SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
A. Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup
Pengelompokan atau pengklasifikasian makhluk hidup
dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang baru sejak
diterbitkannya hasil karya Aristoteles yang berjudul Historia
Animalium. Di dalam buku tersebut tercantum kegiatan
pengelompokan hewan. Kemudian Aristoteles dijuluki sebagai
bapak zoologi.
Theoprastus dengan bukunya yang berjudul Historia
Plantarum dijuluki sebagai bapak Botani.
Dioscorides dengan bukunya yang berjudul Materia Medika.
Namun dari pengelompokan ketiga orang tadi belum memiliki
sistem penamaan yang baku, oleh karena itu Carolus Linnaeus
mencoba merumuskan sistem klasifikasi yang baku. Carolus
Linnaeus dengan bukunya yang berjudul Species Plantarum
(tumbuhan) dan Systema Naturae (hewan) dijuluki sebagai
bapak taksonomi. Dia mengungkapkan empat prinsip dalam
pengklasifikasian makhluk hidup, yaitu penggunaan bahasa
Latin, tata nama binomial (binomial nomenklatur), ciri
berpasangan dan hubungan struktural.
B. Tujuan, Manfaat, dan Cara Klasifikasi
Makhluk Hidup
Tujuan klasifikasi :untuk
menyederhanakan objek studi tentang
makhluk hidup yang beraneka ragam.
Manfaat klasifikasi : memudahkan dalam
mengidentifikasi dan mempelajari suatu
organisme. Misalnya, untuk mengetahui
hubungan kekerabatan antar makhluk
hidup dan peranan makhluk hidup dalam
ekosistem. Serta untuk meminimalis
kerancuan akibat salah tafsir dg
menggunakan nama lokal
Urutan tahap-tahap/cara klasifikasi;
1. Identifikasi (pencandraan)
Yaitu suatu tahap untuk mengenal ciri dan sifat
makhluk hidup. Ciri-ciri yang dapat digunakan untuk
membedakan jenis organisme adalah struktur, bentuk,
ukuran, warna, sejarah hidup, aktifitas biologi, cara
perkembangbiakan, dan susunan kimia tubuh.
2. Pengelompokan
Didasarkan pada persamaan ciri dan sifat organisme.
Hewan dapat dikelompokkan menjadi hewan bertulang
belakang dan tidak bertulang belakang, dapat pula
dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya rambut,
jumlah kuku, atau ada tidaknya kula.
3. Pemberian nama kelompok
Tahap akhir proses pengklasifikasian adalah pemberian
nama kelompok. Pemberian nama kelompok tdak dapat
dilakukan secara sembarangan karena harus mengikuti
aturan tertentu.
1. Klasifikasi empiris
Yaitu klasifikasi yang dilakukan dengan
mengelompokkan organisme bukan
berdasarkan atas ciri dan sifat yang ada.
Misalnya, pengelompokkan berdasarkan
urutan abjad dari nama organisme.
2. Klasifikasi rasional
Yaitu klasifikasi yang dilakukan dengan
mengelompokkan organisme berdasarkan
ciri dan sifat yang dimiliki.
Klasifikasi rasional dibagi menjadi 4
a. Klasifikasi praktis
Pengelompokkan berdasarkan
kemanfaatan bagi manusia. Misalnya,
pengelompokkan tanaman sayur, obat,
buah, pangan, dan pengelompokkan hewan
menjadi hewan petelur, pedaging, dan
buruan.
b. Klasifikasi buatan
Pengelompokkan berdasarkan pada satu
atau dua sifatmorfologis yang mudah
dilihat. Misalnya, penggolongan organisme
menjadi tumbuhan dan hewan. Tumbuhan
dikelompokkan berdasar bentuk tubuh,
terdiri atas herba, semak dan pohon,
sedangkan hewan dikelompokkan menjadi
hewan air dan darat.
c. Klasifikasi alam
Pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri
morfologi alami. Misalnya, tumbuhan
dikelompokkan berdasarkan sifat biji sehingga
terbagi menjadi monokotil dan dikotil. Hewan
dikelompokkan menjadi hewan berkaki empat,
berkaki dua, dan tanpa kaki, ataupun
dikelompokkan menjadi hewan berambut,
bersisik, dan berbulu.
d. Klasifikasi filogenik
Menekankan keeratan hubungan kekerabatan
di antara takson. Hal yang perlu diperhatikan
dalam klasifikasi ini adalah persamaan ciri dan
derajat perkembangan takson. Dengan demikian,
klasifikasi tumbuhan berdasarkan dari urutan
yang paling primitif adalah Schizophyta,
Thalophyta, Bryophyta, Pteridophyta, dan
Spermatophyta.
1. Sistem klasifikasi dua kingdom(kerajaan)
Makhluk hidup dikelompokkan menjadi
dua kingdom, yaitu Plantae (tumbuhan) dan
Animalia (hewan) berdasarkan ada tidaknya
dinding sel, kemampuan berfotosintesis,
dan berpindah tempat secara aktif.
Tingkatan takson dari tingkat tertnggi
hingga tingkat terendah pada Plantae
(Divisio, Subdivisio, Classis, Subclassis,
Ordo, Familia, Genus, Species), sedangkan
pada Animalia (Phylum, Subphylum, Classis,
Subclassis, Ordo, Familia, Genus, Species).
2. Sistem klasifikasi tiga kingdom
Sistem ini disusun berdasarkan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa
organisme jamur (fungi) tidak dapat
disamakan dengan tumbuhan pada
umumnya. Fungi berbeda dengan
tumbuhan karena beberapa hal, antara
lain tubuh disusun oleh hifa, tidak
berklorofil, dan berkembang biak
dengan membentuk spora. Oleh sebab
itu, makhluk hidup terbagi menjadi tiga
kingdom, yaitu Plantae, Fungi, dan
Animalia.
3. Sistem klasifikasi empat kingdom
Hasil penelitian terhadap struktur
sel menunjukkan di antara
makhluk hidup ada yang tidak
mempunyai membran inti
(prokariotik) dan ada yang
mempunyai membran inti
(eukariotik). Dengan demikian,
makhluk hidup dikelompokan
menjadi empat kingdom, yaitu
Prokariota, Fungi, Plantae, dan
Animalia.
4. Sistem klasifikasi lima kingdom
a. Kingdom Monera yang meliputi organisme
prokariotik, terdiri atas bakteri dan sianobakteri
(alga biru).
b. Kingdom Protista yang meliputi organisme
eukariotik bersel satu, terdiri atas protozoa dan
alga (selain alga biru).
c. Kingdom Fungi yang meliputi organisme eukariotik
bersel satu maupun bersel banyak, dan hidup
secara saprofit.
d. Kingdom Plantae yang meliputi organisme
eukariotik bersel banyak dan dapat berfotosintesis,
terdiri atas Briophyta, Pteridophyta, dan
Spermatophyta.
e. Kingdom Animalia yang meliputi organisme
eukariotik, bersel banyak, dan heterotrof, terdiri
atas Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Annelida, Nematelminthes, Arthropoda, Mollusca,
Echinodermata, dan Chordata.
5. Sistem Klasifikasi 6 kingdom
a. Archaebacteria
meliputi bakteri primitif, ditemukan di tempat-
tempat ekstrem dg ciri khas tertentu
b. Eubacteria
meliputi bakteri yang sering berinteraksi dengan
manusia, dg ciri khas tertentu
c. Protista
meliputi Protista mirip Jamur (jamur lendir &
jamur air), Protista mirip Tumbuhan (Alga) &
Protista mirip Hewan (Protozoa)
d. Fungi
meliputi organisme yg struktur tubuh
terkecilnya tersusun atas hyfa, heterotrof &
berkembang biak dg spora & ciri lain yg khas
e. Plantae
mlpt organisme autotrof, dg dinding sel
mengandung selulosa & ciri lain khas
f. Animalia
mlpt organisme heterotrof, dpt bergerak
aktif, tak berdinding sel & bbrp ciri lain
1. Menurut Brongniart dan Eichler
a. Cryptogamae (tumbuhan berspora), meliputi
Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta.
b. Phanerogamae (tumbuhan berbunga), meliputi
Gymnospermae dan Angiospermae.
2. Klasifikasi menurut Reinders
a. Thallophyta, meliputi Algae dan Fungi.
b. Cormophyta, meliputi Archegoniatae (Bryophyta
dan Pteridophyta) dan Spermatophyta.
Klasifikasi menurut Strasburger
a. Schizophyta, meliputi Bacteri dan
Cyanophyta.
b. Thallophyta, meliputi Algae dan Fungi.
c. Bryophyta, meliputi Lichenes, Musci,
dan Hepaticae.
d. Pteridophyta, meliputi Filicinae,
Hydropteridales, Equisetinae, dan
Lycopodinae.
e. Spermatophyta, meliputi
Gymnospermae dan Angiospermae
(Monocotyledonae dan Dicotyledonae).
Klasifikasi menurut Boedyn
a. Thallophyta, meliputi Bacteri,
Algae, Fungi, dan Lichenes.
b. Bryophyta, meliputi Musci dan
Hepaticae.
c. Pteridophyta, meliputi Filicinae,
Hydropteridales, Equisetinae, dan
Lycopodinae.
d. Anthophyta, meliputi
Gymnospermae dan
Angiospermae (Monocotyledonae
dan Dycotyledonae).
1. Filum Porifera dengan ciri permukaan tubuh
berpori (hewan spon).
2. Filum Coelenterata dengan ciri mempunyai
rongga tubuh yang berfungsi sebagai
saluran pencernaan (hewan karang dan
hidra).
3. Filum Platyhelminthes (cacing pipih) dengan
ciri bertubuh pipih (planaria, cacing pita,
dan cacing hati).
4. Filum Nemathelminthes dengan ciri tubuh
bulat (cacing perut, cacing tambang, dan
cacing kremi).
5. Filum Annelida dengan ciri mempunyai
tubuh bersegmen-segmen (cacing tanah dan
pacet).
6. Filum Mollusca dengan ciri mempunyai
tubuh lunak dan umumnya bercangkang
(siput, cumi-cumi, gurita, dan kerang).
7. Filum Arthropoda dengan ciri tubuh
berbuku-buku (jangkerik, kupu-kupu, lebah,
dan udang).
8. Filum Echinodermata dengan ciri tubuh
berkulit duri (bintang laut, teripang, dan lili
laut).
9. Filum Chordata dengan ciri tubuh
bernotokorda (tali saraf), umumnya bertulang
belakang (ikan, katak, ular, burung, dan
manusia).
Binomial nomenklatur adalah dasar
pembuatan nama ilmiah hewan dan
tumbuhan. Pemberian nama organisme
menurut aturan adalah sebagai berikut.
1. Terdiri atas nama umum yang diikuti nama
spesifik (khusus). Nama umum
menunjukkan genus, sedangkan nama
spesifik menunjukkan spesies.
2. Menggunakan bahasa Latin atau bahasa lain
yang dilatinkan dan bahasa Yunani.
3. Huruf awal dari nama pertama ditulis
dengan huruf kapital, sedangkan
huruf yang lain dengan huruf kecil.
4. Nama genus dan spesies diberi garis
bawah atau ditulis dengan huruf
miring (Italik).
5. Jika nama terdiri atas tiga kata, maka
kata kedua dan ketiga disatukan
menjadi satu kata atau diberi tanda
hubung (-).
Contohnya, nama ilmiah kembang
sepatu adalah Hibiscus rosa-sinensis
atau Hibiscus rosasinensis. Hibiscus
merupakan genus dan rosasinensis
merupakan nama spesies.
Yaitu alat bantu yang dapat digunakan untuk
menentukan kedudukan sistematik suatu
makhluk hidup. Secara umum, alat bantu
tersebut berisi suatu keterangan yang
memuat ciri-ciri morfologi yang mudah
dilihat.
Kunci determinasi dapat dibuat dengan
menggunakan serangkaian pernyataan yang
saling berlawanan. Kunci determinasi
semacam ini disebut kunci taksonomi
dikotom.
Berikut ini merupakan contoh pembuatan
determinasi sederhana pada tumbuhan.
1a.Tumbuhan yang mempunyai akar,batang, dan
daun sesungguhnya…………………………2
1b.Tumbuhan yang tidak mempunyai akar,
batang, dan daun sesungguhnya…………tidak
diteruskan
2a. Membentuk biji………………………3
2b.Tidak membentuk biji, reproduksi dengan
spora……………………………………4
3a. Membentuk bunga……….Angiospermae
3b. Tidak membentuk bunga…..Gymnospermae
4a. Sporangium terletak pada ujung
batang.......Lumut daun
4b. Sporangium terletak pada permukaan bawah
daun…..Paku- pakuan
Semoga bermanfaat

More Related Content

What's hot

Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthesf1992
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Jessy Damayanti
 
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.5 DAN 4.5 (PROTISTA)
RPP BIOLOGI KELAS X /   KD 3.5 DAN 4.5   (PROTISTA)RPP BIOLOGI KELAS X /   KD 3.5 DAN 4.5   (PROTISTA)
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.5 DAN 4.5 (PROTISTA)almansyahnis .
 
biologi molekuler replikasi dna
 biologi molekuler replikasi dna biologi molekuler replikasi dna
biologi molekuler replikasi dnaibnu fajar
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthesandy rizal
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1sajidintuban
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 
Interaksi spesies
Interaksi spesiesInteraksi spesies
Interaksi spesiescut_lydia
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 
RPP BIOLOGI SMA ( PLANTAE) )
RPP BIOLOGI  SMA  ( PLANTAE) )RPP BIOLOGI  SMA  ( PLANTAE) )
RPP BIOLOGI SMA ( PLANTAE) )almansyahnis .
 
Arachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalArachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalAliya Mahda
 

What's hot (20)

Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
 
Genetika bakteri
Genetika bakteriGenetika bakteri
Genetika bakteri
 
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.5 DAN 4.5 (PROTISTA)
RPP BIOLOGI KELAS X /   KD 3.5 DAN 4.5   (PROTISTA)RPP BIOLOGI KELAS X /   KD 3.5 DAN 4.5   (PROTISTA)
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.5 DAN 4.5 (PROTISTA)
 
contoh Laporan praktikum ekologi
 contoh Laporan praktikum ekologi  contoh Laporan praktikum ekologi
contoh Laporan praktikum ekologi
 
biologi molekuler replikasi dna
 biologi molekuler replikasi dna biologi molekuler replikasi dna
biologi molekuler replikasi dna
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthes
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1
 
Tugas email
Tugas emailTugas email
Tugas email
 
Ppt selekta
Ppt selektaPpt selekta
Ppt selekta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Budidaya bawang daun
Budidaya bawang daunBudidaya bawang daun
Budidaya bawang daun
 
Interaksi spesies
Interaksi spesiesInteraksi spesies
Interaksi spesies
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Komik evolusi
Komik evolusiKomik evolusi
Komik evolusi
 
Penyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan AirPenyerapan dan Pengangkutan Air
Penyerapan dan Pengangkutan Air
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
RPP BIOLOGI SMA ( PLANTAE) )
RPP BIOLOGI  SMA  ( PLANTAE) )RPP BIOLOGI  SMA  ( PLANTAE) )
RPP BIOLOGI SMA ( PLANTAE) )
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
Arachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soalArachnida dan latihan soal
Arachnida dan latihan soal
 

Similar to KLASIFIKASI

Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xSMAK 5 Penabur
 
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8zairafotocopy
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasiPert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasihabibdyatama
 
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxPPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxMariaSulastrianutser
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupRijalul Fikri
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hiduprohis
 
Perbedaan 5 kingdom aditya
Perbedaan 5 kingdom adityaPerbedaan 5 kingdom aditya
Perbedaan 5 kingdom adityaYudhaPratama111
 
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdfMAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdfpat21mtstbs
 
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BIOLOGI KELAS X
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BIOLOGI KELAS XKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BIOLOGI KELAS X
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BIOLOGI KELAS XIselaelly
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahSitti Nur Fadillah
 
Lk1 modul 3
Lk1 modul 3Lk1 modul 3
Lk1 modul 3buirvina
 

Similar to KLASIFIKASI (20)

Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
Klarifikasi makhluk hidup ppt biologi kelompok 8
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk HidupKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasiPert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
Pert 6 keanekaragaman dan klasifikasi
 
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptxPPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
PPT Klasifikasi Makhluk Hidup.pptx
 
Klasifikasi
KlasifikasiKlasifikasi
Klasifikasi
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Perbedaan 5 kingdom aditya
Perbedaan 5 kingdom adityaPerbedaan 5 kingdom aditya
Perbedaan 5 kingdom aditya
 
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdfMAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
MAKALAH_BIOLOGI_HEWAN_VERTEBRATA_DAN_INV (5).pdf
 
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BIOLOGI KELAS X
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BIOLOGI KELAS XKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BIOLOGI KELAS X
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP BIOLOGI KELAS X
 
Zoologi invert new
Zoologi invert newZoologi invert new
Zoologi invert new
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basah
 
Zoologi invert new
Zoologi invert newZoologi invert new
Zoologi invert new
 
Lk1 modul 3
Lk1 modul 3Lk1 modul 3
Lk1 modul 3
 
BIOSISMATIKAptx
 BIOSISMATIKAptx BIOSISMATIKAptx
BIOSISMATIKAptx
 

More from MagdaNae

TEKS SEJARAH : PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI
TEKS SEJARAH : PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASITEKS SEJARAH : PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI
TEKS SEJARAH : PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASIMagdaNae
 
PASAR OLIGOPOLI DAN OLIGOPSONI
PASAR OLIGOPOLI DAN OLIGOPSONIPASAR OLIGOPOLI DAN OLIGOPSONI
PASAR OLIGOPOLI DAN OLIGOPSONIMagdaNae
 
RAS MONGOLOID (AGAIN)
RAS MONGOLOID (AGAIN)RAS MONGOLOID (AGAIN)
RAS MONGOLOID (AGAIN)MagdaNae
 
RAS MONGOLOID
RAS MONGOLOIDRAS MONGOLOID
RAS MONGOLOIDMagdaNae
 
KERAJAAN SINGASARI
KERAJAAN SINGASARIKERAJAAN SINGASARI
KERAJAAN SINGASARIMagdaNae
 
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN GLOBAL WARMING
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN GLOBAL WARMINGDAMPAK DAN PENANGGULANGAN GLOBAL WARMING
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN GLOBAL WARMINGMagdaNae
 
INDUSTRI BERKELANJUTAN
INDUSTRI BERKELANJUTANINDUSTRI BERKELANJUTAN
INDUSTRI BERKELANJUTANMagdaNae
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATMagdaNae
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949MagdaNae
 
PROSES OSIFIKASI (PRESENTATION 2)
PROSES OSIFIKASI (PRESENTATION 2)PROSES OSIFIKASI (PRESENTATION 2)
PROSES OSIFIKASI (PRESENTATION 2)MagdaNae
 
BENTUK TULANG (PRESENTATION 1)
BENTUK TULANG (PRESENTATION 1)BENTUK TULANG (PRESENTATION 1)
BENTUK TULANG (PRESENTATION 1)MagdaNae
 
Cara mengolah dan memanfatkan lidah buaya
Cara mengolah dan memanfatkan lidah buayaCara mengolah dan memanfatkan lidah buaya
Cara mengolah dan memanfatkan lidah buayaMagdaNae
 
Pemanfaatan keanekaragaman hayati
Pemanfaatan keanekaragaman hayatiPemanfaatan keanekaragaman hayati
Pemanfaatan keanekaragaman hayatiMagdaNae
 
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIAKASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIAMagdaNae
 
Materi 4 Keanekaragaman Hayati
Materi 4 Keanekaragaman Hayati Materi 4 Keanekaragaman Hayati
Materi 4 Keanekaragaman Hayati MagdaNae
 
Materi 3 Keanekaragaman Hayati
Materi 3 Keanekaragaman HayatiMateri 3 Keanekaragaman Hayati
Materi 3 Keanekaragaman HayatiMagdaNae
 
Materi 2 Keanekaragaman Hayati
Materi 2  Keanekaragaman HayatiMateri 2  Keanekaragaman Hayati
Materi 2 Keanekaragaman HayatiMagdaNae
 
Materi 1 Keanekaragaman Hayati
Materi 1 Keanekaragaman HayatiMateri 1 Keanekaragaman Hayati
Materi 1 Keanekaragaman HayatiMagdaNae
 

More from MagdaNae (20)

TEKS SEJARAH : PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI
TEKS SEJARAH : PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASITEKS SEJARAH : PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI
TEKS SEJARAH : PERISTIWA MENJELANG PROKLAMASI
 
PASAR OLIGOPOLI DAN OLIGOPSONI
PASAR OLIGOPOLI DAN OLIGOPSONIPASAR OLIGOPOLI DAN OLIGOPSONI
PASAR OLIGOPOLI DAN OLIGOPSONI
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
RAS MONGOLOID (AGAIN)
RAS MONGOLOID (AGAIN)RAS MONGOLOID (AGAIN)
RAS MONGOLOID (AGAIN)
 
RAS MONGOLOID
RAS MONGOLOIDRAS MONGOLOID
RAS MONGOLOID
 
KERAJAAN SINGASARI
KERAJAAN SINGASARIKERAJAAN SINGASARI
KERAJAAN SINGASARI
 
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN GLOBAL WARMING
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN GLOBAL WARMINGDAMPAK DAN PENANGGULANGAN GLOBAL WARMING
DAMPAK DAN PENANGGULANGAN GLOBAL WARMING
 
INDUSTRI BERKELANJUTAN
INDUSTRI BERKELANJUTANINDUSTRI BERKELANJUTAN
INDUSTRI BERKELANJUTAN
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMAT
 
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
Pelaksanaan demokrasi di indonesia pada periode 1945 1949
 
PROSES OSIFIKASI (PRESENTATION 2)
PROSES OSIFIKASI (PRESENTATION 2)PROSES OSIFIKASI (PRESENTATION 2)
PROSES OSIFIKASI (PRESENTATION 2)
 
BENTUK TULANG (PRESENTATION 1)
BENTUK TULANG (PRESENTATION 1)BENTUK TULANG (PRESENTATION 1)
BENTUK TULANG (PRESENTATION 1)
 
Cara mengolah dan memanfatkan lidah buaya
Cara mengolah dan memanfatkan lidah buayaCara mengolah dan memanfatkan lidah buaya
Cara mengolah dan memanfatkan lidah buaya
 
Pemanfaatan keanekaragaman hayati
Pemanfaatan keanekaragaman hayatiPemanfaatan keanekaragaman hayati
Pemanfaatan keanekaragaman hayati
 
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIAKASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA
KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA
 
Bensin
BensinBensin
Bensin
 
Materi 4 Keanekaragaman Hayati
Materi 4 Keanekaragaman Hayati Materi 4 Keanekaragaman Hayati
Materi 4 Keanekaragaman Hayati
 
Materi 3 Keanekaragaman Hayati
Materi 3 Keanekaragaman HayatiMateri 3 Keanekaragaman Hayati
Materi 3 Keanekaragaman Hayati
 
Materi 2 Keanekaragaman Hayati
Materi 2  Keanekaragaman HayatiMateri 2  Keanekaragaman Hayati
Materi 2 Keanekaragaman Hayati
 
Materi 1 Keanekaragaman Hayati
Materi 1 Keanekaragaman HayatiMateri 1 Keanekaragaman Hayati
Materi 1 Keanekaragaman Hayati
 

KLASIFIKASI

  • 1. A. Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup Pengelompokan atau pengklasifikasian makhluk hidup dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang baru sejak diterbitkannya hasil karya Aristoteles yang berjudul Historia Animalium. Di dalam buku tersebut tercantum kegiatan pengelompokan hewan. Kemudian Aristoteles dijuluki sebagai bapak zoologi. Theoprastus dengan bukunya yang berjudul Historia Plantarum dijuluki sebagai bapak Botani. Dioscorides dengan bukunya yang berjudul Materia Medika. Namun dari pengelompokan ketiga orang tadi belum memiliki sistem penamaan yang baku, oleh karena itu Carolus Linnaeus mencoba merumuskan sistem klasifikasi yang baku. Carolus Linnaeus dengan bukunya yang berjudul Species Plantarum (tumbuhan) dan Systema Naturae (hewan) dijuluki sebagai bapak taksonomi. Dia mengungkapkan empat prinsip dalam pengklasifikasian makhluk hidup, yaitu penggunaan bahasa Latin, tata nama binomial (binomial nomenklatur), ciri berpasangan dan hubungan struktural.
  • 2. B. Tujuan, Manfaat, dan Cara Klasifikasi Makhluk Hidup Tujuan klasifikasi :untuk menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup yang beraneka ragam. Manfaat klasifikasi : memudahkan dalam mengidentifikasi dan mempelajari suatu organisme. Misalnya, untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup dan peranan makhluk hidup dalam ekosistem. Serta untuk meminimalis kerancuan akibat salah tafsir dg menggunakan nama lokal
  • 3. Urutan tahap-tahap/cara klasifikasi; 1. Identifikasi (pencandraan) Yaitu suatu tahap untuk mengenal ciri dan sifat makhluk hidup. Ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakan jenis organisme adalah struktur, bentuk, ukuran, warna, sejarah hidup, aktifitas biologi, cara perkembangbiakan, dan susunan kimia tubuh. 2. Pengelompokan Didasarkan pada persamaan ciri dan sifat organisme. Hewan dapat dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang dan tidak bertulang belakang, dapat pula dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya rambut, jumlah kuku, atau ada tidaknya kula. 3. Pemberian nama kelompok Tahap akhir proses pengklasifikasian adalah pemberian nama kelompok. Pemberian nama kelompok tdak dapat dilakukan secara sembarangan karena harus mengikuti aturan tertentu.
  • 4. 1. Klasifikasi empiris Yaitu klasifikasi yang dilakukan dengan mengelompokkan organisme bukan berdasarkan atas ciri dan sifat yang ada. Misalnya, pengelompokkan berdasarkan urutan abjad dari nama organisme. 2. Klasifikasi rasional Yaitu klasifikasi yang dilakukan dengan mengelompokkan organisme berdasarkan ciri dan sifat yang dimiliki.
  • 5. Klasifikasi rasional dibagi menjadi 4 a. Klasifikasi praktis Pengelompokkan berdasarkan kemanfaatan bagi manusia. Misalnya, pengelompokkan tanaman sayur, obat, buah, pangan, dan pengelompokkan hewan menjadi hewan petelur, pedaging, dan buruan. b. Klasifikasi buatan Pengelompokkan berdasarkan pada satu atau dua sifatmorfologis yang mudah dilihat. Misalnya, penggolongan organisme menjadi tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan berdasar bentuk tubuh, terdiri atas herba, semak dan pohon, sedangkan hewan dikelompokkan menjadi hewan air dan darat.
  • 6. c. Klasifikasi alam Pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri morfologi alami. Misalnya, tumbuhan dikelompokkan berdasarkan sifat biji sehingga terbagi menjadi monokotil dan dikotil. Hewan dikelompokkan menjadi hewan berkaki empat, berkaki dua, dan tanpa kaki, ataupun dikelompokkan menjadi hewan berambut, bersisik, dan berbulu. d. Klasifikasi filogenik Menekankan keeratan hubungan kekerabatan di antara takson. Hal yang perlu diperhatikan dalam klasifikasi ini adalah persamaan ciri dan derajat perkembangan takson. Dengan demikian, klasifikasi tumbuhan berdasarkan dari urutan yang paling primitif adalah Schizophyta, Thalophyta, Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta.
  • 7. 1. Sistem klasifikasi dua kingdom(kerajaan) Makhluk hidup dikelompokkan menjadi dua kingdom, yaitu Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan) berdasarkan ada tidaknya dinding sel, kemampuan berfotosintesis, dan berpindah tempat secara aktif. Tingkatan takson dari tingkat tertnggi hingga tingkat terendah pada Plantae (Divisio, Subdivisio, Classis, Subclassis, Ordo, Familia, Genus, Species), sedangkan pada Animalia (Phylum, Subphylum, Classis, Subclassis, Ordo, Familia, Genus, Species).
  • 8. 2. Sistem klasifikasi tiga kingdom Sistem ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa organisme jamur (fungi) tidak dapat disamakan dengan tumbuhan pada umumnya. Fungi berbeda dengan tumbuhan karena beberapa hal, antara lain tubuh disusun oleh hifa, tidak berklorofil, dan berkembang biak dengan membentuk spora. Oleh sebab itu, makhluk hidup terbagi menjadi tiga kingdom, yaitu Plantae, Fungi, dan Animalia.
  • 9. 3. Sistem klasifikasi empat kingdom Hasil penelitian terhadap struktur sel menunjukkan di antara makhluk hidup ada yang tidak mempunyai membran inti (prokariotik) dan ada yang mempunyai membran inti (eukariotik). Dengan demikian, makhluk hidup dikelompokan menjadi empat kingdom, yaitu Prokariota, Fungi, Plantae, dan Animalia.
  • 10. 4. Sistem klasifikasi lima kingdom a. Kingdom Monera yang meliputi organisme prokariotik, terdiri atas bakteri dan sianobakteri (alga biru). b. Kingdom Protista yang meliputi organisme eukariotik bersel satu, terdiri atas protozoa dan alga (selain alga biru). c. Kingdom Fungi yang meliputi organisme eukariotik bersel satu maupun bersel banyak, dan hidup secara saprofit. d. Kingdom Plantae yang meliputi organisme eukariotik bersel banyak dan dapat berfotosintesis, terdiri atas Briophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. e. Kingdom Animalia yang meliputi organisme eukariotik, bersel banyak, dan heterotrof, terdiri atas Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Annelida, Nematelminthes, Arthropoda, Mollusca, Echinodermata, dan Chordata.
  • 11. 5. Sistem Klasifikasi 6 kingdom a. Archaebacteria meliputi bakteri primitif, ditemukan di tempat- tempat ekstrem dg ciri khas tertentu b. Eubacteria meliputi bakteri yang sering berinteraksi dengan manusia, dg ciri khas tertentu c. Protista meliputi Protista mirip Jamur (jamur lendir & jamur air), Protista mirip Tumbuhan (Alga) & Protista mirip Hewan (Protozoa)
  • 12. d. Fungi meliputi organisme yg struktur tubuh terkecilnya tersusun atas hyfa, heterotrof & berkembang biak dg spora & ciri lain yg khas e. Plantae mlpt organisme autotrof, dg dinding sel mengandung selulosa & ciri lain khas f. Animalia mlpt organisme heterotrof, dpt bergerak aktif, tak berdinding sel & bbrp ciri lain
  • 13. 1. Menurut Brongniart dan Eichler a. Cryptogamae (tumbuhan berspora), meliputi Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta. b. Phanerogamae (tumbuhan berbunga), meliputi Gymnospermae dan Angiospermae. 2. Klasifikasi menurut Reinders a. Thallophyta, meliputi Algae dan Fungi. b. Cormophyta, meliputi Archegoniatae (Bryophyta dan Pteridophyta) dan Spermatophyta.
  • 14. Klasifikasi menurut Strasburger a. Schizophyta, meliputi Bacteri dan Cyanophyta. b. Thallophyta, meliputi Algae dan Fungi. c. Bryophyta, meliputi Lichenes, Musci, dan Hepaticae. d. Pteridophyta, meliputi Filicinae, Hydropteridales, Equisetinae, dan Lycopodinae. e. Spermatophyta, meliputi Gymnospermae dan Angiospermae (Monocotyledonae dan Dicotyledonae).
  • 15. Klasifikasi menurut Boedyn a. Thallophyta, meliputi Bacteri, Algae, Fungi, dan Lichenes. b. Bryophyta, meliputi Musci dan Hepaticae. c. Pteridophyta, meliputi Filicinae, Hydropteridales, Equisetinae, dan Lycopodinae. d. Anthophyta, meliputi Gymnospermae dan Angiospermae (Monocotyledonae dan Dycotyledonae).
  • 16. 1. Filum Porifera dengan ciri permukaan tubuh berpori (hewan spon). 2. Filum Coelenterata dengan ciri mempunyai rongga tubuh yang berfungsi sebagai saluran pencernaan (hewan karang dan hidra). 3. Filum Platyhelminthes (cacing pipih) dengan ciri bertubuh pipih (planaria, cacing pita, dan cacing hati). 4. Filum Nemathelminthes dengan ciri tubuh bulat (cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi).
  • 17. 5. Filum Annelida dengan ciri mempunyai tubuh bersegmen-segmen (cacing tanah dan pacet). 6. Filum Mollusca dengan ciri mempunyai tubuh lunak dan umumnya bercangkang (siput, cumi-cumi, gurita, dan kerang). 7. Filum Arthropoda dengan ciri tubuh berbuku-buku (jangkerik, kupu-kupu, lebah, dan udang). 8. Filum Echinodermata dengan ciri tubuh berkulit duri (bintang laut, teripang, dan lili laut). 9. Filum Chordata dengan ciri tubuh bernotokorda (tali saraf), umumnya bertulang belakang (ikan, katak, ular, burung, dan manusia).
  • 18. Binomial nomenklatur adalah dasar pembuatan nama ilmiah hewan dan tumbuhan. Pemberian nama organisme menurut aturan adalah sebagai berikut. 1. Terdiri atas nama umum yang diikuti nama spesifik (khusus). Nama umum menunjukkan genus, sedangkan nama spesifik menunjukkan spesies. 2. Menggunakan bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan dan bahasa Yunani.
  • 19. 3. Huruf awal dari nama pertama ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf yang lain dengan huruf kecil. 4. Nama genus dan spesies diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring (Italik). 5. Jika nama terdiri atas tiga kata, maka kata kedua dan ketiga disatukan menjadi satu kata atau diberi tanda hubung (-). Contohnya, nama ilmiah kembang sepatu adalah Hibiscus rosa-sinensis atau Hibiscus rosasinensis. Hibiscus merupakan genus dan rosasinensis merupakan nama spesies.
  • 20. Yaitu alat bantu yang dapat digunakan untuk menentukan kedudukan sistematik suatu makhluk hidup. Secara umum, alat bantu tersebut berisi suatu keterangan yang memuat ciri-ciri morfologi yang mudah dilihat. Kunci determinasi dapat dibuat dengan menggunakan serangkaian pernyataan yang saling berlawanan. Kunci determinasi semacam ini disebut kunci taksonomi dikotom.
  • 21. Berikut ini merupakan contoh pembuatan determinasi sederhana pada tumbuhan. 1a.Tumbuhan yang mempunyai akar,batang, dan daun sesungguhnya…………………………2 1b.Tumbuhan yang tidak mempunyai akar, batang, dan daun sesungguhnya…………tidak diteruskan 2a. Membentuk biji………………………3 2b.Tidak membentuk biji, reproduksi dengan spora……………………………………4 3a. Membentuk bunga……….Angiospermae 3b. Tidak membentuk bunga…..Gymnospermae 4a. Sporangium terletak pada ujung batang.......Lumut daun 4b. Sporangium terletak pada permukaan bawah daun…..Paku- pakuan
  • 22.