
antara lain gagal
jantung akut dan
henti jantung
Kemoterapi dan
radioterapi dapat
menyebabkan
gangguan fungsi
sumsum tulang
yang berdampak
terhadap penurunan
sistem imunitas
tubuh
36,8% kematian (IHME, 2017)
10,3 T pembiayaan kesehatan
(BPJS, 2019)
2,3 T pembiayaan kesehatan
(BPJS,2019)
9,3% kematian akibat DM
(IHME,2017)
9,7% kematian akibat
kanker (IHME,2017)
2,9% kematian akibat COPD
(IHME,2017)
Faktor risiko penyebab kematian
sebesar 23,7% (IHME, 2017)
9. Hipertensi Diabetes
Cardio
vaskular
Kanker Stroke Gagal Ginjal
✔
✔ ✔ ✔ ✔ ✔
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
FAKTOR RISIKO BERSAMA (COMMON RISK FACTORS)
YANG BISA DIRUBAH
POLA MAKAN
TIDAK SEHAT
KURANG
AKTIFITAS
FISIK
MEROKOK
OBESITAS
PREDIABETES
10. BEBAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
(RISKESDAS 2018)
Jenis penyakit Usia Prevalensi # Penduduk # Penderita
Hipertensi >18 tahun 34.10% 172,285,600 58,749,390
Obesitas (IMT) >18 tahun 21.80% 172,285,600 37,558,261
Obesitas sentral >15 tahun 31.00% 194,528,500 60,303,835
Diabetes melitus >15 tahun 10.90% 194,528,500 21,203,607
Stroke >15 tahun 1.09% 194,528,500 2,120,361
Penyakit ginjal kronis >15 tahun 0.35% 194,528,500 680,850
Penyakit kanker semua umur 0.18% 265,015,300 477,028
Penyakit jantung semua umur 0.15% 265,015,300 397,523
Sumber:
• Prevalensi dari hasil Riskesdas 2018, dihitung secara sederhana belum diperhitungkan dengan pembobotan
• Jumlah penduduk dari Proyeksi jumlah penduduk 2018 (Bappenas)
11. KEBIJAKAN P2PTM
(PERMENKES NO. 71/2015 TENTANG PENANGGULANGAN PTM)
Sosialisasi
KIE,
Penyuluhan dll
PROMOSI
KESEHATAN
DETEKSI
DINI
PERLINDUNGAN
KHUSUS
PENANGANAN
KASUS
Vaksinasi
(HPV, Rubella)
Identifikasi sejak awal
kemungkinan adanya
faktor risiko
Pengobatan di
fasyankes sesuai
standar
KESMAS, P2P, YANKES
14. TEKANAN DARAH
GULA DARAH
INDEKS MASSA TUBUH/LINGKAR PERUT :
• LAKI-LAKI < 90 cm
• PEREMPUAN < 80 cm
DI FKTP :
WANITA 30-50 TAHUN/MEMILIKI RIWAYAT SEXUAL
PERIKSA PAYUDARA DAN LEHER RAHIM
CEGAH FAKTOR
RISIKO DAN
KENDALIKAN PTM
MENURUNKAN
Co-MORBID
COVID-19
POLA MAKAN
TIDAK SEHAT
KURANG
AKTIFITAS
FISIK
MEROKOK
OBESITAS
PREDIABETES
DAYA UNGKIT
SPM
PENGUKURAN ≥15 TAHUN
EDUKASI
15. POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PTM
Terintegrasi dengan program
lain dan pengembangan ke
tempat kerja, sekolah dan
kampus
Pelaksana kader terlatih dibawah
pengawasan tenaga kesehatan
Puskesmas
Melakukan rujukan ke FKTP
sesuai indikasi
Digunakan oleh penyandang
PTM utk monitoring
penyakitnya
UKBM dibawah binaan Puskesmas,
sumber pembiayaan dari APBD dan ADD
Diselenggarakan berkala untuk deteksi
dini faktor risiko PTM (TD, GDs dan IMT),
gangguan indera serta pemberian
informasi dan edukasi perubahan gaya
hidup
POSBINDU
PTM
16. TUJUAN POSBINDU PTM
Pemberdayaan
masyarakat ikut
memelihara dan
meningkatkan
kesehatan dirinya
1 4
Upaya promotif –
preventif bagi
masyarakat
terutama populasi
sehat dan berisiko
Pemantauan faktor
risiko PTM agar
cepat teridentifikasi
dan segera dapat
melakukan
perubahan gaya
hidup
Pemantauan PTM
agar dapat segera
dirujuk ke
fasyankes utk
pengobatan sesuai
standar
17. DATA POSBINDU PROVINSI SULAWESI BARAT
Jumlah Persentase
Jumlah Desa 700 -
Jumlah Desa
Berposbindu
435 62%
Jumlah
Posbindu
695 99,3%
Terdapat Desa yang
memilki lebih dari 1
Posbindu
Target Posbindu
:
856.355
Capaian :
406.934 (48%)
18. DATA PTM PROV SULBAR
Sumber : Balitbangkes,
2018
Prevalensi Hipertensi
berdasarkan hasil pengukuran
tertinggi di Kab. Mamasa,
sedangkan menurut diagnosa
dokter tertinggi di Kab. Majene.
Prevalensi Hipertensi meningkat
seiring dengan peningkatan
kelompok umur.
32.3
37.8
43.7
32.8
25.5
32.9
9.1
7.3
3.6
6.2 6.2 5.8
10.4
7.7
5.7
7.9 8.1
6.5
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
Majene Polewali Mandar Mamasa Mamuju Mamuju Utara Mamuju Tengah
Prevalensi Hipertensi pada Penduduk Umur ≥18 Tahun
di Provinsi Sulawesi Barat (Riskesdas 2018)
Hasil Pengukuran Diagnosis Dokter Diagnosis/Obat
19. 0.8 1.5
5.8
10.5
17.0 20.7 17.3
0.8 1.9
6.5
12.5
20.3
25.5
19.5
14.7
20.6
35.6
47.9
62.6
66.5
70.8
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
18-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+
Prevalensi Hipertensi Menurut Kelompok Umur
di Provinsi Sulawesi Barat (Riskesdas 2018)
Diagnosis Dokter Diagnosis/Obat Hasil Pengukuran
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
Majene Polewali
Mandar
Mamasa Mamuju Pasangkayu Mamuju
Tengah
63.4
54.0
70.2 67.5 72.3
47.2
27.8
34.5
21.0 29.0 22.3
48.3
8.9 11.4 8.8
3.6 5.4 4.5
Proporsi Kerutinan Minum Obat Anti Hipertensi
pada Penduduk Umur ≥18 Tahun di Provinsi
Sulawesi Barat (Riskesdas 2018)
Rutin Tidak Rutin Tidak Minum Obat
DATA PTM PROV SULBAR
20. 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
1.8
2.0
Majene Polewali
Mandar
Mamasa Mamuju Pasangkayu Mamuju Tengah
0.8
1.4
0.3
0.4
0.8
1.0
1.1
1.9
0.4
0.6
1.2
1.5
Prevalensi (%) Diabetes Melitus berdasarkan Diagnosis Dokter pada Penduduk Semua
Umur dan Kelompok Umur ≥15 Tahun di Provinsi Sulawesi Barat (Riskesdas 2018)
Semua Umur ≥15 Tahun
Prevalensi DM
Provinsi Sulbar :
Semua Umur : 0,9%
Umur ≥15 Tahun : 1,3%
21. 0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
Majene Polewali Mandar Mamasa Mamuju Mamuju Utara Mamuju Tengah
87.7
81.2
93.2
88.0 89.6 90.0
11.6
17.1
6.3
11.3 9.6 9.1
0.7 1.7 0.5 0.6 0.9 1.0
Proporsi Kerutinan Memeriksakan Kadar Gula Darah pada
Penduduk Semua Umur di Provinsi Sulawesi Barat
(Riskesdas 2018)
Tidak Pernah Tidak Rutin Rutin
Sumber : Balitbangkes,
2018
86,8%
penduduk di
Prov. Sulbar
tidak pernah
memeriksaka
n kadar gula
darah.
22. 0.1
0.8
0.9
1.3
1.8
1.5
2.9
1.8
3.8
2.4
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
<1 1-4 5-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+
Prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan Diagnosis
Dokter menurut Kelompok Umur
di Provinsi Sulawesi Barat (Riskesdas 2018)
Prevalensi tertinggi
Penyakit Jantung di
Prov. Sulbar pada
kelompok umur 65-
74 tahun, diikuti
kelompok umur 45-
54 tahun (usia
produktif).
23. Sumber : Balitbangkes,
2018
0
10
20
30
40
50
60
70
80
15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+
0.05 0.04 0.3 0.32 0.05 1.04
0
0 0 0
70.03
0 0
0
Prevalensi Gagal Ginjal Kronis berdasarkan Diagnosa Dokter dan
Proporsi Hemodialisis Menurut Kelompok Umur
di Provinsi Sulawesi Barat (Riskesdas 2018)
Gagal Ginjal Kronis Hemodialisis
Prevalensi tertinggi
Gagal Ginjal Kronis
di Prov. Sulbar pada
kelompok umur 65-
74 tahun,
sedangkan proporsi
Hemodialisis
tertinggi pada
kelompok umur 45-
54 tahun (usia
produktif).
24. 0.0 0.0
1.2 0.8
3.1
0.9
2.6
5.0
0.0
0.0
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
<1 1-4 5-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75+
Prevalensi (per mil) Kanker berdasarkan Diagnosis Dokter pada Penduduk Semua
Umur menurut Kelompok Umur di Provinsi Sulawesi Barat (Riskesdas 2018)
Prevalensi Kanker di
Prov. Sulbar sebesar
1,58‰ dengan
prevalensi tertinggi
terdapat pada
kelompok umur 55 –
64 tahun.
Sumber : Balitbangkes,
2018
25. Sumber : Balitbangkes,
2018
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
Majene Polewali
Mandar
Mamasa Mamuju Mamuju
Utara
Mamuju
Tengah
0.9
2.4
0.5
0.7
1.3
1.8
Prevalensi Asma pada Penduduk Semua Umur di Provinsi Sulawesi Barat
(Riskesdas 2018)
Prevalensi Asma di
Prov. Sulbar sebesar
1,5%, dan tertinggi
pada Kabupaten
Polewali Mandar
(2,4%)
28. REGULASI KTR DI PROVINSI SULAWESI BARAT
(UPDATE PER NOVEMBER 2020)
NO KABUPATEN/KOTA
JENIS REGULASI TAHUN DIKELUARKAN
REGULASI YANG DIMILIKI DAERAH
PERDA
PERKADA
(Perbup/Perwal/
Pergub/dll)
PERDA
PERKADA
(Perbup/Perwal/
Pergub/dll)
1 Kab. Majene Perbub 2016 Peraturan Bupati Kabupaten Majene No 6
Tahun 2016
2 Kab. Mamasa Perda Kab 2017 Peraturan Daerah Kabupaten Mamasa No 4
tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok
3 Kab. Mamuju Perda Kab Perbub 2018 2014 1. Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju No
8 Tahun 2018
2. Peraturan Bupati No. 12 Tahun 2014
tentang Kawasan Tanpa Rokok
4 Kab. Mamuju Utara Perda Kab 2016 Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Utara
No 5 tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa
Rokok
5 Kab. Mamuju Tengah Perbub 2015 Peraturan Bupati No 4 Tahun 2015 tentang
Kawasan Tanpa Rokok
6 Kab. Polewali Mandar Perda Kab 2015 Peraturan Daerah Kabupaten Polewali
Mandar No.4 tahun 2015 tentang Kawasan
Tanpa Rokok
29. INDIKATOR RPJMN 2020-2024
No Indikator
Target
2020 2021 2022 2023 2024
1
Prevalensi merokok penduduk usia
10-18 tahun
9,1 9,0 8,9 8,8 8,7
2
Prevalensi obesitas pada
penduduk usia > 18 tahun (persen) 21,8 21,8 21,8 21,8 21,8
30. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA
Puskesmas
Keluarga
Posyandu, Posbindu PTM, Posyandu
lansia,
Keluarga Keluarga
Keluarga Keluarga 30
32. KEMENKES
KTR, gizi seimbang, ASI eksklusif, aktifitas fisik, deteksi
dini
KEMENDIKBUD
UKS, KTR, sekolah ramah anak, aktifitas fisik, sanitasi
sekolah, pendidikan keluarga hidup sehat
KEMENPORA
Kampanye OR, fasilitasi OR, penyediaan sarana OR masyarakat
KEMENAG
Bimkes pra nikah, rumah ibadah sehat, poskestren, KTR,
madrasah ramah anak, aktifitas fisik, sanitasi madrasah
KEMENTAN
Keamanan dan mutu pangan bebas pestisida, produksi
buah dan sayur, pemanfaatan pekaranagan
KKP
Gemarikan, keamanan dan mutu perikanan
KEMEN PUPR
Sarana aktifitas fisik, RTH, air bersih, sanitasi dasar
KEMENHUB
Sarana pejalan kaki dan bersepeda, park and ride utk aktifitas
fisik
KEMEN LHK
Pengendalian pencemaran air, penghapusan bahan
berbahaya, bank sampah, kualitas lingkungan
KEMENDAG
Pengendalian tembakau, alcohol, bahan berbahaya dlm pangan,
promosi sehat makmin, sayur dan buah
KEMENAKER
Deteksi dini pekerja, ruang menyusui, aktifitas fisik, KTR
DUKUNGAN MULTISEKTOR (INPRES NO.1/2017)
KEMENPAN
Aktifitas fisik, deteksi dini, ruang menyusui, KTR, snack
rapat sehat
KEMENKOMINFO
Diseminasi PHBS, iklan mendukung GERMAS
KEMENPPPA
Gerakan perempuan deteksi FR PTM, GERMAS bagi
keluarga
BPOM
Keamanan dan mutu pangan, keamanan jajanan anak
sekolah
BPJS KESEHATAN
Meningkatkan upaya prom-prev, sekunder prev, deteksi
dini
KEMENKEU
Pajak dan cukai tembakau, alcohol, insentif daerah yg
melaksanakan GERMAS
33. TAKE ACTION
• Pastikan bahwa indikator PTM dalam RPJMN 2020-2024 tertuang didalam RPJMD atau
RAD
• Perkuat kolaborasi KESMAS, P2P DAN YANKES dalam penanggulangan P2PTM
• Prioritaskan di awal ASN, TNI dan POLRI sebagai sasaran P2PTM karena ini adalah
kelompok terbanyak, lakukan skrining ukur TD, GDs dan IMT, bila tidak normal segera rujuk
ke fasyankes dan mendapat pengobatan yg teratur
• Lakukan skrining berkala di perkantoran bekerjasama dengan puskesmas terdekat
• Sosialisasikan budaya hidup sehat, kampanyekan makanan yg tidak berlebihan gula, gala
dan lemak, gerakkan aktifitas fisik individu dimasa pandemi, penguatan Kawasan Tanpa
Rokok dan gerakan ukur lingkar perut
• Pelayanan PTM di Fasyankes agar tetap diselenggarakan secara optimal.
• Tingkatkan kepedulian, kesadaran dan peran serta masyarakat, libatkan organisasi
perempuan
34. PENUTUP
Peningkatan prevalensi PTM sangat mungkin dicegah melalui pencegahan faktor risiko
PTM dengan perubahan perilaku individu
Kepedulian dan kesadaran masyarakat perlu terus ditumbuhkan untuk ikut ambil peran
bertanggungjawab menjaga kesehatan diri dan keluarganya melalui penguatan UKBM
Penyelenggaraan UKBM yang dibina oleh puskesmas adalah upaya dari, oleh dan
untuk masyarakat, dapat menjadi ujung tombak upaya promosi kesehatan dan sarana
deteksi dini serta feeder bagi FKTP didalam konteks upaya kesehatan masyarakat
Cegah faktor risiko PTM sejak dini, kendalikan PTM melalui kepatuhan pasien untuk
minum obat teratur sehingga penyakit terkontrol, akan berdampak pada penurunan
kematian PTM sebagai co-morbid COVID-19 dan memiliki daya ungkit bagi SPM
Perkuat kolaborasi multisektor
Skrining faktor risiko PTM dapat dilakukan secara mandiri jika memiliki alat pengukur tekanan darah dan gula darah sewaktu, dapat dilakukan di Posbindu ataupun di fasyankes. Skrining di Posbindu dapat dilakukan di populasi masyarakat di desa, di perkantoran, perusahaan dan di kampus, hasil skrining yg melewati batas normal maka akan dirujuk ke fasyankes untuk segera diobati, sedangkan hasil skrining yg normal maka akan mendapat edukasi gaya hidup agar dapat menghindari faktor risiko dan tetap sehat