Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia berdasarkan aturan agama Islam dengan mempertimbangkan kelangkaan sumber daya. Dokumen ini membahas sejarah perkembangan pemikiran ekonomi Islam dari masa awal hingga kontemporer melalui empat periode beserta kontributor kuncinya.
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
perkembangan ekonomi islam
1.
2. • Ekonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala prilaku
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan
memperoleh falah (kedamaian & kesejahteraan dunia-akhirat).
• ilmu yang mempelajari tentang perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama islam dan di dasari
dengan tauhid sebagaimana di rangkum dalam rukun iman dan
rukun islam.
3. • Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas
menggunakan faktor-faktor produksi yang terbatas.
• Masalah utama ekonomi adalah kelangkaan (scarcity)
dan pilihan (choices)
4.
5. A. Periode Pertama/Fondasi (Masa awal Islam – 450 H / 1058 M)
Pada periode ini banyak sarjana muslim yang pernah hidup bersama para
sahabat Rosulullah dan para tabi’in sehingga dapat memperoleh referensi
ajaran Islam yang akurat. Seperti :
Zayd bin Ali (120 H / 798 M),
Abu Yusuf (182/798),
Muhammad Bin Hasan al Shaybani (189/804),
Abu Ubayd (224/838)
Al Kindi (260/873),
Junayd Baghdadi (297/910),
Ibnu Miskwayh (421/1030),
dll.
6. B. Periode Kedua (450 – 850 H / 1058 – 1446 M)
Pemikiran ekonomi pada masa ini banyak dilatarbelakangi oleh menjamurnya
korupsi dan dekadensi moral, serta melebarnya kesenjangan antara golongan
miskin dan kaya, meskipun secara umum kondisi perekonomian masyarakat
Islam berada dalam taraf kemakmuran. Terdapat pemikir-pemikir besar yang
karyanya banyak dijadikan rujukan hingga kini, misalnya
Al Ghazali (451-505 H / 1055-1111 M),
Nasiruddin Tutsi (485 H /1093 M),
Ibnu Taimyah (661-728 H / 1263-1328 M),
Ibnu Khaldun (732-808 H/ 1332-1404 M),
Al Maghrizi (767-846 H / 1364-1442 M),
Abu Ishaq Al Shatibi (1388 M),
Abdul Qadir Jaelani (1169 M),
Ibnul Qayyim (1350 M),
7. C. Periode Ketiga (850 – 1350 H / 1446 – 1932 M)
Dalam periode ketiga ini kejayaan pemikiran, dan juga dalam bidang lainnya,
dari umat Islam sebenarnya telah mengalami penurunan. Namun demikian,
terdapat beberapa pemikiran ekonomi yang berbobot selama dua ratus tahun
terakhir, Seperti
Shah Waliullah (1114-1176 M / 1703-1762 M),
Muhammad bin Abdul Wahab (1206 H / 1787 M),
Jamaluddin al Afghani (1294 M / 1897 M),
Muhammad Abduh (1320 H / 1905 M),
Ibnu Nujaym (1562 M),
8. D. Periode Kontemporer (1930 –sekarang)
•Era tahun 1930-an merupakan masa kebangkitan kembali intelektualitas di
dunia Islam. Kemerdekaan negara-negara muslim dari kolonialisme Barat turut
mendorong semangat para sarjana muslim dalam mengembangkan
pemikirannya
•Zarqa (1992) mengklasifikasikan kontributor pemikiran ekonomi berasal dari:
(1) ahli syariah Islam,
(2) ahli ekonomi konvensional, dan
(3) ahli syariah Islam sekaligus ekonomi konvensional.
9. Fase Pertama
Pada pertengahan 1930-an banyak muncul analisis – analisis masalah
ekonomi sosial dari sudut syariah Islam sebagai wujud kepedulian teradap
dunia Islam yang secara umum dikuasai oleh negara-negara Barat.
Meskipun kebanyakan analisis ini berasal dari para ulama yang tidak
memiliki pendidikan formal bidang ekonomi, namun langkah mereka telah
membuka kesadaran baru tentang perlunya perhatian yang serius terhadap
masalah sosial ekonomi. Meskipun pemikiran-pemikiran ini masih banyak
membahas hal-hal elementer dan dalam lingkup yang terbatas, namun
telah menandai sebuah kebangkitan pemikiran Islam modern
10. Fase Kedua
Pada sekitar tahun 1970-an banyak ekonom muslim yang berjuang keras
mengembangkan aspek tertentu dari ilmu ekonomi Islam , terutama dari
sisi moneter.Mereka banyak mengetengahkan pembahasan tentang bunga
dan riba dan mulai menawarkan alternatif pengganti bunga.Berbagai
pertemuan internasional untuk pembahasan ekonomi Islam
diselenggarakan untuk mempercepat akselerasi pengembangan dan
memperdalam cakupan bahasan ekonomi Islam. Konferensi internasional
pertama diadakan di Mekkah, Saudi Arabia pada tahun 1976, Pertemuan
yang terakhir ini secara rutin tetap berlangsung (2001) dengan tuan rumah
negara-negara Islam. Sejak itu banyak karya tulis yang dihasilkan dalam
wujud makalah, jurnal ilmiah hingga buku.
11. Fase Ketiga
Perkembangan pemikiran ekonomi Islam selama satu setengah dekade
terakhir menandai fase ketiga di mana banyak berisi upaya-upaya
praktikal-operasional bagi realisasi perbankan tanpa bunga, baik di sektor
publik maupun swasta. Bank-bank tanpa bunga banyak didirikan, baik di
negara-negara muslim maupun di negara-negara non muslim, misalnya di
Eropa dan Amerika. Dengan berbagai kelemahan dan kekurangan atas
konsep bank tanpa bunga yang digagas oleh para ekonom muslim –dan
karenannya terus disempurnakan- langkah ini menunjukkan kekuatan riil
dan keniscayaan dari sebuah teori keuangan tanpa bunga.
12. Fase Keempat
Pada saat ini perkembangan ekonomi Islam sedang menuju kepada sebuah
pembahasan yang lebih integral dan komperehensif terhadap teori dan
praktek ekonomi Islam. Adanya berbagai keguncangan dalam sistem
ekonomi konvensional, yaitu kapitalisme dan sosialisme, menjadi sebuah
tantangan sekaligus peluang bagi implementasi ekonomi Islam. Dari sisi
teori dan konsep yang terpenting adalah membangun sebuah kerangka
ilmu ekonomi yang menyeluruh dan menyatu, baik dari aspek mikro
maupun makro ekonomi. Berbagai metode ilmiah yang baku banyak
diaplikasikan di sini.
13. A. PEMIKIRAN EKONOMI PRA-KLASIK
1. Plato
(427-347 M)
1. Aristoteles
(384-322 M)
2. Xenophone
(440-355 M)
1. Plato
(427-347 M)
1. Aristoteles
(384-322 M)
2. Xenophone
(440-355 M)
14. B. PEMIKIRAN EKONOMI TOKOH KLASIK
Mahzab klasik lahir pada abad ke-18 di Inggris dan pertengahan abad ke-
19.Pandangan mahzab ini berpengaruh pada Amerika dan Eropa ham[ir
seabad lamanya.Dalam lingkup ekonomi klasik,salah satu landasan ekonomi
adalahkepentingan pribadi dengan kemerdekaan alamiah.
Adapun beberapa tokoh pemikir ekonomi klasik,yaitu :
1.Adam Smith (1723-1790)
2.Iean Baptist (1767-1832)
3.David Ricardo (1772-1823)
15. C. PEMIKIRAN EKONOMI MAHZAB SOSIALIS
Sosialisme muncul sebagai paham ekonomi kemasyarakatan pada akhir abad ke-18
dan awal abad ke-19 M di Eropa
Adapun tokoh besar seperti:
Robert owen,
Charles Fourier,
Karl Marx,
Engels,
Lenin,
Sosialisme merupakan doktrin yang menyokong pemilihan dan pengawasan
publikterhadap alat-alat produksi utama, adapun tujuannya untuk mencapai distribusi
barang yang lebih efisien dan adil.