Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang syukur atas nikmat Islam yang telah diberikan Allah kepada umatnya.
2. Dokumen tersebut juga mengingatkan tentang kenyataan bahwa kematian akan datang pada siapa saja tanpa terkecuali.
3. Umat diminta untuk selalu bersiap menghadapi hari kematian yang tidak diketahui kapan akan tiba.
2. Syukur akan nikmat Islam
َو ۖ ِم ََلْسِ ْْلِل ُهَرْدَص ْحَرْشَي ُهَيِدْهَي نَأ ُ هاَّلل ِد ِرُي نَمَفِيَض ُهَرْدَص ْلَعْجَي ُههل ِضُي نَأ ْد ِرُي نَمَرَح اًقُدهعهصَي اَمهنَأَك اًج
َِينذهال ىَلَع َسْج ِالر ُ هاَّلل ُلَعْجَي َكِلََٰذَك ۚ ِاءَمهسال يِفَونُنِمْؤُي ََل
“Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan
membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya
menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki
ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak
beriman.” [Al-An’aam: 125]
ِم ًوَلُس َر ْمِهيِف َثَعَب ْذِإ َينِنِمْؤُمْال ىَلَع ُ هاَّلل هنَم ْدَقَلَزُي َو ِهِتاَيآ ْمِهْيَلَع وُلْتَي ْمِهِسُفنَأ ْنِهيِكَابَتِكْال ُمُهُمِلَعُي َو ْم
ٍينِبُّم ٍل ََلَض يِفَل ُلْبَق نِم واُناَك نِإ َو َةَمْك ِحْال َو
“Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika (Allah)
mengutus seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka
sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka,
dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur-an) dan Hikmah (As-Sunnah),
meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [Ali ‘Imran:
164]
ِتَمْعِن ْمُكْيَلَع ُتْمَمْتَأ َو ْمُكَنِيد ْمُكَل ُتْلَمْكَأ َم ْوَيْالاًنِيد َم ََلْسِ ْاْل ُمُكَل ُيت ِضَر َو ي
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan
nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.”[Al-Maa-idah: 3]
3. Kata ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, “Aku tidaklah
pernah melihat suatu yang yakin kecuali
keyakinan akan kematian. Namun sangat
disayangkan, sedikit yang mau
mempersiapkan diri menghadapinya.”
(Tafsir Al Qurthubi)
4. Kematian akan datang
َرُت همُث ْمُكيِق ََلُم ُههنِإَف ُهْنِم َونُّرِفَت ِيذهال َت ْوَمْال هنِإ ْلُقَف َِِداَههشال َو ِبْيََْال ِمِلاَع ىَلِإ َونُّدُئَِبنُيَونُلَمْعَت ْمُتْنُك اَمِب ْمُك
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).
هيَشُم ٍوجُرُب يِف ْمُتْنُك ْوَل َو ُت ْوَمْال ُمُكُك ِرْدُي واُنوُكَت اَمَنْيَأٍَِد
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).
ِت ْوَمْال ُةَقِئاَذ ٍسْفَن ُّلُك
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
َلاَق ُههنَأ َرَمُع ِْنبا ِنَع:ِ هاَّلل ِلوُس َر َعَم ُتْنُك-وسلم عليه هللا صلى-َفَع َمهلَسَف ِارَصْنَألا َنِم ٌلُج َر ُهَءاَجِىِبهنال ىَل-
وسلم عليه هللا صلى-َلاَق همُث:َضْفَأ َينِنِمْؤُمْال ُّىَأ ِ هاَّلل َلوُس َر اَيَلاَق ُل:«اًقُلُخ ْمُهُنَسْحَأ».ُّىَأَف َلاَقَينِنِمْؤُمْال
َلاَق ُسَيْكَأ:«َدْعَب اَمِل ْمُهُنَسْحَأ َو اًرْكِذ ِت ْوَمْلِل ْمُهُرَثْكَأُاسَيْكَألا َكِئَلوُأ ًاداَدْعِتْسا ُه».
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu
seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah,
mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu
mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling
banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam
berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al
Albani).
5. Kehidupan akan berakhir
ٌةَيِتآ َةَعاهسال هنِإ
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang.” (QS. Thahaa: 15)
ْكَأ هنِكَل َو اَهيِف َْبي َر َل ٌةَيِتآل َةَعاهسال هنِإَونُنِمْؤُي َل ِاسهنال َرَث
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan
tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.” (QS.
Ghafir: 59)
6. Hancurnya Dunia Semakin Dekat
ُرَمَقْال هَقشْنا َو ُةَعاهسال ِتَب َرَتْقا
“Telah dekat (datangnya) kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS. Al
Qamar: 1)
Dari Ibnu Mas’ud, beliau berkata,
ِ هاَّلل ِلوُس َر ِدْهَع ىَلَع ُرَمَقْال هَقشْنا–هللا صلىوسلم عليه–ْرِف ، ِْنيَتَق ْرِفَق ْوَف ًةَق
ِ هاَّلل ُلوُس َر َلاَقَف ُهَنُود ًةَق ْرِف َو ِلَبَجْال–وسلم عليه هللا صلى–«ُوادَهْشا»
“Bulan terbelah menjadi dua bagian pada zaman Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Satu belahan terdapat di atas gunung dan belahan
lainnya berada di bawah gunung. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ’Saksikanlah’.” (shohih Bukhari)
7.
8. Kehidupan hanya dunia saja
بمبعوثين نحن وما ونحيا نموت الدنيا حياتنا إَل هي إن
Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita
mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi,(Al
Mukminun 37)
ُنَْحن اَم َو اَيْنُّدال َانُتاَيَح هَلِإ َيِه ْنِإ واُلاَق َوَينِثوُعْبَمِب
“Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), ‘Hidup hanyalah
kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan
dibangkitkan.’” [Al-An’aam: 29]
9. Tidak iman => Manusia Rakus
Golongan manusia yang sangat rakus terhadap
kehidupan dunia, karena mereka tidak mengimani
adanya kebangkitan
ِم َو ٍِاَيَح َٰىَلَع ِاسهنال َص َرْحَأ ْمُههنَد ِجَتَل َوَحَأ ُّد َوَي ۚ واُك َرْشَأ َِينذهال َنَفْلَأ ُرهمَعُي ْوَل ْمُهُد
َعُي نَأ ِباَذَعْال َنِم ِه ِح ِزْح َزُمِب َوُه اَم َو ٍةَنَسَي اَمِب ٌير ِصَب ُ هاَّلل َو َرهمَونُلَمْع
“Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling
tamak (rakus) terhadap kehidupan (di dunia), bahkan (lebih rakus
lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar
diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak
akan menjauhkannya dari siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka kerjakan.” [Al-Baqarah: 96]
10. Mereka heran ketika dibangkitkan
ْبُي ْنَل ْنَأ واُرَفَك َينِذَّال َمَعَزِبَر َو ٰىَلَب ْلُق ۚ واُثَعَّمُث َّنُثَعْبُتَل ي
َٰذ َو ۚ ْمُتْلِمَع اَمِب َّنُؤَّبَنُتَلررَِِي ِ َّاَّل ىَلَع ََِل
Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak
akan dibangkitkan. Katakanlah: “Memang, demi Tuhanku, benar-
benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah. [ath Thaghabun/64 : 7].
11.
12. 1. Keraguan mengembalikan yang
telah tiada.
أولئك جديد خلق لفي أئنا ترابا كنا أئذا قولهم فعجب تعجب وإنالذين
ه النار أصحاب وأولئك أعناقهم في األغَلل وأولئك بربهم كفروافيها م
خالدون
“Dan jika (ada sesuatu) yang kamu herankan, maka yang patut
mengherankan adalah ucapan mereka; “apabila kami telah menjadi tanah,
apakah kami sesungguhnya akan (dikembalikan) menjadi makhluk yang
baru?” orang-orang itulah yang kafir kepada Allah; orang-orang itulah yang
diletakkan belenggu dilehernya; mereka itulah penghuni neraka, mereka
kekal didalamnya.( Q.S Ar-Ra’d: 5)
جديد خلق من لبس في هم بل األول بالخلق أفعيينا
“Maka, apakah Kami letih dengan penciptaan pertama? Sungguh mereka dalam
keraguan tentang penciptaan yang baru.” (Q.S. Qaf:15).
13. 2. Keraguan karena ketidakmungkinan
tubuh dihidupkan kembali.
جديدا خلقا لمبعوثون أإنا ورفاتا عظاما كنا أئذا وقالوا
حديدا أو ِحجار كونوا قل
ف الذي قل يعيدنا من فسيقولون صدوركم في يكبر مما خلقا أوطركم
أن عسى قل هو متى ويقولون رؤوسهم إليك فسينَضون ِمر أول
قريبا يكون
“Mereka berkata: “Apabila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda
yang hancur, apakah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?”
Katakanlah: “Jadilah kamu sekalian batu atau besi,
atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut
pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan
kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang
pertama". Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu
dan berkata, "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu
berbangkit itu dekat“, (QS. Al-Isra : 49-51).
14. 3. Keraguan terhadap kemampuan
pelaku
جديدا خلقا لمبعوثون أإنا ورفاتا عظاما كنا أئذا وقالوا
“Mereka berkata: “Apabila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang
hancur, apakah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?” (QS. Al-Isra :
51).
رميم وهي العظام يحيي من قال خلقه ونسي مثَل لنا وضرب
عليم خلق بكل وهو ِمر أول أنشأها الذي يحييها قل
“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami tapi lupa dengan penciptaannya sendiri dan
berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulung-tulang yang telah kancur-lebur ini?”
Katakan: Yang pertama kali menciptakannya, Dialah yang akan menhidupkannya”. (QS.
Ya Sin : 78-79)
15. 4. Keraguan terhadap ilmu pelaku
األولى القرون بال فما قال
ينسى وَل ربي يضل َل كتاب في ربي عند علمها قال
Bagaimana mereka yang hidup pada kurun waktu pertama?
Musa menjawab, ‘Sesungguhnya ilmu itu berada pada
Tuhanku di dalam satu kitab. Tuhanku tidak sesat dan tidak
pernah lupa.” (Q.S. Thaha: 51);
عليم خلق بكل وهو ِمر أول أنشأها الذي يحييها قل
“Katakanlah, ‘yang telah menghidupkannya kembali itu
adalah yang telah menciptakannya pertama kali dan Dia
Maha Tahu akan segala ciptaan-Nya.” (Q.S. Ya Sin : 79).
16.
17. 1. Penciptaan yang pertama
ْعَبْال َنِم ٍبْي َر يِف ْمُتنُك نِإ ُاسهنال اَهُّيَأ اَيُث ٍباَرُت نِم مُكَانْقَلَخ اهنِإَف ِثنِم هم
َخُّم ٍةََْضُّم نِم همُث ٍةَقَلَع ْنِم همُث ٍةَفْطُّنٍةَقهَلخُم ِْريَغ َو ٍةَقهل
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu
dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sem-purna kejadiannya dan yang
tidak sempurna….” [Al-Hajj: 5]
ْحُي نَم َلاَق ۖ ُهَقَْلخ َيِسَن َو ًَلَثَم َانَل َبَرَض َوْحُي ْلُق ٌميِم َر َيِه َو َامَظِعْال يِياَهيِي
ٍقَْلخ ِلُكِب َوُه َو ۖ ٍِهرَم َل هوَأ اَهَأَشنَأ يِذهالٌميِلَع
“Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa pada
kejadiannya; ia berkata, ‘Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-
belulang, yang telah hancur luluh?’ Katakanlah, ‘Ia akan dihidupkan
oleh Rabb yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha
Mengetahui tentang segala makhluk.” [Yaasiin: 78-79]
18. 2. Bukti-Bukti Alam yang Bisa Dirasakan
Menunjukkan Adanya Hari Kebangkitan
َع َانْلَنزَأ اَذِإَف ًَِدِامَه َض ْرَ ْاأل ىَرَت َوَو ْتهزَتْها َءاَمْال اَهْيَلْتَبَر
ِلََٰذ ٍيجِهَب ٍج ْوَز ِلُك نِم ْتَتَبنَأ َوُّقَحْال َوُه َ هاَّلل هنَأِب َكيِيْحُي ُههنَأ َو
َق ٍءَْيش ِلُك َٰىَلَع ُههنَأ َو َٰىَت ْوَمْالَيِتآ َةَعاهسال هنَأ َو ٌيرِداَهيِف َْبيَر هَل ٌة
ِورُبُقْال يِف نَم ُثَعْبَي َ هاَّلل هنَأ َو
“… Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-
tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang haq
dan sesungguhnya Dia-lah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya hari Kiamat itu pastilah datang,
tidak ada ke-raguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di
dalam kubur.” [Al-Hajj: 5-7]
19. 3. Kebesaran dan Keagungan Kekuasaan Allah dalam
Menciptakan Makhluk-Nya yang Besar
ِب َض ْرَ ْاأل َو ِتا َاوَمهسال َقَلَخ ِيذهال َْسيَل َوَأُهَلْثِم َقُلْخَي نَأ َٰىَلَع ٍِرداَقَوُه َو َٰىَلَب ۚ م
ْيَش َدا َرَأ اَذِإ ُهُرْمَأ اَمهنِإ ُميِلَعْال ُق هََلخْالُونُكَيَف نُك ُهَل َلوُقَي نَأ اًئ
“Bukankah Rabb yang menciptakan langit dan bumi itu
berkuasa men-ciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia
berkuasa. Dan Dia-lah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia.”
[Yaasiin: 81-82]
Menciptakan yang kecil sampai yang besar
ِم ُرَبْكَأ ِض ْرَ ْاأل َو ِتا َاوَمهسال ُقَْلخَلهنِكََٰل َو ِاسهنال ِقَْلخ ْنِاسهنال َرَثْكَأ
َونُمَلْعَي ََل
“Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada
penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.” [Ghaafir: 57]
20. 4. Allah Ta’ala tidak pernah membiarkan manusia dalam keadaan
sia-sia. Tidak juga menciptakan mereka main-main, tanpa
perintah, larangan juga tanpa balasan atas amal yang mereka
lakukan
هنَأ َو اًثَبَع ْمُكَانْقَلَخ اَمهنَأ ْمُتْبِسَحَفَأا ىَلاَعَتَف َونُعَج ْرُت ََل َانْيَلِإ ْمُكُّقَحْال ُكِلَمْال ُ هَّلل
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami
menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak
akan dikembalikan kepada Kami? Maka Mahatinggi Allah, raja yang
sebenarnya…” [Al-Mu’-minuun: 115-116]
اَم َوَمُهَنْيَب اَم َو َض ْرَ ْاأل َو ِتا َاوَمهسال َانْقَلَخِب هَلِإ اَمُهَانْقَلَخ اَم َينِبِع ََل اهنِكََٰل َو ِقَحْال
َونُمَلْعَي ََل ْمُه َرَثْكَأ
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di
antara keduanya dengan main-main. Kami tidak menciptakan
keduanya melainkan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan mereka
tidak mengetahui.” [Ad-Dukhaan: 38-39]
21.
22. Kebangkitan pasti terjadi
﴿َونُتِيَمَل َكِلََٰذ َدْعَب ْمُكهنِإ همث١٥َماَيِقْال َم ْوَي ْمُكهنِإ همُث﴾َونُثَعْبُت ِة
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar
akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan
(dari kuburmu) pada hari Kiamat. [al Mu’minun/23:15-16].
َو اَهيِف َْبيَر ََل ٌةَيِتآ َةَعاهسال هنَأ َوِف ْنَم ُثَعْبَي َ هاَّلل هنَأِورُبُقْال ي
Dan Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan
padanya; dan bahwasanya Allah akan membangkitkan semua orang di
dalam kubur. [al Hajj/22 : 7].
23. Pengaruh iman kepada hari
kebangkitan
ِنَعَرَمُع ِْنبا,َلاَق:هيِبهنال ُْتيَتَأُهَءاَجَف ، ٍََِرشَع َرِشاَعَنِم ٌلُجَر
ِارَصْنَألا,َلاَقَف:َم ، ِ هاَّلل َلوُسَر اَيَأ َو ، ِاسهنال ُسَيْكَأ ْنُمَرْك
َلاَق ؟ ِاسهنال" :َمْلِل اًرْكِذ ْمُهُرَثْكَأْعِتْسا ُمُهُّدَشَأ َو ، ِت ْو، ُهَل ًاداَد
ِفََرشِب واُبَهَذ ، ُاسَيْكَألا ُمُه َكِئَلوُأِاآلخ ِةَماَرَك َو ، اَيْنُّدالَِِر"
Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku
duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-
tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia
bertanya, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau
menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang
paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah
orang yang paling cerdas.’
24. Pengaruh tidak beriman kepada
hari kebangkitan
الشرور الى ويفضى البشرية ِالفطر يفسد والجزاء البعث إنكار إن
واآلثام,الكافرين هم يجعل ِالحيا هذه بعد ِحيا َل بأن اْلعتقاد فإن
كال والنفسية البدنية وشهواتها الدنيا بلذات اْلستمتاع فى محصوراجاه
بالباطل ولو األرض فى والعلو ياسةوالر.شر كانوا كذلك كانوا ومنا
وَليصد بعضا بعضهم ويفترس لبعض بعضهم يكيد الشياطين منهم
ِالقو إَل بينهم تحكم وَل العجز إَل الشر عن(المراغى7:105)
Sesungguhnya, mengingkari kebangkitan dan balasan (Akherat) itu merusak fitrhoh
manusia dan akan membawanya kepada kejahatan dan doa. Karena itikad tidak akan ada
hidup setelah kehidupan (duna) ini akan menjadikan orang-orang kafir dalam
kehidupannya hanya untuk mencari kesenangan dunia belaka seperti kedudukan,
kepemimpinan dan kekuasaan, walaupun caranya dengan jalan bathil. Apabila demikian
keadaannya, mereka lebih jahat daripada syetan, mereka saling menipu dan membunuh
dengan sesamanya, tidak akan ada yang menghalangi mereka dari kejahatannya kecuali
kelemahan dan tidak ada hukum di antara meeka kecuali kekuatan (hukum rimba)
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33. Sekulerisme
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan
masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi
yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan
negara harus berdiri terpisah dari agama atau
kepercayaan
34. Libelarisme
Liberalisme, adalah sebuah istilah asing yang diambil dari
bahasa Inggris, yang berarti kebebasan.
Syaikh Sulaiman al-Khirasyi menyebutkan, liberalisme
adalah madzhab pemikiran yang memperhatikan
kebebasan individu. Madzhab ini memandang, wajibnya
menghormati kemerdekaan individu, serta berkeyakinan
bahwa tugas pokok pemerintah ialah menjaga dan
melindungi kebebasan rakyat, seperti kebebasan berfikir,
kebebasan menyampaikan pendapat, kebebasan
kepemilikan pribadi, kebebasan individu, dan sejenisnya
36. Kapitalisme
Kapitalisme ialah sebuah sistem ekonomi yang
menginginkan kendali ekonomi yang berada di tangan
masing-masing rumah tangga dan juga berbagai bisnis
pribadi (World Book Encyclopedia).
Kapitalisme ialah sebagai ideologi yang dapat diartikan
sebagai sistem pemikiran dan juga keyakinan yang dipakai
oleh kelas dominan untuk dapat menjelaskan pada diri
mereka sendiri bahwa bagaimana sistem sosial mereka
beroperasi dan juga apa prinsip-prinsip yang akan
diajukannya, ideologi ini melihat pada pencarian laba
(kapital) sebagai fokus utama kegiatannya.
37. Sosialisme
Sosialisme ialah rasa perhatian, simpati dan empati
antar individu kepada individu lainnya tanpa
memandang status. Pandangan hidup dan ajaran
kemasyarakatan tertentu, yang berhasrat menguasai
sarana-sarana produksi serta pembagian hasil-hasil
produksi secara merata.
38. Ateisme
Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak
memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi
ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam
pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan
kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.
39. Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana
semua warga negaranya memiliki hak setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara
berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui
perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan
setara.
40. Tugas dan Tanggung Jawab
1. Beriman
2. Berilmu
3. Beramal
4. Berdakwah
5. Berjihad