SlideShare a Scribd company logo
1 of 240
TUGASAKHIRPENGANTAREKONOMI
MIKRO
DOSEN PENGANTAR: DR. SIGIT SARDJONO, M.EC.
KELOMPOK 4
NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :
FIRSTYA TRISTA FARADIBA 1222300062
MUHAMMAD IQBAL AINUR R. 1222300063
TYAS INDRAYANTI 1222300064
BAB I
PENDAHULUAN
KELOMPOK 4
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. FIRSTYA TRISTA FARADIBA 1222300062
2. MUHAMMAD IQBAL AINUR R. 1222300063
3. TYAS INDRAYANTI 1222300064
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN
ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran. Hakikat masalah ekonomi yaitu adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebutlah yang
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity).
Adam Smith dijuluki sebagai Bapak Ilmu Ekonomi karena telah meletakkan dasar-
dasar ilmu ekonomi sehingga ilmu ekonomi bisa digolongkan menjadi science. Adam
Smith sering disebut sebagai orang pertama yang mengembangkan ilmu ekonomi
sebagai salah satu cabang tersendiri dari ilmu pengetahuan, yaitu pada abad ke-18,
tepatnya tahun 1776. Buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of
Nation karya Adam Smith menyebabkan ilmu ekonomi sering disebut sebagai the
queen of social sciences. Ilmu ekonomi juga dijuluki sebagai the young sciences but
the oldiest art.
Jika dilihat secara harfiah, kata "ekonomi" berasal dari kata Yunani,
oikos, yang berarti "keluarga, rumah tangga", dan nomos, yang berarti
"peraturan, aturan hukum". Dengan demikian, secara garis besar ekonomi
dapat diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga". Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom
adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Pada 1776 muncul tokoh baru, yaitu Adam Smith, yang berhasil
mengangkat penelaahan ekonomi menjadi suatu disiplin baru yang
disebut ilmu ekonomi. Gagasan Adam Smith tersebut menjadi dasar bagi
ahli ekonomi berikutnya, yaitu Thomas Malthus, David Ricardo, dan John
Stuart Mill. Ahli ekonomi yang disebut belakangan ini dikelompokkan
sebagai ahli ekonomi klasik. Tradisi klasik ini seterusnya dikembangkan
oleh Mazhab Austria dan diteruskan oleh Leon Walras, Alfred Marshall, dan
lain-lain tahun 1890-an. Tradisi klasik ini menelorkan perkembangan
bagian teori ekonomi yang dikenal sebagai teori ekonomi mikro.
Sisi lain dari perkembangan ilmu ekonomi yang berasal dari Adam
Smith adalah cabang yang dikembangkan oleh Karl Marx dan dianut oleh
negara sosialis komunis dan yang timbul belakangan di negara yang
menganut paham ekonomi liberal, yaitu golongan radikal atau golongan
"New Left".
Depresi ekonomi yang terjadi pada tahun 1930-an melahirkan ahli
ekonomi baru, yaitu John Maynard Keynes, dengan bukunya yang sangat
terkenal, yaitu General Theory of Employment, Interest and Money, yang
menjadi dasar bagi perkembangan teori ekonomi makro. Munculnya
pemikiran Keynes ini dikarenakan mekanisme pasar yang dikemukakan
Adam Smith tidak mampu mengatasi ketidakseimbangan. Pasar tidak
mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Gagalnya mekanisme
pasar ini mendorong ikut campur tangannya pemerintah yang disebabkan
berkembangnya kondisi ekonomi, yaitu adanya (1) keberadaan barang
publik, (2) inflasi, (3) pengangguran, (4) monopoli, dan (5) eksternalitas.
Intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai
sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan
menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti new classical, neo klasik, new
keynesian, monetarist, dan lain sebagainya. Namun, perkembangan dalam pemikiran
ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx da
Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstei
Veblen, dkk. dan kemudian oleh peraih nobel, Douglass C. North.
Perkembangan keadaan ekonomi yang pesat dan rumit menumbuhkan beberapa
masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh alat yang sudah dikembangkan oleh
kelompok klasik maupun Keynes, seperti masalah stagflasi, ketidakpastian masa depan,
dinamika ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, sesudah Keynes berkembanglah
beberapa tunas baru yang tidak sepenuhnya klasik atau Keynesia seperti kelompok
"Post-Keynesian Economists", kelompok "Monetarists", kelompok "Rational
Expectations", dan sebagainya, serta yang menyangkut kebijaksanaan ekonomi seperti
kelompok "Suply Side Economists". Bagan di bawah ini menggambarkan penelaahan
dan ilmu ekonomi se Aristoteles sampai tahun belakangan ini.
Teori ekonomi Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II
merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang
mengombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain
dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General
Equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran
uang dalam masyarakat dari satu agen ekonomi ke agen yang lain.
MAZHAB-MAZHAB DALAM EKONOMI
Ilmu ekonomi mengenal berbagai mazhab. Sastradipoera
(2001: 12-82), menyatakan bahwa terdapat delapan mazhab
ilmu ekonomi, yaitu (1) mazhab merkantilis, (2) mazhab
fisiokrat, (3) mazhab klasik, (4) mazhab sosialis, (5) mazhab
historis, (6) mazhab marjinalis, (7) mazhab institusionalis, dan
(8) mazhab kesejahteraan.
1. Mazhab Merkantilisme
Mazhab ini muncul antara abad pertengahan dengan kejayaan
Laissez-Faire (1500-1776 atau 1800). Menurut Eatwell (1987: 445),
merkantilisme merupakan babak panjang pertalian sederhana dalam
sejarah pemikiran ekonomi Eropa dan kebijaksanaan ekonomi nasional,
yang membentang sekitar tahun 1500 sampai tahun 1800. Para kapitalis
2. Mazhab Fisiokrat
Mazhab ini muncul pertama kali di Prancis menjelang berakhirnya zaman merkantilis
yang diawali tahun 1756. Istilah fisiokrat berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata physia
yang berarti alam, dan kratos yang berarti supremasi/kekuasaan. Secara harfiah, fisiokrat
berarti supremasi alam. Tokoh mazhab ini adalah Francois Quesnay (1654-1774), seorang
dokter ilmu bedah Prancis yang pernah menjadi dokter pribadi Raja Louis XV, juga dokter
kepercayaan selir raja, Madame de Pompadour. Di samping profesinya sebagai dokter, ia
adalah seorang ahli ekonomi yang menulis artikelnya yang berjudul Ilmu Ekonomi dalam
Grande Encyclopedie.
Inti ajaran fisiokrat ini pada hakikatnya berlandaskan hukum alam. Sebagaimana Isaac
Newton (1643-1727) yang telah menemukan hukum dunia fisik, maka Quesnay percaya
bahwa seluruh kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni dengan hukum alam.
Intinya, pertama, semboyan laissez-faire, laissez-passer yang berasal dari Vincent de
Gournay (1712-1759) yang arti konotatifnya "biarkan orang berbuat seperti yang mereka
sukai tanpa campur tangan pemerintah" mengisyaratkan betapa pemerintah harus
membatasi diri dalam intervensinya dalam perekonomian jelas bertentangan dengan kaum
merkantilis maupun feodalis. Kedua, tekanan pada sektor pertanian yang produktif yang
memungkinkan terjadinya surplus atau produk neto di atas nilai sumber daya yang
digunakan. Ketiga, pemilik tanah harus dibebani pajak, yaitu dalam bentuk satu macam
pajak.
3. Mazhab Klasik
Mazhab ini secara umum mengacu kepada sekumpulan gagasan
ekonomi yang bersumber dari formulasi David Hume, yang karya
terpentingnya diterbitkan tahun 1752 dan munculnya seorang ekonom
besar yang pernah menjadi Guru Besar Falsafah Moral di Universitas
Glasgow, Adam Smith dengan karyanya An Inquiry into the Nature and
causes of the Wealth of Nations tahun 1776 sampai Ricardo, McCulloch
John, Stuart, Mill, dan Lord Overstone (1837). Gagasan-gagasan kedua
tokoh tersebut mendominasi ilmu ekonomi, khususnya yang mekar di
Inggris, selama seperempat terakhir abad ke-18 dan tigaperempat
pertama abad ke-19 (O'Brien, 2000: 120).
4. Mazhab Sosialisme
Ide-ide sosialis dan gerakan politik mulai berkembang pada
awal abad ke-19 di Inggris dan Prancis. Periode antara tahun
1820-an sampai 1850-an ditandai dengan pletoria beragam
sistem sosialis yang diusulkan oleh Saint-Simon, Fourier, Owen,
Blanc, Proudhon, Marx dan Engels, serta banyak lagi pemikir
sosialis lainnya. Kebanyakan sistem/mazhab ini bersifat utopia
dan sebagian besar pendukungnya adalah para filantropis (cinta
kasih sesama umat manusia) kelas menengah yang memiliki
komitmen untuk memperbaiki kehidupan para pekerja/buruh
serta kaum miskin lainnya. Selain itu, kebanyakan penganut
sosialis mendambakan masyarakat yang lebih tertata yang akan
menggantikan anarki akibat dari pasar dan kemiskinan massal
masyarakat perkotaan (Hirst, 2000: 1012).
5. Mazhab Historis
Mazhab ini lahir di Jerman tahun 1840-an melalui karya
ilmiah yang ditulis oleh Friederich List (1789-1846) dalam
Nationales System der politischen Oekonomie (1840) dan
Wilhelm Roscher (1817-1894) dalam Grundriss zu Vorlesungen
ueber die Staatswissenchaft nach geschichtilicher Methode
(1843). Mazhab ini menyerang mazhab klasik Inggris. Mereka
beranggapan bahwa konsep-konsep ekonomi sesungguhnya
merupakan produk perkembangan menurut sejarah kehidupan
ekonomi yang khusus tumbuh di suatu negara. Oleh karena itu,
hukum-hukum ekonomi tidaklah mutlak, tetapi bersifat relatif
atau nisbi berhubungan dengan perkembangan sosial menurut
dimensi waktu dan tempat.
6. Mazhab Marjinalis
Pelopor mazhab ini adalah Karl Menger (1840-1921) dari Jerman
dalam karyanya, Grundsaetze der Volkswirtschaftlehre (1871). Selanjutnya
seorang ekonom Inggris, William Staley Jevons (1835-1882), dalam
karyanya Theory of Political Economy (1871), dan seorang Prancis, Leon
Walras (1834-1910) dalam karyanya Elements d'economie politique pure
(1874). Mereka memberikan analisis yang telak mengenai hubungan
antara kebutuhan dan harga dengan mengacu kepada konsep "guna
marjinal". Mereka menegaskan bahwa dalam hal seorang individu, setiap
tambahan suatu barang yang dilakukan secara berturut-turut akan
memperkecil nilai objektif setiap tambahan yang dimiliki oleh individu itu.
Oleh karena itu, gagasan yang tidak sistematik mengenai nilai pakai dan
permintaan serta penawaran sebagai penentu nilai tukar barang (yang
dikembangkan bersamaan dan bertentangan dengan teori klasik),
menemukan penanganan sistematik pada awal tahun 1970-an oleh ketiga
penulis di atas (Sastradipoera, 2001: 62).
7. Mazhab Institusionalis
Mazhab ini datang dari Amerika Serikat tahun 1900-an dan
pengaruhnya masih kuat sampai sekarang. Contohnya adalah adanya
Undang-Undang Anti-Trust yang masih dipertahankan. Tokoh mazhab ini
adalah Thorstein Veblen (1857- 1929) dalam karyanya, The Theory of the
Leisure Class pada 1899. Veblen dikenal sebagai seorang kritikus sosial
yang bersemangat menyerang organisasi masyarakat industri kontemporer
yang dianggapnya boros dan mengalahkan sikap konsumtif yang
menyolok mata. Selanjutnya ia mengamati sudut-sudut yang merugikan
yang berasal dari gejala yang dihadapinya; "milik guntay" (abstentee
ownertship) yang merupakan ciri utama kapitalisme finansial. Berawal dari
"milik guntay" maka munculah suatu lapisan masyarakat yang dianggap
oleh Veblen sebagai "kelas santai" (lesure class), yaitu suatu kelas pada
masyarakat lapisan atas yang berasal dari dunia industri dan keuangan
yang perilakunya menampakkan fenomena kaum "feodal tanggung"
dengan mempertontonkan pola konsumsi yang berlebihan serta mencolok
mata.
8. Mazhab Neoklasik
Mazhab ini merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik
yang dimunculkan pada abad ke-19, terutama oleh Alfred Marshal
dan Leon Walras. Versi-versi yang terkenal itu dikembangkan pada
abad ke-20 oleh John Hicks (1946) dan Paul Samuelson (1965). Jika
Jika ekonomi klasik menjelaskan segala kondisi ekonomi dalam
kerangka kekuatan-kekuatan misterius invisible hand (tangan-
tangan tak terlihat), maka dalam mazhab ekonomi neoklasik
mencoba memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan
pada mekanisme-mekanisme aktual yang menyebabkan terjadinya
kondisi ekonomi tersebut (Boland, 2000: 700).
9. Mazhab Keynesian
Mazhab ini, sesuai dengan namanya, dipimpin oleh John Maynard
Keynes, yang merupakan ekonomi agregat (makro) yang dituangkan
dalam bukunya, General Theory of Employment, Interest and Money
(1936), dan dari karya-karya pengikut Keynes yang lebih kontemporer,
seperti Sir Roy Harrold, Lord Kaldor, Lord Kahn, Joan Robinson, dan
Michael Kalecki, yang meluaskan analisis Keynes terhadap
pertumbuhan ekonomi dan pertanyaan mengenai distribusi fungsional
pendapatan (functional distribution of income) antara upah dan laba
yang oleh Keynes sendiri diabaikan (Thirwall, 2000: 531). Dua pilar
utama dari teori employment klasik adalah bahwa tabungan dan
investasi menghasilkan ekuilibrium pada tingkat full employment
melalui tingkat suku bunga, dan bahwa penawaran serta permintaan
tenaga kerja menghasilkan ekuilibrium melalui berbagai variasi upah
riil.
10. Mazhab Chicago
Mazhab ini merupakan aliran kontrarevolusi neoklasik yang
menentang institusionalisme dalam metodologi ilmu ekonomi,
makroekonomi ala Keyney, maupun terhadap liberalisme abad 20 yang
menonjolkan intervensionisme dan penonjolan kebijakan ekonomi oleh
pemerintah (Bronfendbrenner, 2000: 103). Sesuai dengan namanya, aliran
ini berkembang di Universitas Chicago sejak dekade 1930-an. Tokoh
utamanya adalah Frank H. Knight (tahun 1950-an) untuk soal teori dan
metodologinya, serta Henry C. Simons dalam rumusan kebijakan
ekonomi. Pada generasi berikutnya, tokoh yang menonjol adalah Milton
Friedman, George Stigler, dan Gary Becker. Jika dilihat dari sudut
sejarahnya pemikiran ekonomi mazhab Chicago ini sebenarnya adalah
suatu varian neoklasisme dan mengacu kepada Klasisisme Baru (New
Classicism).
PENGERTIAN ILMU EKONOMI
Teori ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang membicarakan tentang bagaimana usaha manusia untuk mencapai
kemakmuran. Oleh karena itu, tidak asing lagi bahwa ilmu ekonomi sering disebut sebagai ilmu tentang
kemakmuran. Jadi pada dasamya bagaimana semua orang atau masyarakat dapat mencapai kemakmuran
ekonominya atau yang disebut welfare economic.
Ilmu ekonomi timbul sebagai akibat (1) jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak dan tak
terbatas, serta (2) akibat alat pemuas kebutuhan relatif terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhan manusia. Ilmu
merupakan usaha untuk menyumbang informasi yang disistematikkan sehingga pekerjaan seorang ilmuwan adalah
menemukan fakta baru dan menambahkannya pada keseluruhan informasi yang telah terwadahi. Dengan demikian,
pengertian ilmu dalam hal ini ditekankan pada keadaan pengetahuan kini dan usaha penambahannya, baik pada
keluasan pengetahuan itu sendiri maupun pada hukum, teori, hipotesis, dan kaidahnya (pandangan statik).
"Teori adalah sebuah himpunan definisi, asumsi, dan konsep atau hipotetis, yang saling berkaitan dan
membentuk sebuah gambaran tentang perilaku atau gelagat yang bersifat sistematik (menyangkut spesifikasi
tertentu mengenai hubungan antarvariabel yang digunakan) dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan (membuat
prediksi) perilaku atau gelagat serupa yang sudah maupun yang belum terjadi."
Dengan demikian, jelaslah bahwa teori pada dasarnya mengandung tiga kelompok himpunan, yaitu (a) definisi
yang menyatakan secara jelas berbagai istilah yang digunakan, (b) asumsi yang menentukan kondisi berlakunya
teori, dan (c) sebuah atau beberapa hipotesis yang merupakan dugaan tentang perilaku atau gelagat yang diamati.
KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI
Pengertian Dasar Barang dan Jasa
1. Jasa
Jasa merupakan layanan seseorang/instansi/barang yang akan memenuhi
kebutuhan masyarakat. Jasa dapat berupa seperangkat output yang berwujud dan
tak berwujud, yang tak dapat dipisahkan dari orang yang memberikannya dan tak
dapat disimpan. Jasa diberikan dengan dukungan fasilitas dan menggunakan
barang-barang yang merupakan fasilitasnya. Di pihak lain jasa dapat berupa setiap
kegiatan di mana output dikonsumsikan di tempat jasa tersebut dihasilkan.
2. Barang
Barang dapat dibedakan menjadi benda yang dapat diraba dan dilihat secara fisik
(seperti baju atau televisi) dan sesuatu yang tidak dapat diraba serta dilihat seperti
udara, oksigen, gas alam,
Barang dapat juga dibedakan secara Klasifikasinya:
a. Klasifikasi menurut cara mendapatkannya dibedakan menjadi barang ekonomi
barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya seperti halnya makanan)
dan barang bebas (barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan
memproduksi (seperti halnya udara, oksigen, sinar matahari, air hujan, dan
sebagainya). Lebih lanjut, barang ekonomi dapat dibedakan lagi menjadi barang
konsumsi (misalnya makanan, pakaian, sepeda motor), barang modal (misalnya
mesin, peralatan bengkel, kantor), dan barang setengah jadi (misalnya tepung
gandum, karet, minyak kelapa sawit).
b. Di samping penggolongan di atas, terdapat penggolongan lain dalam teori
ekonomi atas dasar kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang
diklasifikasikan sebagai barang inferior (contoh: ikan asin, ubi kayu. barang esensial
(kebutuhan pokok) (contoh beras, gula, kopi), barang normal (contoh: bola, buku,
dan barang mewah/superior (contoh: mobil, emas).
c. Cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Dalam hal ini barang
diklasifikasikan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian, mobil dan
barang publik (contoh lampu lalu lintas, mercusuan, jalan raya).
Kelangkaan (Scarcity) dan Alternatif Pilihan
Dengan demikian, ilmu ekonomi adalah ilmu yang membicarakan tentang
alam dan membahas ketersediaan sumber daya yang langka. Kelangkaan
sumber daya berakar pada zat alam sendiri yang terbatas adanya. Ilmu
ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu dan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas
sebagai konsekuensi dan adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua
kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk
membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu
kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan yang lain.
Sumber-sumber tersebut dapat diklasifikasikan sebagai (a) sumber alami
(natural resources), (b) sumber humani (human resources), (c) modal/kapital
(capital resources), dan (d) keterampilan (skill/entrepreneurship).
Problem dalam Ilmu Ekonomi
1. Mekanisme Ekonomi
Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang
relatif tidak terbatas, padahal sumber daya relatif terbatas,
setiap masyarakat dihadapkan pada suatu permasalahan yang
berkaitan dengan pemilihan penggunaan sumber daya yang
tersedia. Permasalahan itu pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi tiga dan dikenal sebagai permasalahan dasar ekonomi.
2. Mekanisme Perencanaan Pusat
Mekanisme perencanaan pusat adalah mekanisme yang
mengatur jalannya kegiatan ekonomi melalui rencana yang dibuat
oleh pemerintah pusat atau badan pusat yang khusus dibentuk
untuk maksud tersebut oleh pemerintah. Rencana pusat itu
berfungsi sebagai alat pengatur semua kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh para pelaku ekonomi yang merupakan salah satu
unsur dalam sistem perekonomian suatu negara. Interaksi antar
para pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga individu, rumah tangga
pemerintah, dan rumah tangga perusahaan swasta (untuk
Indonesia ditambah rumah tangga koperasi yang mempunyai
peranan yang sangat menentukan) dalam usahanya mencapai
tujuan bersama yang dicita-citakan dilakukan dengan cara
memecahkan permasalahan dasar ekonomi yang telah
dikemukakan di atas.
3. Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar adalah mekanisme yang mengatur berlangsungnya
kegiatan ekonomi melalui pasar (pasar bukan berarti pasar fisik seperti Pasar
Senin, Pasar Tanah Abang, dan sebagainya, tetapi pasar dalam artian pertemuan
antara pembeli barang dan jasa dengan penjual barang dan jasa tersebut). Di
pasar inilah para pelaku ekonomi bertemu untuk melakukan transaksi dan
interaksi dalam kerangka perwujudan usaha mereka untuk mencapai tujuan
mereka masing-masing, yaitu memperoleh kepuasan yang sebesar mungkin dari
para penjual.
Menurut Smith campur tangan pemerintah hanyalah dalam tugas:
a. Mempertahankan negara terhadap serangan dari luar.
b. Melaksanakan tata hukum dan peradilan di dalam negeri.
c. Membangun dan melaksanakan berbagai pekerjaan umum dan pihak swasta
karena keuntungan yang diharapkan dari usaha itu tidak memadai walaupun
faedah bagi masyarakat seluruhnya sangat besar.
Di samping itu, persaingan yang diharapkan mampu
mengalokasikan barang dan sumber daya secara efisien seringkali tidak
mampu berbuat demikian karena (1) kurang tepatnya perhitungan yang
menyangkut faedah dan ongkos produksi dan konsumsi (faktor
eksternalitas); (2) kurang memperhitungkan kebutuhan sosial, mobilitas
sumber daya yang terbatas dan memerlukan waktu, serta ketidakmampuan
mekanisme pasar untuk tetap mempertahankan kondisi kesempatan kerja
penuh bagi sumber daya yang dipakai; dan (3) kerja sama para perusahaan
dalam menentukan harga dan kuantitas barang yang dijual di pasar.
Dalam kenyataannya ada tiga persoalan pokok yang dihadapi dalam
setiap perekonomian:
1. Barang dan jasa apa yang diproduksi (what).
2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut (how).
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom).
KEGIATAN EKONOMI
Kebutuhan Manusia, Sumber Pemuas, dan Teknik Produksi
1. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia adalah titik pangkal kegiatan perekonomian. Kebutuhan
manusia adalah tujuan akhir kegiatan perekonomian. Kebutuhan adalah tenaga
penggerak atau tenaga pendorong perekonomian. Kebutuhan manusia terdiri dari
berbagai ragam dan dalam jangka panjang tak dapat dipuaskan. Tidak dapat
dipuaskan tak berarti bahwa kebutuhan seseorang atas suatu barang tertentu
adalah tak terbatas. Jumlah barang tertentu yang digunakan setiap minggu untuk
menjaga kesejahteraan seseorang sudah tertentu jumlahnya. Namun, yang
dimaksud di sini adalah bahwa kebutuhan manusia atas barang secara keseluruhan
adalah tak terbatas dan ini sebagian disebabkan karena berbagai ragam kebutuhan
manusia.
2. Sumber Pemuas
Sumber-sumber adalah alat yang tersedia untuk menghasilkan
barang-barang yang selanjutnya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Berbagai sumber terdapat dalam masyarakat, antara
lain, tenaga kerja dan segala golongan dan jenis, berbagai jenis
bahan mentah, tanah, mesin, gedung-gedung, bahan setengah jadi,
bahan bakar, tenaga, alat pengangkut, dan lain sebagainya.
Sumber-sumber mempunyai dua ciri. Pertama, kebanyakan sumber
terbatas jumlahnya. Sumber mudah dapat digunakan untuk
berbagai kebutuhan. Kedua, kebanyakan sumber adalah langka,
artinya sumber tersebut terbatas jumlahnya dibandingkan dengan
kebutuhan produk yang dihasilkannya. Sumber-sumber ini
dinamakan "sumber-sumber ekonomi".
3. Teknik Produksi
Teknik produksi dan jumlah serta mutu tenaga kerja yang ada menentukan
tingkat pemenuhan kebutuhan yang dapat dicapal oleh suatu perekonomian. Teknik
produksi adalah pengetahuan dan alat-alat untuk mengubah sumber-sumber
menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
4. Sumber Daya dan Teknologi
Sumber daya dapat dikelompokkan menjadi sumber daya alam, baik yang masih
asli maupun yang sudah diproses (natural and property resources) dan sumber daya
manusia (human resources). Di samping itu, masih ada unsur khusus yang
mempunyai kedudukan yang unik, yaitu teknologi. Teknologi telah membawa output
yang demikian besarnya bagi perkembangan peradaban dan budaya manusia,
sehingga Heilbroner dan Thurow menyatakan bahwa:
"Technology was a genie that capitalism let out of the bottle; it has ever since refuses
to go back in".
(Teknologi adalah jin yang telah dikeluarkan dari botol oleh kapitalisme; sejak itu ia
tidak pernah mau masuk kembali).
5. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam, kadang-kadang juga disebut sebagai tanah,
menyangkut tidak saja tanah dalam artian harfiah, tetapi tanah
dalam artian luas, yaitu semua benda yang merupakan hadiah
alam, baik yang ada di atas permukaan tanah maupun yang ada di
dalamnya, dan yang dapat digunakan dalam proses produksi. Jadi
sumber daya alam atau tanah meliputi tanah itu sendiri, air, hutan,
barang tambang, batu-batuan, dan sebagainya. Sumber daya alam
yang sudah diproses manusia tetapi masih tetap dipakai sebagai
alat produksi disebut barang modal. Jadi barang modal adalah
barang hasil proses produksi, tetapi masih berfungsi sebagai alat
produksi barang dan jasa yang lain. Termasuk dalam barang modal
adalah mesin, pabrik, gudang, alat pengangkutan, dan sebagainya.
6. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia/tenaga kerja adalah sumber daya yang
berupa jasa manusia, baik fisik maupun mental. Dengan demikian
sumber daya tenaga kerja dapat berupa pekerja, kapasitas bekerja,
keterampilan kerja, maupun pengetahuan yang telah lebur dalam
diri para pekerja. Kadang-kadang dipisahkan dari sumber daya
tenaga kerja adalah sumber daya manusiawi yang disebut
kemampuan berwirakarya (berwiraswasta atau entrepreneurial
ability). Kemampuan berwirakarya adalah kemampuan seseorang
untuk mengambil inisiatif mengorganisasikan sumber daya yang
tersedia secara kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan
ekonomi, serta untuk mengambil keputusan yang dapat berakibat
luas bagi suatu usaha atau perusahaan.
Pelaku dan Aktivitas Ekonomi
1. Pelaku Ekonomi
Perilaku ekonomi adalah perilaku yang timbul sebagai tanggapan
terhadap dorongan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, khususnya kebutuhan yang bersifat kebendaan. Dalam
perekonomian manapun, baik primitif maupun modern, baik kapitalis,
sosialis, maupun komunis, dapat dibedakan tiga kelompok pengambil
keputusan ekonomi yang untuk selanjutnya kita sebut pelaku-pelaku
ekonomi atau subjek-subjek ekonomi. Ketiga kelompok pelaku-pelaku
ekonomi tersebut ialah:
a. Rumah tangga keluarga.
b. Rumah tangga perusahaan.
c. Rumah tangga pemerintah.
a. Rumah Tangga Keluarga
Dalam literatur kelompok pelaku ekonomi ini biasa disebut
sebagai household dan dapat berupa organisasi keluarga atau
dapat pula berupa orang perorangan. Kegiatan-kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada intinya meliputi
(1) menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka
miliki dengan mendapatkan pendapatan yang dapat berupa upah,
gaji, sewa, bunga, atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil
persewaan sumber-sumber daya mereka; (2) membayar pajak; (3)
membeli dan mengonsumsi barang dan jasa-jasa pribadi yang
dihasilkan oleh rumah- rumah tangga perusahaan; dan (4)
memanfaatkan jasa pemakaian barang dan jasa-jasa publik yang
disediakan oleh pemerintah.
b. Rumah Tangga Perusahaan
Ada yang berbentuk perseroan terbatas, persekutuan komanditer,
persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan
negara, koperasi, dan sebagainya. Rumah-rumah tangga perusahaan,
yang dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan, atau badan
usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya
adalah (1) membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga
keluarga dan rumah tangga pemerintah, (2) membayar pajak, (3)
memanfaatkan barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan
oleh pemerintah, (4) menggunakan sumber-sumber daya seperti
dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa,
dan (5) menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan
kepada rumah-rumah tangga keluarga, rumah tangga pemerintah, dan
sesama rumah tangga perusahaan.
c. Rumah Tangga Pemerintah
Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah, menjalankan
macam kegiatan ekonomi seperti (1) membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem
perekonomian kita terutama sumber daya manusia dan sumber daya kapital),
barang-barang dan jasa-jasa, rumah-rumah tangga keluarga, dan rumah-rumah
tangga perusahaan, (2) dengan sumber-sumber daya, barang-barang, dan jasa-
jasa yang dibelinya, rumah tangga pemerintah menghasilkan serta menyajikan jasa
barang-barang publik untuk dapat dimanfaatkan oleh rumah-rumah tangga
keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan, (3) memungut pajak dan rumah-
rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan dengan maksud
antara lain untuk membiayai pembelian barang- barang, jasa-jasa, serta sumber-
sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir di atas, (4)
bertindak sebagai pengatur perekonomian yang berkewajiban mengusahakan
pembagian pendapatan nasional yang adil, mengusahakan tingkat pendapatan
nasional dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi, mengusahakan tingkat harga
yang relatif stabil, dan mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai.
2. Aktivitas Ekonomi
Dari Gambar 1.1 tersebut tampak bahwa di lingkaran bagian bawah
terdapat pasar barang dan jasa di mana permintaan dan penawaran
barang dan jasa bertemu di situ, sedangkan di lingkaran bagian atas
terdapat pasar faktor produksi, yaitu pertemuan antara permintaan dan
penawaran faktor produksi. Permintaan dan penawaran itu masing-
masing akan menentukan harga keseimbangan, barang, dan faktor
produksi yang diperjualbelikan.
PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG
LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT
ANALISIS TEORI EKONOMI
Penggunaan Asumsi dalam Teori Ekonomi
1. Asumsi Rasionalitas
Pelaku ekonomi yang diasumsikan bersifat rasional biasa disebut juga homo
economicus atau economic. Penggunaan asumsi ini pada teori konsumen terwujud
dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha
memaksimalkan kepuasan, yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan sebutan utility
maximization assumption. Sebaliknya, dalam teori rumah tangga perusahaan, asumsi
yang sama terjelma dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa
berusaha memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalam literatur dikenal
sebagai profit maximization assumption.
2. Asumsi Ceteris Paribus
Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal
atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Maksud
asumsi ini ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel
yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel lain yang
tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model analisis tidak
diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain
harus dianggap tidak berubah.
3. Asumsi Penyederhanaan
Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya
permasalahan, supaya permasalahannya lebih mudah dianalisis dan
dipahami, perlu sering dilakukan menyederhanakan.
Unsur-Unsur Penting dalam Teori Ekonomi Mikro
1. Definisi
Definisi-definisi menjelaskan variabel-variabel (suatu besaran yang nilainya
dapat mengalami perubahan) yang sifat perkaitannya akan diterangkan dalam
teori tersebut. Variabel yang terkait dalam hukum permintaan tersebut adalah
variabel harga dan variabel jumlah barang yang diminta (dibeli). Variabel
dibedakan menjadi variabel endogenus (variabel yang sifatnya diterangkan dalam
teori yang berkaitan) dan variabel eksogenus (variabel yang memengaruhi variabel
3. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang bersifat umum mengenai bagaimana
hubungan variabel-variabel yang dibicarakan. Keterkaitan antarvariabel dapat
dibedakan menjadi langsung dan tidak langsung. Hubungan langsung maupun tidak
langsung dapat dibedakan lagi menjadi hubungan yang positif dan hubungan yang
negatif. Dalam hubungan positif, kedua variabel yang dibicarakan berubah dalam arah
yang sama, bila nilai satu variabel mengalami kenaikan, nilai variabel lainnya juga
akan naik meskipun belum tentu dengan porsi yang sama. Dalam hubungan negatif
kedua variabel yang dibahas berubah dalam arah yang sebaliknya atau bertentangan.
4. Membuat Ramalan
Dua sumbangan penting teori ekonomi mikro dalam menganalisis kegiatan
ekonomi dalam masyarakat adalah bahwa:
a. Teori ekonomi mikro menerangkan mengapa peristiwa-peristiwa tertentu berlaku,
mengapa bentuk peristiwanya seperti itu, bagaimana berfungsinya suatu
perekonomian.
b. Atas dasar asumsi-asumsi tertentu, teori ekonomi mikro meramalkan keadaan
yang berlaku sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah untuk
memperbaiki keadaan dalam perekonomian.
Pendekatan Ilmiah untuk Menjelaskan Teori Ekonomi
a. Pengamatan
b. Analisis Ekonomi
c. Analisis Statistik
d. Eksperimen
Perangkap dalam Menjelaskan Ilmu Ekonomi
1. Kegagalan untuk Menjaga "Hal-Hal Lainnya Tetap Sama"
(Ceteris Paribus)
2. Kegagalan karena Adanya Kekeliruan Post Hoc
3. Kekeliruan Komposisi
EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA
ILMU EKONOMI
Penggunaan Ilmu Ekonomi
1. Kegunaan Ilmu Ekonomi
Di samping membantu orang mengatasi kepentingan pribadi mereka, ilmu
ekonomi juga meningkatkan pengetahuan tentang berbagai permasalahan nasional
yang penting. Orang yang tidak pernah belajar ilmu ekonomi secara sistematis akan
mengalami kesulitan dalam memahami permasalahan nasional. Mereka seperti orang
buta huruf yang sedang mencoba membaca. Untuk itu kepala pemerintahan harus
terus-menerus membuat keputusan penting yang melibatkan ilmu ekonomi. Tentu
saja, pemimpin-pemimpin nasional tidak perlu menjadi ahli dalam ilmu ekonomi.
2. Teori Harga
a. Teori Harga dan Ilmu Ekonomi
Teori harga dan teori pendapatan nasional merupakan alat pokok analisis
ekonomi dan digunakan dalam bidang khusus seperti teori uang, perdagangan
internasional, keuangan ekonomi perburuhan, ekonomi pertanian, ekonomi
kesejahteraan, dan lain sebagainya. Keduanya digunakan paling tidak untuk tiga tujuan.
Pertama, keduanya digunakan sebagai alat untuk memahami bagaimana caranya
perekonomian bekerja dan apakah perekonomian bekerja secara efisien atau tidak.
Kedua, keduanya juga digunakan untuk meramalkan sifat dan arah perubahan-
perubahan organisasi dan kegiatan ekonomi. Ketiga, keduanya digunakan untuk
merumuskan kebijaksanaan untuk membentuk atau mengubah kegiatan ekonomi sesuai
dengan apa yang kita anggap diperlukan.
b. Teori Harga dan Dunia Hidup
Pertama, teori harga tidak memberikan gambaran dunia yang kita lihat. Teori ini
tidak mengatakan pada kita kenapa ada perbedaan harga gula di Surabaya dan Papua
sebesar Rp2.000,00 pada tanggal yang sama. Akan tetapi, walaupun demikian teori harga
akan dapat membantu kita untuk dapat lebih memahami dunia yang nyata. Teori harga
dapat menunjukkan pada kita secara umum bagaimana cara menentukan harga gula dan
peranan harga gula dalam kehidupan perekonomian secara keseluruhan.
Lingkup Pembahasan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi bisa dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu:
1. Kelompok ekonomi deskriptif. Ekonomi deskriptif atau descriptive
economics mengumpulkan keterangan faktual yang relevan mengenai
suatu masalah ekonomi.
2. Kelompok teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau
economic principles, yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua
kelompok besar, yaitu kelompok teori ekonomi mikro dan kelompok teori
ekonomi makro. Tugas utamanya ialah mencoba menerangkan secara
umum perilaku sistem perekonomian.
3. Teori ekonomi terapan. Ekonomi terapan atau applied economics
menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi
untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh
ekonomi deskriptif.
Arus ini secara sederhana dapat digolongkan dalam dua kesatuan, yaitu:
a. Rumah tangga
Rumah tangga ini meliputi semua individu dan satuan keluarga yang merupakan
konsumen-konsumen dan sekaligus juga pemilik sumber.
b. Badan usaha
Badan usaha meliputi sekelompok satuan ekonomi yang bekerja membeli dan
menyewa sumber-sumber untuk digunakan dalam proses guna menghasilkan
barang dan jasa. Badan usaha ini dapat berbentuk perseroan, PT, firma, swasta,
atau pemerintah.
Dari pertentangan yang universal dan abadi ini lahirlah ilmu ekonomi yang dapat
diberi batasan sebagai:
"Ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat menentukan pilihan
mengenai penggunaan sumber daya yang langka dan mempunyai kemungkinan
penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa serta
mendistribusikannya untuk konsumsi berbagai orang dan kelompok orang yang
terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa mendatang dan dengan
menggunakan uang ataupun tidak."
TERIMA KASIH
TEORI PERMINTAAN,
PENAWARAN, DAN HARGA
PASAR
BAB II
KELOMPOK 4
• FIRSTYA TRISTA FARADIBA
1222300062
• MUHAMMAD IQBAL AINUR R.
1222300063
• TYAS INDRAYANTI
1222300064
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
HARGA SUATU BARANG DAN JASA
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang
tertentu. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang
memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan
dan bersedia untuk memintanya. Dalam bahasa teori ekonomi, harga
terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran. Jika
permintaan lebih banyak daripada suplai maka harga barang tersebut akan
meningkat.
Di samping menciptakan mekanisme pertukaran, harga juga berfungsi:
• Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta.
• Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya
sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi,
harga akan bertugas "to cut off demand" (Cassel).
• Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian.
• Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta
pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
TEORI PERMINTAAN
Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan
"permintaan" ialah keinginan konsumen untuk
memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan
keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk membeli
atau menukar barang dan jasa tersebut. Dalam
sistem ekonomi yang menganut sistem harga, yang
dimaksud dengan "barang yang diminta" ialah
keinginan untuk membeli yang didukung oleh uang
yang cukup untuk membayar barang yang diinginkan
itu. Sedang permintaan itu sendiri bisa didefinisikan
dengan berbagai kemungkinan jumlah barang atau
jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai
tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan
dalam suatu pasar tertentu.
Dari penjelasan di samping dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Permintaan merupakan suatu deretan jumlah
barang yang pembeli bersedia membeli
dengan tenaga beli yang ada padanya pada
tingkatan harga tertentu.
b. Permintaan itu adalah permintaan akan satu
jenis barang.
c. Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah
barang itu berlainan.
d. Permintaan tersebut berlaku pada waktu
tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau
satu bulan.
e. Permintaan tersebut berlaku pada pasar
tertentu.
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
suatu barang dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Kegunaan barang tersebut.
3. Rasa dan keinginan konsumen.
4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu
sendiri.
5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia.
6. Jumlah dan jenis barang pengganti.
7. Harga barang yang lain.
8. Tingkat penghasilan konsumen.
9. Waktu/tempat.
Bila permintaan ini dirumuskan dalam fungsi,
yang disebut fungsi permintaan sebagai
berikut:
Dx = f (Px; Py . . . . . . . P2; I; S)
Di mana :
Dx = Permintaan akan barang
Px = Harga barang itu sendiri
P2 = Harga barang yang lain
I = Pendapatan konsumen
S = Selera
Hukum Permintaan
Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut
pengaruh harga terhadap jumlah barang diminta mekanisme sebagai
berikut:
• "Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan
bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang
diminta akan berkurang".
• Dalam hukum permintaan dihipotesiskan bahwa semakin rendah
harga suatu barang semakin banyak jumlah barang tersebut yang
diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit
barang tersebut diminta.
Kurva permintaan merupakan tempat titik-titik yang masing-masing menggambarkan
tingkat maksimal pembelian pada harga tertentu, dengan ceteris paribus. Jadi kurva
permintaan tidak lain daripada garis pembatas.
Kurva Demand
Dari Tabel 2.1 di samping, bisa menggambarkan hukum
permintaan. Semakin murah harga suatu barang maka
jumlah yang dibeli semakin besar. Begitu pula
sebaliknya jika harga suatu barang meningkat maka
jumlah barang yang diminta akan semakin sedikit. Titik
kemungkinan A ke B, ke C, dan ke D adalah waktu
tertentu. Jadi, daftar permintaan adalah suatu daftar
yang menunjukkan hubungan antara berbagai harga
dengan berbagai jumlah barang atau jasa yang diminta
pada harga tersebut.
Jadi kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan,
hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta
dengan harga di mana harga sebagai variabel
independen dan jumlah barang yang diminta merupakan
variabel dependen. Jumlah barang yang biasanya
diberikan notasi Q atau X digambarkan pada sumbu
horizontal atau absis, sedang harga yang biasanya
diberikan notasi P digambarkan pada sumbu vertikal
atau ordinat.
Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama
"barang Giffen" atau "keanehan Giffen" (Giffen paradox). Giffen,
atau lengkapnya Sir Robert Giffen, adalah seorang ahli ekonomi
Inggris pada abad ke-19, yang menemukan pengecualian ini.
Ada dua hal lagi yang diduga keras sebagai pengecualian terhadap
hukum permintaan. Hal pertama berhubungan dengan barang
gengsi (prestige goods), di mana jika harga barang ini naik, maka
permintaan akan bertambah karoena barang ini menarik bagi orang
yang senang menonjolkan kemewahan. Hal kedua yang diduga
keras sebagai pengecualian adalah pengaruh harapan yang
dinamis (dynamic expectational effects).
Pengecualian Kurva Demand
Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan berupa fungsi sebagai berikut:
Q = F(P)
Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut:
Q = a - bP
Di mana :
Q = Jumlah barang yang diminta
P = Harga
a = Konstanta, jika harga barang sama dengan nol, maka jumlah yang diminta tertentu
Kalau dalam persamaan fungsi a ini adalah suatu intercept (suatu garis yang memotong garis yang lain)
b = Slope dari garis itu
(- -) = Persamaan fungsi demand selalu berslope negatif
Slope negatif ini menggambarkan bahwa hubungan antara Q dan berbanding terbalik.
Slope yang negatif mengambarkan bentuk kurva permintaan miring dari kiri atas ke kanan bawah.
Menggambar Kurva Demand Secara Matematis
Misalkan saja persamaan fungsi permintaan suatu barang X
adalah :
Qx = 200 - 0.5 Px
Bagaimanakah bentuk kurva demand-nya?
Qx = 200 - 0.5 Px
Jika Px = 0, maka Qx = 200. Angka 200 ini adalah intersept
yang memotong di sumbu horizontal.
Persamaan di atas bisa ditulis dengan persamaan:
Px = 400 - 2Qx
Jika Qx = 0, maka Px = 400. Angka 400 ini adalah intersept
yang memotong di sumbu vertikal.
Pada gambar di samping :
Angka 200 di sumbu horizontal adalah interseptnya fungsi
Qx (absis), sedang 400 adalah interseptnya fungsi Px
(ordinat). Pada fungsi Qx, slopenya adalah 0.5, yaitu
200/400. Sedang pada fungsi Px slopenya 2 adalah
400/200.
Pergerseran Kurva Demand
Perubahan di Sepanjang Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva Permintaan
1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan
Pergeseran di Sepanjang Kurva Permintaan itu Sendiri.
Jika harga barang berubah turun, maka jumlah yang
diminta berubah menjadi lebih banyak. Akibat perubahan
harga barang itu sendiri tidak mengubah menggeser kurva
demand. Pergerakan itu hanya terjadi di sepanjang kurva
itu sendiri (shift along the demand curve). Perubahan yang
terjadi di sepanjang kurva itu sendiri hanya terjadi jika
harga barang itu sendiri yang berubah.
2. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga
Barang Itu Sendiri Mengakibatkan Pergeseran Kurva
Permintaan
Dalam Gambar 2.5 nampak bahwa kurva permintaan mula-
mula adalah Do, kemudian berubah menjadi D1 dan D2.
Perubahan ini yang disebut sebagai perubahan permintaan.
Permintaan bertambah (meningkat) dicerminkan dari Do ke
D2 dan permintaan berkurang (menurun) ditunjukkan dari
Do ke D1. Kenaikan permintaan mungkin disebabkan
meningkatnya pendapatan dan sebaliknya menurunnya
permintaan karena menurunnya pendapatan. Artinya, ada
hubungan positif antara pendapatan dengan permintaan.
Berbagai faktor yang memengaruhi perubahan permintaan yaitu pendapatan riil, selera dan
preferensi, harga barang lain yang berkaitan (substitusi atau komplementer). Hal yang perlu
diingat adalah bahwa "perubahan harga akan menyebabkan pergerakan sepanjang satu kurva
permintaan dan perubahan variabel selain harga barang itu sendiri menyebabkan perubahan
permintaan yang ditunjukkan oleh bergesernya kurva permintaan".
a. Pendapatan konsumen
b. Harga barang terkait substitusi dan komplementer
c. Selera dan preferensi konsumen
d. Perubahan faktor lain, misalnya perubahan pengharapan harga
Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva
permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut pada
setiap tingkat harga. Sebagai contoh, bila dimisalkan pasar
hanya terdiri dua individu, yaitu Ali dan Budi dengan jumlah
DVD yang diminta pada setiap tingkat harga sebagai berikut :
Dari Tabel 2.2 di atas terlihat bahwa permintaan pasar
merupakan penjumlahan horizontal permintaan Ali dan Budi
pada setiap tingkat harga. Kurva permintaan pasar adalah
penjumlahan horizontal dari permintaan individu.
TEORI PENAWARAN
Istilah penawaran ini dalam teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang yang ditawarkan
pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Penawaran dapat diartikan dengan "Berbagai
kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga,
dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah". Penawaran adalah hubungan antara
harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual.
Bentuk kurva penawaran yang dari kiri bawah ke kanan atas ini memiliki arti semakin tinggi harga
jual suatu barang semakin banyak jumlah yang ditawarkan, sebagai kurva penawaran yang tunduk
kepada hukum penawaran.
Hukum Penawaran
"Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan
sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan
ceteris paribus."
Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut:
"Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan
anggapan ceteris paribus".
Hukum tersebut di atas berarti bahwa kalau harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang
ditawarkan akan meningkat (karena produsen semakin menguntungkan), dan sebaliknya kalau harga
turun, jumlah barang yang ditawarkan juga menurun (karena kurang menguntungkan bagi produsen).
Bentuk Kurva Penawaran
1. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum
Penawaran
Bentuk Grafik:
Kurva penawaran akan barang X kalau dinyatakan dalam
bentuk grafik terlihat dalam Gambar 2.7 di samping ini:
Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam
satu unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai
pilihan harga di pasar. Pada setiap harga tertentu mereka
bersedia menjual lebih sedikit, tetapi mereka tak didorong untuk
menjual lebih banyak. Penjual bersedia untuk menerima harga
yang tinggi untuk suatu kuantitas tertentu, tetapi mereka tidak
akan bersedia menawarkan jumlah tersebut dengan harga yang
lebih rendah.
Bentuk Persamaan Matematika
Qs = F (Px)
Qs = a + bP
Misalkan : Qs = 30 + 2 P
Perhatikan persamaan di atas. Persamaan permintaan berslope negatif sedang persamaan
penawaran berslope positif. Slope positif ini menunjukkan (1) arah perubahan harga dan jumlah
yang ditawarkan searah dan (2) bentuk kurva penawaran, miring dari kiri bawah ke kanan atas.
2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan
Hukum Penawaran
Kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu
yang sangat pendek, di mana produsen tidak dapat
menambah/tidak sempat menambah jumlah produksinya.
Penawaran yang seperti itu kita sebut sebagai kurva
penawaran seketika atau market short period supply curve,
yaitu kurva penawaran untuk jangka waktu yang demikian
pendeknya sehingga produsen sama sekali belum mampu
untuk menambah atau mengurangi jumlah pemakaian faktor
produksi. Kurva S1 merupakan kurva penawaran jangka
panjang dengan biaya konstan atau constant cost long-run
supply curve, sedangkan kurva S2 disebut sebagai
kurvapenawaran jangka panjang dengan biaya menurun atau
decreasing cost long-run supply curve.
Kurva penawaran itu adalah tempat yang menunjukkan jumlah
maksimal yang ditawarkan. Dalam menentukan kondisi-kondisi
ceteris paribus ini, kita harus ingat bahwa sektor penawaran adalah
sektor biaya sehingga dengan demikian kondisi-kondisi penawaran
harus menggambarkan faktor-faktor biaya.
Perubahan harga barang yang ditawarkan menyebabkan
perubahan di sepanjang kurva itu sendiri (shift along the suply
curve). Jika yang berubah selain barang itu sendiri kurva suplai
bergeser ke kiri (jika berkurang) dan ke kanan (jika bertambah).
Perubahan ini dikatakan sebagai shift the suply curve.
Perubahan Penawaran
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran, antara lain :
1. Berubahnya harga input variabel
2. Perubahan teknologi
3. Perubahan iklim
4. Harga komoditas lain
5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi
6. Pajak dan subsidi
7. Harapan harga
8. Tujuan perusahaan
Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu di mana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan
konsumen mau membeli sejumlah barang tersebut. Dalam diagram maka harga pasar itu merupakan
titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Penentuan harga pasar ini bisa
digambarkan dengan dua cara, yaitu dengan grafik dan matematis.
PENENTUAN HARGA PASAR
1. Secara Grafik
Setelah mengalami proses-proses ekonomi,
maka harga menjadi sebesar P. Pada waktu
harga sebesar P, maka jumlah yang ditawarkan
akan sama dengan jumlah yang diminta oleh
konsumen sebesar 0Q. Harga P ini disebut
harga pasar atau harga equilibrium. Menurut
teori ekonomi, harga equilibrium ini cenderung
untuk terus naik, karena jika ada perubahan
harga maka akan timbul kekuatan-kekuatan
ekonomi yang akan mengembalikan harga
pada tingkat equilibrium tersebut.
2. Secara Matematis
Persamaan fungsi demand = Qd = 400 - 0.5 P sedang fungsi penawaran Os = 100 + P. Ditanya
berapa Q dan P keseimbangan pasar.
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs
400 - 0.5 P = 100 + P
1.5 P = 300
P = 200
Q = 300
a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan
tetap
Dari Gambar 2.11, karena jumlah yang ditawarkan bertambah
sedang permintaan tetap maka terjadi penurunan harga yang semula
0P1 menjadi sebesar 0P2. Sedang jumlah keseimbangan berubah,
yang tadinya 0Q1 menjadi 0Q2.
Perhatikan jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan
jumlah beralih dari titik A ke titik B. Demikian sebaliknya, jika jumlah
barang yang ditawarkan berkurang maka harga dan jumlah
keseimbangan akan berubah. Harga akan naik jumlah keseimbangan
akan berkurangPerhatikan jika ada perubahan seperti itu
keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik B ke titik A.
Perubahan Permintaan dan Penawaran Mengubah Harga
dan Kuantitas Pasar
b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan
meningkat sedang penawaran tetap
Dari Gambar 2.12, jumlah permintaan bertambah sedang
penawaran tetap maka terjadi kenaikan harga yang
semula 0P1 menjadi sebesar 0P2. Jumlah
keseimbangan berubah, tadinya 0Q1 menjadi 0Q2.
Naiknya harga karena demand lebih besar dari
penawaran (D>S). Akibatnya keseimbangan harga dan
jumlah beralih dari titik A ke titik B. Demikian sebaliknya,
jika permintaan berkurang maka harga dan jumlah
keseimbangan akan berubah. Jika harga turun dan
jumlah keseimbangan berkurang. Hal ini dikarenakan
demand lebih kecil dari penawaran (D<S). Perhatikan
jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan
jumlah beralih dari titik B ke titik A.
c. Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan permintaan
meningkat sedang penawaran menurun
Dari Gambar 2.13 di samping, adanya perubahan
permintaan dan penawaran yang berkurang maka kurva
permintaan bergeser ke kanan dan kurva penawaran
bergeser ke kiri. Keseimbangan P dan Q yang baru
berubah. Harga keseimbangan naik dan Q keseimbangan
bertambah. Harga naik dari OP1 ke OP2 dan Q
keseimbangan berkurang dari OQ3 ke OQ2. Perhatikan jika
ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah
beralih dari titik E3 ke titik E1. Demikian sebaliknya, jika
jumlah barang yang ditawarkan dan permintaan berkurang
maka harga dan jumlah keseimbangan akan berubah,
menjadi berkurang. Harga dan jumlah keseimbangan akan
jumlah beralih dari titik E3 ke titik E1.
1. Kebijakan Ceiling Price
Kebijakan ceiling price adalah kebijakan yang ditetapkan
pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar
mendapatkan harga yang wajar. Pada Gambar 2.14 jika
pemerintah tidak ikut campur menetapkan harga, maka harga
yang terjadi adalah yang berlaku di pasar sebesar OP1. Tingkat
harga sebesar OP1 ini dirasakan terlalu memberatkan
konsumen. Pemerintah menetapkan kebijakan harga tertinggi
yang boleh dijual sebesar OP2. Pada tingkat harga (ceiling
price) ini produsen hanya bersedia menawarkan barangnya
sebesar OQ2 sedang konsumen bersedia membeli sebanyak
OQ3. Pasar mengalami kekurangan pasokan (shortage suply
atau exces demand), jika dibiarkan tanpa pemerintah berbuat
sesuatu maka harga akan meningkat kembali pada posisi OP1.
APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR
2. Kebijakan Floor Price
Kebijakan floor price adalah kebijakan yang ditetapkan
pemerintah di atas harga pasar. Tujuan kebijakan floor
price ini adalah untuk melindungi produsen agar
mendapatkan harga yang wajar. Jika pemerintah tidak ikut
campur menetapkan harga akan terjadi persaingan sesama
produsen sehingga harga bisa sampai sebesar OP. Pada
tingkat harga sebesar ini ada sebagian produsen yang
tidak bisa bersaing. Oleh karena itu, agar persaingan
menjadi lebih sehat, pemerintah menetapkan harga
terendah yang boleh dijual pada tingkat harga sebesar
OP1. Kebijakan ini bisa berhasil jika pemerintah bersedia
memberikan subsidi atau membeli kelebihan supply
sebesar Q2Q3. Jika tidak harga akan turun kembali sampai
pada posisi OP.
3. Cobweb Teori-Teori Sarang Laba-Laba (Teori
Penyesuaian Harga)
Harga dan kuantitas inti berbagi barang berubah secara
siklis dalam jangka panjang. Kalau harga meningkat
atau menurun, jumlah yang diproduksi juga meningkat
atau menurun dalam gelombang yang berbeda.
Gerakan harga dan kuantitas ini dinamakan teori sarang
laba-laba (Cobweb Theory).
4. Surplus Produsen dan Konsumen
Surplus produsen adalah ukuran ketentuan yang
diperoleh produsen karena mereka beroperasi pada
suatu pasar komoditi. Surplus produsen ditunjukkan
oleh bidang P1EQ1O. Surplus konsumen
menunjukkan keuntungan yang diperoleh konsumen
karena mereka membeli komoditi. Keuntungan
tersebut diperoleh konsumen karena harga yang
berlaku pada kondisi keseimbangan lebih rendah
daripada harga yang mereka mau bayarkan. Surplus
konsumen ditunjukkan oleh bidang P1P2E.
• PP1E adalah Surplus Konsumen (SK)
• OP1E adalah Surplus Produsen
Jika harganya sebesar OP1 besarnya surplus
konsumen adalah P1AL. Jika harganya naik lebih tinggi
dari OP1 surplus konsumennya berkurang tetapi jika
harganya kurang dari OP2 surplus konsumennya
bertambah. Naiknya harga akan mengurangi surplus
konsumen dan adanya Dead Wieght Loss (DWL).
DWL-nya sebesar KK"L.
5. Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax)
Jika pemerintah tidak mengenakan pajak, maka harga jual
tersebut sebesar OP1. Pada tingkat harga sebesar ini jumlah
yang diminta dan ditawarkan sebesar OQ1. Pemerintah
menetapkan pajak sebesar E2E3. Dengan adanya pajak
sebesar E2E3 atau P1P2 produsen berusaha melimpahkan
pajak tersebut ke pembeli/ konsumen. Jika pajak dapat
seluruhnya dilimpahkan pada konsumen, harga barang
tersebut meningkat menjadi sebesar OP4. Konsumen hanya
mau membeli dengan harga setinggi OP2 saja. Pada harga
setinggi OP2, pajak yang ditanggung konsumen sebesar P1P2
dan ditanggung produsen sebesar P1P3. Total pajak yang
diterima pemerintah sebesar P3P2E2E3. Pajak sebesar itu
berasal dari produsen sebesar P3P1E5E3 dan yang berasal
dari konsumen sebesar P1P2E2E5.
Beberapa kesimpulan dari beban pajak di atas sebagai berikut:
a. Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil penurunan volume penjualan dan
semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya pajak.
b. Semakin tidak elastis kurva penawaran, semakin kecil perubahan volume transaksi dan harga beli
yang dibayar konsumen dan semakin besar penurunan harga jual yang diterima produsen.
c. Semakin tidak elastis kurva demand, semakin besar proporsi beban pajak yang ditanggung
konsumen. Semakin tidak elastis kurva supply semakin besar kemungkinan produsen
menanggung beban pajak.
d. Semakin tidak elastis kurva demand dan kurva supply semakin besar pendapatan pemerintah.
6. Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan
Barang Potensial
a. Barang Bebas
Barang bebas adalah barang yang jumlahnya
melimpah sehingga tidak mempunyai harga.
Perhatikan grafik di bawah ini. Jika permintaan
digambarkan dengan kurva D0 sedang supply-
nya digambarkan dengan kurva S terlihat antara
kurva D tidak bisa ketemu dengan kurva S. Hal
itu menyebabkan barang tersebut tidak
mempunyai harga.
b. Barang Potensial
Permintaan itu ada (ditunjukkan dengan kurva Demand
D), tetapi harga yang paling tinggi yang mampu dibayar
konsumen (OP1) belum cukup mengundang produsen
agar produsen mau membuatnya dengan harga OP2.
Oleh sebab itu, tidak terjadi transaksi . Seandainya
karena sesuatu hal beberapa orang di negara itu
mendadak kaya maka kemungkinan terjadi pergeseran
kurva demand ke D1. Bila hal ini terjadi maka transaksi
itu terjadi pada tingkat harga OP3 dengan jumlah yang
diperjualbelikan sebanyak OQ unit. Jadi peralatan
makan yang sebelumnya adalah barang potensial,
sekarang menjadi barang ekonomis. Banyak barang
yang secara potensial bisa diproduksi tetapi tidak
diproduksikan karena tidak ekonomis
TERIMA KASIH
PERILAKU KONSUMEN
KELOMPOK 4
FIRSTYA TRISTA F. 1222300062
MUHAMMAD IQBAL A. R. 1222300063
TYAS INDRAYANTI 1222300064
Pengantar Ekonomi
Mikro
BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN
• Utilitas (utility) adalah permintaan suatu barang menggambarkan permintaan akan manfaat dan
barang tersebut atau dengan kata lain permintaan suatu barang merupakan derifikasi
(penurunan) dan manfaat yang diberikan oleh barang tersebut. Ada dua cara pengukuran nilai
manfaat dan suatu barang, yakni secara kardinal dengan menggunakan pendekatan nilai
(absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau
rangking).
• Sesuai dengan konsep Gossen II, maka ada dua pendekatan dalam mempelajari pendayagunaan
(utility). Dua pendekatan digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen. Mengapa konsumen
lebih suka membeli barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak jika harga barang tersebut turun
dan sebaliknya membeli jumlah barang dan jasa lebih sedikit jika harga barang tersebut
meningkat.
NILAI BARANG
Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1) kebutuhan pokok dan
2) kebutuhan sekunder (bukan pokok).
Untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan ini diperlukan barang dan jasa. Sedang
kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia disebut disebut "nilai".
NILAI BARANG DAPAT DIBEDAKAN MENJADI:
a. Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk
memenuhi keperluan manusia.
b. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang
tertentu untuk memuaskan kebutuhannya
NILAI PERTUKARAN INI DAPAT DIBAGI MENJADI :
a. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan
barang dan jasa lain.
b. Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa,
bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya.
PEMENUHAN KEPUASAN
• Hukum Gossen I: Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka kenikmatannya akan
terus-menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan).
• Hukum Gossen II: Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi kebutuhannya supaya semua
kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini timbullah
berbagai teori guna dan kepuasan (marginal utility)
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN
PERILAKU KONSUMEN
Atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang, pendekatan tradisional ini merumuskan
hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi:
U = f(x1; X2; ........Xn)
Di mana U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen dan X2 adalah banyaknya barang
tertentu yang dikonsumsikan oleh konsumen tersebut mengonsumsikan enam jenis barang (X1; X2;
X3 ... X6 ).
Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua. Teori yang pertama (cardinal utility) dalam
menjelaskannya menggunakan pendekatan marginal utility dan total utility, sedangkan teori kedua
menggunakan pendekatan indifference curve (kurva indiferen).
Perilaku konsumen seperti yang diungkapkan dalam Hukum Permintaan dalam buku ini hanya
membahas dua pendekatan, yaitu pendekatan cardinal dan Indifference Curves (IC). Sebetulnya
selain dua pendekatan itu masih ada pendekatan lain yang bisa mengungkapan perilaku konsumen,
yaitu pendekatan atribute dan pendekatan Revealed Preference Hypothesis (RP).
Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku ini ialah:
a. Cardinal approach.
b. Ordinal approach.
CARDINAL APPROACH
Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total dan nilai guna marginal. Nilai guna total berkenaan
dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu.
Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit komoditas tertentu.
GUNA BATAS (MARGINAL UTILITY)
Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh
orang tersebut. menurut Hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang yang sejenis
yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin
kecil.
GUNA TOTAL (TOTALUTILITY)
Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai
jumlah barang.
Dari data di atas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya. kurva TU bentuknya mula-mula
meningkat namun pada titik puncaknya kurva TU itu menurun. Kurva MU bentuknya terus
menurun. MU bisa bertanda negatif. MU bernilai negatif ditandai dengan bentuk kurva MU-nya
memotong sumbu horizontal bagian bawah. Kurva TU setelah titik puncak akan cenderung
menurun. Akan tetapi, bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal.
ASUMSI (ANGGAPAN) DALAM TEORI CARDINAL
1. Utility seseorang bisa diukur dengan uang.
2. berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility).
3. Konsumen bersifat rasional.
UTILITY SESEORANG BISA DIUKUR DENGAN UANG
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen
mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik. Oleh karena itu, diperlukan
asumsi lain, yaitu bahwa utility dapat diukur dalam satuan uang.
BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY)
Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai
guna dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility,
yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
Sumbu absis adalah untuk skala kuantitas barang X.
Sumbu ordinat merupakan skala untuk daya guna.
Kurva U (X) menggambarkan hubungan antara
besarnya daya guna dengan banyaknya barang yang
dikonsumsi.
Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika umum.
Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo
economicus. Perbedaannya adalah antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marginal
(marginal utility).
KONSUMEN BERSIFAT RASIONAL
KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL
1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang
memberikan penilaian.
2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar.
Dapat terjadi kemungkinan bahwa makin kaya seseorang makin besar kesediaannya untuk
memperoleh satu satuan daya guna yang sama.
MAKSIMALISASI GUNA
Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut:
TU2 (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) = MUx
atau
(TUx+1)-(TUx) = MUx
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun
karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif ( - ).
Contoh: seorang konsumen memerlukan dua jenis barang X dan Y, di mana harga barang X $1 per
unit dan Y $1 per unit, sedangkan pendapatan konsumen tersebut sebesar $10 dan guna batas dari
dua barang tersebut seperti dalam tabel berikut:
KETERANGAN:
1. Dolar pertama dari pendapatannya akan dibelanjakannya barang X karena barang X
memberikan MU X > MU Y.
2. Dolar kedua juga akan dibelanjakan pada barang X karena barang MU X masih lebih besar dari
MU Y.
3. Pada dolar yang ketiga konsumen masih akan membelanjakan pada barang X karena pada
waktu itu MU X > MU Y, yaitu MU X sebesar 30 dan MU Y sebesar 28 jadi bagi konsumen lebih
memuaskan membeli barang X dari pada barang Y.
4. Baru pada $ yang kelima dan keenam konsumen lebih suka membelanjakan barang Y karena
MU Y masih lebih besar dari MU X
Misalkan konsumen memerlukan barang X dan Y, harga barang X$ 1, per unit dan barang Y $2 per unit
sedangkan guna batas kedua barang tersebut seperti tabel di bawah ini:
Misalkan konsumen memiliki uang sebesar $ 14. Kombinasi barang X dan Y yang mana yang dipilih
konsumen agar utility-nya maksimal. Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat mempergunakan
formula berikut ini:
MUX/Px = MUY/Py ………………..(1)
Kelemahan dari formula ini ialah tidak diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk
mengatasi kelemahan ini maka dibuat formula pelengkap sebagai berikut:
X . Py + Y . Py =.......= / (pendapatan) ………………..(2)
CARA MEMPERGUNAKAN PERSAMAAN FUNGSI
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula (1)
kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan (2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus
dicari kombinasi yang lain.
Dari Tabel 4.3 di atas yang memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi, yaitu:
Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y.
Kombinasi II: 6 barang X dan 2 barang Y.
Kombinasi III: 7 barang X dan 4 barang Y.
Kombinasi IV: 8 barang X dan 5 barang Y.
Selanjutnya kita lihat dari keempat kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi
7 barang X dan 3 barang Y (7 x $1 + 3 x $2 = $13). Hal ini dikarenakan dengan jumlah uang yang dimiliki
konsumen ($ 13) mampu memberikan utility yang maksimal (MUx/Px = MUy/Py) kombinasi 7 barang:
1) Syarat pertama:
MUx/Px = MUy/Py
26/1 =40/2 = 20 ............... telah memenuhi syarat pertama
2) Syarat kedua:
X. Px + Y. Py = 1 (income)
7 x $1 + 3 x $2 = 13 ............... memenuhi syarat kedua
PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN
Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang
yang dibeli. Hal ini disebabkan:
1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan
mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah.
2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap
akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut akan berkurang.
Contoh menurunkan fungsi permintaan dari tabel Marginal Utility:
Diketahui besarnya marginal utility dari barang X dan Y sebagai berikut:
Andai kata harga barang X turun menjadi $1 dan yang lainnya tetap maka kombinasi yang dipilih
konsumen berubah.
Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama (MUX/Px = MUy/Py) ada beberapa kombinasi, yaitu:
1. 5 unit barang X dan 4 unit barang Y.
2. 6 unit barang X dan 6 unit barang Y.
3. 7 unit barang X dan 8 unit barang Y.
Dari ketiga kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 6 unit barang X dan 6
unit barang Y karena:
X.Px + Y.Py = $12
6. $1 + 6.$1 = $12
Jika kondisi perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta digambarkan secara grafik bisa
sebagai berikut:
INDIFFERENCE CURVE APPROACH
Property Indiference Curve
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu:
1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful).
2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika
income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah.
3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa
anggapan (asumsi), yaitu:
a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
c. Utility dinyatakan secara ordinal.
d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal
utility).
e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
f. Consistency and transitity of choice.
KURVA IC MENUNJUKKAN BERLAKUNYA HUKUM DIMINISHING MARGINAL
RATE OF SUBSTITUTION
Dari gambar di atas menunjukkan
konsumen mengonsumsi kombinasi A, B,
C, dan D akan memberikan kepuasan
(utility) yang sama. Hal ini dikarenakan
kombinasi tersebut terletak pada satu IC
yang sama.
Sifat-Sifat IndifferenceCurve
a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah
barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y
yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi.
b. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
JIKA TERJADI KUMPULAN KURVA IC, KURVA IC YANG SEMAKIN JAUH DARI TITIK
ORIGIN, UTILITASNYA SEMAKIN BESAR
Keterangan gambar di samping kombinasi X
dan Y pada indifference curve (IC) akan
berubah dengan adanya penambahan
jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan
IC2 ini tidak akan saling memotong karena
kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang
berbeda.
PADA DUA IC TIDAK SALING BERPOTONGAN
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama
dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan
terletak pada IC2. Kombinasi di titik A
memberikan utilitas sama dengan kombinasi di
titik C. Hal ini disebabkan terletak pada IC1.
KESEIMBANGAN KONSUMEN KESEIMBANGAN KONSUMEN YANG
OPTIMAL
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
Ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya kombinasi guna maksimal ini:
1. BERUBAHNYA SALAH SATU DARI HARGA BARANG 2. BERUBAHNYA PENDAPATAN KONSUMEN
PERUBAHAN HARGA PADA BARANG NORMAL PERUBAHAN HARGA PADA BARANG INFERIOR
DERIVASI KURVA PERMINTAAN DARI KURVA PCC
Pada saat harga barang X sebesar $2 jumlah
yang diminta sebesar OQ1. Harga barang X turun
menjadi $1.8 jumlah yang diminta barang X
meningkat menjadi sebesar OQ2. Perhatikan
jumlah barang X yang diminta pada grafik di
atas dan bawah besarnya sama. Jika titik E1 dan
E2 dihubungkan membentuk kurva demand.
PENGGAMBARAN KURVA ENGEL DARI KURVA ICC
Jadi Kurva Engel atau elastisitas
permintaan-pendapatan menunjukkan
karakteristik suatu barang terhadap
perubahan pendapatan masyarakat,
yang dapat diklasifikasikan sebagai
barang normal, inferior, dan giffen.
BENTUK INDIFFERENCE CURVE
KURVA INDIFFERENCE YANG LINIER
MENUNJUKKAN ADANYA SUBSTITUSI SEMPURNA
KURVA INDIFFERENCE CURVE YANG BERUPA
HURUF L MENUNJUKKAN BARANG KOMPLEMEN
Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indifference Curve
Kritik terhadap pendekatan indifference curve
a. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah.
b. Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak
secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap
pada barang X atau meninggalkan barang X.
c. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock.
Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen dengan Fungsi
Contoh :
Diketahui suatu fungsi utility beserta nilai dari pendapatan harga. Fungsi utility = XY dan besarnya
income (l) = $1.000 Harga barang X(Px) = $10 dan Py = $20. Hitunglah kuantitas barang X dan barang Y
yang mengoptimumkan kepuasan konsumen.
Jawab:
L = Fungsi Tujuan-X kendala
= U (XY) + lambda (Persamaan garis anggaran)
= U (XY) + lambda (I - Px X - Py Y)
= XY + lambda (1000 - 10X - 20Y)
Temukan turunan parsial untuk X, Y dan lambda karena kita akan menemukan nilai X, Y, dan lambda
yang memaksimumkan utility.
6. Jadi barang X yang dibeli sebanyak 20 Unit dan barang Y sebanyak 40 unit.
7. Recheck, apakah ini memenuhi syarat kedua nilai X dan Y kita masukkan persamaan
garis anggaran (1000 - (10.2) - (20.4))
TERIMA KASIH
KELOMPOK 4
1. FIRSTYA TRISTA FARADIBA 1222300062
1. MUHAMMAD IQBAL AINUR ROHMAN 1222300063
2. TYAS INDRAYANTI 1222300064
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB V
BAB V
PERILAKU PRODUSEN
Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan dua macam
keputusan yang penting, yaitu (1) berapa output yang harus diproduksi dan
(2) bagaimana kombinasi faktor produksi yang hendak dipergunakan.
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi
barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi
output. Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land,
man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan).
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang
produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin
dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya.
Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu labor dan capital
dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi.
KONSEP JANGKA WAKTU DALAM
PROSES PRODUKSI
• Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga
perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan.
Hanya satu input yang bervariabel. Setiap jangka waktu yang terletak antara
jangka waktu di mana tak ada sumber yang variabel dan jangka waktu di
mana hanya satu sumber yang variabel dinamakan jangka pendek.
• Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi
di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat
diubah-ubah. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien.
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan)
dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan
harga. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah
barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi,
barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan
variabel bebas. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai
berikut:
Q = F(C,L,B,S)
Di mana:
Q = Output
C = Capital
L = Labor
B = Bahan Baku
Bentuk Fungsi Linier: Bentuk Fungsi Cubic:
Q = a + bX Q = a + b1X + b2X² + b3X3
Bentuk Kurvanya: Bentuk Kurvanya:
Bentuk Fungsi Quadratik:
Q = a + b1X + b2X²
Bentuk Kurvanya:
ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor).
AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah
tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).
 AP = TP/Labor
 MP = TP2 - TP1
 Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
 ∂ MP = ∂ TP/ ∂ L
HUKUM TAMBAHAN HASIL YANG
SEMAKIN BERKURANG (THE LAW OF DI-
MINISHING RETURNS)
Produksi total akan bertambah terus
tetapi dengan tambahan yang semakin
kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu
akan mencapai maksimum dan
kemudian menurun. Hal ini terjadi karena
adanya Hukum Tambahan Hasil yang
Semakin Berkurang (Law of Diminishing
Returns). Mulai labor ke-4, Law of
Diminishing Returns mulai bekerja.
Hukum ini juga disebut dengan Law of
Diminishing Marginal Physical Product.
Dalam Gambar 5.2 digambarkan kurva
TP yang cekung ke atas untuk satuan
labor pertama. Dengan menambah
sumber variabel terus-menerus, maka
TP akan terus-menerus bertambah
sampai pada titik B. Pada titik B ini Law
of Diminishing Returns mulai bekerja
dan penambahan sumber variabel
dengan jumlah yang terus-menerus
akan mengakibatkan pertambahan TP
yang semakin berkurang. Sumbu
horizontal menunjukkan jumlah faktor
produksi tenaga kerja yang digunakan
dalam proses produksi dan sumbu
vertikal menunjukkan jumlah barang
yang dihasilkan (Q).
HUBUNGAN ANTARA TP, AP, DAN MP
• Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat
produksi total (TP) naik menjadi yang turun, maka kurva produksi marjinal
(MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian kurva produksi total (TP)
mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu horizontal,
artinya produksi marjinal (MP) sama dengan nol.
• Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah:
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP.
2. Jika AP maximum maka MPP = AP.
3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP
TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI
 Tahap I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada
saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor
ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi
labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
 Tahap II
Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat
produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama
dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.
 Tahap III
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas
tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan
labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
PRODUKSI JANGKA PANJANG
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor
produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel.
PENGERTIAN KURVA
ISOQUANT
• Isoproduk atau isoquant adalah "kurva
yang menunjukkan berbagai
kemungkinan kombinasi teknis antara
dua input yang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output
tertentu". Kurva isoquant ini digambarkan
pada Gambar 5.3 dengan sumbu
horizontal menunjukkan faktor produksi
tenaga kerja dan sumbu vertikal
menunjukkan faktor capital. Titik-titik di
sepanjang kurva itu menunjukkan
kombinasi sumber labor dan capital yang
menghasilkan 100 unit.
SIFAT DARI KURVA ISOQUANT
Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama
dengan ciri-ciri kurva indifference, yaitu:
1. Cembung ke arah titik origin.
2. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah
3. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas
menunjukkan jumlah produksi yang lebih
banyak atau dengan kata lain semakin jauh
kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan
semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut.
4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak
dapat saling berpotongan atau saling
bersinggungan.
MRTS (MARGINAL RATE
TECHNICAL OF SUBSTITUTION)
MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor
Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah
kemiringan isoquant pada titik khusus.
Dari Gambar 5.3 besarnya slope MRTS di titik C adalah:
MRTS di C = - Δ K/ Δ L
Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan L-
nya:
- K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif.
- K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif.
BENTUK ISOQUANT
YANG LINIER
• Bentuk isoquant yang linier seperti
di atas menunjukkan adanya
substitusi input kapital dan labor
adalah sempurna.
BENTUK ISOQUANT YANG
INPUT OUTPUT
BENTUK ISOQUANT LAIN
Bentuk Isoquant yang berupa huruf
L seperti di atas menunjukkan tidak
adanya substitusi input kapital dan
labor. Substitusi kapital dan labor
hanya terjadi pada kebutuhan
PENGERTIAN
ISOCOST
Iso-biaya (Isocost) adalah:
"Kurva yang menunjukkan kedudukan
dan titik-titik yang menunjukkan
kombinasi barang-barang atau faktor
produksi yang dibeli oleh produsen
dengan sejumlah anggaran tertentu.”
"Kurva yang memperlihatkan berbagai
kombinasi dari sumber-sumber yang
dapat dibeli oleh perusahan dengan
harga tertentu dari masing-masing
sumber persatuan dan pengeluaran
ongkos yang tertentu dilakukan oleh
perusahaan itu."
Melihat gambar di atas, jika harga faktor
produksi kapital adalah Pk, harga labor adalah
Pl dan besarnya dana yang tersedia adalah M.
Kalau semua dana yang ada dibelikan kapital
maka akan didapat barang kapital sebanyak
M/Pk unit. Jika semua dana dibelikan labor
maka akan didapat labor sebanyak M/PI unit.
Jika kedua titik itu dihubungkan maka akan
mendapat sebuah garis yang disebut dengan
"garis Isocost".
Slope kurva Isocost adalah
PERUBAHAN ISOCOST b. Kurva Isocost
Berubah Jika Harga
Faktor Produksi
Kapital Turun atau
Naik sedang Lainnya
Tetap
c. Kurva Isocost
Berubah Jika Jumlah
Modal (Dana) Berubah
Berkurang atau
Bertambah
Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan:
- Harga faktor produksi labor turun atau naik
sedang lainnya tetap.
- Harga faktor produksi kapital turun atau
naik sedang lainnya tetap.
- Jumlah modal (dana) berubah berkurang
atau bertambah.
a. Kurva Isocost Berubah Jika Harga
Faktor Produski Labor Turun atau Naik
sedang Lainnya Tetap
EKUILIBRIUM PRODUSEN
Pada Gambar 5.5 di atas, titik C menunjukkan
produksi yang optimum di mana pada saat itu
produsen dalam posisi keseimbangan.
Dengan demikian, posisi Keseimbangan
produsen dicapai pada saat kurva isoquant
bersinggungan dengan Kurva isocost. Pada
saat itu dalam posisi:
MRTS = Slope Iso Quant
-MPI/MPk = - Pl/Pk
Pl . MPk= Pk . MPI
Persamaan diatas masing-masing ruas kiri
dan kanan dibagi Pl. PC maka hasil:
PI .MPk / PI. Pk = Pk . MPI / PI.Pk
Ekuilibrium produsen bisa diartikan sebagai "suatu
keadaan seimbang di mana produsen mendapat
keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan
untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam
penggunaan faktor-faktor produksinya". Artinya,
apabila produsen mengurangi atau menambah
tingkat produksinya maka keuntungan yang
diperoleh akan berkurang, atau apabila
penggunaan kombinasi input ditambah atau
dikurangi maka keuntungan akan menjadi lebih
kecil.
Dalam keadaan ini produsen tidak ada dorongan
untuk mengubah posisi produksi maupun
penggunaan kombinasi faktor-faktor produksi
tersebut. Titik ini juga disebut titik keseimbangan
produsen atau "Equilibrium Producen".
Perusahaan dikatakan menghasilkan produksi
yang optimum apabila perusahaan tersebut
dengan jumlah anggaran tertentu dapat
menghasilkan jumlah produksi tertinggi dan pada
JALUR EKSPANSI
(EXPANSION PATH)
Hasil dari Pengembangan Skala Usaha
(Return to Scale)
= L + C akan menghasilkan Q
= aL + aC akan menghasilkan bQ
Hasil penambahan input (a) berakibat
perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b
> a; (2) b = a; dan (3) b < a.
Apabila terjadi:
1. b > a disebut dengan increasing return to
scale Misalkan input labor dan kapital
ditambahkan 20% maka output akan
meningkat sebesar 30%.
2. b = a disebut dengan constant return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambah
20% maka output meningkat sebesar 20%.
3. b < a disebut dengan decreasing return to
scale Misalkan input labor dan kapital
ditambahkan 20% maka output akan
meningkat sebesar 10%.
Expansion path atau jalur perluasan adalah suatu
garis yang menunjukkan titik-titik least cost
combination (LCC) di berbagai isoquant. Least
cost combination adalah suatu titik yang
menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu.
INCREASING RETURN
TO SCALE
Constant Return to Scale
Jika input ditambah dua kali lipat, output
bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di
atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output
menjadi 200 unit. Pada gambar di atas
diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah
lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di atas jika input
ditingkatkan dua kali lipat output seharusnya
meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih
dari 200 unit. Pada gambar di atas diperlihatkan
dengan isoquant yang titik-titik.
DECREASING RETURN
TO SCALE
Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge
Line)
Pada gambar di atas, kurva IQ1 di titik L1
menunjukkan minimum labor dan di titik K1 minimum
kapital guna menghasilkan produk tertentu. Demikian
juga pada IQ2 di titik L2 yang menunjukkan minimum
labor dan K2 menunjukkan minimal kapital. Pada IQ3
titik L3 adalah minimal labor dan K3 adalah minimal
kapital. Jika titik-titik K1, K2, dan K3 juga titik-titik L1,
L2, dan L3 dihubungkan akan membentuk gambar
bagai ridge-line. Daerah yang dibatasi ke dua ridge-
line itu disebut "daerah relevant".
Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang
memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi
Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah
lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di atas jika input
ditingkatkan dua kali lipat output meningkat tidak
menjadi 200 unit tetapi meningkat kurang dari 200
unit. Pada gambar di atas diperlihatkan dengan
isoquant yang titik-titik.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan
proses produksi lebih efisien, yaitu:
1.Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin
banyak terlibat dalam proses produksi tenaga
kerjanya semakin terampil.
2.Penggunaan teknologi.
3.Ada beberapa biaya yang bisa digunakan
bersama.
KOMBINASI ONGKOS TERKECIL
(LEAST COST COMBINATION)
Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik
singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan
(expansion path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos
produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost
resources combinations.
TERIMA
KASIH
KELOMPOK 4
Anggota :
1. Firstya Trista Faradiba 1222300062
2. Muh. Iqbal Ainur R. 1222300063
3. Tyas Indrayanti 1222300064
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB VIII
PENENTUANHARGADALAMPASARPERSAINGAN
SEMPURNA
1. PengertianPasar
Pengertianpasarsecarafisikadalahsuatu tempatberkumpulnya parapenjual. Pengertianpasardalampengertian
teori ekonomi adalahtempatbertemunya pembeli danpenjual yangbersepakatmengenai hargadanjumlah yang
diperjualbelikan,dengankatalainterjadinyatransaksijual beli suatu barang.Persainganadalahjikasesama
produsen/penjual bersaingagarkonsumen membeli produknyadansesamakonsumen bersainguntuk mendapatkan
barang/jasayangdibutuhkan.Paraahli ekonomimenggolongkanpasarsecarateori ekonomi mikromenjadiempat
golonganbesar,yaitu:
a. PasarPersainganSempurna
b. PasarPersainganMonopolistik
c. PasarMonopoli
d. PasarOligopoli
CIRICIRIPERSAINGAN
PASARPERSAINGANSEMPURNA
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar.
Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Penjual di
pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker.
Ciri-CiriPasarPersainganMurni/Sempurna
Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut:
a. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
b. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
c. Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
d. Informasi terhadap pasar sempurna.
Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang
dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Kurva permintaan itu yang
menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak
horizontal pada gambar 8.1.
Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak
dapat memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat
linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka
besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi
satu.
Penentuan Jumlah ProduksidanHarga
Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh
nilai MC dan MR bersifat certainty (bisa diperhitungkan). Sedang kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan
pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari
suatufungsi akanmenghasilkannilai tertinggi.
1. Penentuan HargadalamPasar PersainganSempurna yang
Memperoleh Laba
Darigambardisampingterlihathargayangmenjaminlaba
maksimaladalahsebesar OP1. Denganhargasebesar OP1 besarTR
adalahOP1KQ1. SedangbesarnyaTC adalahOP2LQ1 dantotal laba (TR
- TC)adalahsebesar P1P2LK.BesarnyaAC sebesar OP2 danlaba per
unit P1P2. Hargadanjumlahyangdiproduksiyangmenjaminlaba
maksimaladalahsebesar P = OP1 danQ= OQ1
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian
yang Minimum
Dari gambar di samping terlihat, harga
yang menjamin rugi minimum adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1
besar TC adalah OP2KQ1. Sedang besarnya
TR adalah OP1LQ1 dan total laba (TR-TC)
adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC
sebesar OP2 dan laba per unit P1P2. Harga
dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin laba maksimal adalah sebesar P
= OP2 dan Q = OQ1.
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit
(Break Event Income)
Dari gambar di samping terlihat harga yang
menjamin laba normal adalah sebesar OP1.
Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah
OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama
OP1KQ1. Terlihat besarnya AC yang paling
rendah. Kondisi seperti ini tidak bisa dialami
oleh perusahaan yang berada pada persaingan
yang lain. Harga dan jumlah yang diproduksi
yang menjamin laba normal adalah sebesar P =
OP1 dan Q = OQ1 Dengan AC yang paling rendah.
1. KondisiPerusahaandalamPersainganSempurna dalam Periode
JangkaPendek
Maksudjangkapendek adalahjangkawaktuyangdemikian
pendeknyasehinggaapabilaterjadikenaikanpermintaanbarangdan
setiapprodusentidakmampuuntuk menaikkanproduksinyaserta
tidakcukupwaktubagiperusahaan-perusahaanuntuk menambah
perusahaan-perusahaanyangbaru.
Dalam jangkapendek perusahaandalampersaingansempurna dapat
mengalamitigahal, yaitu:
a. Mendapatlaba supernormal.
b. Mendapatlaba normal.
c. Menderitakerugian.
PadahargaP = AVC perusahaantidakperlu tutup usahakarenatutup
usahadenganmelanjutkanusahakondisikerugiannyasama,yaituKL.
Titikini disebutshortdownpoint. Hal ini dapatdilihatdengangambar
sebagaiberikut:
PeriodeJangkaPendek danJangkaPanjangyangDialamiPerusahaandalamPersainganSempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang
Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama
di mana produsen masih ada kesempatan untuk
memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih
dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk
menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan
barang.
Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan "selalu"
hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR
= MC = AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya
menerima keuntungan normal (normal profit) dinamakan
"Marginal Firm/Marginal or Profitability", artinya apabila
harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari
pasar.
Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
Keburukannya:
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Antara penjual yang satu dengan yang
lain produknya sama persis atau identik.
Kebaikannya:
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Mudahnya
perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna.
Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya
menjadi efisen dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
Contoh PerhitunganNumerik
Contoh:
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC = Q2 -
4Q+ 40 danP = $20.
Ditanya:
a. Apakahperusahaanrugi/laba?
b. Jika harga dinaikkan menjadi $24 apakah jumlah produksi
berkurang?
c. Hitung berapalabanya.
Jawab:
TR= P x Q= 20Q
MR = TRI = 20
TC = Q2 - 4Q+ 40
MC = TCI = 2Q– 4
Kaidah agar laba maksimal atau rugi minimal: MR =
MC
MR = MC
20= 2Q– 4
Q = 12
TR = $240
TC = 144- 48 + 40= $136
Laba= $240- $136 = $104M
Jikaharganaikmenjadi$24
Maka TR= 24Q
MR = 24
MR = MC
24= 2Q– 4
Q = 10
TR =$240
TC = 100- 40 + 40= 100
Laba= $240- $100 = $ 140
TERIMAKASIH
PENGANTAR EKONOMI
MIKRO
BAB IX
KELOMPOK 4
ANGGOTA KELOMPOK
• Firstya Trista Faradiba
(1222300062)
• Muhammad Iqbal Ainur R.
(1222300063)
• Tyas Indrayanti
(1222300064)
Hal 2
PENENTUAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi
produk. Deferensiasi produk atau product differentiation adalah membedakan dua
barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Caranya dengan
promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan
lain sebagainya.
Hal 3
Terdapat dua unsur model pasar persaingan
monopoli. Pertama, terdapat unsur monopoli
karena jenis barang tersebut memang hanya satu
macam. Maka kurva permintaannya miring dari kiri
atas ke kanan bawah, meskipun mendekati
horizontal. Kedua, terdapat juga unsur
persaingannya karena jumlah penjual banyak
sehingga tindakan dari seorang penjual tidak
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
penjual lainnya.
Hal 4
TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal
Hal 5
Dari gambar di samping, harga dan output yang
menjamin laba maksimal dengan menggunakan
kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual
sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
Hal 6
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan
harga dan output yang menjamin laba
maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual
produk sebesar OP1 dan output yang dijual
sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu
sebesar OP1KQ1.
3. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mengalami Kerugian
Hal 7
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan
harga dan output yang menjamin kalau laba,
laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian
yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga
jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-
ratanya OP1. Biaya rata-rata (AC) lebih besar
dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang
minimal ini output/jumlah produksi yang dijual
harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC
(OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
Hal 8
AKIBAT PERSAINGAN
MONOPOLI TERHADAP OUTPUT
DAN HARGA
• Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar
Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit
menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
• Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata jangka panjang terletak di atas
kurva permintaan untuk semua output.
Hal 9
AKIBAT PERSAINGAN
MONOPOLI TERHADAP OUTPUT
DAN HARGA
• Promosi Penjualan
Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi oleh yang lain,
maka tindakan balasan tersebut sebenarnya merupakan usaha yang sama
untuk memperluas pasar masing-masing.
• Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati
selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini
ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen
Terima Kasih
KELOMPOK 4
BAB X
PENENTUAN HARGA PADA PASAR
MONOPOLI
KELOMPOK 4
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Firstya Trista Faradiba 1222300062
Muhammad Iqbal Ainur R. 1222300063
Tyas Indrayanti 1222300064
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya
ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure
monopoly. Macam persaingan tidak langsung lain adalah
kemungkinan adanya perusahaan-perusahaan baru yang
masuk ke dalam pasar yang sering disebut dengan istilah
"persaingan potensial".
179
ARTI MONOPOLI
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx

More Related Content

Similar to TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx

TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxTyasIndrayanti2
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKROKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKROIkadekfarrelArvanant
 
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxSejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxWinaPaul
 
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikSejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikdikolonglangit99
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.02
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.02Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.02
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.02Daryono Soebagiyo
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamwasunu
 
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumperbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumendahretnasusanti
 
Sistem ekonomi pertemuan pertama
Sistem ekonomi pertemuan pertamaSistem ekonomi pertemuan pertama
Sistem ekonomi pertemuan pertamadinnianggra
 
Colorful Creative Social Media Brainstorm Presentation.pptx
Colorful Creative Social Media Brainstorm Presentation.pptxColorful Creative Social Media Brainstorm Presentation.pptx
Colorful Creative Social Media Brainstorm Presentation.pptxAnugerahMuliaUtami
 

Similar to TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx (20)

TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx
 
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKROKELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO
KELOMPOK 11 PENGANTAR EKONOMI MIKRO
 
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptxSejarah ilmu Ekonomi.pptx
Sejarah ilmu Ekonomi.pptx
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politikSejarah ilmu-ekonomi-politik
Sejarah ilmu-ekonomi-politik
 
Materi 7
Materi 7Materi 7
Materi 7
 
Sosialisme
SosialismeSosialisme
Sosialisme
 
Slide 1 (pe)
Slide 1 (pe)Slide 1 (pe)
Slide 1 (pe)
 
Makalah tugas
Makalah tugasMakalah tugas
Makalah tugas
 
Bahan 2 mazhab
Bahan 2 mazhabBahan 2 mazhab
Bahan 2 mazhab
 
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.02
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.02Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.02
Bahan Ajar Sistem Eko.Powerpoint.02
 
Prinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islamPrinsip ekonomi islam
Prinsip ekonomi islam
 
ekonomi islam
ekonomi islamekonomi islam
ekonomi islam
 
Sejarah pemikiran dan perkembangan ekonomi
Sejarah pemikiran dan perkembangan ekonomiSejarah pemikiran dan perkembangan ekonomi
Sejarah pemikiran dan perkembangan ekonomi
 
Sejarah ekonomi
Sejarah ekonomiSejarah ekonomi
Sejarah ekonomi
 
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumperbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umum
 
Sistem ekonomi pertemuan pertama
Sistem ekonomi pertemuan pertamaSistem ekonomi pertemuan pertama
Sistem ekonomi pertemuan pertama
 
Colorful Creative Social Media Brainstorm Presentation.pptx
Colorful Creative Social Media Brainstorm Presentation.pptxColorful Creative Social Media Brainstorm Presentation.pptx
Colorful Creative Social Media Brainstorm Presentation.pptx
 
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4.pptx

  • 1. TUGASAKHIRPENGANTAREKONOMI MIKRO DOSEN PENGANTAR: DR. SIGIT SARDJONO, M.EC. KELOMPOK 4
  • 2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 : FIRSTYA TRISTA FARADIBA 1222300062 MUHAMMAD IQBAL AINUR R. 1222300063 TYAS INDRAYANTI 1222300064
  • 4. NAMA ANGGOTA KELOMPOK: 1. FIRSTYA TRISTA FARADIBA 1222300062 2. MUHAMMAD IQBAL AINUR R. 1222300063 3. TYAS INDRAYANTI 1222300064
  • 5. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Hakikat masalah ekonomi yaitu adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebutlah yang kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity). Adam Smith dijuluki sebagai Bapak Ilmu Ekonomi karena telah meletakkan dasar- dasar ilmu ekonomi sehingga ilmu ekonomi bisa digolongkan menjadi science. Adam Smith sering disebut sebagai orang pertama yang mengembangkan ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang tersendiri dari ilmu pengetahuan, yaitu pada abad ke-18, tepatnya tahun 1776. Buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nation karya Adam Smith menyebabkan ilmu ekonomi sering disebut sebagai the queen of social sciences. Ilmu ekonomi juga dijuluki sebagai the young sciences but the oldiest art.
  • 6. Jika dilihat secara harfiah, kata "ekonomi" berasal dari kata Yunani, oikos, yang berarti "keluarga, rumah tangga", dan nomos, yang berarti "peraturan, aturan hukum". Dengan demikian, secara garis besar ekonomi dapat diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga". Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Pada 1776 muncul tokoh baru, yaitu Adam Smith, yang berhasil mengangkat penelaahan ekonomi menjadi suatu disiplin baru yang disebut ilmu ekonomi. Gagasan Adam Smith tersebut menjadi dasar bagi ahli ekonomi berikutnya, yaitu Thomas Malthus, David Ricardo, dan John Stuart Mill. Ahli ekonomi yang disebut belakangan ini dikelompokkan sebagai ahli ekonomi klasik. Tradisi klasik ini seterusnya dikembangkan oleh Mazhab Austria dan diteruskan oleh Leon Walras, Alfred Marshall, dan lain-lain tahun 1890-an. Tradisi klasik ini menelorkan perkembangan bagian teori ekonomi yang dikenal sebagai teori ekonomi mikro.
  • 7. Sisi lain dari perkembangan ilmu ekonomi yang berasal dari Adam Smith adalah cabang yang dikembangkan oleh Karl Marx dan dianut oleh negara sosialis komunis dan yang timbul belakangan di negara yang menganut paham ekonomi liberal, yaitu golongan radikal atau golongan "New Left". Depresi ekonomi yang terjadi pada tahun 1930-an melahirkan ahli ekonomi baru, yaitu John Maynard Keynes, dengan bukunya yang sangat terkenal, yaitu General Theory of Employment, Interest and Money, yang menjadi dasar bagi perkembangan teori ekonomi makro. Munculnya pemikiran Keynes ini dikarenakan mekanisme pasar yang dikemukakan Adam Smith tidak mampu mengatasi ketidakseimbangan. Pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Gagalnya mekanisme pasar ini mendorong ikut campur tangannya pemerintah yang disebabkan berkembangnya kondisi ekonomi, yaitu adanya (1) keberadaan barang publik, (2) inflasi, (3) pengangguran, (4) monopoli, dan (5) eksternalitas.
  • 8. Intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya. Namun, perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx da Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstei Veblen, dkk. dan kemudian oleh peraih nobel, Douglass C. North. Perkembangan keadaan ekonomi yang pesat dan rumit menumbuhkan beberapa masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh alat yang sudah dikembangkan oleh kelompok klasik maupun Keynes, seperti masalah stagflasi, ketidakpastian masa depan, dinamika ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, sesudah Keynes berkembanglah beberapa tunas baru yang tidak sepenuhnya klasik atau Keynesia seperti kelompok "Post-Keynesian Economists", kelompok "Monetarists", kelompok "Rational Expectations", dan sebagainya, serta yang menyangkut kebijaksanaan ekonomi seperti kelompok "Suply Side Economists". Bagan di bawah ini menggambarkan penelaahan dan ilmu ekonomi se Aristoteles sampai tahun belakangan ini.
  • 9. Teori ekonomi Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General Equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat dari satu agen ekonomi ke agen yang lain.
  • 10. MAZHAB-MAZHAB DALAM EKONOMI Ilmu ekonomi mengenal berbagai mazhab. Sastradipoera (2001: 12-82), menyatakan bahwa terdapat delapan mazhab ilmu ekonomi, yaitu (1) mazhab merkantilis, (2) mazhab fisiokrat, (3) mazhab klasik, (4) mazhab sosialis, (5) mazhab historis, (6) mazhab marjinalis, (7) mazhab institusionalis, dan (8) mazhab kesejahteraan.
  • 11. 1. Mazhab Merkantilisme Mazhab ini muncul antara abad pertengahan dengan kejayaan Laissez-Faire (1500-1776 atau 1800). Menurut Eatwell (1987: 445), merkantilisme merupakan babak panjang pertalian sederhana dalam sejarah pemikiran ekonomi Eropa dan kebijaksanaan ekonomi nasional, yang membentang sekitar tahun 1500 sampai tahun 1800. Para kapitalis
  • 12. 2. Mazhab Fisiokrat Mazhab ini muncul pertama kali di Prancis menjelang berakhirnya zaman merkantilis yang diawali tahun 1756. Istilah fisiokrat berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata physia yang berarti alam, dan kratos yang berarti supremasi/kekuasaan. Secara harfiah, fisiokrat berarti supremasi alam. Tokoh mazhab ini adalah Francois Quesnay (1654-1774), seorang dokter ilmu bedah Prancis yang pernah menjadi dokter pribadi Raja Louis XV, juga dokter kepercayaan selir raja, Madame de Pompadour. Di samping profesinya sebagai dokter, ia adalah seorang ahli ekonomi yang menulis artikelnya yang berjudul Ilmu Ekonomi dalam Grande Encyclopedie. Inti ajaran fisiokrat ini pada hakikatnya berlandaskan hukum alam. Sebagaimana Isaac Newton (1643-1727) yang telah menemukan hukum dunia fisik, maka Quesnay percaya bahwa seluruh kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni dengan hukum alam. Intinya, pertama, semboyan laissez-faire, laissez-passer yang berasal dari Vincent de Gournay (1712-1759) yang arti konotatifnya "biarkan orang berbuat seperti yang mereka sukai tanpa campur tangan pemerintah" mengisyaratkan betapa pemerintah harus membatasi diri dalam intervensinya dalam perekonomian jelas bertentangan dengan kaum merkantilis maupun feodalis. Kedua, tekanan pada sektor pertanian yang produktif yang memungkinkan terjadinya surplus atau produk neto di atas nilai sumber daya yang digunakan. Ketiga, pemilik tanah harus dibebani pajak, yaitu dalam bentuk satu macam pajak.
  • 13. 3. Mazhab Klasik Mazhab ini secara umum mengacu kepada sekumpulan gagasan ekonomi yang bersumber dari formulasi David Hume, yang karya terpentingnya diterbitkan tahun 1752 dan munculnya seorang ekonom besar yang pernah menjadi Guru Besar Falsafah Moral di Universitas Glasgow, Adam Smith dengan karyanya An Inquiry into the Nature and causes of the Wealth of Nations tahun 1776 sampai Ricardo, McCulloch John, Stuart, Mill, dan Lord Overstone (1837). Gagasan-gagasan kedua tokoh tersebut mendominasi ilmu ekonomi, khususnya yang mekar di Inggris, selama seperempat terakhir abad ke-18 dan tigaperempat pertama abad ke-19 (O'Brien, 2000: 120).
  • 14. 4. Mazhab Sosialisme Ide-ide sosialis dan gerakan politik mulai berkembang pada awal abad ke-19 di Inggris dan Prancis. Periode antara tahun 1820-an sampai 1850-an ditandai dengan pletoria beragam sistem sosialis yang diusulkan oleh Saint-Simon, Fourier, Owen, Blanc, Proudhon, Marx dan Engels, serta banyak lagi pemikir sosialis lainnya. Kebanyakan sistem/mazhab ini bersifat utopia dan sebagian besar pendukungnya adalah para filantropis (cinta kasih sesama umat manusia) kelas menengah yang memiliki komitmen untuk memperbaiki kehidupan para pekerja/buruh serta kaum miskin lainnya. Selain itu, kebanyakan penganut sosialis mendambakan masyarakat yang lebih tertata yang akan menggantikan anarki akibat dari pasar dan kemiskinan massal masyarakat perkotaan (Hirst, 2000: 1012).
  • 15. 5. Mazhab Historis Mazhab ini lahir di Jerman tahun 1840-an melalui karya ilmiah yang ditulis oleh Friederich List (1789-1846) dalam Nationales System der politischen Oekonomie (1840) dan Wilhelm Roscher (1817-1894) dalam Grundriss zu Vorlesungen ueber die Staatswissenchaft nach geschichtilicher Methode (1843). Mazhab ini menyerang mazhab klasik Inggris. Mereka beranggapan bahwa konsep-konsep ekonomi sesungguhnya merupakan produk perkembangan menurut sejarah kehidupan ekonomi yang khusus tumbuh di suatu negara. Oleh karena itu, hukum-hukum ekonomi tidaklah mutlak, tetapi bersifat relatif atau nisbi berhubungan dengan perkembangan sosial menurut dimensi waktu dan tempat.
  • 16. 6. Mazhab Marjinalis Pelopor mazhab ini adalah Karl Menger (1840-1921) dari Jerman dalam karyanya, Grundsaetze der Volkswirtschaftlehre (1871). Selanjutnya seorang ekonom Inggris, William Staley Jevons (1835-1882), dalam karyanya Theory of Political Economy (1871), dan seorang Prancis, Leon Walras (1834-1910) dalam karyanya Elements d'economie politique pure (1874). Mereka memberikan analisis yang telak mengenai hubungan antara kebutuhan dan harga dengan mengacu kepada konsep "guna marjinal". Mereka menegaskan bahwa dalam hal seorang individu, setiap tambahan suatu barang yang dilakukan secara berturut-turut akan memperkecil nilai objektif setiap tambahan yang dimiliki oleh individu itu. Oleh karena itu, gagasan yang tidak sistematik mengenai nilai pakai dan permintaan serta penawaran sebagai penentu nilai tukar barang (yang dikembangkan bersamaan dan bertentangan dengan teori klasik), menemukan penanganan sistematik pada awal tahun 1970-an oleh ketiga penulis di atas (Sastradipoera, 2001: 62).
  • 17. 7. Mazhab Institusionalis Mazhab ini datang dari Amerika Serikat tahun 1900-an dan pengaruhnya masih kuat sampai sekarang. Contohnya adalah adanya Undang-Undang Anti-Trust yang masih dipertahankan. Tokoh mazhab ini adalah Thorstein Veblen (1857- 1929) dalam karyanya, The Theory of the Leisure Class pada 1899. Veblen dikenal sebagai seorang kritikus sosial yang bersemangat menyerang organisasi masyarakat industri kontemporer yang dianggapnya boros dan mengalahkan sikap konsumtif yang menyolok mata. Selanjutnya ia mengamati sudut-sudut yang merugikan yang berasal dari gejala yang dihadapinya; "milik guntay" (abstentee ownertship) yang merupakan ciri utama kapitalisme finansial. Berawal dari "milik guntay" maka munculah suatu lapisan masyarakat yang dianggap oleh Veblen sebagai "kelas santai" (lesure class), yaitu suatu kelas pada masyarakat lapisan atas yang berasal dari dunia industri dan keuangan yang perilakunya menampakkan fenomena kaum "feodal tanggung" dengan mempertontonkan pola konsumsi yang berlebihan serta mencolok mata.
  • 18. 8. Mazhab Neoklasik Mazhab ini merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik yang dimunculkan pada abad ke-19, terutama oleh Alfred Marshal dan Leon Walras. Versi-versi yang terkenal itu dikembangkan pada abad ke-20 oleh John Hicks (1946) dan Paul Samuelson (1965). Jika Jika ekonomi klasik menjelaskan segala kondisi ekonomi dalam kerangka kekuatan-kekuatan misterius invisible hand (tangan- tangan tak terlihat), maka dalam mazhab ekonomi neoklasik mencoba memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekanisme-mekanisme aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut (Boland, 2000: 700).
  • 19. 9. Mazhab Keynesian Mazhab ini, sesuai dengan namanya, dipimpin oleh John Maynard Keynes, yang merupakan ekonomi agregat (makro) yang dituangkan dalam bukunya, General Theory of Employment, Interest and Money (1936), dan dari karya-karya pengikut Keynes yang lebih kontemporer, seperti Sir Roy Harrold, Lord Kaldor, Lord Kahn, Joan Robinson, dan Michael Kalecki, yang meluaskan analisis Keynes terhadap pertumbuhan ekonomi dan pertanyaan mengenai distribusi fungsional pendapatan (functional distribution of income) antara upah dan laba yang oleh Keynes sendiri diabaikan (Thirwall, 2000: 531). Dua pilar utama dari teori employment klasik adalah bahwa tabungan dan investasi menghasilkan ekuilibrium pada tingkat full employment melalui tingkat suku bunga, dan bahwa penawaran serta permintaan tenaga kerja menghasilkan ekuilibrium melalui berbagai variasi upah riil.
  • 20. 10. Mazhab Chicago Mazhab ini merupakan aliran kontrarevolusi neoklasik yang menentang institusionalisme dalam metodologi ilmu ekonomi, makroekonomi ala Keyney, maupun terhadap liberalisme abad 20 yang menonjolkan intervensionisme dan penonjolan kebijakan ekonomi oleh pemerintah (Bronfendbrenner, 2000: 103). Sesuai dengan namanya, aliran ini berkembang di Universitas Chicago sejak dekade 1930-an. Tokoh utamanya adalah Frank H. Knight (tahun 1950-an) untuk soal teori dan metodologinya, serta Henry C. Simons dalam rumusan kebijakan ekonomi. Pada generasi berikutnya, tokoh yang menonjol adalah Milton Friedman, George Stigler, dan Gary Becker. Jika dilihat dari sudut sejarahnya pemikiran ekonomi mazhab Chicago ini sebenarnya adalah suatu varian neoklasisme dan mengacu kepada Klasisisme Baru (New Classicism).
  • 21. PENGERTIAN ILMU EKONOMI Teori ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang membicarakan tentang bagaimana usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Oleh karena itu, tidak asing lagi bahwa ilmu ekonomi sering disebut sebagai ilmu tentang kemakmuran. Jadi pada dasamya bagaimana semua orang atau masyarakat dapat mencapai kemakmuran ekonominya atau yang disebut welfare economic. Ilmu ekonomi timbul sebagai akibat (1) jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak dan tak terbatas, serta (2) akibat alat pemuas kebutuhan relatif terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhan manusia. Ilmu merupakan usaha untuk menyumbang informasi yang disistematikkan sehingga pekerjaan seorang ilmuwan adalah menemukan fakta baru dan menambahkannya pada keseluruhan informasi yang telah terwadahi. Dengan demikian, pengertian ilmu dalam hal ini ditekankan pada keadaan pengetahuan kini dan usaha penambahannya, baik pada keluasan pengetahuan itu sendiri maupun pada hukum, teori, hipotesis, dan kaidahnya (pandangan statik). "Teori adalah sebuah himpunan definisi, asumsi, dan konsep atau hipotetis, yang saling berkaitan dan membentuk sebuah gambaran tentang perilaku atau gelagat yang bersifat sistematik (menyangkut spesifikasi tertentu mengenai hubungan antarvariabel yang digunakan) dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan (membuat prediksi) perilaku atau gelagat serupa yang sudah maupun yang belum terjadi." Dengan demikian, jelaslah bahwa teori pada dasarnya mengandung tiga kelompok himpunan, yaitu (a) definisi yang menyatakan secara jelas berbagai istilah yang digunakan, (b) asumsi yang menentukan kondisi berlakunya teori, dan (c) sebuah atau beberapa hipotesis yang merupakan dugaan tentang perilaku atau gelagat yang diamati.
  • 22. KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI Pengertian Dasar Barang dan Jasa 1. Jasa Jasa merupakan layanan seseorang/instansi/barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Jasa dapat berupa seperangkat output yang berwujud dan tak berwujud, yang tak dapat dipisahkan dari orang yang memberikannya dan tak dapat disimpan. Jasa diberikan dengan dukungan fasilitas dan menggunakan barang-barang yang merupakan fasilitasnya. Di pihak lain jasa dapat berupa setiap kegiatan di mana output dikonsumsikan di tempat jasa tersebut dihasilkan. 2. Barang Barang dapat dibedakan menjadi benda yang dapat diraba dan dilihat secara fisik (seperti baju atau televisi) dan sesuatu yang tidak dapat diraba serta dilihat seperti udara, oksigen, gas alam,
  • 23. Barang dapat juga dibedakan secara Klasifikasinya: a. Klasifikasi menurut cara mendapatkannya dibedakan menjadi barang ekonomi barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya seperti halnya makanan) dan barang bebas (barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan memproduksi (seperti halnya udara, oksigen, sinar matahari, air hujan, dan sebagainya). Lebih lanjut, barang ekonomi dapat dibedakan lagi menjadi barang konsumsi (misalnya makanan, pakaian, sepeda motor), barang modal (misalnya mesin, peralatan bengkel, kantor), dan barang setengah jadi (misalnya tepung gandum, karet, minyak kelapa sawit). b. Di samping penggolongan di atas, terdapat penggolongan lain dalam teori ekonomi atas dasar kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang diklasifikasikan sebagai barang inferior (contoh: ikan asin, ubi kayu. barang esensial (kebutuhan pokok) (contoh beras, gula, kopi), barang normal (contoh: bola, buku, dan barang mewah/superior (contoh: mobil, emas). c. Cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Dalam hal ini barang diklasifikasikan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian, mobil dan barang publik (contoh lampu lalu lintas, mercusuan, jalan raya).
  • 24. Kelangkaan (Scarcity) dan Alternatif Pilihan Dengan demikian, ilmu ekonomi adalah ilmu yang membicarakan tentang alam dan membahas ketersediaan sumber daya yang langka. Kelangkaan sumber daya berakar pada zat alam sendiri yang terbatas adanya. Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas sebagai konsekuensi dan adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan yang lain. Sumber-sumber tersebut dapat diklasifikasikan sebagai (a) sumber alami (natural resources), (b) sumber humani (human resources), (c) modal/kapital (capital resources), dan (d) keterampilan (skill/entrepreneurship).
  • 25. Problem dalam Ilmu Ekonomi 1. Mekanisme Ekonomi Dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang relatif tidak terbatas, padahal sumber daya relatif terbatas, setiap masyarakat dihadapkan pada suatu permasalahan yang berkaitan dengan pemilihan penggunaan sumber daya yang tersedia. Permasalahan itu pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga dan dikenal sebagai permasalahan dasar ekonomi.
  • 26. 2. Mekanisme Perencanaan Pusat Mekanisme perencanaan pusat adalah mekanisme yang mengatur jalannya kegiatan ekonomi melalui rencana yang dibuat oleh pemerintah pusat atau badan pusat yang khusus dibentuk untuk maksud tersebut oleh pemerintah. Rencana pusat itu berfungsi sebagai alat pengatur semua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi yang merupakan salah satu unsur dalam sistem perekonomian suatu negara. Interaksi antar para pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga individu, rumah tangga pemerintah, dan rumah tangga perusahaan swasta (untuk Indonesia ditambah rumah tangga koperasi yang mempunyai peranan yang sangat menentukan) dalam usahanya mencapai tujuan bersama yang dicita-citakan dilakukan dengan cara memecahkan permasalahan dasar ekonomi yang telah dikemukakan di atas.
  • 27. 3. Mekanisme Pasar Mekanisme pasar adalah mekanisme yang mengatur berlangsungnya kegiatan ekonomi melalui pasar (pasar bukan berarti pasar fisik seperti Pasar Senin, Pasar Tanah Abang, dan sebagainya, tetapi pasar dalam artian pertemuan antara pembeli barang dan jasa dengan penjual barang dan jasa tersebut). Di pasar inilah para pelaku ekonomi bertemu untuk melakukan transaksi dan interaksi dalam kerangka perwujudan usaha mereka untuk mencapai tujuan mereka masing-masing, yaitu memperoleh kepuasan yang sebesar mungkin dari para penjual. Menurut Smith campur tangan pemerintah hanyalah dalam tugas: a. Mempertahankan negara terhadap serangan dari luar. b. Melaksanakan tata hukum dan peradilan di dalam negeri. c. Membangun dan melaksanakan berbagai pekerjaan umum dan pihak swasta karena keuntungan yang diharapkan dari usaha itu tidak memadai walaupun faedah bagi masyarakat seluruhnya sangat besar.
  • 28. Di samping itu, persaingan yang diharapkan mampu mengalokasikan barang dan sumber daya secara efisien seringkali tidak mampu berbuat demikian karena (1) kurang tepatnya perhitungan yang menyangkut faedah dan ongkos produksi dan konsumsi (faktor eksternalitas); (2) kurang memperhitungkan kebutuhan sosial, mobilitas sumber daya yang terbatas dan memerlukan waktu, serta ketidakmampuan mekanisme pasar untuk tetap mempertahankan kondisi kesempatan kerja penuh bagi sumber daya yang dipakai; dan (3) kerja sama para perusahaan dalam menentukan harga dan kuantitas barang yang dijual di pasar. Dalam kenyataannya ada tiga persoalan pokok yang dihadapi dalam setiap perekonomian: 1. Barang dan jasa apa yang diproduksi (what). 2. Bagaimana cara memproduksi barang dan jasa tersebut (how). 3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom).
  • 29. KEGIATAN EKONOMI Kebutuhan Manusia, Sumber Pemuas, dan Teknik Produksi 1. Kebutuhan Manusia Kebutuhan manusia adalah titik pangkal kegiatan perekonomian. Kebutuhan manusia adalah tujuan akhir kegiatan perekonomian. Kebutuhan adalah tenaga penggerak atau tenaga pendorong perekonomian. Kebutuhan manusia terdiri dari berbagai ragam dan dalam jangka panjang tak dapat dipuaskan. Tidak dapat dipuaskan tak berarti bahwa kebutuhan seseorang atas suatu barang tertentu adalah tak terbatas. Jumlah barang tertentu yang digunakan setiap minggu untuk menjaga kesejahteraan seseorang sudah tertentu jumlahnya. Namun, yang dimaksud di sini adalah bahwa kebutuhan manusia atas barang secara keseluruhan adalah tak terbatas dan ini sebagian disebabkan karena berbagai ragam kebutuhan manusia.
  • 30. 2. Sumber Pemuas Sumber-sumber adalah alat yang tersedia untuk menghasilkan barang-barang yang selanjutnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Berbagai sumber terdapat dalam masyarakat, antara lain, tenaga kerja dan segala golongan dan jenis, berbagai jenis bahan mentah, tanah, mesin, gedung-gedung, bahan setengah jadi, bahan bakar, tenaga, alat pengangkut, dan lain sebagainya. Sumber-sumber mempunyai dua ciri. Pertama, kebanyakan sumber terbatas jumlahnya. Sumber mudah dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Kedua, kebanyakan sumber adalah langka, artinya sumber tersebut terbatas jumlahnya dibandingkan dengan kebutuhan produk yang dihasilkannya. Sumber-sumber ini dinamakan "sumber-sumber ekonomi".
  • 31. 3. Teknik Produksi Teknik produksi dan jumlah serta mutu tenaga kerja yang ada menentukan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dapat dicapal oleh suatu perekonomian. Teknik produksi adalah pengetahuan dan alat-alat untuk mengubah sumber-sumber menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. 4. Sumber Daya dan Teknologi Sumber daya dapat dikelompokkan menjadi sumber daya alam, baik yang masih asli maupun yang sudah diproses (natural and property resources) dan sumber daya manusia (human resources). Di samping itu, masih ada unsur khusus yang mempunyai kedudukan yang unik, yaitu teknologi. Teknologi telah membawa output yang demikian besarnya bagi perkembangan peradaban dan budaya manusia, sehingga Heilbroner dan Thurow menyatakan bahwa: "Technology was a genie that capitalism let out of the bottle; it has ever since refuses to go back in". (Teknologi adalah jin yang telah dikeluarkan dari botol oleh kapitalisme; sejak itu ia tidak pernah mau masuk kembali).
  • 32. 5. Sumber Daya Alam Sumber daya alam, kadang-kadang juga disebut sebagai tanah, menyangkut tidak saja tanah dalam artian harfiah, tetapi tanah dalam artian luas, yaitu semua benda yang merupakan hadiah alam, baik yang ada di atas permukaan tanah maupun yang ada di dalamnya, dan yang dapat digunakan dalam proses produksi. Jadi sumber daya alam atau tanah meliputi tanah itu sendiri, air, hutan, barang tambang, batu-batuan, dan sebagainya. Sumber daya alam yang sudah diproses manusia tetapi masih tetap dipakai sebagai alat produksi disebut barang modal. Jadi barang modal adalah barang hasil proses produksi, tetapi masih berfungsi sebagai alat produksi barang dan jasa yang lain. Termasuk dalam barang modal adalah mesin, pabrik, gudang, alat pengangkutan, dan sebagainya.
  • 33. 6. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia/tenaga kerja adalah sumber daya yang berupa jasa manusia, baik fisik maupun mental. Dengan demikian sumber daya tenaga kerja dapat berupa pekerja, kapasitas bekerja, keterampilan kerja, maupun pengetahuan yang telah lebur dalam diri para pekerja. Kadang-kadang dipisahkan dari sumber daya tenaga kerja adalah sumber daya manusiawi yang disebut kemampuan berwirakarya (berwiraswasta atau entrepreneurial ability). Kemampuan berwirakarya adalah kemampuan seseorang untuk mengambil inisiatif mengorganisasikan sumber daya yang tersedia secara kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan ekonomi, serta untuk mengambil keputusan yang dapat berakibat luas bagi suatu usaha atau perusahaan.
  • 34. Pelaku dan Aktivitas Ekonomi 1. Pelaku Ekonomi Perilaku ekonomi adalah perilaku yang timbul sebagai tanggapan terhadap dorongan keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, khususnya kebutuhan yang bersifat kebendaan. Dalam perekonomian manapun, baik primitif maupun modern, baik kapitalis, sosialis, maupun komunis, dapat dibedakan tiga kelompok pengambil keputusan ekonomi yang untuk selanjutnya kita sebut pelaku-pelaku ekonomi atau subjek-subjek ekonomi. Ketiga kelompok pelaku-pelaku ekonomi tersebut ialah: a. Rumah tangga keluarga. b. Rumah tangga perusahaan. c. Rumah tangga pemerintah.
  • 35. a. Rumah Tangga Keluarga Dalam literatur kelompok pelaku ekonomi ini biasa disebut sebagai household dan dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula berupa orang perorangan. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga pada intinya meliputi (1) menjual atau menyewakan sumber-sumber daya yang mereka miliki dengan mendapatkan pendapatan yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga, atau laba sebagai hasil penjualan atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka; (2) membayar pajak; (3) membeli dan mengonsumsi barang dan jasa-jasa pribadi yang dihasilkan oleh rumah- rumah tangga perusahaan; dan (4) memanfaatkan jasa pemakaian barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah.
  • 36. b. Rumah Tangga Perusahaan Ada yang berbentuk perseroan terbatas, persekutuan komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan perseorangan, perusahaan negara, koperasi, dan sebagainya. Rumah-rumah tangga perusahaan, yang dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan, atau badan usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya adalah (1) membeli sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah, (2) membayar pajak, (3) memanfaatkan barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah, (4) menggunakan sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, dan (5) menjual barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan kepada rumah-rumah tangga keluarga, rumah tangga pemerintah, dan sesama rumah tangga perusahaan.
  • 37. c. Rumah Tangga Pemerintah Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut pemerintah, menjalankan macam kegiatan ekonomi seperti (1) membeli sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya manusia dan sumber daya kapital), barang-barang dan jasa-jasa, rumah-rumah tangga keluarga, dan rumah-rumah tangga perusahaan, (2) dengan sumber-sumber daya, barang-barang, dan jasa- jasa yang dibelinya, rumah tangga pemerintah menghasilkan serta menyajikan jasa barang-barang publik untuk dapat dimanfaatkan oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan, (3) memungut pajak dan rumah- rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan dengan maksud antara lain untuk membiayai pembelian barang- barang, jasa-jasa, serta sumber- sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir di atas, (4) bertindak sebagai pengatur perekonomian yang berkewajiban mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang adil, mengusahakan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi, mengusahakan tingkat harga yang relatif stabil, dan mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang memadai.
  • 38. 2. Aktivitas Ekonomi Dari Gambar 1.1 tersebut tampak bahwa di lingkaran bagian bawah terdapat pasar barang dan jasa di mana permintaan dan penawaran barang dan jasa bertemu di situ, sedangkan di lingkaran bagian atas terdapat pasar faktor produksi, yaitu pertemuan antara permintaan dan penawaran faktor produksi. Permintaan dan penawaran itu masing- masing akan menentukan harga keseimbangan, barang, dan faktor produksi yang diperjualbelikan.
  • 39. PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT ANALISIS TEORI EKONOMI Penggunaan Asumsi dalam Teori Ekonomi 1. Asumsi Rasionalitas Pelaku ekonomi yang diasumsikan bersifat rasional biasa disebut juga homo economicus atau economic. Penggunaan asumsi ini pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimalkan kepuasan, yaitu yang dalam literatur terbiasa dengan sebutan utility maximization assumption. Sebaliknya, dalam teori rumah tangga perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalam literatur dikenal sebagai profit maximization assumption.
  • 40. 2. Asumsi Ceteris Paribus Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Maksud asumsi ini ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model analisis tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah. 3. Asumsi Penyederhanaan Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya permasalahan, supaya permasalahannya lebih mudah dianalisis dan dipahami, perlu sering dilakukan menyederhanakan.
  • 41. Unsur-Unsur Penting dalam Teori Ekonomi Mikro 1. Definisi Definisi-definisi menjelaskan variabel-variabel (suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat perkaitannya akan diterangkan dalam teori tersebut. Variabel yang terkait dalam hukum permintaan tersebut adalah variabel harga dan variabel jumlah barang yang diminta (dibeli). Variabel dibedakan menjadi variabel endogenus (variabel yang sifatnya diterangkan dalam teori yang berkaitan) dan variabel eksogenus (variabel yang memengaruhi variabel
  • 42. 3. Hipotesis Hipotesis adalah suatu pernyataan yang bersifat umum mengenai bagaimana hubungan variabel-variabel yang dibicarakan. Keterkaitan antarvariabel dapat dibedakan menjadi langsung dan tidak langsung. Hubungan langsung maupun tidak langsung dapat dibedakan lagi menjadi hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Dalam hubungan positif, kedua variabel yang dibicarakan berubah dalam arah yang sama, bila nilai satu variabel mengalami kenaikan, nilai variabel lainnya juga akan naik meskipun belum tentu dengan porsi yang sama. Dalam hubungan negatif kedua variabel yang dibahas berubah dalam arah yang sebaliknya atau bertentangan. 4. Membuat Ramalan Dua sumbangan penting teori ekonomi mikro dalam menganalisis kegiatan ekonomi dalam masyarakat adalah bahwa: a. Teori ekonomi mikro menerangkan mengapa peristiwa-peristiwa tertentu berlaku, mengapa bentuk peristiwanya seperti itu, bagaimana berfungsinya suatu perekonomian. b. Atas dasar asumsi-asumsi tertentu, teori ekonomi mikro meramalkan keadaan yang berlaku sebagai landasan dalam merumuskan langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan dalam perekonomian.
  • 43. Pendekatan Ilmiah untuk Menjelaskan Teori Ekonomi a. Pengamatan b. Analisis Ekonomi c. Analisis Statistik d. Eksperimen
  • 44. Perangkap dalam Menjelaskan Ilmu Ekonomi 1. Kegagalan untuk Menjaga "Hal-Hal Lainnya Tetap Sama" (Ceteris Paribus) 2. Kegagalan karena Adanya Kekeliruan Post Hoc 3. Kekeliruan Komposisi
  • 45. EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA ILMU EKONOMI Penggunaan Ilmu Ekonomi 1. Kegunaan Ilmu Ekonomi Di samping membantu orang mengatasi kepentingan pribadi mereka, ilmu ekonomi juga meningkatkan pengetahuan tentang berbagai permasalahan nasional yang penting. Orang yang tidak pernah belajar ilmu ekonomi secara sistematis akan mengalami kesulitan dalam memahami permasalahan nasional. Mereka seperti orang buta huruf yang sedang mencoba membaca. Untuk itu kepala pemerintahan harus terus-menerus membuat keputusan penting yang melibatkan ilmu ekonomi. Tentu saja, pemimpin-pemimpin nasional tidak perlu menjadi ahli dalam ilmu ekonomi.
  • 46. 2. Teori Harga a. Teori Harga dan Ilmu Ekonomi Teori harga dan teori pendapatan nasional merupakan alat pokok analisis ekonomi dan digunakan dalam bidang khusus seperti teori uang, perdagangan internasional, keuangan ekonomi perburuhan, ekonomi pertanian, ekonomi kesejahteraan, dan lain sebagainya. Keduanya digunakan paling tidak untuk tiga tujuan. Pertama, keduanya digunakan sebagai alat untuk memahami bagaimana caranya perekonomian bekerja dan apakah perekonomian bekerja secara efisien atau tidak. Kedua, keduanya juga digunakan untuk meramalkan sifat dan arah perubahan- perubahan organisasi dan kegiatan ekonomi. Ketiga, keduanya digunakan untuk merumuskan kebijaksanaan untuk membentuk atau mengubah kegiatan ekonomi sesuai dengan apa yang kita anggap diperlukan. b. Teori Harga dan Dunia Hidup Pertama, teori harga tidak memberikan gambaran dunia yang kita lihat. Teori ini tidak mengatakan pada kita kenapa ada perbedaan harga gula di Surabaya dan Papua sebesar Rp2.000,00 pada tanggal yang sama. Akan tetapi, walaupun demikian teori harga akan dapat membantu kita untuk dapat lebih memahami dunia yang nyata. Teori harga dapat menunjukkan pada kita secara umum bagaimana cara menentukan harga gula dan peranan harga gula dalam kehidupan perekonomian secara keseluruhan.
  • 47. Lingkup Pembahasan Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi bisa dibagi dalam tiga kelompok dasar, yaitu: 1. Kelompok ekonomi deskriptif. Ekonomi deskriptif atau descriptive economics mengumpulkan keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi. 2. Kelompok teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau economic principles, yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok teori ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro. Tugas utamanya ialah mencoba menerangkan secara umum perilaku sistem perekonomian. 3. Teori ekonomi terapan. Ekonomi terapan atau applied economics menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.
  • 48. Arus ini secara sederhana dapat digolongkan dalam dua kesatuan, yaitu: a. Rumah tangga Rumah tangga ini meliputi semua individu dan satuan keluarga yang merupakan konsumen-konsumen dan sekaligus juga pemilik sumber. b. Badan usaha Badan usaha meliputi sekelompok satuan ekonomi yang bekerja membeli dan menyewa sumber-sumber untuk digunakan dalam proses guna menghasilkan barang dan jasa. Badan usaha ini dapat berbentuk perseroan, PT, firma, swasta, atau pemerintah. Dari pertentangan yang universal dan abadi ini lahirlah ilmu ekonomi yang dapat diberi batasan sebagai: "Ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat menentukan pilihan mengenai penggunaan sumber daya yang langka dan mempunyai kemungkinan penggunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk konsumsi berbagai orang dan kelompok orang yang terdapat dalam masyarakat, baik kini maupun masa mendatang dan dengan menggunakan uang ataupun tidak."
  • 50. TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR BAB II KELOMPOK 4
  • 51. • FIRSTYA TRISTA FARADIBA 1222300062 • MUHAMMAD IQBAL AINUR R. 1222300063 • TYAS INDRAYANTI 1222300064 NAMA ANGGOTA KELOMPOK
  • 52. HARGA SUATU BARANG DAN JASA Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran. Jika permintaan lebih banyak daripada suplai maka harga barang tersebut akan meningkat.
  • 53. Di samping menciptakan mekanisme pertukaran, harga juga berfungsi: • Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta. • Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut. Jadi, harga akan bertugas "to cut off demand" (Cassel). • Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. • Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
  • 54. TEORI PERMINTAAN Dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan "permintaan" ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan keinginan ini didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa tersebut. Dalam sistem ekonomi yang menganut sistem harga, yang dimaksud dengan "barang yang diminta" ialah keinginan untuk membeli yang didukung oleh uang yang cukup untuk membayar barang yang diinginkan itu. Sedang permintaan itu sendiri bisa didefinisikan dengan berbagai kemungkinan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar tertentu. Dari penjelasan di samping dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Permintaan merupakan suatu deretan jumlah barang yang pembeli bersedia membeli dengan tenaga beli yang ada padanya pada tingkatan harga tertentu. b. Permintaan itu adalah permintaan akan satu jenis barang. c. Tingkatan harga satuan dari tiap-tiap jumlah barang itu berlainan. d. Permintaan tersebut berlaku pada waktu tertentu, misalnya satu hari, satu minggu, atau satu bulan. e. Permintaan tersebut berlaku pada pasar tertentu.
  • 55. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Harga barang itu sendiri. 2. Kegunaan barang tersebut. 3. Rasa dan keinginan konsumen. 4. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri. 5. Jumlah barang dan jasa yang tersedia. 6. Jumlah dan jenis barang pengganti. 7. Harga barang yang lain. 8. Tingkat penghasilan konsumen. 9. Waktu/tempat. Bila permintaan ini dirumuskan dalam fungsi, yang disebut fungsi permintaan sebagai berikut: Dx = f (Px; Py . . . . . . . P2; I; S) Di mana : Dx = Permintaan akan barang Px = Harga barang itu sendiri P2 = Harga barang yang lain I = Pendapatan konsumen S = Selera
  • 56. Hukum Permintaan Hukum permintaan merupakan hukum umum yang menyangkut pengaruh harga terhadap jumlah barang diminta mekanisme sebagai berikut: • "Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang". • Dalam hukum permintaan dihipotesiskan bahwa semakin rendah harga suatu barang semakin banyak jumlah barang tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit barang tersebut diminta.
  • 57. Kurva permintaan merupakan tempat titik-titik yang masing-masing menggambarkan tingkat maksimal pembelian pada harga tertentu, dengan ceteris paribus. Jadi kurva permintaan tidak lain daripada garis pembatas. Kurva Demand Dari Tabel 2.1 di samping, bisa menggambarkan hukum permintaan. Semakin murah harga suatu barang maka jumlah yang dibeli semakin besar. Begitu pula sebaliknya jika harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang diminta akan semakin sedikit. Titik kemungkinan A ke B, ke C, dan ke D adalah waktu tertentu. Jadi, daftar permintaan adalah suatu daftar yang menunjukkan hubungan antara berbagai harga dengan berbagai jumlah barang atau jasa yang diminta pada harga tersebut.
  • 58. Jadi kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan, hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta dengan harga di mana harga sebagai variabel independen dan jumlah barang yang diminta merupakan variabel dependen. Jumlah barang yang biasanya diberikan notasi Q atau X digambarkan pada sumbu horizontal atau absis, sedang harga yang biasanya diberikan notasi P digambarkan pada sumbu vertikal atau ordinat.
  • 59. Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama "barang Giffen" atau "keanehan Giffen" (Giffen paradox). Giffen, atau lengkapnya Sir Robert Giffen, adalah seorang ahli ekonomi Inggris pada abad ke-19, yang menemukan pengecualian ini. Ada dua hal lagi yang diduga keras sebagai pengecualian terhadap hukum permintaan. Hal pertama berhubungan dengan barang gengsi (prestige goods), di mana jika harga barang ini naik, maka permintaan akan bertambah karoena barang ini menarik bagi orang yang senang menonjolkan kemewahan. Hal kedua yang diduga keras sebagai pengecualian adalah pengaruh harapan yang dinamis (dynamic expectational effects). Pengecualian Kurva Demand
  • 60. Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta bisa dituliskan berupa fungsi sebagai berikut: Q = F(P) Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut: Q = a - bP Di mana : Q = Jumlah barang yang diminta P = Harga a = Konstanta, jika harga barang sama dengan nol, maka jumlah yang diminta tertentu Kalau dalam persamaan fungsi a ini adalah suatu intercept (suatu garis yang memotong garis yang lain) b = Slope dari garis itu (- -) = Persamaan fungsi demand selalu berslope negatif Slope negatif ini menggambarkan bahwa hubungan antara Q dan berbanding terbalik. Slope yang negatif mengambarkan bentuk kurva permintaan miring dari kiri atas ke kanan bawah. Menggambar Kurva Demand Secara Matematis
  • 61. Misalkan saja persamaan fungsi permintaan suatu barang X adalah : Qx = 200 - 0.5 Px Bagaimanakah bentuk kurva demand-nya? Qx = 200 - 0.5 Px Jika Px = 0, maka Qx = 200. Angka 200 ini adalah intersept yang memotong di sumbu horizontal. Persamaan di atas bisa ditulis dengan persamaan: Px = 400 - 2Qx Jika Qx = 0, maka Px = 400. Angka 400 ini adalah intersept yang memotong di sumbu vertikal. Pada gambar di samping : Angka 200 di sumbu horizontal adalah interseptnya fungsi Qx (absis), sedang 400 adalah interseptnya fungsi Px (ordinat). Pada fungsi Qx, slopenya adalah 0.5, yaitu 200/400. Sedang pada fungsi Px slopenya 2 adalah 400/200.
  • 62. Pergerseran Kurva Demand Perubahan di Sepanjang Kurva Permintaan dan Pergeseran Kurva Permintaan 1. Perubahan Harga Barang Sendiri Mengakibatkan Pergeseran di Sepanjang Kurva Permintaan itu Sendiri. Jika harga barang berubah turun, maka jumlah yang diminta berubah menjadi lebih banyak. Akibat perubahan harga barang itu sendiri tidak mengubah menggeser kurva demand. Pergerakan itu hanya terjadi di sepanjang kurva itu sendiri (shift along the demand curve). Perubahan yang terjadi di sepanjang kurva itu sendiri hanya terjadi jika harga barang itu sendiri yang berubah.
  • 63. 2. Perubahan Faktor-Faktor Lain Selain Berubahnya Harga Barang Itu Sendiri Mengakibatkan Pergeseran Kurva Permintaan Dalam Gambar 2.5 nampak bahwa kurva permintaan mula- mula adalah Do, kemudian berubah menjadi D1 dan D2. Perubahan ini yang disebut sebagai perubahan permintaan. Permintaan bertambah (meningkat) dicerminkan dari Do ke D2 dan permintaan berkurang (menurun) ditunjukkan dari Do ke D1. Kenaikan permintaan mungkin disebabkan meningkatnya pendapatan dan sebaliknya menurunnya permintaan karena menurunnya pendapatan. Artinya, ada hubungan positif antara pendapatan dengan permintaan.
  • 64. Berbagai faktor yang memengaruhi perubahan permintaan yaitu pendapatan riil, selera dan preferensi, harga barang lain yang berkaitan (substitusi atau komplementer). Hal yang perlu diingat adalah bahwa "perubahan harga akan menyebabkan pergerakan sepanjang satu kurva permintaan dan perubahan variabel selain harga barang itu sendiri menyebabkan perubahan permintaan yang ditunjukkan oleh bergesernya kurva permintaan". a. Pendapatan konsumen b. Harga barang terkait substitusi dan komplementer c. Selera dan preferensi konsumen d. Perubahan faktor lain, misalnya perubahan pengharapan harga
  • 65. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan berbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga. Sebagai contoh, bila dimisalkan pasar hanya terdiri dua individu, yaitu Ali dan Budi dengan jumlah DVD yang diminta pada setiap tingkat harga sebagai berikut : Dari Tabel 2.2 di atas terlihat bahwa permintaan pasar merupakan penjumlahan horizontal permintaan Ali dan Budi pada setiap tingkat harga. Kurva permintaan pasar adalah penjumlahan horizontal dari permintaan individu.
  • 66. TEORI PENAWARAN Istilah penawaran ini dalam teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Penawaran dapat diartikan dengan "Berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah". Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Bentuk kurva penawaran yang dari kiri bawah ke kanan atas ini memiliki arti semakin tinggi harga jual suatu barang semakin banyak jumlah yang ditawarkan, sebagai kurva penawaran yang tunduk kepada hukum penawaran.
  • 67. Hukum Penawaran "Jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus." Hukum penawaran juga dapat dinyatakan sebagai berikut: "Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus". Hukum tersebut di atas berarti bahwa kalau harga suatu barang meningkat maka jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat (karena produsen semakin menguntungkan), dan sebaliknya kalau harga turun, jumlah barang yang ditawarkan juga menurun (karena kurang menguntungkan bagi produsen).
  • 68. Bentuk Kurva Penawaran 1. Bentuk Kurva Penawaran yang Tunduk dengan Hukum Penawaran Bentuk Grafik: Kurva penawaran akan barang X kalau dinyatakan dalam bentuk grafik terlihat dalam Gambar 2.7 di samping ini: Kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang akan dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga di pasar. Pada setiap harga tertentu mereka bersedia menjual lebih sedikit, tetapi mereka tak didorong untuk menjual lebih banyak. Penjual bersedia untuk menerima harga yang tinggi untuk suatu kuantitas tertentu, tetapi mereka tidak akan bersedia menawarkan jumlah tersebut dengan harga yang lebih rendah.
  • 69. Bentuk Persamaan Matematika Qs = F (Px) Qs = a + bP Misalkan : Qs = 30 + 2 P Perhatikan persamaan di atas. Persamaan permintaan berslope negatif sedang persamaan penawaran berslope positif. Slope positif ini menunjukkan (1) arah perubahan harga dan jumlah yang ditawarkan searah dan (2) bentuk kurva penawaran, miring dari kiri bawah ke kanan atas.
  • 70. 2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk dengan Hukum Penawaran Kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang sangat pendek, di mana produsen tidak dapat menambah/tidak sempat menambah jumlah produksinya. Penawaran yang seperti itu kita sebut sebagai kurva penawaran seketika atau market short period supply curve, yaitu kurva penawaran untuk jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga produsen sama sekali belum mampu untuk menambah atau mengurangi jumlah pemakaian faktor produksi. Kurva S1 merupakan kurva penawaran jangka panjang dengan biaya konstan atau constant cost long-run supply curve, sedangkan kurva S2 disebut sebagai kurvapenawaran jangka panjang dengan biaya menurun atau decreasing cost long-run supply curve.
  • 71. Kurva penawaran itu adalah tempat yang menunjukkan jumlah maksimal yang ditawarkan. Dalam menentukan kondisi-kondisi ceteris paribus ini, kita harus ingat bahwa sektor penawaran adalah sektor biaya sehingga dengan demikian kondisi-kondisi penawaran harus menggambarkan faktor-faktor biaya. Perubahan harga barang yang ditawarkan menyebabkan perubahan di sepanjang kurva itu sendiri (shift along the suply curve). Jika yang berubah selain barang itu sendiri kurva suplai bergeser ke kiri (jika berkurang) dan ke kanan (jika bertambah). Perubahan ini dikatakan sebagai shift the suply curve. Perubahan Penawaran
  • 72. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran, antara lain : 1. Berubahnya harga input variabel 2. Perubahan teknologi 3. Perubahan iklim 4. Harga komoditas lain 5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi 6. Pajak dan subsidi 7. Harapan harga 8. Tujuan perusahaan
  • 73. Harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu di mana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli sejumlah barang tersebut. Dalam diagram maka harga pasar itu merupakan titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Penentuan harga pasar ini bisa digambarkan dengan dua cara, yaitu dengan grafik dan matematis. PENENTUAN HARGA PASAR
  • 74. 1. Secara Grafik Setelah mengalami proses-proses ekonomi, maka harga menjadi sebesar P. Pada waktu harga sebesar P, maka jumlah yang ditawarkan akan sama dengan jumlah yang diminta oleh konsumen sebesar 0Q. Harga P ini disebut harga pasar atau harga equilibrium. Menurut teori ekonomi, harga equilibrium ini cenderung untuk terus naik, karena jika ada perubahan harga maka akan timbul kekuatan-kekuatan ekonomi yang akan mengembalikan harga pada tingkat equilibrium tersebut.
  • 75. 2. Secara Matematis Persamaan fungsi demand = Qd = 400 - 0.5 P sedang fungsi penawaran Os = 100 + P. Ditanya berapa Q dan P keseimbangan pasar. Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs 400 - 0.5 P = 100 + P 1.5 P = 300 P = 200 Q = 300
  • 76. a. Harga pasar berubah jika penawaran bertambah sedang permintaan tetap Dari Gambar 2.11, karena jumlah yang ditawarkan bertambah sedang permintaan tetap maka terjadi penurunan harga yang semula 0P1 menjadi sebesar 0P2. Sedang jumlah keseimbangan berubah, yang tadinya 0Q1 menjadi 0Q2. Perhatikan jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik A ke titik B. Demikian sebaliknya, jika jumlah barang yang ditawarkan berkurang maka harga dan jumlah keseimbangan akan berubah. Harga akan naik jumlah keseimbangan akan berkurangPerhatikan jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik B ke titik A. Perubahan Permintaan dan Penawaran Mengubah Harga dan Kuantitas Pasar
  • 77. b. Harga pasar berubah jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran tetap Dari Gambar 2.12, jumlah permintaan bertambah sedang penawaran tetap maka terjadi kenaikan harga yang semula 0P1 menjadi sebesar 0P2. Jumlah keseimbangan berubah, tadinya 0Q1 menjadi 0Q2. Naiknya harga karena demand lebih besar dari penawaran (D>S). Akibatnya keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik A ke titik B. Demikian sebaliknya, jika permintaan berkurang maka harga dan jumlah keseimbangan akan berubah. Jika harga turun dan jumlah keseimbangan berkurang. Hal ini dikarenakan demand lebih kecil dari penawaran (D<S). Perhatikan jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik B ke titik A.
  • 78. c. Perubahan keseimbangan jika terjadi perubahan permintaan meningkat sedang penawaran menurun Dari Gambar 2.13 di samping, adanya perubahan permintaan dan penawaran yang berkurang maka kurva permintaan bergeser ke kanan dan kurva penawaran bergeser ke kiri. Keseimbangan P dan Q yang baru berubah. Harga keseimbangan naik dan Q keseimbangan bertambah. Harga naik dari OP1 ke OP2 dan Q keseimbangan berkurang dari OQ3 ke OQ2. Perhatikan jika ada perubahan seperti itu keseimbangan harga dan jumlah beralih dari titik E3 ke titik E1. Demikian sebaliknya, jika jumlah barang yang ditawarkan dan permintaan berkurang maka harga dan jumlah keseimbangan akan berubah, menjadi berkurang. Harga dan jumlah keseimbangan akan jumlah beralih dari titik E3 ke titik E1.
  • 79. 1. Kebijakan Ceiling Price Kebijakan ceiling price adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar. Pada Gambar 2.14 jika pemerintah tidak ikut campur menetapkan harga, maka harga yang terjadi adalah yang berlaku di pasar sebesar OP1. Tingkat harga sebesar OP1 ini dirasakan terlalu memberatkan konsumen. Pemerintah menetapkan kebijakan harga tertinggi yang boleh dijual sebesar OP2. Pada tingkat harga (ceiling price) ini produsen hanya bersedia menawarkan barangnya sebesar OQ2 sedang konsumen bersedia membeli sebanyak OQ3. Pasar mengalami kekurangan pasokan (shortage suply atau exces demand), jika dibiarkan tanpa pemerintah berbuat sesuatu maka harga akan meningkat kembali pada posisi OP1. APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR
  • 80. 2. Kebijakan Floor Price Kebijakan floor price adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah di atas harga pasar. Tujuan kebijakan floor price ini adalah untuk melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar. Jika pemerintah tidak ikut campur menetapkan harga akan terjadi persaingan sesama produsen sehingga harga bisa sampai sebesar OP. Pada tingkat harga sebesar ini ada sebagian produsen yang tidak bisa bersaing. Oleh karena itu, agar persaingan menjadi lebih sehat, pemerintah menetapkan harga terendah yang boleh dijual pada tingkat harga sebesar OP1. Kebijakan ini bisa berhasil jika pemerintah bersedia memberikan subsidi atau membeli kelebihan supply sebesar Q2Q3. Jika tidak harga akan turun kembali sampai pada posisi OP.
  • 81. 3. Cobweb Teori-Teori Sarang Laba-Laba (Teori Penyesuaian Harga) Harga dan kuantitas inti berbagi barang berubah secara siklis dalam jangka panjang. Kalau harga meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda. Gerakan harga dan kuantitas ini dinamakan teori sarang laba-laba (Cobweb Theory).
  • 82. 4. Surplus Produsen dan Konsumen Surplus produsen adalah ukuran ketentuan yang diperoleh produsen karena mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi. Surplus produsen ditunjukkan oleh bidang P1EQ1O. Surplus konsumen menunjukkan keuntungan yang diperoleh konsumen karena mereka membeli komoditi. Keuntungan tersebut diperoleh konsumen karena harga yang berlaku pada kondisi keseimbangan lebih rendah daripada harga yang mereka mau bayarkan. Surplus konsumen ditunjukkan oleh bidang P1P2E.
  • 83. • PP1E adalah Surplus Konsumen (SK) • OP1E adalah Surplus Produsen Jika harganya sebesar OP1 besarnya surplus konsumen adalah P1AL. Jika harganya naik lebih tinggi dari OP1 surplus konsumennya berkurang tetapi jika harganya kurang dari OP2 surplus konsumennya bertambah. Naiknya harga akan mengurangi surplus konsumen dan adanya Dead Wieght Loss (DWL). DWL-nya sebesar KK"L.
  • 84. 5. Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax) Jika pemerintah tidak mengenakan pajak, maka harga jual tersebut sebesar OP1. Pada tingkat harga sebesar ini jumlah yang diminta dan ditawarkan sebesar OQ1. Pemerintah menetapkan pajak sebesar E2E3. Dengan adanya pajak sebesar E2E3 atau P1P2 produsen berusaha melimpahkan pajak tersebut ke pembeli/ konsumen. Jika pajak dapat seluruhnya dilimpahkan pada konsumen, harga barang tersebut meningkat menjadi sebesar OP4. Konsumen hanya mau membeli dengan harga setinggi OP2 saja. Pada harga setinggi OP2, pajak yang ditanggung konsumen sebesar P1P2 dan ditanggung produsen sebesar P1P3. Total pajak yang diterima pemerintah sebesar P3P2E2E3. Pajak sebesar itu berasal dari produsen sebesar P3P1E5E3 dan yang berasal dari konsumen sebesar P1P2E2E5.
  • 85. Beberapa kesimpulan dari beban pajak di atas sebagai berikut: a. Semakin tidak elastis (semakin curam) permintaan semakin kecil penurunan volume penjualan dan semakin besar kenaikan harga yang diakibatkan oleh adanya pajak. b. Semakin tidak elastis kurva penawaran, semakin kecil perubahan volume transaksi dan harga beli yang dibayar konsumen dan semakin besar penurunan harga jual yang diterima produsen. c. Semakin tidak elastis kurva demand, semakin besar proporsi beban pajak yang ditanggung konsumen. Semakin tidak elastis kurva supply semakin besar kemungkinan produsen menanggung beban pajak. d. Semakin tidak elastis kurva demand dan kurva supply semakin besar pendapatan pemerintah.
  • 86. 6. Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang Potensial a. Barang Bebas Barang bebas adalah barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak mempunyai harga. Perhatikan grafik di bawah ini. Jika permintaan digambarkan dengan kurva D0 sedang supply- nya digambarkan dengan kurva S terlihat antara kurva D tidak bisa ketemu dengan kurva S. Hal itu menyebabkan barang tersebut tidak mempunyai harga.
  • 87. b. Barang Potensial Permintaan itu ada (ditunjukkan dengan kurva Demand D), tetapi harga yang paling tinggi yang mampu dibayar konsumen (OP1) belum cukup mengundang produsen agar produsen mau membuatnya dengan harga OP2. Oleh sebab itu, tidak terjadi transaksi . Seandainya karena sesuatu hal beberapa orang di negara itu mendadak kaya maka kemungkinan terjadi pergeseran kurva demand ke D1. Bila hal ini terjadi maka transaksi itu terjadi pada tingkat harga OP3 dengan jumlah yang diperjualbelikan sebanyak OQ unit. Jadi peralatan makan yang sebelumnya adalah barang potensial, sekarang menjadi barang ekonomis. Banyak barang yang secara potensial bisa diproduksi tetapi tidak diproduksikan karena tidak ekonomis
  • 89. PERILAKU KONSUMEN KELOMPOK 4 FIRSTYA TRISTA F. 1222300062 MUHAMMAD IQBAL A. R. 1222300063 TYAS INDRAYANTI 1222300064 Pengantar Ekonomi Mikro
  • 90. BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN • Utilitas (utility) adalah permintaan suatu barang menggambarkan permintaan akan manfaat dan barang tersebut atau dengan kata lain permintaan suatu barang merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat yang diberikan oleh barang tersebut. Ada dua cara pengukuran nilai manfaat dan suatu barang, yakni secara kardinal dengan menggunakan pendekatan nilai (absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking). • Sesuai dengan konsep Gossen II, maka ada dua pendekatan dalam mempelajari pendayagunaan (utility). Dua pendekatan digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen. Mengapa konsumen lebih suka membeli barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak jika harga barang tersebut turun dan sebaliknya membeli jumlah barang dan jasa lebih sedikit jika harga barang tersebut meningkat.
  • 91. NILAI BARANG Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1) kebutuhan pokok dan 2) kebutuhan sekunder (bukan pokok). Untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan ini diperlukan barang dan jasa. Sedang kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia disebut disebut "nilai". NILAI BARANG DAPAT DIBEDAKAN MENJADI: a. Nilai penggunaan objektif atau nilai guna ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia. b. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya
  • 92. NILAI PERTUKARAN INI DAPAT DIBAGI MENJADI : a. Nilai pertukaran objektif, yaitu kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain. b. Nilai pertukaran subjektif, yaitu arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya. PEMENUHAN KEPUASAN • Hukum Gossen I: Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang, sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan). • Hukum Gossen II: Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan pendapat Gossen ini timbullah berbagai teori guna dan kepuasan (marginal utility)
  • 93. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN Atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang, pendekatan tradisional ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi: U = f(x1; X2; ........Xn) Di mana U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen dan X2 adalah banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh konsumen tersebut mengonsumsikan enam jenis barang (X1; X2; X3 ... X6 ). Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua. Teori yang pertama (cardinal utility) dalam menjelaskannya menggunakan pendekatan marginal utility dan total utility, sedangkan teori kedua menggunakan pendekatan indifference curve (kurva indiferen).
  • 94. Perilaku konsumen seperti yang diungkapkan dalam Hukum Permintaan dalam buku ini hanya membahas dua pendekatan, yaitu pendekatan cardinal dan Indifference Curves (IC). Sebetulnya selain dua pendekatan itu masih ada pendekatan lain yang bisa mengungkapan perilaku konsumen, yaitu pendekatan atribute dan pendekatan Revealed Preference Hypothesis (RP). Dua pendekatan untuk menjelaskan perilaku konsumen dalam buku ini ialah: a. Cardinal approach. b. Ordinal approach.
  • 95. CARDINAL APPROACH Dalam teori nilai guna ini dikenal nilai guna total dan nilai guna marginal. Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu. Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit komoditas tertentu.
  • 96. GUNA BATAS (MARGINAL UTILITY) Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. menurut Hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil.
  • 97. GUNA TOTAL (TOTALUTILITY) Guna total (total utility) ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumen berbagai jumlah barang.
  • 98. Dari data di atas dapat digambarkan kurva TU dan MU-nya. kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun pada titik puncaknya kurva TU itu menurun. Kurva MU bentuknya terus menurun. MU bisa bertanda negatif. MU bernilai negatif ditandai dengan bentuk kurva MU-nya memotong sumbu horizontal bagian bawah. Kurva TU setelah titik puncak akan cenderung menurun. Akan tetapi, bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal.
  • 99. ASUMSI (ANGGAPAN) DALAM TEORI CARDINAL 1. Utility seseorang bisa diukur dengan uang. 2. berlakunya Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility). 3. Konsumen bersifat rasional.
  • 100. UTILITY SESEORANG BISA DIUKUR DENGAN UANG Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung secara numerik. Oleh karena itu, diperlukan asumsi lain, yaitu bahwa utility dapat diukur dalam satuan uang.
  • 101. BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY) Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Sumbu absis adalah untuk skala kuantitas barang X. Sumbu ordinat merupakan skala untuk daya guna. Kurva U (X) menggambarkan hubungan antara besarnya daya guna dengan banyaknya barang yang dikonsumsi.
  • 102. Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika umum. Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus. Perbedaannya adalah antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marginal (marginal utility). KONSUMEN BERSIFAT RASIONAL
  • 103. KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL 1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. 2. Marginal Utility dari Uang Tidaklah Konstan Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Dapat terjadi kemungkinan bahwa makin kaya seseorang makin besar kesediaannya untuk memperoleh satu satuan daya guna yang sama.
  • 104. MAKSIMALISASI GUNA Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut: TU2 (sesudah tambahan) - TU1 (sebelum ada penambahan) = MUx atau (TUx+1)-(TUx) = MUx Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif ( - ).
  • 105. Contoh: seorang konsumen memerlukan dua jenis barang X dan Y, di mana harga barang X $1 per unit dan Y $1 per unit, sedangkan pendapatan konsumen tersebut sebesar $10 dan guna batas dari dua barang tersebut seperti dalam tabel berikut:
  • 106. KETERANGAN: 1. Dolar pertama dari pendapatannya akan dibelanjakannya barang X karena barang X memberikan MU X > MU Y. 2. Dolar kedua juga akan dibelanjakan pada barang X karena barang MU X masih lebih besar dari MU Y. 3. Pada dolar yang ketiga konsumen masih akan membelanjakan pada barang X karena pada waktu itu MU X > MU Y, yaitu MU X sebesar 30 dan MU Y sebesar 28 jadi bagi konsumen lebih memuaskan membeli barang X dari pada barang Y. 4. Baru pada $ yang kelima dan keenam konsumen lebih suka membelanjakan barang Y karena MU Y masih lebih besar dari MU X
  • 107. Misalkan konsumen memerlukan barang X dan Y, harga barang X$ 1, per unit dan barang Y $2 per unit sedangkan guna batas kedua barang tersebut seperti tabel di bawah ini:
  • 108. Misalkan konsumen memiliki uang sebesar $ 14. Kombinasi barang X dan Y yang mana yang dipilih konsumen agar utility-nya maksimal. Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat mempergunakan formula berikut ini: MUX/Px = MUY/Py ………………..(1) Kelemahan dari formula ini ialah tidak diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk mengatasi kelemahan ini maka dibuat formula pelengkap sebagai berikut: X . Py + Y . Py =.......= / (pendapatan) ………………..(2)
  • 109. CARA MEMPERGUNAKAN PERSAMAAN FUNGSI Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan (2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain. Dari Tabel 4.3 di atas yang memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi, yaitu: Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y. Kombinasi II: 6 barang X dan 2 barang Y. Kombinasi III: 7 barang X dan 4 barang Y. Kombinasi IV: 8 barang X dan 5 barang Y.
  • 110. Selanjutnya kita lihat dari keempat kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7 barang X dan 3 barang Y (7 x $1 + 3 x $2 = $13). Hal ini dikarenakan dengan jumlah uang yang dimiliki konsumen ($ 13) mampu memberikan utility yang maksimal (MUx/Px = MUy/Py) kombinasi 7 barang: 1) Syarat pertama: MUx/Px = MUy/Py 26/1 =40/2 = 20 ............... telah memenuhi syarat pertama 2) Syarat kedua: X. Px + Y. Py = 1 (income) 7 x $1 + 3 x $2 = 13 ............... memenuhi syarat kedua
  • 111. PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN Adanya kenaikan harga dari salah satu barang yang dibutuhkan dapat mengubah kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan: 1. Adanya efek substitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang tersebut konsumen akan mengalikan barang yang dibelinya kepada barang pengganti yang harganya lebih murah. 2. Efek pendapatannya (income), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut akan berkurang. Contoh menurunkan fungsi permintaan dari tabel Marginal Utility: Diketahui besarnya marginal utility dari barang X dan Y sebagai berikut:
  • 112. Andai kata harga barang X turun menjadi $1 dan yang lainnya tetap maka kombinasi yang dipilih konsumen berubah. Pada tabel di atas yang memenuhi syarat pertama (MUX/Px = MUy/Py) ada beberapa kombinasi, yaitu: 1. 5 unit barang X dan 4 unit barang Y. 2. 6 unit barang X dan 6 unit barang Y. 3. 7 unit barang X dan 8 unit barang Y. Dari ketiga kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 6 unit barang X dan 6 unit barang Y karena: X.Px + Y.Py = $12 6. $1 + 6.$1 = $12 Jika kondisi perubahan harga dan perubahan jumlah yang diminta digambarkan secara grafik bisa sebagai berikut:
  • 113. INDIFFERENCE CURVE APPROACH Property Indiference Curve Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu: 1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful). 2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistik karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. 3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
  • 114. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu: a. Konsumen selalu bersifat rasional (rationality). b. Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money). c. Utility dinyatakan secara ordinal. d. Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility). e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi. f. Consistency and transitity of choice.
  • 115. KURVA IC MENUNJUKKAN BERLAKUNYA HUKUM DIMINISHING MARGINAL RATE OF SUBSTITUTION Dari gambar di atas menunjukkan konsumen mengonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan kepuasan (utility) yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada satu IC yang sama.
  • 116. Sifat-Sifat IndifferenceCurve a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. b. Cembung terhadap titik 0 atau origin. c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
  • 117. JIKA TERJADI KUMPULAN KURVA IC, KURVA IC YANG SEMAKIN JAUH DARI TITIK ORIGIN, UTILITASNYA SEMAKIN BESAR Keterangan gambar di samping kombinasi X dan Y pada indifference curve (IC) akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang berbeda.
  • 118. PADA DUA IC TIDAK SALING BERPOTONGAN Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik B. Hal ini disebabkan terletak pada IC2. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Hal ini disebabkan terletak pada IC1.
  • 119. KESEIMBANGAN KONSUMEN KESEIMBANGAN KONSUMEN YANG OPTIMAL
  • 120. PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN Ada dua faktor yang akan menyebabkan berubahnya kombinasi guna maksimal ini: 1. BERUBAHNYA SALAH SATU DARI HARGA BARANG 2. BERUBAHNYA PENDAPATAN KONSUMEN
  • 121. PERUBAHAN HARGA PADA BARANG NORMAL PERUBAHAN HARGA PADA BARANG INFERIOR
  • 122. DERIVASI KURVA PERMINTAAN DARI KURVA PCC Pada saat harga barang X sebesar $2 jumlah yang diminta sebesar OQ1. Harga barang X turun menjadi $1.8 jumlah yang diminta barang X meningkat menjadi sebesar OQ2. Perhatikan jumlah barang X yang diminta pada grafik di atas dan bawah besarnya sama. Jika titik E1 dan E2 dihubungkan membentuk kurva demand.
  • 123. PENGGAMBARAN KURVA ENGEL DARI KURVA ICC Jadi Kurva Engel atau elastisitas permintaan-pendapatan menunjukkan karakteristik suatu barang terhadap perubahan pendapatan masyarakat, yang dapat diklasifikasikan sebagai barang normal, inferior, dan giffen.
  • 124. BENTUK INDIFFERENCE CURVE KURVA INDIFFERENCE YANG LINIER MENUNJUKKAN ADANYA SUBSTITUSI SEMPURNA KURVA INDIFFERENCE CURVE YANG BERUPA HURUF L MENUNJUKKAN BARANG KOMPLEMEN
  • 125. Kritik dan Aplikasi Pendekatan Indifference Curve Kritik terhadap pendekatan indifference curve a. Menggambarkan bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah. b. Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak secara otomatis terjadi karena masih adanya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X. c. IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock.
  • 126. Aplikasi Menghitung Utilitas Konsumen dengan Fungsi Contoh : Diketahui suatu fungsi utility beserta nilai dari pendapatan harga. Fungsi utility = XY dan besarnya income (l) = $1.000 Harga barang X(Px) = $10 dan Py = $20. Hitunglah kuantitas barang X dan barang Y yang mengoptimumkan kepuasan konsumen. Jawab: L = Fungsi Tujuan-X kendala = U (XY) + lambda (Persamaan garis anggaran) = U (XY) + lambda (I - Px X - Py Y) = XY + lambda (1000 - 10X - 20Y) Temukan turunan parsial untuk X, Y dan lambda karena kita akan menemukan nilai X, Y, dan lambda yang memaksimumkan utility.
  • 127. 6. Jadi barang X yang dibeli sebanyak 20 Unit dan barang Y sebanyak 40 unit. 7. Recheck, apakah ini memenuhi syarat kedua nilai X dan Y kita masukkan persamaan garis anggaran (1000 - (10.2) - (20.4))
  • 129. KELOMPOK 4 1. FIRSTYA TRISTA FARADIBA 1222300062 1. MUHAMMAD IQBAL AINUR ROHMAN 1222300063 2. TYAS INDRAYANTI 1222300064 PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB V
  • 130. BAB V PERILAKU PRODUSEN Dalam teori ekonomi seorang produsen harus merumuskan dua macam keputusan yang penting, yaitu (1) berapa output yang harus diproduksi dan (2) bagaimana kombinasi faktor produksi yang hendak dipergunakan. Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input) diubah menjadi output. Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan).
  • 131. Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu labor dan capital dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa kombinasi.
  • 132. KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRODUKSI • Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Hanya satu input yang bervariabel. Setiap jangka waktu yang terletak antara jangka waktu di mana tak ada sumber yang variabel dan jangka waktu di mana hanya satu sumber yang variabel dinamakan jangka pendek. • Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien.
  • 133. FUNGSI PRODUKSI Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi, barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan faktor produksi merupakan variabel bebas. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Q = F(C,L,B,S) Di mana: Q = Output C = Capital L = Labor B = Bahan Baku
  • 134. Bentuk Fungsi Linier: Bentuk Fungsi Cubic: Q = a + bX Q = a + b1X + b2X² + b3X3 Bentuk Kurvanya: Bentuk Kurvanya: Bentuk Fungsi Quadratik: Q = a + b1X + b2X² Bentuk Kurvanya:
  • 135. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK TP adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labor). AP adalah rata-rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor).  AP = TP/Labor  MP = TP2 - TP1  Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP  ∂ MP = ∂ TP/ ∂ L
  • 136. HUKUM TAMBAHAN HASIL YANG SEMAKIN BERKURANG (THE LAW OF DI- MINISHING RETURNS) Produksi total akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun. Hal ini terjadi karena adanya Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns). Mulai labor ke-4, Law of Diminishing Returns mulai bekerja. Hukum ini juga disebut dengan Law of Diminishing Marginal Physical Product.
  • 137. Dalam Gambar 5.2 digambarkan kurva TP yang cekung ke atas untuk satuan labor pertama. Dengan menambah sumber variabel terus-menerus, maka TP akan terus-menerus bertambah sampai pada titik B. Pada titik B ini Law of Diminishing Returns mulai bekerja dan penambahan sumber variabel dengan jumlah yang terus-menerus akan mengakibatkan pertambahan TP yang semakin berkurang. Sumbu horizontal menunjukkan jumlah faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q).
  • 138. HUBUNGAN ANTARA TP, AP, DAN MP • Hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat produksi total (TP) naik menjadi yang turun, maka kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya. Kemudian kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum, maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal (MP) sama dengan nol. • Kesimpulan dari hubungan MP dan AP adalah: 1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP. 2. Jika AP maximum maka MPP = AP. 3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP
  • 139. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI  Tahap I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.  Tahap II Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.  Tahap III AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
  • 140. PRODUKSI JANGKA PANJANG Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel.
  • 141. PENGERTIAN KURVA ISOQUANT • Isoproduk atau isoquant adalah "kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu". Kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.3 dengan sumbu horizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja dan sumbu vertikal menunjukkan faktor capital. Titik-titik di sepanjang kurva itu menunjukkan kombinasi sumber labor dan capital yang menghasilkan 100 unit.
  • 142. SIFAT DARI KURVA ISOQUANT Ciri-ciri umum isoquant pada dasarnya sama dengan ciri-ciri kurva indifference, yaitu: 1. Cembung ke arah titik origin. 2. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah 3. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. 4. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 143. MRTS (MARGINAL RATE TECHNICAL OF SUBSTITUTION) MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus. Dari Gambar 5.3 besarnya slope MRTS di titik C adalah: MRTS di C = - Δ K/ Δ L Jika terjadi substitusi dari kombinasi satu ke lainnya menghasilkan rasio K dan L- nya: - K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif. - K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif.
  • 144. BENTUK ISOQUANT YANG LINIER • Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya substitusi input kapital dan labor adalah sempurna. BENTUK ISOQUANT YANG INPUT OUTPUT BENTUK ISOQUANT LAIN Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan tidak adanya substitusi input kapital dan labor. Substitusi kapital dan labor hanya terjadi pada kebutuhan
  • 145. PENGERTIAN ISOCOST Iso-biaya (Isocost) adalah: "Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu.” "Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber yang dapat dibeli oleh perusahan dengan harga tertentu dari masing-masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu." Melihat gambar di atas, jika harga faktor produksi kapital adalah Pk, harga labor adalah Pl dan besarnya dana yang tersedia adalah M. Kalau semua dana yang ada dibelikan kapital maka akan didapat barang kapital sebanyak M/Pk unit. Jika semua dana dibelikan labor maka akan didapat labor sebanyak M/PI unit. Jika kedua titik itu dihubungkan maka akan mendapat sebuah garis yang disebut dengan "garis Isocost". Slope kurva Isocost adalah
  • 146. PERUBAHAN ISOCOST b. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produksi Kapital Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap c. Kurva Isocost Berubah Jika Jumlah Modal (Dana) Berubah Berkurang atau Bertambah Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan: - Harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap. - Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap. - Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah. a. Kurva Isocost Berubah Jika Harga Faktor Produski Labor Turun atau Naik sedang Lainnya Tetap
  • 147. EKUILIBRIUM PRODUSEN Pada Gambar 5.5 di atas, titik C menunjukkan produksi yang optimum di mana pada saat itu produsen dalam posisi keseimbangan. Dengan demikian, posisi Keseimbangan produsen dicapai pada saat kurva isoquant bersinggungan dengan Kurva isocost. Pada saat itu dalam posisi: MRTS = Slope Iso Quant -MPI/MPk = - Pl/Pk Pl . MPk= Pk . MPI Persamaan diatas masing-masing ruas kiri dan kanan dibagi Pl. PC maka hasil: PI .MPk / PI. Pk = Pk . MPI / PI.Pk Ekuilibrium produsen bisa diartikan sebagai "suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya". Artinya, apabila produsen mengurangi atau menambah tingkat produksinya maka keuntungan yang diperoleh akan berkurang, atau apabila penggunaan kombinasi input ditambah atau dikurangi maka keuntungan akan menjadi lebih kecil. Dalam keadaan ini produsen tidak ada dorongan untuk mengubah posisi produksi maupun penggunaan kombinasi faktor-faktor produksi tersebut. Titik ini juga disebut titik keseimbangan produsen atau "Equilibrium Producen". Perusahaan dikatakan menghasilkan produksi yang optimum apabila perusahaan tersebut dengan jumlah anggaran tertentu dapat menghasilkan jumlah produksi tertinggi dan pada
  • 148. JALUR EKSPANSI (EXPANSION PATH) Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale) = L + C akan menghasilkan Q = aL + aC akan menghasilkan bQ Hasil penambahan input (a) berakibat perubahan output (b) bisa dalam keadaan (1) b > a; (2) b = a; dan (3) b < a. Apabila terjadi: 1. b > a disebut dengan increasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 30%. 2. b = a disebut dengan constant return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar 20%. 3. b < a disebut dengan decreasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 10%. Expansion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu.
  • 149. INCREASING RETURN TO SCALE Constant Return to Scale Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output menjadi 200 unit. Pada gambar di atas diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik. Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output seharusnya meningkat menjadi 200 unit tetapi meningkat lebih dari 200 unit. Pada gambar di atas diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik.
  • 150. DECREASING RETURN TO SCALE Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line) Pada gambar di atas, kurva IQ1 di titik L1 menunjukkan minimum labor dan di titik K1 minimum kapital guna menghasilkan produk tertentu. Demikian juga pada IQ2 di titik L2 yang menunjukkan minimum labor dan K2 menunjukkan minimal kapital. Pada IQ3 titik L3 adalah minimal labor dan K3 adalah minimal kapital. Jika titik-titik K1, K2, dan K3 juga titik-titik L1, L2, dan L3 dihubungkan akan membentuk gambar bagai ridge-line. Daerah yang dibatasi ke dua ridge- line itu disebut "daerah relevant". Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang memungkinkan bagi produsen untuk berproduksi Jika input ditambah dua kali lipat, output bertambah lebih dari 2 kali lipat. Dari gambar di atas jika input ditingkatkan dua kali lipat output meningkat tidak menjadi 200 unit tetapi meningkat kurang dari 200 unit. Pada gambar di atas diperlihatkan dengan isoquant yang titik-titik. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi lebih efisien, yaitu: 1.Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat dalam proses produksi tenaga kerjanya semakin terampil. 2.Penggunaan teknologi. 3.Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
  • 151. KOMBINASI ONGKOS TERKECIL (LEAST COST COMBINATION) Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinations.
  • 153. KELOMPOK 4 Anggota : 1. Firstya Trista Faradiba 1222300062 2. Muh. Iqbal Ainur R. 1222300063 3. Tyas Indrayanti 1222300064 PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB VIII
  • 154. PENENTUANHARGADALAMPASARPERSAINGAN SEMPURNA 1. PengertianPasar Pengertianpasarsecarafisikadalahsuatu tempatberkumpulnya parapenjual. Pengertianpasardalampengertian teori ekonomi adalahtempatbertemunya pembeli danpenjual yangbersepakatmengenai hargadanjumlah yang diperjualbelikan,dengankatalainterjadinyatransaksijual beli suatu barang.Persainganadalahjikasesama produsen/penjual bersaingagarkonsumen membeli produknyadansesamakonsumen bersainguntuk mendapatkan barang/jasayangdibutuhkan.Paraahli ekonomimenggolongkanpasarsecarateori ekonomi mikromenjadiempat golonganbesar,yaitu: a. PasarPersainganSempurna b. PasarPersainganMonopolistik c. PasarMonopoli d. PasarOligopoli
  • 156. PASARPERSAINGANSEMPURNA Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker.
  • 157. Ciri-CiriPasarPersainganMurni/Sempurna Pasar persaingan murni memiliki ciri sebagai berikut: a. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. b. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. c. Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah. d. Informasi terhadap pasar sempurna. Sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang. Kurva permintaan itu yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tampak horizontal pada gambar 8.1.
  • 158. Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan sempurna produsen tidak dapat memengaruhi harga barang per satuan, maka kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu.
  • 159. Penentuan Jumlah ProduksidanHarga Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat certainty (bisa diperhitungkan). Sedang kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis nilai turunan pertama dari suatufungsi akanmenghasilkannilai tertinggi. 1. Penentuan HargadalamPasar PersainganSempurna yang Memperoleh Laba Darigambardisampingterlihathargayangmenjaminlaba maksimaladalahsebesar OP1. Denganhargasebesar OP1 besarTR adalahOP1KQ1. SedangbesarnyaTC adalahOP2LQ1 dantotal laba (TR - TC)adalahsebesar P1P2LK.BesarnyaAC sebesar OP2 danlaba per unit P1P2. Hargadanjumlahyangdiproduksiyangmenjaminlaba maksimaladalahsebesar P = OP1 danQ= OQ1
  • 160. 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum Dari gambar di samping terlihat, harga yang menjamin rugi minimum adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1. Sedang besarnya TR adalah OP1LQ1 dan total laba (TR-TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP2 dan Q = OQ1.
  • 161. 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Event Income) Dari gambar di samping terlihat harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah sama OP1KQ1. Terlihat besarnya AC yang paling rendah. Kondisi seperti ini tidak bisa dialami oleh perusahaan yang berada pada persaingan yang lain. Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1 Dengan AC yang paling rendah.
  • 162. 1. KondisiPerusahaandalamPersainganSempurna dalam Periode JangkaPendek Maksudjangkapendek adalahjangkawaktuyangdemikian pendeknyasehinggaapabilaterjadikenaikanpermintaanbarangdan setiapprodusentidakmampuuntuk menaikkanproduksinyaserta tidakcukupwaktubagiperusahaan-perusahaanuntuk menambah perusahaan-perusahaanyangbaru. Dalam jangkapendek perusahaandalampersaingansempurna dapat mengalamitigahal, yaitu: a. Mendapatlaba supernormal. b. Mendapatlaba normal. c. Menderitakerugian. PadahargaP = AVC perusahaantidakperlu tutup usahakarenatutup usahadenganmelanjutkanusahakondisikerugiannyasama,yaituKL. Titikini disebutshortdownpoint. Hal ini dapatdilihatdengangambar sebagaiberikut: PeriodeJangkaPendek danJangkaPanjangyangDialamiPerusahaandalamPersainganSempurna
  • 163. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Maksud jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan "selalu" hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum. Perusahaan yang hanya menerima keuntungan normal (normal profit) dinamakan "Marginal Firm/Marginal or Profitability", artinya apabila harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar.
  • 164. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna Keburukannya: Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Antara penjual yang satu dengan yang lain produknya sama persis atau identik. Kebaikannya: Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisen dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif.
  • 165. Contoh PerhitunganNumerik Contoh: Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC = Q2 - 4Q+ 40 danP = $20. Ditanya: a. Apakahperusahaanrugi/laba? b. Jika harga dinaikkan menjadi $24 apakah jumlah produksi berkurang? c. Hitung berapalabanya. Jawab: TR= P x Q= 20Q MR = TRI = 20 TC = Q2 - 4Q+ 40 MC = TCI = 2Q– 4 Kaidah agar laba maksimal atau rugi minimal: MR = MC MR = MC 20= 2Q– 4 Q = 12 TR = $240 TC = 144- 48 + 40= $136 Laba= $240- $136 = $104M Jikaharganaikmenjadi$24 Maka TR= 24Q MR = 24 MR = MC 24= 2Q– 4 Q = 10 TR =$240 TC = 100- 40 + 40= 100 Laba= $240- $100 = $ 140
  • 168. ANGGOTA KELOMPOK • Firstya Trista Faradiba (1222300062) • Muhammad Iqbal Ainur R. (1222300063) • Tyas Indrayanti (1222300064) Hal 2
  • 169. PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk. Deferensiasi produk atau product differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Caranya dengan promosi, advertensi, perbedaan warna bungkus, merek, pelayanan yang baik, dan lain sebagainya. Hal 3
  • 170. Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli. Pertama, terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. Maka kurva permintaannya miring dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati horizontal. Kedua, terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya. Hal 4
  • 171. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK 1. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Supernormal Hal 5 Dari gambar di samping, harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah MR = MC. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2LK.
  • 172. 2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal Hal 6 MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar OP1KQ1.
  • 173. 3. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mengalami Kerugian Hal 7 MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata- ratanya OP1. Biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebanyak OQ1 dan besarnya TC (OQ1KP1), sedang besarnya TR (OQ1LP2).
  • 174. Hal 8 AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA • Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar Bentuk kurva demand-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis. • Efisiensi Masing-Masing Perusahaan Kerugian diderita bila kurva biaya rata-rata jangka panjang terletak di atas kurva permintaan untuk semua output.
  • 175. Hal 9 AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA • Promosi Penjualan Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual diimbangi oleh yang lain, maka tindakan balasan tersebut sebenarnya merupakan usaha yang sama untuk memperluas pasar masing-masing. • Jenis Produk yang Tersedia Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen
  • 177. BAB X PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI KELOMPOK 4
  • 178. NAMA ANGGOTA KELOMPOK Firstya Trista Faradiba 1222300062 Muhammad Iqbal Ainur R. 1222300063 Tyas Indrayanti 1222300064
  • 179. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Macam persaingan tidak langsung lain adalah kemungkinan adanya perusahaan-perusahaan baru yang masuk ke dalam pasar yang sering disebut dengan istilah "persaingan potensial". 179 ARTI MONOPOLI