Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan adalah merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar minimal bidang kesehatan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara.
2. 2
Sasaran dan Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta (1)
Indikator Baseline Target 2024
Peningkatan KIA, KB
dan Kespro
Percepatan Perbaikan
Gizi Masyarakat
Peningkatan Pengendalian
Penyakit
Penguatan Sistem
Kesehatan dan POM
Angka kematian ibu
(per 100.000 kelahiran hidup) 305
Angka kematian bayi
(per 1.000 kelahiran hidup)
24
Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Cara
Modern 57,2
Unmet Need KB (%) 10,60
ASFR 15 – 19 Tahun 36
183
16
63,41
7,4
18
Prevalensi stunting (pendek dan
sangat pendek) pada balita (%)
30,8 19
Prevalensi wasting (kurus dan sangat
kurus) pada balita (%)
10,2 7
Insidensi HIV
(per 1.000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV)
0,24 0,18
Pembudayaan Germas
Strategi Indikator dan Target
3. 3
Sasaran dan Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta (2)
Indikator Baseline Target 2024
Insidensi TB (per
100.000 penduduk)
319
Eliminasi malaria
(kab/kota)
285
Persentase merokok
penduduk usia 10-18
tahun
9,1
Prevalensi obesitas pada
penduduk umur ≥ 18
tahun (%)
21,8
190
405
8,7
21,8
Indikator
Persentase rumah sakit
terakreditasi
63
% puskesmas denganjenis
tenaga kesehatan sesuai
standar
23
Persentase puskesmas
tanpa dokter 15
Persentase puskesmas
dengan obat esensial
86
Persentase obat
memenuhi syarat
80,9
95
83
0
96
92,3
Persentase makanan
memenuhi syarat
71 90
Persentase imunisasi
dasar lengkap pada anak 57,9 80
usia 12-23 bulan
Persentase fasilitas
kesehatan tingkat
pertama terakreditasi
40 85
Baseline Target 2024
Indikator dan Target
4.
5. Dasar Hukum Implementasi
SPM Bidang Kesehatan
Urusan Wajib Pelaksanaan SPM
Mekanisme dan Strategi
Penerapan
1. Pasal 12
Urusan Pemerintahan Wajib yang
menjadi Kewenangan Daerah
Dasar
berkaitan dengan Pelayanan
salah satunya Kesehatan.
2. Pasal 18
Penyelenggara Pemerintahan Daerah
memprioritaskan pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar berpedoman
pada standar pelayanan minimal
yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat.
3. Pasal 298
Belanja Daerah diprioritaskan untuk
mendanai Urusan Pemerintahan
Wajib yang terkait Pelayanan Dasar
yang ditetapkan dengan standar
pelayananminimal
Pasal 6
SPM kesehatan mencakup SPM
kesehatan Daerah provinsi (2
indikator) dan SPM kesehatan
Daerah kabupaten / kota (12
indikator).
UU 23/2014
tentang PemerintahDaerah
PP 2/2018
tentang StandarPelayanan
Minimal
Pasal 1
Penerapan SPM adalah
pelaksanaan SPM yang dimulai
dari tahapan pengumpulan
data, penghitungan kebutuhan
pemenuhan Pelayanan Dasar,
penyusunan rencana
pemenuhan Pelayanan Dasar
dan pelaksanaan pemenuhan
Pelayanan Dasar.
Pasal 3
Mutu pelayanan setiap jenis pelayanan
dasar pada SPM bidang Kesehatan
ditetapkan dalam standar teknis yang
terdiri atas:
a. standar jumlah dan kualitas barang
dan/atau jasa;
b. standar jumlah dan kualitas
daya manusia
personel/sumber
kesehatan; dan
c. petunjuk teknis atau tata cara
pemenuhan standar.
(1) Pernyataan Standar
(2) Pengertian
(3) Langkah Kegiatan
(4) Mekanisme Pelaksanaan
(5) Capaian Kinerja
(6) TeknikPenghitungan
Pembiayaan
Permendagri
100/2018
tentang PenerapanSPM
Permenkes 4/2019
tentang Standar Teknis PenerapanSPM
Bidang Kesehatan
Mekanisme Pemenuhan
& Mutu SPM Kes
6. 1
2
Penyelenggara Pemerintah Daerah
Memprioritaskan Pelaksanaan
Urusan Pemerintah Wajib yang
Berkaitan dengan Pelayanan Dasar
yang dilaksanakan Berdasarkan
SPM (Pasal 18 ayat (1) dan (2)
Belanja Daerah Diprioritaskan
untuk Mendanai Urusan
Pemerintahan Wajib yang Terkait
Pelayanan Dasar yang Ditetapkan
dengan Standar Pelayanan
Minimal (Pasal 298 ayat (1))
Kebijakan/Mandat Standar Pelayanan Minimal
Pemerintah Daerah
dalam Penyusunan
Anggaran Belanja
Daerah
Memperioritaskan
Belanja untuk SPM
7. SIKLUS HIDUP
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
Hamil
2. Pelayanan Kesehatan Ibu
Bersalin
3. Pelayanan Kesehatan pada
Bayi Baru Lahir
4. Pelayanan Kesehatan Balita
5. Pelayanan Kesehatan pada
Usia Pendidikan Dasar
6. Pelayanan Kesehatan pada
Usia Produktif
7. Pelayanan Kesehatan pada
Usia Lanjut
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Pelayanan Kesehatan
Penderita Hipertensi
2. Pelayanan Kesehatan
Penderita Diabetes Melitus
3. Pelayanan Kesehatan Orang
Dengan Gangguan Jiwa Berat
PENYAKIT MENULAR
1. Pelayanan Kesehatan Orang
Terduga Tuberkulosis
2. Pelayanan Kesehatan Orang
dengan risiko terinfeksi HIV
1.Pelayanan kesehatan bagi
penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana
dan/atau berpotensi
bencana provinsi.
2.Pelayanan kesehatan bagi
penduduk pada kondisi
kejadian luar biasa
provinsi.
PELAYANAN DASAR PADA
SPM KESEHATAN
PROVINSI
PELAYANAN DASAR PADA SPM KESEHATAN KAB/KOTA
8. Permendagri 100
Tahun 2018
•Jumlah dan identitas Warga Negara
yang berhak menerima
•Jumlah barang dan/atau jasa yg
sudah tersedia dan yg dibutuhkan
•Jumlah sarana, prasarana, dan
sumber daya lainnya yang tersedia
dan yg masih dibutuhkan
Pengumpulan Data
•Menghitung selisih kebutuhan
terhadap ketersediaan barang
dan/atau jasa dan sarana
dan/atau prasarana
berdasarkan jumlah Warga
Negara penerima
•Menyusun kebutuhan untuk
pemenuhannya
Perhitungan Biaya
•RPJMD dan RKPD
•Renstra PD dan Renja PD
sesuai dengan tugas dan
fungsi
Penyusunan
Rencana
•Menyediakan barang/jasa dan
sarana prasarana sesuai dengan
standar teknis SPM
•Kerjasama antar daerah dalam
pemenuhan pelayanan dasar sesuai
ketentuan PUU
Pelaksanaan
9. Tim Penerapan SPM Prov/Kab/Kota
PENANGGUNG JAWAB :
GUBERNUR/BUPATI/WALI KOTA.
KETUA :
SEKRETARIS DAERAH
WAKIL KETUA:
KEPALABAPPEDA
SEKRETARIS:
KEPALA BAGIAN TATA PEMERINTAHAN
ANGGOTA:
KEPALA PERANGKAT DAERAH YANG MEMBIDANGI
URUSAN SPM, INSPEKTORAT, PENGELOLA KEUANGAN
DAN ATAUSESUAI KEBUTUHAN.
DITETAPKAN OLEH :
KEPALA DAERAH.
10. PENYIAPAN PERATURAN DI WILAYAHNYA
▪ MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI
TANGGUNG JAWABNYA
▪ MEMBANTU PENCAPAIAN SPM DIKAB/KOTA
MELAKUKAN MONEV DAN PEMBINAAN DI
PROVINSI DAN KAB/KOTADIWILAYAHNYA
KOORDINASI & BIMBINGAN RAKERKESDADLL
KAB/KOTA
▪ MEMENUHI DAN MENINGKATKAN
KAPASITAS SDM PROVINSI
▪ MEMBANTU DISTRIBUSI SDM
(KHUSUS DOKTER UMUM )
▪ MEMENUHI SARANA DANPRASARANA
YANG DIBUTUHKAN DI PROVINSI
▪ MENYIAPKAN SISTEM RUJUKAN DARI
KAB/KOTADIWILAYAHNYA
MEMENUHI ANGGARAN UNTUK SPM PROV
MENDUKUNG ANGGARAN UNTUK SPM KAB/KOTA
MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI
TANGGUNG JAWABNYA
DAN
• MELAKUKAN MONEV
PEMBINAAN DI DI WILAYAHNYA
• KOORDINASI LINTAS SEKTOR
MEMENUHI KEBUTUHAN DAN
DISTRIBUSI SDM DIWILAYAHNYA
MENYIAPKAN SARANA DAN
PRASARANA YANGDIBUTUHKAN
MELAKSANAKAN PENDEKATAN KELUARGA
DAN INTEGRASIKEGIATAN
PENYIAPAN PERATURAN DI
WILAYAHNYA
MEMENUHI ANGGARAN YANG
DIBUTUHKAN
PERANKAB/KOTA
PERANPROVINSI
11. KLB
1. Kajian Epidemiologi
2. Penemuan kasus dan identifikasi faktor risiko
3. Penatalaksana an penderita
4. pencegahan dan pengebalan
5. pemusnahan penyebab penyakit
6. penanganan jenazah
7. Komunikasi Risiko
8. Upaya penanggulangan lainnya
KRISIS/
BENCANA
1. Tahap Pra Krisis Kesehatan
(Edukasi pengurangan risiko krisis )
2. Tahap Tanggap Darurat
3. Mobilisasi tim penanggulanga n krisis kesehatan
c) Pelayanan kesehatan dasar di fasilitas pelayanan
kesehatan
d) Pelayanan kesehatan rujukan
e) Kebutuhan logistik kesehatan (paket obat, paket
hygiene Kit/family Kit, dan Paket Makanan
pendamping
12. 1. Pendataan
2. Skrining kesehatan
a) Kit lansia
b) Strip ujigula
darah dan
kolesterol
c) Instrumen GDS,
AMT dan ADL
dalam paket P3G
4. Pencatatan dan
pelaporan
a) Buku Lansia
b) Formulir danATK
5. Rujukan
1. Skrining factor risiko
PTM
a) Kit SkriningPTM
b) Kit Pemeriksaan
IVA
2. Konseling faktor risiko
PTM
3. Rujukan ke FKTP
a) Kit Peralatan PTM
b) Paket pemeriksaan
laboratorium
4. Pencatatan dan
pelaporan
1. Pendataan
2. Skrining Kesehatan
a) UKS Kit
b) Instrumen
pencatatan
c) Formulir
rekapitulasihasil
skrining
3. Tindak lanjut hasil
skriningkesehatan
1. Pendataan
2. Pelayanan Kesehatan
Balita
a) Set Pemeriksaan
Kesehatan Anak
b) Set imunisasi
c) SDIDTK KIT
d) FormulirDDTK
e) Formulirkuesioner
Pra skrining
perkembangan
f) Kit Posyandu
g) Kit Imunisasi
3. Buku KIA
4. Pencatatan dan
pelaporan
a) Register Kohort
b) Formulir dan ATK
5. Rujukan
1. Pendataan
2. Pelayanan Kesehatan
BBL
a) FormulirBBL
b) FormulirMTBM
c) Set Pelayanan BBL
d) Set
Kegawatdaruratan
Neonatal
e) Vit. K1 Injeksi
f) Salep/tetes mata
g) Pedoman
pelayanankes.
neonatal
1. BukuKIA
2. Pencatatan dan
pelaporan
a) Register Kohort
b) FormulirSIP
c) Formulir danATK
3. Rujukan
1. Pendataan
2. Pelayanan
Persalinan
a) Set Persalinan
b) SetResusitas
Bayi
c) Set
Perawatan
Pasca
Persalinan
d) Paket obat
dan BHP
persalinan
e) Formulir
Partograf
3. BukuKIA
4. Kartu Ibudan
Kohort
5. Rujukan
1. Pendataan
2. Pemeriksaan
ANC
a) Set
Pemeriksaan
b) TabletFe
c) Vaksin Td
1. Buku KIA
2. Kartu Ibudan
Kohort
3. Rujukan
Ibu Hamil Ibu Bersalin Bayi Baru Lahir Balita
Usia Sekolah
Dasar
Usia Produktif
Usia Lanjut
13. 1. Pemeriksaan Klinis
2. Pemeriksaan Penunjang
a) Pot dahak
b) Formulir
c) Kaca Slide
d) Reagen
e) Cartridge Tes cepat
molekuler
f) Bahan Lab. Lainnya
(Oase, oil imersi, dll)
g) Masker rumah
tangga
h) Masker N95
3. Edukasi
4. Rujukan
1. Penentuan orang yang
berisiko terinfeksi HIV
2. Pemetaan penemuan
kelompok sasaran
3. Promosi kesehatan dan
Penyuluhan
4. Jejaring Kerja dan
Kemitraan
5. Sosialisasi Pencegahan
6. deteksi dini HIV
7. Pencatatan dan
Pelaporan
8. Monitoring dan Evaluasi
9. Peniaian kinerja SPM
10. Rujukan
Hipertensi
1. Pendataan
2. Penemuan kasus
Hipertensi
a) Pelayanan Skrining
b) Pengadaan
Tensimeter digital
3. Edukasi perubahan gaya
hidup dan kepatuhan
minum obat atau terapi
farmakologi.
c) Media KIE
d) Obat
4. Melakukan rujukan ke
FKRTL
DM
1. Pendataan
2. Melakukanskrining
penderita DM
a) Pelayanan Skrining
b) Pengadaan
Glukometer
3. Pelayanan kesehatan
sesuai standar
c) Media KIE
d) Obat DM
e) Kit Posbindu PTM
4. Melakukan rujukan ke
FKRTL
5. Penyediaan peralatan
kesehatan DM
a) Alat dan Reagen
b) Obat DM
ODGJ
1. Pendataan
2. Materi KIE
3. Buku Kerja ODGJ
4. Paket Pencatatan dan
pelaporan
5. Melakukan diagnosis
terduga ODGJ (Buku
PPDGJ– III (ICD-10))
6. Pelaksanaan kunjungan
rumah
7. Melakukan rujukan ke
FKRTL
a) Kit Berisi 2 Alat
Fiksasi
b) Laporan
HIV TB
Pembiayaan Kesehatan yang Harus Disediakan
Kab/Kota untuk SPM
15. Laporan penerapan SPM termasuk dalam materi muatan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan disampaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Materi muatan laporan penerapan SPM sekurang kurangnya
terdiri atas:
a. Hasil Penerapan SPM;
B. Kendala Penerapan SPM; Dan
C. Ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM.
Laporan penerapan SPM Daerah provinsi dalam laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah harus mencantumkan rekapitulasi penerapan SPM
Daerah kabupaten/kota.
16. • Permendagri No. 100 tahun 2018 mengamanatkan Kepala Daerah untuk
membuat peraturan (Pergub/Perwal/Perbup) atau keputusan (SK Gub/ SK
Wal/ SK Bup) perihal Tim Penerapan SPM dan Sasaran untuk jenis layanan
SPM bidang kesehatan.
• Permendagri No.100 tahun 2018 juga memerintahkan Daerah untuk segera
melakukan pengumpulan data, perhitungan biaya, penyusunan rencana
dan pelaksana.
• Penghitungan SPM bidang kesehatan merujuk pada Permenkes No.4 tahun
2019 tentang Teknik penghitungan pembiayaan, yang dalam
implementasinya menggunakan tools/instrument Siscobikes yang
mengakomodir tahapan pengumpulan data dan perhitungan biaya SPM
bidang kesehatan.