SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
1. Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Kapasitas tampungan waduk yang bentuknya beraturan dapat dihitung dengan rumus-rumus
untuk menghitung volume benda padat. Kapasitas waduk pada kedudukan alamiah biasanya
haruslah di tetapkan berdasarkan pengukuran topografi (Ray K. Linsley, 1989).
Perhitungan ini didasarkan pada peta dengan skala 1 : 1000 dan beda tinggi kontur 1m. cari
luas permukaan genangan embung yang dibatasi garis kontur. kemudian dicari volume yang
dibatasi oleh dua garis kontur yang berurutan dengan menggunakan persamaan pendekatan
volume (Soedibyo. 1993).
…………………………………………………..(1)
Dimana :
Vx = Volume pada kontur (m3)
Z = Beda tinggi antar kontur (m)
Fy = Luas pada kontur Y (m2)
Fx = Luas pada kontur X (m2)
Dari perhitungan tersebut di atas. kemudian dibuat grafik hubungan antara elevasi volume
embung. dari grafik tersebut dapat dicari luas dari volume embung setiap elevasi terntentu
dari embung.
Langkah-langkah perhitungan kapasitas tampungan waduk, dapat dilihat sebagai berikut:
 FxFyFxFyxZxVx 
3
1
a. Peta Topografi daerah Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman
Gambar 1. Peta Topografi daerah Embung Tambakboyo
b. Perhitungan kapasitas tampungan waduk
Dari peta topografi daerah Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman di dapat :
1. Elevasi rencana embung
2. Luas Permukaan
Selanjutnya untuk menghitung kapasitas tambungan waduk maka dapat menggunakan
rumus 1. Hasil perhitungan menggunakan rumus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Perhitungan hubungan elevasi, luas dan volume daerah genangan
Elevasi
Embung
Luas
Permukaan
Jumlah
Luas
Permukaan
h
Volume
Embung
Volume
Komulatif
(m) (m²) (m²) (m) (m³) (m³)
140 0.00 0.00
25911.79 1.00 8690.92
141 25911.79 8690.92
58352.78 1.00 19531.45
142 32440.99 28222.37
70598.08 1.00 23621.26
143 38157.09 51843.63
80302.38 1.00 26861.92
144 42145.29 78705.55
88171.63 1.00 29489.52
145 46026.34 108195.07
96394.18 1.00 32234.88
146 50367.84 140429.96
108075.13 1.00 36134.63
147 57707.29 176564.58
121200.00 1.00 40516.05
148 63492.71 217080.63
135961.18 1.00 45443.30
149 72468.47 262523.93
155318.34 1.00 51904.15
150 82849.87 314428.08
173525.21 1.00 57980.59
151 90675.34 372408.67
(Sumber : Perhitungan )
Tabel 2. Hubungan elevasi, luas dan volume daerah genangan
Elevasi
Embung Luas Permukaan
Volume
Storage
(m) (m²) (m³)
140 0.00 0.00
141 25911.79 8690.92
142 32440.99 28222.37
143 38157.09 51843.63
144 42145.29 78705.55
145 46026.34 108195.07
146 50367.84 140429.96
147 57707.29 176564.58
148 63492.71 217080.63
149 72468.47 262523.93
150 82849.87 314428.08
151 90675.34 372408.67
(Sumber : Perhitungan )
Gambar 2. Grafik hubungan elevasi dengan volume genangan dan luas
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
0102030405060708090100110
Elevasi(m)
Luas Genangan (m2) x 10000
Elevasi(m)
Volume Genangan (m3)x 10000
GrafikHubungan Elevasi denganVolume Genangandan Luas Genangan
Hub. Elevasi dg Volume Genangan
K. Linsley Ray, Joseph B F, dkk.1989. Teknik Sumber Daya Air. Jilid I. Jakarta: Erlangga

More Related Content

What's hot

Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasiJulia Maidar
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMarfizal Marfizal
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)afifsalim
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataPawanto Atmajaya
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Aswar Amiruddin
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 

What's hot (20)

KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi,  evapotranspirasiEvaporasi, transpirasi,  evapotranspirasi
Evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi
 
Kp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluranKp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluran
 
Aspek hidrologi
Aspek hidrologiAspek hidrologi
Aspek hidrologi
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Koef runoff
Koef runoffKoef runoff
Koef runoff
 
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okkMekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 7 okk
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
Bendungan tipe urugan
Bendungan tipe uruganBendungan tipe urugan
Bendungan tipe urugan
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4Rekayasa hidrologi pertemuan 4
Rekayasa hidrologi pertemuan 4
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 

Similar to Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk

Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaras Kun Rahmanti Putri
 
Bb 3 1 luas bangun datar
Bb 3 1 luas bangun datarBb 3 1 luas bangun datar
Bb 3 1 luas bangun datarHudi Isnanto
 
pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif
pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatifpengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif
pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatifMohammadAgungDirmawa
 
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...Emanuel Manek
 
Modul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuranModul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuranLisna M
 

Similar to Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk (7)

Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + LuasLaporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
Laporan Interpret: Kontur + Tracking Jalan + Volume + Luas
 
Penerapan Logaritma dalam Kehidupan
Penerapan Logaritma dalam KehidupanPenerapan Logaritma dalam Kehidupan
Penerapan Logaritma dalam Kehidupan
 
Bb 3 1 luas bangun datar
Bb 3 1 luas bangun datarBb 3 1 luas bangun datar
Bb 3 1 luas bangun datar
 
pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif
pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatifpengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif
pengukuran kapasitor pelat sejajar dan permitivitas relatif
 
Iii. teori dasar
Iii. teori dasarIii. teori dasar
Iii. teori dasar
 
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
ANALISIS SEISMOGRAM TIGA KOMPONEN TERHADAP MOMENT TENSOR GEMPA BUMI DI MANOKW...
 
Modul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuranModul 1 pengukuran
Modul 1 pengukuran
 

Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk

  • 1. 1. Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk Kapasitas tampungan waduk yang bentuknya beraturan dapat dihitung dengan rumus-rumus untuk menghitung volume benda padat. Kapasitas waduk pada kedudukan alamiah biasanya haruslah di tetapkan berdasarkan pengukuran topografi (Ray K. Linsley, 1989). Perhitungan ini didasarkan pada peta dengan skala 1 : 1000 dan beda tinggi kontur 1m. cari luas permukaan genangan embung yang dibatasi garis kontur. kemudian dicari volume yang dibatasi oleh dua garis kontur yang berurutan dengan menggunakan persamaan pendekatan volume (Soedibyo. 1993). …………………………………………………..(1) Dimana : Vx = Volume pada kontur (m3) Z = Beda tinggi antar kontur (m) Fy = Luas pada kontur Y (m2) Fx = Luas pada kontur X (m2) Dari perhitungan tersebut di atas. kemudian dibuat grafik hubungan antara elevasi volume embung. dari grafik tersebut dapat dicari luas dari volume embung setiap elevasi terntentu dari embung. Langkah-langkah perhitungan kapasitas tampungan waduk, dapat dilihat sebagai berikut:  FxFyFxFyxZxVx  3 1
  • 2. a. Peta Topografi daerah Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman Gambar 1. Peta Topografi daerah Embung Tambakboyo
  • 3. b. Perhitungan kapasitas tampungan waduk Dari peta topografi daerah Embung Tambakboyo Kabupaten Sleman di dapat : 1. Elevasi rencana embung 2. Luas Permukaan Selanjutnya untuk menghitung kapasitas tambungan waduk maka dapat menggunakan rumus 1. Hasil perhitungan menggunakan rumus 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1. Perhitungan hubungan elevasi, luas dan volume daerah genangan Elevasi Embung Luas Permukaan Jumlah Luas Permukaan h Volume Embung Volume Komulatif (m) (m²) (m²) (m) (m³) (m³) 140 0.00 0.00 25911.79 1.00 8690.92 141 25911.79 8690.92 58352.78 1.00 19531.45 142 32440.99 28222.37 70598.08 1.00 23621.26 143 38157.09 51843.63 80302.38 1.00 26861.92 144 42145.29 78705.55 88171.63 1.00 29489.52 145 46026.34 108195.07 96394.18 1.00 32234.88 146 50367.84 140429.96 108075.13 1.00 36134.63 147 57707.29 176564.58 121200.00 1.00 40516.05 148 63492.71 217080.63 135961.18 1.00 45443.30 149 72468.47 262523.93 155318.34 1.00 51904.15 150 82849.87 314428.08 173525.21 1.00 57980.59 151 90675.34 372408.67 (Sumber : Perhitungan )
  • 4. Tabel 2. Hubungan elevasi, luas dan volume daerah genangan Elevasi Embung Luas Permukaan Volume Storage (m) (m²) (m³) 140 0.00 0.00 141 25911.79 8690.92 142 32440.99 28222.37 143 38157.09 51843.63 144 42145.29 78705.55 145 46026.34 108195.07 146 50367.84 140429.96 147 57707.29 176564.58 148 63492.71 217080.63 149 72468.47 262523.93 150 82849.87 314428.08 151 90675.34 372408.67 (Sumber : Perhitungan ) Gambar 2. Grafik hubungan elevasi dengan volume genangan dan luas 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 0102030405060708090100110 Elevasi(m) Luas Genangan (m2) x 10000 Elevasi(m) Volume Genangan (m3)x 10000 GrafikHubungan Elevasi denganVolume Genangandan Luas Genangan Hub. Elevasi dg Volume Genangan
  • 5. K. Linsley Ray, Joseph B F, dkk.1989. Teknik Sumber Daya Air. Jilid I. Jakarta: Erlangga