SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Pertemuan 9 - 10
ANALISIS CURAH HUJAN
Dosen:
Ansiha Nur, MT
1
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
HIDROLOGI LINGKUNGAN
2
3
Kualitas Data Curah Hujan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Pengecekan kualitas data hujan
Data min 30 tahun runtut waktu
Data tidak boleh mengandung kesalahan
(error dan missing record), sehingga perlu
dicek
Jika ada kesalahan (inconsistency)  perlu uji
konsistensi (kebenaran data)
1. Pengumpulan Data
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Data yang diperlukan :
1. Data Curah Hujan harian maksimum
2. Peta Lokasi Stasiun curah hujan
2. Mengisi data curah hujan yang kosong
• Cek kontinuitas data
– melengkapi data kosong / data hilang yg
disebabkan :
• Manusia
 tidak tercatatnya data hujan oleh petugas di tempat
pengamatan
 kelupaan petugas untuk mencatat atau sebab lain
• Akibat kerusakan alat penakar
• Faktor lokasi (spt : perubahan bentang alam,
perubahan iklim)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Cara melengkapi data kosong:
• Jika perbedaan curah hujan tahunan normal stasiun yang
mempunyai data kosong dibandingkan dengan curah
hujan tahunan normal stasiun pengukur terdekat kurang
dari 10%, maka digunakan rata-rata aritmatik yaitu:
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
n
Cara melengkapi data kosong:
• jika perbedaan curah hujan tahunan normal stasiun yang
mempunyai data kosong dibandingkan dengan curah
hujan tahunan normal stasiun pengukur terdekat lebih
dari 10%, maka digunakan metoda perbandingan normal:
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
n-1
𝑟𝑥
𝑅𝑥
Soal 1
Stasiun pengamat hujan yang paling dekat
wilayah perencanaan Kota Majalaya adalah
Stasiun Majalaya. Untuk keperluan analisis,
diambil data selama kurun waktu 30 tahun,
yaitu tahun 1959-1988. Sebagai data
pembanding digunakan data dari stasiun
Jatinangor, Pasirjati, Ciparay, Paseh, Cicalengka,
Leles. Selisih antara curah hujan tahunan normal
antara stasiun pembanding lebih besar dari 10%
9
Contoh
10
A = Jatinangor
B = Pasirjati
C = Ciparay
D = Majalaya
E = Paseh
F = Cicalengka
H = Leles.
𝑅𝑥 =
1
6
𝑥69,33
65
61,57
+
80
94,76
+ ⋯ +
90
89,46
=65 mm/24 jam
11
12
3. Test konsistensi
Tidak konsistensinya sekumpulan data curah hujan
dapat disebabkan karena:
1. Perubahan mendadak pada sistem lingkungan
hidrologis seperti ekosistem terhadap iklim, misalnya
karena kebakaran hutan ekosistem sawah berubah
menjadi ekosistem pemukiman, gempa bumi, dll
2. Perpindahan lokasi stasiun pengukur hujan
3. Terdapat kesalahan sistem observasi pada
sekumpulan data akibat posisi dan cara pemasangan
alat ukur curah hujan yang tidak baik atau terjadinya
perubahan pengukuran (sehubungan adanya metode
atau alat yang baru)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Uji Konsistensi
Menggunakan kurva
massa ganda
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Uji Konsistensi
Trend pola yg terjadi:
• Pola yang terjadi berupa garis lurus dan tidak
terjadi patahan arah garis itu, maka data hujan
pos Y adalah konsisten
• Pola yang terjadi berupa garis lurus dan terjadi
patahan arah garis itu, maka data hujan pos Y
tidak konsisten dan harus dilakukan koreksi.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Uji Konsistensi
Koreksi yang digunakan untuk data yang tidak
konsisten:
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
17
Soal
Data Curah hujan kumulatif diplotkan pada kurva massa-ganda
18
Data-data curah hujan selama 30 tahun menunjukkan trend
pada tahun 1982
𝑓
𝑘=
𝑡𝑔230
𝑡𝑔25,50=1,12
19
Soal 2
20
21
Grafik Double Mass Curve
22
Data Curah hujan
Stasiun Kasemen
yang terkoreksi
23
4. Analisis Frekuensi Curah Hujan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Analisis frekuensi dilakukan untuk membuktikan
seri data yang sesuai dengan distribusi curah
hujan pada Stasiun X yang akan digunakan untuk
dianalisis hujan rencana.
Perhitungan Curah Hujan Rencana
Metode yang digunakan dalam perhitungan curah
hujan rencana adalah sebagai berikut :
1. Metode Gumbel
 Distribusi Gumbel digunakan untuk analisis data maksimum,
misalnya untuk analisis frekwensi banjir
 Distribusi Gumbel mempunyai :
- koefisien kemencengan (Coefisien of skewnnes)
atau CS = 1,139 dan
- koefisien keruncingan/kurtosis (Coeficient Curtosis) atau
Ck< 4,002.
 Pada metode ini biasanya menggunakan distribusi dan nilai
ekstrim dengan distribusi dobel eksponensial.
25
TUGAS 2 (KLP 1-5) :
CONTOH PERHITUNGAN (MAKALAH +PPT)
2. Metode Log Normal
 merupakan hasil transformasi dari distribusi normal, yaitu dengan
mengubah nilai variat X menjadi nilai logaritmik variat X.
 Distribusi log-Pearson Type III akan menjadi distribusi log Normal
apabila nilai koefisien kemencengan CS = 0,00.
3. Metode Log Pearson Tipe III
 Distribusi Log Pearson Tipe III atau Distribusi Extrim Tipe III
digunakan untuk analisis variabel hidrologi dengan nilai varian
minimum, misalnya analisis frekwensi distribusi dari debit
minimum (low flows).
 Distribusi Log Pearson Tipe III, mempunyai koefisien kemencengan
(Coefisien of skewness) atau CS ≠ 0.
26
Analisis Frekuensi
Curah hujan
Stasiun Kasemen
(Soal 2)
27
28
Langkah-langkah perhitungan curah hujan rencana
(koefisien kemencengan)
(Coeficient Curtosis)
5. Analisis Distribusi (Sebaran) Curah Hujan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Analisis distribusi curah hujan dilakukan untuk perhitungan
hujan rencana. Untuk analisis distribusi ada beberapa syarat
untuk masing-masing metode yang akan digunakan dalam
perhitungan hujan rencana.
Tabel. Syarat Distribusi (Jenis Sebaran) dan Hasil Analisis Frekuensi Curah
Hujan
6. Analisis Curah Hujan Rencana
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Dari Tabel Pearson Type III diperoleh nilai k dengan
interpolasi antara Cs = 1,0 dan Cs = 0,9 pada periode
ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun.
Tabel .Nilai k Person Type III denganCs = 0,94
31
Perhitungan hujan rencana untuk masin-masing periode ulang
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. Hujan Rencana di Wilayah Stasiun Kasemen
32
Kr untuk perhitungan Distribusi Hujan Pearson III
33
Pengujian Kebenaran Distribusi
(uji Chi Kuadrat atau Smirnov Kolmogorov)
34
Cara 1:
Rangking
Data Rata-
rata curah
hujan
35
36
Hasil analisis Uji Chi Kuadrat
37
X2 = harga Chi Kuadrat perhitungan = 1,6429 < X2 cr = 7,815  hipotesa
diterima  distribusi memenuhi syarat
Latihan
7. Analisis Intensitas Hujan
 analisis intensitas hujan dengan bentuk intensity
frequency curve : menunjukkan hubungan antara
lamanya waktu pengaliran (durasi) dengan intensitas
hujan, untuk masing-masing periode ulang.
 Metoda yang digunakan untuk analisis intensitas
hujan di Indonesia, dapat mengacu pada pola grafik
Intensity Duration Frequency (IDF) dari Van Breen.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Analisis Intensitas Hujan
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
Analisis Intensitas Hujan
• Van Breen telah melakukan penelitian curah hujan pada
khususnya di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya.
Metoda ini beranggapan bahwa besarnya atau lamanya
durasi hujan harian adalah terkonsentrasi selama 4 jam
dengan hujan efektif sebesar 90% dari hujan total
selama 24 jam.
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
TUGAS 2 (KLP 6-10) :
CONTOH PERHITUNGAN (MAKALAH +PPT)
• Dalam bentuk rumus hubungan ini dinyatakan sebagai
berikut :
dimana :
I = intensitas hujan (mm/24 jam)
R24 = curah hujan harian maksimum
(mm/24 jam)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
4
R
90%
I
24


• Persamaan Talbot untuk hubungan intensitas dan
durasi adalah :
Dimana:
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
b
t
a
I


  
  
  
   






)
(
)
(
)
(
)
.
(
)
.
(
)
(
)
(
)
(
)
.
(
)
(
)
.
(
2
2
2
2
2
2
I
I
I
n
t
I
n
t
I
I
b
I
I
I
n
t
t
I
I
t
I
a
Menurut Van Breen harga a dan b didekati dengan
persamaan-persamaan dari hasil analisis kurva IDF
Jakarta sebagai berikut :
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
2
R
0,07
R
54
a 



R
0,3
b 

• Maka persamaan IDF dari Van Breen adalah :
dimana :
I = intensitas hujan (mm/jam)
R= curah hujan harian maksimum (mm/24jam)
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
R
0,31
t
R
0,07
R
54
I
C
2






• Persamaan Mononobe
45
TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS

More Related Content

What's hot

3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencanavieta_ressang
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranPertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranBahar Saing
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk21010115410004
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarYosua Freddyta'tama
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Penataan Ruang
 
Ketersediaan Sumber Daya Air
Ketersediaan Sumber Daya AirKetersediaan Sumber Daya Air
Ketersediaan Sumber Daya Airafifahfitri
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbHealth Polytechnic of Bandung
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 

What's hot (20)

3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana3.8 perhitungan debit rencana
3.8 perhitungan debit rencana
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluranPertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
Pertemuan iv. hidrolika dan jenis aliran dalam saluran
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
Uji Konsistensi Data Hujan
Uji Konsistensi Data HujanUji Konsistensi Data Hujan
Uji Konsistensi Data Hujan
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode LegrandPemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
 
6 perencanaan saluran
6  perencanaan saluran6  perencanaan saluran
6 perencanaan saluran
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase PerkotaanPermen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
Permen PU Nomor 18 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Pen...
 
Analisis Frekuensi
Analisis FrekuensiAnalisis Frekuensi
Analisis Frekuensi
 
Ketersediaan Sumber Daya Air
Ketersediaan Sumber Daya AirKetersediaan Sumber Daya Air
Ketersediaan Sumber Daya Air
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itbLaporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
Laporan praktikum alat ukur debit saluran terbuka ( modul 4 ) itb
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 

Similar to ANALISIS CURAH HUJAN

Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahMellyAnggraeni2
 
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...ayu bekti
 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah Khairullah
 
LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI.pdf
LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI.pdfLAPORAN REKAYASA HIDROLOGI.pdf
LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI.pdfAkmalFikri22
 
Analisis frekuensi-distribusi1
Analisis frekuensi-distribusi1Analisis frekuensi-distribusi1
Analisis frekuensi-distribusi1muhamad agus safar
 
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
 
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdfAhmadIbrahim451295
 
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisDigital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisChoirul Umam
 
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptxHidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptxsapaatpratama
 
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptxTUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptxalexdecaprio
 

Similar to ANALISIS CURAH HUJAN (20)

Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curahAnalisa frekuensi dan_probabilitas_curah
Analisa frekuensi dan_probabilitas_curah
 
Laporan hidrologi-2003
Laporan hidrologi-2003Laporan hidrologi-2003
Laporan hidrologi-2003
 
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
Tugas Review - Analysis of Rainfall Climate Variability in Saudi Arabia by U...
 
1100 2441-1-sm
1100 2441-1-sm1100 2441-1-sm
1100 2441-1-sm
 
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdfPPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
 
PPT S1.ppt
PPT S1.pptPPT S1.ppt
PPT S1.ppt
 
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiunKhairullah tugas 1a kerapatan stasiun
Khairullah tugas 1a kerapatan stasiun
 
1.pdf
1.pdf1.pdf
1.pdf
 
LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI.pdf
LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI.pdfLAPORAN REKAYASA HIDROLOGI.pdf
LAPORAN REKAYASA HIDROLOGI.pdf
 
Analisis frekuensi-distribusi1
Analisis frekuensi-distribusi1Analisis frekuensi-distribusi1
Analisis frekuensi-distribusi1
 
29 78-1-pb
29 78-1-pb29 78-1-pb
29 78-1-pb
 
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
(FIXED) Modul I Decomposition and Smoothing Data Analysis
 
Jurnal hendra
Jurnal hendraJurnal hendra
Jurnal hendra
 
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
 
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
Contoh Model Dinamis Aplikasi Stella.pdf
 
2. bab 2
2. bab 22. bab 2
2. bab 2
 
Article Text.pdf
Article Text.pdfArticle Text.pdf
Article Text.pdf
 
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisisDigital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
Digital 125033 r210852-perhitungan debit-analisis
 
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptxHidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
Hidroklimatologi - Pertemuan 1 - 2023.pptx
 
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptxTUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

ANALISIS CURAH HUJAN

  • 1. Pertemuan 9 - 10 ANALISIS CURAH HUJAN Dosen: Ansiha Nur, MT 1 JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS HIDROLOGI LINGKUNGAN
  • 2. 2
  • 3. 3
  • 4. Kualitas Data Curah Hujan TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS Pengecekan kualitas data hujan Data min 30 tahun runtut waktu Data tidak boleh mengandung kesalahan (error dan missing record), sehingga perlu dicek Jika ada kesalahan (inconsistency)  perlu uji konsistensi (kebenaran data)
  • 5. 1. Pengumpulan Data TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS Data yang diperlukan : 1. Data Curah Hujan harian maksimum 2. Peta Lokasi Stasiun curah hujan
  • 6. 2. Mengisi data curah hujan yang kosong • Cek kontinuitas data – melengkapi data kosong / data hilang yg disebabkan : • Manusia  tidak tercatatnya data hujan oleh petugas di tempat pengamatan  kelupaan petugas untuk mencatat atau sebab lain • Akibat kerusakan alat penakar • Faktor lokasi (spt : perubahan bentang alam, perubahan iklim) TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 7. Cara melengkapi data kosong: • Jika perbedaan curah hujan tahunan normal stasiun yang mempunyai data kosong dibandingkan dengan curah hujan tahunan normal stasiun pengukur terdekat kurang dari 10%, maka digunakan rata-rata aritmatik yaitu: TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS n
  • 8. Cara melengkapi data kosong: • jika perbedaan curah hujan tahunan normal stasiun yang mempunyai data kosong dibandingkan dengan curah hujan tahunan normal stasiun pengukur terdekat lebih dari 10%, maka digunakan metoda perbandingan normal: TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS n-1 𝑟𝑥 𝑅𝑥
  • 9. Soal 1 Stasiun pengamat hujan yang paling dekat wilayah perencanaan Kota Majalaya adalah Stasiun Majalaya. Untuk keperluan analisis, diambil data selama kurun waktu 30 tahun, yaitu tahun 1959-1988. Sebagai data pembanding digunakan data dari stasiun Jatinangor, Pasirjati, Ciparay, Paseh, Cicalengka, Leles. Selisih antara curah hujan tahunan normal antara stasiun pembanding lebih besar dari 10% 9
  • 10. Contoh 10 A = Jatinangor B = Pasirjati C = Ciparay D = Majalaya E = Paseh F = Cicalengka H = Leles.
  • 12. 12
  • 13. 3. Test konsistensi Tidak konsistensinya sekumpulan data curah hujan dapat disebabkan karena: 1. Perubahan mendadak pada sistem lingkungan hidrologis seperti ekosistem terhadap iklim, misalnya karena kebakaran hutan ekosistem sawah berubah menjadi ekosistem pemukiman, gempa bumi, dll 2. Perpindahan lokasi stasiun pengukur hujan 3. Terdapat kesalahan sistem observasi pada sekumpulan data akibat posisi dan cara pemasangan alat ukur curah hujan yang tidak baik atau terjadinya perubahan pengukuran (sehubungan adanya metode atau alat yang baru) TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 14. Uji Konsistensi Menggunakan kurva massa ganda TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 15. Uji Konsistensi Trend pola yg terjadi: • Pola yang terjadi berupa garis lurus dan tidak terjadi patahan arah garis itu, maka data hujan pos Y adalah konsisten • Pola yang terjadi berupa garis lurus dan terjadi patahan arah garis itu, maka data hujan pos Y tidak konsisten dan harus dilakukan koreksi. TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 16. Uji Konsistensi Koreksi yang digunakan untuk data yang tidak konsisten: TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 18. Data Curah hujan kumulatif diplotkan pada kurva massa-ganda 18 Data-data curah hujan selama 30 tahun menunjukkan trend pada tahun 1982 𝑓 𝑘= 𝑡𝑔230 𝑡𝑔25,50=1,12
  • 19. 19
  • 21. 21
  • 22. Grafik Double Mass Curve 22
  • 23. Data Curah hujan Stasiun Kasemen yang terkoreksi 23
  • 24. 4. Analisis Frekuensi Curah Hujan TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS Analisis frekuensi dilakukan untuk membuktikan seri data yang sesuai dengan distribusi curah hujan pada Stasiun X yang akan digunakan untuk dianalisis hujan rencana.
  • 25. Perhitungan Curah Hujan Rencana Metode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rencana adalah sebagai berikut : 1. Metode Gumbel  Distribusi Gumbel digunakan untuk analisis data maksimum, misalnya untuk analisis frekwensi banjir  Distribusi Gumbel mempunyai : - koefisien kemencengan (Coefisien of skewnnes) atau CS = 1,139 dan - koefisien keruncingan/kurtosis (Coeficient Curtosis) atau Ck< 4,002.  Pada metode ini biasanya menggunakan distribusi dan nilai ekstrim dengan distribusi dobel eksponensial. 25 TUGAS 2 (KLP 1-5) : CONTOH PERHITUNGAN (MAKALAH +PPT)
  • 26. 2. Metode Log Normal  merupakan hasil transformasi dari distribusi normal, yaitu dengan mengubah nilai variat X menjadi nilai logaritmik variat X.  Distribusi log-Pearson Type III akan menjadi distribusi log Normal apabila nilai koefisien kemencengan CS = 0,00. 3. Metode Log Pearson Tipe III  Distribusi Log Pearson Tipe III atau Distribusi Extrim Tipe III digunakan untuk analisis variabel hidrologi dengan nilai varian minimum, misalnya analisis frekwensi distribusi dari debit minimum (low flows).  Distribusi Log Pearson Tipe III, mempunyai koefisien kemencengan (Coefisien of skewness) atau CS ≠ 0. 26
  • 28. 28 Langkah-langkah perhitungan curah hujan rencana (koefisien kemencengan) (Coeficient Curtosis)
  • 29. 5. Analisis Distribusi (Sebaran) Curah Hujan TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS Analisis distribusi curah hujan dilakukan untuk perhitungan hujan rencana. Untuk analisis distribusi ada beberapa syarat untuk masing-masing metode yang akan digunakan dalam perhitungan hujan rencana. Tabel. Syarat Distribusi (Jenis Sebaran) dan Hasil Analisis Frekuensi Curah Hujan
  • 30. 6. Analisis Curah Hujan Rencana TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 31. Dari Tabel Pearson Type III diperoleh nilai k dengan interpolasi antara Cs = 1,0 dan Cs = 0,9 pada periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 25 tahun. Tabel .Nilai k Person Type III denganCs = 0,94 31
  • 32. Perhitungan hujan rencana untuk masin-masing periode ulang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. Hujan Rencana di Wilayah Stasiun Kasemen 32
  • 33. Kr untuk perhitungan Distribusi Hujan Pearson III 33
  • 34. Pengujian Kebenaran Distribusi (uji Chi Kuadrat atau Smirnov Kolmogorov) 34
  • 36. 36
  • 37. Hasil analisis Uji Chi Kuadrat 37 X2 = harga Chi Kuadrat perhitungan = 1,6429 < X2 cr = 7,815  hipotesa diterima  distribusi memenuhi syarat Latihan
  • 38. 7. Analisis Intensitas Hujan  analisis intensitas hujan dengan bentuk intensity frequency curve : menunjukkan hubungan antara lamanya waktu pengaliran (durasi) dengan intensitas hujan, untuk masing-masing periode ulang.  Metoda yang digunakan untuk analisis intensitas hujan di Indonesia, dapat mengacu pada pola grafik Intensity Duration Frequency (IDF) dari Van Breen. TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 39. Analisis Intensitas Hujan TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS
  • 40. Analisis Intensitas Hujan • Van Breen telah melakukan penelitian curah hujan pada khususnya di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Metoda ini beranggapan bahwa besarnya atau lamanya durasi hujan harian adalah terkonsentrasi selama 4 jam dengan hujan efektif sebesar 90% dari hujan total selama 24 jam. TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS TUGAS 2 (KLP 6-10) : CONTOH PERHITUNGAN (MAKALAH +PPT)
  • 41. • Dalam bentuk rumus hubungan ini dinyatakan sebagai berikut : dimana : I = intensitas hujan (mm/24 jam) R24 = curah hujan harian maksimum (mm/24 jam) TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS 4 R 90% I 24  
  • 42. • Persamaan Talbot untuk hubungan intensitas dan durasi adalah : Dimana: TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS b t a I                      ) ( ) ( ) ( ) . ( ) . ( ) ( ) ( ) ( ) . ( ) ( ) . ( 2 2 2 2 2 2 I I I n t I n t I I b I I I n t t I I t I a
  • 43. Menurut Van Breen harga a dan b didekati dengan persamaan-persamaan dari hasil analisis kurva IDF Jakarta sebagai berikut : TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS 2 R 0,07 R 54 a     R 0,3 b  
  • 44. • Maka persamaan IDF dari Van Breen adalah : dimana : I = intensitas hujan (mm/jam) R= curah hujan harian maksimum (mm/24jam) TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS R 0,31 t R 0,07 R 54 I C 2      
  • 45. • Persamaan Mononobe 45 TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS