Partial discharge (peluahan parsial) adalah peristiwa pelepasan/loncatan bunga api listrik yang terjadi pada suatu bagian isolasi (pada rongga dalam atau pada permukaan) sebagai akibat adanya beda potensial yang tinggi dalam isolasi tersebut.
2. PEMBAHASAN PARTIEL DISCHARGE DAN
KORONA MELIPUTI BEBERAPA HAL ;
1.MEKANISME TERJADINYA
INTERNAL PARTIEL
DISCHARGE
2.MEKANISME TERJADINYA
KORONA
3.PROSEDUR PERCOBAAN
KORONA
3. Partial discharge (peluahan parsial) adalah peristiwa
pelepasan/loncatan bunga api listrik yang terjadi pada suatu
bagian isolasi (pada rongga dalam atau pada permukaan)
sebagai akibat adanya beda potensial yang tinggi dalam isolasi
tersebut.
Partiel discharge terjadi pada medan yang sangat tidak
homogen dimana
pada sebagian daerah tegangan tembusnya telah trlampaui,
sedangkan pada
bagian daerah lainnya kekuatan isolasinya masih bertahan.
4.
5.
6.
7. Elektron bebas selalu terdapat di udara sebagai akiabt adanya
sinar ultraviolet, Elektron –elektron yang berada dekat dengan
kondektur bermuatan, di bawah pengaruh medan listrik, akan
bergerak mendekati atau menajuhi konduktor.
Elektron yang bergerak dalam kuat medan yang tinggi ini dalam
perjalanannya akan bertabrakan dengan molekul udara dan
terjadi ionisasi.
Karena ionisasi, akan terdpat ion + dan elektron bebas yang akan
menyebabkan tabrakan dan ionisasi berikutnya. Proses ionisasi
ini akan terus berlangsung dn membentuk elektron valensi.
Jika valensi ini bisa menjembatani jarak antara konduktor maka
akan terjadi
tembus mandiri (tembus dengan kemampuan sendiri).
MEKANISME TERJADINYA KORONA
8. Ionisasi udara akan menyebabkan naiknya gradien potensial udara
sehingga akan menyebabkan terjadinya tembus.korona terjadi jika
pada daerah disekitar penghantar kuat medannya lebih tinggi dari
kuat medan tembus udara, sedangkan di bagian daerah lainnya
elektroda kuat medan tembus udara masih belum dilampaui
sehingga masih tetap bersifat sebagai isolator.
Korona dikategorikan sebagai pelepasan elektron yang diemisikan
dari permukaan sebuah konduktor jika kuat medan pada ermukaan
telah melebihi kuat medan tembus udara
Pada umumnya korona terjadi pada hantaran udara ekstra tinggi
dimana terdapat perbedaan tegangan antara masing-masing phasa
dan juga antara phasa dengan tanah.
Korona berupa percikan busur cahaya yang seringkali disertai pula
dengan suara mendesis dan bau khusus yang disebut dengan bau
ozone. Peristiwa avalanche dan timbulnya korona akibat adanya
medan magnet dan medan listrik pada jaringan tegangan tinggi
inilah yang sering disamakan dengan radiasi gelombang
elektromagnet atau radiasi tegangan tinggi.
9. tegangan awal korona, yang tergantung pada :
1. Kondisi atmosfer.
2. Keadaan dari permukaan konduktor.
3. Konfigurasi dari konduktor.
30 cm (12") Arc Discharge at 160 kV DC30 cm (12") Arc Discharge at 160 kV DC30 cm (12") Arc Discharge at 160 kV DC
10. Rugi Daya Korona
Ion-ion yang dihasilkan oleh korona akan selalu bergerak
disekeliling penghantar karena adanya kuat medan.
Energi yang dibuuthkan ion-ion tersebut diperoleh dari kuat
medan
yang timbul dari tegangan sistem dan mengalirnya arus dalam
penghantar. Daya yang diambil dari sistem aikbat timbulnya
korona
disebut sebagai rugi-rugi korona.
28 cm Discharge between Spherical Electrodes (d = 15 mm)
11. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Rugi Daya
a. Faktor Listrik.
Frekuensi dan bentuk gelombang dari suply.
Kuat medan disekitar penghantar,
b. Faktor cuaca disekitar penghantar.
Kerapatan udara dan temperatur
Hujan, debu, salju, hujan es dan lain-lain.
Konduktivitas udara (daya hantar udara)
Faktor dari Pengahantar.
Diameter dari Penghantar
Jumlah penghantar per phasa.
Kondisi permukaan penghantar.
Pemanasan pengahantar karena arus beban.
Konduktivitas material
Another 28 cm Arc Discharge
12. Persamaan empiris untuk Rugi Daya Korona ;
Rugi daya korona pada keadaan udara menurut peek adalah :
Pk =243,5 (f++25) r / D(U −Uo)2 x10−5 KW/phasa/km
Dimana :
U = tegangan operasi sistem, KV/phasa
Uo = tegangan kritis korona, KKV/phasa
f = frekuensi, Hz
pada keadaan hujan badai rugi daya korona dapat dihitung dengan
mengambil Uo sebesar 0,8 kali harga dari kondisi baik.
Batasan dari permasalahan diatas adalah :
a. Batas frekuensi diantara 25 sampai 120 Hz.
b. Radius penghantar harus lebih besar dari 0,25 cm.
c. Perbandingan U / Uo harus lebih besar dari 1,8
d. Persamaan ini berlaku untuk keadaan udara baik dan
kelembaban tidask boleh terlalu rendah.
Persamaan Peek berlaku hanya pada rugi korona yang tinggi,.
13. Pada rugi korona yang rendah ;
Jika perbandingan U / Uo < 1,8, maka berlaku :
Persamaan Peterson :
F adalah faktor yang berubah menurut ratio U / Uo.
14. Percobaan Partiel Discharge dan Korona
Pada percobaan korona digunakan rumus-rumus sebagai berikut :
Untuk tegangan pada sat desing
1. Menghitung tegangan maksimum, Vmax (KV) :
Vmax = Veff . desing x √2
2. Menghitung tegangan tembus sebenarnya, Vbd (KV) :
3. Menghitung faktor koreksi, FC
Untuk tegangan pada saat tembus;
1. Menghitung tegangan maksimum, Vmax (KV)
Vmax = Veff . tembus x √2
2. Menghitung tegangan tembus sebenarnya, Vbd (KV) :
3. Menghitung faktor koreksi, FC :