SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
1
REGULASI IZIN EDAR
OBAT TRADISIONAL
2
1. OT hanya dapat diedarkan
setelah mendapat izin edar
2. Melindungi masyarakat
terhadap OT yang dapat
mengganggu dan merugikan
kesehatan (aman, bermutu dan
bermanfaat )
3. Memberikan iklim yang baik
bagi pengembangan usaha OT
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
DASAR HUKUM ?
3
IZIN USAHA IKOT KE KANWIL
PERSETUJUAN PENDAFTARAN
KE DIRJEN
PELIMPAHAN
WEWENANG
PERMENKES No 246
1990
( psl 5 )
DASAR HUKUM
• UU RI No 23 TH 1992 ttg
KESEHATAN ( psl 41 ay 1 )
• PP RI No 72 TH 1998 ttg
PENGAMANAN SEDIAAN
FARMASI DAN ALKES ( psl 9 ay 1)
• PP 17 / 2001 tentang Tarif Atas
Penerapan Penerimaan Negara
Bukan Pajak yang berlaku di
Badan POM
• Kep Ka Badan POM
No.HK.00.05.4.1384 th.2005
tentang Kriteria dan Tata Laksana
Pendaftaran OT
Pengganti UU Pokok-pokok
Kesehatan No 9 1960
4
PERUBAHAN
PERUBAHAN
DI ERA REFORMASI
DI ERA REFORMASI
LINGSTRA
GLOBAL
SEMAKIN KOMPLEKS
PERUBAHAN SUPPLY (IPTEK)
DAN
DEMAND (LIFESTYLE)
DEP – KESDEP – KES (Lama)(Lama)
DGDG
11
DGDG
22
DGDG
33
DGDG
44 DitjenDitjen
POMPOM
KANWILKANWIL
Balai POMBalai POM
DEP – KESDEP – KES (Baru)(Baru)
DGDG
11
DGDG
22
DGDG
33
DGDG
44
DINKESDINKES
PEMDAPEMDA
DGDG
55
Badan POMBadan POM
DEPUTIDEPUTI
1,2,31,2,3
2626
Balai POMBalai POM
ORGANISASIORGANISASI
BARUBARU
GOODGOOD
GOVERNANCEGOVERNANCE
(NEW PARADIGM)(NEW PARADIGM)
OTONOMI
OTONOMI
DAERAH
DAERAH
NATIONAL REGULATORYNATIONAL REGULATORY
AUTHORITYAUTHORITY
Dibid. Obat & MakananDibid. Obat & Makanan
TERAPKAN CARA PRAKTEK REGULASI YANG BAIKTERAPKAN CARA PRAKTEK REGULASI YANG BAIK
(GOOD REGULATORY PRACTICES)(GOOD REGULATORY PRACTICES)
5
Badan Pengawas Obat dan Makanan
SISPOM
MASYARAKAT
PEMERINTAH
PRODUSEN
Lintas Sektor
LEGAL
Badan POM
ILEGAL
POLISI –
Lintas sektor
EKSPANSIEKSPANSI
STAKESHOLDERSTAKESHOLDER
LEGAL - ILEGALLEGAL - ILEGAL
INVESTIGASIINVESTIGASI
EKSPANSIEKSPANSI
CONSUMERCONSUMER
EMPOWERMENTEMPOWERMENT
KIE, PIOM, SIKERKIE, PIOM, SIKER
ULPK, PUBLIC WARNINGULPK, PUBLIC WARNING
6
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik
dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi.
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik
dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-
temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan
yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau
campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-
temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
Jamu adalah obat tradisional Indonesia.Jamu adalah obat tradisional Indonesia.
Obat herbal terstandar adalah
sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan
bahan bakunya telah di standarisasi.
Obat herbal terstandar adalah
sediaan obat bahan alam yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan
bahan bakunya telah di standarisasi.
7
Persyaratan
1) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka
yang dibuat dan atau diedarkan di wilayah Indonesia
wajib memiliki izin edar dari Kepala Badan.
2) Untuk memperoleh izin edar harus dilakukan
pendaftaran.
1) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka
yang dibuat dan atau diedarkan di wilayah Indonesia
wajib memiliki izin edar dari Kepala Badan.
2) Untuk memperoleh izin edar harus dilakukan
pendaftaran.
8
 obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka yang digunakan untuk penelitian;
 obat tradisional impor untuk digunakan
sendiri dalam jumlah terbatas;
 obat tradisional impor yang telah terdaftar
dan beredar di negara asal untuk tujuan
pameran dalam jumlah terbatas;
 obat tradisional tanpa penandaan yang dibuat
oleh usaha jamu racikan dan jamu gendong;
 bahan baku berupa simplisia dan sedíaan
galenik.
 obat tradisional, obat herbal terstandar dan
fitofarmaka yang digunakan untuk penelitian;
 obat tradisional impor untuk digunakan
sendiri dalam jumlah terbatas;
 obat tradisional impor yang telah terdaftar
dan beredar di negara asal untuk tujuan
pameran dalam jumlah terbatas;
 obat tradisional tanpa penandaan yang dibuat
oleh usaha jamu racikan dan jamu gendong;
 bahan baku berupa simplisia dan sedíaan
galenik.
Produk-produk yang tidak dikenakan wajib daftar
9
Kriteria
penandaan berisi informasi yang lengkap dan obyektif
yang dapat menjamin penggunaan obat tradisional, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka secara tepat, rasional dan aman
sesuai dengan hasil evaluasi dalam rangka pendaftaran.
penandaan berisi informasi yang lengkap dan obyektif
yang dapat menjamin penggunaan obat tradisional, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka secara tepat, rasional dan aman
sesuai dengan hasil evaluasi dalam rangka pendaftaran.
Untuk dapat memiliki izin edar, obat tradisional, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka harus memenuhi kriteria sebagai
berikut :
menggunakan bahan berkhasiat dan bahan
tambahan yang memenuhi persyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatan /
khasiat;
menggunakan bahan berkhasiat dan bahan
tambahan yang memenuhi persyaratan
mutu, keamanan dan kemanfaatan /
khasiat;
dibuat sesuai dengan ketentuan tentang Pedoman
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau
Cara Pembuatan Obat yang Baik yang berlaku;
dibuat sesuai dengan ketentuan tentang Pedoman
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau
Cara Pembuatan Obat yang Baik yang berlaku;
10
PENDAFTAR
Pendaftar Obat Tradisional Dalam Negeri, Obat
Herbal Terstandar dan Fitofarmaka
OT,OHT,FF
DN
OT,OHT,FF
DN
TANPA LISENSITANPA LISENSI
LISENSILISENSI
KONTRAKKONTRAK
IOT & IKOT atau IFIOT & IKOT atau IF
IOT atau IFIOT atau IF
IOT
IKOT
IF
Penerima lisensi
Pemberi
kontrak
11
ALUR PENDAFTARAN
PENDAFTAR FORMULIR
PENDAFTARAN
PROSES PRA
PENILAIAN
FORMULIR
SPB
BANK YANG
DITUNJUK
BUKTI
PEMBAYARAN
PROSES
PENILAIAN
loket
oleh
• PPOT
• KOMNAS POT Melalui
5 jalur
BNI
12
Tanggung Jawab Pendaftar
1. Kelengkapan dokumen yang diserahkan;
2. Kebenaran semua informasi yang
tercantum dalam dokumen pendaftaran;
3. Kebenaran dan keabsahan dokumen
yang dilampirkan untuk kelengkapan
pendaftaran;
4. Perubahan data dan informasi dari produk
yang sedang dalam proses pendaftaran.
13
KEAMANAN
MANFAATMUTU
Kadar Bahan
Berkhasiat
INFORMASI PRODUK
1. Uji Mikroba patogen
2. Uji Batas Logam Berat
3. Uji ALT/Angka Lempeng
Total
4. Uji Kapang/Khamir
5. Tidak mengandung bahan
yang dilarang
1. Uji Kadar Air
2. Cara Pembuatan
3. Sumber perolehan
bahan baku
4. CA bahan baku
5. CA produk jadi
6. Keseragaman bobot
/volume
5. Waktu hancur
6. Stablititas produk jadi
1. Indikasi
2. Aturan
pemakaian
3. Ukuran kemasan
4. Komposisi
5. Kadaluarsa
14
KELENGKAPAN PENDAFTARAN
KELENGKAPAN
PENDAFTARAN
FORMULIR DATA
ADMINISTRASI
FORMULIR DATA
TEKNIS
DATA
PENDAFTAR
FORM A
FORM B
PRODUK
KOSMETIK
FORM C
FORM D
15
DOKUMEN ADMINISTRASI
1. Produk Dalam Negeri
a. Produk Dalam Negeri :
 Izin industri bid OT/ Industri farmasi
 Sertifikat CPOTB
b. Produk Lisensi :
 Izin industri bid OT/ Industri farmasi
 Izin industri sbg penerima lisensi
 CFS
 CGMP
 Perjanjian lisensi
16
c. Produk Kontrak
 Izin industri bid OT/ Industri farmasi
 Izin industri sbg penerima lisensi
 CGMP
 Perjanjian kontrak
2. Produk Impor
 Izin industri bid OT/ izin importir
 Surat penunjukan dr industri di negara asal.
 CFS
 CGMP
17
1. Persyaratan mutu:
 Bahan utama
 Bahan tambahan
 Produk jadi
1. Cara pembuatan sediaan
DOKUMEN TEKNIS
18
FORMULIR PENDAFTARAN
 Formulir TA : dokumen administrasi;
 Formulir TB : formula dan cara pembuatan;
 Formulir TC : cara pemeriksaan mutu
bahan baku dan produk jadi;
 Formulir TD : klaim indikasi, dosis cara
pemakaian dan bets.
19
Jenis Pendaftaran OT
1. Pendaftaran Baru : 8 kategori
Yaitu pendaftaran untuk produk baru
2. Pendaftaran Variasi : 3 kategori
Yaitu pendaftaran untuk produk yang telah
mempunyai izin edar yang mengalami
perubahan
20
PENDAFTARAN BARU OT
Kategori 1
Pendaftaran OT yang hanya mengandung
simplisia berasal dari Indonesia (indigenous)
dalam bentuk sediaan sederhana (rajangan,
serbuk, parem, pilis, dodol, tapel, COD)
Kategori 2
Pendaftaran OT yang mengandung simplisia
berasal dari Indonesia (indigenous) dalam
bentuk sediaan modern (pil, tablet, kapsul,
krim, gel, salep, supositoria anal, COL)
21
Kategori 3
Pendaftaran OT kategori 1 dan atau
2 dengan klaim kegunaan baru,
bentuk sediaan baru, posologi dan
dosis baru
Kategori 4
Obat Herbal Terstandar
Kategori 5
Fitofarmaka
22
Kategori 6
Pendaftaran OT kategori 4 dan 5 dengan klaim
kegunaan baru, bentuk sediaan baru, posologi
dan dosis baru
Kategori 7
Pendaftaran OT yang mengandung simplisia
berasal dari luar Indonesia dan atau simplisia
yang profil keamanannya belum diketahui dengan
pasti
23
Kategori 8
Pendaftaran OT kategori 7 dengan klaim
penggunaan baru, bentuk sediaan baru, posologi
dan dosis baru
24
PENDAFTARAN VARIASI OT
Kategori 9 :
Pendaftaran OT, OHT, FF yang telah mendapat izin edar
dengan :
1. Perubahan nama produk tanpa perubahan
komposisi;
2. Perubahan atau penambahan ukuran
kemasan;
3. Perubahan klaim pada penandaan yang
tidak mengubah manfaat;
4. Perubahan desain kemasan;
5. Perubahan nama pabrik atau nama pemberi
lisensi tanpa perubahan status kepemilikan
6. Perubahan nama importir, tanpa perubahan
status kepemilikan.
25
Kategori 10
Pendaftaran OT, OHT, dan FF yang telah mendapat izin edar
dengan :
1. Perubahan spesifikasi dan metoda analisa bahan baku
2. Perubahan spesifikasi dan metoda analisa produk jadi
3. Perubahan stabilitas
4. Perubahan teknologi produksi
5. Perubahan tempat produksi
6. Perubahan atau penambahan jenis kemasan.
26
Kategori 11
Pendaftaran OT, OHT dan FF yang telah
mendapat izin edar dengan perubahan formula
atau komposisi termasuk bahan tambahan yang
tidak mengubah manfaat
27
a. Harus ditunjang bukti yang sesuai
b. Harus jelas dan tidak menyesatkan;
tidak menyebabkan
penyalahgunaan atau penggunaan
yang salah dari produk
Umum Medium Tinggi
28
INFORMASI MINIMAL YANG HARUS
DICANTUMKAN PADA RANCANGAN KEMASAN
1. Nama Obat Tradisional
2. Bentuk Sediaan
3. Besar Kemasan
4. Komposisi
5. Nama Pendaftar
6. Alamat Pendaftar
7. Nama Industri di negara
8. Asal/pemberi lisensi/penerima
kontrak
9. Alamat industri di negara
asal/pemberi lisensi/penerima
kontrak
9. Nomor Izin Edar
10. Nomor Bets
11. Batas Kadaluarsa
12. Klaim Penggunaan
13. Kontra Indikasi, Efek Samping,
Interaksi Obat, bila ada
14. Cara Penyimpanan
15. Informasi khusus sesuai
ketentuan yang berlaku (bila ada)
misalnya : Bersumber babi,
Kandungan alkohol, Pemanis
buatan
29
1. Produk yang telah mendapat izin
edar
2. Bila ada data dan atau informasi
baru berkenaan dengan mutu,
keamanan dan kemanfaatan
yang berpengaruh terhadap
kesehatan masyarakat
PENILAIAN KEMBALI (Pasal 32)PENILAIAN KEMBALI (Pasal 32)
30
1. Produk dapat diiklankan setelah
mendapat izin edar dari Badan POM
2. Materi harus mendapat persetujuan
dari Kepala Badan
3. Informasi harus obyektif, lengkap,
tidak menyesatkan, dan sesuai
dengan klaim yang telah disetujui
pada pendaftaran
PERIKLANANPERIKLANAN
31
SAMPLING DAN PENGUJIAN OT
5787
4023
1764
8148
6650
1498
3153
2599
554
2003 2004 2005
Grafik Pengujian OT
Th 2003 - Sept 2005
Jumlah srn yg diperiksa Hasil Baik Hasil Temuan
32
SAMPLING DAN PENGUJIAN OT
5787
341(5,9%)
8148
134 (1,6%)
3153
86 (2,7%)
2003 2004 2005
Grafik OT Mengandung BKO
Th 2003 - Sept 2005
Sampel yg diuji Sampel mgd BKO
33
SAMPLING DAN PENGUJIAN OT
96
48
2
11 8
2
77
13
2 2
12
1
52
11
4 3 5 9
2003 2004 2005
Grafik Kewilayahan OT Mengandung BKO
Th 2003 - Sept 2005
Cilacap Banyumas
Jawa Barat Jawa Tengah ( Luar Cilacap )
Jawa Timur Daerah Lain (Jakarta)
34
PERBANDINGAN JENIS BKO
2003 2004 2005 (sep)
Parasetamol 51 21 21
Piroxicam 6 2 0
Antalgin 49 34 18
Theofilin 6 11 4
Fenilbutason 51 30 30
CTM 2 1 2
Dexametason 10 5 3
Na Diclofenac 4 3 2
Furosemid 1 1 0
As. Mefenamat 4 5 0
Sildenafil sitrat 1 2 15
Prednison 4 0 0
Siproheptadin 0 0 1
Sibutramin sitrat 0 0 1
35

More Related Content

What's hot

Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsMaulana Sakti
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiGuide_Consulting
 
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekKasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekAstriedAmalia
 
JAMU, OHT, FITOFARMAKA
JAMU, OHT, FITOFARMAKAJAMU, OHT, FITOFARMAKA
JAMU, OHT, FITOFARMAKAAkfar ikifa
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilArwinAr
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Gilang Rizki
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITMANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITssusere6c40f
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rserna yanti
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical careDokter Tekno
 

What's hot (20)

Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotekKasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
Kasus pelanggaran kode etik apoteker di apotek
 
JAMU, OHT, FITOFARMAKA
JAMU, OHT, FITOFARMAKAJAMU, OHT, FITOFARMAKA
JAMU, OHT, FITOFARMAKA
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKITMANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
MANAJEMEN FARMASI RUMAH SAKIT
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)Kelompok 12(1)
Kelompok 12(1)
 
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rsPedoman organisasi instalasi farmasi rs
Pedoman organisasi instalasi farmasi rs
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 

Similar to Regulasi ijin-edar-bpom 2

Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatankhoiril anwar
 
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxKebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxhecawahyuni2
 
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSAR
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSARHubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSAR
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSARService AC Makassar
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxDidikLukman
 
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfssuserbb0b09
 
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RIPelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RIPujiSantoso31
 
PMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
PMK No 007 tentang Registrasi Obat TradisonalPMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
PMK No 007 tentang Registrasi Obat TradisonalCIkumparan
 
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptxMATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfOktasari13
 
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdfAdityaPratama976144
 

Similar to Regulasi ijin-edar-bpom 2 (20)

Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen KesehatanPengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
Pengawasan Pre Market Obat Tradisional dan Suplemen Kesehatan
 
PPT_BPOM.pptx
PPT_BPOM.pptxPPT_BPOM.pptx
PPT_BPOM.pptx
 
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptxKebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
Kebijakan Perizinan Pendaftaran Obat Hewan_21112022.pptx
 
Praktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptxPraktikum Farmasi.pptx
Praktikum Farmasi.pptx
 
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSAR
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSARHubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSAR
Hubungi 0852-2222-3459 SERVICE AC MAKASSAR
 
Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7
 
PKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptxPKPO SUTOTO.pptx
PKPO SUTOTO.pptx
 
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
 
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RIPelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
Pelayanan Registrasi OT Sesuai OSS-BPOM RI
 
PMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
PMK No 007 tentang Registrasi Obat TradisonalPMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
PMK No 007 tentang Registrasi Obat Tradisonal
 
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptxMATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
MATERI PEMBEKALAN MHS APOTEKER- Regulasi praktek kefarmasian FOR ISTN.pptx
 
CPOTB.ppt
CPOTB.pptCPOTB.ppt
CPOTB.ppt
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Penerapan Sanitasi Industri
Penerapan Sanitasi IndustriPenerapan Sanitasi Industri
Penerapan Sanitasi Industri
 
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdfDD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
DD4809A8-6A01-4940-B04A-7427B08C8BFC_compressed.pdf
 
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
10 Barang Larangan dan pembatasan.pdf
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 

More from Muhammad Luthfan

Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptMuhammad Luthfan
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaMuhammad Luthfan
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Muhammad Luthfan
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Muhammad Luthfan
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Muhammad Luthfan
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806Muhammad Luthfan
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisMuhammad Luthfan
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Muhammad Luthfan
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACMuhammad Luthfan
 

More from Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 

Regulasi ijin-edar-bpom 2

  • 2. 2 1. OT hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin edar 2. Melindungi masyarakat terhadap OT yang dapat mengganggu dan merugikan kesehatan (aman, bermutu dan bermanfaat ) 3. Memberikan iklim yang baik bagi pengembangan usaha OT LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANGLATAR BELAKANG DASAR HUKUM ?
  • 3. 3 IZIN USAHA IKOT KE KANWIL PERSETUJUAN PENDAFTARAN KE DIRJEN PELIMPAHAN WEWENANG PERMENKES No 246 1990 ( psl 5 ) DASAR HUKUM • UU RI No 23 TH 1992 ttg KESEHATAN ( psl 41 ay 1 ) • PP RI No 72 TH 1998 ttg PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALKES ( psl 9 ay 1) • PP 17 / 2001 tentang Tarif Atas Penerapan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Badan POM • Kep Ka Badan POM No.HK.00.05.4.1384 th.2005 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran OT Pengganti UU Pokok-pokok Kesehatan No 9 1960
  • 4. 4 PERUBAHAN PERUBAHAN DI ERA REFORMASI DI ERA REFORMASI LINGSTRA GLOBAL SEMAKIN KOMPLEKS PERUBAHAN SUPPLY (IPTEK) DAN DEMAND (LIFESTYLE) DEP – KESDEP – KES (Lama)(Lama) DGDG 11 DGDG 22 DGDG 33 DGDG 44 DitjenDitjen POMPOM KANWILKANWIL Balai POMBalai POM DEP – KESDEP – KES (Baru)(Baru) DGDG 11 DGDG 22 DGDG 33 DGDG 44 DINKESDINKES PEMDAPEMDA DGDG 55 Badan POMBadan POM DEPUTIDEPUTI 1,2,31,2,3 2626 Balai POMBalai POM ORGANISASIORGANISASI BARUBARU GOODGOOD GOVERNANCEGOVERNANCE (NEW PARADIGM)(NEW PARADIGM) OTONOMI OTONOMI DAERAH DAERAH NATIONAL REGULATORYNATIONAL REGULATORY AUTHORITYAUTHORITY Dibid. Obat & MakananDibid. Obat & Makanan TERAPKAN CARA PRAKTEK REGULASI YANG BAIKTERAPKAN CARA PRAKTEK REGULASI YANG BAIK (GOOD REGULATORY PRACTICES)(GOOD REGULATORY PRACTICES)
  • 5. 5 Badan Pengawas Obat dan Makanan SISPOM MASYARAKAT PEMERINTAH PRODUSEN Lintas Sektor LEGAL Badan POM ILEGAL POLISI – Lintas sektor EKSPANSIEKSPANSI STAKESHOLDERSTAKESHOLDER LEGAL - ILEGALLEGAL - ILEGAL INVESTIGASIINVESTIGASI EKSPANSIEKSPANSI CONSUMERCONSUMER EMPOWERMENTEMPOWERMENT KIE, PIOM, SIKERKIE, PIOM, SIKER ULPK, PUBLIC WARNINGULPK, PUBLIC WARNING
  • 6. 6 Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun- temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun- temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Jamu adalah obat tradisional Indonesia.Jamu adalah obat tradisional Indonesia. Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi. Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di standarisasi.
  • 7. 7 Persyaratan 1) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang dibuat dan atau diedarkan di wilayah Indonesia wajib memiliki izin edar dari Kepala Badan. 2) Untuk memperoleh izin edar harus dilakukan pendaftaran. 1) Obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang dibuat dan atau diedarkan di wilayah Indonesia wajib memiliki izin edar dari Kepala Badan. 2) Untuk memperoleh izin edar harus dilakukan pendaftaran.
  • 8. 8  obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang digunakan untuk penelitian;  obat tradisional impor untuk digunakan sendiri dalam jumlah terbatas;  obat tradisional impor yang telah terdaftar dan beredar di negara asal untuk tujuan pameran dalam jumlah terbatas;  obat tradisional tanpa penandaan yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan jamu gendong;  bahan baku berupa simplisia dan sedíaan galenik.  obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka yang digunakan untuk penelitian;  obat tradisional impor untuk digunakan sendiri dalam jumlah terbatas;  obat tradisional impor yang telah terdaftar dan beredar di negara asal untuk tujuan pameran dalam jumlah terbatas;  obat tradisional tanpa penandaan yang dibuat oleh usaha jamu racikan dan jamu gendong;  bahan baku berupa simplisia dan sedíaan galenik. Produk-produk yang tidak dikenakan wajib daftar
  • 9. 9 Kriteria penandaan berisi informasi yang lengkap dan obyektif yang dapat menjamin penggunaan obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka secara tepat, rasional dan aman sesuai dengan hasil evaluasi dalam rangka pendaftaran. penandaan berisi informasi yang lengkap dan obyektif yang dapat menjamin penggunaan obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka secara tepat, rasional dan aman sesuai dengan hasil evaluasi dalam rangka pendaftaran. Untuk dapat memiliki izin edar, obat tradisional, obat herbal terstandar dan fitofarmaka harus memenuhi kriteria sebagai berikut : menggunakan bahan berkhasiat dan bahan tambahan yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan / khasiat; menggunakan bahan berkhasiat dan bahan tambahan yang memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan / khasiat; dibuat sesuai dengan ketentuan tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau Cara Pembuatan Obat yang Baik yang berlaku; dibuat sesuai dengan ketentuan tentang Pedoman Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau Cara Pembuatan Obat yang Baik yang berlaku;
  • 10. 10 PENDAFTAR Pendaftar Obat Tradisional Dalam Negeri, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka OT,OHT,FF DN OT,OHT,FF DN TANPA LISENSITANPA LISENSI LISENSILISENSI KONTRAKKONTRAK IOT & IKOT atau IFIOT & IKOT atau IF IOT atau IFIOT atau IF IOT IKOT IF Penerima lisensi Pemberi kontrak
  • 11. 11 ALUR PENDAFTARAN PENDAFTAR FORMULIR PENDAFTARAN PROSES PRA PENILAIAN FORMULIR SPB BANK YANG DITUNJUK BUKTI PEMBAYARAN PROSES PENILAIAN loket oleh • PPOT • KOMNAS POT Melalui 5 jalur BNI
  • 12. 12 Tanggung Jawab Pendaftar 1. Kelengkapan dokumen yang diserahkan; 2. Kebenaran semua informasi yang tercantum dalam dokumen pendaftaran; 3. Kebenaran dan keabsahan dokumen yang dilampirkan untuk kelengkapan pendaftaran; 4. Perubahan data dan informasi dari produk yang sedang dalam proses pendaftaran.
  • 13. 13 KEAMANAN MANFAATMUTU Kadar Bahan Berkhasiat INFORMASI PRODUK 1. Uji Mikroba patogen 2. Uji Batas Logam Berat 3. Uji ALT/Angka Lempeng Total 4. Uji Kapang/Khamir 5. Tidak mengandung bahan yang dilarang 1. Uji Kadar Air 2. Cara Pembuatan 3. Sumber perolehan bahan baku 4. CA bahan baku 5. CA produk jadi 6. Keseragaman bobot /volume 5. Waktu hancur 6. Stablititas produk jadi 1. Indikasi 2. Aturan pemakaian 3. Ukuran kemasan 4. Komposisi 5. Kadaluarsa
  • 14. 14 KELENGKAPAN PENDAFTARAN KELENGKAPAN PENDAFTARAN FORMULIR DATA ADMINISTRASI FORMULIR DATA TEKNIS DATA PENDAFTAR FORM A FORM B PRODUK KOSMETIK FORM C FORM D
  • 15. 15 DOKUMEN ADMINISTRASI 1. Produk Dalam Negeri a. Produk Dalam Negeri :  Izin industri bid OT/ Industri farmasi  Sertifikat CPOTB b. Produk Lisensi :  Izin industri bid OT/ Industri farmasi  Izin industri sbg penerima lisensi  CFS  CGMP  Perjanjian lisensi
  • 16. 16 c. Produk Kontrak  Izin industri bid OT/ Industri farmasi  Izin industri sbg penerima lisensi  CGMP  Perjanjian kontrak 2. Produk Impor  Izin industri bid OT/ izin importir  Surat penunjukan dr industri di negara asal.  CFS  CGMP
  • 17. 17 1. Persyaratan mutu:  Bahan utama  Bahan tambahan  Produk jadi 1. Cara pembuatan sediaan DOKUMEN TEKNIS
  • 18. 18 FORMULIR PENDAFTARAN  Formulir TA : dokumen administrasi;  Formulir TB : formula dan cara pembuatan;  Formulir TC : cara pemeriksaan mutu bahan baku dan produk jadi;  Formulir TD : klaim indikasi, dosis cara pemakaian dan bets.
  • 19. 19 Jenis Pendaftaran OT 1. Pendaftaran Baru : 8 kategori Yaitu pendaftaran untuk produk baru 2. Pendaftaran Variasi : 3 kategori Yaitu pendaftaran untuk produk yang telah mempunyai izin edar yang mengalami perubahan
  • 20. 20 PENDAFTARAN BARU OT Kategori 1 Pendaftaran OT yang hanya mengandung simplisia berasal dari Indonesia (indigenous) dalam bentuk sediaan sederhana (rajangan, serbuk, parem, pilis, dodol, tapel, COD) Kategori 2 Pendaftaran OT yang mengandung simplisia berasal dari Indonesia (indigenous) dalam bentuk sediaan modern (pil, tablet, kapsul, krim, gel, salep, supositoria anal, COL)
  • 21. 21 Kategori 3 Pendaftaran OT kategori 1 dan atau 2 dengan klaim kegunaan baru, bentuk sediaan baru, posologi dan dosis baru Kategori 4 Obat Herbal Terstandar Kategori 5 Fitofarmaka
  • 22. 22 Kategori 6 Pendaftaran OT kategori 4 dan 5 dengan klaim kegunaan baru, bentuk sediaan baru, posologi dan dosis baru Kategori 7 Pendaftaran OT yang mengandung simplisia berasal dari luar Indonesia dan atau simplisia yang profil keamanannya belum diketahui dengan pasti
  • 23. 23 Kategori 8 Pendaftaran OT kategori 7 dengan klaim penggunaan baru, bentuk sediaan baru, posologi dan dosis baru
  • 24. 24 PENDAFTARAN VARIASI OT Kategori 9 : Pendaftaran OT, OHT, FF yang telah mendapat izin edar dengan : 1. Perubahan nama produk tanpa perubahan komposisi; 2. Perubahan atau penambahan ukuran kemasan; 3. Perubahan klaim pada penandaan yang tidak mengubah manfaat; 4. Perubahan desain kemasan; 5. Perubahan nama pabrik atau nama pemberi lisensi tanpa perubahan status kepemilikan 6. Perubahan nama importir, tanpa perubahan status kepemilikan.
  • 25. 25 Kategori 10 Pendaftaran OT, OHT, dan FF yang telah mendapat izin edar dengan : 1. Perubahan spesifikasi dan metoda analisa bahan baku 2. Perubahan spesifikasi dan metoda analisa produk jadi 3. Perubahan stabilitas 4. Perubahan teknologi produksi 5. Perubahan tempat produksi 6. Perubahan atau penambahan jenis kemasan.
  • 26. 26 Kategori 11 Pendaftaran OT, OHT dan FF yang telah mendapat izin edar dengan perubahan formula atau komposisi termasuk bahan tambahan yang tidak mengubah manfaat
  • 27. 27 a. Harus ditunjang bukti yang sesuai b. Harus jelas dan tidak menyesatkan; tidak menyebabkan penyalahgunaan atau penggunaan yang salah dari produk Umum Medium Tinggi
  • 28. 28 INFORMASI MINIMAL YANG HARUS DICANTUMKAN PADA RANCANGAN KEMASAN 1. Nama Obat Tradisional 2. Bentuk Sediaan 3. Besar Kemasan 4. Komposisi 5. Nama Pendaftar 6. Alamat Pendaftar 7. Nama Industri di negara 8. Asal/pemberi lisensi/penerima kontrak 9. Alamat industri di negara asal/pemberi lisensi/penerima kontrak 9. Nomor Izin Edar 10. Nomor Bets 11. Batas Kadaluarsa 12. Klaim Penggunaan 13. Kontra Indikasi, Efek Samping, Interaksi Obat, bila ada 14. Cara Penyimpanan 15. Informasi khusus sesuai ketentuan yang berlaku (bila ada) misalnya : Bersumber babi, Kandungan alkohol, Pemanis buatan
  • 29. 29 1. Produk yang telah mendapat izin edar 2. Bila ada data dan atau informasi baru berkenaan dengan mutu, keamanan dan kemanfaatan yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat PENILAIAN KEMBALI (Pasal 32)PENILAIAN KEMBALI (Pasal 32)
  • 30. 30 1. Produk dapat diiklankan setelah mendapat izin edar dari Badan POM 2. Materi harus mendapat persetujuan dari Kepala Badan 3. Informasi harus obyektif, lengkap, tidak menyesatkan, dan sesuai dengan klaim yang telah disetujui pada pendaftaran PERIKLANANPERIKLANAN
  • 31. 31 SAMPLING DAN PENGUJIAN OT 5787 4023 1764 8148 6650 1498 3153 2599 554 2003 2004 2005 Grafik Pengujian OT Th 2003 - Sept 2005 Jumlah srn yg diperiksa Hasil Baik Hasil Temuan
  • 32. 32 SAMPLING DAN PENGUJIAN OT 5787 341(5,9%) 8148 134 (1,6%) 3153 86 (2,7%) 2003 2004 2005 Grafik OT Mengandung BKO Th 2003 - Sept 2005 Sampel yg diuji Sampel mgd BKO
  • 33. 33 SAMPLING DAN PENGUJIAN OT 96 48 2 11 8 2 77 13 2 2 12 1 52 11 4 3 5 9 2003 2004 2005 Grafik Kewilayahan OT Mengandung BKO Th 2003 - Sept 2005 Cilacap Banyumas Jawa Barat Jawa Tengah ( Luar Cilacap ) Jawa Timur Daerah Lain (Jakarta)
  • 34. 34 PERBANDINGAN JENIS BKO 2003 2004 2005 (sep) Parasetamol 51 21 21 Piroxicam 6 2 0 Antalgin 49 34 18 Theofilin 6 11 4 Fenilbutason 51 30 30 CTM 2 1 2 Dexametason 10 5 3 Na Diclofenac 4 3 2 Furosemid 1 1 0 As. Mefenamat 4 5 0 Sildenafil sitrat 1 2 15 Prednison 4 0 0 Siproheptadin 0 0 1 Sibutramin sitrat 0 0 1
  • 35. 35