2. SUB MATERI
1. Sumber informasi interaksi obat
2. Monitoring edukasi dan intervensi
3. Pedoman manajemen interaksi obat
3. KEMAMPUAN AKHIR MAHASISWA
Mampu menjelaskan tentang sumber informasi
obat serta manajemen klinis interaksi obat,
meliputi monitoring, edukasi, dan intervensi yang
perlu dilakukan bila terjadi interaksi obat
4. HEALTH CARE PROFESIONAL
Health care Profesional
Ensure safe dispensing and use of
drug
Meminimalisir terjadinya interaksi
obat
5. ANGKA PENELITIAN
In the last 40 years an enormous amount of data on drug interactions has been
published.
But, although potential drug interactions are probably common only few of them manifest
serious adverse events and often only in predisposed patients.
Therefore, health care professionals feel inundated with hints for potential drug
interactions of questionable clinical significance provided by their drug interactions
information sources.
Computerised alerts systems enable important assistance but their performance is not
satisfying.
6. POLIFARMASI -- > KEMUNGKINAN
TERBESAR TERJADINYA INTERAKSI OBAT
• Obat yang diberikan > 1
• Multi disease
• Dokter yang meresepkan > 1
• Pasien / keluarga menggunakan obat lain
• Campuran beberapa obat dalam 1 sediaan
8. SECARA KLINIS, KRITERIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI
POLIFARMASI MELIPUTI (TERRIE, 2004):
1. Menggunakan obat-obatan tanpa indikasi yang jelas
2. Menggunakan terapi yang sama untuk penyakit yang sama
3. Penggunaan bersamaan obat-obatan yang berinteraksi
4. Penggunaan obat dengan dosis yang tidak tepat
5. Penggunaan obat-obatan lain untuk mengatasi efek samping obat.
10. IDENTIFIKASI INTERAKSI OBAT
• Sifat fisika kimia obat (basa, asam, higroskopis, kelarutan, warna berubah)
• Reaksi kimia (terbentuk kompleks, khelat)
• Pengaruh pH saluran cerna, saluran kemih
• Mengetahui sifat farmakokinetika (ADME) / farmakodinamika obat
11. SIFAT FISIKA KIMIA OBAT
• Terutama untuk obat tidak tercampurkan (OTT) sebelum obat diberikan pada Px
• Contoh : IV Admixures, Obat menjadi lembab dalam puyer, system emulsinya pecah
dll
12. REAKSI KIMIA
• Terbentuk kompleks / khelat yang sulit diabsorpsi :
• Tetrasiklin / Fluorokuinolon dengan obat Mengandung Fe, Al, Mg, Ca, Antasida,
Atapulgit, Sukralfat
13. PENGARUH PH SALURAN CERNA
• Obat golongan H2 bloker, PPI, Antasida ------- merubah pH lambung sehingga dapat
mempengaruhi disolusi obat lainnya
14. FARMAKOKINETIKA
• Absorpsi : Pengosongan lambung lebih cepat oleh obat prokinetik atau lebih lambat
oleh obat antikholinergik
• Distribusi : Obat yang ikatan protein tinggi dan rentang terapi sempit dapat didesak
ikatan proteinnya sehingga kadar obat bebas jadi melonjak
• Metabolisme : Jalur enzim yang digunakan sama, sehingga terjadi kompetisi, induksi
ataupun inhibisi (CYP450)
• Ekskresi : Golongan Penisilin + Probenesid, kadar dalam saluran kemih >>
15. FARMAKODINAMIKA
Kerja obat bisa bersifat :
• Aditif (sedative / hipnotika + alcohol)
• Sinergis (kombinasi tetap OAT, ARV, Antibiotik dll)
• Antagonis (beta bloker dengan beta agonis inhalasi)
18. • Identifikasi pasien yang berisiko dan penanganan terapi obat yang
akurat merupakan tantangan penting bagi profesional perawatan
kesehatan untuk menghindari konsekuensi klinis yang serius yang
disebabkan oleh reaksi obat yang merugikan.
• Proses memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko terapi obat
untuk pasien perorangan sangat kompleks dan ada banyak langkah di
mana kesalahan dapat terjadi.
• Misi pemberi layanan kesehatan adalah memberikan perawatan farmasi
yang sistematis untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait obat
yang dapat dicegah.
• The Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) melanjutkan
pendekatan sistematis ini.42
19.
20. THE POSSIBLE CAUSES OF DRP’S LIE AT
• Prescribers / doctor’s --- often not available and not as knowledgeable about
interaction,
• pharmacists’ (apoteker dan tenaga tekhnis ---- greatest knowlegde) or
• Patient’s ---- pengetahuan pasien yang kurang memadai
• For prescription drug ---- informasi pada brosur obat dari perusahaan farmasi yang
kurang jelas
22. DRUG INTERACTION INFORMATION
SOURCES
• In the past 40 years more than 20000 journal articles on drug interactions have been
published.
• To cope with this task drug interaction compendia in the form of books, computer or
personal digital assistant (PDA) software or online databases are offered to health care
providers. Studies revealing the prevalence of potential drug interactions often
reference the US-database by Thompson Micormedex™59 or the British Stockley’s
drug interactions60, which can be considered as standard referenced information
sources.
• In Austria, Germany and Switzerland a drug interaction database is implemented in the
drug information Pharmavista®61 which is adapted from the German ABDA-
Database62 for the Swiss market and is used in all community pharmacies and also by
some physicians. This database is also availableonline as a subscription-only service
29. MANAJEMEN INTERAKSI OBAT
• Cek kemungkinan ada tambahan obat Identifikasi obat yang potent berinteraksi dari
golongan inhibitor atau induser
• Cek Berapa besar dosis, lama penggunaan, rute pemakaian
• Hati – hati untuk pasien geriatri, anak anak, ibu hamil, gangguan liver, ginjal, jantung
• Cek Obat punya rentang terapi sempit
• Cek obat OTC, complementary, alcohol, rokok yang mungkin juga digunakan Px
(McCarthy dan Kockler, 2009)
30. UNTUK MEMPERBAIKI MANAJEMEN
INTERAKSI OBAT OLEH PENYEDIA
LAYANAN KESEHATAN (HANSEN)
• Meningkatkan pengetahuan interaksi obat dari penyedia layanan kesehatan
• Memperbaiki sistem skrining interaksi obat terkomputerisasi
• Memberikan informasi tentang faktor risiko pasien yang meningkatkan peluang
terjadinya hasil buruk
• Memasukkan informasi farmakogenetik ke dalam penilaian risiko
• Memberikan informasi tentang faktor risiko pemberian obat yang meningkatkan
kesempatan hasil yang merugikan
• Meningkatkan edukasi pasien tentang interaksi obat
31. IMPORTANT TIPS FOR AVOIDING
DRUG INTERACTION
• Ketika berobat kedokter, sebaiknya menginformasikan mengenai obat yang sedang
dikonsumsi
• Baca informasi obat pada label dengan hati-hati : perhatian, kontraindikasi, exp date
obat, dll
• Hanya menggunakan obat yang telah diresepkan
• Mengetahui gejala-gejala interaksi obat yang mungkin terjadi, sehingga apabila terjadi
interaksi bisa segera diatasi
• Jangan meminum obat dengan jus jeruk, alhohol
• Sebaiknya jangan mengkonsumsi obat modern dan tradisional secara bersamaan
• Don’t be afraid to ask questions
32.
33. REFERENSI UNTUK INTERAKSI OBAT
• Stockley Drug Interaction
• Evaluation Drug Ingteraction
• Drug Interaction Facts
• Drug Information Handbook
• AHFS
• Martindale
37. PERAN FARMASI KLINIK TERHADAP
KEJADIAN INTERAKSI OBAT
•Mengidentifikasi Reaksi Obat
•Mencegah kemungkinan terjadinya interaksi
•Menyelesaikan masalah interaksi obat