SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PERTEMUAN -1
ILMU PENGETAHUAN & PENELITIAN
ILMIAH
Nur Aini Gama Lestari
Filsafat
Studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis.
Soetriono (2007), seorang awam bertanya kepada
seorang ahli filsafat yang bijaksana,
“Berapa tipe manusia yang terdapat dalam kehidupan
dunia ini berdasarkan pengetahuannya ?”, Filsuf itu
menjawab:
Ada orang yang tahu di tahunya
Ada orang yang tahu di tidaktahunya
Ada orang yang tidak tahu di tahunya
Ada orang yang tidak tahu di tidaktahunya
Kemudian orang awam itu bertanya lagi,
“Bagaimana saya mendapatkan pengetahuan yang
benar ?”. “Mudah saja, ketahuilah apa yang kau tahu
dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu
“Pengetahuan dimulai dengan rasa
ingin tahu, kepastian dimulai
dengan rasa ragu-ragu, filsafat dimulai
dengan kedua-duanya. ”
Pengetahuan & Ilmu
1. Pengetahuan (knowledge) adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang
menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau dengan
pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman
mengenai sebab-akibat (kausalitas) yang hakiki dan universal.
2. Ilmu (science) adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan
sebab akibat (kausalitas) yang dan universal, dari suatu objek menurut
metode-metode tertentu yang merupakan satu kesatuan sistematis.
Kebenaran Ilmiah
1. Teori Koherensi :
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau
konsisten dengan pernyataan sebelumnya
2. Teori Korespondensi :
Suatu pernyataan dianggap benar jika, materi pengetahuan yang terkandung
dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai korespondensi
dengan objek yang dituju (Terdapat bukti empiris)
3. Teori kebenaran pragmatis :
Pernyataan dianggap benar karena memiliki sifat fungsionalitas (Apakah
pernyataan itu dapat dilaksanakan, ditindaklanjuti dalam perbuatan yang
bermanfaat)
Kebenaran Non Ilmiah
1. Kebenaran karena kebetulan : Kebenaran yang didapat dari kebetulan dan tidak
ditemukan secara ilmiah. Tidak dapat diandalkan karena kadang kita sering tertipu
dengan kebetulan yang tidak bisa dibuktikan. Namun satu atau dua kebetulan bisa
juga menjadi perantara kebenaran ilmiah.
2. Kebenaran karena akal sehat (common sense) : Akal sehat adalah serangkaian
konsep yang dipercayai dapat memecahka masalah secara praktis. Kepercayaan
bahwa hukuman fisik merupakan alat utama untuk pendidikan adalah termasuk
kebenaran akal sehat ini. Penelitian psikolgi kemudian membuktikan hal tersebut
tidak benar.
3. Kebenaran agama dan wahyu : Kebenaran mutlak dan asasi dari Allah dan rasulnya.
Beberapa hal masih bisa di nalar dengan panca indra manusia, tapi sebagian hal
lain tidak.
4. Intuitif : Kebenaran yang didapat dari proses luar sadar tanpa menggunaaakan
penalaran dan proses berpikir. Kebenaran intuitif sukar dipercaya dan tidak bisa
dibuktikan, hanya sering dimiliki oleh orang yang berpengalaman lama dan
mendarah daging disuatu bidang.
Kebenaran Non Ilmiah
5. Kebenaran karena trial dan error : Kebenaran yang di peroleh karena mengulang-
ulang pekerjaan, baik metode, tekhnik, materi dan parameter-parameter sampai
akhirnya menemukan sesuatu. Memerlukan waktu lama dan biaya tinggi.
6. Kebenaran spekulasi : kebenaran karena adanya pertimbamgan meskipun kurang
dipikirkan secara matang. Dikerjakan dengan penuh resiko, relative lebih cepat dan
biaya lebih rendah daripada trial- error.
7. Kebenaran karena kewibawaan : Kebenaran yang diterima karena pengaruh
kewibawaan seseorang. Seorang tersebut bisa ilmuan, pakar atau ahli yang memelliki
kompetensi dan otoritas dalam suatu bidang ilmu. Kadang kebenaran yang keluar
darinya diterima begitu saja tanpa perlu di uji. Kebenaran ini bisa benar tapi juga bisa
salah karena tanpa prosedur ilmiah
Penelitian Ilmiah
1. Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai
berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan
penafsiran fakta-fakta.
2. Penelitian: Suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau
melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu,
yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya(Mohammad Ali dalam Cholid).
3. Menurut J Suprapto MA, penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu
pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta/prinsip-prinsip
dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
4. Penelitian: usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan (Sutrisno Hadi MA dalam Cholid).
Penalaran
Kegiatan penalaran dapat bersifat ilmiah dan non ilmiah. Dari prosesnya,
penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran deduktif dan induktif.
A. Penalaran Deduktif Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau
simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih
umum.Penalaran Induktif
B. Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan-
pernyataan khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.
Penalaran Deduktif
U
M
U
M
KHUSUS
KHUSUS
KHUSUS
Penalaran Induktif
K
H
U
S
U
S
UMUM
UMUM
UMUM
Penalaran Deduktif
Menarik simpulan secara langsung
Misalnya 1: Misalnya 2:
Semua S adalah P. (Premis) Tidak satu pun S adalah P.(Premis)
Sebagian P adalah S (simpulan) Tidak satu pun P adalah S. impulan)
Contoh : Contoh :
Semua ikan berdarah dingin. Tidak seekor nyamuk pun adalah lalat.
(Premis) Sebagian yang berdarah dingin Tidak seekor lalat pun adalah
adalah ikan. (simpulan) nyamuk. (Simpulan) (Premis)
Penalaran Deduktif
● Misalnya 3:
Semua S adalah P. (Premis)
Tidak satupun S adalah tidak-P.
(simpulan)
● Contoh:
● Semua rudal adalah senjata
berbahaya. (Premis)
● Tidak satupun rudal adalah senjata
tidak berbahaya (simpulan
● Misalnya 4:
Tidak satu pun S adalah P.(Premis
Semua S adalah tidak P. (simpulan)
● Contoh:
● Tidak seekor pun harimau adalah
singa. (Premis)
● Semua harimau adalah bukan
singa. (Simpulan)
Penalaran Deduktif Menarik simpulan secara langsung
Penalaran Deduktif
Menarik simpulan secara langsung
Misalnya 5:
Semua S adalah P. (Premis)
Tidak satu pun S adalah tidak-P. (Simpulan)
Tidak satu pun tidak P adalah S. (Simpulan)
Contoh :
Semua gajah adalah berbelalai. (Premis)
Tidak satu pun gajah adalah tidak berbelalai. (Simpulan)
Tidak satu pun yang tidak berbelalai adalah gajah. (Simpulan)
Penalaran Deduktif
 Menarik simpulan secara tidak langsung
Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita
memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang
bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tahu.
 Silogisme merupakan bentuk penalaran dengan cara
menghubung-hubungkan dua pernyataan yang
berlainan untuk dapat ditarik simpulannya.
Unsur-unsur yang terdapat dalam Silogisme
1. Premis Umum (Premis Mayor)  menyatakan bahwa semua
anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal yang
tersebut pada (B)
2. Premis Khusus (Premis Minor)  menyatakan bahwa sesuatu
atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A)
3. Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C)
memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B
RUMUS : PU : Semua A=B
PK : Semua C =A
S : Semua C =B
Contoh penelitian dengan penalaran induktif dan deduktif
1. Seorang peneliti mengamati pola-pola gerakan peluru dalam beberapa kali
tembakan senapan. Peneliti tersebut menggunakan pola gerakan tersebut untuk
mengetahui bagaimana cara membidik sasaran dengan akurat.
2. Seorang peneliti merumuskan hipotesis tentang pengaruh densitas material
terhadap ketahanan pada uji tarik. Peneliti tersebut menggunakan hipotesis untuk
menyimpulkan ada atau tidaknya pengaruh densitas material terhadap daya tahan
pada uji tarik.
3. Seorang peneliti mengumpulkan data pengguna kendaraan bermotor tentang
preferensi mengenai kendaraan hemat energi. Peneliti menggunakan data
tersebut untuk merancang kendaraan hemat energi.
4. Seorang peneliti mengembangkan teori tentang dampak penambahan kapur barus
terhadap performa kendaraan dan kemudian mengumpulkan data untuk
mengevaluasi teori tersebut didukung dengan bukti.
5. Seorang peneliti menggunakan teori yang ada tentang penyebab karburator
mengembun untuk mengidentifikasi karakteristik kendaraan yang paling mungkin
terjadi masalah tersebut dan kemudian menguji prediksi tersebut melalui studi
kasus
Langkah induktif
1. Observasi atau pengamatan
2. Amati polanya
3. Mengembangkan teori
Langkah deduktif
1. Mulai dengan teori yang sudah
ada
2. Merumuskan hipotesis
berdasarkan teori yang ada
3. Kumpulkan data untuk menguji
hipotesis
Karakteristik Penelitian
o 1. Rasional : Penyelidikan ilmiah terhadap sesuatu yang masuk
akal dan terjangkau oleh penalaran manusia
o 2. Empiris : Penyelidikan ilmiah dengan menggunakan cara-cara
tertentu yang dapat teramati oleh pancaindra manusia
o 3. Sistematis : penyelidikan ilmiah dengan menggunakan proses
dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Tujuan Umum Penelitian Ilmiah
1. Tujuan Eksploratif : Menemukan ilmu pengetahuan
yang baru dalam bidang tertentu.
2. Tujuan Verivikatif : Membuktikan atau menguji
kebenaran dari sesuatu ilmu pengetahuan
3. Tujuan Pengembangan : Memperdalam ilmu
pengetahuan yang ada
Metodologi dan Metode Penelitian
1. Berdasarkan Etimologi
a. Metode (method) berarti metode atau cara
b. Metodologi terdiri dari dua suku kata yaitu method dan logos yang artinya
adalah ilmu tentang metode
2. Berdasarkan Pengertian
a. Metode adalah “prosedur, teknik, atau langkah untuk melakukan sesuatu,
terutama untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Metodologi adalah “prosedur ilmiah yang didalamnya termasuk pembentukan
konsep, preposisi, model, hipotesis, dan teori, termasuk metode itu sendiri.
3. Berdasarkan Sifat
a. Metode bersifat khusus. Metode lebih berkaitan dengan teknis saja dari
keseluruhan yang dibahas dalam metodologi.
b. Metodologi bersifat umum. Metodologi merupakan sistem panduan untuk
memecahkan persoalan, dengan komponen spesifiknya adalah bentuk, tugas,
metode, teknik dan alat
Kerangka Berpikir Ilmiah
1. Merumuskan masalah : mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya
2. Kerangka berpikir : suatu dasar penelitian yang mencakup penggabungan
antara teori, observasi, fakta, serta kajian pustaka yang akan dijadikan
landasan dalam melakukan karya tulis ilmiah
3. Mengajukan hipotesis : jawaban sementara yang merupakan simpulan
dari kerangka berpikir
4. Pengujian Hipotesis : pengumpulan data yang relevan dengan hipotesis
yang diajukan kemudian mengolah data dan menganalisis data untuk
menguji kebenaran hipotesis
5. Menarik kesimpulan : menentukan jawaban atas permasalahan.
Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan
1. Penelitian Dasar
Untuk memperluas batas ilmu pengetahuan dengan memverifikasi teori yang
telah ada atau mengetahui lebih lanjut tentang suatu konsep.
a. Penelitian induktif
Pendekatan penelitian yang melibatkan pengumpulan dan analisis data
untuk mengembangkan teori atau hipotesis. Dalam pendekatan ini, peneliti
memulai dengan pengamatan dan data yang spesifik dan kemudian bekerja
menuju teori dan kesimpulan yang lebih umum.
b. Penelitian deduktif adalah bentuk penelitian yang dimulai dengan sebuah
teori atau hipotesis dan berusaha menguji validitasnya melalui pengumpulan
dan analisis data. Peneliti memulai dengan teori atau gagasan umum dan
kemudian mengembangkan hipotesis spesifik berdasarkan teori tersebut.
Hipotesis ini kemudian diuji melalui pengumpulan data, yang kemudian
dianalisis untuk menentukan apakah data tersebut mendukung atau menolak
teori atau hipotesis awal.
Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan
2. Penelitian Terapan
Untuk menjawab tentang permasalahan khusus atau membuat
keputusan tentang suatu kebijakan khusus
a. Penelitian evaluasi
Penelitian yang diharapkan dapat memberi masukan atau
mendukung pengambilan keputusan tentang alternatif tindakan.
b. Penelitian dan pengembangan
Mengembangkan produk agar kualitas produk lebih baik
c. Penelitian tindakan
Penelitian yang dilakukan segera sebagai tindakan pemecahan
masalah

More Related Content

Similar to 1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx

Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianSigit Kindarto
 
Tugas 1. iqbal_paper_konsep_dasar_berfikir_ilmiah_dengan_penalaran_deduktif,_...
Tugas 1. iqbal_paper_konsep_dasar_berfikir_ilmiah_dengan_penalaran_deduktif,_...Tugas 1. iqbal_paper_konsep_dasar_berfikir_ilmiah_dengan_penalaran_deduktif,_...
Tugas 1. iqbal_paper_konsep_dasar_berfikir_ilmiah_dengan_penalaran_deduktif,_...'Mhiiaa Ntuu Cie BieberBeiibebh
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxdemas12
 

Similar to 1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx (20)

Proses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan PenelitianProses Berpikir Dan Penelitian
Proses Berpikir Dan Penelitian
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
Tugas 1. iqbal_paper_konsep_dasar_berfikir_ilmiah_dengan_penalaran_deduktif,_...
Tugas 1. iqbal_paper_konsep_dasar_berfikir_ilmiah_dengan_penalaran_deduktif,_...Tugas 1. iqbal_paper_konsep_dasar_berfikir_ilmiah_dengan_penalaran_deduktif,_...
Tugas 1. iqbal_paper_konsep_dasar_berfikir_ilmiah_dengan_penalaran_deduktif,_...
 
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
langkah metode ilmiah
langkah metode ilmiahlangkah metode ilmiah
langkah metode ilmiah
 
TUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFATTUGAS FILSAFAT
TUGAS FILSAFAT
 
APA ITU ILMU
APA ITU ILMUAPA ITU ILMU
APA ITU ILMU
 
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptxKel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
 
Jawaban UTS IAD IBD & ISD
Jawaban UTS IAD IBD & ISDJawaban UTS IAD IBD & ISD
Jawaban UTS IAD IBD & ISD
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
METLIT 1.pptx
METLIT 1.pptxMETLIT 1.pptx
METLIT 1.pptx
 
Hakikat penelitian
Hakikat penelitianHakikat penelitian
Hakikat penelitian
 

Recently uploaded

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 

Recently uploaded (12)

Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 

1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx

  • 1. PERTEMUAN -1 ILMU PENGETAHUAN & PENELITIAN ILMIAH Nur Aini Gama Lestari
  • 2. Filsafat Studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Soetriono (2007), seorang awam bertanya kepada seorang ahli filsafat yang bijaksana, “Berapa tipe manusia yang terdapat dalam kehidupan dunia ini berdasarkan pengetahuannya ?”, Filsuf itu menjawab: Ada orang yang tahu di tahunya Ada orang yang tahu di tidaktahunya Ada orang yang tidak tahu di tahunya Ada orang yang tidak tahu di tidaktahunya Kemudian orang awam itu bertanya lagi, “Bagaimana saya mendapatkan pengetahuan yang benar ?”. “Mudah saja, ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu
  • 3. “Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu, filsafat dimulai dengan kedua-duanya. ”
  • 4. Pengetahuan & Ilmu 1. Pengetahuan (knowledge) adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman mengenai sebab-akibat (kausalitas) yang hakiki dan universal. 2. Ilmu (science) adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan hubungan sebab akibat (kausalitas) yang dan universal, dari suatu objek menurut metode-metode tertentu yang merupakan satu kesatuan sistematis.
  • 5.
  • 6. Kebenaran Ilmiah 1. Teori Koherensi : Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya 2. Teori Korespondensi : Suatu pernyataan dianggap benar jika, materi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai korespondensi dengan objek yang dituju (Terdapat bukti empiris) 3. Teori kebenaran pragmatis : Pernyataan dianggap benar karena memiliki sifat fungsionalitas (Apakah pernyataan itu dapat dilaksanakan, ditindaklanjuti dalam perbuatan yang bermanfaat)
  • 7. Kebenaran Non Ilmiah 1. Kebenaran karena kebetulan : Kebenaran yang didapat dari kebetulan dan tidak ditemukan secara ilmiah. Tidak dapat diandalkan karena kadang kita sering tertipu dengan kebetulan yang tidak bisa dibuktikan. Namun satu atau dua kebetulan bisa juga menjadi perantara kebenaran ilmiah. 2. Kebenaran karena akal sehat (common sense) : Akal sehat adalah serangkaian konsep yang dipercayai dapat memecahka masalah secara praktis. Kepercayaan bahwa hukuman fisik merupakan alat utama untuk pendidikan adalah termasuk kebenaran akal sehat ini. Penelitian psikolgi kemudian membuktikan hal tersebut tidak benar. 3. Kebenaran agama dan wahyu : Kebenaran mutlak dan asasi dari Allah dan rasulnya. Beberapa hal masih bisa di nalar dengan panca indra manusia, tapi sebagian hal lain tidak. 4. Intuitif : Kebenaran yang didapat dari proses luar sadar tanpa menggunaaakan penalaran dan proses berpikir. Kebenaran intuitif sukar dipercaya dan tidak bisa dibuktikan, hanya sering dimiliki oleh orang yang berpengalaman lama dan mendarah daging disuatu bidang.
  • 8. Kebenaran Non Ilmiah 5. Kebenaran karena trial dan error : Kebenaran yang di peroleh karena mengulang- ulang pekerjaan, baik metode, tekhnik, materi dan parameter-parameter sampai akhirnya menemukan sesuatu. Memerlukan waktu lama dan biaya tinggi. 6. Kebenaran spekulasi : kebenaran karena adanya pertimbamgan meskipun kurang dipikirkan secara matang. Dikerjakan dengan penuh resiko, relative lebih cepat dan biaya lebih rendah daripada trial- error. 7. Kebenaran karena kewibawaan : Kebenaran yang diterima karena pengaruh kewibawaan seseorang. Seorang tersebut bisa ilmuan, pakar atau ahli yang memelliki kompetensi dan otoritas dalam suatu bidang ilmu. Kadang kebenaran yang keluar darinya diterima begitu saja tanpa perlu di uji. Kebenaran ini bisa benar tapi juga bisa salah karena tanpa prosedur ilmiah
  • 9. Penelitian Ilmiah 1. Menurut David H. Penny, penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. 2. Penelitian: Suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya(Mohammad Ali dalam Cholid). 3. Menurut J Suprapto MA, penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta/prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. 4. Penelitian: usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan (Sutrisno Hadi MA dalam Cholid).
  • 10. Penalaran Kegiatan penalaran dapat bersifat ilmiah dan non ilmiah. Dari prosesnya, penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran deduktif dan induktif. A. Penalaran Deduktif Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum.Penalaran Induktif B. Penalaran induktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan- pernyataan khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.
  • 12.
  • 13. Penalaran Deduktif Menarik simpulan secara langsung Misalnya 1: Misalnya 2: Semua S adalah P. (Premis) Tidak satu pun S adalah P.(Premis) Sebagian P adalah S (simpulan) Tidak satu pun P adalah S. impulan) Contoh : Contoh : Semua ikan berdarah dingin. Tidak seekor nyamuk pun adalah lalat. (Premis) Sebagian yang berdarah dingin Tidak seekor lalat pun adalah adalah ikan. (simpulan) nyamuk. (Simpulan) (Premis)
  • 14. Penalaran Deduktif ● Misalnya 3: Semua S adalah P. (Premis) Tidak satupun S adalah tidak-P. (simpulan) ● Contoh: ● Semua rudal adalah senjata berbahaya. (Premis) ● Tidak satupun rudal adalah senjata tidak berbahaya (simpulan ● Misalnya 4: Tidak satu pun S adalah P.(Premis Semua S adalah tidak P. (simpulan) ● Contoh: ● Tidak seekor pun harimau adalah singa. (Premis) ● Semua harimau adalah bukan singa. (Simpulan) Penalaran Deduktif Menarik simpulan secara langsung
  • 15. Penalaran Deduktif Menarik simpulan secara langsung Misalnya 5: Semua S adalah P. (Premis) Tidak satu pun S adalah tidak-P. (Simpulan) Tidak satu pun tidak P adalah S. (Simpulan) Contoh : Semua gajah adalah berbelalai. (Premis) Tidak satu pun gajah adalah tidak berbelalai. (Simpulan) Tidak satu pun yang tidak berbelalai adalah gajah. (Simpulan)
  • 16. Penalaran Deduktif  Menarik simpulan secara tidak langsung Untuk menarik simpulan secara tidak langsung ini, kita memerlukan suatu premis (pernyataan dasar) yang bersifat pengetahuan yang semua orang sudah tahu.  Silogisme merupakan bentuk penalaran dengan cara menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik simpulannya.
  • 17. Unsur-unsur yang terdapat dalam Silogisme 1. Premis Umum (Premis Mayor)  menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada (B) 2. Premis Khusus (Premis Minor)  menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A) 3. Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B RUMUS : PU : Semua A=B PK : Semua C =A S : Semua C =B
  • 18. Contoh penelitian dengan penalaran induktif dan deduktif 1. Seorang peneliti mengamati pola-pola gerakan peluru dalam beberapa kali tembakan senapan. Peneliti tersebut menggunakan pola gerakan tersebut untuk mengetahui bagaimana cara membidik sasaran dengan akurat. 2. Seorang peneliti merumuskan hipotesis tentang pengaruh densitas material terhadap ketahanan pada uji tarik. Peneliti tersebut menggunakan hipotesis untuk menyimpulkan ada atau tidaknya pengaruh densitas material terhadap daya tahan pada uji tarik. 3. Seorang peneliti mengumpulkan data pengguna kendaraan bermotor tentang preferensi mengenai kendaraan hemat energi. Peneliti menggunakan data tersebut untuk merancang kendaraan hemat energi. 4. Seorang peneliti mengembangkan teori tentang dampak penambahan kapur barus terhadap performa kendaraan dan kemudian mengumpulkan data untuk mengevaluasi teori tersebut didukung dengan bukti. 5. Seorang peneliti menggunakan teori yang ada tentang penyebab karburator mengembun untuk mengidentifikasi karakteristik kendaraan yang paling mungkin terjadi masalah tersebut dan kemudian menguji prediksi tersebut melalui studi kasus
  • 19. Langkah induktif 1. Observasi atau pengamatan 2. Amati polanya 3. Mengembangkan teori Langkah deduktif 1. Mulai dengan teori yang sudah ada 2. Merumuskan hipotesis berdasarkan teori yang ada 3. Kumpulkan data untuk menguji hipotesis
  • 20. Karakteristik Penelitian o 1. Rasional : Penyelidikan ilmiah terhadap sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia o 2. Empiris : Penyelidikan ilmiah dengan menggunakan cara-cara tertentu yang dapat teramati oleh pancaindra manusia o 3. Sistematis : penyelidikan ilmiah dengan menggunakan proses dengan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
  • 21. Tujuan Umum Penelitian Ilmiah 1. Tujuan Eksploratif : Menemukan ilmu pengetahuan yang baru dalam bidang tertentu. 2. Tujuan Verivikatif : Membuktikan atau menguji kebenaran dari sesuatu ilmu pengetahuan 3. Tujuan Pengembangan : Memperdalam ilmu pengetahuan yang ada
  • 22. Metodologi dan Metode Penelitian 1. Berdasarkan Etimologi a. Metode (method) berarti metode atau cara b. Metodologi terdiri dari dua suku kata yaitu method dan logos yang artinya adalah ilmu tentang metode 2. Berdasarkan Pengertian a. Metode adalah “prosedur, teknik, atau langkah untuk melakukan sesuatu, terutama untuk mencapai tujuan tertentu. b. Metodologi adalah “prosedur ilmiah yang didalamnya termasuk pembentukan konsep, preposisi, model, hipotesis, dan teori, termasuk metode itu sendiri. 3. Berdasarkan Sifat a. Metode bersifat khusus. Metode lebih berkaitan dengan teknis saja dari keseluruhan yang dibahas dalam metodologi. b. Metodologi bersifat umum. Metodologi merupakan sistem panduan untuk memecahkan persoalan, dengan komponen spesifiknya adalah bentuk, tugas, metode, teknik dan alat
  • 23. Kerangka Berpikir Ilmiah 1. Merumuskan masalah : mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya 2. Kerangka berpikir : suatu dasar penelitian yang mencakup penggabungan antara teori, observasi, fakta, serta kajian pustaka yang akan dijadikan landasan dalam melakukan karya tulis ilmiah 3. Mengajukan hipotesis : jawaban sementara yang merupakan simpulan dari kerangka berpikir 4. Pengujian Hipotesis : pengumpulan data yang relevan dengan hipotesis yang diajukan kemudian mengolah data dan menganalisis data untuk menguji kebenaran hipotesis 5. Menarik kesimpulan : menentukan jawaban atas permasalahan.
  • 24. Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan 1. Penelitian Dasar Untuk memperluas batas ilmu pengetahuan dengan memverifikasi teori yang telah ada atau mengetahui lebih lanjut tentang suatu konsep. a. Penelitian induktif Pendekatan penelitian yang melibatkan pengumpulan dan analisis data untuk mengembangkan teori atau hipotesis. Dalam pendekatan ini, peneliti memulai dengan pengamatan dan data yang spesifik dan kemudian bekerja menuju teori dan kesimpulan yang lebih umum. b. Penelitian deduktif adalah bentuk penelitian yang dimulai dengan sebuah teori atau hipotesis dan berusaha menguji validitasnya melalui pengumpulan dan analisis data. Peneliti memulai dengan teori atau gagasan umum dan kemudian mengembangkan hipotesis spesifik berdasarkan teori tersebut. Hipotesis ini kemudian diuji melalui pengumpulan data, yang kemudian dianalisis untuk menentukan apakah data tersebut mendukung atau menolak teori atau hipotesis awal.
  • 25. Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan 2. Penelitian Terapan Untuk menjawab tentang permasalahan khusus atau membuat keputusan tentang suatu kebijakan khusus a. Penelitian evaluasi Penelitian yang diharapkan dapat memberi masukan atau mendukung pengambilan keputusan tentang alternatif tindakan. b. Penelitian dan pengembangan Mengembangkan produk agar kualitas produk lebih baik c. Penelitian tindakan Penelitian yang dilakukan segera sebagai tindakan pemecahan masalah

Editor's Notes

  1. Kebenaran yang terbangun atas penalaran logika ilmiah
  2. Metodologi lebih bersifat general. Metodologi adalah sistem panduan untuk memecahkan persoalan, dengan komponen spesifiknya adalah bentuk, tugas, metode, teknik dan alat.  Metode berada di dalam metodologi, atau dengan kata lain, metode lebih berkaitan dengan teknis saja dari keseluruhan yang dibahas dalam metodologi. Dalam konteks penelitian, yang termasuk metode adalah teknik penggalian data, teknik pengolahan data, penentuan populasi serta sampel dan sejenisnya.
  3. Kajian teori – penngajuan hipotesis : deduktif Pengujian hipotesis – generalisasi : proses berpikir induktif
  4. Sifat penelitian : pengembangan ilmu, menjawab sedikit pertanyaan, satu atau dua bidang ilmu
  5. Sifat penelitian : pemacahan masalah, menjawab beberapa pertanyaan, multidisiplin