Motivasi dan kepemimpinan yang baik dapat memudahkan organisasi mencapai tujuannya. Teori-teori motivasi seperti hierarki kebutuhan Maslow dan teori dua faktor Herzberg dapat digunakan untuk memahami motivasi karyawan. Pendekatan kepemimpinan situasional menyarankan pemimpin menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan situasi.
2. Motivasi dan Kepemimpinan yang baik akan
mempermudah suatu organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi karena
merupakan kunci utama dalam fungsi
pengarahan
3. 1. Pendekatan Tradisional Pekerja hanya
akan menunjukkan kinerja yang baik bila
diimingi-imingi dengan uang.
2. Pendekatan Relasi Manusia relasi antar-
manusia akan membantu dan memelihara
motivasi karyawan
3. Pendekatan Sumber Daya Manusia
Manusia dapat dikategorikan pada dua
kategori yaitu tipe-x dan tipe-y.
5. A. Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham
Maslow
B. Teori ERG dari Clayton Alderfer
Existence Fisik dan Keamanan
Relatedness Sosial dan Penghargaan
Growth Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri
Penghargaan
Sosial
Keamanan
Fisik
6. C. Tiga Kebutuhan dari Atkinson dan
McClelland
Kebutuhan untuk berprestasi
Kebutuhan untuk berafiliasi
Kebutuhan akan kekuasaan
D. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Motivating Factors
Hygiene Factors
7. Perspektif keseimbangan dan keadilan atau
Equity Perspectives mengenai motivasi
berangkat dari asumsi dasar bahwa
termotivasi tidaknya seseorang dalam
organisasi atau lingkungan pekerjaan
sangat bergantung kepada anggapan apakah
dirinya mendapatkan perlakuan yang adil
ataukah tidak dalam hal penghargaan yang
diterimanya.
8. Pada dasarnya keseimbangan dan keadilan ini
dapat diukur sebagai perbandingan antara
kontribusi pekerjaan dari individu atau job
input (seperti keahlian,pengetahuan,kerja
keras,dan lain-lain) dengan penghargaan
yang diterima oleh individu tersebut atau
job rewards ( seperti upah atau lainnya )
9. Perspektif pengharapan atau expectancy
perspective dapat dikatakan merupakan
kelanjutan dari perspektif keseimbangan
dan keadilan mengenai motivasi.
Perspektif ini memandang bahwa motivasi
seseorang dalam berprilaku dan bekerja
sangat tergantung pada berbagai pilihan
penghargaan yang akan diperolehnya
berdasarkan tingkatan perilaku dan
pekerjaan yang akan dilakukannya.
10. David Nadler dan Edward Lawler
mengemukakan beberapa asumsi,yaitu :
Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari
berbagai faktor individu dan berbagai faktor
lingkungan
Perilaku individu dalam organisasi senantiasa
ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap
individu
Individu memiliki keragaman kebutuhan ,
pengharapan dan tujuan
Masing – masing individu cenderung akan
berperilaku berdasarkan pilihan alternatif
perilaku yang terkait dengan harapan
mereka.
11. Keempat asumsi diatas adalah dasar
model penghargaan sebagaimana yang
dikutip oleh Stoner,Freeman, dan
Gillbert (1995) yang terkait dengan
perilaku seseorang dalam organisasi
yang dikaitkan dengan harapan
seseorang dalam organisasi tersebut,
keempat asumsi tersebut.
12. Terdapat 3 komponen utama dari
model pengaharapan ini yaitu :
◦ Pengharapan terhadap hasil yang akan
diperoleh (outcome perfomance
expectancy)
◦ Dorongan terhadap motivasi (valence)
◦ Pengharapan akan usaha yang perlu
dilakukan (effort-perfomance
expectancy)
14. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan seorang
manajer tentang penghargaan ini ialah :
Menentukan penghargaan yang sebenarnya
diharapkan oleh pegawai SDM dalam organisasi
Menetukan kinerja yang diharapkan
Penentuan tingkat kinerja yang wajar
Penyelarasan kinerja dengan penghargaan
Analisa berbagai faktor yang mempengaruhi
keefektifan pemberian penghargaan
Kepastian akan tingkat penghargaan yang wajar
atau memadai bagi pegawai
16. 4 jenis perubahan atau modifikasi perilaku
yang dapat dilakukan oleh para manajer :
◦ Penguatan positif
◦ Pembelajaran melalui penghindaran terhadap
sesuatu
◦ Pengecualian atau peniadaan
◦ Hukuman
17. Perspektif pada dasarnya beranggapan
bahwa perilaku individu yang didorong
oleh motivasi individu sesungguhnya
dapat dijelaskan melalui kertelibatan
individu dalam penyusunan tujuan dari
setiap apa yang akan dikerjakan atau
dibebankan kepadanya.
18. Penentuan tujuan atau target yang akan dicapai
Penentuan apakah tujuan tersebut realistis atau
memungkinkan untuk dicapai
Mempertimbangkan dan menentukan
kesesuaian tujuan dan target tersebut dengan
target dan tujuan individu dalam berorganisasi
Jika tujuan organisasi telah selaras dengan
tujuan individu,maka individu akan termotivasi
untuk mencapai tujuan tersebut dengan
menunujukkan perilaku dan kinerja yang
diharapkan.
19. Fungsi kepemimpinan adalah tindak lanjut
dari pemahaman para manajer terhadap
keragaman karakteristik motif dan perilaku
para pegawai dalam organisasi.
20. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai
proses memengaruhi dan mengarahkan
para pegawai dalam melakukan pekerjaan
yang ditugaskan kepada
mereka,mengarahkan dan memengaruhi
dalam hal berbagai aktivitas yang harus
dilaksanakan.
21. MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
Perencanaan dan penganggaran
Penentuan rencana spesifik
dari kegiatan untuk mencapai
tujuan serta mengalokasikan segala
sumber daya yang dibutuhkan.
Pengorganisasian dari penepatan
SDM
Menyusun struktur
organisasi,prosedur kerja,tanggung
jawab dari setiap bagian
organisasi,serta metode
implementasi.
Pengawasan dan pemecahan
masalah
Pada tahap
implementasi,tugas manajemen
adalah melakukan pengawasan dan
pengendalian atas berbagai kendala
yang mungkin ditemui.
Sesuatu yang telah diperkirakan
atau ditargetkan sebelumnya.
Penentuan arah kegiatan
Menyusun visi atau tujuan
jangka panjang yang akan
diraih oleh organisasi serta
strategi perubahan yang harus
dilakukan.
Mengomunikasikan visi kepada
orang-orang serta
membangun kerja sama
dengan orang-orang yang siap
untuk mewujudkan visi secara
bersam-sama.
Peran yang dilakukan pada
saat implementasi adalah
memotivasi orang yang telah
sepakat bekerja sama untuk
melakukan implementasi dari
apa yg telah dibangun upaya
pencapaian visi.
Sesuatu perubahan yg akan
didukung mencapai visi.
22. Pengikut (followers)
Perbedaan kekuasaan (distribution of
powers) antara pemimpin dan pengikut
Penggunaan kekuasaan untuk
mempengaruhi (power to influence),
Nilai yang dibangun(leadership value)
23. Pendekatan Personal (Personal Traits of
Leadership Approach)
Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach)
Pendekatan Kontingensi (Contingency
Approach)
24. Pemimpin dan Bukan Pemimpin
Pemimpin Efektif dan Pemimpin Tidak
Efektif
25. Fokus dari Pendekatan Perilaku :
◦ Fungsi-fungsi Kepemimpinan (leadership
functions)
◦ Gaya Kepemimpinan (leadership styles)
26. 1. fungsi yang terkait dengan tugas atau
pekerjaan (task-related functions),
kepemimpinan efektif adalah ketika
pemimpin mampu mempengaruhi
orang-orang untuk dapat melakukan
tugas-tugasnya yang telah
dipercayakan.
27. Lanjutan…
2. fungsi yang terkait dengan hubungan sosial
atau pemeliharaan kelompok(group-
maintanance functions), kepemimpinan
efektif adalah ketika pemimpin tersebut
mampu berkomunikasi dengan baik dengan
tim kerja, mengajak mereka untuk
senantiasa memelihara kebersamaan dan
saling pengertian sehingga tim kerja yang
ada senantiasa terpelihara dengan baik.
28. Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan
(task-oriented or job-style), cenderung untuk
memberikan fokus pada pekerjaan dan harus
dilakukan dalam pekerjaan.
Kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai
atau orang-orang (employee-oriented style),
cenderung untuk memberikan perhatian pada
pemeliharaan tim dan memastikan bahwa seluruh
orang-orang mendapatkan kepuasan dalam setiap
pekerjaannya.
29. Tinggi
Tinggi
Rendah
Orientasi Pekerjaan
Rendah dan Orientasi
PekerjaTinggi
Orientasi Pekerjaan
dan Orientasi
PekerjaTinggi
Orientasi Pekerjaan
dan Orientasi Pekerja
Rendah
Orientasi Pekerjaan
Tinggi dan Orientasi
Pekerja Rendah
Orientasi Pekerja
(Consideration)
Orientasi Pekerjaan
(Initiating Structure)
30. Improvished Management atau gaya
manajemen 1.1
Country Club Management atau gaya
manajemen 1.9
Middle of the Road Management atau gaya
manajemen 5.5
Authority Compliance atau gaya manajemen
9.1
Team Management atau gaya manajemen 9.9
31. (situasional leadership model), model ini
menjelaskan bahwa para manajer perlu
menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka
sebagai respon terhadap berbagai karakter
dari orang-orang yang menjadi
bawahannya.
32. 3 faktor kontingensi yang perlu
dipertimbangkan dalam model LPC :
◦ Relasi Pemimpin-Bawahan (Leader-Member
Relation)
◦ Struktur Pekerjaan(Task-Structure),
◦ Peran Kekuasaan (Power Position)
33. 2 hal yang perlu diperhatikan
◦ Perilaku Pemimpin
◦ Faktor Situasi
4 Tipe Kepemimpinan
◦ Pemimpin Direktif
◦ Pemimpin Suportif
◦ Pemimpin Partisipatif
◦ Pemimpin Prestatif
35. Tipe Keputusan Pengertian
AI Manajer membuat keputusan sendiri
AII Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil
sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi
mengenai situasi yang dihadapi.
CI Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan bertanya
mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka. Akan tetapi anajer
mengambil keputusan sendiri.
CII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal
menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil
keputusan.
GII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal
yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim.
36. Pendekatan Substitusi,
kepemimpinan adalah sebuah konsep
yang mengidentifikasikan situasi dimana peran
kepemimpinan bersifat netral dan cenderung
tidak diperlukan serta bisa digantikan oleh
karakteristik dari para bawahan, pekerjaan dan
organisasi.
Kepemimpinan Karismatik
(charismatic leadership) adalah kepemimpinan yang
mengansumsikan bahwa karisma dapat
membedakannya dengan pemimpin yang lain,
terutama dalam hal implikasi terhadap inspirasi,
penerimaan, dan dukungan para bawahan.
37. Kepemimpinan Transformatif
adalah gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh manajer atau
pemimpin untuk merealisasikan misi, mendorong para
anggota untuk melakukan pembelajaran, serta mampu
memberikan inspirasi kepada bawahan mengenai berbagai
hal yang baru yang perlu diketahui atau kerjakan.
38. Perilaku Politis yang Umum:
Inducement,
berupa kompensasi yang dijanjikan, dimana seorang
manajer atau anggota organisasi menawarkan kompensasi
tertentu kepada oranglain atau manajer lain sekiranya
orang yang ditawari tersebut memberikan dukungan
terhadap apa yang diusulkan.
Persuasion
berupa tindakan persuasif, dimana manajer atau seseorang
memengaruhi emosi dan logika oranglain dalam hal
sesuatu yang ingin diraihnya.