SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB IV

                                    PEMBAHASAN



4.1 Pengertian Proteksi Transmisi Tenaga Listrik

         Pengertian proteksi transmisi tenaga listrik adalah proteksi yang

dipasang pada peralatan-peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik

sehingga proses penyaluaran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga

listrik(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) dapat

disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik dengan aman. Proteksi

transmisi tenaga listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik agar jika terjadi

gangguan peralatan yang berhubungan dengan transmisi tenaga listrik tidak

mengalami kerusakan. Ini juga termasuk saat terjadi perawatan dalam kondisi

menyala. Jika proteksi bekerja dengan baik, maka pekerja dapat melakukan

pemeliharaan transmisi tenaga listrik dalam kondisi bertegangan. Jika saat

melakukan pemeliharaan tersebut terjadi gangguan, maka pengaman-pengaman

yang terpasang harus bekerja demi mengamankan sistem dan manusia yang

sedang melakukan perawatan.

         Transmisi tenaga listrik terbagi dalam beberapa kategori. Kategori yang

pertama adalah transmisi dengan tegangan sebesar 500kV. Ini merupakan

transmisi yang sangat tinggi. Karena di Indonesia masih menggunakan sistem 500

kV. Kategori yang kedua adalah transmisi dengan tegangan sebesar 150 kV. Dan

yang ketiga adalah transmisi 75 kV. Untuk dibawah 75 kV selanjutnya dinamakan

dengan distribusi tenaga listrik.



                                         16
Proteksi berbeda dengan pengaman. Jika pengaman suatu sistem berarti

sistem tersebut tidak merasakan gangguan sekalipun. Sedangkan proteksi atau

pengaman sistem, sistem merasakan gangguan tersebut namun dalam waktu yang

sangat singkat dapat diamankan. Sehingga sistem tidak mengalami kerusakan

akibat gangguan yang terlalu lama. Gangguan pada transmisi tenaga listrik dapat

berupa :

    1. Gangguan transmisi akibat hubung singkat.

    2. Gangguan transmisi akibat sambaran petir.

    3. Gangguan transmisi akibat hilangnya salah satu kabel fasa disebabkan

          dicuri oleh manusia



4.2 Peralatan Proteksi Jaringan Transmisi

4.2.1 Sistem Proteksi menggunakan CB (Cicuit Breaker)

          Circuit Breaker disebut juga saklar dengan daya besar yang berfungsi

sebagai pemutus dan penghubung rangkaian listrik baik dalam keadaan berbeban

maupun tidak berbeban.

          Pada pelayanan jaringan transmisi dan distribusi di PetroChina lapangan

Walio ada dua macam circuit breaker yang terpasang di Hi-Yard ( Gardu Induk )

yaitu :

          1. OCB ( Oil Circuit Breaker )

          Minyak di sini menyediakan wadah yang tepat untuk menghentikan

percikan api. Dalam kerusakan minyak, percikan api bisa disebut pemadaman

otomatis. Circuit Breaker Minyak digolongkan menjadi 2 tipe yaitu Minyak Besar



                                        17
dan Minyak Minimum, penggolongan ini berdasarkan kontrol percikan api dan

kemampuan menghentikan yang berbeda dari masing – masing tipe.

           a. Oil Cicuit Breaker besar

           Minyak disini menyekat partisi yang hidup dan menghentikan

           percikan api. Kerusakan minnyak terbesar mungkin menjadi bagian

           tipe kerusakan biasa, dimana hal ini bisa dengan bebas dihentikan

           didalam wadsah minyak atau daerah kontrol percikan api yang

           tertutup. Yang terakhir ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi. CB

           minyak besar dengan alat pengontrol percikan api di sunakan dalam

           skala tegangan normal dan tegangan tinggi. Dalam tipe kerusakan ini

           percikan api di hentikan didalam tempat yang dinamakan pot ledakan.



           b. Oil Circuit Breaker Kecil

           CB Minyak besar memiliki kelemahan dalam penggunaannya yaitu

           pemakaian minyak dalam jumlah besar, dengan kerusakan berkali –

           kali dan menghasilkan arus yang kuat, Minyak akan memburuk dan

           menyebabkan CB rusak. CB minyak kecil bekerja dengan prinsip

           yang sama dengan kontrol percikan api yang sama di gunakan dalam

           CB minyak besar. Wadah ini terbuat dari porcelain atau dari bahan

           yang terisolasi.



       2. GCB ( Gas Circuit Breaker )

Selain kedua Circuit Breaker tersebut juga terpasang alat pemmutus dan

penghubung rangkaian listrik lainnya yang dioperasikan secara manual yaitu :

                                         18
1. LBS ( Load Break Switch )

  2. DS ( Disconnected Swich )



4.3 Sistem Pentanahan ( Grounding )

       Pentanahan berfungsi sebagai penyalur arus lebih ke tanah apabila terjadi

gangguan dan sebagai pelindung manusia maupun peralatan dari kebocoran arus

listrik atau sambaran petir. Pada system transmisi dan distribusi tenaga listrik

pentanahan sangat penting.

       System pentanahan pada Hi-Yard/Gardu Induk di Walio Power Plant

menggunakan system rel pentanahan ( Grounding Bus ), penghantar pentanahan

       (Grounding Conduktor) dan elektroda pentanahan yang terbuat dari bahan

pipa galvanis, pemasangan grounding ini di tanam cukup dalam kebawah tanah

dengan tujuan agar mendapatkan nilai hambatan sekecil mungkin dibawah nilai

maximum 5 Ohm dan semakin kecil adalh semakin baik.



4.4 Pengaman Lebur ( Fuse )

       Pengaman lebur ( fuse ) adalah suatu alat yang berfungsi memutus

rangkaian listrik saat dilewati oleh arus besar yang melebihi kapasitas arus yang

telah ditentukan dan bekerja sekali saja, jika putus harus diganti dengan yang

baru. Konstruksi fuse tersebut dari bahan isolator dan porselin, di dalamnya di isi

dengan pasir kwarsa, yang berfungsi sebagai pelindung kawat penghantar yang

antara lain terhadap panas, getaran dan terhadap busur api apa bila fuse putus.

Fuse ini juga dilengkapi dengan tannda tuas, dimana bila fuse putus tuas akan

menojol keluar. Ini berfungsi sebagai tanda untuk memembuka LBS ( Load Break

                                        19
Switch ) sehingga memutus jaringan. Pada system transmisi dan distribusi di

lapangan minyak walio fuse dan LBS ( Load Break Switch ) ini depasang pada

percabangan jaringan tansmisi dan berfungsi sebagai pembagi beban tenaga listrik

kemasing – masing daerah sumur minyak, sedangkan pada sisi jaringan distribusi

fuse dan LBS ( Load Break Switch ) dipasang guna mengamankan tranformator

step down dan motor – motor pompa minyak dari gangguan arus besar melebihi

kapasitas yang telah ditentukan.

Fuse dan LBS ( Load Break Switch ) yang digunakan di lapangan minyak walio



4.5 Peralatan Proteksi Transmisi Tenaga Listrik

Peralatan proteksi transmisi tenaga listrik diantaranya adalah :

   1. Relay arus lebih

       Merupakan relay pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan

       terpasang pada Jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada

       pengaman Transformator tenaga. Rele ini berfungsi untuk mengamankan

       peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa.

   2. Relay hubung tanah

       Merupakan relay pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan

       terpasang pada jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada

       pengaman Transformator tenaga.

   3. Relay Diferensial

       Relay diferensial ini berfungsi untuk mengamankan transformator tenaga

       terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengaman

       transformator, yang disambung ke instalasi trafo arus (CT) dikedua sisi

                                         20
4. Relay Jarak

        a. Dapat menentukan arah letak gangguan

        b. Gangguan didepan relai harus bekerja.

        c. Gangguan dibelakang relai tidak boleh bekerja

        d. Dapat menentukan letak gangguan.

        e. Gangguan di dalam daerahnya relai harus bekerja.

        f. Gangguan diluar daerahnya relai tidak boleh bekerja.

        g. Dapat membedakan gangguan dan ayunan daya.

   5. Kawat tanah

      Kawat tanah atau overhead grounding adalah media pelindung kawat fasa

      dari sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut

      perlindungan sekecil mungkin karena dianggap petir menyambar diatas

      kawat.

   6. Pemutus Tenaga ( PMT )

      Adalah alat untuk memisahkan / menghubungkan satu bagian instalasi

      dengan bagian instalasi lain, baik instalasi dalam keadaan normal maupun

      dalam keadaan terganggu. Batas dari bagian-bagian instalasi tersebut dapat

      terdiri dari satu PMT atau lebih.



4.6 Cara Kerja Proteksi Transmisi Tenaga Listrik

4.6.1 Relay arus lebih

                                          21
Jika dalam suatu transmisi terdapat gangguan yang berupa arus lebih,

maka dalam waktu yang singkat relay arus lebih akan bekerja sehingga jaringan

transmisi akan tidak terhubung sementara. Jika gangguan telah hilang, maka

jaringan transmisi akan terhubung kembali. Macam-macam karakteristik relay

arus lebih :

    1. Relay waktu seketika (Instantaneous relay)

        Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda) ketika arus yang

        mengalir melebihi nilai settingnya, relay akan bekerja dalam waktu

        beberapa mili detik (10 – 20 ms).

    2. Relay arus lebih waktu tertentu (Definite time relay)

        Relay ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan

        hubung singkat dan besarnya arus gangguan melampaui settingnya (Is),

        dan jangka waktu kerja relay mulai pick up sampai kerja relay

        diperpanjang dengan waktu tertentu tidak tergantung besarnya arus yang

        mengerjakan relay.



    3. Relay arus lebih waktu terbalik (Inverse Relay)

        Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari besarnya

        arus secara terbalik (inverse time), makin besar arus makin kecil waktu

        tundanya. Karakteristik ini bermacam-macam dan setiap pabrik dapat

        membuat karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik waktunya

        dibedakan dalam tiga kelompok :

        Standar invers, Very inverse, Extreemely inverse



                                        22
4.6.2   Relay hubung tanah

         Jika dalam transmisi tenaga listrik terjadi hubung singkat antara kabel

fasa dengan tanah, maka relay hubung tanah akan langsung bekerja dalam waktu

yang sangat singkat, sehingga sistem menjadi aman karena tidak terjadi kerusakan

yang sangat banyak.



4.6.3   Relay diferensial

         Relay differensial adalah suatu alat proteksi yang sangat cepat

bekerjanya dan sangat selektif berdasarkan keseimbangan (balance) yaitu

perbandingan arus yang mengalir pada kedua sisi trafo daya melalui suatu

perantara yaitu trafo arus (CT). Dalam kondisi normal, arus mengalir melalui

peralatan listrik yang diamankan (generator, transformator dan lain-lainnya).

         Dalam kondisi normal, arus mengalir melalui peralatan listrik yang

diamankan (generator, transformator dan lain-lainnya). Arus-arus sekunder

transformator arus, yaitu I1 dan I2 bersikulasi melalui jalur IA. Jika relay

pengaman dipasang antara terminal 1 dan 2, maka dalam kondisi normal tidak

akan ada arus Jika terjadi gangguan diluar peralatan listrik peralatan listrik yang

diamankan (external fault), maka arus yang mengalir akan bertambah besar, akan

tetapi sirkulasinya akan tetap sama dengan pada kondisi normal, sehingga relay

pengaman tidak akan bekerja untuk gangguan luar tersebut. Jika gangguan terjadi

didalam (internal fault), maka arah sirkulasi arus disalah satu sisi akan terbalik,

menyebabkan keseimbangan pada kondisi normal terganggu, akibatnya arus ID

akan mengalir melalui relay pengaman dari terminal 1 menuju ke terminal 2.

Selama arus-arus sekunder transformator arus sama besar, maka tidak akan ada

                                        23
arus yang mengalir melalui kumparan kerja (operating coil) relay pengaman,

tetapi setiap gangguan (antar fasa atau ke tanah) yang mengakibatkan sistem

keseimbangan terganggu, akan menyebabkan arus mengalir melalui Operating

Coil relay pengaman, maka relai pengaman akan bekerja dan memberikan

perintah putus (tripping) kepada circuit breaker (CB) sehingga peralatan atau

instalasi listrik yang terganggu dapat diisolir. Adapun gambar kerja dari relai

differensial seperti gambar dibawah ini.



4.6.4 Relay jarak

         Rele jarak merupakan proteksi yang paling utama pada saluran transmisi.

Rele jarak menggunakan pengukuran teganan dan arus untuk mendapatkan

impedansi saluran yang harus diamankan. Di sebut rele jarak, karena impedansi

pada saluran besarnya akan sebanding dengan panjang saluran. Oleh karena itu,

rele jarak tidak tergantung oleh besarnya arus gangguan yang terjadi, tetapi

tergangung pada jarak gangguan yang terjadi terhadap rele proteksi. Impedansi

yang diukur dapat berupa Z, R saja ataupun X saja. Tergantung rele yang dipakai.

Relai jarak mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan yang terlihat

dari relai, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai

titik terjadinya gangguan dapat ditentukan.

Relay jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang

terukur dengan impedansi setting, dengan ketentuan:

 1. Bila harga impedansi gangguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai

     maka relai akan trip.



                                           24
2. Bila harga impedansi ganguan lebih besar daripada impedansi setting relai

      maka relai akan tidak trip.




4.6.5 Kawat tanah

           Kawat tanah atau overhead grounding adalah media pelindung kawat

fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut

perlindungan sekecil mungkin karena dianggap petir menyambar diatas kawat.

Kawat ini merupakan proteksi transmisi tenaga listrik yang bersifat pasif. Jika

terjadi sambaran petir, maka kawan ini akan mebyalurkan arus petir langsung

ketanah. Sehingga sistem transmisi aman dari gangguan. Kawat yang bagus

adalah yang memiliki tahanan kurang dari 4 ohm. Jika lebih dari 4 ohm, maka

arus yang mengalir tidak bisa cepat, dapat menyebabkan putusnya kawat atau

terjadinya flashover antara kawat dasa dengan kawat tanah.



4.6.6 Pemutus tenaga (PMT)

           PMT termasuk proteksi terhadap transmisi tenaga listrik. PMT dapat

membuka dan menutup baik secara otomatis maupun secara manual. Sehingga,

jika transmisi sedang dalam pemeliharaan, maka jaringan transmisi dapat diputus

sementara.



4.7 Penerapan Proteksi Transmisi Tenaga Listrik

           Proteksi transmisi tenaga listrik diberlakukan di semua transmisi tenaga

listrik.   Namun,   untuk   pemasangannya      hanya   berada di    gardu   induk.

                                         25
Pemasangannya pada saluran masuk ke gardu induk dan di saluran keluar garu

induk. Sehingga jika jaringan transmisis terjadi gangguan, maka gardu induk tidak

mengalami kerusakan. Jika terjadi kerusakan, maka kerusakannya minimal.

Kecuali kawat tanah. Kawat tanah dipasang diatas kawat fasa yang berfungsi

untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Sehingga pemasanggannya

berada diseluruh jaringan transmisi tenaga listrik.




 Gambar pemasangan relai untuk memproteksi arus lebih pada jaringan transmisi

                               disebuah gardu induk



4.8 Pencegahan Gangguan Transmisi Tenaga Listrik

         Pencegahan     gangguan     pada     jaringan   transmisi   sangat   penting

dilaksanakan karena jaringan tranmisi merupakan penyalur utama dari energi

listrik untuk sampai ke jaringan distribusi dan seterusnya sampai ke konsumen.

Jika jaringan transmisi menyalurkan secara baik maka energi listrik tidak akan

terputus-putus. Pencegahan gangguan bertujuan untuk mengecilkan dari frekuensi

terjadinya hambatan penyaluran energi listrik.



4.8.1   Usaha Memperkecil Terjadinya Gangguan

                                         26
Cara yang ditempuh, antara lain:

1. Membuat alat proteksi sesuai dengan fungsinya masing-masing dan

    dapat bekerja dengan cepat jika terjadi gangguan sehingga tidak

    menyebabkan kerusakan pada sistem jaringan.

2. Menyetting relay proteksi sesuai dengan waktu kerjanya. Arus atau

    tegangan kerja relay harus lebih besar dari arus dan tegangan normal,

    sehingga relay dapat bekerja sesuai fungsinya

3. Membuat isolasi yang baik untuk semua peralatan transmisi

4. Membuat koordinasi isolasi yang baik antara ketahanan isolasi

    peralatan transmisi dan penangkal petir (arrester)

5. Memakai kawat tanah dan membuat tahanan tanah pada kaki menara

    sekecil mungkin, serta selalu mengadakan pengecekan

6. Membuat perencanaan yang baik untuk mengurangi pengaruh dan

    mengurangi atau menghindarkan sebab-sebab gangguan karena

    hubungsingkat dan sambaran petir.

7. Pemasangan yang baik, artinya pada saat pemasangan harus

    mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku

8. Menghindari kemungkinan kesalahan operasi, yaitu dengan membuat

    prosedur tata cara operasional (standing operational procedur) dan

    membuat jadwal pemeliharaan yang rutin

9. Memasang kawat tanah pada SUTT dan gardu induk untuk

    melindungi terhadap sambaran petir

10. Memasang lightning arrester (penangkal petir) untuk mencegah

    kerusakan pada peralatan akibat sambaran petir.

                                   27
4.8.2   Usaha Mengurangi Kerusakan Akibat Gangguan

        Beberapa cara untuk mengurangi pengaruh akibat gangguan, antara lain

sebagai berikut :

   1. Secepatnya memisahkan bagian sistem yang terganggu dengan memakai

        pengaman dan pemutus beban dengan kapasitas pemutusan yang memadai

        yang di perintah otomatis oleh relay proteksi.

   2. Merencanakan agar bagian sistem yang terganggu bila harus dipisahkan

        dari sistem tidak akan menganggu operasi sistem secara keseluruhan atau

        penyaluran tenaga listrik ke jaringan distribusi tidak terganggu.

   3. Mempertahankan stabilitas sistem selama terjadi gangguan, yaitu dengan

        memakai pengatur tegangan otomatis yang cepat dan karakteristik

        kestabilan generator memadai.




                                         28

More Related Content

What's hot (20)

Switchgear Tenaga Listrik
Switchgear  Tenaga Listrik Switchgear  Tenaga Listrik
Switchgear Tenaga Listrik
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
Proteksi Tenaga Listrik
Proteksi Tenaga Listrik Proteksi Tenaga Listrik
Proteksi Tenaga Listrik
 
Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk Gangguan pada gardu induk
Gangguan pada gardu induk
 
Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
111280125 sistem-dan-pola-pengaman-distribusi
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
proteksi sistem tenaga listrik
 proteksi sistem tenaga listrik proteksi sistem tenaga listrik
proteksi sistem tenaga listrik
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan9 Sistem Pentanahan
9 Sistem Pentanahan
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
Pemutus litar
Pemutus litarPemutus litar
Pemutus litar
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
KOMPONEN GARDU INDUK
KOMPONEN GARDU INDUKKOMPONEN GARDU INDUK
KOMPONEN GARDU INDUK
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
Lv switchgear
Lv switchgearLv switchgear
Lv switchgear
 
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
235810675 210725848-proteksi-jtr-dan-gardu-distribusi
 

Viewers also liked

Presentación de Negocio
Presentación de NegocioPresentación de Negocio
Presentación de NegocioEnrique Ibarra
 
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)oughtojo
 
Habilidadesmetacognitivas estrategias
Habilidadesmetacognitivas estrategiasHabilidadesmetacognitivas estrategias
Habilidadesmetacognitivas estrategiasipradap
 
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)oughtojo
 
Refuerzo 3
Refuerzo 3Refuerzo 3
Refuerzo 3ipradap
 
Sesión 3
Sesión 3Sesión 3
Sesión 3ipradap
 
Supervision in practice
Supervision in practiceSupervision in practice
Supervision in practiceloida tabacon
 
Refuerzo 5
Refuerzo 5Refuerzo 5
Refuerzo 5ipradap
 
Sesion 6
Sesion 6Sesion 6
Sesion 6ipradap
 
Face bow
Face bowFace bow
Face bowmrboy
 
Oral cancer screening
Oral cancer screeningOral cancer screening
Oral cancer screeningmrboy
 
Removable orthodontic appliance
Removable orthodontic applianceRemovable orthodontic appliance
Removable orthodontic appliancemrboy
 
Prawo cywilne zobowiązania 3
Prawo cywilne   zobowiązania 3Prawo cywilne   zobowiązania 3
Prawo cywilne zobowiązania 3Piotr Stec
 
Pueblito boyacence
Pueblito boyacencePueblito boyacence
Pueblito boyacenceMilena Jaime
 
7 de abril conmemoramos el cumpleaño de nuestra ciudad
7 de abril conmemoramos el cumpleaño de nuestra ciudad7 de abril conmemoramos el cumpleaño de nuestra ciudad
7 de abril conmemoramos el cumpleaño de nuestra ciudadLuz Marina Florez Diaz
 

Viewers also liked (20)

Presentación de Negocio
Presentación de NegocioPresentación de Negocio
Presentación de Negocio
 
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
 
Habilidadesmetacognitivas estrategias
Habilidadesmetacognitivas estrategiasHabilidadesmetacognitivas estrategias
Habilidadesmetacognitivas estrategias
 
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
Umn ci 8149 slide sharepost frameworks (01 31-13)
 
Refuerzo 3
Refuerzo 3Refuerzo 3
Refuerzo 3
 
Sesión 3
Sesión 3Sesión 3
Sesión 3
 
Supervision in practice
Supervision in practiceSupervision in practice
Supervision in practice
 
Refuerzo 5
Refuerzo 5Refuerzo 5
Refuerzo 5
 
Presentación oficinatriplex mayo15
Presentación oficinatriplex mayo15Presentación oficinatriplex mayo15
Presentación oficinatriplex mayo15
 
Sesion 6
Sesion 6Sesion 6
Sesion 6
 
Face bow
Face bowFace bow
Face bow
 
Oral cancer screening
Oral cancer screeningOral cancer screening
Oral cancer screening
 
Removable orthodontic appliance
Removable orthodontic applianceRemovable orthodontic appliance
Removable orthodontic appliance
 
Prawo cywilne zobowiązania 3
Prawo cywilne   zobowiązania 3Prawo cywilne   zobowiązania 3
Prawo cywilne zobowiązania 3
 
Pueblito boyacence
Pueblito boyacencePueblito boyacence
Pueblito boyacence
 
7 de abril conmemoramos el cumpleaño de nuestra ciudad
7 de abril conmemoramos el cumpleaño de nuestra ciudad7 de abril conmemoramos el cumpleaño de nuestra ciudad
7 de abril conmemoramos el cumpleaño de nuestra ciudad
 
Cap2 lec2
Cap2 lec2Cap2 lec2
Cap2 lec2
 
Miguel Guedes de Sousa Expresso
Miguel Guedes de Sousa ExpressoMiguel Guedes de Sousa Expresso
Miguel Guedes de Sousa Expresso
 
Dalomejor
DalomejorDalomejor
Dalomejor
 
Propositoeterno
PropositoeternoPropositoeterno
Propositoeterno
 

Similar to Bab iv

Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentationMangwis
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1yupisiph
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfAbdulSurokhman
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxIlhamDanal
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1ichsan2102
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptxRatihPuspitaSiwi
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxAdam Superman
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 

Similar to Bab iv (20)

Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdfSISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
SISTEM_PROTEKSI_TENAGA_LISTRIK.pdf
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK  GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
Sistem Proteksi SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 
82192446 gardu-distribusi
82192446 gardu-distribusi82192446 gardu-distribusi
82192446 gardu-distribusi
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Proteksi
ProteksiProteksi
Proteksi
 

Bab iv

  • 1. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pengertian Proteksi Transmisi Tenaga Listrik Pengertian proteksi transmisi tenaga listrik adalah proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik pada suatu transmisi tenaga listrik sehingga proses penyaluaran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik(Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik dengan aman. Proteksi transmisi tenaga listrik diterapkan pada transmisi tenaga listrik agar jika terjadi gangguan peralatan yang berhubungan dengan transmisi tenaga listrik tidak mengalami kerusakan. Ini juga termasuk saat terjadi perawatan dalam kondisi menyala. Jika proteksi bekerja dengan baik, maka pekerja dapat melakukan pemeliharaan transmisi tenaga listrik dalam kondisi bertegangan. Jika saat melakukan pemeliharaan tersebut terjadi gangguan, maka pengaman-pengaman yang terpasang harus bekerja demi mengamankan sistem dan manusia yang sedang melakukan perawatan. Transmisi tenaga listrik terbagi dalam beberapa kategori. Kategori yang pertama adalah transmisi dengan tegangan sebesar 500kV. Ini merupakan transmisi yang sangat tinggi. Karena di Indonesia masih menggunakan sistem 500 kV. Kategori yang kedua adalah transmisi dengan tegangan sebesar 150 kV. Dan yang ketiga adalah transmisi 75 kV. Untuk dibawah 75 kV selanjutnya dinamakan dengan distribusi tenaga listrik. 16
  • 2. Proteksi berbeda dengan pengaman. Jika pengaman suatu sistem berarti sistem tersebut tidak merasakan gangguan sekalipun. Sedangkan proteksi atau pengaman sistem, sistem merasakan gangguan tersebut namun dalam waktu yang sangat singkat dapat diamankan. Sehingga sistem tidak mengalami kerusakan akibat gangguan yang terlalu lama. Gangguan pada transmisi tenaga listrik dapat berupa : 1. Gangguan transmisi akibat hubung singkat. 2. Gangguan transmisi akibat sambaran petir. 3. Gangguan transmisi akibat hilangnya salah satu kabel fasa disebabkan dicuri oleh manusia 4.2 Peralatan Proteksi Jaringan Transmisi 4.2.1 Sistem Proteksi menggunakan CB (Cicuit Breaker) Circuit Breaker disebut juga saklar dengan daya besar yang berfungsi sebagai pemutus dan penghubung rangkaian listrik baik dalam keadaan berbeban maupun tidak berbeban. Pada pelayanan jaringan transmisi dan distribusi di PetroChina lapangan Walio ada dua macam circuit breaker yang terpasang di Hi-Yard ( Gardu Induk ) yaitu : 1. OCB ( Oil Circuit Breaker ) Minyak di sini menyediakan wadah yang tepat untuk menghentikan percikan api. Dalam kerusakan minyak, percikan api bisa disebut pemadaman otomatis. Circuit Breaker Minyak digolongkan menjadi 2 tipe yaitu Minyak Besar 17
  • 3. dan Minyak Minimum, penggolongan ini berdasarkan kontrol percikan api dan kemampuan menghentikan yang berbeda dari masing – masing tipe. a. Oil Cicuit Breaker besar Minyak disini menyekat partisi yang hidup dan menghentikan percikan api. Kerusakan minnyak terbesar mungkin menjadi bagian tipe kerusakan biasa, dimana hal ini bisa dengan bebas dihentikan didalam wadsah minyak atau daerah kontrol percikan api yang tertutup. Yang terakhir ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi. CB minyak besar dengan alat pengontrol percikan api di sunakan dalam skala tegangan normal dan tegangan tinggi. Dalam tipe kerusakan ini percikan api di hentikan didalam tempat yang dinamakan pot ledakan. b. Oil Circuit Breaker Kecil CB Minyak besar memiliki kelemahan dalam penggunaannya yaitu pemakaian minyak dalam jumlah besar, dengan kerusakan berkali – kali dan menghasilkan arus yang kuat, Minyak akan memburuk dan menyebabkan CB rusak. CB minyak kecil bekerja dengan prinsip yang sama dengan kontrol percikan api yang sama di gunakan dalam CB minyak besar. Wadah ini terbuat dari porcelain atau dari bahan yang terisolasi. 2. GCB ( Gas Circuit Breaker ) Selain kedua Circuit Breaker tersebut juga terpasang alat pemmutus dan penghubung rangkaian listrik lainnya yang dioperasikan secara manual yaitu : 18
  • 4. 1. LBS ( Load Break Switch ) 2. DS ( Disconnected Swich ) 4.3 Sistem Pentanahan ( Grounding ) Pentanahan berfungsi sebagai penyalur arus lebih ke tanah apabila terjadi gangguan dan sebagai pelindung manusia maupun peralatan dari kebocoran arus listrik atau sambaran petir. Pada system transmisi dan distribusi tenaga listrik pentanahan sangat penting. System pentanahan pada Hi-Yard/Gardu Induk di Walio Power Plant menggunakan system rel pentanahan ( Grounding Bus ), penghantar pentanahan (Grounding Conduktor) dan elektroda pentanahan yang terbuat dari bahan pipa galvanis, pemasangan grounding ini di tanam cukup dalam kebawah tanah dengan tujuan agar mendapatkan nilai hambatan sekecil mungkin dibawah nilai maximum 5 Ohm dan semakin kecil adalh semakin baik. 4.4 Pengaman Lebur ( Fuse ) Pengaman lebur ( fuse ) adalah suatu alat yang berfungsi memutus rangkaian listrik saat dilewati oleh arus besar yang melebihi kapasitas arus yang telah ditentukan dan bekerja sekali saja, jika putus harus diganti dengan yang baru. Konstruksi fuse tersebut dari bahan isolator dan porselin, di dalamnya di isi dengan pasir kwarsa, yang berfungsi sebagai pelindung kawat penghantar yang antara lain terhadap panas, getaran dan terhadap busur api apa bila fuse putus. Fuse ini juga dilengkapi dengan tannda tuas, dimana bila fuse putus tuas akan menojol keluar. Ini berfungsi sebagai tanda untuk memembuka LBS ( Load Break 19
  • 5. Switch ) sehingga memutus jaringan. Pada system transmisi dan distribusi di lapangan minyak walio fuse dan LBS ( Load Break Switch ) ini depasang pada percabangan jaringan tansmisi dan berfungsi sebagai pembagi beban tenaga listrik kemasing – masing daerah sumur minyak, sedangkan pada sisi jaringan distribusi fuse dan LBS ( Load Break Switch ) dipasang guna mengamankan tranformator step down dan motor – motor pompa minyak dari gangguan arus besar melebihi kapasitas yang telah ditentukan. Fuse dan LBS ( Load Break Switch ) yang digunakan di lapangan minyak walio 4.5 Peralatan Proteksi Transmisi Tenaga Listrik Peralatan proteksi transmisi tenaga listrik diantaranya adalah : 1. Relay arus lebih Merupakan relay pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan terpasang pada Jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada pengaman Transformator tenaga. Rele ini berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa. 2. Relay hubung tanah Merupakan relay pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan terpasang pada jaringan Tegangan tinggi, Tegangan menengah juga pada pengaman Transformator tenaga. 3. Relay Diferensial Relay diferensial ini berfungsi untuk mengamankan transformator tenaga terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengaman transformator, yang disambung ke instalasi trafo arus (CT) dikedua sisi 20
  • 6. 4. Relay Jarak a. Dapat menentukan arah letak gangguan b. Gangguan didepan relai harus bekerja. c. Gangguan dibelakang relai tidak boleh bekerja d. Dapat menentukan letak gangguan. e. Gangguan di dalam daerahnya relai harus bekerja. f. Gangguan diluar daerahnya relai tidak boleh bekerja. g. Dapat membedakan gangguan dan ayunan daya. 5. Kawat tanah Kawat tanah atau overhead grounding adalah media pelindung kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut perlindungan sekecil mungkin karena dianggap petir menyambar diatas kawat. 6. Pemutus Tenaga ( PMT ) Adalah alat untuk memisahkan / menghubungkan satu bagian instalasi dengan bagian instalasi lain, baik instalasi dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terganggu. Batas dari bagian-bagian instalasi tersebut dapat terdiri dari satu PMT atau lebih. 4.6 Cara Kerja Proteksi Transmisi Tenaga Listrik 4.6.1 Relay arus lebih 21
  • 7. Jika dalam suatu transmisi terdapat gangguan yang berupa arus lebih, maka dalam waktu yang singkat relay arus lebih akan bekerja sehingga jaringan transmisi akan tidak terhubung sementara. Jika gangguan telah hilang, maka jaringan transmisi akan terhubung kembali. Macam-macam karakteristik relay arus lebih : 1. Relay waktu seketika (Instantaneous relay) Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda) ketika arus yang mengalir melebihi nilai settingnya, relay akan bekerja dalam waktu beberapa mili detik (10 – 20 ms). 2. Relay arus lebih waktu tertentu (Definite time relay) Relay ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan hubung singkat dan besarnya arus gangguan melampaui settingnya (Is), dan jangka waktu kerja relay mulai pick up sampai kerja relay diperpanjang dengan waktu tertentu tidak tergantung besarnya arus yang mengerjakan relay. 3. Relay arus lebih waktu terbalik (Inverse Relay) Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari besarnya arus secara terbalik (inverse time), makin besar arus makin kecil waktu tundanya. Karakteristik ini bermacam-macam dan setiap pabrik dapat membuat karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik waktunya dibedakan dalam tiga kelompok : Standar invers, Very inverse, Extreemely inverse 22
  • 8. 4.6.2 Relay hubung tanah Jika dalam transmisi tenaga listrik terjadi hubung singkat antara kabel fasa dengan tanah, maka relay hubung tanah akan langsung bekerja dalam waktu yang sangat singkat, sehingga sistem menjadi aman karena tidak terjadi kerusakan yang sangat banyak. 4.6.3 Relay diferensial Relay differensial adalah suatu alat proteksi yang sangat cepat bekerjanya dan sangat selektif berdasarkan keseimbangan (balance) yaitu perbandingan arus yang mengalir pada kedua sisi trafo daya melalui suatu perantara yaitu trafo arus (CT). Dalam kondisi normal, arus mengalir melalui peralatan listrik yang diamankan (generator, transformator dan lain-lainnya). Dalam kondisi normal, arus mengalir melalui peralatan listrik yang diamankan (generator, transformator dan lain-lainnya). Arus-arus sekunder transformator arus, yaitu I1 dan I2 bersikulasi melalui jalur IA. Jika relay pengaman dipasang antara terminal 1 dan 2, maka dalam kondisi normal tidak akan ada arus Jika terjadi gangguan diluar peralatan listrik peralatan listrik yang diamankan (external fault), maka arus yang mengalir akan bertambah besar, akan tetapi sirkulasinya akan tetap sama dengan pada kondisi normal, sehingga relay pengaman tidak akan bekerja untuk gangguan luar tersebut. Jika gangguan terjadi didalam (internal fault), maka arah sirkulasi arus disalah satu sisi akan terbalik, menyebabkan keseimbangan pada kondisi normal terganggu, akibatnya arus ID akan mengalir melalui relay pengaman dari terminal 1 menuju ke terminal 2. Selama arus-arus sekunder transformator arus sama besar, maka tidak akan ada 23
  • 9. arus yang mengalir melalui kumparan kerja (operating coil) relay pengaman, tetapi setiap gangguan (antar fasa atau ke tanah) yang mengakibatkan sistem keseimbangan terganggu, akan menyebabkan arus mengalir melalui Operating Coil relay pengaman, maka relai pengaman akan bekerja dan memberikan perintah putus (tripping) kepada circuit breaker (CB) sehingga peralatan atau instalasi listrik yang terganggu dapat diisolir. Adapun gambar kerja dari relai differensial seperti gambar dibawah ini. 4.6.4 Relay jarak Rele jarak merupakan proteksi yang paling utama pada saluran transmisi. Rele jarak menggunakan pengukuran teganan dan arus untuk mendapatkan impedansi saluran yang harus diamankan. Di sebut rele jarak, karena impedansi pada saluran besarnya akan sebanding dengan panjang saluran. Oleh karena itu, rele jarak tidak tergantung oleh besarnya arus gangguan yang terjadi, tetapi tergangung pada jarak gangguan yang terjadi terhadap rele proteksi. Impedansi yang diukur dapat berupa Z, R saja ataupun X saja. Tergantung rele yang dipakai. Relai jarak mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan yang terlihat dari relai, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya gangguan dapat ditentukan. Relay jarak akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi gangguan yang terukur dengan impedansi setting, dengan ketentuan: 1. Bila harga impedansi gangguan lebih kecil dari pada impedansi seting relai maka relai akan trip. 24
  • 10. 2. Bila harga impedansi ganguan lebih besar daripada impedansi setting relai maka relai akan tidak trip. 4.6.5 Kawat tanah Kawat tanah atau overhead grounding adalah media pelindung kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang diatas kawat fasa dengan sudut perlindungan sekecil mungkin karena dianggap petir menyambar diatas kawat. Kawat ini merupakan proteksi transmisi tenaga listrik yang bersifat pasif. Jika terjadi sambaran petir, maka kawan ini akan mebyalurkan arus petir langsung ketanah. Sehingga sistem transmisi aman dari gangguan. Kawat yang bagus adalah yang memiliki tahanan kurang dari 4 ohm. Jika lebih dari 4 ohm, maka arus yang mengalir tidak bisa cepat, dapat menyebabkan putusnya kawat atau terjadinya flashover antara kawat dasa dengan kawat tanah. 4.6.6 Pemutus tenaga (PMT) PMT termasuk proteksi terhadap transmisi tenaga listrik. PMT dapat membuka dan menutup baik secara otomatis maupun secara manual. Sehingga, jika transmisi sedang dalam pemeliharaan, maka jaringan transmisi dapat diputus sementara. 4.7 Penerapan Proteksi Transmisi Tenaga Listrik Proteksi transmisi tenaga listrik diberlakukan di semua transmisi tenaga listrik. Namun, untuk pemasangannya hanya berada di gardu induk. 25
  • 11. Pemasangannya pada saluran masuk ke gardu induk dan di saluran keluar garu induk. Sehingga jika jaringan transmisis terjadi gangguan, maka gardu induk tidak mengalami kerusakan. Jika terjadi kerusakan, maka kerusakannya minimal. Kecuali kawat tanah. Kawat tanah dipasang diatas kawat fasa yang berfungsi untuk melindungi kawat fasa dari sambaran petir. Sehingga pemasanggannya berada diseluruh jaringan transmisi tenaga listrik. Gambar pemasangan relai untuk memproteksi arus lebih pada jaringan transmisi disebuah gardu induk 4.8 Pencegahan Gangguan Transmisi Tenaga Listrik Pencegahan gangguan pada jaringan transmisi sangat penting dilaksanakan karena jaringan tranmisi merupakan penyalur utama dari energi listrik untuk sampai ke jaringan distribusi dan seterusnya sampai ke konsumen. Jika jaringan transmisi menyalurkan secara baik maka energi listrik tidak akan terputus-putus. Pencegahan gangguan bertujuan untuk mengecilkan dari frekuensi terjadinya hambatan penyaluran energi listrik. 4.8.1 Usaha Memperkecil Terjadinya Gangguan 26
  • 12. Cara yang ditempuh, antara lain: 1. Membuat alat proteksi sesuai dengan fungsinya masing-masing dan dapat bekerja dengan cepat jika terjadi gangguan sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada sistem jaringan. 2. Menyetting relay proteksi sesuai dengan waktu kerjanya. Arus atau tegangan kerja relay harus lebih besar dari arus dan tegangan normal, sehingga relay dapat bekerja sesuai fungsinya 3. Membuat isolasi yang baik untuk semua peralatan transmisi 4. Membuat koordinasi isolasi yang baik antara ketahanan isolasi peralatan transmisi dan penangkal petir (arrester) 5. Memakai kawat tanah dan membuat tahanan tanah pada kaki menara sekecil mungkin, serta selalu mengadakan pengecekan 6. Membuat perencanaan yang baik untuk mengurangi pengaruh dan mengurangi atau menghindarkan sebab-sebab gangguan karena hubungsingkat dan sambaran petir. 7. Pemasangan yang baik, artinya pada saat pemasangan harus mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku 8. Menghindari kemungkinan kesalahan operasi, yaitu dengan membuat prosedur tata cara operasional (standing operational procedur) dan membuat jadwal pemeliharaan yang rutin 9. Memasang kawat tanah pada SUTT dan gardu induk untuk melindungi terhadap sambaran petir 10. Memasang lightning arrester (penangkal petir) untuk mencegah kerusakan pada peralatan akibat sambaran petir. 27
  • 13. 4.8.2 Usaha Mengurangi Kerusakan Akibat Gangguan Beberapa cara untuk mengurangi pengaruh akibat gangguan, antara lain sebagai berikut : 1. Secepatnya memisahkan bagian sistem yang terganggu dengan memakai pengaman dan pemutus beban dengan kapasitas pemutusan yang memadai yang di perintah otomatis oleh relay proteksi. 2. Merencanakan agar bagian sistem yang terganggu bila harus dipisahkan dari sistem tidak akan menganggu operasi sistem secara keseluruhan atau penyaluran tenaga listrik ke jaringan distribusi tidak terganggu. 3. Mempertahankan stabilitas sistem selama terjadi gangguan, yaitu dengan memakai pengatur tegangan otomatis yang cepat dan karakteristik kestabilan generator memadai. 28