SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
0
KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT JENIS
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA SD/MI
Dosen Pengampu : Siti Shofiah, M.A
Disusun oleh :
DWI TIARA SAFITRI 202 311 3094
Kelas / Semester : C/5
PROGRAM STUDI PGMI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
Di lingkungan sekitar sering kita temui berbagai macam makhluk hidup
diantaranya tumbuhan dan hewan. Masing-masing mempunyai karakteristik yang
berbeda hingga membentuk suatu keanekaragaman. Misalnya sering kita temui
mangga yang memiliki berbagai macam bentuk, warna, dan rasa.
Selain itu juga kita temui berbagai hewan dalam satu familia, contohnya
anjing, kucing, harimau, dan masih banyak contoh-contoh yang lain tentang
keanekaragaman baik tingkat gen, jenis maupun ekosistem.
Sebenarnya apa keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis
dan keanekaragaman tingkat ekosistem?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman makhluk hidup di
berbagai kawasan di muka bumi, baik di daratan, lautan, maupun tempat lainnya.
Keanekaragaman makhluk hidup ini merupakan kekayaan bumi yang meliputi
hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan semua gen yang terkandung di dalamnya,
serta ekosistem yang dibangunnya.
Keanekaragaman hayati dipelajari untuk mengetahui bahwa spesies di muka
bumi ini banyak ragamnya, mengetahui peranan setiap spesies bagi kehidupan
bumi itu sendiri, dan bagi kelangsungan makhluk lainnya. Kita dapat merasakan
manfaat langsung keanekaragaman hayati melalui perbandingan lingkungan yang
baik dan lingkungan yang rusak.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme
yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem
pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis, dan ekosistem merupakan dasar
kehidupan di bumi.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis (spesies) dan keanekaragaman
ekosistem. Dan ketiga tingkatan keanekaragaman ini tidak bisa dipisahkan satu
sama lainnya.
Spesies atau jenis adalah individu yang mempunyai persamaan secara
morfologis, antanomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya
(inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk
melanjutkan generasinya. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi
yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis.
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai
spesies makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis makhluk hidup baik yang
termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
3
Kepulauan Indonesia terletak di dalam sabuk ekuator dan terdiri atas tujuh
belas ribu pulau. Negara kita memiliki sumber keanekaragaman hayati
(biodiversity) yang paling lengkap, termasuk sejumlah besar spesies tumbuhan.
Keanekaragaman hayati Indonesia dikenal sebagai yang terlengkap di dunia.
Itulah sebabnya Indonesia disebut sebagai negara “Mega biodiversity” atau negara
“Megadiversity”.
Contoh keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah
keanekaragaman tingkat spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan
(famili Felidae). Dari keanekaragaman tersebut, kita mengenal adanya kucing,
harimau, singa, dan cheetah.
Individu yang satu dengan individu yang lainnya memiliki persamaan
dan perbedaan. Makin banyak persamaannya atau makin sedikit perbedaannya,
makin dekat kekerabatannya, dan sebaliknya. Untuk melihat jauh dekatnya
kekerabatan suatu organisme satu dengan organisme lainnya, para ahli
membuat sistem pengelompokan-pengelompokan atau klasifikasi yang disebut
tingkatan takson. Ilmu yang khusus mempelajari pengelompokan atau klasifikasi
organisme ini disebut Taksonomi.
Pembagian kelompok takson dari kelompok besar sampai ke kelompok yang
lebih khusus atau tingkat jenis, secara garis besar dan berurutan ditulis sbb.:
Kingdom - Divisi – Kelas – Bangsa – Suku – Marga - Jenis
Setiap takson diberi nama ilmiah tertentu. Sistem penamaan takson
untuk klasifikasi tumbuhan lebih teratur daripada klasifikasi hewan, karena
setiap nama golongannya memiliki akhiran tertentu.
Perbedaan nama ilmiah untuk setiap takson adalah didasarkan kepada
banyak sedikitnya karakter persamaan dan perbedaan dalam identifikasi dan
deskripsi dari organisme itu. Karakter organisme mencakup warna, bentuk,
tekstur, alat reproduksi, dan ciri lainnya.
Untuk keseragaman nama ilmiah adalah menggunakan bahasa Latin
atau Greek (Yunani Kuno) yang di-Latin-kan. Untuk nama ilmiah (terminologi)
dalam suatu takson mengandung makna/arti yang berkaitan dengan tanda-
4
tanda khasnya (ciri morfologi, kandungan zat, asal geografi, sifat hidup,
habitus,umur, dan sebagainya).
Keanekaragaman pada tingkat jenis terjadi karena adanya variasi dari
spesies tersebut. Dalam urutan taksonomi, variasi terletak satu tingkat di bawah
spesies. Di atas dijelaskan bahwa terdapat keseragaman dalam tingkatan spesies,
tetapi di dalam keseragaman ini terdapat keanekaragaman pula.
Keanekaragaman ini tidak lain disebabkan oleh keanekaragaman gen yang
mengontrol spesies. Misalnya, spesies Homo Sapiens dan manusia mempunyai
keseragaman ciri, yaitu bipedal (berjalan dengan dua kaki), mempunyai volume
otak di atas 1.100 cc, dan memiliki wajah proporsional dengan dua mata
menghadap depan.
Akan tetapi, manusia di dunia ini juga memiliki keanekaragaman. Misalnya,
manusia Indonesia memiliki warna kulit sawo matang, rambut hitam, dan postur
tubuh tidak terlalu tinggi, sedangkan manusia Amerika memiliki warna kulit
putih, rambut pirang, dan postur tubuh tinggi.
Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekaragaman jenis dapat
diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar dapat dijumpai berbagai jenis
hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput (Gramineae) dapat dijumpai,
di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung. Di dalam golongan burung dapat
dijumpai, antara lain, angsa, ayam, merpati, kalkun, dan burung unta.
Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada
makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu kelua
rga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar
individu dalam satu spesies. Dalam keluarga kacangkacangan kita kenal kacang
tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain.
Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah
membedakannya karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama.
Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji,
serta rasanya berbeda. Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada
pohon kelapa, pohon aren, pohon pinang dan juga pada pohon palem.
5
Menurut KM. Sawadski (1972) tentang konsep jenis adalah bahwa
organisme ada dalam satu jenis, jika tingkatannya spesies adalah memiliki
DNA/RNA/protein sama dan generasi berikutnya menyerupai induknya atau
jika dikawinkan akan menghasilkan keturunan menyerupai induknya yang
bersifat fertile (subur). Pada tingkat genus dapat saja dikawinkan dan
menghasilkan keturunan, tetapi keturunan yang dihasilkannya bersifat mandul;
contohnya harimau tutul betina dikawinkan dengan singa jantan
menghasilkan keturunan yang disebut Leopon (hewan berkepala harimau berleher
singa dan berbadan harimau tutul) yang mandul.
Untuk mempelajari keanekaragaman tingkat jenis makhluk hidup dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti: mengidentifikasikannya dengan
sample/contoh/gambar yang sudah diketahuinya, menanyakan kepada
ahlinya/pakar Taksonomi, atau dengan menggunakan kunci determinasi
dikotomi.
Di antara cara-cara tersebut, cara yang paling ilmiah adalah penentuan
jenis makhluk hidup menggunakan Kunci Determinasi Dikotomi. Kunci
Determinasi Dikotomi adalah suatu bentuk penentuan jenis organisme dengan
menggunakan dua macam/pasangan pernyataan, yaitu satu pernyataan yang
berkenaan dengan sesuatu ciri yang diterima/dimiliki oleh organisme yang
ditelitinya dan pernyataan pasangannya bersifat menolak/tidak dimiliki oleh
ciri-ciri organisme tersebut.
Sekarang dikenal ada dua model Kunci Determinasi, yaitu: (1) Model
Pasangan Baris Pernyataan , dan (2) Model Bagan Pasangan Konsep (BPK) atau
Bagan Dikotomi Konsep (BDK).
6
BAB III
KESIMPULAN
Keanekaragamn hayati (biodiversitas) adalah keanekaragamn organisme
yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem
pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis, dan ekosistem merupakan dasar
kehidupan di bumi.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu
keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis (spesies) dan keanekaragaman
ekosistem.
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai
spesies makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis makhluk hidup baik yang
termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
Contoh keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah
keanekaragaman tingkat spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan
(famili Felidae). Dari keanekaragaman tersebut, kita mengenal adanya kucing,
harimau, singa, dan cheetah.

More Related Content

What's hot

Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumArief Kurniatama
 
Angket motivasi belajar ima
Angket motivasi belajar imaAngket motivasi belajar ima
Angket motivasi belajar imaIma Widayanti
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Rahma Siska Utari
 
Permainan menyebutkan warna
Permainan menyebutkan warna Permainan menyebutkan warna
Permainan menyebutkan warna Rizka Lubis
 
Presentasi penelitian pengembangan plomp
Presentasi penelitian pengembangan plompPresentasi penelitian pengembangan plomp
Presentasi penelitian pengembangan plompaseprosadi29
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Yuningsih Yuningsih
 
Model pembelajaran kelompok tgt
Model pembelajaran kelompok tgtModel pembelajaran kelompok tgt
Model pembelajaran kelompok tgtEniphh Abah Muniph
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
SURAT KETERANGAN AKTIF ORGANISASI
SURAT KETERANGAN AKTIF ORGANISASISURAT KETERANGAN AKTIF ORGANISASI
SURAT KETERANGAN AKTIF ORGANISASICucu Nuraida
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptMENDOTV
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 

What's hot (20)

Model-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan KurikulumModel-model Pengembangan Kurikulum
Model-model Pengembangan Kurikulum
 
Angket motivasi belajar ima
Angket motivasi belajar imaAngket motivasi belajar ima
Angket motivasi belajar ima
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
 
Permainan menyebutkan warna
Permainan menyebutkan warna Permainan menyebutkan warna
Permainan menyebutkan warna
 
Rubrik penilaian
Rubrik penilaianRubrik penilaian
Rubrik penilaian
 
Ppt pkm k
Ppt pkm kPpt pkm k
Ppt pkm k
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Presentasi penelitian pengembangan plomp
Presentasi penelitian pengembangan plompPresentasi penelitian pengembangan plomp
Presentasi penelitian pengembangan plomp
 
Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes Presentasi Tes dan Non Tes
Presentasi Tes dan Non Tes
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
 
Model pembelajaran kelompok tgt
Model pembelajaran kelompok tgtModel pembelajaran kelompok tgt
Model pembelajaran kelompok tgt
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
SURAT KETERANGAN AKTIF ORGANISASI
SURAT KETERANGAN AKTIF ORGANISASISURAT KETERANGAN AKTIF ORGANISASI
SURAT KETERANGAN AKTIF ORGANISASI
 
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.pptKONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM.ppt
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Ppt PROPOSAL PENELITIAN
Ppt PROPOSAL PENELITIANPpt PROPOSAL PENELITIAN
Ppt PROPOSAL PENELITIAN
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Rpp ekosistem-ypk2
Rpp ekosistem-ypk2Rpp ekosistem-ypk2
Rpp ekosistem-ypk2
 

Similar to Konsep dasar IPA MI/SD

Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayatiPresentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayatiRafi Hidayat
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayatimayavivianti
 
Keanekaragaman species
Keanekaragaman speciesKeanekaragaman species
Keanekaragaman speciesterrikmatahari
 
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdfadoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdfAirenart
 
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.pptAhmadRasito
 
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xModul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xSanto Widodo
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiLutfiaAyu
 
Biologi xipa 2 keanekaragaman hayati
Biologi xipa 2 keanekaragaman hayatiBiologi xipa 2 keanekaragaman hayati
Biologi xipa 2 keanekaragaman hayatiwilliam thamlim
 
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATIRPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATIalmansyahnis .
 
Biologi kd 2
Biologi kd 2Biologi kd 2
Biologi kd 2LianiSiti
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Pujiati Puu
 

Similar to Konsep dasar IPA MI/SD (20)

Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docxLKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
 
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docxLKPD 1,2,3 fix uts.docx
LKPD 1,2,3 fix uts.docx
 
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayatiPresentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
Presentasi biologi tentang keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman species
Keanekaragaman speciesKeanekaragaman species
Keanekaragaman species
 
Biodiversity
BiodiversityBiodiversity
Biodiversity
 
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdfadoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
 
Adaptasi pada mahluk hidup
Adaptasi pada mahluk hidupAdaptasi pada mahluk hidup
Adaptasi pada mahluk hidup
 
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
 
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xModul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
 
Keanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewanKeanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewan
 
Biologi xipa 2 keanekaragaman hayati
Biologi xipa 2 keanekaragaman hayatiBiologi xipa 2 keanekaragaman hayati
Biologi xipa 2 keanekaragaman hayati
 
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATIRPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
 
Modul 2 biodiversitas new
Modul 2 biodiversitas newModul 2 biodiversitas new
Modul 2 biodiversitas new
 
Biologi kd 2
Biologi kd 2Biologi kd 2
Biologi kd 2
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

Konsep dasar IPA MI/SD

  • 1. 0 KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT JENIS Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA SD/MI Dosen Pengampu : Siti Shofiah, M.A Disusun oleh : DWI TIARA SAFITRI 202 311 3094 Kelas / Semester : C/5 PROGRAM STUDI PGMI JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2015
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN Di lingkungan sekitar sering kita temui berbagai macam makhluk hidup diantaranya tumbuhan dan hewan. Masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda hingga membentuk suatu keanekaragaman. Misalnya sering kita temui mangga yang memiliki berbagai macam bentuk, warna, dan rasa. Selain itu juga kita temui berbagai hewan dalam satu familia, contohnya anjing, kucing, harimau, dan masih banyak contoh-contoh yang lain tentang keanekaragaman baik tingkat gen, jenis maupun ekosistem. Sebenarnya apa keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem?
  • 3. 2 BAB II PEMBAHASAN Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman makhluk hidup di berbagai kawasan di muka bumi, baik di daratan, lautan, maupun tempat lainnya. Keanekaragaman makhluk hidup ini merupakan kekayaan bumi yang meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan semua gen yang terkandung di dalamnya, serta ekosistem yang dibangunnya. Keanekaragaman hayati dipelajari untuk mengetahui bahwa spesies di muka bumi ini banyak ragamnya, mengetahui peranan setiap spesies bagi kehidupan bumi itu sendiri, dan bagi kelangsungan makhluk lainnya. Kita dapat merasakan manfaat langsung keanekaragaman hayati melalui perbandingan lingkungan yang baik dan lingkungan yang rusak. Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis, dan ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis (spesies) dan keanekaragaman ekosistem. Dan ketiga tingkatan keanekaragaman ini tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Spesies atau jenis adalah individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, antanomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis makhluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
  • 4. 3 Kepulauan Indonesia terletak di dalam sabuk ekuator dan terdiri atas tujuh belas ribu pulau. Negara kita memiliki sumber keanekaragaman hayati (biodiversity) yang paling lengkap, termasuk sejumlah besar spesies tumbuhan. Keanekaragaman hayati Indonesia dikenal sebagai yang terlengkap di dunia. Itulah sebabnya Indonesia disebut sebagai negara “Mega biodiversity” atau negara “Megadiversity”. Contoh keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah keanekaragaman tingkat spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan (famili Felidae). Dari keanekaragaman tersebut, kita mengenal adanya kucing, harimau, singa, dan cheetah. Individu yang satu dengan individu yang lainnya memiliki persamaan dan perbedaan. Makin banyak persamaannya atau makin sedikit perbedaannya, makin dekat kekerabatannya, dan sebaliknya. Untuk melihat jauh dekatnya kekerabatan suatu organisme satu dengan organisme lainnya, para ahli membuat sistem pengelompokan-pengelompokan atau klasifikasi yang disebut tingkatan takson. Ilmu yang khusus mempelajari pengelompokan atau klasifikasi organisme ini disebut Taksonomi. Pembagian kelompok takson dari kelompok besar sampai ke kelompok yang lebih khusus atau tingkat jenis, secara garis besar dan berurutan ditulis sbb.: Kingdom - Divisi – Kelas – Bangsa – Suku – Marga - Jenis Setiap takson diberi nama ilmiah tertentu. Sistem penamaan takson untuk klasifikasi tumbuhan lebih teratur daripada klasifikasi hewan, karena setiap nama golongannya memiliki akhiran tertentu. Perbedaan nama ilmiah untuk setiap takson adalah didasarkan kepada banyak sedikitnya karakter persamaan dan perbedaan dalam identifikasi dan deskripsi dari organisme itu. Karakter organisme mencakup warna, bentuk, tekstur, alat reproduksi, dan ciri lainnya. Untuk keseragaman nama ilmiah adalah menggunakan bahasa Latin atau Greek (Yunani Kuno) yang di-Latin-kan. Untuk nama ilmiah (terminologi) dalam suatu takson mengandung makna/arti yang berkaitan dengan tanda-
  • 5. 4 tanda khasnya (ciri morfologi, kandungan zat, asal geografi, sifat hidup, habitus,umur, dan sebagainya). Keanekaragaman pada tingkat jenis terjadi karena adanya variasi dari spesies tersebut. Dalam urutan taksonomi, variasi terletak satu tingkat di bawah spesies. Di atas dijelaskan bahwa terdapat keseragaman dalam tingkatan spesies, tetapi di dalam keseragaman ini terdapat keanekaragaman pula. Keanekaragaman ini tidak lain disebabkan oleh keanekaragaman gen yang mengontrol spesies. Misalnya, spesies Homo Sapiens dan manusia mempunyai keseragaman ciri, yaitu bipedal (berjalan dengan dua kaki), mempunyai volume otak di atas 1.100 cc, dan memiliki wajah proporsional dengan dua mata menghadap depan. Akan tetapi, manusia di dunia ini juga memiliki keanekaragaman. Misalnya, manusia Indonesia memiliki warna kulit sawo matang, rambut hitam, dan postur tubuh tidak terlalu tinggi, sedangkan manusia Amerika memiliki warna kulit putih, rambut pirang, dan postur tubuh tinggi. Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekaragaman jenis dapat diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar dapat dijumpai berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput (Gramineae) dapat dijumpai, di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung. Di dalam golongan burung dapat dijumpai, antara lain, angsa, ayam, merpati, kalkun, dan burung unta. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu kelua rga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies. Dalam keluarga kacangkacangan kita kenal kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda. Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon aren, pohon pinang dan juga pada pohon palem.
  • 6. 5 Menurut KM. Sawadski (1972) tentang konsep jenis adalah bahwa organisme ada dalam satu jenis, jika tingkatannya spesies adalah memiliki DNA/RNA/protein sama dan generasi berikutnya menyerupai induknya atau jika dikawinkan akan menghasilkan keturunan menyerupai induknya yang bersifat fertile (subur). Pada tingkat genus dapat saja dikawinkan dan menghasilkan keturunan, tetapi keturunan yang dihasilkannya bersifat mandul; contohnya harimau tutul betina dikawinkan dengan singa jantan menghasilkan keturunan yang disebut Leopon (hewan berkepala harimau berleher singa dan berbadan harimau tutul) yang mandul. Untuk mempelajari keanekaragaman tingkat jenis makhluk hidup dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: mengidentifikasikannya dengan sample/contoh/gambar yang sudah diketahuinya, menanyakan kepada ahlinya/pakar Taksonomi, atau dengan menggunakan kunci determinasi dikotomi. Di antara cara-cara tersebut, cara yang paling ilmiah adalah penentuan jenis makhluk hidup menggunakan Kunci Determinasi Dikotomi. Kunci Determinasi Dikotomi adalah suatu bentuk penentuan jenis organisme dengan menggunakan dua macam/pasangan pernyataan, yaitu satu pernyataan yang berkenaan dengan sesuatu ciri yang diterima/dimiliki oleh organisme yang ditelitinya dan pernyataan pasangannya bersifat menolak/tidak dimiliki oleh ciri-ciri organisme tersebut. Sekarang dikenal ada dua model Kunci Determinasi, yaitu: (1) Model Pasangan Baris Pernyataan , dan (2) Model Bagan Pasangan Konsep (BPK) atau Bagan Dikotomi Konsep (BDK).
  • 7. 6 BAB III KESIMPULAN Keanekaragamn hayati (biodiversitas) adalah keanekaragamn organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keseluruhan gen, jenis, dan ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis (spesies) dan keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis makhluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. Contoh keanekaragaman spesies yang mudah untuk dipahami adalah keanekaragaman tingkat spesies yang ditemukan pada keluarga kucing-kucingan (famili Felidae). Dari keanekaragaman tersebut, kita mengenal adanya kucing, harimau, singa, dan cheetah.