penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
Presentase Evaluasi Kinerja Pembangunan Kab Polewali Mandar (Bidang.pptx
1. Evaluasi Kinerja Pembangunan
Kabupaten Polewali Mandar
(Bidang Kesehatan)Tahun 2023.
Oleh
Arsad Rahim Ali, SKM., M.MKes
(Fungsional Perencana Ahli, Epidemilogi Kesehtaan, Nutrionist)
2. Dasar
• Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang SPPN disebutkan
bahwa Tahapan Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu dmulai dari
Penyusunan Rencana, Penetapan Rencana, pengendalian pelaksanaan
rencana dan evaluasi pelaksanan rencana
• Dalam UU Nomor 25 tersebut dijelaskan dalam bab VI Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada Pasal 28 ayat 1) menyatakan
bahwa Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh
masing-masing pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah. Dan Ayat 2 Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan
menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari
masing masing pimpinan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
3. Penjabaran UU SPPN
• Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 86 Tahun 2017, tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD, Serta Tata Cara
Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD
• Dan peraturan perundangan lainnya tentang Pembangunan Nasional dan
Daerah
7. Perencanaan, Pengendalain dan Evaluasi Pembangunan
1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
• 7 kegiatan, 21 sub kegiatan
2. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan
dan Upaya Kesehatan Masyarakat
• 4 kegiatan, 35 Sub Kegiatan
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya
Manusia Kesehatan
• 2 Kegiatan, 2 sub kegiatan
4. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan
Makanan Minuman
• 1 kegiatan, 1 sub kegiatan
5. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
• 2 kegiatan, 3 sub kegiatan
8. Skala Nilai Peringkat Kinerja Pembangunan
(BerdasarkanTabel T-E-1 Pemendagri no 86 tahun 2017)
No Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
dengan Kategori
1 91% ≤ 100% Sangat Tinggi
2 76% ≤ 90% Tinggi
3 66% ≤ 75% Sedang
4 51% ≤ 65% Rendah
5 ≤ 50% Sangat Rendah
Ket.
Tingkat Capaian tertinggi adalah 100%, apabila tingkat capaian lebih dari 100, hasil yang
dihitung tetap menggunakan angka mutlak 100% sebagaimana yang dijelaskan dalam
penjelasan Sumber:Tabel T-E-1 Pemendagri no 86 tahun 2017, nilai realisasi sama dengan atau
dibawah 100% (≤ 100%)
9.
10.
11.
12. -19.3
-7.5 -7.8 -7.3
56.2
1.4 6.4
-23.5
11.6
0.0
71.0
-9.7 -4.6
-23.2
-36.9
2.6
-60.0
-40.0
-20.0
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
Grafik masalah Kesehatan (Stunting) dalam 1 (satu) kurun waktu (tahun
2021-2022) yang menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih
di Kabupaten Polewali Mandar
Batas Ambang KLB => 50%
Dari data prevelensi stunting sebagai masalah kesehatan yang bersumber dari e-PPGBM tahun 2021-
2022 dan merujuk pada kriteria KLB, UU Kesehatan No 17 tahun 2023, yaitu Bila angka kematian
akibat penyakit atau masalah Kesehatan dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan
50% (lima puluh persen) atau lebih;
13. Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2018)
300 per 100.000 kelahiran hidup
(25 Kematian Ibu)
Kondisi Kinerja Akhir Periode RPJMD
(s.d th 2023)
168 per 100.000 kelahiran hidup
(14 Kematian Ibu)
Target tahun 2022
201 per 100.000 kelahiran hidup
(16 Kematian Ibu)
14.
15. No Indikator Kinerja (outcome)
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD (Tahun
2018)
Target Kondisi
Kinerja Akhir (s.d th
2023)
Target RPJMD th
2022
Capaian Target
RPJMD th 2022
Tingkat Capaian
Target RPJMD
1 2 3 4 5 6 7
A Angka Kesakitan Penyakit
Menular :
1- TB 204 per 100.000
pddk
100 per 100.000
penduduk
125 per 100.000
penduduk
115 per 100.000 pddk
**
74,07
2- HIV/AIDS 1 per 1.000 pddk 0 per 1.000
Penduduk
1 per 1.000
Penduduk
2 per 1.000 pddk ** -
3- Kusta 1,5 per 10.000
pddk
<1 per 10.000
penduduk
1 per 10.000 pddk 1,6 per 10.000 pddk
**
60,00
4- Pneumonia Balita 5 per 1.000 balita 3 per 1.000 balita 4 per 1.000 balita 21 per 1000 balita ** -
5- Hepatitis B 3 per 1.000 ibu
hamil
1 per 1.000 ibu hamil 2 per 1.000 ibu
hamil
-
6- Diare 31 per 1.000 pddk 23 per 1.000 pddk 25 per 1.000 pddk 389, per 1.000 pddk
**
-
B Angka Kesakitan Penyakit
Tidak Menular :
8- Hipertensi 83 per 1.000 pddk 68 per 1.000 pddk 71 per 1.000 pddk 179 per 1000 pddk ** -
9- Diabetes Mellitus 19 per 1.000 pddk 14 per 1.000 pddk 15 per 1.000 pddk 12 per 1000 pddk ** 75,00
10- Orang Dengan Gangguan
Jiwa Berat
0.3 per 1.000
penduduk
0.1 per 1.000 pddk 0.2 per 1.000 pddk 2 per 1.000 pddk ** -
Rata-rata Capaian Kinerja (%) 23
Predikat Kinerja Sgt Rendah
STATUS
PENYAKIT
MENULAR
DAN
TIDAK
MENULAR
16. NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR
TARGET
KINERJA
2021
TARGET
KINERJA
2022
CAPAIAN 2021 CAPAIAN 2022
Obsolut % Obsolut %
1 Pelayanan Kesehatan Bumil Jumlah ibu hamil dilayani 9.274 9.274 7.632 82,29 7.123 76,81
2 Pelayanan Kesehatan Bulin Jumlah ibu bersalin dilayani 8.851 8.851 8.239 93,09 7.970 90,05
3 Pelayanan kesehatan BBL Jumlah bayi baru lahir dilayani 8.323 8.144 8.267 99,33 8.046 98,8
4 Pelayanan kesehatan balita Jumlah Balita yang dilayani 56.277 41.352 35.781 63,58 39.978 96,68
5
Pelayanan kesehatan pada usia
pendidikan dasar
Jumlah Warga negara usia
pendidikan dasar dilayani
60.294 24.202 5.292 8,78 12.101 50
6
Pelayanan kesehatan pada usia
produktif
Jumlah warga negara usia
produktif yang dilayani
301.074 301.074 86.401 28,70 157.364 52,27
7 Pelayanan kesehatan Usila Jumlah usia lanjut dilayani 35.176 34.141 15.152 43,07 19.579 57,35
8
Pelayanan kesehatan
hipertensi
Jumlah penderita hipertensi yang
dilayani
24.964 24.966 23.173 92,83 17.506 70,12
9 Pelayanan kesehatan DM Jumlah Penderita DM dilayani 6.664 6.662 563 8,45 4.385 65,82
10
Pelayanan kesehatan ODGJ
berat
Jumlah ODGJ yang terlayani 957 957 663 69,28 822 85,89
11
Pelayanan kesehatan terduga
TB
Jumlah terduga TB dilayani 8.176 8.618 3.505 42,87 8.618 100
12
Pelayanan kesehatan orang
dengan risiko HIV
Jumlah terpapar Risiko HIV
dilayani
11.546 11.739 4.434 38,40 8.264 70,4
Persen Rata-Rata 55,89 76,18
Predikat Kinerja Rendah Tinggi
KINERJA SPM KESEHATAN tahun 2021-2022
17. a. Faktor penghambat : Rendahnya realisasi
anggaran diakibatkan oleh proses
pencairan di Badan Keuangan mengalami
keterlambatan dikarenakan anggaran yang
tidak tersedia. Dan pengorganisaian
kegiatan yang belum optimal
b. Faktor pendorong : keberhasilan kinerja :
diantaranya terjadwal secara tahunan
18. Kesimpulan
UHH lama hidup dan sehat trend naik, dan ditahun 2023 diprediksi
masih tetap naik
• AKI masih terkendali dan sedikit dapat ditekan dibawah target
• AKB stabil diangka 10-12 per 1000 KH
• Stunting masih > 20 % diprediksi Naik ditahun 2023
Kinerja Status penyakit
menular dan tidak menular,
kinerja sangat kurang, dan
ditahun 2023 diprediksi
sedikit lebih baik
Kinerja SPM TINGGI rata-
rata capaian 76,18% dari
target 100% ditahun 2022.
Diprediksi naik ditahun
2023
Dengan memaksimal pelaksanaan 5 program
16 kegiatan dan 62 Sub kegiatan terhadap
ketersediaan sumber daya yang ada (6M+T)
14.571 13.41
0.00 0.00
27.98
24.58 26.52
0.00 0.00
51.09
0.000
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
Tri I Tri II Tri III Tri IV Realisasi Th.
2023
% Realisasi Anggaran dan output Sub Kegiatan
% Realisasi Anggaran % Realiasi Sub Output
20. Hubungan Intervensi dengan Lima Pilar dalam Strategi Nasional Penurunan Stunting (Perpres RI No.
72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting
Adanya Pemenuhan protein dan gizi mikro pada
fase embrio dan janin serta balita dengan paket
Penurunan Kasus
Adanya Penyediaan Paket Gizi Protein dan Gizi
Mikro
Adanya Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan
Keluarga
Adanya Penurunan kasus baru
stunting bebas dari masalah
kesehatan masyarakat.
Adanya aturan Membangun Komitmen dan Visi
Kepemimpinan Daerah dalam Membangun Tinggi Badan
Potensial
Peningkatan konvergensi Intervensi
Spesifik dan Intervensi Sensitif
Peningkatan Membangun Komitmen dan
Visi Kepemimpinan Daerah
Peningkatan Komunikasi perubahan
perilaku dan pemberdayaan masyarakat
Peningkatan ketahanan pangan dan gizi
pada tingkat individu, keluarga, dan
masyarakat
Penguatan dan
pengembangan sistem,
data, informasi, riset,
dan inovasi.
Pilar I
Pilar II
Pilar III
Pilar IV
Pilar IV
21. Tahapan Intervensi berdasarakan Grafik Garis pertumbuhan Tinggi Badan t
erhadap Kebutuhan GiziMulai dari Fase Embrio sampai dengan Remaja
Perlu
Gizi Seimbang
Membangun
TB
Potensial
Lebih diperlukan
Protein dan Gizi Mikro
Lebih diperlukan
Kalori
ASI dan
MP ASI
Perlu
Gizi Seimbang
Perlu
Gizi Seimbang
I II III
Kehamilan
Membangun
BB
Potensial
Pra hamil
Konsepsi
Balita
Remaja
//
22. Deskripsi Luaran
3
2
Milestone III
Adanya Penyediaan Paket Gizi
Protein dan Gizi Mikro
Aktifitas
Pengadaan Paket Penurunan Kasus
stunting
.
Milestone II
Adanya Perubahan Perilaku dan
Pemberdayaan Keluarga
Aktifitas:
Sosial Marketing perubahan perilaku
dari, “tidak melakukan pemenuhan
gizi embrio-janin” menjadi “perilaku
melakukan pemenuhan gizi embrio
dan janin”
Milestone IV
Adanya Pemenuhan protein dan gizi
mikro pada fase embrio dan janin serta
balita dengan paket penurunan kasus
Aktifitas:
Asuhan Keperawatan Keluarga ibu Hamil
memenuhi kebutuhan gizi embrio dan
janin oleh kader kesehatan
Milestone I
Adanya aturan Membangun Komitmen dan
Visi Kepemimpinan Daerah dalam
Membangun Tinggi Badan Potensial
Aktifitas
Surat Edaran Membangun Tinggi Badan
Potensil
.
Adanya Penurunan kasus baru
stunting bebas dari masalah
kesehatan masyarakat.
Prof. Dr. Denys Lombard seorang pakar ketimuran Prancis ternama. Ia melakukan penelitian tentang Asia Timur dan Tenggara, “Masa awal sebuah kebudayaan menentukan masa kini dan masa depan”