SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
SISTEM PROTEKSI
TENAGA LISTRIK
Kelompok 5:
3B - D4 Teknik Pembangkit Energi
 Syamsul Maarif (44219043)
Dosen Pembimbing :
Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.
 Ninda Nurfadhilah S. (44219036)
 Nabila Ramadhani (44219034)
Persyaratan Sistem Proteksi
Perlengkapan Pada Sitem Proteksi
Pokok Pembahasan
Pengertian Sistem Proteksi
Daerah Sistem Proteksi
Fungsi Sistem Proteksi
Jenis Sistem Proteksi
1.
3.
2.
4.
5.
6.
Pengertian System Proteksi
Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga
listrik yang terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik,
trafo tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik yang
dipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari
gangguan listrik atau beban lebih, dengan cara memisahkan
bagian sistem tenaga listrik yang terganggu.
GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
GANGGUAN BEBAN LEBIH
Arus mengalir melebihi kapasitas
peralatan listrik dan pengaman yang
terpasang
GANGGUAN HUBUNG SINGKAT
Gangguan hubung singkat dapat terjadi
antar fasa (3fasa atau 2 fasa), 2 fasa ketanah
dan 1 fasa ketanah yang sifatnya bisa temporer
atau permanen.
GANGGUAN TEGANGAN LEBIH
Terjadi akibat adanya kelainan
pada sistem tenaga listrik, seperti
tegangan lebih karena adanya surja
petir yang mengenai peralatan listrik. GANGGUAN KETIDAKSTABILAN
Disebabkan karena adanya gangguan
hubung singkat di sistem tenaga listrik atau
lepasnya pembangkit, yang dapat menyebabkan
unit unit pembangkit lepas sinkron.
# #
# #
#
#
Persyaratan Sistem Proteksi
Fungsi sistem proteksi adalah untuk
mengatasi gangguan secepat dan
sesegera mungkin. Tujuan utamanya
adalah mengamankan kontinuitas
pasokan daya dengan menghilangkan
setiap gangguan
Selektivitas Stabilitas
Stabilitas dapat didefinisikan sebagai
kemampuan untuk tetap konsisten hanya
bekerja pada daerah proteksi di mana dia
dirancang tanpa terpengaruh oleh berbagai
parameter luar yang tidak merupakan
besaran yang perlu diperhitungkan.
Kecepatan Sensitivitas
01 02
03 04
Relay harus mempunyai kepekaan
yang tinggi terhadap besaran
minimal (kritis) sebagaimana
direncanakan.
Selektivitas berarti rele harus
mempunyai daya beda, sehingga
mampu dengan tepat memilih bagian
yang terkena gangguan.
Daerah Sistem Proteksi
Zone Transmisi
Zone Transformator Step-Down
Zone Beban
4
5
6
1
2
3
Zone Generator
Zone Transformator Step-Up
Zone Busbar
1
2
3
3
4
3 5 6
Fungsi Sistem Proteksi
Mencegah kerusakan
peralatan-peralatan pada
sistem tenaga listrik akibat
terjadinya gangguan atau
kondisi operasi sistem yang
tidak normal.
Memberikan pelayanan tenaga
listrik dengan keandalan dan
mutu tinggi kepada konsumen.
Mempersempit daerah yang
terganggu sehingga gangguan
tidak melebar pada sistem
yang lebih luas.
Mengamankan manusia dari
bahaya yang ditimbulkan oleh
tenaga listrik.
Mengurangi kerusakan
peralatan-peralatan pada
sistem tenaga listrik akibat
terjadinya gangguan atau
kondisi operasi sistem yang
tidak normal.
04 05
01 02
03
Jenis Sistem Proteksi
Proteksi Generator
• Pada generator berukuran sedang
hingga besar digunakan OCR (51)
• Untuk generator berukuran kecil
digunakan MCCB.
Proteksi Transmisi
Untuk mengamankan trafo dari
gangguan internal trafo yang
menimbulkan gas, dimana gas
tersebut timbul akibat adanya
hubung singkat didalam trafo atau
akibat busur dalam trafo.
Proteksi Distribusi
Saat terjadi gangguan HS
berpengaruh pada trafo tenaga
dan generator.
Proteksi Transformator
Relai penghantar yang prinsip
kerjanya berdasarkan pengukuran
impedansi penghantar.
Pembagian Tugas Sistem
Proteksi
PROTEKSI UTAMA, berfungsi untuk mempertinggi kehandalan, kecepatan kerja, dan
fleksibilitas sistem proteksi terhadap sistem tenaga.
PROTEKSI PENGGANTI, berfungsi jika proteksi utama menghadapi kerusakan untuk
mengatasi gangguan yang terjadi.
PROTEKSI TAMBAHAN, berfungsi untuk pemakaian pada waktu tertentu sebagai
pembantu proteksi utama pada daerah tertentu yang dibutuhkan.
Perlengkapan Pada Sistem Proteksi
Lightning Arrester
Ligthning arrester biasa
disebut dengan Arrester dan
berfungsi sebagai pengaman
instalasi
Pemutus Tenaga
(PMT)
Berfungsi untuk memutuskan
hubungan tenaga listrik dalam
keadaan gangguan maupun
dalam keadaan berbeban dan
proses ini harus dapat
dilakukan dengan cepat
Trafo tegangan
Berfungsi untuk menurunkan
tegangan tinggi menjadi
tegangan rendah, yang di
perlukan untuk alat-alat ukur
(pengukuran) dan alat
pengaman (proteksi)
Perlengkapan Pada Sistem Proteksi
Trafo Arus
Berfungsi untuk menurunkan
arus besar pada tegangan
tinggi menjadi arus kecil pada
tegangan rendah untuk
keperluan pengukuran dan
pengaman (proteksi)
Rail (busbar)
Berfungsi sebagai titik
pertemuan/hubungan trafo-
trafo tenaga
Trafo Tenaga
Trafo tenaga berfungsi
menyalurkan tenaga/daya
dari tegangan tinggi atau
Sebaliknya
(mentransformasikan
tegangan)
Perlengkapan Pada Sistem Proteksi
Saklar Pemisah
(PMS)
Berfungsi untuk
mengisolasikan
peralatan listrik dari
peralatan lain atau
instalasi lain yang
bertegangan.
Saklar Pemutus
Tenaga (PMT)
Berfungsi untuk
menghubungkan dan
memutuskan rangkaian
pada saat berbeban
(pada kondisi arus
beban normal atau
pada saat terjadi arus
gangguan).
Saklar Pentanahan
Sakelar ini untuk
menghubungkankawat
konduktor dengan tanah / bumi
yang berfungsi untuk
menghilangkan/mentanahkan
tegangan induksi pada
konduktor pada saat akan
dilakukan perawatan atau
pengisolasian suatu sistem.
Perlengkapan Pada Sistem Proteksi
Kompensator
Kompensator didalam
system pneyaliran tenaga
listrik disebut pula alat
pengubah fasa yang dipakai
untuk mengatur jatuh
tegangan pada saluran
transmisi atau
transformator
Peralatan SCADA
dan Telekomunikasi
Rele Proteksi dan
Papan Alarm
(Announciator)
Rele proteksi yaitu alat
yang bekerja secara
otomatis untuk
mengamankan suatu
peralatan listrik saat
terjadi gangguan,
Relay Proteksi
Relay proteksi adalah susunan peralatan
pengaman yang dapat merasakan atau mengukur
adanya gangguan atau ketidakstabilan sistem, yang
kemudian secara otomatis dapat memberikan respon
berupa sinyal untuk menggerakkan sistem mekanis
pemutus tenaga agar dapat terpisahkan bagian yang
terganggu.
Rele proteksi biasanya digunakan untuk, terutama:
a. Memberikan tanda bahaya atau membuka circuit
breaker (CB)
b. Memutuskan bagian sistem yang tidak normal
c. Melepas pemutus tenaga
Tujuan Relay proteksi
a. Mencegah kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik
b. Mengurangi kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik
c. Mempersempit daerah yang terganggu
e. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh tenaga listrik.
d. Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan kehandalan dan mutu tinggi kepada konsumen
Klasifikasi Relay Proteksi
Berdasarkan prinsip kerja
Rele proteksi ditinjau berdasarkan prinsip
kerjanya dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :
1. Rele Temperatur (Thermal Relay)
2. Rele Elektromanetik (Electromagnetic Relay)
3. Rele Statis (Static Relay)
Klasifikasi Relay Proteksi
Berdasarkan Besar Ukuran dan Fungsinya
Sistem proteksi ditinjau berdasarkan besaran ukuran dan fungsinya dapat
diklasifikasikan menjadi lima yaitu:
a. Rele proteksi yang bekerja bila besar ukurannya turun sampai dibawah
harga tertentu. Contohnya : rele tegangan kurang (Under Voltage Relay)
b. Rele proteksi yang akan bekerja bila besaran ukurnya melebihi harga
tertentuc. Contohnya : rele arus lebih (Over Current Relay)
c. Rele Daya yaitu jenis rele berarah, rele ini akan bekerja bila arah daya
mengalir ke suatu arah tertentu yang tidak dikehendaki.
d. Rele proteksi jenis differensial yaitu jenis rele proteksi yang akan bekerja
berdasarkan perbedaan tegangan atau perbedaan arus antar fasa.
e. Rele jarak yaitu rele proteksi yang bekerjanya berdasarkan pada
perbandingan harga tegangan dan arus. Jadi dapat dikatakan bahwa
besaran yang dideteksi adalah impedansi
Fungsi dan Prinsip Kerja
Relay Proteksi
Relay Diferensial
Prinsip
Membandingkan arus yang masuk ke peralatan
dengan arus yang keluar dari peralatan tersebut
Fungsi
Untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat yang terjadi dalam daerah
pengaman transformator.
Cara Kerja
Membandingkan antara arus yang masuk dengan arus
yang keluar.
Skema dan Bentuk Fisik
Relay Diffrensial
Relay Bucholz
Fungsi
Untuk mengamankan trafo dari gangguan internal
trafo yang menimbulkan gas, dimana gas
tersebut timbul akibat adanya hubung singkat
didalam trafo atau akibat busur dalam trafo
Prinsip
yaitu gas yang timbul di dalam trafo akan
mengalir melalui pipa dan besarnya tekanan gas
ini akan mengerjakan relai dalam 2 tahap yaitu:
1. Mengerjakan alarm bucholz 1st pada kontak
bagian atas 1
2. Mengerjakan perintah trip ke PMT pada
kontak bagian bawah 2
Bentuk Fisik dari Relay
Bucholtz
Relay Tangki Tanah
Fungsi
untuk mengamankan transformator terhadap
hubung singkat antara kumparan dengan tangki
transformator yang titik netralnya ditanahkan.
Rele yang digunakan untuk mengatasi hal ini
adalah rele tangki tanah
Prinsip
mendeteksi arus hubung singkat, sehingga rele
hanya dapat merasakan gangguan tanah dan
efektif pada transformator yang titik netralnya
ditanahkan. Agar lebih efektif lagi, maka antara
tangki transformator dan tanah harus dibatasi
dengan isolator.
Skema relay tangki tanah
Relay Gangguan Tanah Terbatas
Fungsi
Untuk mengamankan transformator terhadap gangguan
tanah didekat titik netral yang tidak dapat terdeteksi oleh
rele differensial.
Prinsip kerja
Bila terjadi gangguan tanah di luar daerah proteksinya,
maka tidak akan ada arus yang mengalir ke rele dan rele
tidak akan bekerja. Tetapi bila terjadi gangguan tanah di
dalam daerah proteksinya akan timbul arus gangguan dan
arus mengalir ke rele, dengan demikian maka rele
gangguan tanah terbatas akan bekerja untuk mengisolir
gangguan.
Single diagram Relay
Gangguan Tanah Terbatas
Relay Tekanan Lebih
Jika terjadi tekanan yang berlebihan di dalam
transformator akibat gangguan dalam (Internal Fault)
tekanan tersebut akan berusaha mendesak ke
tempat-tempat bagian dalam tangki transformator
yang bertekanan rendah.
Bentuk Fisik dari Relay Tekan
Lebih
Relay Suhu
Fungsi
untuk mendeteksi suhu minyak dan suhu
kumparan secara langsung dan dipasang pada
semua transformator
Relay suhu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
relay suhu winding (belitan) dan relay suhu Oil
(Minyak trafo) yang bekerja pada dua tahap:
Tahap 1 : mengerjakan alarm
Tahap 2 : memerintahkan trip ke PMT
Relay Suhu
Relay Beban Lebih
Fungsi
untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan beban lebih.
Prinsip kerja
Relay beban lebih atau rele thermis ini
berdasarkan perubahan yang temperature
yang bekerjanya menggunakan bimetal.
Bimetal yang dialiri arus listrik dari
transformator arus ini mempunyai ketebalan
tertentu dan ketebalan ini yang akan
mempengaruhi kecepatan rele untuk bekerja.
Relay Arus Berarah
Fungsi
Untuk mengamankan transformator terhadap
gangguan hubung singkat dua fasa dan tiga fasa
Relay arus berarah hanya akan bekerja untuk arah
tertentu. Rele arus berarah mempunyai dua elemen
yaitu :
● 1. Elemen arah, yaitu untuk menentukan arah
kerja rele
● 2. Elemen kerja, yaitu elemen yang berfungsi
untuk mendeteksi besaran arus gangguan.
SESI TANYA JAWAB
THANKS

More Related Content

What's hot

Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksiRidwan Satria
 
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-ttMateri 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-ttTim Suwardiyanto
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirrezon arif
 
proteksi sistem tenaga listrik
 proteksi sistem tenaga listrik proteksi sistem tenaga listrik
proteksi sistem tenaga listrikAnwar Sapi'i
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiNurFauziPamungkas
 
pengaturan frekuensi
pengaturan frekuensipengaturan frekuensi
pengaturan frekuensiridhomahendra
 
Partiel discharge dan korona
Partiel discharge dan koronaPartiel discharge dan korona
Partiel discharge dan koronaKornelia Pakiding
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukIrfan Nurhadi
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 

What's hot (20)

PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Pertemuan 7.ppt
Pertemuan 7.pptPertemuan 7.ppt
Pertemuan 7.ppt
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-ttMateri 2-dasar-sistem-proteksi-tt
Materi 2-dasar-sistem-proteksi-tt
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
Jaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrikJaringan distribusi tenaga listrik
Jaringan distribusi tenaga listrik
 
proteksi sistem tenaga listrik
 proteksi sistem tenaga listrik proteksi sistem tenaga listrik
proteksi sistem tenaga listrik
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan TinggiTugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
Tugas Kelompok 1 Dasar Pembangkitan dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi
 
pengaturan frekuensi
pengaturan frekuensipengaturan frekuensi
pengaturan frekuensi
 
Partiel discharge dan korona
Partiel discharge dan koronaPartiel discharge dan korona
Partiel discharge dan korona
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu induk
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 

Similar to SISTEM PROTEKSI LISTRIK

Jurnal harry furqan pdf
Jurnal harry furqan pdfJurnal harry furqan pdf
Jurnal harry furqan pdfharry furqan
 
prinsip-dasar-proteksi.ppt
prinsip-dasar-proteksi.pptprinsip-dasar-proteksi.ppt
prinsip-dasar-proteksi.pptssuserb5d70c
 
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptxproteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptxHeryHendra4
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptxTRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptxSyahrizsyam01
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfAbdulSurokhman
 
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptproteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptPriyoNurmanto3
 

Similar to SISTEM PROTEKSI LISTRIK (20)

Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
Proteksi
ProteksiProteksi
Proteksi
 
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Jurnal harry furqan pdf
Jurnal harry furqan pdfJurnal harry furqan pdf
Jurnal harry furqan pdf
 
prinsip-dasar-proteksi.ppt
prinsip-dasar-proteksi.pptprinsip-dasar-proteksi.ppt
prinsip-dasar-proteksi.ppt
 
Pertemuan 2.ppt
Pertemuan 2.pptPertemuan 2.ppt
Pertemuan 2.ppt
 
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptxproteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
proteksi sistem distribusi kelompok 6.pptx
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK SWITCH GEAR  PADA  SISTEM TENAGA LISTRIK
SWITCH GEAR PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
 
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptxTRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
TRANSFORMATOR KELOMPOK 11.pptx
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.pptproteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
proteksi_sistem_tenaga_listrik_ppt.ppt
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 

Recently uploaded

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (8)

Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

SISTEM PROTEKSI LISTRIK

  • 2. Kelompok 5: 3B - D4 Teknik Pembangkit Energi  Syamsul Maarif (44219043) Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D.  Ninda Nurfadhilah S. (44219036)  Nabila Ramadhani (44219034)
  • 3. Persyaratan Sistem Proteksi Perlengkapan Pada Sitem Proteksi Pokok Pembahasan Pengertian Sistem Proteksi Daerah Sistem Proteksi Fungsi Sistem Proteksi Jenis Sistem Proteksi 1. 3. 2. 4. 5. 6.
  • 4. Pengertian System Proteksi Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi tenaga listrik dan generator listrik yang dipergunakan untuk mengamankan sistem tenaga listrik dari gangguan listrik atau beban lebih, dengan cara memisahkan bagian sistem tenaga listrik yang terganggu.
  • 5. GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK GANGGUAN BEBAN LEBIH Arus mengalir melebihi kapasitas peralatan listrik dan pengaman yang terpasang GANGGUAN HUBUNG SINGKAT Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fasa (3fasa atau 2 fasa), 2 fasa ketanah dan 1 fasa ketanah yang sifatnya bisa temporer atau permanen. GANGGUAN TEGANGAN LEBIH Terjadi akibat adanya kelainan pada sistem tenaga listrik, seperti tegangan lebih karena adanya surja petir yang mengenai peralatan listrik. GANGGUAN KETIDAKSTABILAN Disebabkan karena adanya gangguan hubung singkat di sistem tenaga listrik atau lepasnya pembangkit, yang dapat menyebabkan unit unit pembangkit lepas sinkron. # # # # # #
  • 6. Persyaratan Sistem Proteksi Fungsi sistem proteksi adalah untuk mengatasi gangguan secepat dan sesegera mungkin. Tujuan utamanya adalah mengamankan kontinuitas pasokan daya dengan menghilangkan setiap gangguan Selektivitas Stabilitas Stabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk tetap konsisten hanya bekerja pada daerah proteksi di mana dia dirancang tanpa terpengaruh oleh berbagai parameter luar yang tidak merupakan besaran yang perlu diperhitungkan. Kecepatan Sensitivitas 01 02 03 04 Relay harus mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap besaran minimal (kritis) sebagaimana direncanakan. Selektivitas berarti rele harus mempunyai daya beda, sehingga mampu dengan tepat memilih bagian yang terkena gangguan.
  • 7. Daerah Sistem Proteksi Zone Transmisi Zone Transformator Step-Down Zone Beban 4 5 6 1 2 3 Zone Generator Zone Transformator Step-Up Zone Busbar 1 2 3 3 4 3 5 6
  • 8. Fungsi Sistem Proteksi Mencegah kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat terjadinya gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal. Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan keandalan dan mutu tinggi kepada konsumen. Mempersempit daerah yang terganggu sehingga gangguan tidak melebar pada sistem yang lebih luas. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh tenaga listrik. Mengurangi kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat terjadinya gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal. 04 05 01 02 03
  • 9. Jenis Sistem Proteksi Proteksi Generator • Pada generator berukuran sedang hingga besar digunakan OCR (51) • Untuk generator berukuran kecil digunakan MCCB. Proteksi Transmisi Untuk mengamankan trafo dari gangguan internal trafo yang menimbulkan gas, dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat didalam trafo atau akibat busur dalam trafo. Proteksi Distribusi Saat terjadi gangguan HS berpengaruh pada trafo tenaga dan generator. Proteksi Transformator Relai penghantar yang prinsip kerjanya berdasarkan pengukuran impedansi penghantar.
  • 10. Pembagian Tugas Sistem Proteksi PROTEKSI UTAMA, berfungsi untuk mempertinggi kehandalan, kecepatan kerja, dan fleksibilitas sistem proteksi terhadap sistem tenaga. PROTEKSI PENGGANTI, berfungsi jika proteksi utama menghadapi kerusakan untuk mengatasi gangguan yang terjadi. PROTEKSI TAMBAHAN, berfungsi untuk pemakaian pada waktu tertentu sebagai pembantu proteksi utama pada daerah tertentu yang dibutuhkan.
  • 11. Perlengkapan Pada Sistem Proteksi Lightning Arrester Ligthning arrester biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi Pemutus Tenaga (PMT) Berfungsi untuk memutuskan hubungan tenaga listrik dalam keadaan gangguan maupun dalam keadaan berbeban dan proses ini harus dapat dilakukan dengan cepat Trafo tegangan Berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah, yang di perlukan untuk alat-alat ukur (pengukuran) dan alat pengaman (proteksi)
  • 12. Perlengkapan Pada Sistem Proteksi Trafo Arus Berfungsi untuk menurunkan arus besar pada tegangan tinggi menjadi arus kecil pada tegangan rendah untuk keperluan pengukuran dan pengaman (proteksi) Rail (busbar) Berfungsi sebagai titik pertemuan/hubungan trafo- trafo tenaga Trafo Tenaga Trafo tenaga berfungsi menyalurkan tenaga/daya dari tegangan tinggi atau Sebaliknya (mentransformasikan tegangan)
  • 13. Perlengkapan Pada Sistem Proteksi Saklar Pemisah (PMS) Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. Saklar Pemutus Tenaga (PMT) Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Saklar Pentanahan Sakelar ini untuk menghubungkankawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk menghilangkan/mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem.
  • 14. Perlengkapan Pada Sistem Proteksi Kompensator Kompensator didalam system pneyaliran tenaga listrik disebut pula alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator Peralatan SCADA dan Telekomunikasi Rele Proteksi dan Papan Alarm (Announciator) Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan,
  • 15. Relay Proteksi Relay proteksi adalah susunan peralatan pengaman yang dapat merasakan atau mengukur adanya gangguan atau ketidakstabilan sistem, yang kemudian secara otomatis dapat memberikan respon berupa sinyal untuk menggerakkan sistem mekanis pemutus tenaga agar dapat terpisahkan bagian yang terganggu. Rele proteksi biasanya digunakan untuk, terutama: a. Memberikan tanda bahaya atau membuka circuit breaker (CB) b. Memutuskan bagian sistem yang tidak normal c. Melepas pemutus tenaga
  • 16. Tujuan Relay proteksi a. Mencegah kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik b. Mengurangi kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik c. Mempersempit daerah yang terganggu e. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh tenaga listrik. d. Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan kehandalan dan mutu tinggi kepada konsumen
  • 17. Klasifikasi Relay Proteksi Berdasarkan prinsip kerja Rele proteksi ditinjau berdasarkan prinsip kerjanya dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : 1. Rele Temperatur (Thermal Relay) 2. Rele Elektromanetik (Electromagnetic Relay) 3. Rele Statis (Static Relay)
  • 18. Klasifikasi Relay Proteksi Berdasarkan Besar Ukuran dan Fungsinya Sistem proteksi ditinjau berdasarkan besaran ukuran dan fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi lima yaitu: a. Rele proteksi yang bekerja bila besar ukurannya turun sampai dibawah harga tertentu. Contohnya : rele tegangan kurang (Under Voltage Relay) b. Rele proteksi yang akan bekerja bila besaran ukurnya melebihi harga tertentuc. Contohnya : rele arus lebih (Over Current Relay) c. Rele Daya yaitu jenis rele berarah, rele ini akan bekerja bila arah daya mengalir ke suatu arah tertentu yang tidak dikehendaki. d. Rele proteksi jenis differensial yaitu jenis rele proteksi yang akan bekerja berdasarkan perbedaan tegangan atau perbedaan arus antar fasa. e. Rele jarak yaitu rele proteksi yang bekerjanya berdasarkan pada perbandingan harga tegangan dan arus. Jadi dapat dikatakan bahwa besaran yang dideteksi adalah impedansi
  • 19. Fungsi dan Prinsip Kerja Relay Proteksi
  • 20. Relay Diferensial Prinsip Membandingkan arus yang masuk ke peralatan dengan arus yang keluar dari peralatan tersebut Fungsi Untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi dalam daerah pengaman transformator. Cara Kerja Membandingkan antara arus yang masuk dengan arus yang keluar. Skema dan Bentuk Fisik Relay Diffrensial
  • 21. Relay Bucholz Fungsi Untuk mengamankan trafo dari gangguan internal trafo yang menimbulkan gas, dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat didalam trafo atau akibat busur dalam trafo Prinsip yaitu gas yang timbul di dalam trafo akan mengalir melalui pipa dan besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relai dalam 2 tahap yaitu: 1. Mengerjakan alarm bucholz 1st pada kontak bagian atas 1 2. Mengerjakan perintah trip ke PMT pada kontak bagian bawah 2 Bentuk Fisik dari Relay Bucholtz
  • 22. Relay Tangki Tanah Fungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antara kumparan dengan tangki transformator yang titik netralnya ditanahkan. Rele yang digunakan untuk mengatasi hal ini adalah rele tangki tanah Prinsip mendeteksi arus hubung singkat, sehingga rele hanya dapat merasakan gangguan tanah dan efektif pada transformator yang titik netralnya ditanahkan. Agar lebih efektif lagi, maka antara tangki transformator dan tanah harus dibatasi dengan isolator. Skema relay tangki tanah
  • 23. Relay Gangguan Tanah Terbatas Fungsi Untuk mengamankan transformator terhadap gangguan tanah didekat titik netral yang tidak dapat terdeteksi oleh rele differensial. Prinsip kerja Bila terjadi gangguan tanah di luar daerah proteksinya, maka tidak akan ada arus yang mengalir ke rele dan rele tidak akan bekerja. Tetapi bila terjadi gangguan tanah di dalam daerah proteksinya akan timbul arus gangguan dan arus mengalir ke rele, dengan demikian maka rele gangguan tanah terbatas akan bekerja untuk mengisolir gangguan. Single diagram Relay Gangguan Tanah Terbatas
  • 24. Relay Tekanan Lebih Jika terjadi tekanan yang berlebihan di dalam transformator akibat gangguan dalam (Internal Fault) tekanan tersebut akan berusaha mendesak ke tempat-tempat bagian dalam tangki transformator yang bertekanan rendah. Bentuk Fisik dari Relay Tekan Lebih
  • 25. Relay Suhu Fungsi untuk mendeteksi suhu minyak dan suhu kumparan secara langsung dan dipasang pada semua transformator Relay suhu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu relay suhu winding (belitan) dan relay suhu Oil (Minyak trafo) yang bekerja pada dua tahap: Tahap 1 : mengerjakan alarm Tahap 2 : memerintahkan trip ke PMT Relay Suhu
  • 26. Relay Beban Lebih Fungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan beban lebih. Prinsip kerja Relay beban lebih atau rele thermis ini berdasarkan perubahan yang temperature yang bekerjanya menggunakan bimetal. Bimetal yang dialiri arus listrik dari transformator arus ini mempunyai ketebalan tertentu dan ketebalan ini yang akan mempengaruhi kecepatan rele untuk bekerja.
  • 27. Relay Arus Berarah Fungsi Untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat dua fasa dan tiga fasa Relay arus berarah hanya akan bekerja untuk arah tertentu. Rele arus berarah mempunyai dua elemen yaitu : ● 1. Elemen arah, yaitu untuk menentukan arah kerja rele ● 2. Elemen kerja, yaitu elemen yang berfungsi untuk mendeteksi besaran arus gangguan.