SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Panduan Interaksi Obat 1
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI......................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP.....................................................................................................3
BAB III TATA LAKSANA......................................................................................................4
BAB IV DOKUMENTASI.......................................................................................................6
BAB V PENUTUP..................................................................................................................7
Panduan Interaksi Obat 1
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
NOMOR : 215-SK/DIR-RSIAP/VIII/2018
TANGGAL : 25 Agustus 2018
PANDUAN INTERAKSI OBAT
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI BOGOR
BAB I
DEFINISI
Interaksi obat dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana efek suatu
obat berubah karena adanya intervensi dengan obat lain, obat herbal, makanan,
minuman, atau zat-zat kimia lain. Kejadian interaksi obat yang mungkin terjadi
diperkirakan berkisar antara 2.2% hingga 30% dalam penelitian pasien rawat inap di
rumah sakit, dan berkisar antara 9.2% hingga 70.3% yang terjadi pada pasien di luar
rumah sakit (Jankel CA & Speedie SM, 1990). Meskipun kejadian interaksi obat yang
bermakna klinis relatif kecil, tetapi sejumlah besar pasien mempunyai risiko
morbiditas (angka kesakitan) atau bahkan mortalitas (angka kematian) akibat
interaksi obat, dalam pengobatan mereka. Interaksi obat dapat bersifat
farmakodinamik atau farmakokinetik.
a. Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat-obat yang mempunyai
efek farmakologi atau efek samping yang serupa atau yang berlawanan.
Interaksi ini dapat disebabkan karena kompetisi pada reseptor yang sama, atau
terjadi antara obat-obat yang bekerja pada sistem fisiologik yang sama. Jika dua
obat yang mempunyai kerja yang serupa atau tidak serupa diberikan, maka efek
kombinasi dari kedua obat itu dapat menjadi aditif (efek dua kali lipat), sinergis
(lebih besar dua kali lipat), atau antagonis (efek dari salah satu atau kedua obat
itu menurun).
b. Interaksi farmakokinetik yaitu interaksi yang terjadi apabila satu obat mengubah
absorpsi, distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat lain. Dengan demikian
interaksi ini meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yang tersedia (dalam
tubuh) untuk dapat menimbulkan efek farmakologinya.
Tujuan dari buku Panduan Interaksi Obat Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri
antara lain:
Panduan Interaksi Obat 2
a. Sebagai panduan langkah-langkah dalam melakukan identifikasi interaksi obat
pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri
b. Memudahkan akses memperoleh informasi mengenai interaksi obat
c. Meningkatkan mutu pelayanan dan keamanan penggunaan obat pasien
Panduan Interaksi Obat 3
BAB II
RUANG LINGKUP
Pengecekan interaksi obat dilakukan kepada pasien rawat jalan, pasien rawat
inap, pasien one day care Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri yang mendapatkan
resep dokter lebih dari satu macam, dan khususnya pada pasien yang rentan
mengalami interaksi obat, yaitu:
a. Pasien lansia
b. Pasien yang minum lebih dari satu macam obat
c. Pasien yang mempunyai gangguan fungsi ginjal dan/atau hati
d. Pasien dengan penyakit akut
e. Pasien yang ditangani oleh lebih dari satu dokter
f. Pasien yang memiliki karakteristik genetic tertentu
g. Pasien dengan penyakit tidak stabil
Perlunya pemantauan khususnya pada obat-obat yang besar
kemungkinannya terlibat dalam interaksi obat yaitu:
a. Obat yang mempunyai rentang terapi sempit
Contoh: Digoksin, Fenitoin, Teofilin, Warfarin
b. Obat yang memerlukan pengendalian dosis yang teliti
Contoh: Obat antidiabetik oral, antihipertensi
c. Obat yang menginduksi atau menghambat system enzim mikrosom hepatik
sitokrom P450 monooksigenase.
Contoh obat penginduksi enzim: Golongan Barbiturat (Fenobarbital), Fenitoin,
Griseofulvin, Karbamazepin, Rifampisin.
Contoh obat penghambat enzim: Amiodaron, Diltiazem, Ketokonazol, Metronidazol,
Natrium Valproat, Simetidin, Siprofloksasin, Verapamil
Panduan Interaksi Obat 4
BAB III
TATA LAKSANA
Pengecekan interaksi obat dilakukan saat menerima resep/pesanan obat
khususnya pada pasien yang mendapatkan lebih dari satu macam obat, kemudian
menilai apakah interaksi tersebut bermakna klinis atau tidak. Segera informasikan
dan diskusikan dengan dokter untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.
Strategi dalam penatalaksanaan interaksi obat, antara lain:
1. Hindari kombinasi obat yang berinteraksi
Apabila risiko interaksi pemakaian obat lebih besar daripada manfaatnya, maka
harus dipertimbangkan untuk memakai obat pengganti. Sebagai contoh,
Simetidin memperlambat metabolisme hepatik oksidatif obat dengan mengikat
enzim sitokrom P450 (sebagai penghambat enzim), sedangkan Antagonis-H2
yang lain yaitu Ranitidin tidak bermakna dalam menghambat metabolisme
hepatik mikrosomal obat.
2. Penyesuaian dosis
Jika hasil interaksi obat meningkatkan atau mengurangi efek obat, maka perlu
dilakukan modifikasi dosis salah satu atau kedua obat untuk mengimbangi
kenaikan atau penurunan efek obat tersebut. Contoh, dosis pemeliharaan
glikosida jantung Digoksin harus dikurangi menjadi setengahnya pada saat kita
mulai memberikan Amiodaron (antiaritmia).
3. Memantau pasien
Jika kombinasi obat yang saling berinteraksi diberikan, pemantauan diperlukan.
Keputusan untuk memantau atau tidak tergantung pada berbagai faktor, seperti
karakteristik pasien, penyakit lain yang diderita pasien, waktu mulai
menggunakan obat yang menyebabkan interaksi, dan waktu timbulnya reaksi
interaksi obat.
Pemantauan dapat meliputi hal-hal berikut ini:
a. Pemantauan klinis untuk menemukan berbagai efek yang tidak diinginkan,
informasi ditulis pada catatan medik pasien.
b. Pengukuran kadar obat dalam darah jika diperlukan dan berdasarkan
konfirmasi dari dokter untuk obat-obat yang memerlukan penyesuaian dosis
dan obat yang mempunyai rentang terapi sempit, dan bila kadar obat dalam
Panduan Interaksi Obat 5
darah dan efek terapi diperkirakan saling berhubungan, misalnya Fenitoin;
Teofilin, Glikosida Jantung, dan antibiotika Aminoglikosida (Amikasin dan
Gentamisin)
c. Pengukuran indicator interaksi, contohnya pemantauan International
Normalized Ratio (INR) untuk pasien yang memperoleh pengobatan dengan
Warfarin.
4. Melanjutkan pengobatan seperti sebelumnya
Jika interaksi obat tidak bermakna klinis, atau jika kombinasi obat yang
berinteraksi tersebut merupakan pengobatan yang optimal, pengobatan pasien
dapat diteruskan tanpa perubahan.
Pengecekan dilakukan dengan menggunakan sumber pustaka khusus untuk
interaksi obat misalnya Stockley Drug Interactions dan Drug Interactions by Hansten
and Horn, atau pustaka lainnya yaitu British National Formulary (BNF) dan Drug
Information Handbook (DIH), dapat juga melihat di website
http://reference.medscape.com/drug-interactionchecker. Jika buku pustaka dan
perangkat lunak untuk pengecekan secara online tidak tersedia maka pengecekan
dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam buku panduan ini (Lampiran 1-
4).
Panduan Interaksi Obat 6
BAB IV
DOKUMENTASI
Penatalaksanaan pada pasien yang mengalami interaksi obat atau drug
related problem dicatat dan didokumentasikan pada rekam medis pasien, pada
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi, dituliskan masalah terkait; rekomendasi
dan penyelesaian dengan menggunakan SOAP.
Panduan Interaksi Obat 7
BAB V
PENUTUP
Demikian panduan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dan dilakukan evaluasi tiap 6
bulan.
Ditetapkan di Bogor
Pada Tanggal 25 Agustus 2018
DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI BOGOR
dr. Dhima Paramitha Oktacynara

More Related Content

What's hot

Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Ida Part II
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologiNursing Crib
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obatnisha althaf
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensiwitanurma
 
Dasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiDasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiANDRIANOV46
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikChafa Nick
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanstia_hardi
 
Regulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRegulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRuz Vi
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)saninuraeni
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalSelvia Agueda
 
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatPenggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatRagilMalindaWulandar
 
Antihistamin atau antagonis histamin me
Antihistamin atau antagonis histamin meAntihistamin atau antagonis histamin me
Antihistamin atau antagonis histamin merizkinurhidayat rian
 
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat pjj_kemenkes
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalErie Gusnellyanti
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 

What's hot (20)

Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
Makalah teknik pemberian obat (UNIVERSITAS NU SBY YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM)
 
Pengantar farmakologi
Pengantar farmakologiPengantar farmakologi
Pengantar farmakologi
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 
Farmakologi dasar
Farmakologi dasarFarmakologi dasar
Farmakologi dasar
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensi
 
Dasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiDasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologi
 
Swamedikasi
SwamedikasiSwamedikasi
Swamedikasi
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatan
 
Regulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOMRegulasi obat BPOM
Regulasi obat BPOM
 
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakatPenggunaan obat rasional pada masyarakat
Penggunaan obat rasional pada masyarakat
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Antihistamin atau antagonis histamin me
Antihistamin atau antagonis histamin meAntihistamin atau antagonis histamin me
Antihistamin atau antagonis histamin me
 
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
 
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat RasionalPemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 

Similar to 04 panduan interaksi obat (lampiran)

Heryana Ramadhaniati_2306326204_ROTD_DI.pptx
Heryana Ramadhaniati_2306326204_ROTD_DI.pptxHeryana Ramadhaniati_2306326204_ROTD_DI.pptx
Heryana Ramadhaniati_2306326204_ROTD_DI.pptxheryanaramadhaniati
 
Manajemen_interaksi_obat.pptx
Manajemen_interaksi_obat.pptxManajemen_interaksi_obat.pptx
Manajemen_interaksi_obat.pptxAdityaNoviadi1
 
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docxrahma568870
 
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdfNi Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdfNIWAYANVEBBYANI2
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Delina Damanik
 
MAjalah yang baik adalah majalah yang berisi
MAjalah yang baik adalah majalah yang berisiMAjalah yang baik adalah majalah yang berisi
MAjalah yang baik adalah majalah yang berisiRirin279049
 
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokterApoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokterAndi Himyatul Hidayah
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxHelmiMildani
 
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptxINTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptxLedisSitorus
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptRiyanUge
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORPPGhybrid3
 
Makalah tugas dan fungsi apoteker
Makalah tugas dan fungsi apotekerMakalah tugas dan fungsi apoteker
Makalah tugas dan fungsi apotekerAkira Sama
 
Formularium RS kel 2.pptx
Formularium RS kel 2.pptxFormularium RS kel 2.pptx
Formularium RS kel 2.pptxVerine1
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsMaulana Sakti
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanFina Ratih Wiraputri
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Sri Suratini
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptxEmmyKardianasari
 

Similar to 04 panduan interaksi obat (lampiran) (20)

Heryana Ramadhaniati_2306326204_ROTD_DI.pptx
Heryana Ramadhaniati_2306326204_ROTD_DI.pptxHeryana Ramadhaniati_2306326204_ROTD_DI.pptx
Heryana Ramadhaniati_2306326204_ROTD_DI.pptx
 
Manajemen_interaksi_obat.pptx
Manajemen_interaksi_obat.pptxManajemen_interaksi_obat.pptx
Manajemen_interaksi_obat.pptx
 
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
160648-ID-none interaksi obat dan makanan.docx
 
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdfNi Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
Ni Wayan Vebbyani (821419032). DRPs.pdf
 
Makalah farma
Makalah farmaMakalah farma
Makalah farma
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049
 
MAjalah yang baik adalah majalah yang berisi
MAjalah yang baik adalah majalah yang berisiMAjalah yang baik adalah majalah yang berisi
MAjalah yang baik adalah majalah yang berisi
 
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokterApoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
Apoteker klinis : Menghilangkan jarak antara pasien dan dokter
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
 
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptxINTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
 
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.pptINTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
INTERAKSI_OBAT_BERDASARKAN_FAKTOR_YANG_B.ppt
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
Makalah tugas dan fungsi apoteker
Makalah tugas dan fungsi apotekerMakalah tugas dan fungsi apoteker
Makalah tugas dan fungsi apoteker
 
Formularium RS kel 2.pptx
Formularium RS kel 2.pptxFormularium RS kel 2.pptx
Formularium RS kel 2.pptx
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
 
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
Pemantauan Terapi Obat, Binfar 2009
 
Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik
Pelayanan farmasi klinik
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
 

Recently uploaded

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024PyrecticWilliams1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 

04 panduan interaksi obat (lampiran)

  • 1. Panduan Interaksi Obat 1 DAFTAR ISI BAB I DEFINISI......................................................................................................................1 BAB II RUANG LINGKUP.....................................................................................................3 BAB III TATA LAKSANA......................................................................................................4 BAB IV DOKUMENTASI.......................................................................................................6 BAB V PENUTUP..................................................................................................................7
  • 2. Panduan Interaksi Obat 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : 215-SK/DIR-RSIAP/VIII/2018 TANGGAL : 25 Agustus 2018 PANDUAN INTERAKSI OBAT RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI BOGOR BAB I DEFINISI Interaksi obat dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana efek suatu obat berubah karena adanya intervensi dengan obat lain, obat herbal, makanan, minuman, atau zat-zat kimia lain. Kejadian interaksi obat yang mungkin terjadi diperkirakan berkisar antara 2.2% hingga 30% dalam penelitian pasien rawat inap di rumah sakit, dan berkisar antara 9.2% hingga 70.3% yang terjadi pada pasien di luar rumah sakit (Jankel CA & Speedie SM, 1990). Meskipun kejadian interaksi obat yang bermakna klinis relatif kecil, tetapi sejumlah besar pasien mempunyai risiko morbiditas (angka kesakitan) atau bahkan mortalitas (angka kematian) akibat interaksi obat, dalam pengobatan mereka. Interaksi obat dapat bersifat farmakodinamik atau farmakokinetik. a. Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat-obat yang mempunyai efek farmakologi atau efek samping yang serupa atau yang berlawanan. Interaksi ini dapat disebabkan karena kompetisi pada reseptor yang sama, atau terjadi antara obat-obat yang bekerja pada sistem fisiologik yang sama. Jika dua obat yang mempunyai kerja yang serupa atau tidak serupa diberikan, maka efek kombinasi dari kedua obat itu dapat menjadi aditif (efek dua kali lipat), sinergis (lebih besar dua kali lipat), atau antagonis (efek dari salah satu atau kedua obat itu menurun). b. Interaksi farmakokinetik yaitu interaksi yang terjadi apabila satu obat mengubah absorpsi, distribusi, metabolisme, atau ekskresi obat lain. Dengan demikian interaksi ini meningkatkan atau mengurangi jumlah obat yang tersedia (dalam tubuh) untuk dapat menimbulkan efek farmakologinya. Tujuan dari buku Panduan Interaksi Obat Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri antara lain:
  • 3. Panduan Interaksi Obat 2 a. Sebagai panduan langkah-langkah dalam melakukan identifikasi interaksi obat pasien Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri b. Memudahkan akses memperoleh informasi mengenai interaksi obat c. Meningkatkan mutu pelayanan dan keamanan penggunaan obat pasien
  • 4. Panduan Interaksi Obat 3 BAB II RUANG LINGKUP Pengecekan interaksi obat dilakukan kepada pasien rawat jalan, pasien rawat inap, pasien one day care Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri yang mendapatkan resep dokter lebih dari satu macam, dan khususnya pada pasien yang rentan mengalami interaksi obat, yaitu: a. Pasien lansia b. Pasien yang minum lebih dari satu macam obat c. Pasien yang mempunyai gangguan fungsi ginjal dan/atau hati d. Pasien dengan penyakit akut e. Pasien yang ditangani oleh lebih dari satu dokter f. Pasien yang memiliki karakteristik genetic tertentu g. Pasien dengan penyakit tidak stabil Perlunya pemantauan khususnya pada obat-obat yang besar kemungkinannya terlibat dalam interaksi obat yaitu: a. Obat yang mempunyai rentang terapi sempit Contoh: Digoksin, Fenitoin, Teofilin, Warfarin b. Obat yang memerlukan pengendalian dosis yang teliti Contoh: Obat antidiabetik oral, antihipertensi c. Obat yang menginduksi atau menghambat system enzim mikrosom hepatik sitokrom P450 monooksigenase. Contoh obat penginduksi enzim: Golongan Barbiturat (Fenobarbital), Fenitoin, Griseofulvin, Karbamazepin, Rifampisin. Contoh obat penghambat enzim: Amiodaron, Diltiazem, Ketokonazol, Metronidazol, Natrium Valproat, Simetidin, Siprofloksasin, Verapamil
  • 5. Panduan Interaksi Obat 4 BAB III TATA LAKSANA Pengecekan interaksi obat dilakukan saat menerima resep/pesanan obat khususnya pada pasien yang mendapatkan lebih dari satu macam obat, kemudian menilai apakah interaksi tersebut bermakna klinis atau tidak. Segera informasikan dan diskusikan dengan dokter untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Strategi dalam penatalaksanaan interaksi obat, antara lain: 1. Hindari kombinasi obat yang berinteraksi Apabila risiko interaksi pemakaian obat lebih besar daripada manfaatnya, maka harus dipertimbangkan untuk memakai obat pengganti. Sebagai contoh, Simetidin memperlambat metabolisme hepatik oksidatif obat dengan mengikat enzim sitokrom P450 (sebagai penghambat enzim), sedangkan Antagonis-H2 yang lain yaitu Ranitidin tidak bermakna dalam menghambat metabolisme hepatik mikrosomal obat. 2. Penyesuaian dosis Jika hasil interaksi obat meningkatkan atau mengurangi efek obat, maka perlu dilakukan modifikasi dosis salah satu atau kedua obat untuk mengimbangi kenaikan atau penurunan efek obat tersebut. Contoh, dosis pemeliharaan glikosida jantung Digoksin harus dikurangi menjadi setengahnya pada saat kita mulai memberikan Amiodaron (antiaritmia). 3. Memantau pasien Jika kombinasi obat yang saling berinteraksi diberikan, pemantauan diperlukan. Keputusan untuk memantau atau tidak tergantung pada berbagai faktor, seperti karakteristik pasien, penyakit lain yang diderita pasien, waktu mulai menggunakan obat yang menyebabkan interaksi, dan waktu timbulnya reaksi interaksi obat. Pemantauan dapat meliputi hal-hal berikut ini: a. Pemantauan klinis untuk menemukan berbagai efek yang tidak diinginkan, informasi ditulis pada catatan medik pasien. b. Pengukuran kadar obat dalam darah jika diperlukan dan berdasarkan konfirmasi dari dokter untuk obat-obat yang memerlukan penyesuaian dosis dan obat yang mempunyai rentang terapi sempit, dan bila kadar obat dalam
  • 6. Panduan Interaksi Obat 5 darah dan efek terapi diperkirakan saling berhubungan, misalnya Fenitoin; Teofilin, Glikosida Jantung, dan antibiotika Aminoglikosida (Amikasin dan Gentamisin) c. Pengukuran indicator interaksi, contohnya pemantauan International Normalized Ratio (INR) untuk pasien yang memperoleh pengobatan dengan Warfarin. 4. Melanjutkan pengobatan seperti sebelumnya Jika interaksi obat tidak bermakna klinis, atau jika kombinasi obat yang berinteraksi tersebut merupakan pengobatan yang optimal, pengobatan pasien dapat diteruskan tanpa perubahan. Pengecekan dilakukan dengan menggunakan sumber pustaka khusus untuk interaksi obat misalnya Stockley Drug Interactions dan Drug Interactions by Hansten and Horn, atau pustaka lainnya yaitu British National Formulary (BNF) dan Drug Information Handbook (DIH), dapat juga melihat di website http://reference.medscape.com/drug-interactionchecker. Jika buku pustaka dan perangkat lunak untuk pengecekan secara online tidak tersedia maka pengecekan dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam buku panduan ini (Lampiran 1- 4).
  • 7. Panduan Interaksi Obat 6 BAB IV DOKUMENTASI Penatalaksanaan pada pasien yang mengalami interaksi obat atau drug related problem dicatat dan didokumentasikan pada rekam medis pasien, pada Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi, dituliskan masalah terkait; rekomendasi dan penyelesaian dengan menggunakan SOAP.
  • 8. Panduan Interaksi Obat 7 BAB V PENUTUP Demikian panduan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dan dilakukan evaluasi tiap 6 bulan. Ditetapkan di Bogor Pada Tanggal 25 Agustus 2018 DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI BOGOR dr. Dhima Paramitha Oktacynara