SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TAHAPAN
APRESIASI DRAMA
Oleh: Dr. Een Nurhasanah, S.S., M.A.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Singaperbangsa Karawang
Appreciation
Istilah Apresiasi berasal dari bahasa Inggris “appreciation”
yang berarti penghargaan, penilaian, pengertian. Bentuk ini
berasal dari kata kerja “ to appreciate “ yang berarti menghargai,
menilai, mengerti. Dalam bahasa Indonesia berarti
mengapresiasi. Dengan demikian, yang dimaksud apresiasi
adalah penghargaa, penilaian, dan pengertian terhadap karya
sastra yang berbentuk drama, prosa maupun puisi.
A.Tahap atau langkah-langkah
pembelajaran apresiasi drama secara umum
a. Tahap mengenal dan menikmati
Pada tahap ini, kita berhadapan dengan suatu karya yang berupa
drama. Kemudian kita mengambil suatu tindakan berupa membaca,
melihat atau menonton, dan mendengarkan suatu drama.
b. Tahap menghargai
Pada tahap ini kita merasakan manfaat atau nilai dari drama yang telah
dinikmati. Manfaat di sini berkaitan dengan kegunaan drama tersebut.
Misalnya memberi kesenangan, hiburan, kepuasan, serta memperluas
wawasan dan pandangan hidup.
Lanjutan..
c. Tahap pemahaman
Pada tahap ini kita melakukan tindakan meneliti serta menganalisis
unsur-unsur yang membangun drama, baik unsur intrinsik maupun unsur
ekstrinsiknya. Akhirnya kita menyimpulkan drama tersebut. Apakah drama
tersebut termasuk baik atau tidak, bermanfaat atau tidak bagi masyarakat
sastra?
d. Tahap penghayatan
Pada tahap ini kita membuat analisis lebih lanjut dari tahap
sebelumnya, kemudian membuat interpretasi atau penafsiran terhadap
drama serta menyusun argumen berdasarkan analisis yang telah dilakukan
pada tahap sebelumnya.
e. Tahap aplikasi atau penerapan
Segala nilai, ide, wawasan yang diserap pada tahap-tahap terdahulu
diinternalisasi dengan baik, sehingga masyarakat penikmat sastra dapat
mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari.
B. Gordon (1960-an)
1. ApresiasiTahap I
Didalam tahap ini, penulis menggunakan prosedur
pembelajaran apresiasi drama menurut Gordon (1960-an):
1) Langkah pertama : Informasi dan konsep awal
a) Masukan Informasi
b) Analogi
c) Upaya Pemfokusan kembali
Lanjutan..
2) Langkah kedua : Penciptaan jarak dan pengembangan
konsep:
a) Tahap pengembangan konsep
b) Tahap penggunaan analogi
c) Tahap pengajuan pertanyaan tugas analogi
2. ApresiasiTahap II
1) Struktur Bentuk
a) Tokoh dan Penokohan
Adalah pelukisan tokoh cerita baik keadaan fisiologis (Latar
belakang fisik/ciri-ciri badani) meliputi: jenis kelamin, postur tubuh, warna
kulit, warna rambut, keadaan psikologis (latar belakang kejiwaan) meliputi:
temperamen, Intelegensi, moralitas, pandangan hidup, keadaan sosiologis
(latar belakang kemasyarakatan) meliputi: adat istiadat, hobby,
pendidikan, status sosial dan sebagainya.
b) Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang memandu sebuah cerita.
Lanjutan..
c) Latar dan Setting
Pertanyaan untuk setting atau latar cerita adalah kapan dan dimana
persitiwa (David Groote, 1997).
d) Perlengkapan
Adalah barang-barang atau benda yang diperlukan atau dibutuhkan
di dalam sebuah pementasan drama.
3. ApresiasiTahap III
1) Tema
Tema ada yang menyebutnya sebagai premis, root idea, thought,
aim, central idea, goal, driving force dan sebagainya.Tema adalah suatu
amanat utama yang disampaikan oleh pengarang atau penulis melalui
karangannya (Gorys Keraf, 1994).
2) Tipe
Genre cerita dalam sebuah drama tersebut.
Lanjutan..
3) Nilai
Nilai yang terkandung di dalam Naskah “Jam Dinding yang
Berdetak” adalah nilai sastra, dan nilai sosial. Mengandung nilai sastra dan
sosial karena konflik yang di munculkan sangat indah dan sesuai dengan
kehidupan sosial yang terjadi di dalam masyarakat sesungguhnya.
4) Fungsi
Di dalam Naskah “Jam Dinding yang Berdetak” terkandung
beberapa fungsi yaitu fungsi eksperensial, fungsi informatif, fungsi
penyadaran, dan fungsi rekreatif.
C. Apresiasi sastra dapat dibagi menjadi
beberapa tingkatan, yaitu:
a. Tingkat menggemari, yang ditandai adanya rasa tertarik dan ingin
membaca buku cipta sastra;
b. Tingkat menikmati yaitu mulai dapat menikmati cipta sasta karena
tumbuhnya pengertian;
c. Tingkat merespons atau memberikan reaksi, mulai adanya keinginan
untuk menyatakan pendapat tentang cipta sastra; dan
d. Tingkat produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan kritik, terutama
cipta sastra.
D. Sejarah Drama
Istilah drama berasal dari bahasa Yunani “draw” yang
berarti melakukan atau berbuat sesuatu. Drama sebagai cermin
pantulan hidup kita sendiri. Drama tidak hanya merupakan
pencerminan atau pantulan lingkungan hidup, tetapi juga
menolong kita untuk mengatasi masalahnya, untuk
mengembangkannya dengan baik dengan imajinasi dan
pengetian mengenai hidup itu sendiri.
(Nurhasanah, 2,)
E. Prinsip-prinsip pembelajaran apresiasi sastra yang
perlu diperhatikan sebagai berikut:
(1) pembelajaran sastra dapat meningkatkan kepekaan rasa terhadap
budaya bangsa, khususnya bidang keseniaan;
(2) pembelajaran sastra memberikan kepuasan batin dan keterampilan
pengajaran karya estetis melalui bahasa;
(3) pembelajaran sastra bukan merupakan pengajaran sejarah sastra,
aliran, dan teori tentang sastra;
(4) pembelajaran sastra merupakan pembelajaran untuk memahami nilai
kemanusiaan dari karya- karya tersebut.
PENGAJARAN APRESIASI DRAMA DI
SEKOLAH
melalui sastra, guru dapat mengembangkan siswa dalam hal keseimbangan antara
spiritual, emosional, etika, estetika, logika dan kinestika, pengembangan kecakapan
hidup, belajar sepanjang hayat, serta pendidikan kemenyeluruhan dan kemitraan
(Wahyudi, 2008: 171).
Tujuan apresiasi drama dijabarkan ke dalam
kompetensi mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis sastra.
(1) Kemampuan mendengarkan (menyimak) sastra meliputi kemampuan
mendengarkan, memahami dan mengapresiasi ragam karya sastra drama
baik karya asli maupun saduran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
(2) Kemampuan berbicara sastra meliputi kemampuan membahas dan
mendiskusikan ragam karya sastra sesuai isi dan konteks lingkungan dan
budaya.
(3) Kemampuan membaca sastra meliputi kemampuan membaca dan
memahami berbagai jenis dan ragam karya sastra serta mampu melakukan
apresiasi secara tepat.
(4) kemampuan menulis sastra meliputi kemampuan mengekspresikan karya
sastra yang diminati dalam bentuk sastra tulis yang kreatif berdasarkan
ragam yang sudah dibaca.
PEMBENTUKAN KARAKER MELALUI
APRESIASI DRAMA
Pendidikan nasional kita juga mengandung ruh pendidikan berkarakter.
Dalam UU RI No. 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal
(1) ayat (2) disebutkan bahwa, Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan UUD RITahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
zaman.
Kegiatan apresiasi sastra dapat membentuk pengalaman seseorang
berkenaan dengan sastra sehingga menimbulkan perubahan dan
penguatan tingkah laku orang itu. Dengan kegiatan ini seseorang
mengalami belajar apresiasi. Dalam proses kegiatan apresiasi sastra
berupa memperhatikan, meminati, bersikap, membiasakan diri, dan
menerampilkan diri berkenaan dengan sastra dengan tujuan mengenal,
memahami, dan menikmati nilai yang terkandung dalam sastra sehingga
hasilnya terjadi perubahan/penguatan pada tingkah laku seseorang
terhadap nilai yang tinggi yang terkandung dalam karya sastra.
Proses apresiasi sastra melibatkan tiga
unsur inti, yaitu:
■ Aspek kognitif;
■ Aspek emotif;
■ Aspek evaluatif.
APRESIASI DRAMA

More Related Content

What's hot

TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKSLANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKSNurulbanjar1996
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...Ummu Nihayah
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiRofiani Intan
 
Modul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdf
Modul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdfModul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdf
Modul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastraPenulis
 
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRAKAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRADedi Irawan
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Dedy Wiranto
 
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastra
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastraKajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastra
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastraAjengIlla
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran dramaweny maniez
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikFitri Yusmaniah
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifTohir Haliwaza
 
Pragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasaPragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasaKen Arok
 

What's hot (20)

TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa AnakMakalah Pemerolehan Bahasa Anak
Makalah Pemerolehan Bahasa Anak
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKSLANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
LANDASAN PENULISAN BUKU TEKS
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
 
Kriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen EvaluasiKriteria Instrumen Evaluasi
Kriteria Instrumen Evaluasi
 
Modul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdf
Modul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdfModul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdf
Modul Ajar SMA Bahasa Indonesia Kelas X dan XI (masbabal.com).pdf
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRAKAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
KAJIAN DRAMA ABSURD & REALIS DENGAN MODEL PENGKAJIAN SOSIOLOGI SASTRA
 
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
Makalah Model Pengembangan Kurikulum “DEMONSTRATION”
 
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastra
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastraKajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastra
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastra
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran drama
 
Pembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connectedPembelajaran terpadu model connected
Pembelajaran terpadu model connected
 
Jenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis SemantikJenis-Jenis Semantik
Jenis-Jenis Semantik
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
keterampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktifketerampilan berbahasa produktif
keterampilan berbahasa produktif
 
Pragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasaPragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasa
 

Similar to APRESIASI DRAMA

Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxMakalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxZuketCreationOfficia
 
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanHakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanRizky Todori Laksana
 
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Rachardy Andriyanto
 
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdfSalindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdfGalehPramudianto
 
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !Rachardy Andriyanto
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruNikmon Amal
 
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdfDIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdfratnabarbara
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarahwifauzi
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarahWildan Insan Fauzi
 
Rpp.3.1 (b. indo) (8) 276 282 (2)
Rpp.3.1 (b. indo) (8) 276 282 (2)Rpp.3.1 (b. indo) (8) 276 282 (2)
Rpp.3.1 (b. indo) (8) 276 282 (2)RobajaNdruru
 
selasa Indra seni xi semua
selasa Indra seni xi semuaselasa Indra seni xi semua
selasa Indra seni xi semuaRiyanAdita
 
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptxHakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptxKurnia Fajar
 
Pengertian seni teater
Pengertian seni teaterPengertian seni teater
Pengertian seni teaterYusup11
 
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuKesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuJessyca Ungat
 

Similar to APRESIASI DRAMA (20)

Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docxMakalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanHakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
 
Makalah appreciation
Makalah appreciationMakalah appreciation
Makalah appreciation
 
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
Kritik Seni Pada Film Pendek Berjudul Ngga Boleh Gitu
 
MAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docxMAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docx
 
A310060126
A310060126A310060126
A310060126
 
Rpp ke 1
Rpp ke 1Rpp ke 1
Rpp ke 1
 
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xiiRangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
Rangkuman materi bahasa indonesia kelas xii
 
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdfSalindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
 
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !
Makalah kritik apresiasi seni ada apa dengan rosa !
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baru
 
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdfDIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
DIKDAS-Inovasi Pembelajaran BI-KB 4.pdf
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
Rpp.3.1 (b. indo) (8) 276 282 (2)
Rpp.3.1 (b. indo) (8) 276 282 (2)Rpp.3.1 (b. indo) (8) 276 282 (2)
Rpp.3.1 (b. indo) (8) 276 282 (2)
 
selasa Indra seni xi semua
selasa Indra seni xi semuaselasa Indra seni xi semua
selasa Indra seni xi semua
 
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptxHakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
Hakikat-Apresiasi-Puisi.pptx
 
Pengertian seni teater
Pengertian seni teaterPengertian seni teater
Pengertian seni teater
 
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuKesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
 

More from University of Singaperbangsa Karawang

More from University of Singaperbangsa Karawang (16)

RPS dan PBL
RPS dan PBL RPS dan PBL
RPS dan PBL
 
Tata kelola dan admin pend.pptx
Tata kelola dan admin pend.pptxTata kelola dan admin pend.pptx
Tata kelola dan admin pend.pptx
 
Struktur MKWK UNSIKA.pptx
Struktur MKWK UNSIKA.pptxStruktur MKWK UNSIKA.pptx
Struktur MKWK UNSIKA.pptx
 
Reimaging MKWK.pptx
Reimaging MKWK.pptxReimaging MKWK.pptx
Reimaging MKWK.pptx
 
Penulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiahPenulisan karya ilmiah
Penulisan karya ilmiah
 
UPT MKWU UNSIKA
UPT MKWU UNSIKAUPT MKWU UNSIKA
UPT MKWU UNSIKA
 
Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya
Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karyaKajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya
Kajian drama indonesia p pt 1- unsur&struktur karya
 
History of drama
History of dramaHistory of drama
History of drama
 
Types of drama
Types of dramaTypes of drama
Types of drama
 
Introduction of drama
Introduction of dramaIntroduction of drama
Introduction of drama
 
Sidang tahap Terbuka
Sidang tahap TerbukaSidang tahap Terbuka
Sidang tahap Terbuka
 
KREATIVITAS PEMANGGUNGAN PUISI
KREATIVITAS PEMANGGUNGAN PUISIKREATIVITAS PEMANGGUNGAN PUISI
KREATIVITAS PEMANGGUNGAN PUISI
 
RAGAM BENTUK PEMANGGUNGAN PUISI
RAGAM BENTUK PEMANGGUNGAN PUISIRAGAM BENTUK PEMANGGUNGAN PUISI
RAGAM BENTUK PEMANGGUNGAN PUISI
 
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam DramaMemahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
Memahami Peran Sutradara dan Artistik dalam Drama
 
Kaidah penyusunan soal pilihan ganda
Kaidah penyusunan soal pilihan gandaKaidah penyusunan soal pilihan ganda
Kaidah penyusunan soal pilihan ganda
 
Pendahuluan & Hakikat Pengkajian Drama
Pendahuluan & Hakikat Pengkajian DramaPendahuluan & Hakikat Pengkajian Drama
Pendahuluan & Hakikat Pengkajian Drama
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

APRESIASI DRAMA

  • 1. TAHAPAN APRESIASI DRAMA Oleh: Dr. Een Nurhasanah, S.S., M.A. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang
  • 2. Appreciation Istilah Apresiasi berasal dari bahasa Inggris “appreciation” yang berarti penghargaan, penilaian, pengertian. Bentuk ini berasal dari kata kerja “ to appreciate “ yang berarti menghargai, menilai, mengerti. Dalam bahasa Indonesia berarti mengapresiasi. Dengan demikian, yang dimaksud apresiasi adalah penghargaa, penilaian, dan pengertian terhadap karya sastra yang berbentuk drama, prosa maupun puisi.
  • 3. A.Tahap atau langkah-langkah pembelajaran apresiasi drama secara umum a. Tahap mengenal dan menikmati Pada tahap ini, kita berhadapan dengan suatu karya yang berupa drama. Kemudian kita mengambil suatu tindakan berupa membaca, melihat atau menonton, dan mendengarkan suatu drama. b. Tahap menghargai Pada tahap ini kita merasakan manfaat atau nilai dari drama yang telah dinikmati. Manfaat di sini berkaitan dengan kegunaan drama tersebut. Misalnya memberi kesenangan, hiburan, kepuasan, serta memperluas wawasan dan pandangan hidup.
  • 4. Lanjutan.. c. Tahap pemahaman Pada tahap ini kita melakukan tindakan meneliti serta menganalisis unsur-unsur yang membangun drama, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsiknya. Akhirnya kita menyimpulkan drama tersebut. Apakah drama tersebut termasuk baik atau tidak, bermanfaat atau tidak bagi masyarakat sastra? d. Tahap penghayatan Pada tahap ini kita membuat analisis lebih lanjut dari tahap sebelumnya, kemudian membuat interpretasi atau penafsiran terhadap drama serta menyusun argumen berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. e. Tahap aplikasi atau penerapan Segala nilai, ide, wawasan yang diserap pada tahap-tahap terdahulu diinternalisasi dengan baik, sehingga masyarakat penikmat sastra dapat mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari.
  • 5. B. Gordon (1960-an) 1. ApresiasiTahap I Didalam tahap ini, penulis menggunakan prosedur pembelajaran apresiasi drama menurut Gordon (1960-an): 1) Langkah pertama : Informasi dan konsep awal a) Masukan Informasi b) Analogi c) Upaya Pemfokusan kembali
  • 6. Lanjutan.. 2) Langkah kedua : Penciptaan jarak dan pengembangan konsep: a) Tahap pengembangan konsep b) Tahap penggunaan analogi c) Tahap pengajuan pertanyaan tugas analogi
  • 7. 2. ApresiasiTahap II 1) Struktur Bentuk a) Tokoh dan Penokohan Adalah pelukisan tokoh cerita baik keadaan fisiologis (Latar belakang fisik/ciri-ciri badani) meliputi: jenis kelamin, postur tubuh, warna kulit, warna rambut, keadaan psikologis (latar belakang kejiwaan) meliputi: temperamen, Intelegensi, moralitas, pandangan hidup, keadaan sosiologis (latar belakang kemasyarakatan) meliputi: adat istiadat, hobby, pendidikan, status sosial dan sebagainya. b) Alur Alur adalah rangkaian peristiwa yang memandu sebuah cerita.
  • 8. Lanjutan.. c) Latar dan Setting Pertanyaan untuk setting atau latar cerita adalah kapan dan dimana persitiwa (David Groote, 1997). d) Perlengkapan Adalah barang-barang atau benda yang diperlukan atau dibutuhkan di dalam sebuah pementasan drama.
  • 9. 3. ApresiasiTahap III 1) Tema Tema ada yang menyebutnya sebagai premis, root idea, thought, aim, central idea, goal, driving force dan sebagainya.Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh pengarang atau penulis melalui karangannya (Gorys Keraf, 1994). 2) Tipe Genre cerita dalam sebuah drama tersebut.
  • 10. Lanjutan.. 3) Nilai Nilai yang terkandung di dalam Naskah “Jam Dinding yang Berdetak” adalah nilai sastra, dan nilai sosial. Mengandung nilai sastra dan sosial karena konflik yang di munculkan sangat indah dan sesuai dengan kehidupan sosial yang terjadi di dalam masyarakat sesungguhnya. 4) Fungsi Di dalam Naskah “Jam Dinding yang Berdetak” terkandung beberapa fungsi yaitu fungsi eksperensial, fungsi informatif, fungsi penyadaran, dan fungsi rekreatif.
  • 11. C. Apresiasi sastra dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu: a. Tingkat menggemari, yang ditandai adanya rasa tertarik dan ingin membaca buku cipta sastra; b. Tingkat menikmati yaitu mulai dapat menikmati cipta sasta karena tumbuhnya pengertian; c. Tingkat merespons atau memberikan reaksi, mulai adanya keinginan untuk menyatakan pendapat tentang cipta sastra; dan d. Tingkat produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan kritik, terutama cipta sastra.
  • 12. D. Sejarah Drama Istilah drama berasal dari bahasa Yunani “draw” yang berarti melakukan atau berbuat sesuatu. Drama sebagai cermin pantulan hidup kita sendiri. Drama tidak hanya merupakan pencerminan atau pantulan lingkungan hidup, tetapi juga menolong kita untuk mengatasi masalahnya, untuk mengembangkannya dengan baik dengan imajinasi dan pengetian mengenai hidup itu sendiri. (Nurhasanah, 2,)
  • 13. E. Prinsip-prinsip pembelajaran apresiasi sastra yang perlu diperhatikan sebagai berikut: (1) pembelajaran sastra dapat meningkatkan kepekaan rasa terhadap budaya bangsa, khususnya bidang keseniaan; (2) pembelajaran sastra memberikan kepuasan batin dan keterampilan pengajaran karya estetis melalui bahasa; (3) pembelajaran sastra bukan merupakan pengajaran sejarah sastra, aliran, dan teori tentang sastra; (4) pembelajaran sastra merupakan pembelajaran untuk memahami nilai kemanusiaan dari karya- karya tersebut.
  • 14. PENGAJARAN APRESIASI DRAMA DI SEKOLAH melalui sastra, guru dapat mengembangkan siswa dalam hal keseimbangan antara spiritual, emosional, etika, estetika, logika dan kinestika, pengembangan kecakapan hidup, belajar sepanjang hayat, serta pendidikan kemenyeluruhan dan kemitraan (Wahyudi, 2008: 171).
  • 15. Tujuan apresiasi drama dijabarkan ke dalam kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis sastra. (1) Kemampuan mendengarkan (menyimak) sastra meliputi kemampuan mendengarkan, memahami dan mengapresiasi ragam karya sastra drama baik karya asli maupun saduran sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. (2) Kemampuan berbicara sastra meliputi kemampuan membahas dan mendiskusikan ragam karya sastra sesuai isi dan konteks lingkungan dan budaya. (3) Kemampuan membaca sastra meliputi kemampuan membaca dan memahami berbagai jenis dan ragam karya sastra serta mampu melakukan apresiasi secara tepat. (4) kemampuan menulis sastra meliputi kemampuan mengekspresikan karya sastra yang diminati dalam bentuk sastra tulis yang kreatif berdasarkan ragam yang sudah dibaca.
  • 16. PEMBENTUKAN KARAKER MELALUI APRESIASI DRAMA Pendidikan nasional kita juga mengandung ruh pendidikan berkarakter. Dalam UU RI No. 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal (1) ayat (2) disebutkan bahwa, Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD RITahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan zaman.
  • 17. Kegiatan apresiasi sastra dapat membentuk pengalaman seseorang berkenaan dengan sastra sehingga menimbulkan perubahan dan penguatan tingkah laku orang itu. Dengan kegiatan ini seseorang mengalami belajar apresiasi. Dalam proses kegiatan apresiasi sastra berupa memperhatikan, meminati, bersikap, membiasakan diri, dan menerampilkan diri berkenaan dengan sastra dengan tujuan mengenal, memahami, dan menikmati nilai yang terkandung dalam sastra sehingga hasilnya terjadi perubahan/penguatan pada tingkah laku seseorang terhadap nilai yang tinggi yang terkandung dalam karya sastra.
  • 18. Proses apresiasi sastra melibatkan tiga unsur inti, yaitu: ■ Aspek kognitif; ■ Aspek emotif; ■ Aspek evaluatif.