SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
ANALISA LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA (LHR) TERHADAP RUKO PASAR
ANGGREK dan Sekitar Jalan Y’AM Sabran untuk Penentuan Rencana Tebal
Perkerasan Jalan dan Pelebaran di Jalan Y’AM Sabran
Data Parameter :
Perkiraan LHR/hari Pasar Anggrek :
1. Motor : 1416 kendaraan/hari
2. Mobil : 408 kendaraan/hari
3. Pick up : 48 kendaraan/hari
4. Truck : 72 kendaraan/hari
Perkiraan LHR/hari Jalan Y’AM Sabran :
1. Motor : 1684 kendaraan/hari
2. Sedan : 237 kendaraan/hari
3. Pick up/oplet : 94 kendaraan/hari
4. Truck : 15 kendaraan/hari
5. Truck box : 82 kendaraan/hari
6. Truck gandeng : 6 kendaraan/hari
Klasifikasi jalan :
1. Klasifikasi jalan : 2
2. Jalan Kolektor Primer
3. Lebar jalan : 11 meter
4. Arah : 2 jalur, 2 arah tanpa median
5. Usia rencana 10 tahun
Umur Rencana (5+5) tahun
Pertumbuhan lalu lintas :
= 5% selama pelaksanaan
= 5% perkembangan lalu lintas
Curah hujan rata-rata pertahun = 305 mm/hari (Pontianak dalam Angka 2011)
Kelandaian jalan : 6%
Jenis lapisan perkerasan yang digunakan :
1. Lapisan Perkerasan Laston
2. Pondasi Atas : Batu Pecah Kelas A
3. Pondasi Bawah : Sirtu Kelas B
Data CBR 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8
Analisa :
Menghitung LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata)
Komponen kendaraan awal umur rencana 2011
1. Motor : 1684 kendaraan/hr + 1416 kendaraan/hr = 3100 kend/hr
2. Mobil : 237 kendaraan/hr + 408 kendaraan/hr = 645 kend/hr
3. Pick up : 94 kendaraan/hr + 48 kendaraan/hr = 142 kend/hr
4. Truck : 15 kendaraan/hr + 72 kendaraan/hr = 87 kend/hr
5. Truck Box : 82 kend/hr
6. Truck Gandeng : 6 kend/hr
Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 4062 kendaraan/hr
Perhitungan LHR pada tahun 2016 :
1. Motor : 3100 x (1+0,05)4 = 3768,09 kendaraan/hari
2. Mobil : 645 x (1+0,05)4 = 784 kendaraan/hari
3. Pick up : 142 x (1+0,05)4 = 172,602 kendaraan/hari
4. Truck : 87 x (1+0,05)4 = 105,749 kendaraan/hari
5. Truck box : 82 x (1+0,05)4 = 99,672 kendaraan/hari
6. Truck Gandeng : 6 x (1+0,05)4 = 7,293 kendaraan/hari
Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 4937,406 kendaraan/hari
Perhitungan LHR pada tahun ke 5 tahun 2021 :
1. Motor : 3768,09 x (1+0,05)5 = 4809,144 kendaraan/hari
2. Mobil : 784 x (1+0,05)5 = 1000,60 kendaraan/hari
3. Pick up : 172,602 x (1+0,05)5 = 220,29 kendaraan/hari
4. Truck : 105,749 x (1+0,05)5 = 134,97 kendaraan/hari
5. Truck box : 99,672 x (1+0,05)5 = 127,21 kendaraan/hari
6. Truck Gandeng : 7,293 x (1+0,05)5 = 9,308 kendaraan/hari
Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 6301,552 kendaraan /hari
Perhitungan LHR pada tahun ke 5 berikutnya tahun 2026 :
1. Motor : 4809,144 x (1+0,05)5 = 6137,882 kendaraan/hari
2. Mobil : 1000,60 x (1+0,05)5 = 1277,05 kendaraan/hari
3. Pick up : 220,29 x (1+0,05)5 = 281,152 kendaraan/hari
4. Truck : 134,97 x (1+0,05)5 = 172,26 kendaraan/hari
5. Truck Box : 127,21 x (1+0,05)5 = 162,36 kendaraan/hari
6. Truck Gandeng : 9,308 x (1+0,05)5 = 11,88 kendaraan/hari
Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 8042,524 kendaraan/hari
Menentukan Angka Ekivalen
Dari tabel didapat :
1. Motor (1) = 0,002 = 0,002
2. Mobil (1+1) = 0,002+0,002 = 0,004
3. Pick up (2+3) = 0,0036+0,0183 = 0,0219
4. Truck (4+6) = 0,0577+0,2923 = 0,35
5. Truck box (5+8) = 0,1410+0,9238 = 1,0648
6. Truck Gandeng (6+7+7) = 0,2923+0,5415+0,5415 = 1,376
Menentukan LEP (Lintas Ekivalen Permulaan)
Dari data yang telah didapat, dapat dianalisa nilai LEP yaitu :
1. Motor : 3768,09 x 0,5 x 0,002 = 3,768
2. Mobil : 784 x 0,5 x 0,004 = 1,568
3. Pick up : 172,602 x 0,5 x 0,0219 = 1,89
4. Truck : 105,749 x 0,5 x 0,35 = 18,51
5. Truck box : 99,672 x 0,5 x 1,0648 = 53,065
6. Truck gandeng : 7,293 x 0,5 x 1,376 = 5,0176
LEP tahun 2016 (1+2+3+4+5+6) = 83,8186
Menentukan LEA (Lintas Ekivalen akhir)
Perhitungan LEA untuk 5 tahun (2021)
1. Motor : 4809, 144 x 0,5 x 0,002 = 4,809
2. Mobil : 1000,60 x 0,5 x 0,004 = 2,0012
3. Pick up : 220,29 x 0,5 x 0,0219 = 2,4122
4. Truck : 134,97 x 0,5 x 0,35 = 23,62
5. Truck box : 127,21 x 0,5 x 1,0648 = 67,73
6. Truck gandeng : 9,308 x 0,5 x 1,376 = 6,404
Jumlah LEA tahun 2021 (1+2+3+4+5+6) = 106,976
Perhitungan LEA untuk 10 tahun (2026)
1. Motor : 6137,822 x 0,5 x 0,002 = 6,138
2. Mobil : 1277,05 x 0,5 x 0,004 = 2,5541
3. Pick up : 281,152 x 0,5 x 0,0219 = 3,08
4. Truck : 172,26 x 0,5 x 0,35 = 30,15
5. Truck box : 162,36 x 0,5 x 1,0648 = 86,44
6. Truck Gandeng : 11,88 x 0,5 x 1,376 = 8,17344
Jumlah LEA tahun 2026 (1+2+3+4+5+6) = 136,54
Menghitung LET (Lintas Ekivalen Tengah)
LET = (LEP+LEA)/2
Penentuan Harga CBR
CBR rata-rata = (4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 5 + 4 + 8)/10 = 6,6
CBR max = 10
CBR min = 4
Daya Dukung Tanah (DDT)
DDT =( 4,3 log (CBR))+1
DDT = (4,3 log (6,6) + 1
DDT = 4,524
Menghitung LER
 LER = LET x UR/10
 Ip =1,5
LER =((83,8186 + 106,976)/2) x 5/10 = 47,40
LER 5 = 1,5 x 47,40 = 71,1
 Ip =2,5
LER 10 = ((83,816 + 136,54)/2) x 10/10 = 110,178
LER 10 = 2,5 x 110,178 = 275, 445
LER (10) = 275,445 , dari tabel didapat ITP = 6,8 ( Tebal Minimum)
 Lapisan Permukaan : Laston , Ms 744 d1 = 7,5 (tabel)
 Lapisan Pondasi atas : Batu Pecah kelas A d2 = 20 (tabel)
 Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 10 (tabel)
Analisis dgn tabel koefisien kekuatan :
Maka ITP = a1 d1 +a2 d2 +a3 d3
ITP = 6,8
6,8 = 0,4 x 7,5 + 0,28 x 20 + 0,13 d3
Jadi d3 = 35,38 cm
Pembulatan d3 = 35 cm
Tabel yang digunakan :
Analisa lalu lintas harian rata

More Related Content

What's hot

SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGMira Pemayun
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10noussevarenna
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANMira Pemayun
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaAmi_Roy
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Trisunan Pamungkas
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017NUR SETIAJI
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMOSES HADUN
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaYusrizal Mahendra
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)wildan grenadi
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasbangkit bayu
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
 

What's hot (20)

SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNGSNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
SNI 03 - 1729 - 2002 TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungSNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung
 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
 
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALANPERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
PERSYARATAN TEKNIS JALAN DAN KRITERIA PERENCANAAN TEKNIS JALAN
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
 
Tabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi BajaTabel Profil Konstruksi Baja
Tabel Profil Konstruksi Baja
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)Beton prategangz (1) (3)
Beton prategangz (1) (3)
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
 

Analisa lalu lintas harian rata

  • 1. ANALISA LALU LINTAS HARIAN RATA-RATA (LHR) TERHADAP RUKO PASAR ANGGREK dan Sekitar Jalan Y’AM Sabran untuk Penentuan Rencana Tebal Perkerasan Jalan dan Pelebaran di Jalan Y’AM Sabran Data Parameter : Perkiraan LHR/hari Pasar Anggrek : 1. Motor : 1416 kendaraan/hari 2. Mobil : 408 kendaraan/hari 3. Pick up : 48 kendaraan/hari 4. Truck : 72 kendaraan/hari Perkiraan LHR/hari Jalan Y’AM Sabran : 1. Motor : 1684 kendaraan/hari 2. Sedan : 237 kendaraan/hari 3. Pick up/oplet : 94 kendaraan/hari 4. Truck : 15 kendaraan/hari 5. Truck box : 82 kendaraan/hari 6. Truck gandeng : 6 kendaraan/hari Klasifikasi jalan : 1. Klasifikasi jalan : 2 2. Jalan Kolektor Primer 3. Lebar jalan : 11 meter 4. Arah : 2 jalur, 2 arah tanpa median 5. Usia rencana 10 tahun Umur Rencana (5+5) tahun Pertumbuhan lalu lintas : = 5% selama pelaksanaan = 5% perkembangan lalu lintas Curah hujan rata-rata pertahun = 305 mm/hari (Pontianak dalam Angka 2011) Kelandaian jalan : 6% Jenis lapisan perkerasan yang digunakan : 1. Lapisan Perkerasan Laston 2. Pondasi Atas : Batu Pecah Kelas A 3. Pondasi Bawah : Sirtu Kelas B Data CBR 4 5 6 7 8 9 10 5 4 8
  • 2. Analisa : Menghitung LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata) Komponen kendaraan awal umur rencana 2011 1. Motor : 1684 kendaraan/hr + 1416 kendaraan/hr = 3100 kend/hr 2. Mobil : 237 kendaraan/hr + 408 kendaraan/hr = 645 kend/hr 3. Pick up : 94 kendaraan/hr + 48 kendaraan/hr = 142 kend/hr 4. Truck : 15 kendaraan/hr + 72 kendaraan/hr = 87 kend/hr 5. Truck Box : 82 kend/hr 6. Truck Gandeng : 6 kend/hr Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 4062 kendaraan/hr Perhitungan LHR pada tahun 2016 : 1. Motor : 3100 x (1+0,05)4 = 3768,09 kendaraan/hari 2. Mobil : 645 x (1+0,05)4 = 784 kendaraan/hari 3. Pick up : 142 x (1+0,05)4 = 172,602 kendaraan/hari 4. Truck : 87 x (1+0,05)4 = 105,749 kendaraan/hari 5. Truck box : 82 x (1+0,05)4 = 99,672 kendaraan/hari 6. Truck Gandeng : 6 x (1+0,05)4 = 7,293 kendaraan/hari Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 4937,406 kendaraan/hari Perhitungan LHR pada tahun ke 5 tahun 2021 : 1. Motor : 3768,09 x (1+0,05)5 = 4809,144 kendaraan/hari 2. Mobil : 784 x (1+0,05)5 = 1000,60 kendaraan/hari 3. Pick up : 172,602 x (1+0,05)5 = 220,29 kendaraan/hari 4. Truck : 105,749 x (1+0,05)5 = 134,97 kendaraan/hari 5. Truck box : 99,672 x (1+0,05)5 = 127,21 kendaraan/hari 6. Truck Gandeng : 7,293 x (1+0,05)5 = 9,308 kendaraan/hari Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 6301,552 kendaraan /hari Perhitungan LHR pada tahun ke 5 berikutnya tahun 2026 : 1. Motor : 4809,144 x (1+0,05)5 = 6137,882 kendaraan/hari 2. Mobil : 1000,60 x (1+0,05)5 = 1277,05 kendaraan/hari 3. Pick up : 220,29 x (1+0,05)5 = 281,152 kendaraan/hari 4. Truck : 134,97 x (1+0,05)5 = 172,26 kendaraan/hari 5. Truck Box : 127,21 x (1+0,05)5 = 162,36 kendaraan/hari 6. Truck Gandeng : 9,308 x (1+0,05)5 = 11,88 kendaraan/hari Jumlah LHR (1+2+3+4+5+6) = 8042,524 kendaraan/hari Menentukan Angka Ekivalen Dari tabel didapat : 1. Motor (1) = 0,002 = 0,002 2. Mobil (1+1) = 0,002+0,002 = 0,004
  • 3. 3. Pick up (2+3) = 0,0036+0,0183 = 0,0219 4. Truck (4+6) = 0,0577+0,2923 = 0,35 5. Truck box (5+8) = 0,1410+0,9238 = 1,0648 6. Truck Gandeng (6+7+7) = 0,2923+0,5415+0,5415 = 1,376 Menentukan LEP (Lintas Ekivalen Permulaan) Dari data yang telah didapat, dapat dianalisa nilai LEP yaitu : 1. Motor : 3768,09 x 0,5 x 0,002 = 3,768 2. Mobil : 784 x 0,5 x 0,004 = 1,568 3. Pick up : 172,602 x 0,5 x 0,0219 = 1,89 4. Truck : 105,749 x 0,5 x 0,35 = 18,51 5. Truck box : 99,672 x 0,5 x 1,0648 = 53,065 6. Truck gandeng : 7,293 x 0,5 x 1,376 = 5,0176 LEP tahun 2016 (1+2+3+4+5+6) = 83,8186 Menentukan LEA (Lintas Ekivalen akhir) Perhitungan LEA untuk 5 tahun (2021) 1. Motor : 4809, 144 x 0,5 x 0,002 = 4,809 2. Mobil : 1000,60 x 0,5 x 0,004 = 2,0012 3. Pick up : 220,29 x 0,5 x 0,0219 = 2,4122 4. Truck : 134,97 x 0,5 x 0,35 = 23,62 5. Truck box : 127,21 x 0,5 x 1,0648 = 67,73 6. Truck gandeng : 9,308 x 0,5 x 1,376 = 6,404 Jumlah LEA tahun 2021 (1+2+3+4+5+6) = 106,976 Perhitungan LEA untuk 10 tahun (2026) 1. Motor : 6137,822 x 0,5 x 0,002 = 6,138 2. Mobil : 1277,05 x 0,5 x 0,004 = 2,5541 3. Pick up : 281,152 x 0,5 x 0,0219 = 3,08 4. Truck : 172,26 x 0,5 x 0,35 = 30,15 5. Truck box : 162,36 x 0,5 x 1,0648 = 86,44 6. Truck Gandeng : 11,88 x 0,5 x 1,376 = 8,17344 Jumlah LEA tahun 2026 (1+2+3+4+5+6) = 136,54 Menghitung LET (Lintas Ekivalen Tengah) LET = (LEP+LEA)/2 Penentuan Harga CBR CBR rata-rata = (4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 5 + 4 + 8)/10 = 6,6 CBR max = 10 CBR min = 4
  • 4. Daya Dukung Tanah (DDT) DDT =( 4,3 log (CBR))+1 DDT = (4,3 log (6,6) + 1 DDT = 4,524 Menghitung LER  LER = LET x UR/10  Ip =1,5 LER =((83,8186 + 106,976)/2) x 5/10 = 47,40 LER 5 = 1,5 x 47,40 = 71,1  Ip =2,5 LER 10 = ((83,816 + 136,54)/2) x 10/10 = 110,178 LER 10 = 2,5 x 110,178 = 275, 445 LER (10) = 275,445 , dari tabel didapat ITP = 6,8 ( Tebal Minimum)  Lapisan Permukaan : Laston , Ms 744 d1 = 7,5 (tabel)  Lapisan Pondasi atas : Batu Pecah kelas A d2 = 20 (tabel)  Lapisan Pondasi bawah : Sirtu kelas B d3 = 10 (tabel) Analisis dgn tabel koefisien kekuatan : Maka ITP = a1 d1 +a2 d2 +a3 d3 ITP = 6,8 6,8 = 0,4 x 7,5 + 0,28 x 20 + 0,13 d3 Jadi d3 = 35,38 cm Pembulatan d3 = 35 cm Tabel yang digunakan :