SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PENILAIAN BUKU PELAJARAN
                                    Oleh: Marlina
A. Pengantar
       Sebuah buku pelajaran merupakan sumber belajar bagi siswa yang dapat menjadi
pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Di dalam sebuah buku-termasuk di
dalamnya buku pelajaran- terdapat sumber pengetahuan yang Sangat dibutuhkan oleh
siswa. Banyak pengajar menganggap bahwa sebuah buku dapat digunakan sebagai
acuan materi yang dapat diberikan kepada para siswa. Dinyatakan Depdiknas perihal buku
pelajaran bahwa buku pelajaran ahíla buku yang digunakan sebagai sarana belajar di
sekolah untuk menunjang program pelajaran. 1
       Sementara itu disebutkan pula oleh Depdiknas bahwa fungsi buku pelajaran
adalah sebagai fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri siswa karena di dalam buku
pelajaran sudah disajikan materi yang menyimpan pengetahuan tentang berbagai segi
kehidupan.2
Mengacu pada pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa buku pelajaran hanya
merupakan penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Namur demikian, berdasarkan
fungís yang disebutkan maka sebuah buku pelajaran seharusnya dapat memberikan
materi belajar bagi siswa dan dapat membantu siswa melakukan kegiatan belajar mandiri.
       Namun demikian, persepsi umum yang menyatakan bahwa sebuah buku
pelajaran dapat sepenuhnya dijadikan acuan dalam pemberian materi pembelajaran tentu
saja tidaklah dapat dikatakan benar seutuhnya. Hal ini dikarenakan sebuah buku yang
secara kualitas pun diakui sebagai sumber belajar yang memadai, ternyata buku tersebut
belum tentu relevan dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu maka sebuah buku
pelajaran harus dapat melewati uji kualifikasi untuk dapat dinyatakan sebagai buku yang
dapat digunakan oleh siswa sebagai sumber belajar.




B. Pembahasan

1
      Depdiknas. Pedoman Penulisan Buku Pelajaran Penjelasan Standar Mutu Buku
     Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Jakarta: Depdiknas, 2005), p. 3.
2
  Ibid.



                                                                                     1
Pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba memberikan penilaian terhadap
sebuah buku pelajaran yang digunakan di sekolah. Adapun identitas buku tersebut adalah
sebagai berikut:


1) Identitas Umum Buku
Judul              : Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 3B untuk Kelas XII SMA
                   dan MA Semester 2
Penulis : Syamsuddin A.R.
Penerbit           : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri


2) Identitas Khusus
Pelajaran 7
Tema : Sejarah dan Budaya


        Dalam memberikan penilaian, penulis telah membuat terlebih dahulu kriteria
penilaian yang digunakan dalam menilai sebuah buku. Komponen dan kriteria penilaian
untuk tiap komponennya adalah sebagai berikut:


1. Komponen Teks yang meliputi teks sastra dan teks nonsastra. Secara lebih jelas dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini.
  Komponen                                              Kriteria Penilaian
a. Sastra           1. Puisi           a. Memperhatikan mutu/kualitas
                                        (figuratif atau perlambangan
                                       b.Memperhatikan kebutuhan siswa/kesesuaian
                                       dengan usia siswa
                                       c.Mengandung nilai-nilai (lifeskill)
                                       d. Kesesuaian dengan tujuan kurikulum
                                       e. Layak untuk diapresiasi/merangsang
                                          apresiasi
                    2. Prosa           a. Memperhatikan mutu/kualitas
                                        (penceritaan)
                                       b.Memperhatikan kebutuhan siswa/kesesuaian
                                       dengan usia siswa
                                       c.Mengandung nilai-nilai (lifeskill)
                                       d. Kesesuaian dengan tujuan kurikulum
                                       e. Layak untuk diapresiasi/merangsang



                                                                                     2
apresiasi
                          3. Drama a. Memperhatikan mutu/kualitas
                               (konflik dan gerak)
                                        b.Memperhatikan kebutuhan siswa/kesesuaian
                                        dengan usia siswa
                                        c.Mengandung nilai-nilai (lifeskill)
                                        d. Kesesuaian dengan tujuan kurikulum
                                        e. layak untuk diapresiasi
b. Nonsastra                            a. Sesuai dengan tema kurikulum
                                        b. Informasi aktual
                                        c. Informasi bermakna bagi siswa
                                        d. Berkaitan dengan bidang studi lain
                                        e. Berpotensi untuk mengembangkan
                                             keterampilan berbahasa



Dalam buku yang dinilai, terdapat keterangan sebagai berikut:
Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan
membaca buku kumpulan puisi kontemporer.
Tujuan Pembelajaran:
1. Menyebutkan tema pusi kontemporer
2. Menyebutkan karakteristik puisi kontemporer
3. Menjelaskan isi puisi kontemporer
Berdasarkan keterangan tersebut diketahui bahwa teks sastra yang digunakan dalam bab
7 ini adalah teks puisi, khususnya puisi kontemporer.
           Menurut Herman J. Waluyo puisi adalah bentuk karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif, dan disusun dengan
mengkonsentrasikan semua kekuatan dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan
struktur batinnya.3 Dalam pengertian tersebut, Waluyo menekankan pada struktur fisik dan
struktur batin yang dimiliki oleh puisi bahwa puisi merupakan suatu ekspresi penyair.
Dalam hal ini yang dimaksud dengan struktur fisik puisi adalah apa yang dapat dilihat
pembaca melalui bahasa yang tampak, sedangkan struktur batin atau disebut juga struktur
makna adalah makna yang terkandung di dalam puisi yang tidak secara langsung dapat
dihayati oleh pembaca.4 Ini menjelaskan bahwa puisi sebagai ekspresi penyair dapat
3
    Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi (Jakarta:Erlangga,1987), p. 25
4
    Ibid, p. 26



                                                                                       3
terlihat dari segi bahasa yang tampak maupun dari makna yang terkandung di dalam puisi
itu.
            Berbicara mengenai asal kata puisi, Aminuddin menyatakan bahwa:

            Secara etimologi, puisi berasal dari bahasa Yunani poeima ‘membuat’ atau
            poeisis ‘pembuatan’ dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi
            diartikan ‘membuat’ dan ‘pembuatan’ karena lewat puisi pada dasarnya seorang
            telah menciptakan suatu dunia tersendiri , yang mungkin berisi pesan atau
            gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. 5

Penjelasan ini lebih menekankan pada hakikat penciptaan atau pembuatan puisi. Melalui
puisi seorang penyair dapat menyampaikan pesan atas gambaran-gambaran kehidupan
yang dilihatnya. Pesan tersebut terangkum dalam struktur fisik maupun struktur batin puisi.
Dapat dikatakan bahwa puisi adalah suatu ungkapan perasaan penyair yang dituangkan
melalui media bahasa dengan maksud menyampaikan pesan-pesan tertentu, baik secara
tersurat maupun secara tersirat.
            Batasan puisi menurut Slamet Mulyana (1956) lebih jelas jika menggunakan
pendekatan psikolinguistik. Hal ini karena puisi merupakan karya seni yang tidak hanya
berhubungan dengan masalah bahasa, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan masalah
jiwa. Dalam keterkaitan tersebut, Mulyana menyatakan bahwa puisi adalah sintesis dari
berbagai peristiwa bahasa yang telah tersaring semurni-murninya dan pelbagai proses jiwa
yang mencari hakikat pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi dalam
salah satu bentuk.6 Penjelasan ini memaparkan bahwa puisi bukan sekadar bahasa,
karena di dalam bahasa puisi tergambar jiwa seseorang atas peristiwa yang dialaminya.
Dengan demikian untuk menyelami perasaan penyair serta pesan yang diungkapkan
dalam puisi, akan lebih mudah jika dilihat keterkaitannya dengan masalah kejiwaan aku
lirik.
            Adapun yang dimaksud dengan puisi kontemporer dalam hal ini dijelaskan oleh
Waluyo bahwa puisi kotemporer merupakan jenis puisi yang menempatkan bentuk fisik
puisi (bunyi) dalam kedudukan yang terpenting. Kekuatan sebuah puisi dikembalikan pada

5
          Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
         2000), p. 134


6
    M. Atar Semi, Anatomi Sastra (Padang: Angkasa Raya, 1980), hlm. 93.



                                                                                         4
mantra-dalam hal ini pengulangan kata, frasa, dan bunyi- sementara makna puisi tidak
diungkapkan. Namun demikian, di dalam bentuk fisik puisi tersebut tersimpan maksud
tertentu yang ingin disampaikan oleh penyair. 7
          Teks puisi yang disajikan dalam buku pelajaran adalah teks puisi Sepisaupi,
Solitude, dan Tragedi Winka dan Sihka karya Sutardji Calzoum Bachri. Puisi yang dipilih
merupakan puisi yang mewakili jenis puisi kontemporer. Sutardji Calzoum Bachri sebagai
pencetus puisi kontemporer dianggap mewakili aliran puisi ini dan karya-karyanya
merupakan karya yang tepat dianggap sebagai puisi kontemporer.
          Berdasarkan kriteria penilaian yang dibuat untuk menilai sebuah teks sastra
khususnya puisi salah satunya adalah puisi yang dipilih harus menggunakan bahasa
figuratif. Menurut Waluyo yang dikutip dari Perrine sebagai berikut:
          Bahasa figuratif dianggap lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksudkan
          penyair karena: (1) bahasa figuratif mampu menghasilkan kesenangan imajinatif;
          (2) bahasa figuratif adalah cara untuk menghasilkan imaji tambahan dalam puisi,
          sehingga yang abstrak menjadi konkret dan menjadikan puisi lebh nikmat dibaca;
          (3) bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas perasaan penyair untuk
          puisinya dan menyampaikan sikap penyair; (4) bahasa figuratif adalah cara untuk
          mengkonsentrasikan makna yang hendak disampaikan dan cara menyampaikan
          sesuatu yang banyak dan luas dengan bahasa yang singkat. 8

          Berdasarkan fungsi dari bahasa figuratif di atas maka dapat dikatakan bahwa puisi
kontemporer ini-yang termasuk di dalamnya jenis puisi konkret yang lebih mengutamakan
perlambangan- dapat dikatakan sebagai jenis puisi yang figuratif. Meskipun agak sulit
dibaca, namun puisi tersebut merupakan puisi yang menunjukkan sikap atau idealisme
penyair melalui karya-karyanya.
          Kriteria lain dalam penilaian yang harus diperhatikan berkaitan dengan teks puisi
yang dipilih oleh penulis buku antara lain harus memperhatikan kesesuaian teks puisi
dengan usia siswa. Hal ini berkaitan dengan unsur psikologis siswa yang menerima teks
puisi tersebut. Adapun pemilihan puisi dengan judul Sepisaupi, Solitude, dan Tragedi
Winka dan Sihka cukup sesuai dengan usia siswa yang termasuk dalam usia remaja.
          Dalam hal merangsang apresiasi siswa, puisi yang dipilih oleh penulis buku dapat
dikatakan cukup merangsang apresiasi siswa. Penjelasan tentang apresiasi dinyatakan S.

7
    Herman J. Waluyo, Op. Cit., pp. 18-20.
8
    Ibid., p. 83



                                                                                         5
Effendy sebagai kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh hingga
tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan, pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang
baik terhadap cipta sastra.9
Selanjutnya dijelaskan pula bahwa:
            Kegiatan menggauli cipta sastra...adalah kegiatan yang dilakukan secara
            langsung. Artinya, kita sendiri langsung membaca bermacam sajak, cerita, atau
            drama dari berbagai sastrawan dan zaman, atau langsung mendengarkan sajak
            dideklamasikan, cerita dibacakan, dan menyaksikan drama dipentaskan.
            Membaca, mendengarkan, dan menyaksikan perlu dilakukan sungguh-sungguh
            dan sebanyak-banyaknya jika kita ingin memperoleh pengertian sebaik-baiknya
            tentang wujud dan fungsi cipta sastra dan dapat menghargainya secara wajar.
            Cara ini paling utama dalam kegiatan apresiasi sastra. 10

Apa yang dikemukakan S. Effendy merupakan sebuah kegiatan apresiasi sastra yang
dilakukan secara langsung. Kegiatan apresiasi secara langsung seperti ini biasanya lebih
disukai oleh siswa, karena dapat mengaplikasikan segenap teori yang sudah mereka
pelajari.
            Senada dengan pernyataan S. Effendy di atas, berkaitan dengan kegiatan utama
dalam apresiasi sastra, Sumardi dan Zaidan menyatakan bahwa apresiasi puisi pada
dasarnya merupakan sikap jiwa pembaca terhadap sajak yang dibaca. Apresiasi puisi
sebagai sikap jiwa menyiratkan suatu kualitas rohaniah menghadapi objek yang
disikapinya, yakni sajak.11 Menilik pada pengertian tersebut, maka jelaslah bahwa yang
merupakan hal penting dalam kegiatan apresiasi puisi adalah kegiatan membaca puisi.
Dapat dikatakan bahwa untuk melihat tingkat apresiasi seseorang terhadap puisi adalah
sikap jiwa ketika ia menghadapi objek yaitu puisi tersebut.
            Pengajaran apresiasi puisi berbeda dalam beberapa hal dengan pengajaran
sastra yang dilakukan secara tradisional. Pengajaran yang berbeda tersebut tidak lagi
menitikberatkan pada bidang pengetahuan sastra, seperti mengenal pola-pola pantun,
batasan-batasan puisi soneta, nama penyair, dan judul karangan. Namun, dinyatakan
sebagai berikut:
            Pengajararan apresiasi puisi dalam kaitan ini adalah pembimbingan apresiasi
            puisi. Melalui bimbingan apresiasi puisi ini anak-anak didik dilatih untuk lebih peka
9
  S. Effendy, Bimbingan Apresiasi Puisi ( Jakarta: Pustaka Jaya, 2002), p. 6.
10
   Ibid., p. 10.
11
         Sumardi dan Abdul Rozak Zaidan, Pedoman Pengajaran Apresiasi SLTP dan
        SLTA untuk Guru dan Siswa (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), p. 7.



                                                                                               6
terhadap nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam puisi. Di samping itu, puisi
            sebagai pengenalan hidup yang diolah dari pengalaman konkret penyairnya
            dengan sendirinya akan mengandung nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat untuk
            dikaji dan direnungkan. Dengan cara itu, para pembaca dan penikmat puisi yang
            telah memiliki kecintaan akan puisi diharapkan dapat mencapai tingkat kesadaran
            yang lebih baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan khalayak sekitarnya. 12

Untuk dapat benar-benar mengapresiasi puisi anak didik haruslah dilatih mencoba
mendalami puisi, bukan sekadar mempelajari teori dan kaidah-kaidah tentang puisi.
            Puisi kontemporer adalah puisi yang memiliki ciri-ciri yang unik dan berbeda dari
puisi-puisi lain pada umumnya. Penyajian beberapa contoh puisi kontemporer dalam buku
pelajaran dapat membuat siswa terangsang untuk dapat memahami puisi tersebut. Contoh
puisi yang diberikan dalam bab ini juga cukup mewakili untuk siswa dapat menemukan ciri-
ciri dari puisi kontemporer. Namur demikian, untuk dapat menemukan makna puisi
kontemporer yang tertera dalam tujuan pembelajaran akan cukup sulit bagi siswa,
sehingga tujuan pembelajaran tersebut akan sulit dicapai.
            Adapun kesesuaian dengan kurikulum dapat dikatakan bahwa puisi tersebut telah
berlandaskan pada kurikulum yang digunakan di sekolah, yakni Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan dalam beberapa indikator antara lain
Menyebutkan tema, karakteristik, dan menyebutkan isi puisi kontemporer. Walaupun
demikian, penulis sebenarnya dapat mengembangkan indikator lain yang lebih spesifik
untuk pembelajaran ini. Salah satu indikator yang dapat dikembangkan oleh penulis adalah
menemukan perbedaan antara puisi kontemporer dengan jenis puisi-puisi lainnya.
            Sementara itu, untuk teks nonsastra yang dipilih penulis didapatkan keterangan
sebagai berikut:
Kompetensi Dasar: Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan
secara langsung (dibacakan)
Tujuan Pembelajaran:
1. Mencatat pokok-pokok isi berita yang dibacakan
2. Mengajukan pertanyaan atau tanggapan secara lisan tentang pokok-pokok isi teks
       tersebut
3. Menanggapi isi teks secara lisan.

12
     Ibid., p. 8.



                                                                                           7
Pada bab ini dipilih teks dengan judul “Berasal dari Cina” yang dikutip dari
Kompas, 30 Sepetember 2007. Berita ini cukup menarik bagi siswa namun dianggap
kurang aktual, karena sebenarnya teks yang lebih aktual dapat dipilih untuk pembelajaran
saat ini. Bila disesuaiakn dengan tema, teks berita ini cukup bagus dan sesuai karena
berbicara tentang sejarah beduk. Informasi yang diperoleh siswa juga dianggap cukup
bermanfaat, meskipun sebenarnya sebaiknya pembahasan lain yang lebih penting dapat
diangkat oleh penulis. Misalnya sejarah berdirinya sebuah bangunan, dsb. Mengingat tema
ini disajikan kepada siswa kelas 3 SMA.
           Dinyatakan oleh Depdiknas bahwa dalam pembelajaran bahasa dikehendaki
terjadinya proses berbahasa, yakni menggunakan bahasa. 13 Teks yang digunakan dalam
bab ini berpotensi untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, yakni membaca,
menyimak, maupun berbicara, karena pada bagian akhir siswa diminta mengajukan
pertanyaan dan tanggapan berkenaan teks tersebut secara lisan.
           Pada bagian lain bab ini disajikan pula teks nonsastra berupa kritik dan esai.
Contoh esai yang dipilih berjudul ”Antara ”The Art of Novel” dan ”The Art of Stealing”:
Kisah Rumi Mencuri Kundera tulisan Anton Kurnia yang dikutip dari Kompas Cybermedia
15 September 2002. Esai ini cukup menarik karena membahas sejarah dan sekaligus
budaya. Ini dianggap sesuai dengan tema. Informasi yang diberikan menarik walaupun
kuraang aktual karena salah satunya membahas tentang Chairil Anwar yang dianggap
plagiat. Teks ini cukup bermakna bagi siswa dan juga berpotensi untuk mengembangkan
keterampilan berbahasa siswa.


2) Komponen Instruksi dalam penilaian buku pelajaran mencakup kriteria penilaian
sebagai berikut:
  Komponen                                             Kriteria Penilaian
Instruksi             a.   Bahasa / kalimat jelas (tidak ambigu)
                      b.   Disesuaikan dengan psikologi siswa/kematangan atau kemampuan siswa
                      c.   Kesesuaian dengan keterampilan berbahasa
                      d.   Disertai contoh
                      e.   Penanda intruksi harus jelas (misalnya, tulisan dicetak tebal)


13
     Depdiknas. Op. Cit., p. 7



                                                                                        8
Dalam penyajian instruksi, penulis menggunakan bahasa yang cukup jelas dan
tidak ambigu. Namun demikian, instruksi kurang bervariasi dan kadang satu instruksi
diberikan untuk menyelesaikan beberapa kegiatan, sehingga akan membingungkan siswa.
Bila melihat dari usia dan kematangan siswa, instruksi yang diberikan tidak menjadi
permasalahan karena siswa kelas 3 SM memiliki tingkat kematangan dan daya tangkap
yang lebih tinggi. Instruksi yang diberikan penulis beberapa sesuai dengan keterampilan
berbahasa, namun ada yang dianggap kurang sesuai dengan keterampilan berbahasa.


3) Komponen Latihan/Tugas memiliki kriteria penilaian sebagai berikut:
 Komponen                                        Kriteria Penilaian
Latihan /            Tugas    a. Kesesuaian tugas dengan materi yang dibahas
Tugas                (laporan b.Kesesuaian dengan aspek keterampilan berbahasa
                     pengamat    dan proporsinya
                     an, PR,  c. kesesuaian dengan kurikulum
                     proyek   d. Kevariasian soal berdasarkan ranah kognitif
                              e. Variasi jenis soal (pilihan ganda, jodohkan, Benar
                                  Salah, teka-teki silang, esai, dan sebagainya)
                 Latihan      a. Menunjang keterampilan berbahasa (4
                                 keterampilan)
                              b. Kevariasian soal berdasarkan ranah kognitif
                              c. Keterkaitan dengan teks
                              d. Keterkaitan dengan kehidupan nyata
                              e. Keterkaitan dengan lifeskill

        Komponen tugas dalam bab ini disajikan sesuai dengan materi yang dibahas.
Akan tetapi, jenis latihan kurang bervariasi bentuknya. Selain itu, juga kurang disertai
dengan contoh. Akan tetapi, dalam variasi tingkat kognitif, tugas/latihan yang diberikan
sudah cukup bervariasai dan mewakili masing-masing ranah kognitif. Mengingat untuk
kelas 3 SMA tingkat kognitif siswa harus sudah mencapai tingkat paling atas. Tugas dan
latihan yang disajikan juga berpotensi mengembangkan keterampilan berbahasa siswa
dan cukup berhubungan dengan dunia nyata (kontekstual) dan dibutuhkan oleh siswa
dalam kehidupan nyata.




4) Komponen Kebahasaan memiliki kriteria penilaian sebagai berikut:




                                                                                      9
Komponen                          Kriteria Penilaian
      Kebahasaan                          a.   diksi
                                          c.   kalimat
                                          e.   paragraf
                                          g.   keterbacaan


            Pilihan kata sapaan dalam bab ini kurang tepat. Penulis menggunakan sapaan
kalian untuk siswa kelas 3 SMA. Kata kalian dalam bahasa Indonesia mengacu pada yang
dianggap lebih rendah sehingga penulis terkesan menggurui. Untuk lebih baiknya, penulis
sebaiknya menggunakan sapaan Anda. Pilihan kata yang digunakan penulis juga
dianggap kurang karena beberapa penjelasan masih menggunakan istilah-istilah bahasa
Inggris. Mengingat ini merupakan pelajaran bahasa Indonesia, alangkah lebih baiknya
penulis menggunakan penjelasan-penjelasan dalam istilah bahasa Indonesia saja. Kalimat
yang digunakan sudah baik dan jelas dan cukup mudah dipahami oleh siswa kelas 3 SMA.
            Dari segi keterbacaan seperti dinyatakan Depdiknas bahwa keterbacaan materi
dalam hal ini yang berkenaan dalam bahasa adalah kata, frase, kalimat, dan wacana yang
digunakan tidak menyulitkan siswa. 14 Dapat dikatakan bahwa tingkat keterbacaan buku
pelajaran yang dinilai ini dapat dikatakan cukup baik dalam artian mudah dipahami oleh
siswa, namun masih terdapat kalimat-kalimat yang masih dianggap dapat menyulitkan
siswa.




5) Komponen penyajian memiliki kriteria penilaian sebagai berikut:
     Komponen                       Kriteria Penilaian
      Penyajian     a.   judul singkat dan menarik
                    c.   keruntutan
                    e.   kepaduan
                    g.   teknik penalaran


            Judul yang dipilih penulis cukup baik meskipun kurang menarik. Penyajian teks
       dan latihan juga cukup runtut dan padu. Namun, dtemukan penyajian yang meloncat


14
     Ibid., p.11



                                                                                      10
dan tidak runtut. Artinya, setelah melewati bahasan lain, ada bagian yang kembali ke
    bagian depan, sehingga tidak runtut dan akan membingungkan siswa.


6) Komponen grafika memiliki kriteria penilaian sebagai berikut:
       Komponen                          Kriteria Penilaian
   Grafika                    a.   ilustrasi
                              c.   huruf
                              e.   tata letak
                              g.   kertas
                              i.   warna

        Dari segi grafika, ilustrasi yang digunakan penulis masih kurang menarik. Ilustrasi
yang digunakan sebaiknya lebih menarik lagi sehingga akan lebih menarik bagi siswa.
Namun demikian, penggunaan simbol sebagai penanda bagian latihan misalnya sudah
cukup baik untuk memberikan tanda bagi siswa bahwa itu adalah bagian latihan.
Penggunaan huruf baik dari ukuran dan jenis huruf terlalu kecil sehingga membuat siswa
malas untuk membaca. Sebaiknya digunakan jenis huruf yang lain yang lebih cantik dan
membuat ketertarikan siswa.




C. Penutup
        Berdasarkan pemaparan pada bagian pembahasan maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa buku yang digunakan ini secara umum sudah memenuhi kriteria buku
yang baik untuk digunakan seperti dalam pemilihan teks, baik teks sastra maupun teks
nonsastra, dalam penyajian, dan kebahasaan, grafika, dan latihan. Meskipun demikian,
buku pelajaran khususnya dalam bab 7 ini masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu
mendapat perbaikan, seperti dalam penggunaan kata sapaan, penggunaan instruksi,
maupun dari tingkat keterbacaannya.




                                                                                        11
Daftar Pustaka

Aminuddin. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2000.




                                                                                     12
A.R., Syamsudin. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 3B untuk Kelas XII SMA
      dan MA Semester 2. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.



Depdiknas. Pedoman Penulisan Buku Pelajaran Penjelasan Standar Mutu Buku Pelajaran
     Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas. 2005.

Effendy, S. 2002. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Semi, M. Atar. 1980. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya.


Sumardi dan Abdul Rozak Zaidan. 1997. Pedoman Pengajaran Apresiasi SLTP dan SLTA
    untuk Guru dan Siswa. Jakarta: Balai Pustaka.

Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta:Erlangga.




                                                                               13

More Related Content

What's hot

Analisis buku teks bahasa indonesia 3
Analisis buku teks bahasa indonesia 3Analisis buku teks bahasa indonesia 3
Analisis buku teks bahasa indonesia 3deyana aulia
 
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarBahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarRahmat Rahmat
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruNikmon Amal
 
1. rpp 3.5 4.5 teks anekdot ppk
1. rpp 3.5 4.5 teks anekdot ppk1. rpp 3.5 4.5 teks anekdot ppk
1. rpp 3.5 4.5 teks anekdot ppkAyu Ingga Ingga
 
Rptbm tahun4
Rptbm tahun4Rptbm tahun4
Rptbm tahun4nba95
 
Rptbm tahun4
Rptbm tahun4Rptbm tahun4
Rptbm tahun4Nur Iman
 
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XIMateri Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XIMaulana Husada
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 5
Materi,tugas,rpp,lampiran 5Materi,tugas,rpp,lampiran 5
Materi,tugas,rpp,lampiran 5lupuskincay
 
SUHARNI 193010212004 Modul kelas 4 SD Tema 6 Subtema 1
SUHARNI 193010212004 Modul kelas 4 SD Tema 6 Subtema 1 SUHARNI 193010212004 Modul kelas 4 SD Tema 6 Subtema 1
SUHARNI 193010212004 Modul kelas 4 SD Tema 6 Subtema 1 Suharni4
 
Kisi-Kisi (SKL) UN SMA 2012-2013
Kisi-Kisi (SKL) UN SMA 2012-2013Kisi-Kisi (SKL) UN SMA 2012-2013
Kisi-Kisi (SKL) UN SMA 2012-2013Guss No
 

What's hot (15)

Bab
BabBab
Bab
 
Analisis buku teks bahasa indonesia 3
Analisis buku teks bahasa indonesia 3Analisis buku teks bahasa indonesia 3
Analisis buku teks bahasa indonesia 3
 
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan AjarBahasa Indonesia Bahan Ajar
Bahasa Indonesia Bahan Ajar
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baru
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
 
1. rpp 3.5 4.5 teks anekdot ppk
1. rpp 3.5 4.5 teks anekdot ppk1. rpp 3.5 4.5 teks anekdot ppk
1. rpp 3.5 4.5 teks anekdot ppk
 
Rptbm tahun4
Rptbm tahun4Rptbm tahun4
Rptbm tahun4
 
Pengayaan materi resensi
Pengayaan materi resensiPengayaan materi resensi
Pengayaan materi resensi
 
Rptbm tahun4
Rptbm tahun4Rptbm tahun4
Rptbm tahun4
 
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XIMateri Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI
Materi Teks Cerpen Bahasa Indonesia Kelas XI
 
Sil qh1 sm2
Sil qh1 sm2Sil qh1 sm2
Sil qh1 sm2
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 5
Materi,tugas,rpp,lampiran 5Materi,tugas,rpp,lampiran 5
Materi,tugas,rpp,lampiran 5
 
SUHARNI 193010212004 Modul kelas 4 SD Tema 6 Subtema 1
SUHARNI 193010212004 Modul kelas 4 SD Tema 6 Subtema 1 SUHARNI 193010212004 Modul kelas 4 SD Tema 6 Subtema 1
SUHARNI 193010212004 Modul kelas 4 SD Tema 6 Subtema 1
 
Bm tahun3
Bm tahun3Bm tahun3
Bm tahun3
 
Kisi-Kisi (SKL) UN SMA 2012-2013
Kisi-Kisi (SKL) UN SMA 2012-2013Kisi-Kisi (SKL) UN SMA 2012-2013
Kisi-Kisi (SKL) UN SMA 2012-2013
 

Similar to Penilaian Buku Pelajaran

Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalbuwarnisutopo
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Guruku
 
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxMakalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxZuketCreationOfficia
 
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIIRPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIIDiva Pendidikan
 
Modul Pertemuan 1.pdf
Modul Pertemuan 1.pdfModul Pertemuan 1.pdf
Modul Pertemuan 1.pdfDwiUtomo36
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4lupuskincay
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4lupuskincay
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Rinisutopo
 
Model pembelajaran bahasa kurikulum sekolah menegah
Model pembelajaran bahasa kurikulum sekolah menegahModel pembelajaran bahasa kurikulum sekolah menegah
Model pembelajaran bahasa kurikulum sekolah menegahActivian Grapiter
 
Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Dessy Pita
 
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanHakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanRizky Todori Laksana
 
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bmAryanna Soleha
 

Similar to Penilaian Buku Pelajaran (20)

Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase FModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 11 Fase F
 
Pengkajian buku teks sma
Pengkajian buku teks smaPengkajian buku teks sma
Pengkajian buku teks sma
 
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxMakalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
 
Tahapan apresiasi Drama
Tahapan apresiasi Drama Tahapan apresiasi Drama
Tahapan apresiasi Drama
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIIIRPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
RPP SMP Bahasa Indonesia Kelas VIII
 
Modul Pertemuan 1.pdf
Modul Pertemuan 1.pdfModul Pertemuan 1.pdf
Modul Pertemuan 1.pdf
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
 
cerpen
cerpencerpen
cerpen
 
Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6Makalah kelompok 6
Makalah kelompok 6
 
Rony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra umRony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra um
 
Model pembelajaran bahasa kurikulum sekolah menegah
Model pembelajaran bahasa kurikulum sekolah menegahModel pembelajaran bahasa kurikulum sekolah menegah
Model pembelajaran bahasa kurikulum sekolah menegah
 
Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1Daftar isi-otomatis1
Daftar isi-otomatis1
 
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanHakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
 
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
2511556 bahan-sastera-dalam-pengajaran-bm
 
MAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docxMAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docx
 
Kesastraan
KesastraanKesastraan
Kesastraan
 

More from Marliena An

Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruMarliena An
 
Panduan pembakuan istilah
Panduan pembakuan istilahPanduan pembakuan istilah
Panduan pembakuan istilahMarliena An
 
Pedoman umum pembentukan istilah_pbn
Pedoman umum pembentukan istilah_pbnPedoman umum pembentukan istilah_pbn
Pedoman umum pembentukan istilah_pbnMarliena An
 
Kamus tesaurus bahasa-indonesia
Kamus tesaurus bahasa-indonesiaKamus tesaurus bahasa-indonesia
Kamus tesaurus bahasa-indonesiaMarliena An
 
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakanPedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakanMarliena An
 
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Marliena An
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasMarliena An
 
Gaya dan Strategi Belajar
Gaya dan Strategi Belajar Gaya dan Strategi Belajar
Gaya dan Strategi Belajar Marliena An
 
Seminar Proposal Tesis
Seminar Proposal TesisSeminar Proposal Tesis
Seminar Proposal TesisMarliena An
 
Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Marliena An
 
Kreativitas dan Keterampilan Menulis
Kreativitas dan Keterampilan MenulisKreativitas dan Keterampilan Menulis
Kreativitas dan Keterampilan MenulisMarliena An
 
Resepsi sastra film
Resepsi sastra filmResepsi sastra film
Resepsi sastra filmMarliena An
 
Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarPengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarMarliena An
 
Metodologi Pembelajaran
Metodologi PembelajaranMetodologi Pembelajaran
Metodologi PembelajaranMarliena An
 
Pengembangan Tes Kosakata dengan Ancangan Descrete
Pengembangan Tes Kosakata dengan Ancangan DescretePengembangan Tes Kosakata dengan Ancangan Descrete
Pengembangan Tes Kosakata dengan Ancangan DescreteMarliena An
 
Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAnalisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaMarliena An
 
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata KerjaAnalisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata KerjaMarliena An
 

More from Marliena An (17)

Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
 
Panduan pembakuan istilah
Panduan pembakuan istilahPanduan pembakuan istilah
Panduan pembakuan istilah
 
Pedoman umum pembentukan istilah_pbn
Pedoman umum pembentukan istilah_pbnPedoman umum pembentukan istilah_pbn
Pedoman umum pembentukan istilah_pbn
 
Kamus tesaurus bahasa-indonesia
Kamus tesaurus bahasa-indonesiaKamus tesaurus bahasa-indonesia
Kamus tesaurus bahasa-indonesia
 
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakanPedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
Pedoman umum ejaan-yang_disempurnakan
 
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
Psikologi Sastra Novel "Cala Ibi"
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
 
Gaya dan Strategi Belajar
Gaya dan Strategi Belajar Gaya dan Strategi Belajar
Gaya dan Strategi Belajar
 
Seminar Proposal Tesis
Seminar Proposal TesisSeminar Proposal Tesis
Seminar Proposal Tesis
 
Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya Pragmatik Lintas Budaya
Pragmatik Lintas Budaya
 
Kreativitas dan Keterampilan Menulis
Kreativitas dan Keterampilan MenulisKreativitas dan Keterampilan Menulis
Kreativitas dan Keterampilan Menulis
 
Resepsi sastra film
Resepsi sastra filmResepsi sastra film
Resepsi sastra film
 
Pengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi AjarPengembangan Materi Ajar
Pengembangan Materi Ajar
 
Metodologi Pembelajaran
Metodologi PembelajaranMetodologi Pembelajaran
Metodologi Pembelajaran
 
Pengembangan Tes Kosakata dengan Ancangan Descrete
Pengembangan Tes Kosakata dengan Ancangan DescretePengembangan Tes Kosakata dengan Ancangan Descrete
Pengembangan Tes Kosakata dengan Ancangan Descrete
 
Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan BerbahasaAnalisis Kesalahan Berbahasa
Analisis Kesalahan Berbahasa
 
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata KerjaAnalisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
Analisis Kontrastif Pembentukan Kata Kerja
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 

Penilaian Buku Pelajaran

  • 1. PENILAIAN BUKU PELAJARAN Oleh: Marlina A. Pengantar Sebuah buku pelajaran merupakan sumber belajar bagi siswa yang dapat menjadi pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Di dalam sebuah buku-termasuk di dalamnya buku pelajaran- terdapat sumber pengetahuan yang Sangat dibutuhkan oleh siswa. Banyak pengajar menganggap bahwa sebuah buku dapat digunakan sebagai acuan materi yang dapat diberikan kepada para siswa. Dinyatakan Depdiknas perihal buku pelajaran bahwa buku pelajaran ahíla buku yang digunakan sebagai sarana belajar di sekolah untuk menunjang program pelajaran. 1 Sementara itu disebutkan pula oleh Depdiknas bahwa fungsi buku pelajaran adalah sebagai fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri siswa karena di dalam buku pelajaran sudah disajikan materi yang menyimpan pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan.2 Mengacu pada pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa buku pelajaran hanya merupakan penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Namur demikian, berdasarkan fungís yang disebutkan maka sebuah buku pelajaran seharusnya dapat memberikan materi belajar bagi siswa dan dapat membantu siswa melakukan kegiatan belajar mandiri. Namun demikian, persepsi umum yang menyatakan bahwa sebuah buku pelajaran dapat sepenuhnya dijadikan acuan dalam pemberian materi pembelajaran tentu saja tidaklah dapat dikatakan benar seutuhnya. Hal ini dikarenakan sebuah buku yang secara kualitas pun diakui sebagai sumber belajar yang memadai, ternyata buku tersebut belum tentu relevan dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu maka sebuah buku pelajaran harus dapat melewati uji kualifikasi untuk dapat dinyatakan sebagai buku yang dapat digunakan oleh siswa sebagai sumber belajar. B. Pembahasan 1 Depdiknas. Pedoman Penulisan Buku Pelajaran Penjelasan Standar Mutu Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Jakarta: Depdiknas, 2005), p. 3. 2 Ibid. 1
  • 2. Pada kesempatan kali ini penulis akan mencoba memberikan penilaian terhadap sebuah buku pelajaran yang digunakan di sekolah. Adapun identitas buku tersebut adalah sebagai berikut: 1) Identitas Umum Buku Judul : Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 3B untuk Kelas XII SMA dan MA Semester 2 Penulis : Syamsuddin A.R. Penerbit : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2) Identitas Khusus Pelajaran 7 Tema : Sejarah dan Budaya Dalam memberikan penilaian, penulis telah membuat terlebih dahulu kriteria penilaian yang digunakan dalam menilai sebuah buku. Komponen dan kriteria penilaian untuk tiap komponennya adalah sebagai berikut: 1. Komponen Teks yang meliputi teks sastra dan teks nonsastra. Secara lebih jelas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Komponen Kriteria Penilaian a. Sastra 1. Puisi a. Memperhatikan mutu/kualitas (figuratif atau perlambangan b.Memperhatikan kebutuhan siswa/kesesuaian dengan usia siswa c.Mengandung nilai-nilai (lifeskill) d. Kesesuaian dengan tujuan kurikulum e. Layak untuk diapresiasi/merangsang apresiasi 2. Prosa a. Memperhatikan mutu/kualitas (penceritaan) b.Memperhatikan kebutuhan siswa/kesesuaian dengan usia siswa c.Mengandung nilai-nilai (lifeskill) d. Kesesuaian dengan tujuan kurikulum e. Layak untuk diapresiasi/merangsang 2
  • 3. apresiasi 3. Drama a. Memperhatikan mutu/kualitas (konflik dan gerak) b.Memperhatikan kebutuhan siswa/kesesuaian dengan usia siswa c.Mengandung nilai-nilai (lifeskill) d. Kesesuaian dengan tujuan kurikulum e. layak untuk diapresiasi b. Nonsastra a. Sesuai dengan tema kurikulum b. Informasi aktual c. Informasi bermakna bagi siswa d. Berkaitan dengan bidang studi lain e. Berpotensi untuk mengembangkan keterampilan berbahasa Dalam buku yang dinilai, terdapat keterangan sebagai berikut: Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi tema dan ciri-ciri puisi kontemporer melalui kegiatan membaca buku kumpulan puisi kontemporer. Tujuan Pembelajaran: 1. Menyebutkan tema pusi kontemporer 2. Menyebutkan karakteristik puisi kontemporer 3. Menjelaskan isi puisi kontemporer Berdasarkan keterangan tersebut diketahui bahwa teks sastra yang digunakan dalam bab 7 ini adalah teks puisi, khususnya puisi kontemporer. Menurut Herman J. Waluyo puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif, dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.3 Dalam pengertian tersebut, Waluyo menekankan pada struktur fisik dan struktur batin yang dimiliki oleh puisi bahwa puisi merupakan suatu ekspresi penyair. Dalam hal ini yang dimaksud dengan struktur fisik puisi adalah apa yang dapat dilihat pembaca melalui bahasa yang tampak, sedangkan struktur batin atau disebut juga struktur makna adalah makna yang terkandung di dalam puisi yang tidak secara langsung dapat dihayati oleh pembaca.4 Ini menjelaskan bahwa puisi sebagai ekspresi penyair dapat 3 Herman J. Waluyo, Teori dan Apresiasi Puisi (Jakarta:Erlangga,1987), p. 25 4 Ibid, p. 26 3
  • 4. terlihat dari segi bahasa yang tampak maupun dari makna yang terkandung di dalam puisi itu. Berbicara mengenai asal kata puisi, Aminuddin menyatakan bahwa: Secara etimologi, puisi berasal dari bahasa Yunani poeima ‘membuat’ atau poeisis ‘pembuatan’ dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry. Puisi diartikan ‘membuat’ dan ‘pembuatan’ karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri , yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. 5 Penjelasan ini lebih menekankan pada hakikat penciptaan atau pembuatan puisi. Melalui puisi seorang penyair dapat menyampaikan pesan atas gambaran-gambaran kehidupan yang dilihatnya. Pesan tersebut terangkum dalam struktur fisik maupun struktur batin puisi. Dapat dikatakan bahwa puisi adalah suatu ungkapan perasaan penyair yang dituangkan melalui media bahasa dengan maksud menyampaikan pesan-pesan tertentu, baik secara tersurat maupun secara tersirat. Batasan puisi menurut Slamet Mulyana (1956) lebih jelas jika menggunakan pendekatan psikolinguistik. Hal ini karena puisi merupakan karya seni yang tidak hanya berhubungan dengan masalah bahasa, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan masalah jiwa. Dalam keterkaitan tersebut, Mulyana menyatakan bahwa puisi adalah sintesis dari berbagai peristiwa bahasa yang telah tersaring semurni-murninya dan pelbagai proses jiwa yang mencari hakikat pengalamannya, tersusun dengan sistem korespondensi dalam salah satu bentuk.6 Penjelasan ini memaparkan bahwa puisi bukan sekadar bahasa, karena di dalam bahasa puisi tergambar jiwa seseorang atas peristiwa yang dialaminya. Dengan demikian untuk menyelami perasaan penyair serta pesan yang diungkapkan dalam puisi, akan lebih mudah jika dilihat keterkaitannya dengan masalah kejiwaan aku lirik. Adapun yang dimaksud dengan puisi kontemporer dalam hal ini dijelaskan oleh Waluyo bahwa puisi kotemporer merupakan jenis puisi yang menempatkan bentuk fisik puisi (bunyi) dalam kedudukan yang terpenting. Kekuatan sebuah puisi dikembalikan pada 5 Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000), p. 134 6 M. Atar Semi, Anatomi Sastra (Padang: Angkasa Raya, 1980), hlm. 93. 4
  • 5. mantra-dalam hal ini pengulangan kata, frasa, dan bunyi- sementara makna puisi tidak diungkapkan. Namun demikian, di dalam bentuk fisik puisi tersebut tersimpan maksud tertentu yang ingin disampaikan oleh penyair. 7 Teks puisi yang disajikan dalam buku pelajaran adalah teks puisi Sepisaupi, Solitude, dan Tragedi Winka dan Sihka karya Sutardji Calzoum Bachri. Puisi yang dipilih merupakan puisi yang mewakili jenis puisi kontemporer. Sutardji Calzoum Bachri sebagai pencetus puisi kontemporer dianggap mewakili aliran puisi ini dan karya-karyanya merupakan karya yang tepat dianggap sebagai puisi kontemporer. Berdasarkan kriteria penilaian yang dibuat untuk menilai sebuah teks sastra khususnya puisi salah satunya adalah puisi yang dipilih harus menggunakan bahasa figuratif. Menurut Waluyo yang dikutip dari Perrine sebagai berikut: Bahasa figuratif dianggap lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksudkan penyair karena: (1) bahasa figuratif mampu menghasilkan kesenangan imajinatif; (2) bahasa figuratif adalah cara untuk menghasilkan imaji tambahan dalam puisi, sehingga yang abstrak menjadi konkret dan menjadikan puisi lebh nikmat dibaca; (3) bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas perasaan penyair untuk puisinya dan menyampaikan sikap penyair; (4) bahasa figuratif adalah cara untuk mengkonsentrasikan makna yang hendak disampaikan dan cara menyampaikan sesuatu yang banyak dan luas dengan bahasa yang singkat. 8 Berdasarkan fungsi dari bahasa figuratif di atas maka dapat dikatakan bahwa puisi kontemporer ini-yang termasuk di dalamnya jenis puisi konkret yang lebih mengutamakan perlambangan- dapat dikatakan sebagai jenis puisi yang figuratif. Meskipun agak sulit dibaca, namun puisi tersebut merupakan puisi yang menunjukkan sikap atau idealisme penyair melalui karya-karyanya. Kriteria lain dalam penilaian yang harus diperhatikan berkaitan dengan teks puisi yang dipilih oleh penulis buku antara lain harus memperhatikan kesesuaian teks puisi dengan usia siswa. Hal ini berkaitan dengan unsur psikologis siswa yang menerima teks puisi tersebut. Adapun pemilihan puisi dengan judul Sepisaupi, Solitude, dan Tragedi Winka dan Sihka cukup sesuai dengan usia siswa yang termasuk dalam usia remaja. Dalam hal merangsang apresiasi siswa, puisi yang dipilih oleh penulis buku dapat dikatakan cukup merangsang apresiasi siswa. Penjelasan tentang apresiasi dinyatakan S. 7 Herman J. Waluyo, Op. Cit., pp. 18-20. 8 Ibid., p. 83 5
  • 6. Effendy sebagai kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan, pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.9 Selanjutnya dijelaskan pula bahwa: Kegiatan menggauli cipta sastra...adalah kegiatan yang dilakukan secara langsung. Artinya, kita sendiri langsung membaca bermacam sajak, cerita, atau drama dari berbagai sastrawan dan zaman, atau langsung mendengarkan sajak dideklamasikan, cerita dibacakan, dan menyaksikan drama dipentaskan. Membaca, mendengarkan, dan menyaksikan perlu dilakukan sungguh-sungguh dan sebanyak-banyaknya jika kita ingin memperoleh pengertian sebaik-baiknya tentang wujud dan fungsi cipta sastra dan dapat menghargainya secara wajar. Cara ini paling utama dalam kegiatan apresiasi sastra. 10 Apa yang dikemukakan S. Effendy merupakan sebuah kegiatan apresiasi sastra yang dilakukan secara langsung. Kegiatan apresiasi secara langsung seperti ini biasanya lebih disukai oleh siswa, karena dapat mengaplikasikan segenap teori yang sudah mereka pelajari. Senada dengan pernyataan S. Effendy di atas, berkaitan dengan kegiatan utama dalam apresiasi sastra, Sumardi dan Zaidan menyatakan bahwa apresiasi puisi pada dasarnya merupakan sikap jiwa pembaca terhadap sajak yang dibaca. Apresiasi puisi sebagai sikap jiwa menyiratkan suatu kualitas rohaniah menghadapi objek yang disikapinya, yakni sajak.11 Menilik pada pengertian tersebut, maka jelaslah bahwa yang merupakan hal penting dalam kegiatan apresiasi puisi adalah kegiatan membaca puisi. Dapat dikatakan bahwa untuk melihat tingkat apresiasi seseorang terhadap puisi adalah sikap jiwa ketika ia menghadapi objek yaitu puisi tersebut. Pengajaran apresiasi puisi berbeda dalam beberapa hal dengan pengajaran sastra yang dilakukan secara tradisional. Pengajaran yang berbeda tersebut tidak lagi menitikberatkan pada bidang pengetahuan sastra, seperti mengenal pola-pola pantun, batasan-batasan puisi soneta, nama penyair, dan judul karangan. Namun, dinyatakan sebagai berikut: Pengajararan apresiasi puisi dalam kaitan ini adalah pembimbingan apresiasi puisi. Melalui bimbingan apresiasi puisi ini anak-anak didik dilatih untuk lebih peka 9 S. Effendy, Bimbingan Apresiasi Puisi ( Jakarta: Pustaka Jaya, 2002), p. 6. 10 Ibid., p. 10. 11 Sumardi dan Abdul Rozak Zaidan, Pedoman Pengajaran Apresiasi SLTP dan SLTA untuk Guru dan Siswa (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), p. 7. 6
  • 7. terhadap nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam puisi. Di samping itu, puisi sebagai pengenalan hidup yang diolah dari pengalaman konkret penyairnya dengan sendirinya akan mengandung nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat untuk dikaji dan direnungkan. Dengan cara itu, para pembaca dan penikmat puisi yang telah memiliki kecintaan akan puisi diharapkan dapat mencapai tingkat kesadaran yang lebih baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan khalayak sekitarnya. 12 Untuk dapat benar-benar mengapresiasi puisi anak didik haruslah dilatih mencoba mendalami puisi, bukan sekadar mempelajari teori dan kaidah-kaidah tentang puisi. Puisi kontemporer adalah puisi yang memiliki ciri-ciri yang unik dan berbeda dari puisi-puisi lain pada umumnya. Penyajian beberapa contoh puisi kontemporer dalam buku pelajaran dapat membuat siswa terangsang untuk dapat memahami puisi tersebut. Contoh puisi yang diberikan dalam bab ini juga cukup mewakili untuk siswa dapat menemukan ciri- ciri dari puisi kontemporer. Namur demikian, untuk dapat menemukan makna puisi kontemporer yang tertera dalam tujuan pembelajaran akan cukup sulit bagi siswa, sehingga tujuan pembelajaran tersebut akan sulit dicapai. Adapun kesesuaian dengan kurikulum dapat dikatakan bahwa puisi tersebut telah berlandaskan pada kurikulum yang digunakan di sekolah, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan dalam beberapa indikator antara lain Menyebutkan tema, karakteristik, dan menyebutkan isi puisi kontemporer. Walaupun demikian, penulis sebenarnya dapat mengembangkan indikator lain yang lebih spesifik untuk pembelajaran ini. Salah satu indikator yang dapat dikembangkan oleh penulis adalah menemukan perbedaan antara puisi kontemporer dengan jenis puisi-puisi lainnya. Sementara itu, untuk teks nonsastra yang dipilih penulis didapatkan keterangan sebagai berikut: Kompetensi Dasar: Mengajukan saran perbaikan tentang informasi yang disampaikan secara langsung (dibacakan) Tujuan Pembelajaran: 1. Mencatat pokok-pokok isi berita yang dibacakan 2. Mengajukan pertanyaan atau tanggapan secara lisan tentang pokok-pokok isi teks tersebut 3. Menanggapi isi teks secara lisan. 12 Ibid., p. 8. 7
  • 8. Pada bab ini dipilih teks dengan judul “Berasal dari Cina” yang dikutip dari Kompas, 30 Sepetember 2007. Berita ini cukup menarik bagi siswa namun dianggap kurang aktual, karena sebenarnya teks yang lebih aktual dapat dipilih untuk pembelajaran saat ini. Bila disesuaiakn dengan tema, teks berita ini cukup bagus dan sesuai karena berbicara tentang sejarah beduk. Informasi yang diperoleh siswa juga dianggap cukup bermanfaat, meskipun sebenarnya sebaiknya pembahasan lain yang lebih penting dapat diangkat oleh penulis. Misalnya sejarah berdirinya sebuah bangunan, dsb. Mengingat tema ini disajikan kepada siswa kelas 3 SMA. Dinyatakan oleh Depdiknas bahwa dalam pembelajaran bahasa dikehendaki terjadinya proses berbahasa, yakni menggunakan bahasa. 13 Teks yang digunakan dalam bab ini berpotensi untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa, yakni membaca, menyimak, maupun berbicara, karena pada bagian akhir siswa diminta mengajukan pertanyaan dan tanggapan berkenaan teks tersebut secara lisan. Pada bagian lain bab ini disajikan pula teks nonsastra berupa kritik dan esai. Contoh esai yang dipilih berjudul ”Antara ”The Art of Novel” dan ”The Art of Stealing”: Kisah Rumi Mencuri Kundera tulisan Anton Kurnia yang dikutip dari Kompas Cybermedia 15 September 2002. Esai ini cukup menarik karena membahas sejarah dan sekaligus budaya. Ini dianggap sesuai dengan tema. Informasi yang diberikan menarik walaupun kuraang aktual karena salah satunya membahas tentang Chairil Anwar yang dianggap plagiat. Teks ini cukup bermakna bagi siswa dan juga berpotensi untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. 2) Komponen Instruksi dalam penilaian buku pelajaran mencakup kriteria penilaian sebagai berikut: Komponen Kriteria Penilaian Instruksi a. Bahasa / kalimat jelas (tidak ambigu) b. Disesuaikan dengan psikologi siswa/kematangan atau kemampuan siswa c. Kesesuaian dengan keterampilan berbahasa d. Disertai contoh e. Penanda intruksi harus jelas (misalnya, tulisan dicetak tebal) 13 Depdiknas. Op. Cit., p. 7 8
  • 9. Dalam penyajian instruksi, penulis menggunakan bahasa yang cukup jelas dan tidak ambigu. Namun demikian, instruksi kurang bervariasi dan kadang satu instruksi diberikan untuk menyelesaikan beberapa kegiatan, sehingga akan membingungkan siswa. Bila melihat dari usia dan kematangan siswa, instruksi yang diberikan tidak menjadi permasalahan karena siswa kelas 3 SM memiliki tingkat kematangan dan daya tangkap yang lebih tinggi. Instruksi yang diberikan penulis beberapa sesuai dengan keterampilan berbahasa, namun ada yang dianggap kurang sesuai dengan keterampilan berbahasa. 3) Komponen Latihan/Tugas memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: Komponen Kriteria Penilaian Latihan / Tugas a. Kesesuaian tugas dengan materi yang dibahas Tugas (laporan b.Kesesuaian dengan aspek keterampilan berbahasa pengamat dan proporsinya an, PR, c. kesesuaian dengan kurikulum proyek d. Kevariasian soal berdasarkan ranah kognitif e. Variasi jenis soal (pilihan ganda, jodohkan, Benar Salah, teka-teki silang, esai, dan sebagainya) Latihan a. Menunjang keterampilan berbahasa (4 keterampilan) b. Kevariasian soal berdasarkan ranah kognitif c. Keterkaitan dengan teks d. Keterkaitan dengan kehidupan nyata e. Keterkaitan dengan lifeskill Komponen tugas dalam bab ini disajikan sesuai dengan materi yang dibahas. Akan tetapi, jenis latihan kurang bervariasi bentuknya. Selain itu, juga kurang disertai dengan contoh. Akan tetapi, dalam variasi tingkat kognitif, tugas/latihan yang diberikan sudah cukup bervariasai dan mewakili masing-masing ranah kognitif. Mengingat untuk kelas 3 SMA tingkat kognitif siswa harus sudah mencapai tingkat paling atas. Tugas dan latihan yang disajikan juga berpotensi mengembangkan keterampilan berbahasa siswa dan cukup berhubungan dengan dunia nyata (kontekstual) dan dibutuhkan oleh siswa dalam kehidupan nyata. 4) Komponen Kebahasaan memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: 9
  • 10. Komponen Kriteria Penilaian Kebahasaan a. diksi c. kalimat e. paragraf g. keterbacaan Pilihan kata sapaan dalam bab ini kurang tepat. Penulis menggunakan sapaan kalian untuk siswa kelas 3 SMA. Kata kalian dalam bahasa Indonesia mengacu pada yang dianggap lebih rendah sehingga penulis terkesan menggurui. Untuk lebih baiknya, penulis sebaiknya menggunakan sapaan Anda. Pilihan kata yang digunakan penulis juga dianggap kurang karena beberapa penjelasan masih menggunakan istilah-istilah bahasa Inggris. Mengingat ini merupakan pelajaran bahasa Indonesia, alangkah lebih baiknya penulis menggunakan penjelasan-penjelasan dalam istilah bahasa Indonesia saja. Kalimat yang digunakan sudah baik dan jelas dan cukup mudah dipahami oleh siswa kelas 3 SMA. Dari segi keterbacaan seperti dinyatakan Depdiknas bahwa keterbacaan materi dalam hal ini yang berkenaan dalam bahasa adalah kata, frase, kalimat, dan wacana yang digunakan tidak menyulitkan siswa. 14 Dapat dikatakan bahwa tingkat keterbacaan buku pelajaran yang dinilai ini dapat dikatakan cukup baik dalam artian mudah dipahami oleh siswa, namun masih terdapat kalimat-kalimat yang masih dianggap dapat menyulitkan siswa. 5) Komponen penyajian memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: Komponen Kriteria Penilaian Penyajian a. judul singkat dan menarik c. keruntutan e. kepaduan g. teknik penalaran Judul yang dipilih penulis cukup baik meskipun kurang menarik. Penyajian teks dan latihan juga cukup runtut dan padu. Namun, dtemukan penyajian yang meloncat 14 Ibid., p.11 10
  • 11. dan tidak runtut. Artinya, setelah melewati bahasan lain, ada bagian yang kembali ke bagian depan, sehingga tidak runtut dan akan membingungkan siswa. 6) Komponen grafika memiliki kriteria penilaian sebagai berikut: Komponen Kriteria Penilaian Grafika a. ilustrasi c. huruf e. tata letak g. kertas i. warna Dari segi grafika, ilustrasi yang digunakan penulis masih kurang menarik. Ilustrasi yang digunakan sebaiknya lebih menarik lagi sehingga akan lebih menarik bagi siswa. Namun demikian, penggunaan simbol sebagai penanda bagian latihan misalnya sudah cukup baik untuk memberikan tanda bagi siswa bahwa itu adalah bagian latihan. Penggunaan huruf baik dari ukuran dan jenis huruf terlalu kecil sehingga membuat siswa malas untuk membaca. Sebaiknya digunakan jenis huruf yang lain yang lebih cantik dan membuat ketertarikan siswa. C. Penutup Berdasarkan pemaparan pada bagian pembahasan maka penulis mengambil kesimpulan bahwa buku yang digunakan ini secara umum sudah memenuhi kriteria buku yang baik untuk digunakan seperti dalam pemilihan teks, baik teks sastra maupun teks nonsastra, dalam penyajian, dan kebahasaan, grafika, dan latihan. Meskipun demikian, buku pelajaran khususnya dalam bab 7 ini masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu mendapat perbaikan, seperti dalam penggunaan kata sapaan, penggunaan instruksi, maupun dari tingkat keterbacaannya. 11
  • 12. Daftar Pustaka Aminuddin. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2000. 12
  • 13. A.R., Syamsudin. Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia 3B untuk Kelas XII SMA dan MA Semester 2. Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Depdiknas. Pedoman Penulisan Buku Pelajaran Penjelasan Standar Mutu Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Depdiknas. 2005. Effendy, S. 2002. Bimbingan Apresiasi Puisi. Jakarta: Pustaka Jaya. Semi, M. Atar. 1980. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Sumardi dan Abdul Rozak Zaidan. 1997. Pedoman Pengajaran Apresiasi SLTP dan SLTA untuk Guru dan Siswa. Jakarta: Balai Pustaka. Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta:Erlangga. 13