SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Download to read offline
Analisa Frekuensi
dan
Probabilitas Curah Hujan
Rekayasa Hidrologi
Universitas Indo Global Mandiri
Norma Puspita, ST.MT
• Sistem hidrologi terkadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa
yang luar biasa, seperti hujan lebat, banjir, dan kekeringan.
Besaran peristiwa ekstrim berbanding terbalik dengan frekuensi
kejadiannya, peristiwa yang sangat ekstrim kejadiannya sangat
langka.
• Tujuan analisis frekuensi data hidrologi berkaitan dengan besaran
peristiwa-peristiwa ekstrim yang berkaitan dengan frekuensi
kejadiannya melalui penerapan distribusi kemungkinan.
• Data hidrologi yang dianalisis diasumsikan tidak bergantung
(independent), terdistribusi secara acak, dan bersifat stokastik.
• Frekuensi hujan adalah besaran kemungkinan suatu besaran
hujan disamai atau dilampaui.
• Sebaliknya, periode ulang adalah waktu hipotetik dimana hujan
dengan suatu besaran tertentu akan disamai atau dilampaui.
• Analisis frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian
yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di
masa yang akan datang dengan anggapan bahwa sifat statistik
kejadian hujan di masa akan datang akan masih sama dengan sifat
statistik kejadian hujan masa lalu.
Curah Hujan Rencana
Curah Hujan Rencana adalah hujan harian maksimum yang akan
digunakan untuk menghitung intensitas hujan.
Curah Hujan Rencana dihitung berdasarkan distribusi atau sebaran
curah hujan harian maksimum selama (minimal)10 tahun berturut -
turut
Analisa Curah Hujan Rencana
Analisa Curah Hujan Rencana meliputi:
• Analisa frekuensi curah hujan
• Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran
• Analisa Distribusi Curah Hujan Rencana
Analisa Frekuensi Curah Hujan
•Menghitung Simpangan Baku (Standar Deviasi)
Simpangan Baku adalah besar perbedaan dari nilai
sampel terhadap nilai rata-rata
𝑺 = 𝒊=𝟏
𝒏
𝑿𝒊 − 𝑿 𝟐
𝒏
Di mana :
S = Deviasi standart
Xi = Nilai varian ke i
𝑋 = Nilai rata-rata varian
n = Jumlah data
Analisa Frekuensi Curah Hujan
•Menghitung Koefesien Kemencengan/Skewness (CS)
Kemencengan (skewness) adalah suatu nilai yang
menunjukkan derajat ketidak simestrisan dari suatu
bentuk distribusi.
𝑪𝑺 =
𝒏 𝒊=𝟏
𝒏
𝑿𝒊 − 𝑿 𝟑
𝒏 − 𝟏 𝒏 − 𝟐 𝑺 𝟑 Di mana :
CS = Koefesien Skewness
Xi = Nilai varian ke i
𝑋 = Nilai rata-rata varian
n = Jumlah data
S = Simpangan Baku
Analisa Frekuensi Curah Hujan
•Menghitung Koefisien Kurtosis (CK)
Pengukuran kurtosis dimaksud untuk mengukur
keruncingan dari bentuk kurva distribusi, yang
umumnya dibandingkan dengan distribusi normal.
𝑪𝑲 =
𝟏
𝒏 𝒊=𝟏
𝒏
𝑿𝒊 − 𝑿 𝟒
𝑺 𝟒
Di mana :
CK = Koefisien Kurtosis
Xi = Nilai varian ke i
𝑋 = Nilai rata-rata varian
n = Jumlah data
S = Simpangan Baku
Contoh 1
Diketahui curah hujan harian maksimum stasiun hujan Ngujung Kota
Batu Malang (Tabel dibawah) dari tahun (1998 – 2007). Hitung
Simpangan Baku, Koefisien Kemencengan, Koefisien Kurtosis, dan
koefisien Variasi dari data dibawah ini.
Nama Pos Ngujung Provinsi Jawa Timur
Nomor Pos 7d Kota/Kabupaten Kota Batu
Jenis Alat Manual (MRG) Kecamatan Bumiaji
Koordinat 07 51' 8'' LS - 112 32' 17'' BT Desa/Kampung Ngujung
Elevasi + 1136 m Pengelola Balai PSAWS Bango Gedangan (Malang)
DAS K. Brantas Nama Pengamat -
No. Tahun Curah Hujan Harian Maksimum
1 1998 76
2 1999 61
3 2000 74
4 2001 67
5 2002 129
6 2003 96
7 2004 70
8 2005 70
9 2006 63
10 2007 92
Penyelesaian:
No. Tahun Xi 𝑿 𝑿𝒊 − 𝑿 𝑿𝒊 − 𝑿 𝟐
𝑿𝒊 − 𝑿 𝟑
𝑿𝒊 − 𝑿 𝟒
1 1998 76 79.8 -3.8 14.44 -54.87 208.51
2 1999 61 79.8 -18.8 353.44 -6644.67 124919.83
3 2000 74 79.8 -5.8 33.64 -195.11 1131.65
4 2001 67 79.8 -12.8 163.84 -2097.15 26843.55
5 2002 129 79.8 49.2 2420.64 119095.49 5859498.01
6 2003 96 79.8 16.2 262.44 4251.53 68874.75
7 2004 70 79.8 -9.8 96.04 -941.19 9223.68
8 2005 70 79.8 -9.8 96.04 -941.19 9223.68
9 2006 63 79.8 -16.8 282.24 -4741.63 79659.42
10 2007 92 79.8 12.2 148.84 1815.85 22153.35
Total 798 3871.60 109547.04 6201736.43
𝑆 = 𝑖=1
𝑛
𝑋𝑖 − 𝑋 2
𝑛 − 1
=
3871,6
10 − 1
= 20.7403
𝐶𝑆 =
𝑛 𝑖=1
𝑛
𝑋𝑖 − 𝑋 3
𝑛 − 1 𝑛 − 2 𝑆3 =
10 × 109574,04
9 × 8 × 20,74033 = 1,7053
𝐶𝐾 =
𝑛 𝑛 + 1 𝑖=1
𝑛
𝑋𝑖 − 𝑋 4
𝑛 − 1 𝑛 − 2 𝑛 − 3 𝑆4 −
3 𝑛 − 1 2
𝑛 − 2 𝑛 − 3
=
10 × 11 × 6201736,43
9 × 8 × 7 × 20,74034 −
3 × 92
8 × 7
= 2,9751
𝐶𝑉 =
𝑆
𝑋
=
20,7403
79,8
= 0,26
Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran
Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran dilakukan untuk menguji
kecocokan (the goodness of fittest test) distribusi frekuensi
sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan
dapat menggambarkan atau mewakili distribusi frekuensi
tersebut.
Pengujian parameter yang sering dipakai adalah chi-kuadrat,
dan smirnov-Kolmogorov.
Syarat – syarat batas penentuan sebaran
No. Jenis Distribusi Syarat
1 Normal Cs = 0, Ck = 3
2 Log Normal Cs = 3 Cv = 1.8, Cv = 0.6
3 Gumbel Cs ≤ 1.1396 , Ck ≤ 5.4002
4 Pearson III Cs ≠ 0, Cv = 0.3
5 Log Peason III Cs < 0, Cv = 0.3
Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran
•Chi-Kuadrat (Chi-Square)
Uji Chi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan
apakah persamaan distribusi yang akan dipilih dapat
mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis.
Analisa dapat diterima jika nilai Chi Kuadrat terhitung <
Chi-Kuadrat Kritis
𝑿 𝒉
2
=
𝒊=1
𝑮
𝑶𝒊 − 𝑬𝒊
2
𝑬𝒊
𝑋ℎ
2
= parameter chi-kuadrat terhitung
G = jumlah sub kelompok
Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok i
Ei = jumlah nilai teoritis pada sub kelompok i
Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran
Penentuan Jumlah sub kelompok (G)
G = 1 + 3,322 Log n
Penentuan Derajat Kebebasan (DK)
DK = G – (P + 1)
Dimana nilai P untuk untuk distribusi normal dan binomial = 2
sedangkan untuk distribusi gumbel dan poisson = 1
Menghitung nilai teoritis
• 𝐸𝑖 =
𝑛
𝐺
Menghitung interval kelas
• ∆ 𝑋 =
𝑋 𝑚𝑎𝑥 − 𝑋 𝑚𝑖𝑛
𝐺 −1
• 𝑋 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑋 𝑚𝑖𝑛 − 0.5 ∆𝑋
• 𝑋 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑋 𝑚𝑎𝑥 + 0.5 ∆𝑋
Chi-Kuadrat (Chi-Square)
Contoh 2:
Berdasarkan data pada soal 1. Lakukan uji chi kuadrat untuk data tersebut.
Penyelesaian :
1.Urutkan data pengamatan dari besar ke kecil atau sebaliknya
2. Penentuan Jumlah sub kelompok (G) = 1 + 3,322 log 10 = 4,322 ≈ 5
3. Nilai batas sub kelompok :
No.
Curah
Hujan
1 129
2 96
3 92
4 76
5 74
6 70
7 70
8 67
9 63
10 61
∆ 𝑋 =
𝑋 𝑚𝑎𝑥 − 𝑋 𝑚𝑖𝑛
𝐺 − 1
=
129 − 61
5 − 1
= 17
𝑋 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑋 𝑚𝑖𝑛 − 0.5 ∆𝑋 = 62 − 0,5 × 17 = 52,5
𝑋 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑋 𝑚𝑎𝑥 + 0.5 ∆𝑋 = 129 + 0,5 × 17 = 137,5
𝐸𝑖 =
𝑛
𝐺
=
10
5
= 2
DK = G – (P+1) = 5 – (2+1) = 2
Hitung Chi Kuadrat Terhitung
Sub Kelompok Oi Ei Oi - Ei
(Oi -
Ei)2
𝑶𝒊 − 𝑬𝒊
𝟐
𝑬𝒊
52,5 – 69,5 3 2 1 1 0.5
69,5 – 86,5 4 2 2 4 2
86,5 – 103,5 2 2 0 0 0
103,5 – 120,5 0 2 -2 4 2
120,5 – 137,5 1 2 -1 1 0.5
Chi Kuadrat Terhitung 5
Berdasarkan table chi kuadrat kritis diketahui 5,991 lebih besar dari nilai chi
kuadrat terhitung sehingga analisa distribusi dapat diterima
Tabel Chi-Kuadrat (Chi-Square) Kritis
Chi-Kuadrat (Chi-Square)
Tabel Chi-Kuadrat (Chi-Square) Kritis
Chi-Kuadrat (Chi-Square)
Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran
• Smirnov-Kolmogorov
Uji kecocokan Smirnov – Kolgomorov sering disebut juga uji kecocokan
non parametrik, karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi disribusi
tertentu
Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
• Urutkan data ( dari besar ke kecil atau sebaliknya ) dan tentukan
besarnya peluang dari masing-masing data tersebut.
X1 = P(X1)
X2 = P(X2)
X3 = P(X3), dan seterusnya
• Urutkan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil penggambaran
data ( persamaan distribusinya )
X1 = P’(X1)
X2 = P’(X2)
X3 = P’(X3), dan seterusnya
Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran
• Dari kedua nilai peluang tersebut, tentukan selisih tersebarnya antar
peluang pengamatan dengan peluang teoritis.
D = maksimum (P(Xn)-P’(Xn))
• Berdasarkan tabel nilai kritis ( Smirnove-Kolmogorov test ) tentukan
harga Do
• Tabel Nilai Kritis Do
Smirnov-Kolmogorov
n
Derajat Kepercayaan, α
0,2 0,1 0,05 0.01
5 0,45 0,51 0,56 0,67
10 0,32 0,37 0,41 0,49
15 0,27 0,30 0,34 0,40
20 0,23 0,26 0,29 0,36
25 0,21 0,24 0,27 0,32
30 0,19 0,22 0,24 0,29
35 0,18 0,20 0,23 0,27
40 0,17 0,19 0,21 0,25
45 0,16 0,18 0,20 0,24
50 0,15 0,17 0,19 0,23
n>50 1,07/n 1,22/n 1,36/n 1,693/n
Contoh 3:
No
.
Curah
Hujan
m 𝑷 𝒙 =
𝒎
𝒏 + 𝟏
P(x<) = 1 - P(x) 𝑷′(𝒙) =
𝒎
𝒏 − 𝟏
P'(x<) = 1 - P'(x) D
1 129 1 0.0909 0.9091 0.1111 0.8889 0.0202
2 96 2 0.1818 0.8182 0.2222 0.7778 0.0404
3 92 3 0.2727 0.7273 0.3333 0.6667 0.0606
4 76 4 0.3636 0.6364 0.4444 0.5556 0.0808
5 74 5 0.4545 0.5455 0.5556 0.4444 0.1010
6 70 6 0.5455 0.4545 0.6667 0.3333 0.1212
7 70 6 0.5455 0.4545 0.6667 0.3333 0.1212
8 67 7 0.6364 0.3636 0.7778 0.2222 0.1414
9 63 8 0.7273 0.2727 0.8889 0.1111 0.1616
10 61 9 0.8182 0.1818 1 0 0.1818
Dmaks 0.1818
Berdasarkan data pada soal 1. Lakukan uji kecocokan Smirnov Kolmogorov untuk
data tersebut.
Analisa Distribusi Curah Hujan
Analisa distribusi sangat erat hubungannya dengan frekuensi
hujan dan periode ulang hujan
Frekuensi hujan adalah besaran kemungkinan suatu besaran
hujan disamai atau dilampaui.
Periode ulang adalah waktu hipotetik dimana hujan dengan
suatu besaran tertentu akan disamai atau dilampaui.
Metode Analisis Distribusi Frekuensi yang sering digunakan
dalam bidang hidrologi :
1.Distribusi Normal
2.Distribusi Log Normal
3.Distribusi Log Pearson Type III
4.Distribusi Gumbel
Analisa Distribusi Curah Hujan
• Distribusi Normal
• Distribusi Log Normal
𝑿𝒕 = 𝑿 + 𝑲 𝑻 𝑺
Xt = curah hujan rencana (mm/hari)
𝑋 = curah hujan maksimum rata-rata (mm/hari)
S = Simpangan Baku
KT = faktor frekuensi
(Nilai variable reduksi Gauss)
Periode Ulang, T
(tahun)
Peluang KT
1.001 0.999 -3.05
1.005 0.995 -2.58
1.010 0.990 -2.33
1.05 0.950 -1.64
1.11 0.900 -1.28
1.25 0.800 -0.84
1.33 0.750 -0.67
1.43 0.700 -0.52
1.67 0.600 -0.25
2 0.500 0
2.5 0.400 0.25
3.33 0.300 0.52
4 0.250 0.67
5 0.200 0.84
10 0.100 1.28
20 0.050 1.64
50 0.020 2.05
100 0.010 2.33
200 0.005 2.58
500 0.002 2.88
1000 0.001 3.09
𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝑻 = 𝒍𝒐𝒈 𝒙 + 𝑲 𝑻 𝑺
𝑿 𝑻 = 𝟏𝟎𝒍𝒐𝒈 𝒙+ 𝑲 𝑻 𝑺
Contoh 4:
No. PUT (tahun) 𝑿 K S 𝑿 𝑻
1. 2 79.8 0 20.7403 79.80
2. 5 79.8 0.84 20.7403 97.22
3. 10 79.8 1.28 20.7403 106.35
4. 20 79.8 1.64 20.7403 113.81
5. 50 79.8 2.05 20.7403 122.32
6. 100 79.8 2.33 20.7403 128.12
Berdasarkan data pada Soal 2.1. Hitung curah hujan rencana untuk periode
ulang 2, 5, 10, 20,50, dan 100 tahun menggunakan metode distribusi Normal
dan log normal
Penyelesaian : Distribusi Normal
No. Tahun Xi log Xi 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿
𝟐
1 1998 76 1.880814 1.890764 -0.0099499 9.9001E-05
2 1999 61 1.78533 1.890764 -0.1054337 0.01111627
3 2000 74 1.869232 1.890764 -0.0215318 0.00046362
4 2001 67 1.826075 1.890764 -0.0646887 0.00418463
5 2002 129 2.11059 1.890764 0.21982618 0.04832355
6 2003 96 1.982271 1.890764 0.0915077 0.00837366
7 2004 70 1.845098 1.890764 -0.0456655 0.00208534
8 2005 70 1.845098 1.890764 -0.0456655 0.00208534
9 2006 63 1.799341 1.890764 -0.091423 0.00835816
10 2007 92 1.963788 1.890764 0.07302429 0.00533255
Total 798 18.90764 0.09042211
𝑆 =
log 𝑋𝑖 − log 𝑋
2
𝑛 − 1
=
0,09042211
9
= 0,100234
No. PUT (tahun) 𝒍𝒐𝒈 𝑿 K S 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝑻 XT
1. 2 1.890764 0 0.100234 1.890764 77.761387
2. 5 1.890764 0.84 0.100234 1.9749606 94.397515
3. 10 1.890764 1.28 0.100234 2.0190635 104.4873
4. 20 1.890764 1.64 0.100234 2.0551478 113.5397
5. 50 1.890764 2.05 0.100234 2.0962437 124.80837
6. 100 1.890764 2.33 0.100234 2.1243092 133.1402
Penyelesaian : Distribusi Log Normal
Analisa Distribusi Curah Hujan
• Distribusi Gumbel
Distribusi Gumbel atau Distribusi Extrim Tipe I digunakan untuk
analisis data maksimum, misalnya untuk analisis frekwensi
banjir.
𝑿 𝑻 = 𝑿 +
𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏
𝑺 𝒏
𝑺
XT = curah hujan rencana dalam periode ulang T tahun ( mm/hari)
𝑋 = curah hujan rata – rata hasil pengamatan (mm/hari)
YT = reduced variable, parameter Gumbel untuk periode T tahun
untuk T  20, maka YT = ln T𝒀 𝑻 = −𝒍𝒏
𝑻 − 𝟏
𝑻
Yn = reduced mean, merupakan fungsi dari banyak data (n)
Sn = reduced standard deviasi
S = Simpangan Baku
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,4952 0,4996 0,5035 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220
20 0,5236 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5300 0,5820 0,5882 0,5343 0,5353
30 0,5363 0,5371 0,5380 0,5388 0,5396 0,5400 0,5410 0,5418 0,5424 0,5430
40 0,5463 0,5442 0,5448 0,5453 0,5458 0,5468 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5515 0,5518
60 0,5521 0,5524 0,5527 0,5530 0,5533 0,5535 0,5538 0,5540 0,5543 0,5545
70 0,5548 0,5550 0,5552 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
100 0,5600 0,5602 0,5603 0,5604 0,5606 0,5607 0,5608 0,5609 0,5610 0,5611
Tabel Reduced Mean (Yn)
Tabel Reduced Standar Deviasi (Sn)
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0.9496 0.9676 0.9833 0.9971 1.0095 1.0206 1.0316 1.0411 1.0493 1.0565
20 1.0628 1.0696 1.0754 1.0811 1.0864 1.0915 1.0961 1.1004 1.1047 1.108
30 1.1124 1.1159 1.1193 1.226 1.1255 1.1285 1.1313 1.1339 1.1363 1.1388
40 1.1413 1.1436 1.1458 1.148 1.1499 1.1519 1.1538 1.1557 1.1574 1.159
50 1.1607 1.1623 1.1638 1.1658 1.1667 1.1681 1.1696 1.1708 1.1721 1.1734
60 1.1747 1.1759 1.177 1.1782 1.1793 1.1803 1.1814 1.1824 1.1834 1.1844
70 1.1854 1.1863 1.1873 1.1881 1.189 1.1898 1.1906 1.1915 1.1923 1.193
80 1.1938 1.1945 1.1953 1.1959 1.1967 1.1973 1.198 1.1987 1.1994 1.2001
90 1.2007 1.2013 1.2026 1.2032 1.2038 1.2044 1.2046 1.2049 1.2055 1.206
100 1.2065 1.2069 1.2073 1.2077 1.2081 1.2084 1.2087 1.2090 1.2093 1.2096
Periode Ulang Reduced Variate
2 0,3665
5 1.5004
10 2.2510
20 2.9709
25 3.1993
50 3.9028
100 4.6012
200 5.2969
500 6.2149
1000 6.9087
5000 8.5188
10000 9.2121
Tabel Reduced Variate (YT)
Contoh 5:
No. PUT 𝑿 𝒀 𝑻 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏
𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏
𝑺 𝒏
S
𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏
𝑺 𝒏
𝑺 𝑿 𝑻
1. 2 79.8 0.3665 0.4952 0.9496 -0.1287 -0.1355 20.7407 -2.8110 76.9890
2. 5 79.8 1.5004 0.4952 0.9496 1.0052 1.0586 20.7407 21.9551 101.7551
3. 10 79.8 2.2510 0.4952 0.9496 1.7558 1.8490 20.7407 38.3494 118.1494
4. 20 79.8 2.9709 0.4952 0.9496 2.4757 2.6071 20.7407 54.0731 133.8731
5. 50 79.8 3.9028 0.4952 0.9496 3.4076 3.5885 20.7407 74.4272 154.2272
6. 100 79.8 4.6012 0.4952 0.9496 4.106 4.3239 20.7407 89.6814 169.4814
Berdasarkan data pada soal 1. Hitung curah hujan rencana untuk periode
ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun menggunakan metode Gumbel
Analisa Distribusi Curah Hujan
• Distribusi Log Pearson Tipe III
Distribusi Log Pearson Tipe III digunakan untuk analisis variabel
hidrologi dengan nilai varian minimum misalnya analisis
frekuensi distribusi dari debit minimum (low flows).
𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝑻 = 𝒍𝒐𝒈 𝒙 + 𝑲. 𝑺
𝑿 𝑻 = 𝟏𝟎𝒍𝒐𝒈 𝒙+𝑲.𝑺
CS
Periode Ulang (tahun)
2 5 10 25 50 100 200 500
Peluang (%)
50 20 10 4 2 1 0.5 0.1
3,0 -0,396 0,420 1,180 2,278 3,152 4,051 4,970 7,250
2,5 -0,360 0,518 1,250 2,262 3,048 3,845 4,652 6,600
2,2 -0,330 0,574 1,840 2,240 2,970 3,705 4,444 6,200
2,0 -0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298 5,910
1,8 -0,282 0,643 1,318 2,193 2,848 3,499 4,147 5,660
1,6 -0,254 0,675 1,329 2,163 2,780 3,388 3,990 5,390
1,4 -0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828 5,110
1,2 -0,195 0,732 1,340 2,087 2,626 3,149 3,661 4,820
1,0 -0,164 0,758 1,340 2,043 2,542 3,022 3,489 4,540
0,9 -0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 2,957 3,401 4,395
0,8 -0,132 0,780 1,336 1,998 2,453 2,891 3,312 4,250
0,7 -0,116 0,790 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223 4,105
0,6 -0,099 0,800 1,328 1,939 2,359 2,755 3,132 3,960
0,5 -0,083 0,808 1,323 1,910 2,311 2,686 3,041 3,815
0,4 -0,066 0,816 1,317 1,880 2,261 2,615 2,949 3,670
0,3 -0,050 0,824 1,309 1,849 2,211 2,544 2,856 5,525
0,2 -0,033 0,831 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763 3,380
0,1 -0,017 0,836 1,292 1,785 2,107 2,400 2,670 3,235
Tabel Koefisien K
CS
Periode Ulang (tahun)
2 5 10 25 50 100 200 500
Peluang (%)
50 20 10 4 2 1 0.5 0.1
0,0 0,000 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 3,090
-0,1 0,017 0,836 1,270 1,761 2,000 2,252 2,482 3,950
-0,2 0,033 0,850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388 2,810
-0,3 0,050 0,830 1,245 1,643 1,890 2,104 2,294 2,675
-0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201 2,540
-0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,955 2,108 2,400
-0,6 0,099 0,857 1,200 1,528 1,720 1,880 2,016 2,275
-0,7 0,116 0,857 1,183 1,488 1,663 1,806 1,926 2,150
-0,8 0,132 0,856 1,166 1,488 1,606 1,733 1,837 2,035
-0,9 0,148 0,854 1,147 1,407 1,549 1,660 1,749 1,910
-1,0 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664 1,800
-1,2 0,195 0,844 1,086 1,282 1,379 1,449 1,501 1,625
-1,4 0,225 0,832 1,041 1,198 1,270 1,318 1,351 1,465
-1,6 0,254 0,817 0,994 1,116 1,166 1,200 1,216 1,280
-1,8 0,282 0,799 0,945 1,035 1,069 1,089 1,097 1,130
-2,0 0,307 0,777 0,895 0,959 0,980 0,990 1,995 1,000
-2,2 0,330 0,752 0,844 0,888 0,900 0,905 0,907 0,910
-2,5 0,360 0,711 0,771 0,793 1,798 0,799 0,800 0,802
Tabel Koefisien K
Contoh 6 :
Berdasarkan data pada soal 2.1. Hitung curah hujan rencana untuk periode ulang 2,
5, 10, 25, 50, dan 100 tahun menggunakan metode Log Pearson III.
Penyelesaian:
No. Tahun Xi log Xi 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿
𝟐
𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿
𝟑
1 1998 76 1.880814 1.890764 -0.0099499 9.9001E-05 -0.0000009851
2 1999 61 1.78533 1.890764 -0.1054337 0.01111627 -0.001172029
3 2000 74 1.869232 1.890764 -0.0215318 0.00046362 -0.0000099826
4 2001 67 1.826075 1.890764 -0.0646887 0.00418463 -0.000270699
5 2002 129 2.11059 1.890764 0.21982618 0.04832355 0.010622781
6 2003 96 1.982271 1.890764 0.0915077 0.00837366 0.000766254
7 2004 70 1.845098 1.890764 -0.0456655 0.00208534 -0.0000952280
8 2005 70 1.845098 1.890764 -0.0456655 0.00208534 -0.0000952280
9 2006 63 1.799341 1.890764 -0.091423 0.00835816 -0.000764128
10 2007 92 1.963788 1.890764 0.07302429 0.00533255 0.000389405
Total 798 18.90764 0.09042211 0.009370161
𝑆 =
log 𝑋𝑖 − log 𝑋
2
𝑛 − 1
=
0,09042211
9
= 0,100234
𝐶𝑆 =
𝑛 𝑖=1
𝑛
𝑋𝑖 − 𝑋 3
𝑛 − 1 𝑛 − 2 𝑆3
=
10 × 0.009370161
9 × 8 × 0,1002343
= 1,2923 ≈ 1,29
CK
Periode Ulang (tahun)
2 5 10 25 50 100 200 500
1.4 -0.225 0.705 1.337 2.128 2.706 3.271 3.828 5.11
1.39 -0.2235 0.70635 1.33715 2.12595 2.702 3.2649 3.81965 5.0955
1.38 -0.222 0.7077 1.3373 2.1239 2.698 3.2588 3.8113 5.081
1.37 -0.2205 0.70905 1.33745 2.12185 2.694 3.2527 3.80295 5.0665
1.36 -0.219 0.7104 1.3376 2.1198 2.69 3.2466 3.7946 5.052
1.35 -0.2175 0.71175 1.33775 2.11775 2.686 3.2405 3.78625 5.0375
1.34 -0.216 0.7131 1.3379 2.1157 2.682 3.2344 3.7779 5.023
1.33 -0.2145 0.71445 1.33805 2.11365 2.678 3.2283 3.76955 5.0085
1.32 -0.213 0.7158 1.3382 2.1116 2.674 3.2222 3.7612 4.994
1.31 -0.2115 0.71715 1.33835 2.10955 2.67 3.2161 3.75285 4.9795
1.3 -0.21 0.7185 1.3385 2.1075 2.666 3.21 3.7445 4.965
1.29 -0.2085 0.71985 1.33865 2.10545 2.662 3.2039 3.73615 4.9505
1.28 -0.207 0.7212 1.3388 2.1034 2.658 3.1978 3.7278 4.936
1.27 -0.2055 0.72255 1.33895 2.10135 2.654 3.1917 3.71945 4.9215
1.26 -0.204 0.7239 1.3391 2.0993 2.65 3.1856 3.7111 4.907
1.25 -0.2025 0.72525 1.33925 2.09725 2.646 3.1795 3.70275 4.8925
1.24 -0.201 0.7266 1.3394 2.0952 2.642 3.1734 3.6944 4.878
1.23 -0.1995 0.72795 1.33955 2.09315 2.638 3.1673 3.68605 4.8635
1.22 -0.198 0.7293 1.3397 2.0911 2.634 3.1612 3.6777 4.849
1.21 -0.1965 0.73065 1.33985 2.08905 2.63 3.1551 3.66935 4.8345
1.2 -0.195 0.732 1.34 2.087 2.626 3.149 3.661 4.82
Berdasarkan table nilai K dilakukan interpolasi untuk mendapatkan nilai K pada CS 1,29.
No.
PUT
(tahun)
𝒍𝒐𝒈 𝑿 K S 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝑻 XT
1. 2 1.890764 -0.2085 0.100234 1.8699 74.1080
2. 5 1.890764 0.71985 0.100234 1.9629 91.8158
3. 10 1.890764 1.33865 0.100234 2.0249 105.9113
4. 25 1.890764 2.10545 0.100234 2.1018 126.4159
5. 50 1.890764 2.662 0.100234 2.1576 143.7431
6. 100 1.890764 3.2039 0.100234 2.2119 162.8935
Intensitas Hujan
Intensitas curah hujan umumnya dihubungkan dengan kejadian dan
lamanya (duration) hujan turun, yang disebut Intensity Duration Frequency
(IDF). Hubuungan antara intensitas, lama hujan, dan frekuensi hujan
biasanya dinyatakan dalam lengkung Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF
Curve).
Talbot (1881)
𝐼 =
𝑎
𝑡 + 𝑏
𝑎 =
𝑖. 𝑡 𝑖2
− 𝑖2
. 𝑡 𝑖
𝑛 𝑖2 − 𝑖 2
𝑏 =
𝑖. 𝑡 𝑖 − 𝑛. 𝑖2. 𝑡
𝑛 𝑖2 − 𝑖 2
Sherman (1905)
𝐼 =
𝑎
𝑡 𝑁
log 𝑎 =
log 𝑖 log 𝑡 2
− log 𝑡 . log 𝑖 log 𝑡
𝑛 log 𝑡 2 − log 𝑡 2
𝑁 =
log 𝑖 log 𝑡 − 𝑛. log 𝑡 . log 𝑖
𝑛 log 𝑡 2 − log 𝑡 2
Ishiguro (1953)
𝐼 =
𝑎
𝑡 + 𝑏
𝑎 =
𝑖. 𝑡 𝑖2 − 𝑖2. 𝑡 𝑖
𝑛 𝑖2 − 𝑖 2
𝑏 =
𝑖. 𝑡 𝑖 − 𝑛. 𝑖2. 𝑡
𝑛 𝑖2 − 𝑖 2
Mononobe
𝐼 =
𝑅24
24
24
𝑡
2
3
No. Tahun
Durasi (menit)
5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880
1 1984 15 27 35 47 61 67 79 83 85 91 91 128
2 1985 15 25 35 55 71 95 149 149 149 247 253 282
3 1986 31 46 62 72 5 100 123 129 129 130 130 130
4 1987 27 32 37 60 5 88 93 96 96 138 138 155
5 1988 15 26 36 51 71 81 102 101 117 174 174 198
6 1989 16 26 30 44 55 80 100 100 108 142 142 226
7 1990 10 21 31 52 59 59 65 68 81 100 115 123
8 1991 12 20 31 41 48 50 62 89 130 137 137 185
9 1992 15 22 32 58 80 85 92 100 103 104 104 135
10 1993 24 32 43 80 90 98 116 118 151 211 276 429
Penyelesaian:
1. Menentukan besaran curah hujan, yaitu perkalian besar hujan dan waktu 60 menit dibagi
durasi hujan tsb.
Contoh 7:
Berikut ini adalah data curah hujan jangka pendek yang diperoleh dari stasiun BMG
Semarang, yaitu data curah hujan tahun 1984 – 1993 seperti terlihat dibawah ini.
Hitung Intensitas hujan menggunakan rumus Talbot, Sherman, dan Ishiguro.
No. Tahun
Durasi (menit)
5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880
1 1984 180 162 140 94 81.33 67 39.5 27.67 14.17 7.58 3.79 2.67
2 1985 180 150 140 110 94.67 95 74.5 49.67 24.83 20.58 10.54 5.88
3 1986 372 276 248 144 6.67 100 61.5 43.00 21.50 10.83 5.42 2.71
4 1987 324 192 148 120 6.67 88 46.5 32.00 16.00 11.50 5.75 3.23
5 1988 180 156 144 102 94.67 81 51 33.67 19.50 14.50 7.25 4.13
6 1989 192 156 120 88 73.33 80 50 33.33 18.00 11.83 5.92 4.71
7 1990 120 126 124 104 78.67 59 32.5 22.67 13.50 8.33 4.79 2.56
8 1991 144 120 124 82 64.00 50 31 29.67 21.67 11.42 5.71 3.85
9 1992 180 132 128 116 106.67 85 46 33.33 17.17 8.67 4.33 2.81
10 1993 288 192 172 160 120 98 58 39.33 25.17 17.58 11.50 8.94
Jmlh data (n) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Total 2160 1662 1488 1120 726.67 803 490.5 344.33 191.5 122.83 65 41.48
Maksimum 372 276 248 160 120 100 74.5 49.67 25.17 20.58 11.5 8.94
Rata - Rata 216 166.2 148.8 112 72.67 80.30 49.05 34.43 19.15 12.28 6.50 4.15
Simpangan
Baku
82.56 45.70 38.08 24.44 38.39 16.83 13.31 7.78 4.12 4.17 2.57 1.99
2. Tentukan curah hujan rencana dengan metode Gumbel untuk periode ulang 20 tahun
Tr YT
Durasi (menit)
5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880
20 2.9709 431.24 285.34 248.07 175.72 172.75 124.17 83.75 54.73 29.88 23.15 13.21 9.34
3. Hitung konstanta a, b, dan N
No. t i i.t i2 i2.t log t log i log I. log t (logt)2 𝒕 i 𝒕 i2 𝒕
1 5 431.2 2156.20 185967.56 929837.80 0.70 2.63 1.84 0.49 2.24 964.28 415836.11
2 10 285.3 2853.42 81419.94 814199.42 1.00 2.46 2.46 1.00 3.16 902.33 257472.46
3 15 248.1 3721.11 61540.61 923109.17 1.18 2.39 2.82 1.38 3.87 960.79 238345.76
4 30 175.7 5271.56 30877.00 926309.96 1.48 2.24 3.32 2.18 5.48 962.45 169120.29
5 45 172.7 7773.72 29842.32 1342904.56 1.65 2.24 3.70 2.73 6.71 1158.84 200188.39
6 60 124.2 7450.06 15417.60 925056.20 1.78 2.09 3.72 3.16 7.75 961.80 119424.24
7 120 83.7 10049.82 7013.81 841657.61 2.08 1.92 4.00 4.32 10.95 917.42 76832.48
8 180 54.7 9850.95 2995.10 539118.12 2.26 1.74 3.92 5.09 13.42 734.25 40183.49
9 360 29.9 10756.34 892.74 321385.87 2.56 1.48 3.77 6.53 18.97 566.91 16938.52
10 720 23.1 16667.45 535.89 385838.65 2.86 1.36 3.90 8.16 26.83 621.16 14379.36
11 1440 13.2 19016.83 174.40 251138.64 3.16 1.12 3.54 9.98 37.95 501.14 6618.08
12 2880 9.3 26906.73 87.28 251379.29 3.46 0.97 3.36 11.97 53.67 501.38 4684.18
jumlah 1651.3 122474.2 416764.3 8451935.3 24.1 22.7 40.3 57.0 191.0 9752.7 1560023.4
Talbot:
𝑎 =
122474.2 × 416764.3 − 8451935.3 × 1651.3
12 × 416764.3 − 1651.32
= 16 306.93
𝑏 =
1651.3 × 122474.2 − 12 × 8451935.3
12 × 416764.3 − 1651.32
= 44.33
𝐼 =
16306.93
𝑡 + 44.33
Sherman:
log 𝑎 =
22.7 × 57.0 − 40.3 × 24.1
12 × 57.0 − 24.12
= 3.14
𝑎 = 103.14
= 1399.044
𝑁 =
22.7 × 24.1 − 12 × 40.3
12 × 57.0 − 24.12 = 0.63
𝐼 =
1399.044
𝑡0.63
Ishiguro:
𝑎 =
9752.7 × 416764.3 − 1560023.4 × 1651.3
12 × 416764.3 − 1651.32 = 654.49
𝑏 =
1651.3 × 9752.7 − 12 × 1560023.4
12 × 416764.3 − 1651.32
= −1.15
𝐼 =
654.49
𝑡 − 1.15
4. Menghitung Intensitas Hujan dengan durasi 5 menit – 2 hari kemudian hitung
deviasi antar ketiga rumus tersebut. Rumus yang mempunyai deviasi rata – rata M[s]
terkecil dianggap sebagai rumus yang paling sesuai
No. t i
Intensitas Hujan I Deviasi Ms = I - i
Talbot Sherman ishiguro Talbot Sherman ishiguro
1 5 431.24 330.55 511.54 602.57 -100.69 80.30 171.33
2 10 285.34 300.13 331.66 325.23 14.79 46.32 39.89
3 15 248.07 274.84 257.40 240.35 26.76 9.33 -7.73
4 30 175.72 219.38 166.89 151.25 43.66 -8.83 -24.47
5 45 172.75 182.54 129.52 117.75 9.79 -43.23 -55.00
6 60 124.17 156.30 108.20 99.22 32.13 -15.96 -24.94
7 120 83.75 99.23 70.15 66.75 15.48 -13.59 -17.00
8 180 54.73 72.69 54.45 53.36 17.96 -0.28 -1.37
9 360 29.88 40.33 35.30 36.72 10.45 5.42 6.84
10 720 23.15 21.33 22.89 25.48 -1.81 -0.26 2.33
11 1440 13.21 10.99 14.84 17.79 -2.22 1.63 4.58
12 2880 9.34 5.58 9.62 12.46 -3.77 0.28 3.12
Jumlah 62.54 61.12 97.59
rata - rata 5.21 5.09 8.13
Contoh 8:
Berdasarkan analisa metode gumbel didapatkan curah hujan rencana seperti dibawah
ini. Hitung Intensitas Hujan dengan Metode Mononobe untuk durasi 5 menit – 2 hari.
No. PUT 𝑿 𝒀 𝑻 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏
𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏
𝑺 𝒏
S
𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏
𝑺 𝒏
𝑺 𝑿 𝑻
1. 2 79.8 0.3665 0.4952 0.9496 -0.1287 -0.1355 20.7407 -2.8110 76.9890
2. 5 79.8 1.5004 0.4952 0.9496 1.0052 1.0586 20.7407 21.9551 101.7551
3. 10 79.8 2.2510 0.4952 0.9496 1.7558 1.8490 20.7407 38.3494 118.1494
4. 20 79.8 2.9709 0.4952 0.9496 2.4757 2.6071 20.7407 54.0731 133.8731
5. 50 79.8 3.9028 0.4952 0.9496 3.4076 3.5885 20.7407 74.4272 154.2272
6. 100 79.8 4.6012 0.4952 0.9496 4.106 4.3239 20.7407 89.6814 169.4814
Penyelesaian : 𝐼 =
𝑅24
24
24
𝑡
2
3
No.
t
(menit)
t (jam)
Intensitas Hujan I (mm/jam)
Periode Ulang Tahun
2 5 10 20 50 100
Curah Hujan Rencana Maksimum, R24 (mm)
76.99 101.76 118.15 133.87 154.23 169.48
1 5 0.08 139.90 184.90 214.69 243.26 280.25 307.97
2 10 0.17 88.13 116.48 135.25 153.25 176.55 194.01
3 15 0.25 67.26 88.89 103.21 116.95 134.73 148.06
4 30 0.5 42.37 56.00 65.02 73.67 84.87 93.27
5 45 0.75 32.33 42.73 49.62 56.22 64.77 71.18
6 60 1 26.69 35.28 40.96 46.41 53.47 58.76
7 120 2 16.81 22.22 25.80 29.24 33.68 37.01
8 180 3 12.83 16.96 19.69 22.31 25.70 28.25
9 360 6 8.08 10.68 12.40 14.06 16.19 17.79
10 720 12 5.09 6.73 7.81 8.85 10.20 11.21
11 1440 24 3.21 4.24 4.92 5.58 6.43 7.06
12 2880 48 2.02 2.67 3.10 3.51 4.05 4.45
0
50
100
150
200
250
300
0 2 4 6 8 10 12
PUT 2 thn PUT 5 thn
PUT 10 thn PUT 20 thn
PUT 50 thn PUT 100 thn
𝐼 =
𝑅24
24
24
𝑡
2
3
PR
No. Tahun
Curah Hujan Harian
Maksimum
1 2001 85
2 2002 96
3 2003 90
4 2004 110
5 2005 134
6 2006 81
7 2007 98
8 2008 87
9 2009 106
10 2010 123
11 2011 95
12 2012 100
13 2013 104
14 2014 76
15 2015 86
Soal:
Berdasarkan data curah hujan harian
maksimum dibawah ini, Hitung curah
hujan rencana untuk periode ulang 2,
5, 10, 20, 50, dan 100 tahun
menggunakan metode distribusi
normal, log normal, Gumbel, dan log
pearson III.

More Related Content

What's hot

Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Aswar Amiruddin
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
PPT Presentasi_Analisis Curah Hujan.pptx
PPT Presentasi_Analisis Curah Hujan.pptxPPT Presentasi_Analisis Curah Hujan.pptx
PPT Presentasi_Analisis Curah Hujan.pptxFakhmiImanuddin
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airinfosanitasi
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk21010115410004
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 

What's hot (20)

Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Kp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluranKp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluran
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
PPT Presentasi_Analisis Curah Hujan.pptx
PPT Presentasi_Analisis Curah Hujan.pptxPPT Presentasi_Analisis Curah Hujan.pptx
PPT Presentasi_Analisis Curah Hujan.pptx
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
Metode nakayasu
Metode nakayasuMetode nakayasu
Metode nakayasu
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
PERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAPPERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAP
 

Similar to AnalisaFrekuensiCurahHujan

sp03-error-uncertainty.pdf
sp03-error-uncertainty.pdfsp03-error-uncertainty.pdf
sp03-error-uncertainty.pdfDewiSekarsari10
 
HL-9&10 Ananisis curah hujan.pptx
HL-9&10 Ananisis curah hujan.pptxHL-9&10 Ananisis curah hujan.pptx
HL-9&10 Ananisis curah hujan.pptxffarrasy
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxDimasPrayuda10
 
Slide-INF207-stk3-ukuran-dispersi.pptx
Slide-INF207-stk3-ukuran-dispersi.pptxSlide-INF207-stk3-ukuran-dispersi.pptx
Slide-INF207-stk3-ukuran-dispersi.pptxMellysaCaldera
 
Ukuran statistik
Ukuran statistik Ukuran statistik
Ukuran statistik harjunode
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiSelvin Hadi
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuArning Susilawati
 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah Khairullah
 
document_BESARAN,_DIMENSI,SATUAN_VEKTOR1.pptx
document_BESARAN,_DIMENSI,SATUAN_VEKTOR1.pptxdocument_BESARAN,_DIMENSI,SATUAN_VEKTOR1.pptx
document_BESARAN,_DIMENSI,SATUAN_VEKTOR1.pptxciptawati112233
 
Probabilitas Diskrit (1).pptx
Probabilitas Diskrit (1).pptxProbabilitas Diskrit (1).pptx
Probabilitas Diskrit (1).pptxMulmedJaya
 
171050801029 ona dermawan
171050801029 ona dermawan171050801029 ona dermawan
171050801029 ona dermawanMuhajirin Hajir
 
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdfMiffJasenx
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfelizabethrudhu
 
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveModel Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveAgung Handoko
 

Similar to AnalisaFrekuensiCurahHujan (20)

2. bab 2
2. bab 22. bab 2
2. bab 2
 
Laporan hidrologi-2003
Laporan hidrologi-2003Laporan hidrologi-2003
Laporan hidrologi-2003
 
Tugas 1 PSDA
Tugas 1 PSDATugas 1 PSDA
Tugas 1 PSDA
 
sp03-error-uncertainty.pdf
sp03-error-uncertainty.pdfsp03-error-uncertainty.pdf
sp03-error-uncertainty.pdf
 
HL-9&10 Ananisis curah hujan.pptx
HL-9&10 Ananisis curah hujan.pptxHL-9&10 Ananisis curah hujan.pptx
HL-9&10 Ananisis curah hujan.pptx
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
 
Slide-INF207-stk3-ukuran-dispersi.pptx
Slide-INF207-stk3-ukuran-dispersi.pptxSlide-INF207-stk3-ukuran-dispersi.pptx
Slide-INF207-stk3-ukuran-dispersi.pptx
 
Ukuran statistik
Ukuran statistik Ukuran statistik
Ukuran statistik
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersi
 
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang KontinuDistribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinu
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
 
document_BESARAN,_DIMENSI,SATUAN_VEKTOR1.pptx
document_BESARAN,_DIMENSI,SATUAN_VEKTOR1.pptxdocument_BESARAN,_DIMENSI,SATUAN_VEKTOR1.pptx
document_BESARAN,_DIMENSI,SATUAN_VEKTOR1.pptx
 
Probabilitas Diskrit (1).pptx
Probabilitas Diskrit (1).pptxProbabilitas Diskrit (1).pptx
Probabilitas Diskrit (1).pptx
 
00 dasar statistika
00 dasar statistika00 dasar statistika
00 dasar statistika
 
171050801029 ona dermawan
171050801029 ona dermawan171050801029 ona dermawan
171050801029 ona dermawan
 
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
4. PPT Materi Ajar Statistika (Ganjil 2019-2020).pdf
 
d0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdfd0463_Lampiran_Modul.pdf
d0463_Lampiran_Modul.pdf
 
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveModel Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
 
Jurnal hendra
Jurnal hendraJurnal hendra
Jurnal hendra
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (9)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

AnalisaFrekuensiCurahHujan

  • 1. Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan Rekayasa Hidrologi Universitas Indo Global Mandiri Norma Puspita, ST.MT
  • 2. • Sistem hidrologi terkadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti hujan lebat, banjir, dan kekeringan. Besaran peristiwa ekstrim berbanding terbalik dengan frekuensi kejadiannya, peristiwa yang sangat ekstrim kejadiannya sangat langka. • Tujuan analisis frekuensi data hidrologi berkaitan dengan besaran peristiwa-peristiwa ekstrim yang berkaitan dengan frekuensi kejadiannya melalui penerapan distribusi kemungkinan. • Data hidrologi yang dianalisis diasumsikan tidak bergantung (independent), terdistribusi secara acak, dan bersifat stokastik.
  • 3. • Frekuensi hujan adalah besaran kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui. • Sebaliknya, periode ulang adalah waktu hipotetik dimana hujan dengan suatu besaran tertentu akan disamai atau dilampaui. • Analisis frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan di masa yang akan datang dengan anggapan bahwa sifat statistik kejadian hujan di masa akan datang akan masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa lalu.
  • 4. Curah Hujan Rencana Curah Hujan Rencana adalah hujan harian maksimum yang akan digunakan untuk menghitung intensitas hujan. Curah Hujan Rencana dihitung berdasarkan distribusi atau sebaran curah hujan harian maksimum selama (minimal)10 tahun berturut - turut
  • 5. Analisa Curah Hujan Rencana Analisa Curah Hujan Rencana meliputi: • Analisa frekuensi curah hujan • Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran • Analisa Distribusi Curah Hujan Rencana
  • 6. Analisa Frekuensi Curah Hujan •Menghitung Simpangan Baku (Standar Deviasi) Simpangan Baku adalah besar perbedaan dari nilai sampel terhadap nilai rata-rata 𝑺 = 𝒊=𝟏 𝒏 𝑿𝒊 − 𝑿 𝟐 𝒏 Di mana : S = Deviasi standart Xi = Nilai varian ke i 𝑋 = Nilai rata-rata varian n = Jumlah data
  • 7. Analisa Frekuensi Curah Hujan •Menghitung Koefesien Kemencengan/Skewness (CS) Kemencengan (skewness) adalah suatu nilai yang menunjukkan derajat ketidak simestrisan dari suatu bentuk distribusi. 𝑪𝑺 = 𝒏 𝒊=𝟏 𝒏 𝑿𝒊 − 𝑿 𝟑 𝒏 − 𝟏 𝒏 − 𝟐 𝑺 𝟑 Di mana : CS = Koefesien Skewness Xi = Nilai varian ke i 𝑋 = Nilai rata-rata varian n = Jumlah data S = Simpangan Baku
  • 8. Analisa Frekuensi Curah Hujan •Menghitung Koefisien Kurtosis (CK) Pengukuran kurtosis dimaksud untuk mengukur keruncingan dari bentuk kurva distribusi, yang umumnya dibandingkan dengan distribusi normal. 𝑪𝑲 = 𝟏 𝒏 𝒊=𝟏 𝒏 𝑿𝒊 − 𝑿 𝟒 𝑺 𝟒 Di mana : CK = Koefisien Kurtosis Xi = Nilai varian ke i 𝑋 = Nilai rata-rata varian n = Jumlah data S = Simpangan Baku
  • 9. Contoh 1 Diketahui curah hujan harian maksimum stasiun hujan Ngujung Kota Batu Malang (Tabel dibawah) dari tahun (1998 – 2007). Hitung Simpangan Baku, Koefisien Kemencengan, Koefisien Kurtosis, dan koefisien Variasi dari data dibawah ini. Nama Pos Ngujung Provinsi Jawa Timur Nomor Pos 7d Kota/Kabupaten Kota Batu Jenis Alat Manual (MRG) Kecamatan Bumiaji Koordinat 07 51' 8'' LS - 112 32' 17'' BT Desa/Kampung Ngujung Elevasi + 1136 m Pengelola Balai PSAWS Bango Gedangan (Malang) DAS K. Brantas Nama Pengamat - No. Tahun Curah Hujan Harian Maksimum 1 1998 76 2 1999 61 3 2000 74 4 2001 67 5 2002 129 6 2003 96 7 2004 70 8 2005 70 9 2006 63 10 2007 92
  • 10. Penyelesaian: No. Tahun Xi 𝑿 𝑿𝒊 − 𝑿 𝑿𝒊 − 𝑿 𝟐 𝑿𝒊 − 𝑿 𝟑 𝑿𝒊 − 𝑿 𝟒 1 1998 76 79.8 -3.8 14.44 -54.87 208.51 2 1999 61 79.8 -18.8 353.44 -6644.67 124919.83 3 2000 74 79.8 -5.8 33.64 -195.11 1131.65 4 2001 67 79.8 -12.8 163.84 -2097.15 26843.55 5 2002 129 79.8 49.2 2420.64 119095.49 5859498.01 6 2003 96 79.8 16.2 262.44 4251.53 68874.75 7 2004 70 79.8 -9.8 96.04 -941.19 9223.68 8 2005 70 79.8 -9.8 96.04 -941.19 9223.68 9 2006 63 79.8 -16.8 282.24 -4741.63 79659.42 10 2007 92 79.8 12.2 148.84 1815.85 22153.35 Total 798 3871.60 109547.04 6201736.43 𝑆 = 𝑖=1 𝑛 𝑋𝑖 − 𝑋 2 𝑛 − 1 = 3871,6 10 − 1 = 20.7403 𝐶𝑆 = 𝑛 𝑖=1 𝑛 𝑋𝑖 − 𝑋 3 𝑛 − 1 𝑛 − 2 𝑆3 = 10 × 109574,04 9 × 8 × 20,74033 = 1,7053 𝐶𝐾 = 𝑛 𝑛 + 1 𝑖=1 𝑛 𝑋𝑖 − 𝑋 4 𝑛 − 1 𝑛 − 2 𝑛 − 3 𝑆4 − 3 𝑛 − 1 2 𝑛 − 2 𝑛 − 3 = 10 × 11 × 6201736,43 9 × 8 × 7 × 20,74034 − 3 × 92 8 × 7 = 2,9751 𝐶𝑉 = 𝑆 𝑋 = 20,7403 79,8 = 0,26
  • 11. Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran dilakukan untuk menguji kecocokan (the goodness of fittest test) distribusi frekuensi sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili distribusi frekuensi tersebut. Pengujian parameter yang sering dipakai adalah chi-kuadrat, dan smirnov-Kolmogorov. Syarat – syarat batas penentuan sebaran No. Jenis Distribusi Syarat 1 Normal Cs = 0, Ck = 3 2 Log Normal Cs = 3 Cv = 1.8, Cv = 0.6 3 Gumbel Cs ≤ 1.1396 , Ck ≤ 5.4002 4 Pearson III Cs ≠ 0, Cv = 0.3 5 Log Peason III Cs < 0, Cv = 0.3
  • 12. Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran •Chi-Kuadrat (Chi-Square) Uji Chi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi yang akan dipilih dapat mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis. Analisa dapat diterima jika nilai Chi Kuadrat terhitung < Chi-Kuadrat Kritis 𝑿 𝒉 2 = 𝒊=1 𝑮 𝑶𝒊 − 𝑬𝒊 2 𝑬𝒊 𝑋ℎ 2 = parameter chi-kuadrat terhitung G = jumlah sub kelompok Oi = jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok i Ei = jumlah nilai teoritis pada sub kelompok i
  • 13. Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran Penentuan Jumlah sub kelompok (G) G = 1 + 3,322 Log n Penentuan Derajat Kebebasan (DK) DK = G – (P + 1) Dimana nilai P untuk untuk distribusi normal dan binomial = 2 sedangkan untuk distribusi gumbel dan poisson = 1 Menghitung nilai teoritis • 𝐸𝑖 = 𝑛 𝐺 Menghitung interval kelas • ∆ 𝑋 = 𝑋 𝑚𝑎𝑥 − 𝑋 𝑚𝑖𝑛 𝐺 −1 • 𝑋 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑋 𝑚𝑖𝑛 − 0.5 ∆𝑋 • 𝑋 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑋 𝑚𝑎𝑥 + 0.5 ∆𝑋 Chi-Kuadrat (Chi-Square)
  • 14. Contoh 2: Berdasarkan data pada soal 1. Lakukan uji chi kuadrat untuk data tersebut. Penyelesaian : 1.Urutkan data pengamatan dari besar ke kecil atau sebaliknya 2. Penentuan Jumlah sub kelompok (G) = 1 + 3,322 log 10 = 4,322 ≈ 5 3. Nilai batas sub kelompok : No. Curah Hujan 1 129 2 96 3 92 4 76 5 74 6 70 7 70 8 67 9 63 10 61 ∆ 𝑋 = 𝑋 𝑚𝑎𝑥 − 𝑋 𝑚𝑖𝑛 𝐺 − 1 = 129 − 61 5 − 1 = 17 𝑋 𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑋 𝑚𝑖𝑛 − 0.5 ∆𝑋 = 62 − 0,5 × 17 = 52,5 𝑋 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑋 𝑚𝑎𝑥 + 0.5 ∆𝑋 = 129 + 0,5 × 17 = 137,5
  • 15. 𝐸𝑖 = 𝑛 𝐺 = 10 5 = 2 DK = G – (P+1) = 5 – (2+1) = 2 Hitung Chi Kuadrat Terhitung Sub Kelompok Oi Ei Oi - Ei (Oi - Ei)2 𝑶𝒊 − 𝑬𝒊 𝟐 𝑬𝒊 52,5 – 69,5 3 2 1 1 0.5 69,5 – 86,5 4 2 2 4 2 86,5 – 103,5 2 2 0 0 0 103,5 – 120,5 0 2 -2 4 2 120,5 – 137,5 1 2 -1 1 0.5 Chi Kuadrat Terhitung 5 Berdasarkan table chi kuadrat kritis diketahui 5,991 lebih besar dari nilai chi kuadrat terhitung sehingga analisa distribusi dapat diterima
  • 16. Tabel Chi-Kuadrat (Chi-Square) Kritis Chi-Kuadrat (Chi-Square)
  • 17. Tabel Chi-Kuadrat (Chi-Square) Kritis Chi-Kuadrat (Chi-Square)
  • 18. Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran • Smirnov-Kolmogorov Uji kecocokan Smirnov – Kolgomorov sering disebut juga uji kecocokan non parametrik, karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi disribusi tertentu Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: • Urutkan data ( dari besar ke kecil atau sebaliknya ) dan tentukan besarnya peluang dari masing-masing data tersebut. X1 = P(X1) X2 = P(X2) X3 = P(X3), dan seterusnya • Urutkan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil penggambaran data ( persamaan distribusinya ) X1 = P’(X1) X2 = P’(X2) X3 = P’(X3), dan seterusnya
  • 19. Analisa Pengujian Kecocokan Sebaran • Dari kedua nilai peluang tersebut, tentukan selisih tersebarnya antar peluang pengamatan dengan peluang teoritis. D = maksimum (P(Xn)-P’(Xn)) • Berdasarkan tabel nilai kritis ( Smirnove-Kolmogorov test ) tentukan harga Do • Tabel Nilai Kritis Do Smirnov-Kolmogorov n Derajat Kepercayaan, α 0,2 0,1 0,05 0.01 5 0,45 0,51 0,56 0,67 10 0,32 0,37 0,41 0,49 15 0,27 0,30 0,34 0,40 20 0,23 0,26 0,29 0,36 25 0,21 0,24 0,27 0,32 30 0,19 0,22 0,24 0,29 35 0,18 0,20 0,23 0,27 40 0,17 0,19 0,21 0,25 45 0,16 0,18 0,20 0,24 50 0,15 0,17 0,19 0,23 n>50 1,07/n 1,22/n 1,36/n 1,693/n
  • 20. Contoh 3: No . Curah Hujan m 𝑷 𝒙 = 𝒎 𝒏 + 𝟏 P(x<) = 1 - P(x) 𝑷′(𝒙) = 𝒎 𝒏 − 𝟏 P'(x<) = 1 - P'(x) D 1 129 1 0.0909 0.9091 0.1111 0.8889 0.0202 2 96 2 0.1818 0.8182 0.2222 0.7778 0.0404 3 92 3 0.2727 0.7273 0.3333 0.6667 0.0606 4 76 4 0.3636 0.6364 0.4444 0.5556 0.0808 5 74 5 0.4545 0.5455 0.5556 0.4444 0.1010 6 70 6 0.5455 0.4545 0.6667 0.3333 0.1212 7 70 6 0.5455 0.4545 0.6667 0.3333 0.1212 8 67 7 0.6364 0.3636 0.7778 0.2222 0.1414 9 63 8 0.7273 0.2727 0.8889 0.1111 0.1616 10 61 9 0.8182 0.1818 1 0 0.1818 Dmaks 0.1818 Berdasarkan data pada soal 1. Lakukan uji kecocokan Smirnov Kolmogorov untuk data tersebut.
  • 21. Analisa Distribusi Curah Hujan Analisa distribusi sangat erat hubungannya dengan frekuensi hujan dan periode ulang hujan Frekuensi hujan adalah besaran kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui. Periode ulang adalah waktu hipotetik dimana hujan dengan suatu besaran tertentu akan disamai atau dilampaui. Metode Analisis Distribusi Frekuensi yang sering digunakan dalam bidang hidrologi : 1.Distribusi Normal 2.Distribusi Log Normal 3.Distribusi Log Pearson Type III 4.Distribusi Gumbel
  • 22. Analisa Distribusi Curah Hujan • Distribusi Normal • Distribusi Log Normal 𝑿𝒕 = 𝑿 + 𝑲 𝑻 𝑺 Xt = curah hujan rencana (mm/hari) 𝑋 = curah hujan maksimum rata-rata (mm/hari) S = Simpangan Baku KT = faktor frekuensi (Nilai variable reduksi Gauss) Periode Ulang, T (tahun) Peluang KT 1.001 0.999 -3.05 1.005 0.995 -2.58 1.010 0.990 -2.33 1.05 0.950 -1.64 1.11 0.900 -1.28 1.25 0.800 -0.84 1.33 0.750 -0.67 1.43 0.700 -0.52 1.67 0.600 -0.25 2 0.500 0 2.5 0.400 0.25 3.33 0.300 0.52 4 0.250 0.67 5 0.200 0.84 10 0.100 1.28 20 0.050 1.64 50 0.020 2.05 100 0.010 2.33 200 0.005 2.58 500 0.002 2.88 1000 0.001 3.09 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝑻 = 𝒍𝒐𝒈 𝒙 + 𝑲 𝑻 𝑺 𝑿 𝑻 = 𝟏𝟎𝒍𝒐𝒈 𝒙+ 𝑲 𝑻 𝑺
  • 23. Contoh 4: No. PUT (tahun) 𝑿 K S 𝑿 𝑻 1. 2 79.8 0 20.7403 79.80 2. 5 79.8 0.84 20.7403 97.22 3. 10 79.8 1.28 20.7403 106.35 4. 20 79.8 1.64 20.7403 113.81 5. 50 79.8 2.05 20.7403 122.32 6. 100 79.8 2.33 20.7403 128.12 Berdasarkan data pada Soal 2.1. Hitung curah hujan rencana untuk periode ulang 2, 5, 10, 20,50, dan 100 tahun menggunakan metode distribusi Normal dan log normal Penyelesaian : Distribusi Normal
  • 24. No. Tahun Xi log Xi 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝟐 1 1998 76 1.880814 1.890764 -0.0099499 9.9001E-05 2 1999 61 1.78533 1.890764 -0.1054337 0.01111627 3 2000 74 1.869232 1.890764 -0.0215318 0.00046362 4 2001 67 1.826075 1.890764 -0.0646887 0.00418463 5 2002 129 2.11059 1.890764 0.21982618 0.04832355 6 2003 96 1.982271 1.890764 0.0915077 0.00837366 7 2004 70 1.845098 1.890764 -0.0456655 0.00208534 8 2005 70 1.845098 1.890764 -0.0456655 0.00208534 9 2006 63 1.799341 1.890764 -0.091423 0.00835816 10 2007 92 1.963788 1.890764 0.07302429 0.00533255 Total 798 18.90764 0.09042211 𝑆 = log 𝑋𝑖 − log 𝑋 2 𝑛 − 1 = 0,09042211 9 = 0,100234 No. PUT (tahun) 𝒍𝒐𝒈 𝑿 K S 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝑻 XT 1. 2 1.890764 0 0.100234 1.890764 77.761387 2. 5 1.890764 0.84 0.100234 1.9749606 94.397515 3. 10 1.890764 1.28 0.100234 2.0190635 104.4873 4. 20 1.890764 1.64 0.100234 2.0551478 113.5397 5. 50 1.890764 2.05 0.100234 2.0962437 124.80837 6. 100 1.890764 2.33 0.100234 2.1243092 133.1402 Penyelesaian : Distribusi Log Normal
  • 25. Analisa Distribusi Curah Hujan • Distribusi Gumbel Distribusi Gumbel atau Distribusi Extrim Tipe I digunakan untuk analisis data maksimum, misalnya untuk analisis frekwensi banjir. 𝑿 𝑻 = 𝑿 + 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 𝑺 XT = curah hujan rencana dalam periode ulang T tahun ( mm/hari) 𝑋 = curah hujan rata – rata hasil pengamatan (mm/hari) YT = reduced variable, parameter Gumbel untuk periode T tahun untuk T  20, maka YT = ln T𝒀 𝑻 = −𝒍𝒏 𝑻 − 𝟏 𝑻 Yn = reduced mean, merupakan fungsi dari banyak data (n) Sn = reduced standard deviasi S = Simpangan Baku
  • 26. n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,4952 0,4996 0,5035 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220 20 0,5236 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5300 0,5820 0,5882 0,5343 0,5353 30 0,5363 0,5371 0,5380 0,5388 0,5396 0,5400 0,5410 0,5418 0,5424 0,5430 40 0,5463 0,5442 0,5448 0,5453 0,5458 0,5468 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481 50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5515 0,5518 60 0,5521 0,5524 0,5527 0,5530 0,5533 0,5535 0,5538 0,5540 0,5543 0,5545 70 0,5548 0,5550 0,5552 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567 80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585 90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599 100 0,5600 0,5602 0,5603 0,5604 0,5606 0,5607 0,5608 0,5609 0,5610 0,5611 Tabel Reduced Mean (Yn) Tabel Reduced Standar Deviasi (Sn) n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0.9496 0.9676 0.9833 0.9971 1.0095 1.0206 1.0316 1.0411 1.0493 1.0565 20 1.0628 1.0696 1.0754 1.0811 1.0864 1.0915 1.0961 1.1004 1.1047 1.108 30 1.1124 1.1159 1.1193 1.226 1.1255 1.1285 1.1313 1.1339 1.1363 1.1388 40 1.1413 1.1436 1.1458 1.148 1.1499 1.1519 1.1538 1.1557 1.1574 1.159 50 1.1607 1.1623 1.1638 1.1658 1.1667 1.1681 1.1696 1.1708 1.1721 1.1734 60 1.1747 1.1759 1.177 1.1782 1.1793 1.1803 1.1814 1.1824 1.1834 1.1844 70 1.1854 1.1863 1.1873 1.1881 1.189 1.1898 1.1906 1.1915 1.1923 1.193 80 1.1938 1.1945 1.1953 1.1959 1.1967 1.1973 1.198 1.1987 1.1994 1.2001 90 1.2007 1.2013 1.2026 1.2032 1.2038 1.2044 1.2046 1.2049 1.2055 1.206 100 1.2065 1.2069 1.2073 1.2077 1.2081 1.2084 1.2087 1.2090 1.2093 1.2096
  • 27. Periode Ulang Reduced Variate 2 0,3665 5 1.5004 10 2.2510 20 2.9709 25 3.1993 50 3.9028 100 4.6012 200 5.2969 500 6.2149 1000 6.9087 5000 8.5188 10000 9.2121 Tabel Reduced Variate (YT)
  • 28. Contoh 5: No. PUT 𝑿 𝒀 𝑻 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 S 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 𝑺 𝑿 𝑻 1. 2 79.8 0.3665 0.4952 0.9496 -0.1287 -0.1355 20.7407 -2.8110 76.9890 2. 5 79.8 1.5004 0.4952 0.9496 1.0052 1.0586 20.7407 21.9551 101.7551 3. 10 79.8 2.2510 0.4952 0.9496 1.7558 1.8490 20.7407 38.3494 118.1494 4. 20 79.8 2.9709 0.4952 0.9496 2.4757 2.6071 20.7407 54.0731 133.8731 5. 50 79.8 3.9028 0.4952 0.9496 3.4076 3.5885 20.7407 74.4272 154.2272 6. 100 79.8 4.6012 0.4952 0.9496 4.106 4.3239 20.7407 89.6814 169.4814 Berdasarkan data pada soal 1. Hitung curah hujan rencana untuk periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun menggunakan metode Gumbel
  • 29. Analisa Distribusi Curah Hujan • Distribusi Log Pearson Tipe III Distribusi Log Pearson Tipe III digunakan untuk analisis variabel hidrologi dengan nilai varian minimum misalnya analisis frekuensi distribusi dari debit minimum (low flows). 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝑻 = 𝒍𝒐𝒈 𝒙 + 𝑲. 𝑺 𝑿 𝑻 = 𝟏𝟎𝒍𝒐𝒈 𝒙+𝑲.𝑺
  • 30. CS Periode Ulang (tahun) 2 5 10 25 50 100 200 500 Peluang (%) 50 20 10 4 2 1 0.5 0.1 3,0 -0,396 0,420 1,180 2,278 3,152 4,051 4,970 7,250 2,5 -0,360 0,518 1,250 2,262 3,048 3,845 4,652 6,600 2,2 -0,330 0,574 1,840 2,240 2,970 3,705 4,444 6,200 2,0 -0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298 5,910 1,8 -0,282 0,643 1,318 2,193 2,848 3,499 4,147 5,660 1,6 -0,254 0,675 1,329 2,163 2,780 3,388 3,990 5,390 1,4 -0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828 5,110 1,2 -0,195 0,732 1,340 2,087 2,626 3,149 3,661 4,820 1,0 -0,164 0,758 1,340 2,043 2,542 3,022 3,489 4,540 0,9 -0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 2,957 3,401 4,395 0,8 -0,132 0,780 1,336 1,998 2,453 2,891 3,312 4,250 0,7 -0,116 0,790 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223 4,105 0,6 -0,099 0,800 1,328 1,939 2,359 2,755 3,132 3,960 0,5 -0,083 0,808 1,323 1,910 2,311 2,686 3,041 3,815 0,4 -0,066 0,816 1,317 1,880 2,261 2,615 2,949 3,670 0,3 -0,050 0,824 1,309 1,849 2,211 2,544 2,856 5,525 0,2 -0,033 0,831 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763 3,380 0,1 -0,017 0,836 1,292 1,785 2,107 2,400 2,670 3,235 Tabel Koefisien K
  • 31. CS Periode Ulang (tahun) 2 5 10 25 50 100 200 500 Peluang (%) 50 20 10 4 2 1 0.5 0.1 0,0 0,000 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 3,090 -0,1 0,017 0,836 1,270 1,761 2,000 2,252 2,482 3,950 -0,2 0,033 0,850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388 2,810 -0,3 0,050 0,830 1,245 1,643 1,890 2,104 2,294 2,675 -0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201 2,540 -0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,955 2,108 2,400 -0,6 0,099 0,857 1,200 1,528 1,720 1,880 2,016 2,275 -0,7 0,116 0,857 1,183 1,488 1,663 1,806 1,926 2,150 -0,8 0,132 0,856 1,166 1,488 1,606 1,733 1,837 2,035 -0,9 0,148 0,854 1,147 1,407 1,549 1,660 1,749 1,910 -1,0 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664 1,800 -1,2 0,195 0,844 1,086 1,282 1,379 1,449 1,501 1,625 -1,4 0,225 0,832 1,041 1,198 1,270 1,318 1,351 1,465 -1,6 0,254 0,817 0,994 1,116 1,166 1,200 1,216 1,280 -1,8 0,282 0,799 0,945 1,035 1,069 1,089 1,097 1,130 -2,0 0,307 0,777 0,895 0,959 0,980 0,990 1,995 1,000 -2,2 0,330 0,752 0,844 0,888 0,900 0,905 0,907 0,910 -2,5 0,360 0,711 0,771 0,793 1,798 0,799 0,800 0,802 Tabel Koefisien K
  • 32. Contoh 6 : Berdasarkan data pada soal 2.1. Hitung curah hujan rencana untuk periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun menggunakan metode Log Pearson III. Penyelesaian: No. Tahun Xi log Xi 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝟐 𝒍𝒐𝒈 𝑿𝒊 − 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝟑 1 1998 76 1.880814 1.890764 -0.0099499 9.9001E-05 -0.0000009851 2 1999 61 1.78533 1.890764 -0.1054337 0.01111627 -0.001172029 3 2000 74 1.869232 1.890764 -0.0215318 0.00046362 -0.0000099826 4 2001 67 1.826075 1.890764 -0.0646887 0.00418463 -0.000270699 5 2002 129 2.11059 1.890764 0.21982618 0.04832355 0.010622781 6 2003 96 1.982271 1.890764 0.0915077 0.00837366 0.000766254 7 2004 70 1.845098 1.890764 -0.0456655 0.00208534 -0.0000952280 8 2005 70 1.845098 1.890764 -0.0456655 0.00208534 -0.0000952280 9 2006 63 1.799341 1.890764 -0.091423 0.00835816 -0.000764128 10 2007 92 1.963788 1.890764 0.07302429 0.00533255 0.000389405 Total 798 18.90764 0.09042211 0.009370161 𝑆 = log 𝑋𝑖 − log 𝑋 2 𝑛 − 1 = 0,09042211 9 = 0,100234 𝐶𝑆 = 𝑛 𝑖=1 𝑛 𝑋𝑖 − 𝑋 3 𝑛 − 1 𝑛 − 2 𝑆3 = 10 × 0.009370161 9 × 8 × 0,1002343 = 1,2923 ≈ 1,29
  • 33. CK Periode Ulang (tahun) 2 5 10 25 50 100 200 500 1.4 -0.225 0.705 1.337 2.128 2.706 3.271 3.828 5.11 1.39 -0.2235 0.70635 1.33715 2.12595 2.702 3.2649 3.81965 5.0955 1.38 -0.222 0.7077 1.3373 2.1239 2.698 3.2588 3.8113 5.081 1.37 -0.2205 0.70905 1.33745 2.12185 2.694 3.2527 3.80295 5.0665 1.36 -0.219 0.7104 1.3376 2.1198 2.69 3.2466 3.7946 5.052 1.35 -0.2175 0.71175 1.33775 2.11775 2.686 3.2405 3.78625 5.0375 1.34 -0.216 0.7131 1.3379 2.1157 2.682 3.2344 3.7779 5.023 1.33 -0.2145 0.71445 1.33805 2.11365 2.678 3.2283 3.76955 5.0085 1.32 -0.213 0.7158 1.3382 2.1116 2.674 3.2222 3.7612 4.994 1.31 -0.2115 0.71715 1.33835 2.10955 2.67 3.2161 3.75285 4.9795 1.3 -0.21 0.7185 1.3385 2.1075 2.666 3.21 3.7445 4.965 1.29 -0.2085 0.71985 1.33865 2.10545 2.662 3.2039 3.73615 4.9505 1.28 -0.207 0.7212 1.3388 2.1034 2.658 3.1978 3.7278 4.936 1.27 -0.2055 0.72255 1.33895 2.10135 2.654 3.1917 3.71945 4.9215 1.26 -0.204 0.7239 1.3391 2.0993 2.65 3.1856 3.7111 4.907 1.25 -0.2025 0.72525 1.33925 2.09725 2.646 3.1795 3.70275 4.8925 1.24 -0.201 0.7266 1.3394 2.0952 2.642 3.1734 3.6944 4.878 1.23 -0.1995 0.72795 1.33955 2.09315 2.638 3.1673 3.68605 4.8635 1.22 -0.198 0.7293 1.3397 2.0911 2.634 3.1612 3.6777 4.849 1.21 -0.1965 0.73065 1.33985 2.08905 2.63 3.1551 3.66935 4.8345 1.2 -0.195 0.732 1.34 2.087 2.626 3.149 3.661 4.82 Berdasarkan table nilai K dilakukan interpolasi untuk mendapatkan nilai K pada CS 1,29.
  • 34. No. PUT (tahun) 𝒍𝒐𝒈 𝑿 K S 𝒍𝒐𝒈 𝑿 𝑻 XT 1. 2 1.890764 -0.2085 0.100234 1.8699 74.1080 2. 5 1.890764 0.71985 0.100234 1.9629 91.8158 3. 10 1.890764 1.33865 0.100234 2.0249 105.9113 4. 25 1.890764 2.10545 0.100234 2.1018 126.4159 5. 50 1.890764 2.662 0.100234 2.1576 143.7431 6. 100 1.890764 3.2039 0.100234 2.2119 162.8935
  • 35. Intensitas Hujan Intensitas curah hujan umumnya dihubungkan dengan kejadian dan lamanya (duration) hujan turun, yang disebut Intensity Duration Frequency (IDF). Hubuungan antara intensitas, lama hujan, dan frekuensi hujan biasanya dinyatakan dalam lengkung Intensitas-Durasi-Frekuensi (IDF Curve). Talbot (1881) 𝐼 = 𝑎 𝑡 + 𝑏 𝑎 = 𝑖. 𝑡 𝑖2 − 𝑖2 . 𝑡 𝑖 𝑛 𝑖2 − 𝑖 2 𝑏 = 𝑖. 𝑡 𝑖 − 𝑛. 𝑖2. 𝑡 𝑛 𝑖2 − 𝑖 2 Sherman (1905) 𝐼 = 𝑎 𝑡 𝑁 log 𝑎 = log 𝑖 log 𝑡 2 − log 𝑡 . log 𝑖 log 𝑡 𝑛 log 𝑡 2 − log 𝑡 2 𝑁 = log 𝑖 log 𝑡 − 𝑛. log 𝑡 . log 𝑖 𝑛 log 𝑡 2 − log 𝑡 2
  • 36. Ishiguro (1953) 𝐼 = 𝑎 𝑡 + 𝑏 𝑎 = 𝑖. 𝑡 𝑖2 − 𝑖2. 𝑡 𝑖 𝑛 𝑖2 − 𝑖 2 𝑏 = 𝑖. 𝑡 𝑖 − 𝑛. 𝑖2. 𝑡 𝑛 𝑖2 − 𝑖 2 Mononobe 𝐼 = 𝑅24 24 24 𝑡 2 3
  • 37. No. Tahun Durasi (menit) 5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880 1 1984 15 27 35 47 61 67 79 83 85 91 91 128 2 1985 15 25 35 55 71 95 149 149 149 247 253 282 3 1986 31 46 62 72 5 100 123 129 129 130 130 130 4 1987 27 32 37 60 5 88 93 96 96 138 138 155 5 1988 15 26 36 51 71 81 102 101 117 174 174 198 6 1989 16 26 30 44 55 80 100 100 108 142 142 226 7 1990 10 21 31 52 59 59 65 68 81 100 115 123 8 1991 12 20 31 41 48 50 62 89 130 137 137 185 9 1992 15 22 32 58 80 85 92 100 103 104 104 135 10 1993 24 32 43 80 90 98 116 118 151 211 276 429 Penyelesaian: 1. Menentukan besaran curah hujan, yaitu perkalian besar hujan dan waktu 60 menit dibagi durasi hujan tsb. Contoh 7: Berikut ini adalah data curah hujan jangka pendek yang diperoleh dari stasiun BMG Semarang, yaitu data curah hujan tahun 1984 – 1993 seperti terlihat dibawah ini. Hitung Intensitas hujan menggunakan rumus Talbot, Sherman, dan Ishiguro.
  • 38. No. Tahun Durasi (menit) 5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880 1 1984 180 162 140 94 81.33 67 39.5 27.67 14.17 7.58 3.79 2.67 2 1985 180 150 140 110 94.67 95 74.5 49.67 24.83 20.58 10.54 5.88 3 1986 372 276 248 144 6.67 100 61.5 43.00 21.50 10.83 5.42 2.71 4 1987 324 192 148 120 6.67 88 46.5 32.00 16.00 11.50 5.75 3.23 5 1988 180 156 144 102 94.67 81 51 33.67 19.50 14.50 7.25 4.13 6 1989 192 156 120 88 73.33 80 50 33.33 18.00 11.83 5.92 4.71 7 1990 120 126 124 104 78.67 59 32.5 22.67 13.50 8.33 4.79 2.56 8 1991 144 120 124 82 64.00 50 31 29.67 21.67 11.42 5.71 3.85 9 1992 180 132 128 116 106.67 85 46 33.33 17.17 8.67 4.33 2.81 10 1993 288 192 172 160 120 98 58 39.33 25.17 17.58 11.50 8.94 Jmlh data (n) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Total 2160 1662 1488 1120 726.67 803 490.5 344.33 191.5 122.83 65 41.48 Maksimum 372 276 248 160 120 100 74.5 49.67 25.17 20.58 11.5 8.94 Rata - Rata 216 166.2 148.8 112 72.67 80.30 49.05 34.43 19.15 12.28 6.50 4.15 Simpangan Baku 82.56 45.70 38.08 24.44 38.39 16.83 13.31 7.78 4.12 4.17 2.57 1.99 2. Tentukan curah hujan rencana dengan metode Gumbel untuk periode ulang 20 tahun Tr YT Durasi (menit) 5 10 15 30 45 60 120 180 360 720 1440 2880 20 2.9709 431.24 285.34 248.07 175.72 172.75 124.17 83.75 54.73 29.88 23.15 13.21 9.34
  • 39. 3. Hitung konstanta a, b, dan N No. t i i.t i2 i2.t log t log i log I. log t (logt)2 𝒕 i 𝒕 i2 𝒕 1 5 431.2 2156.20 185967.56 929837.80 0.70 2.63 1.84 0.49 2.24 964.28 415836.11 2 10 285.3 2853.42 81419.94 814199.42 1.00 2.46 2.46 1.00 3.16 902.33 257472.46 3 15 248.1 3721.11 61540.61 923109.17 1.18 2.39 2.82 1.38 3.87 960.79 238345.76 4 30 175.7 5271.56 30877.00 926309.96 1.48 2.24 3.32 2.18 5.48 962.45 169120.29 5 45 172.7 7773.72 29842.32 1342904.56 1.65 2.24 3.70 2.73 6.71 1158.84 200188.39 6 60 124.2 7450.06 15417.60 925056.20 1.78 2.09 3.72 3.16 7.75 961.80 119424.24 7 120 83.7 10049.82 7013.81 841657.61 2.08 1.92 4.00 4.32 10.95 917.42 76832.48 8 180 54.7 9850.95 2995.10 539118.12 2.26 1.74 3.92 5.09 13.42 734.25 40183.49 9 360 29.9 10756.34 892.74 321385.87 2.56 1.48 3.77 6.53 18.97 566.91 16938.52 10 720 23.1 16667.45 535.89 385838.65 2.86 1.36 3.90 8.16 26.83 621.16 14379.36 11 1440 13.2 19016.83 174.40 251138.64 3.16 1.12 3.54 9.98 37.95 501.14 6618.08 12 2880 9.3 26906.73 87.28 251379.29 3.46 0.97 3.36 11.97 53.67 501.38 4684.18 jumlah 1651.3 122474.2 416764.3 8451935.3 24.1 22.7 40.3 57.0 191.0 9752.7 1560023.4 Talbot: 𝑎 = 122474.2 × 416764.3 − 8451935.3 × 1651.3 12 × 416764.3 − 1651.32 = 16 306.93 𝑏 = 1651.3 × 122474.2 − 12 × 8451935.3 12 × 416764.3 − 1651.32 = 44.33 𝐼 = 16306.93 𝑡 + 44.33
  • 40. Sherman: log 𝑎 = 22.7 × 57.0 − 40.3 × 24.1 12 × 57.0 − 24.12 = 3.14 𝑎 = 103.14 = 1399.044 𝑁 = 22.7 × 24.1 − 12 × 40.3 12 × 57.0 − 24.12 = 0.63 𝐼 = 1399.044 𝑡0.63 Ishiguro: 𝑎 = 9752.7 × 416764.3 − 1560023.4 × 1651.3 12 × 416764.3 − 1651.32 = 654.49 𝑏 = 1651.3 × 9752.7 − 12 × 1560023.4 12 × 416764.3 − 1651.32 = −1.15 𝐼 = 654.49 𝑡 − 1.15
  • 41. 4. Menghitung Intensitas Hujan dengan durasi 5 menit – 2 hari kemudian hitung deviasi antar ketiga rumus tersebut. Rumus yang mempunyai deviasi rata – rata M[s] terkecil dianggap sebagai rumus yang paling sesuai No. t i Intensitas Hujan I Deviasi Ms = I - i Talbot Sherman ishiguro Talbot Sherman ishiguro 1 5 431.24 330.55 511.54 602.57 -100.69 80.30 171.33 2 10 285.34 300.13 331.66 325.23 14.79 46.32 39.89 3 15 248.07 274.84 257.40 240.35 26.76 9.33 -7.73 4 30 175.72 219.38 166.89 151.25 43.66 -8.83 -24.47 5 45 172.75 182.54 129.52 117.75 9.79 -43.23 -55.00 6 60 124.17 156.30 108.20 99.22 32.13 -15.96 -24.94 7 120 83.75 99.23 70.15 66.75 15.48 -13.59 -17.00 8 180 54.73 72.69 54.45 53.36 17.96 -0.28 -1.37 9 360 29.88 40.33 35.30 36.72 10.45 5.42 6.84 10 720 23.15 21.33 22.89 25.48 -1.81 -0.26 2.33 11 1440 13.21 10.99 14.84 17.79 -2.22 1.63 4.58 12 2880 9.34 5.58 9.62 12.46 -3.77 0.28 3.12 Jumlah 62.54 61.12 97.59 rata - rata 5.21 5.09 8.13
  • 42. Contoh 8: Berdasarkan analisa metode gumbel didapatkan curah hujan rencana seperti dibawah ini. Hitung Intensitas Hujan dengan Metode Mononobe untuk durasi 5 menit – 2 hari. No. PUT 𝑿 𝒀 𝑻 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 S 𝒀 𝑻 − 𝒀 𝒏 𝑺 𝒏 𝑺 𝑿 𝑻 1. 2 79.8 0.3665 0.4952 0.9496 -0.1287 -0.1355 20.7407 -2.8110 76.9890 2. 5 79.8 1.5004 0.4952 0.9496 1.0052 1.0586 20.7407 21.9551 101.7551 3. 10 79.8 2.2510 0.4952 0.9496 1.7558 1.8490 20.7407 38.3494 118.1494 4. 20 79.8 2.9709 0.4952 0.9496 2.4757 2.6071 20.7407 54.0731 133.8731 5. 50 79.8 3.9028 0.4952 0.9496 3.4076 3.5885 20.7407 74.4272 154.2272 6. 100 79.8 4.6012 0.4952 0.9496 4.106 4.3239 20.7407 89.6814 169.4814
  • 43. Penyelesaian : 𝐼 = 𝑅24 24 24 𝑡 2 3 No. t (menit) t (jam) Intensitas Hujan I (mm/jam) Periode Ulang Tahun 2 5 10 20 50 100 Curah Hujan Rencana Maksimum, R24 (mm) 76.99 101.76 118.15 133.87 154.23 169.48 1 5 0.08 139.90 184.90 214.69 243.26 280.25 307.97 2 10 0.17 88.13 116.48 135.25 153.25 176.55 194.01 3 15 0.25 67.26 88.89 103.21 116.95 134.73 148.06 4 30 0.5 42.37 56.00 65.02 73.67 84.87 93.27 5 45 0.75 32.33 42.73 49.62 56.22 64.77 71.18 6 60 1 26.69 35.28 40.96 46.41 53.47 58.76 7 120 2 16.81 22.22 25.80 29.24 33.68 37.01 8 180 3 12.83 16.96 19.69 22.31 25.70 28.25 9 360 6 8.08 10.68 12.40 14.06 16.19 17.79 10 720 12 5.09 6.73 7.81 8.85 10.20 11.21 11 1440 24 3.21 4.24 4.92 5.58 6.43 7.06 12 2880 48 2.02 2.67 3.10 3.51 4.05 4.45
  • 44. 0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 PUT 2 thn PUT 5 thn PUT 10 thn PUT 20 thn PUT 50 thn PUT 100 thn 𝐼 = 𝑅24 24 24 𝑡 2 3
  • 45. PR No. Tahun Curah Hujan Harian Maksimum 1 2001 85 2 2002 96 3 2003 90 4 2004 110 5 2005 134 6 2006 81 7 2007 98 8 2008 87 9 2009 106 10 2010 123 11 2011 95 12 2012 100 13 2013 104 14 2014 76 15 2015 86 Soal: Berdasarkan data curah hujan harian maksimum dibawah ini, Hitung curah hujan rencana untuk periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun menggunakan metode distribusi normal, log normal, Gumbel, dan log pearson III.