Formularium rumah sakit merangkum informasi tentang 10 anggota kelompok yang membuat formularium, definisi formularium sebagai pedoman penggunaan obat yang disepakati oleh panitia farmasi dan terapi, serta prinsip-prinsip penggunaan dan pengelolaan sistem formularium.
2. Nama Kelompok :
1. Asti Cahyani Putri
2. Dede Rukmana
3. Gadis Ayu Meliani
4. Muhamad Ali Asy’ari
5. M. Ridho Pratama
6. Nesha Putri Amelia
7. Nurmalitasari
8. Putri Marifatunisa
9. Ririn Oktaviani Putri
10.Titis Darmasanti
3. Definisi
Formularium adalah pedoman yang berupa kumpulan obat yang
disusun, diterima dan disetujui oleh panitia farmasi dan terapi (PFT) untuk
digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi pada setiap batas waktu yang
ditentukan sesuai kebutuhan dan perkembangan terapi obat yang mutakhir.
Sistem formularium adalah sarana penting dalam memastikan mutu
penggunaan obat dan dispensing, dan pemberian obat dengan nama dagang
atau obat dengan nama generik apabila obat itu tersedia dalam dua nama
tersebut.
Formularium rumah sakit merupakan penerapan konsep obat
esensial di rumah sakit yang berisi daftar obat dan informasi penggunaannya
4. Pedoman Penggunaan formularium
● Membuat kesepakatan antara staf medis dengan Panitia Farmasi dan Terapi dalam
menentukan kerangka mengenai tujuan, organisasi, fungsi dan ruang lingkup. Staf
medis harus mendukung sistem formularium yang diusulkan oleh PFT.
● Staf medis harus dapat menyesuaikan sistem yang berlaku dengan kebutuhan tiap-
tiap institusi.
● Staf medis harus menerima kebijakan-kebijakan dan prosedur yang ditulis oleh PFT
untuk menguasai sistem formularium yang dikembangkan oleh PFT.
● Nama obat yang tercantum dalam formularium adalah nama generik.
● Membatasi jumlah produk obat yang secara rutin harus tersedia di Instalasi Farmasi.
● Membuat prosedur yang mengatur pendistribusian obat generik yang efek terapinya
sama
5. TUGAS DAN FUNGSI
FORMULARIUM RS
Membantu meyakinkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di rumah
sakit.
Sebagai bahan edukasi bagi staf medik tentang terapi obat yang benar.
Memberi ratio manfaat yang tinggi dengan biaya yang minimal.
Memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien.
Memudahkan pemilihan obat yang rasional.
Memudahkan perencanaan dan penyediaan perbekalan kesehatan.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perbekalan
kesehatan.
6. Tahapan pembuatan formularium
rumah sakit
Tahap pertama : mengkaji penyakit dan populasi pasien 4 tahun berturut-
turut, data morbiditas, kelompok penyakit, dan jumlah persentase setiap tahun.
Tahap kedua : penetapan peringkat penyakit terbanyak, table subkelompok
penyakit jumlah rata- rata dan persentase pasien.
Tahap ketiga : penetapan penyakit, gejala, penyebab, dan golongan farmakologi
obat, table jumlah dan persentase pasien setiap subkelompok penyakit.
Tahap keempat : pembuatan table subkelompok penyakit dan golongan
farmakologi obat dan pendukung
Tahap kelima : pemberian nama obat tiap golongan farmakologi, table yang
mengandung golongan farmakologi, nama obat, dan bahan pendukung yang
diperlukan untuk setiap penyakit.
7. Isi Dan Organisasi Formularium
Formularium terdiri atas tiga bagian pokok
1. Bagian pertama : informasi tentang kebijakan dan prosedur RS yang berkaitan
dengan obat.
Contoh :
• Surat keputusan pimpinan RS tentang pemberlakuan formularium
• Uraian singkat tentang PFT, termasuk keanggotaan, tugas, fungsi, tanggung jawab,
hak dan wewenang
• Peraturan RS yang mengatur tentang penulisan resep/order dokter, dispensing, dan
konsumsi/pemberian obat
• Kebijakan tentang pelaksanaan penggantian kesetaraan generik dan kesetaraan
terapi
• Penghentian order obat otomatis (automatic stop order)
• Informasi tentang penggunaan formularium
• Uraian singkat tentang sistem formularium
8. Isi Dan Organisasi Formularium
2. Bagian kedua : monografi obat yang diterima masuk.
Contoh :
• Mengandung ringkasan informasi obat yang cukup informatif dan dapat
digunakan sebagai acuan praktis bagi profesional kesehatan di RS
• Informasi mencakup nama generik, nama dagang, bentuk sediaan, kekuatan,
kemasan dan ukuran yang disediakan oleh RS, formulasi zat aktif untuk
produk kombinasi, rentang dosis bagi dewasa dan atau pediatrik, perhatian
atau catatan khusus, informasi harga, indikasi penggunaan, jadwal
pemberian, kontra indikasi, efek samping, dan informasi penting yang harus
diberikan kepada penderita
• Indeks, yang terdiri dari indeks nama generik/nama dagang dan indeks kelas
terapi
9. Isi Dan Organisasi Formularium
3. Bagian ketiga : informasi khusus.
Contoh :
• Daftar singkatan yang telah disetujui RS
• Aturan untuk menghitung dosis pediatrik
• Pedoman menghitung dosis untuk penderita dengan gangguan fungsi ginjal
• Tabel interaksi obat
10. Distribusi Formularium
Di distribusikan kepada :
1. Unit pelayanan untuk penderita rawatInap, rawat jalan, rawat darurat
2. Instalasi Farmasi dan seluruh satelit/depo farmasi
3. Pimpinan rumah sakit
4. Pusat Pelayanan informasi obat5. Bagian/ SMF
5. Anggota staf medik dan apoteker
6. Perpustakaan
7. Bagian Pengadaan
8. Bagian lain yg dianggap perlu.
11. Prinsip Penerapan Formularium
1) Obat harus diseleksi atas dasar kebutuhan komunitas dan obat-obatan
tersebut harus dapat mengatasi pola penyakit dan kondisi daerah tersebut.
2) Obat yang dipilih adalah drug of choice
3) Daftar formularium harus memiliki jumlah oabat yang terbatas. Hanya obat-
obatan yang diperlukan yang dapat disediakan di rumah sakit. Duplikasi
obat dengan khasiat terapetik sama tidak boleh terjadi.
4) Penggunaan produk obat kombinasi hanya untuk kasus tertentu, misalnya
TB.
5) Obat-obat yang tidak cukup bukti tentang khasiat, keamanan dan kualitas,
serta tidak cost effective perlu dievaluasi dan dihapus bila telah ada
alternative obat yang lebih dapat diterima.
12. Prinsip Pengelolaan Sistem
formularium
Evaluasi Penggunaan Obat adalah suatu proses yang dilaksanakan
terus-menerus dan terstruktur yang diakui oleh rumah sakit dan
ditujukan untuk menjamin bahwa obat digunakan secara tepat, aman
dan efektif.
Pemeliharaan Formularium, meliputi pengkajian golongan terapi
obat, penambahan atau penghapusan monografi obat formularium,
dan penggunaan obat non formularium untuk penderita khusus.
Seleksi sediaan obat, mencakup konsep kesetaraan terapi yang terdiri
dari subsitusi generik dan pertukaran terapi
13. Evaluasi Obat
Evaluasi obat untuk formularium terdiri
atas nama generik, nama dagang, sumber
pemasok obat, penggolongan farmakologi,
indikasi terapi, bentuk sediaan, daya
ketersediaan hayati, dan data
farmakokinetik, rentang dosis dari berbagai
rute pemberian, efek samping dan
toksisitas, perhatian khusus, keuntungan
dan kerugian, serta rekomendasi.
14. Keuntungan
1. Merupakan pendidikan terapi obat yang tepat bagi staf medik.
2. Memberikan manfaat dalam pengurangan biaya dengan
sistem pembelian dan pengendalian persediaan yang efisien.
3. Pembatasan jumlah obat dan produk obat yang secara teratur
tersedia di apotek akan memberikan keuntungan bagi
pelayanan penderita dan keuntungan secara ekonomi
4. Membantu menyakinkan mutu dan ketepatan penggunaan
obat dalam rumah sakit.
Tidak memberikan kerugian yang spesifik karena pada
dasarnya setiap rumah sakit membutuhkan Formularium RS
sebagai buku pedoman penggunaan obat
Kerugian