SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |i
STRUKTUR BATIN PUISI
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Apresiasi dan Kajian Puisi
Dosen Pengampu : Aam Nurjaman, M.Pd.
Disusun oleh :
Kelompok 1 – Kelas 2C
Febry Andini 0321170
Zulfadli Mulyana 0321170
Reni Mei Lani 032117011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2018
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-NYA kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Struktur Batin Puisi” untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Apresiasi dan Kajian Puisi. Isi makalah ini, mengkaji tentang Struktur
Batin Puisi yang disusun berdasarkan teori dan pemahaman.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin berterima kasih kepada :
1. Bapak Aam Nurjaman, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Apresiasi dan Kajian
Puisi.
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
3. Teman-teman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Universitas Pakuan
khususnya kelas 3C yang selalu menemani dan memberikan semangat kepada
penulis.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya
dan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada khususnya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan
pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata dan
kesalahan penulisan yang kurang baik. Demikianlah makalah ini disusun dengan
sebenar-benarnya.
Bogor, 20 Oktober 2018
Penyusun
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Puisi.......................................................................................... 3
2.2 Struktur Batin Puisi .................................................................................... 4
2.3 Analisis Struktur Batin Puisi ...................................................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 16
3.1 Simpulan .................................................................................................... 16
3.2 Saran .......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puisi sebagai salah satu jenis sastra merupakan pernyataan sastra yang
paling inti. Segala unsur seni kesusastraan mengental dalam puisi ,oleh karena
itu puisi dari dulu hingga sekarang merupakan pernyataan seni sastra yang
paling baku.
Membaca puisi merupakan kenikmatan seni yang khusus bahkan
merupakan puncak kenikmatan seni sastra,oleh karena itu dari dulu hingga
sekarang puisi selalu diciptakan orang dan selalu dibaca,dideklamasikan untuk
lebih merasakan kenikmatan seni dan nilai kejiwaannya yang tinggi, puisi
digemari oleh semua lapisan masyarakat.Karena kemajuan masyarakat dari
waktu kewaktu maka corak, sifat dan bentuk puisipun selalu berubah,
mengikuti perkembangan. Begitu juga halnya corak dan wujud puisi Indonesia
modern.
Pada saat ini puisi Indonesia modern semakin diminati oleh semua
lapisan masyarakat Indonesia, tidak hanya terbatas pada anak-anak muda,
pelajar, dan mahasiswa saja melainkan juga diminati oleh masyarakat
umumnya. Hal ini selain memberikan kenikmatan seni puisi juga memperkaya
kehidupan batain, menghaluskan budi, bahkan bisa membangkitkan semangat
hidup yang menyala dan mempertinggi rasa ketuhanan dan keimanan. Akan
tetapi puisi Indonesia modern kian sukar dan kompleks. Hal ini disebabkan
oleh keinginan para penyair untuk menyajikan kemajuan seni yang setinggi-
tingginya hingga memberikan kenikmatan seni.
Menurut Ralph Waldo, Puisi merupakan upaya abadi untuk
mengekspresikan jiwa, menggerakkan tubuh yang kasar dan mencari
kehidupan dan alasan yang menyebabkannya( Tarigan,4).
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |2
Puisi adalah sebuah totalitas atau sebuah struktur dari elemen-elemen
atau unsur-unsur pembangun puisi. Dari zaman kezaman wujud struktur puisi
itu berubah-ubah tetapi tetap sebagai struktur. Majas, versifikasi dan
pengkonsentrasian bahasa merupakan unsur-unsur puisi yang tetap bertahan.
Struktur puisi dibangun oleh struktur fisik (metode pengucapan makna) dan
struktur batin (makna puisi). Struktur fisik dan struktur batin tidak dapat
dipisahkan dengan lainnya. Kemampuan mendalami struktur fisik sebuah
puisi memungkinkan pembaca memiliki kemampuan menghayati makna yang
hendak disampaikan penyair karena tema, perasaan, nada, dan amanat
disampaikan melalui struktur fisik puisi
1.2 Rumusan Masalah
Masalah makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Apa pengertian puisi ?
b. Apa struktur batin puisi?
c. Bagaimanakah contoh penggunaan struktur batin dalam puisi?
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Agar mengetahui apa pegertian puisi.
b. Agar mengetahui apa struktur batin puisi.
c. Agar mengetahui bagaimana contoh penggunaan batin dalam puisi.
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Puisi
Meskipun sampai sekarang orang tidak dapat memberikan difinisi
yang tepat mengenai puisi, namun untuk memahaminya perlu diketahui
ancar-ancar sekitar pengertian puisi.Menurut Wirjo Soedarmo, puisi itu
karangan yang terikat oleh: banyak baris dalam tiap bait( kuplet/stropa,suku
karangan), banyak kata dalam tiap baris, rima dan irama. Dari contoh yang
dikutip diatas, teranglah definisi tersebut sudah tidak cocok lagi dengan
wujud puisi zaman sekarang .
Coleridge mengemukakan puisi adalah kata-kata yang terindah.Penyair
memilih kata-kata yang tepat dan disusun sebaik-baiknya.
Carlyle berkata, puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal.
Penyair dalam menciptakan puisi itu memikirkan bunyi yang merdu seperti
musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol
adalah rangkaian bunyi yang merdu seperti musik.
Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan
perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan.
Auden mengemukakan bahwa puisi lebih merupakan pernyataan perasaan
yang bercampur baur.
Dari definisi-definisi tersebut kelihatan adanya perbedaan-perbedaan
pikiran mengenai pengertian puisi.Sahnon Ahmad ( 1978:3-4 ) bahwa bila
unsur-unsur dari pendapat-pendapat itu dipadukan maka akan didapat garis-
garis besar tentang pengertian puisi yang sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa
emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan
kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan yang bercampur baur. Disitu
dapat disimpulkan ada 3 unsur pokok yakni: 1. hal yang meliputi pemikiran,
ide, atau emosi, 2. bentuknya 3. kesannya.
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |4
Jadi puisi adalah mengekspresikan pikiran yang membangkitkan
perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang
berirama.
2.2 Struktur Batin Puisi
Struktur fisik puisi adalah medium untuk mengungkapkan makna yang
hendak disampaikan penyair dan stuktur batin puisi mengungkapkan apa
yang hendak dikemukakan oleh penyair dengan perasaan dan suasana jiwanya
( Herman J.Waluyo, 1987:102 ). I.A.Richards dalam J.Waluyo (1991:106)
menyebutkan makna atau stuktur batin itu dengan istilah hakekat puisi. Ada
empat unsur hakekat puisi yakni.
2.2.1 Tema/Makna (Sense)
Tema atau makna (sense), media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa
adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik
makna tiap kata, baris, bait maupun makna keseluruhan. Tema merupakan
pokok pikiran (subject matter) yang dikemukakan oleh penyair. Pokok
pikiran itu begitu kuat dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan
utama dalam pengucapannya. Jika desakan itu berupa hubungan penyair
dengan Tuhan, maka puisinya bertema kemanusiaan. Jika yang kuat adalah
dorongan untuk memprotes ketidakadilan, maka tema puisinya adalah protes
atau kritik sosial.
Cara menentukan tema adalah Penentuan tema dalam puisi dilakukan
dengan cara menyarikan atau merumuskan keseluruhan larik puisi. Setelah
itu, mencari bukti-bukti yang mendukung atas tema yang sudah ditentukan
berupa baris-baris tertentu yang selaras dengan tema. Bukti tersebut
diharapkan dapat meyakinkan pembaca, bahwa tema yang kita tentukan
tersebut benar adanya.
A. Tema Ketuhanan
Puisi-puisi dengan ketuhanan biasanya akan menunjukkan
pengalaman religi (religious experience) penyair. Pengalaman religi
didasarkan atas tingkat kedalaman pengalaman ketuhanan seseorang.
Banyak puisi yang menunjukkan pengalaman religi yang cukupdalam
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |5
meskipun tidak menunjukkan identitas agama tertentu dalam suasana
demikian, penyair berbicara mewakili semua manusia mengatasi
perbedaan agama, suku bangsa, atau warna kulit. Memang puisi bersifat
universal. Pengalaman religi penyair didasarkan atas pengalama hidup
secara konkret. Bahkan kedalaman rasa ketuhanan Amir Hamzah dalam
puisinya yang berjudul “Doa” tidak dari bentuk fisik yang terlahir
dalam pemilihan kata, ungkapan, lambing, kiasan dan sebagainya yang
menunjukkan betapa erat hubungan antara penyair dengan tuhan.
Betapa sungguh penyair menyerahkan diri secara total, dapat dirasakan
secara nyata dalam puisinya.
Contoh puisi bertema Ketuhanan
KEBESARAN-MU
(oleh Andre)
Dimana matahari terang benderang
Biji-bijian dan tumbuhan penghias
Kebun-kebun yang subur lebat
Air hujan yang di curahkan
Itulah anugrahmu .
Diman siang pencari nafkah
Dan malam sebagai beristirahat
Kau begitu adil.
Digelapkan-Nya waktu malam
Diterangkan-Nya waktu siang
Sesungguhnya itu kuasa mu
B. Tema Kemanusiaan
Tema kemanusiaan bermaksud menunjukkan tingginya martabat
manusia dan bermaksud meyakinkan pembaca bahwa setiap manusia
memilikimartabat yang sama. Perbedaan kekayaan, pangkat, dan
kedudukan seseorang, tidak boleh menjadi sebab adanya perbedaan
perlakuan terhadap kemanusiaan seseorang, para penyair memiliki
kepekaan perasaan yang begitu dalam untuk memperjuangkan tema
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |6
kemanusian. Dalam puisi “ Gadis Peminta-minta yang disebut pada
gadis kecil yang berkaleng kecil.
Jika kebanyakan pembaca menganggap bahwa pengemis kecil
yang minta-minta dipinggir jalan sebagai sampah masyarakat, sebagai
manusia yang tidak berharga, penyair mengatakan dengan tegas bahwa
martabat kemanusiaan gadis peminta minta itu sama derajatnya dengan
martabat manusia semua orang.
Renda mengatakan dalam puisinya, membela martabat
kemanusiaan bagi orang-orang tersingkir seperti perampok, pelacur,
pembunuh, wanita yang kesepian, orang gila dan sebagainya. Rasa
kemanusiaan juga dapat menunjukkan tema cinta, belas kasih, nasihat
ayah kepada anaknya, penghormatan murid kepada gurunya.
Perjuangan hak asasi manusia.
Contoh puisi bertema Kemanusiaan
JERITAN DI TANAH GERSANG
(oleh Ratna W.)
Terik matahari menyengat perih
Debu-debu menempel risih
Tanah retak, rumput kering merintih
Di bagian ujung bumi ini.....
Bermimpi hujan turun kembali
Atau sekadar embun di pagi hari
Disana...ditempat yang jauh dari kemilau dunia
Disaat yang lain berharap nikmat
Disaat kita berselimut hangat
Di kala itu dia sekarat
Di hari itu dia berteriak serak
Berharap iba pada dunia yang congkak
Hingga tanpa daya lemah tergeletak...
Wahai dunia........
Tidakkah kau dengar jerit tangisnya?
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |7
Tidakkah kau lihat nanar matanya?
Tidakkah kau rasa perih hidupnya?
Dia tak ingin istana menyala
Mereka tak minta kemilau emas di raga
Hanya setitik cinta dari sang penguasa
Atau seteguk air di bejana
Tak sanggupkah kita?
C. Tema Kebangsaan atau Patriotisme
Tema patriotisme dapat meningkatkan perasaan cinta terhadap
bangsa dan tanah air. Tema patriotism juga dapat diwujudkan dalam
bentuk usaha penyair untuk membina kesatuan bangsa atau membina
rasa kenasionalan.
Contoh puisi bertema Kebangsaan :
BENDERA
(oleh Zaneta)
Bendera itu milik siapa ?
dua warna yang begitu saja menyatu oleh sejarah
dua warna berdamping mencuatkan keberanian dan kesucian hati
apalagi yang terhebat selain itu
sempat warna biru mengganggu
pongah mengangkasa
kami tak rela ... tersobeklah pada akhirnya
walau banyak jiwa melayang karenanya
dan memang terbukti benar
keberanian dan kesucian hati
apalagi yang terhebat selain itu
Pulau-pulau kami berserak
laut-laut kami menggulung berarak
waktu menguji dengan asap hitam menoda diantaranya
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |8
namun angka 17 bulan Agustus tetap menjadi keramat
ketika semua angkara terungkap
dan bendera itu khidmat menuju puncak
D. Tema Kedaulatan Rakyat
Tema kedaulatan rakyat dan tema keadilan social biasanya didapat
pada puisi protes. Dalam puisi yang bertema kedaulatan rakyat yang
kuat adalah protes terhadap kesewenang-wenangan pihak yang
berkuasa yang tidak mendengarkan jerita rakyat atau dapat juga berupa
kritik terhadap sikap otoriter penguasa. Sedangkan dalam puisi yang
bertema keadilan social yang ditonjolkan adalah kepincangan social.
Penyair berharap agar orang yang berkuasa memikirkan nasib si miskin.
Dan diharapkan juga agar kita semua tidak hanya mengejar keyakinan
pribadi, namun juga mengusahakan kesejahteraan bersama.
Contoh puisi bertema Kedaulatan Rakyat
KABAR ANGIN HARI INI
Oleh : Sri Wintala Achmad
Angin menerobos lewat celah jendela
Mengabarkan: kuntum mawar tanggal dari tangkai
Sebelum kekupu mencecap sari madunya
Siapa yang menangis di balik jendela?
Bukan mawar bukan kekupu, kata angin
Tapi seorang gadis yang memberhalakan cinta
Angin kembali menerobos lewat celah jendela
Mengabarkan: mawar baru telah mekar bagi kekupu
Sayang! Gadis itu telah murtad dari agama cinta
E. Tema Keadilan Sosial
Nada protes social sebenarnya lebih banyak menyuarakan tema
keadialn social daripada tema kedaulatan rakyat. Puisi-puisi deonstrasi
pada hakekatnya adalah puisi yang lebih banyak menyuarakan keadilan
social. Banyak tema lain yang dapat dikemukakan penyair. Perlu
diketahui bahwa tema yang memiliki tingkat tinggi adalah tema
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |9
ketuhanan atau religious karena dengan tema yang demikian penyair
mengajak para pembaca merenungkan kekuasaan tuhan. Dengan
demikian manusia akan lebih menyadari keterbatasannya dan manusia
berusaha menjadi lebih baik dan dekat dengan tuhan.
2.2.2 Rasa atau Perasaan (feeling)
Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat
dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar
belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan,
agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia,
pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan.
Hanyut aku Tuhanku Puisi merupakan karya sastra yang paling
mewakili ekspresi perasaan penyair. Ekspresi itu dapat berupa kerinduan,
kegelisahan, atau pengagungan kepada kekasih, kepada alam, atau sang
Khalik. Jika penyair hendak mengagungkan keindahan alam, maka sebagai
sarana ekspresinya ia akan memanfaatkan majas serta diksi yang mewakili
dan memancarkan makna keindahan alam. Jika ekspresinya merupakan
kegelisahan dan kerinduan kepada sang Khalik, maka bahasa yang
digunakan cenderung bersifat perenungan akan eksistensinya dan hakikat
keberadaan dirinya sebagai hamba Tuhan.
Tentang bagaimana seorang penyair mengekspresikan bentuk
perasaannya itu antara lain, dapat dilihat dalam puisi berikut.
HANYUT AKU TUHANKU
Karya Amir Hamzah
Hanyut aku, Kekasihku!
Hanyut aku!
Ulurkan tanganMu, tolong aku
Sunyinya sekelilingku!
Tiada suara kasihan,
Tiada angin mendingin hati,
Tiada air menolak ngelak,
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |10
Dahagakan kasihMu,
Hauskan bisikMu,
Mati aku disebabkan diamMu.
Langit menyerkap,
Air berlepas tangan, aku tenggelam.
Tenggelam dalam malam
Air di atas menindih keras
Bumi di bawah menolak ke atas
Mati aku, Kekasihku, mati aku!
Puisi diatas menunjuka rasa atau perasaan kegelisahan seseorang yang
menunjukan keputus asaan.
2.2.3 Nada dan Suasana (Tone)
Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap
pembaca, misalnya: menggurui, mengejek, menyindir, menguntai, bersikap
lugas, hanya menceritakan sesuatau terhadap pembaca. Nada (tone), yaitu
sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema
dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui,
mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk menyeleseikan masalah,
menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, denagn nada sombong,
menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. Pada hakikatnya, objek inti
yang dibicarakan dalam puisi itulah tema puisi.
Dalam mengembangkan tema menjadi sebuah puisi, penyair memiliki
sikap sikap tertentu terhadap tema itu. Adakalanya penyair menyikapinya
dengan penuh kesungguhan, kecintaan, kegairahan, optimisme, kadang-
kadang sebaliknya dengan rasa pesimistis, penuh kegetiran, sikap masa
bodoh. Adakalanya juga dengan sikap penuh keluguan, naif/kekanak-
kanakan, cengeng atau pragmatis/praktis.
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |11
Bagaimana atau seperti apa puisi yang berhasil ditulisnya sangatlah
ditentukan oleh sikap seorang penyair terhadap pembaca. Jika penyair
bersikap menggurui pembaca, puisinya akan penuh dengan nasihat-nasihat
lugas. Penyair yang menyikapi pembaca sebagai sosok yang cerdas dan
apresiatif mendorong seorang penulis untuk menulis puisi dengan bahasa
figuratif dan simbol-simbol yang kaya nuansa.
Berikut contoh puisi yang bernada menggurui :
NASEHAT-NASEHAT KECIL ORANG TUA PADA ANAKNYA
BERANGKAT DEWASA
Puisi Karya:Taufiq ismail
Jika adalah yang harus kau lakukan
Ialah menyampaikan kebenaran
Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan
Ialah ang bernama keyakinan
Jika adalah yang harus kau tumbangkan
Ialah segala pohon-pohon kezaliman
Jika adalah orang yang harus kauagungkan
Ialah hanya Rasul Tuhan
Jika adalah kesempatan memilih mati
Ialah syahid di jalan Ilahi.
2.2.4 Amanat (intention)
Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah
kita memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Tujuan atau amanat
merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya.
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |12
Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada dibalik
tema yang diungkapkan. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair
mungkin secara sadar berada dalam pikiran penyair, namun lebih banyak
penyair tidak sadar akan amanat yang diberikan mereka yang berada dalam
situasi demikian biasanya merasa bahwa menulis puisi merupakan
kebutuhan untuk berekspresi atau kebutuhan untuk berkomunikasi dan
disetiap karyanya pasti mengandung amanat yang berguna bagi pembaca.
Tema berbeda dengan amanat, tema berhubungan dengan arti karya
sastra, sedangkan amanat berhubungan dengan makna karya sastra (meaning
dan significance).
Contoh puisi “Pahlawan Tak dikenal” yang mengandung amanat:
bahwa kita harus menghargai perjuangan para pahlawan.
PAHLAWAN TAK DIKENAL
Karya: Toto Sudarto Bachtiar
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang.
Dia tidak ingat bilamana dia datang
kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang.
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi pandang senja
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |13
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya.
Sepuluh tahun yang lalu ia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.
2.3 Analisis Struktur Batin Puisi
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Buat Sri Aryati
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang-gudang, rumah tua , pada cerita
Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada yang berlaut,
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam, ada juga kelepak elang
Menyinggung muram,desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak.
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |14
Tiada lagi, aku sendiri, Berjalan
Menyisir semenanjung, masih penggap harap
Sekali tiba di ujung dan sekali selamat jalan
Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa berdekap
(Chairil Anwar,1946)
1) Tema : Bertema tentang kedukaan karena kegagalan cinta atau cinta yang
gagal sehingga menimbulkan kedukaan.
Jika kita uraikan bait demi bait, maka struktur tematik/struktur
intaksis sebagai berikut:
Bait I
Penyair merasakan kehampaan hati karena cintanya yang hilang.
Kenangan cinta sangat memukul hatinya sehingga hatinya mati setelah
orang yang di cintainya pergi seperti kapal yang tidak berlaut hidupnya
tiada berarti.
Bait II
Duka hati penyair menambah kelemahan jiwa karna sepi, kelam,
sehingga kelepak elang dapat didengar. Harapan bertemu dengan
kekasihnya timbul tenggelam tetapi harus dilupakan karena cintanya
tinggal bertepuk sebelah tangan dan menimbulkan kelukaan yang dalam.
Bait III
Setelah mendengar Sri Ayati bahwa ia telah mempunyai seorang suami
hingga harapannya di pertegas dengan “sekali tiba di ujung dan sekalian
selamat jalan”. Ratap tangis menggema sampai pantai keempat.
2) Nada : Penyair menceritakan kegagalan cintanya dengan nada ratapan
yang sangat mendalam, karena lukanya benar-benar sangat dalam.
3) Perasaan : Perasaan penyair pada waktu menciptakan puisi merasakan
kesedihan, kedukaan, kesepian, dan kesendirian itu disebabkan oleh
kegagalan cintanya dengan Sri Ayati. Bahkan sedu tangisnya
menggumandang sampai ke pantai keempat karena kegagalan cintanya.
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |15
Harapan untuk mendapatkan perempuan pujaannya diumpamakan
sebagai ”pelabuhan cinta”.
4) Amanat : Penyair inggin mengungkapkan kegagalan cintanya yang
menyebabkan seseorang seolah-olah kehilangan segala-galanya. Cinta
yang sungguh-sungguh akan menyebabkan seseorang menghayati apa
arti kegagalan secara total.
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |16
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Struktur batin puisi adalah medium untuk mengungkapkan makna
yang hendak disampaikan oleh penyair melalui karya yang dihasilkannya.
Struktur batin mencakup tema,perasaan penyair, nada atau sikap penyair
terhadap pembaca, dan amanat. Keempat unsur itu menyatu dalam dalam
wujud penyampaian bahasa penyair. tema adalah gagasan pokok (subject-
matter) yang dikemukakan penyair melalui puisinya. Feeling adalah sikap
penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. Nada adalah Sikap
penyair kepada pembaca disebut nada puisi, sedangkan keadaan jiwa
pembaca setelah membaca puisi atau akibat yang ditimbulkan puisi terhadap
perasaan pembaca disebut suasana. Amanat atau tujuan adalah hal yang
mendorong penyair untuk menciptakan puisinya.
3.2 Saran
1) Puisi adalah karya yang didalamnya mempunyai suatu pesan yang
disampaikan penyair melalui karyanya, mulai dari pesan moral, kehidupan,
dan keagamaan. Oleh karena itu jadikanlah puisi sebagai bacaan sehari-
hari karena itu adalah suatu bentuk apresiasi agar para penyair selalu bisa
menciptakan karya-karya yang berkualitas.
2) Apapun isi yang terkandung dalam sebuah puisi sangatlah berguna bagi
para pembaca. Meskipun dengan berbagai tema kesediahan ataupun
kegembiraan dan lainnya. Jadi marilah kita kembangkan karya sastra yang
salah satunya berupa puisi ini.
STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |17
DAFTAR PUSTAKA
Mandala aditya, “Struktur Batin Puisi” Diunduh pada laman
https://www.dictio.id/t/apa-saja-struktur-batin-yang-ada-didalam-sebuah-
puisi/81792/4 Diakses pada tanggal 21 Oktober 2018 pukul 14:05 WIB.
Mama Diyah, “Struktur Batin Puisi” Diunduh pada laman
http://mama-diyah.blogspot.com/2013/10/makalah-struktur-batin-puisi.html?m=1
Diakses pada tanggal 21 Oktober 2018 pukul 15:00 WIB.

More Related Content

What's hot

Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemEster Emilia
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraDermawan Jaqee
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanPTIK BB
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975Amphie Yuurisman
 
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaPpt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaikayunie
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraMuhammadIqbal169
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaFitry Fitros
 
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara LainPendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara Lainadindawn
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaNur Arifaizal Basri
 
Masalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMasalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMastudiar Daryus
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem EtikaEtika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etikadayurikaperdana19
 

What's hot (20)

Bahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistemBahasa sebagai sistem
Bahasa sebagai sistem
 
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan SastraPerbedaan Setiap Angkatan Sastra
Perbedaan Setiap Angkatan Sastra
 
Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikanLandasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis pendidikan
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
 
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesiaPpt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
Ppt kurikulum dan permasalahnya dalam pendidikan di indonesia
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negaraKedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Iq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannyaIq, eq, sq, dan hubungannya
Iq, eq, sq, dan hubungannya
 
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara LainPendidikan Multikultural di Negara Lain
Pendidikan Multikultural di Negara Lain
 
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerikaSejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling di indonesia dan di amerika
 
Tugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasionalTugas makalah ketahanan nasional
Tugas makalah ketahanan nasional
 
Geostrategi ppt
Geostrategi pptGeostrategi ppt
Geostrategi ppt
 
Masalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinyaMasalah pendidikan dan solusinya
Masalah pendidikan dan solusinya
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Konsep dasar pedagogik
Konsep dasar pedagogikKonsep dasar pedagogik
Konsep dasar pedagogik
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem EtikaEtika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika
 

Similar to Struktur Batin Puisi

Makalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiMakalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiPriyanka Eka
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruNikmon Amal
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Dian Agatha
 
PPT Teks Puisi sebagai bahan ajar di kelas 8 smp
PPT Teks Puisi sebagai bahan ajar di kelas 8 smpPPT Teks Puisi sebagai bahan ajar di kelas 8 smp
PPT Teks Puisi sebagai bahan ajar di kelas 8 smpAanSutrisno
 
pengembangan keterampilan membaca
pengembangan keterampilan membacapengembangan keterampilan membaca
pengembangan keterampilan membacafarahahae
 
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxKelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxRashaHuwaHasanun
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 5
Materi,tugas,rpp,lampiran 5Materi,tugas,rpp,lampiran 5
Materi,tugas,rpp,lampiran 5lupuskincay
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4lupuskincay
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4lupuskincay
 
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMakalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMara Sutan Siregar
 
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalbuwarnisutopo
 

Similar to Struktur Batin Puisi (20)

Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Makalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiMakalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisi
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baru
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
 
PPT Teks Puisi sebagai bahan ajar di kelas 8 smp
PPT Teks Puisi sebagai bahan ajar di kelas 8 smpPPT Teks Puisi sebagai bahan ajar di kelas 8 smp
PPT Teks Puisi sebagai bahan ajar di kelas 8 smp
 
Makalah dorlima manik
Makalah dorlima manikMakalah dorlima manik
Makalah dorlima manik
 
pengembangan keterampilan membaca
pengembangan keterampilan membacapengembangan keterampilan membaca
pengembangan keterampilan membaca
 
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptxKelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
Kelompok_4_bahasa_dan_satra[1].pptx
 
Bmm3116
Bmm3116Bmm3116
Bmm3116
 
Aslam 2
Aslam 2Aslam 2
Aslam 2
 
Hbml4203
Hbml4203Hbml4203
Hbml4203
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 5
Materi,tugas,rpp,lampiran 5Materi,tugas,rpp,lampiran 5
Materi,tugas,rpp,lampiran 5
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
 
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4Materi,tugas,rpp,lampiran 4
Materi,tugas,rpp,lampiran 4
 
Analisis Puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran
Analisis Puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran Analisis Puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran
Analisis Puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Analisis PUISI
Analisis PUISIAnalisis PUISI
Analisis PUISI
 
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juniMakalah sintaksis 1 rahmad juni
Makalah sintaksis 1 rahmad juni
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnalApresiasi puisi kontemporer jurnal
Apresiasi puisi kontemporer jurnal
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Struktur Batin Puisi

  • 1. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |i STRUKTUR BATIN PUISI Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Apresiasi dan Kajian Puisi Dosen Pengampu : Aam Nurjaman, M.Pd. Disusun oleh : Kelompok 1 – Kelas 2C Febry Andini 0321170 Zulfadli Mulyana 0321170 Reni Mei Lani 032117011 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2018
  • 2. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Struktur Batin Puisi” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Apresiasi dan Kajian Puisi. Isi makalah ini, mengkaji tentang Struktur Batin Puisi yang disusun berdasarkan teori dan pemahaman. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin berterima kasih kepada : 1. Bapak Aam Nurjaman, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Apresiasi dan Kajian Puisi. 2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis. 3. Teman-teman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Universitas Pakuan khususnya kelas 3C yang selalu menemani dan memberikan semangat kepada penulis. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada khususnya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata dan kesalahan penulisan yang kurang baik. Demikianlah makalah ini disusun dengan sebenar-benarnya. Bogor, 20 Oktober 2018 Penyusun
  • 3. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1 1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3 2.1 Pengertian Puisi.......................................................................................... 3 2.2 Struktur Batin Puisi .................................................................................... 4 2.3 Analisis Struktur Batin Puisi ...................................................................... 13 BAB III PENUTUP ................................................................................................... 16 3.1 Simpulan .................................................................................................... 16 3.2 Saran .......................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17
  • 4. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi sebagai salah satu jenis sastra merupakan pernyataan sastra yang paling inti. Segala unsur seni kesusastraan mengental dalam puisi ,oleh karena itu puisi dari dulu hingga sekarang merupakan pernyataan seni sastra yang paling baku. Membaca puisi merupakan kenikmatan seni yang khusus bahkan merupakan puncak kenikmatan seni sastra,oleh karena itu dari dulu hingga sekarang puisi selalu diciptakan orang dan selalu dibaca,dideklamasikan untuk lebih merasakan kenikmatan seni dan nilai kejiwaannya yang tinggi, puisi digemari oleh semua lapisan masyarakat.Karena kemajuan masyarakat dari waktu kewaktu maka corak, sifat dan bentuk puisipun selalu berubah, mengikuti perkembangan. Begitu juga halnya corak dan wujud puisi Indonesia modern. Pada saat ini puisi Indonesia modern semakin diminati oleh semua lapisan masyarakat Indonesia, tidak hanya terbatas pada anak-anak muda, pelajar, dan mahasiswa saja melainkan juga diminati oleh masyarakat umumnya. Hal ini selain memberikan kenikmatan seni puisi juga memperkaya kehidupan batain, menghaluskan budi, bahkan bisa membangkitkan semangat hidup yang menyala dan mempertinggi rasa ketuhanan dan keimanan. Akan tetapi puisi Indonesia modern kian sukar dan kompleks. Hal ini disebabkan oleh keinginan para penyair untuk menyajikan kemajuan seni yang setinggi- tingginya hingga memberikan kenikmatan seni. Menurut Ralph Waldo, Puisi merupakan upaya abadi untuk mengekspresikan jiwa, menggerakkan tubuh yang kasar dan mencari kehidupan dan alasan yang menyebabkannya( Tarigan,4).
  • 5. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |2 Puisi adalah sebuah totalitas atau sebuah struktur dari elemen-elemen atau unsur-unsur pembangun puisi. Dari zaman kezaman wujud struktur puisi itu berubah-ubah tetapi tetap sebagai struktur. Majas, versifikasi dan pengkonsentrasian bahasa merupakan unsur-unsur puisi yang tetap bertahan. Struktur puisi dibangun oleh struktur fisik (metode pengucapan makna) dan struktur batin (makna puisi). Struktur fisik dan struktur batin tidak dapat dipisahkan dengan lainnya. Kemampuan mendalami struktur fisik sebuah puisi memungkinkan pembaca memiliki kemampuan menghayati makna yang hendak disampaikan penyair karena tema, perasaan, nada, dan amanat disampaikan melalui struktur fisik puisi 1.2 Rumusan Masalah Masalah makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Apa pengertian puisi ? b. Apa struktur batin puisi? c. Bagaimanakah contoh penggunaan struktur batin dalam puisi? 1.3 Tujuan Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut. a. Agar mengetahui apa pegertian puisi. b. Agar mengetahui apa struktur batin puisi. c. Agar mengetahui bagaimana contoh penggunaan batin dalam puisi.
  • 6. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Puisi Meskipun sampai sekarang orang tidak dapat memberikan difinisi yang tepat mengenai puisi, namun untuk memahaminya perlu diketahui ancar-ancar sekitar pengertian puisi.Menurut Wirjo Soedarmo, puisi itu karangan yang terikat oleh: banyak baris dalam tiap bait( kuplet/stropa,suku karangan), banyak kata dalam tiap baris, rima dan irama. Dari contoh yang dikutip diatas, teranglah definisi tersebut sudah tidak cocok lagi dengan wujud puisi zaman sekarang . Coleridge mengemukakan puisi adalah kata-kata yang terindah.Penyair memilih kata-kata yang tepat dan disusun sebaik-baiknya. Carlyle berkata, puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan puisi itu memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyi yang merdu seperti musik. Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Auden mengemukakan bahwa puisi lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur baur. Dari definisi-definisi tersebut kelihatan adanya perbedaan-perbedaan pikiran mengenai pengertian puisi.Sahnon Ahmad ( 1978:3-4 ) bahwa bila unsur-unsur dari pendapat-pendapat itu dipadukan maka akan didapat garis- garis besar tentang pengertian puisi yang sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan yang bercampur baur. Disitu dapat disimpulkan ada 3 unsur pokok yakni: 1. hal yang meliputi pemikiran, ide, atau emosi, 2. bentuknya 3. kesannya.
  • 7. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |4 Jadi puisi adalah mengekspresikan pikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. 2.2 Struktur Batin Puisi Struktur fisik puisi adalah medium untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan penyair dan stuktur batin puisi mengungkapkan apa yang hendak dikemukakan oleh penyair dengan perasaan dan suasana jiwanya ( Herman J.Waluyo, 1987:102 ). I.A.Richards dalam J.Waluyo (1991:106) menyebutkan makna atau stuktur batin itu dengan istilah hakekat puisi. Ada empat unsur hakekat puisi yakni. 2.2.1 Tema/Makna (Sense) Tema atau makna (sense), media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait maupun makna keseluruhan. Tema merupakan pokok pikiran (subject matter) yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiran itu begitu kuat dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama dalam pengucapannya. Jika desakan itu berupa hubungan penyair dengan Tuhan, maka puisinya bertema kemanusiaan. Jika yang kuat adalah dorongan untuk memprotes ketidakadilan, maka tema puisinya adalah protes atau kritik sosial. Cara menentukan tema adalah Penentuan tema dalam puisi dilakukan dengan cara menyarikan atau merumuskan keseluruhan larik puisi. Setelah itu, mencari bukti-bukti yang mendukung atas tema yang sudah ditentukan berupa baris-baris tertentu yang selaras dengan tema. Bukti tersebut diharapkan dapat meyakinkan pembaca, bahwa tema yang kita tentukan tersebut benar adanya. A. Tema Ketuhanan Puisi-puisi dengan ketuhanan biasanya akan menunjukkan pengalaman religi (religious experience) penyair. Pengalaman religi didasarkan atas tingkat kedalaman pengalaman ketuhanan seseorang. Banyak puisi yang menunjukkan pengalaman religi yang cukupdalam
  • 8. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |5 meskipun tidak menunjukkan identitas agama tertentu dalam suasana demikian, penyair berbicara mewakili semua manusia mengatasi perbedaan agama, suku bangsa, atau warna kulit. Memang puisi bersifat universal. Pengalaman religi penyair didasarkan atas pengalama hidup secara konkret. Bahkan kedalaman rasa ketuhanan Amir Hamzah dalam puisinya yang berjudul “Doa” tidak dari bentuk fisik yang terlahir dalam pemilihan kata, ungkapan, lambing, kiasan dan sebagainya yang menunjukkan betapa erat hubungan antara penyair dengan tuhan. Betapa sungguh penyair menyerahkan diri secara total, dapat dirasakan secara nyata dalam puisinya. Contoh puisi bertema Ketuhanan KEBESARAN-MU (oleh Andre) Dimana matahari terang benderang Biji-bijian dan tumbuhan penghias Kebun-kebun yang subur lebat Air hujan yang di curahkan Itulah anugrahmu . Diman siang pencari nafkah Dan malam sebagai beristirahat Kau begitu adil. Digelapkan-Nya waktu malam Diterangkan-Nya waktu siang Sesungguhnya itu kuasa mu B. Tema Kemanusiaan Tema kemanusiaan bermaksud menunjukkan tingginya martabat manusia dan bermaksud meyakinkan pembaca bahwa setiap manusia memilikimartabat yang sama. Perbedaan kekayaan, pangkat, dan kedudukan seseorang, tidak boleh menjadi sebab adanya perbedaan perlakuan terhadap kemanusiaan seseorang, para penyair memiliki kepekaan perasaan yang begitu dalam untuk memperjuangkan tema
  • 9. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |6 kemanusian. Dalam puisi “ Gadis Peminta-minta yang disebut pada gadis kecil yang berkaleng kecil. Jika kebanyakan pembaca menganggap bahwa pengemis kecil yang minta-minta dipinggir jalan sebagai sampah masyarakat, sebagai manusia yang tidak berharga, penyair mengatakan dengan tegas bahwa martabat kemanusiaan gadis peminta minta itu sama derajatnya dengan martabat manusia semua orang. Renda mengatakan dalam puisinya, membela martabat kemanusiaan bagi orang-orang tersingkir seperti perampok, pelacur, pembunuh, wanita yang kesepian, orang gila dan sebagainya. Rasa kemanusiaan juga dapat menunjukkan tema cinta, belas kasih, nasihat ayah kepada anaknya, penghormatan murid kepada gurunya. Perjuangan hak asasi manusia. Contoh puisi bertema Kemanusiaan JERITAN DI TANAH GERSANG (oleh Ratna W.) Terik matahari menyengat perih Debu-debu menempel risih Tanah retak, rumput kering merintih Di bagian ujung bumi ini..... Bermimpi hujan turun kembali Atau sekadar embun di pagi hari Disana...ditempat yang jauh dari kemilau dunia Disaat yang lain berharap nikmat Disaat kita berselimut hangat Di kala itu dia sekarat Di hari itu dia berteriak serak Berharap iba pada dunia yang congkak Hingga tanpa daya lemah tergeletak... Wahai dunia........ Tidakkah kau dengar jerit tangisnya?
  • 10. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |7 Tidakkah kau lihat nanar matanya? Tidakkah kau rasa perih hidupnya? Dia tak ingin istana menyala Mereka tak minta kemilau emas di raga Hanya setitik cinta dari sang penguasa Atau seteguk air di bejana Tak sanggupkah kita? C. Tema Kebangsaan atau Patriotisme Tema patriotisme dapat meningkatkan perasaan cinta terhadap bangsa dan tanah air. Tema patriotism juga dapat diwujudkan dalam bentuk usaha penyair untuk membina kesatuan bangsa atau membina rasa kenasionalan. Contoh puisi bertema Kebangsaan : BENDERA (oleh Zaneta) Bendera itu milik siapa ? dua warna yang begitu saja menyatu oleh sejarah dua warna berdamping mencuatkan keberanian dan kesucian hati apalagi yang terhebat selain itu sempat warna biru mengganggu pongah mengangkasa kami tak rela ... tersobeklah pada akhirnya walau banyak jiwa melayang karenanya dan memang terbukti benar keberanian dan kesucian hati apalagi yang terhebat selain itu Pulau-pulau kami berserak laut-laut kami menggulung berarak waktu menguji dengan asap hitam menoda diantaranya
  • 11. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |8 namun angka 17 bulan Agustus tetap menjadi keramat ketika semua angkara terungkap dan bendera itu khidmat menuju puncak D. Tema Kedaulatan Rakyat Tema kedaulatan rakyat dan tema keadilan social biasanya didapat pada puisi protes. Dalam puisi yang bertema kedaulatan rakyat yang kuat adalah protes terhadap kesewenang-wenangan pihak yang berkuasa yang tidak mendengarkan jerita rakyat atau dapat juga berupa kritik terhadap sikap otoriter penguasa. Sedangkan dalam puisi yang bertema keadilan social yang ditonjolkan adalah kepincangan social. Penyair berharap agar orang yang berkuasa memikirkan nasib si miskin. Dan diharapkan juga agar kita semua tidak hanya mengejar keyakinan pribadi, namun juga mengusahakan kesejahteraan bersama. Contoh puisi bertema Kedaulatan Rakyat KABAR ANGIN HARI INI Oleh : Sri Wintala Achmad Angin menerobos lewat celah jendela Mengabarkan: kuntum mawar tanggal dari tangkai Sebelum kekupu mencecap sari madunya Siapa yang menangis di balik jendela? Bukan mawar bukan kekupu, kata angin Tapi seorang gadis yang memberhalakan cinta Angin kembali menerobos lewat celah jendela Mengabarkan: mawar baru telah mekar bagi kekupu Sayang! Gadis itu telah murtad dari agama cinta E. Tema Keadilan Sosial Nada protes social sebenarnya lebih banyak menyuarakan tema keadialn social daripada tema kedaulatan rakyat. Puisi-puisi deonstrasi pada hakekatnya adalah puisi yang lebih banyak menyuarakan keadilan social. Banyak tema lain yang dapat dikemukakan penyair. Perlu diketahui bahwa tema yang memiliki tingkat tinggi adalah tema
  • 12. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |9 ketuhanan atau religious karena dengan tema yang demikian penyair mengajak para pembaca merenungkan kekuasaan tuhan. Dengan demikian manusia akan lebih menyadari keterbatasannya dan manusia berusaha menjadi lebih baik dan dekat dengan tuhan. 2.2.2 Rasa atau Perasaan (feeling) Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Hanyut aku Tuhanku Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair. Ekspresi itu dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan kepada kekasih, kepada alam, atau sang Khalik. Jika penyair hendak mengagungkan keindahan alam, maka sebagai sarana ekspresinya ia akan memanfaatkan majas serta diksi yang mewakili dan memancarkan makna keindahan alam. Jika ekspresinya merupakan kegelisahan dan kerinduan kepada sang Khalik, maka bahasa yang digunakan cenderung bersifat perenungan akan eksistensinya dan hakikat keberadaan dirinya sebagai hamba Tuhan. Tentang bagaimana seorang penyair mengekspresikan bentuk perasaannya itu antara lain, dapat dilihat dalam puisi berikut. HANYUT AKU TUHANKU Karya Amir Hamzah Hanyut aku, Kekasihku! Hanyut aku! Ulurkan tanganMu, tolong aku Sunyinya sekelilingku! Tiada suara kasihan, Tiada angin mendingin hati, Tiada air menolak ngelak,
  • 13. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |10 Dahagakan kasihMu, Hauskan bisikMu, Mati aku disebabkan diamMu. Langit menyerkap, Air berlepas tangan, aku tenggelam. Tenggelam dalam malam Air di atas menindih keras Bumi di bawah menolak ke atas Mati aku, Kekasihku, mati aku! Puisi diatas menunjuka rasa atau perasaan kegelisahan seseorang yang menunjukan keputus asaan. 2.2.3 Nada dan Suasana (Tone) Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca, misalnya: menggurui, mengejek, menyindir, menguntai, bersikap lugas, hanya menceritakan sesuatau terhadap pembaca. Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk menyeleseikan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, denagn nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. Pada hakikatnya, objek inti yang dibicarakan dalam puisi itulah tema puisi. Dalam mengembangkan tema menjadi sebuah puisi, penyair memiliki sikap sikap tertentu terhadap tema itu. Adakalanya penyair menyikapinya dengan penuh kesungguhan, kecintaan, kegairahan, optimisme, kadang- kadang sebaliknya dengan rasa pesimistis, penuh kegetiran, sikap masa bodoh. Adakalanya juga dengan sikap penuh keluguan, naif/kekanak- kanakan, cengeng atau pragmatis/praktis.
  • 14. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |11 Bagaimana atau seperti apa puisi yang berhasil ditulisnya sangatlah ditentukan oleh sikap seorang penyair terhadap pembaca. Jika penyair bersikap menggurui pembaca, puisinya akan penuh dengan nasihat-nasihat lugas. Penyair yang menyikapi pembaca sebagai sosok yang cerdas dan apresiatif mendorong seorang penulis untuk menulis puisi dengan bahasa figuratif dan simbol-simbol yang kaya nuansa. Berikut contoh puisi yang bernada menggurui : NASEHAT-NASEHAT KECIL ORANG TUA PADA ANAKNYA BERANGKAT DEWASA Puisi Karya:Taufiq ismail Jika adalah yang harus kau lakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah ang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kau tumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan Ialah hanya Rasul Tuhan Jika adalah kesempatan memilih mati Ialah syahid di jalan Ilahi. 2.2.4 Amanat (intention) Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah kita memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Tujuan atau amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya.
  • 15. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |12 Amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada dibalik tema yang diungkapkan. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair mungkin secara sadar berada dalam pikiran penyair, namun lebih banyak penyair tidak sadar akan amanat yang diberikan mereka yang berada dalam situasi demikian biasanya merasa bahwa menulis puisi merupakan kebutuhan untuk berekspresi atau kebutuhan untuk berkomunikasi dan disetiap karyanya pasti mengandung amanat yang berguna bagi pembaca. Tema berbeda dengan amanat, tema berhubungan dengan arti karya sastra, sedangkan amanat berhubungan dengan makna karya sastra (meaning dan significance). Contoh puisi “Pahlawan Tak dikenal” yang mengandung amanat: bahwa kita harus menghargai perjuangan para pahlawan. PAHLAWAN TAK DIKENAL Karya: Toto Sudarto Bachtiar Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring Tetapi bukan tidur, sayang Sebuah lubang peluru bundar di dadanya Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang. Dia tidak ingat bilamana dia datang kedua lengannya memeluk senapang Dia tidak tahu untuk siapa dia datang Kemudian dia terbaring, tetapi bukan tidur, sayang. Wajah sunyi setengah tengadah Menangkap sepi pandang senja
  • 16. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |13 Dunia tambah beku di tengah derap dan suara menderu Dia masih sangat muda Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun Orang-orang ingin kembali memandangnya Sambil merangkai karangan bunga Tapi yang nampak, wajah-wajah sendiri yang tak dikenalnya. Sepuluh tahun yang lalu ia terbaring Tetapi bukan tidur, sayang Sebuah lubang peluru bundar di dadanya Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda. 2.3 Analisis Struktur Batin Puisi SENJA DI PELABUHAN KECIL Buat Sri Aryati Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang-gudang, rumah tua , pada cerita Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada yang berlaut, Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam, ada juga kelepak elang Menyinggung muram,desir hari lari berenang Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini, tanah, air tidur, hilang ombak.
  • 17. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |14 Tiada lagi, aku sendiri, Berjalan Menyisir semenanjung, masih penggap harap Sekali tiba di ujung dan sekali selamat jalan Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa berdekap (Chairil Anwar,1946) 1) Tema : Bertema tentang kedukaan karena kegagalan cinta atau cinta yang gagal sehingga menimbulkan kedukaan. Jika kita uraikan bait demi bait, maka struktur tematik/struktur intaksis sebagai berikut: Bait I Penyair merasakan kehampaan hati karena cintanya yang hilang. Kenangan cinta sangat memukul hatinya sehingga hatinya mati setelah orang yang di cintainya pergi seperti kapal yang tidak berlaut hidupnya tiada berarti. Bait II Duka hati penyair menambah kelemahan jiwa karna sepi, kelam, sehingga kelepak elang dapat didengar. Harapan bertemu dengan kekasihnya timbul tenggelam tetapi harus dilupakan karena cintanya tinggal bertepuk sebelah tangan dan menimbulkan kelukaan yang dalam. Bait III Setelah mendengar Sri Ayati bahwa ia telah mempunyai seorang suami hingga harapannya di pertegas dengan “sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan”. Ratap tangis menggema sampai pantai keempat. 2) Nada : Penyair menceritakan kegagalan cintanya dengan nada ratapan yang sangat mendalam, karena lukanya benar-benar sangat dalam. 3) Perasaan : Perasaan penyair pada waktu menciptakan puisi merasakan kesedihan, kedukaan, kesepian, dan kesendirian itu disebabkan oleh kegagalan cintanya dengan Sri Ayati. Bahkan sedu tangisnya menggumandang sampai ke pantai keempat karena kegagalan cintanya.
  • 18. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |15 Harapan untuk mendapatkan perempuan pujaannya diumpamakan sebagai ”pelabuhan cinta”. 4) Amanat : Penyair inggin mengungkapkan kegagalan cintanya yang menyebabkan seseorang seolah-olah kehilangan segala-galanya. Cinta yang sungguh-sungguh akan menyebabkan seseorang menghayati apa arti kegagalan secara total.
  • 19. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |16 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Struktur batin puisi adalah medium untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan oleh penyair melalui karya yang dihasilkannya. Struktur batin mencakup tema,perasaan penyair, nada atau sikap penyair terhadap pembaca, dan amanat. Keempat unsur itu menyatu dalam dalam wujud penyampaian bahasa penyair. tema adalah gagasan pokok (subject- matter) yang dikemukakan penyair melalui puisinya. Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya. Nada adalah Sikap penyair kepada pembaca disebut nada puisi, sedangkan keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat yang ditimbulkan puisi terhadap perasaan pembaca disebut suasana. Amanat atau tujuan adalah hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya. 3.2 Saran 1) Puisi adalah karya yang didalamnya mempunyai suatu pesan yang disampaikan penyair melalui karyanya, mulai dari pesan moral, kehidupan, dan keagamaan. Oleh karena itu jadikanlah puisi sebagai bacaan sehari- hari karena itu adalah suatu bentuk apresiasi agar para penyair selalu bisa menciptakan karya-karya yang berkualitas. 2) Apapun isi yang terkandung dalam sebuah puisi sangatlah berguna bagi para pembaca. Meskipun dengan berbagai tema kesediahan ataupun kegembiraan dan lainnya. Jadi marilah kita kembangkan karya sastra yang salah satunya berupa puisi ini.
  • 20. STRUKTUR BATIN PUISI_PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA |17 DAFTAR PUSTAKA Mandala aditya, “Struktur Batin Puisi” Diunduh pada laman https://www.dictio.id/t/apa-saja-struktur-batin-yang-ada-didalam-sebuah- puisi/81792/4 Diakses pada tanggal 21 Oktober 2018 pukul 14:05 WIB. Mama Diyah, “Struktur Batin Puisi” Diunduh pada laman http://mama-diyah.blogspot.com/2013/10/makalah-struktur-batin-puisi.html?m=1 Diakses pada tanggal 21 Oktober 2018 pukul 15:00 WIB.